• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tinjauan Prosedur Pelaporan Surat Pertanggung Jawaban (SPJ) Pada Pelaksanaan APBD Di Bagian Keuangan Pemerintah Kota Cimahi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tinjauan Prosedur Pelaporan Surat Pertanggung Jawaban (SPJ) Pada Pelaksanaan APBD Di Bagian Keuangan Pemerintah Kota Cimahi"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

54

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1Kesimpulan

Berdasarkan uraian dari bab-bab sebelumnya dan berdasarkan pengamatan

selama mengikuti kerja praktek pada Kantor Bagian Keuangan pemerintah Kota

Cimahi, sehubungan dengan judul laporan kerja praktek yaitu Tinjauan Prosedur

Pelaporan Pertanggungjawaban (SPJ) Pelaksanaan APBD , maka penulis dapat

menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Secara keseluruhan proses pengisian laporan pertanggungjawaban telah

berjalan dengan baik dan sesuai dengan prosedurnya.Karena dengan proses

yang baik maka saat pelaksanaan juga akan berjalan dengan lancar dan

Prosedur pelaporan pertanggungjawaban (SPJ) pelaksanaan APBD di Bagian

Keuangan Pemerintah kota Cimahi sudah sesuai dengan prosedur yang ada,

sesuai dengan alur flow chart yang ditentukan dan sesuai dengan dasar

hukumnya.

2. Dalam pelaksanaan pelaporan pertanggungjawaban (SPJ) biasanya

membutuhkan waktu yang cukup lama karena pelaporan keuangan dari

instansi lain sering terlambat dikarenakan terkadang pengguna sumbangan

dana tidak melampirkan bukti transaksi.

3. Solusi dari pemecahan masalah tersebut adalah para pegawai yang

(2)

transaksi kepada penerima sumbangan agar segala jenis kegiatan pelaporan

keuangan lebih akurat dan dalam pengisian laporan pertanggungjawaban

membutuhkan waktu yang lama oleh karena itu seharusnya para pegawai

harus melakukan koordinasi lebih sering agar pengisian laporan tidak

terhambat dan dapat memanfaatkan waktu secara efektif, efisien dan objektif.

4.2Saran

Berdasarkan data-data yang diperoleh penulis dari pelaksanaan kuliah

kerja praktek ini, penulis memberikan saran-saran yang bersifat membangun,

dengan harapan dapat menjadi masukan yang berguna bagi semua pihak. Setelah

penulis memberikan kesimpulan yang dikemukakan diatas, penulis memberikan

beberapa saran yang dapat digunakan oleh KantorBagian keuangan kota Cimahi,

yaitu:

1. Dalam pengisian laporan pertanggungjawaban membutuhkan waktu

yang lama oleh karena itu seharusnya para pegawai harus melakukan

koordinasi lebih sering agar pengisian laporan tidak terhambat dan

dapat memanfaatkan waktu secara efektif, efisien dan objektif.

2. Hal yang dapat menghambat pelaporan Pertanggungjawaban (SPJ)

yaitu terkadang pengguna sumbangan dana tidak melampirkan bukti

transaksi. Jadi sebaiknya pegawai yang memberikan sumbangan dana

(3)

11

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Perusahaan

Pada tahun 1901 Cimahi dibentuk meliputi 5 kecamatan yaitu Cimahi,

Padalarang, Batujajar, Cipatat, dan Cisarua. Selanjutnya Cimahi sebagai bagian

dari Kabupaten Bandung, menunjukkan perkembanganyang mempunyai

karakteristik perkotaan sehingga yang semula berstatusKewedanaan Cimahi,

maka berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 29 Thn. 1975ditingkatkan statusnya

menjadi Kota Administratif (Kotif). Pada saat itu Cimahi merupakan Kota

Administratif pertama di Jawa Barat dan ketiga di Indonesia setelah Kota

Administratif Blitung di Sulawesi Utara dan Banjar Baru diKalimantan Selatan.

