NILAI-NILAI
PENDIDIKAN
AKHLAK
PADA
PERMAINAN
TRADISIONAL
ANAK
DI
LINGKUNGAN
RT
002/04
KELURAHAN
CIPUTAT
Skripsi
DiajukankepadaFakultasIlmuTarbiyahdanKeguruansebagai Salah SatuSyarat
UntukMencapai Gelar SarjanaPendidikanAgamaIslam.
Uiii
Disusunoleh
Darti
Nim :208011000044
JURUSAN
PENDIDIKAN
AGAMA
ISLAM
FAKULTAS
ILMU
TARBIYAH
DAN
KEGURUAN
UNIVERSITAS
ISLAM
NEGERI
SYARIF
HIDAYATULLAH
LEMBARPERNYATAAN PENULIS
Sayayangbertandatangandibawahini:
Nama : DARTI
Nim : 208011000044
Jurusan ;PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Fakultas : IlmuTarbiyah danKeguruan
Denganini sayamenyatakan :
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya, yang saya ajukan untuk memenuhi salah
satupersyaratan untukmemperoleh Gelar Strata Satu(SI) di Universitas IslamNegeri
SyarifHidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini telah saya cantumkan
sesuaidengan ketentuan yang berlakudiUniversitas IslamNegeri SyarifHidayatullah
Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya hasil sendiri atau
merupakanjiplakan dari hasil karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi
berdasarkan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah
Jakarta.
Jakarta. 12Desember 2013
MTiTERAI TfiMPia
PifU TGL -20 F 7 5 D FA C F 2 4 2 3 5
EN A Mta B U Kia i AH
LEMBARPENGESAHANPEMBIMBING SKRIPSI
Skripsi berjudul Nilai-nilai PendidikanAkhlak pada Permainan Tradisional
anak di Lingkungan Rt 002/04 Ciputat disusun oleh Darti, NIM
208011000044, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah melalui
bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diujikan
padasidangmunaqasahsesuaiketentuanyangditetapkanolehfakultas.
Jakarta,12Desember 2013
YangMengesahkan,
SitiKhadijah,MA
MarhamahSaleh.Lc.MA
j
�
I
I
LEMBAR
PENGESAHAN
Sicripsi berjudul "Nilai-nilai pendidikan akhlak pada permainan tradisional anak di
lingkungan Rt 002/04 Kelurahan Ciputaf'diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguraan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian
Munaqosah pada tanggal 21 Maret 2014, dihadapan dewan penguji. Karena itu, penulis
berhakmemperolehgelarSarjanaSI (S.Pd.I)dalambidangPendidikanAgamaIslam.
Jakarta, 5Mei2014
PanitiaUjianMunaqosah
KetuaJurusan Tanggal
Dr.H.Abdul Maiid Khon.IVt.Ag
NIP : 195807071987031005
Sekretaris (SekretarisJurusan/Program Studi) / \ d
NIP :197203132008012010
Penguji 1
Dra.Diunaidatul Munawaroh.M.Ag
NIP : 195809181987012001 '
&
Muhammad Soleh Hasan.Lc.MA /
NIP :197102142006041018
Mengetahui, Dekan
Dra.Nurlena Rifa'i.MA.Ph.D
NIP : 195910201986032001
ABSTRAK
Nilai-nilai Pendidikan Akhlak pada Permainan Tradisional Anak Di
LingkunganRt 002/04KelurahanCiputat
KataKunci: Nilai-nilaiPendidikanakhlakpadaPermainanTradisionalanak
Sikap manusia dapatdianggapbaikjikasudahmemiliki sikapyangterpuji.
Tanpa sikap yang terpuji derajat manusia akan lebih rendah dari pada hewan.
Untuk menumbuhkan sikap terpuji diperlukan secara terus menerus melalui
bimbingan dan pendidikan yang baik sehingga tidak terjerumus ke hal-hal yang
negatif. Faktor yangmenjadikan sikap terpuji adalahpendidikan akhlakkeluarga,
dan masyarakat yang terdapat dalam permainan tradisional anak sangat digemari
olehkalangan anak-anakdanremaja.
Salah satu bentuk pelestarian budaya tradisional adalah dengan menggali
kembali permainan-permainan tradisional anak di masyarakat yang kini sudah
hampir punah. Seperti karya ilmiah yang penulis buat ini dengan mengangkat
sebuah judul "Nilai-nilai Pendidikan Akhlak pada Permainan tradisional
anakdilingkungan Rt002/04Kelurahan Ciputat
Skripsi inimenggunakanpendekatankualitatifsebagaiprosedurpenelitian
yangmenghasilkan data deskriptif berupakata-kata tertulis atau lisandari
orang-orang dan prilaku yang dapat diamati. Dalam melakukan penelitian ini penulis
menggunakan teknik wawancara dan observasi (pengamatan langsung) kepada
obyekpenelitian,yaitu anak-anak yangsedang melakukanpermainantradisional.
Berdasarkanhasil penelitianyangtelahdilakukan menunjukkan bahwa di
setiap permainan tradisional memiliki banyak manfaat dan nilai akhlak yang
terbentuk. Permainan tradisional yang di praktekkan di Rt 002/04 Kelurahan
Ciputat antara lain : Bentengan, Petak umpet, Congklak, Casing, Taplak,
layang-layang, Hadang, Ular naga, Sumpitan, Cublak-cublak suweng, Kasti, Lompat
Nilai-nilai akhlak tersebut diantaranya akhlak terhadap diri sendiri
(personal) seperti :jujur, sabar, teliti, dapat bekerja sama dengan teman, sportif,
bertanggung jawab,cermat, rendah hati dan saling menyayangi teman. akhlak
Sosial (Akhlakterhadap Keluargaseperti : berkatasopan, menghormati orangtua,
menghargai waktu, dan akhlak terhadap masyarakat seperti saling tolong
menolong, dan Bekerja sama. Sedangkan Peran orang tua dan Masyarakat dalam
membudayakan permainan tradisional di lingkungan Rt 002/04 adalah dengan
memberikanfasilitas danwaktubermainyangcukupkepadaanak.
KATA PENGANTAR
AlhamdullilahRabbal'alamin,puji dan syukurpenulis panjatkankehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan kekuatan lahir dan batin sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawatberiring salam semoga tercurah kepada
Nabi Muhammad SAW,besertakeluarga danpara sahabatnya.
Skripsi berjudul ''Nilai-nilai Pendidikan Akhlak pada permainan tradisional anak di lingkungan Rt 002/04 Kelurahan Ciputaf ini merupakan
tugas akhir yang harus dipenuhiuntuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan Islam
(S.Pd.I).
Selesainya skripsi ini tidak lepas dari sumbangsih berbagai pihak yang
telah membantu dan memberi dukungan baik moril maupun materil. Untuk itu,
penulis menyampaikanterimakasihkepada :
1. Ibu Mayanih, Ibundaku tersayang yang telah melahirkan, merawat,
mendidik, membimbing dan mendukung penulis dengan kasih sayang
tulussepanjang masa.
2. Suamiku tercinta (Yono) dan anak-anakku tersayang yang sudah
mendukung penulis dan sudah begitu banyak berkorban selama penulis
kuliah.
3. Ibu dan Bapak Mertuaku yang sudah dengan ikhlas menjaga anak-anakku
selamapenulis kuliah.
4. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, Ibu Dra.Nurlena Rifa'i,MA.Ph.D beserta para
pembantu dekandansegenapjajarannya.
5. Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam, Bapak Dr.H.Abdul Majid
Khon,M.Ag. dan Sekertaris Jurusan Pendidikan Agama Islam, Ibu
Marhamah Saleh,Lc.MA yang telah memberikan nasehat, arahan, dan
kemudahan dalampenyusunanskripsi ini.
6. DosenPembimbing Ibu SitiKhadijah, MA denganpenuhkesabaran dalam
memberikanbimbingan danpengarahankepadapenulis dalampenyusunan
7. Bapak dan Ibu Dosen dan pegawai perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah dan Perpustakaan Utama yang
telah memberikan ilmu dan tuntunan kepada penulis dan membantu
melengkapi literature yang penulis perlukan dalam penyelesaian skripsi
ini.
