SIMULASI PEMANTAUAN PERTUMBUHAN POHON TERHADAP JARAK
SENTUH JARINGAN KABEL LISTRIK SUTM PADA PT.PLN PERSERO
CABANG PASURUAN
Nama : Agung Kurniawan
NIM : 96.41010.4166
Program : S1 (Strata Satu)
Jurusan : Manajemen Informatika
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER
SURABAYA
x DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAKSI ... …vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR TABEL ... xv
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 2
1.3 Batasan Masalah dan Asumsi ... 3
1.4 Tujuan ... 3
1.5 Sistematika Penulisan ... 4
BAB II. LANDASAN TEORI... 6
2.1. Sistem Pendukung Keputusan ... 6
2.2. Tingkat Pertumbuhan Pohon ... 7
2.3. Analisa dan Perancangan Sistem ... 7
2.3.1. Sistem Flow Diagram ... 7
2.3.2. Data Flow Diagram (DFD) ... 9
2.3.3. Entity-Relationship Diagram ... 9
2.3.4. Interaksi Manusia dan Komputer ... 10
xi
BAB III. METODE PENELITIAN/PERANCANGAN SISTEM ... 13
3.1 Metodelogi Penelitian ... 13
3.2 Alur Sistem Pemantauan Manual ... 17
3.3 Perancangan Sistem ... 19
3.3.1 Alur Sistem Pemantauan Terkomputerisasi ... 19
3.3.2 Data Flow Diagram ... 20
3.3.3 E-R Diagram ... 28
3.3.4 Struktur File ... 29
3.4 Rancangan Input/ Output ... 33
3.4.1 Rancangan Diagram Menu Utama ... 33
3.4.2 Rancangan Input ... 33
3.4.3 Rancangan Output ... 36
BAB IV. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ... 41
4.1 Running Program ... 41
4.2 Evaluasi Hasil Running Program ... 52
BAB V. PENUTUP ... 54
5.1 Kesimpulan ... 54
5.2 Saran ... 54
DAFTAR PUSTAKA ... 55
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 3.1 Sistem Pemantauan Pertumbuhan Pohon Terhadap
Jaringan Kabel Listrik Tiang SUTM secara manual. ... 18
Gambar 3.2 Sistem Terkomputerisasi dari Sistem Pemantauan Pertumbuhan Pohon terhadap Jarak Sentuh Jaringan Kabel Listrik SUTM. ... 19
Gambar 3.3 Context Diagram. ... 20
Gambar 3.4 Hirarchycal Process (Diagram Berjenjang). ... 21
Gambar 3.5 DFD level 0 ... 22
Gambar 3.6 DFD level 1 Subproses Maintenance Database. ... 23
Gambar 3.7 DFD level 2 Subproses Maintenance Data Master. ... 24
Gambar 3.8 DFD level 1 Subproses Pemantauan... 25
Gambar 3.9 DFD level 2 Subproses Perubahan Musim. ... 25
Gambar 3.10 DFD level 1 Subproses Laporan. ... 26
Gambar 3.11 DFD level 2 Subproses Informasi Data. ... 27
Gambar 3.12 DFD level 2 Subproses Laporan. ... 27
Gambar 3.13 E-R Diagram (Conseptual Data Model)... 28
Gambar 3.14ER-Diagram (Physical Data Model). ... 29
Gambar 3.15 Rancangan Diagram Menu Utama.... 33
Gambar 3.16 Rancangan Input Maintenance Data Rayon. ... 33
Gambar 3.17 Rancangan Input Maintenance Data Penyulang. ... 34
Gambar 3.18Rancangan Input Maintenance Data Tiang. ... 34
xiv
Gambar 3.20 Rancangan Input Maintenance DataTingkat Pertumbuhan. ... 35
Gambar 3.21 Rancangan Input Maintenance Detail Pohon Pada Tiang ... 36
Gambar 3.22 Rancangan Output Informasi Data Rayon ... 37
Gambar 3.23 Rancangan Output Informasi Data Penyulang ... 37
Gambar 3.24 Rancangan Output Informasi Data Tiang ... 38
Gambar 3.25 Tampilan Output Informasi Data Jenis Pohon ... 38
Gambar 3.26 Tampilan Output Informasi Data Tingkat Pertumbuhan ... 39
Gambar 3.27 Tampilan Output Informasi Data Pohon Terhadap Tiang ... 39
Gambar 3.28 Tampilan Output Informasi Data Pohon Yang Harus Dipotong .... 40
Gambar 3.29 Tampilan Output Informasi Data Pohon Yang Telah Dipotong ... 40
Gambar 4.1 Form Menu Utama ... 45
Gambar 4.2 Form Maintenance Data Rayon ... 45
Gambar 4.3 Form Maintenance Data Penyulang ... 46
Gambar 4.4 Form Maintenance Data Tiang ... 46
Gambar 4.5 Form Maintenance Data Jenis Pohon ... 47
Gambar 4.6 Form Maintenance Data Tingkat Pertumbuhan Pohon ... 47
Gambar 4.7 Form Maintenance Data Pohon Pada Tiang... 48
Gambar 4.8 Form Setting Musim ... 48
Gambar 4.9 Form Setting Tanggal ... 49
Gambar 4.10 Form Pemantauan Pohon ... 49
Gambar 4.11 Form Pemantauan Pohon Pada Tiang ... 50
Gambar 4.12 Form Perabasan Pohon ... 50
xv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1. Struktur Tabel Rayon ... 29
Tabel 3.2. Struktur Tabel Penyulang ... 30
Tabel 3.3. Struktur Tabel Tiang ... 30
Tabel 3.4. Struktur Tabel Jenis Pohon ... 30
Tabel 3.5. Struktur Tabel Tingkat_Pertumbuhan ... 31
Tabel 3.6. Struktur Tabel Musim ... 31
Tabel 3.7. Struktur Tabel Detail_Pohon ... 32
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan perawatan terhadap pengguna jasa PT. PLN pada umumnya dan khususnya PT.PLN PERSERO yaitu perawatan terhadap jaringan kabel listrik milik PT.PLN PERSERO cabang Pasuruan, dengan luasnya area jaringan kabel listrik Saluran Udara Tegangan Menengah yang terdapat diarea cabang Pasuruan dan juga terdapat berbagai jenis pohon yang ada disekitar jaringan kabel listrik SUTM dengan tingkat pertumbuhan yang berbeda-beda.
Pohon yang terdapat pada area jaringan kabel listrik SUTM akan menjadi kendala terhadap aliran listrik yang terdapat dekat jaringan kabel listrik tersebut apabila pertumbuhan pohon yang ada dapat menyentuh jaringan kabel listrik. Untuk menghindari terjadinya gangguan terhadap jaringan kabel listrik SUTM maka dilakukan pemantauan jarak sentuh pertumbuhan pohon terhadap jaringan kabel listrik .
2
pemeriksaan secara fisik dirasa kurang efisien, karena akan membutuhkan anggaran biaya yang sangat besar sehingga dapat mengurangi anggaran pendapatan PT.PLN PERSERO.