Kotif Cimahi ditetapkan sebagian kawasan pemukiman, kawasan militer

dan zona industri. Sejak tahun 1975 Kotif Cimahi telah menunjukkan

pertumbuhan yang cukup pesat, hal ini terutama disebabkan oleh letak

geografisnya yang berbatasan langsung dengan Kota Bandung. Kotif Cimahi

sebagimana diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 29 Thn. 1975 tentang

Pembentukan Kota Administratif Cimahi mempunyai kedudukan strategi, baik

dari segi ekonomi, maupun sosial budaya. Dari segi potensi, industri dan

perdagangan, perhubungan serta pendidikan mempunyai prospek yang baik bagi

peningkatan kesejahteraan masyarakat, berdasarkan hal tersebut dan

(4)

Peraturan Pemerintah no. 41 tahun 2007 tentang organisasi perangkat daerah

maka organisasi dan tata kerja sekretaris daerah perlu disesuaikan, atas

pertimbangan hal tersebut maka dikeluarkan peraturan daerah kota Cimahi nomor

7 tahun 2008 tentang sekretariat daerah dan sekretariat dewan perwakilan rakyat

daerah (DPRD) Kota Cimahi.

Dalam Peraturan Daerah tersebut bahwa struktur organisasi sekretariat

daerah terdiri dari sekretariat daerah yang terbagi dalam tiga (3) Asisten, Asisten

Pemerintahan, Asisten Perekonomian dan Pembangunan dan Asisten Administrasi

Umum. Bagian keuangan berada di bawah Asisten Administrasi Umum, dan

membawahi Sub. Bagian Perbendaharaan dan Sub. Bagian Verifikasi dan

Akuntansi.

Visi Kota Cimahi

Sesuai dengan RPJMD Kota Cimahi tahun 2007-2012, visi Kota Cimahi

adalah : “Dengan iman ,Taqwa ,Optimis dan Cerdas jadikan Cimahi Kota yang

maju,agamis,nyaman,tertib,aman dan produktif “ .

Misi Kota Cimahi

1. Meningkatkan sarana perekonomian dan lapangan kerja

2. Meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan

3. Meningkatkan penataan dan penegakan hukum

4. Meningkatkan infra struktur kota

5. Mengendalikan pembangunan agar berwawasan lingkungan

(5)

2.2 Struktur Bagian Keuangan

Pihak yang mengelola perusahaan/instansi diatur sedemikian rupa dalam

suatu struktur organisasi. Struktur organisasi merupakan suatu kerangka dasar

tertentu yang menunjukkan hubungan suatu organisasi dan individu-individu yang

berbeda di dalam suatu organisasi, melalui suatu struktur organisasi maka tugas

dan wewenang dan tanggung jawab setiap pejabat dapat diketahui dengan jelas

dan tegas, sehingga diharapkan setiap satuan-satuan organisasi dapat bekerja

bersama-sama secara harmonis.

Untuk mencapai keberhasilan yang diharapkan, struktur organisasi

perusahaan/instansi merupakan salah satu unsur yang menentukan untuk

mencapai keberhasilan yang diharapkan. Struktur organisasi yang baik harus

mampu berfungsi sebagai alat pengatur maupun pengawas usaha pelaksanaan

pencapaian tujuan perusahaan sehingga usaha-usaha yang dilakukan dapat

berjalan secara efisien dan efektif.

Struktur organisasi yang disusun dengan baik dan jelas akan membantu

melaksanakan pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas dan tegas antara

suatu bagian dengan bagian lainnya. Untuk melaksanakan tugas dan fungsi

tersebut, Bagian Keuangan memiliki struktur organisasi yang terdapat di dalam

(6)
(7)

2.3 Uraian Tugas Bagian Keuangan

Berdasarkan keputusan Walikota Cimahi Nomor 060/kep.44-Ortala/2003

tentang Tugas Pokok dan Fungsi pada Sekretariat daerah, tugas pokok bagian

keuangan adalah: Merencanakan, operasional, mengelola, mengkoordinasikan,

mengendalikan, mengevaluasi dan melaporkan program dan kegiatan di bidang

keuangan.

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut di atas, Bagian

Keuangan mempunyai fungsi:

1. Penyusunan bahan kebijakan pemerintahan daerah di bidang keuangan

2. Penyelanggaraan tugas di bagian keuangan meliputi anggaran,

perbendaharaan, verifikasi dan akuntansi

3. Pengaturan dan pengendalian program dan kegiatan bagian keuangan yang

meliputi anggaran, perbendaharaan ,verifiksi dan akuntansi

4. Pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan program dan kegiatan di bagian

keuangan yang meliputi anggaran, perbendaharaan, verifikasi dan akuntansi

Kewenangan bagian keuangan selaku PPKD (Pejabat Pembuat Komitmen

Daerah) dan melaksanakan fungsinya selaku BUD (Bendahara Umum

Daerah),sebagaimana yang diamanatkan didalam Peraturan pemerintah No 58

tentang pengelolaan Keuangan Daerah,serta Peraturan menteri Dalam Negeri No

13 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah adalah:

