BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Permasalahan sosial di tengah-tengah masyarakat selalu mengalami
perubahan dan akan terus berkembang mengikuti dinamika masyarakat itu sendiri.
Tidak terkecuali masyarakat Kota Malang yang merupakan suatu Kota besar yang
berada di Provinsi Jawa Timur, juga terus mengalami perkembangan, baik positif
maupun yang negatif. Adapun dalam perkembangan - perkembangan yang
negatif di antaranya kebiasaan dalam mengonsumsi minuman keras.
Sedangkan masalah minuman keras sendiri, sudah tidak dapat dipungkiri,
sangat meresahkan kehidupan sosial masyarakat. Minuman keras diyakini tidak
saja membahayakan pemakainya, tetapi juga membawa dampak yang sangat
buruk di lingkungan masyarakat pemakai. Penyimpangan perilaku negatif pada
khususnya kebiasaan mengonsumsi minuman keras secara berlebihan hingga
menyebabkan hilangnya kontrol pada diri sendiri, atau sering dikatakan
mabuk, yang pada akhirnya melahirkan pelanggaran atau bahkan tindak pidana
yang sangat meresahkan masyarakat. Sehingga minuman keras dapat disimpulkan
sebagian sumber dari tindakan-tindakan yang melanggar aturan hukum yang
berlaku baik itu, kecelakaan lalu lintas, pemerkosaan, pembunuhan, pencurian,
Selain itu, penyebaran minuman keras yang tidak terkontrol akan membawa
dampak pada tingkat kriminalitas yang tinggi pada masyarakat. Oleh karenanya,
untuk mengatasi persoalan tersebut maka diperlukan langkah memperketat
pengawasan peredaran miras dan tindakan tegas namun terukur yang dilandasi
dengan niat yang tulus untuk melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat,
baik masyarakat sebagai korban maupun masyarakat sebagai pelaku itu
sendiri. Tanpa kepedulian terhadap mereka, berarti sama halnya dengan
membiarkan kehancuran moral masyarakat serta dampak kesehatan akibat
seringnya mengonsumsi minuman keras secara berlebihan.1
Sedangkan pada saat ini penyebaran minuman keras di Kota Malang,
sudah tidak terkontrol lagi, sebagai contoh dalam penyebarannya salah satu Toko
yaitu Toko Nusantara sudah tidak lagi memandang batasan usia pemakai, pembeli
atau pengkonsumsi minuman keras serta dikhawatirkan akan membawa dampak
yang negatif pada masyarakat, terutama pada anak-anak usia remaja yang
nantinya sebagai generasi penerus bangsa.
Berdasarkan wawancara di lapangan kepada Bapak Suhadi selaku pemilik
Toko Nusantara, penulis ketahui bahwa toko tersebut menjual minuman
beralkohol dari golongan A, B dan C dan penjualannya tidak mengikuti peraturan
yang telah ditetapkan dalam Perda Kota Malang nomor 5 Tahun 2006.2
1 Basman,SH,”Gangguan Orang Mabuk dan Upaya Penanggulangannya”www.selapa-
polri.com/content/view/47/37/ - 20k di akses 10 September 2014
Salah satu pelanggaran yang dilakukan Toko Nusantara adalah menjual
minuman beralkohol golongan B dan C dengan tidak diminum langsung di
tempat. Selain itu toko tersebut juga tidak meminta KTP saat ada konsumen yang
membeli minuman beralkohol sebagai bukti bahwa telah berusia 21 tahun. Dari
hal tersebut terbukti bahwa Toko Nusantara banyak melanggar Perda Kota
Malang nomor 5 tahun 2006, selain itu hal yang paling mencolok adalah toko
tersebut buka dan mulai menjual minuman berlakohol mulai jam 12.00 WIB
yang mana hal itu tidak sesuai dengan peraturan.
Adanya pengawasan dan pengendalian penjualan minuman beralkohol
diperlukan agar penjualan minuman beralkohol tidak dilakukan disembarang
tempat tetapi hanya tempat-tempat tertentu saja serta harus dikendalikan melalui
perizinan dan pengawasannya, karena minuman beralkohol yang diminum tanpa
memperhatikan aturan yang ada dalam kemasan barang tersebut, dapat berdampak
negatif terhadap kesehatan maupun dampak sosial.
Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian minuman beralkohol di Kota
Malang ini dilakukan oleh Walikota sebagaimana yang diatur didalam peraturan
daerah dan dibantu oleh satuan polisi pamong praja sebagai unsur pendukung
yang menjadi lembaga yang menerima pelimpahan wewenang dari pemerintah
untuk mengawasinya seperti yang tertuang dalam Pasal 34 Peraturan Menteri
Perdagangan RI Nomor 9 Tahun 2009.
Sebagaimana dalam Pasal 21 Perda Kota Malang No.5 Tahun 2006
menyebutkan bahwa “Penertiban peredaran minuman beralkohol selain dapat
atau kewenangan untuk penegakan Peraturan Daerah.” Maka jika ditemukan
minuman beralkohol di luar tempat yang diijinkan atau ditentukan, maka
minuman tersebut disita untuk dimusnahkan, seperti pada Pasal 20 ayat (3) Perda
Kota Malang No. 5 Tahun 2006. Tetapi menurut hasil survey yang telah dilakukan
penulis, diketahui masih sangat kurang adanya sinergi antara Dinas perdagangan
dan perindustrian serta aparat kepolisian dan satuan polisi pamong praja sebagai
pendukung dalam pengawasan dan pengendalian penjualan minuman beralkohol,
sehingga sampai saat ini masih kerap ditemukannya pelanggaran yang dilakukan
oleh penjual minuman tersebut.
Menurut salah satu berita di media elektronik Arrahmah menjelaskan bahwa
“Maraknya peredaran minuman keras di Kota Malang, menimbulkan keresahan
seluruh masyarakat. Pasalnya Kota Malang dikenal sebagai ‘Kota Pendidikan’ tak
ayal menimbulkan kemarahan warga Malang.”3 Hal ini membuktikan bahwa,
Disperindag dan Satpol PP Kota Malang kurang bersinergi dalam melakukan
pengawasan dan pengendalian minuman beralkohol, sehingga sampai sekarang
minuman beralkohol mudah didapat dan peredarannya kian menjamur di Kota
Malang.
Dalam Perda Kota Malang Nomor 5 Tahun 2006 tentang pengawasan,
pengendalian, dan pelarangan penjualan minuman beralkohol dalam pasal 5 ayat
1 telah jelas mengatur bahwa penjual hanya boleh menjual minuman beralkohol
dan diminum di tempat, selain itu pada pasal 6 ayat 1 juga telah diatur bahwa
hanya boleh menjual minuman beralkohol pada pukul 22.00 WIB – 01.00 WIB
saja terkecuali untuk hotel. Dan pada pasal 15 telah diatur bahwa penjual hanya
boleh menjual minuman beralkohol kepada pembeli yang telah berumur 21 tahun
dengan menunjukkan KTP.
Berdasarkan data yang penulis peroleh dari Satuan Polisi Pamong Praja,
sepanjuang tahun 2014 hanya terdapat dua pelanggaran penjualan minuman
beralkohol, tertanggal 4 November 2014 oleh Toko Anda milik Ibu Sri dan
dikenakan sanksi yaitu denda sebesar Rp. 299.000,00, dan pada tanggal 10
Desember 2014 oleh Cafe Rumah Opa milik Radix Rudityo yang dikenakan
sanksi denda sebesar Rp. 150.000,00.
Dalam fenomena ini dibutuhkan peran masyarakat sebagai pengawas
langsung peraturan daerah, Satuan Polisi Pamong Praja sebagai aparat yang
punya wewenang untuk menegakkan perda dan Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kota Malang sebagai pihak yang mengeluarkan dan bisa mencabut
SIUP MB dan IPTMB.
