• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tingkat Pengetahuan dan Sikap Guru Wanita yang sudah Menikah tentang Pap Smear sebagai Deteksi Dini Kanker Serviks di Yayasan Pendidikan Katolik Mariana

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tingkat Pengetahuan dan Sikap Guru Wanita yang sudah Menikah tentang Pap Smear sebagai Deteksi Dini Kanker Serviks di Yayasan Pendidikan Katolik Mariana"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Novia Magdalena Sitohang Tempat / Tanggal Lahir : Kota Medan / 23 November 1995 Agama : Katolik

Alamat : Jl. Kapten Muslim no.112

Riwayat Pendidikan : 1. SD Katolik Mariana (2002-2007) 2. SMP Katolik Mariana

(2007-2010)

3. SMA Katolik Mariana (2010-2013)

4. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (2013-sekarang) Riwayat Organisasi : Standing Commitee On Reproductive

(2)

Lampiran 2

(3)

Lampiran 3

(4)

Lampiran 4

Lembar Persetujuan Responden

Saya yang bertandatangan dibawah ini :

Nama :

Alamat :

Setelah mendapatkan penjelasan dan mengerti tentang tujuan penelitian

Judul : “ Tingkat Pengetahuan dan Sikap Guru Wanita yang sudah Menikah tentang Pap Smear sebagai Deteksi Dini Kanker Serviks di Yayasan Pendidikan Katolik Mariana”

Peneliti : Novia Magdalena Sitohang

Bahwa saya diminta untuk berperan serta dalam penelitian yang nantinya akan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh peneliti. Sebelumnya saya sudah diberikan penjelasan mengenai maksud dan tujuan penelitian ini dan saya mengerti bahwa peneliti akan menjaga kerahasiaan diri saya. Demikian secara sadar, sukarela, dan tidak ada unsur paksaan dari siapapun, saya berperan serta dalam penelitian ini dan bersedia menandatangani lembar persetujuan ini.

Medan, 2016

Responden

(5)

Lampiran 5

Lembar Kuesioner Penelitian

Tingkat Pengetahuan dan Sikap Guru Wanita yang sudah Menikah tentang Pap Smear sebagai Deteksi Dini Kanker Serviks di Yayasan Pendidikan Katolik Mariana

A. IDENTITAS SUBJEK

Umur : _____ tahun

Pendidikan terakhir : ( ) S1

( ) S2 ( ) S3

Apakah Ibu pernah melakukan pemeriksaan Pap smear ? ( ) Pernah ( ) Tidak pernah

B. Berilah tanda silang (√ ) pada pilihan jawaban yang menurut Anda PALING BENAR

No Pernyataan Benar Salah

1 Penyakit kanker serviks (leher rahim) dapat dicegah

2 Pap smear adalah pemeriksaan untuk mendeteksi dini penyakit kanker serviks (leher rahim)

3 Pap smear bermanfaat untuk mendeteksi lebih dini adanya kelainan pada serviks (leher rahim) sehingga pengobatan dapat diberikan sesegera mungkin

4 Pap smear tidak dapat mencegah kanker serviks (leher rahim)

5 Semua wanita yang telah menikah dianjurkan untuk melakukan Pap smear sedikitnya 3 tahun sekali 6 Pap smear adalah tes yang dianjurkan hanya untuk

(6)

7 Pap smear hanya dilakukan jika ada tanda infeksi atau perdarahan dari vagina

8 Pemeriksaan Pap smear bisa dilakukan pada wanita yang sedang hamil

9 Pap smear bisa menyebabkan infeksi di leher rahim 10 Pemeriksaan Pap smear dapat menimbulkan rasa

sakit

(7)

C. Berilah tanda (√) sesuai dengan pendapat Anda

No. Pernyataan Setuju Tidak setuju

1 Pap smear adalah suatu metode pemeriksaan sel-sel yang diambil dari leher rahim dengan menggunakan mikroskop.

2 Usia seorang wanita wajib melakukan pemeriksaan Pap smear adalah di bawah 35 tahun.

3 Seorang wanita harus melakukan pemeriksaan Pap smear jika sudah melakukan hubungan intim secara aktif 4 Seorang wanita yang akan melakukan

pemeriksaan Pap smear, dua hari sebelumnya tidak boleh melakukan hubungan intim.

5 Wanita yang banyak anak (sering

melahirkan) wajib melakukan pemeriksaan Pap smear

6 Seorang wanita yang menggunakan kontrasepsi hormonal lebih dari 5 tahun juga wajib melakukan pemeriksaan Pap smear.

7 Seorang wanita wajib melakukan

pemeriksaan Pap smear minimal satu kali seumur hidup.

8 Sebaiknya memperoleh informasi tentang pemeriksaan Pap smear langsung dari petugas kesehatan atau dokter kandungan. 9 Tenaga kesehatan yang cocok / layak

melakukan pemeriksaan Pap smear adalah dokter kandungan dan bidan saja.

10 Manfaat dari pemeriksaan Pap smear adalah dapat mendeteksi secara dini kanker leher rahim.

11 Biaya dari pemeriksaan Pap smear sangat murah dan mudah dilakukan serta aman dan hasil akurat

(8)

Lampiran 6

Data Induk Penelitian

Pengetahuan

no usia pendidikan pap smear pq1 pq2 pq3 pq4 pq5 pq6 pq7 pq8 pq9 pq10 pq11 total

1 36 s1

tidak

pernah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

2 51 s1 pernah 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 10

3 51 s1

tidak

pernah 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 10

4 40 s1

tidak

pernah 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 10

5 28 s1

tidak

pernah 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 10

6 29 s1

tidak

pernah 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 7

7 52 s1 pernah 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 10

8 44 s1

tidak

pernah 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 9

9 43 s1

tidak

pernah 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 8

10 30 s1

tidak

pernah 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 6

11 29 s1

tidak

pernah 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 9

12 46 s1

tidak

pernah 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 10

13 27 s1 pernah 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 7

14 55 s1

tidak

pernah 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 10

15 46 s1

tidak

pernah 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 9

16 41 s1

tidak

pernah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 9

17 46 s1

tidak

pernah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

18 53 s1 pernah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

19 48 s1

tidak

pernah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

20 51 s1 pernah 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 9

21 48 s1 pernah 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 9

22 49 s1 pernah 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 9

23 28 s1

tidak

pernah 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 6

24 54 s1 pernah 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 10

25 55 s1

tidak

pernah 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 7

26 53 s1 pernah 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 9

27 56 s1 pernah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

28 50 s1

tidak

pernah 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 8

29 59 s1 pernah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

30 33 s1

tidak

(9)

Sikap

no sq1 sq2 sq3 sq4 sq5 sq6 sq7 sq8 sq9 sq10 sq11 sq12 total

1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 9

2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12

3 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 8

4 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

5 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 9

6 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 8

7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 11

8 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 8

9 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 11

10 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 10

11 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 9

12 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 9

13 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 8

14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12

15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12

16 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

17 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 9

18 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 11

19 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 8

20 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 9

21 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 10

22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12

23 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 6

24 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 10

25 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 10

26 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12

28 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 6

29 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 8

(10)

Lampiran 7

Hasil Uji Statistik

Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Berdasarkan

Jawaban Kuesioner tentang Pap Smear

Pertanyaan 1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

0 1 3,3 3,3 3,3

1 29 96,7 96,7 100,0

Total 30 100,0 100,0

Pertanyaan 2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid 1 30 100,0 100,0 100,0

Pertanyaan 3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid 1 30 100,0 100,0 100,0

Pertanyaan 4

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

0 8 26,7 26,7 26,7

1 22 73,3 73,3 100,0

(11)

Pertanyaan 5

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

0 11 36,7 36,7 36,7

1 19 63,3 63,3 100,0

Total 30 100,0 100,0

Pertanyaan 7

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

0 2 6,7 6,7 6,7

1 28 93,3 93,3 100,0

Total 30 100,0 100,0

Pertanyaan 8

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

0 6 20,0 20,0 20,0

1 24 80,0 80,0 100,0

Total 30 100,0 100,0

pertanyaan 9

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

0 11 36,7 36,7 36,7

1 19 63,3 63,3 100,0

Total 30 100,0 100,0

Pertanyaan 6

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

0 3 10,0 10,0 10,0

1 27 90,0 90,0 100,0

(12)

