• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Produksi Padi Di Kabupaten Deli Serdang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Produksi Padi Di Kabupaten Deli Serdang"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

(1)

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN

Jl. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Telp. (061) 8211050, Fax (061) 8214290 Medan 20155

KARTU BIMBINGAN TUGAS AKHIR MAHASISWA

Nama Mahasiswa : Maria Panggabean

Nomor Induk Mahasiswa : 132407086

Judul Tugas Akhir : Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil produksi

padi di Kab.Deli Serdang

Dosen Pembimbing : Drs. Ujian Sinulingga, M.Si Tanggal Mulai Bimbingan :

*Kartu ini harap dikembalikan ke Departemen Matematika bila bimbingan mahasiswa telah selesai

Disetujui oleh:

Program Studi D3 Statistika FMIPA USU Dosen Pembimbing

Ketua,

(2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN

Jl. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Telp. (061) 8211050, Fax (061) 8214290 Medan 20155

SURAT KETERANGAN

Hasil Uji Implementasi Sistem Tugas Akhir

Yang bertanda tangan dibawah ini menerangkan bahwa Mahasiswa Tugas

Akhir Program Diploma 3 Statistika :

Nama Mahasiswa : Maria Panggabean

Nomor Induk Mahasiswa : 132407086

Judul Tugas Akhir : Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil produksi

padi di Kab.Deli Serdang

Telah melaksanakan test program Tugas Akhir Mahasiswa tersebut di atas

pada tanggal :

Dengan Hasil : Sukses / Gagal

Demikian diterangkan untuk digunakan melengkapi syarat pendaftaran

Ujian Meja Hijau Tugas Akhir Mahasiswa bersangkutan di Departemen

Matematika FMIPA USU Medan.

Medan, Juli 2016

Dosen Pembimbing,

(3)

ata Hasil Produksi Padi, Luas Lahan, Curah Hujan, dan Jumlah Pupuk .

Tahun

Hasil Produksi (Ribuan Ton)

Luas Lahan (Ribuan Ha)

Curah Hujan (Ribuan MM)

Pemupukkan (Ribuan Ha)

2007 386543 74348 228 48774

2008 381955 73369 176 48984,5

2009 389597 74737 202 48768,5

2010 441897 84582 134 53891

2011 445598 84286 218 53843

2012 446055 80508 189 52554

2013 448462 79741 187 48770,5

2014 423060 74481 170 46940,5

(4)

DAFTAR PUSTAKA

Algifari.2000. Analisa Regresi Teori, Kasus dan Solusi, Edisi 2. Yogyakarta: BPFE

Agus Irianto.2004. Konsep Dasar dan Aplikasinya. Edisi 1. Jakarta: Prenada

Media

Iswardono.1981. Analisa Regresi dan Korelasi. Edisi 1. Yogyakarta: BPFE

Badan Pusat Statistik. Sumatera Utara Dalam Angka 2007-2014. BPS. Medan

Moehar Daniel.2002. Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta: PT Bumi Aksara

Sudjana.2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito

(5)

BAB 3

Untuk memperoleh model yang cocok dalam menduga hasil produksi padi

berdasarkan faktor-faktor penduga tersebut maka penulis menggunakan analisis

regresi linier dengan satu variabel terikat (dependent variable) dan tiga variabel

bebas (dependent variable). Data yang diolah adalah data berdasarkan tahun 2007

sampai 2014. Data dapat dillihat dalam tabel 3.1 berikut :

Tabel 3.1 Data Hasil Produksi Padi, Luas Lahan, Curah Hujan, dan Jumlah Pupuk.

(6)

Dalam tabel yang telah tertera diatas Hasil Produksi merupakan varibel terikat

(Y), kemudian yang menjadi variabel bebasnya adalah Luas Lahan (X1), Curah

Hujan (X2), Jumlah Pupuk (X3).

3.2 Persamaan Regresi Linier Berganda

Pada pembahasan sebelumnya telah kita lihat bagaimana data yang telah

dikumpulkan tersebut. Dan dari data pada tabel tersebut akan dibentuk persamaan

regresi linier berganda dengan terlebih dahulu menentukan koefisien-koefisien

regresinya. Untuk menentukannya maka diperlukan nilai-nilai dari jumlah

variabel-variabel seperti pada tabel berikut:

Tabel 3.2 Gambaran data Hasil Produksi yang akan diolah.

Y X1 X2 X3

386543 74348 228 48774

381955 73369 176 48984,5

389597 74737 202 48768,5

441897 84582 134 53891

445598 84286 218 53843

446055 80508 189 52554

448462 79741 187 48770,5

423060 74481 170 46940,5

∑Y = 3363167 ∑ X1 = 626052 ∑ X2 = 1504 ∑ X3 = 402526

(7)

Tabel 3.3 Kuadrat masing-masing variabel Y, X1, X2,dan X3.

149415490849 5527625104 51984 2378903076 145889622025 5383010161 30976 2399481240 151785822409 5585619169 40804 2378366592 195272958609 7154114724 17956 2904239881 198557577604 7104129796 47524 2899068649 198965063025 6481538064 35721 2761922916 201118165444 6358627081 34969 2378561670 178979763600 5547419361 28900 2203410540

∑Y2

Tabel 3.4 Hasil kali Y (variabel terikat) dan X(variabel bebas).

X1Y X2Y X3Y

Tabel 3.5 Hasil kali antara variabel bebas (X).

(8)

Rumus umum untuk persamaan regresi linier berganda dengan 3 variabel bebas

adalah:

̂

Untuk membuat persamaan regresi linier dari data diatas maka dibutuhkan

harga-harga di bawah ini:

Dengan mensubstitusikan angka-angka diatas kedalam sistem persamaan normal:

∑ n ∑ ∑ 3∑ 3

∑ ∑ ∑ ∑ 3∑ 3

(9)

∑ 3 ∑ 3 ∑ 3 ∑ 3 3∑ 3

Dengan demikian terbentuk persamaannya yaitu:

33 3 3

3 3

3 3 3

3 o 3 3 3

3 3 3

3 3 3

Setelah persamaan regresi linier berganda diatas diselesaikan, maka diperolehlah

nilai-nilai koefisien linier bergandanya yaitu:

3

333 3

3 3

Dari nilai-nilai yang telah diperoleh diatas maka didapatlah persamaan regresi

linier bergandanya yaitu:

̂ 3 3

̂ 3

3.3 Pengujian Regresi Linier Ganda

(10)

menentukan uji keberartian regresi tersebut, maka digunakan rumus untuk

menentukan hipotesisnya, yaitu :

: Tidak terdapat pengaruh signifikan antara variabel bebas, yaitu Luas

Lahan (X1), Curah Hujan (X2), dan Jumlah Pupuk (X3 ) terhadap variabel

tidak bebas yaitu Hasil Produksi (Y).

: Minimal satu parameter koefisien regresi 0

Artinya : Terdapat pengaruh signifikan antara variabel bebas, yaitu Luas

Lahan (X1), Curah Hujan (X2), dan Jumlah Pupuk (X3 )terhadap variabel

tidak bebas yaitu Hasil Produksi (Y).