Dengan latar belakang di atas maka penulis membuat suatu penulisan hukum
(skripsi) dengan judul “Penerapan Sanksi Peredaran Miras Menurut Perda Nomor
5 Tahun 2006 Kota Malang”
B. Rumusan Masalah
Berangkat dari fenomena dalam uraian yang telah dikemukakan pada latar
belakang diatas maka perumusan masalah penelitian ini adalah :
1. Bagaimana prosedur penerapan sanksi peredaran miras menurut Perda
2. Bagaimana relevansi sanksi yang dijatuhkan kepada Toko penjual
minuman beralkohol yang melanggar Perda Kota Malang Nomor 5 Tahun
2006 ?
3. Bagaimana efektivitas sanksi yang dijatuhkan kepada Toko penjual
minuman beralkohol yang melanggar Perda Kota Malang Nomor 5 Tahun
2006 ?
C. Tujuan Penulisan Hukum
Penulisan hukum ini diharapkan dapat menambah wawasan dalam bidang
hukum. Secara spesifik terkait dengan penulisan ini yang menjadi tujuan utama
penulisan ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui dan mengkaji prosedur penerapan sanksi peredaran
miras menurut Perda Kota malang Nomor 5 tahun 2006.
2. Untuk mengetahui dan mengkaji relevansi sanksi yang dijatuhkan kepada
Toko penjual minuman beralkohol yang melanggar Perda Kota Malang
Nomor 5 Tahun 2006.
3. Untuk mengetahui dan mengkaji efektivitas sanksi yang dijatuhkan kepada
Toko penjual minuman beralkohol yang melanggar Perda Kota Malang
Nomor 5 Tahun 2006.
D. Manfaat dan Kegunaan Penulisan Hukum
1. Kegunaan Penulisan Hukum
a) Diharapkan memberikan hal yang berguna bagi pengembangan dan
penelitian lebih jauh terhadap sistem pengawasan peredaran miras
di Kota Malang.
b) Diharapkan menjadi sebuah bahan koreksi untuk penyempurnaan
dan pengembangan lebih lanjut mengenai sistem pengawasan
peredaran miras di Kota Malang dan sanksi bagi produsen atau
distributor miras yang memperdagangkan miras secara ilegal.
2. Manfaat Penulisan Hukum
a) Bagi Penulis
Berguna untuk menambah pengetahuan, kajian dan pemahaman
tentang sistem pengawasan peredaran miras di Kota Malang dan sanksi
bagi produsen atau distributor miras yang memperdagangkan miras secara
ilegal. Selain itu penelitian ini dapat digunakan untuk perbandingan teori
yang didapat dibangku kuliah dengan keadaan yang terjadi sebenarnya di
lapangan.
b) Bagi Masyarakat
Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai sistem
pengawasan peredaran miras di Kota Malang dan sanksi bagi produsen
c) Bagi Aparat Penegak Hukum
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan sistem
pengawasan peredaran miras di Kota Malang dan sanksi bagi produsen
atau distributor miras yang memperdagangkan secara ilegal.
E. Metode Penelitian
Penelitian hukum adalah suatu proses untuk menemukan aturan hukum,
prinsip – prinsip hukum, maupun doktrin – doktrin hukum guna menjawab isu
hukum yang dihadapi.4 Oleh karena itu penelitian hukum merupakan suatu
penelitian di dalam kerangka know-how di dalam hukum. Hasil yang ingin dicapai
adalah untuk memberikan preskripsi mengenai apa yang seyogyanya atas isu yang
diajukan. Terkait dengan isu yang diangkat oleh penulis yakni sistem pengawasan
peredaran miras di Kota Malang dan sanksi bagi produsen atau distributor miras
yang memperdagangkan secara ilegal, penulis mencoba menggunakan pendekatan
undang – undang dan juga pendekatan konseptual.
Pendekatan undang – undang dilakukan dengan menelaah semua undang – undang dan regulasi yang terkait dan bersangkut paut dengan isu hukum yang
hendak diangkat. Sedangkan pendekatan konseptual dilakukan dengan
mempelajari pandangan – pandangan di dalam ilmu hukum, peneliti akan
menemukan ide – ide yang melahirkan pengertian hukum, konsep – konsep
hukum, asas – asas hukum yang relevan dengan isu yang dihadapi. Adapun
metode penulisan yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Metode Pendekatan
Terkait dengan isu hukum yang diangkat oleh penulis maka dalam hal
ini penulis menggunakan metode penelitian hukum yuridis sosiologis yang
mengkaji tentang pertimbangan dalam hukum, dimana yang menjadi objek
kajian adalah realitas hukum dimana hukum sebagai tindakan.