Pertanyaan 11

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

0 5 16,7 16,7 16,7

1 25 83,3 83,3 100,0

Total 30 100,0 100,0

Pertanyaan 10

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

0 8 26,7 26,7 26,7

1 22 73,3 73,3 100,0

(13)

Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Berdasarkan

Jawaban Kuesioner tentang Pap Smear

Pertanyaan 1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

0 5 16,7 16,7 16,7

1 25 83,3 83,3 100,0

Total 30 100,0 100,0

Pertanyaan 2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

0 9 30,0 30,0 30,0

1 21 70,0 70,0 100,0

Total 30 100,0 100,0

Pertanyaan 3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

0 9 30,0 30,0 30,0

1 21 70,0 70,0 100,0

Total 30 100,0 100,0

Pertanyaan 4

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

0 14 46,7 46,7 46,7

1 16 53,3 53,3 100,0

(14)

Pertanyaan 5

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

0 10 33,3 33,3 33,3

1 20 66,7 66,7 100,0

Total 30 100,0 100,0

Pertanyaan 6

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

0 3 10,0 10,0 10,0

1 27 90,0 90,0 100,0

Total 30 100,0 100,0

Pertanyaan 7

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

0 5 16,7 16,7 16,7

1 25 83,3 83,3 100,0

Total 30 100,0 100,0

Pertanyaan 8

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

0 3 10,0 10,0 10,0

1 27 90,0 90,0 100,0

Total 30 100,0 100,0

Pertanyaan 9

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

0 7 23,3 23,3 23,3

1 23 76,7 76,7 100,0

(15)

Pertanyaan 10

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid 1 30 100,0 100,0 100,0

Pertanyaan 11

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

0 7 23,3 23,3 23,3

1 23 76,7 76,7 100,0

Total 30 100,0 100,0

Pertanyaan 12

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

0 1 3,3 3,3 3,3

1 29 96,7 96,7 100,0

(16)

Frequencies

Statistics

N Valid 30

Missing 0

Frequency Table

Pengetahuan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

tinggi 22 73,3 73,3 73,3

sedang 6 20,0 20,0 93,3

rendah 2 6,7 6,7 100,0

Total 30 100,0 100,0

Sikap

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

baik 15 50,0 50,0 50,0

cukup 2 6,7 6,7 56,7

kurang 13 43,3 43,3 100,0

Total 30 100,0 100,0

Pernah melakukan papsmear atau tidak

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

pernah 11 36,7 36,7 36,7

tidak pernah 19 63,3 63,3 100,0

(17)

DAFTAR PUSTAKA

1. Haroon S, Cui M. Role of Pap Smear in early diagnosis of cervical cancer- A Case Study of women in Saudi Arabia. Life Science Journal. 2012; 9(2): 1027-1036.

2. Darnindro N, Jasin MR, Martina, Heryanto L, Ardiansyah D, Tambunan M, Heriyanto P, Wawolumaya C, Kayika IPG. Pengetahuan Sikap Perilaku Perempuan yang Sudah Menikah Mengenai Pap Smear dan Faktor-Faktor yang Berhubungan Di Rumah Susun Klender Jakarta 2006. Majalah Kedokteran Indonesia. 2007; 57(7): 220-226.

3. Prandana DA, Rusda M. Pasien Kanker Serviks di RSUPH. Adam Malik Medan Tahun 2011. 2013; 1(2): 19-20.

4. Romadhoni, Yazid N, Aviyanti D. Penyerapan Pengetahuan Tentang Kanker Serviks Sebelum Dan Sesudah Penyuluhan. Jurnal Kedokteran Muhammadiyah. 2012, 1(1): 38-42.

5. Fauziah RM, Wirawan JP, Lorrianto R, Utari AP, Cahyanur R, Budiningsih S. Deteksi Dini Kanker Serviks pada Pusat Pelayanan Primer di Lima Wilayah DKI Jakarta. Majalah Kedokteran Indonesia. 2011; 61(11): 447-452. 6. Ismarwati, Sutaryo, Widyatama R. Promosi Kesehatan dalam Meningkatkan

Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Deteksi Dini Kanker Serviks pada Ibu-Ibu Anggota Pengajian. 2011; 27(2): 66-74.

7. Purwoto G & Nuranna L. Metode Skrining Alternatif Pada Kanker Serviks. Jakarta: Penerbit FKUI,2002. p.142-143.

8. Schoenstadt A. Cervical Cancer Screening. Dapat diakses melalui:

http://cervical-cancer.emedtv.com/cervical-cancer/cervical-cancer-screening.html [Diakses pada25 Maret 2016]

9. Lestadi J. Sitologi pap smear: alat pencegahan dan deteksi dini kanker leher rahim. Jakarta: EGC, 2009. p.19-20.

10. Sukaca EB. Cara Cerdas Menghadapi Kanker Serviks (Leher Rahim). Yogyakarta: Genius Printika, 2009. p.21-22.

11. Manuaba IBG. Pemeriksaan Pap Smear: Dasar-Dasar Teknik Operasi Ginekologi. Jakarta: EGC, 2005. p.100-104.

12. James N. Pedoman Tatalaksana Kanker. Per himpunan Onkologi Indonesi a. Jakar ta: EGC, 2010. p.2.

13. Indarti Junita. Infeksi Human Papilloma virus, In :Andrijono,Wresti Indriatmi, editors. Jakarta: Penerbit FK UI, 2013.p.94.

14. Benson RC, Pernoll ML. Buku Saku Obstetri dan Ginekologi Ed9. Jakarta: EGC, 2009. p.533.

15. Nuranna L. Buku Acuan Nasional Onkologi Ginekologi. In: Aziz M Farid, Adrijojo, Saifuddin Abdul Bari, editors. Kanker Serviks. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2006. p.111.

16. Mescher AL. Histologi Dasar JunqueiraEd 12. Jakarta: EGC,200. p.394. 17. Crum P. The Female Reproductive Tract. In: Robin and Kumar: Pathologic

(18)

18. Price SA, Wilson LM. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Ed 6. Jakarta: EGC, 2005. p.55-57.

19. Dalimartha S. Kanker Serviks: Deteksi Dini Kanker & Simplisia Anti kanker. Jakarta: Penebar Swadaya, 2004. p.35-37.

20. Notoatmodjo S. Konsep Perilaku dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta, 2003. p.28-29.

21. Budiman AR. Pengetahuan dan Sikap dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika, 2013. p.30-31.

22. Julianti N. Gambaran Tingkat Pengetahuan dan Sikap pada Wanita Terhadap Pemeriksaan Pap Smear di Kelurahan Bontoa Kecamatan Mandai Kabupaten Maros. Makassar, 2015.

23. Martini N. Hubungan Karakteristik, Pengetahuan dan Sikap Wanita Pasangan Usia Subur dengan Tindakan Pemeriksaan Pap Smear Di Puskesmas Sukawati II. Bali, 2013.

24. Octavia C. Gambaran Pengetahuan Ibu Mengenai Pemeriksaan Pap Smear Di Kelurahan Petisah Tengah Tahun 2009. Medan, 2009.

(19)

BAB 3

KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP

3.1. Kerangka Teori

Berdasarkan tinjauan pustaka di atas, maka kerangka teori dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

3.2. Kerangka Konsep

Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

HPV

Vaksin

Metaplasia Zona Transformasi

Kanker serviks

Pap Smear

 Umur

 Paritas

 Sosial Ekonomi

 Usia saat menikah

 Pengetahuan

 Sikap

Sikap Pengetahuan

Wanita Yang

(20)

BAB 4

METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain cross-sectional, yang bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap guru wanita yang sudah menikah mengenai pap smear sebagai deteksi dini kanker serviks di Yayasan Pendidikan Katolik Mariana.

4.2. Waktu dan Tempat Penelitian 4.2.1 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama 8 bulan, terhitung sejak bulan April 2016 sampai November 2016 yang meliputi studi kepustakaan, pengumpulan data, pengolahan data dan penulisan laporan penelitian.

