• Tidak ada hasil yang ditemukan

Identifikasi Bakteri Escherichia Coli Terhadap Bahan Baku Amylum Maydis (PatiJagung)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Identifikasi Bakteri Escherichia Coli Terhadap Bahan Baku Amylum Maydis (PatiJagung)"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Abdul, K.(2013). Aktifitas Amilum Bengkuang (Pachrrizus Erosus (L)

URBAN) Sebagai Tabir Surya Pda Menat dan Pengaruh Kenaikan KadarnyaTerhadap Viskositas Sediaan.Yogyakarta : Departemen Of

Pharmaceutical Faculty Of Pharmacy UGM

Agus, H. (2012). Deteksi Bakteri Escherichia Coli SEROTIPE 0157 Pada Daging

Dari Pedagang Daging Babi di Kota Denpasar.Denpasar: Fakultas

Kedokteran Universitas Udayana

Andi, S. (2013).The Effect Of Fermentation Of Adsorption Isotherm Of Corn

Flour And Corn Crackers Technology Research

Braz, J.(2011). Pasting Properties Of Expanded Extrudate And Pellets From

Corn Flour And Rice Flour. Brazil : Universidade Federal Rural do

Domingo, M. ( 2010 ). Quality Classification Of Corn Tortillas Using Computer

Vision. Israel : Intito Politenico Nacional De Mexico

Dzen, S,M. (2003). Bakteriologi Medik(Edisi Pertama) . Malang: Universitas Brawijaya

Khoir, I. (2012). Pembuatan Urea Pelepasan Terkendali Melalui Pelapisan

Dengan Amilum Menggunakan Teknoligi FLUIDIZED BED SDRAY.

Semarang : Universitas Diponegoro

Lisa, K. (2015). Uji Resistensi Bakteri Escherichia Coli Yang di Isolasi Dari

Plak Gigi Terhadap MERECURI DANA ANTIBIOTIK SIFROFLOKSIN .

Manado : Universitas Sam Ratulangi

Md, Shamin.(2013). Polymerase Chain Reaction Technique For Rapid Check Of

Virulency Of Escherichia Coli From Strimp Farm.Bangladesh : Kholna

Universty

Nelly, S. (2013). Penggunaan Amilum Umbi Suweg (Amorphophallus

Campanulatus B1. Decne) Sebagai Pengikat Tablet IBUPROTEIN DENGAN MENGGUNAKN METODE GRANULASI BASAH .Jakarta:Uin

(2)

Puti, A. (2015). Perbandingan Efektifitas Daya Hambat Kontrimoksazol Generik

dan Poten Terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia Coli Sebagai Penyebab Inveksi Saluran Kemih Secara In Vitro. Padang : Universitas

Andalas Padang

Sri ,A .(2012). Pengaruh Konsentrasi Amilum Jagung Pregelatinasi Sebagai

Bahan Penghancur Terhadap Sifat FisikTablet Vitamin E untuk Anjing

.Universitas Undayana

Samuel, L. (2011). Characterization Of Escherichia Coli Isolated From

(3)

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1.Alat – Alat

NamaAlat Merek

- Tabung Reaksi Steril Pyrex

- Cawan Petri Steril Iwaki

- Pipet Ukur 2 ml Steril Pyrex

- Gelas Ukur 50 ml Steril Kimax

- Gelas Ukur 10 ml Steril Kimax

- Erlenmyer 250 ml Steril Iwaki

- Bunsen -

- Jarum Ose -

- Rak Tabung Reaksi -

- Autoklaf Autoclave Electric

- Oven Sharp- E0-18 LW

- conony Counte Scepter

(4)

- Inkubator Exterior CB 150 dimension 680

- Hot plate -

- Biological Safety Cabinet -

3.2. Bahan

- Amylum Maydis

- Lactose Broth

- Media TSA (Tripple Sitrat Agar)

- NaCl 0,9%

- Media EMBA (Eosin Methylen Blue Agar)

- Aquadem

3.3. Prosedur Percobaan

3.3.1. Pembuatan Media Lactose Broth ( LB )

Prosedur

Ambil 13 garam lactose broth dalam 1 liter aquadem,dipanaskan

aquadem terlebih dahulu,kemudian dilarutkan dengan aquadem yang

telah dipanaskan sambil diaduk hingga merata,kemudian dipanaskan

(5)

3.3.2. Pembuatan Media Eosin Methylen Blue Agar ( EMBA )

Prosedur

Ambil 10 gram Eosin Methylen Blue Agar dalam1 liter Aquadem,

dilarutkan dengan aquadem mendidih sebanyak 1 liter,kemudian

sterilkan media dengan autoklaf pada suhu 121ºC selama 15 menit 1

atm,selanjutnya tuang media sebanyak 15 ml kedalam cawan petri,

diinkubasi selama 24 jam pada suhu 30-35ºC.

3.3.3. Pembuatan Uji Batas Mikroba

Prosedur

Timbang 10 gram Amylum Maydis dalam beaker glass steril, larutkan

dengan Media Lactose Broth sebanyak 100 ml sedikit demi sedikit,

kemudian tuang kedalam cawan petri steril inkubasi selama 48 jam

pada suhu 35 – 37ºC,lalu digores Media EMBA setelah 48 jam yang

telah memadat,selanjutnya dibungkus dengan kertas partament

inkubasi petri dalam keadaan terbalik selama 48 jam pada suhu

35-37ºC, kemudiaan diamati ada tidaknya bakteri Escherichia Coli

dengan melihat adanya perubahan warna biru hitam kilau logam yang

(6)

3.3.4. Pembuatan Media Lactose Broth ( LB )

Prosedur

Ambil 13 gram Lactose Broth dalam 1 liter Aquadem, dipanaskan

aquadem terlebih dahulu,kemudian dilarutkan dengan aquadem yang

telah dipanaskan sambil diaduk hingga merata, kemudian dipanaskan

diatas hot plate.

3.3.5. Pembuatan Media Tripple Sitrat Agar ( TSA )

Prosedur

Ambil 13 gram Media Tripple Sitrat Agar dalam 1 litern

aquadem,panaskan aquadem terlebih dahulu, kemudiaan dilarutkan

dengan aquadem sebanyak 1 liter dan diaduk hingga merata,

selanjutnya dipanaskan diatas hot plate.

3.3.6. PembuatanUji Angka Lempeng Total

Prosedur

Timbang 10 gram Amylum Maydis dalam Erlenmeyer steril,

tambahkan media Lactose Broth Cair aduk hingga merata, kemudian

tuang kedalam petri steril dan tuang Media TSA sebanyak 15 ml, lalu

masukkan kedalam inkubator pada suhu 35-37ºC, selanjutnya inkubasi

selam 3 hari untuk Uji ALT, kemudiaan dihitung jumlah koloni yang

(7)

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

4.1.1. Tabel Hasil Identifikasi Bakteri Escherichia coli terhadap bahan baku

Amylum Maydis dapat dilihat pada table di bawah ini:

NO Pemeriksaan Persyaratan Hasil

1 Pemerian

(8)

4.2. Pembahasan

4.2.1 Tabel Perhitungan Angka Lempeng Total

Jumlah Koloni yang tumbuh

Hari/Tanggal Sampel Jumlah Koloni

10‾¹ 10‾²

Faktor Pengenceran = Pengenceran × Jumlah Koloni

(9)

5. 10‾¹ = 2

Jadi jumlah seluruh koloni yang tumbuh : jumlah perlakuan360 : 9 = 40 cfu/g.

