• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS 2 SISWA TUNAGRAHITA DI KELAS INKLUSI SDN BEDALI 05 LAWANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS 2 SISWA TUNAGRAHITA DI KELAS INKLUSI SDN BEDALI 05 LAWANG"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

i

PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS 2 SISWA TUNAGRAHITA DI KELAS INKLUSI SDN BEDALI 05

LAWANG

SKRIPSI

OLEH :

WHIDA BRILYAN SARI

201210430311259

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)
(3)
(4)
(5)

v

PERSEMBAHAN

Rasa syukur kepada Allah SWT yang memberikan Rahmat-Nya, nikmatNya dan hidayah-Nya dan Rosulullah SAW yang memberikan petunjuk ke jalan terang dan benar sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Kupersembahkan skripsi ini untuk:

a. Ayahku Mucholis dan Ibukku Wiwik Sriwiyati yang selalu mencintaiku dan memberikan aku nasehat, doa dan segala dukungan. Mereka adalah sumber dari kekuatanku. Tetesan keringat mereka dalam mencari nafkah yang membuat aku bertahan dari lika-liku kehidupan ini.

b. Adikku Siwi Raras Palupi yang selalu memberiku semangat agar aku cepat lulus.

c. Bapak Ichsan Anshory dan Bapak Ari mohon maaf dan terimakasih atas bimbingan kalian, tanpa kalian Whida bukan apa-apa mohon maaf selama ini jika Whida sering buat kesalahan.

d. Mbak Letta Yuska Diningrum yang menjadi penyemangatku agar aku selalu rajin dalam menyelesaikan semua tugas akhir.

e. Fredi Dwi Kusuma yang selalu ada mendampingiku dan tak pernah mengeluh saat aku menumpahkan keluh kesahku padanya.

f. Teman sekamarku sekaligus sahabatku Cicilia Novilin yang jahil tapi selalu memberiku motivasi dan semangat.

g. Sahabat-sahabatku the gengs, sari, ila, ela, zakia, iis, marisa, hana, ratna yang selalu kompak dan memberikan motivasi semangat.

h. Teman-temanku PGSD B yang selalu memberikan keceriaan, motivasi terimakasih atas kekompakan kita selama 4 tahun ini.

(6)

vi

“MOTTO”

ْسُعْلا ُمُكِب ُدْي ِرُي َاَوَرْسُيْلا ُمُكِب ُ ها ُديرُي

َر

: ه رقبلا ( ... 581

)

“…Sesungguhnya Allah menghendaki kemudahan bagimu,

dan Allah tidak menghendaki kesukaran bagimu…”

(QS. Al-Baqarah: 185)

)

2

(

اًرْسُي ِرْسُحْلُا َعَم َنِإ

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan

(7)

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah subhanahu wa ta’ala penulis panjatkan karena hanya berkat rahmat ,hidayah dan inayahNya skripsi dengan judul “Peran Guru Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas 2 Siswa Tunagrahita di Kelas Inklusi SDN Bedali 05 Lawang Skripsi” dapat terselesaikan dengan baik. Sholawat serta salam tidak lupa selalu tercurahkan kepada junjungan kita,Nabiyullah Muhammad SAW.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat di selesaiakn berkat bimbingan,bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada yang terhormat:

1. Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah memberi izin dalam proses penelitian.

2. Dr. Ichsan Anshory AM., M.Pd, selaku ketua jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah membantu dalam proses penyelesaian segala urusan administrasi yang peneliti perlukan dalam menyusun skripsi,dan selaku dosen pembimbing I saya yang telah memberikan bimbingan, motivasi dan kesabaran dalam membimbing penulis.

3. Ari Dwi Haryono, M.Pd, selaku pembimbing II yang telah sabar memberikan arahan, masukan, dan bimbingan dalam membimbing penulis.

