• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEHIDUPAN PETANI KEMENYAN DALAM MENJAGA KEARIFAN LOKAL DI DESA PANDUMAAN KECAMATAN POLLUNG KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KEHIDUPAN PETANI KEMENYAN DALAM MENJAGA KEARIFAN LOKAL DI DESA PANDUMAAN KECAMATAN POLLUNG KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

KEHIDUPAN PETANI KEMENYAN DALAM MENJAGA

KEARIFAN LOKAL DI DESA PANDUMAAN

KECAMATAN POLLUNG KABUPATEN

HUMBANG HASUNDUTAN

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH :

Lamria Simamora

3103122035

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANTROPOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

(2)
(3)
(4)
(5)

i ABSTRAK

LAMRIA SIMAMORA, NIM 3103122035, “Kehidupan Petani Kemenyan dalam Menjaga Kearifan Lokal di Desa Pandumaan Kecamatan Pollung Kabupaten Humbang Hasundutan”, Jurusan Pendidikan Antropologi Sosial, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan,2014, Skripsi.

Skripsi ini mendeskripsikan mengenai “Kehidupan Petani Kemenyan dalam Menjaga Kearifan Lokal di Desa Pandumaan Kecamatan Pollung Kabupaten Humbang Hasundutan”. Skripsi ini menjelaskan tentang hal-hal yang melatarbelakangi kehidupan petani kemenyan dalam menjaga kearifan lokal. Melihat bagaimana gambaran perjuangan petani kemenyan agar tetap eksis dan bertahan bertani kemenyan walau kehadiran perusahaan industri merusak dan mengganggu kemenyan sebagai kearifan lokal. Kemudian penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Dalam hal ini yang menjadi informan adalah masyarakat desa Pandumaan yang bekerja sebagai petani kemenyan dan terlibat dalam mempertahankan kemenyan dari pihak industri maupun permerintahan. Sementara itu teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hal yang melatarbelakangi petani kemenyan menjaga kearifan lokal di Desa Pandumaan Kecamatan Pandumaan adalah dikarenakan (1) Kemenyan merupakan sumber kehidupan yang mampu memenuhi kebutuhan hidup, (2) Merawat nilai-nilai kultural yang terkadung dalam pengelolaan kemenyan serta menjadi tanaman unggul yang menjadi kearifan lokal, (3) Kemenyan sebagai warisan budaya yang sudah dikelola sejak ratusan tahun, (4) Kemenyan merupakan tumbuhan endemik yang tidak dapat tumbuh disemua tempat.

Kehidupan petani kemenyan yang tetap mempertahan kearifan lokal kemenyan didukung oleh organisasi-organisai masyarakat adat yang ikut perpartisipasi dalam menjaga kearifan lokal kemenyan. Mekanisme dan srategi yang petani kemenyan lakukan yaitu demonstrasi dan mencoba menghentikan pihak perusahaan saat beroperasi di wilayah hutan kemenyan.

(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas

berkat dan kasih karuniaNya, sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Kehidupan Petani Kemenyan dalam Menjaga Kearifan Lokal di Desa

Pandumaan Kecamatan Pollung Kabupaten Humbang Hansundutan” ini dengan

baik. Skripsi ini yang merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan studi di

Program Studi Pendidikan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri

Medan.

Dalam penyusunan skripsi ini, tentunya melibatkan berbagai pihak. Maka

penulis ingin mengucapkan terimakasih atas bantuan dan kerjasamanya serta

dukungan kepada :

