• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pertanian Kemenyan Di Desa Hutajulu Kecamatan Pollung Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 1960-1990

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pertanian Kemenyan Di Desa Hutajulu Kecamatan Pollung Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 1960-1990"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Desa Hutajulu1adalah salah satu desa dari 12 desa di Kecamatan Pollung.2 Secara administratif Batas Desa Hutajulu adalah:di sebelah Utaradengan Kecamatan Harian Boho, sebelah Selatan dengan Desa Hutapaung, sebelah Timur dengan Desa Ria-Ria dan sebelah Barat dengan Kecamatan Parlilitan. Desa Hutajulu terbagi dalam tiga dusun. Jarak antara Desa Hutajulu dengan ibukota Kecamatan Pollung yang berpusat di Pollung yakni 7 km, dengan ibukota kabupaten Dolok Sanggul 17 km, dan dengan ibukota propinsi Sumatera Utara yakni 296 km.Untuk mencapai desa ini dapat dilalui dalam dua jalur lintasan, jalur pertama yakni Medan - Kabupaten Deli Serdang - Sibolangit - Kabupaten Karo - Kabupaten Dairi - Tele - Hutagalung - Huta Julu. Jalur kedua yakni Medan - Serdang Bedagai - Tebing Tinggi - Siantar - Parapat - Siborong-borong - Dolok Sanggul - Pollung - Desa Hutajulu. Desa Hutajulu dapat

1Tapanuli Utara merupakan salah satu kawasan yang berada dalam wilayah administratif pemerintah provinsi Daerah Tingkat I Sumatera Utara. Tapanuli Utara sebagai kabupaten induk dari Humbang Hasundutan terbentuk berdasarkan Undang Undang Darurat Nomor 7 Tahun 1956 tentang pembentukan daerah otonom kabupaten-kabupaten dalam lingkungan Propinsi Sumatera Utara. Pada masa pemerintahan penjajahan Belanda, salah satu afdeling di wilayah Keresidenan Tapanuli adalah Afdeling Bataklanden dengan ibukota Tarutung terdiri atas lima onder afdeling. Setelah kemerdekaan Kabupaten Tanah Batak menjadi 4 (empat) kabupaten yaitu :

1. Kabupaten Tapanuli Utara ibukotanya Tarutung.

2. Kabupaten Humbang Hasundutan ibukotanya Dolok Sanggul. 3. Kabupaten Toba Samosir ibukotanya Balige.

4. Kabupaten Dairi ibukotanya Sidikalang.

2Kecamatan Pollung merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Humbang Hasundutan,

(2)

ditempuh dengan bus dalam 7 jam perjalanan dari Medan.Luas wilayah Desa Hutajulu 4.020,05 ha. Kriteria keadaan tanah yakni dataran tinggi 1300 m di atas permukaan laut. Jenis tanah di Desa Hutajulu yakni berpasir, tanah liat dan gambut, beriklim tropis dengan curah hujan 1800 mm/tahun3.

Masyarakat Desa Hutajulu mayoritas Etnik Batak dari sub-etnik Batak Toba. Akan tetapi, pada tahun-tahun berikutnya telah ada suku Nias dan Jawa. Umumnya mereka adalah petani, hampir 90 % adalah petani kemenyan, meskipun mereka bertani yang lain. Adapun jenis tanaman seperti padi, ubi,kemenyan dan kopi, tetapi yang dominannya bertani kemenyan. Hal ini menunjukkan masyarakat desa telah lama menjadi petani kemenyan, paling tidak sudah lama dikenal atau diketahui. Potensi ekonomi masyarakat Desa Hutajulu mayoritas masih bergantung pada sektor pertanianserta peternakan. Selain bertani masyarakat juga beternak seperti ternak kuda, kerbau, ayam dan lainnya.

