• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Komunikasi Organisasi Terhadap Semangat Kerja dan Kinerja Karyawan Pada Toko Batik Abi Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Komunikasi Organisasi Terhadap Semangat Kerja dan Kinerja Karyawan Pada Toko Batik Abi Medan"

Copied!
143
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN 1

IDENTITAS RESPONDEN No Responden:

1. Jenis kelamin : 1. Laki-laki 2.Perempuan

2. Usia : 1.<20 tahun 4.31-35 tahun 2.20-25 tahun 5.36-40 tahun

3.26-30 tahun 6.>40 tahun 3. Lama bekerja : 1.>2 tahun

2.2-3 tahun 3.4-5 tahun 4.<5 tahun 4. Tingkat pendidikan :1. SD

(2)

KUESIONER PENELITIAN

Pengaruh Komunikasi Organisasi Terhadap Semangat Kerja Dan Kinerja Karyawan Pada Toko Batik Abi Medan

Assalamua’laikum Wr.Wb.

Bapak/Ibu, saudara/i yang dihormati, saya adalah mahasiswi Program Sarjana (S1) USU, dengan ini mohon kesediaan Bapak/Ibu, Saudara/i untuk mengisi kuesioner penelitian. Saya menyadari bahwa kuesioner ini akan menggangu aktivitas Bapak/Ibu, Saudara/i sekalian. Walaupun demikian kesediannya kami harapkan. Penelitian ini hanya dilakukan untuk kepentingan ilmiah dalam rangka penulisan skripsi dan tidak berpengaruh sedikitpun terhadap kepentingan dilingkungan sekitar.

Demikian saya sampaikan, atas segala bentuk partisipasi diucapkan terima kasih. Hormat saya,

Lailatus Saidah

PETUNJUK PENGISIAN

1. Isilah identitas anda responden pada kolom yang telah disediakan

2. Bacalah dengan teliti setiap pertanyaan dan seluruh kemungkinan jawaban yang ada

3. Lingkari pada jawaban yang menurut anda paling sesuai

4. Kotak kode yang berada disebelah kanan pertanyaan mohon tidak diisi 5. Peneliti sangat mengharapkan semua pertanyaan dan dijawab dan tidak

(3)

Variabel Teoritis Variabel Operasional Deskriptor Pertanyaan Teknik Skor Komunikasi

Organisasi (Variabel X)

Keterbukaan Kemauan menanggapi dengan senang hati informasi yang diterima didalam menghadapi hubungan antar pribadi

1. Apakah pimpinan anda pernah memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengeluarkan ide atau pendapat?

2. Bagaimana pimpinan anda menerima keterbukaan pendapat karyawan?

1.Tidak pernah 2. jarang 3. Sering 4. Sangat sering

1.Tidak baik 2.Kurang baik 3.Baik 4.Sangat baik

Empati Merasakan apa yang dirasakan orang lain

1. Apakah pimpinan menerima pengaduan masalah dan keluhan dari karyawan?

2. Apakah pimpinan terbuka dalam menyampaikan informasi kinerja karyawan?

1.Tidak menerima 2.Kurang menerima 3.Menerima 4.Sangat menerima 1.Tidak terbuka 2.Kurang terbuka 3.Terbuka 4.Sangat terbuka

Sikap Mendukung Situasi yang terbuka untuk mendukung komunikasi berlangsung efektif

1. Bagaimana karyawan merespon perintah atau intruksi yang diberikan oleh pimpinan?

(4)

2. Bagaimana pimpinan merespon pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan?

1.Tidak baik 2.Kurang baik 3.Baik 4.Sangat baik

Sikap Positif seseorang harus memiliki rasa positif terhadap dirinya, mendorong orang lain lebih aktif

berpartisipasi, dan menciptakan situasi

komunikasi kondusif untuk interaksi yang efektif

1. Apakah karyawan memiliki tingkat kerja sama dan koordinasi yang baik dengan rekan kerja?

2. Apakah pimpinan memberikan respon yang baik terhadap pekerjaan karyawan? 1.Tidak baik 2.Kurang baik 3.Baik 4.Sangat baik 1.Tidak baik 2.Kurang baik 3.Baik 4.Sangat baik

Kesetaraan Pengakuan secara diam-diam bahwa kedua belah pihak menghargai, berguna, dan mempunyai sesuatu yang penting untuk disumbangkan

1. Apakah pimpinan dan karyawan menjalin komunikasi yang baik?

(5)

Semangat Kerja (Variabel Y1)

Presensi Presensi merupakan kehadiran pegawai yang berkenaan dengan tugas dan kewajibannya

1. Apakah dalam meningkatkan semangat kerja karyawan selalu masuk tepat waktu yang telah ditentukan?

2. Apakah prestasi karyawan dalam berkerja didukung oleh tingkat kehadiran yang optimal? 1.Tidak setuju 2.Kurang setuju 3.Setuju 4.Sangat setuju 1.Tidak setuju 2.Kurang setuju 3.Setuju 4.Sangat setuju

Disiplin Kerja Disiplin kerja merupakan ketaatan seseorang terhadap suatu peraturan yang berlaku dalam organisasi

1. Apakah karyawan mempunyai tingkat

kedisiplinan yang tinggi dan tetap bekerja dengan baik walaupun tanpa diawasi oleh pimpinan?

(6)

Kerja Sama Kerja sama diartikan sebagai suatu sikap dari individu maupun kelompok terhadap kesukarelaannya untuk bekerja sama agar dapat mencurahkan

kemampuannya secara menyeluruh

1. Apakah karyawan memiliki kesadaran untuk bekerja sama dengan pimpinan, teman sejawat maupun bawahan?

2. Apakah karyawan memiliki kemauan untuk membantu teman yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaanya? 1.Tidak setuju 2.Kurang setuju 3.Setuju 4.Sangat setuju 1.Tidak pernah 2.Jarang 3.Sering 4.Sangat sering

Tanggung Jawab Tanggung jawab

merupakan keharusan pada seorang yang melaksnakan kegiatan selayaknya apa yang telah diwajibkan kepadanya

1. Apakah karyawan memiliki kemampuan menyelesaikan tugas dengan tepat dan benar?

(7)

Produktivitas Kerja Adalah rasio antara produksi yang dapat dihasilkan dengan keseluruhan biaya yang telah dikeluarkan untuk keperluan produk itu

1. Apakah karyawan pernah berusaha memikirkan cara agar hasil kerjanya menjadi lebih baik?

2. Apakah karyawan mempunyai target kinerja yang harus dicapai dalam suatu periode? 1.Tidak pernah 2.Jarang 3.Sering 4.Sangat sering 1.Tidak setuju 2.Kurang setuju 3.Setuju 4.Sangat setuju Kinerja Karyawan (Variabel Y2)

Kuantitas Jumlah yang harus diselesaikan atau dicapai

1. Apakah tingkat pencapaian volume kerja yang

dihasilkan karyawan sesuai dengan standard yang ditetukan?

2. Apakah pencapaian hasil kerja karyawan lebih baik dari pada sebelumnya?

1.Tidak sesuai 2.Kurang sesuai 3.Sesuai 4.Sangat sesuai 1.Tidak baik 2.Kurang baik 3.baik 4.Sangat baik Kualitas Mutu yang dihasilkan 1. Apakah karyawan

bertanggung jawab atas pekerjaan yang dilakukan?

(8)

2. Apakah karyawan memiliki pengalaman dalam pekerjaan yang dilakukan?

1.Tidak pengalaman 2.Kurang berpengalaman 3.berpengalamann 4.Sangat berpengalaman

Ketepatan Waktu Sesuai tidaknya dengan waktu yang telah ditentukan

1. Apakah karyawan

menyelesaikan pekerjaanya sesuai standard yang ditetapkan?