Identifikasi bakteri Escherichia Coli terhadap bahan baku Amylum Maydis

dilakukan dengan pemerian sebanyak 9 kali yang menghasilkan serbuk sangat

halus berwarna putih dan putih kekuningan,kelarutan tidak larut dalam air dingin

dan etanol tetapi larut dalam air panas /mendidih, ,selanjutnya dilakukan dengan

dua metode yaitu Uji Angka Lempeng Total dan Uji Batas Mikroba untuk

melihat adanya jumlah koloni dan bakteri Escherichia Coli pada bahan baku

amylum maydis dan identifikasi telah memenuhi syarat dan standart Farmakope

Edisi V.

Pada pengujian Angka Lempeng Total digunakan media Lactose Broth

(LB) sebagai pengencer suspense dan menggunakan media Tripple Sitra Agar

(TSA) sebagai media padatnya, pengujian Angka Lempeng Total ini harus

dilakukan secara steril dan aseptik, dipipet 1 ml sampel yang telah disuspensi

(10)

dihomogenkan selama 30 detik sehingga diperoleh suspense dengan pengenceran

10‾ ¹ , disiapkan 5 tabung masing – masing terdiri dari 9 ml NaCl 0,9%.hasil dari

homogenisasi pada penyiapan sampel yang merupakan pengenceran 10‾¹ dipipet

sebanyak 1 ml kedalam tabung reaksi pertama dikocok homogen hingga

pengenceran 10‾² dibuat pengenceran selanjutnya dari setiap pengenceran dipepit

1 ml kedalam cawan petri.dituangkan media Tripple Sitrat Agar (TSA) sebanyak

15 ml cawan petri digoyang dan diputar hingga suspense merata

seluruhnya,setelah media memadat cawan diinkubasi pada suhu 35 – 37 ºC

selama 24 jam dengan posisi terbalik, setelah itu jumlah koloni yang tumbuh

diamati dan dihitung.

Besarnya jumlah koloni tercemar dalam sampel ( amylum maydis )

tersebut dapat disebabkan akibat proses pembuatan sampel yang kurang

memperhatikan unsur sanitas dan higenis, dapat pula diakibatkan oleh adanya

kontaminasi mikroba pada saat pengerjaan atau pemeriksaan.kurangnya

kebersihan dari wadah sangat mempengaruhi besarnya jumlah kontaminan

mikroba pada sampel ( bahan baku amylum maydis ).

Kontaminasi dapat terjadi dari proses awal pembuatan sampel, yaitu

melalui proses penyiapan bahan yang tidak steril hingga proses distribusi dan

penjualan pada konsumen, dimana faktor lingkungan terutama area pengujian

yang tidak steril memberikan peran cukup besar pada kontaminasi sampel oleh

mikroba yang terdapat pada udara.berdasarkan ketentuan farmakope edisi V pada

uji angka lempeng total ini masih sesuai dengan standart dimana batas koloni

(11)

Dalam proses ini prosedur Uji Batas Mikroba Sampel yang ditimbang

adalah bahan baku amylum maydis sebanyak 10 gram ,kemudian dimasukkan

kedalam beaker glass steril lalu dilarutkan dengan media lactose broth sebanyak

100 ml dan dikocok hingga homogeny, kemudian media dituang kedalam cawan

petri steril,diinkubasi selama 48 jam pada suhu 35 – 37 ºC, setelah media

memadat digores dengan media EMBA ,lalu dibungkus dengan kertas partament,

kemudiaan diinkubasi selama 48 jam dalam keadaan petri terbalik pada suhu

35-37 ºC ,setelah itu diamati ada tidaknya bakteri Escherichia Coli dengan melihat

adanya warna biru hitam kilau logam.Berdasarkan standart farmakope jilid V

untuk pemeriksaan bahan baku amylum maydis harus bebas dari bakteri

Escherichia Coli karena bakteri ini dapat menyebabkan penyakit seperti:

1. infeksi saluran kemih

E coli adalah penyebab utama infeksi saluran kemih ( ISK ) dan diperkirakan

sekitar 90% ISK pada wanita muda disebabkan oleh E Coli.

Gejala – gejala ISK antara lain adalah poliuria, dissuria, hematuria, dan piuria

serta serta nyeri panggul berhubungan dengan infeksi saluran kemih bagian

atas. ISK dapat menyebabkan bakterimia dengan tanda klinis sepsis.terjadinya

gangguan ginjal berhubungan dengan E Coli.

2. diare

- E Coli yang menyebabkan diare diklasifikasikan berdasarkan karakteristik

sifat – sifat virulensannya dan setiap grup menyebabkan penyakit melalui

(12)

- E Coli enteropatogen ( EPEC ) merupakan penyebab diare terpenting pada

bayi, terutama dinegara yang sedang berkembang.

- E Coli enterotoksigenik ( ETEK ) merupakan penyebab diare pada pelancong

(traveller’s diarrhea ).

- E Coli enterohemogarik ( EHEK ) dan jalur yang memproduksi verotoxin

(VTEX) di amerika serikat menyebabkan sejumlah kejadian luar biasa diare,

colitis hemogarik dan HUS. Colitis hemogarik dan HUS merupakan

komplikasi dari diare ringan yang pertama kali pada anak- anak umur pra

sekolah dan penderita dewasa.sumber infeksi dapat berasaldari daging dan

poduk hewan seperti susu dan humburger.

- E Coli enteronvasif ( EIEC ) menyebabkan penyakit yang sangat mirip dengan

shigellosis. Penyakit ini paling banyak terjadi pada anak – anak dinegara yang

sedang berkembang dan pada para pelancong.

- E Coli enteroagregatif ( EAEC ) menyebabkan diare akut dan kronik pada

orang- orang dinegara yang sedang berkembang.

3. Sepsis

E Coli bisa masuk peredaran darah dan menyebabkan sepsis.Bayi – bayi

yang baru lahir sangat peka terhadap sepsis disebabkan E Coli karena mereka

tidak memiliki antibody IgM.Sepsis bisa terjadi sebagai efek sekunder dari ISK.

