• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Faktor Kepribadian, Lingkungan, Dan Demografis Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa/I Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Faktor Kepribadian, Lingkungan, Dan Demografis Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa/I Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara"

Copied!
106
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PENGARUH FAKTOR KEPRIBADIAN, LINGKUNGAN, DAN DEMOGRAFIS TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA

MAHASISWA/I JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

OLEH

IRWIN RINALDI PURBA 100502171

PROGRAM STUDI STRATA 1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

ABSTRAK

Pengaruh Faktor Kepribadian, Lingkungan, Dan Demografis Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa/I Jurusan ManajemenFakultas

Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

Tujuan dari penelitianini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh dari faktor kepribadian, lingkungan, dan demografis terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa/i jurusan manajemen fakultas ekonomi dan bisnis Universitas Sumatera Utara. Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif kuantitatif, dimana populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa/i jurusan manajemen angkatan 2011-2012. Jumlah sampel 250 orang, pengumpulan penelitian menggunakan kuesioner. Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan, faktor kepribadian, lingkungan, dan demografis memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha. Secara parsial, faktor kepribadian dan faktor lingkungan memiliki pengaruh positif dan signifikan, sementara faktor demografis memiliki pengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap minat berwirausaha.

(3)

ABSTRACT

The Effect of Personality, Environment, and Demography Factors to Entrepreneurship Intention in Management Students of Faculty

of Economic and Business University of North Sumatera

This research aim is to analyse the effect of personality, environment, and demography factors to Entrepreneurship intention in Management Students of Faculty of Economic and Business University of North Sumatera. This research is associative quantitative research. The populations of this research were all management student year 2011-2012. Numbers of samples are 250 students. Data collections are taken using questionnaires. The hypotheses of this research are analysed using multiple regression analysis. Research shows that simultaneously, personality, environment, and demographic factors are affecting positively and significant to entrepreneurship intention. Partially, personality and environment factors are affecting significantly to entrepreneurship intention, while demographic factorisnot significantly affect the interest in entrepreneurship

(4)

KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh…

Puji dan Syukur kepada Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa sehingga penulis dapat menyelesaikan perkuliahan dan penulisan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Faktor Kepribadian, Lingkungan, dan Demografis Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa/i Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara”, guna memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Terima kasih yang sebesar-besarnya penulis ucapkan kepada kedua orang tua penulis Ir. Mondanuddin Purba dan Hj. Erina Marlaini Hasibuan yang telah membesarkan penulis dengan penuh kasih sayang dan dukungan baik materil maupun moril sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dan kuliah dengan sebaik-baiknya.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini telah mendapat banyak bantuan baik secara moril maupun materil. Untuk itu, melalui kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang setulusnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, S.E, M.Ec, Ak. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, S.E, M.E. selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

(5)

4. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, S.E., M.Si. selaku Ketua Program Studi S1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. 5. Ibu Dra. Setri Hiyanti Siregar Msi. selaku dosen pembimbing yang saya

sayangi begitu baik memberikan arahan, bimbingan, motivasi, dan saran kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Ibu Yasmin Chairunisa Muchtar S.P. MBA selaku dosen pembanding I saya yang telah memberikan saran dan masukan untuk kesempurnaan skripsi saya ini.

7. Kepada Bapak dan Ibu dosen Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah mendidik dan memberikan ilmunya kepada peneliti selama mengikuti perkuliahan serta seluruh staf dan pegawai yang telah banyak membantu selama proses penulisan skripsi ini. 8. Terima Kasih Kepada saudara saya Iqbal Octari Purba, Ichsan Destari

Purba, Irna Putri Maghfirah Purba, dan Hanan Permata Sari yang telah memberikan dukungan dan semangat dalam penyelesaian skripsi ini. 9. Terima kasih kepada Azalea Azura, Goklas R Purba, Yolanda Gloria, Vera

Yosefin, Achmad A Trisatya, Rizky Siregar, Akbar Prasaja, Rifqi Nuzul, Kevin Marshall, Irsyad Lubis, Dhani Rahardianto, Andy Rangkuty, Danny Tambunan, Jere Saragih dan teman lainnya dari Jurusan Manajemen yang telah membantu penulis.

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ……… ... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis ... 7

2.1.1 Pengertian Kewirausahaan ... 7

2.1.2 Minat Usaha ... 8

2.1.3 Teori tentang Kepribadian ... 12

2.1.4 Teori tentang Lingkungan ... 14

2.1.5 Teori tentang Demografis ... 16

2.2 Penelitian Terdahulu ... 19

2.3 Kerangka Konseptual ... 21

2.4 Hipotesis ... 25

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 26

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 26

3.3 Batasan Operasional ... 26

3.4 Definisi Operasional ... 27

3.5 Skala Pengukuran Variabel ... 30

3.6 Populasi dan Sampel ... 30

3.6.1 Populasi ... 30

3.6.2 Sampel ... 31

3.6.3 Teknik Pengambilan Sampel... 32

3.7 Jenis Data Penelitian ... 32

3.8 Metode Pengumpulan Data ... 33

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 34

3.9.1 Uji Validitas ... 34

(7)

3.11 Teknik Analisis Data ... 40

3.11.1 Metode Analisis Deskriptif ... 40

3.11.2 Metode Analisis Regresi Linear Berganda ... 41

3.11.3 Uji-F (Uji Serentak) ... 41

3.11.4 Uji-t (Uji Parsiak ... 42

3.11.5 Identifikasi Determinan (R2) ... 42

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 44

4.1.1 Metode Analisis Deskriptif ... 44

4.1.2 Uji Asumsi Klasik... 55

4.1.3 Uji Hipotesis ... 61

4.1.3.1 Uji F (Simultan) ... 61

4.1.3.2 Uji t (Parsial) ... 62

4.1.3.3 Uji Koefisien Determinan (R2) ... 64

4.2 Pembahasan ... 65

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 69

5.2 Saran ... 70

DAFTAR PUSTAKA ... 71

(8)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

2.1 Penelitian Terdahulu ... 19

3.1 Operasionalisasi Variabel ... 28

3.2 Instrumen Skala Likert untuk Variabel ... 30

3.3 Daftar Populasi ... 31

3.4 Jumlah Responden ... 34

3.5 Uji Validitas Variabel Faktor Kepribadian ... 35

3.6 Uji Validitas Variabel Faktor Kepribadian ... 35

3.7 Uji Validitas Variabel Faktor Lingkungan ... 36

3.8 Uji Validitas Variabel Faktor Lingkungan ... 36

3.9 Uji Validitas Variabel Faktor Demografis ... 37

3.10 Uji Validitas Variabel Faktor Demografis ... 37

3.11 Uji Validitas Variabel Minat Berwirausaha ... 37

3.12 Uji Validitas Variabel Minat Berwirausaha ... 38

3.13 Uji Reliabilitas ... 39

3.14 Uji Validitas Variabel Faktor Kepribadian ... 35

4.1 Karakteristik Responden Jenis Kelamin ... 44

4.2 Karakteristik Responden Usia ... 45

4.3 Karakteristik Responden Angkatan ... 45

4.4 Distribusi Jawaban Responden variabel Kepribadian ... 46

4.5 Distribusi Jawaban Responden variabel Lingkungan ... 49

4.6 Distribusi Jawaban Responden variabel Demografis ... 51

4.7 Distribusi Jawaban Responden Minat Berwirausaha ... 53

4.8 Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogorov Smirnov ... 58

4.9 Hasil Uji Glejser ... 60

4.10 Hasil Uji Multikolinearitas ... 61

4.11 Hasil Uji F ... 62

4.12 Hasil Uji t ... 63

(9)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

2.1 Kerangka Konseptual ... 25

4.1 Gambar Grafik Histogram ... 56

4.2 Normal Probability Plot ... 57

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

1 Kuesioner ... 72

2 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 78

3 Kuesioner ... 85

(11)

ABSTRAK

Pengaruh Faktor Kepribadian, Lingkungan, Dan Demografis Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa/I Jurusan ManajemenFakultas

Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

Tujuan dari penelitianini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh dari faktor kepribadian, lingkungan, dan demografis terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa/i jurusan manajemen fakultas ekonomi dan bisnis Universitas Sumatera Utara. Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif kuantitatif, dimana populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa/i jurusan manajemen angkatan 2011-2012. Jumlah sampel 250 orang, pengumpulan penelitian menggunakan kuesioner. Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan, faktor kepribadian, lingkungan, dan demografis memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha. Secara parsial, faktor kepribadian dan faktor lingkungan memiliki pengaruh positif dan signifikan, sementara faktor demografis memiliki pengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap minat berwirausaha.

