• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS XI MAN TANJUNG MORAWA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS XI MAN TANJUNG MORAWA."

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MAT A PELAJARAN BIOLO GI

KEL AS XI MAN TANJUNG MORAWA KABUPATEN DELI SERDANG

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Teknologi Pendidikan

Oleh :

TRY ADE JUMITA WULANDARI NIM : 8136121032

PROGRAM PASCA SARJANA

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

LEMBAR PENGESAHAN TESIS

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MAT A PELAJARAN BIOLO GI

KEL AS XI MAN TANJUNG MORAWA KABUPATEN DELI SERDANG

Oleh :

TRY ADE JUMITA WULANDARI NIM : 8136121032

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Teknologi Pendidikan

Medan, Agustus 2015 Disetujui oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd

Nip. 19581008 198103 1 002 Nip. 19610104 198703 1 017

Mengetahui :

Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan

(3)
(4)
(5)
(6)

i ABSTRACT

Try Ade Jumita Wulandari. NIM. 8136121032. Development of Interactive Instructional Media in Biology. Thesis. Postgraduate Program State University of Medan. 2015

This study aims to: Produce a decent textbook use, easy to learn learner and can be used for individual learning. This type of research is the development of research that uses models Borg and Gall product development combined with the model of instructional design Dick and Carey.

The research method consisting of: (1) validation of subject matter experts, (2) validation of expert instructional design, (3) validation of instructional media expert, (4) individual testing, (5 ) small group trial, and (6) a limited field trials.

Subject test consists of two thematic subject matter experts, two expert instructional design, learning two media experts, three students for individual testing, Nine students to test a small group and 69 students for a limited field test. The data about the quality of this development product was collected by questionnaire and analyzed quantitative descriptive.

The results showed: (1) test materials experts are in excellent qualifications (83,08%), (2) test instructional design experts are in excellent qualifications (84,12%), (3) test the learning media experts are at excellent qualifications (83,51%), (4) individual testing is in excellent qualifications (91,67%), (5) small group trial is in excellent qualifications (93,00%), and (6) limited field trials are in excellent qualifications (94,24%).

The end product of instructional media development continued with the effectiveness of the product. The study was conducted in the second semester of the academic year 2014/2015 in the eleventh grade MAN Tanjung Morawa. The method used in this study is a quasi-experimental method. Samples are 50 students consisting of 25 students as experimental class and 25 other students as a control class.

(7)

ii ABSTRAK

Try Ade Jumita Wulandari. NIM. 8136121032. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif Pada Mata Pelajaran Biologi Kelas XI MAN Tanjung Morawa. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk :”menghasilkan produk media pembelajaran berbasis multimedia interaktif yang layak digunakan, mudah dipelajari pebelajar dan dapat dipakai untuk pembelajaran individual”. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang menggunakan model pengembangan produk Borg dan Gall yang dipadu dengan model desain pembelajaran Dick dan Carey.

Metode penelitian terdiri dari: (1) validasi ahli materi pelajaran, (2) validasi ahli desain pembelajaran, (3) validasi ahli media pembelajaran, (4) uji coba perorangan, (5) uji coba kelompok kecil, dan (6) uji coba lapangan terbatas.

Subjek uji coba terdiri dari dua ahli materi pelajaran Biologi, dua ahli desain pembelajaran, dua ahli media pembelajaran, tiga orang siswa untuk uji coba perorangan, Sembilan siswa untuk uji coba kelompok kecil dan 69 orang siswa untuk uji lapangan terbatas. Data-data tentang kualitas produk pengembangan ini dikumpulkan dengan angket dan dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian produk akhir menunjukkan: (1) uji ahli materi berada pada kualifikasi sangat baik (83,08%), (2) uji ahli desain pembelajaran berada pada kualifikasi sangat baik (84,12%), (3) uji ahli media pembelajaran berada pada kualifikasi sangat baik (83,51%), (4) uji coba perorangan berada pada kualifikasi sangat baik (91,67%), (5) uji coba kelompok kecil berada pada kualifikasi sangat baik (93,00%), dan (6) uji coba lapangan terbatas berada pada kualifikasi sangat baik (94,24%), dan layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran Biologi.

Produk akhir dari pengembangan media pembelajaran ini dilanjutkan dengan keefektifan produk. Penelitian dilakukandi semester genap tahun pelajaran 2014/2015 di kelas XI IPA MAN Tanjung Morawa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Sampel penelitian sebanyak 50 orang siswa yang terdiri dari 25 orang siswa sebagai kelas eksperimen yang diajar dengan menggunakan media pembelajaran berbasis multimedia interaktif dan 25 orang siswa lain sebagai kelas kontrol yang menggunakan media konvensional sebagaimana yang berlangsung selama ini dalam proses pembelajaran.

(8)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT yang selalu memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga tesis ini dapat diselesaikan dengan baik. Tesis ini bertujuan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Magister Pendidikan pada Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Penulisan tesis ini dapat diselesaikan berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak baik bantuan moril maupun material, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Semoga bantuan dan dorongan yang telah diberikan menjadi amal ibadah dan mendapatkan rahmat dari Allah SWT, Amiin.

Rasa terima kasih terutama penulis sampaikan kepada Bapak Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd selaku pembimbing I sekaligus Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, dan Bapak Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd selaku pembimbing II sekaligus Pembantu Rektor 3 Universitas Negeri Medan yang selalu memberikan bimbingan, arahan dan motivasi pada penulis. Begitu juga rasa terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Efendi Napitupulu, M.Pd, Dr. R. Mursid, M.Pd, dan Dr. Fauziyah, M.Si sebagai narasumber dalam penelitian ini. Tak lupa rasa terima kasih juga penulis sampaikan kepada:

(9)

iv

2. Para dosen di Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah membekali penulis dengan ilmu pengetahuan, pengalaman, dan kematangan berpikir yang dapat digunakan untuk menyelesaikan tesis ini.