4. Meningitis

E Coli merupakan penyebab utama meningitis pada bayi, disamping

stereptokokus grup B. kurang lebih 75 % E Coli dari kasus meningitis memiliki

antigen KI, antigen ini bisa bereaksi silang dengan polisakarida kapseluler grup B

(13)

Sehingga pada pengujian Identifikasi Bakteri Escherichia Coli Terhadap

Bahan Baku Amylum Maydis didapat jumalah koloni sebanyak 40 cfu/g dengan

melihat adanya warna merah bata dan koloni ini masih sesuai dengan standart

farmakope edisi V dimana dalam buku tersebut,koloniyang diperbolehkan itu

berjumlah sebanyak 10 – 150 cfu/gkoloni tersebut didapat karena terjadinya

kontaminasi udara maupun ruangan yang kurang steril dan bersih.Pada pengujian

Batas Mikroba tidak diperoleh atau ditemukan bakteri Escherichia coli yang

menunjukkan adanya perubahan warna biru hitam kilau logam yang kahas, ini

dikarenakan pengujian yang memenuhi standart sesuai dengan Farmakope Edisi V

dimana pada saat pengujian harus steril dan ruangan tidak terkontaminasi oleh

bakteri lain dan pengujian Batas Mikroba ini dilakukan didalam ruang Unit Safety

Cabinet yaitu ruang Uji yang steril dan memasuki ruangan ini harus memakai

(14)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

- Dapat disimpulkan bahwa koloni yang tumbuh pada media TSA ( Tripple

Sitrat Agar) sebanyak 40 cfu/g dengan melihat adanya warna merah bata.

- Hasil yang diperoleh pada uji Batas Mikroba tidak terdapat bakteri

Escherichia coli dengan melihat adanya warna biru hitam kilau logam.

5.2. Saran

Dalam pengolahan bahan baku amylum maydis sebaiknya pemeriksaan

terhadap bakteri Escherichia coli perlu di perhatikan karena dengan uji batas

(15)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Amilum

Polisakarida ini terdapat banyak di alam,yaitu pada sebagian besar

tumbuhan. Amilum atau dalam bahasa sehari-hari disebut pati terdapat pada umbi,

daun, batang, biji-bijian.Batang pohon sagu mengandung pati yang setelah

dikeluarkan dapat dijadikan bahan makanan rakyat di daerah Maluku. Umbi yang

terdapat pada ubi jalar atau akar pada ketela pohon atau singkong mengandung

pati yang cukup banyak ,sebab ketela pohon tersebut selain dapat digunakan

sebagai makanan sumber karbohidrat , juga digunakan sebagai bahan baku dalam

pabrik tapioka.

Butir-butir pati apabila diamati dengan menggunakan mikroskop,ternyata

berbeda-beda bentuknya, tergantung dari tumbuhan apa pati tersebut diperoleh.

Bentuk butir pati yang berasal dari kentang berbeda dengan yang berasal dari

terigu atau beras.amilum terdiri atas dua macam polisakarida yang kedua-duanya

adalah polimer dari glukosa , yaitu amilosa (kira-kira 20-28) dan sisanya

amilopektin.Amilosa terdiri atas 250-300 unit D – glukosa yang terikat dengan

ikatan α 1,4- glikosidik, jadi molekulnya merupakan rantai terbuka.amilopektin

juga terdiri atas molekul D- glukosa yang sebagian besar mempunyai ikatan 1,4-

glikosidik dan sebagian lagi ikatan 1,6- glikosidik.adanya ikatan 1,6 glikosidik ini

menyebabkan terjadinya cabang , sehingga molekul amilopektin berbentuk rantai

terbuka dan bercabang.Molekul amilopektin lebih besar dari pada molekul

(16)

dalam air dingin tetapi apabila suspense dalam air dipanaskan , akan terjadi suatu

larutan koloid yang kental. Larutan koloid ini apabila diberi larutan iodium akan

berwarna biru, warna biru tersebut disebabkan oleh molekul amilosa yang

membentuk senyawa. Amilopektin dengan iodium akan memberikan warna ungu

atau merah lembayung.

Amilum yang dapat digunakan sebagai bahan penghancur adalah amilum

jagung. Amilum jagung mudah diperoleh dan harganya terjangkau.Amilum

jagung mengandung 28 %amilosa dan 27 % amilopektin .Amilun jagung berupa

serbuk halus , memiliki luas permukaan luas yang besar. Amilum alami bersifat

adhesive sehingga sifat alirnya kurang baik.Oleh karena itu diperlukan modifikasi

untuk kelemahan dari amilum jagung alami tersebut.Salah satu modifikasi amilum

yaitu pregelatinasi.

Amilum pregelatin adalah amilum yang dibuat dengan pemanasan

suspense amilum pada suhu gelatinasinya, kemudian dikeringkan. Amilum

pregelatin terdiri dari gabungan butir amilum utuh dan amilum yang mengalami

pemecahan yang membentuk ukuran yang lebih besar sehingga memiliki daya

alir dan kompresibilitas yang baik. ( Sri, A.2012 )

Akhir- akhir ini ada peningkatan upaya peningkatan upaya penggunaan

polimer yang dikombinasikan dengan amilum sebagai material pelapis.Amilum

merupakan polimer polisakarida yang tersedia dalam jumlah sangat berlimpah.

Amilum ini biasa diblending dengan polimer sintetis polivinil alkohol (PVA) yang

telah dipelajari sebagai polimer biodegradable.Amilum adalah biopolymer yang

(17)

Hasil penelitian menyatakan penggunaan tabir surya setiap hari ternyata

dapat menurunkan probabilitas terjadinya kanker kulit.penelitian tentang usaha

pencegahan dan penggunaan dampak negative dari sinar matahari terhadap kulit

semakin meningkat, diantaranya dengan penggunaan kosmetik tabir surya. Pruduk

tabir surya yang nengandung bahan kimia sintetis telah banyak dikembangkan

akhir – akhir ini, akan tetapi masyarakat banyak beralih kepada bahan alam yang

dianggap lebih aman dan harganya lebih terjangkau. Pati (Amilum) bengkuang

(pachyrhizus erosus) merupakan salah satu contoh bahan alam alternative yang

secara tradisional yang digunakan sebagai bedak dingin yang ditempelkan pada

wajah oleh masyarakat tertentu dikalimantan ketika mereka sedang beraktifitas

dibawah paparan sinar matahari dalam waktu yang cukup lama.(Abdul Karim

Zulkarnain .2013).

Fermentasi adalah salah satu teknik yang banyak digunakan dalam

industry makanan.Banyak teknik fermentasi telah di uji pada bahan makanan

dengan tujuan untuk menemukan teknik fermentasi yang dapat diterapkan untuk

menghasilkan produk dengan karakteristik yang diinginkan. Karakteristik dapat

diterapkan pada tepung jagung gizi yang dihasilkan untuk protein dan lisin asam

amino esensial yang jauh memiliki tingkat rendah pada jagung.memiliki satu

parameter dalam penerapan pengobatan tepung jagung adalah kemampuan tepung

untuk menyerap air selama penyerapan berlangsung.dari bahan makana unik

karena dipengaruhi banyak faktor termasuk kelembapan dan

temperature.penyerapan isotermis diberbagai bubuk jagung dengan mengamati

kelembapan dan suhu .aplikasi serapan isotermik dalam bahan makanan,subjek

(18)

jagung dibandingkan dengan kontrol difermentasi menggunakan empat model

matematika untuk memprediksi kemampuan serapan.( Andi, S. 2013 ).

