• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan Uji Reliabilitas Cronbach Alpha untuk Data Berskala Rasio dan Ordinal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perbandingan Uji Reliabilitas Cronbach Alpha untuk Data Berskala Rasio dan Ordinal"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

PERBANDINGAN UJI RELIABILITAS

CRONBACH ALPHA

UNTUK DATA BERSKALA RASIO DAN ORDINAL

MUHAMMAD NUR AQIL KHOIRI

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)
(3)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Perbandingan Uji Reliabilitas Cronbach Alpha untuk Data Berskala Rasio dan Ordinal adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

(4)

ABSTRAK

MUHAMMAD NUR AQIL KHOIRI. Perbandingan Uji Reliabilitas Cronbach

Alpha untuk Data Berskala Rasio dan Ordinal. Dibimbing oleh BUDI SUHARJO

dan HADI SUMARNO.

Uji reliabilitas sering dilakukan pada hasil survei. Tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana data memiliki sifat konsisten dan akurat dalam menjelaskan karakteristik objek amatan. Uji reliabilitas memiliki syarat yaitu data yang digunakan harus data kontinu (rasio) sedangkan data yang sering diperoleh dari hasil survei berupa data ordinal. Karya ilmiah ini bertujuan untuk mengetahui besarnya bias terkait uji reliabilitasnya dan pola bias dugaan terkait dengan jumlah kategori dan jumlah sampel data. Nilai reliabilitas data ordinal akan dibandingkan dengan nilai reliabilitas data rasio maka akan diperoleh nilai biasnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin banyak pengkategorian skala ordinal dan semakin besar jumlah sampel data maka besarnya bias yang ditimbulkan semakin kecil. Juga diperoleh dalam studi ini, bahwa dengan 6 kategori skala ordinal dan jumlah sampel data 400 yang memiliki bias tidak lebih dari 5%.

Kata kunci: skala ordinal, skala rasio, uji reliabilitas.

ABSTRACT

MUHAMMAD NUR AQIL KHOIRI. A comparison study of Cronbach’s Alpha

Reliability Test for Ratio and Ordinal Scales Data. Supervised by BUDI

SUHARJO and HADI SUMARNO.

A reliability test is often performed on survey data. The goal is to determine the data characteristics both in terms of consistency and accuracy. The reliability test has a condition that to be satisfied, i.e., the data must be continuous (ratio), while the data obtained from a survey is commonly an ordinal type. This paper aims to measure the magnitude of the bias related to reliability test and the patterns of alleged bias related to the number of categories and the number of data samples surveyed. It was shown in this work, as the number of categorized ordinal data and the number of sample data increase, the amount of bias decreases. It was also shown that by assigning 6 categories ordinal data scales and the number of data sample was 400, the level of bias would be not more than 5%.

(5)

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains

pada

Departemen Matematika

PERBANDINGAN UJI RELIABILITAS

CRONBACH ALPHA

UNTUK DATA BERSKALA RASIO DAN ORDINAL

MUHAMMAD NUR AQIL KHOIRI

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULATAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(6)
(7)

Judul Skripsi : Perbandingan Uji Reliabilitas Cronbach Alpha untuk Data Berskala Rasio dan Ordinal

Nama : Muhammad Nur Aqil Khoiri

NIM : G54070021

Disetujui

Dr Ir Budi Suharjo, MS Pembimbing I

Dr Ir Hadi Sumarno, MS Pembimbing II

Diketahui

Dr Toni Bakhtiar, MSc Ketua Departemen

(8)

PRAKATA

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karuia-Nya, sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Shalawatdan salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga. Penyusunan karya ilmiah ini juga tidak lepas dari peranan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Keluarga tercinta: Ibu dan Bapak (terima kasih atas do’a, cinta, kasih sayang, nasehat, didikan dan motivasinya), kakak, adik, ponakan, dan seluruh keluarga keluarga besar bapak maupun ibu (terima kasih atas dukungan, hiburan dan motivasinya).

2. Bpk Dr. Ir. Budi Suharjo, MS selaku dosen pembimbing I, Bpk Dr. Ir. Hadi Sumarno, MS selaku dosen pembimbing II dan Ibu Dr. Ir. Endar H Nugrahani, MS selaku dosen penguji (terima kasih atas segala ilmu, nasehat, arahan serta bimbingan yang diberikan selama penyusunan karya ilmiah ini). 3. Segenap dosen Departemen Matematika (terima kasih atas semua ilmu dan

nasehat yang telah diberikan).

4. Seluruh staf Departemen Metematika IPB (terima kasih atas segala pelayanan dan bantuan yang diberikan).

5. Teman-teman Matematika Angkatan 44: Iip, Lukman, Puying, Oli, Naim, Ikhsan, Pepi, Yogi, Iam, Eka, Aswin, Ayum, Ririh, Indin, Yuli, Wahyu, Endro, Ruhy, Ucu, Selvy, Yuyun, Titi, Deva, Wewe, Fikri, Sri, Fajar, Mutia, Rachma, Ayung, Cita, Tanty, Arina, Devi, Titi, Resha, Sari, Anis,Imam, Aze, Ali, Zae, Tendhy, Tyas, Ima, Dora, Nunuy, Siska, Tita dan lainnya (terima kasih atas dukungan, do’a, semangat dan kebersamaannya). Terutama Lilis Susilawati sebagai teman spesial saya.