(12)

ABSTRACT

The Effect of Personality, Environment, and Demography Factors to Entrepreneurship Intention in Management Students of Faculty

of Economic and Business University of North Sumatera

This research aim is to analyse the effect of personality, environment, and demography factors to Entrepreneurship intention in Management Students of Faculty of Economic and Business University of North Sumatera. This research is associative quantitative research. The populations of this research were all management student year 2011-2012. Numbers of samples are 250 students. Data collections are taken using questionnaires. The hypotheses of this research are analysed using multiple regression analysis. Research shows that simultaneously, personality, environment, and demographic factors are affecting positively and significant to entrepreneurship intention. Partially, personality and environment factors are affecting significantly to entrepreneurship intention, while demographic factorisnot significantly affect the interest in entrepreneurship

(13)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pengangguran di Indonesia semakin hari semakin meningkat jumlahnya seiring dengan berjalannya waktu. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2003 bahwa angka pengangguran hingga saat ini sebesar 7,39 juta orang dari total angkatan bekerja 118,19 juta orang dan sedangkan orang yang bekerja mencapai 110,80 juta orang. Kepala BPS Suryamin menjelaskan tingkat menuntut setiap orang untuk dapat terus bertahan serta dapat mempunyai inisiatif sendiri dalam membuka usaha maupun berwirausaha guna menyambung hidup, karena berwirausaha merupakan alternatif yang tepat dalam mengurangi angka pengangguran di Indonesia.

(14)

membantu orang lain. Dan bila usahanya maju dapat menyerap semakin banyak tenaga kerja sehingga dapat membantu lebih banyak orang.

Dunia berwirausaha merupakan dunia tersendiri yang unik, itu sebabnya mengapa entrepreneur atau wirausahaan dituntut untuk selalu kreatif, inovatif dan berdaya saing disetiap waktu. Tuntutan untuk menjadi wirausahaan yang berhasil bukanlah menjadi sesuatu yang sangat berat bagi seorang yang mengalami proses pembelajaran dibangku pendidikan secara benar. Untuk itu mahasiswa yang memiliki kreativitas dan bekal ilmu yang telah diperolehnya di dunia perkuliahan, diyakini memiliki mental dan berpengetahuan untuk berwirausaha dibanding menggantungkan diri dengan berburu pekerjaan bersama jutaan pengangguran yang juga mencari kerja.

Barringer (2012:6) menjelaskan entrepreneurship adalah The process by which individuals pursue opportunities without regard to resources they currently

control, yang berarti bahwa proses yang dilakukan oleh seseorang dalam mengejar dan mendapatkan peluang dari sumber-sumber daya yang mereka kontrol.

Membentuk suatu manusia yang berjiwa wirausaha dan sekaligus mampu melakukan wirausaha, khususnya pada mahasiswa, maka yang harus tertanam dahulu adalah minat untuk berwirausaha itu sendiri (Sumarni, 2006), sehingga pengaruh pendidikan kewirausahaan dalam perguruan tinggi adalah salah satu faktor penting untuk menumbuhkan dan mengembangkan jiwa dan perilaku wirausaha.

(15)

Mahasiswa yang merupakanagent of change dapat berguna di dalam pemberdayaan masyarakat. Hal tersebut bukan merupakan hal yang mudah untuk dicapai. Mahasiswa harus memiliki minat yang tinggi terhadap pembukaan unit usaha yang baru. Minat merupakan faktor pendorong yang menjadikan seseorang lebih giat bekerja dan memanfaatkan setiap peluang yang ada dengan mengoptimalkan potensi yang tersedia. Minat tidak muncul begitu saja tetapi tumbuh dan berkembang sesuai dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya (Walgito, 2003:148).

Faktor yang telah diprediksi dapat mempengaruhi minat seseorang untuk berkarir sebagai wirausaha, seperti keinginan untuk menjadi wirausaha yaitu faktor kepribadian yang meliputi tiga tipe seperti the climber adalah sikap yang memiliki ketahanan tinggi dalam menghadapi rintangan, tidak mudah menyerah dan terus bertahan. Tipekedua adalah the champeryaitu kepribadian yang terletak pada ketinggian tertentu dan akan berhenti setelah kepuasan itu diperoleh. Dan yang ketiga quitter adalah sosok kepribadian yang lemah, tidak berani menghadapi kegagalan, penakut serta tidak berani mengambil resiko apapun (Cuningham dalam Riyanti, 2003:30).

(16)

Minat seseorang terhadap suatu objek juga diawali dari perhatian seseorang terhadap obyek tersebut. Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan tumbuh dan berkembang sesuai dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Minat dapat berubah-ubah tergantung dari faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti faktor lingkungan terutama lingkungan keluarga, lingkungan pendidikan dan lingkungan masyarakat (Lupiyoadi, 2007:12). Hal ini dimaksudkan karena lingkungan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan usaha dengan melihat situasi yang menguntungkan, model peranan yang digunakan, aktivitas dalam menjalankan usaha, inkubator sebagai sumber ide, sumber daya alam dan manusia yang digunakan. Semua hal tersebut berkaitan dengan lingkungan yang nantinya menjadi sebuah pandangan bagi seorang wirausaha sebelum memulai usahanya.

Selain kedua faktor tersebut di atas faktor demografi juga mempengaruhi keberhasilan usaha, karena faktor demografi merupakan faktor penting yang mendorong seseorang untuk berwirausaha. Kondisi demografi yang ada dalam diri seseorang dapat dipandang sebagai sesuatu yang mempengaruhi dalam keberhasilan usaha, sehingga faktor demografi yang terdiri dari usia yang menentukan usia seseorang memulai karir sebagai wiraswasta dan pengalaman dalam menjalankan suatu usaha yang berkaitan dengan pengalaman menjalankan usaha sebelumnya (Riyanti, 2003:33)

(17)

memasarkan produk yang dihasilkannya. Hal ini dilakukan untukmendorong kreativitas mahasiswa dan mengetahui seberapa jauh kemampuanmahasiswa dalam menjadi wirausahawan.

Dengan demikian, perlu dilakukan penelitian yang bermaksud untuk mengetahuiatau mengeksplorasi faktor-faktor yang berpengaruh pada minat berwirausaha padamahasiswa. Penelitian ini akan berimplikasi pada pengembangan kewirausahaan di program studiyang bersangkutan, sehingga bisa menanamkan nilai-nilai yang diperlukan untukmenunjang pengembangan minat berwirausaha mahasiswa.

Berdasarkan uraian dari permasalahan di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Faktor Kepribadian,Lingkungan,dan Demografis terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa/i Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian, maka dapat dirumuskan permasalahan yaitu sebagai berikut: “Apakah faktor kepribadian, lingkungan, dan demografis berpengaruh terhadap minat berwirausaha Mahasiswa/i Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara”.

(18)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor kepribadian, lingkungan, dan demografis terhadap minat berwirausaha Mahasiswa/i Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak, diantaranya :

1. Bagi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Memberikan tambahan informasi dan wawasan mengenai pengaruh faktor kepribadian, lingkungan, dan demografis terhadap minat berwirausaha. Penelitian ini akan berimplikasi pada pengembangan kewirausahaan di program studi yang bersangkutan, sehingga bisa menanamkan nilai-nilai yang diperlukan untuk menunjang pengembangan minat berwirausaha mahasiswa. 2. Bagi Peneliti

Memberikan kesempatan bagi penulis untuk menerapkan teori yang telah diperoleh di bangku kuliah dan menambah wawasan peneliti serta mengetahui Pengaruh Faktor Kepribadian,Lingkungan,dan Demografis terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa/i Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara”.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

(19)

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Uraian Teoritis

2.1.1 Pengertian Kewirausahaan

Pengertian wirausahawan (entrepreneur) secara sederhana adalah orang yang berjiwa berani mengambil risiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan. Berjiwa berani mengambil risiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti. Kegiatan wirausaha dapat dilakukan seorang diri atau berkelompok. Seorang wirausahawan dalam pikirannya selalu berusaha mencari, memanfaatkan, serta menciptakan peluang usaha yang dapat memberikan keuntungan (Kasmir, 2006:16).

Machfoedz (2005:9) menyatakan bahwa seorang wirausahawan adalah pribadi yang mandiri dalam mengejar prestasi, ia berani mengambil risiko untuk mulai mengelola bisnis demi mendapatkan laba. Karena itu, ia lebih memilih menjadi pemimpin daripada menjadi pengikut, untuk itu seorang wirausahawan memiliki rasa percaya diri yang kuat dan mempertahankan diri ketika menghadapi tantangan pada saat merintis usaha bisnis. Dalam menghadapi berbagai permasalahan, seorang wirausahawan senantiasa dituntut kreatif.

(20)

kesempatan, dan melalui kemampuan komunikasi dan keahlian manajemen dalam menggerakkan manusia, keuangan dan sumber daya materi untuk menghasilkan proyek dengan baik (Ranto, 2007:21).

2.1.2 Minat Usaha

Tarmudji (2006:87) menyatakan bahwa minat adalah perasaan tertarik atau berkaitan pada sesuatu hal atau aktivitas tanpa ada yang meminta/menyuruh. Lebihlanjut Tarmudji menyatakan bahwa minat seseorang dapat diekspresikan melalui pernyataan yang menunjukkan seorang lebih tertarik pada suatu obyek lain dan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas.

