ANALISIS PENERAPAN MODEL PEMEBELAJARANDISCOVERY LEARNING DENGAN MEDIA KARTU SOAL DAN MEDIAFLASH PLAYER
TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KERJASAMA SISWA PADA MATERI REDOKS DI SMA
Oleh:
Endang Susi Yanti NIM 4123331010
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iii
ANALISIS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARANDISCOVERY LEARNING DENGAN MEDIA KARTU SOAL DAN MEDIAFLASH PLAYER
TERHADAPHASIL BELAJAR DAN KERJASAMA SISWAPADA MATERI REDOKS DI SMA
ENDANG SUSI YANTI ( NIM : 4123331010) ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk menganalisis seberapa besar pengaruh model Pembelajaran Discovery Learning dengan Media Flash Player dan Kartu Soal terhadap hasil belajar siswa, dan kerjasama siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Discovery Learning dengan media Flash Player dibandingkan dengan model pembelajaran Discovery Learning dengan media Kartu Soal pada materi redoks. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MIA SMA Negeri 16 Medan. Instrumen tes yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 20 soal yang valid dengan reabilitas sebesar 0,85 kategori tinggi. Pengambilan sampel penelitian ini diambil secara purposif yang terdiri dari kelas eksperimen I pada kelas X MIA 4 dan kelas eksperimen II pada kelas X MIA 3. Pada kelas ekperimen I diberi model pembelajaran Discovery Learning dengan media Flash Player dan pada kelas eksperimen II diberi model pembelajaran
Discovery Learning dengan media Kartu Soal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar kelas eksperimen I sebesar 82,91 dengan gain peningkatan hasil belajar sebesar 0,70 dan rata-rata hasil belajar kelas eksperimen II sebesar 79,72 dengan gain peningkatan hasil belajar sebesar 0,62. Berdasarkan observasi yang dilakukan observer maka diketahui rata-rata nilai kerjasama siswa yaitu pada kelas eksperimen I sebesar 77,16 dan pada kelas eksperimen II sebesar 72,83. Berdasarkan hasil penelitian, pengolahan data dan pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan bahwa (1) ada peningkatan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan dengan model pembelajaran Discovery Learningdengan media
Flash Player dan dengan model pembelajaranDiscovery Learning dengan media Kartu Soal, (2) ada perbedaan hasil belajar siswa yaitu siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaranDiscovery Learning dengan mediaFlash Playerdan dengan siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Discovery Learning
dengan media Kartu Soal, (3) ada perbedaan hasil kerjasama siswa yaitu siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaranDiscovery Learningdengan media
Flash Player kerjasama siswa dengan siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Discovery Learning dengan media Kartu Soal. Berdasarkan perhitungan korelasi hasil belajar siswa dengan kerjasama siswa memberikan hasil yang positif. Hal ini dapat dilihat dari nilai rhitung>rtabelpada = 0,05 dan
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala Berkat dan Rahmat-Nya yang memberikan nikmat dan kesehatan dan kesempatan kepada penulis penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik dan waktu yang telah direncanakan.
Skripsi berjudul “Analisis Penerapan Model Pembelajaran Discovery
Learning Dengan Media Kartu Soal Dan Media Flash Player Terhadap Hasil
Belajar Dan Kerjasama Siswa Pada Materi Redoks Di SMA”, disusun untuk
memperoleh gelar sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, UNIMED.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada : Bapak Dr. Mahmud, M.Sc sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan, saran, dan motivasi kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga kepada Bapak Dr. Zainuddin Muchtar, M.Si., Bapak Drs. Eddyanto, Ph.D., dan Bapak Freddy Tua Musa Panggabean, S.Pd.,M.Pd., yang telah memberikan masukan dan saran–
saran demi perbaikan skripsi ini mulai dari awal penelitian sampai dengan selesainya skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Ibu Prof. Dr. Retno Dwi Suyanti, M.Si sebagai validator ahli instrumen tes dan non-test. Terima kasih kepada dosen Pembimbing Akademik, Bapak Prof. Drs. Manihar Situmorang, M.Sc., Ph.D dan terima kasih kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA Unimed yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama perkuliahan.
v
saya ucapkan kepada abang kandung saya Arpinus Simanjuntak yang telah membantu saya dan yang mengantar saya selama penelitian, memberikan motivasi, kasih sayang dan dukungannya untuk menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih kepada kakak saya Yuslina Simanjuntak, abang saya Erwin Simanjuntak dan ade saya Nursalima Simanjuntak yang telah memberikan saya kasih sayang, dukungan, doa dan penyemangat.
