• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Perkembangan Perpustakaan Terhadap Minat Baca Mahasiswa Akademi Kebidanan Dan Keperawatan Sari Husada Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Perkembangan Perpustakaan Terhadap Minat Baca Mahasiswa Akademi Kebidanan Dan Keperawatan Sari Husada Medan"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PERKEMBANGAN PERPUSTAKAAN TERHADAP MINAT BACA PERPUSTAKAAN AKADEMI KEBIDANAN DAN

KEPERAWATAN SARIHUSADA MEDAN

KERTAS KARYA

OLEH

SRIYANTI RUMONDANG SILABAN 092201022

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU BUDAYA

(2)

KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan penulis mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa,karena rahmat dan anugrah-Nya penulis dapat menempuh perkuliahan di program studi D-III Perpustakaan Fakultas ILmu Budaya Universitas Sumatera Utara,sehingga penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini yang berjudul “PENGARUH PERKEMBANGAN PERPUSTAKAAN TERHADAP MINAT BACA MAHASISWA AKADEMI KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN SARI HUSADA MEDAN.” Selama mengerjakan kertas karya ini penulis mendapatkan banyak pengalaman yang berharga, terutama untuk mengenal sekaligus mengetahui kemampuan dan kelemahan dalam banyak hal, kertas karya ini juga masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penulis mengucapkan permohonan maaf atas kekurangan yang ada pada kertas karya ini. Dalam mengerjakan kertas karya ini, penulis telah banyak mendapat bantuan dan bimbingan, baik moril dan material maupun materi dari berbagai pihak. Atas bantuan dan dukungan yang diterima oleh penulis, pada kesempatan ini penulis terlebih dahulu mengucapkan banyak terimakasih kepada Tuhan Yang Maha Esa, Ayah dan Ibu yang tersayang atas semua yang terbaik diberikannya kepada penulis, semoga penulis kelak bisa membuat bangga kalian.

Dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak DR. Syahron Lubis, M. A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara .

2. Ibu Dra. Zaslina Zainuddin, M. Pd., selaku ketua jurusan program study D-III Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara. 3. Ibu Himma Dewiyana, ST, M. Hum, selaku Dosen pembimbing yang

penuh kesabaran membimbing dan mengarahkan penulis selama pelaksanaan penulisan kertas karya ini.

(3)

telah mendidik penulis selama menjalani masa perkuliahan di Program Study Ilmu Perpustakaan .

5. Seluruh staf pengajar dan Staf administrasi Program Studi Ilmu Perpustakaan DIII Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara yang telah mendidik, membimbing dan membantu penulis selama mengikuti masa perkuliahan di Program study Ilmu Perpustakaan.

6. Buat kedua orangtuaku yang telah menjadi inspirasi dalam hidup saya, terimakasih buat segala doa dan ajarannya dan terimakasih karena telah membesarkan dan mendidik saya hingga saat ini.

7. Buat keluargaku tersayang yakni kakak saya (Barita Silaban, Rejeki Silaban dan Nanda Silaban) saya ucapkan terima kasih atas segala dukungan doa dan semangat yang kakak-kakak saya berikan saya akan berjanji membuat bangga kalian.

8. Buat teman-teman seperjuangan sekaligus sepermainan yakni Luckiyana Silaban dan Merpita Saragih dan seluruh angkatan 2009 yang telah senantiasa bersama dalam segala duka dan suka terimakasih buat masa-masa tiga tahun yang kita lewati bersama dikala senang, sedih, canda dan tawa bersama dan ku harap kita bisa tetap terus menjalin persahabatan kita ini.

9. Setiap pribadi yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang turut membantu dan menyelesaikan kertas karya ini. Terimakasih buat doa dan dukungannya Tuhan Memberkati.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa kertas karya ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu dengan sgala kerendahan hati penulis mengharapkan saran, kritik dan masukan untuk kesempurnaan kertas karya ini agar kertas karya ini bermanfaat bagi yang membacanya.

Medan, Juli 2012

(4)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Tujuan Penulisan ... 2

1.3 Ruang Lingkup ... 4

1.4 Metode Pengumpulan Data ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi ... 6

2.1.1 Pengertian ... 6

2.1.2 Tujuan Perpustakaan ... 7

2.1.3 Fungsi Perpustakaan ... 7

2.1.4 Visi Perpustakaan ... 8

2.1.5 Misi Perpustakaan ... 9

2.2 Perkembangan Perpustakaan ... 9

2.2.1 Peran Perpustakaan ... 10

2.2.2 Pengelolaan Perpustakaan ... 13

2.2.3 Pembinaan Perpustakaan ... 18

2.2.4 Pembinaan SDM ... 21

2.3 Pendayagunaan Koleksi ... 21

2.4 Ketentuan Pemakai... 22

2.5 Pembinaan Koleksi ... 22

2.5.1 Minat Baca ... 24

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ... 29

3.1 Gambaran Umum Perpustakaan ... 29

(5)

3.1.3 Peraturan Dan Tatatertib ... 30

3.1.4 Struktur Organisasi ... 31

3.1.5 Struktur Organisasi Mikro ... 32

3.2 Tenaga Perpustakaan ... 33

3.3 Perkembangan Jumlah Koleksi ... 34

3.4 Jenis Koleksi ... 36

3.5 Sarana Dan Prasarana ... 37

3.7 Data Peminjam Dan Pengunjung ... 40

3.8 Rangkuman ... 41

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 43

4.1 Kesimpulan ... 43

4.2 Saran ... 43

(6)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Daftar Nama Pegawai ... 33

Tabel 2 Perkembangan JUmlah Koleksi ... 34

Tabel 3 Jumlah Buku Menurut Klasifikasi DDC ... 35

Tabel 4 Pertambahan Mahasiswa ... 36

Tabel 5 Jenis Koleksi Perpustakaan ... 37

Tabel 6 Peningkatan Fasilitas ... 39

Tabel 7 Data Pengunjung Paling Aktif ... 41

(7)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Lingkungan Perpustakaan ... 24

Gambar 2 Proses Pembentukan Budaya Baca ... 26

Gambar 3 Bagan Struktur Organisasi ... 31

Gambar 4 Bagan Struktur Organisasi Mikro ... 32

Gambar 5 Rak Buku Koleksi Perpustakaan ... 40

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Membaca pada era globalisasi informasi ini merupakan suatu keharusan yang mendasar untuk membentuk perilaku seorang mahasiswa. Dengan membaca seseorang dapat menambah informasi dan memperluas ilmu pengetahuan serta kebudayaan. Tetapi tanpa adanya minat, siswa tidak akan tertarik untuk membaca. Minat merupakan faktor yang sangat penting yang ada dalam diri setiap manusia. Meskipun motivasinya sangat kuat, tetapi jika minat tidak ada tentu kita tidak akan melakukan sesuatu yang dimotivasikan pada kita. Begitu pula halnya kedudukan minat dalam membaca menduduki tingkat teratas, karena tanpa minat seseorang akan sukar melakukan kegiatan membaca (Tarigan, 1990: 16).

Aktivitas membaca tidak hanya membutuhkan mulut untuk mengeja dan mata untuk melihat, akan tetapi aktivitas membaca membutuhkan otak untuk memahami untuk melakukan aktivitas pemahaman. Yang mana otak dan aktivitas kognitifnya terletak jauh dan tersembunyi dari aktivitas mata dan indera lainya. Hal ini menunjukkan bahwa minat membaca merupakan aktivitas kognitif seseorang yang tidak dapat dilihat hanya dengan indera saja. Karena aktivitas kognitif tidak akan bisa tampak jika kita tidak mendalaminya.

Peran perpustakaan dalam mendorong minat baca seseorang umumnya sebagai wahana untuk mencerdaskan masyarakat sekitarnya sangat penting termasuk dalam kehidupan kampus, khususnya Akademi Kebidanan dan Keperawatan Sari Husada Medan, dalam keseharianya sangat banyak kebiasaan-kebiasaan yakni kebiasaan-kebiasaan membaca yang berlangsung otomatis baik oleh kalangan para mahasiswa maupun oleh kalangan para dosen bahkan oleh kalangan para pemimpin suatu lembaga pendidikan.

(9)

Perpustakaan umumnya memberikan layanan kepada semua orang, antara lain mahasiswa, pegawai, dosen, dan staf lainnya yang berada dibawah naungan lembaga pendidikan.

Jika kita melihat fakta yang ada, meskipun perpustakaan ramai oleh mahasiswa yang datang baik yang hanya sekedar untuk meminjam buku untuk referensi yang berkaitan dengan mata kuliah mahasiswa, atau bahkan yang datang ke perpustakaan hanya sekedar untuk mencari referensi untuk mengerjakan tugas mereka.