Produksi ekstruksi biasanya dibuat dari pati (seperti jagung dan padi ) atau

akar umbi (seperti singkong dan kentang), ekstruksi didefenisikan sebagai proses

HTST (suhu tinggi dalam waktu singkat). Dimana energi mekanik

dikombinasiakan dengan pemanasan untuk agar – agar tepeng dan denaturasi

protein, plastising dan reogenezing bahan untuk menciptakan tekstur yang baru

dan juga memiliki kemampuan untuk menonaktifkan enzim ,zat yang beracun

mengurangi aktifitas . ekstrksi mikroba dengan desain yang berbeda yang

digunakan dalam produksi makan pra dimasak, protein nabati bertekstur

,minuman instan bubuk ,supinstan dan makanan bayi .( Braz, J. 2011 )

Jagung adalah sumber utama makan untuk pra peradaban columbia dari

dunia dan tortilla ,jagung baru merupakan produk makan pokok meksiko dan

amerika.jagung terdapat ditortilla, keripik jagung dan tortilla chip juga banyak

merambah Negara – Negara dan menyatukan pasar serta berbagai Negara di asia

dan eropa ,di meksiko dimana tortilla dikonsumsi oleh 94% dari populasi,

produksi dan konsumsi tahunan 12 juta ton jagung tortillas .sekitar 60 % dari

(19)

2.2. Sifat Kimia Amylum

- Sifat Mereduksi

Monosakarida dan beberapa disakarida mempunyai sifat dapat

mereduksi,terutama dalam suasana basa. Sifat sebagai reduktor ini dapat

digunakan sebagai identifikasi.Sifat mereduksi ini disebabkan adanya gugus

aldehida atau keton bebas dalammolekul karbohidrat. Beberapa contoh pereaksi

sebagai berikut ini:

1. Pereaksi Fehling

Pereaksi ini dapat direduksi selain oleh karbohidrat yang mempunyai sifat

mereduksi, juga direduksi oleh reduktor lain.pereaksi fehling terdiri atas dua

larutan ,yaitu larutan fehling A dan larutan fehling B. Larutan fehling A adalah

larutan CuSO dalam air sedangkan fehling B adalah larutan garam KN tartarat dan

NaOH dalam air.

2. Pereaksi Benedict

Pereaksi ini berupa larutan yang mengandung kuprisulfat , natrium

karbonat dan natrium sitrat.adanya natrium karbonat dan natrium sitrat membuat

pereaksi benedict bersifat basa lemah . endapan yang terbentuk dapat berwarna

kuning, hijau atau merah bata. Warna endapan ini tergantung pada konsentrasi

karbohidrat yang diperiksa.

3. Pereaksi Barfoed

Perbedaan antara pereaksi barfoed dengan pereaksi fehling atau benedict

(20)

2.3. Bakteri Escherichia Coli

E.coli lebih sering digunakan sebagai objek dalam penelitian ilmiah

dibandingkan dengan mikroorganisme yang lain.Organisme ini merupakan

penghuni utama di usus besar ,dan juga merupakan isolate penyebab untuk infeksi

saluran kemih dan luka infeksi, pneumonia, meningitis , serta septisemia.

Penelitian –penelitian yang baru juga menunjukkan bahwa galur tertentu dari

E.coli jugamerupakan patogen intestinal menyebabkan berbagai penyakit

gastrointestinal. Di samping E coli ,dalam genus Escherichia , juga terdapat

beberapa spesies yang jarang diisolasi dari penyakit-penyakit pada manusia.

Escherichia coli bisa tumbuh dengan baik padamedia yang lazim

digunakan.memberiakan hasil positif pada tes indol , lisin dekarboksilase dan

fermentasi manitol, serta memproduksi gas dari glukosa. Isolat dari urin dengan

cepat dan di identifikasi sebagai Escherichia coli karena kemampuannya

memberikan hemolisis tipe beta pada agar darah, morfologi koloni yang seperti

kilatan logam (metallic sheen) pada media differensial agar EMBA dan test sport

indole yang positif ..( Dzen,S,M.)

Escherichia Coli telah dikenal sebagai salah satu bakteri yang paling

umum ditemukan disaluran usus manusia dan hewan.mereka bertahan hidup

diluar tubuh untuk jangka yang lama indikator organisme yang ideal untuk

menguji makan agar tidak terkontaminasi. Umumnya E. Coli berbahaya telah

diidentifikasi dan terdapat bebagai macam penyakit.E. Coli sangat berbahaya bagi

(21)

mengembangkan resistansi terhadap anti biotik yang biasa digunakan.(Samuel, L.

2011).

Bakteri coliform merupakan bakteri yang sering berhubungan dengan

penyakit pada manusia.coliform dibagi kedalam dua kelompok yaitu coli fecal

(Escherichia Coli) yang berasal dari Air dan makanan yang tercemar oleh kotoran

hewan dan manusia yang mengandung E.coli berfungsi sebagai sumber

infeksi.isolasi E coli dari rectal swab pada sapi,babi, dan kambing ditemukan E

Coli, paling banyak berasal dari ternak babi.daging dapat terkontaminasi selama

proses pemotongan. Kontaminasi langsung dengan tanah (lantai) yang

mengandung E Coli dan proses pengolahan daging yang belum matang.

(Agus Hendrayana. 2012)

Deteksi virulensi patogen ada beberapa syarat untuk memulihkan mereka

,mempertimbangkan beberapa metode dikembangkan untuk mendeteksi E.Coli

,namun beberapa tes yang diketahui sensitf terhadap tingkat relative pruduk gen

dengan kondisi budaya.era baru alt molekuler PCR dan gen penyelidikan

teknologi telah tersedia dengan cepat metode untuk mendeteksi spesifik dari

patogen ETEC dan EHEC.( Md.Shamin ahmed 2013 ).

Infeksi saluran kemih adalah istilah umum yang menunjukkan adanya

keberadaan mikroorganisme didalam urin.pada individu yang normal urin selalu

steril dari mikroorganisme, sebagian besar infeksi saluran kemih terjadi karena

masuknya mikroorganisme melalui uretra ke kandung kemih,bahkan bisa sampai

ke ginjal.mikroorganisme tersebut antara lain Escherichia Coli, Klebsiella sp,

(22)

Escherichia Coli merupakan bakteri yang paling sering di isolasi dari pasien

dengan infeksi simtomatik maupun asimtomatik.(Puti, A. 2015).

Bakteri coliform merupakan bakteri yang sedang berhubungan dengan

penyakit pada manusia. Coliform dibagi dalam dua kelompok yaitu coli fecal

(Escherichia Coli) yang berasal dari manusian dan hewan berdarah panas, dan

coli non fecal yang bukan berasal dari tinja manusia dan hewan berdarah

panas.Escherichia Coli (E. Coli) merupakan bakteri patogen ,karena

kemampuannya menyebabkan saluran cerna pada manusia seperti diare.

(Made Agus Hendrawan. 2012)

2.3.1. Identifikasi Bakteri

Dalam Mikrobiologi kedokteran dan Klinik, identifikasi bakteri patogen

secara cepat, tepat dan akurat sangat berguna untuk menegakkan diagnosis etilogis

dan pemilihan antibiotika bagi pengobatan penderita secara adekuat.

Identifikasi bakteri ditegakkan atas dasar berikut.