Riyanti (2003:21) menjelaskan bahwa minat adalah sumber motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan apa yang ingin dilakukan bila seseorang bebas memilih. Ketika seseorang menilai bahwa sesuatu akan bermanfaat, maka akan terbentuk minat yang kemudian hal tersebut akan mendatangkan kepuasan. Ketika kepuasan menurun maka minatnya juga akan menurun sehingga minat tidak bersifat permanen, tetapi bersifat sementara atau dapat berubah-ubah.

Yuwono dan Partini (2008:78) menyebutkan ada tiga aspek minat pada diri seseorang, yaitu:

1. Dorongan dari dalam untuk memenuhi kebutuhan diri sebagai sumber penggerak untuk melakukan sesuatu.

(21)

3. Perasaan individu terhadap suatu pekerjaan yang dilakukannya.

Kartono dalam Yuwono (2008:80) menyatakan bahwa minat merupakan momen kecenderungan yang terarah secara intensif kepada sesuatu objek yang dianggap penting. Fryer dalam Yuwono (2008:88) menyatakan bahwa minat adalah gejala psikis yang berkaitan dengan objek atau aktivitas yang menstimulir perasaan senang pada individu.

Kewirausahaan atau entrepreneurship berasal dari bahasa Perancis

ìentreprendeî yang artinya to undertake yakni menjalankan, melakukan dan berusaha. Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Cantillon dan semakin popular ketika dipakai oleh ahli ekonomi Say dalam Riyanti (2003:23) untuk menggambarkan para pengusaha yang mampu memindahkan sumber-sumber daya ekonomi dari tingkat produktivitas rendah ke tingkat produktivitas yang lebih tinggi dan menghasilkan lebih banyak lagi atau lebih produktif.

Dalam Bahasa Indonesia kata entrepreneur diartikan sebagai wirausaha yang merupakan gabungan dari dua kata yakni kata wira yang artinya gagah berani, perkasa dan usaha. Jadi wirausaha berarti orang yang gagah berani atau perkasa dalam usaha.

Banyak ahli yang mendefinisikan tentang kewirausahaan dan wirausaha, beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Hisrich dan Peters (2008:1) menyatakan bahwa kewirausahaan adalah proses membuat sesuatu yang baru dengan mempertimbangkan resiko danbalas jasa. 2. Drucker dalam Suryana (2003:18) menyatakan bahwa kewirausahaan

(22)

3. Prawirokusumo dalam Suryana (2003:16) menyatakan bahwa wirausaha adalah mereka yang melakukan usaha-usaha kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang dan perbaikan hidup.

4. Scarborough dan Zimmerer (2008:2) menyatakan wirausaha sebagai orang yang melakukan reformasi atau merevolusioner pola produksi dengan menggunakan penemuan atau teknologi yang belum dicoba untuk memproduksi komoditas baru atau memproduksi produk lama dengan cara baru.

5. Drucker (2008:2) menyatakan wirausaha sebagai orang yang memindahkan sumber ekonomi yang produktivitasnya rendah menjadi sumber-sumber ekonomi berproduktivitas tinggi.

Yuwono (2008:34) menyatakan bahwa minat kewirausahaan adalah rasa ketertarikan seseorang untuk melakukan kegiatan usaha yang mandiri dengan keberanian mengambil resiko. Steinhoff dan Burgess dalam Suryana (2006:55) menyatakan bahwa ada tujuh alasan mengapa seseorang berminat terhadap kegiatan kewirausahaan, yakni:

1. Ingin memiliki penghasilan yang tinggi. 2. Ingin memiliki karier yang memuaskan.

3. Ingin bisa mengarahkan diri sendiri/tidak diatur oleh orang lain. 4. Ingin meningkatkan prestise diri sebagai pemilik bisnis.

(23)

7. Ingin menyumbangkan sesuatu yang bermanfaat bagi kemanusiaan.

Wirasasmita dalam Suryana (2006:55) dikemukakan beberapa alasan yang menumbuhkan minat seseorang menjadi wirausaha yakni:

1. Alasan keuangan

Untuk mencari nafkah, menjadi kaya, mencari pendapatan tambahan dan sebagai jaminan stabilitas keuangan.

2. Alasan sosial

Memperoleh gengsi/status agar dikenal dan dihormati banyak orang, menjadi teladan untuk ditiru orang lain dan agar dapat bertemu banyak orang. 3. Alasan pelayanan.

Agar bisa membuka lapangan pekerjaan dan membantu meningkatkan perekonomian masyarakat.

4. Alasan pemenuhan diri

Untuk bisa menjadi seorang atasan, mencapai sesuatu yang diinginkan, menghindari ketergantungan kepada orang lain, menjadi lebih produktif dan menggunakan potensi pribadi secara maksimum.

(24)

Fromm dalam Alma (2011:78) menyatakan bahwa kepribadian adalahkeseluruhan kualitas psikis seseorang yang diwarisinya dan membuat orang tersebutmenjadi unik dan berbeda dengan yang lainnya. Kepribadian bersifat unik dankonsisten sehingga dapat digunakan untuk membedakan antara individu yang satu dengan individu lainnya. Keunikan inilah yang menjadikan kepribadian sebagai variabel yang sering digunakan untuk menggambarkan diri individu yang berbedadengan individu lainnya.

Alisyahbana dalam Alma (2011:79) menyatakan bahwa kepribadian adalah keseluruhan karakteristik diri seseorang, bisa berbentuk pikiran, perasaan, kata hati, temperamen dan watak. Seorang wirausaha yang sukses memiliki karakteristikkepribadian yang khusus yang membedakannya dari orang lain. Scarborough danZimmerer dalam Suryana (2006:24) mengemukakan delapan karakteristik kepribadian dari seorang wirausaha sukses yakni:

1. Desire for responsibility yakni memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-usaha yang dilakukannya.

2. Preference for moderate risk yakni memilih resiko yang moderat dan telah diperhitungkan dan tidak mengambil resiko yang terlalu rendah atau terlalu tinggi.

3. Confidence in their ability to success yakni percaya bahwa dirinya bisa meraih kesuksesan yang diinginkannya.

(25)

5. High level of energy yakni memiliki semangat dan energi yang tinggi untuk bekerja keras mencapai tujuannya.

6. Future orientation yakni berorientasi pada masa depan dan jangka panjang. 7. Skill of organizing yakni mempunyai ketrampilan mengorganisir

sumber-sumber daya untuk mencapai tujuannya.

8. Value of achievement over money yakni lebih menghargai prestasi dibandingkan uang, karena uang akan mengalir masuk dengan sendirinya Jika seorang wirausaha mempunyai prestasi yang bagus.

Harris dalam Suryana (2006:28) menyatakan bahwa wirausaha yang sukses pada umumnya adalah mereka yang memiliki kompetensi yaitu memiliki ilmu pengetahuan,ketrampilan dan kualitas individu yang meliputi sikap, motivasi, nilai-nilai pribadiserta tingkah laku yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan.

(26)

Kebutuhan akan prestasi ini mempunyai ciri-ciri tertentu, seperti yang diungkapkan oleh Faisol dalam Mudjiarto (2006:28) yakni:

1.Berani mengambil resiko 2.Kreatif dan Inovatif 3.Mempunyai visi 4.Mempunyai tujuan 5.Percaya diri 6.Mandiri

7.Aktif, enerjik, dan menghargai waktu 8.Memilik konsep diri yang positif 9.Berpikir positif

10.Bertanggung jawab 11.Selalu belajar

2.1.4 Teori tentang Lingkungan

Dewanti (2008:11) menyatakan bahwa kewirausahaan dipicu oleh faktor pribadi, lingkungan dan sosiologi. Faktor lingkungan yang berpengaruh menurut Dewanti adalah peluang yaitu situasi yang menguntungkan, model peranan, aktivitas, pesaing dengan industri yang sama, inkubator sebagai sumber ide, sumber daya alam dan manusia, teknologi dan kebijakan pemerintah.

(27)

antaranyaadalah faktor lingkungan. Menurut Lupiyoadi (2007:12) faktor lingkungan yang mempengaruhi minat meliputi lingkungan keluarga, lingkungan pendidikan dan lingkungan masyarakat. Indarti et al. (2008:20) menyatakan ada tiga faktor lingkungan yang mempengaruhi wirausaha sukses yakni ketersediaan informasi, akses kepadamodal dan kepemilikan jaringan sosial.

Penelitian oleh Mazzarol et al. dalam Saud et al. (2009:2) menemukan bahwa faktor lingkungan (faktor sosial, ekonomi, politik dan perkembangan infrastruktur) mempengaruhi dorongan untuk mendirikan usaha. Zimmerer (2004:12) menyatakan bahwa faktor lingkungan seperti faktor ekonomi dan kependudukan, pergeseran dari ekonomi industri ke ekonomi jasa,kemajuan teknologi, perkembangan e-Commerce dan the world wide web, terbuka lebarnya peluang internasional dan perubahan gaya hidup masyarakat mempengaruhi minat kewirausahaan.

