A. Hasil Pengamatan
[image:1.610.124.518.270.696.2]1. Tabel Pengamatan a. Ekstraksi Cara I
Tabel 4.1 Ekstaksi Daun Kangkung (Ipomea reptans)
No Zat yang bereaksi Hasil pengamatan Gambar
1. Daun kangkung (Ipomea
reptans)
Hijau
2. 5 mL ekstrak + 5 mL
CHCl3
Terbentuk dua lapisan
1. Hijau tua
2. Bening
3. Setelah pengocokan dan
diamkan
Terbentuk dua lapisan
1. Hijau tua
2. Hijau mudah
4. Ekstrak + 10 mL CHCl3 Terbentuk dua lapisan
1. Hijau tua
2. Hijau mudah
b. Ekstraksi Cara II
Tabel 4.1 Ekstaksi Air dari Campuran Iod
No Zat yang bereaksi Hasil pengamatan Gambar
1. 0,1251 gr padatan iod +
50 mL air
Merah bata
2. 25 mL laruan I2 + 5 mL
CHCl3
Terbentuk dua lapisan
1. Merah bata
2. Ungu
3. Setelah pengocokan Terbentuk dua lapisan
1. Kuning pekat
2. Ungu
4. 25 mL pelarut air +
4 mL H2SO4 2 M + 2
mL kanji 0,2 % + 9
mL Na2S2O3
Terbentuk dua lapisan
1. Biru
2. Bening
2. Reaksi 1.Iod dengan Air
2I2 + 2H2O → 4 HI + O2
2.Iod dengan Kloroform
4HI + O2 + 2 CHCl3 → C2H2Cl2 + 2 HCl + 2HI + I2
Reduksi : I2 + 2e- → 2I
Oksidasi : 2S2O32- → S4O62- + 2e
-I2 + 2S2O3 → 2I- + S4O6
2-Dalam reaksi rangkap:
I2 + 2Na2S2O3 → 2NaI + Na2S4O6
3. Analisis data Diketahui:
Massa I2 = 0,1251 gram
Va1 (volume air sebelum ekstraksi) = 50 mL
Va2 (volume air sesudah ekstraksi) = 25 mL
Vo1 (volume pelarut organik sebelum ekstraksi) = 5 mL
Vo2 (volume pelarut organik setelah ekstraksi) = 4,5 mL
Volume Na2S2O3 = 9 mL
D = 28,5
Ditanyakan:
[I2] total = ….?
[I2] air = ….?
[I2] organik = ….?
KD = ….?
Massa [I2] = ….?
Penyelesaian:
[I2]total =
v ¿ n ¿ = gr/Mr
v =
0,1251gr 254gr/mol
= 6,350,1251mol /l
= 0,0197 M
[I2]air = …. ?
Reaksi : I2 + 2S2O3 → 2I- + S4O62-
[S2O3]2- = [I2]total
= 1,97 × 10-2 M
= 1,97 × 10-5 mM
mol [I2]= Vol [Na2S2O3] × mM [I2]
= 9 mL × 1,97 x 10-5 mM
= 17,73 x 10-5 M
[I2]air =
mol volume
¿ =
2mL ¿ 17,73x10−5
M ¿
= 8,865 x 10-2 mM
[I2]organik : … ?
[I2]organik = [I2]total - [I2]air
= 0,0197 M – 8,865 × 10-2 M
= 0,068 M
KD : … ?
KD =
[I2]organik [I2]air
= 0,068M 8,865x10−2
massa [I2] = massa I2mula-mula × VoD. vo1+Va11
= 0,1251 gr ×
5mL+50mL ¿ 28,5.5mL
¿
=
55mL ¿ 17,81gr mL
¿ = 0,33 gr
B. Pembahasan
Ekstraksi cair-cair adalah pemisahan yang suatu zat dari dua atau lebih zat
yang bercampur dengan menggunakan pelarut organik tertentu. Fase yang terbentuk
biasanya adalah air dan fase lain berupa pelarut organik.
Ekstraksi cara I dengan menggunakan daun kangkung (Ipomea reptans)
dilakukan dengan menimbang kemudian menggerus daun kangkung hingga halus dan
untuk mendapatkan ekstrak kental daun kangkung. Kemudian, hasil ekstrak
ditambahkan dengan kloroform (CHCl3). Penambahan kloroform ini sebagai pelarut
organik yang bersifat non polar sehingga akan membentuk dua lapisan. Lapisan
pertama berwarna hijau tua dan lapisan yang kedua berwana hijau muda. Lapisan ini
terbentuk karena kloroform yang merupakan pelarut organik yang bersifat non polar
tidak dapat bercampur dengan ekstrak kangkung yang bersifat polar karena
mengandung asam amino dan asam lemak (Djuariah, 1997).
Pengocokan campuran dalam corong pisah, hal ini berguna agar larutan
kloroform bercampur dengan ekstrak kental dari daun kangkung. Setelah itu, kedua
lapisan tersebut dipisahkan dan lapisan organiknya dikeluarkan sedangkan lapisan
Akan tetapi pada percobaan ini tidak didapatkan ekstrak daun kangkung yang
baik karena pelarut yang seharusnya digunakan adalah etanol 96% (C2H5OH) yaitu
pelarut organik yang cocok dengan ekstraksi daun kangkung (Hayati, dkk., 2015:
153).
Ekstraksi cara II dilakukan dengan cara menimbang padatan iod kemudian
dilarutkan dalam aquades yang telah ditambahkan kalium iodida (KI). Hal ini
bertujuan agar mempermudah pelarutan iod karena iod sukar larut dalam air sehingga
diperlukan kalium iodida dalam pelarutannya.
Memasukkan larutan iod tersebut ke dalam corong pisah kemudian
ditambahkan dengan kloroform (CHCl3). Penambahan kloroform ini sebagai pelarut
organik yang bersifat semi polar sehingga akan membentuk dua lapisan. Lapisan
pertama berwarna merah bata dan ungu. Seharusnya warna yang akan dihasilkan
adalah warna bening dan ungu, namun karena dalam pelarutan iod telah ditambahkan
kalium iodida, sehingga warna yang dihasilkan tetap berwarna merah bata.
Kemudian memisahkan kedua lapisan tersebut, lapisan organiknya yang berwarna
ungu dikeluarkan sedangkan lapisan air yang berwarna merah bata ditambahkan
dengan asam sulfat. Fungsi asam sulfat yaitu untuk memberikan suasana asam dalam
larutan air, kemudian menambahkan amilum. Penambahan amilum dalam proses
titrasi dengan natrium tiosulfat karena natrium tiosulfat lebih kuat pereaksinya
dibandingkan amilum sehingga amilum atau larutan kanji tersebut dapat didesak
keluar dari proses reaksi tersebut. Sehingga dalam proses titrasi, larutan berubah
hasil analisa, maka diperoleh nilai koefisien distribusi (KD) sebesar 0,76 dan gram iod