Tabel 4.1. Waktu Pelaksanaan Penelitian

Kegiatan Kegiatan April 2016 Mei 2016 Juni 2016 Juli 2016 Agustus 2016 September 2016 Oktober 2016 November 2016 Pengajuan Judul Studi Kepustakaan Seminar Proposal Pengumpulan Data Pengolahan Data Laporan Hasil Penelitian

4.2.2 Tempat Penelitian

(21)

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian 4.3.1 Populasi

Populasi penelitian ini adalah guru wanita di Yayasan Pendidikan Katolik Mariana yang berjumlah 30 orang.

4.3.2 Sampel

Penentuan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode total sampling yaitu semua yang ada dipopulasi yang sesuai dengan kriteria

inklusi dan eksklusi dijadikan sebagai sampel. Kriteria inklusi sampel antara lain :

- Wanita yang sudah menikah Kriteria eksklusi sampel antara lain :

- Tidak bersedia menjadi responden 4.4. Teknik Pengumpulan Data 4.4.1 Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sampel. Pengumpulan data dilakukan dengan metode pengisian kuesioner oleh responden yang dilakukan secara langsung oleh peneliti terhadap sampel penelitian.

4.4.2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapatkan dari sekolah di Yayasan Pendidikan Katolik Mariana berupa data guru wanita yang mengajar di sekolah Yayasan Pendidikan Katolik Mariana.

4.5. Pengolahan dan Analisa Data

Pengolahan data dilakukan secara manual meliputi: 4.5.1.Editing

(22)

4.5.2.Coding

Coding merupakan proses merubah data dalam bentuk huruf menjadi data

berbentuk angka. Pemberian kode angka untuk mempermudah peneliti dalam melakukan entry dan analisis data.

4.5.3.Entry data

Peneliti melakukan entry atau pemasukan data yang telah melalui proses editing dan coding ke perangkat komputer pada software pengolah data.

4.5.4.Cleaning

Sebelum dilakukan analisis data, peneliti melakukan pengecekan kembali terhadap kemungkinan ada kesalahan saat pemasukan data ke perangkat komputer.

Analisa data pada penelitian ini menggunakan analisa univariat. Analisa univariat bertujuan untuk melihat distribusi frekuensi dan persentasi dari variabel penelitian. Pengetahuan pemeriksaan pap smear merupakan data kategorik, sehingga peringkasan data dan data yang dikumpulkan disajikan dalam bentuk informasi jumlah dan persentasi. Pemberian skoring data tentang pengetahuanobjek setiap pertanyaan diberikan pilihan jawaban. Untuk mendapatkan persentasi jawaban benar digunakan rumus:

= 100%

(23)

Tabel 4.3. Kriteria untuk penilaian variabel pengetahuan ibu :25

Klasifikasi Nilai Kategori

Penilaian

76% - 100% Tinggi

56%-75%

≤55%

Sedang Rendah

Sedangkan, pemberian skoring data mengenai sikap ibu tentang Pap smear, digunakan kategori ibu yang setuju dengan pemeriksaan Pap smear dan ibu yang tidak setuju dengan pemeriksaan Pap smear.25

4.6. Defenisi Operasional 1. Pengetahuan

a. Defenisi : Apa yang diketahui responden berkaitan dengan kuesioner pemeriksaan pap smear

b. Alat ukur : Menggunakan kuesioner yang telah di validasi oleh Nurdiana Julianti 2015.22

c. Cara ukur : Membagikan kuesioner dengan didampingi oleh peneliti untuk memberikan penjelasan. Responden diingatkan untuk mengisi keseluruhan kuesioner yang telah diberikan.

d. Hasil ukur : Benar diberi skor 1, Salah diberi skor 0

e. Kriteria objektif : Skala pengukurannya adalah ordinal, dengan parameter dan kategori sebagai berikut:25

Tinggi (76-100%) Sedang (56-75%) Rendah (<55%) 2. Sikap

a. Definisi : Respon responden terhadap pemeriksaan pap smear.

(24)

c. Cara ukur : Responden mengisi kuesioner dengan cara memberi check list.

d. Hasil ukur : Setuju, Tidak setuju

e. Kriteria objektif : Skala pengukurannya adalah ordinal, hasil ukur dikelompokkan dalam kategori :25

(25)

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

5.1.1.Deskripsi Lokasi Penelitian

Lokasi dalam penelitian ini adalah Yayasan Pendidikan Katolik Mariana, yang beralamat di Jalan Kapten Muslim No.112 Medan Kelurahan Dwikora, Kecamatan Medan Helvetia. Yayasan Pendidikan Katolik Mariana memiliki luas sekolah sebesar ± 7338 m2.

Menurut data yang diperoleh dari tata usaha banyak jumlah guru wanita tahun 2016 sebanyak 30 orang.

5.1.2.Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Riwayat Pap smear Tabel 5.1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan Riwayat Pap smear

Riwayat Pap smear Jumlah %

Pernah 11 36,7

Tidak Pernah 19 63,3

Total 30 100

Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah responden yang pernah melakukan pemeriksaan Pap smear sebanyak 11 orang (36,7%), sedangkan 19 orang lainnya (63,3%) belum pernah melakukan pemeriksaan Pap smear.

5.1.3.Gambaran Tingkat Pengetahuan Guru Wanita Terhadap Pemeriksaan Pap smear

Tabel 5.2 Gambaran Tingkat Pengetahuan Guru Wanita Terhadap Pemeriksaan Pap smear

Tingkat Pengetahuan Jumlah %

Rendah 2 6,7

Sedang 6 20,0

Tinggi 22 73,3

Total 30 100

(26)

maksimal) yaitu sebanyak 6 orang (20,0%), dan responden dengan tingkat pengetahuan rendah (responden dengan skor <55% dari skor maksimal) yaitu sebanyak 2 orang (6,7%).

Tabel 5.3 Distribusi frekuensi jawaban responden pada variabel pengetahuan

No Pertanyaan Benar Salah

n % n %

1 Penyakit kanker serviks (leher rahim) dapat dicegah.

29 96,7 1 3,3

2 Pap smear (test pap) adalah pemeriksaan untuk mendeteksi dini penyakit kanker serviks (leher rahim).

30 100 0 0

3 Pap smear bermanfaat untuk mendeteksi lebih dini adanya kelainan pada serviks (leher rahim) sehingga pengobatan dapat diberikan sesegera mungkin.

30 100 0 0

4 Pap smear tidak dapat mencegah kanker serviks (leher rahim).

22 73,3 8 26,7

5 Semua wanita yang telah menikah dianjurkan untuk melakukan pap smear sedikitnya 3 tahun sekali.

19 63,3 11 36,7

6 Pap smear adalah tes yang dianjurkan hanya untuk wanita lanjut usi (diatas 50 tahun).

27 90,0 3 10,0

7 Pap smear hanya dilakukan jika ada tanda infeksi atau perdarahan dari vagina

28 93,3 2 6,7

8 Pemeriksaan pap smear bisa dilakukan pada wanita yang sedang hamil

24 80,0 6 20,0

9 Pap smear bisa menyebabkan infeksi di leher rahim.

19 63,3 11 36,7

10 Pemeriksaan pap smear dapat menimbulkan rasa sakit

22 73,3 8 26,7

11 Pemeriksaan pap smear membutuhkan waktu yang lama

25 83,3 5 16,7

(27)

5.1.4.Gambaran Sikap Wanita Terhadap Pemeriksaan Pap Smear Tabel 5.4 Gambaran Sikap Wanita Terhadap Pemeriksaan Pap Smear

Sikap Jumlah %

Baik 15 50,0

Cukup Kurang 2 13 6,7 43,3

Total 30 100

Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sikap wanita terhadap pemeriksaan pap smear di Yayasan Pendidikan Katolik Mariana yang menunjukkan sikap baik sebanyak 15 orang (50,0%), yang menunjukkan sikap cukup sebanyak 2 orang (6,7%), dan yang menunjukkan sikap kurang sebanyak 13 orang (43,3%).