Keputusan pribadi untuk menjadi seorang pengusaha tidak hanya masalah faktor pribadi, tetapi juga isu-isu faktor lingkungan. Faktor lingkungan juga relevan karena lingkungan yang kondusif dapat langsung mempengaruhi keberhasilan bisnis baru (Bird dan Jarill dalam Ximenes 2014).

(28)

dan Jovanovic dalam Ximenes 2014:6). Namun, Kim et al. dalam ximenes (2014:6) menyatakan bahwa karena berbagai alasan, mendapatkan uang dari pinjaman bank atau investor dapat menjadi sulit karena mereka hanya memulai dan mungkin menghadapi risiko tinggi, pemberi pinjaman biasanya tidak mau memberikan modal dan beberapa kompensasi melalui biaya pinjaman.

Berdasarkan teori pembangunan sosial, kebijakan dan program pemerintah memainkan peranan penting untuk memastikan perubahan kualitas dalam struktur dan kerangka masyarakat yang membantu masyarakat untuk mewujudkan tujuan dan tujuan hidup. Sebagai studi sebelumnya menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah, lembaga, dan program dapat mempengaruhi bisnis dengan berbagai cara (Reynolds et al. dalam Ximenes 2014:6).

Ada juga muncul dalam masyarakat yang sering menghormati bagi mereka yang memiliki kerja keras dan keberhasilan memulai bisnis mereka sendiri. Melalui lingkungan di mana orang-orang sukses, pengusaha potensial dan pengusaha, di mana keduanya bisa mendiskusikan ide-ide, tantangan dan solusi, bisnis baru yang akan diproduksi (Gomezelj et al. dalamXimenes 2014:7).

2.1.5 Teori tentang Demografi

(29)

menemukan perbedaan gender tidak signifikan dengan memulai usaha ( Startiene dalam Ximenes 2014:4).

Dalam usia tertentu seseorang bisa membuat keputusan untuk menjadi seorang pengusaha. Usia 26-40 dapat dianggap sebagai periode kesiapan pemilihan pekerjaan. Orang-orang di usia ini kemungkinan akan datang keberhasilan. Usia dapat menjadi korelasi positif jika dihubungkan dengan pengalaman profesional, kemandirian, ketersediaan peningkatan modal.(Sternberg et al. dalam Ximenes 2014)

Kegiatan bisnis dengan pengetahuan yang cukup diperlukan. Para peneliti telah menemukan bahwa pengetahuan dan informasi merupakan elemen dasar untuk awal kepercayaan diri individu dalam sebuah usaha pengusaha (Martinez dalam Ximenes 2014:4). Dengan pengetahuan yang cukup, mentransfer ide menjadi suatu organisasi yang dapat membuat pengusaha mendapatkan sumber daya.

(30)

Riyanti (2003:33) menyatakan bahwa demografi sangat penting dikaji karena demografi adalah factor yang melekat pada wirausaha dan mempengaruhi keberhasilan seorang wirausaha. Mazzarol dalam Indarti et al., (2008) menyatakan bahwa faktor-faktor demografi seperti gender, umur, pendidikan dan pengalaman bekerja seseorang berpengaruh terhadap keinginan seseorang untuk menjadi seorang wirausaha.

Faktor demografi merupakan faktor yang penting mempengaruhi seseorang tertarik untuk berwiraswasta. Kondisi demografi yang ada dalam diri seseorang dapat dipandang sebagai sesuatu yang mempengaruhi dalam keberhasilan usaha. Faktor demografi ini meliputi : usia dimana usia kronologis adalah usia ketika seseorang memulai karir sebagai wiraswasta.Faktor demografi yang lain yaitu pengalaman di mana dalam menjalankan usaha merupakan pendorong terbaik keberhasilan, terutama usaha baru itu berkaitan dengan pengalaman usaha sebelumnya. Kebutuhan akan pengalaman tergantung dari diri pribadi bagaimana dapat mencari atau mengelola pengalaman yang diperoleh.

Wirausaha yang berpengalaman mengelola usaha sebelumnya dapat melihat lebih banyak jalan untuk membuka usaha baru. Faktor demografi yang terakhir yaitu pendidikan karena pengetahuan yang diperoleh dari pendidikan formal tersebut terkait langsung dengan bidang usaha yang dikelola. Semakin banyak seseorang tertarik untuk belajar dalam dunia pendidikan akan meningkatkan dalam usahanya.

(31)

pendidikan yang dicapai, tetapi juga dalam kenyataan bahwa pendidikan memainkan peranan penting untuk membantu para wirausaha mengatasi masalah-masalah yang mereka hadapi. Studi di India oleh Sinha dalam Indarti (2008:35) membuktikan bahwa latar belakang pendidikan menjadi salah satu penentu pentingminat kewirausahaan dan kesuksesan usaha yang dijalankan. Situmorang (2007:7)menyatakan bahwa tujuan dari pendidikan kewirausahaan adalah mengembangkanmasyarakat berkewirausahaan (entreprising people) dan menanamkan sikap percayapada diri sendiri melalui proses belajar yang sesuai. Pendidikan kewirausahaan dan program pendidikan dan pelatihan kewirausahaan bertujuan untuk mendirikan usaha kecil yang independen.

2.2 Penelitian Terdahulu

[image:31.595.84.543.541.658.2]

Penelitian ini mendapat ide dan pengetahuan dari penelitian terdahulu yang beragam. Review atas penelitian terdahulu dapat dilihat pada tabel 2.1.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Nama Peneliti Judul Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian

1 Utami (2007) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Berwiraswasta (studi Deskriptif pada Usahawan Rental Komputer di Sekaran Gunung Pati Semarang)

(32)

2 Rudi (2008) Analisis Pengaruh Faktor Kepribadian,

Lingkungan dan Demografis terhadap Minat Kewirausahaan Mahasiswa Strata Satu Universitas Sumatera Utara Varibel Independen: Kepribadian, Lingkungan dan Demografis Variabel Dependen: Minat usaha Faktor kepribadian, lingkungan dan demografis berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat usaha dan yang paling

dominan mempengaruhi adalah variabel

kepribadian.

3 Misbakhuddin

(2010)

Pengaruh Lingkungan Eksternal terhadap Minat Berwirausaha pada Mahasiswa Pendidikan Ekonomi di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya Variabel Independen: Lingkungan Eksternal

Variabel Dependen : Minat Berwirausaha

Lingkungan eksternal berpengaruh positif terhadap minat

berwirausaha dan yang paling dominan mempengaruhi adalah lingkungan eksternal.

4 Fitriani (2012) Faktor-faktor yang mempengaruhi Minat Berwirausaha Pada Siswa Kelas XII SMK Negeri 1 Kandeman Kabupaten Batang Tahun 2011/2012 Variabel Independen: Faktor internal Faktor Eksternal Variabel Dependen: Minat Usaha Hasil penelitian deskriptif persentase menunjukkan bahwa minat berwirausaha termasuk dalam kategori tinggi, faktor internal dan eksternal termasuk dalam kategori baik.

5 Koranti (2013) Analisis Pengaruh Faktor Eksternal dan Internal Terhadap Minat Berwirausaha

Variabel Independen:

Faktor Eksternal dan Internal.

Variabel Dependen: Minat Usaha

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang paling berpengaruh terhadap minat berwirausaha mahasiswa Universitas Gunadarma adalah motivasi berwirausaha. Pengaruh variabel berikutnya secara berurutan adalah kepribadian, lingkungan keluarga dan lingkungan sekitar. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa semua variabel lingkungan eksternal maupun internal mempunyai

(33)

Gunadarma, baik secara parsial maupun

simultan.

6 Muhammad

Mu’az Mahmud, Zainalabidin Mohamed, Golnaz Rezai, Mad Nasir Shamsudin (2011)

The Influence of Personality Traits and Demographic Factors on Agro-Entrepreneurship Education among Graduates Faktor Efektivitas, dan wirausaha Hasil menunjukkan bahwa peserta menyepakati efektivitas dalam mengembangkan lulusan niat untuk menjadi agro – pengusaha.

7 Ximenes (2011) The Influence of Personal and

Environmental Factors on Business Start-Ups: A Case Study in the

District of Dili and Oecusse, Timor-Leste

Demografi, Sifat-sifat Pribadi, dan lingkungan Memulai Bisnis

Hasil menunjukkan bahwa variabel demografi, Sifat-sifat pribadi, dan faktor lingkungan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap memulai bisnis. Dialam karakteristik faktor demografis tidak memilih gender dan umur sebagai karakteristiknya

8 Dr.Emrah Talas,

Ali Kemal Celik, Ibrahim Orkun Oral (2013)

The Influence of

Demographic Factors on Entrepreneurial

Intention among

Undergraduate Students as a Career Choice: The Case of a Turkish University Niat kewirausahaan, Faktor Demografi, Mahasiswa, Karir Pilihan. Hasil analisis menunjukkan bahwa fakultas saat ini, jenis sekolah tinggi dan pendapatan rumah tangga

keluarga mereka merupakan faktor yang signifikan

mempengaruhi niat kewirausahaan di kalangan responden.

