i
PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS 2 SISWA TUNAGRAHITA DI KELAS INKLUSI SDN BEDALI 05
LAWANG
SKRIPSI
OLEH :
WHIDA BRILYAN SARI
201210430311259
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
v
PERSEMBAHAN
Rasa syukur kepada Allah SWT yang memberikan Rahmat-Nya, nikmatNya dan hidayah-Nya dan Rosulullah SAW yang memberikan petunjuk ke jalan terang dan benar sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Kupersembahkan skripsi ini untuk:
a. Ayahku Mucholis dan Ibukku Wiwik Sriwiyati yang selalu mencintaiku dan memberikan aku nasehat, doa dan segala dukungan. Mereka adalah sumber dari kekuatanku. Tetesan keringat mereka dalam mencari nafkah yang membuat aku bertahan dari lika-liku kehidupan ini.
b. Adikku Siwi Raras Palupi yang selalu memberiku semangat agar aku cepat lulus.
c. Bapak Ichsan Anshory dan Bapak Ari mohon maaf dan terimakasih atas bimbingan kalian, tanpa kalian Whida bukan apa-apa mohon maaf selama ini jika Whida sering buat kesalahan.
d. Mbak Letta Yuska Diningrum yang menjadi penyemangatku agar aku selalu rajin dalam menyelesaikan semua tugas akhir.
e. Fredi Dwi Kusuma yang selalu ada mendampingiku dan tak pernah mengeluh saat aku menumpahkan keluh kesahku padanya.
f. Teman sekamarku sekaligus sahabatku Cicilia Novilin yang jahil tapi selalu memberiku motivasi dan semangat.
g. Sahabat-sahabatku the gengs, sari, ila, ela, zakia, iis, marisa, hana, ratna yang selalu kompak dan memberikan motivasi semangat.
h. Teman-temanku PGSD B yang selalu memberikan keceriaan, motivasi terimakasih atas kekompakan kita selama 4 tahun ini.
vi
“MOTTO”
ْسُعْلا ُمُكِب ُدْي ِرُي َاَوَرْسُيْلا ُمُكِب ُ ها ُديرُي
َر
: ه رقبلا ( ... 581
)
“…Sesungguhnya Allah menghendaki kemudahan bagimu,
dan Allah tidak menghendaki kesukaran bagimu…”
(QS. Al-Baqarah: 185)
)
2
(
اًرْسُي ِرْسُحْلُا َعَم َنِإ
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah subhanahu wa ta’ala penulis panjatkan karena hanya berkat rahmat ,hidayah dan inayahNya skripsi dengan judul “Peran Guru Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas 2 Siswa Tunagrahita di Kelas Inklusi SDN Bedali 05 Lawang Skripsi” dapat terselesaikan dengan baik. Sholawat serta salam tidak lupa selalu tercurahkan kepada junjungan kita,Nabiyullah Muhammad SAW.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat di selesaiakn berkat bimbingan,bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada yang terhormat:
1. Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah memberi izin dalam proses penelitian.
2. Dr. Ichsan Anshory AM., M.Pd, selaku ketua jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah membantu dalam proses penyelesaian segala urusan administrasi yang peneliti perlukan dalam menyusun skripsi,dan selaku dosen pembimbing I saya yang telah memberikan bimbingan, motivasi dan kesabaran dalam membimbing penulis.
3. Ari Dwi Haryono, M.Pd, selaku pembimbing II yang telah sabar memberikan arahan, masukan, dan bimbingan dalam membimbing penulis.
4. Bapak Suhadak kepala sekolah SDN Bedali 05 Lawang Kec. Lawang Kab. Malang yang berkenan memberikan ijin untuk melakukan penelitian.
5. Ibu Wiwik Ernawati, S.Pd selaku guru kelas II SDN 05 Lawang Kec. Lawang Kab. Malang yang berkenanan memberikan ijin untuk melakukan penelitian di kelas II.
6. Ibu Wiwik Sriwiyati, Bapak Mucholis, adikku Siwi Raras Palupi dan Fredi dwi Kusuma yang selalu memberikan motivasi dan doa kepada penulis dalam menuntut ilmu.
