PENYUSUNAN DATABASE HASIL PENELITIAN
TRICHOGRAMMA DI INDONESIA
MEILYANTO ARIEDHINATA
DEPARTEMEN PROTEKSI TANAMAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
ABSTRAK
MEILYANTO ARIEDHINATA. Penyusunan Database Hasil Penelitian Trichogramma di Indonesia. Dibimbing oleh DAMAYANTI BUCHORI.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh manusia untuk meningkatkan produktivitas pertanian demi mengimbangi pesatnya pertumbuhan penduduk di seluruh dunia. Pengendalian hayati sebagai suatu bentuk pengendalian hama dan penyakit tumbuhan di dunia pertanian di Indonesia memegang peranan penting. Keunggulan pengendalian hayati yang tidak menimbulkan efek samping yang negatif bagi manusia dan lingkungan mendorong manusia untuk mengembangkan dan meneliti lebih lanjut berbagai aspek pengendalian hayati tersebut. Salah satu bentuk pengendalian hayati yang saat ini banyak diteliti adalah penggunaan parasitoid telur Trichogrammatidae untuk mengendalikan serangga-serangga hama di pertanaman.
Dengan kemajuan teknologi seperti sekarang ini, diperlukan suatu sarana untuk mengumpulkan dan mempublikasikan hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan di Indonesia tentang parasitoid telur tersebut untuk memudahkan dalam pencarian informasi. Karena itulah, Database Trichogramma ini dibuat untuk menjadi suatu pusat atau sarana informasi mengenai pengendalian hayati yang menggunakan parasitoid telur Trichogrammatidae serta penelitian-penelitian tentang parasitoid telur ini yang pernah dilakukan di Indonesia. Database ini disusun sedemikian rupa sehingga mempermudah akses dan penggunaannya serta mempermudah inventarisasi dan peng-update-an data.
Program Database Trichogramma ini memuat data tentang spesies-spesies genus Trichogramma dan genus Trichogrammatoidea yang pernah ditemukan atau diteliti di Indonesia, yaitu tentang morfologi, biologi, dan ekologinya. Database ini juga berisi informasi tentang deskripsi umum ordo Hymenoptera, famili Trichogrammatidae, sejarah pengendalian hayati di Indonesia dan teknik-teknik perbanyakan parasitoid telur Trichogramma di laboratorium. Selain itu, Database Trichogramma ini juga dilengkapi dengan kunci identifikasi serangga yang akan memudahkan penggunanya dalam melakukan identifikasi serangga hingga ke tingkat famili.
PENYUSUNAN DATABASE HASIL PENELITIAN
TRICHOGRAMMA DI INDONESIA
MEILYANTO ARIEDHINATA
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pertanian pada
Departemen Proteksi Tanaman
DEPARTEMEN PROTEKSI TANAMAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
Judul Skripsi : Penyusunan Database Hasil Penelitian Trichogramma di Indonesia
Nama : Meilyanto Ariedhinata NIM : A06400066
Disetujui,
Dr. Ir. Damayanti Buchori, MSc Dosen Pembimbing
Diketahui,
Dr. Ir. Damayanti Buchori, MSc Ketua Departemen Proteksi Tanaman
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Sumenep pada tanggal 6 Mei 1982 dari ayah Ach. Arief S., St. dan ibu Liliek Suhartini. Penulis merupakan anak pertama dari tiga bersaudara.
Pada tahun 2000 penulis lulus dari SMU Negeri 1 Sumenep dan pada tahun yang sama diterima menjadi mahasiswa Institut Pertanian Bogor melalui jalur Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri. Penulis memilih Program Studi Hama dan Penyakit Tumbuhan, Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian.
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT., atas rahmat dan karunia-Nya sehingga skripsi dengan judul “Penyusunan Database Hasil Penelitian Trichogramma di Indonesia” ini telah dapat diselesaikan.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada : 1. Ibu Dr. Ir. Damayanti Buchori, MSc. selaku dosen pembimbing penelitian
yang telah memberikan bimbingan, saran, dan nasehatnya selama penyusunan database dan penulisan skripsi.
2. Ibu Efi Toding Tondok, SP. MSc. sebagai dosen penguji pada sidang tugas akhir penulis.
3. Seluruh Staf Pengajar di Departemen Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor atas bimbingan dan ilmu yang telah diberikan kepada penulis selama penulis menuntut ilmu di IPB.
4. Keluarga tercinta di Sumenep (Mama, Papa, Didien, dan Dienda) atas kasih sayang, dukungan, dan doanya.
5. Emma, yang telah memberikan perhatian dan dukungannya setiap saat. 6. Iwa, sahabat terbaik yang selalu membantu dan mendukung penulis.
7. Rekan-rekan di Laboratorium Bioekologi Parasitoid dan Predator yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan penyusunan database dan skripsi ini (Mas Bandung, Mbak Adha, Kak Hertab, Mbak Nita (alm), Mas Agus, Anggie, Pak Wen, Pak Andi, Yane, Koko, Okti, Mu’min, Mia, Mbak Atik, Mbak Diana, dan semua rekan-rekan yang lain, thanks for everything).
8. Teman-teman seperjuangan HPT 37 atas persahabatan yang tidak akan pernah terlupakan (Yuni, Susan, Baim, Diana, Deni, Tejo, Intan, Prama, Ayu, dan teman-teman yang lain, thanks for all your support guys…)
9. Semua yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan skripsi ini. Semoga penyusunan Database Trichogramma dan skripsi ini dapat bermanfaat dan memberikan kontribusi yang berarti bagi kemajuan dunia pertanian yang berintegrasi dengan dunia teknologi di Indonesia.
Bogor, Mei 2006
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
PENDAHULUAN ... 1
Latar belakang ... 1
Tujuan ... 3
TINJAUAN PUSTAKA ... 4
Microsoft FrontPage® 2002 ... 4
Famili Trichogrammatidae ... 5
Spesies-spesies Trichogrammatidae di Dunia ... 6
BAHAN DAN METODE ... 11
Waktu dan tempat ... 11
Metode ... 11
A. Pengumpulan data dan gambar ... 11
B. Digitalisasi dan konversi data ... 12
C. Penyusunan database dengan Microsoft FrontPage 2002 ... 12
HASIL DAN PEMBAHASAN ... 14
Program Database Trichogramma di Indonesia ... 14
A. Input dan output program ... 14
B. Penggunaan database ... 15
Analisis Penelitian ... 19
A. Perancangan database dan permasalahannya ... 19
B. Analisis penelitian Trichogramma di Indonesia ... 20
C. Daftar isi Database Trichogramma ... 29
KESIMPULAN ... 31
SARAN ... 33
DAFTAR PUSTAKA ... 34
DAFTAR TABEL
Halaman
1 Spesies-spesies Trichogrammatidae di beberapa negara ... 7
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1 Icon Database Trichogramma ... 15
2 Menu pada halaman utama database ... 16
3 Menu utama dan menu halaman yang ada di tiap halaman ... 16
4 Halaman gambar-gambar ... 17
5 Halaman kunci identifikasi ordo Hymenoptera ... 18
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Seiring dengan berjalannya waktu, dunia pertanian pun kini dihadapkan
pada masalah produktivitas pertanian yang dituntut untuk mampu mengimbangi
pertambahan populasi penduduk dunia. Berbagai upaya telah dilakukan untuk
meningkatkan produktivitas pertanian, dan salah satunya adalah dengan
intensifikasi pertanian yang melibatkan aspek-aspek pengendalian hayati atau
biologi untuk mengendalikan kerusakan yang ditimbulkan akibat serangan hama
dan penyakit tanaman pada komoditi-komoditi pertanian. Saat ini banyak yang
sudah menyadari betapa perlunya pengendalian hayati diterapkan dalam aspek
pengendalian hama terpadu mengingat adanya dampak-dampak negatif yang
ditimbulkan oleh pengendalian hama terpadu secara kimiawi yang sudah lama
dikenal oleh manusia. Selain tidak menimbulkan dampak negatif seperti
pengendalian secara kimiawi, pengendalian hayati juga banyak memiliki
keunggulan dibandingkan metode-metode pengendalian hama terpadu lainnya
yaitu diantaranya pengendalian dapat berjalan dengan sendirinya dan tidak
menyisakan residu-residu racun pada produk-produk pertanian seperti halnya
pengendalian dengan pestisida.
Salah satu bentuk dari pengendalian hayati yang saat ini mulai banyak
diteliti, dikembangkan, dan diterapkan baik di Indonesia maupun di luar negeri
adalah pelepasan parasitoid ke lahan pertanian untuk mengendalikan serangan
hama. Dari sekian banyak famili dan spesies serangga yang pernah ditemukan
manusia, famili Trichogrammatidae (ordo Hymenoptera) merupakan salah satu
famili serangga yang memiliki peranan penting dalam pengendalian hayati
dengan menggunakan parasitoid, karena famili Trichogrammatidae ini terdiri dari
spesies-spesies serangga yang digolongkan sebagai parasitoid telur karena
mampu memparasit telur-telur serangga inangnya yang umumnya merupakan
serangga hama pada tanaman. Kemampuan memparasit telur inilah yang
menjadikan famili Trichogrammatidae sebagai objek yang sangat menarik untuk
diteliti lebih lanjut sebagai salah satu komponen pengendalian hayati di
Indonesia.