2.3 Kerangka Konseptual

(34)

lingkungan serta faktor demografi yang senantiasa selalu menunjang perkembangan suatu usaha yang sedang berjalan. Seorang entrepreneur sebelum memulai suatu usaha, banyak yang harus dipertimbangkan mulai dari perencanaan sampai berjalannya wirausaha tersebut, sehingga faktor-faktor tersebut dapat mendukung berjalannya wirausaha.

Menurut Alisyahbana dalam Alma (2011:79) menyatakan bahwa kepribadian adalah keseluruhan karakteristik diri seseorang, bisa berbentuk pikiran, perasaan, kata hati, temperamen dan watak, sehingga seorang

enterprenuer harus memiliki jiwa karakteristik dalam diri serta kepribadian yang mampu dan berani untuk memulai suatu usaha, sebelum akhirnya memutuskan untuk mundur dengan resiko-resiko yang akan dihadapi nantinya.

Seorang wirausaha yang sukses memiliki karakteristik kepribadian yang khusus yang membedakannya dari orang lain, selain itu seorang wirausaha yang sukses pada umumnya adalah mereka yang memiliki kompetensi yaitu memiliki ilmu pengetahuan, ketrampilan dan kualitas individu yang meliputi sikap, motivasi, nilai-nilai pribadi serta tingkah laku yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan (Harris dalam Suryana, 2006).

(35)

quitter(Riyanti 2003:14). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Rudi (2008), menjelaskan bahwa karakteristik kepribadian berpengaruh terhadap minat usaha.

Faktor lingkunganjuga akan mempengaruhi seorang wirausaha, karena faktor lingkungan adalah faktor yang dipicu dengan model peranan, aktivitas, pesaing dengan industri yang sama, inkubator sumber ide, sumber daya alam, manusia, teknologi dan kebijakan pemerintah (Dewanti, 2008:11). Hal inilah yang memicu bahwa faktor lingkungan merupakan faktor awal seorang wirausaha memulai usaha, seperti lingkungan keluarga, dimana seorang memulai usaha karena dipengaruhi oleh faktor untuk meneruskan usaha keluarga, ataupun karena faktor keturunan yang sudah sejak awal berwirausaha, sehingga minat usaha tersebut semakin kuat tertanam dalam diri enterprenuer yang menyebabkan seorang wirausaha ingin mengembangkan usahanya menjadi lebih baik dan lebih baik lagi. Selain itu lingkungan masyarakat juga dapat menunjang keberhasilan usaha, hal ini ditegaskan oleh Lupiyoadi (2007:12) yang menyatakan bahwa faktor lingkungan yang mempengaruhi minat meliputi lingkungan keluarga, lingkungan pendidikan dan lingkungan masyarakat.

Hubungan antara faktor lingkungan terhadap minat usaha dapat dilihat pada penelitian yang dilakukam Misbakhuddin (2010) yang menjelaskan bahwa faktor lingkungan berpengaruh terhadap minat usaha.

(36)

merupakan kondisi dalam diri seseorang yang dapat mempengaruhi dalam keberhasilan usaha, sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rudi (2008) bahwa demografis berpengaruh terhadap minat usaha.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Bergmann et. al dalam Ximenes (2014) telah ditemukan bahwa ada hubungan antara demografi dan kewirausahaan. Sebelumnya peneliti telah menemukan perbedaan gender tidak signifikan dengan memulai usaha. Kemudian Parker dalam Ximenes (2014) menyatakan korelasi positif usia dapat berpengaruh jika dihubungkan dengan pengalaman profesional, kemandirian, ketersediaan peningkatan modal.

Kemudian menurut Minniti dan Bygrave (1999); Aldrich dan Martinez, (2001), yang dikutip dalam Ximenes (2014) Para peneliti telah menemukan bahwa pengetahuan dan informasi merupakan elemen dasar untuk awal kepercayaan diri individu dalam sebuah usaha pengusaha. Dengan pengetahuan yang cukup, mentransfer ide menjadi suatu organisasi dapat membuat pengusaha mendapatkan sumber daya.

(37)

Sehingga kajian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi minat usaha agar usaha yang sedang berjalan tidak mengalami kehancuran dan dapat berkembang sesuai apa yang diharapkan, karena minat merupakan sikap yang membuat orang senang terhadap objek, situasi atau ide-ide tertentu yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu usaha.

[image:37.595.126.494.320.434.2]

Berdasarkan uraian tersebut dan penelitian terdahulu yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dapat digambarkan kerangka konseptual pada gambar berikut :

Sumber : Alma (2005:64), Dewanti (2008:11), Harris dalam Suryana (2006), Lupioyadi (2007:12), Riyanti (2003:33), Rudi (2008), dan Misbakhudin (2010), Ximenes (2014) diolah.

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

2.4 Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual yang telah diuraikan oleh peneliti sebelumnya, maka hipotesis yang dikemukakan oleh peneliti adalah : “Faktor kepribadian, lingkungan, dan demografis berpengaruh terhadap minat berwirausaha pada Mahasiswa/i Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU”.

Demografis (X3)

Kepribadian (X1)

(38)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian pada skripsi ini adalah penelitian eksplanasi assosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Kurniawan, 2012:21). Adapun variabel yang dihubungkan dalam penelitian ini adalah variabel kepribadian (X1), variabel lingkungan (X2), dan variabel

demografis (X3) terhadap minat berwirausaha (Y).

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Mahasiswa/i jurusan ManajemenFakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang beralamat di Jl. Prof. T.M. Hanafiah Medan. Penelitian akan di mulai dari bulan Januari 2015 sampai dengan April 2015.

3.3 Batasan Operasional

(39)

a. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan variable bebas (X), yakni: 1. Kepribadian (X1)

2. Lingkungan (X2)

3. Demografis (X3)

b. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan variabel terikat (Y), yakni: 1. Minat Berwirausaha (Y)

c. Penelitian ini dilakukan pada Mahasiswa/I Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara angakatan Tahun 2011, 2012.

3.4 Definisi Operasional

Definisi operasional variabel adalah memberikan suatu definisi atau memberikan arti kepada variabel dalam penelitian yang berguna untuk mengukur dan memudahkan melakukan pengukuran terhadap variabel dalam penelitian. Penelitian ini mengukur bagaimana pengaruh faktor kepribadian, lingkungan, dan demografis terhadap minat berwirausaha. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang diteliti, yaitu:

Variabel bebas yaitu variabel yang nilainya tidak tergantung pada variabel lain, dalam penelitian ini variabel bebas yang digunakan, yaitu:

1. Kepribadian (X1)

(40)

2. Lingkungan (X2)

Lingkungan adalah faktor luar/eksternal yang menimbulkan dan mendorong minat kewirausahaan seseorang yang meliputi kepemilikan jaringan sosial, akses kepada modal dan ketersediaan informasi kewirausahaan.

3. Demografis

Faktor demografis adalah faktor yang berhubungan dengan struktur kependudukan.

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas, dalam penelitian ini variabel terikat yang digunakan, yaitu:

1. Minat Berwirausaha (Y)

[image:40.595.95.528.537.727.2]

Rasa ketertarikan seseorang untuk melakukan kegiatan usaha yang mandiri dengan keberanian mengambil resiko.

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Definisi

Operasional Dimensi Indikator Variabel Skala Ukur

Kepriba-dian X1 Keseluruhan karakteristik diri mahasiswa, bisa berbentuk pikiran, perasaan, kata hati, temperamen dan watak

Pemikiran pribadi

1. Pandangan mengenai Wirausaha

2. Keyakinan diri

Likert Perasaan dan

Keinginan

1. Keinginan untuk sukses 2. Keinginan untuk meraih

peluang

3. Rasa Percaya diri

Sikap dan Watak

(41)

Ling-kungan X2 Faktor luar/eksternal yang menimbulkan dan mendorong minat kewirausahaan mahasiswa. Lingkungan keluarga

1. Dukungan moril 2. Dukungan finansial

Likert Lingkungan

pendidikan

1. Mempelajari mata kuliahWirausaha 2. Praktek berwirausaha

Lingkungan masyarakat

1. Bergabung denganorganisasi pengusaha

2. Dukungan Pemerintah 3. Budaya

Demo-grafis X3 Faktor demografis adalah faktor yang berhubungan dengan struktur kependudukan Pendidikan

1. Pendidikan Formal 2. Pendidikan Informal

Likert Pengalaman

1. Pengalaman Kerja 2. Pengalaman Orang Lain

Minat Berwira-usaha Y Rasa ketertarikan mahasiswa untuk melakukan kegiatan usaha yang mandiri dengan

keberanianmen gambil resiko

Keuangan

1. Mencari nafkah 2. Menjadi kaya 3. Mencari pendapatan

tambahan

Likert Sosial 1. Status

2. Bertemu banyak orang 3. Teladan untuk ditiru

Pelayanan

1. Membuka

lapanganpekerjaan 2. Membantu

meningkatkanperekonomia n

Pemenuhan diri

1. Menjadi seorang atasan 2. Menghindariketergantunga

n padaoranglain 3. Menggunakan potensi

(42)

3.5 Skala Pengukuran dan Variabel

Sistem pengolahan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan Skala Likert, yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2012:132).