3. Dra. Linda Dina Savitri, MA selaku Kepala Madrasah Aliyah Negeri Tanjung Morawa dan seluruh dewan guru yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian di MAN Tanjung Morawa, serta seluruh siswa-siswa kelas XI tahun pelajaran 2014/2015 yang menjadi sampel penelitian.

4. Rekan-rekan seperjuangan khususnya mahasiswa PPs Prodi Teknologi Pendidikan kelas A1 angkatan XXIII yang telah banyak memberikan dukungan moral dalam penyelesaian perkuliahan dan penelitian ini.

Selanjutnya terima kasih yang teristimewa dan doa yang selalu penulis panjatkan kehadirat Allah SWT untuk kedua orang tua, juga seluruh keluarga besar yang selalu mendukung dan mendoakan penulis sehingga dapat menyelesaikan pendidikan magister pada Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Akhirnya, penulis berdoa kepada Allah SWT semoga kita semua mendapatkan karunia dan Ridho-Nya.

Medan, Agustus 2015 Penulis,

(10)

v DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRACT ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR DAN BAGAN ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 11

C. Pembatasan Masalah ... 11

D. Rumusan Masalah ... 12

E. Tujuan Penelitian ... 12

F. Manfaat Penelitian ... 13

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS . 14 A. Kajian Teori ... 14

1. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar Biologi ... 14

2. Hakikat Media Pembelajaran ... 23

a. Defenisi Media Pembelajaran ... 23

b. Klasifikasi Media Pembelajaran ... 24

c. Kriteria Kualitas Media Pembelajaran ... 25

3. Hakikat Multimedia Interaktif ... 27

a. Defenisi Multimedia Interaktif ... 27

b. Software Multimedia ... 33

1) Defenisi Adobe Flash CS 5 Profesional ... 34

2) Area Kerja Adobe Flash CS 5 ... 37

3) Penggunaan Flash sebagai Authoring Tool ... 37

B. Penelitian Pengembangan Media Pembelajaran ... 39

(11)

vi

2. Rancangan Pengembangan Media Pembelajaran ... 41

3. Perencanaan Pengembangan ... 53

C. Penelitian Relevan ... 58

D. Kerangka Berpikir ... 59

E. Hipotesis Penelitian ... 62

BAB III METODE PENELITIAN ... 63

A. Metode Penelitian Tahap I : Uji Coba Produk ... 63

1. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 63

2. Model Pengembangan ... 63

3. Prosedur Pengembangan ... 64

4. Tahap Uji Coba Produk ... 67

a. Desain Uji Coba ... 67

b. Subjek Uji Coba ... 68

c. Pelaksanaan Uji Coba ... 68

d. Jenis Data ... 69

e. Instrumen Pengumpulan Data ... 70

f. Teknik Analisis Data ... 76

B. Metode Penelitian Tahap II : Uji Efektifitas Produk ... 77

1. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 77

2. Populasi dan Sampel Penelitian ... 77

3. Rancangan Eksperimen ... 78

4. Teknik Pengumpulan Data ... 79

a. Uji validitas test ... 81

b. Uji reliabilitas test ... 82

c. Uji derajat kesukaran ... 83

d. Uji daya beda ... 84

5. Teknik Analisis Data ... 85

a. Statistik deskriptif ... 85

b. Statistik inferensial ... 87

1) Uji normalitas ... 87

2) Uji homogenitas ... 88

(12)

vii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 92

A. Hasil Penelitian Pengembangan Produk ... 92

1. Deskripsi Produk Awal ... 92

2. Deskripsi Data Hasil Uji Coba ... 94

a. Data Hasil Validasi Ahli Materi ... 94

b. Data Hasil Validasi Ahli Desain Pembelajaran ... 97

c. Data Hasil Validasi Ahli Media Pembelajaran ... 98

d. Data Hasil Uji Coba Perorangan ... 99

e. Data Hasil Uji Coba Kelompok Kecil ... 101

f. Data Hasil Uji Coba Lapangan Terbatas ... 103

3. Analisis Data ... 106

a. Analisis Data Penilaian Ahli Materi ... 106

b. Analisis Data Penilaian Ahli Desain Pembelajaran ... 107

c. Analisis Data Penilaian Ahli Media Pembelajaran ... 109

d. Analisis Data Hasil Uji Coba Perorangan ... 110

e. Analisis Data Hasil Uji Coba Kelompok Kecil ... 110

f. Analisis Data Hasil Uji Coba Lapangan Terbatas ... 111

4. Revisi Produk ... 112

a. Revisi Pertama ... 112

b. Revisi Kedua ... 113

c. Revisi Ketiga ... 113

d. Revisi Keempat ... 114

B. Hasil Penelitian Uji Efektivitas Produk ... 114

1. Deskripsi Data Penelitian ... 114

a. Data Hasil Belajar Siswa yang Dibelajarkan denganMenggunakan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif ... 114

b. Data Hasil Belajar Siswa yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Media Konvensional ... 117

2. Uji Persyaratan Analisis Data ... 119

3. Hipotesis ... 120

C. Pembahasan Hasil Penelitian Pengembangan Produk ... 122

(13)

viii

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 127

A. Simpulan ... 127

B. Implikasi ... 128

C. Saran ... 129

(14)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Rata-rata Nilai Hasil Belajar Biologi Kelas XI IPA MAN