Ucapan terima kasih kepada seluruh guru-guru sekolah yang telah mendidik penulis sehingga penulis dapat memperoleh gelar sarjana. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Kepala Sekolah ( Ibu Dra. Hj Sri Irawati, M.Pd), Wakil Kepala Sekolah (Ibu Dra. Yulmeileni), M.Psi, Guru Kimia (Ibu Rosmawati Pardede, S.Pd, M.Pd), Staf Pegawai SMA Negeri 16 Medan (Tata Usaha), siswa-siswi kelas X MIA 3 dan X MIA 4 SMA Negeri 16 Medan yang telah banyak membantu penulis selama proses penelitian berlangsung.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Teman saya Diah Ayu yang telah menjadi teman setia dari awal penelitian , menjadi oberver kedua, dan menjadi penyemangat selama penulisan skripsi ini. Terima kasih juga sahabat-sahabat saya tercinta yaitu Geng The Gembel Elite (Mery Panjaitan, Ronaldyo Sirait, Ida Safitri Manik, dan Viona Yustanti Berasa) yang telah setia menjadi sahabat saya selama perkuliahan, menjadi teman berbagi masalah, berbagi kesedihan kebahagiaan, canda tawa, memberikan semangat terus jika saya dalam masalah selama perkuliahan dan yang telah setia menjadi Pendengar Curhatan saya, The Gembel Elite adalah yang terbaik.
Ucapan terima kasih kepada teman-teman seperjuangan Kimia Eks A 2012 yang memberi semangat dan sudah saya anggap sebagai keluarga terbaik selama 4 tahun di UNIMED. Terima kasih kepada seluruh teman –teman yang telah membantu saya dalam penulisan skripsi ini. Mohon maaf apabila penulis lupa mencantumkan nama yang telah berjasa dalam penulisan skripsi ini.
vi
membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya ilmu pendidikan.
Medan, 10 Juni 2016 Penulis
vii
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Daftar Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vii
Daftar Tabel x
Daftar Gambar xi
Daftra Lampiran xii
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Identifikasi Masalah 4
1.3. Batasan Masalah 4
1.4. Rumusan Masalah 5
1.5. Tujuan Penelitian 6
1.6. Manfaat Penelitian 6
1.7. Defenisi operasional 7
BAB II.TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kajian Teoritis 8
2.1.1. Hakikat Belajar Kimia 8 2.1.2. Hakikat Hasil Belajar Kimia 9 2.1.3. Model Pembelajaran 10 2.1.3.1. Model Pembelajaran Discovery Learning 11 2.1.3.1.1. Kelebihan Model Discovery Learning Dan
Kelemahan Model Discovery Learning 11 2.1.3.1.2. Langkah-Langkah Pelaksanaan Model
viii
2.1.4.1.Fungsi Dan Manfaat Media Pembelajaran 15 2.1.4.2. Media Kartu Soal 16
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 32 3.2. Populasi dan Sampel 32
3.4.1.1. Uji Coba Instrumen Tes 34 3.4.2. Instrumen Non Tes 37 3.4.2.1. Pedoman Penilaian Instrumen Non-Tes 37 3.5. Jenis Dan Desain Penelitian 39
3.5.1. Jenis Penelitian 39
3.5.2. Desain Penelitian 39 3.6. Prosedur dan Pelaksanaan Penelitian 41 3.7. Teknik Analisis Data 45
3.7.1. Uji Normalitas 45
3.7.2. Uji Homogenitas Data 45
3.7.3. Uji Gain 46
ix
3.7.5. Uji Korelasi 47
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Data Instrumen Penelitian 49 4.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian 50 4.3 Analisis Data Hasil Penelitian 59
4.3.1. Uji Normalitas 59
4.3.2. Uji Homogenitas 62
4.3.3. Uji hipotesis 63
4.3.4. Korelasi 66
4.3.5. Presentase Korelasi 67
4.4 Pembahasan 68
4.4.1 Temuan Peneliti 72
BAB V KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan 77
5.2 Saran 78
x