2. Pemilihan Lokasi Penelitian
Pada penulisan hukum ini, penulis akan melakukan penelitian di
Disperindag Kota Malang sebagai Dinas yang mengeluarkan SIUP MB
dan IPTMB di Kota Malang, Satuan Pol PP Kota Malang sebagai
pengawas Perda di Kota Malang dan Toko Nusantara yang menjual
berbagai macam minuman beralkohol di Kota Malang.
3. Sumber Data
Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari dokumen dokumen
resmi, buku – buku yang berhubungan dengan penelitian, hasil penelitian
dalam bentuk penelitian, skripsi, tesis, dan peraturan perundang –
undangan antara lain :
1) Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 5 Tahun 2006
Tentang Pengaturan Pengawasan Peredaran Minuman
Keras.
Penulisan ini menggunakan dua cara pengumpulan data yakni,
wawancara dan dokumentasi.
a) Interview/Wawancara : Pengumpulan data dengan jalan
mengadakan tanya jawab langsung kepada pihak terkait di
Disperindag Kota Malang, yaitu wawancara langsung dengan
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan yaitu Ibu Ida Made
Ayu Wahyuni, terkait prosedur pembuatan dan pencabutan SIUP
MB dan IPTMB di Kota Malang, selain itu wawancara dengan
Kepala Satuan Pol PP Kota Malang Subkhan terkait pengawasan
dan penegakkan jika ada yang melanggar Perda di Kota Malang
dan wawancara dengan Bapak Suhadi selaku pemilik Toko
Nusantara yang menjual berbagai macam minuman beralkohol
terkait kegiatan penjualan yang dilakukan oleh toko tersebut.
b) Dokumentasi : Merupakan pengumpulan data – data yang dimiliki
oleh para pihak, dalam hal ini berkenaan dengan proses penelitian
ini.
5. Teknik Analisis Data
Berdasarkan pada sifat penelitian ini yang menggunakan metode yang
bersifat deskriptif analitis, analisis data yang digunakan adalah pendekatan
kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor mengemukakan bahwa metode
kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data
perilaku yang diamati.5 Deskriptif tersebut meliputi penentuan isi atau
makna aturan hukum yang dijadikan rujukan dalam menyelesaikan
permasalahan hukum yang menjadi objek penelitian. Adapun dalam proses
analisa di lapangan digunakan model miles and huberman yang dilakukan
pada saat pengumpulan data berlangsung yakni pada saat wawancara.
F. Rencana Sistematika Penulisan Hukum
Untuk mempermudah memahami penulisan ini, maka sistematika penulisan
hukum ini dibagi menjadi empat bab yang masing – masing terdiri dari sub – sub
bab. Adapun bab – bab tersebut adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini terdiri dari pendahuluan yang terdiri dari latar belakang
pengambilan isu hukum, rumusan masalah yang menjadi pokok
pembahasan, tujuan penelitian, manfaat dan kegunaan penelitian,
metode penulisan dan sistematika penelitian.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Berisikan penjelasan mengenai teori dan konsep tentang minuman
keras, sanksi dan bentuk pengawasan peredaran minuman keras di
Kota Malang.