6. Teman-teman Rohis 27 dan NDC: Ikhsan, Rully, Sa’dan, Zulhendra, dan Ridho (terima kasih atas dukungan, do’a, semangat dan kebersamaannya). 7. Teman-teman grup Badminton 27: Deri, Anto, Santoso, Wiwid, Atya,

Hendico, dan lainnya (terima kasih atas dukungan, do’a, semangat dan kebersamaannya).

8. Teman-teman grup Dota 2 Math: Chubby, Deny, Ali, Thendy, Ikhsan, Rofi, Izzun, Hariyanto, Kopet, Irwan, dan lainnya(terima kasih atas dukungan, do’a, semangat dan kebersamaannya).

9. Pihak-pihak lain yang telah membantu penyusunan skripsi ini, yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi dunia ilmu pengetahuan khususnya matematika dan menjadi inspirasi bagi penelitian-penelitian selanjutnya.

Bogor, September 2014

(9)

DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR vi

DAFTAR LAMPIRAN vi

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Tujuan Penelitian 2

TINJAUAN PUSTAKA 2

HASIL DAN PEMBAHASAN 7

SIMPULAN DAN SARAN 16

Simpulan 16

Saran 16

DAFTAR PUSTAKA 17

LAMPIRAN 18

(10)

DAFTAR GAMBAR

1. Grafik perbandingan nilai reliabilitas data rasio dan ordinal dengan

jumlah data 30 dan nilai korelasi 0.2. 7

2. Grafik perbandingan nilai reliabilitas data rasio dan ordinal dengan

jumlah data 50 dan nilai korelasi 0.2. 7

3. Grafik perbandingan nilai reliabilitas data rasio dan ordinal dengan

jumlah data 100 dan nilai korelasi 0.2. 8

4. Grafik perbandingan nilai reliabilitas data rasio dan ordinal dengan

jumlah data 200 dan nilai korelasi 0.2. 8

5. Grafik perbandingan nilai reliabilitas data rasio dan ordinal dengan

jumlah data 400 dan nilai korelasi 0.2. 8

6. Grafik nilai bias reliabilitas jumlah sampel terhadap data ordinal

dengan nilai korelasi 0.2. 9

7. Grafik nilai bias reliabilitas data ordinal terhadap jumlah sampel

dengan nilai korelasi 0.2. 10

8. Grafik perbandingan nilai reliabilitas data rasio dan ordinal dengan

jumlah data 30 dan nilai korelasi 0.6. 10

9. Grafik perbandingan nilai reliabilitas data rasio dan ordinal dengan

jumlah data 50 dan nilai korelasi 0.6. 10

10.Grafik perbandingan nilai reliabilitas data rasio dan ordinal dengan

jumlah data 100 dan nilai korelasi 0.6. 11

11.Grafik perbandingan nilai reliabilitas data rasio dan ordinal dengan

jumlah data 200 dan nilai korelasi 0.6. 11

12.Grafik perbandingan nilai reliabilitas data rasio dan ordinal dengan

jumlah data 400 dan nilai korelasi 0.6. 11

13.Grafik nilai bias reliabilitas jumlah sampel terhadap data ordinal

dengan nilai korelasi 0.6. 12

14.Grafik nilai bias reliabilitas data ordinal terhadap jumlah sampel

(11)

15.Grafik perbandingan nilai reliabilitas data rasio dan ordinal dengan

jumlah data 30 dan nilai korelasi 0.8. 13

16.Grafik perbandingan nilai reliabilitas data rasio dan ordinal dengan

jumlah data 50 dan nilai korelasi 0.8. 13

17.Grafik perbandingan nilai reliabilitas data rasio dan ordinal dengan

jumlah data 100 dan nilai korelasi 0.8. 14

18.Grafik perbandingan nilai reliabilitas data rasio dan ordinal dengan

jumlah data 200 dan nilai korelasi 0.8. 14

19.Grafik perbandingan nilai reliabilitas data rasio dan ordinal dengan

jumlah data 400 dan nilai korelasi 0.8. 14

20.Grafik nilai bias reliabilitas jumlah sampel terhadap data ordinal

dengan nilai korelasi 0.8. 15

21.Grafik nilai bias reliabilitas data ordinal terhadap jumlah sampel

dengan nilai korelasi 0.8. 16

DAFTAR LAMPIRAN

1. Nilai reliabilitas data rasio dan ordinal dengan nilai korelasi 0.2 18 2. Nilai bias reliabilitas data ordinal terhadap jumlah data dengan

nilai korelasi 0.2 20

3. Nilai reliabilitas data rasio dan ordinal dengan nilai korelasi 0.6 21 4. Nilai bias reliabilitas data ordinal terhadap jumlah data dengan

nilai korelasi 0.6 23

5. Nilai reliabilitas data rasio dan ordinal dengan nilai korelasi 0.8 24 6. Nilai bias reliabilitas data ordinal terhadap jumlah data dengan

(12)
(13)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Data merupakan suatu catatan tentang karakteristik dari objek amatan atau peristiwa pada satu atau kurun waktu tertentu, baik berupa angka atau simbol (kuantitatif atau kualitatif). Untuk mendapatkan data ada beberapa metode yang digunakan, di antaranya adalah survei. Survei adalah suatu aktivitas pengumpulan data yangdilakukan secara sistematis dan terstruktur guna menelusuriberbagai fenomena suatu permasalahan. Di dalam survei umumnya data yang diperoleh berupa data nominal dan ordinal.