1. Prof.Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si, selaku rektor Universitas Negeri

Medan,

2. Dekan Fakultas Ilmu Sosial, Dr. Restu MS beserta jajarannya yang telah

memberikan segala kemudahan dalam penyelesaian skripsi ini,

3. Ketua Jurusan Program Studi Pendidikan Antropologi, Ibu Puspitawati,

M.Si yang telah memberikan fasilitas dan motivasi dalam penyelesaian

skripsi ini,

4. Ibu Dra. Nurjannah M.Pd selaku Pembimbing Skripsi yang telah

membimbing dan memberikan banyak masukan, arahan dan nasihat yang

(7)

iii

5. Bapak Bakhrul Khair Amal, M.Si sebagai dosen penguji sekaligus dosen

pembimbing akademik saya yang telah banyak memberikan saran dan

motivasi,

6. Ibu Murni Eva Marlina, M.Si sebagai dosen penguji saya yang telah

memberikan bantuan dan tempat sharing dalam penyusunan karya ilmiah

ini,

7. Ibu Rosramadhana Nasution, M.Si selaku dosen penguji saya yang telah

meluangkan waktu dan masukan kepada saya agar penelitian ini dapat

berhasil dengan baik,

8. Ayahanda S. Simamora dan Ibunda N. Br. Siregar yang telah membimbing

penulis hingga sampai pada saat ini juga memberikan motivasi tidak

terhitung baik secara materi dan nonmateri sehingga penulis mampu

menyelesaikan skripsi ini dan memperoleh gelar sarjana, semoga

Ayahanda dan Ibunda sehat selalu dan panjang umur. Kelak kami mampu

menjadi anak yang berguna dan kebanggaan bagi kita semua,

9. Kepada Abang, eda, kakak, adek dan keponakan yang mewarnai

masa-masa perkuliahan walaupun terpisah jarak dan waktu. Bersama kita saling

membantu dan berjuang mengangkat martabat keluarga. Terimakasih atas

segalanya Tuhan memberkati,

10. Sahabat terkasih Agustina M Simamora S.Pd terimakasih buat

kebersamaan kita kurang lebih 10 tahun semoga suka duka yang kita

hadapi selama ini menjadi bekal untuk mandiri dalam meraih kesuksesan

(8)

iv

11.Bapak B. Lumban batu, K. Sihite, P. Nainggolan dan teman saya Sondang

Nainggolan sebagai informan yang sudah panjang lebar berbincang

dengan penulis terkait dengan judul skripsi penulis, terimakasih untuk

waktu dan informasi yang sangat bermanfaat bagi penulis,

12.Semua teman Antropologi stambuk 2010 yang tidak bisa saya sebut satu

persatu, khususnya kepada Desy Girsang, Tiomahita Sinaga, Risnawati

Sembiring sebagai sahabat berbagi ilmu, tawa, sedih dan berjuang bersama

untuk menyelesaikan tugas akhir kita,

13.PPLT SMA N I Laguboti yang saling mengingatkan, berbagi cerita dan

informasi. Semoga kita semua cepat wisuda tanpa kurang satu apapun.

Khususnya buat teman yang selalu ada saat saya butuh Windha A Sinaga,

Novia Evalen Pasaribu, dan Wellry Pohan. Kalian sahabat sekaligus

saudaraku bersama kita meraih mimpi.

Pada akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritikan yang membangun untuk

kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini membawa manfaat yang baik.

Medan, Juni 2014

Peneliti

(9)

v DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Pembatasan Masalah ... 5

1.4 Rumusan Masalah ... 6

1.5 Tujuan Penelitian ... 6

1.6 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI ... 8

2.1 Tinjauan Pustaka... 8

2.1.1 Penelitian Terdahulu ... 8

2.2 Kerangka Konseptual ... 10

2.2.1 Petani Kemenyan ... 10

2.2.2 Kearifan Lokal ... 12

(10)