8. Teman-teman Mahasiswa PAI Non Reg, atas pengalaman dan
pembelajaran berharga yang penulis dapatkan saat berinteraksi dengan
mereka.
Terima kasih atas bantuannya selama penyelesaian skripsi ini, semoga
mereka mendapat imbalan yang sesuai dari Allah Swt. Semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi seluruh pembaca.
Jakarta, 5Mei 2014
Penulis
DAFTARISI
LEMBARPERNYATAANPENULIS
LEMBARPERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI
ABSTRAK i
KATAPENGANTAR iii
DAFTARISI V
BABI : PENDAHULUAN
A. LatarBelakangMasalah 1
B. Identifikasi Masalah 5
C.PembatasanMasalah 5
D. PerumusanMasalah 5
E. TujuanPenelitian 6
F. ManfaatPenelitian 6
BABII : KAJIANTEORI
A. KonsepPermainan 7
1.Pengertianpermainan 7
2.Hal-halyanghams diperhatikandalampermainan 8
3. Metodepermainandalampendidikanpadaanak 8
4.TeknikPermainan 9
5. PermainanTradisional 9
B. PendidikanTentangAkhlak 11
1.Pendidikan 11
Pengertianpendidikan 12
2. A k h l a k 14
a. Pengertian Akhlak 14
b.DasarPendidikan Akhlak 17
c.Macam-macamAkhlak 18
d. SumberAkhlak 28
e. Ciri-ciri AkhlakdalamIslami 30
f.RuangLingkupPembahasanAkhlak 31
C.HasilPenelitianYangRelevan 32
BABIII : METODOLOGIPENELITIAN
A. Tempatdanwaktupenelitian 33
B. MetodePenelitian 33
C. Teknikpengumpulandata 34
D. Tahap-tahapPenelitian 35
E. Prosespencatatan danAnalisisdata 36
F.Instrumenpengumpulandata 38
BABIV: HASIL PENELITIANDANPEMBAHASAN
A. GambaranUmumRt002/04 Ciputat 40
B. PeranOrangtuadalammembudayakanpermainantradisionalanak
di lingkunganRt002/04Kelurahan ciputat 40
C.Peran Masyarakat dalam membudayakan permainan Tradisional
anakdilingkunganRt002/04KelurahanCiputat 41
D.Nilai-nilaiPendidikan Akhlakyangterdapatpada Permainan
Tradisionaldi lingkunganRt002/04Ciputat 41
BABV : PENUTUP
A. Kesimpulan 66
B. Saran 67
DAFTARPUSTAKA
LAMPIRAN
BAB
I
PENDAHULUAN
A.LatarBelakang Masalah
Anak merupakan buah kasih dari orang tuanya yang sangat berharga,
karena itu semua orang ingin selalu dan mempunyai kewajiban untuk
membahagiakan, mendidik,mengasuh serta membesarkan supaya menjadi
dewasa yang berguna bagi dirinya maupun bagi masyarakat. Dalam
menjalankan kewajibannya orang tua tidak hanya mendidik dan mengasuh,
melainkan harus betul-betul memperhatikan kebutuhan anaknya dan orangtua
haruslah mengetahui betul-betul dasar-dasarpengetahuan yang minimal tentang
jiwa si anak dan pokok-pokok pendidikan yang harus dilakukan dalam
menghadapi bermacam-macam sifat si anak.'Misalnya saja dengan melakukan
suatupermainan.
Diseluruh daerah negeri ini terdapat permainan yang terkenal, seperti :
congklak, petak umpet, bentengan, dsb. Kita tidak melebih-lebihkan bila kita
katakan bahwa manusia itu dimana-mana suka bermain, dari lahir sampai mati.
Oleh karena itu kita harus mencari sifat yang khas dalam permainan-permainan
itu. Hal ini dapat kita lakukan dengan mengamat-amati anak-anak yang sedang
bermain.
Pertama : Kita lihat,bahwa anakitumemilih suatu tempat bermainyangtertentu.
Kadang-kadangtempat itusuatusudutdidalamrumah, ataupundiluarrumah.
Kedua : Kita lihat, bahwaanakitubermain pada waktu yang tertentu, yaitu bilaia
ingin bermain-main. Kadang-kadang permainan itu diulang dari mulanya hingga
anakitumerasapuasbermain.
'Darajat,Zakiah, KesehatanMental(Jakarta :GunungAgung, 1986)hal 122
2
Ketiga : Kita lihat, bahwa anak itu bermain dengan suatu benda atau dengan
seorang teman. Akhimya permainan itu dilakukannya dengan suasana yang
tertentu, sehinggaanak-anak itumerasabebas, senang danpuas.
Disamping mereka puas bermain sebaiknya mereka diajarkan permainan
yang yang dapat mendidik dan memberikan nilai akhlak atau moral bagi mereka
sendiri agarmerekamendapatmanfaatdaripermainantersebut.
Pada masa sekarang ini penting bagi orang tua untuk menanamkan
kebiasaan baik pada anak, seperti sabar karena sesungguhnya islam telah
memerintahkan kedua orang tua untuk mendidik anak-anaknya dan untuk
mendorong mereka dalamberbuatkebaikan.
Sejalandenganitu,ImamAl-Ghazaliberpendapat, "Seorang anakdapatmenerima
setiap lukisan dan cenderung menerima segala sesuatu yang disodorkan
kepadanya atau kepada setiap apa yang diucapkan." Oleh karena itu, jika kita
mengajari danmembiasakankebaikankepada anak-anak kita, maka mereka akan
tumbuh dalamkebaikan sertaberbahagiadi duniadandiakhirat.
Sepertiyangdikemukakan dalambukuperkembangan anak "Bahwasuatu
kegiatan yang tidak memuaskan, merangsang atau menentang individu disebut
"Membosankan" : individu tidak mampu melihat bagaimana kegiatan itu dapat
memberikeuntunganpribadi ataukepuasan.�
Diriwayatkan oleh Thabrani dari Abu Ayyub Al-Anshari,dia berkata : "Aku
memasuki rumah Rasulullah saw,dan tampak kedua cucunya Hasan dan Husain
ratengah bermain dihadapan beliau atau dipangkuan beliau, maka aku bertanya:
"Wahai Rasulullah apakah engkau mencintai keduanya?" Beliau
mQnjawah,'"Bagaimana aku tidakmencintai keduanya,sedangkan mereka berdua
merupakanpermatahatiku.Kemudianbeliau menciumkeduanya.
Namun adapula permainan yang dilarang oleh Rasulullah SAW yaitu
bentuk permainan yang menyakiti makhluk lain, Seperti : melempar binatang
�HurlockElizabeth,_S.PerkembanganAnakJilid2(Jakarta :PenerbitErlangga,1990)hal 114
3
dengan batu sebagaimana diriwayatkan olehAhmad dalam musnadnya dari Said
binJubair diaberkata : "Suatu hariketika aku berjalan bersamaIbnu Umardan
Ibnu Abbas pada sebuah jalan dikota madinah ketika terlihat anak-anak
melempariayam dengan batu. MakamarahlahIbnu Umarseraya berkata,"Siapa
yang melakukan ini? "Maka anak-anakpun lariberpencar. Kemudian ia berkata,
"RasuluUahSAWmelaknatorangyangmenganiayahewan."
Permainan menyebabkan terbentuknya perkumpulan yang tertentu, yang
senantiasa bertambah besar dan semakin banyak menarik penggemar-penggemar,
yang menjadi orang yang berkemauan keras dan tangkas berkat permainan itu.
Namun ada sebagian besar orangtua yangberpendapat bahwa : waktu anak-anak
diluar sekolahadalahharusberistirahat danmengerjakan pekerjaanrumahtangga,
terutama anakperempuan. Hal ini sesungguhnya salah, Seperti telah dinyatakan
diatas tadi bahwa permainan dan bekerja keras, kedua-duanya penting bagi
seseorang yang beradab, hanya mementingkan bekerja keras saja adalah tidak
baik.Karenawalaubagaimanapuntubuh danpikirankitamemerlukanpenyegaran
dan dengancarabermainlahkitaakanmendapatkannya/
Semua manusia dilahirkan dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu apapun.