Kriteria pengujan hipotesanya:

Jika , maka ditolak dan diterima

Jika , maka diterima dan ditolak

Untuk menguji model regresi yang terbentuk, diperlukan dua macam

jumlah kuadrat (JK) yaitu JK untuk regresi dan JK untuk sisa

yang akan didapatkan setelah mengetahui nilai-nilai berikut:

̅ ̅ ̅ dan ̅ ̅

̅ ̅ Untuk memperoleh nilai-nilai tersebut, maka

diperlukan nilai harga sebagai berikut :

̅ = 626052

̅ = 1504

̅3 = 402526

(11)

Untuk menentukan uji keberartian regresi maka diperlukan nilai 3 dan y

yang dapat membantu untuk mengerjakan uji keberartian regresi, dapat dilihat

dari tabel 3.6 berikut ini:

Tabel 3.6 Deviasi masing-masing variabel.

Y x1 x2 x3

Tabel 3.7 Penggandaan antara deviasi y dengan .

yx1 yx2 yx3

Tabel 3.7 Data dan Kekeliruan Taksiran Baku.

y2 Ŷ Y-Ŷ (Y-Ŷ)2

(12)

Dari tabel diatas maka diperlukan harga-harga nilai-nilai berikut:

∑yx1 = 805929236,5 ∑yx2 = -1779367 ∑yx3 = 321857005,8

Dari nilai-nilai diatas maka dapat diperoleh dua macam jumlah kuadrat-kuadrat

yakni Kreg dan Kres , yaitu sebagai berikut :

Kreg ∑ ∑ 3∑ 3

= ( )( 805929236,5 ) + ( 333 3)( 3 ) +

( )( 321857005,8)

= 8035920417 + 59382814,89 + (-2879976487)

= 5215326745

Kres ∑ ̅

= 907840428,1

Jadi, Fhitung dapat dicari dengan rumus :

(13)

Untuk Fta el , yaitu nilai statistik yang dapat dilihat di lampiran tabel F dengan

derajat kebebasan pembilang = k dan penyebut = n-k- , dan α = % ( . )

maka diperoleh:

=

Dengan demikian dapat dilihat bahwa nilai .

Maka H ditolak dan H diterima. Hal ini berarti persamaan regresi linier

berganda Y atas dan 3 bersifat tidak nyata yang berarti bahwa presentase

luas lahan, curah hujan, dan jumlah pupuk secara bersama-sama mempengaruhi

hasil produksi padi.

3.4 Koefisien Determinasi

Pada bahasan sebelumnya pada tabel 4.6 dapat dilihat harga ∑ ∑ ̅ =

1001405202 dan nilai Kreg = 6,864506745 yang telah di hitung sebelumnya,

maka nilai koefisien determinasi dapat dihitung dengan :

R Kreg ∑y

(14)

Untuk koefisien korelasi ganda digunakan rumus sebagai berikut :

R √R

Dari hasil perhitungan diperoleh korelasi (R) positif yaitu sebesar 0,922

yang menunjukkan bahwa antara variabel bebas X dengan variabel tak bebas Y

berhubungan secara positif dengan tingkat yang tinggi. Adapun nilai koefisien

determinasi yaitu sebesar 0,851 yang digunakan untuk mengetahui presentase

pengaruh variabel independent terhadap perubahan variabel dependent. Yang

berarti bahwa luas lahan, curah hujan, dan jumlah pupuk berpengaruh terhadap

hasil produksi padi yaitu sebesar 0,85 atau 85%. Sedangkan sisanya sebesar 100%

- 85% = 15% yang dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

3.5 Koefisien Korelasi

3.5.1 Perhitungan Korelasi antara Variabel Bebas dan Variabel Terikat

Untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel tidak bebas

maka dari tabel 4.4 sebelumnya dapat dihitung besar koefisien korelasinya yaitu

sebagai berikut:

1. Koefisien korelasi antara Hasil Produksi (Y) dengan Luas Lahan ( .

∑ ∑ ∑

√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }

(15)

= 0,843

Nilai yang positif menandakan hubungan yang searah antara hasil produksi

dengan luas lahan. Artinya, semakin tinggi luas lahan pertanian maka semakin

tinggi pula hasil produksi padi di daerah tersebut. Hubungan keduanya tergolong

searah, ini ditandai dengan r = 0,843.

2. Koefisien Korelasi antara Hasil Produksi (Y) dengan Curah Hujan (

∑ ∑ ∑

√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }

(16)

922071,842

Nilai yang negatif menandakan hubungan yang berlawanan arah antara hasil

produksi padi dengan curah hujan, artinya semakin tinggi hasil produksi maka

semakin rendah curah hujan di daerah tersebut. Hubungan keduanya tergolong

sangat kuat, ini ditandai dengan nilai r = - 922071,842.

3. Koefisien korelasi antara Hasil Produksi (Y) dengan Jumlah Pupuk ( 3

∑ ∑ ∑

√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }

(17)

Nilai yang positif menandakan hubungan yang searah antara hasil produksi

dengan jumlah pupuk. Artinya, semakin banyak jumlah pupuk pertanian maka

semakin banyak pula hasil produksi padi di daerah tersebut. Hubungan keduanya

tergolong searah, ini ditandai dengan r =129,978.

Dari ketiga nilai diatas bahwa korelasi antara hasil produksi dengan luas

lahan 0,843, curah hujan -922071,842, jumlah pupuk 129,978 .Dari ketiga nilai

tersebut yang terbesar adalah korelasi (hubungan) antara hasil produksi dengan

jumlah pupuk sebesar 129,978 dan luas lahan 0,843 yang berarti bahwa jumlah

pupuk dan luas lahan memberikan pengaruh lebih besar terhadap hasil produksi

padi dari pada persentase curah hujan.

3.5.2 Perhitungan Korelasi antara Variabel Bebas

1. Koefisien korelasi antara Luas Lahan (X1) dengan Curah Hujan (X2)

(18)

= -79251,37

2. Koefisien korelasi antara Luas Lahan (X1) dengan Pemupukkan (X3).

∑ ∑ ∑

3. Koefisien korelasi antara Curah Hujan (X2) dengan Pemupukkan (X3).

(19)

(20)

BAB 4

IMPLEMENTASI SISTEM

4.1 Pengertian Implementasi Sistem

Implementasi sistem adalah prosedur yang dilakukan untuk menyelesaikan desain

sistem yang ada dalam desain sistem yang disetujui, menginstal dan memulai

sistem atau sistem yang diperbaiki.

Tahapan implementasi sistem merupakan tahapan penerapan hasil desain

yang tertulis ke dalam programming. Pengolahan data pada tugas akhir ini

menggunakan software yaitu SPSS 17.0 dalam memperoleh hasil perhitungan.

4.2 Sekilas Tentang Program SPSS

SPSS merupakan salah satu paket program komputer yang digunakan untuk

mengolah data statistik. Analisis data akan menjadi lebih cepat, efisien, dengan

hasil perhitungan yang akurat dengan program untuk analisis statistik yang paling

populer yaitu SPSS (Statistical Product and Service Solution).

SPSS pertama sekali diperkenalkan oleh tiga mahasiswa Standford

University pada tahun 1968. Tahun 1948 SPSS sebagai software muncul dengan

nama SPSS/PC+ dengan sistem Dos. Lalu sejak tahun 1992 SPSS mengeluarkan

versi Windows. SPSS dengan sistem Windows telah mengeluarkan software

dengan beberapa versi yang berkembang dalam penggunaannya dalam mengolah

data statistika.