1. Melakukan isolasi bakteripatogen kedalam biakan murni (pure culture)

2. Mempelajari sifat koloni bakteri yang tumbuh

3. Mempelajari morpologi dan sifat pewarnaan

4. Mempelajari sifat biokimianya

5. Mempelajari sifat reaksi serologinya

6. Mempelajari tipe bakteriofaganya ( bacteriophage typing )

7. Mempelajari sifat patogenisitasnya pada hewan coba

(23)

2.3.2. Klasifikasi Bakteri

Klasifikasi bakteri diitegakkan atas dasar kriteria sebagai berikut .

Tingkat Genom , yang meliputi :

- DNA ( ukuran, komposisi, kesamaan urutan nukleotida )

- Ribosomal RNA ( kesamaan urutan nukleotida )

Tingkat Sel , yang meliputi.

- Susunan dinding sel,

- Komposisi lipid

- Struktur antigen ( protein, lipoprotein, lipopolisakarida )

- Urutan asam amino

Tingkat Morfologi dan Sifat Biokimia, meliputi berikut ini.

- Morfologi dan sifat – sifat pewarnaan

- Suhu optimal,kebutuhan O2, kebutuhan Nutrisi

- Sifat Biokimia( Dzen,S,M. 2003)

2.3.3. Taksonomi Bakteri

Seperti halnya tanaman tingkat tinggi dan hewan, dengan menggunakan

skema dari Linnaeus, bakteri diklasifikasikan menurut urutan sebagai berikut.

Kingdom

Class : dengan akhiran – etes/- aceae

Ordo : dengan akhiran – ales

(24)

Dan nama – nama spesifik yang terdiri atas Genus dan Spesies.

Genus terdiri atas kelompok spesies, tribe terdiri atas beberapa genus

;family terdiri atas beberapa tribe dan seterusnya. Spesies merupakan suatu grup

yang individu – individu bakteri yang mempunyai sifat – sifat yang sama yaitu:

- Sifat – sifat fisik ( morfologi, bentuk koloni ) dan pewarnaan.

- Sifat – sifat fisiologis seperti kebutuhan oksigen, pH, suhu optimal dll.

- Sifat – sifat Ekologis

- Sifat – sifat biokimia . ( Dzen ,S,M. 2003 ).

2.3.4. Koloni Bakteri

Bakteri pada umumnya akan tumbuh dan berkembang dengan cepat

,membentuk suatau koloni. Koloni bakteri dapat dilihat dengan mata telanjang

(visible mass) bila ditanam pada media pembenihan padat sesuai setelah di

inkubasikan selama 18 – 24 jam pada suhu yang sesuai pula. Untuk bakteri

tertentu ,misalnya mycobacterium tuberculosis , memerlukan inkubasi yang lebih

lama yaitu 2 – 8 minggu karena bakteri ini memiliki waktu pembelahan

(generation time).

Pada umumnya satu koloni bakteri berasal dari satu sel induk, tetapi bisa

pula berasal dari lebih dari satu sel induk.koloni bakteri yang tubuh dapat

dipergunakan untuk membantu melakukan identifikasi sebab setiap bakteri

tertentu mempunyai sifat koloni yang berbeda baik mengenai bentuk koloni,

permukaan tepi, warna, bau maupun derajat kelekatannyapada media

(25)

- Escherichia coli yang ditanam pada medium Eosin Methylen Blue (EMB),

koloninya seprti tetesan tinta pada lantai dan disebut ‘metalic sheen’.

- Vibrio cholerae pada medium thio Citrate Bilesalt Sucrose

(TCBS),koloninya berwarna kuning

- Salmonella Typhi pada agar bismuth sulfit,koloninya berwarna hitam

(BlackJet Colony)

- Staphylococcus aureus pada agar nutrient,koloninya berwarna kuning

emas. (Dzen,S,M. 2003)

2.3.5. Jenis – Jenis Koloni Bakteri

- Koloni M

Koloni M merupakan koloni dari bakteri yang memiliki kapsul atau

bakteri yang memiliki slime layer.Biasanya didapatkan dari isolasiprimer dan

umumnya bersifat virulen.permukaannya basah seperti berlendir ( mukoid ) dan

mengkilat.

- Koloni S

Koloni S dijumpai pada isolasi primer, umumnya bersifat ganas dan di

dapatkan pada koloni bakteri Gram negatif , misalnya Salmonella typhi,Shigella

sp, dan E coli. Koloninya halus ,ukurannya sama dan halogen.

- Koloni R

Koloni R merupakan koloni mutant steraint dari sel induk ,koloninya kasar

(26)

- Koloni L

Koloni L terdiri atas bakteri yang kehilangan dinding selnya,hilangnya

dinding sel tersebut dapat disebabkan oleh pemberian pinisilin atau derivatnya

yang dapat menyebabkan rusaknya dinding sel. Hilangnya dinding sel akibat

pemberian pinisilin bersifat tidak menetap, artinya bila pemberian pinisilin

dihentikan maka dinding sel tersebut akan terbentuk kembali.

( Dzen,S,M. 2003)

2.4. Biakan Murni

Pendekatan untuk isolasi bakteri bakteri patogen yang di duga sebagai

penyebab infeksi kedalam biakan murni tergantung dari bahan pemeriksaan klinis

(spesimen) yang diperiksa. Bila bahan pemeriksaan klinis yang diperiksa adalah

darah ,cairan otak (liquor cerebrospinalis),atau abses yang tertutup akan diperoleh

biakan bakteri yang murni (pure culture),tetapi bila bahan pemeriksaan klinisnya

berasal dari lubang-lubang alami akan didapatkan biakan bakteri campuran.

Untuk mendapatkan biakan bakteri patogen yang diduga sebagai penyebab

penyakit infeksi, bahan pemeriksaan klinis tersebut ditanam pada media

pembenihan.media pembenihan yang digunakan untuk isolasi primer tergantung

dari dugaan kemungkinan bakteri penyebab infeksinya,namun biasanya digunakan

media pembenihan padat yang mengandung agar-agar untuk mendapatkan koloni

bakteri yang terpisah (isolated colony).

Bakteri patogen biasanya didapatkan dalam jumlah yang sedikit pada

(27)

kadang –kadang tidak teramati akibat pertumbuhan yang berlebihan (over growth)

dari bakteri non patogen.selain itu bakteri patogen bisa mati oleh karena pengaruh

bahan-bahan metabolit yang dihasilkan oleh bakteri non patogen, untuk

menghindari hal tersebut pada isolasi primer digunakan media selektif yang dapat

menumbuhkan bakteri patogen ,tetapi menghambat pertumbuhan bakteri non

patogen .sebagai contoh dapat dilihat pada table dibawah ini:

Tabel Media Selektif Untuk Bakteri Patogen

Media Selektif Bakteri Patogen

1.Thayer Martin Neisseria Gonorrhoeae

2.Bismuth Sulphite ( Wilson & Blair ) Salmonella Typhi

3.Bordet Gengou Bordetella Pertussis

4.Manihot Salt Stapylococcus Aureus

5. TCBS Vibrio Cholerae

( Dzen,S,M. 2003 )

2.5. Metode Sterilisasi Fisik

Metode sterilisasi fisik ( metode sterilisasi panas ) digunakan untuk bahan

yang tahan panas . metode sterilisasi panas dengan penggunaan uap air disebut

metode sterilisasi panas lembab atau stelisasi basah.metode panas tanpa

kelembapan (tanpa penggunaan uap air) disebut metode sterilisasi panas kering

atau sterilisasi kering.