Famili Trichogrammatidae terdiri dari 2 genus yaitu genus Trichogramma
PENYUSUNAN DATABASE HASIL PENELITIAN
TRICHOGRAMMA DI INDONESIA
MEILYANTO ARIEDHINATA
DEPARTEMEN PROTEKSI TANAMAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
ABSTRAK
MEILYANTO ARIEDHINATA. Penyusunan Database Hasil Penelitian Trichogramma di Indonesia. Dibimbing oleh DAMAYANTI BUCHORI.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh manusia untuk meningkatkan produktivitas pertanian demi mengimbangi pesatnya pertumbuhan penduduk di seluruh dunia. Pengendalian hayati sebagai suatu bentuk pengendalian hama dan penyakit tumbuhan di dunia pertanian di Indonesia memegang peranan penting. Keunggulan pengendalian hayati yang tidak menimbulkan efek samping yang negatif bagi manusia dan lingkungan mendorong manusia untuk mengembangkan dan meneliti lebih lanjut berbagai aspek pengendalian hayati tersebut. Salah satu bentuk pengendalian hayati yang saat ini banyak diteliti adalah penggunaan parasitoid telur Trichogrammatidae untuk mengendalikan serangga-serangga hama di pertanaman.
Dengan kemajuan teknologi seperti sekarang ini, diperlukan suatu sarana untuk mengumpulkan dan mempublikasikan hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan di Indonesia tentang parasitoid telur tersebut untuk memudahkan dalam pencarian informasi. Karena itulah, Database Trichogramma ini dibuat untuk menjadi suatu pusat atau sarana informasi mengenai pengendalian hayati yang menggunakan parasitoid telur Trichogrammatidae serta penelitian-penelitian tentang parasitoid telur ini yang pernah dilakukan di Indonesia. Database ini disusun sedemikian rupa sehingga mempermudah akses dan penggunaannya serta mempermudah inventarisasi dan peng-update-an data.
Program Database Trichogramma ini memuat data tentang spesies-spesies genus Trichogramma dan genus Trichogrammatoidea yang pernah ditemukan atau diteliti di Indonesia, yaitu tentang morfologi, biologi, dan ekologinya. Database ini juga berisi informasi tentang deskripsi umum ordo Hymenoptera, famili Trichogrammatidae, sejarah pengendalian hayati di Indonesia dan teknik-teknik perbanyakan parasitoid telur Trichogramma di laboratorium. Selain itu, Database Trichogramma ini juga dilengkapi dengan kunci identifikasi serangga yang akan memudahkan penggunanya dalam melakukan identifikasi serangga hingga ke tingkat famili.
Berdasarkan data yang terkumpul, di Indonesia telah ditemukan 7 spesies parasitoid telur dari genus Trichogramma (Trichogramma japonicum, T. pretiosum, T. flandersi, T. minutum, T. chilonis, T. australicum, dan T. chilotraeae) dan 6 spesies parasitoid telur dari genus Trichogrammatoidea
PENYUSUNAN DATABASE HASIL PENELITIAN
TRICHOGRAMMA DI INDONESIA
MEILYANTO ARIEDHINATA
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pertanian pada
Departemen Proteksi Tanaman
DEPARTEMEN PROTEKSI TANAMAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
Judul Skripsi : Penyusunan Database Hasil Penelitian Trichogramma di Indonesia
Nama : Meilyanto Ariedhinata NIM : A06400066
Disetujui,
Dr. Ir. Damayanti Buchori, MSc Dosen Pembimbing
Diketahui,
Dr. Ir. Damayanti Buchori, MSc Ketua Departemen Proteksi Tanaman
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Sumenep pada tanggal 6 Mei 1982 dari ayah Ach. Arief S., St. dan ibu Liliek Suhartini. Penulis merupakan anak pertama dari tiga bersaudara.
Pada tahun 2000 penulis lulus dari SMU Negeri 1 Sumenep dan pada tahun yang sama diterima menjadi mahasiswa Institut Pertanian Bogor melalui jalur Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri. Penulis memilih Program Studi Hama dan Penyakit Tumbuhan, Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian.
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT., atas rahmat dan karunia-Nya sehingga skripsi dengan judul “Penyusunan Database Hasil Penelitian Trichogramma di Indonesia” ini telah dapat diselesaikan.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada : 1. Ibu Dr. Ir. Damayanti Buchori, MSc. selaku dosen pembimbing penelitian
yang telah memberikan bimbingan, saran, dan nasehatnya selama penyusunan database dan penulisan skripsi.
2. Ibu Efi Toding Tondok, SP. MSc. sebagai dosen penguji pada sidang tugas akhir penulis.
3. Seluruh Staf Pengajar di Departemen Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor atas bimbingan dan ilmu yang telah diberikan kepada penulis selama penulis menuntut ilmu di IPB.
4. Keluarga tercinta di Sumenep (Mama, Papa, Didien, dan Dienda) atas kasih sayang, dukungan, dan doanya.
5. Emma, yang telah memberikan perhatian dan dukungannya setiap saat. 6. Iwa, sahabat terbaik yang selalu membantu dan mendukung penulis.
7. Rekan-rekan di Laboratorium Bioekologi Parasitoid dan Predator yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan penyusunan database dan skripsi ini (Mas Bandung, Mbak Adha, Kak Hertab, Mbak Nita (alm), Mas Agus, Anggie, Pak Wen, Pak Andi, Yane, Koko, Okti, Mu’min, Mia, Mbak Atik, Mbak Diana, dan semua rekan-rekan yang lain, thanks for everything).
8. Teman-teman seperjuangan HPT 37 atas persahabatan yang tidak akan pernah terlupakan (Yuni, Susan, Baim, Diana, Deni, Tejo, Intan, Prama, Ayu, dan teman-teman yang lain, thanks for all your support guys…)
9. Semua yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan skripsi ini. Semoga penyusunan Database Trichogramma dan skripsi ini dapat bermanfaat dan memberikan kontribusi yang berarti bagi kemajuan dunia pertanian yang berintegrasi dengan dunia teknologi di Indonesia.
Bogor, Mei 2006
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
PENDAHULUAN ... 1
Latar belakang ... 1
Tujuan ... 3
TINJAUAN PUSTAKA ... 4
Microsoft FrontPage® 2002 ... 4
Famili Trichogrammatidae ... 5
Spesies-spesies Trichogrammatidae di Dunia ... 6
BAHAN DAN METODE ... 11
Waktu dan tempat ... 11
Metode ... 11
A. Pengumpulan data dan gambar ... 11
B. Digitalisasi dan konversi data ... 12
C. Penyusunan database dengan Microsoft FrontPage 2002 ... 12
HASIL DAN PEMBAHASAN ... 14
Program Database Trichogramma di Indonesia ... 14
A. Input dan output program ... 14
B. Penggunaan database ... 15
Analisis Penelitian ... 19
A. Perancangan database dan permasalahannya ... 19
B. Analisis penelitian Trichogramma di Indonesia ... 20
C. Daftar isi Database Trichogramma ... 29
KESIMPULAN ... 31
SARAN ... 33
DAFTAR PUSTAKA ... 34
DAFTAR TABEL
Halaman
1 Spesies-spesies Trichogrammatidae di beberapa negara ... 7
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1 Icon Database Trichogramma ... 15
2 Menu pada halaman utama database ... 16
3 Menu utama dan menu halaman yang ada di tiap halaman ... 16
4 Halaman gambar-gambar ... 17
5 Halaman kunci identifikasi ordo Hymenoptera ... 18
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Seiring dengan berjalannya waktu, dunia pertanian pun kini dihadapkan
pada masalah produktivitas pertanian yang dituntut untuk mampu mengimbangi
pertambahan populasi penduduk dunia. Berbagai upaya telah dilakukan untuk
meningkatkan produktivitas pertanian, dan salah satunya adalah dengan
intensifikasi pertanian yang melibatkan aspek-aspek pengendalian hayati atau
biologi untuk mengendalikan kerusakan yang ditimbulkan akibat serangan hama
dan penyakit tanaman pada komoditi-komoditi pertanian. Saat ini banyak yang
sudah menyadari betapa perlunya pengendalian hayati diterapkan dalam aspek
pengendalian hama terpadu mengingat adanya dampak-dampak negatif yang
ditimbulkan oleh pengendalian hama terpadu secara kimiawi yang sudah lama
dikenal oleh manusia. Selain tidak menimbulkan dampak negatif seperti
pengendalian secara kimiawi, pengendalian hayati juga banyak memiliki
keunggulan dibandingkan metode-metode pengendalian hama terpadu lainnya
yaitu diantaranya pengendalian dapat berjalan dengan sendirinya dan tidak
menyisakan residu-residu racun pada produk-produk pertanian seperti halnya
pengendalian dengan pestisida.