Di dalam perpustakaan tersebut, banyak aktivitas membaca yang di lakukan oleh mahasiswa, baik hanya membaca karena untuk mencari bahan-bahan untuk menyelesaikan tugas mereka sampai pada aktivitas mahasiswa yang benar-benar membaca untuk menambah pengetahuan mereka. hal tersebut sudah termasuk kegiatan untuk mengembangkan minat baca mahasiswa. Hal tersebut sangat berkaitan dengan perkembangan perpustakaan sebagai pusat informasi.

Oleh karena itu posisi perpustakaan umumnya adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan sebagai fungsinya adalah melayani semua lapisan masyarakat dalam rangka memperoleh dan meningkatkan berbagai ilmu pengetahuan. Perpustakaan yang baik adalah perpustakaan yang dapat mendorong pengunjungnya untuk membaca, dan ini yang dimiliki Perpustakaan Akademi Kebidanan Dan Keperawatan Sari Husada Medan dengan ruangnya yang nyaman dan didukung dengan pencahayaan campuran yang baik antara cahaya alami dan cahaya buatan. Tempat membacanya sangat mendukung pembacanya untuk lebih aktif lagi dalam melaksanakan kegiatan membacanya.

(10)

Perpustakaan merupakan lembaga pelayanan publik, diharapkan dapat berperan aktif mengikuti pola perkembangan informasi dan berupaya dalam menjembatani kebutuhan informasi penggunanya demikian halnya Sebagai mahasiswa kebidanan dan keperawatan, membaca merupakan suatu kebutuhan yang wajib terpenuhi. Karena ruang lingkup keperawatan adalah manusia dan kesehatan.

Manusia dan kesehatan hanya dapat di masuki melalui membaca, karena manusia dan kesehatan bukanlah sebuah bilangan yang dalam menghadapinya dengan menghitungnya ataupun mengalikanya. Akan tetapi manusia dan kesehatan hanya dapat dihadapi dengan pemahaman dan upaya. Sebelum kita memahami, tentunya ada suatu konteks atau suatu informasi yang harus diejah dan dikenali terlebih dahulu.

Karena minat membaca merupakan bukan suatu keinginan yang dapat dengan mudah terlihat dan dapat di ukur oleh indera saja, serta untuk menghindari adanya kerancuan dan diskriminasi penilaian tentang mana kebiasaan yang baik dan mana kebiasaan yang tidak baik, maka dengan hal tersebut kita perlu menggalian informasi lebih mendalam tentang minat membaca pada Mahasiswa dan Mahasiswi Akademi Kebidanan Dan Keperawatan Sari Husada Medan. Karena hal ini dapat membantu dalam perkembangan dan kemajuan serta dapat menjadikan masukan untuk menjadi lebih baik khusunya bagi mahasiswa dan mahasiswi Akademi Kebidanan Dan Keperawatan Sari Husada Medan.

1.2 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan kertas karya ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui minat baca mahasiswa Akademi Kebidanan dan

Keperawatan Sari Husada Medan.

2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mendorong minat baca mahasiswa

Akademi Kebidanan dan Keperawatan Sari Husada Medan.

3. Untuk mengetahui dampak minat membaca pada mahasiswa Akademi

(11)

4. Untuk mengetahui dampak perkembangan perpustakaan terhadap minat

baca mahasiswa Akademi Kebidanan Dan Keperawatan Sari Husada Medan.

Dari tujuan diadakannya library research adapun manfaat yang diharapkan adalah mempunyai manfaat yang urgen bagi :

1. Penulis

a. Untuk mengetahui manfaat kebiasaan membaca bagi penulis

b. Diharapkan dari observsasi tersebut, penulis dapat termotivasi untuk membiasakan membaca.

2. Keilmuan

Diharapkan mampu memberikan sumbangan pikiran kususnya tentang pengembangan konsep minat membaca dan dapat memberikan kontribusi keilmuan bagi disiplin keilmuan tentang Keperawatan khususnya dan seluruh disiplin keilmuan secara umum.

1.3Ruang Lingkup

Sesuai dengan masalah yang telah dikemukakan, ruang lingkup dalam penulisan kertas karya ini mencakup beberapa aspek pengaruh perkembangan perpustakaan yaitu terhadap minat baca mahasiswa pada Akademi Kebidanan Dan Keperawatan Sari Husada Medan.

1.4Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan kertas karya ini adalah sebagai berikut :

1. Study Kepustakaan (Library Research)

(12)

2. Study Lapangan (Field Research)

(13)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi

Perpustakaan perguruan tinggi merupakan lembaga pendidikan yang melaksanakan tridarma perguruan tinggi sangat dibutuhkan.

Perpustakaan perguruan tinggi adalah: perpustakaan yang terdapat pada perguruan tinggi, badan bawahanya, maupun lembaga yang berafilitas dengan perguruan tinggi, dengan tujuan utama membantu perguruan tinggi mencapai tujuannya”. (Sulistyo-Basuki,1991: 3).

Sedangkan menurut Hasugian (2009: 70) pengertian perpustakaan perguruan tinggi adalah koleksi atau sekumpulan koleksi buku atau bahan lainnya yang di organisasikan dan dipelihara untuk penggunaan, keperluan (membaca, konsultasi, belajar, meneliti), dikelola oleh pustakawan dan staf terlatih lainnya dalam rangka penyediaan layanan untuk memenuhi kebutuhan pengguna.

2.1.1 Pengertian, Tujuan, Tugas Perpustakaan Perguruan Tinggi

Perpustakaan sebagai unit kerja, baik yang berdiri sendiri, maupun yang tergabung kepada unit organisasi yang membawahinya, sebaiknya perlu menetapkan visi, misi, tugas, dan fungsinya. Hal-hal tersebut merupakan pedoman, arah dan tuntutan untuk mencapai tujuan akhir. Oleh karena itu tujuan, fungsi, visi, misi perpustakaan tidak sama, Melainkan tergantung pada jenis perpustakaan kebijakan pimpinan lembaga yang bersangkutan.

(14)

2.1.2 Tujuan perpustakaan

Secara umum menurut Sutarno (2006: 53) adalah “menghimpun, menyediakan, mengolah, memelihara, dan mendayagunakan semua koleksi bahan pustaka, menyediakan sarana pemanfaatannya, dan melayani masyarakat pengguna, yang membutuhkan informasi dan bahan bacaan”.

2.1.3 Fungsi perpustakaan

Fungsi perpustakaan selalu dikaitkan dengan jenis perpustakaan dan misi yang diembannya. Berikut ini adalah fungsi perpustakaan secara umum menurut beberapa pendapat ahli adalah sebagai berikut:

Menurut Hasugian (2009: 86) fungsi perpustakaan secara umum adalah sebagai berikut :

1. Penyimpanan 2. Pendidikan 3. Penelitian 4. Informasi 5. Kultural 6. Fungsi rekreasi

Pada umumnya perpustakaan memiliki fungsi yaitu :

1. Fungsi penyimpanan, bertugas menyimpan koleksi (informasi) karena tidak mungkin semua koleksi dapat dijangkau oleh perpustakaan

2. Fungsi informasi, perpustakaan berfungsi menyediakan berbagai informasi untuk masyarakat

3. Fungsi pendidikan, perpustakaan menjadi tempat dan menyediakan sarana untuk belajar baik dilingkungan formal maupun nonformal

4. Fungsi rekreasi, masyarakat dapat menikmati rekreasi kultural dengan membaca dan mengakses berbagai sumber informasi hiburan seperti: novel, cerita rakyat, puisi, dan sebagainya

(15)

seperti: pameran, pertunjukan, bedah buku, mendorong, seminar, dan sebagainya

Fungsi perpustakaan khusus menurut Sutarno(2003: 58) adalah “tempat penelitian dan pengembangan, pusat kajian, serta penunjang pendidikan dan pelatihan sumberdaya manusia (pegawai)”.

Dalam UNESCO yang dikeluarkan pada tahun 1972 tentang 4 (empat) tujuan perpustakaan umum yang disebut sebagai tiang demokrasi, maka sejalan dengan tujuan pendidikan luar sekolah maka perpustakaan juga berfungsi sebagai tempat pendidikan luar sekolah. Hal tersebut dapat kita perhatikan dalam penjelasan tujuan perpustakaan secara umum:

1. Membina minat baca masyarakat 2. Mendorong semangat belajar 3. Menaikkan tingkat pendidikan

4. Membina daya kreasi, prakarsa dan swadaya masyarakat sehingga dapat mengurangi pengangguran dan meningkatkan pendapatan.