SPSS sebelumnya dirancang untuk pengolahan data statistik pada

(21)

Social Science. Namun, dalam perkembangan selanjutnya penggunaan SPSS

diperluas untuk berbagai jenis penggunaan, misalnya untuk proses produksi di

perusahaan, riset ilmu-ilmu sains dan sebagainya. Sehingga kini SPSS menjadi

singkatan dari Statistical Product and Service Solutions.

4.2.1 Pengenalan Menu

1. Menu File

Menu file dipergunakan untuk membuka, menutup file, dan lain-lain yang

berkaitan dengan pemprosesan file. Submenu yang sering digunakan adalah:

a. New, untuk membuat file baru.

b. Open, untuk membuka file lama.

c. Open database, untuk membuka data base yang sudah ada.

d. Save, untuk menyimpan data.

e. Save as, untuk menyimpan data, bedanya dengan save ialah perintah ini

dapat digunakan untuk menyimpan dengan nama file lain.

f. Print, untuk mencetak data dan output.

g. Exit, untuk keluar dari program SPSS.

2. Menu Edit

Menu edit dipergunakan untuk proses editing, misalnya copy, delete, undo

dan lain-lain, submenu yang sering digunakan di antaranya:

a. Undo, untuk membatalkan suatu perintah yang sudah dilaksanakan.

(22)

c. Copy, untuk melakukan pengcopian nama variabel ataupun nilai variabel.

Menu ini bermanfaat untuk mendesain variabel-variabel yang jumlahnya

banyak.

d. Cut, untuk memotong teks baik berupa isi variabel ataupun nama variabel.

e. Paste, untuk melekatkan atau menempel sesuatu yang sudah diberikan

perintah copy terlebih dahulu.

f. Clear, untuk menghapus.

g. Find, untuk mencari nama variabel (kolom) ataupun isi kasus (baris).

3. Menu View

Menu view dipergunakan untuk melihat tampilan SPSS, submenu utama

ialah:

a. Status bar, untuk mengatur status bar sesuai yang diinginkan.

b. Tools bar, untuk memunculkan kotak dialog tools bar.

c. Font, untuk memunculkan kotak dialog perintah fonts.

d. Value Labels, untuk melihat label pada variabel-variabel yang sudah

dibuat.

4. Menu Data

Menu data digunakan untuk melakukan pemprosesan data. Submenu yang

digunakan adalah:

a. Insert variable, untuk menyisipkan variabel baru di antara

(23)

b. Insert case, untuk menyisipkan kasus baru di antara kasus-kasus lama

yang sudah dibuat.

c. Go to case, perintah untuk menuju ke kasus (baris) tertentu.

d. Select case, perintah untuk melakukan seleksi kasus.

e. Split file, untuk membuat kategori file didasarkan pada metode tertentu.

5. Menu Transform

Menu transform dipergunakan untuk melakukan perubahan-perubahan atau

penambahan data. Submenu di antaranya:

a. Replace missing values, untuk mengganti nilai yang hilang (missing

value).

b. Create time series, untuk membuat data time series.

c. Compute, untuk menghitung, misalnya melakukan proses aritmatika untuk

dua variabel.

6. Menu Analyse

Menu analyse merupakan menu dimana kita melakukan analisis data yang

telah kita masukkan ke dalam komputer. Menu ini merupakan menu

terpenting karena semua pemprosesan dan analisis data dilakukan dengan

menggunakan menu ini. Contoh submenu ialah:

a. Report.

b. Descriptive statistics.

(24)

e. General linear model.

f. Miuxed model.

g. Correlate.

h. Regression.

i. Log linear.

j. Dan lain-lain.

7. Menu Graphs

Menu graphs digunakan untuk membuat grafik, di antaranya:

a. Gallery, berisi galeri grafik yang dapat dipilih sesuai dengan masalah yang

dianalisis.

b. Interactive, membuat grafik bersifat interaktif.

c. Maps, membuat grafik dengan menggunakan model peta.

d. Bar, jenis grafik dengan model batang.

e. Line, jenis grafik dengan model garis.

f. Area, jenis grafik dengan model area.

g. Pie, jenis grafik dengan model bulatan.

h. Dot, jenis grafik dengan model titik-titik.

i. Dan lain-lain.

8. Menu Utilities

Menu utilities dipergunakan untuk mengetahui informasi variabel, informasi

(25)

9. Menu Add-ons

Menu add-ons digunakan untuk memberikan perintah kepada SPSS jika ingin

menggunakan aplikasi tambahan.

10.Menu Windows

Menu windows dipergunakan untuk melakukan perpindahan (switch) dari

satu file ke file lainnya.

11.Menu Help

Menu help dipergunakan untuk membantu pengguna dalam memahami

perintah-perintah SPSS jika pengguna mengalami kesulitan.

4.3Pengolahan Data dengan SPSS

1. Memulai SPSS pada window yaitu sebagai berikut :

a. Pilih menu Start dari Windows

b. Selanjutnya pilih menu Program

c. Pilih SPSS Statistics 22

(26)

Gambar 4.1 Tampilan Pengaktifan SPSS 22

2. Memasukan data ke dalam SPSS

SPSS Data Editor mempunyai 2 tipe lingkungan kerja yaitu : Data View dan

Variable View. Untuk menyusun defenisi variabel, posisi tampilan SPSS Data Editor harus erada pilih ada “Variable View”. Lakukan dengan

mengklik tab sheet Variable View yang berada dibagian kiri bawah atau

langsung menekan Ctrl+T. Tampilan variable view juga dapat dimunculkan

dari View lalu pilih Variable.

Tampilannya adalah sebagai berikut :

(27)

Pada tampilan jendela Variabel view terdapat kolom-kolom berikut :

Name : untuk memasukkan nama variabel yang akan diuji

Type : untuk mendefenisikan tipe variabel apakah bersifat numeric atau

string

Widht : untuk menuliskan panjang pendek variabel

Decimals : untuk menuliskan jumlah desimal di belakang koma

Label : untuk menuliskan label variabel

Values : untuk menuliskan nilai kuantitatif dari variabel yang skala

pengukurannya ordinal atau nominal bukan scale

Missing : untuk menuliskan ada tidaknya jawaban kosong

Columns : untuk menuliskan lebar kolom

Align : untuk menuliskan rata kanan, kiri atau tengah penempatan teks atau

angka di Data view

Measure : untuk menentukan skala pengukuran variabel, misalnya nominal,

ordinal atau scale

4.3.1 Pengisian Variabel

Tempatkan pointer pada baris pertama di bawah Name.

Name : klik ganda pada sel tersebut dan ketik Tahun

Type : Pilih string karena dalam bentuk data

Width : Untuk keseragaman ketik 8

Decimal : Ketik 0

(28)

Values dan

Missing :Abaikan pilihan ini karena data tidak

dikategorisasikan

Align : Pilih Center

Measure : Pilih nominal

Variabel Y

Name : Letakkan kursor di bawah Tahun, lalu klik ganda

pada sel tersebut kemudian ketik Hasil Produksi

Type : Pilih numeric karena berupa angka

Width : Untuk keseragaman ketik 8

Name : Letakkan kursor di bawah Hasil Produksi, lalu klik ganda

(29)

Measure : Pilih scale

Lakukan seterusnya untuk variabel , dan dengan Name dan Label yang

sesuai dengan Variabel yang dimaksudkan.