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 3.1 Persentase Nilai Sikap Siswa 38 Tabel 3.2 Kisi-Kisi Lembar Observasi Penilaian Sikap Kerjasama 38 Tabel 3.3. Desain Penelitian 39 Tabel 4.1 Rangkuman Statistif Deskriptif Hasil Belajar Siswa 51 Tabel 4.2 Rangkuman Statistik Deskriptif Peningkatan
Hasi Belajar Siswa 52
Tabel 4.3 Presentase Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas
Eksperimen I 54
Tabel 4.4 Presentase Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas
Eksperimen II 54
Tabel 4.5 Nilai Rata-Rata Kerjasama Siswa Pada Setiap Pertemuan 55 Tabel 4.6 Rangkuman Deskriptif Nilai Kerjasama Siswa 56 Tabel 4.7 Presentase Peningkatan Nilai Kerjasama Siswa
Kelas Eksperimen I 58
Tabel 4.8 Presentase Peningkatan Kerjasama Siswa
Kelas Eksperimen II 58
Tabel 4.9 Uji Normalitas Data Hasil Belajar 59 Tabel 4.10 Uji Normalitas Data Peningkatan Hasil Belajar Siswa 60 Tabel 4.11 Uji Normalitas Data Kerjasama Siswa 61 Tabel 4.12 Uji Homogenitas Data Hasil Belajar Siswa 62 Tabel 4.13 Uji Homogenitas Data Peningkatan Hasil Belajar Siswa 62 Tabel 4.14 Uji Homogenitas Data Kerjasama Siswa 63 Tabel 4.15 Hasil Uji Hipotesis Data Peningkatan Hasil Belajar Siswa 64 Tabel 4.16 Hasil Uji Hipotesis Data Hasil Belajar Siswa 64 Tabel 4.17 Hasil Uji Hipotesis Data Kerjasama Siswa 65 Tabel 4.18 Uji Hipotesis Korelasi Hasil Belajar Dengan Kerjasama
Siswa Kelas Eksperimen I 66 Tabel 4.19 Uji Hipotesis Korelasi Hasil Belajar Dengan Kerjasama
xi
xii
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 3.1 Paradigma Penelitian 40 Gambar 3.2 Skema Rancangan Penelitian 44 Gambar 4.1 Diagram Nilai Rata-Rata Hasil Belajar Siswa
Kelas Eksperimen I dan II 52 Gambar 4.2 Diagram Nilai Rata-Rata Peningkatan Hasil Belajar Siswa 53 Gambar 4.3 Diagram Nilai Rata-Rata Kerjasama Siswa Pada
Setiap Pertemuan 56
Gambar 4.4 Diagram Perbedaan Nilai Rata-Rata Kerjasama Siswa
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus 82
xiv
Lampiran 28 Tabel Tabulasi Hasil Belajar 206 Lampiran 29 Perhitungan Varians,Standar Deviasi Gain 208 Lampiran 30 Perhitungan Presentase Peningkatan Hasil Gain 209 Lampiran 31 Tabel Tabulasi Hasil Gain 211 Lampiran 32 Perhitungan Varians,Standar Deviasi Kerjasama 213 Lampiran 33 Perhitungan Uji Normalitas Kerjasama 214 Lampiran 34 Perhitungan Uji Homogenitas Kerjasama 216 Lampiran 35 Perhitungan Kerjasama Siswa 218 Lampiran 36 Tabel Lembar Observasi Kerjasama Siswa 219 Lampiran 37 Tabulasi Nilai Kerjasama Siswa 227 Lampiran 38 Perhitungan Hipotesis 231 Lampiran 39 Perhitungan Korelasi 237 Lampiran 40 Tabulasi Hubungan Antara Kerjasama
dan Hasil Belajar Siswa 241 Lampiran 41 Rekapitulasi Nilai Kategori Peningkatan Hasil Belajar
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar BelakangMasalah utama dalam pembelajaran pada pendidikan formal (sekolah) dewasa ini adalah masih rendahnya daya serap peserta didik. Hal ini tampak dari rerata hasil belajar peserta didik yang senantiasa masih sangat memprihatinkan. Prestasi tentunya merupakan hasil kondisi pembelajaran yang masih bersifat konvensional dan tidak menyentuh ranah dimensi peserta didik itu sendiri. Dalam arti yang lebih substansial, bahwa proses pembelajaran hingga dewasa ini masih memberikan dominasi guru dan tidak memberikan akses bagi anak didik untuk berkembang secara mandiri melalui penemuan dalam proses berpikirnya (Trianto, 2011).