Setelah survei dilakukan, pada umumnya peneliti melakukan analisis pendahuluan untuk mengetahui reliabilitas data. Hal ini sangat penting untuk menentukan bahwa data dapat digunakan untuk penarikan kesimpulan yang konsisten. Sebelum membahas tentang uji reliabilitas terlebih dahulu harus tahu apa itu reliabilitas. Reliabilitas dapat diartikan sebagai kekonsistenan, dapat dipercaya, atau ukuran yang stabil. Dalam artian luas, jika data menghasilkan jawaban yang sama, kapanpun dan bagaimanapun diambil. Konsep dasarnya adalah ukuran yang konsisten maupun bebas dari kesalahan acak dan dapat dipercaya atau diandalkan (Shepherd & Helms 1995). Hasil pengukuran dapat dipercaya hanya apabila dalam beberapa kali pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama objek yang diukur subjek memang belum berubah.

Secara empirik, tinggi-rendahnya reliabilitas ditentukan oleh suatu nilai yang disebut koefisien reliabilitas. Pada awalnya, tinggi-rendahnya reliabilitas tes dicerminkan oleh koefisien korelasi antara skor pada dua tes yang paralel, yang dikenakan pada sekelompok individu yang sama. Semakin tinggi koefisien korelasi termaksud berarti konsistensi antara hasil pengenaan dua tes tersebut semakin baik dan hasil ukur kedua tes dikatakan semakin reliabel. Sebaliknya, apabila dua tes yang dianggap paralel ternyata menghasilkan skor yang satu sama lain berkorelasi rendah maka dapat dikatakan bahwa reliabilitas hasil ukur tes tersebut tidak tinggi.

Secara teoritik, besarnya koefisien reliabilitas berkisar mulai dari 0.0 sampai dengan 1.0 akan tetapi pada kenyataannya koefisien sebesar 1.0 dan sekecil 0.0 tidak pernah dijumpai. Konsistensi yang sempurna seperti itu tidak dapat terjadi dalam pengukuran aspek-aspek psikologis dan sosial yang menggunakan manusia sebagai objeknya dikarenakan terdapatnya berbagai sumber error dalam diri manusia dan dalam pelaksanaan pengukuran yang sangat mudah mempengaruhi kecermatan hasil pengukuran. Begitu juga dengan nilai reliabilitas sebesar 0.0 yang berarti tidak adanya konsistensi sama sekali terhadap hasil ukur yang bersangkutan.

(14)

2

Di dalam uji reliabilitas terdapat beberapa metode, di antaranya adalah metode Croncbach Alpha. Untuk dapat mengetahui nilai dari reliabilitas diperlukan nilai koefisien korelasi. Dalam metode Cronbach Alpha diperlukan nilai dari koefisien korelasi Pearson. Koefisien korelasi Pearson hanya dapat digunakan untuk data kontinu saja.

Pada penelitian ini, akan dilakukan uji reliabilitas Cronbach Alpha dengan menggunakan koefisien korelasi Pearson terhadap data ordinal, yang di mana semestinya hanya dapat digunakan terhadap data kontinu.

Rumusan Masalah

Uji reliabilitas yang saat ini sering digunakan yaitu Cronbach Alpha.Pada dasarnya Cronbach Alpha mesyaratkan data hasil pengukurannya adalah data kontinu (interval,rasio), namun pada kenyataannya banyak peneliti yang menggunakan uji ini terhadap data ordinal. Maka pada penelitian ini akan dihitung seberapa besar bias yang terjadi apabila hal tersebut dilakukan.

Tujuan Penelitian

1. Mengetahui besarnya bias terkait uji reliabilitasnya,

2. Mengetahui pola bias dugaan terkait dengan beberapa jumlah kategori dan jumlah sampel data.

Ragam dan Simpangan Baku

(15)

3

Peragam

Jika X dan Y adalah variabel acak yang memiliki nilai harapan berturut-turut E(X) dan E(Y), maka didefinisikan peragam antara variabel acak X dan variabel

Jika X dan Y adalah variabel acak yang memiliki simpangan baku berturut-turut dan , serta peragam antara variabel acak X dan variable acak Y adalah cov(X,Y), maka didefinisikan korelasi antara variabel acak X dan variabel acak Y adalah:

(Bain 1992)

Koefisien Korelasi Pearson

Korelasi Product-Moment Pearson (r) adalah penghitungan korelasi yang umum digunakan dari sebuah persamaan. Korelasi Pearson didefinisikan sebagai rataan produk campuran dari nilai yang terstandardisasi, dengan rumus sebagai berikut:

di mana Zx dan Zy nilai terstandardisasi dan N banyaknya nilai, dengan

( )

(16)

4

Nilai formula r Pearson adalah sebagai berikut:

2

2

(Dunn-Rankin et al. 2004)

Jenis Pengukuran

Skala pengkuran dapat dibagi empat jenis, yaitu: 1. Skala nominal

Skala nominal merupakan pengukuran yang menyatakan kategori atau kelompok suatu subyek. Skala nominal mengelompokkan objek-objek ke dalam beberapa kelompok yang memiliki kemiripan ciri akan berada dalam satu kelompok. Hasil pengukuran skala nominal tidak dapat diurutkan tetapi bisa dibedakan. Contoh umum yang biasa dipakai, yaitu jenis kelamin. Dalam hal ini hasil pengukuran tidak dapat diurutkan (wanita lebih tinggi dari pada laki-laki atau sebaliknya). Tetapi lebih pada perbedaan keduanya. Contoh lain yaitu nomor punggung pemain sepak bola dan nomor STNK.