2. Apakah karyawan menyelesaikan pekerjaan lebih cepat dibandingkan dengan waktu yang telah ditetapkan?

(9)

Jenis Kelamin

Usia

Lama bekerja Tingkat pendidikan

1 2 2 2 3

2 2 1 2 3

3 1 3 2 3

4 2 3 4 3

5 2 2 2 3

6 1 4 3 3

7 2 2 3 3

8 1 4 3 3

9 2 2 2 3

10 1 2 2 3

11 1 3 2 3

12 2 3 4 3

13 2 1 1 3

14 2 2 2 3

15 2 4 4 3

16 1 2 1 3

17 2 3 2 3

18 2 3 1 4

19 1 4 3 3

20 2 1 1 3

21 2 2 2 3

22 1 4 2 3

23 2 4 3 3

24 1 3 3 3

25 2 2 1 3

Skor

41

66

57

76

Rata-rata

1.64

2.64

2.28

3.04

No. Responden

Identitas Responden

(10)

Lampiran 2 (Lanjutan)

P1

P2

P3

P4

P5

P6

P7

p8

p9

p10

total

4 4 4 3 3 4 4 3 3 3

35

3 4 3 4 3 3 4 3 3 2

32

3 3 3 3 3 3 4 4 4 2

32

4 4 3 3 4 4 3 4 4 3

36

4 4 3 3 4 4 3 4 4 3

36

4 4 4 4 4 3 3 3 3 3

35

4 4 4 4 4 3 4 4 4 4

39

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

40

4 4 3 3 4 4 3 4 4 3

36

4 4 3 3 4 4 3 4 4 3

36

3 3 3 3 3 3 4 4 4 2

32

3 4 3 4 3 3 4 3 3 2

32

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

40

3 3 3 4 4 3 3 3 4 4

34

4 4 4 4 4 3 4 4 4 4

39

4 3 4 4 3 4 4 4 3 4

37

3 3 3 3 3 4 3 4 4 2

32

4 4 3 3 4 4 4 3 4 4

37

3 3 2 3 3 3 4 3 3 2

29

3 3 3 3 3 4 4 4 4 4

35

4 3 4 3 4 4 3 4 3 4

36

3 4 3 4 3 3 4 3 3 3

33

3 4 2 3 4 3 4 3 4 2

32

3 3 4 4 3 3 4 4 3 3

34

3 4 4 3 3 3 3 4 4 2

33

88

91

83

86

88

87

91

91

91

76

872

3.52

3.64

3.32

3.44

3.52

3.48

3.64

3.64

3.64

3.04

34.88

(11)

Lampiran 2 (Lanjutan)

p1

p2

p3

p4

p5

p6

p7

p8

p9

p10

total y1

2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 26

3 2 4 2 2 4 3 3 2 2 27

3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 26

2 2 3 4 2 4 4 4 4 3 32

2 2 3 4 2 4 4 4 4 3 32

3 3 4 2 4 4 4 4 4 4 36

2 4 4 3 4 4 4 4 4 2 35

2 4 3 3 4 4 4 4 4 4 36

2 2 3 4 2 4 4 4 4 3 32

2 2 3 4 2 4 4 4 4 3 32

3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 27

3 2 4 2 2 4 3 3 2 2 27

4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 38

2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 24

2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 37

4 3 4 4 3 4 3 2 4 3 34

3 3 3 4 3 2 2 3 3 2 28

3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 36

2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 25

2 2 3 3 3 3 4 3 4 2 29

4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 35

3 4 3 2 3 3 4 3 3 2 30

3 2 3 4 2 2 3 4 2 2 27

1 1 3 3 2 2 3 3 2 2 22

3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 27

65

67

83

75

68

84

87

83

81

67

760

2.6

2.68

3.32

3

2.72

3.36

3.48

3.32

3.24

2.68

30.4

(12)

Lampiran 2 (Lanjutan)

p1

p2

p3

p4

p5

p6

total y2

3

2

2

3

3

3

16

3

4

3

2

3

2

17

3

3

3

3

3

3

18

3

3

4

3

3

4

20

3

3

4

3

3

4

20

4

4

4

3

4

3

22

3

3

4

4

3

3

20

4

4

4

3

4

3

22

3

3

4

3

3

4

20

3

3

4

3

3

4

20

3

3

3

3

3

3

18

3

4

3

2

3

2

17

4

4

4

3

4

4

23

3

3

3

3

3

3

18

4

4

4

4

4

4

24

4

4

3

2

3

3

19

3

3

3

2

3

3

17

4

4

4

4

3

4

23

2

3

3

3

3

3

17

3

3

3

2

4

2

17

4

3

4

4

3

4

22

3

3

3

3

3

3

18

3

3

4

3

3

3

19

3

3

3

3

3

3

18

3

3

3

3

3

2

17

81

82

86

74

80

79

482

(13)

LAMPIRAN 3

Uji Validitas dan Reliabilitas Komunikasi Organisasi

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.883 10

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

p1 30.9600 10.957 .881 .852

p2 30.9600 11.790 .609 .872

p3 31.0800 11.327 .815 .858

p4 30.9200 11.827 .593 .873

p5 30.9600 11.457 .715 .864

p6 30.9600 12.123 .506 .878

p7 30.9200 12.160 .491 .880

p8 30.8000 11.750 .632 .870

p9 30.8000 12.250 .476 .880

p10 31.2400 10.607 .560 .884

Pertanyaan TS KS S SS Total Rata-Rata

f % f % f % f % f %

P1 0 0 0 0 12 48 13 52 25 100 3.52

P2 0 0 0 0 9 36 16 64 25 100 3.64

P3 0 0 2 8 13 52 10 40 25 100 3.32

P4 0 0 0 0 14 56 11 44 25 100 3.44

P5 0 0 0 0 12 48 13 52 25 100 3.52

P6 0 0 0 0 13 52 12 48 25 100 3.48

P7 0 0 0 0 9 36 16 64 25 100 3.64

p8 0 0 0 0 9 36 16 64 25 100 3.64

p9 0 0 0 0 9 36 16 64 25 100 3.64

(14)

Uji Validitas dan Reliabilitas Semangat Kerja

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.957 10

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

p1 27.8400 36.223 .609 .961

p2 27.7600 34.357 .810 .952

p3 27.5200 35.343 .845 .951

p4 27.7200 36.127 .686 .957

p5 27.7200 33.877 .832 .951

p6 27.4400 35.090 .830 .952

p7 27.4000 34.583 .877 .950

p8 27.4800 34.760 .896 .949

p9 27.5200 33.593 .853 .951

p10 27.7200 33.793 .905 .948

Pertanyaan TS KS S SS Total Rata-Rata

f % f % f % f % f %

p1 1 4 11 44 10 40 3 12 25 100 2.6

p2 1 4 11 44 8 32 5 20 25 100 2.68

p3 0 0 1 4 15 60 9 36 25 100 3.32

p4 0 0 8 32 9 36 8 32 25 100 3

p5 0 0 13 52 6 24 6 24 25 100 2.72

p6 0 0 4 16 8 32 13 52 25 100 3.36

p7 0 0 1 4 11 44 13 52 25 100 3.48

p8 0 0 2 8 13 52 10 40 25 100 3.32

p9 0 0 7 28 5 20 13 52 25 100 3.24

(15)

Uji Validitas dan Reliabilitas Kinerja Karyawan

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.914 6

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

p1 15.8800 6.360 .850 .886

p2 15.8400 6.890 .736 .902

p3 15.8400 6.473 .911 .880

p4 16.1200 6.277 .706 .909

p5 15.8800 7.360 .579 .921

p6 16.0400 5.957 .824 .890

Pertanyaan TS KS S SS Total Rata-Rata

f % f % f % f % f %

p1 0 0 1 4 17 68 7 28 25 100 3.24

p2 0 0 1 4 16 64 8 32 25 100 3.28

p3 0 0 1 4 12 48 12 48 25 100 3.44

p4 0 0 5 20 16 64 4 16 25 100 2.96

p5 0 0 0 0 20 80 5 20 25 100 3.2

p6 0 0 4 16 13 52 8 32 25 100 3.16

Variables Entered/Removedb

Model

Variables Entered

Variables

Removed Method

1 Komunikasi

Organisasi (X)a

. Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: Semangat Kerja (Y1)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .816a .666 .652 2.70884

(16)

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 337.230 1 337.230 45.958 .000a

Residual 168.770 23 7.338

Total 506.000 24

a. Predictors: (Constant), Komunikasi Organisasi (X) b. Dependent Variable: Semangat Kerja (Y1)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) -15.512 6.794 -2.283 .032

Komunikasi Organisasi (X) 1.316 .194 .816 6.779 .000

(17)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 25

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation 2.65180785

Most Extreme Differences Absolute .199

Positive .100

Negative -.199

Kolmogorov-Smirnov Z .995

Asymp. Sig. (2-tailed) .276

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Variables Entered/Removedb

Model

Variables Entered

Variables

Removed Method

1 Komunikasi

Organisasi (X)a

. Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan (Y2)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

(18)

a. Predictors: (Constant), Komunikasi Organisasi (X) b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan (Y2)

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 72.559 1 72.559 31.800 .000a

Residual 52.481 23 2.282

Total 125.040 24

a. Predictors: (Constant), Komunikasi Organisasi (X) b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan (Y2)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) -2.016 3.789 -.532 .600

Komunikasi Organisasi (X) .611 .108 .762 5.639 .000

(19)
(20)
(21)
(22)

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Alex, S Nitisemito. 2002. Manajemen Personalia, Edisi Revisi. Penerbit Ghalia Indonesia.