PT.PLN PERSERO cabang Pasuruan adalah anak cabang dari PT.PLN Jawa Timur yang befungsi melayani jaringan listrik pada area Pasuruan. Adapun data-data yang dibutuhkan sebagai bahan penelitian akan diambil dari PT.PLN PERSERO cabang Pasuruan.
1.2 Rumusan Masalah
Dari hasil survei dan observasi, dari masalah-masalah yang ada maka : 1. Bagaimana membuat software aplikasi yang dapat melakukan pemantauan
terhadap pohon yang harus dipotong pada area jaringan kabel listrik SUTM dengan area jaringan kabel listrik SUTM yang sangat luas.
2. Bagaimana software aplikasi yang dapat menghitung pertumbuhan pohon dengan batas jarak sentuh pohon terhadap jaringan kabel listrik SUTM.
3. Bagaimana software aplikasi yang dapat menentukan pohon yang melebihi batas jarak sentuh pada area jaringan kabel listrik.
4. Bagaimana membuat suatu software aplikasi yang dapat memperbaiki kinerja dari sistem yang telah ada sebelumnya, sehingga menjadi lebih efktif dan efesien.
1.3 Batasan Masalah dan Asumsi
3
1. Sistem hanya melakukan proses pemantauan pada jarak sentuh pertumbuhan pohon terhadap jaringan kabel listrik SUTM.
2. Sistem hanya mendukung keputusan dalam proses pelaksanaan pemotongan pohon yang telah melampaui batas jarak sentuh pada area jaringan kabel listrik SUTM.
3. Sistem melakukan proses perhitungan pada pertumbuhan pohon yang dekat jaringan kabel listrik SUTM.
4. Sistem melakukan proses update terhadap pertumbuhan pohon yang telah dipotong.
5. Sistem menghasilkan laporan-laporan dalam tabel dan grafik sebagai berikut : Laporan pohon yang melewati batas jarak sentuh terhadap area jaringan kabel listrik.
6. Diasumsikan bahwa tingkat pertumbuhan pohon/tanaman yang ditanam pada sepanjang jaringan kabel SUTM sesuai dengan hasil penelitian “Dinas Pertanian Karangploso Malang“ dan seluruh daerah jaringan kabel SUTM yang menjadi tempat penelitian.
1.4 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan aplikasi ini adalah :
4
2. Membuat software aplikasi yang mampu mengindikasikan area dimana pertumbuhan pohon yang telah melebihi batas jarak sentuh terhadap jaringan kabel listrik SUTM.
3. Membuat software aplikasi yang dapat mengupdate pertumbuhan jarak sentuh pohon setelah dilakukan pemotongan terhadap pohon yang melebihi batas jarak sentuh.
4. Membuat software aplikasi yang dapat melakukan update terhadap tingkat pertumbuhan pohon jika terjadi perubahan terhadap musim yang sedang berlangsung.
5. Adapun output yang dihasilkan dari software aplikasi ini adalah : - Laporan data pohon yang harus dirabas/dipotong.
- Laporan data pohon yang telah dirabas/dipotong.
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika pembahasan dalam penulisan Tugas Akhir ini dibagi dalam 5 bab, dengan penjelasan sebagai berikut:
BAB I. PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang masalah, perumusan permasalahan, pembatasan masalah, tujuan, dan sistematika penulisan. BAB II. LANDASAN TEORI
5
pengolahan data dengan komputer yang menghasilkan suatu Informasi yang dapat digunakan oleh manusia dalam mendukung keputusan mereka.
BAB III. METODE PENELITIAN / PERANCANGAN SISTEM
Pada bab ini diuraikan dan dijelaskan tentang metode penelitian yang digunakan dan hasil yang dicapai setelah dilakukan penelitian.
BAB IV. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Pada bab ini dibahas analisa dan perancangan sistem informasi yang berbasis komputer, meliputi sistem flow lama, meliputi sistem flow baru, desain basis data, desain proses data menggunakan data flow diagram (DFD), pembuatan entity relationship diagram (ERD), struktur file, desain input output serta menjelaskan bagaimana cara kerja sistem
BAB V. PENUTUP
6 BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Sistem Pendukung KeputusanMerupakan sistem pengolahan data dengan komputer yang menghasilkan
suatu Informasi yang dapat digunakan oleh manusia dalam mendukung keputusan
mereka. Sehingga mereka sedikit dimudahkan karena dengan adanya informasi
yang dihasilkan oleh sistem mereka jadi mengerti atau tahu keputusan apa yang
akan mereka ambil.
Berdasarkan ringkasan diatas, maka beberapa karakteristik dari Sistem
Pendukung Keputusan dapat disebutkan sebagai berikut :
1. Tujuan utama dari sistem pendukung keputusan adalah untuk memperbaiki
mutu keputusan. Sistem pendukung keputusan tidak hanya menyajikan
informasi yang lebih banyak, lebih baik, dan lebih akurat pada waktu yang
tepat saja.
2. Sistem pendukung keputusan ditujukan untuk lingkungan yang kompleks,
kurang terstruktur dan bahkan politis sifatnya.
3. Sistem pendukung keputusan bertumpu pada laporan perkecualian dan
semacamnya untuk menunjang proses indentifikasi masalah.
4. Sistem pendukung keputusan berfokus pada prinsip “mudah dipakai” dan
“fleksibel” dalam berhadapan dengan pemakai tertentu atau sekelompok
7
2.2 Tingkat Pertumbuhan Pohon
Tingkat Pertumbuhan Pohon di Asia Tenggara dipengaruhi oleh dua
musim, yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Pada musim penghujan
tingkat pertumbuhan pohon lebih cepat dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan
pohon pada musim kemarau, dengan adanya perbedaan musim tersebut maka akan
menghasilkan tingkat pertumbuhan pohon yang berbeda pula dalam setiap
musimnya.
Adapun untuk tingkat pertumbuhan dari setiap pohon, telah dilakukan
riset oleh Dinas Pertanian yang mana telah ditentukan panjang pertumbuhan untuk
masing-masing pohon.
2.3 Analisa dan Perancangan Sistem
Pembuatan desain atau rancangan sistem yang akan dibuat, meliputi
pembuatan flowchart, untuk memberikan gambaran tentang cara kerja sistem lama
dan sistem baru yang akan dibuat. Tahapan dalam desian sistem ini adalah sebagai
berikut :
2.3.1 Sistem Flow Diagram
Sistem Flow adalah suatu bagian yang menunjukkan arus pekerjan secara
menyeluruh dari suatu sistem dimana bagian ini menjelaskan urutan
prosedur-prosedur yang ada didalam sistem dan biasanya dalam membuat sistem flow
sebaiknya ditentukan pula fungsi-fungsi yang melaksanakan atau bertanggung
jawab terhadap sub-sub sistem. Berikut adalah simbol-simbol dari Sistem
8
Digunakan untuk melambangkan awal dan akhir dari suatu sistem.
Digunakan untuk melambangkan proses-proses yang dilakukan secara manual.
Digunakan untuk melambangkan input secara manual.