Tetapi ia di anugerahi oleh Allah berupa panca indra, pikiran dan rasa sebagai
modal untukbelajar dan menerima ilmu pengetahuan. Iajuga diberikan potensi
kecerdasan sehingga dapat belajar untuk terus mengembangkan kemampuan
kearah lebih baik dan lebih sempurna, baik perkembangan dalam bidang
intelektualmaupunprilaku.
Salah satu upaya dalampembentukan kepribadian manusia adalah dengan
pendidikanakhlak. Pendidikan akhlak merupakan salah satuunsurpenting dalam
kehidupan umat islam. Bahkan islam mewajibkan umatnya untuk terus belajar
sampai datangnyakematian.
Seseorang yang memiliki keindahan akhlak dalam dirinya maka ia akan
menjadi manusia yang disegani dan dihormati oleh masyarakat. Kemuliaan
4
seseorang bukan terletakpadajabatannya yangtinggi atau hartanyayangbanyak.
Tetapi kemuliaan itu terletak pada baik atau tidaknya akhlak orang tersebut.
Akhlak yang baik tidak datang dengan sendirinya, melainkan hams dipupuk dan
diarahkansejakdini.
Jika hal ini dikaitkan dengan akhlak seorang anak dalam kehidupannya,
maka anak yang berakhlak kurang baik hams di benahi keimanan dan
ketakwaannya. Dengan ketakwaan yang baik maka perilaku anak akan semakin
baikpula, danbegitupulasebaliknya.
Akan tetapi fenomena yang terjadi di masyarakat sekarang ini nilai-nilai
akhlak yang baik kurang tercermin dalam kehidupan sehari-hari, seperti didalam
lingkunganyangbanyakterdapat pergaulanyangsalah danmenyimpang. Adapun
penyebabmsaknyaakhlakituantaralain :
Kurangnya pantauan orang tua dalam memantau anak-anaknya ketika
merekaberaktivitas dan bermain.Tidakhanya kurangnya pantauan dari orang tua
tetapijuga lingkunganmasyarakatmenjadipenyebabmsaknyapergaulananak.
Dengan demikiantugas orang tuaadalahmemberikan perhatianyang lebih
pada anak, temtama pada saat bermain. Dimana pada saat bermain anak-anak
hams di berikan pengarahan agar tidak kelim mengartikan permainan tersebut.
Seperti memilih permainan tradisional yang kini sudah hampir punahatau
permainanmodern,keduanya sama-samamemilikinilaikebaikantetapipermainan
modern lebihbanyak kebumkannya. Misal : Permainan Games, jika terlalu lama
memainkannya akan memsak mata, dan banyak sekali permainan modern yang
dapat memsak moral dan karakter anak. Disinilah peran orang tua dalam
mengarahkan permainan yang baik untuk anaknya. karena lingkungan keluarga
adalah sebuah basis awal kehidupan bagi setiap manusia. Sehingga terbentuk
5
B.Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka penulis mengidentifikasi sebagai
berikut:
1. Belum adanya pemahaman mengenai manfaat dari permainan
tradisional
2. Kurangnya motivasi orang tua untuk menumbuhkan sikap mencintai
permainantradisionalkepadaanaknya
3. Kurangnyapengarahan orang tuadalammemilih permainanyangbaik
bagianak
4. Kurangnya pengetahuan mengenai nilai akhlak dari permainan
tradisional
5. Kurangnyafasilitas ketikaanakmemainkanpermainantradisional
C. PembatasanMasalah
Dari beberapa permasalahan yang penulis kemukakan, Penulis
membatasi permasalahan pada Nilai-nilai pendidikan akhlak pada permainan
tradisional anak di lingkungan Rt 002/04 Ciputat. Pendidikan akhlak yang penulis
maksud adalah sabar, jujur, teliti, dapat bekerjasama dengan teman, sportif,
bertanggungjawab, saling menyayangi teman, berkata sopan, menyayangi orang
tua, rendah hati, dan menghargai waktu. Sedangkan permainan tradisionalnya
adalah bentengan, petak umpet, congklak. Casing, Taplak, Cublak-cublak
suweng, bekel, Ular naga, Galasin, dan Panjat pinang, Layang-layang, lompat
tali/karet, suitjalan, Kasti, sumpitan/pletokan.
D,PerumusanMasalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan
masalah,makaperumusanmasalahyangpenulisajukanantara lain:
1. Bagaimana peran orang tua dan masyarakat dalam membudayakan
6
2. Nilai-nilai akhlak apa saja yang terbentuk dari setiap permainan
tradisional anak ?
E, TujuanPenelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui nilai pendidikan akhlak
pada permainan tradisional anak dan Menjadikan permainan tradisional lebih
hidupdimasyarakat.
F,Manfaat Penelitian
1. Bagi orangtua : Agar para orangtua lebihmenyadari pentingnya suatu
permainanuntukanak
2. Bagi anak : Untuk membentuk akhlakul karimah pada anak dan agar
anaklebihmencintaipermainantradisional
3. Bagi masyarakat : Agar masyarakat lebih mengerti cara dan manfaat
permainantradisional
4. Bagipeneliti selanjutnya : Hasilpenelitian dapatmemberikaninformasi
BAB
II
KAJIAN
TEORI
A.KonsepPermainan
1.PengertianPermainan
Bermain adalahkeinginan anak secara alamiah, kadang-kadanganak-anak
lebihmementingkan bermain daripada makan dan minum. Ada jenis mainan
yang dapat meningkatkan perkembangan intelek(kognitif), ada mainan untuk
pembinaan psikomotor, mungkin ada juga permainan yang bermanfaat bagi
pembinaanafektifanak/
Permainan penting sekali artinya dalamkehidupan manusia, baik sekarang
maupun jaman dahulu. Anak dari yang kecil sampai yang besar sejak dahulu
selalu bermain-main dan anehnya banyak diantara permainan anak-anak itu
dari dahulukalatelahumumdikenal orang.®
Permainan dibagi menjadi dua yaitu : Permainanuntukbermain (play) dan
permainan untuk bertanding (games). Permainan untuk bermain dilakukan
gunamengisi waktu luang danbersifathiburanyangpadaumumnya dilakukan
oleh anak-anak.
Permainanuntukbertandingdibagimenjadi empatjenis yaitu:
a. Permainan yang memerlukan kekuatan/keterampilan fisik (contoh:
engrang, dayung,panah, danpencaksilat)
b. Permainan yang memerlukan suatu siasat (contoh: Dakon,
Dam-daman)
c. Permainanyangmemerlukankekuatan fisikdansiasat(contoh : Sepak
takraw, gobaksodordankasti)
d. Permainanyangbersifatuntung-untungan(contoh : karapan api, adu
ayam)
2.Hal-halyangharus diperhatikandalampermainan :
�AhmadTafsir.IlmuPendidikanDalam
PerspektifIslam(Bandung :AnggotaIKAPI)cet 1 1992,cet2 1994hal 172
''KPPK,IlmuPendidikan GurudidalamKelas (Bandung:JalanDokterCipto 9)Khusus untukkementrianAgamahal 10
8
a. Hams kita usahakan agar anak-anak mendapat waktu yang cukup
untuk bermain
b. Hams adatempatuntukbermain
c. Hams mempunyai alat-alatuntukbermain
d. Hams adapimpinan bermain�
3. Metodepermainandalampendidikanpadaanak
Kata metode berasal dari bahasa Greek ( Yunani ) Yang terdiri
darikata"Me�/za"yangberartimelalui dan''hodos'" yangberartijalan, cara, alat,
atau gaya.Dalampandanganfilosofispendidikan, metodemempakanalatyang
dipergunakanuntukmencapaitujuanpendidikan.*�
a. Keunggulan MetodePermainan
1) Permainan menumbuhkan kegembiraan dan tidak membosankan
dalambelajar
2) Kompetisi daninginmenangdirasakanolehpeserta
3) Dapat menggunakan alat-alat yang mudah di dapat, murah, dan
mudah digunakan
4) Ganjaranbagipemenang dapatdirasakansecaralangsung
5) Permainan memungkinkan adanya partisipasi aktifdari anakuntuk
belajar
6) Permainan dapat memberikan umpan balik yang memungkinkan
prosesbelajarlebihefektif
7) Permainan bersifat luwes, yang di pakai untuk berbagai tujuan
pendidikan dengan mengubah sedikit alat, aturan, maupun
persoalannya
b.Kelemahan MetodePermainan
1) Kemungkinan timbul perasaan untuk mengalahkan yang lain
bukanbekerjasama
2) Tidak semua topikdapat menggunakan metode permainan, makin
tinggitingkatannyamakinsukar disampaikannya
'KPPK,IlmuPendidikan GurudidalamKelas(Bandung:JalanDokterCipto 9)Khusus untukkementrianAgamahal 12-13
9
3) Melebihiwaktuyangtelahditentukan
4) Permainanakanmenggangguketenangansekitamya
4. Teknik Permainan
Permainan mempunyai peraturan dan pedoman untuk memainkannya.