Umumnya untuk bahan yang sensitive terhadap kelembapan digunakan

(28)

bahan yang resisten digunakan metode sterilisasi panas basah pada temperature

115-134 ºC .proses sterilasai panas terdiri atas tiga tahap, yaitu:

1. Tahap pemanasan (heating stage): peningkatan temperature bahan yang

disterilisasi.

2. Tahap sterilisasi (holding stage): waktu yang diperlukan untuk proses

sterilisasi

3. Tahap pendinginan (cooling stage): waktu yang diperlukan untuk

penurunan temperatur bahan yang disterilisasi

Sterilisasi panas kering berfungsi untuk mematikan organisme dengan cara

mengoksidasi komponen sel ataupun mendenaturasi enzim.metode ini tidak dapat

digunakan untuk bahan yang tebuat dari karet atau plastik ,waktu sterilisasinya

lama (sekitar 2-3 jam).metodesterilisasi ini tidak memerlukan uap air yang

membasahi alat atau bahan yang disterilkan. Ada dua metode sterilisasi panas

kering yaitu dengan insinerasi (incineration), yaitu pembakaran dengan

menggunakan api dari Bunsen dengan temperatur sekitar 350 ºC,dan dengan udara

panas oven yang lebih sederhana dan murah dengan temperatur sekitar 160-170

ºC.Sterilisasi panas basah dengan perebusan menggunakan air mendidih air

mendidih 100ºC selama 10 menit efektif untuk sel-sel vegetatif dan spora eukariot

, namun tidak efektif untuk endospora bakteri.sterilisasi panas basah digunakan

untuk bahan yang sensitif panas, untuk industri makanan berkisar pada temperatur

60-80º C, susu pada temperatur 63 ºC selama 30 menit atau pada temperatur 72º C

selama 15 menit .sterilisasi panas basah menggunakan temperatur di atas 100º C

(29)

Prisip autoklaf adalah terjadinya koagulasi yang lebih cepat dalam keadaan

basah dibandingkan keadaan kering.proses sterilisasi dengan autoklaf ini dapat

membunuh mikroorganisme dengan cara mendenaturasi dan mengkoagulasi

protein pada enzim dan membran sel mikroorganisme.proses ini juga dapat

membunuh endospora bakteri.(Pratiwi, S,T. 2008)

2.6. Metode Sterilisasi Kimia

Metode sterilisasi kimia dilakukan untuk bahan-bahan yang rusak bila

disterilkan pada suhu tinggi ( misalnya bahan-bahan dari plastik ).sterilisasi kimia

dapat dilakukan dengan penggunaan cairan disenfektan berupa senyawa aldehid,

hipoklorik, fenolik, alkohol.

- Desinfektan cairan

Penggunaan desinfektan cair sebagai alat sterilisasi juga perlu

mempertimbangkan toksisitasnya pada penggunaan.desinfektan yang telah

diincerkan dapat digunakan untuk disinfeksi ruangan dan peralatan sebelum

sterilisasi atau disinfeksi media sebem pembuangan.

- Fenol ( asam karboksilat)

Digunakan secara luas sebagai desinfektan dan antiseptic.golongan fenol

diketahui memiliki aktiviatas antimikroba yang bersifat bakterisidal namun tidak

bersifat sporisidal.fenol sebagai disenfektan cair tidak dipengaruhi oleh bahan

organik , aktivitasnya rendah terhadap endospora bakteri efektif pada konsentrasi

2-5 % dengan mendenaturasi protein dan merusak membran sel bakteri serta aktif

(30)

- Kalsium Hipoklorit ( Ca (OCl)2)

Umum digunakan untuk disenfeksi peralatan makan di restoran. Natrium

hipoklorit(NaOCl) umum digunakan sebagai sebagai disenfektan rumah tangga

dan bahan pemutih ( bleaching agent ), Chloramine digunakan sebagai disenfektan

, antiseptic, atau agen sanitasi.

- Alkohol

Efektif membunuh bakteri dan fungi namun tidak dapat membunuh

endospora dan virus non enveloped.mekanisme aksi alkohol adalah dengan

mendenaturasi protein mikroorganisme.

Dua jenis senyawa alkohol yang umum digunakan adalah etanol dan

isopropanol.konsentrasi optimal etanol adalah pada konsentrasi 70-80%, dan

konsentrasi etanol antara 60-90% terlihat lebih cepat membunuh mikroorganisme.

- Aldehid

Merupakan anti mikroba yang paling efektif , dua conto aldehid adalah

formaldehid dan glutaraldehid,formaldehid konsentrasi 2% diketahui paling

efektif,formaldehid 8 % dan glutaraldehid konsentrasi 4 % menginaktivasi hamper

semua jenis mikroorganisme.(Pratiwi, S,T. 2008)

2.7. Angka Lempeng Total

Angka Lempeng Total (ALT) dianggap sama dengan koloni yang

ditemukan pada soybean – casein digest agar, jika koloni jamur ditemukan pada

media ini, dihitung dari bagian jumlah ALT. total jumlah kapang dan khamir

(AKK) dianggap sama dengan koloni yang ditemukan pada Saboroud Dextrose

(31)

AKK .jika AKK diperkirakan melebihi criteria penerimaan berdasarkan

pertumbuhan bakteri, dapat digunakan saboroud dextrose agar yang mengandung

antibiotic. Jika perhitungan dilakukan dengan metode APM,maka nilai

perhitungan yang diperoleh merupakan angka total mikroba aerobic (ALT).Jika

telah ditetapkan criteria penerimaan untuk mutu mikrobiologi, maka

diinpentariskan sebagai berikut:

- 10‾¹ koloni: maksimal perhitungan yang dapat diterima = 20

- 10‾² koloni : maksimal perhitungan yang dapat diterima = 200

- 10‾³ koloni: maksimal perhitungan yang dapat diterima =2000, dan seterusnya

2.8. Uji Batas Mikroba

Pada bab ini dijelaskan tentang Uji Batas Mikroba spesifik yang mungkin

terdeteksi dengan kondisi dan metode yang sesuai.Metode Uji dirancang untuk

mendapatkan suatu produk memenuhi kriteria mutu secara mikrobiologi. Untuk

pelaksanaan pengujian ikuti sesuai petunjuk termasuk jumlah sampel dan

interprestasi hasil uji.Metode pilihan termasuk metode otomatik dimungkinkan

untuk digunakan setelah dibuktikan kesetaraannya dengan

(32)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

`Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme hidup yang berukuran

sangat kecil dan hanya dapat diamati dengan menggunakan

mikroskop.mikroorganisme ada yang tersusun atas sel (uniseluler) dan ada yang

tersusun atas beberapa sel (multiseluler) Walaupun mikroorganisme uniseluler

hanya tersusun atau satu sel, namun mikroorganisme tersebut menunjukkan semua

karakteristik organisme hidup yaitu bermetabolisme, bereproduksi,

berdiferensiasi, melakukan komunikasi, melakukan pergerakan, dan berevolusi.