4. Bapak Suhadak kepala sekolah SDN Bedali 05 Lawang Kec. Lawang Kab. Malang yang berkenan memberikan ijin untuk melakukan penelitian.

5. Ibu Wiwik Ernawati, S.Pd selaku guru kelas II SDN 05 Lawang Kec. Lawang Kab. Malang yang berkenanan memberikan ijin untuk melakukan penelitian di kelas II.

6. Ibu Wiwik Sriwiyati, Bapak Mucholis, adikku Siwi Raras Palupi dan Fredi dwi Kusuma yang selalu memberikan motivasi dan doa kepada penulis dalam menuntut ilmu.

7. Mahasiswa angakatan 2012 yang senantiasa memberikan motivasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

8. Semua pihak yang terkait yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu. Semoga apa yang telah berikan kepada peneliti,senantiasa mendapatkan balasan Yang setimpal dari Allah SWT. Penulis sadar bahwa penelitian ini masih belum sempurna maka penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi peneliti lain maupun bagi orang lain yang membacanya saat ini ataupun dikemudian hari.

(8)

x

Surat Pernyataan Keaslian... iv

Halaman Persembahan ... v

Motto... ... vi

Abstrak Indonesia... vii

Abstrak Inggris... ... viii

3. Peran guru Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia... .... 15

4. Pendidikan Inklusif... 19

5. Hakekat Anak Berkebutuhan Khusus dan Pembelajaran Siswa Berkebutuhan Khusus... 26

B. Kajian Penelitian yang Relevan... 33

C. Kerangka Berpikir ... 34

BAB III. METODE PENELITIAN... ... 35

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 35

B. Kehadiran peneliti ... 35

(9)

xi

a. Perencanaan... ... 43

b. Pelaksanaan... ... 47

c. Penilaian... ... 52

2. Kendala dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia siswa Tunagrahita kelas 2... ... 52

a. Perencanaan... ... 53

b. Pelaksanaan... ... 55

c. Penilaian... ... 56

B. Pembahasan... ... 56

1. Peran Guru dalam Pembelajaran bahasa Indonesia Siswa tunagrahita kelas 2... ... 57

2. Kendala dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia siswa Tunagrahita kelas 2... ... 65

BAB V PENUTUP... ... 69

A. Kesimpulan... ... 69

B. Saran... ... 70

Daftar Pustaka... ... 72

(10)

xii

DAFTAR TABEL

(11)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

2.1 Kerangka Berfikir... 34

4.1 Tutorial menulis deskripsi... 49

4.2 Siswa duduk disamping meja guru... 51

4.3 Hasil deskripsi... 51

(12)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian... . 75

2. Lembar Observasi Guru... 76

3. Lembar Observasi Media Pembelajaran... 78

4. Lembar Instrumen Wawancara Guru... 80

5. Lembar Instrumen Wawancara Kepala Sekolah... 84

6. Lembar observasi kesesuaian RPP... 85

7. Dokumentasi foto... 88

8. Biodata siswa... 89

9. Surat Permohonan Penelitian... 90

10. Surat keterangan melakukan penelitian... 91 11. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

12. Silabus bahasa Indonesia 13. LKS siswa

(13)

72

DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, R. 2014. Proses Pembelajaran Inklusi Untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Kelas V SD Negeri Giwangan Yogyakarta. UIN.

Arifin, Zainal. 2011. Penelitian Pendidikan:Metode dan Paradigma Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Delphie, Bandi. 2006. Pembelajaran Anak Tunagrahita. Bandung : Penerbit PT Refika Aditama.

Delphie, Bandi. 2006. Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus. Bandung : Penerbit PT Refika Aditama.

Fitria, Rona. 2012. Proses pembelajaran dalam setting inklusi di sekolah dasar. (Online) dalam (http://ejornalunp.ac.id/index.php/jupekhu), diaskes 19 Juli 2016.