(Depdikbud 1997: 12)

2.1.4 Visi perpustakaan

(16)

2.1.5 Misi perpustakaan

Misi merupakan penjabaran lebih lanjut dari visi, sehingga misi merupakan pokok-pokok kegiatan yang harus dirumuskan agar lebih realistis untuk pencapaiannya. Misi untuk setiap perpustakaan tentu akan berbeda denagn perpustakaan yan lain karena visinya pun berbeda.

Namun pada prinsipnya menurut Zen (2006: 52) secara garis besar misi perpustakaan dapat di uraikan sebagai berikut :

1. Memberikan layanan informasi yang sesuai dengan kebutuhan pemakai 2. Mendukung dan berpartisipasi dalam program-program perpustakaan bagi

masyarakat pemakainya

3. Memberikan kemudahan kepada pengembangan informasi peningkatan ilmu pengetahuan dan keterampilan

4. Menciptakan dan memantapkan kebiasaan membaca masyarakat pengguna perpustakaan tersebut

2.2 Perkembangan Perpustakaan

Manusia tidak bisa hidup tanpa informasi. Bahkan informasi timbul bersamaan dengan terciptanya manusia pertama di dunia. Informasi dalam bahasa latin “informare” berarti membentuk melalui pembentukan selain menandung pengertian “pendidikan” informasi berarti penelitian, pesan dan keterangan. Berdasarkan pengertian “information“ dalam bahsa inggris dewasa ini diartikan penambahan pengetahuan di pihak penerima. Penambahan ilmu pengetahuan tersebut berarti belajar melalui pendidikan baik formal. Pemerintah pada akhir ini sangat menampakkan perhatian pada pendidikan.

(17)

Untuk pengembangan karir pustakawan terutang dalam keputusan MENPAN Nomor 132/KEP/M.PAN/12/2002. dilain pihak pengembangan perpustakaan sendiri kelihatannya masih kurang bersemangat, walaupun sudah banyak peraturah pemerintah.

Peraturan Presiden, penetapan Presiden, keputusan Presiden, SK Menteri, instruksi Menteri. Sampai instruksi tingkat paling bawah, yang dikeluarkan dari semua kementrian maupun dari non Departemen.

Kondisi perpustakaan suatu bangsa adalah merupakan cermin atau refleksi tingkat kebudayaan yang dicapainya, dimana perpustakaan diharapkan mampu memperkenalkan dan meningkatkan dasar-dasar ilmu pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat serta menanamkan sikap untuk terus menerus bisa belajar secara berkelanjutan seumur hidup sepanjang hayat atau yang disebut dengan long live education (Rimbarawa 2006 :11).

Pengembangan perpustakaan harus dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan. Namun pendanaan untuk pengembangan perpustakaan itu langka kenyataannya.

Oleh karena itu, pendekatannya adalah sistem bergilir berdasarkan kinerja pendekatannya, dengan maksud untuk mendapatkan kepastian bahwa perpustakaan yang akan diberi dana hibah adalah perpustakaan yang memiliki potensi untuk berkembang dan mampu memanfaatkan dana hibah tersebut sebaik-baiknya. (Sungkono 2006: 1)

2.2.1 Peran Perpustakaan

Peran sebuah perpustakaan adalah bagian dari tugas pokok yang harus dijalankan didalam perpustakaan. Oleh karena itu peran yang harus dijalankan itu ikut menentukan dan mempengaruhi tercapainya misi dan tujuan perpustakaan. Setiap perpustakaan yang akan dibangun akan mempunyai makna apabila dapat menjalankan peranannya dengan sebaik-baiknya.

(18)

Peranan yang dapat dijalankan oleh perpustakaan antara lain adalah :

1. Secara umum perpustakaan merupakan sumber informasi pendidikan, penelitian, preservasi dan pelestarian khasanah budaya bangsa serta tempat rekreasi yang sehat, murah dan bermanfaat

2. Perpustakaan merupakan media atau jembatan yang berfungsi menghubungkan antara sumber informasi dan ilmu pengetahuan yang terkandung didalam koleksi perpustakaan dengan para pemakainya

3. Perpustakaan mempunyai peranan sebagai sarana untuk menjalin dan mengembangkan komunikasi antara sesama pemakai, dan antara penyelenggara perpustakaan dengan masyarakat yang dilayani

4. Perpustakaan dapat pula berperan sebagai lembaga untuk mengembangkan minat baca, dan budaya baca, melalui penyediaan bahan bacaan yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pemustaka

5. Perpustakaan dapat berperan aktif sebagai fasilitator, mediator, dan modivator bagi mereka yang ingin mencari, memanfaatkan, dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan pengalamannya

6. Perpustakaan merupakan agen perubahan, agen pembangunan, dan agen kebudayaan umat manusia. Sebab berbagi penemuan, sejarah, pemikiran, dan ilmu pengetahuan yang telah ditemukan pada masa yang lalu, yang direkam dalam bentuk tulisan atau bentuk tertentu yang disimpan di perpustakaan

7. Perpustakaan berperan sebagai lembaga pendidikan nonformal bagi anggota masyarakat dan pengunjung perpustakaan. Mereka dapat belajar secara mandiri (otodidak), melakukan penelitian, menggali, memanfaatkan dan mengembangkan sumber sumber informasi dan ilmu pengetahuan

(19)

9. Perpustakaan berperan dalam menghimpun dan melestarikan koleksi bahan pustaka agar tetap dalam keadaan baik semua hasil karya umat manusia yang tak ternilai harganya

10.Perpustakaan dapat berperan sebagai ukuran (barometer) atas pemakaian perpustakaan. Sebab masyarakat yang sudah maju dapat ditandai dengan adanya perpustakaan yang sudah maju, sebaliknya masyarakat yang sedang berkembang biasanya belum memiliki perpustakaan yang memadai dan representative

11.Secara tidak langsung, perpustakaan yang berfungsi dan telah dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, dapat ikut berperan dalam mengurangi dan mencegah kenakalan remaja seperti tawuran, penyalahgunaan obat-obatan terlarang, dan tindak indisipliner. (Sutarno 2006: 68)

Perpustakaan dengan bahan bacaan yang berisi pendidikan informasi, dan rekreasi yang sehat dan positif, serta dipahami dan dijiwai oleh pembacanya (para remaja). Selanjutnya materi bacaan tersebut mampu menggugah aspirasi. Inspirasi, ide-ide dan gagasan mengembangkan minat dan bakat.

Perpustakaan dapat berperan aktif dalam mencari/ penelusuran membina dan mengembangkan serta menyalurkan hobi/ kegemaran, minat, dan bakat yang dimiliki oleh masyarakat melalui berbagai kegiatan yang dapat diselenggarakan oleh masyarakat. (Sutarno 2006: 68)

Pada dasarnya pendidikan merupakan upaya yang dilakukan oleh manusia dengan standar untuk mendatangkan perubahan sikap, perilaku seseorang melalui pembelajaran dan pelatihan seperti sekolah dengan pendidiknya adalah guru. Atau pendidikan dirumah dimana orang tua, dengan sikap dan pandangan anak-anaknya, disamping pembelajaran yang di organisir dan dilakukan oleh masyarakat itu sendiri.

(20)

Masing-masing pengunjung dilatih untuk bertanggung jawab atas segala pilihan yang ditentukannya sendiri dengan cara memanfaatkan perpustakaan sebagai media informasi dan sumber ilmu pengetahuan. (Sujono 2006: 306)

2.2.2 Pengelolaan Perpustakaan

Setelah perpustakaan dibentuk atau dibangun maka selanjutnya perpustakaan itu akan beroperasi melaksanakan tugas dan fungsinya. Pemeran utama pelaksanaan tugas dan fungsi perpustakaan adalah pemimpin atau kepala perpustakaan yang diangkat oleh penyelenggara.