[image:42.595.135.465.425.520.2]

Pada penelitian ini responden memilih salah satu dari jawaban yang tersedia, kemudian masing-masing jawaban diberi skor tertentu. Total skor inilah yang ditafsir sebagai posisi responden dalam Skala Likert. Kriteria pengukuran untuk variabel adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2

Instrumen Skala Likert untuk Variabel

No Skala Likert Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Ragu-ragu (R) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber: Sugiyono (2012:6)

3.6 Populasi dan Sampel 3.6.1 Populasi

(43)
[image:43.595.231.393.179.249.2]

Tabel 3.3 Daftar Populasi Angkatan Manajemen

2011 309

2012 352

Jumlah 661

Sumber: Fakultas Ekonomi USU, Maret 2014 (data diolah)

3.6.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi yang akan diteliti (Kurniawan, 2012:59). Penentuan jumlah sampel

dalam penelitian ini menggunakan rumus Slovin yang dituliskan sebagai berikut :

Dimana:

n = Jumlah Sampel N = Ukuran Populasi e = Taraf Kesalahan

Sehingga jumlah sampel menjadi:

n =

n =249,19

= 250 responden

Maka sampel dalam penelitian ini berjumlah 250 responden. Alasan peneliti menggunakan sampel dari mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis jurusan

2

) ( 1 N e

N n

(44)

Manajemen angkatan 2011 dan 2012 dikarenakan bahwasanya mahasiswa/i angkatan 2011 dan 2012 sudah mempelajari mata kuliah Kewirausahaan dan sudah melaksanakan Praktek Bisnis sehingga akan didapatkan hasil penelitian yang lebih terarah. Kemudian alasan mengapa peneliti tidak menjadikan mahasiswa angkatan 2010 dan juga 2013 – 2014, dikarenakan mahasiswa angkatan 2010 sudah banyak yang selesai melaksanakan kuliahnya, dan mahasiswa angkatan 2013 – 2014 belum mengikuti program Praktek Bisnis dan mata kuliah Kewirausahaan.

3.6.3 Teknik Pengambilan Sampel

[image:44.595.123.459.537.632.2]

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel purposiveproportionate, yaitu penentuan sampel sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti, dan jumlah sampel yang telah di tentukan sesuai dengan proporsi dari masing-masing kelas sampel. (Sekaran 2003:272).

Tabel 3.4 Jumlah Responden

Angkatan Populasi Rumus Sampel

2011 309

�= 250

661× 309

117

2012 352

�= 250

661× 352

133

Jumlah 661 250

Sumber: Fakultas Ekonomi USU, Desember 2014 (data diolah)

3.7 Jenis Data Penelitian

(45)

1. Data primer adalah data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2012:193). Pada penelitian ini data primer dikumpulkan dengan metode survey menggunakan kuesioner yang terstruktur.

2. Data sekunder adalah data yang dikumpulkan dari berbagai sumber-sumber yang sudah ada sebelumnya untuk berbagai tujuan (Sugiyono, 2012:193). Misalnya artikel-artikel dan majalah, koran, dan situs-situs website. Selain itu peneliti mengumpulkan data sekunder melalui studi pustaka untuk membangun landasan teori yang sesuai dengan permasalahan atau kerangka konseptual penelitian sehingga dapat membaca buku-buku referensi (baik buku-buku wajib perkuliahan maupun buku-buku umum), jurnal-jurnal penelitian, artikel-artikel serta penelusuran internet melalui situs website yang berkaitan dengan pembahasan penelitian untuk mencari teori-teori dan prinsip-prinsip yang dapat diterapkan dalam penelitian ini.

3.8 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Angket atau kuisioner (questionaire), dapat dilakukan dengan cara memberi

seperangkat pertanyaan-pertanyaan tertulis kepada responden untuk menjawabnya (Kurniawan, 2012:26).

2. Studi Pustaka

(46)

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.9.1 Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah (Arikunto, 2010:211). Uji validitas ini dilakukan kepada 30 responden jurusan manajemen diluar dari pada sampel dan dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Metode yang digunakan adalah dengan membandingkan antara nilai korelasi atau rhitung dari

variabel penelitian dengan nilai rtabel. Pengujian validitas dan reliabilitas dalam

penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS.

Kriteria pengambilan keputusan dalam pengujian validitas data instrumen adalah sebagai berikut:

a. Jika nilai rhitung> rtabel maka pernyataan tersebut dinyatakan valid.

(47)
[image:47.595.140.480.113.350.2]

Tabel 3.5

Uji Validitas Variabel Faktor Kepribadian (X1) No Pernyataan R hitung R tabel Validitas

1 P1 0.473 0.361 Valid

2 P2 0.226 0.361 Tidak Valid

3 P3 0.551 0.361 Valid

4 P4 0.511 0.361 Valid

5 P5 0.526 0.361 Valid

6 P6 0.500 0.361 Valid

7 P7 0.472 0.361 Valid

8 P8 0.642 0.361 Valid

9 P9 0.519 0.361 Valid

10 P10 0.358 0.361 Tidak Valid

11 P11 0.170 0.361 Tidak Valid

12 P12 0.694 0.361 Valid

13 P13 0.537 0.361 Valid

Sumber: Pengolahan Data SPSS (Maret 2015)

Berdasarkan Tabel 3.5 dapat diketahui bahwa ada beberapa pernyataan yang tidak valid, maka dilakukan kembali uji validitas dengan membuang variabel yang tidak valid.

Tabel 3.6

Uji Validitas Variabel Faktor Kepribadian (X1) No Pernyataan R hitung R tabel Validitas

1 P1 0.446 0.361 Valid

2 P3 0.546 0.361 Valid

3 P4 0.539 0.361 Valid

4 P5 0.508 0.361 Valid

5 P6 0.471 0.361 Valid

6 P7 0.477 0.361 Valid

7 P8 0.658 0.361 Valid

8 P9 0.519 0.361 Valid

9 P10 0.382 0.361 Valid

10 P12 0.674 0.361 Valid

11 P13 0.566 0.361 Valid

Sumber: Pengolahan Data SPSS (Maret 2015)

[image:47.595.138.480.449.655.2]
(48)
[image:48.595.142.479.130.350.2]

Tabel 3.7

Uji Validitas Variabel Faktor Lingkungan (X2) No Pernyataan R hitung R tabel Validitas

1 P1 .575 0.361 Valid

2 P2 .737 0.361 Valid

3 P3 -.020 0.361 Tidak Valid

4 P4 0.715 0.361 Valid

5 P5 0.635 0.361 Valid

6 P6 -0.051 0.361 Tidak Valid

7 P7 0.304 0.361 Tidak Valid

8 P8 0.627 0.361 Valid

9 P9 0.737 0.361 Valid

10 P10 0.754 0.361 Valid

11 P11 0.575 0.361 Valid

12 P12 0.497 0.361 Valid

Sumber: Pengolahan Data SPSS (Maret 2015)

Berdasarkan Tabel 3.7 dapat diketahui bahwa ada beberapa pernyataan yang tidak valid, maka dilakukan kembali uji validitas dengan membuang variabel yang tidak valid.

Tabel 3.8

Uji Validitas Variabel Faktor Lingkungan (X2) No Pernyataan R hitung R tabel Validitas

1 P1 0.710 0.361 Valid

2 P2 0.706 0.361 Valid

3 P4 0.667 0.361 Valid

4 P5 0.738 0.361 Valid

5 P8 0.566 0.361 Valid

6 P9 0.706 0.361 Valid

7 P10 0.711 0.361 Valid

8 P11 0.710 0.361 Valid

9 P12 0.610 0.361 Valid

Sumber: Pengolahan Data SPSS (Maret 2015)

[image:48.595.142.481.451.630.2]
(49)
[image:49.595.139.480.114.279.2]

Tabel 3.9

Uji Validitas Variabel Faktor Demografis (X3) No Pernyataan R hitung R tabel Validitas

1 P1 0.648 0.361 Valid

2 P2 0.589 0.361 Valid

3 P3 0.675 0.361 Valid

4 P4 0.174 0.361 Tidak Valid

5 P5 0.464 0.361 Valid

6 P6 0.562 0.361 Valid

7 P7 0.219 0.361 Tidak Valid

8 P8 0.481 0.361 Valid

Sumber: Pengolahan Data SPSS (Maret 2015)

[image:49.595.136.482.378.513.2]

Berdasarkan Tabel 3.9 dapat diketahui bahwa ada beberapa pernyataan yang tidak valid, maka dilakukan kembali uji validitas dengan membuang variabel yang tidak valid.