Tidak diketahui pasti kapan mulai ada kemenyan di Desa Hutajulu. Namun, dari informasi yang didapat melalui penelitian penulis tanaman kemenyansudah ada sejak lama ditemukan di areal hutan Desa Hutajulu. Kemenyan hanya dapat ditemukan di empat kabupaten di Sumatera Utara yakni: Kabupaten Tarutung, Kabupaten Samosir, Kabupaten Humbang Hasundutan dan Kabupaten Dairi. Hal ini

(3)

lah yang menjadi keberuntungan masyarakat di empat Kabupaten tersebut maka masyarakat mengatakan bahwa kemenyan merupakan anugerah dari Tuhan4.

Kemenyan ditanam di lereng-lereng bukit dan pegunungan yang mempunyai ketinggian 600-1500 meter pada permukaan laut. Sebelumnya kemenyan merupakan tanaman hutan yang dulunya tidak ditanam oleh masyarakat namun sudah tumbuh langsung di hutan. Tetapi lambat laun kemenyan berubah dan dijadikan masyarakat sebagai tanaman komersial yang menopang kehidupan mereka, setiap masyarakat hampir memiliki kemenyan di lahan hutan areal Desa Hutajulu. Akan tetapi, sebagian lahan juga ada yang berada di luar desa tersebut tetapi yang pemiliknya adalah masyarakat Desa Hutajulu. Kemenyan hanya bisa tumbuh baik di hutan, jadi penanaman kemenyanmasih bersifat tradisional atau sederhana dengan pola kombinasi antara tanaman kemenyan dan pohon alam.Masyarakat Desa Huta Julu percaya bahwa dengan adanya penggabungan antara kemenyan dan pohon alam lainnya dapat membantu pertumbuhan kemenyan dengan baik karena adanya perkawinan antara pohon kemenyan dengan pohon alam lainnya sehingga kemenyan akan bergetah dengan baik.5

Saat ini Desa Hutajulu termasuk dalam wilayah Kecamatan Pollung Kabupaten Humbang Hasundutan. Namun, pada periode kajian ini Desa Hutajulu

4

Kemenyan yang dikenal dengan nama getah kemenyan merupakan produk non-kayu yang khas dari beberapa kabupaten di Sumatera Utara. Getah kemenyan bukan hanya dikonsumsi secara lokal, akan tetapi sudah merupakan komoditas ekspor andalan dari Propinsi Sumatera Utara. Lihat Isnaini Nurwahyuni, dan Elimasni, Pengembangan Tehnik Subkultur Untuk Mengatasi Kesulitan Perbanyakan Bibit Kemenyan Sumatrana Secara Kultur Jaringan Tanaman, Medan:tanpa penerbit,2008, hlm.6.

5

(4)

masuk dalam Kecamatan Pollung Kabupaten Tapanuli Utara. Hal ini karena Desa Hutajulu pemekaran tahun 2003.

Penelitian ini di mulai tahun 1960 karena pada tahun ini tanaman kemenyan sudah dibudidayakan dan sudah ditanami oleh masyarakat. Kemenyan menjadi penghasilan utama masyarakat Desa Hutajulu. Kemenyan dapat menjanjikan dengan harga yang lumayan tinggi menjadi tanaman favorit masyarakat dan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat, sehingga muncul keinginan untuk meningkatkan pendidikan bagi anak-anak mereka dan perbaikan rumah. Kemudian Penulis mengambil akhir tahun 1990 karena pada tahun ini masyarakat mulai mengenal tanaman baru yaitu kopi, dan juga tanaman-tanaman muda lainnya. Jenis kopi yang dimaksud disini berbeda dengan jenis kopi yang telah lama diatanam oleh masyarakat. Jenis kopi ini disebut kopi robusta berbeda dengan jenis tanaman kopi yang muncul pada tahun 1990, yakni jenis kopi ini sering disebut kopi Arab lebih cepat berbuah pada usia tanaman masih kecil dan tentunya hasilnya lebih menguntungkan dari jenis tanaman kopi robusta yang telah lama ditanam oleh masyarakat Desa Hutajulu. Dengan adanya perubahan pola mata pencarian, kehidupan masyarakat pada umumnya mengalami perubahan baik secara cepat maupun secara lambat. Jadi masyarakat Desa Hutajulu tidak hanya menggantungkan hidup pada penghasilan kemenyan namun juga dari tanaman muda. Berdasarkan

(5)