1. Menyusun kebijakan dan pedoman pelaksanaan APBD (Anggaran Pendapatan

(8)

2. Mengesahkan DPA-SKPD(Dokumen Pelaksanaan Anggaran-Satuan Kerja

Prangkat Daerah);

3. Melakukan pengendalian pelaksanan APBD (Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah) ;

4. Memberikan petunjuk teknis pelaksanaan sistem penerimaan dan pengeluaran

kas daerah ;

5. Melaksanakan pemungutan pajak daerah ;

6. Menetapkan SPD (Surat Pencairan Dana) ;

7. Menyiapkan pelaksanaan pinjaman dan pemberian pinjaman atas nama

pemerintah daerah ;

8. Melaksanakan sistem akuntansi dan pelaporan keuangan daerah ;

9. Menyajikan informasi keuangan daerah ;

10. Melaksanakan kebijakan dan pedoman pengelolaan serta penghapusan barang

milik daerah.

Visi Bagian Keuangan

Bagian keuangan Setda Kota Cimahi merupakan suatu organisasi unit kerja

di lingkungan sekretariat Daerah Kota Cimahi,memiliki tujuan yang telah tertuang

dalam visi dan misi Bagian Keuangan Setda Kota Cimahi, adapun visi Bagian

Keuangan Setda Kota Cimahi adalah “ PELAYANAN ADMINISTRASI DAN

PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH GUNA MENDUKUNG

PENYELENGGARAAN PEMERINTAH YANG EFEKTIF, EFISIEN,

(9)

Misi Bagian keuangan

Penjabaran Visi tersebut diwujudkan dalam Misi Bagian Keuangan Setda

Kota Cimahi , yaitu :

1.Meningkatkan kualitas serta kuantitas sumberdaya pengelola keuangan

daerah pada setiap lini dan sektor ;

2.Meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan keuangan daerah ;

3.Meningkatkan efektifitas dalam pengelolaan keuangan daerah ;

4.Melaksanakan pengelolaan keuangan daerah sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

2.4 Kegiatan perusahaan

Teknis Operasional Penyelesaian Pekerjaan

Pembagian pekerjaan dibagi berdasarkan Sub.Bag yaitu Sub.Bag

Anggaran,Sub.Bag Perbendaharaan dan Sub.Bag Verifikasi dan akuntansi.

1. Sub.Bag Anggaran adalah Sub.Bag yang mempunyai tugas :

a. Merencanakan kegiatan sub bagian Anggaran sebagai pedoman

pelaksanaan tugas;

b. Menyusun penetapan klasifikasi belanja daerah menurut organisasi,

program, kegiatan, kelompok,jenis dan obyek belanja dalam rangka

(10)

c. Menyusun pedoman penyusunan RKA-SKPD;

d. Menyusun rancangan APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah) dan rancangan perubahan APBD;

e. Meneliti rancangan DPA-SKPD sebagai bahan pengesahan anggaran

oleh PPKD (Pejabat Pembuat Komitmen Daerah);

f. Menyampaikan bahan dan melaksanakan rencana strategis

(RENSTRA) dan rencana kinerja (RENJA) Sekretariat Daerah

bidang Anggaran;

g. Membuat rencana kegiatan dan anggaran (RKA) dan Dokumen

Pelaksanaan Anggaran (DPA) untuk pelaksanaan kegiatan Sub

Bagian Anggaran pada Bagian Keuangan Sekretariat Daerah;

h. Mengumpulkan bahan-bahan LPPD (Laporan Penyelenggara

Pemerintahan Daerah) akhir tahun dan LPPD lima tahunan dalam

melaksanakan kegiatan Sub Bagian Anggaran sebagai bahan

penyusunan LPPD akhir tahun dan LPPD lima tahunan;

i. Mengumpulkan bahan-bahan LKPJ (Laporan Keterangan

PertanggungJawaban) akhir tahun dan akhir masa jabatan walikota

atas pelaksanaan kegiatan Sub Bagian Anggaran;

j. Menghimpun dan menyusun bahan-bahan untuk Laporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Sub Bagian Anggaran;