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini penulis menyajikan analisa – analisa yang berkaitan
dengan sistem pengawasan peredaran miras di Kota Malang dan
sanksi bagi produsen atau distributor miras yang
memperdagangkan secara ilegal.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan dari penelitian dan sekaligus
berisi tentang saran - saran yang menjadi sumbangan penulis
sebagai upaya penemuan pemecahan masalah atas isu hukum yang
PENULISAN HUKUM
PENERAPAN SANKSI PEREDARAN MIRAS MENURUT PERDA KOTA MALANG NOMOR 5 TAHUN 2006
Oleh :
PUTRI WAHYU SRI SADONO 201010110311195
FAKULTAS HUKUM JURUSAN ILMU HUKUM
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah
Azza Wajalla atas segala rahmat dan karunia - Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penelitian ini dengan judul : PENERAPAN SANKSI PEREDARAN MIRAS MENURUT PERDA KOTA MALANG NOMOR 5 TAHUN 2006.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar kesarjanaan Strata-1 dalam bidang Ilmu Hukum di Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang. Selama penelitian dan penyusunan laporan penelitian dalam skripsi ini, penulis tidak luput dari kendala. Kendala tersebut dapat diatasi penulis berkat adanya bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih sebesar-besarnya kepada :
1. Orang Tua Tercinta, Papa Hadi Hartoyo dan Mama Istiyah Sri Jatu Wilujeng, dan semua keluarga besarku atas doa, dukungan dan motivasi dan kesabaran untuk mendidik dan memberikan curahan kasih sayangnya yang tulus kepada penulis. Terima kasih telah selalu mendukung mengembangkan bakat dan minat penulis.
2. Bapak Dr. Muhajjir Effendy, M.Ap selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Bapak Dr. Sulardi SH., M.Si., selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang.
4. Bapak Sidik Sunaryo, SH., M.Si selaku dosen wali kelas angkatan 2010.
6. Bapak Mohammad Najih, SH., M.Hum selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan petunjuk dan bimbingan sehingga skripsi ini dapat selesai.
7. Seluruh dosen dan staf fakultas hukum Universitas Muhammadiyah Malang yang turut mendukung segala urusan perkuliahan dan administrasi penulis selama mengikuti perkuliahaan.
8. Bapak Drs. Subkhan selaku Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Malang, dan Ibu Ida Ayu Made Wahyuni, SH., M.Si selaku Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Malang yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian dan telah memberi data – data terkait dengan peredaran miras di Kota Malang sehingga penulis bisa menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
9. Terima kasih kepada seluruh teman – teman, Uli, Ayik, Mbak Bee, Mas Rio, Umik, Mbak Rike, Cantika, Ebun, Ayah, Mbak Arin, Dina, Mas Putra,Mbak Ita,Nying-Nying dan tersangat spesial My Lovely
Dicky Wahyu dan semua teman dan sahabat selama perkuliahan mohon maaf apabila tidak dapat disebutkan satu persatu, namun kalian akan selalu menjadi bagian tersendiri dihati penulis dan tak akan pernah bisa terlupakan.
Penelitian ini telah dilaksanakan dengan cermat, dan telah dibimbing oleh Dosen yang kompeten. Oleh karenanya, penelitian ini dinilai layak untuk diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar kesarjanaan dalam bidang Ilmu Hukum
Malang, 29 Januari 2015 Peneliti,
DAFTAR ISI
Sampul Dalam ... i
Lembar Pengesahan ... ii
Lembar Pengesahan ... iii
Surat Pernyataan ... iv
Ungkapan Pribadi ... v
Abstraksi ... vi
Abstract ... vii
Kata Pengantar ... viii
Daftar Isi ... x
Daftar Tabel ... xii
Daftar Lampiran ... xiii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Perumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian... 6
