• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN BIOTEKNOLOGI CENDAWAN MIKORRHIZA ARBUSKULA (CMA) UNTUK PENGEMBANGAN MATERI AJAR SAINS DALAM PEMBELAJARAN AKTIF (ACTIVE LEARNING)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN BIOTEKNOLOGI CENDAWAN MIKORRHIZA ARBUSKULA (CMA) UNTUK PENGEMBANGAN MATERI AJAR SAINS DALAM PEMBELAJARAN AKTIF (ACTIVE LEARNING)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN

BIOTEKNOLOGI

CENDAWAN

N{IKORRHIZA ARBUSKULA (CMA)

UNTUK PENGEMBANGAN

MATERI

AJAR SAINS

DALAM

PEMBELAJARAN

AKTIF

(ACTIVE

LEARNING) Chaliinah, S..

E.

Mihajoeno'.

ABSTRAK

Salah satu peribelajaran sains yang sesuai dengan pembelajaran

aktif

dengan melakukan

praktikunr

Silberman

(2006)

rnenyatakan bahwa pembelajaran

aktif

(active learning)

adalah penrbelajaran yang mengajak siswa untuk melaksanakan kegiatan yang menggunakan koordinasi antara otak kanan dan otak

kiri

untuk mempelajarai masalah, memecahkan masalah dan menerangkan

apa yang telah dipelajari. Pembelajaran aktif adalah fase pembelajaran cepat, menyenangkan,

rupottif

dan melibatkan kemanpuan

individu

dan kelorrpok. Praktikum adalah suatu bentuk pembelajaran melalui kegiatan praktek, baik dilakukan dalam laboratorium maupun dalam lingkunga atau disebut

praktikum

lapangan,

yang diyakini

sebagai sh'ategi pembelajaran

yang

aktif, kreatif

serta menyenangkan peserta

didik.

Melalui praktikum dalam bentuk eksperimen, marrpu menanamkan konsep-konsep

nuteri

yang akan diajarkan. Tujuan yang akan dicapai 1) Mengembangkan model penrbelajaran eksperinren dalam materi ajar Sairx tentang peranan Bioteknologi

CMA

(Cendawan

Mikonhiza

Arbuskula),

2)

memberikan altematif variasi

materi

ajar

Sains

lebih

relevan dan berdayaguna,3) memasyarakatkan Bioteknologi CMA melalui pendidikan untuk peningkatan kualitas sttmberdaya alam hayati nuupun non hayati, sebagai teknologi tepatguna, arnaq

mura\

efisien dan efektif. Mgtode yang digunakan adalah iksploratif materi ajar, yatrg

aiior*r

dalammodel eksperirnen,

urtuk

rnendukung proses penrbelajarn

aktif.

Hasil yang

dicapai menunjukkan

bahwi

model pernbelajaran eksperimen rnerupakan salah

satu

shategi pembelajaran

dalam

kerangka kerja pengajaran. Pengembangan nrateri ajar sangat penting unhrk mendukung proses pembelajiran aktif,

-daJam bentuk eksperimen, karena peserta didik melakukan aktifitas yang siternatii dengan cara kerja

kelonlrok' Pendidikan sebagai salah satu strategi untuk mengeiralkan, mensosialisasikarinioteknologi CMA yang efektif, dan efisien. Kesirrpulan yang diperoleh menunjukkan bahwa pembelajarn

aktif

melalui model eksperirnen dapat rnengaktifkan aspek psikomotoik, afektif dan koqnitif.

KeyWot'rl. Biotehtologi cendawan mikorrhiza arbuslaila, m:c$eri

ajar

sains,

pembelajaran aktif

A.

PENDA}IULUAN

Peningkatan

mutu

peng ajaran

dimulai

dengan pembenahan shategi pembelajaran. Strategi penrbelajaran berhubungan dengan cara mengaj ar yang paling efektif aan

inslen

dalam memberikaln pengalanran belajal yang diperlukan untuk mencapai tujuan khusirs pembelajaran (Ahmadi 1991). Pembelajaran

biologi

yang sesuai dengan pembelajaran

aktif

dengan

praktikunr

Siherman (2006) nrenyatakan bahwa penrbelajaran aktif (active learning) adalah pembelajaran yang mengajak-siswa urtuk rnelaksanakan kegiatan yang menggunakan kooidinasi antara otak kanan

dir

otak

kiri

untuk rnenrpelajarai masalah, memecahkan masalah

dan

menerangkan

apa

ymg

telah

dipelajari. Penrbelajaran

aktif

adalah

fase

pembelajaran cepat, menyenangkan,

roportif dan

meiibatkan kemanrpuan individu dan kelor4rok. Praktikurn adalah suatu benhrk pembelajaran melalui kegiatan praktek.

Ada

dua kelorypok model pembelajaran yaitu pasif dan

aktif.

Kelompok pembelajaran

aktif

cenderurg peserta

didik

lebilr mengingat materi kuliah (retention rate of

lmiwleige).