Digunakan untuk melambangkan penyimpanan data secara komputerisasi.
Digunakan untuk melambangkan suatu dokumen yang ada.
Digunakan untuk melambangkan pilihan atau percabangan yang terjadi.
Manual Operation
Manual Input
Stored Data
Document
9
Digunakan untuk melambangkan proses-proses yang dilakukan oleh komputer.
2.3.2 Data flow diagram (DFD)
Data Flow Diagram (DFD) berfungsi untuk menggambarkan proses
aliran data yang terjadi didalam sistem dari tingkat yang tertinggi sampai yang
terendah, yang memungkinkan kita untuk melakukan dekomposisi, mempartisi
atau membagi sistem kedalam bagian-bagian yang lebih kecil dan yang lebih
sederhana. Berikut ini adalah simbol dari Data Flow Diagram:
Digunakan untuk melambangkan suatu proses yang terjadi sedangkan tanda x melambangkan level dari proses tersebut seperti 0,1,1.1 dan seterusnya.
Digunakan untuk melambangkan entity-entity yang ada diluar proses.
Digunakan untuk melambangkan data base atau data yang ada.
2.3.3 Entity – Relationship Diagram
ERD digunakan untuk menginterpretasikan, menentukan dan
mendokumentasikan kebutuhan-kebutuhan untuk sistem pemrosesan database.
Process
X
Process
External Entity
10
ERD menyediakan bentuk untuk menunjukkan struktur keseluruhan kebutuhan
data dari pemakai. Elemen-elemen dari ERD adalah :
Persegi panjang yang melambangkan himpunan entity.
Garis Relasi, yang mempunyai hubungan relasi One to One.
Garis Relasi, yang mempunyai hubungan relasi One to Many atau sebaliknya.
Garis Relasi, yang mempunyai hubungan relasi Many to Many atau sebaliknya.
2.3.4 Interaksi Manusia dan Komputer
Sistem komputer memiliki tiga aspek yang terpenting yaitu perangkat
keras (hardware), perangkat lunak (software) dan manusia (brainware) yang
saling bekerja sama satu sama lainnya. Manusia menggunakan komputer yang
terdiri atas hardware dan software untuk bekerja bersama–sama sehingga
menghasilkan sesuatu sesuai keinginan manusia. Interaksi manusia dan komputer
adalah komunikasi antara pemakai (manusia) dengan komputer untuk saling
bertukar informasi melalui suatu alat masukan dan keluaran.
Garis Relasi One to One
Garis Relasi One to Many
Garis Relasi Many to Many
11
2.3.5 Database dan Normalisasi
Database merupakan media penyimpan data dalam komputer yang
berbentuk tabel-tabel yang saling berhubungan satu dengan lainya. Pada tabel
terdapat field-field untuk menetapkan tipe, panjang, primary key dari suatu data.
Record merupakan kumpulan dari field-field yang ada dalam satu tabel.
Normalisasi bertujuan untuk mengontrol kerangkapan data dan
mengupdate atau menghilangkan penyimpangan-penyimpangan data, adapun
bentuk-bentuk dari normalisasi adalah sebagai berikut :
1. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form).
Bentuk ini merupakan sekumpulan data yang akan disimpan, tetapi tidak
tidak terdapat keharusan mengikuti suatu format tertentu, data tidak harus
lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan
ntriannya.
2. Bentuk Normal Kesatu (1NF/First Normal Form).
Bentuk normal kesatu mempunyai ciri yaitu setiap data dibentuk dalam flat
file (file datar/rata), data dibentuk dalam record demi record dan nilai dari
field file berupa “atomic value”. Tidak ada set attribut yang berulang-ulang
atau atribut yang bernilai ganda (multivalue).
3. Bentuk Normal Kedua (2NF/Second Normal Form).
Bentuk normal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data telah memenuhi
kriteria bentuk normal ke satu. Attribut bukan kunci yang harus bergantung
12
normal kedua haruslah sudah ditentukan kunci-kunci field. Kunci field harus
unik dan dapat mewakili attribut lain yang menjadi anggotanya.
4. Bentuk Normal Ketiga (3NF/Third Normal Form).
Untuk menjadi bentuk normal ketiga maka relasi haruslah dalam bentuk
normal kedua dan semua attribut bukan primer yang tidak mempunyai
hubungan yang transitif. Dengan kata lain, setiap attribut bukan kunci yang
harus bergantung hanya pada primary key dan pada primary key secara
menyeluruh.
5. Boyce-Codd Normal Form (BCNF).
Boyce-Codd Normal Form mempunyai paksaan yang lebih kuat dari bentuk
normal ke tiga. Untuk menjadi BCNF, relasi harus dalam bentuk normal
13 BAB III
METODE PENELITIAN/PERANCANGAN SISTEM
3.1. Metode Penelitian
Metodologi penelitian yang digunakan untuk mendukung dalam pembuatan sistem ini adalah :
a. Survei
Melakukan penelitian dengan terjun langsung ke lapangan yaitu pada PT.PLN PERSERO Area Pelayanan Pasuruan untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan yaitu:
- Data pertumbuhan pohon yang diperoleh dari hasil penelitian oleh Dinas Pertanian Karangploso Malang, adapun data pertumbuhan pohon tersebut dapat dilihat pada lampiran.
- Data pohon pada area yang akan dijadikan sebagai sample.
- Data tiang jaringan SUTM pada area yang akan dijadikan sebagai sample. b. Studi pustaka
Mempelajari literatur yang berhubungan dengan materi yang akan dibahas dalam pembuatan tugas akhir ini.
c. Proses Perhitungan Pertumbuhan Pohon.
Dalam melakukan perhitungan pertumbuhan pohon maka diketahui : Tglsekarang = tanggal saat ini
14
JarakSentuh = jarak sentuh pohon terhadap jaringan kabel saat survei (meter).
Tktumbuh = tingkat pertumbuhan pohon per bulan (centimeter) pada musim yang sedang berlangsung.
Jaraksekarang = jarak sentuh pohon terhadap jaringan kabel saat ini. Perhitungan :
A = Tglsekarang – Tglsurvei B = (Tktumbuh / 30) * A C = (Jarak Sentuh * 100) – B D = C / 100
Jaraksekarang = D Keterangan :
Variabel A adalah jumlah hari dari tanggal survei sampai tanggal sekarang. Variabel B adalah tingkat pertumbuhan pohon dibagi dalam 30 hari kemudian dikalikan dengan jumlah hari.
Variabel C adalah konversi jarak sentuh dari satuan meter kedalam centimeter kemudian dikurangi tingkat pertumbuhan pohon dalam jumlah hari.
Variabel D adalah jarak sentuh sekarang yang dikonversi dari satuan centimeter menjadi meter.
Contoh : Diketahui
15
JarakSentuh = 2 m
Tglsurvei = 30 Juni 2003 Tglsekarang = 07 Agustus 2003 Perhitungan :
A = 05 Agustus 2003 – 30 Juni 2003 38 hari B = ( 5 / 30 ) * 38 6.33 C = (2 * 100) – 6,33 193.67 D = 193.67 / 100 1.93 meter
Jadi jarak sentuh pohon trembesi pada jaringan kabel listrik saat ini adalah 1.93 meter (berarti jarak sentuh pohon masih dalam keadaan aman).