Kemenyan di Desa Hutajulu Kecamatan Pollung Kabupaten Tapanuli Utara

(1960-1990)”.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat diungkapkan permasalahan dalam penelitian ini. Adapun perumusan masalah ini adalah sebagai berikut

1. Bagaimana latar belakang pembudidayaan tanaman kemenyan di Desa Hutajulu tahun 1960-1990?

2. Bagaimana sistem budidaya kemenyan di Desa Hutajulu tahun 1960-1990?

3. Bagaimana perkembangan pertanian kemenyan di Desa Hutajulu tahun 1960-1990?

4. Bagaimana aspek ekonomi pertanian kemenyan di Desa Hutajulu tahun 1960-1990?

1.3Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian merupakan suatu cara untuk menjawab masalah yang kita rumuskan. Penelitian ini memiliki tujuan dan manfaat yang penting tentunya, bukan hanya bagi peneliti tetapi juga bagi masyarakat umum. Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Menjelaskan latar belakang pembudidayaan tanaman kemenyan di Desa Hutajulu.

(6)

3. Menjelaskan perkembangan kemenyan di Desa Hutajulu.

4. Menjelaskan aspek ekonomi pertanian kemenyan di Desa Hutajulu. Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Memberikan informasi bagi pembaca tentang keberadaan kemenyan di Desa Hutajulu.

2. Sebagai bahan referensi bagi para peneliti lain yang tertarik melakukan penelitian yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti oleh penulis. 3. Sebagai pengembangan ilmu bagi penulis dan pembaca untuk

mengembangkan ilmu selanjutnya dan dapat memberikan perbendaharaan penulisan sejarah pertanian Indonesia, khususnya pertanian daerah.

4. Penelitian ini juga bermanfaat untuk dapat mengetahui seluk-beluk pertanian kemenyan.

1.4 Tinjauan Pustaka

(7)

M.B. Sirait, dkk (1980) dalam survei yang berjudul Feasibility Study Pemasaran Kemenyan Rakyat Oleh K.U.D. di Sumatera Utara. Survei ini membahas tentang peranan K.U.D (Koperasi Unit Desa) sebagai salah satu alat ekonomi untuk membantu pemecahan masalah kemenyan, terutama masalah pemasaran hasilnya di daerah pedesaan. Di Desa Hutajulu K.U.D memang belum ada, masyarakat memasarkan getah kemenyan langsung kepada touke. Akan tetapi, survei ini dapat membantu penulis dalam memberikan informasi pola atau jaringan pemasaran kemenyan. Dalam survei ini juga di jelaskan pengolahan, pemasaran hasil kemenyan dan menerangkan sejarah perdagangan kemenyan.

(8)

Pustaka lain adalah dari Eva Sartini, dkk (2004),dalam Variasi Tingkat Semai Pada Uji Keturunan Kemenyan Durame ( styrax benzoin DRYAND) di Sumatera

Utara. Laporan ini membahas berkaitan tentang bibit kemenyan. Dalam laporan ini juga diterangkan sejarah tumbuhnya kemenyan. Laporan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kondisi pertumbuhan kemenyan hingga tahun 2000 an.

Selanjutnya ada laporan penelitian yang ditulis oleh P. Parapat, dkk (1982), berjudul Up-Grade Mutu Kemenyan di Sumatera Utara. Laporan ini membahas tentang mutu kemenyan di Sumatera Utara. Laporan ini dapat juga memberikan informasi kepada penulis terkait dengan kemenyan, karena menjelaskan pengelolaan kemenyan, peningkatan mutu kemenyan, sifat-sifat pertumbuhan dan penyebaran geografis bagaimana penanaman, pemeliharaan, pemungutan hasil dan juga kegunaan kemenyan.

Selanjutnya buku yang ditulis oleh Badan Penelitian dan Pengembagan

Kehutanan (2013) berjudul “Kemenyan Getah Berharga Tano Batak”. Buku kecil

kemenyan ini membahas tentang budidaya kemenyan, termasuk didalamnya karakteristik habitat kemenyan, potensi dan kegunaan kemenyan , tata niaga kemenyan dan strategi pengembangan pertanian kemenyan. buku ini juga memberikan informasi bagi penulis tentang sifat-sifat pertumbuhan kemenyan terutama budidaya kemenyan.