Salah satu bentuk dari pengendalian hayati yang saat ini mulai banyak
diteliti, dikembangkan, dan diterapkan baik di Indonesia maupun di luar negeri
adalah pelepasan parasitoid ke lahan pertanian untuk mengendalikan serangan
hama. Dari sekian banyak famili dan spesies serangga yang pernah ditemukan
manusia, famili Trichogrammatidae (ordo Hymenoptera) merupakan salah satu
famili serangga yang memiliki peranan penting dalam pengendalian hayati
dengan menggunakan parasitoid, karena famili Trichogrammatidae ini terdiri dari
spesies-spesies serangga yang digolongkan sebagai parasitoid telur karena
mampu memparasit telur-telur serangga inangnya yang umumnya merupakan
serangga hama pada tanaman. Kemampuan memparasit telur inilah yang
menjadikan famili Trichogrammatidae sebagai objek yang sangat menarik untuk
diteliti lebih lanjut sebagai salah satu komponen pengendalian hayati di
Indonesia.
Famili Trichogrammatidae terdiri dari 2 genus yaitu genus Trichogramma
2
pengendali hayati, misalnya paper yang dipublikasikan oleh Hassan (1993) tentang mass rearing dan penggunaan parasitoid telur Trichogramma untuk mengendalikan hama Lepidoptera, dan penelitian yang dilakukan oleh Meilin
(1999) yang meneliti keragaman karakter morfologis dan genetika parasitoid telur
Trichogramma dan Trichogrammatoidea di daerah geografis yang berbeda di pulau Jawa, Indonesia. Beberapa spesies yang sudah banyak dikenal
diantaranya adalah Trichogramma japonicum dan Trichogramma pretiosum dari genus Trichogramma, serta Trichogrammatoidea cojuangcoi dan
Trichogrammatoidea armigera dari genus Trichogrammatoidea. Saat ini penelitian dan publikasi tentang genus Trichogramma lebih banyak dibandingkan genus Trichogrammmatoidea.
Untuk kebutuhan pembelajaran yang lebih praktis dan mudah, dibutuhkan
suatu sarana yang mampu menyajikan data-data hasil penelitian dan publikasi
tentang parasitoid-parasitoid famili Trichogrammatidae ini dalam suatu kumpulan
data (database). Dengan kecanggihan teknologi yang ada seperti sekarang ini, sudah banyak program-program aplikasi komputer multimedia yang bisa
digunakan untuk menyusun suatu database khusus yang berisikan data-data dan hasil penelitian tentang parasitoid ini untuk memudahkan inventarisasi data dan
sebagai sarana pembelajaran bagi mereka yang tertarik terhadap
serangga-serangga parasitoid dari famili Trichogrammatidae ini.
Salah satu program komputer yang dapat digunakan untuk menyusun
data-data yang berisi tulisan, gambar, animasi, suara, bahkan file video dengan
desain interface yang sangat menarik adalah Microsoft® Front Page® 2002. Dengan program ini kita bisa menciptakan suatu database khusus untuk menginventaris data-data penting yang kita miliki dan mendesain tampilannya
sehingga dapat dibuat semenarik mungkin untuk menarik minat siapa saja yang
3
Tujuan
Menciptakan suatu database khusus yang bersifat interaktif dengan pemakainya yang berisikan data-data hasil penelitian tentang
parasitoid-parasitoid dari famili Trichogrammatidae di Indonesia. Selain itu, dengan desain
tampilan grafis yang dibuat semenarik mungkin akan memudahkan proses
pembelajaran menggunakan teknologi multimedia serta mempermudah
TINJAUAN PUSTAKA
Microsoft® FrontPage® 2003
Microsoft® FrontPage® 2003 adalah suatu program aplikasi komputer
multimedia yang merupakan software hasil pengembangan perusahaan raksasa Microsoft Corporation yang bergerak dalam bidang riset dan pengembangan
software komputer. Program Microsoft® FrontPage® 2003 ini bisa digunakan setelah meng-install paket software Microsoft® Office 2003 yang berisikan program-program komputer yang salah satunya adalah program Microsoft®
FrontPage® 2003 ini. Program Microsoft® FrontPage® mempunyai beberapa versi
software antara lain FrontPage® 97, FrontPage® 2000, FrontPage® XP dan yang terbaru adalah FrontPage® 2003.
Microsoft® FrontPage® 2003 sering digunakan oleh para pengguna
komputer multimedia untuk merancang sebuah website dan mempublikasikannya melalui internet. Namun berdasarkan definisi yang diberikan oleh Microsoft,
kegunaan utama program ini adalah untuk membuat webpage(s) yaitu halaman-halaman yang berisikan teks, gambar, animasi, video, dan file suara yang dapat
disusun sedemikian rupa sehingga halaman yang satu dengan halaman yang
lain terhubung melalui link-link yang ada sehingga tercipta suatu web (jaringan) (Razaq, 2005). Karena itulah program ini tidak hanya digunakan untuk membuat
suatu website untuk internet, tapi juga bisa digunakan untuk menciptakan suatu
database dalam bentuk web yang bekerja secara offline (tidak terhubung ke internet) dan bisa dikemas dalam bentuk CD-ROM.
Kelebihan program Microsoft® FrontPage® 2003 ini dibandingkan dengan
program-program lain yang ditujukan untuk penyusunan database (misalnya Microsoft® Office Access) adalah kita lebih leluasa untuk menyalurkan kreatifitas
kita untuk menciptakan suatu database dengan tampilan grafis semenarik mungkin. Produk multimedia yang dihasilkan nantinya akan bersifat interaktif
dengan pemakainya dengan desain interface yang menarik namun tetap mampu menyajikan suatu database yang lengkap dan mudah untuk di-up date sebagai sumber informasi yang up to date. Database yang dihasilkan dengan menggunakan program ini juga mudah untuk digunakan oleh siapa saja bahkan
oleh orang yang baru mengenal komputer sekalipun. Selain mudah digunakan,
keunggulan lainnya adalah kemudahan untuk dipublikasikan, baik itu
5
internet karena format file database ini sudah dalam bentuk HTML (Hyper Text Markup Language) yang sudah siap untuk di-up load ke internet.
Famili Trichogrammmatidae
Famili Trichogrammatidae merupakan salah satu famili penting dari
serangga-serangga yang tergolong ke dalam ordo Hymenoptera. Famili
Trichogrammatidae ini terdiri dari 2 genus yaitu genus Trichogramma dan genus
Trichogrammatoidea yang anggotanya merupakan serangga-serangga parasitoid telur yang mempunyai ukuran tubuh 0.3-1.0 mm. Serangga-serangga parasitoid
dari kedua genus tersebut termasuk serangga polifag dan dapat menyerang 10
ordo, diantaranya termasuk Lepidoptera, Coleoptera, Diptera, dan Hymenoptera
(Smith, 1996). Famili Trichogrammatidae juga terbagi ke dalam 2 subfamili yaitu
Trichogrammatinae dan Oligosetinae. Subfamili Trichogrammatinae dibagi lagi ke
dalam 2 kelompok yaitu Trichogrammatini (16 genera) dan Paracentrobini (3
genera), sedangkan subfamili Oligosetinae terbagi menjadi kelompok
Chaetostrichini (4 genera) dan Oligositini (5 genera) (Viggiani 1971 dalam Meilin 1999).
Famili Trichogrammatidae dapat dikenali dengan mudah dengan melihat
tarsi mereka yang beruas tiga. Kecuali itu, metasoma secara melebar menempel
dengan mesosoma, dan fragma yang kedua menonjol jauh di dalamnya.
Antenanya pendek dengan tujuh atau lebih sedikit ruas dan sayap depan
seringkali memiliki rambut duri yang tersusun dalam baris-baris (Borror, et al.
1996).
Serangga-serangga dari famili Trichogrammatidae, terutama dari genus
Trichogramma, diketahui menyerang telur-telur dari ordo Lepidoptera seperti ngengat dan kupu-kupu, serta beberapa ordo lainnya yang menjadi hama di
pertanaman. Serangga yang ukurannya hampir mikroskopik ini mempunyai
peranan yang sangat penting dalam mencegah kerusakan tanaman-tanaman
pertanian karena serangga ini membunuh serangga inangnya yang menjadi
hama pada tanaman pertanian sebelum hama tersebut menimbulkan kerusakan
pada tanaman pertanian. Serangga betina dari famili Trichogrammatidae ini
meletakkan telurnya di dalam telur serangga inangnya yang ada di lapang, dan
selama pertumbuhan larvanya, telur serangga inangnya yang telah terparasit
akan berubah warna menjadi hitam. Pada pembiakan di laboratorium, tiap
6
hidupnya. (Knutson 2002). Singkatnya daur hidup serangga ini yang hanya
berkisar antara 8-10 hari menjadi faktor utama mengapa serangga-serangga
Trichogramma mampu berkembang biak dengan sangat cepat. Selain itu,
serangga ini juga tidak berbahaya bagi manusia, tumbuhan, dan hewan lain.