Kriteria data perhitungan jarak sentuh pohon terhadap jaringan kabel listrik SUTM :
- Jarak sentuh minimal antara pohon dengan jaringan kabel listrik SUTM adalah satu meter, jika jarak sentuh pohon sudah mencapai satu meter atau kurang dari satu meter maka pohon tersebut harus dirabas.
- Jarak sentuh maksimal antara pohon dengan jaringan kabel listrik SUTM setelah dilakukan perabasan adalah dua meter.
d. Perancangan sistem
16
e. Pembuatan program
Membuat implementasi program dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 dan Microsoft Access 97.
Alasan penggunaan Microsoft Visual Basic 6.0 karena bahasa pemrograman ini sangat compatible dengan sistem operasi Microsoft Windows 98 yang dipergunakan dalam pembuatan implementasi sistem ini. Kemudahan dan
tools yang tersedia sangat banyak yang diberikan oleh Microsoft Visual Basic 6.0 juga menjadi pertimbangan pemilihan bahasa pemrograman ini.
Pemilihan menggunakan Microsoft Access 97 dikarenakan Microsoft Access 97 dapat diinstalasikan pada sistem operasi Microsoft Windows 98 dan dalam pembuatan database sangat mudah serta tersedia tools yang beragam untuk memanipulasi database yang diperlukan untuk implementasi sistem.
f. Uji coba program
Melakukan uji coba program untuk mencari kesalahan dan perbaikan. Proses uji coba dilakukan pada kalangan sendiri yaitu: dosen pembimbing dan teman. g. Penulisan naskah
17
3.2. Alur Sistem Pemantauan Manual
Proses Pemantauan yang dikerjakan oleh PT.PLN PERSERO terhadap pertumbuhan pohon yang berada disekitar tiang SUTM selama ini dilakukan secara manual. Proses pemantauan dikerjakan dengan secara rutin oleh petugas yang ditunjuk untuk memantau pertumbuhan yang berada disekitar tiang SUTM.
Apabila dalam proses pemantauan tersebut petugas mendapatkan pohon yang pertumbuhannya mencapi jarak sentuh minimal atau melewati jarak sentuh minimal maka petugas tersebut akan mencatat data-data pohon tersebut beserta lokasi dimana tiang SUTM yang bersangkutan berada, kemudian akan dilaporkan kepada kepala ranting, dari kepala ranting kemudian dilanjutkan kepada kepala bagian proyek untuk mendapatkan keputusan apakah pertumbuhan pohon yang mencapi jarak sentuh minimal atau melewati jarak sentuh minimal tersebut dipotong (dirabas) atau ditangguhkan terlebih dahulu.
18
pada area jaringan tiang SUTM yang telah dirabas yang ditujukan kepada kepala ranting dan kemudian diteruskan kepada kepala bagian proyek .
Alur –alur sistem secara manual diatas dapat dilihat pada gambar 3.1.
Gambar 3.1. Alur Sistem Pemantauan Pertumbuhan Pohon terhadap jaringan kabel listrik tiang SUTM secara manual.
Start
Kepala Ranting Petugas Survey Kepala BagianProyek
19
3.3. Perancangan Sistem
3.3.1. Alur Sistem Pemantauan Terkomputerisasi
Alur Sistem terkomputerisasi merupakan suatu diagram arus informasi yang terkomputerisasi, terdapat dalam sebuah sistem baru yang dibuat dengan tujuan memperbaiki sistem lama yang telah ada saat ini.
Berikut ialah Alur Sistem terkomputerisasi dari Simulasi Pemantauan Pertumbuhan Pohon terhadap Jarak Sentuh Jaringan Kabel Listrik Tiang SUTM.
Gambar 3.2. Alur Sistem Terkomputerisasi dari Sistem Pemantauan Pertumbuhan Pohon terhadap Jarak Sentuh Jaringan Kabel Listrik SUTM.
Data Jenis
Input Data Input Data Input Data Input Data Input Data
Data Jenis
Jns_Pohon Tk_Tumbuh Tiang Penyulang Ranting
20
3.3.2. Data Flow Diagram
DFD adalah diagram yang menggambarkan hubungan diantara komponen sebuah sistem. Yang meliputi aliran-aliran data diantara komponen-komponen tersebut, asal data, tujuan data, dan penyimpanan data tersebut.
A. Context Diagram
Contex diagram merupakan gambaran menyeluruh mengenai suatu data flow diagram dari suatu arus data yang digambarkan secara sederhana. Context diagram dari simulasi pemantauan pertumbuhan pohon terhadap jarak sentuh jaringan kabel listrik tiang SUTM Terdapat dua buah external entity pada DFD ini yaitu Petugas Survey dan Kepala Bagian Proyek.
Gambar 3.3. Context Diagram. Info Detail Pohon pada tiang SUTM
Laporan Data Pohon yang telah dirabas
Laporan Data Pohon yang harus dirabas
Info Data Tiang Info Data Penyulang
Info Data Tingkat Pertumbuhan Pohon Info Data Jenis Pohon
Info Data Rayon
Info Pohon yang telah di rabas Info Pohon yang harus dirabas
Perubahan Musim
Data Tingkat Pertumbuhan Pohon
0
Simulasi Pemantauan Pertumbuhan Pohon Pada Jarak Sentuh Kabel Listrik T iang SUT M
+
22
C. DFD Level 0.
DFD level 0 merupakan hasil breakdown dari context diagram. Data flow diagram level 0 menjelaskan contex diagram secara lebih rinci dan spesifik. Pada DFD level 0 terdapat tiga buah proses yaitu : proses Maintenance Database, proses Pemantauan dan proses Laporan .
Gambar 3.5. DFD level 0.
Load Data
[Info Pohon yang telah di rabas] [Info Pohon yang harus dirabas]
[Perubahan Musim]
[Detail_Pohon]
[Laporan Data Pohon yang telah dirabas] [Laporan Data Pohon yang harus dirabas] [Info Detail Pohon pada tiang SUTM]
[Info Data Penyulang] [Info Data Tiang] [Info Data Rayon] [Info Data Jenis Pohon] [Info Data Tingkat Pertumbuhan Pohon]
Tk_tumbuh
[Data Tingkat Pertumbuhan Pohon]
23
D. DFD Level 1 Subproses Maintenance Database.
DFD level 1 subproses Maintenance Data Master ialah hasil breakdown
dari proses Maintenance Database. Terdapat dua buah proses yaitu : proses Maintenance Data Master dan proses Maintenance Data Master Detail.
Gambar 3.6. DFD level 1 Subproses Maintenance Database.