Humaira, Desni. 2012. Pelaksanaan Pembelajaran Bahasa Indonesia Bagi Anak Tunagrahita Ringan Kelas III DI SLB SABILUNA PARIAMAN. (Online) dalam

(https://www.google.com/search?q=jurnal+peran+guru+dalam+pembelajar an+bahasa+indonesia&ie=utf-8&oe=utf-8 diakses 7 Maret 2016.

Ilahi, Mohammad. 2013. Pendidikan Inklusif Konsep dan Aplikasi. Jogjakarta : Penerbit AR-RUZZ MEDIA.

Ishartiwi, 2010. Implementasi Pendidikan Inklusif Bagi Anak Berkebutuhan Khusus Dalam Sistem Nasional. (Online) dalam (https://www.google.co.id/?client=firefoxb&gws_rd=cr&ei=zXyQV9D_D 4eEvQTG-rnIDw#q=jurnal+kurikulum+pendidikan+inkklusif). Diakses tanggal 20 Juli 2016.

Kartika, Sari Mega. 2012. Peningkatan Kemampuan Bercerita Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dalam Pembelajaran Tematik Siswa Kelas III SD

Muhammadiyah 4 Malang Kecamatan Lowokwaru. UMM.

Moleong, Lexy. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya Mudiono, Alif. 2010. Pengembangan Bahan Pembelajaran Bahasa Indonesia

Sekolah Dasar. Malang : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang.

Mujtahid, 2009. Pengembangan Profesi Guru. UIN-Malang Press.

(14)

73

Permendikbud. 2013. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomer 65 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur SD/MI. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Putranto, Bambang. 2015. Tips Menangani Siswa yang Membutuhkan Perhatian Khusus. Yogyakarta: Penerbit Diva Press.

Sudjana, Nana. 2008. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakyarya.

Sudjana, Nana. 2010. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosdakarya

Sukinah. 2010. Manajemen Strategik Implementasi Pendidikan Inklusif. (Online) dalam (http://journal.uny.ac.id/index.php/jpk/article/view/777/604) , diakses 23 Februari 2016.

Suparji, 2010. Kemampuan Guru Mengelola Kelas Pada Model Pembelajaran Tutorial di SMK Negeri 1 Sidoarjo. (Online) dalam (http://prosiding.unesa.ac.id/download/seminar-ptk-vokasi/152.pdf)

diakses 19 Juli 2016.

Suparno. 2007. Bahan Ajar Cetak Penididikan Anak Berkebutuhan Khusus: Departemen Pendidikan Nasional.

Supena, Asep. 2009. Model Pendidikan Inklusi Bagi Anak Tunagrahita di Sekolah Dasar. (Online) dalam (http://ebookinga.com/doc/model-pendidikan-inklusi-ejournalunesaacid-170760599.html) diakses 15 Juli 2016.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. Bandung : Citra Umbara.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sisdiknas. Bandung : Citra Umbara.

Widiastuti, Erny. 2014. Problematika Guru dalam pembelajaran anak berkebutuhan khusus di sekolah inklusi SDN Sumbersari 1 Malang. UMM Wiyani, Novan. 2013. Manajemen Kelas : Teori dan Aplikasi Untuk Menciptakan

Kelas yang Kondusif. Jogjakarta : Penerbit AR-RUZZ MEDIA.

(15)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang

diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Sisdiknas , 2003). Terkait

dengan pendidikan, setiap masyarakat berhak mendapatkan pendidikan yang sama

begitu pula penyandang cacat.

Pendidikan inklusif merupakan konsep pendidikan yang

mereprentasikan keseluruhan aspek yang berkaitan dengan keterbukaan dalam

menerima siswa berkebutuhan khusus untuk memeperoleh hak dasar mereka

dalam memperoleh ilmu. Berkaitan dalam pendidikan inklusif mencerminkan

pendidikan untuk semua siswa tanpa terkecuali.