Arni, Muhammad. 2007. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara.

Bateman, Thomas S dan Scott A Snell. 2009. Manajemen Kepemimpinan dan Kolaborasi Dalam Dunia Yang Kopetitif. Jakarta: Salemba Empat.

Bedjo Siswanto. 2002. Manajemen Tenaga Kerja. Bandung: Sinar Baru.

Devito, Joseph, A. 1997. Human Communication. New york: Harper Collinc Colege Publisher.

2011. Komunikasi Antar Manusia. Tangerang Selatan: Kharisma Publishing Group.

Effendy, Onong Uchjana. 2006. Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Goldhaber, Geral M. 1986. Organizational Communication. Iowa.Brown Publisher.

Hasibuan, Melayu SP. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara.

Hasley, George. D. 1994. Bagaimana Memimpin dan Mengawasi Pegawai Anda, Cetakan Ketiga. Jakarta: Rineka Cipta.

Juliandi, Azuar dan Irfan. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Untuk Ilmu-Ilmu Bisnis.Bandung: Citapustaka Media Perintis.

Kuncoro, Mudajat. 2003. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Erlangga.

Mangkunegara, Anwar Prabu AA. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

2007. Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan Ketujuh. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

(23)

Mangkuprawira, Sjafri. 2007. Manajemen Mutu Sumber Daya Manusia. Bogor: Ghalia Indonesia.

Mathis, R.L dan J.H Jackson. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba Empat.

Moekijat. 1997. Manajemen Tenaga Kerja dan Hubungan Kerja. Bandung: CV Pioner Jaya.

Mulyana, Deddy. 2002. Ilmu Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Pace, R Wayne dan Faules, Don F. 1998. Komunikasi Organisasi Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Pawito, dan C Sardjono. 1994 Teori-Teori Komunikasi, Buku Pegangan Kuliah FisipolKomunikasi Massa. Surakarta.

Purwanto,Djoko. 2003. Komunikasi Bisnis. Jakarta: Erlangga. Ravianto, J. 1985. Produktivitas dan Manajemen. Jakarta: SIUP

Robbins SP, dan Judge. 2002. Prilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat. R. Wayne Pace dan Don Faules. 2001. Komunikasi Organisasi. Bandung: Rosdakarya.

Saksono, Slamet. 1988. Administrasi Kepegawaian: Yogyakarta.

Sastrohadiwiryo, B. Siswanto 2003. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia, Edisi dua. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Siswanto, Bedjo. 2000. Manajemen Tenaga Kerja. Bandung: Sinar Baru.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyo. 2005. Komunikasi Antar Pribadi. Semarang: Unnes Press.

Suprapto, Tommy. 2006. Pengantar Teori Komunkasi, Catatan ke-1. Yogyakarta: Media Presindo.

Wesra, Pariata. 1980. Manajemen Personalia. Yogyakarta: Liberti.

(24)

JURNAL

Wijaya, Arief Rahman dan Djamhur Hamid. 2015. Pengaruh Komunikasi Terhadap Semangat Kerja dan Kinerja. Jurnal Administrasi Bisnis. Volume

1. No 1.

Diana, Putu Gidion Alfa dan Made Subudi. 2013. Pengaruh Komunikasi dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Yang Dimediasi Oleh Semangat

Kerja Karyawan. Bali:Universitas Udayana.

Kiswanto, M. 2010. Pengaruh Kepemimpinan dan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan Kalitim Pos Samarinda. Volume 6. No 1,

Wisnu, Anthonius dan Edy Mulyantomo. 2012. Pengaruh Komunikasi dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT Kresnatel Indonesia

Semarang. Volume 1. No 5.

SKRIPSI

Maharani, Fidiah Ratna. 2009. Pengaruh Komunikasi Kepemimpinan Terhadap Semangat Kerja Karyawan: Studi Pada Perusahaan Garam Surya Samudra Ngoro Jombang. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.

Widiastuti, Harjanti. 2010. Pengaruh Komunikasi Organisasi Terhadap Semangat Kerja Karyawan Hotel Inna Garuda Yogyakarta.Surakarta: Universitas Sebelas Maret Surakarta.

(25)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1Bentuk Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk menganalisis data-data yang dikumpulkan, diklasifikasi, dianalisis dan diinteprestasikan secara objektif sehingga memberikan informasi dan gambaran mengenai masalah yang akan diteliti dalam perhintungan statistik.

3.2Lokasi dan Waktu Penelitian

(26)

3.3Populasi dan Sampel Penelitian

3.3.1 Populasi

Sebelum penelitian ini dilakukan, maka penulis terlebih dahulu menentukan populasi yang akan diteliti. Menurut Sugiyono (2014:80), populasi merupakan wilayah generalisasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Popolasi dari penelitian ini adalah seluruh karyawan yang bekerja pada Toko Batik Abi Jalan Perdana No.93 Medan yang berjumlah 25 orang.

3.2.2 Sampel

(27)

3.4Hipotesis

Hipotesis adalah penjelasan sementara tentang perilaku, fenomena, atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau akan terjadi, yang kemudian akan diuji kebenarannya melalui penelitian yang dilakukan (Kuncoro 2003:48)

Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka hipotesis yang dikemukakan peneliti adalah sebagai berikut:

1. H0 : Tidak terdapat pengaruh komunikasi organisasi terhadap semangat kerja pada toko batik Abi Medan.

Ha : Terdapat pengaruh komunikasi organisasi terhadap semangat kerja pada toko batik Abi Medan

2. H0 : Tidak terdapat pengaruh komunikasi organisasi terhadap kinerja karyawan pada toko batik Abi Medan

Ha : Terdapat pengaruh komunikasi organisasi terhadap kinerja karyawan pada toko batik Abi Medan

3. H0 : Tidak terdapat pengaruh komunikasi organisasi terhadap semangat kerja dan kinerja karyawan pada toko batik Abi Medan.

(28)

3.5Definisi Konsep

Defenisi konsep yaitu suatu defnisi yang masih berupa konsep dan maknanya masih sangat abstrak walaupun secara intuitif masih bisa dipahami maksudnya. Untuk mendapatkan batasan yang jelas dari masing-masing konsep yang diteliti, maka hal ini peneliti mengemukakan definisi dari konsep yang dipergunakan, yaitu:

1. Komunikasi Organisasi (X1)

Komunikasi organisasi merupakan perilaku pengorganisasian yang terjadi dan bagaimana mereka yang terlibat dalam proses itu bertransaksi dan memberi makna atas apa yang terjadi (pace & Faules 2001:31-33).

2. Semangat Kerja (Y1)

Semangat kerja sebagai keadaan psikologis seseorang. Semangat kerja dianggap sebagai keadaan psikologis yang baik bila semngat kerja tersebut menimbulkan kesenaganb yang mendorong seseorang untuk bekerja dengan giat dan konsekuen dalam mencapai tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan. (Siswanto 2000:35).

3. Kinerja Karyawan (Y2)

(29)

waktu output, kehadiran ditempat kerja dan sikap koorperatif.(Mathis 2001:78).