Tabel 5.5 Distribusi frekuensi jawaban responden pada variabel sikap

No Pertanyaan

Setuju Tidak

setuju

n % n %

1 Pap smear adalah suatu metode pemeriksaan sel-sel yang diambil dari leher rahim dengan menggunakan mikroskop.

25 83,3 5 16,7

2 Usia seorang wanita wajib melakukan pemeriksaan pap smear adalah dibawah 35 tahun.

21 70,0 9 30,0

3 Seorang wanita harus melakukan pemeriksaan pap smear jika sudah melakukan hubungan intim secara aktif

21 70,0 9 30,0

4 Seorang wanita yang akan melakukan pemeriksaan pap smear, dua hari sebelumnya tidak boleh melakukan hubungan intim

16 53,3 14 46,7

5 Wanita yang banyak anak (sering melahirkan) wajib melakukan pemeriksaan pap smear

20 66,7 10 33,3

6 Seorang wanita yang menggunakan kontrasepsi horonal lebih dari 5 tahun juga wajib melakukan

(28)

pemeriksaan pap smear 7 Seorang wanita wajib

melakukan pemeriksaan Pap smear minimal satu kali seumur hidup.

25 83,3 5 16,7

8 Sebaiknya memperoleh informasi tentang pemeriksaan pap smear langsung dari petugas kesehatan atau dokter kandungan

27 90,0 3 10,0

9 Tenaga kesehatan yang cocok/layak melakukan pemeriksaan pap smear adalah dokter kandungan dan bidan saja.

27 90,0 3 10,0

10 Manfaat dari pemeriksaan pap smear adalah dapat mendeteksi secara dini kanker leher rahim.

30 100,0 0 0

11 Biaya dari pemeriksaan pap smear sangat murah dan mudah dilakukan serta aman dan hasil akurat.

23 76,7 7 23,3

12 Pemeriksaan pap smear sebaiknya dilakukan di rumah sakit, puskesmas, klinik swasta serta bidan/dokter praktek swasta.

29 96,7 1 3,3

(29)

5.2. Pembahasan

Dari seluruh responden yang ada jumlah guru wanita yang sudah pernah melakukan pemeriksaan Pap smear sebanyak 11 orang sedangkan guru wanita yang tidak pernah melakukan pemeriksaan Pap smear sebanyak 19 orang. Hal ini sesuai dengan penelitian Julianti (2015) yang menunjukkan bahwa dari 112 orang yang pernah melakukan Pap smear hanya sebanyak 9 orang.

Dari hasil penelitian, ternyata 73,3% guru wanita di Yayasan Pendidikan Katolik Mariana memiliki pengetahuan yang baik mengenai Pap smear, sedangkan guru wanita yang berpengetahuan sedang mengenai pemeriksaan pap smear sebesar 20,0% dan selebihnya berpengetahuan kurang yaitu sebesar 6,7%. Akan tetapi, berbeda dengan penelitian Octavia (2009) yang dilakukan di Kelurahan Petisah Tengah, didapatkan 5,5% berpengetahuan baik mengenai pemeriksaan Pap smear, sedangkan ibu yang berpengetahuan sedang terdapat sebesar 62,7% dan yang berpengetahuan kurang sebesar 31,8%.24 Terdapat perbedaan dari hasil penelitian mungkin disebabkan oleh perbedaan kondisi masyarakat, seperti tingginya arus informasi yang didapatkan. Di Kelurahan Petisah Tengah selain masih kurangnya informasi tentang pemeriksaan Pap smear juga didapatkan kurangnya kewaspadaan masyarakat tentang pencegahan kanker serviks dan deteksi dininya. Sedangkan guru wanita di Yayasan Pendidikan Katolik Mariana sudah memiliki informasi yang baik, dan juga dipengaruhi oleh tingkat pendidikan yang tinggi.

Dari hasil penelitian didapatkan sikap baik pada guru wanita terhadap pemeriksaan Pap smear sebanyak 15 orang (50,0%), sikap cukup pada guru wanita terhadap pemeriksaan Pap smear sebanyak 2 orang (6,7%), dan sikap kurang pada guru wanita terhadap pemeriksaan Pap smear sebanyak 13 orang (43,3%).

(30)

Menurut Notoatmodjo (2003) menyatakan bahwa suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan. Untuk mewujudkan sikap positif menjadi suatu perbuatan nyata (dalam hal ini melakukan tes Pap smear) diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain adalah fasilitas. Disamping faktor fasilitas, juga diperlukan faktor pendukung (support) dari pihak lain.

Sikap merupakan suatu reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap stimulus objek. Sikap bukan dibawa sejak lahir, tetapi dipelajari dan dibentuk oleh pengalaman individu. Sikap adalah suatu bentuk elevasi / reaksi terhadap suatu obyek, yang merupakan keteraturan tertentu dalam hal perasaan, pemikiran, dan predisposisi tindakan seseorang terhadap suatu aspek di lingkungan sekitarnya. Faktor – faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap antara lain pengaruh orang lain yang dianggap penting, pengalaman pribadi, media massa, faktor emosional, pengaruh kebudayaan, lembaga pendidikan/agama.22

(31)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang gambaran tingkat pengetahuan dan sikap guru wanita terhadap pemeriksaan Pap smear di Yayasan Pendidikan Katolik Mariana, Kelurahan Dwikora, Kecamatan Medan Helvetia dapat disimpulkan bahwa :

1. Jumlah responden yang pernah melakukan pemeriksaan Pap smear sebanyak 11 orang (36,7 %).

2. Gambaran tingkat pengetahuan guru wanita terhadap pemeriksaan Pap smear di Yayasan Pendidikan Katolik Mariana adalah tingkat pengetahuan tinggi yaitu sebanyak 22 orang (73,3%).

3. Gambaran sikap guru wanita terhadap pemeriksaan Pap smear di Yayasan Pendidikan Katolik Mariana memiliki hasil sikap baik sebanyak 15 orang (50%).

6.2. Saran

1. Perlu ditingkatkan pemberian informasi tentang kanker serviks dan kegunaan pemeriksaan Pap smear

2. Perlu ditingkatkannya pelayanan secara utuh oleh layanan primer baik dari sumber daya manusia, maupun sarana dan prasarana sehingga dapat menumbuhkan rasa kepercayaan masyarakat untuk melakukan pemeriksaan Pap smear di fasilitas kesehatan primer.

(32)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pap smear

2.1.1.Definisi Pap smear

Pap smear pertama kali diperkenalkan tahun 1928 oleh Dr. George Papanicolou dan Dr. Aurel Babel, namun mulai populer sejak tahun 1943. Pap smear adalah pemeriksaan sitologi yang dilakukan dengan cara mengamati sel-sel yang dieksfoliasi dari genitalia wanita bagian bawah, khususnya serviks.7 Sel-sel yang berasal dari eksfoliasi serviks diambil dan diwarnai secara khusus dan sel-sel yang abnormal dapat terlihat dibawah mikroskop.8 Pap smear adalah ilmu yang mempelajari sel-sel yang lepas atau deskuamasi dari sistem alat kandungan wanita, meliputi sel-sel yang lepas dari vagina, serviks, endoserviks, dan endometrium.9

2.1.2.Tujuan dan Manfaat Pemeriksaan Pap smear

Pap smear bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya proses infeksi, kelainan pra kanker, dan kanker di vagina dan serviks.9Beberapa tujuan dari pemeriksaan Pap smear yaitu: (1). mendeteksi pertumbuhan sel-sel yang akan menjadi kanker, (2). untuk mendeteksi perubahan prakanker pada serviks, (3). mengetahui normal atau tidaknya sel-sel di serviks, (4). mendeteksi infeksi yang disebabkan oleh virus urogenital dan penyakit-penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual, (5). untuk mendeteksi sel abnormal yang terdapat hanya pada lapisan luar dari serviks dan tidak menginvasi bagian dalam, (6). mengetahui tingkat keganasan kanker serviks.10

Beberapa manfaat dari pemeriksaan yaitu: 1. Diagnosis dini keganasan

Pap smear digunakan untuk mendeteksi terjadinya kanker serviks, keganasan tuba fallopi, kanker endometrium, dan keganasan ovarium.