Pemimpin perpustakaan ini yang mengelola seluruh kegiatan yang berlangsung di perpustakaan. Jadi tugas pengelola (manajemen) perpustakaan baru dilaksanakan setelah pembentukan perpustakaan selesai dan penyelenggaraan, yaitu organisasi yang menaunginya telah mengangkat pemimpin/ kepala perpustakaan. (Sutarno 2006: 76)

Oleh karena itu keberhasilan penyelenggaraan perpustakaan tergantung kepada pemimpin/ kepala perpustakaan, maka seorang kepala perpustakaan harus dapat menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik. Tugas-tugas itu meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

1. Menyiapkan rencana dan anggaran, terutama anggaran rutin tahunan, dan mengusahakan memperoleh persetujuan untuk dilaksanakan

2. Pengorganisasian pekerjaan

3. Menyediakan dan penyiapan pegawai serta sarana dan prasarana kerja 4. Menggerakkan para pelaksana agar rajin dan bersemangat kerja

5. Melaksanakan kerjasama dengan perpustakaan lain dalam rangka pemanfaatan bersama koleksi dan sarana prasarana perpustakaan

6. Menjalin hubungan baik dengan atasan penyelenggaraan, pembinaan mitra kerja, dan unit-unit kerja terkait lainnya

(21)

8. Melakukan evaluasi terhadap rencana program, pelaksanaan penggunaan sumberdaya perpustakaan serta menyiapkan konsep perbaikan dan peningkatan

9. Membuat dan memberikan laporan dan pertanggung jawaban pelaksanaan program kerja kepada atasan

Agar semua tugas pengelolaan diatas dapat dilaksanakan, maka kepala perpustakaan harus dapat dilaksanakan dengan baik, maka kepala perpustakaan harus memahami dengan jelas:

1. Tugas dan fungsi perpustakaan

2. Kewajiban dan tanggung jawab sebagai pemimpin 3. Bidang kegiatan pejabat fungsional pustakawan

4. Kegiatan pembinaan perpustakaan dari perpustakaan Nasional 5. Kebijakan teknis dari penyelenggaraan perpustakaan

Menurut Hermawan (2003: 89) tugas utama perpustakaan adalah berperan aktif melaksanakan tugas fungsi penyelenggaraan perpustakaan tersebut, dengan cara:

1. Menghimpun, menyediakan, menyiapkan, mengolah, mengemas, dan memelihara koleksi bahan pustaka siap pakai, serta sarana informasi lainnya yang sesuai dengan keperluan perpustakaan dan masyarakat pemakai

2. mendayagunakan koleksi, berupa penyediaan system layanan, penyiapan tenaga manusia, penyediaan sarana dan prasarana, serta menginformasikan atau mempromosikan koleksi dan jasa kepada masyarakat

(22)

Selanjutnya agar pengelolaan perpustakaan dapat berjalan baik, maka para pelaksana tersebut perlu mengerti, memahami dan mampu menerapkan prinsip-prinsip. Prinsip-prinsip manajemen tersebut menurut Henry (2003: 90) adalah:

1. Pembagian kerja 2. Kewenangan

3. Kepatuhan bawahan kepada pemegang kewenangan

4. Kesatuan pimpinan, satu kepala, dan satu program untuk semua orang 5. Kesatuan gerak, satu kepala, dan satu program untuk setiap orang

6. Kepentingan umum organisasi diutamakan daripada kepentingan pribadi atau kelompok

7. Penghargaan kepada setiap pegawai dengan adil sesuai dengan jasa dan prestasinya, yang memuaskan

8. Organisasi yang terpusat (sentralistis) atau desentralistis 9. Jenjang herarkhi dari atas kebawah dan dari bawah keatas 10.Asas keterlibatan dalam organisasi

11.Asas kewajaran atau keadilan

12.Asas tidak sering ada reorganisasi (supaya stabil)

13.Asas adanya prakarsa tumbuhnya inisiatif dari bawahan kepada atasan 14.Asas kerukunan dalam organisasi

Selain prinsip-prinsip manajemen seperti telah di uraikan diatas, maka dalam penyelenggaraan perpustakaan perlu menerapkan fungsi-fungsi manajemen dengan benar pula. Mengenai fungsi manajemen ini, banyak sekali pendapat yang diketengahkan oleh para pakar.

Salah satu adalah yang dikemukakan oleh George (1980: 32), yaitu yang terdiri atas:

(23)

Berikut akan dibahas satu persatu fungsi manajemen tersebut: 1. Perencanaan

Perencanaan atau planning merupakan fungsi yang pertama dalam manajemen. Perencanaan adalah rangkaian perhitungan dan menentukan tentang apa-apa yang akan dijalankan dalam rangka pencapaian suatu tujuan (objective) yang tertentu, dimana, kapan/ bilamana. Oleh siapa, dan bagaimana tata caranya. Setiap rencana menganudng tiga ciri khas yakni:

1. Salah satu mengenai masa depan, berdimensi waktu kedepan

2. Selalu mengandung kegiatan-kegiatan tertentu dan bertujuan yang akan dilakukan

3. Ada alasan, sebab, motif atau landasan, baik personal, organisasi atau kedua-duanya

Perencanaan yang baik memerlukan kemampuan berpikir yang tertentu, seni tertentu, dan perkiraan kedepan tentang apa yang akan dicapai dan diwujudkan.

Bentuk-bentuk rencana yang praktis dan jitu akan sangat memudahkan pelaksanaan dan pengawasan. Bentuk-bentuk dasar rencana itu adalah:

1. Objektif, yaitu suatu rumusan yang hendak dicapai yang harus jelas dan sebaiknya diketahui oleh semua komponen/ perangkat organisasi

2. Kebijakan yaitu, merupakan pedoman keputusan-keputusan dimasa yang akan datang

3. Mekanisme, prosedur dan metode tentang tata cara dalam melaksanakan segala sesuatu yang akan dijalankan

4. Proses merupakan alur kerja yang konsisten runtut tertib dan berkelanjutan sampai dengan selesai

(24)

2. Pengorganisasian

pengorganisasian (organization) adaah suatu bentuk kerjasama antara kelompok orang, berdasarkan suatu perjanjian untuk bekerjasama guna mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Setiap “bentuk” harus ada konfigurasinya yang tertentu yang disebabkan oleh sesuatu yang didalamnya yang disebut struktur atau kerangka.

Langkah-langkah dalam pengorganisasian adalah sebagai berikut: 1. Mempelajari rencana, terutama dari segi

2. Apa tujuan kegiatan

3. Apa-apa yang harus dilaksanakan 4. Siapa-siapa yang harus menjalankan 5. Bilamana harus dijalankan

6. Dimana harus dijalankannya

7. Menegaskan siapa yang berkuasa dan bertanggungjawab sepenuhnya atas semua rencana kegiatan tersebut

8. Tujuan diperinci menjadi objek (sasaran) sehingga seluruh kegiatan di bagi-bagi, akhirnya mendapat unit-unit kerja atau unit tugas pengadaan, pengolahan, layanan dan lain sebainya

9. Setiap unit kerja dipertanggungjawabkan kepada suatu kelompok, bagian atau seksi orang-orang dengan pimpinan pada seorang kepala masing-masing

10.Kepada setiap kepala unit didelegasikan kewenangan serta tanggungjawab yang sesuai dengan bobot unitnya

11.Dari semua apa yang diatur tersebut di atas dibuat skema atau bagan organisasi (organization chart) dan peraturan-peraturan beserta instruksi-instruksinya sehingga tidak bertentangan dengan struktur organisasi yang sudah ditetapkan atasan

Secara singkat pengorganisasian diperpustakaan ada tiga kegiatan pokok, yaitu: 1. “division of work” atau pembagian kerja

(25)

3. “estabilishment of the relationships between positions and units to facilitate harmonius teamwork”, yaitu menciptakan tata hubungan antara jabatan-jabatan dan unit-unit agar dapat berkembang dan menjadi tim yang harmonis

3. Penggerakan

Penggerakan (actuating) dijalankan oleh para pimpinan dengan menerapkan ilmu dan seni (science and art) setelah adanya rencana dan organisasi. Ilmu adalah kemampuan dan keterampilan berdasarkan konsep dan teori yang diperoleh, baik melalui buku-buku ilmiah maupun pengalaman. Seni adalah kemampuan menggerakakkan bawahan untuk mau dan bersedia menjalankan tugas dan kewajibannya atas kesadarannya sendiri tanpa paksaan dari atasan.

Penggerakan merupakan pelaksanaan atas pelaksanaan dan pengorganisasian. Pengorganisasian adalah aktivitas-aktivitas atau kegiatan utama sehari-hari seorang kepala atau manajer. (Sutarno 2006: 96)

2.2.3 Pembinaan Perpustakaan

Pembinaan perpustakaan pada dasarnya merupakan kelanjutan setelah pembentukan atau pendirian selesai dan pengelolaan berjalan sebagaimana mestinya. Pembinaan perpustakaan dilakukan dengan maksud agar perpustakaan yang bersangkuta maupun menampung perkembangan informasi, ilmu pengetahuan, dan teknologi serta cenderung berkembang sesuai dengan kebutuhan pemakai.

(26)

Defenisi pengolahan bahan pustaka Sutarno (2006: 172) “ pengolahan atau prosedding adalah pekerjaan yang diawali sejak koleksi diterima diperpustakaan sampai dengan penempatan di rak atau ditempat tertentu yang telah disediakan untuk kemudian siap dipakai oleh pemustaka”.

Menurut Sumardji (1993: 25) “kegiatan pengolahan bahan koleksi adalah kegiatan mempersiapkan bahan koleksi yang telah diperoleh, agar dengan mudah dapat diatur di tempat-tempat atau rak-rak penyimpanan sehingga memudahkan pula untuk dilayankan kepada para pemakai koleksi perpustakaan”.