Organisme yang termasuk kedalam golongan mikroorganisme adalah

bakteri, archaea, fungi (kapang dan khamir), protozoa, alga, mikroskopis, dan

virus.Virus ,bakteri, dan archaea termasuk kedalam golongan prokariot,

sedangkan fungi, protozoa, alga mikroskopis termasuk kedalam golongan

eukariot.

Mikroorganisme terdapat dimana-mana. Interaksinya dengan sesama

mikroorganisme ataupun dengan organisme lain dapat berlangsung dengan cara

yang aman dan menguntungkan maupun merugikan. Mikroorganisme cenderung

diisolasikan dengan penyakit – penyakit infeksi ataupun pembusukan makanan.

Akan tetapi,mayoritas mikroorganisme justru memberikan kontribusi bagi

keseimbangan ekosistem lingkungan hidup,khususnya bagi kesejahteraan

(33)

Menurut Lisa Kepel ( 2015 ) Escherichia Coli merupakan bakteri batang

gram negatif yang resistensi terhadapa panas., dimana media tumbuh optimumnya

sekitar 30-37ºC. Escherichia Coli hanya dapat tumbuh pada konsentrasi HgCl 20

mg/2100 ml. bakteri ini diidentifikasi sebagai Escherichia Coli

entherohaemorhaganic (EHEC) dengtan kandungan gen yang resistensi terhadap

antibiotika.

Menurut Nelly,S (2013) Amilum merupakan polimer dari glukosa dalam

bentuk anhidrat. Amilum mempunyai dua ikatan glikosidik yang mempunyai dua

gabungan dari polisakarida yaitu amilosa dan amilopektin.penambahan amilum

berfungsi antara lain sebagai bahan pengikat, pengisi, dan juga bisa berfungsi

sebagai bahan penghancur untuk sediaan tablet.

Menurut Poedjadi, A.(2009) Amilum dapat dihidrolisis dengan sempurna

dengan menggunakan asam sehingga menghasilkan glukosa.hidrolisis juga dapat

dilakukan dengan bantuan enzim amylase dalam wadah dan dalam cairan yang

dikeluarkan oleh pangkreas terdapat amylase yang bekerja terhadap amilum yang

dapat dalam makanan kita oleh enzim amylase.amilum diubah menjadi maltose

dalam bentuk β maltose.

Berdasarkan uraian diatas penulis ingin mengetahui ada tidaknya Koloni

yang tumbuh pada media TSA (Tripple Sitrat Agar) dan Bakteri Escherichia Coli

(34)

1.2. PERMASALAHAN

- Bagaimana pertumbuhan koloni pada media TSA (Tripple Sitrat Agar) dengan

melihat adanya warna merah bata

- Bagaimana pertumbuhan bakteri Escherichia Coli pada media EMBA (Eosin

Methylen Blue Agar) dengan melihat adanya perubahan warna biru hitam kilau

logam

1.3. TUJUAN

- Untuk mengetahui pertumbuhan koloni pada media TSA (Trippel Sitrat

Agar)dengan melihat adanya warna merah bata

- Untuk mengetahui pertumbuhan bakteri Escherichi Coli pada media EMBA

(Eosin Methylen Blue Agar) dengan melihat adanya perubahan warna biru hitam

kilau logam

1.4. MANFAAT

- Untuk menambah ilmu pengetahuan pembaca dalam proses pemeriksaan bahan

baku Amylum Maydis khususnya terhadap bakteri Escherichia Coli.

-. Sebagai masukan dan rujukan pembaca dalam mempelajari pemeriksaan bahan

(35)

IDENTIFIKASI BAKTERI ESCHERICHIA COLI TERHADAP BAHAN

BAKU AMYLUM MAYDIS (PATI JAGUNG)

ABSTRAK

Telah dilakukan percobaan Identifikasi Bakteri Escherichia Coli Terhadap

Bahan Baku Amylum Maydis (Pati Jagung) secara Uji Mikrobiologi yaitu Uji

Angka Lempeng Total dan Uji Batas Mikroba.Amylum Maydis (pati jagung)

banyak terdapat pada biji jagung.hasil yang diperoleh pada Uji Angka Lempeng

Total terdapat koloni sebanyak 40 cfu/g dengan melihat adanya warna merah bata

sedangkan pada Uji Batas Mikroba tidak diperoleh bakteri Escherichia Coli

dengan melihat adanya warna biru hitam kilau logam. Sesuai dengan standart

farmakope edisi V bahan baku amylum maydis pada Uji Angka Lempeng Total

koloni tidak lebih dari 10 – 150 cfu/g dan Uji Batas Mikroba tidak diperoleh

bakteri Escherichia Coli.

Kata Kunci :Amylum maydis, Escherichia Coli, Uji Angka Lempeng Total, Uji

(36)

IDENTIFICATION ESCHERICHIA COLI BACTERIA OF THE

MATERIAL AMYLUM MAYDIS (CORN STARCH)

ABSTRACT

Has conducted trials identification of bacteria Escherichia Coli to raw

materials amylum maydis (corn starch) in microbiology test that is testing the total

plate count and microbial limit test.amylum maydis (corn starch) abundant in corn

kernels.test results obtained on total plate count colony contained 40 cfu/g to see

the red brick while the microbial limit test is not obtained bacterium Escherichia

Coli in the existence of dark blue iridescent metallic luster.in accordance with the

standard edition of V pharmacopeia raw materials amylum maydis on total plate

count test colonies of no more than 10-150 cfu/g and microbial limit test is not

obtained bacterium Escherichia Coli.

Keywords: Amylum maydis, Escherichia Coli, Test Total Plate Count, Microbial

(37)

TUGAS AKHIR

FITRI HIDAYANI HASIBUAN

132401151

PROGRAM D-3 KIMIA

DEPARTEMENKIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(38)

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat untuk memperoleh gelar

Ahli Madya

FITRI HIDAYANI HASIBUAN

132401151

PROGRAM D-3 KIMIA

DEPARTEMEN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(39)

PERSETUJUAN

Judul : Identifikasi Bakteri Escherichia Coli Terhadap Bahan Baku Amylum Maydis (PatiJagung)

Kategori : Karya Ilmiah

Nama : Fitri Hidayani Hasibuan

Nomor Induk Mahasiswa : 132401151

Program Studi : Diploma III

Departemen : Kimia

Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Sumatera Utara

Disetujui di Medan, Juni 2016

Diketahui

Program Studi D III Kimia Dosen Pembimbing Ketua,

Dra.Emma Zaidar Nasution,M.Si Dra.Emma Zaidar Nasution,M.Si NIP.195512181987012001 NIP.195512181987012001

Departemen Kimia FMIPA USU Ketua

(40)

PERNYATAAN

IDENTIFIKASI BAKTERI ESCHERICHIA COLI TERHADAP BAHAN

BAKU AMYLUM MAYDIS (PATI JAGUNG)

KARYA ILMIAH

Saya mengakui bahwa karya ilmiah ini adalah hasil kerja saya sendiri.kecuali

beberapa kutipan dari ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, juli 2016

FITRI HIDAYANI HASIBUAN

(41)

PENGHARGAAN

AssalamualaikumWr.Wb

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan segala rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat

melaksanakan dan menyelesaikan tugas akhir ini.