Trichogramma dan Trichogrammatoidea sangat sulit diklasifikasikan karena perbedaan morfologi yang sangat kecil, memiliki sebaran yang luas, dan
strain yang bervariasi (Kalshoven 1981). Genus Trichogramma memiliki morfologi sebagai berikut: seta fringe pada sayap lebih pendek, funikel dua ruas
pada betina, gada antena jantan tidak beruas, ada venasi RS1 pada sayap
depan, dan genitalia jantan memiliki ‘dorsal gonobase expansion’. Serdangkan
morfologi genus Trichogrammatoidea adalah sebagai berikut: seta fringe pada sayap lebih panjang, funikel dua ruas pada jantan dan betina, antena jantan
terdiri dari tiga ruas, tidak ada vein track RS1 pada sayap depan, dan genitalia jantan tanpa ‘dorsal gonobase expansion’ (Meilin 1999).
Spesies-spesies Trichogrammatidae di Dunia
Jumlah spesies dari famili Trichogrammatidae dilaporkan bervariasi antar
negara dan penyebarannya sangat luas. Alba (1988) melaporkan bahwa empat
spesies Trichogramma dan enam spesies Trichogrammatoidea merupakan spesies parasitoid telur yang efektif dan banyak digunakan dalam pengendalian
hayati serangga hama di Filipina. Pinto et al., (1989) di dalam Meilin (1999) melaporkan terdapat kira-kira 130 spesies Trichogramma di dunia. Sedangkan di Indonesia menurut Buchori et al., (2000) di Indonesia sejauh ini ada 13 spesies parasitoid Trichogrammatidae yang pernah diteliti, diantaranya T. japonicum, Trichogrammatoidea cojuangcoi, Trichogrammatoidea armigera, T. minutum, T. flandersi dan T. chilonis.
Pinto & Stouthamer (1994) melaporkan bahwa dari 145 spesies
Trichogramma yang diakui, 114 spesies telah dideskripsikan. Beberapa spesies
Trichogramma bahkan telah dibiakkan secara komersial, misalnya T. pretiosum
Riley, T. platneri Nagakarti, T. minutum Riley, Trichogrammatoidea armigera
Nagaraja, T. ostriniae Pan & Chen, dan T. brassicae Bezd. (Losey & Calvin 1995; Vasquez et al. 1997).
Saat ini telah banyak penelitian-penelitian tentang Trichogrammatidae
dilakukan di seluruh penjuru dunia. Peneliti-peneliti dari negara-negara seperti
7
memberikan kontribusi di bidang penelitian tentang parasitoid telur
Trichogrammatidae ini (Egg Parasitoid News, Vol 15, 2003). Dari data-data
penelitian tersebut, disusun sebuah tabel yang memuat tentang kemunculan
spesies-spesies parasitoid telur di beberapa negara di dunia. Berikut adalah
tabel yang menunjukkan keberadaan Trichogrammatidae yang telah ditemukan
di beberapa negara yang dihimpun dari Egg Parasitoid News volume 13 -16 yang
diambil dari website http://www.bba.de/eggpara/eggp.htm yang merupakan
website resmi yang menyediakan artikel-artikel dari Egg Parasitoid News.
Tabel 1 Spesies-spesies Trichogrammatidae di beberapa negara
Negara /
Pelapor Spesies Tanaman Inang Serangga Inang
Argentina
Botto, E.N.
T. columbiensis Spodoptera frugiperda
T. nerudai Hutan cemara Rhyacionia buoliana
T. rojasi alfalfa Colias lesbia,
Rachiplusia nu
Kedelai Anticarsia gemnmatalis,
Rachiplusia nu
Tomat Noctuidae, Tuta absoluta
T.pretiosum Alfalfa Colias lesbia,
Rachiplusia nu
Kapas Alabama argillacea,
Heliothis spp.
Kedelai Anticarsia gemnmatalis,
Rachiplusia nu
Tomat Noctuidae, Tuta absoluta
Trichogramma sp.
(telythocous race) Hutan cemara
Sitotroga cerealella
(egg-traps)
Trichogrammatoidea
bactrae Tomat Tuta absoluta
Australia
M. Begum
Trichogramma
carvarae Buah-buahan Epiphyas postvittana
Brazil
Parra, J.R.P.,
Zucchi, R.A.
T. acacioi Phaseolus vulgaris Noctuidae
Eucalyptus spp. Psorocampa denticulata
8
Lavras, MG,
Carvalho, G.A. T. atopovirilia Jagung Helicoverpa zea
Parra, J.R.P.,
Zucchi, R.A.
T. atopovirilia Manihot esculenta Erinnyis ello
Zea mays Helicoverpa zea
Zea mays Spodoptera frugiperda
T. atropos
T. bruni
Eucalyptus spp. Melanophia sp.
Clitoria
fairchildiana Urbanus acawoios
Lavras, MG,
Carvalho, G.A. T. demoraesi Singkong Erinnyis ello
Parra, J.R.P.,
Zucchi, R.A.
T. demoraesi Manihot esculenta Erinnyis ello
Eucalyptus spp. Glena bipennaria
T. dissimilis Saccharum spp. Diatraea saccharalis
T. distinctum Saccharum spp. Diatraea saccharalis
T. galloi Saccharum spp. Diatraea saccharalis
T. jalmirezi Saccharum spp. Diatraea saccharalis
T. manicobai Manihot esculenta,
Hevea brasiliensis Erinnyis ello
T. marandobai Manihot esculenta Erinnyis ello
T. maxacalii Eucalyptus spp. Euselasia spp.
Lavras, MG,
Carvalho, G.A.
T. pretiosum Singkong Erinnyis ello
T. pretiosum Passiflora spp. Agraulis vanillae Pisum sativum Agrotis sp.
Gossypium sp. Alabama argillacea
Hirsitum gossipium Anticarsia gemmatalis
Glycine max Chrysopa sp.
Zea mays Chrysoperla sp
Asclepias
curassavica Danaus erippus
Saccharum spp. &
Oryza sativa Diatraea saccharalis
Passiflora spp. Dione juno juno
Citrus spp. Ecdytolopha aurantiana
Manihot esculenta
9
Zea mays &
Lycopersicum
sculentum
Helicoverpa zea
Gossypium sp. Heliothis virescens
Lycopersicum esculentum Neoleucinodes elegantalis Brassica oleraceae Zea mays Persea americana Plutella xylostella, Spodoptera frugiperda, Stenoma catenifer Lycopersicum
esculentum Tuta absoluta
T. rojasi Glycine max Anticarsia gemmatalis
Hohmann, C. L. Trichogramma pretisoum
Parsimmon dan
alpukat Hypocala andremona, Stenoma catenifer Trichogramma bruni Trichogrammatoidea annulata Egypt El Heneidy, A.H.
T. brassicae Kapas Pink Bollworm
T. embryophagum Kapas Pink Bollworm
Trichogramma
evanescens
Kapas Pink Bollworm
Tebu, kurma,
zaitun, dan maize Lepidoptera
Trichogrammatoidea
bactrae Kapas Pink Bollworm
India
Usha Rani, P.
Trichogramma
chilonis
Tebu, tomat,
kapas, jeruk, dan
maize
Lepidoptera, Chilo spp.,
Heliothis armigera,
Trichogramma
japonicum Lepidoptera
Trichogramma
brasiliensis Lepidoptera
T. pretiosum Lepidoptera
New Zealand
Stevens, P. Trichogrammatoidea
bactrae
Kiwi, alpukat,
anggur, apel
Epiphyas postvittana,
10
Trichogramma
funiculatum (Tortricidae)
South Africa
Riley T. pretiosum Apel dan jeruk Tortrix capensana
Nagaraja Trichogrammatoidea
cryptophlebiae
Jeruk, alpukat,
persik, lengkeng,
dan macadamia
Cryptophlebia leucotreta
Girault Trichogrammatoidea
lutea
Tomat, bunga
matahari, jeruk,
gandum, dan
maize
Helicoverpa armigera
Uruguay
C. Basso,
B. Pintureau
G. Grille
T. distinctum Tebu Diatraea saccharalis
T. exiguum Kebun anggur,
apel, dan pear
Argyrotaenia sphaleropa,
Bonagota cranaodes
T. galloi Tebu Diatraea saccharalis
T. pretiosum Tebu dan padi Diatraea saccharalis
Jagung Heliothis zea
Kebun anggur Argyrotaenia sphaleropa
Kapas Alabama argillacea
BAHAN DAN METODE
Waktu dan Tempat
Pelaksanaan penelitian untuk tugas akhir ini dilaksanakan di
Laboratorium Bioekologi Parasitoid dan Predator, Departemen Proteksi
Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor mulai bulan April 2005
sampai dengan Januari 2006.