Kegiatan pengolahan koleksi bahan pustaka antara lain meliputi : 1. Klasifikasi.

Berasal dari kata classification, dari kata kerja to clasiffy, yang berarti menggolongkan dan menempatkan benda-benda yang sama disuatu tempat. Sedangkan menurut Sumardji (1994: 23) klasifikasi adalah kegiatan mengelompokkan bahan koleksi sesuai dengan macamnya dan bidang ilmunya masing-masing,

misalnya :

1. Kelompok buku teks.

2. Kelompok penerbitan berkala. 3. Kelompok bidang ilmu pengetahuan.

Pada prinsipnya klasifikasi atau pemberian kode notasi harus diusahakan agar dapat membuat pembantu pemakai, bukan sebaliknya malahan mempersulit pemakai, karena notasinya sulit dimengerti.

2. Inventarisasi

(27)

Data pustaka yang didaftarkan pada buku induk meliputi : a. Nama pengarang

b. Judul buku

c. Tanggal diterima di perpustakaan d. Tahun terbit

e. Edisi

f. Nama penerbit

g. Tempat dan tahun terbit

h. Sumber (membeli, sumbangan atau lainnya)

i. Keterangan lain yang di anggap perlu, seperti harga, jumlah eksemplar, dan seri.

3. Katalogisasi

Menurut Sutarno (2006: 182) “katalogisasi merupakan proses mengkatalog koleksi bahan perpustakaan di perpustakaan seperti buku, majalah, klipping, brosur, dan laporan tertentu serta membuat deskripsi data bibliografi suatu bahan pustaka menurut standart atau peraturan tertentu”.

Keterangan atau deskripsi katalog mencakup :

a. Tajuk entri yang berupa nama pengarang utama (heading) b. Judul buku, baik judul utama maupun sub judul

c. Keterangan tentang kota terbit, nama penerbit, dan tahun terbit

d. Keterangan tentang jumlah halaman, ukuran buku, ilustrasi, indeks, tabel bibliografi, dan appendiks

e. Keterangan singkat mengenai isi penerbit, judul asli, dan pengarang aslinya (apabila buku tersebut hasil terjemahan).

4. Pelabelan

(28)

5. penyimpanan dan penyusunan koleksi

Penyimpanan dan penyusunan koleksi (shelving), adalah suatu kegiatan menyimpan koleksi bahan pustaka yang telah di olah / diproses menjadi koleksi perpustakaan pada rak-rak buku / pustaka berdasarkan susunan menurut kelompok macamnya dan bidang ilmunya masing-masing maupun urutan penempatan (callnumber).

2.2.4 Pembinaan Sumber Daya Manusia

Pembinaan sumberdaya manusia adalah pembinaan seluruh pegawai perpustakaan. Pembinaan tersebut dilakukan terhadap karyawan/ pegawai sebagai manusia seutuhnya, jasmaniah dan batiniah.

Oleh karena itu pembinaan yang dilakukan meliputi:

1. Manusia secara pribadi meliputi dengan melihat bahwa manusia mempunyai kepribadian, harkat dan martabat (harga diri), sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa, memiliki kemampuan dan potensi, kemauan, ide, konsep, serta pemikiran.

2. Manusia sebagai mahluk social atau masyarakat, dan terikat oleh norma, nilai, dan kaidah yang berlaku di masyarakat tersebut.

3. Manusia sebagai anggota korporasi yang terikat dengan aturan, tatatertib dan budaya.

4. Manusia sebagai pegawai yang mempunyai kewajiba, tanggung jawab dan hak-haknya.

5. Manusia sebagai mahluk yang memiliki hak-hak asasi dan kebeasan yang harus dihormati secara wajar.

2.3 Pendayagunaan Koleksi Perpustakaan

(29)

Pembina layanan adalah usaha perpustakaan merumuskan berbagai ketentuan kebijakan yang akan diterapkan pada layanan, merancang dan menyiapkan system layanan yang tepat berikut sarana dan prasarana, serta pengusaha mempromosikan/ memasyarakatkan bersamaan dengan pemberian layanan kepada pemustaka. Pembinaan layanan mencakup:

1. Merumuskan berbagai ketentuan dan kebijakan layanan.

2. Merancang jenis layanan yang akan diterapkan dan menyiapkan tenaga serta sarana-prasarana.

3. Pembuatan pedoman tata tertib penggunaan perpustakaan.

4. Pemasyarakatan (publikasi dan promosi) perpustakaan. (Hartono, 1986:35)

2.4 Ketentuan Pemakai Perpustakaan

Ada sejumlah hal yal yang harus di terapkan oleh perpustakaan yang terkait dengan pemakai perpustakaan oleh masyarakat, khususnya koleksi bahan pustaka. Hal-hal itu meliputi:

1. Siapa saja yang akan dilayani.

2. System layanan terbuka (opened acces) atau system tertutup (closed acces).

3. Syarat-syarat keanggotaan.

4. Bahan pustaka yang boleh dan tidak boleh dipinjamkan.

5. Jumlah bahan pustaka yang boleh atau tidak boleh dipinjamkan.

6. Sanksi bagi keterlambatan pengembalian, menghilangkan, atau merusak bahan pustaka.

7. Jenis layanan yang akan diselenggarakan kepada masyarakat dan lain-lain. (Darmono, 2001: 42)

2.5 Pembinaan Pemakai

(30)

Setelah segala sesuatunya dipersiapkan, maka kegiatan selanjutnya adalah upaya untuk mengajak, menarik, atau “mengundang” masyarakat berkunjung ke perpustakaan atas kesadaran dan kemauannya sendiri.

Dalam rangka memenuhi kebutuhannya dibidang informasi dan ilm pengetahuan yang dapat ditemukan dan dipenuhi di perpustakaan.

Pembinaan masyarakat pemakai perpustakaan dapat dilakukan dengan cara:

1. Mengadakan bimbingan perpustakaan. Yaitu menuntun, mengarahkan, membimbing dan memberikan penjelasan tentang tatacara menggunakan kartu catalog, menelusuri sumber informasi, dan menggunakan pedoman perpustakaan yang lain.

2. Melakukan sosialisasi publikasi dan promosi perpustakaan yakni dengan cara: 1. membuat papan nama dan papan penunjuk perpustakaan, 2. mengadakan kegiatan yang menarik dan melibatkan anggota, 3. membuat sarana publikasi melalui media cetak dan elektronik, 4. mengadakan pameran perpustakaan, 5. mengadakan pertemuan/ forum ilmiah, 6. mengundang para tokoh, pakar, figure public untuk hadir di perpustakaan, 7. mengadakan berbagai perlombaan dengan hadiah, piala, piagam penghargaan, 8. memajang bahan pustaka baru bidang tertentu pada ruang pamer yang disediakan.

(Sutarno, 2006: 112)

Upaya tersebut dilakukan secara teratur dan terus menerus agar masyarakat dapat selalu mengikuti perkembangan yang tejadi di perpustakaan atau dengan kata lain. Masyarakat tidak ketinggalan informasi tentang perpustakaan. Pemasyarakatan perpustakaan mempunyai beberapa sasaran yaitu:

1. Menginformasikan atau memberitahukan kepada pemakai 2. Mengingatkan pemakai

3. Menarik perhatian pemakai

(31)

Dalam kondisi tertentu sudah mulai berkembang perpustakaanatau pusat dokumentasi yang “menghasilkan” pendapatan dari penyelenggaraan layanan informasi.

[image:31.595.96.538.176.519.2]

Sumber: Sutarno (2006: 115)

Gambar 1. Lingkungan Perpustakaan 2.5.1 Minat Baca

Minat seseorang terhadap sesuatu adalah kecenderungan hati yang tinggi, gairah atau keinginan seseorang tersebut terhadap sesuatu. Minat baca seseorang dapat diartikan sebagai kecenderungan hati yang tinggi orang tersebut kepada suatu sumber bacaan tertentu. Budaya adalah pikiran atau akal budi yang tercermin dialam pola pikir sikap, ucapan dan tindakan seseorang di dalam hidupnya.(Sutarno, 2001: 27)

PEMERINTAH

PERPUSTAKAAN

MASYARAKAT/ LEMBAGA PENDIDIKAN PENYEDIA/

SUMBER INFORMASI

(32)

Minat diawali dari sesuatu yang sering atau biasa dilakukan sehingga akhirnya menjadi suatu kebiasaan atau budaya.

Budaya baca seseorang adalah suatu sikap dan tindakan atau perbuatan untuk membaca yang dilakukan secara teratur dan berkelanjutan. Seorang yang mempunyai budaya baca adalah bahwa orang tersebut telah terbiasa dan berproses dalam waktu yang lama didalam hidupnya selalu menggunakan sebagian waktunya untuk membaca.