4.3.2 Pengisian Data

Aktifkan jendela data dengan mengklik Data View

1. Ketikkan data yang sesuai dengan setiap variabel yang telah didefenisikan

pada Variabel View.

Tampilannya adalah sebagai berikut:

Gambar 4.3 Tampilan Jendela Pengisian Data Vie

4.4 Pengolahan Data dengan Persamaan Regresi

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

(30)

2. Dari menu utama SPSS, klik menu Analyze, lalu pilih sub menu Regression

dan klik Linear seperti gambar berikut:

Tampilannya adalah sebagai berikut:

Gambar 4.4. Tampilan saat membuka persamaan regresi Pilih Analyze, Regression, Linear

3. Setelah itu akan muncul kotak dialog Linear Regression, pada kotak dialog

ini akan ditampilkan variabel-variabel yang akan diuji. Masukkan variabel tak

bebas Y (Indeks Pembangunan Manusia) pada kotak Dependent, dan

variabel bebas X (Jumlah Penduduk Miskin, Jumlah Angkatan Kerja,

Perserntase Tingkat Pendidikan tertinggi yang Ditamatkan, Produk Domestik

(31)

Tampilannya adalah sebagai berikut:

Gambar 4.5 Tampilan Kotak Dialog Untuk menentukan Nilai Linier Regression

4. Klik kotak Statistics pada kotak dialog Linear Regression, kemudian aktifkan

Estimate, Model fit, Descriptive dan Casewise diagnostics, Part and

Partial Correlations, kemudian pada residuals berikan ceklist pada

Casewise diagnostics serta All cases, kemudian klik Continue untuk

melanjutkan seperti pada gambar berikut:

(32)

5. Selanjutnya klik kotak Plots pada kotak dialog Linear Regression untuk

membuat grafik. Isi kolom Y dengan pilihan SRESID dan kolom X dengan

ZPRED, kemudian klik Next. Isi lagi kolom Y dengan ZPRED dan kolom X

dengan DEPENDNT. Pada Standardizes Residual Plots, aktifkan

Histogram dan Normal Probability Plot. Lalu klik Continue untuk

melenjutkan seperti gambar berikut:

Tampilannya adalah sebagai berikut :

Gambar 4.7 Tampilan Kotak Dialog Pada Pengentrian Linier Regression

Plot/Option

6. Kemudian klik tombol Options pada kotak dialog Linear Regression

sehingga muncul kotak dialog yang baru. Pada Stepping Method Criteria,

aktikan Use Probability of F dengan standard error 0,05 oleh karena itu

masukkan nilai entry 0,05. Aktifkan include constant in aquation dan

(33)

Tampilannya adalah sebagai berikut:

Gambar 4.8 Kotak dialog Linear Regression: Option

7. Selanjutnya klik OK pada kotak dialog Linear Regression.

4.5Output Pengolahan Data dengan SPSS

(34)
(35)
(36)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan, maka diperoleh beberapa

kesimpulan antara lain:

1. Dengan menggunakan rumus didapat nilai koefisien-koefisien

3, , ,dan sehingga

diperoleh persamaan estimasi linier ganda yaitu:

̂

hujan, dan jumlah pupuk secara bersama-sama mempengaruhi terjadinya

tingkat hasil produksi padi di Kabupaten Deli Serdang.

3. Dari hasil perhitungan koefisien korelasi ganda (R) variabel 3dan

diperoleh yaitu sebesar yang menunjukkan bahwa antara variabel bebas

X dengan variabel tak bebas Y berhubungan secara positif dengan tingkat

yang tinggi. Adapun nilai koefisien determinasi yaitu sebesar yang

digunakan untuk mengetahui presentase pengaruh variabel independent

(37)

hujan, dan jumlah pupuk berpengaruh terhadap hasil produksi padi yaitu

sebesar 0,85 atau 85%. Sedangkan sisanya sebesar 100% - 85% = 15% yang

dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

4. Dari hasil perhitungan koefisien korelasi antara masing-masing variabel

dan 3dengan variabel Y diperoleh :

1. Hubungan antara hasil produksi dengan luas lahan adalah sebesar

2. Hubungan antara hasil produksi dengan curah hujan adalah sebesar

-922071,842

3. Hubungan antara hasil produksi dengan jumlah pupuk adalah sebesar

Maka faktor yang paling berpengaruh terhadap hasil produksi padi di Kabupaten

Deli Serdang adalah luas lahan yaitu sebesar 0,843 dan jumlah pupuk padi yaitu

sebesar 129,978. Artinya bahwa semakin luas lahan pertanian maka akan

semakin tinggi tingkat hasil produksi padi yang diperoleh dan jumlah pupuk yang

teratur dengan sesuai luas lahan juga akan menghasilkan produksi padi yang

bagus dan menguntungkan.

5.2 Saran

1. Dalam menganalisa soal regresi linier berganda khususnya, selain

melakukan perhitungan secara manual, sebaiknya dikerjakan juga melalui

komputer dengan perangkat lunak seperti SPSS, Excel, dan lain

(38)

2. Penulis memberikan saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak

yang terkait yaitu agar Badan Pusat Statistik memberikan masukan kepada

Dinas Pertanian Kabupaten Deli Serdang untuk memperluas lahan

penanaman untuk tanaman padi sehingga nilai produksi juga bertambah

dan memperhatikan faktor lainnya jumlah pupuk yang sesuai dengan luas

lahan.

(39)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Regresi

Dalam ilmu statistika teknik yang umum digunakan untuk menganalisa hubungan

antara dua variabel atau lebih adalah analisa regresi linier. Regresi pertama-tama

digunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis Galton. Dia

telah melakukan studi tentang kecenderungan tinggi badan anak. Hasil studi

tersebut merupakan suatu kesimpulan bahwa kecenderungan tinggi badan anak

yang lahir terhadap orang tuanya adalah menurun mengarah pada tinggi badan

rata-rata penduduk. Istilah regresi pada mulanya bertujuan untuk membuat

perkiraan nilai satu variabel terhadap variabel yang lain. Pada perkembangan

selanjutnya, analisis regresi dapat digunakan sebagai alat untuk membuat

perkiraan nilai suatu variabel dengan menggunakan beberapa variabel lain yang

berhubungan dengan variabel tersebut. (Alfigari, 2000.Analisis Regresi Teori,

kasus dan solusi, Edisi Kedua, Yogyakarta : BPFE halaman 1 dan 2)

Pada dasarnya dalam suatu persamaan regresi terdapat dua macam

variabel, yaitu variabel bebas (independent variable) yang dinyatakan dengan

simbol X dan variabel terikat (dependent variable) yang biasanya dinyatakan

dengan simbol Y. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang

nilainya bergantung dari nilai variabel lain. Variabel bebas adalah variabel yang

(40)

besarnya. Prinsip dasar yang harus dipenuhi dalam membangun suatu persamaan

regresi adalah bahwa antara variabel terikat dengan variabel bebas mempunyai

sifat hubungan sebab-akibat.