Setiap anak mempunyai kesempatan untuk turut serta dalam permainan.
Setiap permainan di iringi dengan diskusi, permainan di sesuaikan dengan
situasi dankondisi, waktu, tempat, dan sasarannya. Agar tujuanbelajar dapat
di capai secara efisien dan efektif dalam suasana gembira dan bersaing.
Adapunpenggunaanteknikpermainansebagaiberikut:
a. Pendidik ataubersamapeserta didik, memikirkan atau menentukan
ide pokok, pesan ataumasalah yang di sampaikan dalam permainan
b. Pendidik bersama peserta didik menyusun dan menentukan aturan
permainanyangmudah, sederhana danjelas
c. pendidik membantu peserta didik dalam mempersiapkan tempat,
fasilitas, danalat-alatyangdiperlukan
d. pendidikmembantupesertadidikdalammelaksanakanpermainan
5. PermainanTradisional
Permainan Tradisional menurut James Danandjaja adalah salah Satu
bentuk yang berupa permainan anak-anak, yang beredar secara lisan
diantara anggota kolektiftertentu, berbentuk tradisional dan diwarisi turun
temurun serta banyak mempunyai variasi. Sifat atau ciri dari permainan
tradisional anak sudah tua usianya,tidak diketahui asal usulnya, siapa
penciptanya dan darimana asalnya. Biasanya disebarkandari mulutkemulut
dankadang-kadang mengalamiperubahan nama atau bentuk meskipun
dasamya sama. Jika dilihat dari akar katanya,permainan tradisional
tidak lain adalah kegiatan yang diatur oleh suatu peraturanpermainan yang
merupakan pewarisan dari generasi terdahulu yang dilakukan manusia
(anak-anak) dengantujuanmendapatkegembiraan.
MenurutAtik Soepandi, Skar dkk. Permainan adalah perbuatan untuk
menghibur hati. Baik yang mempergunakan alat ataupun tidak
10
sesuatu yangdituturkan atausecaraturun temurundari orangtuaataunenek
moyang, sebagai saranahiburanatauuntukmenyenangkanhati.
Permainantradisionalinibisadikategorikandalamtigagolongan,yaitu :
Permainan untuk bermain (rekreatif), permainan untuk bertanding
(kompetitif), permainan yang bersifat edukatif. Permainan tradisional yang
bersifat rekreatif pada umumnya dilakukan untuk mengisi waktu luang.
Permainan tradisional yang bersifat kompetitif, memiliki ciri-ciri :
terorganisir, bersifat kompetitif, dimainkan oleh paling sedikit 2 orang.
Mempunyai kriteria yang menentukan siapa yang menang dan yang kalah,
serta mempunyai peraturan yang di terima bersama oleh pesertanya.
Sedangkan permainan tradisional yang bersifat edukatif, terdapat
unsur-unsur pendidikan di dalamnya. Melalui permainan ini anak-anak
diperkenalkan denganberbagaijenis danbentukpermainanpastiterkandung
unsurpendidikannya. Inilah salah satubentuk pendidikan yangnon formal
di dalam masyarakat. Permainan jenis ini menjadi alat sosialisasi untuk
anak-anak agarmereka dapat manyesuaikandiri sebagai anggotakelompok
sosialnya.
a. Macam-macamPermainanTradisional
Banyak sekali macam-macam permainan tradisional di Indonesia,
hampir diseluruh daerah-daerah telah mengenalnya bahkan pernah
mengalami masa-masa bermain permainan tradisional sejak kecil.
Permainan tradisional perlu di kembangkan lagi karena mengandung
banyakunsurmanfaat danpersiapanbagianakdalammenjalanikehidupan
bermasyarakat. Beberapa contohpermainantradisional adalah : Congklak,
Bolabekel,Bolakasti,Petakumpet, Taplak, danIain-lain
b.PermainanTradisionalsebagaiMediaPembelajaran
Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di kelas kadang terasa
monoton hingga menyebabkan siswa merasa jenuh. Untuk menghindari
kejenuhan siswa maka dapat diselipkan permainan tradisional dalam
pembelajaran tersebut. Contohnya dalam pembelajaran penjumlahan
11
Gatheng kemampuan motorik dan kemampuan berhitung anak dapat
terlatih, danjuga terdapatunsursportifitasdankesenangandalampermainan
tersebut.
Dengan jumlah yang ditargetkan dalam permainan "Gatheng", maka
siswa dapat melatih ingatan dan melatih kemampuan berhitungnya.
Misalnya jumlah yang ditargetkan 50. Maka setiap pemain melakukan
teplek, dihitung berapa jumlah batu yang bisa di tangkapnya kemudian
ditambahkan dengan jumlah teplekan selanjutnya, dilakukan secara
berulang-ulang hingga jumlahnya mencapai target yang telah ditentukan.
Berarti mereka harus mengingat jumlah yang telah mereka peroleh dan
harus menjumlahkan hasil teplekan yang telah diperoleh dengan teplekan
selanjutnya. Dengan demikian permainan tradisional dapat dijadikan sebagai
mediapembelajaran.�
B,Pendidikan TentangAkhlak
Katapendidikan akhlakmerupakan dua rangkaian kata yang terdiri dari kata
pendidikan dan akhlak. Sebelum penulis menjelaskan mengenai pendidikan
akhlak, terlebih dahulu akan penulis jelaskan mengenai pengertian pendidikan,
kemudianpengertian akhlakyangmerupakan penggabungan darikata pendidikan
dankataakhlak.
1.Pendidikan
a. Pengertian Pendidikan
Pendidikan berasal dari kata "didik", lalu kata ini mendapat awalan me
sehinggamenjadi"mendidik", artinyamemelihara danmemberilatihan. Dalam
memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran, tuntunan, dan
pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Selanjutnya, pengertian
"pendidikan" menurutKamusBesarBahasa Indonesiaialahprosespengubahan
sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha
mendewasakanmanusia melaluiupayapengajarandanpelatihan
Bila kita akan melihat pengertian Pendidikan dari segi bahasa, maka kita
12
hams melihat kepada kata Arab kerena ajaran Islam itu diturunkan dalam
bahasa tersebut. Kata "Pendidikan" yangumum kita gunakan sekarang, dalam
Bahasa Arabnya adalah "Tarbiyah", dengan kata kerja "Rabba".}Lata
"Pengajaran" dalam Bahasa Arabnya adalah "Ta'lim", dengan kata kerjanya
"y4//ama".Pendidikan dan pengajaran dalam Bahasa Arabnya "Tarbiyah wa
Ta'lim" sedangkan "Pendidikan Islam" dalam Bahasa Arabnya adalah
"TarbiyahIslamiyah".'"Katakerja"Rabba"(mendidik) sudah digunakanpada
zaman Nabi MuhamadSAW seperti terlihat dalam ayat Al-Qur'an dan Hadist
Nabi.