3.6Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana cara untuk mengukur suatu variabel. Definisi operasional adalah suatu petunjuk pelaksanaan mengenai cara-cara untuk mengukur variavel-variabel.

Penjabaran operasional variabel dalam penelitian ini secara singkat sebagai berikut:

Tabel 3.1

Operasional Variabel

Variabel Tioritis Variabel operasional

Deskriptor Pertanyaan Skala Komunikasi

Organsasi (variabel X)

(30)

2.Empati

yaitu merasakan apa yang dirasakan orang lain 1.Tingkat penerimaan pengaduan masalah dan keluhan karyawan 2.Tingkat keterbukaan pimpinan dalam menyampaikan informasi memgenai kinerja pegawai Likert 3.Sikap mendukung

yaitu situasi yang terbuka untuk mendukung komunikasi berlangsung efektif 1.Tingkat respon dari karyawan terhadap perintah atau instruksi yang diberikan oleh pimpinan. 2.Tingkat respon dari pimpinan terhadap pekerjaan yang dilakukan karyawan. Likert

(31)

terhadap karyawan dalam

melaksanakan pekerjaan 5.Kesetaraan Yaitu pengakuan

secara diam-diam bahwa kedua belah pihak menghargai, berguna, dan mempunyai sesuatu yang penting untuk disumbangkan 1.Tingkat keakraban dalam menjalin komunikasi 2.Tingkat saling berbagi informasi mengenai pekerjaan Likert Semangat Kerja (Variabel Y1)

1.Presensi Presensi merupakan kehadiran pegawai yang berkenaan dengan tugas dan kewajibannya 1. Karyawan selalu masuk tepat waktu yang ditentukan 2.Kehadiran karyawan ditempat kerja Likert 2.Disiplin kerja Disiplin kerja merupakan ketaatan seseorang terhadap suatu peraturan yang berlaku dalam organisasi 1.Karyawan mempunyai tingkat disiplin yang tinggi dan tetap bekerja dengan baik walaupun tidak diawasi oleh atasan 2. Karyawan selalu berusaha datang ketempat kerja lebih awal dari waktu yang telah ditentukan

(32)

3.Kerjasama Kerja sama diartikan sebagai suatu sikap dari individu maupun kelompok terhadap

kesukarelaannya untuk bekerja sama agar dapat mencurahkan kemampuannya secara menyeluruh 1.Karyawan mempunyai kesadaran untuk bekerja sama dengan atasan,teman sejawat maupun bawahanya 2.Adanya kemauan untuk membantu teman yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan pekerjaan. Likert 4.Tanggung jawab Tanggung jawab merupakan keharusan pada seorang yang melaksnakan kegiatan selayaknya apa yang telah diwajibkan kepadanya 1.Memiliki kemampuan menyelesaikan tugas dengan tepat dan benar 2.Melaksanaka n tugas dan perintah yang diberikan dengan sebaik-baiknya. Likert 5.Produktivitas kerja

Adalah rasio antara produksi yang dapat dihasilkan dengan keseluruhan biaya yang telah

dikeluarkan untuk keperluan produk itu

1. Karyawan selalu berusaha memikirkan cara agar hasil kerjanya menjadi lebih baik 2.karyawan memiliki target kinerja yang harus dicapai dalam suatu periode Likert Kinerja Karyawan (Variabel Y2)

(33)

ditetapkan 2.Pencapaian hasil kerja lebih banyak dari

sebelumnya 2.Kualitas Mutu yang

dihasilkan

1.Bertanggung jawab terhadap pekerjaan 2.Mempunyai pengalaman dalam pekerjaan

Likert

3.Ketepatan waktu

Sesuai tidaknya dengan waktu yang direncanakan

1.Waktu penyelesaian pekerjaan sesuai dengan standar toko batik Abi medan 2.Waktu penyelesaian pekerjaan lebih cepat

dibandingkan dengan waktu yang lalu.

(34)

3.7Teknik Pengumpulan Data

3.7.1 Sumber Data

1. Data Primer

Penelitian ini menggunakan sumber data primer yang diperoleh langsung dari lokasi penelitian sesuai dengan masalah yang diteliti. Teknikk pengumpulan data primer yang digunakan adalah wawancara dan kuesioner.

a. Wawancara, yaitu melakukan kegiatan tanya jawab dengan pemlik toko batik Abi dengan tujuan unuk mendapat informasi lebih merinci dan mendalam

b. Kuesioner adalah pengumpulan data dengan cara menyebarkan daftar-daftar pertanyaan kepada karyawan toko batik Abi yang dijadikan sebagai responden.

2. Data Sekunder

(35)

3.7.2 Teknik Pengukuran Skor

Teknik pengukuran skor yang digunakan dala penelitian ini adalah skala likert, yaitu mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Juliandi 2013:72). Jawaban setiap item instrumen memiliki skor dari setiap instrumennya yakni:

1. Sangat Setuju (SS) : Skor 4 2. Seruju (S) : Skor 3 3. Kurang Setuju (KS) : Skor 2 4. Tidak Setuju (TS) : Skor 1

3.8 Teknik Analisis Data

3.8.2 Uji Realibilitas

Uji realibilitas adalah data untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Kehandalan yang menyangkut kekonsistenan jawaban jika diujikan berulang pada sampel yang berbeda. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur realinilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatan reliable jika

(36)

3.8.3 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah (valid) atau tidaknya kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas dihitung dengan membandingkan nilai r hitung (correlated item – total correlation) dengan nilai r tabel. Jika r hitung > r tabel dan

nilai positif maka butir atau pertanyaan tersebut dinyatakan valid.

3.9Metode Analisis Data

3.9.1 Metode Regresi Linier Sederhana

Untuk mengetahui bagaimana variabel dependen (Y) dapat diprediksikan melalui variabel independen (X), secara individual dan seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat maka setelah data diubah dari ordinal ke interval, maka dimasukkan kedalam rumus:

Y = a + bX

Dimana:

Y = subjek/nilai dalam variabel dependen yang di prediksi a = harga Y bila X = 0 (harga konstan)

(37)

X = subjek pada variabel independen mempunyai nilai tertentu maka nilai a dan b dapat dicari dengan rumus:

a = ∑Y – b ∑X n

b = n ∑XY - ∑X . ∑Y n ∑X2 – (∑X)2

3.9.2 Pengujian Hipotesis.

1. Uji Parsial (Uji T)

Uji T ini digunakan untuk menguji signifikan masing-masing koefisien regresi. Sehingga apakah secara individual pengaruh perubahan komunikasi terhadap perubahan semangat kerja dan kinerja karyawan adalah memang nyata atau hanya diperoleh secara kebetulan.

Uji T pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh suatu variabel independen secara individual terhadap variabel dependen. Maka pengujian ini dapat dilihat dari nilai probabilitasnnya. Hipotesisnya adalah:

(38)

Adapun kriteria penerimaan/penolakan hipotesisnya adalah sebagai berikut:

a. Tolak H0 jika nilai probabilitas yang dihitung < taraf signifikan infikansi sebesar 0.05 (Sig<α0.05)

b. Terima Ha jika nilai probabiltasnya yang dihitung > taraf signifikansi sebesar 0.05 (Sig> α0.05) (Juliandi,2013:181)

2. Pengujian Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk melihat pengaruh variabel X terhadap Y. Nilai koefisien determinasi adalah anatara nol dan satu.

a. Jika R2 berkisar anatara nol sampai dengan satu (0 < R < 1), maka variabel X memeberikan secara keseluruhan semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel Y. b. Jika R2 = 0, maka kemampuan variabel X dalam menjelaskan

(39)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat Toko Batik Abi

Toko Batik Abi didirikan pada tahun 1986 oleh bapak Muhammad Syarif tepatnya pertama kali dipasar ikan lama kota Medan. Bapak Muhammad Syarif berminat membuka usaha toko batik ini dimulai dengan melihat banyaknya turis asal Malaysia yang datang kepasar ikan lama dan membeli batik. Lalu beliau memperbesar usahanya tersebut ke Jalan Perdana No 93 Medan. Awal berdirinya toko batik ini diperuntukkan untuk turis yang datang kekota Medan sehingga Bapak Muhammad Syarif berkerja sama dengan Tour Travel, jadi apabila turis itu datang kekota Medan dan ingin membeli oleh-oleh atau belanja maka akan diantarkan ke toko batik milik Bapak Muhammad Syarif. Dengan demikian dengan mendirikan toko batik Abi ini bapak Muhammad Syarif mampu untuk melestarikan kebudayaan Indonesia yang telah diakui oleh dunia.