Tabel 3.10

Uji Validitas Variabel Faktor Demografis (X3) No Pernyataan R hitung R tabel Validitas

1 P1 0.682 0.361 Valid

2 P2 0.602 0.361 Valid

3 P3 0.711 0.361 Valid

4 P5 0.420 0.361 Valid

5 P6 0.654 0.361 Valid

6 P8 0.448 0.361 Valid

Sumber: Pengolahan Data SPSS (Maret 2015)

Berdasarkan Tabel 3.10 dapat diketahui bahwa semua pertanyaan telah lolos uji validitas, maka dilanjutkan uji validitas untuk variabel berikutnya.

Tabel 3.11

Uji Validitas Variabel Minat Berwirausaha (Y) No Pernyataan R hitung R tabel Validitas

1 P1 0.531 0.361 Valid

2 P2 0.650 0.361 Valid

3 P3 0.109 0.361 Tidak Valid

4 P4 0.418 0.361 Valid

5 P5 0.584 0.361 Valid

6 P6 0.421 0.361 Valid

7 P7 0.653 0.361 Valid

[image:49.595.143.478.591.745.2]
(50)

9 P9 0.561 0.361 Valid

10 P10 0.441 0.361 Tidak Valid

11 P11 0.145 0.361 Valid

12 P12 0.495 0.361 Valid

13 P13 0.245 0.361 Tidak Valid

Sumber: Pengolahan Data SPSS (Maret 2015)

[image:50.595.141.478.293.488.2]

Berdasarkan Tabel 3.11 dapat diketahui bahwa ada beberapa pernyataan yang tidak valid, maka dilakukan kembali uji validitas dengan membuang variabel yang tidak valid.

Tabel 3.12

Uji Validitas Variabel Minat Berwirausaha (Y) No Pernyataan R hitung R tabel Validitas

1 P1 0.527 0.361 Valid

2 P2 0.636 0.361 Valid

3 P4 0.453 0.361 Valid

4 P5 0.669 0.361 Valid

5 P6 0.514 0.361 Valid

6 P7 0.744 0.361 Valid

7 P8 0.636 0.361 Valid

8 P9 0.581 0.361 Valid

9 P10 0.465 0.361 Valid

10 P12 0.615 0.361 Valid

Sumber: Pengolahan Data SPSS (Maret 2015)

Berdasarkan Tabel 3.12 dapat diketahui bahwa semua pertanyaan telah lolos uji validitas, maka dilanjutkan uji reliabilitas.

3.9.2 Uji Reliabilitas

(51)

1. Jika nilai ralpha positif > dari rtabel maka kuesioner penelitian dinyatakan

reliabel.

2. Jika nilai ralpha negatif < dari rtabel maka kuesioner penelitian dinyatakan tidak

[image:51.595.106.530.224.331.2]

reliabel.

Tabel 3.13 Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan

Faktor Kepribadian (X1) 0.831 Lolos

Faktor Demografis (X2) 0.903 Lolos

Faktor Lingkungan (X3) 0.818 Lolos

Minat Wirausaha (Y) 0.867 Lolos

Sumber: Pengolahan Data SPSS (Maret 2015)

Berdasarkan Tabel 3.13 dapat diketahui seluruh variabel sudah terbebas dari uji reliabilitas, sehingga kuesioner dapat disebar.

3.10 Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis linear berganda, agar dapat perkiraan yang tidak biasa maka dilakukan pengujian asumsi klasik. Adapun kriteria persyaratan asumsi klasik yang harus dipenuhi, yakni :

a. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal (Situmorang dan Lutfi., 2011:107). Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

(52)

b. Uji Heteroskedastisitas

Analisis regresi bertujuan untuk melihat seberapa besar peranan variabel bebas terhadap variabel terikat. Uji heteroskedastisitas juga pada prinsipnya ingin menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama diantara anggota grup tersebut. Jika probabilitasnya signifikannya di atas tingkat kepercayaan 5% dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas (Situmorang dan Lufti, 2011 : 119).

c. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan linier yang sempurna diantara variabel-variabel bebas dalam model regresi. Untuk mengetahui ada atau tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya Tolerance Value dan Variance Inflation Faktor (VIF) melalui program SPSS.Kriteria yang dipakai adalah apabila nilai Tolerence > 0,1 atau nilai VIF < 5, maka tidak terjadi multikolinearitas (Situmorang dan Lutfi., 2011:137), di mana:

a. Tolerance value< 0,1 atau VIF > 10 = terjadi multikolinearitas b. Tolerance value> 0,1 atau VIF < 10 = tidak terjadi multikolinearitas

3.11 Teknik Analisis Data

Metode analisis data dalam penelitian ini adalah :

3.11.1 Metode Analisis Deskriptif

(53)

dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diteliti.

3.11.2 Model Analisis Regresi Linear Berganda

Metode analisis regresi linear berganda yang digunakan oleh peneliti adalah untuk mengetahui berapa besar pengaruh variabel bebas (ketidakpuasan konsumen dan kebutuhan mencari variasi) terhadap variabel terikat (perpindahan merek). Untuk mempeoleh hasil yang lebih terarah, peneliti menggunakan bantuan SPSS 15.0 for windows. Menurut Sugiyono (2012:270) model Regresi Linear Berganda yang digunakan adalah :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e Keterangan:

Y = Minat Berwirausaha a = Konstanta

X1 = Variabel Kepribadian

X2 = Variabel Lingkungan

X3 = Variabel Demografis

e = Standard error

3.11.3 Uji-F (Uji Serentak)

Uji Fhitung dilakukan untuk mengetahui apakah secara serentak variabel

bebas mempunyai pengaruh positif signifikan atau tidak terhadap variabel terikat. Model hipotesis yang digunakan dalam uji Fhitung ini adalah:

Ho : b1,b2,b3 = 0 (Variabel bebas secara bersama-sama tidak berpengaruh

(54)

Ho : b1,b2,b3 ≠ 0 (Variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh positif

dan signifikan terhadap variabel terikat).

Nilai Fhitung akan dibandingkan dengan nilai Ftabel. Kriteria pengambilan keputusan

yaitu:

1. H0 diterima jika Fhitung < Ftabel pada α = 5%

2. H0 ditolak jikaFhitung > Ftabel pada α = 5%

3.11.4 Uji-t (Uji Parsial)

Uji thitung bertujuan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh yang

signifikan dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Bentuk pengujiannya

Ho : b1 = 0 (Variabel bebas secara parsial tidak berpengaruh positif dan

signifikan terhadap variabel terikat).

Ho : b1 ≠ 0 (Variabel bebas secara parsial berpengaruh positif dan

signifikan terhadap variabel terikat).

Nilai thitung akan dibandingkan dengan nilai ttabel. Kriteria pengambilan keputusan

yaitu:

1. H0 diterima jika thitung< ttabelpada α = 5%

2. H0 ditolak jika thitung ≥ ttabelpada α = 5%

3.11.5 Identifikasi Determinan (R2)

(55)
(56)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Metode Analisis Deskriptif

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan kuesioner yang disebar kepada 250 orang responden. Jumlah pernyataan seluruhnya adalah 36 butir pernyataan, dengan masing-masing 11 pernyataan untuk variabel Kepribadian (X1), 9 pernyataan untuk variabel Lingkungan (X2), 6 pernyataan untuk variabel Demografis (X3), dan 10 pernyataan untuk Minat Berwirausaha (Y).