(33)

Pap smear berguna untuk perawatan ikutan setelah dilakukannya operasi dan setelah mendapatkan kemoterapi dan radiasi.

3. Interpretasi hormonal wanita

Pap smear digunakan untuk menentukan siklus menstruasi dengan ovulasi atau tanpa ovulasi, menentukan kemungkinan keguguran pada hamil muda, dan untuk menentukan maturitas kehamilan.

4. Menentukan proses peradangan

Pap smear digunakan untuk menentukan proses peradangan pada berbagai infeksi bakteri atau jamur.11

2.1.3.Prosedur Pemeriksaan Pap smear

Prosedur pemeriksaan Pap smear adalah sebagai berikut:

1. Persiapan alat-alat yang akan digunakan, meliputi formulir konsultasi sitologi, spekulum bivalve (cocor bebek) , spatula Ayre, object glass yang telah diberi tanda atau label pada satu sisinya, dan wadah berisi larutan alkohol 95%.

2. Persiapkan pasien untuk berbaring dengan posisi litotomi.

3. Pasang spekulum kering dan disesuaikan sehingga tampak dengan jelas vagina bagian atas, forniks posterior, serviks uteri, dan kanalis servikalis. 4. Memeriksa serviks apakah normal atau tidak.

5. Spatula Ayre dengan ujung yang pendek dimasukkan ke dalam endoserviks, dimulai dari arah jam 12 dan diputar 360o searah jarum jam. 6. Sediaan lendir serviks dioleskan di atas kaca objek pada sisi yang telah diberi tanda dengan membentuk sudut 45o satu kali usapan.

7. Kemudian kaca objek dicelupkan ke dalam larutan alkohol 95% selama 10 menit.

(34)

2.1.4.Akurasi Pap smear

Sensitivitas Pap smear untuk mendeteksi Cervical Intraepithel Neoplasm (CIN) berkisar antara 50-98% dan spesifitasnya adalah 91,3%. Angka negatif palsu diperkirakan berkisar antara 5-50% dengan kesalahan terbanyak disebabkan oleh pengambilan sediaan yang tidak adekuat (62%), kegagalan skrining (15%), dan kesalahan interpretasi (23%). Angka positif palsu untuk pap smear adalah 3-15%.7

2.1.5.Petunjuk Pemeriksaan Pap smear

a. Skrining sebaiknya dilakukan pertama kali 3 tahun setelah seorang perempuan melakukan hubungan seksual, atau saat berusia 21 tahun. Pap smear dilakukan setiap tahun.

b. Setelah usia 30 tahun, perempuan yang telah memiliki 3 kali berturutan hasil pap smear normal dapat melakukan tes kembali setiap 2-3 tahun. c. Perempuan berusia 70 tahun atau lebih yang telah memiliki 3 kali berturutan hasil pap smear normal atau tidak ada hasil abnormal dalam 10 tahun terakhir dapat berhenti menjalani tes Pap.12

Pap smear sebaiknya tidak dilakukan saat wanita sedang haid (menstruasi). Waktu yang tepat untuk melaksanakan Pap smear adalah 10-20 hari setelah hari pertama haid terakhir. Wanita sebaiknya tidak melakukan hubungan seksual selama 1-2 hari sebelum melaksanakan pemeriksaan Pap smear. Setelah melaksanakan Pap smear, pasien dapat langsung kembali melakukan aktivitasnya sehari-hari.8

2.1.6.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemeriksaan Pap smear a. Umur

(35)

b. Paritas

Paritas merupakan seseorang yang sudah pernah melahirkan bayi yang dapat hidup. Paritas dengan jarak persalinan terlampau dekat atau memiliki jumlah anak lebih dari 2 orang memiliki resiko terhadap terjadinya perubahan sel-sel abnormal pada leher rahim.

c. Sosial ekonomi

Sosial ekonomi yang rendah sering kali terjadi keganasan pada sel-sel mulut rahim, hal ini terjadi karena ketidakmampuan melakukan pemeriksaan pap smear secara rutin.

d. Usia wanita saat menikah

Usia menikah dibawah 20 tahun memiliki resiko lebih besar terjadinya perubahan sel-sel mulut rahim. Hal ini disebabkan karena pada saat usia muda sel-sel rahim masih belum matang, maka sel tersebut tidak rentan terhadap zat-zat kimia yang dibawa oleh sperma dan segala macam perubahannya, jika belum matang, bisa saja ketika ada rangsangan sel yang tumbuh tidak seimbang dan sel yang mati, sehingga kelebihan sel ini dapat merubah sifat menjadi sel kanker.11

2.1.7.Kegagalan Pemeriksaan Pap smear

Kegagalan dari pemeriksaan Pap smear adalah sebagai berikut:

a Penderita : Menstruasi, obat vaginal, pasca persalinan abortus kurang 6 minggu

b Klinisi : Lokasi pengambilan tidak tepat, ketipisan atau ketebalan, objek glass kotor berminyak, telat fiksasi mengeringkan.

(36)

2.1.8.Kelebihan dan Kekurangan pada Pemeriksaan Pap smear

Kelebihan dari Pemeriksaan Pap smear: sudah lama digunakan, diterima secara umum, terdapat dokumentasi hasil yang permanen, pelatihan dan quality control yang jelas, spesifisitas tinggi.13

Kekurangan dari Pemeriksaan Pap smear: hasil tidak langsung tersedia, dibutuhkan transportasi spesimen ke laboratorium, memerlukan quality assurance laboratorium, sensitivitas sedang.13

2.2. Kanker serviks

2.2.1.Definisi Kanker Serviks

Kanker serviks adalah hasil akhir perubahan progresif epitel serviks, paling sering (kira-kira 90%) terjadi pada sambungan skuamokolumner. Insiden kanker serviks sangat menurun selama 50 tahun terakhir ini dan sekarang merupakan kanker wanita nomor enam. Penurunan ini hasil skrining (sitologi serviks, apusan Papanicolaou) dan pencegahan (terapi untuk penyakit preinvasif). Namun demikian, 1-2% wanita berumur lebih dari 40 tahun akan mengalami kanker serviks. Umur rata-rata saat ditegakkan diagnosis adalah 45-47 tahun tetapi penyakit ini dapat muncul jauh lebih awal.14

(37)

2.2.2.Anatomi Serviks

Serviks merupakan bagian sepertiga bawah dari uterus, berbentuk silindris, terdapat kanal yang menghubungkan vagina dengan rongga uterus. Panjang serviks uteri kira-kira 2,5 - 3cm dan memiliki diameter 2 - 2,5cm. Kanker serviks berasal dari permukaan peralihan sel mukosa vagina ke sel mukosa kanalis servikalis.15

Pada serviks terdapat zona transformasi, yaitu area terjadinya perubahan fisiologis sel-sel skuamos dan kolumnar epitel serviks. Terdapat 2 ligamen yang menyokong serviks, yaitu ligamen kardinal dan uterosakral. Ligamen kardinal adalah jaringan fibromuskular yang keluar dari segmen bawah uterus dan serviks ke dinding pelvis lateral dan menyokong serviks. Ligamen uterosakral adalah jaringan ikat yang mengelilingi serviks dan vagina dan memanjang hingga vertebra.15

2.2.3.Histologi Serviks

Struktur histologi serviks terdiri dari:

a. Endoserviks : Epitel selapis silindris penghasil mukus

b. Serabut otot polos hanya terdapat sedikit dan lebih banyak jaringan ikat padat (85%)

c. Ektoserviks : Bagian luar serviks yang menonjol ke arah vagina dan memiliki lapisan basal, tengah, permukaan. Dilapisi oleh sel epitel skuamos non keratin.

Pertemuan selapis silindris endoserviks dengan epitel skuamos ektoserviks disebut taut skuamokolumnar. Epitel serviks mengalami beberapa perubahan perkembangan dari sejak lahir hingga usia lanjut.16

(38)

c. Saat dewasa, dalam perkembangannya terjadi regenerasi epitel skuamos dan silindris. Sehingga epitel skuamos kembali melapisi seluruh ektoserviks dan terpajan, dan letak taut kembali ke tempat awal.