vi

2.3.1 Adaptasi ... 14

2.3.2 Survive... 15

2.3.3 Konflik ... 16

2.4 Kerangka Berfikir ... 19

BAB III METODE PENELITIAN ... 21

3.1 Jenis Penelitian ... 21

3.2 Objek dan Subjek Penelitian ... 21

3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 22

3.3.1 Observasi ... 22

3.3.2 Wawancara ... 23

3.3.3 Dokumentasi ... 23

3.4 Teknik Analisa Data ... 24

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 25

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 25

4.1.1 Kondisi Geografis Pandumaan Kecamatan Pollung ... 25

4.1.2 Keadaan Sosial ... 27

4.1.3 Kependudukan ... 30

4.1.4 Wilayah ... 32

4.1.5 Sarana dan Prasarana ... 34

4.2 Kemenyan ... 35

(11)

vii

4.2.2 Sistem Pengelolaan dan Pemasaran Kemenyan... 37

4.3 Kemenyan Dalam Kearifan Lokal ... 44

4.3.1 Sejarah atau Mitos Tentang Kemenyan... 44

4.3.2 Kemenyan Sebagai Sumber Mata Pencaharian ... 47

4.3.3 Nilai Kultural Kemenyan ... 51

4.4 Peran Petani Kemenyan Dalam Menjaga Kearifan Lokal ... 59

4.4.1 Kerusakan Kearifikan Lokal ... 59

4.4.2 Dampak Kerusakan Kearifan Lokal ... 62

4.4.3 Mekanisme Mempertahankan dan Menjaga Kearifan Lokal ... 64

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 66

5.1 Kesimpulan... 67

5.2 Saran ... 68

DAFTAR PUSTAKA ... 69

LAMPIRAN 1. Pedoman wawancara ... 71

2. Data Informan ... 72

3. Peta Lokasi Penelitian ... 74

(12)

DAFTAR TABEL

1. Jumlah Penduduk Desa Pandumaan ... 31

(13)

ix

DAFTAR GAMBAR

1. Lokasi Pemukiman Desa Pandumaan ... 27

2. Jalan Menuju Desa Pandumaan ... 34

3. Getah Kemenyan ... 36

4. Alat Yang Digunakan Petani Pemenyan ... 38

5. Petani Kemenyan Saat Manige ... 40

6. Getah Kualitas Mata dan Tahir... 42

7. Pentani Kemenyan Saat di Hutan ... 47

8. Pohon Kemenyan yang Masih Muda dan Getah Kemenyan... 50

9. Peneliti Dengan K. Lumban Batu ... 54

(14)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sumber daya alam merupakan kekayaan alam yang berada di bumi dan

dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Keberhasilan

dalam mengelola sumber daya alam tersebut adalah salah satu faktor yang

mempengaruhi kehidupan masyarakat dibidang sosial ekonomi. Ketersediaan

sumber daya alam di bumi dimanfaatkan oleh para petani dan dikelola dengan

baik sehingga mampu membentuk sendi-sendi kehidupan yang mapan.

Para petani memanfaatkan kekayaan alam dan berusaha untuk menjaga

serta melestarikannya agar mampu memenuhi kebutuhan hidup. Kemenyan adalah

salah satu kekayaan alam yang dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Pandumaan

Sipituhuta. Kemenyan ini dimanfaatkan dan dikelola dengan baik serta memiliki

nilai jual. Sehingga keberhasilan dalam mengelola sumber daya alam ini mampu

memenuhi kebutuhan hidup para petani.

Pohon kemenyan merupakan salah satu pohon yang perlu dilestarikan dan

dibudidayakan karena pohon tersebut tidak selalu dapat ditanam dengan baik

dalam setiap tempat atau daerah. Tumbuhan seperti ini biasanya disebut dengan

tumbuhan endemik. Endemik atau endemis berarti eksklusif asli pada suatu tempat

(biota). Suatu jenis tumbuhan dikatakan endemik apabila keberadaannya unik di

suatu wilayah dan tidak ditemukan di wilayah lain secara alami. Pohon kemenyan

(15)

2

Pohon kemenyan dapat ditanam dan menghasilkan getah yang baik jika

ada tanaman pelindung atau pohon alam lainnya. Sehingga pohon kemenyan ini

biasanya tumbuh di hutan dan jauh dari tempat pemukiman. Pada umumnya orang

batak menyebutnya „tombak haminjon‟ yang artinya hutan kemenyan.