2.2 Analisis Regresi Linier

Analisis regresi merupakan teknik yang digunakan dalam persamaan matematik

yang menyatakan hubungan fungsional antara variabel-variabel. Analisis regresi

linier atau regresi garis lurus digunakan untuk:

1. Menentukan hubungan fungsional antar variabel dependent dengan

independent. Hubungan fungsional ini dapat disebut sebagai persamaan garis

regresi yang berbentuk linier.

2. Meramalkan atau memperkirakan nilai dari satu variabel dengan

hubungannya dengan variabel yang lain yang diketahui melalui persamaan

garis regresi.

Variabel yang lain diketahui melalui persamaan garis regresinya. Analisis regresi

terdiri dari dua bentuk, yaitu:

1. Analisis Regresi Linier Sederhana

2. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis Regresi Linier Sederhana adalah bentuk regresi dengan model

yang bertujuan untuk mempelajari hubungan antara dua variabel, yakni variabel

terikat dan variabel bebas. Sedangkan analisis regresi berganda adalah bentuk

regresi dengan model yang memiliki hubungan antara satu variabel terikat dengan

(41)

tergantung dengan variabel lainya, sedangkan variabel terikat adalah variabel

yang nilainya tergantung dari variabel lainya.

Analisis regresi digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua atau

lebih variabel, yaitu variabel dependen (terikat) dengan variabel independen

(bebes). Terutama untuk menelusuri pola hubungan yang modelnya belum

diketahui dengan baik, atau untuk mengetahui bagaimana variasi dari beberapa

variabel bebas mempengaruhi variabel terikat dalam suatu fenomena yang

komplek. Jika adalah variabel-variabel bebas dan Y adalah variabel

terikat, maka terdapat hubungan antara fungsional antara X dan Y dimana variasi

dari X akan diiringi pula oleh variasi dari Y. Jika dibuat secara matematis

hubungan ini dapat dijabarkan sebagai berikut:

Keterangan:

Y = Variabel terikat (Dependent)

X = Variabel bebas (Independent)

e = Variabel residu (Disturbace term)

Berkaitan dengan analisis regresi ini, setidaknya ada empat kegiatan yang lazim

dilaksanakan yakni:

1. Mengadakan estimasi terhadap parameter berdasarkan data empiris.

2. Menguji berapa besar variasi variabel dependent dapat diterangkan oleh

variasi independent.

3. Menguji apakah estimasi parameter tersebut signifikan atau tidak.

(42)

2.2.1 Analisis Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi linier sederhana terdiri dari satu variabel bebas dan satu variabel

terikat. Dengan kata lain variabel yang dianalisis terdiri dari satu variabel

prediktor dan satu variabel kriterium. Model regresi linier sederhananya adalah:

Keterangan:

Y = Variabel terikat (dependent variable)

X = Variabel bebas (independent variable)

a = Konstanta (intercept)

b = Kemiringan (slope)

Penggunaan regresi linier sederhana didasarkan pada asumsi, diantaranya sebagai

berikut:

1. Model regresi harus linier dalam parameter.

2. Variabel bebas tidak berkolerasi dengan disturbance term (eror).

3. Nilai disturbance term sebesar 0 atau dengan simbol sebagai berikut:

(E (U / X)) = 0

4. Varian untuk masing-masing error term (kesalahan) konstan

5. Tidak terjadi autokorelasi

6. Model regresi dispesifikasikan secara benar. Tidak terdapat bias spesifikasi

dalam model yang digunakan dalam analisis empiris.

7. Jika variabel bebas lebih dari satu, maka antara variabel bebas (explanatory)

(43)

Koefisien - koefisien regresi a dan b dapat dihitung dengan rumus:

∑ (∑ ) ∑ ∑ ∑ ∑

∑ ∑ ∑ ∑ ∑

Jika koefisien b terlebih dahulu dihitung, maka koefisien a dapat dihitung dengan

rumus:

̅ ̅

Dengan ̅dan ̅ masing-masing rata-rata untuk variabel-variabel X dan Y.

2.2.2 Analisis Regresi Linier Berganda

Regresi linier ganda (Multiple Regression) berguna untuk mencari pengaruh atau

untuk meramalkan dua variabel prediktor atau lebih terhadap variabel

kriteriumnya. Suatu persamaan regresi linier yang memiliki lebih dari satu

variabel bebas X dan satu variabel terikat Y akan membentuk suatu persamaan

regresi yang baru, disebut persamaan regresi linier berganda (multiple regression).

Model persamaan regresi linier berganda hampir sama dengan model regrei linier

sederhana, letak perbedaanya hanya pada jumlah variabel bebasnya.

Secara umum model regresi linier berganda adalah sebagai berikut:

(44)

Keterangan:

Y = Variabel terikat (dependent variable)

X = Variabel bebas (independent variable)

= Konstanta regresi

= Koefisien regresi variabel bebas

= Pengamatn variabel error

Dalam penelitian ini, digunakan empat variabel yang terdiri dari satu variabel

terikat Y dan tiga variabel bebas X yaitu X1, X2, dan X3. Maka persamaan regresi

bergandanya adalah:

̂

Keterangan:

= Hasil Produksi

= Luas Lahan

= Curah Hujan

= Jumlah Pupuk

Persamaan di atas dapat dapat diselesaikan dengan tiga bentuk yaitu:

∑ ∑ ∑ ∑

∑ ∑ ∑ ∑ ∑

∑ ∑ ∑ ∑ ∑

(45)

Untuk memudahkan pengolahan data, maka data-data dapat dimasukkan

ke dalam tabel. Bentuk umum dari tabel untuk variabel penduga yang lebih dari

satu adalah seperti bentuk tabel di bawah ini:

Tabel 2.1 Bentuk Umum Tabel Data Regresi Linier Berganda

NO

Sebelum persamaan regresi yang diperoleh digunakan untuk membuat kesimpulan

terlebih dahulu diperiksa setidak-tidaknya mengenai kelinieran dan

keberartiannya. Pemeriksaan ini ditempuh melalui pengujian hipotesis. Uji

keberartian dilakukan untuk meyakinkan diri apakah regresi yang didapat

berdasarkan penelitian ada artinya bila dipakai untuk membuat kesimpulan

mengenai hubungan sejumlah peubah yang sedang dipelajari.

Untuk itu diperlukan dua macam jumlah kuadrat (JK) yaitu Jumlah Kuadrat

untuk regresi yang ditulis JKreg dan Jumlah Kuadrat untuk sisa (residu) yang

ditulis dengan JKres. Jika x1i= X1i X 1, x2i= X2iX2, . . . , xk= Xk– ̅ dan

yi= YiYmaka secara umum jumlah kuadrat-kuadrat tersebut dapat dihitung

(46)

Dengan derajat kebebasan dk = k

∑ ̂

dengan derajat kebebasan dk = (n – k – 1) untuk sampel berukuran n. Dengan

demikian uji keberartian regresi berganda dapat dihitung dengan:

Dimana statistik F yang menyebar mengikuti distribusi F dengan derajat

kebebasan pembilang V1= k dan penyebut V2= n – k – 1. Dalam penelitian ini

penulis menggunakan aplikasi softwere SPSS versi.22.