[image:38.612.179.429.215.483.2]

d. Area tempat bertumbuhnya kembali epitel skuamos atau tempat antara letak taut saat lahir dan dewasa muda disebut zona transformasi (Gambar 2.1)17

Gambar 2.1. Skematikdari letak SCJ17

2.2.4.Etiologi dan Faktor Resiko

Penyebab utama kanker serviks adalah infeksi virus HPV (human papilloma virus). Lebih dari 90% kanker serviks jenis skuamosa mengandung DNA virus

HPV dan 50% kanker serviks berhubungan dengan HPV tipe 16. Penyebaran

virus ini terutama melalui hubungan seksual. Dari banyak tipe HPV, tipe 16 dan 18 mempunyai peranan penting. Faktor lain yang berhubungan dengan kanker serviks adalah aktivitas seksual terlalu muda (<16 tahun), jumlah pasangan

seksual yang tinggi (>4 orang), dan adanya riwayat infeksi berpapil (warts). Virus HPV termasuk famili papovavirus suatu virus DNA.Virus ini menginfeksi

(39)

Kebanyakan infeksi HPV bersifat jinak. Tiga puluh diantaranya ditularkan melalui hubungan seksual dengan masing-masing kemampuan mengubah sel epitel serviks. Tipe resiko rendah seperti tipe 6 dan 11 berhubungan dengan kondiloma dan displasia ringan. Sebaliknya, tipe resiko tinggi seperti tipe 16, 18, 31, 33, dan 35 berhubungan dengan displasia sedang sampai karsinoma insitu.15

Faktor risiko lain untuk terjadinya kanker serviks adalah aktifitas seksual pada usia dini, merokok, sosial ekonomi rendah, paritas tinggi, jumlah pasangan seksual meningkat.18 Menurut WHO (2005), wanita yang memiliki resiko tertinggi terkena kanker serviks berumur 40-45 tahun. Wanita yang memiliki jumlah anak lebih dari 4 orang (multiparitas) juga memiliki resiko lebih tinggi.19

2.2.5.Pencegahan Kanker Serviks

Insiden terjadinya kanker serviks akan berkurang dengan cara:

a. Memperbaiki higiene perorangan termasuk pencegahan dan pengobatan dini terhadap vaginitis dan servisitis, sirkumsisi pada laki-laki di masa bayi, mencuci penis sebelum koitus dan kebiasaan menggunakan kondom.

b. Menghindari hubungan seksual pada usia sangat muda dan membatasi jumlah mitra seksual.

c. Skrining sitologik berkala secara teratur untuk semua wanita terutama wanita yang pernah melahirkan dengan sosial ekonomi rendah dan mereka yang mempunyai banyak mitra seksual.

d. Pengobatan dini untuk lesi-lesi serviks yang di curigai.14

2.3. Pengetahuan

2.3.1 Definisi Pengetahuan

(40)

2.3.2 Faktor yang mempengaruhi Pengetahuan

Pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: (1). Pendidikan, semakin tinggi pendidikan seseorang, maka akan semakin mudah menerima informasi, dan semakin banyak pula pengetahuan yang dimiliki. (2). Media massa, terdapatnya informasi baru mengenai sesuatu hal, memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya pengetahuan terhadap hal tersebut. (3). Lingkungan, lingkungan sangat berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam individu yang berada dalam lingkungan tersebut. (4). Sosial ekonomi, sosial ekonomi seseorang dapat menentukan tersedianya fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu sehingga status sosial ekonomi akan mempengaruhi pengetahuan seseorang. (5). Usia, usia mempengaruhi adanya daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambahnya usia seseorang maka akan semakin berkembang pula pola pikir dan daya tangkapnya sehingga pengetahuan yang didapat semakin membaik. (6). Pengalaman, pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang didapat dalam memecahkan masalah yang dihadapi dimasa lalu.21

2.4. Sikap

2.4.1 Definisi Sikap

Sikap merupakan respon tubuh seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu, yang telah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan.20

2.4.2 Tingkatan Sikap

Sikap berdasarkan intensitasnya sebagai berikut: a. Menerima

Diartikan bahwa seesorang atau subjek mau menerima stimulus yang diberikan (objek)

(41)

b. Menanggapi

Menanggapi diartikan sebagai memberikan jawaban atau tanggapan terhadap suatu pertanyaan atau objek yang dihadapi.

c. Menghargai

Menanggapi diartikan seseorang atau subjek memberikan nilai positif terhadap stimulus, dalam arti membahasnya dengan orang lain dan bahkan mempengaruhi atau menganjurkan orang lain merespon.

d. Bertanggung jawab

(42)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Di seluruh dunia, kanker serviks merupakan urutan keduabelas dan urutan kelima kanker yang menyebabkan kematian pada wanita. Kanker serviks mempengaruhi 16 per 100.000 wanita setiap tahun dan membunuh sekitar 9 per 100.000 per tahunnya. Sekitar 80% kanker serviks terjadi di negara yang berkembang. Di seluruh dunia tahun 2008 diperkirakan ada 473.000 kasus dari kanker serviks dan 253.500 kematian per tahun.1

Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga tahun 2002 penyakit kanker merupakan penyebab kematian nomor tiga bagi penduduk Indonesia setelah penyakit jantung dan stroke. Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) menunjukkan proporsi penyebab kematian akibat kanker semakin meningkat,dari 1,3% pada tahun 1976 menjadi 3,4% pada tahun 1980,4,3% pada tahun 1986 dan 4,8% pada tahun 1992,kemudian menjadi 6% pada tahun 2001. Di Indonesia, kanker serviks masih menduduki tempat pertama keganasan pada perempuan dan sekitar 65% penderita di diagnosa pada stadium lanjut.2 Sampai saat ini kanker serviks masih merupakan masalah kesehatan perempuan di Indonesia sehubungan dengan angka kejadian dan angka kematian yang tinggi.3

(43)

Saat ini, pencegahan merupakan upaya terbaik dalam menangani kanker serviks, mengingat besarnya biaya kesehatan yang dikeluarkan untuk menangani kanker ini. Program pencegahan nasional diperlukan untuk menurunkan insidenkanker serviks dan memperluas cakupan pencegahan ke seluruh daerah di Indonesia. Hal ini yang menjadi pertimbangan dalam menyusun program kesehatan nasional. Salah satu aspek tersebut adalah kesiapan tenaga kesehatan yang akan berkecimpung dalam program penapisan ini nantinya. Saat ini, memang sudah terdapat program pencegahan kanker serviks di beberapa puskesmas.5

Upaya pencegahan kanker serviks dapat dilakukan dengan deteksi dini atau screening. Cara deteksi dini yang paling sering dilakukan ialah metode apusan

lendir leher rahim menurut Papanicolaou atau sering dikenal dengan Pap smear. Di Indonesia, hanya sekitar 5% wanita yang telah melakukan pemeriksaan Pap smear. Sehingga hal ini yang dapat menyebabkan masih tinggi kanker serviks di Indonesia.2

Pemeriksaan Pap smear bertujuan untuk mendeteksi sel-sel yang tidak normal yang dapat berkembang menjadi kanker serviks. Sedangkan wanita yang dianjurkan pemeriksaan Pap smear ini adalah wanita yang telah aktif melakukan hubungan seksual, biasanya wanita dalam masa usia subur, karena tingkat seksualnya lebih tinggi sehingga lebih tinggi resiko kanker serviks bagi mereka. Namun tidak menjadi kemungkinan juga wanita yang tidak mengalami aktivitas seksualnya memeriksakan diri.6 Namun, sampai saat ini pemeriksaan dini mendeteksi kanker serviks di Indonesia masih belum mendapat prioritas bagi kaum wanita.2

(44)

Kondisi ini karena kurangnya pengetahuan akan bahaya kanker, pendidikan yang kurang atau kurangnya informasi tentang penyakit kanker, khususnya upaya deteksi dini kanker serviks. Ada juga faktor seseorang tidak melakukan deteksi dini karena persoalan biaya, dan hal ini menyebabkan keterlambatan diagnosis kanker serviks sering terjadi.6

Sehingga peneliti melakukan penelitian ini yang bertujuan untuk memperbaiki pandangan wanita terhadap Pap Smear dan mengetahui bagaimana tingkat pengetahuan dan sikap wanita mengenai pemeriksaan Pap smear tersebut.