Faktor yang menjadi pendorong atas bangkitnya minat baca ialah ketertarikan, kegemaran dan hobi membaca, dan pendorong tumbuhnya kebiasaan membaca adalah kemauan dan kemampuan membaca. Berseminya budaya baca adalah kebiasaan membaca, sedangkan kebiasaan membaca terpelihara dengan tersedianya bahan bacaan yang baik, menarik, mamadai, baik jenis, jumlah, maupun mutunya.

Ketika diamati dengan cermat ada beberapa factor yang mampu mendorong bangkitnya minat baca. Faktor-faktor tersebut adalah:

1. Rasa ingin tahu yang tinggi atas fakta, teori, prinsip, pengetahuan, dan informasi.

2. Keadaan lingkungan fisik yang memadai, dalam arti ketersediaan bahan bacaan yang menarik, berkualitas, dan beragam.

3. Keadaan lingkungan sosial yang lebih kondusif, maksudnya adalah adanya iklim yang selalu dimanfaatkan dalam waktu tertentu untuk membaca. 4. Rasa haus informasi, rasa ingin tahu, terutama yang aktual.

5. Berprinsip hidup bahwa membaca merupakan kebutuhan rohani. (Rimbarawa 2006: 29)

(33)

Namun yang paling penting adalah bahwa hal itu seharusnya dimulai dengan tindakan nyata, tidak terbatas wacana atau discourse.

[image:33.595.115.530.176.353.2]

Sumber: Sutarno (2006: 30)

Gambar 2 . Proses Pembentukan Budaya Baca

Perpustakaan dapat menjadi ‘alat’ untuk menumbuhkan dan meningkatkan minat baca bila perpustakaan dapat berfungsi sebagai pusat minat baca.

Diantara fasilitas yang bisa meningkatkan kegemaran membaca juga adalah perpustakaan universitas. Perpustakaan yang ada belum sepenuhnya dapat memenuhi harapan sebagai tempat/ sarana untuk mendorong dalam membiasakan siswa belajar secara mandiri. Tidak semua perpustakaan yang koleksinya bisa mejawab kebutuhan informasi yang memadai atau dikelola dan dimanfaatkan secara professional.

(Jeni 2006 :276)

Ada beberapa cara yang dapat dipergunakan untuk membantu meningkatkan dan membudayakan minat baca dikalangan perguruan tinggi, beberapa diantaranya ialah:

1. Memperbaiki silabus atau system belajar mengajar di perpguruan tinggi. memperbaiki kurikulum baru, yang berbasiskan kompetensi.

Dengan pelaksanaan kurikulum baru untuk mahasiswa diharapkan MINAT BACA

SELERA

KOLEKSI BUDAYA

BACA

(34)

dengan membaca berbagai jurnal ilmiah, makalah dan lainnya sehingga penelitian mereka dapat dipertanggung jawabkan. Selain memperbaiki sistem belajar mengajar dan silabus yang ada di perguruan tinggi, tidak ada salahnya juga memberikan penekanan kepada para mahasiswa untuk memperbaiki pola belajar mereka. Apabila mereka belajar hanya pada saat esok ada ujian, hendaknya kebiasaan tersebut mulai dihilangkan dengan belajar membaca dengan sungguh-sungguh, agar dapat memperoleh esensi dari suatu buku

2. Memperbaiki dan meningkatkan sarana-prasaranaperpustakaan perguruan tinggi. Untuk meningkatkan membudidayakan kebiasaan membaca dikalangan mahasiswa. Untuk menambah koleksi buku yang ada di perpustakaan seharusnya perpustakaan tidak hanya membeli buku-buku baru. Ada banyak cara yang dapat dilakukan agar perpustakaan dapat mempunyai koleksi yang beragam. Untuk menambaha cakupan koleksinya, perpustakaan perguruan tinggi dapat melakukan kerjasama. Salah satu kerjasama yang dapat dilakukan oleh perpustakaan perguruan tinggi adalah dengan melaksanakan “resource sharing” atau pinjam antar perpustakaan

3. Mengadakan lomba penulisan karya ilmiah bagi para mahasiswa 4. Membentuk klub pecinta buku

5. Membuat program buku murah

(35)
(36)

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Gambaran Umum Perpustakaan Akademi Kebidanan Dan Keperawatan Sari Husada Medan

3.1.1Sejarah

Perpustakaan Akademi Kebidanan Dan Keperawatan Sari Husada Medan yang mempunyai misi “Gunakan Buku Sebagai Sarana Informasi Manjur Untuk Melayani, Membantu, Merawat, Menyayangi Dan Membimbing Masyarakat Untuk Hidup Lebih Sehat”

Perpustakaan Akademi Kebidanan Dan Keperawatan Sari Husada Medan tidak terlepas dari ikatan Kesehatan Husada sebagai Instansi yang menaunginya. Perubahan organisasi banyak pengaruhnya pada kondisi perpustakaan tersebut. Masalah anggaran dianggap bukan masalah bagi pengembangan perpustakan tersebut karena perpustakaan Akademi Kebidanan Dan Keperawatan sari Husada Medan sangat diberikan perhatian oleh instansi yang menaunginya demi perkembangan perpustakaan tersebut.

Perpustakaan Akademi Kebidanan Dan Keperawatan Sari Husada Medan yang berdiri sejak 26 juni 2007, yang awalnya memiliki jumlah koleksi sebanyak 200 judul 500 eksemplar, perpustakaan tersebut berkembang dengan baik dari tahun ke tahun, koleksi buku di Perpustakaan Akademi Keperawatan dan Kebidanan Sarihusada Medan sebagian adalah terdiri dari buku-buku yang koleksinya sudah ratusan tahun namun buku tersebur masih sangat ber arti dikarenakan ilmu yang ada didalamnya adalah ilmu-ilmu yang mempunyai kajian sangat penting bagi pemakainya.

(37)

Seluruh koleksi Perpustakaan Akademi Kebidanan Dan Keperawatan Sari Husada Medan disesuaikan dengan bidang pelajaran yang di butuhkan sesuai dengan kurikulum masing-masing tiap jurusan.

3.1.2Jam Buka

Setiap perpustakaan mempunyai jam layanan. Demikian juga perpustakaan Akademi Kebidanan Dan Keperawatan Sari Husada Medan adalah sebagai berikut:

Senin- Kamis : 08.00 – 16.00 WIB

Jum’at : 08.00 – 11.30 & 13.00 – 15.00 WIB

3.1.3Peraturan Dan Tata Tertib Perpustakaan Akademi Kebidanan Dan Keperawatan Sari Husada Medan.

Guna mengoptimalkan pelayanan kepada pengguna perpustakaan Akademi Kebidanan Dan Keperawatan Sari Husada Medan membuat beberapa peraturan. Adapun peraturan dan tata tertib yang terdapat di perpustakaan Akademi Kebidanan Dan Keperawatan Sari Husada Medan adalah sebagai berikut:

1. Peraturan peminjam koleksi

a. Peminjam hanya berlaku bagi pegawai, mahasiswa, dan staf b. Batas peminjaman maksimal 3 eksemplar

c. Waktu meminjam 14 hari, perpanjangan maksimal 2 kali

d. Untuk keperluan penyelesaian tugas, anggota dapat meminjam dengan mengajukan sebagai “peminjam khusus” maksimal 5 eksemplar

e. Buku harus dikembalikan sesuai tanggal jatuh tempo, keterlambatan akan di informasikan melalui surat pemberitahuan kepada peminjam

f. Status keanggotaan peminjam akan diblokir jika terlambat mengembalikan koleksi lebih dari 42 hari sejak tanggal peminjaman

(38)

2. Tata tertib perpustakaan Akademi Kebidanan Sari Husada Medan a. Menunjukkan kartu anggota perpustakaan

b. Setiap pengunjung perpustakaan harus mengisi buku tamu c. Menitipkan tas atau barang lainnya di tempat penitipan barang

d. Pengunjung tidak diperbolehkan mengembalikan sendiri koleksi ke rak buku, cukup letakkan di meja baca

e. Komputer penelusuran tidak di perkenankan untuk kepentingan lain f. Menjaga kebersihan dan ketenangan perpustakaan

g. Tidak dibenarkan merokok, makan, dan minum selama di perpustakaan h. Bertanggung jawab dalam kerusakan koleksi

3.1.4 Struktur Organisasi

[image:38.595.76.512.378.613.2]

Sumber: Buku Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Akademi Kebidanan Sari Husada Medan

Gambar 3: Bagan Struktur Organisasi Perpustakaan Akademi Kebidanan Dan Keperawatan Sari Husada Medan

Senat Dekan

Bid. Akademik Bid. Adm Umum/

Keuangan

Bid. Kemahasiswaan/ Alumni

Dosen Wali KTU/ Wk. KTU BPMF/SMF

Bahagian Akademik

Bahagian Keuangan

Bahagian Adm. Umum

Adm. Mahasiswa

(39)

Didalam setiap instansi perlu adanya struktur organisasi yang jelas, semua anggota mengetahui kedudukan dan tanggung jawab atas pekerjaan yang telah mereka laksanakan. Perpustakaan Akademi Kebidanan Dan Keperawatan Sari Husada medan.