2. Skala ordinal

Hasil pengukuran skala ini dapat menggambarkan posisi atau peringkat tetapi tidak mengukur jarak antar peringkat. Statusnya lebih tinggi dari pada skala nominal. Ukuran pada skala ordinal tidak memberikan nilai absolut pada objek, tetapi hanya urutan relatif saja. Jarak antar peringkat 1 dan 2 tidak harus sama dengan jarak peringkat 2 dan 3. Dalam skala ordinal, peringkat yang ada tidak memiliki satuan ukur. Contoh status sosial (tinggi, rendah, sedang), hasil pengukuran yang mengelompokkan masyarakat-masyarakat masuk pada status sosial tinggi, rendah atau sedang. Dalam hal ini, kita dapat mengetahui tingkatannya, tetapi perbedaan antar status sosial (tinggi-rendah, rendah-sedang, tinggi-sedang) belum tentu sama.

3. Skala interval

(17)

5

4. Skala rasio

Skala rasio memiliki semua sifat skala interval ditambah satu sifat yaitu memberikan keterangan tentang nilai absolut dari objek yang diukur. Skala rasio merupakan skala pengukuran yang ditujukan pada hasil pengukuran yang bisa dibedakan, diurutkan, mempunyai jarak tertentu, dan bisa dibandingkan (paling lengkap, mencakup semuanya dibanding skala-skala dibawahnya). Contoh: bila kita ingin membandingkan berat dua orang yaitu A dan B. Berat A 50 kg dan B 100 kg. Kita dapat tahu bahwa B dua kali lebih berat dari pada A, karena nilai variabel numerik berat mengungkapkan rasio nilai nol sebagai titik bakunya. Contoh lain: umur, nilai uang, dan tinggi badan.

(Stevens 1946)

Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah uji untuk mengukurseberapa besar tingkat kepercayaan atau keandalan dari data yang sudah kita peroleh. Uji reliabilitas terdapat beberapa metode, di antaranya adalah metode Belah Dua (Split-half) dan metode Croncbach Alpha.

1. Metode Belah Dua (Split-half)

Metode Belah Dua (Split-half method) yakni metode yang mengkorelasikan antara total skor pada item pertanyaan yang ganjil dengan total skor pertanyaan yang genap, yang kemudian dilanjutkan dengan pengujian rumus Spearman Brown sebagai berikut:

R = korelasi reliabilitas yang sudah disesuaikan r = korelasi antara skor-skor belahan test

Metode Belah Dua ini memiliki syarat jumlah butir pertanyaannya harus genap, agar dapat dibelah menjadi 2 dan dapat memenuhi asumsi paralelisme. Asumsi paralelisme terpenuhi apabila memiliki ciri kedua belahan tes menghasilkan rata-rata skor (mean) yang setara dan ragam skor yang sebanding.

(Trochim 2006)

2. Metode Cronbach Alpha

Cronbach alpha paling sering digunakan untuk menentukan reliabilitas dari setiap kategori penilaian. Reliabilitas alpha berdasarkan pada asumsi ragam Item adalah ragam Error. Berikut adalah definisi reliabilitasnya:

2

(18)

6 untuk nilai k yang kecil maka formulanya menjadi:

2

Data simulasi disusun dengan menggunakan Microsoft Excel melalui menu Random Number Generation. Berikut tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini:

1. Membangkitkan data contoh acak menyebar normal dengan nilai berkisar antara 0 sampai 10 dengan korelasi antarvariabel 0.2, 0.6, 0.8, rata-rata 5 dan ragam 2, sebanyak 4 variabel dan berukuran 30, 50, 100, 200, dan 400,

2. Setiap data dikonversi menjadi 2 hingga 9 kategori. Kategorisasi dilakukan menggunakan panjang interval yang sama,

3. Menghitung nilai reliabilitas Cronbach Alpha antara data rasio dengan data ordinal,

4. Mengulang proses 1-3 sebanyak 10 kali,

5. Menghitung nilai rata-rata reliabilitasnya dari tiap ukuran data dan menggambarkan dalam bentuk grafik untuk tiap ukuran data,

6. Menghitung dan membandingkan nilai bias reliabilitas Cronbach Alpha dari setiap kategori skala dan tiap ukuran data.

Korelasi variabel acak bersebaran normal disimulasikan dengan

Diperlukan variabel Z sebaran normal baku yang saling bebas sehingga,

dengan , maka P dapat dihitung dengan Spectral Decompositon sehingga

(19)

7

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dengan menggunakan program Microsoft Excel melalui menu Random Number Generation dibangkitkan data dengan kriteria sebagai berikut:

1. Data dibangkitkan dengan sebaran normal, 2. Nilainya berkisar antara 0 dan 10,

3. Data yang dibangkitkan dengan korelasi antarvariabel 0.2, 0.6, dan 0.8, 4. Data memiliki nilai rata-rata 5 dan ragam 2,

5. Data yang dibangkitkan sebanyak 4 variabel,

6. Data memiliki jumlah sampel 30, 50, 100, 200, dan 400.

Setelah data diperoleh, kemudian dihitung besar nilai reliabilitas pada setiap data. Setelah mendapatkan nilai reliabilitasnya peneliti menghitung nilai rata-rata nilai reliabilitas berdasarkan jumlah data dan jenis data (rasio atau ordinal). Hasil dari perhitungan untuk nilai reliabilitas berdasarkan nilai korelasi 0.2 dapat di lihat dalam bentuk tabel pada Lampiran 1.