Adapun judul dari tugas akhir ini adalah “ Identifikasi Bakteri Escherichia

Coli Terhadap Bahan Baku Amylum Maydis (Pati Jagung)” yang dibuat

memenuhi persyaratan Akademis di Universitas Sumatera Utara untuk

memperoleh gelar kelulusan Ahli Madya pada program Diploma – III kimia

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.

Dalam menyelesaikan tugas akhir ini penulis telah banyak mendapat

bimbingan,bantuan dan dukungan baik moril maupun spiritual dari berbagai

pihak.Oleh karena itu, dengan segala kerena dalam hati penulis mengucapkan

terima kasih yang sebesar – besarnya kepada:

1. Ibu Dr. Marpongahtun, M.Sc selaku pembantu Dekan 1 Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara

2. Ibu Dr. Rumondang Bulan Nst,Ms selaku ketua Departemen Kimia

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera

Utara

3. Ibu Dra.Emma Zaidar Nst, M,Si selaku ketua program Studi D- III Kimia

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera

(42)

4. Ayahanda Borkat Hsb, Ibunda Alm Fatimah Siregar, Ibunda Niati Mustika

Nst dan adinda tercinta

5. Bapak dan Ibu Staf PT KIMIA FARMA PLANT MEDAN yang telah

memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan praktek

kerja lapangan

6. Ibu Dra. Emma Zaidar Nst, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik

7. Kepada teman-teman seperjuangan khususnya angkatan 2013

Penulis berharap tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak,

penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan dalam penulisan tugas

akhir ini, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun.Akhir kata semoga Allah SWT melimpahkan rahmatnya kepada kita

semua.

Medan, juli 2016

(43)

IDENTIFIKASI BAKTERI ESCHERICHIA COLI TERHADAP BAHAN

BAKU AMYLUM MAYDIS (PATI JAGUNG)

ABSTRAK

Telah dilakukan percobaan Identifikasi Bakteri Escherichia Coli Terhadap

Bahan Baku Amylum Maydis (Pati Jagung) secara Uji Mikrobiologi yaitu Uji

Angka Lempeng Total dan Uji Batas Mikroba.Amylum Maydis (pati jagung)

banyak terdapat pada biji jagung.hasil yang diperoleh pada Uji Angka Lempeng

Total terdapat koloni sebanyak 40 cfu/g dengan melihat adanya warna merah bata

sedangkan pada Uji Batas Mikroba tidak diperoleh bakteri Escherichia Coli

dengan melihat adanya warna biru hitam kilau logam. Sesuai dengan standart

farmakope edisi V bahan baku amylum maydis pada Uji Angka Lempeng Total

koloni tidak lebih dari 10 – 150 cfu/g dan Uji Batas Mikroba tidak diperoleh

bakteri Escherichia Coli.

Kata Kunci :Amylum maydis, Escherichia Coli, Uji Angka Lempeng Total, Uji

(44)

IDENTIFICATION ESCHERICHIA COLI BACTERIA OF THE

MATERIAL AMYLUM MAYDIS (CORN STARCH)

ABSTRACT

Has conducted trials identification of bacteria Escherichia Coli to raw

materials amylum maydis (corn starch) in microbiology test that is testing the total

plate count and microbial limit test.amylum maydis (corn starch) abundant in corn

kernels.test results obtained on total plate count colony contained 40 cfu/g to see

the red brick while the microbial limit test is not obtained bacterium Escherichia

Coli in the existence of dark blue iridescent metallic luster.in accordance with the

standard edition of V pharmacopeia raw materials amylum maydis on total plate

count test colonies of no more than 10-150 cfu/g and microbial limit test is not

obtained bacterium Escherichia Coli.

Keywords: Amylum maydis, Escherichia Coli, Test Total Plate Count, Microbial

(45)

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN i

PERNYATAAN ii

PENGHARGAAN iii

ABSTRAK iv

ABSTRACT v

DAFTAR ISI vi

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Permasalahan 2

1.3. Tujuan 3

1.4. Manfaat 3

BAB 2TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Amylum 4

2.2. Sifat Kimia Amylum 8

2.3. Bakteri Escherichia Coli 9

2.3.1. Identifikasi Bakteri 11

2.3.2. Klasifikasi Bakteri 12

2.3.3. Taksonomi Bakteri 12

2.3.4. Koloni Bakteri 13

(46)

2.4. Biakan Murni 15

2.5. Metode Sterilisasi Fisik 16

2.6. Metode Sterilisasi Kimia 18

2.7. Uji Angka Lempeng Total 19

2.8. Uji Batas Mikroba 20

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1. Alat 21

3.2. Bahan 22

3.3. Prosedur 22

3.3.1. Pembuatan Media Lactose Broth ( LB) 22

3.3.2. Pembuatan Media Eosin Methylen Blue Agar ( EMBA ) 23

3.3.3. ProsedurUji Batas Mikroba 23

3.3.4. Pembuatan Media Lactose Broth ( LB ) 23

3.3.5. Pembuatan Media Tripple Sitrat Agar ( TSA ) 24

3.3.6. Prosedur Uji Angka Lempeng Total 24

BAB 4HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Data Percobaan 25

4.2. Pembahasan 26

BAB 5KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 32

5.2. Saran 32

Gambar

Tabel Media Selektif Untuk Bakteri Patogen

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan fenomena yang ada, maka penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dengan jelas nilai-nilai pendidikan berupa: (1) nilai-nilai pendidikan budi pekerti,

Berdasarkan dari pengujian yang didapatkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada sistem informasi monitoring perdagangan, pariwisata dan investasi Indonesia dengan

SOAL 5-21 ( STANDAR BERNILAI- TAMBAH DAN STANDAR KAIZEN, BIAYA TAK BERNILAI – TAMBAH, VARIENSI VOLUM, KAPASITAS YANG TIDAK DIGUNAKAN ).

Sehubungan dengan hasil evaluasi penawaran saudara, di dapatkan 1 Perusahaan dengan penawaran terendah yang akan melaksanakan Pembuktian Kualifikasi dan negosiasi harga

Sehubungan dengan surat penawaran Saudara untuk paket pekerjaan Pengembangan Gedung Operasional Kantor SAR Kupang (224 M2), berdasarkan hasil evaluasi Pokja Jasa

Akurasi waktu penyinaran pesawat sinar-X tersebut memiliki penyimpangan terbesar pada titik 100 ms sebesar 1 % sedangkan nilai lolos uji yaitu <10 % berarti

Diharapkan akan dapat meminimalkan terjadi komplikasi baik akut maupun kronis (Setyorini, 2017). Pasien DM yang menjalani diet meng- alami tingkat stres yang tinggi. Hal

Wade-Matthews, Max & Thompson, Wendy, The Encyclopedia of Music - Instruments of the Orchestra and The Great Composers, Anness Publishing Limited,