Tanjung Morawa ... 5

Tabel 2. Kisi-kisi Instrumen Penelitian untuk Ahli Materi ... 71

Tabel 3. Kisi-kisi Angket Validasi dan Penilaian Ahli Desain Pembelajaran 72 Tabel 4. Kisi-kisi Angket Validasi Ahli Media Pembelajaran ... 73

Tabel 5. Kisi-kisi Angket Uji Coba Perorangan, Uji Coba Kelompok Kecil dan Uji Coba Lapangan Terbatas ... 74

Tabel 6. Kriteria Jawaban Item Instrumen Validasi Skala Likert ... 77

Tabel 7. Distribusi Populasi Penelitian ... 77

Tabel 8. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar ... 80

Tabel 9. Patokan Indeks Kesukaran... 83

Tabel 10. Patokan Interpretasi Daya Beda ... 86

Tabel 11. Data Analisis Kebutuhan ... 92

Tabel 12. Penilaian Ahli Materi ... 95

Tabel 13. Penilaian Ahli Desain ... 97

Tabel 14. Penilaian Ahli Media ... 98

Tabel 15. Hasil Uji Coba Perorangan ... 100

Tabel 16. Hasil Uji Coba Kelompok Kecil ... 102

Tabel 17. Hasil Uji Coba Lapangan Terbatas ... 104

Tabel 18. Persentase Rata-rata Hasil Penilaian Ahli Materi ... 107

Tabel 19. Persentase Rata-rata Hasil Penilaian Ahli Desain Pembelajaran ... 108

Tabel 20. Presentase Rata-rata Hasil Penelitian Ahli Media Pembelajaran ... 109

Tabel 21. Presentase Perolehan Skor Uji Coba Perorangan ... 110

Tabel 22. Presentase Perolehan Skor Uji Kelompok Kecil ... 111

Tabel 23. Presentase Perolehan Uji Coba Lapangan Terbatas ... 111

Tabel 24. Revisi Pertama Media Pembelajaran ... 112

Tabel 25. Revisi Kedua Media Pembelajaran ... 113

Tabel 26. Revisi Ketiga Media Pembelajaran ... 113

Tabel 27. Distibusi Frekwensi Nilai Pre Tes Siswa Kelas Eksperimen ... 115

Tabel 28. Distribusi Frekwensi Nilai Pos Tes Siswa Kelas Eksperimen ... 116

(15)

x

Tabel 30. Distribusi Frekwensi Nilai Pos Tes Siswa Kelas Kontrol ... 118

Tabel 31. Rangkuman Uji Normalitas Data dengan Uji Lilifors ... 119

Tabel 32. Rangkuman Uji Homogenitas Data Penelitian ... 120

(16)

xi

DAFTAR GAMBAR DAN BAGAN

Gambar 1. Bagan Prosedur Pengembangan Borg&Gall ... 43

Gambar 2. Model Pengembangan Desain Instructional Dick, Carey & Carey 53

Gambar 3. Bagan Prosedur Pengembangan Media Pembelajaran ... 66

Gambar 4. Histogram Nilai Pre Tes Siswa Kelas Eksperimen ... 115

Gambar 5. Histogram Nilai Pos Tes Siswa Kelas Eksperimen ... 116

Gambar 6. Histogram Nilai Pre Tes Siswa Kelas Kontrol ... 118

(17)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Silabus ... 133

Lampiran 2. ... Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 138

Lampiran 3. Angket Analisis Kebutuhan ... 14593 Lampiran 4. Lembar Evaluasi Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif Materi Sistem Pencernaan Makanan untuk Kelas XI Madrasah Aliyah Negeri Tanjung Morawa oleh Ahli Materi ... 148

Lampiran 5. Lembar Evaluasi Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif Materi Sistem Pencernaan Makanan untuk Kelas XI Madrasah Aliyah Negeri Tanjung Morawa oleh Ahli Media Pembelajaran ... 161

Lampiran 6. Lembar Evaluasi Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif Materi Sistem Pencernaan Makanan untuk Kelas XI Madrasah Aliyah Negeri Tanjung Morawa oleh Ahli Desain Pembelajaran ... 166

Lampiran 7. Angket Persepsi Siswa Terhadap Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif Materi Sistem Pencernaan Makanan untuk Kelas XI Madrasah Aliyah Negeri Tanjung Morawa .... 171

Lampiran 8 Soal Pre Tes ... 175

Lampiran 9 Soal Post Tes ... 185

Lampiran 10 Uji Validitas ... Lampiran 11 Uji Reliabilitas ... Lampiran 12. Analisis Tingkat Kesukaran ... 195

Lampiran 13. Analisis Daya Beda ... 197

Lampiran 14. Rekapitulasi Hasil Uji Coba Tes ... 199

Lampiran 15 Data Hasil Pre Tes ... 200

Lampiran 16. Data Hasil Post Tes ... 204

(18)

xiii

Lampiran 18. Uji Homogenitas ... 212

Lampiran 19. Uji Hipotesis ... 214

Lampiran 20. Flow Chart ... 217

Lampiran 21. Story Board ... 218

Lampiran 22. Nilai L Tabel ... 230

Lampiran 23. Tabel F ... 231

Lampiran 24. Tabel r ... 232

Lampiran 25. Tabel t ... 233

Lampiran 26. Tabel Chi Quadrat ... 234

Lampiran 27. Foto Dokumentasi ... 235

(19)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Tuntutan dan tantangan dalam dunia pendidikan saat ini semakin

kompleks, karena harus berpacu dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi yang ditandai dengan adanya perkembangan teknologi komunikasi yang

sangat pesat, dengan teknologi dan komunikasi yang canggih tanpa mengenal

batas Negara dan diiringi dengan dinamika persaingan global yang kompetitif.