Load Data
[Data Tingkat Pertumbuhan Pohon]
Petugas Survei
24
E. DFD Level 2 Subproses Maintenance Data Master
DFD level 2 subproses Maintenance Data Master ialah hasil breakdown
dari proses Maintenance Database. Terdapat lima buah proses yaitu : proses Maintenance Data Rayon, proses Maintenance Data Penyulang, proses Maintenance Data Tiang, proses Maintenance Data Jenis Pohon dan proses Maintenance Data Tingkat Pertumbuhan.
Gambar 3.7. DFD level 2 Subproses Maintenance Data Master.
F. DFD Level 1 Subproses Pemantauan.
DFD level 1 subproses Pemantauan ialah hasil breakdown dari proses
[Data Tingkat Pertumbuhan Pohon]
25
Pemantauan Pohon yang melewati batas jarak sentuh dan proses Perabasan Pohon yang melewati batas jarak sentuh.
Gambar 3.8. DFD level 1 Subproses Pemantauan.
G. DFD Level 2 Subproses Perubahan Musim.
DFD level 2 subproses Perubahan Musim ialah hasil breakdown dari proses Pemantauan. Terdapat dua buah proses yaitu : proses Update Musim Panas, dan proses Update Musim Hujan.
Gambar 3.9. DFD level 2 Subproses Perubahan Musim. [Info Pohon yang harus dirabas]
[Info Pohon yang telah di rabas]
Update Detail Pohon yang melewati batas
jarak sentuh
2.3 Perabasan Pohon yang melewati batas
jarak sentuh
Survei 5 Tk_Pertumbuhan 6 Detail Pohon 7 Musim
2.1.1
Musim Panas
2.1.2
26
H. DFD Level 1 Subproses Laporan.
DFD level 1 subproses Laporan ialah hasil breakdown dari proses Laporan. Terdapat dua buah proses yaitu : proses Informasi Data dan Proses Laporan.
Gambar 3.10. DFD level 1 Subproses Laporan.
I. DFD Level 2 Subproses Informasi Data.
DFD level 2 subproses Laporan ialah hasil breakdown dari proses Laporan. Terdapat enam buah proses yaitu : proses Informasi Data Rayon, proses Informasi Data Penyulang, proses Informasi Data Tiang, proses Informasi Data
Load Data
[Laporan Data Pohon yang telah dirabas]
[Laporan Data Pohon yang harus dirabas]
[Info Data Jenis Pohon] [Info Data Rayon]
[Info Data Tiang] [Info Data Penyulang]
27
Jenis Pohon, proses Informasi Data Tingkat Pertumbuhan Pohon, proses Informasi Detail Pohon padaTiang SUTM.
Gambar 3.11. DFD level 2 Subproses Informasi Data.
J. DFD Level 2 Subproses Laporan.
DFD level 2 subproses Laporan ialah hasil breakdown dari proses Laporan. Terdapat dua buah proses yaitu : proses Laporan Pohon yang harus dirabas dan proses Pohon yang telah dirabas.
Gambar 3.12. DFD level 2 Subproses Laporan. [Load Data]
[Info Data Jenis Pohon] [Info Data Rayon]
[Info Data Tiang] [Info Data Penyulang]
[Info Detail Pohon pada tiang SUTM]
[Info Data Tingkat Pertumbuhan Pohon] Kepala
[Laporan Data Pohon yang telah dirabas] [Laporan Data Pohon yang harus dirabas]
28
3.3.3. E-R Diagram
Entity Relationsip Diagram (ER-Diagram) merupakan diagram yang dapat menunjukkan semua struktur kebutuhan data yang dibutuhkan oleh Sistem ini.
29
Gambar 3.14. ER-Diagram (Physical Data Model).
3.3.4. Struktur File
Struktur file pada Sistem ini berdasarkan E-R Diagram adalah sebagai berikut:
A. Database Rayon
Nama Tabel : Rayon
Fungsi : Untuk mencatat data-data Rayon Tabel 3.1: Tabel Rayon
30
ALM_RAYON Text 30 Alamat Rayon NO_TELP Text 15 Nomor Telepon FAX Text 15 Nomor Faxcimile
B. Database Penyulang
Nama Tabel : Penyulang
Fungsi : Untuk mencatat data-data Penyualang Tabel 3.2: Tabel Penyulang
Field Key Tipe Lebar Keterangan
KD_PENYULANG PK Numeric 5 Kode Penyulang NM_PENYULANG Text 20 Nama Penyulang AREA Text 20 Area Penyulang KD_RAYON FK Numeric 5 Kode Rayon
C. Database Tiang
Nama Tabel : Tiang
Fungsi : Untuk mencatat data-data Tiang Tabel 3.3: Tabel Tiang
Field Key Tipe Lebar Keterangan
NO_TIANG PK Text 20 Nomor Tiang JNS_TIANG Text 25 Jenis Tiang JNS_SUTM Text 10 Jenis SUTM TINGGI Text 10 Tinggi Tiang LOKASI Text 30 Lokasi Tiang KD_RAYON FK Numeric 5 Kode Rayon KD_PENYULANG FK Numeric 5 Kode Penyulang
D. Database Jenis Pohon
Nama Tabel : Jenis_Pohon
31
Field Key Tipe Lebar Keterangan KD_POHON PK Numeric 5 Kode Pohon
NM_POHON Text 20 Nama Pohon
E. Database Tingkat Pertumbuhan
Nama Tabel : Tingkat_Pertumbuhan
Fungsi : Untuk mencatat data-data Tingkat Pertumbuhan
Tabel 3.5: Tabel Tingkat_Pertumbuhan
Field Key Tipe Lebar Keterangan KD_POHON PK/FK Numeric 5 Kode Pohon TK_TUMBUH_PANAS Numeric 5 Tingkat
Pertumbuhan Musim Panas TK_TUMBUH_HUJAN Numeric 5 Tingkat
Pertumbuhan Musim Hujan
F. Database Musim
Nama Tabel : Musim
Fungsi : Untuk mencatat Perubahan Musim yang terjadi.
Tabel 3.6: Tabel Musim
Field Key Tipe Lebar Keterangan KD_MUSIM PK Numeric 5 Kode Musim MUSIM Numeric 5 Nama Musim STATUS Numeric 5 Status Musim
G. Database Detail Pohon pada Tiang SUTM Nama Tabel : Detail_Pohon
32
Tabel 3.7: Tabel Detail_Pohon
Field Key Tipe Lebar Keterangan TINGGI_POHON Numeric 5 Tinggi Pohon
TINGKAT_TUMBUH FK Numeric 5 Tingkat Pertumbuhan JARAK_SENTUH Numeric 5 Jarak Sentuh pada
Tiang
JARAK_NOW Numeric 5 Jarak Sentuh Sekarang TGL_SURVEY Date 8 Tanggal Survey KD_PENYULANG FK Text 5 Kode Penyulang KD_RAYON FK Text 5 Kode Rayon
H. Database History Nama Tabel : History
Fungsi : Untuk mencatat data-data Detail_Pohon yang telah dirabas.