Metode
A. Pengumpulan data dan gambar
Data-data tentang spesies-spesies famili Trichogrammatidae beserta
gambar-gambarnya yang digunakan dalam penyusunan database ini menggunakan data-data inventaris parasitoid Trichogrammmatidae yang ada di
Laboratorium Bioekologi Parasitoid dan Predator, Departemen Proteksi
Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Data-data tersebut
merupakan data-data hasil penelitian yang pernah dilakukan di Laboratorium
Bioekologi Parasitoid dan Predator tersebut. Selain itu, data pelengkap juga
diperoleh dari penelusuran publikasi hasil penelitian melalui internet, buku-buku
yang relevan, CD-ROM, serta jurnal-jurnal yang membahas tentang spesies
famili Trichogrammatidae yang pernah ditemukan atau diteliti. Data-data yang
ada kemudian dikumpulkan dan diinventaris ulang.
B. Digitalisasi dan konversi data
Digitalisasi adalah proses mengkonversi suatu data (gambar) ke dalam
format digital yang terbaca oleh perangkat komputer. Data gambar yang perlu
melalui proses digitalisasi terlebih dahulu sebelum digunakan dalam database
adalah gambar-gambar yang diperoleh dari buku dan jurnal. Gambar-gambar
tersebut dikonversi ke dalam format digital melalui proses scanning dengan menggunakan scanner sehingga didapatkan gambar dalam format file JPEG. Selanjutnya file gambar dalam bentuk JPEG ini beserta file-file gambar yang lain
yang diperoleh dari CD-ROM dan internet di-edit lagi menggunakan program Adobe Photoshop 7.0 untuk mendapatkan kualitas gambar yang baik dengan
mengatur kontras, warna, ukuran, dan pencahayaan gambar-gambar tadi.
12
Selanjutnya data-data yang berupa teks dikonversi ke dalam format
HTML. Format HTML adalah format baku halaman yang digunakan dalam program Microsoft® Front Page® 2003. Data-data yang telah terkumpul diketik
dan disusun ulang dengan menggunakan program Microsoft® Front Page® 2003
dan di-save ke dalam format file HTM atau HTML. Tiap file HTML diberikan penamaan yang memudahkan untuk mengetahui data apa yang ada di halaman
tersebut untuk memudahkan navigasi dalam proses webbing.
C. Penyusunan database dengan Microsoft® Front Page® 2003
Setelah semua file teks dikonversi ke dalam halaman HTML yang kompatibel dengan program Microsoft® Front Page® 2003 serta file-file gambar
juga sudah dikonversi kedalam format JPEG, Bitmap, atau GIF, maka langkah
selanjutnya adalah penyusunan database. Database ini terdiri dari halaman-halaman, yang untuk selanjutnya akan disebut webpage(s), yang disusun dengan menggunakan hyperlinks untuk menghubungkan halaman yang satu dengan halaman yang lain sehingga terciptalah suatu rangkaian halaman
(webpages).
Hyperlinks sebenarnya merupakan mekanisasi yang cukup sederhana.
Hyperlinks adalah rangkaian penghubung (link) pada suatu webpages yang menghubungkan antara halaman yang satu dengan yang lain, sehingga saat
mengklik suatu link pada suatu halaman maka window akan membawa kita ke halaman lain berdasarakan struktur hyperlinks yang disusun. Hyperlinks bisa dibuat dengan beberapa cara. Salah satunya adalah membuat single hyperlinks. Single hyperlinks ini hanya menampilkan satu hubungan (link) ke halaman yang lain. Kelemahannya adalah kita harus menspesifikasi secara langsung halaman
yang akan dituju jika hyperlinks tersebut diklik. Untuk mempermudah pembuatan
hyperlinks pada webpages yang mempunyai halaman yang cukup banyak seperti pada database ini maka penyusunan hyperlinks dilakukan melalui menu
navigation. Tiap halaman dalam format HTML yang sudah dikonversi tadi, diberi
page banner yaitu teks yang fungsinya sebagai judul tiap halaman. Selanjutnya pada menu navigation, antara halaman yang satu dengan halaman yang lain dihubungkan berdasarkan identitas page banner sehingga terbentuk struktur
13
level-nya adalah link “Ordo Hymenoptera”, “Famili Trichogrammatidae”, “Genus
Trichogramma”, dan “Genus Trichogrammatoidea”. Sedangkan yang menjadi
child level-nya adalah halaman masing-masing spesies dari genus-genus tersebut.
Setelah proses pembangunan navigation structure selesai, maka sebenarnya webpagesdatabase ini telah selesai dan bisa dipergunakan. Namun untuk menambah daya tarik database ini, semua halaman diedit kembali dengan mengubah background halaman serta ditambah gambar-gambar yang relevan,
animasi, suara, themes, dan lain-lain.
Themes adalah suatu desain halaman yang bisa diterapkan pada satu halaman atau seluruh halaman sekaligus pada suatu webpages yang sudah tersedia di dalam program Front Page® 2003. Themes digunakan untuk mengatur
background halaman, gambar yang tertampil pada page banner, icon yang digunakan untuk membuat hyperlinks, dan lain-lain. Penerapan themes yang bisa diterapkan pada semua halaman sekaligus yang ada dalam struktur
webpages, memudahkan untuk mendesain seperti apakah tampilan database ini secara keseluruhan. Selain background dan tampilan grafis lainnya, file audio juga ditambahkan di tiap-tiap halaman. File audio yang bisa di-support oleh Front Page® 2002 ini adalah dalam format midi, wav, MP3, dan AIF. Dengan
ditambahkannya file audio ke tiap halaman, maka saat pengguna database ini membuka suatu halaman, explorer akan secara otomatis memainkan audio yang kita sisipkan sehingga akan menambah kenyamanan penggunaan database ini.
Langkah selanjutnya adalah file-file gambar yang relevan ditambahkan
pada masing-masing halaman. Gambar-gambar spesies-spesies
Trichogrammatidae yang dikumpulkan di-insert ke masing-masing halaman spesies untuk menambah informasi visual tentang morfologi masing-masing
spesies. Selanjutnya, database yang sudah selesai dan siap digunakan ini disimpan dalam bentuk CD untuk mempermudah penggunaan dan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Program Database Trichogramma di Indonesia
A. Input dan output program
Hasil dari penyusunan database tentang parasitoid telur Trichogramma di
Indonesia berupa sebuah website yang selanjutnya diberi nama Database Trichogramma. Database Trichogramma dapat diakses oleh para pemakainya
melalui CD yang memuat database tersebut atau juga dapat diakses melalui
internet setelah Database Trichogramma tersebut di-upload ke sebuah server. Dengan adanya kemudahan dalam pengaksesan Database Trichogramma ini
maka database ini mampu memberikan hasil yang optimal dalam menyajikan
data dan informasi tentang hasil penelitian Trichogramma di Indonesia.
Database Trichogramma akan ditampilkan melalui program Internet
Explorer yang umumnya selalu ada dalam setiap perangkat komputer yang
sistem operasinya menggunakan Windows, baik itu jika diakses melalui CD
ataupun melalui internet. Meskipun ada beberapa program lainnya yang juga
mampu menampilkan website database ini seperti Mozilla Firefox, Opera, dan
lain-lain, namun tampilan Database Trichogramma akan lebih optimal jika
ditampilkan dengan program Internet Explorer. Selain itu, diperlukan juga
penginstalan Microsoft Office 2003 secara full installation agar semua link,
komponen dan font yang ada di dalam database ini tertampil dengan sempurna. Untuk perangkat komputer yang telah dilengkapi program Microsoft Office 2003
ini, maka tidak perlu melakukan penginstalan program tersebut.
Database Trichogramma akan menampilkan data sesuai dengan input
pemakainya. Untuk menggunakan database ini, pemakai tinggal mengklik link-link yang ada di dalam database. Selanjutnya Database Trichogramma akan menampilkan halaman, gambar, ataupun video yang ada di dalam database
berdasarkan input dari pemakai tersebut.
Beberapa data yang bisa didapat dari Database Trichogramma antara
lain deskripsi umum, morfologi, biologi, dan ekologi tentang ordo Hymenoptera,
famili Trichogrammatidae, dan dua genus penting anggota famili
Trichogrammatidae yang merupakan parasitoid telur yaitu genus Trichogramma
dan genus Trichogrammatoidea. Selain data tentang parasitoid tersebut, database ini juga dilengkapi dengan kunci identifikasi untuk ordo Hymenoptera
15
identifikasi. Database ini juga berisi informasi tentang sejarah pengendalian
hayati yang telah dilakukan di Indonesia dengan menggunakan parasitoid telur,
serta teknik-teknik perbanyakan parasitoid telur Trichogrammatidae di
laboratorium yang akan digunakan untuk pelepasan di lapang.
B. Penggunaan database
Database Trichogramma dirancang sedemikian rupa untuk memudahkan
pemakainya dalam mencari informasi tentang parasitoid Trichogramma yang
diinginkan. Dalam bentuk CD, database ini dapat digunakan oleh siapa saja yang
mampu menjalankan perangkat komputer dan cukup mudah karena tidak
memerlukan proses penginstalasian seperti layaknya program-program lainnya.