(40)

4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan

Organisasi merupakan tempat dimana kegiatan manajemen dijalankan. Setiap organisasi memiliki suatu pola struktur organisasi yang disesuaikan dengan keadaan perusahaan, besar kecilnya perusahaan, dan kompleknya tuga-tugas perusahaan. Struktur organisasi akan memperjelas tugas dan kedudukan masing-masing anggota dalam organisasi tersebut, semua aktivitas dalam perusahaan dapat dilakukan dengan baik. Berikut ini adalah gambar struktur organisasi Toko Batik Abi.

Gambar 4.1

Struktur Organisasi Toko Batik Abi

Adapun job decription dari masing-masing unit adalah sebagai berikut:

1. Pemilik/pengelolah

Adalah pimpinan tertinggi dan bertanggung jawab atas aktivitas yang dilaksanakan oleh toko batik Abi.

Pemilik/pengelolah Muhammad Syarif

Manajer Soneta

Kepala karyawan Umi Kalsum

Manajemen keuangan Muhammad Syarif dan

(41)

2. Manajer

Adalah pihak yang terjun langsung mengawasi jalannya operasi dari toko batik Abi

3. Kepala karyawan

Bertindak sebagai koordinator yang bertanggung jawab atas segala yang berkaitan dengan karyawan

4. Manajemen keuangan

Pihak yang menangani masalah keuangan di toko batik Abi

4.1.3 Produk Perusahaan

Berikut merupakan daftar beberapa jenis produk yang dijual oleh toko batik Abi Medan yaitu:

Tabel 4.1

Jenis Produk Toko Batik Abi Medan

Jenis Produk Harga

Batik Sutra Rp.40.000-Rp.100.000 Batik Panjang Rp.60.000

Batik Sarung Rp.60.000 Baju Batik Rp.75.000 Celana Batik Rp.60.000 Jaket Batik Rp.200.000

Peci Batik Rp.50.000

Daster Batik Rp.50.000-Rp.100.000

[image:41.595.205.486.463.751.2]
(42)

Telekung Batik Rp.150.000 Telekung Sulam Rp.200.000 Telekung Anak-Anak Rp.100.000

Kain Songket Rp.200.000-Rp.300.000

Ulos Rp.85.000-Rp.300.000

Juba Rp.250.000

Sarung Rp.65.000-100.000

Baju Koko Rp.200.000

Kebaya Rp.250.000-300.000

Jilbab Rp.40.000

Blangkon Rp.35.000

4.2 Karakteristik Responden

(43)

4.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

[image:43.595.160.525.201.358.2]

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 4.2 dibawah ini.

Tabel 4.2 Jenis Kelamin

Sumber: data primer diolah dengan SPSS 16,2016

Berdasarkan tabel 4.2, dapat dilihat bahwa mayoritas dari karyawan berjenis kelamin laki-laki adalah 9 orang (36%) dan karyawan yang bejenis kelamin perempuan adalah sebanyak 16 orang (64%). Karyawan perempuan lebih banyak daripada karyawan laki-laki. Hal ini karena pada toko batik Abi lebih banyak memperkerjakan karyawan perempuan, terutama pada bagian kasir.

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

Laki-laki Perempuan

9 16

36.0 64.0

(44)

4.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan usia

[image:44.595.162.515.161.387.2]

Karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel 4.3 dibawah ini

Tabel 4.3 Usia

Sumber: data primer diolah dengan SPSS 16,2016

Berdasarkan data pada tabel 4.3 dapat diketahui bahwa dalam penelitian ini karyawan yang berusia <20 tahun yaitu sebanyak 3 orang (12%) sedangkan karyawan yanng berusia 20-25 tahun yaitu sebanyak 9 orang (36%). Usia 26-30 yaitu sebanyak 7 orang (28%) dan usia 31-35 sebanyak 6 orang (24%). Hasil penelitian dapat dilihat bahwa jumlah karyawan yang sedikit adalah usia <20 dengan 3 orang (36%). Hal ini menunjukkan bahwa karyawan yang berusia remaja diperlukan tetapi sedikit, sedangkan yang berusia 20-35 tahun yang diperlukan lebih merata, karena usia tersebut dianggap produktif sebagai karyawan yang lebih cekatan dan mengerti.

Usia Frekuensi Persentase

<20 tahun 20-25 tahun 26-30 tahun 31-35 tahun

3 9 7 6

12.0 36.0 28.0 24.0

(45)

4.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan lama bekerja

[image:45.595.162.515.165.387.2]

Karakteristik responden berdasarkan lama bekerja dapat dilihat pada tabel 4.4 dibawah ini

Tabel 4.4 Lama Bekerja

Sumber: data primer diolah dengan SPSS 16,2016

Pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa karyawan yang bekerja <2 tahun sebanyak 5 orang (20%). Sedangkan karyawan yang bekerja selama 2-3 tahun sebanyak 11 orang (44%). Karyawan yang bekerja selama 4-5 tahun sebanyak 6 orang (24%) dan yang paling kecil frekuensinya yaitu karyawan yang berkerja >5 tahun sebanyak 3 orang (12%). Terlihat bahwa mayoritas karyawan memiliki masa kerja dibawah 5 tahun atau masih memiliki masa kerja yang minimal. Sedangkan karyawan yang bekerja cukup lama diatas 5 tahun mereka yang sudah dipercaya oleh pimpinan toko batik Abi Medan.

Lama Bekerja Frekuensi Persentase

<2 tahun 2-3 tahun 4-5 tahun >5 tahun

5 11

6 3

20.0 44.0 24.0 12.0

(46)

4.2.4 Karakteristik Responden Berdasarkan tingkat pendidikan

[image:46.595.162.515.203.383.2]

Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel 4.5 dibawah ini

Tabel 4.5 Tingkat Pendidikan

Sumber: data primer diolah dengan SPSS 16,2016

Berdasarkan pada tabel 4.5 dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan yang dominan yaitu SMA dengan 23 orang (92%) dengan ini menunjukkan bahwa yang bekerja di toko batik abi tingkat pendidikan terakhirnya yaitu SMA. Disusul dengan tingkat pendidikan DIPLOMA yaitu 2 orang (8%). Pendidikan merupakan salah satu cara meningkatkan pengetahuan seseorang. Pendidikan yang paling dominan yang dimiliki karyawan toko batik Abi adalah SMA, pendidikan ini masih sangat rendah yang dimiliki oleh karyawan, ini akan mengakibatkan kurangnya pengetahuan atau keterampilan dari karyawan.

Tingkat pendidikan Frekuensi Persentase

SD SMP SMA DIPLOMA

0 0 23

2

00.0 00.0 92.0 8.0

(47)

4.3 Distribusi Jawaban Responden

Hasil penelitian yang diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada responden kemudian ditabulasikan sehingga menhasilkan frekuensi dan persentase jawaban pada setiap variabel komunikasi organisasi, semangat kerja dan kinerja karyawan. Berikut disajikan distribusi jawaban responden berdasarkan masing-masing variabel.