Memberikan sebuah layanan pendidikan yang relevan dengan

kebutuhannya, guru perlu memahami semua siswa yang terdapat di dalam kelas.

Karakterisktik siswa di dalam kelas sangat beragam sehingga, guru perlu memiliki

wawasan yang tepat tentang bagaimana cara memberikan ilmu pada siswa di

dalam kelas. Guru sebaiknya memahami semua karakteristik semua siswa yang

ada di dalam kelas, hal itu berlaku untuk semua siswa normal maupun siswa

(16)

2

Anak berkebutuhan khusus (ABK) merupakan istilah lain untuk

menggantikan kata “Anak Luar Biasa (ALB)” yang menandai adanya kelainan

khusus. Anak berkebutuhan khusus mempunyai karakteristik berbeda antara satu

dengan yang lainnya. Jenis dari anak berkebutuhan khusus sangat

bermacam-macam, antara lain yaitu: tunagrahita, tunanetra, hiperaktif, tunadaksa, tunarungu,

dll.

Salah satu jenis ketunaan yang dikategorikan dalam ABK adalah

tunagrahita atau yang lebih dikenal dengan gangguan mental. Menurut American

Association on Mental Difiency (AAMD) mendifinisikan tunagrahita sebagai

kelainan yang meliputi fungsi intelektual umum di bawah rata-rata (sub-avarge),

yaitu IQ 84 ke bawah berdasarkan tes sebelum usia 16 tahun (Putranto, 2015:209).

Jadi, siswa tunagrahita dapat dikatakan mempunyai kekurangan dan keterbatasan

dari segi intelektual sehingga mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas

akademik, menjalin komunikasi, serta berhubungan sosial. Karena itu siswa

tunagrahita memerlukan layanan pendidikan khusus. Karena keterbatasan yang

dimiliki, siswa tunagrahita membutuhkan guru yang memiliki dedikasi tinggi

dalam memberikan ilmu pada siswa.

Guru memiliki andil yang sangat besar terhadap keberhasilan

pembelajaran di sekolah. Guru sangat berperan dalam membantu perkembangan

siswa tunagrahita untuk mewujudkan tujuan hidupnya secara optimal dan benar.

Tugas guru yang paling utama adalah mengajar, dalam pengertian menata

lingkungan agar terjadi kegiatan belajar pada siswa. Tugas guru dalam

pembelajaran tidak terbatas pada penyampaian informasi pada siswa. Sesuai

(17)

3

siswanya dengan berbagai keunikannya agar mampu membantu mereka dalam

menghadapi kesulitan belajar. Seorang guru juga harus dapat memadukan antara

tugas mengajar dan membimbing pada siswa.

Salah satu sekolah di kabupaten Malang yang menerapkan pendidikan

inklusi adalah SDN Bedali 05 Lawang yang terletak di Jl Dr Cipto Gg. IX/23

Bedali Lawang. SDN Bedali 05 Lawang masih menggunakan kurikulum tingkat

satuan pendidikan (KTSP) dalam pembelajaran. SDN Bedali 05 Lawang

merupakan sekolah dengan setting inklusif yang ditunjuk oleh pemerintah sejak

tahun 2003.

Menurut hasil observasi yang peneliti lakukan pada tanggal 11 Februari

2016 di kelas 2 SDN Bedali 05 Lawang, peneliti melakukan wawancara pada guru

kelas 2 dan mendapatkan beberapa info yaitu, di dalam kelas 2 terdapat 16 siswa.

Dan terdapat 1 siswa berkebutuhan khusus jenis tunagrahita. Pada saat proses

pembelajaran, tidak terdapat guru pendamping khusus untuk mendampingi siswa

tunagrahita. Peran guru yang terlihat hanya sebagai pengajar saja. Guru

memberikan materi pembelajaran dengan berdiri di depan kelas. Pada saat guru

memberikan tugas, siswa tunagrahita hanya diam saja menunggu guru tersebut

menghampiri ke meja siswa atau siswa tersebut dipanggil ke depan dan duduk di

samping meja guru untuk menerima arahan dari guru.