Untuk menyikapi keadaan ini, praktisi pendidikan harus menjalankan dinamika

pendidikan nasional yang kondusif dan dapat bersaing di tengah-tengah

persaingan global.

Kegiatan pembelajaran merupakan salah satu perhatian utama dalam dunia

pendidikan. Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan tumpuan utama

agar suatu bangsa dapat melaksanakan pembangunan dan mampu bersaing dengan

bangsa lain. Salah satu cara untuk membentuk sumber daya manusia yang

berkualitas yakni melalui pendidikan. Pendidikan merupakan usaha sadar untuk

menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau

latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Menurut UU No. 20 tahun

2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,

(20)

2

Tujuan Pendidikan Nasional dalam Undang-Undang No. 20, Tahun 2003

Jabaran UUD 1945 tentang pendidikan dituangkan dalam Undang-Undang No.

20, Tahun 2003. Pasal 3 menyebutkan, “Pendidikan nasional berfungsi

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa

yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan

untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman

dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggung jawab”. Pendidikan seharusnya didesain guna memberikan

pemahaman serta meningkatkan prestasi belajar peserta didik (siswa). Salah satu

indikator prestasi belajar siswa dapat dilihat dari hasil belajar siswa di sekolah.

Prestasi belajar siswa di sekolah sering dikaitkan dengan permasalahan siswa

dalam memahami materi yang diberikan dalam kegiatan pembelajaran.

Menurut Kunandar (2007:287) pembelajaran adalah proses interaksi antara

peserta didik dengan lingkungannya sehingga terjadi perubahan perilaku kearah

yang lebih baik.Untuk itu dalam pembelajaran dibutuhkan komunikasi yang baik

dalam penyaluran pesan. Pesan tersebut biasanya merupakan isi materi dari suatu

pokok pembelajaran. Pesan tersebut disampaikan oleh guru kepada siswanya

melalui suatu media dengan menggunakan prosedur pembelajaran tertentu. Dalam

sistem pembelajaran yang serba canggih saat ini, siswa tidak hanya berperan

sebagai komunikan atau penerima pesan, tetapi berbalik fungsi, siswa bertindak

sebagai komunikator atau penyimpan pesan. Dalam kondisi yang seperti ini, maka

(21)

3

media pembelajaran yang layak untuk meningkatkan keefektifan dalam

pencapaian kompetensi ataupun tujuan yang akan dicapai.

Kurikulum digunakan sebagai pedoman dalam penyelenggaraan kegiatan

pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan. Secara

konseptual, kurikulum adalah suatu respon pendidikan terhadap kebutuhan

masyarakat dan bangsa dalam membangun generasi muda bangsanya. Secara

pedagogis, kurikulum adalah rancangan pendidikan yang memberi kesempatan

untuk peserta didik mengembangkan potensi dirinya dalam suatu suasana belajar

yang menyenangkan dan sesuai dengan kemampuan dirinya untuk memiliki

kualitas yang diinginkan masyarakat dan bangsanya.

Menurut Kunandar (2007:25) Kurikulum KTSP Adalah kurikulum

operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan

pendidikan. KTSP dikembangkan oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan

dan komite sekolah atau madrasah di bawah koordinasi dan supervise dinas

pendidikan atau kantor Kemenag untuk pendidikan menengah dan pendidikan

khusus. Kurikulum KTSP 2006 yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan,

dan keterampilan secara terpadu. Pembelajaran KTSP adalah pembelajaran

dimana hasil belajar atau kompetensi yang diharapkan dicapai oleh siswa, sistem

penyampaian, dan indikator pencapaian hasil belajar dirumuskan secara tertulis

sejak perencanaan dimulai.

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang diperoleh penulis di MAN

Tanjung Morawa yang dilaksanakan melalui wawancara guru dan siswa. Hasil

(22)

4

nilai ulangan harian siswa kelas XI IPA tahun pelajaran 2013-2014 masih rendah,

begitu juga dengan nilai ujian semester yang diperoleh siswa masih di bawah

KKM yaitu 75, hanya sedikit siswa yang hanya memperoleh nilai yang baik.

Rata-rata nilai ujian semester siswa hanya 65. Rendahnya hasil belajar biologi siswa

disebabkan oleh kebiasaan siswa yang hanya memusatkan pada perhatian guru,

siswa tidak serius dalam belajar dan masih banyak yang bermain, serta tidak focus

dalam mengikuti pembelajaran biologi, hal ini dikarenakan kurangnya keberadaan

dan pemanfaatan multimedia dalam pembelajaran biologi.

Berdasarkan hasil wawancara kepada beberapa siswa, diketahui bahwa

para siswa menganggap bahwa pelajaran biologi merupakan mata pelajaran yang

sulit, masih bersifat abstrak, tidak menarik dan membosankan dikarenakan

kurangnya media yang mendukung pembelajaran biologi yang membantu

pemahaman siswa.