Agar lebih mudah melihat pergerakan nilai reliabilitasnya dibuatlah gambar perubahan nilai reliabilitas berdasarkan jumlah data. Berikut gambar nilai reliabilitas untuk setiap jumlah data dengan nilai korelasi 0.2:

Gambar 1. Grafik perbandingan nilai reliabilitas data rasio dan ordinal dengan jumlah data 30 dan nilai korelasi 0.2.

Gambar 2. Grafik perbandingan nilai reliabilitas data rasio dan ordinal dengan jumlah data 50 dan nilai korelasi 0.2.

(20)

8

Gambar 3. Grafik perbandingan nilai reliabilitas data rasio dan ordinal dengan jumlah data 100 dan nilai korelasi 0.2.

Gambar 4. Grafik perbandingan nilai reliabilitas data rasio dan ordinal dengan jumlah data 200 dan nilai korelasi 0.2.

Gambar 5. Grafik perbandingan nilai reliabilitas data rasio dan ordinal dengan jumlah data 400 dan nilai korelasi 0.2. Berdasarkan Gambar 1 sampai Gambar 5 di atas, dapat di lihat bila garis yang lurus (horizontal) merupakan nilai reliabilitas untuk data rasio sedangkan garis yang bergerak (naik-turun) merupakan nilai reliabilitas untuk data ordinal. Dari Gambar 1 di atas dapat terlihat perbedaan nilai reliabilitasnya (bias) adalah jarak antara nilai uji reliabilitas data ordinal untuk setiap kategori data dan data rasio. Atau dengan rumus sebagai berikut:

(21)

9 rasionya sebesar 0.505. Sedangkan untuk jumlah data 50 dapat terlihat jarak yang paling kecil terdapat pada data ordinal 9 kategori dengan nilai reliabilitasnya sebesar 0.483 dan untuk data rasionya sebesar 0.494. Dan untuk jumlah data 100 dapat terlihat jarak yang paling kecil terdapat pada data ordinal 9 kategori dengan nilai reliabilitasnya sebesar 0.493 dan untuk data rasionya sebesar 0.506. Serta untuk jumlah data 200 dapat terlihat jarak yang paling kecil terdapat pada data ordinal 9 kategori dengan nilai reliabilitasnya sebesar 0.518 dan untuk data rasionya sebesar 0.538. Dan yang terakhir untuk jumlah data 400 dapat terlihat jarak yang paling kecil terdapat pada data ordinal 8 kategori dengan nilai reliabilitasnya sebesar 0.471 dan untuk data rasionya sebesar 0.489.

Dari Gambar 1 sampai Gambar 5 di atas belum terlihat untuk jumlah data atau berapa kategori data yang terbaik. Dari Gambar 1 sampai Gambar 5 hanya dapat di lihat perbedaan nilai reliabilitas data ordinal dan rasio saja. Untuk mengetahui nilai biasnya terdapat pada Lampiran 2. Untuk lebih mudah melihatnya juga dibuatkan gambar perbandingan nilai biasnya. Berikut adalah gambar perbandingan nilai bias reliabilitas berdasarkan data kategorik dan jumlah datanya:

Gambar 6. Grafik nilai bias reliabilitas jumlah sampel terhadap data ordinal dengan nilai korelasi 0.2.

(22)

10

biasnya relatif kecil dibandingkan dengan yang lain. Atau untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada grafik di bawah ini:

Gambar 7. Grafik nilai bias reliabilitas data ordinal terhadap jumlah data dengan nilai korelasi 0.2.

Hasil dan pembahasan di atas hanya menghitung nilai reliabilitas berdasarkan nilai korelasi 0.2. Berikut gambar nilai reliabilitas untuk setiap jumlah data berdasarkan nilai korelasi 0.6:

Gambar 8. Grafik perbandingan nilai reliabilitas data rasio dan ordinal dengan jumlah data 30 dan nilai korelasi 0.6.

(23)

11 Gambar 9. Grafik perbandingan nilai reliabilitas data rasio dan

ordinal dengan jumlah data 50 dan nilai korelasi 0.6.

Gambar 10. Grafik perbandingan nilai reliabilitas data rasio dan ordinal dengan jumlah data 100 dan nilai korelasi 0.6.

Gambar 11. Grafik perbandingan nilai reliabilitas data rasio dan ordinal dengan jumlah data 200 dan nilai korelasi 0.6.

Gambar 12. Grafik perbandingan nilai reliabilitas data rasio dan ordinal dengan jumlah data 400 dan nilai korelasi 0.6. Untuk jumlah data 30 dapat terlihat jarak yang paling kecil terdapat pada data ordinal 8 kategori dengan nilai reliabilitasnya sebesar 0.830 dan untuk data rasionya sebesar 0.850. Sedangkan untuk jumlah data 50 dapat terlihat jarak yang paling kecil terdapat pada data ordinal 9 kategori dengan nilai reliabilitasnya sebesar 0.844 dan untuk data rasionya sebesar 0.856. Dan untuk jumlah data 100

(24)

12

dapat terlihat jarak yang paling kecil terdapat pada data ordinal 9 kategori dengan nilai reliabilitasnya sebesar 0.845 dan untuk data rasionya sebesar 0.859. Serta untuk jumlah data 200 dapat terlihat jarak yang paling kecil terdapat pada data ordinal 9 kategori dengan nilai reliabilitasnya sebesar 0.851 dan untuk data rasionya sebesar 0.863. Dan yang terakhir untuk jumlah data 400 dapat terlihat jarak yang paling kecil terdapat pada data ordinal 9 kategori dengan nilai reliabilitasnya sebesar 0.838 dan untuk data rasionya sebesar 0.854.