Hutan kemenyan ini memerlukan beberapa proses yang cukup lama untuk

dapat menghasilkan getah yang baik. Dimulai dari waktu yang lama, juga kerja

keras yang cukup menguras tenaga dan melelahkan agar dapat menghasilkan

getah kemenyan yang baik dan maksimal. Pohon ini dominan ditemui di Desa

Pandumaan Kecamatan Pollung Kabupaten Humbang Hasundutan. Desa

Pandumaan merupakan salah satu desa yang bisa disebut sebagai daerah wisata

agro.

Hutan kemenyan atau “tombak haminjon” merupakan tanaman unggulan

di Desa Pandumaan dan merupakan mata pencaharian utama masyarakat desa

tersebut. Hal ini disebabkan popuasi pohon kemenyan yang cukup luas dan

berkualitas baik khususnya di desa Pandumaan Sipituhuta.

Berdasarkan survey awal penelitian, pohon kemenyan dikenal oleh

masyarakat pembuka Desa Pandumaan yaitu leluhur mereka. Leluhur mereka

telah lama mengenal tanaman kemenyan yang dulu masih digunakan untuk

ilmu-ilmu spiritual dan menurut sejarah tanaman kemenyan ini adalah seorang perawan

yang pergi lari kehutan karena dipaksa menikah oleh orangtuanya.

Selain itu, pohon kemenyan tidak pada semua wilayah dapat ditanaman

dan mampu menghasilkan kualitas yang baik. Masyarakat Desa Pandumaan

(16)

3

menghasilkan kemenyan yang baik. Kearifan lokal ini sudah begitu melekat untuk

masyarakat Desa Pandumaan. Sehingga pohon ini perlu dilestarikan dan

dibudidayakan bukan hanya untuk kelangsungan hidup sehari-hari dibidang

ekonomi. Tetapi, juga untuk menjaga dan menghormati titipan nenek moyang

dalam kelestarian kearifan lokal tersebut.

Pohon kemenyan dikelola secara turun temurun dari satu generasi

diwariskan ke generasi berikutnya hingga saat ini. Pewarisan atau pengalih tangan

hak dilakukan secara hukum adat atau kebiasaan yang berlangsung secara terus

menerus. Pengukuhan kepemilikan dan pemetaan kawasan hutan kemenyan

biasanya ditentukan berdasarkan hukum adat. Tidak ada seorang warga yang

berani menjual kawasan atau lahan yang mereka miliki pada pihak lain di luar

komunitas masyarakat Pandumaan.

Namun, sebagian dari masyarakat adat Desa Pandumaan mudah tergoda

dengan iming-iming pihak swasta. Masyarakat Pandumaan yang memiliki

penghasilan yang cukup dari hasil panen kemenyan namun tergiur akan

iming-iming dari pihak swasta yang ingin mendirikan kawasan industri di daerah

tersebut.

Perusahaan industri berfungsi sebagai perusahaan pulp dan rayon menjadi

produksi pulp (bubur kertas). Pihak perusahaan melakukan perluasan areal

penanaman hutan tanaman insdustri. Demi kepentingan perusahaan, hutan

kemenyan yang masuk dalam areal konsesi perusahaan ditebangi dan diganti

(17)

4

Aktifitas perusahaan tersebut tidak berpihak pada keadilan yang

seharusnya ditepati pada saat perjanjian atau iming-iming yang dijanjikan.

Perusakan dan penenbangan ratusan hektar hutan kemenyan milik masyarakat,

merupakan kesenjangan sosial yang dapat memicu konflik dalam lingkungan

sosial masyarakat. Kehadiran perusahan tersebut tidak diharapkan oleh

masyarakat karena dianggap merusak mata pencaharian dan lingkungan sosial

budaya.