Berdasarkan kedudukan, bagian perpustakaan Akademi Kebidanan Dan Keperawatan Sari Husada Medan bertanggung jawab kepada kepala dan tata usaha.

3.1.5 Struktur Organisasi Mikro

Struktur organisasi mikro perpustakaan Akademi Kebidanan Dan Keperawatan Sari Husada Medan:

[image:39.595.113.510.359.588.2]

Sumber: Hasil Wawancara dengan staf Perpustakaan Akademi Kebidanan Dan Keperawatan Sari Husada Medan.

Gambar 4: Bagan Struktur Organisasi Mikro Akademi Kebidanan Dan Keperawatan Sari Husada Medan

Referensi Pengadaan

Pengolahan

Penyusunan

Sirkulasi DEKAN

(40)

Struktur organisasi adalah struktur yang menggambarkan tentang Perpustakaan Akademi Kebidanan Dan Keperawatan Sari Husada Medan :

1. Pelayanan Teknis

a. Pengadaan bahan pustakan b. Pengolahan

c. Penyusunan (shelving) 2. Pelayanan pengguna

a. Sirkulasi b. Referensi

3.2 Tenaga Perpustakaan

Perpustakaan Akademi Kebidanan Dan Keperawatan Sari Husada Medan dikelola oleh dua orang pegawai perpustakaan yang masing-masing bertugas untuk mengawasi segala kegiatan perpustakaan, masing-masing staff berperan untuk melayani pengguna. Pada bagian sirkulasi, bedang pemeliharaan bahan pustaka, penyusunan bahan pustaka, perawatan, kegiatan lainnya untuk pelestarian bahan pustaka.

[image:40.595.114.516.538.613.2]

Dilihat dari segi pendidikan perpustakaan seharusnya memiliki pendidikan minimal DIII perpustakaan, untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel-1: Daftar Nama Pegawai Perpustakaan Akademi Kebidanan Dan

Keperawatan Sari Husada Medan

No Nama Jabatan Pendidikan

1 Aprilina Damanik Bagian Sirkulasi SMU

2 Evi Bagian Pelayanan Pemakai S1 Akuntansi

Sumber: Hasil Wawancara Penulis Dengan Pegawai Perpustakaan Akademi Kebidanan Dan Keperawatan Sari Husada Medan.

Berikut ini adalah deskripsi pekerjaan masing-masing staff: 1. Bagian Sirkulasi

(41)

c. Pengetikan label buku 2. Bagian layanan pemakai

a. Membuat formulir untuk anggota perpustakaan

b. Mengerjakan proses pengembalian dan peminjaman bahan pustaka yang ada di perpustakaan

c. Memberi informasi kepada pengunjung tentang koleksi perpustakaan

Berdasarkan uraian di atas terlihat bahwa staf yang ada diperpustakaan tersebut telah terlatih dalam menjalankan tugas pelayanan perpustakaan.

[image:41.595.111.512.381.489.2]

3.3 Perkembangan Jumlah Koleksi

Tabel-2: Perkembangan Jumlah Koleksi Perpustakaan Akademi Kebidanan Dan Keperawatan Sari Husada Medan 2008 – 2011

Tahun Jumlah Koleksi

Judul Eksemplar

2008/ 2009 600 800

2009/ 2010 800 1200

2010/ 2011 900 1.500

Sumber: Perpustakaan Akademi Kebidanan Dan Keperawatan Sari Husada Medan

(42)
[image:42.595.116.519.133.452.2]

Tabel-3: Jumlah Buku Menurut Klasifikasi Dewey Jumlah Buku Menurut Klasifikasi (DDC)

Nomor Klasifikasi

Jumlah Buku

Judul B.Indonesia B.Inggris Eksemplar

1 000-009 (Karya Umum) 200 200 50 250

2 100-199 (Filsafat) 50 25 25 100

3 200-299 (Ilmu Agama) 75 25 50 100

4 300-399 (Ilmu Sosial) 50 25 25 100

5 400 -399 (Bahasa) 50 25 25 100

6 500-599 (Ilmu Murni) 300 5 5 300

7 600-699 (teknologi) 100 50 50 100

8 700-799 (Kesenian dan Olahraga)

100 50 50 150

9 800-999 (Kesusastraan) 125 100 25 150

10 900-999 (Sejarah) 50 10 - 100

11 Jumlah 900 515 305 1500

Sumber: Perpustakaan Akademi Kebidanan Dan Keperawatan Sari Husada Medan

Adapun koleksi perpustakaan Akademi Kebidanan Dan Keperawatan Sari Husada Medan di peroleh dari:

1. Pembelian

2. Sumbangan dari mahasiswa yang akan menyelesaikan pendidikan 3. Sumbangan dosen

4. Terbitan dari lingkungan sendiri

(43)
[image:43.595.114.511.256.300.2]

Maka perbandingannya adalah 1: 3 angka tersebut menunjukkan masih sangat kurang, sebaiknya perbandingan antara koleksi dan anggota seharusnya 1 : 15. ini adalah merupakan salah satu ciri perpustakaan yang baik, Untuk lebih jelasnya jumlah mahasiswa pada tahun 2008 – 2011 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel-4: Pertambahan Mahasiswa Akademi Kebidanan Dan Keperawatan Sari Husada Medan

Tahun 2008/2009 2009/2010 2010/2011

Jumlah Mahasiswa 150 300 460

Sumber: Perpustakaan Akademi Kebidanan Dan Keperawatan Sari Husada Medan

(44)

3.4 Jenis Koleksi

[image:44.595.112.512.176.365.2]

Adapun jenis koleksi perpustakaan yang tersedia di Perpustakaan Akademi Kebidanan Dan Keperawatan Sari Husada, yaitu:

Tabel-5: Jenis Koleksi Perpustakaan Akademi Kebidanan Dan Keperawatan Sari Husada Medan 2008 – 2011

No Jenis Judul Eksemplar

1 Kesehatan Masyarakat 30 200

2 Perawatan Ibu Hamil Dan Anak 100 300

3 Perawatan Gigi 270 500

4 Referensi 250 250

5 Skripsi 250 250

Jumlah 900 1500

Sumber: Daftar Rekapitulasi Akademi Kebidanan Dan Keperawatan Sari Husada Medan

Jenis koleksi Perpustakaan Akademi Kebidanan Dan Keperawatan Sari Husada Medan disesuaikan dengan masing-masing bidang ilmu yang dipelajari.

3.5 Sarana Dan Prasarana

Perpustakaan Akademi Kebidanan Dan Keperawatan Sari Husada Medan hanya menempati satu ruangan yang berukuran 62, 41 m2.adapun berikut akan diterangkan tentang perlengkapan yang dimilki oleh perpustakaan Kebidanan Dan Keperawatan Sari Husada Medan meliputi:

1. Perpustakaan Akademi Kebidanan Dan Keperawatan Sari Husada Medan mempunyai 5 rak buku dalam bentuk yang sangat sederhana namun dirancang dengan berbagai seni sehingga kelihatan sangat menarik, yang didalamnya disusun beraneka ragam koleksi buku perpustakaan, memiliki 25 kursi dan 15 meja baca yang masing-masing disusun dengan sangat menarik. 1 buah lemari kaca yang mana digunakan untuk koleksi referensi baik berupa ensiklopedi dan koleksi referensi lainnya

(45)

3. Memiliki 3 set komputer, 2 kipas angin yang terletak padabagian atas sudut perpustakaan

Salah satu yang menjadi peranan penting dalam kelancaran proses kegiatan membaca, baik kegiatan lainnya di perpustakaan dan peningkatan prestasi perpustakaan adalah sarana dan prasarana berikut adalah sarana dan prasarana perpustakaan Kebidanan Dan Keperawatan Sari Husada Medan:

1. Komputer sebanyak 3 set digunakan untuk keperluan pemakai adapun komputer tersebut hanya di perbolehkan untuk keperluan kampus yakni untuk mencari artikel, mengerjakan tugas-tugas kuliah dan lain sebagainya, perpustakaan tersebut mempunyai syarat atau ketentuan yang di terapkan dalam menggunakan komputer tersebut berikut adalah ketentuannya:

a. Mengisi buku tamu

b. Meninggalkan KTM (Kartu Tanda Mahasiswa) di atas meja pegawai c. Masing-masing pemakai diberikan waktu 30 menit

d. Tidak diperbolehkan menggunakan komputer untuk keperluan lain

2. Lemari kaca: adapun kegunan dari lemari kaca tersebut adalah sebagai tempat dimana untuk penyimpanan koleksi referensi

3. Rak buku sebanyak 5 rak masing-masing terbuat dari kayu, akan tetapi di hiasi hingga sangat menarik, yang didalamnya disusun koleksi buku perpustakaan dan disesuaikan dengan koleksi buku yang telah di labeli sesuai dengan kelasnya masing-masing

4. Mempunyai 25 kursi dan 15 meja yang disusun sedemikian menarik dan rapi sehingga pemakai akan merasa nyaman dalam melakukan kegiatan membaca 5. Mempunyai 2 buah kipas angin yang terletak pada bagian atas ruangan adapun

kegunaannya adalah supaya pemakai akan lebih nyaman dan tidak kepanasan di dalam ruangan

(46)
[image:46.595.115.515.204.401.2]

Dari tahun ketahun fasilitas di perpustakaan tersebut semakin bertambah dan semua fasilitasnya diperoleh adalah dari sumbangan dan pembelian, supaya lebih jelas akan di jelaskan melalui tabel berikut ini.