2.4 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi yang disimbolkan dengan R2 bertujuan untuk mengetahui

apakah ada hubungan pengaruh antara variabel independen dengan variabel

dependen. Nilai koefisien determinasi menunjukkan persentase variansi nilai

variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh persamaan regresi yang dihasilkan.

Nilai R2dikatakan baik jika berada di atas 0,5 karena nilai R2 berkisar antara 0

dan 1. Pada umumnya model regresi linier berganda dapat dikatakan layak dipakai

untuk penelitian, karena sebagian besar variabel dependen dijelaskan oleh variabel

(47)

Harga R2 diperoleh sesuai dengan variansi yang dijelaskan oleh masing-masing

variabel yang tinggal dalam regresi. Hal ini mengakibatkan variasi yang

dijelaskan penduga hanya disebabkan oleh variabel yang berpengaruh saja. Dalam

penelitian ini penulis menggunakan aplikasi softwere SPSS versi.22.

2.5 Koefisien Korelasi

Analisa korelasi dilakukan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel

(bivariate correlation) atau lebih dari 2 variabel (multivariate correlation) dalam

suatu penelitian. Untuk menentukan seberapa besar hubungan antar variabel

tersebut dapat dihitung dengan menggunakan rumus koefisien korelasi. Rumus

untuk koefisien regresi adalah:

∑ ∑ ∑

√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }

Adapun untuk menghitung koefisien korelasi antara variabel terikat Y dan

variabel bebas yaitu :

1. Koefisien korelasi antara Y dengan X1

∑ ∑ ∑

√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }

2. Koefisien korelasi antara Y dengan X2

∑ ∑ ∑

(48)

3. Koefisien korelasi antara Y dengan X3

∑ ∑ ∑

√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }

Koefisien korelasi memiliki nilai antara -1 hingga +1. Sifat nilai koefisien korelasi

adalah (+) ataupun minus (-) yang menunjukan arah korelasi. Makna dari sifat

korelasi adalah:

1. Tanda positif (+) pada koefisien korelasi menunjukan hubungan searah atau

koefisien positif. Artinya jika nilai suatu variabel mengalami kenaikan maka

nilai variabel yang lain juga mengalami kenaikan dan demikian juga

sebaliknya.

2. Tanda negatif (-) pada koefisien korelasi menunjukan hubungan yang

berlawanan arah atau korelasi negatif. Artinya jika nilai suatu variabel

mengalami kenaikan maka nilai variabel yang lain akan mengalami

penurunan dan demikian juga sebaliknya.

Sifat korelasi akan menentukan arah korelasi. Keeratan korelasi dapat

dikelompokan sebagai berikut.

1. 0,00 - 0,20 berarti korelasi memiliki keeratan sangat lemah.

2. 0,21 - 0,40 berarti korelasi memiliki keeratan lemah.

3. 0,41 - 0,70 berarti korelasi memiliki keeratan kuat.

4. 0,71 - 0,90 berarti korelasi memiliki keeratan sangat kuat.

5. 0,91 - 0,99 berarti korelasi memiliki keeratan sangat kuat sekali.

(49)

2.6Kesalahan Standar Estimasi

Untuk mengetahui ketetapan persamaan estimasi dapat digunakan kesalahan

standar estimasi (standard error of estimate). Besarnya kesalahan standar estimasi

menunjukan ketetapan persamaan estimasi untuk menjelaskan nilai variabel tidak

bebas yang sesungguhnya. Semakin kecil nilai kesalahan standar estimasi

tersebut, makin tinggi ketetapan persamaan estimasi yang dihasilkan untuk

menjelaskan nilai variabel tidak bebas sesungguhnya. Sebaliknya, semakin besar

nilai kesalahan standar estimasi, maka semakin rendah persamaan estimasi yang

dihasilkan untuk menjelaskan nilai variabel tidak sesungguhnya. (Alfigari,

2000.Analisis Regresi Teori, kasus dan solusi, Edisi Kedua, Yogyakarta : BPFE

halaman 1 dan 2).

Kesalahan standar estimasi (kekeliruan baku taksiran) dapat ditentukan dengan

rumus:

√∑ ̂

(50)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Pertanian adalah suatu kegiatan manusia dalam bercocok tanam yang meliputi

kegiatan menghasilkan bahan pangan dengan memanfaatkan sumber daya

tumbuhan. Pertanian memegang peranan yang sangat penting dalam

pembangunan nasional, hal ini tidak terlepas dari keberadaan Indonesia sebagai

negara agraris karena di Indonesia sebagian besar penduduknya bekerja dan

bermata pencaharian di bagian pertanian. Di dalam pertanian ada banyak sekali

hasil pangan yang dihasilkan oleh para petani Indonesia seperti padi, jagung,

kedelai, ubi kayu, dan sebagainya.

Padi yang berasal dari makanan pokok mayoritas masyarakat Indonesia,

berasal dari sektor pertanian. Padi merupakan makanan pokok masyarakat

Indonesia. Dan keberadaan padi sangat dibutuhkan dalam rangka ketahanan

pangan di Indonesia.

Dalam hal ini, penulis mengambil daerah produksi padi di Kabupaten Deli

Serdang di mana padi juga menjadi komoditi andalan di kabupaten tersebut.

Maka, merupakan suatu kajian menarik bagi penulis untuk mengetahui seberapa

besar pengaruh yang terdapat antara variabel bebas (Luas Panen, Curah Hujan,

dan Jumlah Pupuk) terhadap variabel tak bebas (Hasil Produksi Padi). Untuk itu,

judul yang dipilih penulis untuk Tugas Akhir ini adalah “FAKTOR-FAKTOR

YANG MEMPENGARUHI HASIL PRODUKSI PADI DI KABUPATEN DELI

(51)

1.2Rumusan Masalah

Hasil produksi Padi dipengaruhi oleh beberapa faktor-faktor terkait. Disini penulis

ingin mengetahui seberapa besar pengaruh yang signifikan dan posif antara

produksi padi luas panen, curah hujan, jumlah pupuk terhadap produksi padi.

1.3Batasan Masalah

Penulis membatasi pokok permasalahan hanya pada tiga faktor yakni Luas

Panen,Curah Hujan, dan Jumlah Pupuk terhadap Hasil produksi Padi. Hal ini

dikarenakan penulis manganggap ketiga faktor tersebut akan memberikan

kontribusi yang paling besar dibandingkan dengan faktor-faktor lainnya.

1.4Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan atau korelasi antara faktor-faktor

Luas Panen, Curah Hujan, dan Jumlah Pupuk terhadap Hasil Produksi Padi.

1.5Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Memberikan informasi tentang ketahanan pangan di Kabupaten Deli Serdang

serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.

2. Sebagai sarana meningkatkan pengetahuan dan wawasan pembaca mengenai

analisa korelasi.

(52)

1.6Metode Penelitian

Metode yang digunakan penulis dalam melaksanakan penelitian diantaranya

adalah:

1. Metode Penelitian Kepustakaan (Studi Literatur)

Dalam hal ini penelitian dilakukan dengan membaca dan mempelajari

buku-buku atau pun literatur pelajaran yang didapat di perkuliahan ataupun umum,

serta sumber informasi lainnya yang berhubungan dengan objek yang diteliti.

2. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data untuk keperluan penelitian dilakukan penulis dengan

menggunakan data sekunder. Data sekunder adalah data primer yamg

diperoleh oleh pihak lain yang umumnya disajikan dalam bentuk tabel-tabel

atau diagram. Data sekunder yang digunakan diperoleh dari Badan Pusat

Statistik Provinsi Sumatra Utara. Data yang telah dikumpulkan kemudian

diatur, disusun dan disajikan dalam bentuk angka-angka untuk mendapatkan

gambaran yang jelas tentang sekumpulan data tersebut.

3. Metode Pengolahan Data

Data penelitian dianalisa dengan menggunakan metode regresi linier

berganda untuk melihat persamaan regresi linier nya dan untuk mengetahui

hubungan setiap variabel digunakan analisis korelasi. Adapun langkah yang

dilakukan dalam pengolahan data adalah :

1. Menentukan kelompok data yang menjadi variabel bebas (X) dan variabel

terikat (Y).

2. Menentukan hubungan antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat

(53)

3. Uji regresi linier berganda untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel

bebas X secara bersama-bersama terhadap variabel terikat Y. Secara

umum model regresi linier berganda adalah sebagai berikut:

^

Y = β0+ β1X1+ β2X2+ β3X3+ …+ βnXn + ε

4. Uji korelasi untuk mengetahui bagaimana dan seberapa besar pengaruh

hubungan variabel-variabel bebas tersebut terhadap variabel terikat.

5. Uji koefisien regresi untuk menguji taraf nyata

koefisien-koefisien regresi yang didapat dan seberapa besar kontribusinya.

1.7Tinjauan Pustaka

1. Padi

Sektor pertanian dalam tatann pembangunan nasional khususnya padi

memegang peranan penting karena selain bertujuan menyediakan pangan bagi

seluruh penduduk, juga merupakan sektor andalan penyumbang devisa negara

dari sektor non migas. Besarnya kesempatan kerja yang dapat diserap dan

besarnya jumlah penduduk yang masih bergantung pada sektor ini masih

perlu ditumbuh kembangkan.

Penduduk Indonesia sangat bergantung pada hasil produksi padi sebagai

makanan pokok. Ketergantungan yang sangat besar ini menjadi tantangan

bagi negara yang mengkomsumsi padi sebagai makanan pokok untuk selalu

dapat mencukupi kebutuhan padi tanpa melakukan impor dari negara lain.

(54)

penguasaan lahan sempit sudah pasti kurang efisien dibandingkan lahan yang

lebih luas. Semakin sempit luas lahan, semakin tidak efisien usaha tani yang

dilakukan. Kecuali bila suatu usaha tani dijalankan dengan tertib dan

administrasi yang baik serta teknologi yang tepat. Tingkat efisiensi

sebenarnya terletak terletak pada penerapan teknologi. Karena pada luasan

yang lebih sempit, penerapan teknologi cenderung berlenihan, dan

menjadikan usaha tidak efesien.

Luas lahan sangat berhubungan dengan efisiensi usaha tani dan juga usaha

pertanian. Penggunaan masukan akan semakin efisien bila luas lahan yang

dikuasai semakin besar. Pengaruh luas lahan tidak hanya pada tingkat

efisiensi usaha tani saja, tetapi juga mempunyai dampak pada upaya transfer

dan penerapan teknologi dalam pembangunan pertanian.

3. Curah Hujan

Curah hujan adalah merupakan ketinggian air hujan yang terkumpul dalam

tempat yang datar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir. Curah

hujan 1 milimeter artinya dalam luasan satu meter persegi pada tempat yang

datar tertampung air setinggi satu milimeter atar tertampung air sebanyak satu

liter.

Intensitas curah hujan yang tinggi pada umumnya berlangsung dengan

durasi pendek dan meliputi daerah yang tidak luas. Hujan yang meliputi

daerah luas, jarang sekali dengan intensitas tinggi, tetapi dapat berlangsung

dengan durasi cukup panjang. Kombinasi dari intensitas hujan yang tinggi

dengan durasi panjang jarang terjadi, tetapi apabila terjadi berarti sejumlah

(55)

berdasarkan besarnya curah hujan, diantaranya yaitu hujan kecil antar 0-21

mm per hari, hujan sedang antara 21-50 mm per hari dan hujan besar atau

lebat di atas 50 mm per hari.

4. Jumlah Pupuk

Pemupukan merupakan aspek yang sangat penting bagi pertumbuhan

tanaman. Dengan pemupukan maka unsur hara yang diperlukan tanaman

untuk tumbuh dan berkembang akan terpenuhi oleh karena itu tanah

memerlukan tambahan unsur hara untuk mendukung pertumbuhan tanaman.

Pupuk merupakan kunci dari kesuburan tanah karena berisi satu atau lebih

unsur hara untuk menggantikan unsur yang telah terisap tanaman

sebelumnya. Secara umum pupuk dibagi kedalam dua kelompok, yaitu pupuk

organik dan pupuk anorganik.

5. Regresi Linear Berganda

Analisa korelasi adalah alat statistik yang dapat digunakan untuk mengetahui

derajat hubungan linier antara satu variabel dengan variabel lain. Ukuran

yang dipakai untuk mengetahui derajat hubungan, terutama data kuantitatif

dinamakan koefisien korelasi. Untuk menghitung koefisien korelasi (r) antara

(56)

Nilai r selalu terletak antara 1 dan 1, sehingga nilai r tersebut dapat ditulis

-1 r +1. Untuk r = +1, berarti ada korelasi positif sempurna antara X dan Y,

sebaliknya jika r = -1, berarti korelasi negatif sempurna antara X dan Y,

sedangkan r = 0, berarti tidak ada korelasi antara X dan Y.

Jika kenaikan di dalam suatu variabel diikuti dengan kenaikan didalam

variabel lain, maka dapat dikatakan bahwa kedua variabel tersebut

mempunyai korelasi yang positif. Tetapi jika kenaikan didalam suatu variabel

diikuti oleh penurunan didalam variabel lain, maka dapat dikatakan bahwa

variabel tersebut mempunyai korelasi yang negatif. Dan jika tidak ada

perubahan pada variabel walaupun variabel lainnya berubah maka dikatakan

bahwa kedua variabel tersebut tidak mempunyai hubungan. Interpretasi harga

r akan disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 1.1 Interpretasi Koefisien Korelasi

Besarnya Nilai Interpretasi Sangat Tinggi

+ = menunjukkan korelasi positif

− = menunjukkan korelasi negatif

(57)

Hubungan antara variabel dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis:

1. Korelasi Positif

Terjadinya korelasi positif apabila perubahan antara variabel yang satu diikuti

oleh variabel lainnya dengan arah yang sama (berbanding lurus). Artinya

variabel yang satu meningkat, maka akan diikuti peningkatan variabel

lainnya.

2. Korelasi Negatif

Terjadinya korelasi negatif apabila perubahan antara variabel yang satu

diikuti oleh variabel lainnya dengan arah yang berlawanan (berbanding

terbalik). Artinya apabila variabel yang satu meningkat, maka akan diikuti

penurunan variabel lainnya.