7. Mahasiswa angakatan 2012 yang senantiasa memberikan motivasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
8. Semua pihak yang terkait yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu. Semoga apa yang telah berikan kepada peneliti,senantiasa mendapatkan balasan Yang setimpal dari Allah SWT. Penulis sadar bahwa penelitian ini masih belum sempurna maka penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi peneliti lain maupun bagi orang lain yang membacanya saat ini ataupun dikemudian hari.
x
Surat Pernyataan Keaslian... iv
Halaman Persembahan ... v
Motto... ... vi
Abstrak Indonesia... vii
Abstrak Inggris... ... viii
3. Peran guru Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia... .... 15
4. Pendidikan Inklusif... 19
5. Hakekat Anak Berkebutuhan Khusus dan Pembelajaran Siswa Berkebutuhan Khusus... 26
B. Kajian Penelitian yang Relevan... 33
C. Kerangka Berpikir ... 34
BAB III. METODE PENELITIAN... ... 35
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 35
B. Kehadiran peneliti ... 35
xi
a. Perencanaan... ... 43
b. Pelaksanaan... ... 47
c. Penilaian... ... 52
2. Kendala dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia siswa Tunagrahita kelas 2... ... 52
a. Perencanaan... ... 53
b. Pelaksanaan... ... 55
c. Penilaian... ... 56
B. Pembahasan... ... 56
1. Peran Guru dalam Pembelajaran bahasa Indonesia Siswa tunagrahita kelas 2... ... 57
2. Kendala dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia siswa Tunagrahita kelas 2... ... 65
BAB V PENUTUP... ... 69
A. Kesimpulan... ... 69
B. Saran... ... 70
Daftar Pustaka... ... 72
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
2.1 Kerangka Berfikir... 34
4.1 Tutorial menulis deskripsi... 49
4.2 Siswa duduk disamping meja guru... 51
4.3 Hasil deskripsi... 51
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian... . 75
2. Lembar Observasi Guru... 76
3. Lembar Observasi Media Pembelajaran... 78
4. Lembar Instrumen Wawancara Guru... 80
5. Lembar Instrumen Wawancara Kepala Sekolah... 84
6. Lembar observasi kesesuaian RPP... 85
7. Dokumentasi foto... 88
8. Biodata siswa... 89
9. Surat Permohonan Penelitian... 90
10. Surat keterangan melakukan penelitian... 91 11. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
12. Silabus bahasa Indonesia 13. LKS siswa
72
DAFTAR PUSTAKA
Anggraini, R. 2014. Proses Pembelajaran Inklusi Untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Kelas V SD Negeri Giwangan Yogyakarta. UIN.
Arifin, Zainal. 2011. Penelitian Pendidikan:Metode dan Paradigma Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Delphie, Bandi. 2006. Pembelajaran Anak Tunagrahita. Bandung : Penerbit PT Refika Aditama.
Delphie, Bandi. 2006. Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus. Bandung : Penerbit PT Refika Aditama.
Fitria, Rona. 2012. Proses pembelajaran dalam setting inklusi di sekolah dasar. (Online) dalam (http://ejornalunp.ac.id/index.php/jupekhu), diaskes 19 Juli 2016.
Humaira, Desni. 2012. Pelaksanaan Pembelajaran Bahasa Indonesia Bagi Anak Tunagrahita Ringan Kelas III DI SLB SABILUNA PARIAMAN. (Online) dalam
(https://www.google.com/search?q=jurnal+peran+guru+dalam+pembelajar an+bahasa+indonesia&ie=utf-8&oe=utf-8 diakses 7 Maret 2016.
Ilahi, Mohammad. 2013. Pendidikan Inklusif Konsep dan Aplikasi. Jogjakarta : Penerbit AR-RUZZ MEDIA.
Ishartiwi, 2010. Implementasi Pendidikan Inklusif Bagi Anak Berkebutuhan Khusus Dalam Sistem Nasional. (Online) dalam (https://www.google.co.id/?client=firefoxb&gws_rd=cr&ei=zXyQV9D_D 4eEvQTG-rnIDw#q=jurnal+kurikulum+pendidikan+inkklusif). Diakses tanggal 20 Juli 2016.
Kartika, Sari Mega. 2012. Peningkatan Kemampuan Bercerita Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dalam Pembelajaran Tematik Siswa Kelas III SD
Muhammadiyah 4 Malang Kecamatan Lowokwaru. UMM.
