• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab 1 bhs indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Bab 1 bhs indonesia"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kerusakan terumbu karang di Indonesia makin hari makin mengkhawatirkan. Hal ini disebabkan oleh banyak hal. Contohnya saja adalah kegiatan-kegiatan manusia yang merugikan lingkungan sekitar di wilayah lautan. Juga dipengaruhi oleh kelangsungan hidup ekosistem lain diwilayah pesisir dan lautan.

Terumbu karang adalah salah satu ekosistem di wilayah pesisir yang produktif dan beraneka ragam. Ekosistem terumbu karang mempunyai banyak manfaat bagi manusia, misalnya untuk makanan, obat-obatan, bahan bangunan dan bahan lain. Selain itu terumbu karang juga menopang kelangsungan hidup ekosistem lain di sekitarnya yang menjadi tumpuan hidup manusia.

Terumbu karang memiliki sifat yang unik diantaranya asosiasi dan komunitas biota laut. Terumbu karang dibentuk oleh kegiatan biologis dan merupakan timbunan massif dari kapur CaCO3 yang terutama dihasilkan oleh binatang karang dari phylum Cnidaria Ordo Seleractina dengan tambahan penting dari alga berkapur dan organisme-organisme lain penghasil kapur. Kondisi lingkungan yang diperlukan bagi perkembangan terumbu karang yang baik adalah :

a. Suhu air diatas 180C , untuk perkembangan optimal suhu rata-rata tahunan

berkisar antara 230C- 250C.

b. Kedalaman perairan kurang dari 50 m, dengan salinitas berkisar antara 30-36 permil.

c. Perairan yang cerah yang bebas dari sedimen, dinamis (bergelombang) dan sirkulasi yang baik.

d. Adanya dasar laut yang keras dan bersih dari Lumpur, sebagai tempat untuk menempel planula (larva karang) yang kemudian berkembang menjadi koloni karang yang baru.

(2)

ancaman itu memang belum begitu nyata tapi semua pihak sudah mengkhawatirkannya karena letak negara ini yang berdekatan dengan kawasan pasifik. Wilayah yang dikhawatirkan itu adalah perairan Indonesia bagian utara, seperti Pulau Bunaken di Sulawesi Utara, teluk Cendrawasih di Irian Jaya dan beberapa lokasi lainnya yang selama ini banyak dikenal di dunia pariwisata karena ditumbuhi terumbu karang. Khusus di Bali, menurut data yang disodorkan WWF, ancaman terhadap terumbu karang datang dari jenis biota laut seperti mahkota duri yang kini berkembang pesat di perairan Pulau Menjangan di wilayah taman nasional Bali Barat. Menurut data yang berhasil dihimpun itu sedikitnya 320.000 mahkota laut berkeliaran mengancam terumbu karang setempat. Ancaman mahkota duri selain di Bali Barat adalah Sulawesi Tengah, tepatnya seputar Pulau Togian.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa saja jenis-jenis kerusakan terumbu karang ?

1.2.2 Apakah dampak bahan peledak bagi kehidupan terumbu karang ? 1.2.3 Bagaimanakah solusi terhadap kerusakan terumbu karang ?

1.3 Tujuan Penulisan

1.3.1 Mengetahui macam-macam kerusakan terumbu karang.

Referensi

Dokumen terkait

Gainer revolusioner dari Ultimate Nutrition cocok untuk Anda yang ingin meningkatkan berat badan dengan cara lemak baik dalam tubuh

Dalam pemenuhan kebutuhan ini, ibu hendaknya memberi kesempatan bagi anak untuk bersosialisasi dengan teman sebayanya.Kebutuhan spiritual, adalah pendidikan yang

Peripheral Component Interconnect (PCI) merupakan bus yang memiliki Peripheral Component Interconnect (PCI) merupakan bus yang memiliki kecepatan tinggi yang

SIMPUS sebagai sistem pengelolaan data berbasis tehnologi yang digunakan Puskesmas Sawangan telah membantu sistem kerja Puskesmas dalam pengolahan, akses dan trasfer

Dari nilai uji T, dapat diketahui faktor produksi yang berpengaruh nyata terhadap hasil tangkapan alat tangkap cantrang di wilayah Bulu adalah panjang jaring, panjang

Analisis data hasil pengukuran menunjukkan bahwa peserta didik di Madrasah Tsanawiyah kode S mempunyai sikap-sikap spiritual yang unggul pada aspek beriman kepada Allah

adanya kontrak tersebut tidak mematuhi materi atau isi dari Undang-Undang pertambangan tebaru terkait Pasal 169 tentang pegantian sistem kontrak karya ke sistem izin

Berdasarkan pengertian diatas, makapenelitian ini adalah penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadian-kejadian secara sistematis