3. Korelasi Nihil

(58)

menghasilkan bahan pangan dengan memanfaatkan sumber daya tumbuhan. Pertanian

memegang peranan yang sangat penting dalam pembangunan nasional, hal ini tidak terlepas dari keberadaan Indonesia sebagai negara agraris karena di Indonesia sebagian besar

penduduknya bekerja dan bermata pencaharian di bagian pe rtanian. Di dalam pertanian ada banyak sekali hasil pangan yang dihasilkan oleh para petani Indonesia seperti padi, jagung,

(59)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL

PRODUKSI PADI DI KABUPATEN

DELI SERDANG

MARIA PANGGABEAN 132407086

PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA

(60)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL

PRODUKSI PADI DI KABUPATEN

DELI SERDANG

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh Ahli Madya

MARIA PANGGABEAN 132407086

PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(61)

PERSETUJUAN

Judul : FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

HASIL PRODUKSI PADI DI KABUPATEN

DELI SERDANG

Kategori : TUGAS AKHIR

Nama : MARIA PANGGABEAN

Nomor Induk Mahasiswa : 132407086

Program Studi : D3 STATISTIKA

Departemen : MATEMATIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA

UTARA

Disetujui di

Medan, Juli 2016

Disetujui oleh:

Program Studi D3 Statistika FMIPA USU Pembimbing,

Ketua,

(62)

PERNYATAAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL HASIL PRODUKSI PADI DI KABUPATEN DELI SERDANG

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri. Kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juli 2016

MARIA PANGGABEAN

(63)

PENGHARGAAN

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, dengan limpah karunia-Nya Penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan judul Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Produksi Padi Di Kabupaten Deli Serdang..

Terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Ujian Sinulingga, M.Si yang telah meluangkan waktunya dalam memberikan saran dan masukkan kepada penulis untuk menyelesaikan penyusunan tugas akhir. Terima kasih kepada Bapak Dr. Faigiziduhu Bu’ulölö, M.Si selaku Ketua Program Studi D3 Statistika FMIPA USU yang telah memberikan dukungan penuh kepada penulis untuk menyelesaikan penyusunan tugas akhir tepat pada waktunya, Bapak Prof. Dr. Tulus, M.Si dan Ibu Dr. Mardiningsih, M.Si selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Matematika FMIPA USU, Bapak Dr. Kerista Sebayang, M.S selaku Dekan FMIPA USU, seluruh Staff dan Dosen Program Studi D3 Statistika FMIPA USU, pegawai FMIPA USU dan rekan-rekan kuliah. Akhirnya tidak terlupakan kepada orang tua saya Bapak M. Panggabean dan Ibu L. Br. Munthe berserta keluarga yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan kepada penulis agar dapat menyelesaikan tugas akhir. Semoga Tuhan Yang Maha Esa akan membalasnya.

Penulis,

(64)

DAFTAR ISI

2.2 Analisis Regresi Linier 10

2.2.1 Analisis Regresi Linier Sederhana 12

2.2.2 Analisis Regresi Linier Berganda 13

2.3 Uji Keberartian Regresi 15

(65)

2.6 Kesalahan Standart Estimasi 19

BAB 3 ANALISIS DATA 20

3.1 Pengolahan Data dan Pembahasan 20

3.2 Persamaan Regresi Linier Berganda 21

3.3 Uji Keberartian Regresi 24

3.4 Koefisien Determinasi 29

3.5 Koefisien Korelasi 30

3.5.1 Perhitungan Korelasi antara Variabel Bebas

dan Variabel Terikat 30

3.5.2 Perhitungan korelasi antar variabel bebas 33

BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM 35

4.1 Pengertian Implementasi Sistem 35

4.2 Sekilas tentang Program SPSS 35

4.2.1 Pengenalan Menu 36

4.3 Pengolahan Data dengan SPSS 40

4.4 Pengolahan Data dengan Persamaan Regresi 44

4.5 Output Pengolahan Data dengan SPSS 47

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 50

5.1 Kesimpulan 50

5.2 Saran 51

(66)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Interpretasi Koefisien Korelasi 7

Tabel 2.1 Bentuk Umum Tabel Data Regresi Linier Berganda 15

Tabel 3.1 Data Hasil Produksi Padi, Luas Lahan, Curah Hujan,dan

Jumlah Pupuk 20

Tabel 3.2 Gambaran data Hasil Produksi yang akan diolah 21

Tabel 3.3 Kuadrat masing-masing variabel Y, X1, X2,dan X3 21

Tabel 3.4 Hasil kali Y (variabel terikat) dan X(variabel bebas) 22

Tabel 3.5 Hasil kali antara variabel bebas (X) 22

Tabel 3.6 Deviasi masing-masing variabel 25

Tabel 3.7 Kuadrat deviasi masing-masing variabel 26

Tabel 3.8 Penggandaan antara deviasi 26

Tabel 3.9 Penggandaan antara deviasi y dengan 26

(67)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1 TampilanPengaktifan SPSS 22 40

Gambar 4.2 TampilanPadaPengentrian Data di Variabel View

dalam SPSS 41

Gambar 4.3 TampilanJendela Pengisian Data View 44

Gambar 4.4 Tampilan saat membuka persamaan regresi

pilih Analyze, Regression, Linear 44

Gambar4.5 TampilanKotak Dialog UntukmenentukanNilai

Linier Regression 44

Gambar 4.6 TampilanKotak Dialog PadaPengentrian Linier

Regression Statistics 46

Gambar 4.7 TampilanKotak Dialog PadaPengentrian Linier

Regression Plot/Option 46

Gambar

Tabel  3.1  Data Hasil Produksi Padi, Luas Lahan, Curah Hujan, dan Jumlah Pupuk. Hasil Produksi Luas Lahan Curah Hujan Pemupukkan
Tabel 3.2  Gambaran data Hasil Produksi yang akan diolah.
Tabel  3.5  Hasil kali antara variabel bebas (X).
Tabel 3.7 Penggandaan antara deviasi y dengan   .
+7

Referensi

Dokumen terkait

(2) tfndangaa atau jfraa p&aa dapat dSaJukan dalaa pc&tuk taracndiri aaolfcan &«&urut fcataxiiuan yang ada dan * harua dilaporkan pada Dinaa Pccdepetan gl tfajafc

Berdasarkan hasil perhitungan pada kalkulasi biaya dapat dilihat bahwa setelah menggunakan metode Program dinamik jumlah total keuntungan yang dapat diperoleh akan

Proses (yang memanipulasi data – dijabarkan dalam bentuk DFD, object-model , atau yang lain). Jaringan (yang membawa data dalam perusahaan ataupun antara organisasi dan mitra

Dari berbagai ajaran yang disam- paikan dalam Serat Sana Sunu , adapat dikatakan bahwa karya sastra Jawa, dalam hal ini adalah Serat Sana Sunu dapat digunakan

Statistika Untuk Biologi,Farmasi,Kedokteran,dan Ilmu yang Bertautan.. Penelitian Operasional Teori

dengan sebuah relasi R yang terurut parsial, himpunan tersebut. dinamakan

Salah satu kompetensi penilik yang harus dikembangkan adalah tentang pelaksanaan pembimbingan pada PTK PAUDNI dalam rangka meningkatkan mutu KBM padasatuan PAUDNI.Dalam rangka

Produsen program yang menyajikan to- koh “hero” dengan kategori male gender role sebagai standar bearers, lovers, workers dan bosses dalam tayangan program “Zero to