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana tingkat pengetahuan dan sikap guru wanita yang sudah menikah tentang Pap smear sebagai deteksi dini kanker serviks di Yayasan Pendidikan Katolik Mariana?

1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1.Tujuan Umum

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap guru wanita yang sudah menikah di Yayasan Pendidikan Katolik Mariana mengenai Pap smear sebagai deteksi dini kanker serviks.

1.3.2.Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan guru wanita yang sudah menikah mengenai Pap smear.

2. Untuk mengetahui sikap guru wanita yang sudah menikah mengenai Pap smear

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:

(45)

2. Dapat menambah pengetahuan peneliti tentang pemeriksaan Pap smear dan meningkatkan kemampuan analisis peneliti.

(46)

ABSTRAK

Pendahuluan: Pap smear merupakan salah satu skrining untuk deteksi dini kanker serviks yang efektif, murah dan sederhana. Penyakit kanker serviks setiap tahun meningkat dengan angka kematian tinggi. Di negara maju, Pap smear telah terbukti menurunkan kejadian kanker serviks invasif sebesar 46-47% dan mortalitas kanker serviks sebesar 50-60%. Namun, berdasarkan data WHO pada tahun 2008, di Indonesia tercatat hanya 5% penduduk wanita Indonesia yang melakukan pemeriksaan Pap smear secara rutin. Hal ini mungkin disebabkan oleh kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai Pap smear.

Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan dan sikap guru wanita terhadap pemeriksaan Pap smear sebagai deteksi dini kanker serviks di Yayasan Pendidikan Katolik Mariana.

Metode: Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan studi cross sectional. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 30 orang, menggunakan teknik total sampling. Pengumpulan data dilakukan mulai bulan Juli - Agustus 2016 dengan menggunakan kuesioner. Analisis data dilakukan dengan program statistik.

Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 30 orang, 22 orang (73,3%) diantaranya menunjukkan tingkat pengetahuan tinggi, 6 orang (20,0%) memiliki tingkat pengetahuan sedang, dan 2 orang (6,7%) memiliki tingkat pengetahuan rendah. Selain itu menunjukkan bahwa dari 30 orang, diantaranya yang memiliki nilai sikap baik sebanyak 15 orang (50,0%), nilai sikap cukup sebanyak 2 orang (6,7%) dan yang memiliki nilai sikap kurang sebanyak 13 orang (43,3%).

(47)

ABSTRACT

Introduction: Pap smear is one of screening methods used for early detection of

cervical cancer which is effective, cost effective and simple. Cervical cancer disease increased every year with high mortality rate. In developed countries, pap smear has been proven reducing the rate of invasive cervical cancer case as much as 46-47% and the mortality as much as 50-60%. However, according to data provided by WHO in 2008, in Indonesia there are only 5% of indonesian women who regularly check up for Pap smear. This is probably caused by the lack of peoples knowledge regarding the importance of Pap smear.

Aim: This research aims to discover the level of knowledge and the attitude of

female teachers in Mariana Catholic High School towards Pap smear check up.

Methods: The method used in this research is descriptive with cross sectional

approach. The total respondent is 30 people, using total sampling technique. Data collection was done from July to August of 2016 with questionnaire. Data analysis has been made by statistic program.

Result: The result of this research indicating that from 30 people, 22 people

(73,3%) have high level of knowledge, 6 people (20,0%) have mid level of knowledge and 2 people (6,7%) have low level of knowledge regarding Pap smear check up. Furthermore there are 15 (50%) people have high level of attitude, 2 (6,7%) people have adequate level of attitude and 13 people (43,3%) have low level of attitude.

Keywords : Cervical cancer, Pap smear, Mariana Catholic High School, Level of

(48)

SKRIPSI

TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP GURU WANITA

YANG SUDAH MENIKAH TENTANG PAP SMEAR SEBAGAI

DETEKSI DINI KANKER SERVIKS DI YAYASAN

PENDIDIKAN KATOLIK MARIANA

Oleh :

NOVIA MAGDALENA SITOHANG

130100205

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(49)

TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP GURU WANITA

YANG SUDAH MENIKAH TENTANG PAP SMEAR SEBAGAI

DETEKSI DINI KANKER SERVIKS DI YAYASAN

PENDIDIKAN KATOLIK MARIANA

SKRIPSI

“Skripsi Ini Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran”

Oleh :

NOVIA MAGDALENA SITOHANG

130100205

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(50)
(51)

ABSTRAK

Pendahuluan: Pap smear merupakan salah satu skrining untuk deteksi dini kanker serviks yang efektif, murah dan sederhana. Penyakit kanker serviks setiap tahun meningkat dengan angka kematian tinggi. Di negara maju, Pap smear telah terbukti menurunkan kejadian kanker serviks invasif sebesar 46-47% dan mortalitas kanker serviks sebesar 50-60%. Namun, berdasarkan data WHO pada tahun 2008, di Indonesia tercatat hanya 5% penduduk wanita Indonesia yang melakukan pemeriksaan Pap smear secara rutin. Hal ini mungkin disebabkan oleh kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai Pap smear.

Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan dan sikap guru wanita terhadap pemeriksaan Pap smear sebagai deteksi dini kanker serviks di Yayasan Pendidikan Katolik Mariana.

Metode: Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan studi cross sectional. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 30 orang, menggunakan teknik total sampling. Pengumpulan data dilakukan mulai bulan Juli - Agustus 2016 dengan menggunakan kuesioner. Analisis data dilakukan dengan program statistik.

Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 30 orang, 22 orang (73,3%) diantaranya menunjukkan tingkat pengetahuan tinggi, 6 orang (20,0%) memiliki tingkat pengetahuan sedang, dan 2 orang (6,7%) memiliki tingkat pengetahuan rendah. Selain itu menunjukkan bahwa dari 30 orang, diantaranya yang memiliki nilai sikap baik sebanyak 15 orang (50,0%), nilai sikap cukup sebanyak 2 orang (6,7%) dan yang memiliki nilai sikap kurang sebanyak 13 orang (43,3%).

(52)

ABSTRACT

Introduction: Pap smear is one of screening methods used for early detection of

cervical cancer which is effective, cost effective and simple. Cervical cancer disease increased every year with high mortality rate. In developed countries, pap smear has been proven reducing the rate of invasive cervical cancer case as much as 46-47% and the mortality as much as 50-60%. However, according to data provided by WHO in 2008, in Indonesia there are only 5% of indonesian women who regularly check up for Pap smear. This is probably caused by the lack of peoples knowledge regarding the importance of Pap smear.

Aim: This research aims to discover the level of knowledge and the attitude of

female teachers in Mariana Catholic High School towards Pap smear check up.

Methods: The method used in this research is descriptive with cross sectional

approach. The total respondent is 30 people, using total sampling technique. Data collection was done from July to August of 2016 with questionnaire. Data analysis has been made by statistic program.

Result: The result of this research indicating that from 30 people, 22 people

(73,3%) have high level of knowledge, 6 people (20,0%) have mid level of knowledge and 2 people (6,7%) have low level of knowledge regarding Pap smear check up. Furthermore there are 15 (50%) people have high level of attitude, 2 (6,7%) people have adequate level of attitude and 13 people (43,3%) have low level of attitude.

Keywords : Cervical cancer, Pap smear, Mariana Catholic High School, Level of

(53)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan kasih karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pada program studi Pendidikan Dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara dengan judul ” Tingkat Pengetahuan dan Sikap Guru Wanita yang sudah Menikah tentang Pap Smear sebagai Deteksi Dini Kanker Serviks di Yayasan Pendidikan Katolik Mariana ”.