Berikut ini berdasarkan Tabel 1. Terlihat bahwa nilai hasil ujian

Kompetensi Dasar setiap siswa pada materi sistem pencernaan makanan masih di

bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang mencapai 75, hal ini dilihat dari

nilai hasil rata-rata ujian kompetensi dasar siswa kelas XI materi sitem pencernaan

makanan selama kurun waktu tiga tahun terakhir yaitu: (1) Tahun Pembelajaran

2011/2012, rata-rata nilai siswa 60; (2) Tahun pembelajaran 2012/2013 rata-rata

nilai siswa 63; (3) Tahun Pelajaran 2013/2014, rata-rata nilai siswa 65 (guru

(23)

5

Tabel. 1. Rata-rata Nilai Hasil Belajar Biologi Kelas XI IPA MAN Tg. Morawa

Materi Pelajaran Nilai Rata-Rata

Tahun Ajaran 2011/2012

Tahun Ajaran 2012/2013

Tahun Ajaran 2013/2014

Sistem Pencernaan 60 63 65

Sumber: Guru Biologi Kelas XI IPA MAN Tg. Morawa

Berdasarkan Tabel 1 terlihat bahwa nilai hasil rata-rata masih di bawah

standard KKM dimana keberhasilan pembelajaran siswa ditentukan oleh banyak

faktor pendukung, diantaranya adalah pemanfaatan media pembelajaran yang

baik. Menurut Sudjana (2007:66) bahwa dalam proses pembelajaran media dapat

berfungsi sebagai : (1) alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang

efektif, (2) merupakan bagian yang integral dari keseluruhan situasi mengajar

yang berarti salah satu unsure yang dikembangkan, (3) bukan semata-mata alat

hiburan yang digunakan hanya sekedar melengkapi proses belajar mengajar

supaya lebih menarik perhatian siswa, (4) lebih diutamakan untuk mempercepat

proses belajar mengajar dan membantu siswa dalam menangkap pengertian yang

diberikan guru, (5) penggunaan media dalam pembelajaran diutamakan untuk

mempertinggi mutu belajar siswa.

Guru membutuhkan media pembelajaran yang tepat dan menarik dalam

proses pembelajaran agar pembelajaran lebih efektif. Sebelumnya guru hanya

menggunakan media buku dan lembar kerja siswa (LKS) dengan sistem

(24)

6

(ceramah), dan di dalam laboratorium atau kelas hanya terbatas pada media yang

sifatnya masih sederhana seperti gambar pasif dan torso.

Diketahui pula bahwa kendala dalam menggunakan media, dikarenakan

masih belum banyak guru yang memiliki keahlian untuk mengembangkan dan

menggunakan media dan masih banyak juga guru yang belum terbiasa dengan

menggunakan teknologi komputer.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada beberapa siswa dinyatakan

bahwa media pembelajaran sangat diperlukan karena pembelajaran jauh lebih

efektif dan menarik dan siswa dapat memanfaatkan media sebagai sarana

pembelajaran individual. Media pembelajaran juga sangat bermanfaat dalam hal

memudahkan peserta didik dalam belajar dan menjadikan proses belajar lebih

interaktif, efektif, efisien dan menarik. Untuk itu perlu diupayakan suatu

pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran yang mengarah kepada

pengembangan keterampilan dan pengetahuan yang dapat menumbuhkan inovasi

perserta didik.

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah berpengaruh terhadap

penggunaan alat-alat bantu mengajar di sekolah-sekolah dan lembaga-lembaga

pendidikan lainnya. Bagi sekolah-sekolah yang sudah maju dan mampu, telah

menggunakan alat-alat tersebut sebagai alat bantu mengajar, sehingga

pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien. Namun yang perlu diperhatikan

adalah semua peralatan dan perlengkapan sekolah tersebut harus disesuaikan

dengan tuntutan kurikulum dengan materi, metode, dan tingkat kemampuan siswa

(25)

7

menggunakan alat-alat atau perlengkapan tersebut secara efektif dan efisien dalam

pembelajaran di kelas.

Bila dilihat perkembangannya, pada mulanya media hanya dianggap

sebagai alat bantu mengajar guru (teaching aids). Alat bantu yang dipakai adalah

alat bantu visual, misalnya gambar, model, objek, dan alat-alat lain yang dapat

memberikan pengalaman konkrit, motivasi belajar, mempertinggi daya serap, dan

hasil belajar siswa. Selain memusatkan perhatian pada alat bantu visual yang

dipakainya orang kurang memperhatikan aspek desain, pengembangan

pembelajaran (instruction), produksi, dan evaluasinya. Melihat perkembangan

saat ini maka bukan waktunya lagi guru untuk memberikan pengajaran secara

konvensional (teacher center) dengan hanya menggunakan metode ceramah

saja.Seorang guru, di dalam melaksanakan kompetensi pedagogic dituntut untuk

memiliki kemampuan secara metodologis dalam hal perancangan dan pelaksanaan

pembelajaran. Termasuk di dalamnya penguasaan, pemanfaatan, dan penciptaan

media pembelajaran yang sesuai. Penggunaan media pembelajaran disadari akan

sangat membantu aktifitas pembelajaran, baik di dalam kelas maupun di luar

kelas.

Tumbuhnya kesadaran terhadap pentingnya pengembangan media

pembelajaran saat ini dan dimasa yang akan datang, diharapkan akan dapat

direalisasikan dalam praktik di lapangan. Banyak usaha yang dapat dikerjakan,

disamping memahami penggunaannya, para guru pun dituntut untuk

mengembangkan keterampilan membuat sendiri media yang menarik, murah, dan

(26)

8

dengan kebutuhan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mencapai keberhasilan

dalam kegiatan pembelajaran di era teknologi saat ini.

Dalam proses pembelajaran tak terkecuali pembelajaran Biologi,

kehadiran media pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan minat yang

baru, meningkatkan motivasi, dan memberikan rangsangan tersendiri (Azhar,

2010: 15) salah satu media yang menarik, inovatif, interaktif, dan sesuai dengan

perkembangan teknologi yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran

biologi adalah Adobe Flash yaitu suatu program animasi yang sangat popular dan

banyak digunakan dalam dunia pendidikan, di dalamnya terdapat berbagai

animasi dalam bentuk gambar dan teks yang dapat membuat siswa lebih tertarik,

nyaman, tidak membosankan, serta menimbukan minat belajar dengan cara yang

berbeda. Media ini diharapkan dapat menunjang sarana yang sudah ada,

memudahkan siswa dalam menguasai pelajaran, serta dapat digunakan sebagai

media alternative yang mempermudah memahami materi yang sifatnya abstrak

menjadi konkret.

