• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tingkat Pengetahuan dan Sikap Guru Wanita yang sudah Menikah tentang Pap Smear sebagai Deteksi Dini Kanker Serviks di Yayasan Pendidikan Katolik Mariana

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tingkat Pengetahuan dan Sikap Guru Wanita yang sudah Menikah tentang Pap Smear sebagai Deteksi Dini Kanker Serviks di Yayasan Pendidikan Katolik Mariana"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Di seluruh dunia, kanker serviks merupakan urutan keduabelas dan urutan kelima kanker yang menyebabkan kematian pada wanita. Kanker serviks mempengaruhi 16 per 100.000 wanita setiap tahun dan membunuh sekitar 9 per 100.000 per tahunnya. Sekitar 80% kanker serviks terjadi di negara yang berkembang. Di seluruh dunia tahun 2008 diperkirakan ada 473.000 kasus dari kanker serviks dan 253.500 kematian per tahun.1

Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga tahun 2002 penyakit kanker merupakan penyebab kematian nomor tiga bagi penduduk Indonesia setelah penyakit jantung dan stroke. Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) menunjukkan proporsi penyebab kematian akibat kanker semakin meningkat,dari 1,3% pada tahun 1976 menjadi 3,4% pada tahun 1980,4,3% pada tahun 1986 dan 4,8% pada tahun 1992,kemudian menjadi 6% pada tahun 2001. Di Indonesia, kanker serviks masih menduduki tempat pertama keganasan pada perempuan dan sekitar 65% penderita di diagnosa pada stadium lanjut.2 Sampai saat ini kanker serviks masih merupakan masalah kesehatan perempuan di Indonesia sehubungan dengan angka kejadian dan angka kematian yang tinggi.3

Salah satu penyebab meningkatnya angka kematian pada wanita dengan kanker serviks ialah minimnya pengertian dan pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi. Kesehatan reproduksi adalah keadaan kesejahteraan fisik, mental, sosial, yang utuh dalam segala hal yang berhubungan dengan sistem reproduksi. Pendidikan kesehatan adalah suatu upaya untuk menciptakan perilaku masyarakat yang kondusif untuk kesehatan. Kesehatan bukan hanya untuk diketahui atau disadari dan disikapi saja, melainkan harus dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari.4

(2)

Saat ini, pencegahan merupakan upaya terbaik dalam menangani kanker serviks, mengingat besarnya biaya kesehatan yang dikeluarkan untuk menangani kanker ini. Program pencegahan nasional diperlukan untuk menurunkan insidenkanker serviks dan memperluas cakupan pencegahan ke seluruh daerah di Indonesia. Hal ini yang menjadi pertimbangan dalam menyusun program kesehatan nasional. Salah satu aspek tersebut adalah kesiapan tenaga kesehatan yang akan berkecimpung dalam program penapisan ini nantinya. Saat ini, memang sudah terdapat program pencegahan kanker serviks di beberapa puskesmas.5

Upaya pencegahan kanker serviks dapat dilakukan dengan deteksi dini atau screening. Cara deteksi dini yang paling sering dilakukan ialah metode apusan

lendir leher rahim menurut Papanicolaou atau sering dikenal dengan Pap smear. Di Indonesia, hanya sekitar 5% wanita yang telah melakukan pemeriksaan Pap smear. Sehingga hal ini yang dapat menyebabkan masih tinggi kanker serviks di Indonesia.2

Pemeriksaan Pap smear bertujuan untuk mendeteksi sel-sel yang tidak normal yang dapat berkembang menjadi kanker serviks. Sedangkan wanita yang dianjurkan pemeriksaan Pap smear ini adalah wanita yang telah aktif melakukan hubungan seksual, biasanya wanita dalam masa usia subur, karena tingkat seksualnya lebih tinggi sehingga lebih tinggi resiko kanker serviks bagi mereka. Namun tidak menjadi kemungkinan juga wanita yang tidak mengalami aktivitas seksualnya memeriksakan diri.6 Namun, sampai saat ini pemeriksaan dini mendeteksi kanker serviks di Indonesia masih belum mendapat prioritas bagi kaum wanita.2

Beberapa faktor menyebabkan perempuan tidak melakukan deteksi dini kanker serviks, antara lain rasa takut, bila ternyata hasilnya menyatakan bahwa mereka menderita kanker sehingga mereka lebih memilih untuk menghindarinya. Selain rasa takut, perasaan malu, khawatir atau cemas untuk menjalani deteksi dini juga mempengaruhi perempuan sehingga mereka tidak melakukan deteksi dini dengan Pap smear.6

(3)

Kondisi ini karena kurangnya pengetahuan akan bahaya kanker, pendidikan yang kurang atau kurangnya informasi tentang penyakit kanker, khususnya upaya deteksi dini kanker serviks. Ada juga faktor seseorang tidak melakukan deteksi dini karena persoalan biaya, dan hal ini menyebabkan keterlambatan diagnosis kanker serviks sering terjadi.6

Sehingga peneliti melakukan penelitian ini yang bertujuan untuk memperbaiki pandangan wanita terhadap Pap Smear dan mengetahui bagaimana tingkat pengetahuan dan sikap wanita mengenai pemeriksaan Pap smear tersebut.

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana tingkat pengetahuan dan sikap guru wanita yang sudah menikah tentang Pap smear sebagai deteksi dini kanker serviks di Yayasan Pendidikan Katolik Mariana?

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1.Tujuan Umum

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap guru wanita yang sudah menikah di Yayasan Pendidikan Katolik Mariana mengenai Pap smear sebagai deteksi dini kanker serviks.

1.3.2.Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan guru wanita yang sudah menikah mengenai Pap smear.

2. Untuk mengetahui sikap guru wanita yang sudah menikah mengenai Pap smear

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:

1. Hasil peneliti diharapkan dapat dipakai sebagai data dasar untuk penelitian lebih lanjut mengenai Pap smear sebagai deteksi dini kanker serviks.

(4)

2. Dapat menambah pengetahuan peneliti tentang pemeriksaan Pap smear dan meningkatkan kemampuan analisis peneliti.

3. Masyarakat dapat mengerti manfaat daripada pemeriksaan Pap smear, sehingga diharapkan angka kematian akibat kanker serviks dapat menurun dan cakupan Pap smear dapat ditingkatkan.

Referensi

Dokumen terkait

1) Murabahah adalah akad jual beli antara lembaga keuangan dan nasabah atas suatu jenis barang tertentu dengan harga yang disepakati bersama. Lembaga keuangan akan

Berdasarkan hasil penelitian Hubungan Strata Perilaku Hidup Bersih dan Sehat tatanan rumah tangga dan kondisi sanitasi lingkungan dengan status BTA pada suspek TB Paru studi

Pada tahapan global design peneliti melakukan perancangan sistem dengan menggunakan acuan yaitu dokumentasi dari user requirements dan fitur- fitur yang sudah dirancang

Dengan adanya kekurangan informasi ini, upaya-upaya penghematan yang telah dilakukan tidak dapat diukur baik secara fisik maupun moneter sehingga baik universitas maupun

[r]

Tahap selanjutnya (penelitian utama) dilakukan optimasi suhu dan mol FAME yang ditambahkan pada sintesa SPE dan menentukan derajat esterifikasi dari SPE hasil

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap variabel pengamatan pertumbuhan dan produksi tanaman bayam yang meliputi tinggi tanaman, jumlah daun dan berat segar tajuk dengan

Berdasarkan beberapa tinjauan pustaka dari penelitian terdahulu yang telah dijabarkan, maka penulis akan membangun sistem pakar yang dapat mendiagnosa kelainan sistem ortopedi