k. Menyusun konsep naskah peraturan perundang-undangan yang

(11)

l. Mengelola dan meneliti data kelembagaan perangkat daerah sebagai

bahan perumusan kebijakan kelembagaan perangkat daerah;

m. Melaksanakan konsultasi dengan pejabat perangkat yang terkait

mengenai anggaran;

n. Menghimpun dan menganalisis produk hukum di bidang anggaran

dalam rangka penyusunan konsep bahan pra rancangan peraturan

perundang-undangan;

o. Memberikan saran dan pertimbangan teknis anggaran kepada atasan;

p. Menyiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis dan petunjuk

pelaksanaan kegiatan anggaran;

q. Mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi

permasalahan di lingkup tugasnya serta mencari alternatif

pemecahannya;

r. Membagi tugas dan memberi petunjuk kepada bawahan agar

pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar sesuai dengan ketentuan

yang berlaku;

s. Membimbing pelaksanaan tugas bawahan agar sesuai dengan yang

di harapkan;

t. Memeriksa hasil kerja bawahan berdasarkan pembagian tugas agar

pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar;

u. Melaporkan hasil kegiatan sub bagian anggaran sebagai pertanggung

jawaban pelaksanaan tugas kepada atasan;

(12)

2. Sub.bag perbendaharaan adalah Sub.Bag yang mempunyai tugas :

a. Merencanakan kegiatan sub bagian perbendaharaan sebagai

pedoman pelaksanaan tugas;

b. Menyampaikan bahan dan melaksanakan rencana strategis

(RENSTRA) dan rencana kinerja (RENJA) secretariat daerah bidang

perbendaharaan;

c. Menyusun kebijakan dan pedoman pengendalian pelaksanaan

APBD;

d. Menyusun kebijakan pengelolaan kas daerah, penempatan uang

daerah serta pengelolaan/penatausahaan investasi daerah;

e. Menyiapkan anggaran kas serta melaksanakan pembayaran

berdasarkan permintaan pejabat pengguna anggaran atas beban

rekening kas daerah;

f. Menyusun petunjuk teknis pelaksanaan system penerimaan dan

pengeluaran kas daerah,serta kebijakan pembiayaan daerah;

g. Memantau pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran APBD oleh

Bank dan atau lembaga keuangan lainnya yang ditunjuk;

h. Menyusun kebijakan pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum

Daerah;

i. Meneliti dan melakukan pengujian kelengkapan SPM UP (Surat

Perintah Membayar Uang Persediaan) ,SPM GU (Surat Perintah

(13)

Tamabahan Uang) dan SPM LS (Surat Perintah Membayar

Langsung) yang diajukan oleh SKPD;

j. Mengumpulkan bahan RPJPD, RPJMD,dan RKPD Sub.Bagian

perbendaharaan sebagai bahan penyusunan RPJPD, RPJMD dan

RKPD bagian keuangan;

k. Membuat rencana kegiatan dan anggaran (RKA) dan Dokumen

Pelaksanaan Anggaran (DPA) untuk pelaksanaan kegiatan Sub

Bagian Perbendaharaan;

l. Menghimpun bahan-bahan LPPD akhir tahunan LPPD lima tahunan

dalam melaksanakan kegiatan Sub Bagian Perbendaharaan sebagai

bahan penyusunan LPPD akhir tahun dan LPPD lima tahunan;

m. Menghimpun bahan LKPJ akhir tahun dan akhir masa jabatan

Walikota atas pelaksanaan kegiatan Sub Bagian Perbendaharaan;

n. Menghimpun dan menyusun bahan-bahan untuk laporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Sub Bagian

Perbendaharaan;

o. Menyusun konsep naskah peraturan perundang-undangan yang

berkaitan dengan Sub Bagian Perbendaharaan;

p. Melaksanakan konsultasi dengan pejabat perangkat daerah yang

terkait dengan Perbendaharaan;

q. Menghimpun dan menganalisis produk hukum di bidang

perbendaharaan dalam rangka menyusun konsep bahan pra

(14)

r. Memberikan saran dan pertimbangan teknis perbendaharaan kepada

atasan;

s. Menyiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis dan petunjuk

pelaksanaan kegiatan perbendaharaan;

t. Mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi

permasalahan dilingkup tugasnya serta mencari alternatif

pemecahan;

u. Memberi tugas dan memberi petunjuk kepada bawahan agar

pelaksanaan tugas dapat berjalan lancer sesuai dengan ketentuan

yang berlaku;

v. Membimbing,mengontrol, mengoreksi, memeriksa serta

mengarahkan pelaksanaan tugas bawahan agar sesuai dengan yang

diharapkan;

w. Melaporkan hasil kegiatan Sub Bagian Perbendaharaan sebagai

pertanggung jawaban pelaksanaan tugas kepada atasan;

x. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang di berikan oleh atasan.