Tabel 3.8: History
Field Key Tipe Lebar Keterangan TINGGI_POHON Numeric 5 Tinggi Pohon
TINGKAT_TUMBUH FK Numeric 5 Tingkat Pertumbuhan JARAK_SENTUH Numeric 5 Jarak Sentuh pada
Tiang
33
3.4. Rancangan Input / Output
3.4.1. Rancangan Diagram Menu Utama
Gambar 3.15. Rancangan Diagram Menu Utama.
3.4.2. Rancangan Input.
A. Rancangan Form Input Maintenance Data Rayon
Rancangan Form Maintenance Data Rayon digunakan untuk memasukkan data barang, rancangan form ditunjukkan pada gambar berikut ini :
Gambar 3.16. Rancangan Input Maintenance Data Rayon.
Maintenance Data Rayon
Kode Rayon < kd_rayon >
Nama Rayon < nm_rayon>
Alamat < alm_rayon > Info Data Rayon Info Data Penyulang
Info DataTiang Info Data Jenis Pohon
Detail Pohon pada Tiang Pohon yang harus di rabas Pohon yang telah di rabas Maintenance Data
Detail Pohon pada Tiang
34
B. Rancangan Form Input Maintenance Data Penyulang
Rancangan Form Maintenance Data Penyulang digunakan untuk memasukkan data Penyulang, rancangan form ditunjukkan pada gambar berikut ini :
Gambar 3.17. Rancangan Input Maintenance Data Penyulang.
C. Rancangan Form Input Maintenance Data Tiang
Rancangan Form Maintenance Data Tiang digunakan untuk memasukkan data tiang, rancangan form ditunjukkan pada gambar berikut ini :
Gambar 3.18. Rancangan Input Maintenance Data Tiang.
Maintenance Data Penyulang
Kode Penyulang < kd_penyulang >
Nama Penyulang < nm_penyulang >
Area < area >
< Add > < Edit > < Delete > < View > < Save > < Cancel > <Exit>
Maintenance Data Tiang
Nomor Tiang < no_tiang >
Jenis Tiang < jns_tiang >
Jenis SUTM [ jns_sutm ]
35
D. Rancangan Form Input Maintenance Data Jenis Pohon
Rancangan Form Maintenance Data Jenis Pohon digunakan untuk memasukkan data Jenis Pohon, rancangan form ditunjukkan pada gambar berikut ini :
Gambar 3.19. Rancangan Input Maintenance Data Jenis Pohon
E. Rancangan Form Input Maintenance DataTingkat Pertumbuhan.
Rancangan Form Maintenance DataTingkat Pertumbuhan digunakan untuk memasukkan data Maintenance DataTingkat Pertumbuhan, rancangan form ditunjukkan pada gambar berikut ini :
Gambar 3.20. Rancangan Input Maintenance DataTingkat Pertumbuhan.
Maintenance Data Jenis Pohon
Kode Pohon < kd_pohon >
Nama Pohon < nm_Pohon >
< Add > < Edit > < Delete > < View > < Save > < Cancel > <Exit>
Maintenance DataTingkat Pertumbuhan
Kode Pohon < kd_Pohon >
Tingkat Pertumbuhan Musim Panas < tk_tumbuh_panas >
Tingkat Pertumbuhan Musim Panas < tk_tumbuh_hujan >
36
F. Rancangan Form Input Detail Pohon Pada Tiang SUTM.
Rancangan Form Detail Pohon Pada Tiang SUTM digunakan untuk memasukkan data Detail Pohon Pada Tiang SUTM, rancangan form ditunjukkan pada gambar berikut ini :
Gambar 3.21. Rancangan Input Detail Pohon Pada Tiang SUTM.
3.4.3. Rancangan Output.
Output yang dihasilkan oleh Sistem ini adalah berbentuk laporan yang nantinya akan diberikan kepada pihak-pihak yang berkaitan. Rancangan Output Informasi Data Rayon.
Maintenance Detail Pohon Pada Tiang SUTM
No Pohon < No_Pohon >
Kode Pohon < kd_pohon>
No. Tiang1 < no_tiang >
No. Tiang2 < no_tiang >
Tinggi Pohon < tinggi_pohon >
Tingkat Pertumbuhan < tingkat_tumbuh >
Jarak Sentuh < jarak_sentuh >
Tanggal Survey < tgl_survey >
37
A. Rancangan Output Informasi Data Rayon
Gambar 3.22. Rancangan Output Informasi Data Rayon
B. Rancangan Output Informasi Data Penyulang
Gambar 3.23. Rancangan Output Informasi Data Penyulang
Informasi Data Rayon
Kode_Rayon Nama Rayon Alamat Telepon Faxcimile
Informasi Data Penyulang
38
C. Rancangan Output Informasi Data Tiang.
Gambar 3.24. Rancangan Output Informasi Data Tiang
D. Rancangan Output Informasi Data Jenis Pohon.
Gambar 3.25. Rancangan Output Informasi Data Jenis Pohon
Informasi Data Jenis Pohon
Kode_Pohon Nama Pohon
Informasi Data Tiang
Nama
Penyulang
Nomor
Tiang
Jenis
Tiang
Jenis
SUTM
Tinggi
39
E. Rancangan Output Informasi Tingkat Pertumbuhan.
Gambar 3.26. Rancangan Output Informasi Tingkat Pertumbuhan.
F. Rancangan Output Informasi Data Pohon terhadap Tiang SUTM.
Gambar 3.27. Rancangan Output Informasi Data Pohon terhadap Tiang SUTM.
Informasi Tingkat Pertumbuhan
Nama
Pohon
Tingkat Tumbuh Musim
Panas
Tingkat Tumbuh Musim
Hujan
Informasi Data Pohon terhadap Tiang SUTM
No_Pohon Nama Pohon
No_Tiang ke-1
No_Tiang ke-2
40
G. Rancangan Output Laporan Data Pohon yang Harus dipotong.
Gambar 3.28. Rancangan Output Data Pohon yang Harus dipotong.
H. Rancangan Output Laporan Data Pohon yang telah dipotong.
Gambar 3.29. Rancangan Output Laporan Data Pohon yang telah dipotong.