Dari Gambar 8 sampai Gambar12 di atas belum terlihat untuk jumlah data atau berapa kategori data yang terbaik dan hanya dapat di lihat perbedaan nilai reliabilitas data ordinal dan rasio saja. Untuk mengetahui nilai biasnya terdapat pada Lampiran 4 dan agar lebih mudah melihatnya juga dibuatkan gambar perbandingan nilai biasnya. Berikut adalah gambar perbandingan nilai bias reliabilitas berdasarkan data kategorik dan jumlah datanya:

Gambar 13. Grafik nilai bias reliabilitas jumlah sampel terhadap data ordinal dengan nilai korelasi 0.6.

Dapat di lihat dari Gambar 13 bahwa untuk kategori 9 memiliki nilai bias yang paling kecil untuk tiap jumlah data. Akan tetapi pada kenyataanya pengkategorian data dengan 9 kategori data sangat sulit dijelaskan dengan kata-kata. Dengan demikian diberikan pilihan kedua yang nilai biasnya relatif kecil dengan pertimbangan nilainya tidak lebih dari 5 % yaitu dengan 6 pengkategorian data. Untuk jumlah data yang memiliki nilai bias yang relatif kecil terlihat pada pergerakan garis untuk jumlah data 400 karena nilai biasnya relatif kecil dibandingkan dengan yang lain. Atau untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada grafik di bawah ini:

(25)

13

Gambar 14. Grafik nilai bias reliabilitas data ordinal terhadap jumlah data dengan nilai korelasi 0.6.

Hasil dan pembahasan di atas hanya menghitung nilai reliabilitas berdasarkan nilai korelasi 0.2 dan 0.6. Berikut gambar nilai reliabilitas untuk setiap jumlah data berdasarkan nilai korelasi 0.8:

Gambar 15. Grafik perbandingan nilai reliabilitas data rasio dan ordinal dengan jumlah data 30 dan nilai korelasi 0.8.

Gambar 16. Grafik perbandingan nilai reliabilitas data rasio dan ordinal dengan jumlah data 50 dan nilai korelasi 0.8.

(26)

14

Gambar 17. Grafik perbandingan nilai reliabilitas data rasio dan ordinal dengan jumlah data 100 dan nilai korelasi 0.8.

Gambar 18. Grafik perbandingan nilai reliabilitas data rasio dan ordinal dengan jumlah data 200 dan nilai korelasi 0.8.

Gambar 19. Grafik perbandingan nilai reliabilitas data rasio dan ordinal dengan jumlah data 400 dan nilai korelasi 0.8. Untuk jumlah data 30 dapat terlihat jarak yang paling kecil terdapat pada data ordinal 9 kategori dengan nilai reliabilitasnya sebesar 0.926 dan untuk data rasionya sebesar 0.942. Sedangkan untuk jumlah data 50 dapat terlihat jarak yang paling kecil terdapat pada data ordinal 9 kategori dengan nilai reliabilitasnya sebesar 0.925 dan untuk data rasionya sebesar 0.940. Dan untuk jumlah data 100 dapat terlihat jarak yang paling kecil terdapat pada data ordinal 9 kategori dengan

(27)

15 nilai reliabilitasnya sebesar 0.929 dan untuk data rasionya sebesar 0.942. Serta untuk jumlah data 200 dapat terlihat jarak yang paling kecil terdapat pada data ordinal 9 kategori dengan nilai reliabilitasnya sebesar 0.926 dan untuk data rasionya sebesar 0.941. Dan yang terakhir untuk jumlah data 400 dapat terlihat jarak yang paling kecil terdapat pada data ordinal 9 kategori dengan nilai reliabilitasnya sebesar 0.925 dan untuk data rasionya sebesar 0.940.

Dari Gambar 15 sampai Gambar 19 di atas belum terlihat untuk jumlah data atau berapa kategori data yang terbaik dan hanya dapat di lihat perbedaan nilai reliabilitas data ordinal dan rasio saja. Untuk mengetahui nilai biasnya terdapat pada Lampiran 7. Agar lebih mudah melihatnya juga dibuatkan gambar perbandingan nilai biasnya. Berikut adalah gambar perbandingan nilai bias reliabilitas berdasarkan data kategorik dan jumlah datanya:

Gambar 20. Grafik nilai bias reliabilitas jumlah sampel terhadap data ordinal dengan nilai korelasi 0.8.

Terlihat dari Gambar 20 bahwa untuk kategori 9 memiliki nilai bias paling kecil untuk tiap jumlah data. Akan tetapi pada kenyataanya pengkategorian data dengan 9 kategori data sangat sulit dijelaskan dengan kata-kata. Jadi diberikan pilihan kedua yang nilai biasnya relatif kecil dengan pertimbangan nilainya tidak lebih dari 5 % yaitu dengan 6 pengkategorian data. Untuk jumlah data yang memiliki nilai bias yang relatif kecil terlihat pada pergerakan garis untuk jumlah data 30 karena nilai biasnya relatif kecil dibandingkan dengan yang lain. Atau untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada grafik di bawah ini:

0,00% 2,00% 4,00% 6,00% 8,00% 10,00% 12,00%

2 3 4 5 6 7 8 9

B

ias

Kategori

n30

n50

n100

n200

(28)

16

Gambar 21. Grafik nilai bias reliabilitas data ordinal terhadap jumlah data dengan nilai korelasi 0.8.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Penelitian ini menghasilkan beberapa kesimpulan mengenai perbandingan uji reliabilitas Cronbach Alpha untuk skala data rasio dan ordinal. Kesimpulannya adalah sebagai berikut:

1. Besarnya bias akibat pengkategorian skala yang di lihat dari berbagai nilai korelasinya dapat disimpulkan bahwa, semakin banyak kategori maka besarnya bias yang ditimbulkan semakin kecil. Kategori skala yang memiliki bias paling kecil terdapat pada 9 kategori. Akan tetapi karena sulitnya menafsirkan skala ordinal dengan 9 kategori maka diberi pilihan kedua yaitu dengan 6 kategori dikarenakan memiliki bias yang tidak lebih dari 5% tetapi lebih mudah dalam menafsirkannya.