Setelah CD Database Trichogramma dimasukkan ke dalam CD-ROM perangkat
komputer, pemakai tinggal mengklik icon ‘Database Trichogramma’ yang ada di
dalam CD (Gambar 1) dan database siap untuk digunakan. Database ini juga
[image:34.612.132.518.400.569.2]dapat dijalankan tanpa menggunakan CD dengan cara meng-copy keseluruhan isi CD ke dalam harddisk perangkat komputer sehingga database dapat dijalankan langsung pada perangkat komputer.
Gambar 1. Icon ‘ Database Trichogramma’
Untuk menjalankan database atau mencari informasi yang diinginkan
pada Database Trichogramma, klik menu-menu (links) yang ada pada halaman utama ataupun pada halaman-halaman lainnya (Gambar 2). Menu utama
database akan tertampil di bagian kiri setiap halaman sehingga memudahkan
16
yang diinginkan (Gambar 3). Selain menu utama, tiap halaman juga mempunyai
[image:35.612.145.495.133.368.2]menu sendiri yang tertampil di bagian atas halaman tersebut (Gambar 3).
Gambar 2. Menu pada halaman utama database
[image:35.612.146.511.409.647.2]17
Database ini juga berisi gambar-gambar tentang parasitoid dan inangnya
yang disusun dalam satu halaman khusus yaitu halaman gambar-gambar dan
dapat diakses langsung dari menu utama (Gambar 4). Gambar-gambar yang
tertampil pada halaman tersebut masih berukuran kecil (thumbnail). Untuk melihat gambar yang diinginkan dalam ukuran yang lebih besar, klik gambar
tersebut. Dan untuk kembali ke halaman sebelumnya, klik tombol ‘back’ yang ada
[image:36.612.166.516.222.473.2]pada panel navigasi Internet Explorer di bagian atas.
Gambar 4. Halaman gambar-gambar
Pemakai database juga dapat menggunakan kunci identifikasi ordo
Hymenoptera yang ada dalam database ini untuk mengidentifikasi serangga ordo
Hymenoptera hingga tingkat famili (Gambar 5). Kunci identifikasi ini cukup mudah
digunakan dan sangat membantu identifikasi karena juga dilengkapi
gambar-gambar sesuai dengan ciri identifikasi yang ada (Gambar 6). Penggunaannya
sama dengan kunci identifikasi pada umumnya. Setelah mencocokkan dengan
ciri identifikasi yang ada,klik link nomor ciri identifikasi atau link gambar yang berwarna biru untuk melanjutkan identifikasi ke ciri yang berikutnya. Kunci
identifikasi ordo Hymenoptera juga dapat diakses melalui menu utama yang ada
18
Gambar 5. Halaman kunci identifikasi ordo Hymenoptera
[image:37.612.146.495.369.625.2]19
Analisis Penelitian
A. Perancangan database dan permasalahannnya
Ada beberapa kendala yang dihadapi penyusun saat melakukan
perancangan Database Trichogramma ini. Kendala awal yang dihadapi adalah
pemilihan program untuk pembuatan database. Banyak program-program yang
bisa digunakan dalam membuat sebuah database, diantaranya adalah Microsoft
Access, Microsoft® FrontPage®, Visual Basic, Macromedia DreamWeaver, dan
lain-lain. Masing-masing program memiliki kelebihan dan kekurangan.
Digunakannya Microsoft® FrontPage® dalam pembuatan Database
Trichogramma ini karena program tersebut relatif mudah untuk digunakan
bahkan oleh pemula sekalipun, sehingga diharapkan database ini nantinya akan
terus di-update dengan data baru yang valid sehingga mampu menyajikan informasi yang aktual. Kekurangan dari program ini adalah kemampuannya yang
masih terbatas dalam menyajikan tampilan visual. Penyusun juga mengalami
kesulitan-kesulitan tersebut dalam penyusunan database sehingga diperlukan
ketelitian dalam melakukan perancangan tampilan visual dari database tersebut.
Salah satu solusinya adalah dengan menggunakan program Microsoft®
FrontPage® yang terbaru yaitu Microsoft® FrontPage® 2003 yang dilengkapi
dengan fitur yang lebih lengkap dari program versi sebelumnya untuk
memaksimalkan tampilan visual website yang disusun dengan menggunakan program ini.
Kendala utama yang dihadapi dalam penyusunan database ini adalah
kurangnya data yang spesifik tentang morfologi, biologi, dan ekologi tiap-tiap
spesies parasitoid telur Trichogramma yang ada di Indonesia. Data yang didapat
kebanyakan merupakan deskripsi umum dari famili Trichogrammatidae dan
sebagian besar data tersebut merupakan data hasil penelitian yang ada di
Laboratorium Bioekologi Parasitoid dan Predator, Departemen Proteksi
Tanaman, Institut Pertanian Bogor. Selain karena sedikit sekali perbedaan yang
bisa dibahas antara tiap-tiap spesies dari kedua genus Trichogramma dan
Trichogrammatoidea, penyusun juga menemui kesulitan dalam melakukan pencarian di internet tentang spesies-spesies dari famili Trichogrammatidae yang
pernah diteliti di Indonesia karena sedikit sekali data yang bisa diambil dari
internet serta belum adanya suatu media atau kumpulan data yang khusus
20
untuk merancang suatu database khusus yang berisi kumpulan data tentang
parasitoid telur Trichogramma di Indonesia.
Karena kurangnya data yang spesifik itulah maka penyusun merancang
database ini melalui pendekatan yang lebih umum tentang parasitoid telur dari
famili Trichogrammatidae sehingga tetap dapat memberikan informasi yang jelas
dan dapat menjadi sumber pembelajaran mengenai sejarah dan peran parasitoid
telur Trichogramma dalam pengendalian hayati di Indonesia. Dengan menggabungkan antara penelitian dan teknologi, diharapkan database ini
mampu menjadi media yang efektif dalam mempublikasikan hasil-hasil penelitian
khususnya tentang famili Trichogrammatidae serta menjadi motivator bagi para
peneliti lainnya untuk lebih aktif dan kreatif dalam mempublikasikan hasil-hasil
penelitiannya agar dapat berguna khususnya bagi kemajuan dunia pertanian di
Indonesia.
B. Analisis penelitian Trichogramma di Indonesia
Menurut Kalshoven (1981), penggunaan parasitoid dalam mengendalikan
hama pada pertanaman di Indonesia sebenarnya telah dimulai sejak dekade
ke-III abad yang lalu. Dan setelah perang dunia ke-II, pengendalian hayati yang
tadinya hanya diaplikasikan untuk pertanaman kelapa rakyat, mulai
dikembangkan untuk mengendalikan hama pada pertanaman lainnya seperti
tanaman di perkebunan dan tanaman hortikultura. Sejak saat itulah mulai banyak
penelitian yang dikembangkan di Indonesia untuk meneliti tentang
parasitoid-parasitoid yang mempunyai potensi dalam mengendalikan serangga hama dari
berbagai aspek. Namun data tentang hasil penelitian tersebut tersebar di
berbagai jurnal, media-media penerbitan lainnya, serta laporan-laporan penelitian
yang tidak terpublikasi. Jika ada upaya untuk mencari dan mengumpulkan data
penelitian tentang parasitoid di Indonesia sejak abad lalu itu, maka hal tersebut
nantinya akan memudahkan para peneliti-peneliti berikutnya untuk melanjutkan
penelitian-penelitian sebelumnya ataupun memulai penelitian baru tentang
aspek-aspek yang belum pernah diteliti sebelumnya.
Selain berisi informasi tentang spesies-spesies yang ada di Indonesia
beserta hasil penelitiannya, database ini juga memuat data tentang teknik-teknik
21
Teknik-teknik perbanyakan Trichogramma yang telah dikembangkan dan banyak digunakan saat ini adalah teknik perbanyakan dengan inang pengganti dan
teknik perbanyakan dengan pakan dan telur buatan. Pada teknik perbanyakan
dengan inang pengganti, inang yang biasanya digunakan untuk memperbanyak
Trichogramma di laboratorium adalah Corcyra cephalonica yang merupakan hama pada beras di tempat penyimpanan. Pemilihan C. cephalonica sebagai inang pengganti dalam perbanyakan Trichogramma karena serangga ini mudah didapat dan mudah dibiakkan dengan bahan-bahan yang telah tersedia di
Indonesia. Sedangkan pembiakan Trichogramma dengan pakan dan telur buatan relatif lebih jarang dilakukan pada perbanyakan massal di laboratorium karena
proses dan bahan-bahan yang digunakan lebih banyak dan relatif sulit
dibandingkan perbanyakan dengan menggunakan telur C. cephalonica. Bahan-bahan yang digunakan dalam telur dan pakan buatan antara lain hemolimfa
serangga-serangga Lepidoptera, larutan susu skim, larutan garam
Neissenheimer, dan antibiotik (Nurindah).
Data lainnya yang ada di database ini adalah deskripsi umum dan ciri
serangga-serangga dari ordo Hymenoptera, famili Trichogrammatidae, genus
Trichogramma, dan genus Trichogrammatoidea.