3. Sub.Bag Verifikasi dan Akuntansi adalah Sub.Bag yang mempunyai tugas:

a. Merencanakan kegiatan sub bagian Verifikasi dan akuntansi sebagai

pedoman pelaksanaan tugas;

b. Menyampaikan bahan dan melaksanakan rencana strategis

(RENSTRA) dan rencana kinerja (RENJA) sekretariat daerah sub

(15)

c. Mengumpulkan bahan RPJPD, RPJMD dan RKPD Sub Bagian

verifikasi dan akuntansi sebagai bahan penyusunan RPJPD, RPJMD

dan RKPD bagian keuangan;

d. Menyusun dan mengkonsolidasikan penyusunan laporan keuangan

pemerintah daerah;

e. Menyusun laporan keuangan semesteran pemerintah daerah serta

prognosis enam bulan kedepan;

f. Menyusun pedoman kebijakan verifikasi dan akuntansi pemerintah

daerah;

g. Melaksanakan pembinaan pengelolaan keuangan daerah SKPD

bidang verifikasi dan akuntansi;

h. Membuat rencana kegiatan dan anggaran (RKA) dan Dokumen

Pelaksanaan Anggaran (DPA) untuk pelaksanaan kegiatan sub

bagian verifikasi dan akuntansi;

i. Menghimpun bahan-bahan LPPD(Laporan Penyelenggara

Pemerintah Daerah) akhir tahunan LPPD lima tahunan dalam

melaksanakan kegiatan sub bagian Verifikasi dan Akuntansi sebagai

bahan penyusun LPPD akhir tahun dan LPPD lima tahunan;

j. Menghimpun bahan LKPJ akhir tahun dan akhir masa jabatan

Walikota atas pelaksanaan kegiatan sub bagian Verifikasi dan

(16)

k. Menghimpun dan menyusun bahan-bahan untuk laporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Sub Bagian Verifikasi

danAkuntansi;

l. Menyusun konsep naskah peraturan perundang-undangan yang

berkaitan dengan Sub Bagian Verifikasi dan Akuntansi;

m. Memberikan bimbingan serta petunjuk terhadap format-format yang

digunakan bendaharawan mengenai penyampaian SPJ beserta

lampirannya;

n. Melaksanakan konsultasi dengan pejabat perangkat yang terkait

mengenai Verifikasi dan akuntansi;

o. Menghimpun dan menganalisis produk hukum di bidang akuntansi

dan verifikasi dalam rangka menyusun konsep bahan pra rancangan

peraturan perundang-undangan;

p. Memberikan saran dan pertimbangan teknis verifikasi dan akuntansi

kepada atasan;

q. Menyiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis dan petunjuk

pelaksanaan kegiatan verifikasi dan akuntansi;

r. Mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi

permasalahan dilingkup tugasnya serta mencari alternatif

pemecahan;

s. Memberi tugas dan memberi petunjuk kepada bawahan agar

pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar sesuai dengan ketentuan

(17)

t. Membimbing, mengontrol, mengoreksi, memeriksa serta

mengarahkan pelaksanaan tugas bawahan agar sesuai dengan yang

diharapkan;

u. Melaporkan hasil kegiatan Sub Bagian Verifikasi dan Akuntansi

sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan tugas kepada atasan;

(18)

11

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang kerja kerja praktek

Seperti yang telah diketahui, kekayaan Negara yang dikelola pemerintah

adalah dana yang cukup besar jumlahnya. Pertanggungjawaban atas penguna

penyelenggara seharusnya didukung dengan perencanaan yang lebih tepat agar

pendistribusian dana menjadi merata pada semua sektor publik sehingga

efektivitas penggunaan dana dapat dipertanggungjawabkan. Setiap instansi wajib

segera menyelesaikan tuntutan perbendaharaan dan tuntutan ganti ruginya sesuai

dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah disusun dalam rangka

memenuhi amanat Peraturan Perundang-undangan dan sebagai acuan serta

pedoman teknis bagi aparat pemerintah kota Cimahi dalam rangka pedoman

pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah sebagai penjabaran peraturan

perundangan-undangan yang mengatur tentang pengelolaan keuangan

daerah.Dalam pelaksanaan pengeloalaan keuangan daerah di tetapkan pejabat dan

pelaksana pengelola keuangan daerah.Pejabat dan pelaksana pengelola keuangan

daerah mempunyai tugas dan wewenang sesuai peraturan perundangan-undangan

berlaku.