D. Manfaat dan Kegunaan Penelitian ... 6
1. Kegunaan Penelitian ... 7
2. Manfaat Penelitian ... 7
E. Metode Penelitian ... 8
F. Sistematika Penelitian ... 11
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penerapan Sanksi ... 13
1. Konsep Penerapan Sanksi ... 13
2. Sanksi Pidana ... 14
2.1 Konsep Sanksi Pidana ... 14
2.2 Jenis - Jenis Sanksi Pidana ... 16
B. Minuman Keras ... 21
1. Pengertian Minuman Keras... 21
2. Faktor yang Mempengaruhi dan Bahaya Penyalahgunaan Miras ... 23
3. Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Miras ... 24
4. Bahaya Penyalahgunaan Miras ... 26
C. Peraturan Peredaran Minuman Keras ... 29
D. Pengawasan... 37
E. Tinjauan Tentang Efektivitas Hukum ... 41
1. Faktor Efektivitas Hukum ... 44
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 48
B. Prosedur Penerapan Sanksi Peredaran Miras Menurut Perda Kota Malang Nomor 5 Tahun 2006 ... 49
C. Relevansi Sanksi yang Dijatuhkan Kepada Toko Penjual Miras yang Melanggar Perda Kota Malang nomor 5 Tahun 2006 ... 63
D. Efektivitas Sanksi yang Dijatuhkan Kepada Toko Penjual Miras yang Melanggar Perda Kota Malang nomor 5 Tahun 2006 ... 68
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 77
B. Saran ... 78
DAFTAR PUSTAKA ... 79
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
1. Lampiran 1 Surat Tugas TA 2. Lampiran 2 Surat Ijin Observasi
3. Lampiran 3 Surat telah melakukan observasi dari Disperindag Kota Malang dan Satpol PP Kota Malang
DAFTAR PUSTAKA
Buku – Buku :
Achmad, Soemadipradja dan Romli. 1979. Sistem Pemasyarakatan Di Inodonesia. Bandung : Binacipta
Barda Nawawi Arief. 2005. Bunga Rampai Kebijakan Hukum Pidana. Bandung: Citra Aditya Bakti
Fakultas Hukum UMM. 2012. Pedoman Penulisan Hukum
Hartati, Nurwijaya dan Zullies, Ikawati. 2009. Bahaya Alkohol dan Cara Mencegah Kecanduannya. Elek Media Komputindo, Jakarta
Hartawi. A.M, dalam Andi Hamzah dan A. Sumangelipu. 1983. Pidana Mati di Indonesia. Jakarta : Ghalia Indonesia
Joeana, S. 1989. Gangguan Penggunaan Sat, Narkotika, Alkohol dan Zat Adiktif Lain. Jakarta : PT. Gramedia
Lawrence, Meil Friedmann. 2001. Hukum Amerika : Suatu Pengantar,
diterjemahkan oleh Wisnu Basuki, Cetakan Pertama. Jakarta : PT. Tata Nusa
Mertokusumo, Sudikno. 1991. Mengenal Hukum (Suatu Pengantar). Liberty : Yogyakarta
Moleong, L. J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remadja Karya
Muladi dan Barda Nawawi Arief. 1999. Teori-teori dan Kebijakan Pidana.
Alumni : Bandung
Muchsan, Siswanto Sunarno. 2005. Hukum Pemerintahan Daerah. Sinar Grafika : Jakarta
Peter Mahmud Marzuki. 2011. Penelitian Hukum. Jakarta : Kencana Prenada Media Group
Prins. W.F. 1983. Pengantar Ilmu Hukum Administrasi Negara. Pradnya Paramitha : Jakarta
Philipus, M. Hadjon, dkk. 1993. Pengantar Hukum Administrasi Indonesia. Gajah Mada. University Press : Yogyakarta
Rahardjo, Satjipto. 2004. Ilmu Hukum ,Pencarian, Pembebasan dan Pencerahan,
Cetakan Pertama. UMY
Siti Sundari Rangkuti. 2005. Hukum Lingkungan dan Kebijaksanaan Lingkungan Nasional. Airlangga University Press : Surabaya
Subekti dan Tjitrosoedibio. 1990. Kamus Hukum. Jakarta : Pradnya Paramita
Soekanto, Soeryono. 1988. Efektivitas Hukum dan Peranan Sanksi. Bandung : Remaja Karya
Victor M. Situmorang, SH, Jusuf Juhir, SH.,. 1998. Aspek Hukum Pengawasan Melekat Dalam Lingkungan Aparatur Pemerintahan, Rineka Cipta, Jakarta, (cetakan II)
Yatim, D.I dan Irwanto. 1991. Kepribadian, Keluarga dan Narkotika, (Tinjauan Sosial-Psikologis). Jakarta : Arcan
Peraturan/Undang – Undang :
Peraturan Daerah Kota Malang nomor 5 Tahun 2006 Tentang pengawasan,
pengendalian, dan pelarangan penjualan minuman beralkohol
Internet :