2. Berdasarkan jumlah sampel data dengan melihat dari berbagai nilai korelasi dapat disimpulkan bahwa, semakin besar sampel data maka besarnya bias yang ditimbulkan semakin kecil. Dengan jumlah sampel data yang paling kecil biasnya adalah untuk jumlah data 400.

Saran

Dalam penelitian ini, untuk sebaran datanya menggunakan sebaran data normal dengan nilai rata-rata 5, ragam 2, dan korelasi 0.2, 0.6, dan 0.8. Untuk penelitian selanjutnya dapat dikembangkan dengan sebaran data yang lain.

(29)

17

DAFTAR PUSTAKA

Aunuddin. 2005. Statistika (Rancangan dan Analisis Data).Bogor (ID): Departemen Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam IPB. Azwar S. 1992. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta (ID): Pustaka Pelajar. Bain JL,Engelhardt M. 1992. Introduction of Probability and Mathematical

Statistics (2nd Edition). Boston (USA): PWS-Kent.

Dunn-Rankin P, Knezek GA, Wallace S, Zhang S. 2004. Scaling Methods (2nd Edition). New Jersey (USA): Lawrence Erlbaum Associates.

Ghahramani S. 2005. Fundamental of Probability with Stochastic Process. New Jersey (USA): Pearson Prentice Hall.

Shepherd CD, Helms MM. 1995. TQM Measures: Reliability and Validity Issues. Norcross(USA):Industrial Management.

Stevens SS. 1946. On the Theory of Scale Measurement.Science by American

Association for the Advancement of Science. Vol.103 (677-680). Trochim WMK. 2006. Research Methods Knowledge Base.

http://www.socialresearchmethods.net/kb/reltypes.php.(17 Februari 2012) Umar H. 2000. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta (ID):

(30)

18

Lampiran 1. Nilai reliabilitas data rasio dan ordinal dengan nilai korelasi 0.2

(31)

19

R9 0.408 0.153 0.361 0.339 0.363 0.389 0.366 0.394 0.436

R10 0.449 0.282 0.397 0.355 0.393 0.434 0.390 0.430 0.439

R(rata2) 0.506 0.384 0.383 0.436 0.445 0.466 0.482 0.484 0.493

Var(R) 0.003 0.010 0.001 0.005 0.006 0.002 0.005 0.003 0.003

Bias 24.14% 24.41% 14.00% 12.17% 8.05% 4.83% 4.44% 2.65%

N 200

Rasio Ordinal

2 3 4 5 6 7 8 9

R1 0.846 0.740 0.661 0.747 0.822 0.772 0.823 0.826 0.824

R2 0.432 0.360 0.340 0.404 0.373 0.432 0.383 0.415 0.439

R3 0.605 0.518 0.508 0.563 0.585 0.579 0.583 0.594 0.597

R4 0.587 0.490 0.458 0.541 0.527 0.569 0.563 0.565 0.562

R5 0.513 0.338 0.364 0.454 0.471 0.457 0.480 0.492 0.472

R6 0.447 0.297 0.377 0.387 0.376 0.451 0.410 0.425 0.454

R7 0.457 0.383 0.301 0.430 0.377 0.412 0.430 0.444 0.402

R8 0.628 0.518 0.501 0.547 0.564 0.608 0.614 0.596 0.589

R9 0.366 0.192 0.230 0.376 0.210 0.335 0.275 0.359 0.350

R10 0.496 0.328 0.346 0.399 0.444 0.419 0.502 0.448 0.489

R(rata2) 0.538 0.416 0.408 0.485 0.475 0.503 0.506 0.517 0.518

Var(R) 0.019 0.024 0.016 0.013 0.027 0.016 0.023 0.018 0.018

Bias 22.57% 24.02% 9.77% 11.66% 6.35% 5.82% 3.92% 3.68%

N 400

Rasio Ordinal

2 3 4 5 6 7 8 9

R1 0.488 0.411 0.329 0.430 0.435 0.448 0.465 0.479 0.452

R2 0.503 0.419 0.375 0.441 0.414 0.469 0.483 0.471 0.481

R3 0.558 0.378 0.454 0.476 0.543 0.523 0.547 0.536 0.538

R4 0.481 0.379 0.341 0.447 0.423 0.448 0.445 0.465 0.478

R5 0.461 0.421 0.320 0.431 0.426 0.440 0.401 0.466 0.430

R6 0.503 0.362 0.359 0.413 0.465 0.447 0.497 0.479 0.489

R7 0.536 0.449 0.312 0.489 0.522 0.465 0.511 0.527 0.501

R8 0.481 0.400 0.351 0.457 0.404 0.458 0.459 0.470 0.464

R9 0.404 0.307 0.236 0.299 0.378 0.345 0.406 0.366 0.387

R10 0.475 0.298 0.337 0.401 0.437 0.416 0.463 0.453 0.456

R(rata2) 0.489 0.382 0.341 0.429 0.445 0.446 0.468 0.471 0.468

Var(R) 0.002 0.002 0.003 0.003 0.003 0.002 0.002 0.002 0.002

(32)