Salah satu harapan yang ingin dicapai dalam pembelajaran kimia di Sekolah Menengah Atas (SMA) berdasarkan kurikulum 2013 adalah siswa memiliki kemampuan berpikir ilmiah. Kemampuan berpikir ilmiah khususnya kemampuan berpikir tingkat tinggi sangat diperlukan terkait dengan kebutuhan siswa untuk memecahkan masalah yang dihadapainya dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu kemampuan berpikir ilmiah perlu mendapatkan perhatian khusus dalam pembelajaran kimia. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, maka isu mukhtahir dalam pembelajaran kimia saat ini adalah mengembangkan Higher Order Thinking Skill (HOTS) dan menjadikannya sebagai tujuan utama dari pembelajaran kimia. Sementara dalam PP No 19 Tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan bahwa kelompok mata pelajaran IPA dimaksudkan untuk mengenal, menyikapi, dan mengapresiasi ilmu pengetahuan dan teknologi serta menanamkan kebiasaan berpikir dan berprilaku ilmiah kreatif, mandiri dan kritis (Pratiwi,dkk, 2014).
2
menggunakan media pembelajaran sudah memadai, seperti laboratorium kimia, setiap kelas dilengkapi dengan seperangkat LCD, dan laboratorium komputer. Akan tetapi kemauan guru untuk membuat dan memanfaatkan media tersebut masih terbatas, hal ini membuat penerapan model ceramah masih banyak dijumpai. Selain itu nilai KKM untuk mata pelajaran Kimia adalah 70. Dari nilai ini dapat dilihat standar nilai yang ditetapkan cukup rendah karena banyaknya siswa yang merasa bosan dan kurang memahami pelajaran Kimia yang diajarkan oleh guru di sekolah tersebut. Sehingga banyak siswa yang sering mendapat nilai rendah ketika ulangan harian ataupun ujian semester, karena nilai rata-rata siswa yang dihasilkan hanya sekitar 65-75, jarang sekali ada siswa yang bisa mencapai nilai 80.
Menyikapi masalah-masalah yang timbul dalam pendidikan kimia dan harapan yang ingin dicapai dalam pembelajaran kimia maka dibutuhkan model pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa dan sesuai dengan kurikulum 2013. Model pembelajaran yang memiliki karakteristik pendekatan saintifik dan digunakan untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa adalah model Discovery Learning. Menurut Ballew (1967) dalam Pratiwi, dkk (2014) salah satu tujuan pembelajaran
Discovery Learning adalah agar siswa memiliki kemampuan berpikir kritis. Hal ini disebabkan siswa melakukan aktivitas mental sebelum materi yang dipelajari dapat dipahami. Aktivitas mental tersebut misalnya menganalisis, mengklasifikasi, membuat dugaan, menarik kesimpulan, menggeneralisasi dan memanipulasi informasi.
3
Mata pelajaran kimia merupakan mata pelajaran sains wajib di Sekolah Menengah Atas (SMA). Kimia merupakan mata pelajaran yang memiliki karakteristik perpaduan antara teori dan aktivitas ilmiah. Dalam kimia, teori dapat berupa pemahaman suatu konsep yang dapat diberikan kepada siswa melalui penjelasan (Istiana, dkk, 2015). Redoks merupakan suatu materi yang tercantum pada silabus mata pelajaran kimia kurikulum 2013 kelas X SMA. Pada materi ini terdapat konsep-konsep dan masalah-masalah abstrak yang dianggap sulit oleh siswa yang berakibat kurang tercernanya materi pembelajaran secara utuh berujung pada hasil belajar yang kurang maksimal pada siswa. Sehingga penggunaan model pembelajaran Discovery Learning diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang muncul saat proses belajar sedang berlangsung.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Istiana, dkk ( 2015), menunjukkan bahwa dengan Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Prestasi Belajar Pokok Bahasan Larutan Penyangga Pada Siswa Kelas XI IPA Semester II SMA Negeri 1 Ngemplak Tahun Pelajaran 2013/2014 Pada siklus I, persentase ketercapaian aktivitas belajar siswa sebesar 37% yang kemudian meningkat pada siklus II menjadi 77,78%. Peningkatan prestasi belajar dilihat dari aspek kognitif pada siklus I mencapai 63% dan meningkat pada siklus II menjadi 81%, dari aspek afektif persentase ketuntasan untuk siklus I sebesar 89% dan meningkat pada siklus II menjadi 92,6%. Sedangkan untuk prestasi belajar aspek psikomotorik hanya dilakukan pada siklus I dan memberikan hasil ketuntasan sebesar 81,48%.