4.3.1 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Variabel Komunikasi Organisasi

(48)

Tabel 4.6

Pimpinan memberikan kesempatan karyawan untuk mengeluarkan ide/pendapat

Mengeluarkan ide/pendapat

Frekuensi Persentase

Tidak Pernah Jarang

Sering Sangat Sering

0 0 12 13

0 0 48 52

Total 25 100

Sumber : Data Primer diolah dengan SPSS 16,2016

[image:48.595.108.517.149.300.2]
(49)
[image:49.595.110.517.161.296.2]

Tabel 4.7

Pimpinan Menerima Keterbukaan Pendapat Karyawan

Keterbukaan Pendapat Frekuensi Persentase

Tidak Baik Kurang Baik

Baik Sangat Baik

0 0 9 16

0 0 36 64

Total 25 100

Sumber: Data Primer Diolah Oleh SPSS 16,2016

(50)
[image:50.595.106.518.134.268.2]

Tabel 4.8

Pimpinan Menerima Pengaduan Masalah dan Keluhan Karyawan

Pengaduan Masalah Frekuensi Persentase

Tidak Menerima Kurang Menerima

Menerima Sangat Menerima

0 2 13 10

0 8 52 40

Total 25 100

Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 16,2016

(51)
[image:51.595.105.517.170.324.2]

Tabel 4.9

Pimpinan Terbuka Dalam Menyampaikan Informasi Kinerja Karyawan Menyampaikan

Informasi

Frekuensi Persentase

Tidak Terbuka Kurang Terbuka

Terbuka Sangat Terbuka

0 0 14 11

0 0 56 44

Total 25 100

Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 16,2016

(52)
[image:52.595.107.517.130.269.2]

Tabel 4.10

Karyawan Merespon Perintah Atau Intruksi Yang Diberikan Pimpinan

Perintah / Intruksi Frekuensi Persentase

Tidak Baik Kurang Baik

Baik Sangat Baik

0 0 12 13

0 0 48 52

Total 25 100

Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 16,2016

(53)
[image:53.595.107.517.133.270.2]

Tabel 4.11

Pimpinan Merespon Pekerjaan Yang Dilakukan Oleh Karyawan

Merespon Pekerjaan Frekuensi Persentase

Tidak Baik Kurang Baik

Baik Sangat Baik

0 0 13 12

0 0 52 48

Total 25 100

Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 16,2016

(54)
[image:54.595.111.516.153.284.2]

Tabel 4.12

Karyawaan Memiliki Tingkat Kerja Sama Dan Koordinasi Yang Baik Dengan Rekan Kerja

Kerja Sama Frekuensi Persentase

Tidak Baik Kurang Baik

Baik Sangat Baik

0 0 9 16

0 0 36 64

Total 25 100

Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 16,2016

(55)
[image:55.595.107.517.133.270.2]

Tabel 4.13

Pimpinan Memberikan Respon Yang Baik Terhadap Pekerjaan Karyawan

Respon Yang Baik Frekuensi Persentase

Tidak Baik Kurang Baik

Baik Sangat Baik

0 0 9 16

0 0 36 64

Total 25 100

Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 16,2016

(56)

Tabel 4.14

Pimpinan Dan Karyawan Menjalin Komunikasi Yang Baik

Menjalin Komunikasi Frekuensi Persentase

Tidak Baik Kurang Baik

Baik Sangat Baik

0 0 9 16

0 0 36 64

Total 25 100

Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 16,2016

(57)

Tabel 4.15

Pimpinan Dan Karyawan Berbagi Informasi Mengenai Pekerjaan

Berbagi Informasi Frekuensi Persentase

Tidak Pernah Jarang

Sering Sangat Sering

0 8 8 9

0 32 32 36

Total 25 100

Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 16,2016

(58)

4.3.2 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Variabel Semangat kerja

(59)

Tabel 4.16

Meningkatkan semangat kerja karyawan selalu masuk tepat waktu yang telah ditentukan

Masuk Tepat Waktu Frekuensi Persentase

Tidak Setuju Kurang Setuju

Setuju Sangat Setuju

1 11 10 3

4 44 40 12

Total 25 100

Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 16,2016

(60)

Tabel 4.17

Prestasi Karyawan Dalam Bekerja Didukung Oleh Tingkat Kehadiran

Tingkat Kehadiran Frekuensi Persentase

Tidak Setuju Kurang Setuju

Setuju Sangat Setuju

1 11

8 5

4 44 32 20

Total 25 100

Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 16,2016

(61)

Tabel 4.18

Karyawan Mempunyai Tingkat Kedisiplinan Yang Tinggi Dan Tetap Bekerja Tanpa Diawasi Oleh Pimpinan

Tingkat Kedisplinan Frekuensi Persentase

Tidak Baik Kurang Baik

Baik Sangat Baik

0 1 15

9

0 4 60 36

Total 25 100

Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 16,2016

(62)
[image:62.595.109.516.153.282.2]

Tabel 4.19

Karyawan Datang Ke Tempat Kerja Lebih Awal Dari Waktu Yang Telah Ditentukan

Datang Lebih Awal Frekuensi Persentase

Tidak Pernah Jarang

Sering Sangat Sering

0 8 9 8

0 32 36 32

Total 25 100

Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 16,2016

(63)
[image:63.595.110.516.153.283.2]

Tabel 4.20

Karyawan Memiliki Kesadaran Untuk Bekerja Sama Dengan Pimpinan,Teman Sejawat Maupun Bawahan

Bekerja Sama Frekuensi Persentase

Tidak Setuju Kurang Setuju

Setuju Sangat Setuju

0 6 13

6

0 24 52 24

Total 25 100

Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 16,2016

(64)
[image:64.595.111.516.154.283.2]

Tabel 4.21

Karyawan Memiliki Kemauan Untuk Membantu Teman Yang Mengalami Kesulitan Dalam Menyelesaikan Pekerjaannya

Memabantu Teman Frekuensi Persentase

Tidak Pernah Jarang

Sering Sangat Sering

0 4 8 13

0 16 32 52

Total 25 100

Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 16,2016

(65)
[image:65.595.103.518.153.281.2]

Tabel 4.22

Karyawan Memiliki Kemampuan Menyelesaikan Tugas Dengan Tepat Dan Benar

Menyelesaikan Tugas Frekuensi Persentase

Tidak Memiliki Kurang Memiliki

Memiliki Sangat Memiliki

0 1 11 13

0 4 44 52

Total 25 100

Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 16,2016

(66)
[image:66.595.107.518.133.269.2]

Tabel 4.23

Karyawan Melaksanakan Tugas Dan Perintah Yang Diberikan Dengan Baik

Melaksanakan Tugas Frekuensi Persentase

Tidak Pernah Jarang

Sering Sangat Sering

0 2 13 10

0 8 52 40

Total 25 100

Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 16,2016

(67)
[image:67.595.110.516.155.283.2]

Tabel 4.24

Karyawan Berusaha Memikirkan Cara Agar Hasil Kerjanya Menjadi Lebih Baik

Hasil Kerjanya Frekuensi Persentase

Tidak Pernah Jarang

Sering Sangat Sering

0 7 5 13

0 28 20 52

Total 25 100

Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 16, 2016

(68)
[image:68.595.110.516.154.284.2]

Tabel 4.25

Karyawan Mempunyai Target Kinerja Yang Harus Dicapai Dalam Suatu Periode

Target Kinerja Frekuensi Persentase

Tidak Setuju Kurang Setuju

Setuju Sangat Setuju

0 13

7 5

0 52 28 20

Total 25 100

Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 16,2016

(69)

4.3.2 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Variabel Kinerja Karyawan

[image:69.595.111.516.441.575.2]

Dalam mengukur variabel kinerja karyawan peneliti menggunakan beberapa indikator sebagai berikut: a. Kuantitas (tingkat pencapaian volume kerja yang dihasilkan karyawan sesuai standard yang ditentukan, pencapaian hasil kerja karyawan lebih baik dari pada sebelumnya) b. Kualitas (karyawan bertanggung jawab atas pekerjaan yang dilakukan, karyawan memiliki pengalaman dalam pekerjaan yang dilakukan) c. Ketepatan Waktu karyawan menyelesaikan pekerjaanya sesuai standard yang ditetapkan, karyawan menyelesaikan pekerjaan lebih cepat dibandingkan dengan waktu yang telah ditetapkan). Hasil analisis data penelitian indikator kinerja karyawan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.26

Tingkat Pencapaian Volume Kerja Yang Dihasilkan Karyawan Sesuai Dengan Standard Yang Ditentukan

Volume Kerja Frekuensi Persentase

Tidak Sesuai Kurang Sesuai

Sesuai Sangat Sesuai

0 1 17

7

0 4 68 28

Total 25 100

Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 16,2016

(70)
[image:70.595.108.516.201.335.2]

tidak ada. Karyawan yang berhasil mencapai volume kerja sesuai dengan standard yang ditentukan berarti karyawan memiliki kuantitas yang baik.