LAPORAN DATA POHON YANG TELAH
DIPOTONG
Tanggal [ Tanggal Pemotongan ] No. Pohon Nama
Pohon
No_Tiang ke-1
No_Tiang ke-2
Tinggi Pohon
Jarak Sentuh
DATA POHON YANG HARUS DIPOTONG
No. Pohon Nama Pohon
No_Tiang ke-1
No_Tiang ke-2
Jarak Sentuh
41 BAB IV
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Berdasarkan perancangan sistem yang dibuat sebelumnya, maka
perancangan dapat diimplementasikan dalam tahap-tahap sebagai berikut :
4.1 Running Program
Untuk menjalankan aplikasi Simulasi Pemantauan Pertumbuhan Pohon
Terhadap Jarak Sentuh Tiang SUTM, perlu diperhatikan beberapa hal yang
berkaitan dengan perangkat keras dan perangkat lunak yang dibutuhkan seperti
tertera dibawah ini
a. Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware)
Perangkat keras yang dibutuhkan untuk menjalankan Simulasi Pemantauan
Pertumbuhan Pohon Terhadap Jarak Sentuh Tiang SUTM ini adalah sebagai
berikut :
1. Processor Pentium I 233 MMX (compatible) atau lebih
2. RAM 32 MB atau lebih
3. Harddisk 4 GB atau lebih
4. Monitor SVGA 800x600
b. Kebutuhan Perangkat Lunak (Software)
Perangkat lunak yang diperlukan sehingga Simulasi Pemantauan
Pertumbuhan Pohon Terhadap Jarak Sentuh Tiang SUTM dapat berjalan
dengan baik adalah sebagai berikut :
42
2. Microsoft Access 97
3. Component Visual Basic 6.0, yaitu Component TDBGRID 6.0
Setelah kebutuhan perangkat keras dan perangkat lunak seperti yang
disebutkan diatas terpenuhi, user dapat menjalankan (menginstalasi) Sistem
dengan urutan sebagai berikut :
a. Klik icon Microsoft Visual Basic 6.0 sehingga tampil dialog box, pilih menu
existing, tentukan directory tempat project berada (misalnya
C:\TA_AGUNG_K\Implementasi\Program\TA_AGUNG.vbp) kemudian pilih
dan tekan tombol run untuk menjalankan sistem atau dengan menginstalasikan
program yang sudah berbentuk application (TA_AGUNG.exe)
b. Akan muncul Form Menu Utama dengan menu – menu sebagai berikut :
1. Menu Maintenance : berfungsi sebagai maintenance data-data yang
dibutuhkan sehingga menghasilkan informasi dan laporan.
2. Menu Setting : berfungsi untuk melakukan perubahan pada musim dan
tanggal.
3. Menu Pemantauan : berfungsi untuk melakukan pemantauan terhadap
pertumbuhan pohon dan perabasan pohon.
4. Menu Laporan : berfungsi menampilkan informasi data-data yang ada,
laporan data pohon yang harus dirabas dan laporan data pohon yang telah
dirabas.
c. Pada Menu Maintenance terdapat sub menu–sub menu sebagai berikut :
1. Data Rayon : memiliki fungsi mengisi data rayon yang ada pada Area
43
2. Data Penyulang : berfungsi mengisi data penyulang yang terdapat pada
setiap rayon.
3. Data Tiang : berfungsi mengisi data tiang yang terdapat pada setap
penyulang.
4. Data Jenis Pohon: berfungsi mengisi data Jenis Pohon .
5. Data Tingkat Pertumbuhan : berfungsi untuk mengisi data tingkat
pertumbuhan pada setiap pohon.
6. Data Pohon pada Tiang : berfungsi untuk mengisi data-data pohon yang
terdapat diantara tiang.
d. Pada Menu Setting terdapat sub menu–sub menu sebagai berikut :
1. Setting Tanggal : berfungsi untuk melakukan update tanggal sistem jika
diperlukan.
2. Setting Musim : berfungsi untuk melakukan update terhadap perubahan
musim yang sedang terjadi.
e. Pada Menu Pemantauan terdapat sub menu–sub menu sebagai berikut :
1. Pemantauan Pohon : berfungsi untuk melakukan pemantauan terhadap
pertumbuhan pohon.
2. Perabasan Pohon : berfungsi untuk melakukan perabasan pohon yang
melewati batas jarak sentuh.
f. Pada Menu Laporan terdapat sub menu–sub menu sebagai berikut :
1. Info Data Rayon : berfungsi untuk menampilkan informasi data-data
rayon yang ada di PT.PLN ( PERSERO) Area Pelayanan Pasuruan
44
2. Info Data Penyulang : berfungsi untuk menampilkan informasi data-data
penyulang yang terdapat pada setiap rayon (Lampiran 3).
3. Info Data Tiang : berfungsi untuk menampilkan informasi data-data tiang
yang terdapat pada setiap penyulang (Lampiran 4).
4. Info Data Jenis Pohon : berfungsi untuk menampilkan informasi data-data
jenis pohon (Lampiran 5).
5. Info Data Tingkat Pertumbuhan : berfungsi untuk menampilkan informasi
data-data Tingkat Pertumbuhan pada setiap pohon (Lampiran 6).
6. Info Data Pohon pada Tiang : berfungsi untuk menampilkan data-data
pohon yang terdapat diantara tiang (Lampiran 7).
7. Laporan Pohon yang harus dirabas : berfungsi untuk menampilkan
data-data pohon yang pertumbuhannya melewati batas jarak sentuh
(Lampiran 8).
8. Laporan Pohon yang telah dirabas : berfungsi untuk menampilkan
data-data pohon yang telah dirabas.
Saat sistem dijalankan akan tampil form Menu Utama, dalam form ini
terdapat gambar-gambar rayon yang ada di PT.PLN (PERSERO) Area Pelayanan
Pasuruan, dimana gambar-gambar tersebut berfungsi sebagai indikator. Jika
gambar pohon pada rayon yang ada berwarna hijau maka pada rayon tersebut
tidak terdapat pohon yang harus dirabas begitupun sebaliknya jika gambar pohon
pada rayon yang ada berwarna merah maka pada rayon tersebut terdapat pohon
yang harus dirabas. form ini juga berisi menu-menu untuk melakukan
45
Gambar 4.1 Tampilan Form Menu Utama
Menu-menu yang terdapat dalam form Menu Utama tersebut adalah menu File
yang berisi “Exit” untuk keluar dari sistem. Kemudian pada menu Maintenance
terdapat sub menu–sub menu sebagai berikut :
a. Form Maintenance Data Rayon yang digunakan untuk menginputkan dan
memanipulasi data rayon yang terdapat di PT.PLN (PERSERO) Area
Pelayanan Pasuruan.
46
b. Form Maintenance Data Penyulang yang digunakan untuk menginputkan dan
memanipulasi data penyulang yang terdapat pada setiap rayon.
Gambar 4.3 Form Maintenance Data Penyulang
c. Form Maintenance Data Tiang yang digunakan untuk menginputkan dan
memanipulasi data tiang yang terdapat pada setiap penyulang.
47
d. Form Maintenance Data Jenis Pohon yang digunakan untuk menginputkan
dan memanipulasi data jenis pohon.
Gambar 4.5 Form Maintenance Data Jenis Pohon
e. Form Maintenance Tingkat Pertumbuhan yang digunakan untuk
menginputkan dan memanipulasi data tingkat pertumbuhan pohon.
48
f. Form Maintenance Data Pohon Pada Tiang yang digunakan untuk
menginputkan dan memanipulasi data pohon diantara tiang.
Gambar 4.7 Form Maintenance Data Pohon Pada Tiang
Kemudian pada menu Setting terdapat submenu antara lain :
a Setting Musim, adalah form yang berfungsi untuk melakukan perubahan
terhadap musim yang sedang terjadi.
49
b Setting Tanggal, adalah form yang berfungsi untuk melakukan perubahan
terhadap tanggal system.
Gambar 4.9 Form Setting Tanggal
Kemudian pada menu Pemantauan terdapat submenu antara lain :
a. Pemantauan Pohon Pada Tiang : pada menu ini akan ditampilkan form untuk
menentukan lokasi tiang yang akan dipantau pertumbuhan pohonnya .