Prosedur Perencanaan Daerah Tahunan terdiri dari : Rencana Kerja

Pemerintah Daerah(RKPD)dan Rencana Kerja SatuanKerja Perangkat Daerah

(19)

dan Belanja Daerah(APBD)diperlukan DPA-SKPD (Dokumen Pelaksanaan

Anggaran - Satuan Kerja Perangkat Daerah), yaitu merupakan dokumen yang

memuat pendapatan, belanja dan pembiayaan serta informasi perkiraan

pendapatan dan rencana penarikan dana untuk pengeluaran-pengeluaran yang

dibutuhkan tiap-tiap SKPD.

Selain DPA SKPD di perlukan juga anggaran kas untuk mengatur

ketersediaan dana yang cukup guna mendanai pelaksanaan kegiatan dalam suatu

periode tertentu.Kemudian ada perubahan APBD yang merupakan penyesuaian

capaian target kinerja dan atau prakiraan/ rencana keuangan tahunan pemerintahan

daerah yang dibahas dan disetujui bersama antara pemerintah kota dengan DPRD,

serta di tetapkan dengan peraturan daerah.

Prosedur Penatausahaan keuangan daerah meliputi:Prosedur Penatausahaan

penerimaan, danProsedur Penatausahaan pengeluaran. Prosedur penatausahaan

keuangan daerah baik penerimaan maupun pengeluaran dilaksanakan oleh

pejabat/pelaksana penatausahaan keuangan serta didukung dokumen yang

dipersyaratkan.

Prosedur penatausahaan keuangan daerah terdiri dari prosedur penerimaan

dan pengeluaran yang terdapat dalam PERATURAN MENTERI DALAM

NEGERI, NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG “PEDOMAN

PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH JILID I”.

A. Prosedur Penerimaan

(20)

2.Pendapatan melalui Bendahara Penerimaan Pembantu

3.Pendapatan melalui Bank yang ditunjuk, Bank Lain, Badan, Lembaga

Keuangan, dan/atau Kantor Pos

4.Penyusunan SPJ Bendahara Penerimaan

5.Penyusunan SPJ Bendahara Penerimaan pembantu

B. Prosedur Pengeluaran

1. Penerbitan SPD (Surat Penyediaan Dana)

2. Pengajuan SPP (Surat Permintaan Pembayaran)

3. Verifikasi SPP dan Penerbitan SPM (Surat Perintah Membayar)

4. Verifikasi SPM dan Penerbitan SP2D (surat Perinta Pencairan Dana)

5. Pelaksanaan Belanja

6. Verifikasi SPJ (Surat Pertanggungjawaban) oleh Bendahara

Pengeluaran

7. SPJ Bendahara Pengeluaran Pembantu

8. SPJ Bendahara Pengeluaran

9. Verifikasi dan Pengesahan SPJ

Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah meliputi :a.Kebijakan dan Sistem

Akuntansi Pemerintah Daerah, b. Akuntasi pada SKPD, c. Akuntansi pada PPKD

(pejabat Pengelola Keuangan Daerah) dan Pemda,d. Pelaporan keuangan.

(21)

a. Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban (SPJ) verifikasi Bendahara

Pengeluaran

b. Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban (SPJ) Bendahara pengeluaran

Pembantu

c. Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban (SPJ) Bendahara Pengeluaran

Dan untuk mengetahui apa yang dipergunakan SKPD (Dinas Badan Lembaga)

yang kemudian disetorkan kepada bagian keuangan kota Cimahi kepada BUD

(Bendahara Umum Daerah) yang berguna untuk membuat neraca kota cimahi

terdapat dalam Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bulanan (SPJ). Jika ada

pelaporan data yang ganjil BPK (Badan Pengawasan Keuangan) akan mencari

tahu ke BUD (Bendahara Umum Daerah) lalu SKPD.