Dilihat dari observasi awal pada tanggal 11 Februari 2016 di SDN

Bedali 05 Lawang, siswa tunagrahita memang dikategorikan siswa yang memiliki

tingkat IQ rendah dalam proses pembelajaran di kelas. Siswa membutuhkan

pelayanan khusus dari guru pada saat pembelajaran berlangsung. Namun

(18)

4

pendidikan, serta pengajaran yang baik pada siswa tunagrahita agar mereka dapat

mengikuti pembelajaran dengan baik.

Peran guru bukan hanya sebagai pengajar namun terdapat beberapa

peran lain yang harus dilakukan oleh guru di dalam kelas. Kurangnya peran

seorang guru pada saat di dalam kelas menyebabkan pembelajaran menjadi

kurang menarik bagi siswa. Mata pelajaran bahasa Indonesia merupakan salah

satu mata pelajaran penting yang harus diajarkan pada siswa sekolah dasar.

Pembelajaran bahasa Indonesia diharapkan dapat meningkatkan kemampuan

berkomunikasi pada siswa. Menulis merupakan kegiatan sehari-hari yang

berkaitan erat dengan pembelajaran bahasa Indonesia, namun karena di kelas 2 ini

terdapat siswa tunagrahita peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana peran guru

dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia pada siswa berkebutuhan khusus

yaitu siswa tunagrahita.

Penelitian yang dilakukan oleh Erny Widiastuti (2014) dengan

penelitian berjudul “Problematika guru dalam pembelajaran anak berkebutuhan

khusus di sekolah inklusi SDN Sumbersari 1 Malang ” menunjukkan bahwa

dalam pembelajaran guru pasti mengalami problematika pada saat pembelajaran

siswa berkebutuhan khusus. Perbedaan dengan yang peneliti lakukan sekarang

adalah, pada penelitian lebih terfokus pada bagaimana peran guru dalam

pembelajaran siswa tunagrahita didalam pembelajaran bahasa Indonesia

khususnya pada materi menulis. Terdapat penelitian dari Rindi Lelly Anggraini

(2014) dengan judul penelitian “Proses Pembelajaran Inklusi Untuk Anak

Berkebutuhan Khusus (ABK) Kelas V SD Negeri Giwangan Yogyakarta”

(19)

5

khusus dan siswa normal dilakukan secara bersama-sama dengan dampingan dari

GPK. Perbedaan dengan yang peneliti lakukan sekarang adalah peneliti lebih

terfokus pada peran guru dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada siswa

tunagrahita.

Maka dari itu peneliti mengambil sebuah judul untuk meneliti peran

guru dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia pada siswa tunagrahita dengan

judul penelitian tentang “ Peran Guru Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

Kelas 2 Siswa Tunagrahita di Kelas Inklusi SDN Bedali 05 Lawang

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana peran guru dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia siswa

tunagrahita di kelas 2 inklusi SDN Bedali 05 Lawang?

2. Apa kendala yang dialami oleh guru pada saat proses pembelajaran bahasa

Indonesia siswa tunagrahita di kelas 2 inklusi SDN Bedali 05 Lawang ?

C. Tujuan Penelitian

1. Mendiskripsikan peran guru dalam proses pembelajaran bahasa indonesia

siswa tunagrahita di kelas 2 inklusi SDN Bedali 05 Lawang.

2. Mendiskripsikan kendala yang dialami oleh guru pada saat proses

pembelajaran bahasa indonesia siswa tunagrahita di kelas 2 inklusi SDN

Bedali 05 Lawang.