SelanjutnyaLamria Simamora (2014) dalam “Kehidupan Petani Kemenyan

(9)

Humbang Hasundutan. Skripsi ini membahas tentang kemenyan sebagai salah satu kearifan lokal masyarakat Desa Pandumaan, yang akan tetap dijaga dan dilestarikan sebagai salah satu warisan leluhur masyarakat Desa Pandumaan Kecamatan Pollung. Skripsi ini memberikan informasi kepada penulis tentang sejarah keberdaan kemenyan.

1.5Metode Penelitian

Metode Penelitian adalah suatu hal penting yang tidak terpisahkan dari suatu petunjuk teknis metode penelitian sejarah lazim juga disebut metode sejarah. Metode sejarah adalah suatu proses yang benar berupa aturan aturan yang dirancang untuk membantu dengan efektif dalam mendapatkan kebenaran suatu sejarah. Adapun metode sejarah terbagi dalam empat langkah antara lain heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi atau penulisan sejarah.

(10)
(11)

Langkah kedua yaitu kritik sumber (verifikasi) yaitu sumber-sumber fakta yang dianalisis. Setelah sumber sejarah terkumpul maka dilanjutkan dengan tahapan kritik sumber untuk memperoleh keabsahan/keaslian sumber atau data yang didapat. Penulis dalam melakukan kritik sumber atau menyeleksi terhadap sumber sumber melalui kritik intern dan kritik ekstern. Kritik intern menelaah dan memverifikasi kebenaran isi baik yang bersifat tulisan (buku, tesis, laporan dan arsip daerah) maupun sumber lisan (wawancara). Kritik Eksternal adalah kritik yang diberikan terhadap aspek luar dari sumber sejarah dengan cara melakukan verifikasi atau pengujian terhadap aspek-aspek luar dari sumber sejarah.

Langkah ketiga yaitu interpretasi untuk menganalisis terhadap hasil dari kritik sumber. Proses interpretasi ini bertujuan untuk menghilangkan kesubjektifitasan sumber walaupun sebenarnya hal ini tidak dapat dihilangkan secara total. Interprentasi ini dapat dikatakan data sementara sebelum penulis membuatkan hasil keseluruhan dalam suatu penulisan. Dalam tahap ketiga penulis menginterpretasi data data berupa buku dan tesis mengenai kemenyan atau informan tentang kemenyan yang penulis peroleh dari masyarakat sekitar.

(12)

skripsi dengan judul Pertanian Kemenyan di Desa Hutajulu Kecamatan Pollung

Referensi

Dokumen terkait

Dengan membawa dokumen semua dokumen asli yang diupload pada tahap pemasukan.. dokumen penawaran, serta dokumen-dokumen lain yang dipersyaratkan dalam

Pada pertemuan ke 10 ini saya akan membahas bagaimana membuat report ke dalam excel , banyak metode yang dapat kita gunakan untuk men-generate suatu repot

Bandar Lampung, 07 September 2016 JADWAL PELAKSANAAN PELATIHAN. SISTEM INFORMASI AKADEMIK (SIAKAD)

[r]

Setiap sebulan sekali ibu – ibu yang mempunyai anak balita datang ke posyandu untuk menimbang berat badan anaknya selain ditimbang bayi yang datang ke

Berdasarkan Berita Acara Hasil Pelelangan Nomor : BA- 050/ULPD/WII.5/KPPN.SMD/2017 tanggal 17 Februari 2017 dan Penetapan Pemenang Lelang oleh Kelompok Kerja (Pokja) ULPD

Sehubungan dengan hasil evaluasi penawaran saudara, perihal Pembuktian Kualifikasi Pekerjaan Pembangunan Gedung Komunikasi Kantor SAR Bengkulu, dimana

70 Tahun 2012 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah serta menindaklanjuti Proses pemilihan penyedia untuk pekerjaan Pengerasan/Paving Blok Jalan dan Halaman Pos