4
kelas kontrol 29,52 dan pos-test 78,3 dengan rata-rata gain sebesar 0,30. Sedangkan persentase peningkatan hasil belajar kelas eksperimen 73% dan pada kelas kontrol 68%. Hal ini menunjukkan terdapat peningkatan hasil belajar sebesar 5%.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik melakukan suatu penelitian untuk mengetahui perbandingan hasil belajar kimia dengan menggunakan model discovery learning dengan media kartu soal dan media flash
player pada materi redoks. Adapun judul penelitian ini adalah “Analisis Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning (DL) Dengan Media Kartu Soal Dan MediaFlash Player Terhadap Hasil Belajar Dan Kerjasama Pada Materi Redoks Di SMA”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat di identifikasi beberapa masalah sebagai berikut :
a. Rendahnya hasil belajar kimia siswa di SMA
b. Guru belum efektif dalam menggunakan model pembelajaran untuk menyampaikan materi pembelajaran
c. Diperlukan model yang dapat membantu siswa untuk lebih meningkatkan dan mengaktifkan pemahaman siswa dalam belajar kimia.
d. Masih banyak guru yang minim pengetahuan tentang media pembelajaran sebagai sarana penunjang keberhasilan pembelajaran.
1.3. Batasan Masalah
Melihat luasnya permasalahan yang dapat muncul dari penelitian ini, serta mengingat keterbatasan waktu dan sarana penunjang dari penelitian ini dapat dibatasi pada :
5
2. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Discovery Learning dengan menggunakan media Kartu Soal dan Media Flash Player.
3. Pokok bahasan pada penelitian ini adalah materi redoks.
4. Instrumen Test hasil belajar yang akan digunakan dalam penelitian ini merupakan ranah kognitif diukur berdasarkan taksonomi Bloom C1
(hapalan), C2 (pemahaman), C3 (aplikasi), C4 (analisis); dan ranah afektif
meliputi kerjasama siswa.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah ada peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajarkan melalui penerapan model pembelajaran Discovery Learning dengan menggunakan mediaFlash Playerdan media Kartu Soal?
2. Apakah ada perbedaan hasil belajar yang diajarkan melalui penerapan model pembelajaran Discovery Learning dengan menggunakan MediaFlash Playerdan Media Kartu Soal?
3. Apakah ada perbedaan kerjasama siswa yang diajarkan melalui penerapan model pembelajaran Discovery Learning dengan menggunakan MediaFlash Playerdan Media Kartu Soal?
4. Apakah ada korelasi yang signifikan antara hasil belajar siswa dengan kerjasama siswa melalui penerapan model pembelajaran Discovery Learningdengan menggunakan MediaFlash Player?
6
1.5. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui apakah ada peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajarkan melalui penerapan model pembelajaran Discovery Learning
dengan menggunakan mediaFlash Playerdan media Kartu Soal
2. Untuk mengetahhui apakah ada perbedaan hasil belajar yang diajarkan melalui penerapan model pembelajaran Discovery Learning dengan menggunakan MediaFlash Playerdan Media Kartu Soal
3. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan kerjasama siswa yang diajarkan melalui penerapan model pembelajaran Discovery Learning dengan menggunakanMedia Flash Playerdan Media Kartu Soal
4. Untuk mengetahui apakah ada korelasi yang signifikan antara hasil belajar siswa dengan kerjasama siswa melalui penerapan model pembelajaran
Discovery Learningdengan menggunakan MediaFlash Player
5. Untuk mengetahui apakah ada korelasi yang signifikan antara hasil belajar siswa dengan kerjasama siswa melalui penerapan model pembelajaran
Discovery Learningdengan menggunakan Media Kartu Soal
1.6. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang ingin dicapai dari hasil penelitian ini adalah : 1. Bagi guru
Sebagai bahan pertimbangan dalam memilih metode mengajar yang sesuai dalam proses belajar mengajar khususnya dalam pembelajaran materi pokok Redoks
2. Bagi siswa
Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman siswa serta meningkatkan minat belajarnya untuk lebih meningkatkan prestasi belajar.