Moleong, Lexy. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya Mudiono, Alif. 2010. Pengembangan Bahan Pembelajaran Bahasa Indonesia
Sekolah Dasar. Malang : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang.
Mujtahid, 2009. Pengembangan Profesi Guru. UIN-Malang Press.
73
Permendikbud. 2013. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomer 65 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur SD/MI. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Putranto, Bambang. 2015. Tips Menangani Siswa yang Membutuhkan Perhatian Khusus. Yogyakarta: Penerbit Diva Press.
Sudjana, Nana. 2008. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakyarya.
Sudjana, Nana. 2010. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosdakarya
Sukinah. 2010. Manajemen Strategik Implementasi Pendidikan Inklusif. (Online) dalam (http://journal.uny.ac.id/index.php/jpk/article/view/777/604) , diakses 23 Februari 2016.
Suparji, 2010. Kemampuan Guru Mengelola Kelas Pada Model Pembelajaran Tutorial di SMK Negeri 1 Sidoarjo. (Online) dalam (http://prosiding.unesa.ac.id/download/seminar-ptk-vokasi/152.pdf)
diakses 19 Juli 2016.
Suparno. 2007. Bahan Ajar Cetak Penididikan Anak Berkebutuhan Khusus: Departemen Pendidikan Nasional.
Supena, Asep. 2009. Model Pendidikan Inklusi Bagi Anak Tunagrahita di Sekolah Dasar. (Online) dalam (http://ebookinga.com/doc/model-pendidikan-inklusi-ejournalunesaacid-170760599.html) diakses 15 Juli 2016.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. Bandung : Citra Umbara.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sisdiknas. Bandung : Citra Umbara.
Widiastuti, Erny. 2014. Problematika Guru dalam pembelajaran anak berkebutuhan khusus di sekolah inklusi SDN Sumbersari 1 Malang. UMM Wiyani, Novan. 2013. Manajemen Kelas : Teori dan Aplikasi Untuk Menciptakan
Kelas yang Kondusif. Jogjakarta : Penerbit AR-RUZZ MEDIA.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Sisdiknas , 2003). Terkait
dengan pendidikan, setiap masyarakat berhak mendapatkan pendidikan yang sama
begitu pula penyandang cacat.
Pendidikan inklusif merupakan konsep pendidikan yang
mereprentasikan keseluruhan aspek yang berkaitan dengan keterbukaan dalam
menerima siswa berkebutuhan khusus untuk memeperoleh hak dasar mereka
dalam memperoleh ilmu. Berkaitan dalam pendidikan inklusif mencerminkan
pendidikan untuk semua siswa tanpa terkecuali.
Memberikan sebuah layanan pendidikan yang relevan dengan
kebutuhannya, guru perlu memahami semua siswa yang terdapat di dalam kelas.
Karakterisktik siswa di dalam kelas sangat beragam sehingga, guru perlu memiliki
wawasan yang tepat tentang bagaimana cara memberikan ilmu pada siswa di
dalam kelas. Guru sebaiknya memahami semua karakteristik semua siswa yang
ada di dalam kelas, hal itu berlaku untuk semua siswa normal maupun siswa
2
Anak berkebutuhan khusus (ABK) merupakan istilah lain untuk
menggantikan kata “Anak Luar Biasa (ALB)” yang menandai adanya kelainan
khusus. Anak berkebutuhan khusus mempunyai karakteristik berbeda antara satu
dengan yang lainnya. Jenis dari anak berkebutuhan khusus sangat
bermacam-macam, antara lain yaitu: tunagrahita, tunanetra, hiperaktif, tunadaksa, tunarungu,
dll.
Salah satu jenis ketunaan yang dikategorikan dalam ABK adalah
tunagrahita atau yang lebih dikenal dengan gangguan mental. Menurut American
Association on Mental Difiency (AAMD) mendifinisikan tunagrahita sebagai
kelainan yang meliputi fungsi intelektual umum di bawah rata-rata (sub-avarge),
yaitu IQ 84 ke bawah berdasarkan tes sebelum usia 16 tahun (Putranto, 2015:209).
Jadi, siswa tunagrahita dapat dikatakan mempunyai kekurangan dan keterbatasan
dari segi intelektual sehingga mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas
akademik, menjalin komunikasi, serta berhubungan sosial. Karena itu siswa
tunagrahita memerlukan layanan pendidikan khusus. Karena keterbatasan yang
dimiliki, siswa tunagrahita membutuhkan guru yang memiliki dedikasi tinggi
dalam memberikan ilmu pada siswa.