DalamayatAl-Qur'ankata inidigunakandalamsusunansebagaiberikut:
"Ya Tuhan, sayangilah keduanya (Ibu Bapakku) sebagaimana
mereka telahmengasuhku (mendidikku) sejakkecil". (Q.S. 17Al-Isra' 24)
Dalam bentuk kata benda, kata "Rabba" ini digunakan juga
untuk"Tuhan",mungkin karena Tuhan juga bersifat mendidik, mengasuh,
memelihara, malahmencipta.
Dalamayatlainkatainidigunakandalamsusunansebagaiberikut:
� � CLilJjl�
"Berkata (Fir'aun kepada Nabi Musa), bukankah kami telah
mengasuhmu (mendidikmu) dalam keluarga kami, waktu kamu masih
kanak-kanak dan tinggal bersama kami beberapa tahun dari umurmu".
(Q.S. 26Asy-Syura 18)
Kata Ta'lim dengan kata kerjanya " 'allama" juga sudah digunakan pada
zaman Nabi. Baik dalam Al-Qur'an, Hadist atau pemakaian sehari-hari, kata
ini lebih banyak digunakan dari pada kata "Tarbiyah"tadi.Dari segi bahasa,
MahmudYunus,KamusArab-Indonesia,(Jakarta:HidakaryaAgung,t.t)h. 137.Lihat
13
perbedaan arti darikeduakata itucukupjelas.Bandingkanlahpenggunaan dan
artikataberikutini dengankata "Rabba "Addaba "Nasyaa"danIain-lain
yangmasih kitaungkapkantadi.FirmanAllah :
"Allah mengajarkan kepada Adam nama-nama semuanya". (Q.S.
Al-Baqarah: 31)
Firman-Nyalagi:
J�l IIX �011 UJlij
"Berkata (Sulaiman) : Wahai manusia, telah diajarkan kepada
kamipengertian bunyiburung".{Q.'&.An-Naml: 16)
Kata "Allama" pada kedua ayat tadi mengandung pengertian sekedar
memberitahu atau memberi pengetahuan, tidak mengandung arti pembinaan
kepribadian, karena sedikit sekali kemungkinan membina kepribadian Nabi
Sulaiman melalui burung, atau membina kepribadian Adam melalui nama
benda-benda. Lain halnya dengan pengertian "Rabba"Adabbadan
selainyatadi.Disitujelasterkandungkatapembinaan,pimpinan,pemeliharaan,
dansebagainya.
Dalam pengertian yang agak luas, pendidikan dapat diartikan sebagai
sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh
pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah lakuyang sesuai dengan
kebutuhan. Sebagian orang memahami arti pendidikan sebagai pengajaran
karena pendidikan pada umumnya selalu membutuhkan pengajaran. Jika
pengertian seperti ini kita pedomani, setiap orang yang berkewajiban
mendidik (seperti guru dan orangtua) tentu harus melakukan perbuatan
mengajar. Padahal, mengajar pada umumnya diartikan secara sempit dan
formalsebagai kegiatanmenyampaikanmateri pelajarankepadasiswa agaria
14
siswatersebutmemiliki ilmupengetahuan. "
Pendidikan dalam arti sederhana sering di artikan sebagaiusaha manusia
untukmembinakepribadiannya sesuaidengan nilai-nilai didalammasyarakat
dankebudayaan. Kata pendidikansering diartikanbermacam-macam. Dalam
kehidupan sehari-hari kata pendidikan diartikan dengan lembaga pendidikan
danadakalanyadiartikandenganhasil pendidikan.'�
Namun demikian, untuk membahaspengertian pendidikan tersebut, akan
lebihkomprehensifjika ditelusuri secara kebahasaan dan akarpersoalan dari
istilah pendidikan itu sendiri. Istilah pendidikan sesungguhnya berasal dari
bahasa Yunani,Paedagogy, yang memiliki arti seorang anak yang pergi dan
pulang sekolah diantar oleh seorang pelayan. Dalam sejarahnya di Yunani,
terdapat seorang anakyang setiap harinya diantar dan dijemput oleh seorang
pelayan untuk mendapatkan pengetahuan dari sekolah. Proses itu kemudian
dikenaldengan istilahPaedagogyyangselanjutnyamenjadiakarmasalahdari
istilahpendidikanyangdigunakansekarang.s
2.Akhlak
a,PengertianAkhlak
Sebelum sampai pada pengertian akhlaq lebih dahuluperlu diketahui bahwa
kata akhlak itu bentukjamak dari kata "Alkhuluku" ,dan kata yang terakhir
ini mengandung segi-segi yang sesuai dengan kata ' ' A l - k h a l k u " yang
bermakna kejadian. Kedua kata tersebut berasal dari kata kerja ' ' K h a l a k a "
yangmempunyaiarti"Menjadikan".'�
Menurut bahasa ( etimologi ) perkataan akhlak ialah bentukjamak dari
khuluq (khuluqun ) yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku, atau
tabi'at. Akhlak disamakan dengan kesusilaan, sopan santun. Khuluq
merupakan gambaran sifatbatinmanusia, gambaran bentuk lahiriahmanusia,
seperti raut wajah, gerak anggota badan dan seluruh tubuh. Dalam bahasa
Yunani pengertian khuluq ini disamakan dengan kata ethicos atau ethos,
"
MuhibbinSyah, PsikologiPendidikan{penerbit :PT.RemajaRosdakarya,1995 s/d 2009)cetke-1 hal9-11
15
artinyaadab kebiasaan, perasaan batin, kecenderungan hati untukmelakukan
perbuatan.Ethicoskemudianbeerubahmenjadi etika.'"�
Akhlak dari segi bahasa ini membantu penulis dalam menjelaskan
pengertian akhlak dari segi istilah. Namun demikian pengertian akhlak dari
segi bahasa ini sering digunakan untuk mengartikan akhlak secara umum.
Akibatnyasegala sesuatuperbuatanyangsudah dibiasakandalammasyarakat
atau nila-nilai budaya yang berkembang dalam masyarakat disebut akhlak.
Demikian pula aturan baik buruk yang berasal dari pemikiran manusia,
seperti etika, moral dan adat kebiasaan juga dinamakan akhlak. Persepsi ini
tidaksepenuhnya tepat, sebab antara akhlak, moral, etika dan adatkebiasaan
terdapat perbedaan. Akhlak bersumber pada agama, sedangkan etika, moral
dan adatkebiasaanberasal daripemikiran manusia. Dalamkonsepnya akhlak
adalah suatu sikap mental yang mendorong untuk berbuat tanpaberfikir dan
pertimbangan.��
Secaraterminologis adabeberapadefinisitentang akhlakmenurut
para ahli.Yaitudiantaranya :
ImamAl-Ghazali
"Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan
perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah, tanpa memerlukan
pemikiran danpertimbangan."'�
AkhlakmenurutAl-Ghazalimempunyai tigadimensi:
1) Dimensi diri, yakni orang dengan dirinya dan Tuhannya ,
seperti ibadahdanshalat.
2) Dimensi sosial, yakni masyarakat,pemerintah dan pergaulan
dengan sesamanya.
3) Dimensimetafisis, yakniaqidah danpegangandasarnya.'�
'''.M.YatiminAbdullah,MA.StudiAkhlakdalamPerspektifAl-qur'an (Jakarta:Amzah 2007)cetIhal 1-2
'�.Moh.Ardani,Nilai-nilaiakhlak/Budipekertidalamibadat(PustakaNasional :2001)cet Ihal26-27
YunaharIlyas,Kuliahakhlaq(Yogyakarta :1999)cetI
16
IbrahimAnis
"Akhlak adalah sifat yang tertanam dalamjiwa, yang dengannya lahirlah
macam-macamperbuatan, baikatauburuk, tanpamembutuhkanpemikiran
danpertimbangan."
AbdulKarimZaidan
"Akhlak adalah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalamjiwa, yang
dengan sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai perbuatannya
baik atau buruk, untuk kemudian memilih melakukan atau
meninggalkannya."'�
IbnuMiskawaih
"Keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya untuk melakukan
perbuatan-perbuatantanpamelaluipertimbanganpikiranlebihdahulu."