20

Lampiran 2. Nilai reliabilitas data ordinal terhadap jumlah data dengan nilai korelasi 0.2

Kategori

2 3 4 5 6 7 8 9

n30 32.00% 33.86% 13.91% 11.12% 10.82% 8.49% 4.84% 3.52%

n50 43.85% 12.65% 26.50% 4.03% 11.62% 7.40% 6.37% 2.20%

n100 24.14% 24.41% 14.00% 12.17% 8.05% 4.83% 4.44% 2.65%

n200 22.57% 24.02% 9.77% 11.66% 6.35% 5.82% 3.92% 3.68%

n400 21.82% 30.21% 12.40% 9.10% 8.86% 4.36% 3.68% 4.39%

Rata2 28.88% 25.03% 15.32% 9.62% 9.14% 6.18% 4.65% 3.29%

(33)

21 Lampiran 3. Nilai reliabilitas data rasio dan ordinal dengan nilai korelasi 0.6

(34)
(35)

23 Lampiran 4. Nilai reliabilitas data ordinal terhadap jumlah data dengan nilai

korelasi 0.6

Kategori

2 3 4 5 6 7 8 9

n30 13.87% 14.61% 6.92% 6.54% 3.53% 2.34% 1.99% 2.08%

n50 13.04% 14.59% 8.55% 8.64% 3.61% 3.32% 2.47% 1.41%

n100 13.03% 15.26% 7.77% 5.80% 4.00% 2.89% 2.70% 1.62%

n200 15.50% 13.91% 9.45% 5.31% 4.21% 2.92% 2.61% 1.45%

n400 13.80% 14.69% 8.75% 5.65% 4.15% 3.01% 2.28% 1.88%

Rata2 13.85% 14.61% 8.29% 6.39% 3.90% 2.89% 2.41% 1.69%

(36)

24

Lampiran 5. Nilai reliabilitas data rasio dan ordinal dengan nilai korelasi 0.8

(37)
(38)

26

Lampiran 6. Nilai reliabilitas data ordinal terhadap jumlah data dengan nilai korelasi 0.8

Kategori

2 3 4 5 6 7 8 9

n30 8.58% 10.47% 5.86% 5.44% 2.99% 2.18% 1.87% 1.70%

n50 9.58% 9.98% 7.42% 5.68% 3.60% 2.56% 2.35% 1.52%

n100 9.33% 10.66% 6.21% 4.76% 3.42% 2.09% 1.90% 1.38%

n200 10.00% 10.71% 7.15% 4.49% 3.48% 2.33% 2.02% 1.63%

n400 9.48% 9.93% 7.01% 4.78% 3.43% 2.47% 1.92% 1.54%

Rata2 9.40% 10.35% 6.73% 5.03% 3.38% 2.33% 2.01% 1.55%

(39)

27

RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir di Jakarta pada 29 November 1989 sebagai anak ketujuh dari tujuh bersaudara, anak dari bapak Ardjum dan ibu Nurhasanah.

Tahun 2001 penulis menyelesaikan pendidikannya di SDN 05 Kramat Jakarta Pusat. Tahun 2004 penulis menyelesaikan pendidikannya di SMPN 77 Jakarta. Tahun 2007 penulis menyelesaikan pendidikannya di SMAN 27 Jakarta dan pada tahun yang sama penulis berkesempatan untuk melanjutkan studinya di IPB. Penulis memilih mayor Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

Gambar

Gambar 2. Grafik perbandingan nilai reliabilitas data rasio dan
Gambar 4. Grafik perbandingan nilai reliabilitas data rasio dan
Gambar 7. Grafik nilai bias reliabilitas data ordinal
Gambar 10. Grafik perbandingan nilai reliabilitas data rasio dan  ordinal dengan jumlah data 100 dan nilai korelasi 0.6
+6

Referensi

Dokumen terkait

Jumlah record dan Struktur data berbanding lurus dengan Parse Time , untuk mempresentasikan panorama POINT Parse Time GeoRSS paling kecil

Berdasarkan performansi kedua metode pada data simulasi, dapat disimpulkan bahwa SSVM dan RSVM memiliki performansi yang cenderung sama untuk data yang berjumlah relatif

Dari Tabel 1 dan Tabel 4 terlihat bahwa baik untuk data Karangploso dan Banyuwangi, nilai RMSE yang diuji menggunakan metode BPNN lebih kecil jika dibandingkan dengan

Penelitian ini untuk melihat ketakbiasan pada model analisis faktor konfirmatori menggunakan metode pendugaan ULS untuk data ordinal pada ukuran sampel 150, 200, 250, 300

Namun sesuai data pada Tabel 2, katalis CZA50/50/0/450/L/A memiliki jumlah kristal yang paling kecil karena katalis lebih banyak membentuk struktur amorf dengan bentuk yang

Berdasarkan performansi kedua metode pada data simulasi, dapat disimpulkan bahwa SSVM dan RSVM memiliki performansi yang cenderung sama untuk data yang berjumlah relatif

- Dari tiga metode pemrosesan sinyal audio yang diajukan sebagai cara untuk mengkonversi data normal speech menjadi data disordered speech, model yang dilatih menggunakan data yang

Validasi yang dilakukan oleh penelitian untuk memastikan metode pemrosesan speed perturbation dengan nilai-nilai faktor yang disebutkan sebelumnya dapat digunakan untuk membuat data