Tabel-6: Peningkatan Fasilitas Di Perpustakaan Akademi Kebidanan Dan Keperawatan Sari Husada Medan

Tahun 2008/2009 2009/2010 2010/2011

Sarana/ Prasarana

- 1 Unit komputer - 10 kursi, 6 meja

baca - 2 buah lampu - 3 rak buku

- 2 unit komputer tanpa jaringan internet

- 12 kursi 10 meja baca

- 3 buah lampu - 4 rak buku - -1 buah kipas

- 2 unit komputer lengkap dengan kabel card dan jaringan internet - 4 buah lampu - 25 kursi dan 15

meja baca - 5 rak buku - 2 buah kipas Sumber: Hasil wawancara dengan staf Perpustakaan Akademi Kebidanan Dan

Keperawatan Sari Husada Medan

(47)
[image:47.595.116.510.114.282.2]

Sumber: Perpustakaan Akademi Kebidanan Dan Keperawatan Sari Husada Medan

Gambar 5: Rak Buku Koleksi Perpustakaan Akademi Kebidanan Sari Husada Medan

Sumber: Perpustakaan Akademi Kebidanan Dan Keperawatan Sari Husada Medan

Gambar 6: Lemari Koleksi Referensi Perpustakaan Akademi Kebidanan Dan Keperawatan sari Husada Medan 3.7 Data Peminjam Dan Pengunjung

[image:47.595.116.512.366.511.2]
(48)

Pemberian reward seperti ini cukuplah untuk menarik perhatian siswa untuk meminjam buku, atau bahkan meminjam buku perpustakan.

Selain dengan cara seperti itu, pihak perpustakaan Akademi Kebidanan Dan Keperawatan Sari Husada Medan juga memberikan buku baru setiap bulannya. Baik dalam bentuk koleksi buku berupa novel, majalah, atau bahkan buku paket penunjang pelajaran.

Semua itu dilakukan semata-mata bukan untuk koleksi buku saja. Namun agar para mahasiswa mau membaca. Karena dengan membaca, kita bisa mengetahui dunia luar. Seperti dalam pepatah, ”Buku adalah gudang ilmu”.

[image:48.595.111.516.433.529.2]

Berikut para pemenang sebagai Pengunjung paling aktif di Akademi Kebidanan dan Keperawatan Sari Husada Medan pada Ajaran 2010/2011 Semester Ganjil:

Tabel-7: Pengunjung Paling Aktif Berkunjung Diperpustakaan Akademi Kebidanan Dan Keperawatan Sari Husada Medan

Peringkat Nama Jurusan

I Kholifatul Fitriyah Kebidanan Semester 3

II Neni Ningsih Keperawatan Semester 4

III Nanda Puspita Keperawatan Gigi Semester 6 Sumber: Data Reward Akademi Kebidanan Dan Keperawatan Sari Husada

Medan

(49)
[image:49.595.113.517.177.344.2]

Berikut akan dibahas tentang naik dan turunnya pengunjung dan peminjam perpustakaan Akademi Kebidanan Dan Keperawatan Sari Husada Medan dalam bentuk tabel yang dirincikan setiap tahunnya:

Tabel-8: Data Pengunjung dan Peminjam Perpustakaan Akademi Kebidanan Dan Keperawatan Sari Husada Medan

Tahun Jumlah Pengunjung Jumlah Peminjam

Judul Eksemplar

2008 700 56 40 40

2009 740 80 43 45

2010 800 83 50 76

2011 900 100 70 90

Sumber: Data Pengunjung Perpustakaan Akademi Kebidanan Dan Keperawatan Sari Husada Medan.

Dari data pengunjung dan peminjam di atas maka dapat disimpulkan bahwa jumlah pengunjung dan peminjam semakin meningkat dari tahun 2008 hingga tahun 2011, sesuai dengan bertambahnya jumlah mahasiswa maka jumlah pengunjung perpustakaan tersebut semakin meningkat pula.

3.8 Rangkuman

Dari hasil dan pembahasan diatas maka dapat dirangkum berupa kesimpulan sebagai berikut:

a. Adapun pengaruh perkembangan perpustakaan tersebut dapat terlihat dari banyaknya pengunjung perpustakaan yang semakin ramai untuk berkunjung keperpustakaan tersebut baik hanya untuk sekedar berkunjung, melihat-lihat atau mencari bahan referensi untuk tugas namun tetap menjaga dan mematuhi peraturan yang diterapkan di perpustakaan tersebut.

(50)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah di kemukakan dalam bab-bab sebelumnya maka dapat di ambil kesimpulan yaitu:

1. Perpustakaan Akademi Kebidanan dan Keperawatan Sari Husada Medan memberikan layanan kepada pemakai sesuai dengan kebutuhan pemakai. 2. Jumlah koleksi perpustakaan Akademi Kebidanan dan Keperawatan sari

Husada sebanyak 900 judul dan 1500 eksemplar.

3. Perkembangan Perpustakaan Akademi Kebidanan dan Keperawatan Sari Husada Medan ditentukan oleh banyaknya jumlah koleksi yang di sediakan.

4.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis mencoba memberitahukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Hendaknya ruangan perpustakaan diperluas, terutama ruang baca agar pemakai dapat lebih leluasa berada dalam ruangan perpustakaan.

2. Hendaknya semua staf perpustakaan memiliki latar belakang pendidikan dalam bidang perpustakaan.

(51)

DAFTAR PUSTAKA

Darmono. 2001. Manajemen Perpustakaan. Jakarta: Grasindo

Depdikbud, 1997. Aksentuasi Perpustakaan Dan Pustakawan. Jakarta: Sagung Seto.

George, terry. 1986. Buku Belajar Bagaimana Mengembangkan Minat Baca, Jakarta: Grasindo

Hartono, Bambang. 1986, Sistem Pelayanan Informasi Perpustakaan. Jakarta: Arga Kencana Abadi.

Hasugian, Jonner. 2009. Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan Dan Informasi. Medan: USU Press.

Hermawan, Rachman. 2996. Etika Kepustakawanan: Suatu Pendekatan Terhadap Pustakawan Indonesia. Jakarta: Sagung Seto

Fayor, Henry W.2003. Jenis-Jenis Pelayanan Informasi Di Perpustakaan. Jakarta: Madju Jaya

Jahja, Jeni Adria. 2006. Perpustakaan Sebagai Pusat Minat Baca: Usaha Universitas Negeri Jakarta.

Manu, Yakobus. 2003 Penyebab Rendahnya Minat Baca Dikalangan Pelajar. Mahasiswa. http://www.tokogunungagung.co.id/ di akses 21 juli 2012.

(52)

Sujono, 2006. Aksentuasi Perpustakaan Dan Pustakawan. Jakarta : Sagung Seto Sumardji, P. 1992. Pelayanan Refrensi Di Perpustakaan. Yogyakarta : Kanisius

Sulistyo-basuki.1991. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Sumardji, P. 1992. Pelayanan Refrensi Di Perpustakaan, Yogyakarta: Kanisius

Sutarno. 2006. Manajemen Perpustakaan : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Sagung Seto.

Gambar

Gambar 1. Lingkungan Perpustakaan
Gambar 2 . Proses Pembentukan Budaya Baca
Gambar 3:  Bagan Struktur Organisasi Perpustakaan Akademi Kebidanan      Dan    Keperawatan Sari Husada Medan
Gambar 4:  Bagan Struktur Organisasi Mikro Akademi Kebidanan Dan    Keperawatan Sari Husada Medan
+7

Referensi

Dokumen terkait