Tabel 4.27

Pencapain Hasil Kerja Karyawan Lebih Baik Dari Pada Sebelumnya

Hasil Kerja Karyawan Frekuensi Persentase

Tidak Baik Kurang Baik

Baik Sangat Baik

0 1 16

8

0 4 64 32

Total 25 100

Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 16,2016

(71)
[image:71.595.107.517.133.269.2]

Tabel 4.28

Karyawan Betanggung Jawab Atas Pekerjaan Yang Dilakukan

Bertanggung Jawab Frekuensi Persentase

Tidak Setuju Kurang Setuju

Setuju Sangat Setuju

0 0 12 13

0 0 48 52

Total 25 100

Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 16,2016

(72)
[image:72.595.106.517.133.269.2]

Tabel 4.29

Karyawan Memiliki Pengalaman Dalam Pekerjaan Yang Dilakukan

Memiliki Pengalaman Frekuensi Persentase

Tidak Pengalaman Kurang Pengalaman

Berpengalaman Sangat Berpengalaman

0 5 16

4

0 20 64 16

Total 25 100

Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 16,2016

(73)
[image:73.595.107.517.133.269.2]

Tabel 4.30

Karyawan Menyelesaikan Pekerjaannya Sesuai Standard Yang Ditetapkan

Menyelesaikan kerjaan Frekuensi Persentase

Tidak Sesuai Kurang Sesuai

Sesuai Sangat Sesuai

0 0 20

5

0 0 80 20

Total 25 100

Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 16,2016

(74)
[image:74.595.109.516.153.282.2]

Tabel 4.31

Karyawan Menyelesaikan Pekerjaan Lebih Cepat Dibandingkan Dengan Waktu Yang Telah Ditetapakn

Menyelesaikan kerjaan Frekuensi Persentase

Tidak Pernah Jarang

Sering Sangat Sering

0 4 13

8

0 16 52 32

Total 25 100

Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 16,2016

(75)

4.4 Teknik Analisis Data 4.4.1 Uji Reliabilitas

[image:75.595.160.520.351.459.2]

Tujuan pengujian reliabilitas adalah untuk mengetahui apakah instrumen penelitian merupakan instrumen yang handal dan dapat dipercaya. Instrumen penelitian dikatakan reliable apabila koefisien reliabilitas (cronbach’s alpha) > 0,6. Hasil pengujian reliabilitas instrumen masing-masing variabel dapat dilihat pada tabel dibawah ini

Tabel 4.32 Uji Reliabilitas

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 16,2016

4.4.2 Uji Validitas

Dalam uji validitas ini, setiap item pernyataan akan diuji validitasnya. Untuk mengetahui validitas setiap item pernyataan dalam instrumen penelitian dapat dilihat melalui kolom Corrected item-Total correlation. Jika nilai Corrected item-Total correlation lebih besar dari r tabel maka pernyataan tersebut

dinyatakan valid. Nilai r tabel dengan N/df = n-2 yaitu 25-2 = 23, sehingga nilai r tabel pada taraf signifikan 5% adalah 0,3961. Apabila nilai Corrected item-Total correlation >0,3961 maka item pernyataan tersebut dinyatakan valid.

Variabel Cronbach Alpha Keterangan

Komunikasi Organisasi 0,883 Reliabel

Semangat Kerja 0,957 Reliabel

(76)
[image:76.595.130.526.221.745.2]

Berdasarkan tabel 4.33 hasil uji validitas diketahui seluruh pernyataan dinyatakan valid.

Tabel 4.33 Uji Validitas

No Pernyataan Item-Total Correlation

Rtabel Keterangan

1 P1 .881 0,3961 Valid

2 P2 .609 0,3961 Valid

3 P3 .815 0,3961 Valid

4 P4 .593 0,3961 Valid

5 P5 .715 0,3961 Valid

6 P6 .506 0,3961 Valid

7 P7 .491 0,3961 Valid

8 P8 .632 0,3961 Valid

9 P9 .476 0,3961 Valid

10 P10 .560 0,3961 Valid

11 P11 .609 0,3961 Valid

12 P12 .810 0,3961 Valid

13 P13 .845 0,3961 Valid

14 P14 .686 0,3961 Valid

15 P15 .832 0,3961 Valid

16 P16 .830 0,3961 Valid

17 P17 .877 0,3961 Valid

18 P18 .896 0,3961 Valid

19 P19 .853 0,3961 Valid

20 P20 .905 0,3961 Valid

21 P21 .850 0,3961 Valid

22 P22 .736 0,3961 Valid

(77)

Sumber: Hasil pengelolahan SPSS 16,2016

4.5 Metode Analisis Data 4.5.1 Analisis Regresi Sederhana

[image:77.595.126.527.84.157.2]

Uji analisi regresi sederhana bertujuan untuk mengetahui variabel dependen dapat diprediksikan melalui variabel independen, secara individual dan seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat maka setelah data diubah dari ordinal keinterval. Berikut adalah hasil output SPSS untuk analisis regresi sederhana dalam penelitian ini:

Tabel 4.34

Regresi Linier Antara Komunikasi Organisasi Dan Semangat Kerja

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -15.512 6.794 -2.283 .032

Komunikasi Organisasi (X)

1.316 .194 .816 6.779 .000 a. Dependent Variable: Semangat Kerja (Y1)

Berdasarkan Tabel 4.34 diperoleh persamaan regresi linear antara komunikasi organisasi dan semangat kerja sebagai berikut.

Y1 = -15,512 + 1,316X + e

24 P24 .706 0,3961 Valid

25 P25 .579 0,3961 Valid

(78)

Berdasarkan Tabel 4.34, diketahui nilai koefisien regresi dari komunikasi organisasi adalah 1,136. Karena nilai koefisien regresi komunikasi organisasi 1,136 bernilai positif, hal ini berarti komunikasi organisasi berpengaruh positif terhadap semangat kerja. Diketahui nilai probabilitas (Sig.) dari semangat kerja adalah 0.000. Hasil uji statistik menunjukkan nilai probabilitas dari komunikasi organisasi, yakni 0.000, lebih kecil dibandingkan tingkat signifikansi 0,05, maka variabel komunikasi organisasi berpengaruh signifikan terhadap semangat kerja.

Tabel 4.35

Regresi Linier Antara Komunikasi Organisasi Dan Kinerja Karyawan

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -2.016 3.789 -.532 .600

Komunikasi Organisasi (X)

.611 .108 .762 5.639 .000

a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan (Y2)

Berdasarkan Tabel 4.35, diperoleh persamaan regresi linear antara komunikasi organisasi dan kinerja karyawan sebagai berikut.

Y2 = -2,016 + 0,611X + e

(79)

yakni 0.000, lebih kecil dibandingkan tingkat signifikansi 0,05, maka variabel komunikasi organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

4.6 Metode Hipotesis

4.6.1 Uji Signifikansi Parsial (Uji T)

[image:79.595.88.540.542.651.2]

Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh satu variabel independen secara individual terhadap variabel dependen. Hasil uji t dalam penelitian dapat dilihat pada tabel dibawah ini, yaitu:

Tabel 4.36

Uji Signifikansi Parsial (Uji T)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -15.512 6.794 -2.283 .032

Komunikasi Organisasi (X)

1.316 .194 .816 6.779 .000

a. Dependent Variable: Semangat Kerja (Y1)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -2.016 3.789 -.532 .600

Komunikasi Organisasi (X)

.611 .108 .762 5.639 .000

(80)

Berdasarkan hasil uji parsial dapat dijelaskan seperti berikut ini: 1. Uji Hipotesis 1

Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan diperoleh nilai t hitung untuk variabel komunikasi organisasi sebesar 6,779 dengan taraf signifikasi 0,000. Dengan menggunakan t tabel. Diperoleh angka t tabel sebesar 2,0738 sehingga t hitung > t tabel (6,779 > 2,0738) maka komunikasi organisasi mempengaruhi semangat kerja secara parsial. Angka signifikasi komunikasi organisasi menunjukkan > 0,05 (yaitu 0,000 < 0,05), maka H0 ditolak dan Ha diterima.