Dengan menggunakan aplikasi pembelajaran gambar animasi, materi yang

disajikan dengan Adobe Flash CS5 ternyata lebih menarik, mudah dimengerti, dan

membantu siswa untuk belajar secara mandiri. Kecenderungan perubahan dan

inovasi dalam dunia pendidikan antara lain lebih mudah dalam mencari sumber

belajar, lebih banyak pilihan untuk menggunakan dan memanfaatkan teknologi

informasi, makin meningkatnya peran media, multimedia dalam kegiatan

pembelajaran, dan waktu belajar lebih fleksibel, salah satu faktor dalam

(27)

9

indikator pendidikan yang berkualitas dan sangat berperan dalam mempersiapkan

anak didik untuk memperoleh hasil belajar yang berprestasi di sekolah. Pada

kondisi seperti ini guru dituntut lebih berusaha lagi dalam meningkatkan

pembinaan kualitas pembelajaran, termasuk dalam mata pelajaran biologi sesuai

dengan kompetensi professional guru pada Permendiknas No. 16 Tahun 2007.

Melalui hasil belajar berdasarkan nilai hasil ujian kompetensi dasar yang

tidak mencapai nilai ketuntasan belajar yang telah ditetapkan. Banyaknya faktor

yang menjadi penyebab rendahnya hasil belajar siswa seperti faktor luar dari

siswa yaitu media belajar, sarana dan prasarana belajar, sumber belajar, dan

metode yang digunakan dalam proses belajar dan mengajar. Adapun faktor dari

dalam diri siswa yang meliputi faktor minat, bakat dan motivasi. Namun

rendahnya hasil belajar yang penulis simpulkan dalam pengamatan yang

dilakukan karena disebabkan guru jarang menggunakan media pembelajaran yang

menarik dan membangkitkan motivasi belajar siswa. Hal ini yang menyebabkan

suasana belajar yang kurang menarik dan komunikatif sehingga siswa kurang

termotivasi untuk belajar biologi.

Mata pelajaran biologi merupakan Ilmu yang mencoba mengungkap

misteri pada makhluk hidup. Rendahnya hasil belajar siswa dapat disebabkan oleh

tidak tepatnya media pembelajaran yang digunakan dan tidak digunakannya media

pembelajaran yang ada semaksimal mungkin. Dalam hal ini Guru dituntut mampu

menganalisis kebutuhan, merancang, mendesain, menemukan, memproduksi dan

menggunakan berbagai jenis sumber belajar sesuai dengan Permendiknas No. 16

(28)

10

dan informasi. Selain itu, dalam pelaksanaan pembelajaran guru dituntut

menentukan strategi pembelajaran sebelum pembelajaran dimulai serta persiapan

yang lain, baik persiapan tulis maupun persiapan di kelas. Salah satu komponen

yang perlu disiapkan adalah sumber belajar salah satunya media pembelajaran.

Pada penelitian ini yang akan dikembangkan adalah media pembelajaran

biologi berbasis multimedia yang menggunakan software Adobe Flash CS5 yang

memodifikasi gambar-gambar animasi, suara dan video. Dalam hal ini, guru dapat

merancang materi sistem pencernaan dengan menggunakan Adobe Flash CS5 agar

konsep sistem pencernaan yang bersifat abstrak menjadi konkret. Melalui media

belajar dengan menggunakan software adobe flash CS 5, diharapkan ketertarikan

siswa untuk mempelajari biologi akan lebih meningkat dan termotivasi dalam

mengikuti pembelajaran. Pemanfaatan media belajar bertujuan untuk

mengembangkan proses pembelajaran yang menarik melalui pemanfaatan media.

Dari hasil observasi awal ini penulis menyadari pentingnya pengembangan

media pembelajaran untuk mata pelajaran biologi. Dengan pengembangan media

pembelajaran ini. Diharapkan nantinya akan menghasilkan proses belajar biologi

yang efektif, efisien dan menarik serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa

yang lebih baik dari sebelumnya. Guru dapat lebih mudah menjelaskan materi

biologi dan siswa dapat lebih mudah memahami materi pelajaran biologi yang

dibelajarkan di kelas sehingga peserta didik sebagai penerima materi akan lebih

termotivasi, aktif, dan mudah memahami materi yang disampaikan. Penelitian ini

(29)

11

multimedia interaktif pada mata pelajaran biologi materi Sistem Pencernaan

Makanan kelas XI IPA MAN Tanjung Morawa.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka

dapat diidentifikasikan permasalahan sebagai berikut:

1. Apakah penyebab rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran biologi?

2. Apakah materi pelajaran biologi khususnya sistem pencernaan makanan

sangat terasa sulit dipahami siswa karena bersifat abstrak?

3. Apakah pembelajaran biologi selama ini masih banyak dilakukan dengan

ceramah, dan hanya memanfaatkan media cetak dan buku teks?

4. Apakah sulit memperoleh media pembelajaran yang layak untuk pelajaran

biologi di sekolah?

5. Apakah guru bidang studi belum menggunakan media pembelajaran interaktif

pada mata pelajaran biologi?