Ordo Hymenoptera merupakan kelompok serangga yang memiliki arti
penting dalam hubungannya dengan manusia karena tingginya keanekaragaman
spesies dan morfologinya. Peranan kelompok ini yang sebagian besar
merupakan predator, parasitoid, bahkan sebagai hama itu sendiri menjadi faktor
yang menarik untuk diteliti dan dipelajari lebih lanjut. Pada database ini disajikan
deskripsi umum tentang ordo Hymenoptera, yaitu dari aspek ekologi dan
morfologi, taksonomi, fakta-fakta yang ada tentang serangga-serangga anggota
ordo ini, serta kunci identifikasi ordo Hymenoptera hingga tingkat famili. Kunci
identifikasi merupakan panduan yang sangat penting dalam mengidentifikasi
suatu serangga untuk menentukan kelompok dari serangga tersebut.
Famili Trichogrammatidae merupakan kelompok serangga anggota ordo
Hymenoptera yang unik karena memiliki ciri khusus yaitu tarsinya yang berjumlah
3 ruas yang berbeda dengan famili-famili lainnya anggota ordo ini yang
umumnya tarsinya memiliki 5 ruas. Serangga anggota dari famili
Trichogrammatidae ini umumnya merupakan parasitoid telur dari ordo
Lepidoptera serta beberapa hama dari ordo lainnya. Di Indonesia, famili
22
hama penggerek di pertanaman tebu dan padi sawah. Dua genus penting dari
famili yang saat ini banyak diteliti dan dipelajari adalah genus Trichogramma dan genus Trichogrammatoidea. Taksonomi kedua genus tersebut sebagian besar didasarkan pada genitalia jantan. Selain genitalia jantan, ciri pada sayap depan
dan antena jantan juga merupakan ciri yang menentukan jenis spesiesnya.
Kedua genus tersebut dianggap cukup potensial peranannya dalam
pengendalian hayati serangga hama di Indonesia karena memiliki ciri-ciri sebagai
parasitoid yang efektif, diantaranya adalah spesifik terhadap inang tertentu
sehingga dapat dengan efektif mengendalikan serangga hama sasaran, serta
mempunyai siklus hidup yang pendek sehingga parasitoid-parasitoid dari kedua
genus tersebut mampu memarasit dan berkoloni dengan cepat jika dilepas pada
pertanaman.
Berdasarkan penelusuran pustaka, hingga saat ini tercatat ada 7 spesies
dari genus Trichogramma dan 6 spesies dari genus Trichogrammatoidea yang merupakan kelompok parasitoid telur dari famili Trichogrammatidae yang pernah
diteliti di Indonesia. Spesies-spesies dari kedua genus tersebut ditemukan
memarasit inang-inang pada tanaman yang berbeda-beda.
Spesies-spesies dari genus Trichogramma yang pernah diteliti di Indonesia adalah:
1. Trichogramma flandersi
Inang: Plutella xylostella 2. Trichogramma pretiosum 3. Trichogramma japonicum
Inang: Scirpophaga incertulas, Tryporyza nivella, Chillo auricilius,
Scirpophaga innotata.
Tanaman inang: padi dan tebu.
4. Trichogramma chilonis
Inang: Helicoverpa armigera
Tanaman inang: kedelai dan bawang.
5. Trichogramma australicum
23
6. Trichogramma chilotraeae
Inang: H. armigera, C. suppresalis, Ostrinia furnacalis, C. infuscatellus,
C. saccariphagus, Etiella zinckenella. Tanaman inang: jagung dan tebu
7. Trichogramma minutum
Inang: Heliothis spp., Agrius convolvuli
Tanaman inang: tembakau, ubi jalar, kedelai.
Spesies-spesies dari genus Trichogrammatoidea yang pernah diteliti di Indonesia adalah:
1. Trichogrammatoidea cojuangcoi
Inang: P. xylostella, Acrocercops cramella, S. incertulas, Thosea sinensis. Tanaman inang: kol, kakao, padi, dan kelapa.
2. Trichogrammatoidea bactrae-bactrae
Inang: S. litura, Etiella spp., H. armigera, Chrysodeixis chalsites, P. xylostella. Tanaman inang: kedelai dan kubis.
3. Trichogrammatoidea armigera
Inang: H. armigera, P. xylostella, C. binotalis, E. zinckenella, S. incertulas. Tanaman inang: kubis, kapas, tomat, dan brassicaceae.
4. Trichogrammatoidea guamensis
Inang: H. armigera
Tanaman inang: jagung.
5. Trichogrammatoidea nana
Inang: C. saccariphagus, C. infuscatellus, Tetramoera schistaceana
Tanaman inang: tebu.
6. Trichogrammatoidea thoseae
Inang: Setora nitens, Setothoseae asigna, Darna trima. Tanaman inang: kelapa sawit.
Berdasarkan data hasil penelitian yang dimasukkan ke dalam Database
Trichogramma ini, penyusun membuat sebuah tabel analisis tentang
aspek-aspek penting dari tiap penelitian terhadap Trichogrammatidae yang pernah
dilakukan di Indonesia beserta judul penelitian dan nama-nama penelitiannya.
Tabel tersebut dapat dilihat di halaman lampiran tabel. Analisis aspek-aspek
penelitian tersebut sangat berguna untuk mengetahui sejauh mana penelitian
tentang famili Trichogrammatidae di Indonesia, serta untuk mengetahui
24
topik-topik penelitian apa saja yang perlu dilakukan selanjutnya untuk lebih
mengenal potensi parasitoid telur Trichogrammatidae ini sebagai agen
pengendali hayati di negara kita.
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa ada 10 topik penelitian tentang
Trichogrammatidae yang bertujuan untuk mengeksplorasi suatu daerah atau
ekosistem untuk menemukan spesies-spesies Trichogrammatidae yang muncul
di daerah tersebut. Eksplorasi merupakan aspek yang sangat penting
peranannya dalam memaksimalkan potensi parasitoid telur di Indonesia sebagai
agen pengendali hayati. Dengan dilakukannya penelitian tentang eksplorasi
parasitoid telur di Indonesia maka diharapkan akan ditemukan spesies-spesies
baru yang akan menambah keragaman spesies parasitoid di Indonesia.
Saat ini di Indonesia sudah tercatat ada 13 spesies famili
Trichogrammatidae yang pernah diteliti, yaitu 7 spesies dari genus
Trichogramma dan 6 spesies dari genus Trichogrammatidae. Sebagai perbandingan, menurut Pinto & Stouthamer (1994) ada 114 spesies
Trichogrammatidae di seluruh dunia yang telah dideskripsikan. Dengan luasnya
wilayah negara kita serta beraneka ragam ekosistem yang ada, maka masih
banyak kemungkinan akan ditemukannya spesies-spesies baru
Trichogrammatidae di Indonesia jika eksplorasi terus dilakukan, tidak hanya
eksplorasi berdasarkan daerah saja, eksplorasi berdasarkan habitat atau
ekosistem pun perlu dilakukan untuk menemukan spesies baru ataupun habitat
baru dari suatu spesies tertentu.
Aspek yang paling banyak diteliti dari hasil penelitian-peneltian yang
dikumpulkan di dalam Database Trichogramma ini adalah aspek biologi dari
parasitoid telur yang diteliti. Lebih dari 70% penelitian yang telah dilakukan
meneliti tentang aspek biologi spesies-spesies Trichogrammatidae. Penelitian
tentang aspek biologi memang sangat penting dilakukan. Aspek-aspek biologi
penting seperti keperidian, lama hidup, serta jumlah telur yang diletakkan oleh
parasitoid telur merupakan faktor-faktor penting yang mempengaruhi
kemampuan dan tingkat parasitisasi inang oleh parasitoid telur. Penelitian yang
lebih mendalam tentang aspek-aspek biologi ini akan sangat membantu untuk
menemukan spesies-spesies parasitoid telur yang paling efektif dalam
mengendalikan hama tertentu di lahan pertanian dan juga bermanfaat bagi
25
Salah satu penelitian yang menarik dan sangat bermanfaat dalam
perbanyakan massal parasitoid di laboratorium adalah penelitian Yasmin (2002)
tentang neraca kehidupan Trichogrammatoidea armigera pada beberapa suhu yang berbeda di laboratorium. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh suhu terhadap perkembangan populasi Trichogrammatoidea armigera
di laboratorium. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa lama hidup
semakin pendek dengan meningkatnya suhu pemeliharaan. Keperidian yang
tinggi serta lama generasi yang optimum didapat pada suhu 27 oC, sedangkan
biologi dan perkembangan populasi parasitoid menunjukkan hasil yang baik pada
suhu 25 oC. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk
meningkatkan produksi dari parasitoid dalam pemeliharaannya di laboratorium.