Dari penjelasan di atas penulis tertarik untuk dapat melakukan penelitan terhadap

prosedurPertanggungjawaban (SPJ) pelaksanaan APBD.

Hasil dari penelitian tersebut dituangkan dalam Laporan Kerja Praktek

dengan judul“Tinjauan prosedur pelaporanPertanggungjawaban (SPJ) pelaksanaan APBD pada Bagian keuangan Pemerintah Kota Cimahi (PEMKOT)”.

1.2 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek

Maksud dari laporan kerja praktek adalah untuk mendapatkan data mengenai

prosedur pelaporan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) pelaksanaan APBD di

pemerintah kota Cimahi.

(22)

1. Untuk mengetahui prosedur pelaporan Pertanggungjawaban (SPJ)

pelaksanaan APBD di Bagian Keuangan Pemerintah Kota Cimahi

2. Kendala atau Hambatan dalam Pelaporan Pertanggungjawaban (SPJ)

3. Mencari solusi dari kendala yang ada di dalam prosedur

pertanggungjawaban tersebut

1.3 Kegunaan Kerja Praktek

Kegunaan dari kerja prektek dapat di lihat dari beberapa sisi yaitu

sebagai berikut :

1. Bagi Penulis

Dengan adanya kerja praktek di Pemerintahan kota cimahi

penulis dapat :

a. Menginput data keuangan bulanan

b. Menginput bukti transaksi belanja daerah (SP2D).

c. Menginput kembali Surat Tanda Setoran (STS) untuk menjadi bukti

pembukuan.

d. Menginput SPJ pengeluaran

e. Menginput laporan pertanggungjawaban bendahara pengeluaran

pembantu (SPJ pengeluaran)

f. mengecek kembali bukti pengeluaran untuk sumbangan yang tertera

pada bukti proposal.

(23)

Dengan adanya penulis yang melakukan kerja praktek di pemerintahan

kota cimahi bagian keuangan (PEMKOT) dapat meringankan dan

membantu tugas dalam Menginput data pengeluaran dan mengecek

kembali bukti pengeluaran untuk sumbangan yang tertera pada bukti

proposal.

3. Bagi Universitas Komputer Indonesia

Dengan adanya kerja praktek ini dapat mengaplikasikan mata kuliah

komputer aplikasi akuntansi 1 yaitu microsoft excel.

1.4 Metode Kerja Praktek

Dalam penyusunan suatu laporan tertulis, data harus terkumpul secara

lengkap atau sesuai dengan judul yang dipilih. Adapun teknik pengumpulan data

yang dilakukan oleh penulis untuk mendapatkan dan mengumpulkan data adalah

sebagai berikut:

1. Studi Lapangan

Yaitu pengumpulan data dan informasi yang dilakukan secara langsung pada

objek penelitian. Studi lapangan dilakukan dengan cara sebagai berikut :

a. Observasi

Dengan menggunakan metode observasi, penulis melakukan pengamatan

secara langsung ke instansi yang terkait yaitu Bagian keuangan kota

cimahi (Pemkot) dan mencatat semua informasi yang ada dan mendukung

penyusunan laporan kerja praktek ini. Selain itu, mengenai kegiatan dan

(24)

b. Wawancara (Interview)

Penulis mengadakan tanya jawab secara langsung baik secara formal

maupun non formal dengan pihak-pihak yang terkait salah satunya dengan

staf bagiankeuangan dalam permasalahan yang akan dibahas dalam

penulisan laporan kerja praktek, yaitu mengenai Prosedur peyusunan

laporan pertanggungjawaban bulanan (SPJ)pada bagian keuangan

pemerintah kota cimahi.

c. Dokumen

Penulis mendapatkan dokumen hardcopy berupa struktur organisasi

perusahaan, softcopy berupa contoh dokumen formulir berupa Surat

Ketetapan Pajak Daerah (SKP-DAERAH), formulir berupa Surat

Ketetapan Retribusi(SKR), Formulir beruapa Surat Tanda Setoran

(STS),Bagan alir bendahara penerimaan dan pengeluaran, formulir Surat

pertanggungjawaban Penerimaan Fungsional, Buku Kas Umum

Penerimaan Pembantu, Surat pertanggungjawaban penerimaan, SPJ

pengeluaran.