C. Pembatasan Masalah

Dari berbagai masalah yang dikemukakan menunjukkan bahwa perlu

diadakan pengembangan media pembelajaran untuk mengatasi masalah-masalah

yang dihadapi. Berhubung keterbatasan yang ada pada peneliti, maka

pengembangan media pembelajaran ini hanya dibatasi pada ruang lingkup yang

dapat terjangkau oleh peneliti. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini

(30)

12

1. Materi pelajaran yang dikembangkan hanya meliputi kompetensi

dasar“Menjelaskan keterkaitan antar struktur, fungsi, dan proses serta

kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan pada

manusia dan hewan” dengan materi pokok sistem pencernaan makanan pada

hewan dan manusia di kelas XI Madrasah Aliyah Negeri Semester Genap.

2. Media pembelajaran yang dikembangkan hanya dalam bentuk media

pembelajaran berbasis multimedia interaktif pada mata pelajaran Biologi.

3. Analisis kebutuhan hanya dilakukan di Madrasah Aliyah Negeri Tanjung

Morawa Kabupaten Deli Serdang.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang telah diuraikan di atas, maka yang

menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah media pembelajaran berbasis multimedia interaktif pada mata

pelajaran Biologi yang dikembangkan layak digunakan siswa kelas XI

Madrasah Aliyah Negeri Tanjung?

2. Apakah media pembelajaran berbasis multimedia interaktif pada mata

pelajaran Biologi yang dikembangkan efektif digunakan siswa kelas XI

Madrasah Aliyah Negeri Tanjung Morawa?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian dan pengembangan ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui kelayakan media pembelajaran berbasis multimedia interaktif

pada mata pelajaran Biologi yang dikembangkan layak digunakan siswa

(31)

13

2. Untuk mengetahui efektifitas media pembelajaran berbasis multimedia

interaktif pada mata pelajaran Biologi yang dikembangkan pada mata

pelajaran Biologi siswa kelas XI Madrasah Aliyah Negeri Tanjung

Morawa

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini secara praktis adalah sebagai berikut:

1. Dapat membantu siswa dalam memahami mata pelajaran Biologi dengan

pembelajaran yang menarik dan menyenangkan bagi setiap siswa yang pada

akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Sebagai salah satu alternatif dalam pemanfaatan media pembelajaran yang

disesuaikan dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi

sehingga pembelajaran dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja tanpa

harus menuntut adanya kehadiran guru secara fisik.

Secara teoretis manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk membangkitkan motivasi dalam mengembangkan media pembelajaran

alternative yang mudah, singkat, menyenangkan dan relative murah.

Diharapkan konsep pembelajaran dengan menggunakan media

pembelajaran berbasis multimedia interaktif dapat direkomendasikan sebagai

inovasi dalam dunia pendidikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di

(32)

127 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan rumusan, tujuan, hasil dan pembahasan penelitian

pengembangan media pembelajaran berbasis multimedia interaktif pada siswa

kelas XI IPA yang dikemukakan sebelumnya dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Hasil validasi dari uji coba perorangan, uji coba kelompok kecil, dan uji

coba lapangan terbatas terhadap media yang dikembangkan termasuk

dalam kategori “Sangat Layak” sehingga dapat diterima dan layak

digunakan sebagai media belajar. Selanjutnya Produk media pembelajaran

berbasis multimedia interaktif pada mata pelajaran Biologi XI IPA

Madrasah Aliyah Negeri Tanjung Morawa yang produknya dikemas dalam

multimedia dengan Software Adobe Flash CS5 memenuhi syarat dan layak

digunakan sebagai media pembelajaran, berdasarkan penilaian ahli materi,

ahli desain instruksional, ahli media pembelajaran, menunjukkan bahwa

keseluruhan rata-rata dikategorikan “layak” setelah dilakukan beberapa

revisi sehingga media tersebut dapat digunakan untuk uji coba selanjutnya

2. Penggunaan media pembelajaran berbasis multimedia interaktif efektif

dapat meningkatkan hasil belajar bila dibandingkan dengan menggunakan

media konvensional, , hal ini ditunjukkan hasil belajar siswa yang

(33)

128

multimedia interaktif lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang dibelajarkan

dengan menggunakan media pembelajaran konvensional.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan dan temuan pada penelitian pengembangan media

ini memiliki implikasi yang tinggi dibandingkan dengan media pembelajaran yang

selama ini digunakan oleh guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Adapun

implikasi yang dimaksud adalah sebagai berikut :

1. Media yang dikembangkan ini akan memberikan sumbangan praktis

terutama bagi guru dalam proses pelaksanaan pembelajaran, dimana media

pembelajaran ini memberikan kemudahan dalam penyelenggaraan

pembelajaran di kelas sehingga berdampak pada efektivitas pembelajaran

dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan demikian media yang

dikembangkan dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi guru dalam

menyampaikan materi pelajaran Biologi.

2. Penerapan media pembelajaran berupa penggunaan media pembelajaran

berbasis multimedia interaktif yang dikemas dalam bentuk multimedia

dengan software adobe flash CS5 memerlukan kesiapan siswa untuk

melaksanakan pembelajaran secara mandiri sehingga siswa akan

memperoleh hasil belajar yang maksimal bila menerapkan media ini secara

maksimal pula. Dengan menggunakan media, siswa diberi kesempatan

untuk mengembangkan kreatifitasnya sebagai usaha mendalami materi

(34)

129

C. Saran

Berdasarkan hasil temuan yang telah diuraikan pada kesimpulan hasil

penelitian, berikut ini diajukan beberapa saran yaitu :

1. Mengingat selama ini pada proses pembelajaran di sekolah masih

menggunakan media berupa media konvensional saja, maka disarankan

agar juga menggunakan media yang lebih aplikatif yang dapat membantu

siswa memahami materi pembelajaran, dan mengaitkan pembelajaran yang

didapat dengan kehidupan nyata siswa sehingga mampu memberi umpan

balik yang lebih baik bagi siswa.