Guru memiliki andil yang sangat besar terhadap keberhasilan
pembelajaran di sekolah. Guru sangat berperan dalam membantu perkembangan
siswa tunagrahita untuk mewujudkan tujuan hidupnya secara optimal dan benar.
Tugas guru yang paling utama adalah mengajar, dalam pengertian menata
lingkungan agar terjadi kegiatan belajar pada siswa. Tugas guru dalam
pembelajaran tidak terbatas pada penyampaian informasi pada siswa. Sesuai
3
siswanya dengan berbagai keunikannya agar mampu membantu mereka dalam
menghadapi kesulitan belajar. Seorang guru juga harus dapat memadukan antara
tugas mengajar dan membimbing pada siswa.
Salah satu sekolah di kabupaten Malang yang menerapkan pendidikan
inklusi adalah SDN Bedali 05 Lawang yang terletak di Jl Dr Cipto Gg. IX/23
Bedali Lawang. SDN Bedali 05 Lawang masih menggunakan kurikulum tingkat
satuan pendidikan (KTSP) dalam pembelajaran. SDN Bedali 05 Lawang
merupakan sekolah dengan setting inklusif yang ditunjuk oleh pemerintah sejak
tahun 2003.
Menurut hasil observasi yang peneliti lakukan pada tanggal 11 Februari
2016 di kelas 2 SDN Bedali 05 Lawang, peneliti melakukan wawancara pada guru
kelas 2 dan mendapatkan beberapa info yaitu, di dalam kelas 2 terdapat 16 siswa.
Dan terdapat 1 siswa berkebutuhan khusus jenis tunagrahita. Pada saat proses
pembelajaran, tidak terdapat guru pendamping khusus untuk mendampingi siswa
tunagrahita. Peran guru yang terlihat hanya sebagai pengajar saja. Guru
memberikan materi pembelajaran dengan berdiri di depan kelas. Pada saat guru
memberikan tugas, siswa tunagrahita hanya diam saja menunggu guru tersebut
menghampiri ke meja siswa atau siswa tersebut dipanggil ke depan dan duduk di
samping meja guru untuk menerima arahan dari guru.
Dilihat dari observasi awal pada tanggal 11 Februari 2016 di SDN
Bedali 05 Lawang, siswa tunagrahita memang dikategorikan siswa yang memiliki
tingkat IQ rendah dalam proses pembelajaran di kelas. Siswa membutuhkan
pelayanan khusus dari guru pada saat pembelajaran berlangsung. Namun
4
pendidikan, serta pengajaran yang baik pada siswa tunagrahita agar mereka dapat
mengikuti pembelajaran dengan baik.
Peran guru bukan hanya sebagai pengajar namun terdapat beberapa
peran lain yang harus dilakukan oleh guru di dalam kelas. Kurangnya peran
seorang guru pada saat di dalam kelas menyebabkan pembelajaran menjadi
kurang menarik bagi siswa. Mata pelajaran bahasa Indonesia merupakan salah
satu mata pelajaran penting yang harus diajarkan pada siswa sekolah dasar.
Pembelajaran bahasa Indonesia diharapkan dapat meningkatkan kemampuan
berkomunikasi pada siswa. Menulis merupakan kegiatan sehari-hari yang
berkaitan erat dengan pembelajaran bahasa Indonesia, namun karena di kelas 2 ini
terdapat siswa tunagrahita peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana peran guru
dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia pada siswa berkebutuhan khusus
yaitu siswa tunagrahita.
Penelitian yang dilakukan oleh Erny Widiastuti (2014) dengan
penelitian berjudul “Problematika guru dalam pembelajaran anak berkebutuhan
khusus di sekolah inklusi SDN Sumbersari 1 Malang ” menunjukkan bahwa
dalam pembelajaran guru pasti mengalami problematika pada saat pembelajaran
siswa berkebutuhan khusus. Perbedaan dengan yang peneliti lakukan sekarang
adalah, pada penelitian lebih terfokus pada bagaimana peran guru dalam
pembelajaran siswa tunagrahita didalam pembelajaran bahasa Indonesia
khususnya pada materi menulis. Terdapat penelitian dari Rindi Lelly Anggraini
(2014) dengan judul penelitian “Proses Pembelajaran Inklusi Untuk Anak
Berkebutuhan Khusus (ABK) Kelas V SD Negeri Giwangan Yogyakarta”
5
khusus dan siswa normal dilakukan secara bersama-sama dengan dampingan dari
GPK. Perbedaan dengan yang peneliti lakukan sekarang adalah peneliti lebih
terfokus pada peran guru dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada siswa
tunagrahita.