Keunggulan dan keunikan pohon kemenyan menjadi alasan petani

kemenyan untuk tetap mempertahankan warisan budaya tersebut. Kearifan lokal

ini harus tetap dijaga dan dipertahankan karena menjaga pohon kemenyan sama

halnya dengan menghormati warisan nenek moyang. Berbagai tuntutan para

petani kemenyan disampaikan, seperti pernyataan hutan adat bukanlah hutan

negara. Upaya untuk memahami kehidupan petani kemenyan dalam

mempertahankan kearifan lokal tersebut perlu dilakukan melalui proses penelitian

selanjutnya.

Bedasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, membuat

peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai Kehidupan Petani

Kemenyan dalam Menjaga Kearifan Lokal di Desa Pandumaan Kec. Pollung

(18)

5

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka identifikasi masalah

dalam penelitian ini adalah :

1. Kehidupan petani kemenyan menghormati warisan nenek moyang sebagai

kearifan lokal.

2. Proteksi atau perlindungan yang dilakukan petani kemenyan dalam menjaga

kearifan lokal.

3. Peran pemerintah dalam perlindungan pemenuhan hak ulayat tanah ataupun

hutan adat.

4. Mekanisme atau cara para petani kemenyan dalam mempertahakan atau

melestarian kemenyan sebagai kearifan lokal.

5. Pergeseran nilai-nilai tradisional dan kaitannya dengan pembangunan

perusahaan.

1.3Pembatasan Masalah

Agar masalah yang diteliti lebih jelas dan terarah maka perlu adanya

pembatasan masalah, yaitu: “Kehidupan Petani Kemenyan dalam

Mempertahankan Kearifan Lokal di Desa Pandumaan Kec. Pollung Kab.

Humbang Hasundutan”. Peneliti melihat bahwa mempertahankan kemenyan

merupakan wujud dan ekspresi petani atas keberadaan pohon kemenyan yang

mampu memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari. Pohon kemenyan tetap

dijaga dan dipertahankan agar tetap arif karena dianggap memiliki nilai-nilai dan

(19)

6

1.4 Rumusan Masalah

1. Apa proteksi atau perlindungan yang dilakukan petani kemenyan dalam

menjaga kearifan lokal?

2. Apa faktor penyebab rusaknya kearifan lokal?

3. Apa mekanisme para petani kemenyan dalam mempertahankan pohon

kemenyan?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui proteksi atau perlidungan yang diberikan petani kemenyan

dalam menjaga kearifan lokal.

2. Untuk mengetahui faktor penyebab terganggunya kearifan lokal bagi

kehidupan petani kemenyan.

3. Untuk mengetahui mekanisme para petani kemenyan dalam mempertahankan

pohon kemenyan.

1.6Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh dari pelaksanaan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui aktivitas kehidupan petani kemenyan dalam menjaga

kearifan lokal Pandumaan, Kecamatan Pollung Kabupaten Humbang

Hasundutan.

2. Sebagai sumbangan pemikiran terhadap pemerintah untuk memanfaatkan

(20)

7

memperbaiki dan melestarikan nilai-nilai kultural masyarakat dan kebijakan

pemerintah dalam pemberian izin terhadap perusahaan industri.

3. Bagi penulis hasil penelitian ini dapat menambah wawasan pengetahuan

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

Bagong Suyanto dan J. Dwi Narwoko.2007 Sosiologi Teks Pengantar & Terapan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Bungin, B. 2007. Penelitian Kualitatif. Prenada Media Group: Jakarta

Damsar & Indrayani. 2009. Pengantar Sosiologi Ekonomi. Prenada Media Group: Jakarta

George Ritzer, Douglas J. Goodman.2007.TEORI SOSIOLOGI MODERN. Yogyakarta. Predana Media Group

Koentjaraningrat, dkk. 2003. Kamus Istilah Antropologi. Jakarta : Progres Keraf, A. S. 2002. Etika Lingkungan Penerbit Kompas. Jakarta

Moleong, Lexy J.2012. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

_______________2010. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Nader, L & Todd, H.F, The Disputing Process Law in Ten Societies,Columbia University Press, New York, 1978

Rahyono, F.X. 2009.Kearifan Budaya dalam Kata. Jakarta: Wedatama Widyasastra.