Prof. Dr.AhmadAmin
"Akhlak (Adatul-Iradah) ataukehendakyangdibiasakan."
Prof.KH. FaridMa'ruf
"Kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah
karena kebiasaan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih
dahulu."'�
Sebagaimana dikutip Saiful Amin Ghaflir, Akhlak berasal dari bahasa
Arab akhlaq. Kata dasar (mufrad) adalah khulqu berarti perangai (al-sajinah),
tabiat atau tingkah laku (ath-thabi-ah), kebiasaan (al-adat), dan adab yang
baik(al-muru'ah)?�
Sebagaimana dikutip Yunahar Ilyas berakar dari kata khalaqa yang
berarti menciptakan.Seakar dengan kata Khaliq (pencipta), makhluq (yang
diciptakan) dan Khalq (penciptaan). Kesamaan akar kata diatas
mengisyaratkan bahwa dalam akhlak tercakup pengertian terciptanya
keterpaduan antara kehendak Khaliq (Tuhan) dengan perilaku makhluk
YunaharIlyas, Kuliahakhlaq (Yogyakarta: 1999)cetI
'�.A.Mustofa,Akhlak/tasawuf,(Q&ndmig:CV.PustakaSetia1997)hal 12-14
7
(manusia), atau dengan kata lain, tata perilaku seseorang terhadap orang lain
dan lingkungannya baru mengandung nilai akhlak yang hakiki manakala
tindakan atau perilaku tersebut didasarkan kepada kehendak Khalik (Tuhan).
Akhlakbukan sajamerupakan tata aturan ataunormaperilakuyangmengatur
hubungan antar sesama manusia, tetapi juga norma yang mengatur hubungan
antaramanusiadenganTuhan danbahkandengan alamsemestasekalipun.�'
Hamzah Ya'kub sebagaimana dikutip oleh M. Yatimin Abdullah
mengemukakanpengertian akhlaksebagaiberikut
a) Akhlak ialah ilmu yang menentukan batas antara baik dan
buruk, antara terpuji dan tercela, tentang perkataan atau
perbuatanmanusialahirdanbatin.
b) Akhlak ialah ilmu pengetahuan yang memberikan pengertian
tentang baik dan buruk, ilmu yang mengajarkan pergaulan
manusia dan menyatakan tujuan mereka yang terakhir dari
seluruhusahadanpekerjaanmereka.
b.DasarPendidikanAkhlak
Dasar diartikan sebagai landasan untuk berdirinya sesuatu. Fungsi dasarialah
memberikanarahkepadatujuanyangakandicapai.��
Dasar adalah landasan tempat berpijak atau tegaknya sesuatu agar
sesuatu tersebut tegak kokoh berdiri. Dengan adanya dasar ini maka
pendidikan Islam akan tegak berdiri dan tidak mudah diombang-ambingkan
oleh pengaruh oleh pengaruh luar yang mau merobohkan atau pun mau
mempengaruhinya?"'
Dasar pendidikan adalah pandangan hidup yang melandasi seluruh
aktivitas pendidikan.Karena dasar menyangkut masalah ideal dan
fundamental, maka diperlukan landasan pandangan hidup yang kokoh dan
�'YunaharIlyas,KuliahAkhlak,(Yogyakaxta:PustakaPelajarOffset,2011), cet.XI,h. 1 Yatimin Abdullah,StudyAkhlakDalam PerspektifAl-Qur'an, (Jakarta: Sinar Grafika Offset,2007),cet. 1,h.3
RamayulisdanSamsulNizar,FilsafatPendidikan Islam, (Jakarta: KalamMulia,2009), cet. 3,h. 107
18
komprehensif, sertatidakmudahberubah.��
Akhlak pada dasarnya adalah sikap yang melekat pada diri seseorang
yang secara spontan diwujudkan dalam tingkah laku atau perbuatan.Apabila
perbuatan spontanitubaikmenurutakaldan agama,maka tindakanitudisebut
akhlak yang baik atau akhlakul karimah.Sebaliknya, akhlak yang buruk
disebutakhlakul mazmumah.Baik dan buruk didasarkan kepada sumber nilai,
yaituAl-Qur'andan SunnahRasul.��
c.Macam-macam akhlak
Bahwa nilai-nilai yang hendak dibentuk atau diwujudkan dalam pribadi
anakdidik sehingga flingsional dan aktual dalamperilakumuslimadalahnilai
Islami yang melandasi moralitas.
Nilai adalah suatu seperangkat keyakinan atau perasaan yang diyakini
sebagai suatu identitas yang memberikan corak yang khusus kepada pola
pemikiran, perasaanketerikatanmaupun perilaku. Olehkarena itusistemnilai
dapat merupakan standar umum yang diyakini, yang diserap dari keadaan
obyektifmaupundiangkat darikeyakinan, sentimen (perasaanumum)maupun
identitas yang diberikan atau diwahyukan oleh Allah SWT, yang pada
gilirannya merupakan sentimen (perasaan umum), kejadian umum, identitas
umumyangolehkarenanyamenjadi syariatumum.��
Nilai-nilai dalam Islam dilihat dari segi normatif, yaitu baik dan buruk,
benardansalah, hakdanbatil, diridhaidandikutukolehAllahSWT.
Nilai-nilai yang tercakup di dalam sistem nilai Islami yang merupakan
komponen atausubsistemadalahsebagaiberikut��:
1) Sistemnilaikulturalyangsenadadansenapas denganIslam.
2) Sistem nilai sosial yang memiliki mekanisme gerak yang berorientasi
kepadakehidupan sejahteradiduniadanbahagiadi akhirat.
Abuddin Nata, FilsafatPendidikan Islam (Edisi Baru),(Jakarta: GayaMedia Pratama,
2005),cet. 1,h. 59
��Srijanti, Purwanto S.K, Wahyudi Pramono, Etika Membangun Masyarakat Islam Modem, (Yogyakarta: GrahaIlmu,2007)cet.2,h. 10
��Srijanti, Purwanto S.K, Wahyudi Pramono, Etika Membangun Masyarakat Islam Modem, (Yogyakarta: GrahaIlmu,2007)cet.2,h.202
19
3) Sistem nilai yang bersifat psikologis dari masing-masing individu
secara terkontrol oleh nilai yang menjadi sumber rujukannya, yaitu
Islam.
4) Sistem nilai tingkah laku dari makhluk yang mengandung interrelasi
atau interkomunikasi dengan yang lainnya. Tingkah laku ini timbul
karena adanya tuntutan dari kebutuhan mempertahankan hidup yang
banyakdiwarnaiolehnilai-nilai yangmotivatifdalampribadinya.
Berikutiniadalahbeberapamacamakhlaqyangharuskitapahami:
1) AkhlakterhadapDiri Sendiri
Islam mengajarkan agar manusia menjaga diri meliputi jasmani dan
rohani. Organ tubuh kita harus di pelihara dengan memberikan konsumsi
makanan yang halal dan baik. Apabila kita memakan makanan yang tidak
halal dantidakbaik,berartikitatelahmerusakdirisendiri. Perbuatanmerusak
initermasukakhlakburuk. Olehkarenaituislammengaturmakandanminum
tidakberlebihan.Akal kitajuga perludijaga dan dipelihara agartidaktertutup
oleh pikiran kotor. Jiwa harus disucikan agar menjadi orang yang
beruntung.��
Bagaimana seseorang bersikap dan berbuat yang terbaik untuk dirinya
terlebih dahulu, karena dari sinilah seseorang akan menentukan sikap dan
perbuatannya yang terbaik untuk orang lain, sebagaimana sudah dipesankan
nabi bahwa : Mulailah sesuatu itu dari diri sendiri.�"Sebagai contoh dari
akhlak terhadap diri sendiri diantaranya adalah Jujur yaitu dapat melakukan
sesuatu dengan apa adanya dan berkata sesuai dengan kenyataan yang ada.