3. Bagi guru bidang studi lain
7
4. Bagi peneliti
Hasil penelitian ini akan menambah wawasan, kemampuan dan pengalaman dalam meningkatkan kompetensinya sebagai calon guru.
5. Bagi peneliti selanjutnya
Sebagai bahan pertimbangan dan perbandingan serta rujukan dalam melakukan penelitian selanjutnya.
1.7. Defenisi Operasional
Beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian didefenisikan secara operasional sebagai berikut:
1. Hasil belajar adalah kemampuan siswa dalam memenuhi suatu tahapan pencapaian pengalaman belajar dalam satu kompetensi dasar yang bisa berbentuk pengetahuan, keterampilan maupun sikap (Kusnandar, 2007). 2. Model pembelajaran Discovery Learning ialah suatu belajar cara mengajar
yang melibatkan siswa dalam proses kegiatan mental melalui tukar pendapat, dengan diskusi, seminar, membaca sendiri dan mencoba sendiri, agar anak dapat belajar sendiri (Roestiyah, 2012).
3. Kerjasama menurut Johnson dalam (Apriono, 2011) adalah bekerja bersama untuk mencapai tujuan yang diinginkan bersama. Mengacu pada pengertian tersebut, dapat dikatakan bahwa suatu kerjasama adalah kumpulan/kelompok yang terdiri dari beberapa orang anggota yang saling membantu dan saling tergantung satu sama lain dalam melakukan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan bersama.
4. Media Kartu Soal adalah kartu yang berisi soal-soal yang harus dijawab oleh siswa. Dengan adanya kartu soal, siswa dilatih untuk mengerjakan latihan-latihan soal sambil berdiskusi dengan kelompoknya sehingga dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang materi yang disajikan oleh guru (Qurniawati, 2013).
77
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian, perhitungan data dan pengujian hipotesis, peneliti memperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Ada peningkatan hasil belajar kimia siswa pada pokok bahasan Redoks dengan menerapkan model pembelajaran Discovery Learning dengan menggunakan media Flash Player dan media Kartu Soal diperoleh thitung>
ttabelyaitu 4,0 > 1,99
2. Ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan melalui penerapan model pembelajaran Discovery Learning dengan menggunakan media Flash Playerdan media Kartu Soal diperoleh thitung> ttabelyaitu 2,11 >1,99
3. Ada perbedaan kerjasama siswa yang diajarkan melalui penerapan model pembelajaran Discovery Learning dengan menggunakan media Flash Player dan media Kartu Soal diperoleh kerjasama siswa yang diajarkan melalui penerapan model pembelajaran Discovery Learning dengan menggunakan media Flash Player dan media Kartu Soal diperoleh thitung>
ttabelyaitu 2,65>1,99
4. Ada korelasi yang signifikan antara hasil belajar siswa dengan kerjasama siswa melalui penerapan model pembelajaran Discovery Learning dengan menggunakan MediaFlash Playerdiperoleh rhitung> rtabelyaitu 0,78 > 0,329
78
5.2. Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian, maka peneliti mempunyai beberapa saran :
1. Dalam proses pembelajaran untuk mendapatkan hasil belajar siswa, diharapkan kepada guru bidang studi kimia dapat menggunakan model
Discovery Learning dengan berbantuan media Flash Player dan media Kartu Soal, karena model dan media ini telah terbukti dapat memaksimalkan hasil belajar siswa.
2. Dalam proses pembelajaran untuk pencapaian kerjasama siswa yang baik, diharapkan kepada guru bidang studi kimia dapat menggunakan model
Discovery Learning dengan berbantuan media Flash Player dan media Kartu Soal, karena model dan media ini telah terbukti dapat meningkatkan aktivitas siswa.