2. Mengingat hasil kesimpulan dalam penelitian ini masih memungkinkan

dipengaruhi faktor-faktor yang belum mampu terkontrol, maka masih

perlu kiranya dilakukan penelitian lebih lanjut pada sampel yang lebih

(35)

130

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Belawati, T. 2003. Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Universitas Terbuka.

Borg, W. & V, Gall, M.D. 1983.Educational research, an Introduction, 4thed. New York: Longman

Depdiknas, (2004) Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Dimyati & Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Dick, W & Carrey, L. 2005. Systematic Desaign of Instructional (5 th ed). New

York : Addison-Wesley Educational Publisher Educational Technology Publicational, Inc

Djamarah, syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka cipta

Gagne, R.M. 1977. The Conditions of Learning. New York: Holt, Rinehart, and

Winston

Gagne, R.M. 1985. The Cognitive Psychology of School Learning. Boston

Toronto: Little Brown Company.

Hamalik, Oemar. 2006. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara

Iskander, M. 2007. Innovation in E-Learning, Instruction Technology,

Assessment, and Engginerring Education. USA: Spinger

Kunandar. 2007. Guru Profesional “Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan”. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Mayer, Richard, E. 2009. Multimedia Learning: Prinsip-prinisp dan aplikasi.

Penerjemah: Teguh Wahyu Utomo. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Miarso,Y. 2007. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta:Prenada Media.

Miarso, Y. 2011. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana

Prenada Media Group

Munir. (2008). Kurikulum Berbasis Tekhnologi Informasi dan Komunikasi.

(36)

131

Rusman, 2012, Model – Model Pembelajaran, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Sardiman. 2008. Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan, dan

Pemanfaatannya. Jakarta: Raja GrafindoPersada.

Slameto, (2005), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta

Smaldino, S (2008). Instructional Technology and Media for Learning. Jakarta:

Kencana PrenadaMedia Group.

Seels, Barbara, B, Richey, Rita, C. 1994. Teknologi Pembelajaran: Defenisi dan

kawasannya. Penerjemah Dewo S. Prawiradilaga dkk. Jakarta: kerjasama IPTPI LPTK UNJ

Sudjana, N. 2007. Media Pembelajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo

Sudjana, N & Rivai, A. 2001. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo

Sudjana, N. 2010. Dasar - Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru

Algesindo.

__________. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.Bandung :

SinarBaru Algesindo

Sudjana, N. 2005. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito.

Sugiyono, 2011. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

__________. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.

Sulistyorini, S. 2007. Model Pembelajaran IPA Sekolah Dasar dan Penerapannya

dalam KTSP. UNES

Sunaryo, S. 2005. Pembelajaran Berbasis Multimedia Sebagai Upaya

Meningkatkan Kompetensi Hasil Belajar dan Persepsi Mahasiswa

Suparman, A. 2012, Desain Instruksional Modern, Jakarta : PT. Erlangga

Suryabrata, S. 2005. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Sutikno, S. 2008. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Prospect

Syah, M. 2006. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:

(37)

132

Undang-Undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003 Tentang SistemPendidikan Nasional (Sisdiknas).

Wahidmurni, A.M, dan Rido, A. 2010. Evaluasi Pembelajaran: Kompetensi dan

Praktik. Yogyakarta: Nuha Letera.

Warsita & Bambang. 2008. Teori Belajar Robert M. Gagne dan Implikasinya

pada Pentingnya Pusat Sumber Belajar. Jurnal Teknodik, 12(1):65-79.

Waryanto, N.H. 2008. Makalah Diklat : Multimedia Interaktif

dalamPembelajaran. Yogyakarta : FMIPA UNY.

Wena, M. (2009).Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporee Suatu Tinjauan

Gambar

Tabel 32. Rangkuman Uji Homogenitas Data Penelitian  ...............................
Gambar 1. Bagan Prosedur Pengembangan Borg&Gall ..................................
Tabel. 1. Rata-rata Nilai Hasil Belajar Biologi

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran menggambar teknik berbasis multimedia interaktif pada Rayon SMKN 4 Medan, Mengetahui kelayakan

Dengan pengembangan multimedia pembelajaran interaktif pada mata pelajaran instalasi motor listrik diharapkan dapat meningkatkan minat dan motivasi siswa kelas XI

23 Ali Sadikin, dkk - Pengembangan multimedia interaktif biologi berbasis website … Pada tahap implementasi, produk yang sudah divalidasi oleh para ahli, selanjutnya dilakukan

SISTEM INFORMASI PENJADWALAN MATA PELAJARAN DI SD 101882 TANJUNG MORAWA MENGGUNAKAN.. METODE

Berikut ini disajikan paparan deskriptif hasil tinjauan ahli media terhadap produk pengembangan bahan ajar berbasis multimedia interaktif pada mata pelajaran fikih. Data

pembelajaran multimedia interaktif yang dikembangkan ini tidak dimaksudkan untuk mengatasi seluruh permasalahan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII di

Pentingnya Pengembangan Pengembangan multimedia interaktif pada Mata Pelajaran bimbingan TIK ini dapat memberikan pembelajaran kepada peserta didik lebih interaktif, pembelajaran dapat

Dari hasil uji ahli media, uji Parktisi lapangan ahli materi/ isi, uji kelompok kecil maka didapatkan kesimpulan bahwa pengembangan media pembelajaran berbasis multimedia interaktif