Selain aspek biologi, aspek ekologi seperti iklim, topografi, dan
kelimpahan inang dan pakan di lapang juga merupakan aspek yang perlu untuk
diketahui untuk menambah ilmu tentang parasitoid telur famili Trichogrammatidae
ini. Ada beberapa penelitian tentang Trichogrammatidae di Indonesia yang
memfokuskan tujuan penelitiannnya untuk mempelajari ekologi dari parasitoid
telur ini. Salah satu penelitian yang cukup menarik yang meneliti aspek ekologi
parasitoid telur adalah penelitian tentang peranan parasitoid telur penggerek
batang padi pada lahan padi yang diberikan aplikasi insektisida kimia di daerah
Indramayu. Hasil analisis data penelitian ini menunjukkan bahwa parasitoid telur
Trichogramma japonicum memiliki total parasitisasi 53,39% pada perlakuan kontrol, namun parasitisasinya menurun drastis pada perlakuan dengan
insektisida karbofuran yaitu 19,38% dan total parasitisasi 39,92% pada perlakuan
lahan dengan insektisida dimehipo. Kesimpulan dari penelitian ini adalah
peranan parasitoid telur cenderung dipengaruhi oleh perlakuan insektisida kimia,
namun kehilangan hasil cenderung tidak dipengaruhi oleh perlakuan insektisida
kimia.
Dibandingkan dengan aspek biologi dan ekologi, aspek morfologi
parasitoid telur merupakan topik penelitian yang paling sedikit dilakukan di
Indonesia. Tercatat hanya ada 7 penelitian yang meneliti tentang morfologi
parasitoid telur Trichogrammatidae di Indonesia. Padahal menurut penelitian
Christy (2005), keberhasilan parasitisasi di lapangan erat kaitannya dengan
karakter morfologi, khususnya rentang sayap parasitoid. Karena itulah penelitian
26
serta implikasinya terhadap kemampuan parasitisasi di lapang sangat penting
dilakukan untuk menunjang kesuksesan pengendalian hayati.
Spesies-spesies parasitoid telur Trichogrammatidae yang paling banyak
diteliti adalah Trichogrammatoidea cojuangcoi, Trichogrammatoidea armigera,
Trichogramma japonicum, dan Trichogramma pretiosum. Sedangkan penelitian spesies-spesies lainnya seperti Trichogramma chilonis, Trichogramma flandersi, Trichogramma australicum, Trichogramma chilotraeae, Trichogramma minutum, Trichogrammatoidea bactrae-bactrae, Trichogrammatoidea guamensis, Trichogrammatoidea nana, dan Trichogrammatoidea thoseae hanya terbatas pada aspek eksplorasi dan biologi.
Dari genus Trichogrammatoidea, spesies Trichogrammatoidea armigera
adalah spesies yang paling banyak diteliti. Tercatat ada 6 penelitian yang
membahas tentang aspek biologi dan ekologi spesies ini, 2 penelitian tentang
aspek eksplorasi, dan 1 penelitian tentang aspek morfologinya. Banyaknya
peneliti yang mempelajari spesies ini mungkin karena spesies ini diketahui
mampu memparasit telur-telur hama penting seperti Helicoverpa armigera, Plutella xylostella, Scirpophaga incertulas, Crocidolomia binotalis, dan Etiella zinckenella. Penelitian terbaru tentang parasitoid ini adalah tentang pengaruh ketiadaan inang terhadap tanggap reproduksi Trichogrammatoidea armigera dan implikasinya terhadap penerimaan inang (Rohmani 2002). Pada penelitian ini,
perlakuan ketiadaan inang terhadap T. armigera selama 3 jam menyebabkan peningkatan jumlah telur dalam ovari yang semula 20,5 butir menjadi 37,0 butir,
namun setelah 12 jam tanpa inang jumlah telur menurun menjadi 26,5 butir.
Jumlah telur yang mampu diletakkan pada hari pertama juga meningkat selama 3
jam pertama tanpa inang dan menurun setelah 12 jam tidak menemukan inang.
Pemberian inang dapat meningkatkan produksi telur T. armigera sampai perlakuan 3 jam tanpa inang, dan pada perlakuan 12 jam dan 24 jam tanpa
inang, jumlah telur yang mampu diletakkan lebih sedikit dibanding dengan jumlah
telur setelah perlakuan (Rohmani 2002).
Pada genus Trichogramma, spesies yang paling banyak diteliti adalah
Trichogramma japonicum. Aspek biologi merupakan aspek yang paling banyak diteliti dari spesies ini. Ada 5 penelitian yang membahas tentang aspek biologi T. japonicum. Aspek-aspek lain yang pernah diteliti adalah ekologi (3 penelitian) dan aspek morfologi serta eksplorasi (1 penelitian). Salah satu penelitian yang
27
yang dilakukan oleh Handayani et al. yaitu tentang prospek pengendalian hama penggerek batang padi (Scirpophaga sp.) dengan menggunakan parasitoid telur spesies T. Japonicum ini. Metode yang digunakan dalam kajian pemanfaatan parasitoid telur ini adalah dengan pelepasan parasitoid secara besar-besaran
(inundasi) di lokasi pengujian, sedangkan di lokasi pembanding tidak dilakukan
pelepasan parasitoid telur. Jumlah parasitoid telur yang dilepas sekitar 250.000
ekor untuk setiap hektar dan pelepasan dilakukan secara bertahap dimulai sejak
tahap persemaian. Kajian dilaksanakan dengan uji T-test dengan beberapa
ulangan. Hasil kajian menunjukkan bahwa pelepasan parasitoid tersebut dapat
menekan intensitas serangan penggerek batang padi karena pertanaman padi di
lokasi pembanding mengalami puso pada saat tanaman berumur 5 minggu
setelah tanam akibat serangan penggerek batang padi. Sedangkan di lokasi
pengkajian, serangan penggerek pada umur yang sama sebesar 4,03%. Hasil
pengamatan pada kelompok telur penggerek batang padi dari tanaman padi
umut 5 minggu setelah tanam ditemukan tiga jenis parasitoid yaitu Telenomus
spp, Tetrastichus spp, dan Trichogramma japonicum. Dari ketiga jenis tersebut T. japonicum yang mempunyai peranan dalam menurunkan intensitas serangan penggerek batang. Rata-rata populasi Trichogramma japonicum di lokasi pengkajian lebih tinggi apabila dibandingkan di lokasi pembanding yaitu 7,8
ekor/kelompok telur di lokasi pengkajian dan 0,6 ekor/kelompok di lokasi
pembanding.
Data aspek-aspek penelitian tiap spesies parasitoid telur
Trichogrammatidae yang ada di Indonesia dapat dilihat pada tabel 2. Dari tabel
tersebut dapat dilihat bahwa data beberapa spesies parasitoid telur yang ada di
Indonesia hanya didapat dari penelitian tentang eksplorasi, namun belum ada
penelitian lanjutan yang mengkaji lebih jauh aspek-aspek penting lainnya untuk
28
Tabel 2 Aspek-aspek penelitian dari tiap-tiap spesies Trichogrammatidae yang
pernah diteliti di Indonesia
Spesies Aspek yang telah diteliti Jumlah penelitian
Trichogrammatoidea cojuangcoi Biologi Morfologi Eksplorasi Ekologi 4 2 4 1 Trichogrammatoidea bactrae-bactrae Biologi Ekologi Eksplorasi 2 1 1
Trichogrammatoidea armigera Biologi Ekologi Eksplorasi Morfologi 6 6 2 1 Trichogrammatoidea guamensis Eksplorasi 1
Trichogrammatoidea nana Biologi 1
Trichogrammatoidea thoseae Eksplorasi 1
T. chilonis Biologi
Ekologi
Ekplorasi
1
1
1
T. japonicum Biologi
Ekologi Morfologi Eksplorasi 5 3 1 1
T. pretiosum Biologi
Ekologi
Morfologi
3
3
1
T. flandersi Eksplorasi
Biologi
1
1
T. australicum Eksplorasi 1
T. chilotraeae Eksplorasi 1
29
Dari analisis hasil penelitian tadi, masih diperlukan
penelitian-penelitian lebih lanjut pada aspek-aspek yang masih kurang dibicarakan dalam
penelitian-penelitian tentang Trichogrammatidae di Indonesia, seperti kegiatan
eksplorasi dan penelitian tentang karakter morfologi dan biologi parasitoid telur
Trichogrammatidae, terutama untuk spesies-spesies yang masih belum banyak
dibicarakan. Selain itu, diperlukan juga publikasi hasil penelitian yang lebih baik
sehingga kemajuan penelitian tentang parasitoid telur Trichogrammatidae di
Indonesia bisa lebih ditingkatkan untuk mengoptimalkan pengendalian hayati
serangga hama di Indonesia.
C. Daftar isi Database Trichogramma
Berikut adalah daftar isi (index) data yang ada di dalam program Database Trichogramma:
Menu utama:
• Ordo Hymenoptera
o Ekologi dan Morfologi
o Taksonomi
o Fakta-fakta Hymenoptera
• Famili Trichogrammatidae
o Taksonomi dan Morfologi
o Bioekologi
o Famili Trichogrammatidae sebagai agen