Sabar yaitu dapat menahan diri dari segala hawa nafsu yang menginginkan
segala macam kenikmatan hidup, kesenangan dan kemegahan dunia. Untuk
mengendalikan segala keinginan itu diperlukan kesabaran. Jangan sampai
semuakesenangan hidup dunia itumembuat seseorang lupadiri, apalagi lupa
tuhan. Teliti yaitu melakukan sesuatu dengan benar dan hati-hati, tidak
DedenMakbuloh,PendidikanAgamaIslam,(Jakarta :RajawaliPers,2012)cet2,h 147
�°.KasmuriSelamat,IhsanSanusi, Upayameraihkehalusanbudi dankedekatan ilahi{
20
terburu-buru. Kerja sama yaitu melakukan sesuatu secara bersama-sama dan
tidak bersifat individu serta mampu menyatu satu dengan yang lain. Sportif
yaitumampu menerima kekalahan dan tidakbermain curang saat melakukan
permainan. Bertanggung jawab yaitu melakukan sesuatu sesuai dengan
proporsi dan berani menanggung resiko apapun dalam suatu pekerjaan atau
permainan. Saling menyayangi yaitu selalu menjadikan teman sebagai
saudaradansahabatdantidakmenanamkanpermusuhandenganteman.
2) Akhlak terhadapKeluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat.Baik tidaknya suatu
masyarakat ditentukan oleh baik tidaknya keadaan keluarga umumnya pada
masyarakat tersebut.Oleh karena itu apabila kita menghendaki terwujudnya
suatumasyarakatyangbaik, tertib dandiridhaiAllahmulailahdarikeluarga.�'
Pendidikan dalamkeluarga olehorangtua adalahmerupakan dasaratau
pondasi dari pendidikan anak selanjutnya. Di dalam keluargalah tempat
meletakkan dasar-dasar kepribadian anak yang masih usia muda, karenapada
usia ini biasanya anak-anak sangat peka terhadap pengaruh lingkungan
keluargadanmasyarakat.
Di dalam keluarga, maka orang tua yang terdiri dari ayah, ibu atau
orang yang diserahi tanggungjawab dalam satu keluarga memegang peranan
yang sangat penting terhadap pendidikan anak-anak.Oleh karena itu, orang
tualah yangmerupakanpendidikanutamadanpertamabagi anak-anak, karena
memangmerekalahyangmula-muladikenal olehanak-anak sejaklahir.��
Keluarga merupakan masyarakat alamiah yang pergaulan diantara
anggotanya bersifat khas.Dalam lingkungan ini terletak dasar-dasar
pendidikan.Di sini pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan
tatanan pergaulan yang berlaku di dalamnya, artinya tanpa harus diumumkan
ataudituliskanterlebih dahulu agardiketahui dan diikuti oleh seluruhanggota
keluarga. Di sini diletakkandasar-dasarpengalamanmelalui rasakasih sayang
dan penuh kecintaan, kebutuhan akan kewibawaan dan nilai-nilai kepatuhan.
�'DedenMakbuloh,PendidikanAgamaIslam, (Jakarta:RajawaliPers,2012)cet.2,h.43
21
Justrupergaulan yangdemikianituberlangsungdalamhubunganyangbersifat
pribadi dan wajar, maka penghayatanterhadapnya mempunyai arti yangamat
penting.��
Keluarga adalah ladang terbaik dalam menyemaian nilai-nilai
agama.Orang tua memiliki peranan yang strategis dalam mentradisikan ritual
keagamaan sehingga nilai-nilai agama dapat ditanamkan ke dalam jiwa
anak.Kebiasaan orang tua dalam melaksanakan ibadah, misalnya seperti
shalat, puasa, infak, dan sadaqah menjadi suri teladan bagi anak untuk
mengikutinya.Di sini nilai-nilai agama dapat bersemi dengan subumya di
dalam jiwa anak.Kepribadian yang luhur agamis yang membalut jiwa anak
menjadikannya insan-insanyangpenuhimandantakwakepadaAllahSWT.
DalamAl-QuranAllahSWTberfirman :
"Wahai orang-orang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu
dariapi neraka".{(�.'S>.At-Tahrim: 6)
Keluarga dan pendidikan tidakbisa dipisahkan.Karena selama ini telah
diakui bahwa keluarga adalah salah satu dari Tri Pusat Pendidikan yang
menyelenggarakan pendidikan secara kodrati. Menurut Kamrani
Buseri.�"'Pendidikan di lingkungan keluarga berlangsung sejak anak lahir,
bahkan setelah dewasa pun orang tua masih berhak memberikan nasihatnya
kepadaanak. SebagaimanaditegaskandalamAl-Qur'anAllahberfirman:
'�1�1J U U k l � 1 Uj
[iTi] 1jjii � u Uj
22
Sembahlah Allah danjanganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan
sesuatupun.Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa,
karib-kerabat, anak-anakyatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan
tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabildan hamba
sahayamu.SesungguhnyaAllah tidakmenyukaiorang-orangyangsombong
dan membangga-banggakan<i/rz.(Q.S.An-Nisa:36)
Oleh karena itu, keluarga memiliki nilai strategis dalam memberikan
pendidikan nilai kepada anak, terutama pendidikan nilai Ilahiyah. Keluarga
dituntut untuk merealisasikan nilai-nilai yang positif nilai-nilai keagamaan
sehinggaterbinakepribadiananakyangbaikpula.
Oleh karena itu seorang anak diharapkan berbakti berakhlak kepada
orangtuanya. Bentukaktualisasinya akhlak anakkepadaorangtuayangmasih
hidup adalah'�:
a) Tidakmengucapkankata"ah"kepadakeduaorangtua.
b) Tidakbolehmembentaknyaataumemarahiorangtua.
c) Mengucapkankatayang memuliakandanmenghormati orangtua.
d) Danmerendahkandiridihadapanorangtua.
Adapun bentuk aktualisasi akhlak kepada orang tua yang sudah
meninggal di antaranya :
a) Mendo'akankeduaorangtuayangtelahmeninggal.
b) Memintaampunanuntukkedua orangtua.
c) Mengingatdanmelaksanakannasehat-nasehatnya.
d) Menjalinpersahabatandengansahabatorangtuaketikamasih hidup.
e) Menziarahikuburoarangtua, danlainya.
Maka berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan oleh penulis bahwa
keluarga merupakan peran penting terhadap pendidikan akhlak anak-anak
tempat meletakkan dasar-dasarkepribadian diri seorang anak terutama agama
karena agama merupakan pendidikan akhlak yang utama yang sangat positif
sehinggaterbinakepribadian anak yangbaik. Sebagai contoh akhlak terhadap
23
keluargaadalahBerkata sopanyaitubicarayangbaik kepadaorangyanglebih
tua dantidakberkatayangmenyakitkan oranglain. Rendahhatiyaitubersikap
tidak menyombongkan diri dihadapan orang lain terutama orang tua.
Menghargai waktu yaitu pandai mengkondisikan waktu agar segala sesuatu
pekerjaan yang dilakukan tidak menjadi sia-sia. Menghormati orang tua yaitu
tidak suka membantah apa yang diperintahkan orang tua dan mau
mendengarkannasehatorangtua.
3)Akhlakterhadap Masyarakat
Dari lahir sampai mati manusia hidup sebagai anggota masyarakat.
Hidup dalammasyarakat berartiadanyainteraksi sosialdengan orang-orangdi
sekitar dan dengan demikian mengalami pengaruh dan mempengaruhi orang
lain.Interaksisosial sangatutamadalamtiap masyarakat.