Selesainya penyusunan skripsi ini adalah berkat bimbingan, kerja sama, serta bantuan moril dari berbagai pihak yang telah diterima penulis. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih dengan tulus dan ikhlas kepada yang terhormat:

1. Dr. dr. Aldy Safruddin Rambe, Sp.S(K) selaku dekan Fakultas Kedokteran USU.

2. dr. Radita N. A. Ginting, M.Ked(PA), Sp.PA selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis mulai dari pencarian ide, penyusunan proposal, hingga penulisan dan penyelesaian skripsi ini.

3. dr. Andre Marolop Pangihutan Siahaan, Sp.BS selaku dosen pembimbing II yang telah membimbing dan memberikan saran selama penulisan skripsi. 4. dr. Yuke Sarastri, M.Ked (Kard), Sp.JP selaku dosen penguji I pada seminar

proposal dan hasil penelitian telah memberikan masukan dan saran untuk penulisan skripsi ini.

5. dr. Andriamuri Primaputra Lubis, M.Ked., Sp.An selaku dosen penguji II pada seminar proposal dan hasil penelitian telah memberikan kritik dan saran untuk penulisan skripsi ini.

6. Seluruh staf pengajar dan civitas akademika Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

(54)
(55)

8. Kedua orang tua, Eddy Severinus Sitohang, S.H. dan Lucia Ninik Sri Woeryanti , S.H yang telah banyak memberikan dorongan moril, doa, dan materil selama penyusunan skripsi ini.

9. Saudara-saudara saya Friska Finalia Sitohang, Maria Bella Nathalia Sitohang, Berial A Sitohang, Bonar A Sitohang yang telah banyak memberikan semangat serta dorongan doa selama penyusunan skripsi ini. 10. Ipda Lusgi Simanungkalit, S.T.K selaku teman terdekat yang telah banyak

memberikan dorongan doa, semangat serta saran selama penyusunan skripsi ini.

11. Defany Novita Sary, Fathiah Husain dan Feby Bintang selaku sahabat yang telah memberikan dukungan moril selama penyusunan skripsi ini.

Semoga segala bantuan dan bimbingan yang telah diberikan kepada penulis, Tuhan Yang Maha Esa memberikan pahala yang sebesar-besarnya dan penulis mengucapkan terima kasih.

Penulis menyadari, skripsi ini masih memiliki kekurangan, mulai dari tahap persiapan sampai tahap penyelesaian. Semoga skripsi ini dapat dimaklumi dan dapat memberi manfaat serta motivasi bagi penelitian selanjutnya.

Medan, Desember 2016 Hormat Saya

(56)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ………...……….….... i

ABSTRAK ………... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ………... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN... xi

DAFTAR SINGKATAN... xii

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.LatarBelakang ... 1

1.2.RumusanMasalah ... 3

1.3.TujuanPenelitian ... 3

1.3.1. TujuanPenelitian... 3

1.3.2. Tujuan Khusus... 3

1.4.ManfaatPenelitian ... 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pap Smear... 5

2.1.1 Definisi Pap Smear ... ... 5

2.1.2 Tujuan dan Manfaat Pemeriksaan Pap Smear ... 5

2.1.3 Preosedur Pemeriksaan Pap Smear ... 6

2.1.4.Akurasi Pap Smear ... 7

2.1.5.Petunjuk Pemeriksaan Pap Smear ... 7

2.1.6.Faktor yang Mempengaruhi Pemeriksaan Pap Smear ... 7

2.1.7.Kegagalan Pemeriksaan Pap Smear ... 8

2.1.8.Kelebihan dan Kekurangan Pemeriksaan Pap Smear ... 9

2.2. Kanker Serviks ... 9

2.2.1.Defenisi Kanker Serviks... 9

2.2.2.Anatomi Serviks... 10

2.2.3.Histologi Serviks ... 10

2.2.4.Etiologi dan Faktor Resiko ... 11

2.2.5.Pencegahan Kanker Serviks ... 12

2.3. Pengetahuan ... 12

2.3.1. Defenisi Pengetahuan... ... 12

(57)

2.4. Sikap ... 13

2.4.1. Defenisi Sikap ... 13

2.4.2. Tingkatan Sikap ... 13

BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP 3.1. Kerangka Teori Penelitian... 15

3.2. Kerangka Konsep Penelitian ... 15

BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Penelitian ... 16

4.2. Waktu dan Tempat Penelitian ... 16

4.2.1. Waktu Penelitian ... 16

4.2.2. Tempat Penelitian ... 16

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian ... 17

4.3.1. Populasi ... 17

4.3.2. Sampel ... 17

4.4. Teknik Pengumpulan Data ... 17

4.4.1. Data Primer ... 17

4.4.2. Data Sekunder ... 17

4.5. Pengolahan dan Analisa Data ... 17

4.5.1. Editing ... 17

4.5.2. Coding ... 18

4.5.3. Entry Data ... 18

4.5.4. Cleaning ... 18

4.6. Defenisi Operasional... 19

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Penelitian ... 21

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 21

5.1.2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Riwayat .. Pap Smear ... 21

5.1.3. Gambaran Tingkat Pengetahuan Guru Wanita Terhadap Pemeriksaan Pap Smear ... 21

5.1.4. Gambaran Sikap Wanita Terhadap Pemeriksaan Pap Smear ... 23

(58)

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan ... 27 6.2. Saran ... 27

(59)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

4.1 WaktuPelaksanaanPenelitian 16

5.1 DistribusiFrekuensi Responden berdasarkan Riwayat Pap Smear

21

5.2 Gambaran Tingkat Pengetahuan Guru Wanita Terhadap Pemeriksaan Pap Smear

21

5.3 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Pada Variabel Pengetahuan

22

5.4 Gambaran Sikap Wanita Terhadap Pemeriksaan Pap Smear 23

5.5 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Pada Variabel Sikap

(60)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

(61)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

Lampiran 1 DaftarRiwayatHidup 30

Lampiran 2 Ethical Clearence 31

Lampiran 3 IzinPenelitian MEU 32

Lampiran 4 Lembar Persetujuan Responden 33

Lampiran 5 Lembar Kuesioner Penelitian 34

Lampiran 6 Data Induk 36

(62)

DAFTAR SINGKATAN

CIN Cervical Intraephithel Neoplasm

DNA Deoxyribonucleic Acid

HPV Human Papilomavirus

PAP SMEAR Papanicolaou Smear

SKRT SurveiKesehatanRumahTangga

Gambar

Tabel 4.1. Waktu Pelaksanaan Penelitian
Tabel 4.3. Kriteria untuk  penilaian variabel pengetahuan ibu :25
Tabel 5.1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan Riwayat Pap smear Riwayat Pap smear Jumlah %
Tabel 5.3 Distribusi frekuensi jawaban responden pada variabel pengetahuan
+3

Referensi

Dokumen terkait

1) Murabahah adalah akad jual beli antara lembaga keuangan dan nasabah atas suatu jenis barang tertentu dengan harga yang disepakati bersama. Lembaga keuangan akan

[r]

Mengadministrasikan surat Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Badan Kepegawaian Daerah dengan cara mengelompokkan dan mencatat sesuai dengan jenisnya serta menyampaikan kepada

PENGARUH DOSIS PUPUK NITROGEN TERHADAP KANDUNGAN SERAT KASAR DAN PROTEIN KASAR RUMPUT GAJAH MINI.. (Pennisetumpupureum cv. Mott) PADA USIA PEMOTONGAN

Dalam teks-teks fiqh klasik tidak terdapat pembahasan secara transparan tentang hukum mendonorkan anggota badan manusia untuk tujuan dicangkokkan ke dalam tubuh

Tahap selanjutnya (penelitian utama) dilakukan optimasi suhu dan mol FAME yang ditambahkan pada sintesa SPE dan menentukan derajat esterifikasi dari SPE hasil

Interpretant tersebut dapat menjadi tanda ke-2 yang juga mempunyai acuan lain lagi, dalam hal ini adalah cerita Garudeya yang terdapat dalam uraian karya sastra Jawa Kuno

Semakin berkembangnya MAN Tambakberas dan permasalahan yang dihadapi semakin komplek tidak dapat dipungkiri bahwa masih dibutuhkan beberapa perbaikan untuk mencapai