• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN RELIGIUSITAS PADA REMAJA SANTRI PONDOK PESANTREN DENGAN REMAJA SEKOLAH MENENGAH UMUM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN RELIGIUSITAS PADA REMAJA SANTRI PONDOK PESANTREN DENGAN REMAJA SEKOLAH MENENGAH UMUM"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN RELIGIUSITAS PADA REMAJA SANTRI PONDOK

PESANTREN DENGAN REMAJA SEKOLAH MENENGAH UMUM

Oleh: WISNU BHARATA (01810025) Psychology

Dibuat: 2006-07-05 , dengan 3 file(s).

Keywords: Religiusitas, santri pondok pesantren dan siswa SMU

Religiusitas merupakan keterkaitan seseorang dengan agama yang dianutnya. Hal ini penting untuk diperhatikan sebab religiusitas amat yang terkait dengan perubahan pola perilaku yang membedakan orang yang satu dengan yang lainnya. Pendidikan sebagai salah satu cara pembentukan perilaku religiusitas diwujudkan dalam bentuk kurikulum yang berisi mata pelajaran keagamaan yang ada dalam suatu lembaga pendidikan.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sejauh mana perbedaan religiusitas pada remaja santri pondok pesantren dengan remaja siswa sekolah menengah umum.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif yaitu penelitian yang bekerja dengan angka dalam paradigma kuantitatif. Subyek dalam penelitian ini berjumlah 35 santri dan 32 siswa, yang dipilih dengan menggunakan teknik insidental. Adapun pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran angket berupa skala religiusitas. Analisa data dilakukan dengan menggunakan analisis anova satu jalur, yaitu menggunakan program SPSS 10.00 for windows. Berdasarkan hasil analisis anova antar kelompok didapatkan nilai F=12,856 dan nilai p= 0,001 Hal ini menunjukkan bahwa adanya perbedaan religiusitas yang sangat signifikan pada remaja santri pondok pesantren dengan remaja siswa sekolah menengah umum.

Abstract

Religiosity is a reference to someone with their religion. It is important to note because most of religiosity associated with changes in behavior patterns that distinguish people from one another. Education as one way of forming religious behavior manifested in the form of a curriculum that includes

religious subjects in an institution pendidikan.Tujuan study is to examine the extent to which differences in religiosity in adolescent boarding school students with teenage high school students.

The research method is quantitative method of research that works with a number in the quantitative paradigm. The subjects in this study amounted to 35 students and 32 students, chosen by using the technique incidental. The data collection is done through a questionnaire in the form of religiosity scale. Data analysis performed using one-way ANOVA analysis, using SPSS for windows 10:00.

Referensi

Dokumen terkait

Sehingga kegiatan santri remaja yang tinggal di Pondok Pesantren sangat berpengaruh dalam pembentukan kepribadian dan kecerdasan emosi, selain itu mereka juga lebih

Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan, variabel religiusitas memiliki hubungan yang positif terhadap variabel strategi coping, yang berarti semakin tinggi

Selain religiusitas, faktor lain yang mempengaruhi perkembangan perilaku moral dari remaja yaitu iklim sekolah Lembaga pendidikan adalah suatu sistem yang mempunyai pengaruh

Sumbangan efektif secara simultan variabel religiusitas dan kecenderungan pola asuh otoriter terhadap variabel perilaku prososial adalah 17,7% artinya, ada

Pondok Pesantren sebagai lembaga pendidikan keagamaan salah satunya didukung oleh kurikulum yang berperan sebagai penggerak dalam melaksanakan pembelajaran. Pada umumnya

Pondok Pesantren sebagai lembaga pendidikan keagamaan salah satunya didukung oleh kurikulum yang berperan sebagai penggerak dalam melaksanakan pembelajaran. Pada umumnya

Dengan demikian penulis mengartikan bahwa pembentukan akhlak adalah suatu usaha sungguh-sungguh dan konsisten oleh lembaga pendidikan dalam rangka membentuk anak

Tercapainya tujuan akan suatu lembaga pendidikan pesantren tersebut dalam menitikberatkan pada urgensi moral keagamaan sebagai pedoman perilaku sehari-hari dibutuhkan konsep manajemen