Maka dari itu peneliti mengambil sebuah judul untuk meneliti peran
guru dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia pada siswa tunagrahita dengan
judul penelitian tentang “ Peran Guru Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia
Kelas 2 Siswa Tunagrahita di Kelas Inklusi SDN Bedali 05 Lawang ”
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana peran guru dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia siswa
tunagrahita di kelas 2 inklusi SDN Bedali 05 Lawang?
2. Apa kendala yang dialami oleh guru pada saat proses pembelajaran bahasa
Indonesia siswa tunagrahita di kelas 2 inklusi SDN Bedali 05 Lawang ?
C. Tujuan Penelitian
1. Mendiskripsikan peran guru dalam proses pembelajaran bahasa indonesia
siswa tunagrahita di kelas 2 inklusi SDN Bedali 05 Lawang.
2. Mendiskripsikan kendala yang dialami oleh guru pada saat proses
pembelajaran bahasa indonesia siswa tunagrahita di kelas 2 inklusi SDN
Bedali 05 Lawang.
D. Fokus Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SDN Bedali 05 Lawang, Malang karena
sekolah ini merupakan sekolah Inklusi, dimana dalam sekolah ini terdapat siswa
normal dan siswa tunagrahita yang belajar bersama-sama. Terkait dengan peran
6
Semester 2 saja, maka penelitian ini difokuskan pada satu fokus saja yaitu tentang
menulis pada siswa tunagrahita. Karena materi ini paling cocok mengingat kelas 2
masih sebagai kelas rendah dan masih belajar untuk menulis dengan baik yaitu
menulis dengan menggunakan huruf yang sesuai digunakan dan benar sesuai
dengan ejaan yang telah disempurnakan.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Guru
Sebagai sumber informasi dan acuan dalam proses pembelajaran di kelas dan
dapat memberikan pelayanan yang baik untuk siswa yang berkebutuhan
khusus.
2. Bagi Peneliti
Sebagai rujukan untuk menambah wawasan mengenai peran guru terhadap
pembelajaran siswa berkebutuhan khusus di kelas.
F. Definisi Istilah
Untuk menjelaskan maksud dan tujuan penelitian maka ditegaskan pengertian
yang terdapat dalam variabel penelitian yaitu:
1. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas mendidik, mengajar dan
menjadi fasilitator pad siswa pada saat proses pembelajaran di dalam kelas.
Guru mempunyai peran yang sangat dibutuhkan dalam membentuk siswa
untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
2. Bahasa indonesia Bahasa Indonesia adalah salah satu mata pelajaran yang di
dalamnya terdapat beberapa aspek yang harus dipelajari oleh siswa antara lain
7
3. Tunagrahita adalah salah satu jenis siswa berkebutuhan khusus dengan ciri
siswa yang memiliki tingkat intelektual di bawah siswa normal seusianya.
4. Pendidikan inklusif yaitu sebagai sistem layanan pendidikan yang di dalam
proses pembelajarannya tidak membeda-bedakan antara siswa berkebutuhan
khusus dengan siswa normal lainnya.
G. Batasan Masalah
Berdasarkan hasil observasi yang telah peneliti lakukan, SDN Bedali 05
Lawang masih menerapkan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) pada
sistem pembelajaran seluruh kelas, termasuk kelas 2 juga menerapkan KTSP
sesuai dengan buku mata pelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran.
Maka dari itu, peneliti memberikan beberapa batasan masalah yang akan dibahas.
Antara lain sebagai berikut :
1. Subyek penelitian ini terfokus pada peran guru kelas dalam proses
pembelajaran bahasa Indonesia pada siswa tunagrahita kelas 2 SDN Bedali 05
Lawang tahun ajaran 2015/2016.
2. Proses pembelajaran Bahasa Indonesia pada siswa tunagrahita terfokus pada