1. Analisis Deskriptif Responden

Berdasarkan data pada kuesioner yang telah disebar oleh peneliti kepada 250 orang responden, telah diperoleh data mengenai gambaran umum responden berdasarkan beberapa hal, diantaranya jenis kelamin, usia, dan angkatan kuliah.

a. Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.1

Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin JENISKELAMIN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid

LAKI-LAKI 158 63.2 63.2 63.2

PEREMPUAN 92 36.8 36.8 100.0

Total 250 100.0 100.0

(57)
[image:57.595.128.495.142.425.2]

b. Karakteristik Responden berdasarkan Usia Tabel 4.2

Karakteristik Responden berdasarkan Usia USIA

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid

19 TAHUN 76 30.4 30.4 30.4

20 TAHUN 95 38.0 38.0 68.4

21 TAHUN 79 31.6 31.6 100.0

Total 250 100.0 100.0

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Maret 2015) c. Karakteristik Responden berdasarkan Angkatan

Tabel 4.3

Karakteristik Responden berdasarkan Angkatan PENDIDIKAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid

2011 117 46.8 46.8 46.8

2012 133 53.2 53.2 100.0

Total 250 100.0 100.0

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Maret 2014)

(58)

2. Analisis Deskriptif Variabel

Setelah mengetahui karakteristik dari responden, maka selanjutnya akan ditampilkan hasil olahan data primer yang merupakan gambaran dari hasil penelitian berdasarkan jawaban responden mengenai minat berwirausaha, dengan variabel faktor kepribadian, lingkungan, dan demografis. Berikut adalah distribusi jawaban responden atas variabel X dan Y:

[image:58.595.123.509.306.536.2]

a. Variabel Faktor Kepribadian (X1)

Tabel 4.4

Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Faktor Kepribadian (X1) No

Item

STS TS KS S SS

F % F % F % F % F %

1 0 0 5 2.0 27 10.8 133 53.2 85 34.0 2 3 1.2 4 1.6 40 16.0 110 44.0 93 37.2 3 3 1.2 4 1.6 28 11.2 143 57.2 72 28.8 4 1 0.4 4 1.6 33 13.2 143 57.2 69 27.6 5 2 0.8 8 3.2 21 8.4 131 52.4 88 35.2 6 0 0 6 2.4 30 12.0 135 54.0 79 31.6 7 0 0 1 0.4 23 9.2 157 62.8 69 27.6 8 0 0 6 2.4 27 10.8 138 55.2 79 31.6 9 0 0 6 2.4 45 18.0 127 50.8 72 28.8 10 0 0 3 1.2 23 9.2 191 76.4 33 13.2 11 0 0 8 3.2 11 4.4 160 64.0 71 28.4 Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (Maret 2015)

Berdasarkan Tabel 4.4 diketahui bahwa:

1. Pada butir pernyataan 1 mengenai wirausaha adalah profesi yang saya inginkan, diketahui 34.0% responden mengatakan sangat setuju, 53.2% responden setuju, dan ternyata yang kurang setuju dan tidak setuju berjumlah 12.8%. Sehingga profesi menjadi wirausaha adalah yang diinginkan mahasiswa/i.

(59)

44.0%setuju, dan ternyata yang kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju berjumlah 18.8%.

3. Pada butir pernyataan 3 mengenai wirausaha akan menjadikan saya pribadi yang lebih berkualitas, diketahui bahwa 28.8% responden sangat setuju, 57.2% responden setuju, 11.2% kurang setuju, dan ternyata yang tidak setuju dan sangat tidak setuju berjumlah 2.8%.

4. Pada butir pernyataan 4 mengenai saya akan menjadi sukses dengan berwirausaha, diketahui 27.6%mengatakan sangat setuju, 57.2% responden setuju, 13.2% responden kurang setuju, 1.6% tidak setuju, dan ternyata 0.4% sangat tidak setuju. Dapat disimpulkan 84.8% yang merasa akan menjadi sukses dengan berwirausaha.

5. Pada butir pernyataan 5 mengenai saya akan selalu berusaha untuk mencari peluang yang ada, diketahui bahwa 35.2% responden mengatakan sangat setuju, 52.4% respondensetuju, 8.4% responden kurang setuju, 3.2% respondentidak setuju, dan ternyata 0.8% responden sangat tidak setuju.

6. Pada butir pernyataan 6 mengenai saya percaya bahwa menjadi wirausaha adalah jalan hidup saya, diketahui bahwa 31.6% responden sangat setuju, 54.0% responden setuju, 12.0% responden kurang setuju, dan ternyata 2.4% responden tidak setuju. Yang berarti sebanyak 85.6% mahasiswa percaya bahwa wirausaha adalah jalan hidupnya.

(60)

setuju, 62.8% responden setuju, 9.2% responden kurang setuju, dan ternyata 0.4% respondentidak setuju. Artinya sebanyak 90.4% merasa bisa bertanggung jawab.

8. Pada butir pernyataan 8 mengenai saya tidak pernah menyesali jalan hidup yang saya pilih, diketahui bahwa 31.6% responden mengatakan sangat setuju, 55.2% responden setuju, 10.8% responden kurang setuju, dan ternyata 2.4% responden tidak setuju.

9. Pada butir pernyataan 9 mengenai saya selalu bersemangat mengenai berwirausaha, diketahui bahwa 28.8% responden sangat setuju, 50.8% responden setuju, 18.0% responden kurang setuju, dan ternyata 2.4% responden tidak setuju.

10.Pada butir pernyataan 10 mengenai saya mampu mengorganisir hal hal dengan baik, diketahui 13.2% responden mengatakan sangat setuju, 76.4% responden setuju, 9.2% responden kurang setuju, dan ternyata 1.2% responden tidak setuju.

(61)
[image:61.595.125.497.146.343.2]

a. Variabel Faktor Lingkungan (X2)

Tabel 4.5

Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Faktor Lingkungan (X2) No

Item

STS TS KS S SS

F % F % F % F % F %

1 0 0 3 1.2 47 18.8 117 46.8 83 33.2 2 0 0 4 1.6 58 23.2 139 55.6 49 19.6 3 0 0 3 1.2 64 25.6 135 54.0 48 19.2 4 1 0.4 2 0.8 58 23.2 122 48.8 67 26.8 5 1 0.4 2 0.8 55 22.0 118 47.2 74 29.6 6 0 0 4 1.6 64 25.6 140 56.0 42 16.8 7 0 0 1 0.4 65 26.0 137 54.8 47 18.8 8 2 0.8 3 1.2 63 25.2 123 4.2 59 23.6 9 2 0.8 8 3.2 46 18.4 124 49.6 70 28.0 Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (Maret 2015)

Berdasarkan Tabel 4.5 diketahui bahwa:

1. Pada butir pernyataan 1 mengenai saya didukung keluarga untuk berwirausaha, diketahui 33.2% respondenmengatakan sangat setuju, 46.8% responden setuju, 18.8% responden kurang setuju, dan ternyata 1,2% respondentidak setuju. Berarti jumlah keluarga yang mendukung anak-anaknya berwirausaha lebih besar dengan presentase 80% dibandingkan dengan keluarga yang tidak mendukung adalah 20% dan hasil presentasi yang tidak mendukung relatif cukup banyak.

(62)

3. Pada butir pernyataan 3 mengenai keluarga akan membantu saya dalam berwirausaha, diketahui bahwa 19.2% responden sangat setuju, 54.0% respondensetuju, 25.6% respondenkurang setuju, dan ternyata 1.2% respondentidak setuju.

4. Pada butir pernyataan 4 mengenai saya memperoleh ilmu berwirausaha dari mata kuliah di fakultas, diketahui 26.8% responden mengatakan sangat setuju, 48.8% respondensetuju, 23.2% responden kurang setuju, dan ternyata 0.8% responden tidak setuju.

5. Pada butir pernyataan 5 mengenai saya pernah melakukan praktek berwirausaha di luar fakultas, diketahui bahwa 29.6% responden mengatakan sangat setuju, 47.2% responden setuju, 22.0% responden kurang setuju, 0.8% respondentidak setuju, dan ternyata 0.4% responden sangat tidak setuju. Mahasiswa yang belum melakukan praktek berwirausaha di fakultas sebanyak 23.2%.

6. Pada butir pernyataan 6 mengenai bergabung dengan organisasi wiraausaha sangat mendukung untuk memulai usaha, diketahui bahwa 16.8% respondensangat setuju, 56.0% responden setuju, 25.6% responden kurang setuju, dan ternyata 1.6% responden tidak setuju. 7. Pada butir pernyataan 7 mengenaisaya memiliki keinginan untuk

(63)

8. Pada butir pernyataan 8 mengenai pemerintah berperan serta dalam memulai usaha, diketahui bahwa 23.6% responden mengatakan sangat setuju, 40.2% responden setuju, 25.2% res

Gambar

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
gambar berikut :
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Tabel 3.2
+7

Referensi

Dokumen terkait

Peraturan Daerah Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Lembaga Teknis Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul (Lembaran Daerah Kabupaten

[r]

Diberikan Kepada Peserta Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) Didasarkan pada Ketentuan-Ketentuan Yang Tertuang Dalam UU No. 20 Tahun 2003

[r]

dibidang administrasi pembangunan, pengendalian dan Eavaluasi Pembangunan yang dilaksanakan serta pembinaan usaha jasa pembangunan dalam wilayah Provinsi

Karakteristik pasir besi di pantai selatan Kulonprogo untuk material pesawat terbang sangat cocok hal ini dikarenakan pasir besi di Kulonprogo mengandung titanium sebagai bahan

Hubungan sebab-akibat menurut Kurniasih dan Sani (2014:39) adalah hal-hal yang mengemukakan sebab terlebih dahulu, kemudian ditarik simpulan yang berupa akibat. Pola

Dari hasil penelitian, didapatkan bahwa algoritma Bresenham memiliki kecepatan proses 1.44 kali lebih cepat dari Bezier untuk 70 titik penggambaran, sedangkan akurasi dalam