D. Fokus Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SDN Bedali 05 Lawang, Malang karena

sekolah ini merupakan sekolah Inklusi, dimana dalam sekolah ini terdapat siswa

normal dan siswa tunagrahita yang belajar bersama-sama. Terkait dengan peran

(20)

6

Semester 2 saja, maka penelitian ini difokuskan pada satu fokus saja yaitu tentang

menulis pada siswa tunagrahita. Karena materi ini paling cocok mengingat kelas 2

masih sebagai kelas rendah dan masih belajar untuk menulis dengan baik yaitu

menulis dengan menggunakan huruf yang sesuai digunakan dan benar sesuai

dengan ejaan yang telah disempurnakan.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Guru

Sebagai sumber informasi dan acuan dalam proses pembelajaran di kelas dan

dapat memberikan pelayanan yang baik untuk siswa yang berkebutuhan

khusus.

2. Bagi Peneliti

Sebagai rujukan untuk menambah wawasan mengenai peran guru terhadap

pembelajaran siswa berkebutuhan khusus di kelas.

F. Definisi Istilah

Untuk menjelaskan maksud dan tujuan penelitian maka ditegaskan pengertian

yang terdapat dalam variabel penelitian yaitu:

1. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas mendidik, mengajar dan

menjadi fasilitator pad siswa pada saat proses pembelajaran di dalam kelas.

Guru mempunyai peran yang sangat dibutuhkan dalam membentuk siswa

untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

2. Bahasa indonesia Bahasa Indonesia adalah salah satu mata pelajaran yang di

dalamnya terdapat beberapa aspek yang harus dipelajari oleh siswa antara lain

(21)

7

3. Tunagrahita adalah salah satu jenis siswa berkebutuhan khusus dengan ciri

siswa yang memiliki tingkat intelektual di bawah siswa normal seusianya.

4. Pendidikan inklusif yaitu sebagai sistem layanan pendidikan yang di dalam

proses pembelajarannya tidak membeda-bedakan antara siswa berkebutuhan

khusus dengan siswa normal lainnya.

G. Batasan Masalah

Berdasarkan hasil observasi yang telah peneliti lakukan, SDN Bedali 05

Lawang masih menerapkan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) pada

sistem pembelajaran seluruh kelas, termasuk kelas 2 juga menerapkan KTSP

sesuai dengan buku mata pelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran.

Maka dari itu, peneliti memberikan beberapa batasan masalah yang akan dibahas.

Antara lain sebagai berikut :

1. Subyek penelitian ini terfokus pada peran guru kelas dalam proses

pembelajaran bahasa Indonesia pada siswa tunagrahita kelas 2 SDN Bedali 05

Lawang tahun ajaran 2015/2016.

2. Proses pembelajaran Bahasa Indonesia pada siswa tunagrahita terfokus pada

Referensi

Dokumen terkait

Analisis keragaan atau perkembangan komoditas hortikultura dilakukan berdasarkan ketersediaan data series yang mencakup indikator luas areal dan luas panen, produktivitas,

yang terpasang kateter uretra pada bangsal Flamboyan, Cempaka, dan Bakung di RSUD Panembahan Senopati, Bantul. Lama waktu terpasang kateter pada pasien di RSUD Panembahan

Tujuan Program Keahlian Pembibitan Tanaman secara umum mengacu pada isi Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) pasal 3 mengenai Tujuan Pendidikan Nasional (UU SPN) pasal

Penelitian yang dilakukan dengan metode eksperiman ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis sprayer terhadap udara keluaran yang dihasilkan evaporative cooling yang

Quraish Shihab tersebut telah pula menunjukkan dengan jelas bahwa di dalam Al-Qur'an terdapat ayat-ayat yang memiliki implikasi terhadap munculnya konsep dasar sistem

Pemanasan mudak diperlukan dalam mengawali ladhan e,enam pembentukan untuk mempersiapkan jiwa dan raga anak dalam melakukan ladhan ind, agar mendapatkan manfaat yang

Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis Deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan

Berdasarkan pembahasan sebelumnya, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: Dengan sistem akuntansi yang masih manual, proses pengolahan data akuntansi