Manusia adalah makhluk sosial.la hidup dalam hubungannya dengan
orang lain dan hidupnya bergantung pada orang lain. Karena itu manusia tak
mungkin hidup layak di luarmasyarakat.��Masyarakat adalahsuatu kelompok
manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, adat istiadat
yangsama-sama ditaatidalamlingkungannya.��
Masyarakat adalah sebagai kumpulan individu dan kelompok yang di
ikat oleh kesatuan budaya, agama, dan pengalaman-pengalaman yang sama
serta memiliki sejumlah penyesuaian dalam ikut memikul tanggung jawab
pendidikan secara bersama-sama. Jadi, tanggungjawab masyarakat terhadap
pendidikan adalah bagaimana masing-masing anggota masyarakat ikut
menciptakan suatu sistem pendidikan dalammasyarakat sehingga mendorong
masing-masing anggota masyarakat untuk mendidik dirinya sendiri agar
bersediamendidik anggotamasyarakatlainnya.��
Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan.Secara
sederhana masyarakat dapat diartikan sebagai kumpulan individu dan
kelompok yang diikat oleh kesatuan negara, kebudayaan, dan agama.Setiap
S.Nasution,SosiologiNasution,(Jakarta:BumiAksara,2010)cet.5,h.60 AbuAhmadi,IlmuSosialDasar, (Jakarta:BinaAksara, 1988)cet. 1,h.97
24
masyarakat mempunyai cita-cita, peraturan-peraturan, dan sistem kekuasaan
tertentu.
Masyarakat, besar pengaruhnya dalam memberi arah terhadap
pendidikan anak, terutama pemimpin masyarakat atau penguasa yang ada di
dalamnya. Pemimpin masyarakat muslim tentu saja menghendaki agar setiap
anak dididik menjadi anggota yang taat dan patuh menjalankan agamanya,
baik dalam lingkungan keluarganya, anggota sepermainannya, kelompok
kelasnya dan sekolahnya. Bila anak telah besar diharapkan menjadi anggota
yangbaikpulasebagaiwargadesa, wargakota, danwarganegara.��
Pendidikan dalam pendidikan masyarakat ini boleh dikatakan
pendidikan secaratidak langsung, pendidikan yang dilaksanakan dengan tidak
sadaroleh masyarakat. Dan anakdidiksendiri secarasadar atautidakmendidik
dirinya sendiri, mencari pengetahuan dan pengalaman sendiri, mempertebal
keimanan sertakeyakinan sendiri akan nilai-nilaikesusilaan dankeagamaan di
dalam masyarakat. Oleh karena itu bagi anak-anak didik Islam, sudah
sewajamya masuk lembaga-lembaga pendidikan masyarakat yang berdasarkan
ajaran Islam. Hal ini dapat dimengerti, karena dengan organisasi yang
berdasarkan Islam itu anak-anak didik akan mendapat pendidikan yang sesuai
dengan ajaranIslam.
Tanggung jawab kemasyarakatan dapat dilakukan dengan kegiatan
pembentukan hubungan sosial melalui upaya penerapan nilai-nilai akhlak
dalampergaulan sosial.Langkah-langkahpelaksanaannyamencakup :
1) Melatih diriuntuktidak melakukanperbuatan keji dantercela sepertimenipu,
membunuh, menjadi rentemir, menghalalkan harta orang lain, makan harta
anakyatim, menyakitisesamaanggotamasyarakat danlainsebagainya.
2) Mempererat hubungan kerja sama dengan cara menghindarkan diri dari
perbuatan yang dapat mengarah kepada rusaknya hubungan sosial seperti
membelakejahatan,berkhianat, melakukankesaksian yangpalsu, mengisolasi
diridarimasyarakat, dan Iain-lainsebagainya.
25
3) Menggalakan perbuatan-perbuatan yang terpuji dan memberi manfaat dalam
kehidupan bermasyarakat seperti memaafkan kesalahan, menepati janji,
memperbaiki hubungan antarmanusia, danIain-lain.
4) Membina hubungan sesuai dengan tatatertib, seperti berlaku sopan, meminta
izinketikamasuk rumah, danmasih banyak contohlain."�'
Akhlak kepada masyarakat atau tetangga berati ketentuan-ketentuan
yang hams dilaksanakan seseorang yang masyarakat dan hak-hak yang
diterimanya dari masyarakat. Diantara aktualisasi akhlak terhadap masyarakat
adalah
a) Tolongmenolongantara sesamamasyarakat.
b) Meminjamkan sesuatu yang dibutuhkan tetangga, jika seseorang
memilikinya.
c) Menjengukmasyarakatyangsakit.
d) Salingmemberinasehatsesamamasyarakat.
Jadi, pendidikan sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari
terutama akhlak sebagai landasan atau pondasi untuk kehidupan.Akhlak
sebagai ujung tombak yang harus dimiliki oleh manusia supaya menjadi
manusia yang baik.Dalam lingkungan masyarakatmerupakan pendidikan
setelah keluarga sehingga akan tercapai suasana yang harmonis, saling
menghargai perbedaanyangterdapatdimasyarakat.
Ada dua penggolongan akhlak secara garis besar yaitu : Akhlak
mahmudahtfadhillah) dan Akhlak mazmumah(qabihah). Yang di maksud
akhlak mahmudah adalah segala macam sikap dan tingkah laku yang baik
(terpuji). Sebaliknya segala macam sikap dan tingkah laku yang tercela
disebutdengan akhlakmazmumah."*�
Adapun sifat-sifat mahmudah yang dikemukakan para ahli adalah sebagai
berikut:
"�'SaidAgilHusinA1Munawar,AktualisasiNilai-nilaiQur'andalamSistemPendidikan
Islam, (tt.p:PT.CiputatPress,2005)cet.2,h.8-9
"��KasmuriSelamat,Ihsan Sanusi, AkhlakTasawufUpayaMeraihKehalusanBudidan kedekatan, (Jakarta:KalamMulia,2012)cet. 1,h.76-77
26
1) Al-Amanah (Sifatjujur dandapatdipercaya)
Sesuatuyang dipercayakan kepada seseorang, baik harta, ilmu, rahasia Atau
lainnya yang wajib dipelihara dan disampaikan kepada yang berhak
menerimanya.
2) Al-Alifah (Sifat yang disenangi)
Pandai menundukkan sesuatupadaproporsiyangsebenarnya,bijaksana dalam
sikap, perkataan danperbuatan niscaya pribadi akan disenangi oleh anggota
masyarakatdalamkehidupan danpergaulansehari-hari.
3) Al-Afwu (Sifatpemaaf)
Manusia tiada sunyi dari khilaf dan salah. Maka apabila orang berbuat
sesuatu terhadap diri seseorang yang karena khilafatau salah, maka patutlah
dipakai sifat lemah lembut sebagai rahmat Allah terhadapnya, maafkanlah
kekhilafan atau kesalahannya, janganlah mendendam serta mohonkanlah
ampunan kepada Allah untuknya, semoga ia surut dari langkahnya yang
salah,laluberlakubaikdimasadepan sampaiakhirhayatnya.
4) AnieSatun (Sifat manis muka)
Menghadapi sikap orang yang menjemukan, mendengar berita fitnah
yang memburukkan nama baik, harus disambut semuanya itu dengan manis
muka dansenyum.
5) Al-Khairu (KebaikanatauBerbuatbaik)
Tidakperlu disuruh untuk berbuat baik terhadap sesama manusia, tetapi
juga terhadap hewan, hendaknya juga berbuat baik, sebab setiap kebaikan
walaupun kecil sekali, namun Allah akan membalasnya juga kelak di
akhirat,demikianjanji-Nya
6) Al-Khusyu (Tekunbekerjasambilmenundukkan diri/berzikir)
Khusyu dalam perkataan, maksudnya ibadah yang berpola perkataan,
dibacakhusus kepada Allah dengan tekun sambil bekerja dan menundukkan
diritakut kepadaAllah."'''
7) Shidiq (Benar,Jujur)
27
Shidiq (Ash-Sidqu) artinya benar atau jujur, lawan dari dusta atau
bohong. Seorang muslim di tuntut selalu berada dalam keadaan benar lahir
batin.Antarahatidanperkataanhams samatidakbolehberbeda.
Adapun sifat-sifatmazmumahadalahdiantaranyasebagaiberikut:
a) Dusta
Berdusta merupakan salah satu penyelewengan lidah. Urusan dusta
termasuk hal yang berbahaya, karena termasuk urusan haram yang
menyebabkan pelakunya terje