Ranjabar, Jacobus. 2013. Sistem Sosial Budaya Indonesia. Bandung: Alfabeta Soekanto, Soerjono 2001. Sosiologi Suatu Pengantar.Jakarta:PT. Raja Grafindo

Persada

Sugiono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, R&D) Bandung: Alfabeta

Zeitlin M Irving. 1995 Memahami Kembali Sosiologi. Gajah Mada University Press

Skripsi dan Tesis

(22)

Sitompul, Manuari. 2011. Kajian Pengelolaan Hutan Kemenyan (Styrax Sp) di Kab. Humbahas, Prov Sumatera Utara) Tesis

Sitepu, Lonaria. 2012. Pola Adaptasi Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Suka Meriah Pasca Bencana Alam Gunung Sinabung. Skripsi diterbitkan. Medan FISIP Universitas Sumatera Utara.(http://repository .usu.ac.idhandle1 2345678931455, diakses tanggal 29 Januari 2014 pukul 13.20 WIB )

Sumber Lain pandumaan-sipituhuta-tersangka/ diakses tanggal 4 Februari 2014

http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/7268 diakses tanggal 17 Februari 2014

www.acedemia.edu/5434128/Jurnal diakses tanggal 7 Februari 2014 Pukul 20.00 WIB

http://sendyakalaning.blogspot.com/2011/02/herbert-spencer-survival-of-fittest.html

http://avin.staff.ugm.ac.id/data/jurnal/hidupdikota_avin.pdf, diakses tanggal 25 Juni 2014 Pukul 15.40

http://gbtstoptl.blogspot.com/2011/08ekspansi.pt.toba.pulp.lestari.indorayon.html

Gobyah, I Ketut. 2003. Berpijak Pada Kearifan Lokal. www.balipos.co.id

Gambar

Gambaran Umum Lokasi Penelitian ................................................

Referensi

Dokumen terkait

Nilai – nilai yang berlaku dalam masyarakat adat Desa Pandumaan ini juga.. mendukung dalam

Hal ini menjadi masalah yang besar karena masyarakat Desa Pandumaan sudah bergantung pada kemenyan yang merupakan mata pencaharian utama mereka serta kebudayaan

Penulis kesulitan mencari data terutama data jumlah petani kemenyan, luas areal, jumlah pohon, kuantitas dan kualitas produksi kemenyan, sehingga penulis menggunakan data

1. Desa Marbun Toruan, Desa Tipang, dan Desa Pearung memiliki potensi alam, budaya, sejarah, serta kearifan lokal yang mampu dikembangkan sebagai desa wisata.

Kajian kearifan lokal petani padi sawah yang pernah ada dan yang masih ada sampai sekarang di Desa Huta Gurgur II Kecamatan Silaen berjumlah 77 kearifan lokal..

1) Kearifan lokal petani padi yang pernah ada di Desa Kemuning Muda Kecamatan Bungarayakeseluruhan berjumlah 49 kearifan lokal yang dahulu maupun sekarang masih tetap

Bentuk-bentuk kearifan lokal masya- rakat Desa Pedalaman dalam menjaga kawasan danau Bekat Bekat di Kecamatan Tayan Hilir Kabupaten Sanggau menca- kup; Tradisi “Umpan Danau”,

Kearifan Lokal Masyarakat Dalam Menjaga Kelestarian Hutan… | 51 Ignasius Suban Angin, Sunimbar Kearifan Lokal Masyarakat Dalam Menjaga Kelestarian Hutan Dan Mengelola Mata Air di