HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGANKECEMASAN PASIEN
PENDERITAPENYAKIT KRONIS
Oleh: IDHA RACHMAWATI ( 00810243 )
Psychology
Dibuat: 2007-04-17 , dengan 3 file(s).
Keywords: Religiusitas, Kecemasan Pasien, Penyakit Kronis
Penyakit kronis adalah penyakit degeneratif yang berkembang dan berkelanjutan dalam kurun waktu yang lama. Seseorang yang telah didiagnosa mengidap penyakit kronis pasti akan merasakan kecemasan. Rasa cemas itu berasal dari rasa takut akan kelanjutan dari penyakitnya itu, takut ditinggalkan dan dijauhi oleh keluarga dan teman-temannya, rasa tidak berdaya dan yang paling membuat cemas adalah kematian. Hal ini dikarenakan penyakit kronis itu tidak bisa disembuhkan dan dihilangkan dari tubuh pasien. Dokter hanya bisa memberikann terapi untuk mengurangi rasa sakit dan gejala-gejalanya.
Rasa cemas yang dirasakan antara pasien satu dengan lainnya berbeda-beda. Yang
membedakannya salah satunya adalah tingkat religiusitas individu. Individu yang memiliki religiusitas tinggi akan merasa lebih ikhlas, tawakal dan menerima keadaannya. Selain melakukan pengobatan secara fisik, individu yang mempunyai religiusitas tinggi akan lebih mendekatkan diri lagi pada Tuhan, karena mereka sadar bahwa hidup dan mati itu ada di tangan Tuhan. Sedangkan individu yang memiliki religiusitas rendah akan selalu menyalahkan nasib, merasa rendah diri, menutup diri, ingin marah dan takut mati. Mereka akan merasa bahwa hidup itu tidak adil.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan metode korelasional, dengan pengumpulan data menggunakan skala religiusitas dan skala kecemasan pada pasien penderita penyakit kronis. Teknik pengambilan sampel adalah secara total sampling.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang sangat signifikan antara religiusitas dengan kecemasan pasien penderita penyakit kronis dengan (r = -0.634 ; p < 0,010), dimana semakin tinggi religiusitas maka kecemasan pasien penderita penyakit kronis semakin rendah. Sebaliknya semakin rendah religiusitas pasien maka kecemasannya akan semakin tinggi. Sementara sumbangan efektif religiusitas terhadap kecemasan pasien penderita penyakit kronis adalah sebesar 40,2 %.
Abstract
Chronic disease is a degenerative disease that developed and sustained over a long time. Someone who has been diagnosed with chronic diseases will surely feel the anxiety. Anxiety comes from fear of the continuation of their illness, the fear of abandoned and shunned by family and friends, a sense of helplessness and worry most is death. This is due to a chronic disease that can not be cured and removed from the patient's body. Doctors can only memberikann therapy to reduce pain and symptoms.
and accept the situation. In addition to physical treatment, individuals who have high religiosity will be closer again to God, because they realize that life and death is in the hands of God. While individuals who have low religiosity will always blame fate, feel inferior, shut down, like anger and fear of death. They will feel that life is not fair.
This research is a quantitative study using correlation method, with data collection using a scale of religiosity and anxiety scale in patients with chronic disease. The sampling technique is total sampling.