79
DAFTAR PUSTAKA
Apriono, Djoko., (2011), Meningkatkan Keterampilan Kerjasama Siswa Dalam Belajar Melalui Pembelajaran Kolaboratif Prospektus, XI, (2), 2012. Arsyad, A., (2002),Media pembelajaran,PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Arsyad, A., (2004),Media pembelajaran,PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Arsyad, A., (2009),Media pembelajaran,PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Astuti, H., Martini, S. K., Yamtinah, S., (2013), Efektivitas Penggunaan Media
Tts Dan Kartu Soal Di Dalam Metode Diskusi Pada Materi Koloid Kelas XI Semester Genap SMAN Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012.Jurnal Pendidikan Kimia(JPK),2(1)
Azis, A., Yulianti, D., Handayani, L., (2006), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Memanfaatkan Alat Peraga Sains Fisika (Materi Tata Surya) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dan Kerjasama Siswa,Jurnal Pend. Fisika Indonesia4(2): 95
Hamdani., (2010),Strategi Belajar Mengajar, Pustaka Setia, Bandung.
Irawan, R., (2014), Pengaruh Media Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa Yang Di Belajarkan Dengan Mode Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Pokok Bahasan Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Istiana, G.A., Catur S, A.N., dan Sukardjo, J.S., (2015), Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Prestasi Belajar Pokok Bahasan Larutan Penyangga Pada Siswa Kelas XI IPA Semester II SMA Negeri 1 Ngemplak Tahun Pelajaran 2013/2014.
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK) Universitas Sebelas Maret, Vol. 4 No. 2 Tahun 2015.
Kusnandar., (2007),Guru Profesional,PT Raja Grafindo, Jakarta.
Manik, K., (2014), Penerapan Model Pembelajaran Promblem Based Learning Terhadap Hasil Belajar, Kerjasama Siswa dan Berfikir Kritis Siswa
80
Meltzer, D.E., (2002), The Relation Between Math and Concept Learning Gain In Physics,American Journal Physics,70(12): 1259-1267.
Nasution, N., (2014), Pengaruh Penerapan Pembelajaran Inquiry Terbimbing Menggunakan Macromedia Flash Player Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Struktur Atom, Jurnal Pendidikan Kimia(JPK) UNIMED, Medan.
Pratiwi, F,A.,Hairida.,Rasmawan,R., (2014), Pengaruh Penggunaan Model Discovery Learning Dengan Pendekatan Saintifik Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA, Artikel Penelitian : 2–4. Purba, Michael., (2006),KIMIA 1B untuk SMA Kelas X, Erlangga, Jakarta. Purba, M., (2013),Kimia Untuk SMA Kelas X Semester 2, Erlangga, Jakarta. Puspitaloka, A., Rery, R.U., Haryati, S., (2012), Penerapan Macromedia Flash
Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Ikatan Kimia Di Kelas X SMA Negeri 2 Siak,Program Studi Pendidikan Kimia, Universitas Riau.
Qurniawati, A., Sugiharto., Catur, S.A. N., (2013), Efektivitas Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Dengan Media Kartu Pintar Dan Kartu Soal Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Pokok Hidrokarbon Kelas X Semester Genap SMA Negeri 8 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013. Jurnal Pendidikan Kimia(JPK) 2 (3)
Rahayu Ningsih, Sri, (2013),KIMIA SMA/MA Kelas X, Bumi Aksara, Jakarta. Novita, R., (2014), Inovasi Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl)
Terintegrasi Dengan Model Pembelajaran Discovery Learning Dengan
Menggunakan Kombinasi Media Audio Visual Dan Laboratorium Real
Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Dan Karakter Siswa Pada Materi
Titrasi Asam-Basa, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Roetisyah, N., (2012),Strategi Belajar Mengajar, PT Rineka Cipta, Jakarta: Silitonga, P.M., (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan, FMIPA UNIMED,
Medan
81
Suparno, A. Suhaenah., (2011), Membangun Kompetensi Belajar, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Suprijono, Agus., (2009), Cooperative Learning : teori dan aplikasi PAIKEM, Grafindo, Jakarta.
Trianto., (2010), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Prenada Media Group, Jakarta.
Trianto., (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Prenada Media Group, Jakarta.
Wahyuningjati, D., (2013), Efektifitas Model Pembelajaran Snowball DrillingBerbantuan kartu Soal dan Cooperative Integrated Reading
Composition Berbantuan E-Modul Terhadap Hasil Belajar Matematika,
Skripsi, IKIP PGRI, Semarang.