50
Setelah menentukan lokasi tiang yang akan dipantau kemudian tekan tombol
Lihat Data Pohon, maka akan muncul form yang akan memperlihatkan data
pohon yang terdapat pada tiang yang telah ditentukan. Jika kita tekan tombol
Check pohon yang melewati batas jarak sentuh, maka data pohon yang
melewati batas jarak sentuh akan berwarna merah.
Gambar 4.11 Form Pemantauan Pohon Pada Tiang
b. Perabasan Pohon : pada menu ini akan ditampilkan form untuk menentukan
lokasi tiang yang mempunyai pertumbuhan pohonnya telah melewati batas
jarak sentuh.
51
Setelah menentukan lokasi tiang yang akan dirabas pohonnya kemudian tekan
tombol Lihat Data Pohon Yang Akan DiRabas, maka akan muncul form yang
akan memperlihatkan data pohon yang terdapat pada tiang yang telah
ditentukan. Kemudian jika kita ingin melakukan perabasan pohon, tekan dua
kali pada data pohon yang diinginkan kemudian tekan tombol Rabas Pohon
Gambar 4.13 Form Perabasan Pohon Pada Tiang
Kemudian pada menu Laporan terdapat submenu antara lain :
a. Info Data Rayon adalah untuk menampilkan informasi data rayon yang brada
di PT.PLN (PERSERO) Area Pelayanan Pasuruan.
b. Info Data Penyulang adalah untuk menampilkan informasi data penyulang
pada setiap rayon.
c. Info Data Tiang adalah untuk menampilkan informasi data tiang pada setiap
penyulang.
d. Info Data Jenis Pohon adalah untuk menampilkan informasi data jenis pohon.
e. Info Data Tingkat Pertumbuhan adalah untuk menampilkan data tingkat
52
f. Info Data pohon pada Tiang adalah untuk menampilkan data-data pohon yang
terdapat diantara tiang.
4.2 Evaluasi Hasil Running Program
Setelah dilakukan implementasi program Simulasi Pemantauan
Pertumbuhan Pohon Terhadap Jarak Sentuh Jaringan Kabel Listrik SUTM Pada
PT.PLN PERSERO cabang Pasuruan dari running program sebagai berikut :
1. Sistem mempunyai kriteria perhitungan bahwa jarak sentuh pohon terhadap
jaringan kabel listrik SUTM minimal satu meter, sedangkan jarak sentuh
pohon setelah dilakukan perabasan terhadap pohon adalah dua meter.
2. Sistem mempunyai data perhitungan pertumbuhan pohon sebagai berikut :
Tglsekarang = tanggal saat ini
Tglsurvei = tanggal dimana pohon survei terakhir kali
JarakSentuh = jarak sentuh pohon terhadap jaringan kabel saat survei
(satuan meter)
Tktumbuh = tingkat pertumbuhan pohon per bulan (centimeter) pada
musim yang sedang berlangsung.
Jaraksekarang = jarak sentuh pohon terhadap jaringan kabel saat ini.
Perhitungan :
A = Tglsekarang – Tglsurvei
B = (Tktumbuh / 30) * A
C = (Jarak Sentuh * 100) – B
D = C / 100
53
Keterangan :
A adalah jumlah hari dari tanggal survei sampai tanggal sekarang.
B adalah tingkat pertumbuhan pohon dibagi dalam 30 hari kemudian
dikalikan dengan jumlah hari.
C adalah konversi jarak sentuh dari satuan meter kedalam centimeter
kemudian dikurangi tingkat pertumbuhan pohon dalam jumlah hari.
D adalah jarak sentuh sekarang yang dikonversi dari satuan centimeter
menjadi meter.
3. Sistem dapat memberikan informasi pertumbuhan pohon yang ada didekat
jaringan kabel listrik
4. Sistem dapat melakukan perhitungan terhadap pertumbuhan pohon pada tiap
bulannya, dimana tingkat pertumbuhan setiap pohon telah ditetapkan oleh
Dinas Pertanian berdasarkan hasil riset.
5. Sistem dapat melakukan pemantauan terhadap pertumbuhan pohon yang ada
disekitar jaringan kabel listrik, sehingga tidak lagi dilakukan pemantauan
secara manual.
6. Sistem dapat melakukan update terhadap pertumbuhan pohon setelah
dilakukan perabasan terhadap pohon.
7. Sistem dapat melakukan update terhadap tingkat pertumbuhan pohon
54 BAB V
PENUTUP
5.2 Kesimpulan
Setelah melakukan analisa, merancang dan mengimplementasikan
Simulasi Pemantauan Pertumbuhan Pohon Terhadap Jarak Sentuh Jaringan Kabel
Listrik SUTM Pada PT.PLN PERSERO Cabang Pasuruan, maka dapat diperoleh
kesimpulan sebagai berikut :
1. User dalam hal ini PT.PLN PERSERO Cabang Pasuruan bisa mendapatkan
informasi secara akurat tentang pertumbuhan pohon yang terdapat disekitar
jaringan kabel listrik SUTM.
2. Memudahkan pemantauan pertumbuhan pohon yang terdapat disekitar
jaringan kabel listrik SUTM dibandingkan dengan pemantauan secara manual.
3. Simulasi Pemantauan tersebut diharapkan dapat memenuhi kebutuhan akan
informasi bagi PT.PLN PERSERO Cabang Pasuruan dalam hal melakukan
perawatan jaringan kabel listrik SUTM dan meningkatkan kualitas pelayanan
terhadap pelanggan.
5.2 Saran
Tugas Akhir yang dikerjakan saat ini dapat dikembangkan lebih lanjut
dengan melakukan pengembangan sistem, yaitu salah satunya dengan
mengembangkan simulasi pemantauan dengan sistem geographic information
55
DAFTAR PUSTAKA
Clark John Craig, 1997, Microsoft Visual Basic 4.0 Developer’s Workshop, Dinastindo, Jakarta.
Departemen Pertanian, 2000, Data-data Tingkat Pertumbuhan dan Musim Bunga Buah beberapa jenis Tanaman, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian KarangPloso, Malang.
Kendall E.Kendall, 2002, Analisis dan Perancangan Sistem Jilid 1, PT. Intan Sejati, Klaten.
Kertahadi, 1998, Sistem Informasi Penunjang Keputusan, CV. CITRA MEDIA.
Kristanto Harianto, 1994, Konsep dan Perancangan Database , Andi Offset, Yogyakarta.
Mahyuzir D. Tavri, Analisa Perancangan Sistem Pengolahan Data, P.T Elex Media Komputindo, Jakarta.
Okianto Dani, 1997, Microsoft Visual Basic 5.0, Jakarta, PT Elex Media Komputindo, Jakarta.
Petroutsos Evangelos, 2000, Database Programming with Visual Basic 6, SYBEX Inc, USA.
Pramono Djoko, 2001, Mudah Menguasai Visual Basic 6, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.