2. Studi Kepustakaan (Library research)

Yaitu dengan membaca buku PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI,

NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG “PEDOMAN PENGELOLAAN

KEUANGAN DAERAH JILID I dan II ”untuk menjadi bahan dalam penulisan

(25)

1.5 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek

1.5.1 Lokasi Kerja Praktek

Lokasi penulis melaksanakan Kerja Praktek ini adalah di Bagian

Keuangan Pemerintah kota Cimahi Jln. Rd. Demang Hardjakusumah Blok Jati

Cihanjuang Cimahi 40513.

1.5.2 Waktu Kerja Praktek

Adapun waktu kerja praktek, dilaksanakan dari mulai tanggal 4 juli 2011

sampai dengan 29 juli 2011, masuk setiap hari Senin sampai dengan Jumat mulai

pukul 08.00 – 16.00.

Tabel 1.1 Aktivitas Kerja Praktek

NO HARI WAKTU KET

1 Senin – Jumat 08.00 Masuk Kerja Praktek

2 Senin – Jumat 08.00 - 16.00 Aktivitas Kerja Praktek

3 Senin – Jumat 16.00 Selesai Kerja Praktek

(26)
(27)

2.Bimbingan Kerja

Praktek dengan

dosen pembimbing

3.Bimbingan Kerja

Praktek dengan

pembimbing

perusahaan

4.Pembuatan Data

5.Laporan Kerja

Praktek

6.Ujian Kerja Praktek

7.Revisi Laporan

Kerja Praktek

8.Pengumpulan Kerja

(28)
(29)

APBD DI BAGIAN KEUANGAN PEMERINTAH KOTA

CIMAHI

Laporan Kerja Praktek

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Mata Kuliah Kerja Praktek Jenjang Diploma III

Program Studi Akuntansi

Disusun Oleh:

NOVITA SARI 21309023

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(30)

56

Azhar Susanto. 2008. Teori Sistem Informasi Akuntansi edisi 9.Bandung: Lingga jaya.

Tata Sutabri. 2004. Teori Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi

.... 2009. Struktur Organisasi Bagian Keuangan Pemerintah kota Cimahi.Cimahi: Pemerintah kota Cimahi

.... 2009. Struktur Pemerintah kota Cimahi.Cimahi: Pemerintah kota Cimahi

SE 900/316/BAKD tentang Pedoman Sistem dan Prosedur Penatausahaan dan

Akuntansi, pelaporan, dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah.

.... 2006. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI, NOMOR 13.PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH JILID I dan II. Cimahi:

Pemerintah kota Cimahi

.... 2011. Standar Akuntansi Pemerintahan 2010.Bandung: Cv Tamita Utama

.... 2011. Standar Akuntansi Pemerintahan 2011.Bandung: Fokusmedia

(31)

69 DATA PRIBADI

Nama Lengkap : Novita Sari

Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 5 november 1990

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : JL. Pesantren gg. Mutisah RT 05/07 No.3

Cimahi

DATA PENDIDIKAN

Tahun 1997-2003 : SDN Pekayon 06 PETANG Jakarta Timur

Tahun 2003 : SMPN 258 Cibubur Jakarta Timur

Tahun 2003-2006 : SMPN 6 Cimahi

Tahun 2006-2009 : SMAN 1 Cimahi

Tahun 2009 – Sekarang : Kuliah di Universitas Komputer Indonesia

Gambar

Tabel 1.1  Aktivitas Kerja Praktek
Tabel 1.2. Pelaksanaan Kerja Praktek

Referensi

Dokumen terkait

Kondisi eksisting keadaan elemen detensi pada pinggiran jalan pada kawasan penelitian telah dilengkapi vegetasi berupa jalur hijau jalan pada beberapa tempat yang

This behavior is related to the molecular weight dependence of the average polymer chain orientation in the films as described recently. 10

[r]

3.7    Memilih dan/atau mengembangkan media pembelajaran yang sesuai dengan tujuan, materi dan karakteristik peserta didik berkebutuhan khusus termasuk anak yang memiliki

Hasil dari survei pendahuluan yang telah dilakukan dengan cara memantau di ruang produksi terutama bagian Weaving banyak terdapat debu kapas yang berterbangan di

Yang paling terkenal dari pemikiran Jalaluddin Rakhmat adalah pemikirannya tentang pendidikan inklusif dan pluralistik. Melalui sistem pendikikanya, sebuah pendidikan yang

KELOMPOK KERIA DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN. KOTA

• Economic impacts of global warming in developing countries relate to their current climate, geographic exposure and. dependency on climate sensitive economic sectors