2. Uji Hipotesis 2

Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan nilai t hitung untuk variabel komunikasi organisasi sebesar 5,639 dengan taraf signifikasi 0,000. Dengan menggunakan tabel t diperoleh angka sebesar 2,0738 sehinggan t hitung > t tabel (5,639 > 2,0738) maka komunikasi organisasi mempengaruhi kinerja karyawan secara parsial. Angka signifikasi komunikasi organisasi menunjukkan angka < 0.05 (yaitu 0.000 < 0.05) maka H0 ditolak dan Ha diterima.

4.6.2 Pengujian Koefisien Determinasi (R2)

(81)

Tabel 4.37

Koefisien Determinasi antara Komunikasi Organisasi dan Semangat Kerja Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .816a .666 .652 2.70884

a. Predictors: (Constant), Komunikasi Organisasi (X) b. Dependent Variable: Semangat Kerja (Y1)

Tabel 4.38

Koefisien Determinasi antara Komunikasi Organisasi dan Kinerja karyawan Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .762a .580 .562 1.51055

a. Predictors: (Constant), Komunikasi Organisasi (X) b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan (Y2)

Tabel 4.37 dan Tabel 4.38 menyajikan nilai koefisien determinasi antara komunikasi organisasi dan semangat kerja, komunikasi organisasi dan kinerja karyawan. Berdasarkan Tabel 4.37, nilai koefisien determinasi (R Square) antara komunikasi organisasi dan semangat kerja adalah 0,666. Nilai tersebut dapat diartikan komunikasi organisasi mampu menjelaskan/mempengaruhi semangat kerja sebesar 66,6%, sementara 33,4% dijelaskan selain variabel komunikasi organisasi.

(82)

4.7 Pembahasan

Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan hasil yang cukup memuaskan berdasarkan Uji reliabilitas yang dilakukan memperoleh Cronbach’s alpha lebih besar 0,6. Dari teori tersebut, dapat dinyatakan bahwa seluruh pernyataan dalam penelitian ini adalah reliabel. Uji validitas yang dilakukan, dinyatakan 26 pernyataan yang mewakili variabel adalah valid. Ini dibuktikan dari nilai Corrected item-total correlation yang ada pada 26 pernyataan lebih besar dari r

tabel yakni 0,3961.

(83)

4.7.1 Pengaruh Komunikasi Organisasi Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada Toko Batik Abi

Untuk mencapai tujuan perusahaan, pemilik perusahaan dan karyawan harus memiliki ikatan kerja sama yang baik hal tersebut dapat terelisasi apabila timbal balik anatar perusahaan dan karyawan. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menjalin komunikasi yang baik antara pimpinan dan karyawan. Begitu juga dengan toko batik Abi yang menjadi objek dalam penelitian ini. Toko batik Abi telah menjalin komunikasi yang baik antara pimpinan dan karyawannya untuk meningkatkan semangat kerja dari karyawan tersebut agar memberikan hasil kerja yang maksimal pula.

Berdasarkan penelitian terhadap variabel semangat kerja, peneliti menemukan bahwa sebagian besar karyawan toko batik Abi setuju bahwa variabel semangat kerja pada toko batik Abi yang diteliti dalam penelitian ini sudah cukup baik. Hal ini terlihat dari jawaban positif yang diberikan responden terhadap kuesioner yang terdiri dari 10 pertanyaan mengenai variabel semangat kerja yang menggambarkan baik atau buruknya semangat kerja pada perusahan yang diteliti. Seluruh pertanyaan tersebut merupakan hasil penjabaran dari 5 indikator semangat kerja yang diangkat oleh peneliti dalam penelitian ini. Kelima indikator tersebut antara lain adalah presensi, disiplin kerja, kerja sama, tanggung jawab, dan produktivitas kerja.

(84)

sehingga t hitung > t tabel (6,779 > 2,0738) maka komunikasi organisasi mempengaruhi semangat kerja. Dengan demikian maka H0 ditolah dan Ha diterima yang menyatakan bahwa variabel komunikasi organisasi berpengaruh terhadap semangat kerja toko batik Abi. Jadi, jika toko batik Abi mampu menjalin komunikasi organisasi yang baik maka semangat kerja yang dirasakan oleh karyawan akan meningkat pula.

Setelah diurutkan, indikator dengan respon positif tertinggi adalah pada indikator tanggung jawab. Rata-rata responden menjawab setuju dan sangat setuju sehingga dapat kita ketahui bahwa karyawan telah bertanggung jawab atas apa yang telah diwajibkan kepadanya.

(85)

Disamping tingginya respon positif yang diberikan oleh karyawan mengenai indikator-indikator diatas, terdapat pula indikator dengan respon positif terandah. Indikator tersebut berasal dari indikator pertama. Pertanyaan dengan tingkat respon positi terendah pada indikator ini adalah pada pertanyaan pertama yaitu apakah dalam meningkatkan semangat kerja karyawan selalu masuk tepat waktu yang telah ditentukan.

Pertanyaan ini mendapatkan respon positif paling rendah dikarenakan untuk meningkat semangat kerja bukan diukur dari masuk tepat waktu yang telah ditentukan. karena terkadang karyawan tidak tahu akan ada musibah apa dijalan seperti ban bocor, macat dan lain-lain. Hal tersebut yang membuat para karyawan telat sampai ditoko, jadi dari jawaban responden semangat kerja karyawan tidak dapat diukur dengan datang tepat waktu ke toko dengan tepat waktu.

Berdasarkan jawaban dari kuesioner yang diberikan kepada respnden, pertanyaan-pertanyaan yang mewakili variabel semangat kerja didominasi oleh jawaban setuju. Ini berarti mayoritas karyawan toko batik Abi setuju bahwa komunikasi yang diberikan oleh pemilik toko sudah baik sehingga meningkatkan semangat kerja karyawan toko batik Abi.

4.7.2 Pengaruh Komunikasi Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada

Toko Batik Abi

(86)

terdiri dari 6 pertanyaan yang mewakili variabel kinerja karyawan yang menggambarkan baik buruknya kinerja karyawan pada perusahaan tersebut. Seluruh pertanyaan tersebut merupakan hasil penjabaran dari 3 indikator yang diangkat oleh peneliti dalam penelitia ini. Indikator terssebut antara lain adalah kuantitas, kualitas, dan ketepatan waktu. Berdasarkan hasil uji t, variabel komunikasi organisasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan toko batik Abi. Hal ini terbukti berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan diperoleh nilat t hitung untuk variabel kinerja karyawan sebesar 5,639 dengan taraf signifikasi 0,000. Dengan menggunakan tabel t diperoleh angka sebesar 2,0738 sehinggan t hitung > t tabel (5,639 > 2,0738) maka komunikasi organisasi mempengaruhi kinerja karyawan secara parsial. Angka signifikasi komunikasi organisasi menunjukkan angka < 0.05 (yaitu 0.000 < 0.05) maka H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti bahwa komunikasi organisasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada toko batik Abi.

Setelah diurutkan, indikator dengan respon positif tertinggi adalah indikator kedua yaitu kualitas. Rata-rata responden menjawab setuju dan sangat setuju sedangkan pilihan jawaban kurang setuju dan tidak setuju tidak d

Gambar

Tabel 4.1
Tabel 4.2  Jenis Kelamin
Tabel 4.3  Usia
Tabel 4.4  Lama Bekerja
+7

Referensi

Dokumen terkait

dan diskusi tentang Penyusunan soal pilihan ganda berjalan dengan baik dan lancar.

Universitas Negeri

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2009 tentang ujian Akhir Sekolah Berstandart Nasional (UASBN) untuk Sekolah Luar Biasa (SD/MI/SDLB)

3 Diktat Kuliah Fisiologi Tumbuhan Lanjut Fakultas MIPA 2004. 4 Diktat Kuliah Mikroteknik Fakultas

Bidang Keahlian : Energi dan Pertambangan 2.1 Program Keahlian : Teknik PerminyakanA. 2.1.1 Kompetensi Keahlian : Teknik Produksi Minyak

[r]

[r]

MCI tidak pertanggungjawab atas kondisi overbought dan/atau oversell yang disebabkan oleh kombinasi penggunaan SMART ORDER TRADING dan Metode Eksekusi Pesanan