Olehsebab itu

*

Dosen tetap yayasan YP-LP PT PGRI Universitas PGRI Ronggolawe Tuban

"

Dosen LINS, FMIPA, Prodi Biologi dan Pasca sarjana UNS
(2)

apabila kualitas kelulusan

ingin

diperbaiki, maka pembelajaran

aktif

harus diterapkan. Penerapan pembelajaran

aktif

sepenuhnya, maupun pelengkap pembelajaran tradisional akan meningkatkan

iualitas

pembelajaran (Bonwell 1995). Materi pembelajaran sangatlah pentrng untuk menentukan strategi pernbelajaran,

yang

dapat

mendukung proses pembelajaran

aktif.

Oleh

sebab

itu

p.ttg"inbittgan nrateri ajar penting diberikan dalam pembelajaran

aktif

,

sehingga pengembangan

matiri

terus ditingkatkan, salah satunya dengan penggunaan shategi pembelajaran eksperimen. Dengan demikian diharapkan proses pembelajaran secara aktif pada peserta didik'

Menurut

Ari

Samadhi (2006) pembelajaran aktif adalah pembelajaran yang mengajak siswa urtuk melaksanakan kegiatan yang menggunakan koordinasi antara otak kanan dan otak

kiri

untuk mempelajarai masalah, memecahkan masalah

dan

menerangkan

apa

yang telah

dipelajari. Penrbelajaran

aktif

adalah

fase

pembelajaran cepat, menyenangkan,

suportif

dan

melibatkan kemampuan individu dan kelomPok'

Materi ajar bioteknologi dengan fokus konpetensi dasar Bioteknologi lingkungan, terutama kegiatanpraktek, seperti Teknologi Cendawan Mikorhiza Artuskuia, pengenalan Teknologi CMA dan aplikasinya

ini

selain

perlu

disanpaikan

ke

khalayak, baik pendidik maupun non pendidik, guna mendapatkan informasi, dan manfaat penerapan (praktek).

Banyak laporan ilmiah mengungkapkan peran dan manfaat

CMA

sebagai sarana rehabilitasi dan meningkatkan potensi dan kesuburan tanah serta produktifitas tanaman (Smith

et

al.

2000), nreskipun

di

Indonesia masih sangat sedikit penerapan manfaatnya (Chalimah 2007). Menghadapi ' situasi demikian dipellukan,keterpaduan sarana dan prasarana perbaikan lingkungan dan perilaku masyarakat secara berkelanjutan. Sarana pendidikan masyarakat, perubahan perilaku berbudaya, lebih ramah lingkungan serta belkelanjutan amat penting dan diperlukan rmtuk melgatasi masalah ini. Salah satu nretode

powerfull

dan berdayaguna adalah penyebarluaskan

informasi

maupun teknplogi

tepatggna pada muatan eksha maupun intra kurikuler bidang studi Sains (BiologiXMenlH 2007). Bioteknologi

CMA

adalah teknologi

yang

memanfaatkan

makhluk hidup, yaihr

jamur (cendawan).

CMA

dapat meningkatkan kesuburan tanaman, juga berperan

di

dalam perlindungan tanaman terhadap hama penyakit (Quarles 1999).

CMA juga

sebagai

biokonhol,

terutama yang disebabkan oleh Phytoptora, Rhyzoctonia darr Fusarium pathogens (Yigo et

al.

2000). Beberapa studi nrengungkapkan bahwa

CMA

sinergi dengan agen biokonhol seperti Burkholderia cepacia, Palleroni

&

Holmes (Ravnskov er

al.

2002), Pseudomonas Jluorescens, Migula (Bdwards 1998),

Trichodenna ltarzianum, Rifai (Datnoff 1995), dan Verticillium chlamydosporium, Kamyschko (Rao 1997). Interaksi

tersebut

dinyatakan bahwa

CMA

dapat menpengaruhi tanaman dan aktivitas microbial lahan lainnya, merangsang produksi eksudat akar, phytoaleksin, dan carrpuran phenolik (Norman

et

al.

2000). Peningkatan aktivitas gen pertahanan tanaman terutama

untuk

produlsi chitinase, glucanase; flavonoid biosysthesis, dan phytoaleksins, telah diamati selama perhrnbuhan mycorrhizal (Hdrrison 1997). Sehingga keberadaan CMA sangat penting di dalam lingkungan.

CMA adalah simbion penting dalam perakaran, karena mafipu bersimbiosis dengan sebagian

besar familia tanaman darat (91%), di antaranya adalah tanaman komersial kelompok tanaman pangan, hortikultula, kehutanan, perkebunan, dan pakan ternak (Smith

&

Read

1997). Namrm demikian infektifitas dan efektifitas teknologi

CMA

diperoleh

didalam lingkungan tanaman target. Selain untuk menucu pertumbuhan

tanaman,

CMA juga

dapat

digunakan untuk pengembalian lahan tercemar, rnaupun rehabilitasi lahan bekas penambangan.

Dali

uraian

tentang

pentingnya CMA, maka teknologi tersebut cocok untuk dikembangkan di Kabupaten Tuban, maka perlu adanya kaji tindak tentang penerapan Bioteknologi

CMA

pada masarakat

di

Tuban

Brundertt

et al.

(1996) menyatakan bahwa manfaat mikoriza sangat penting daiam ekosisterrl yaitu berperan dalam siklus hara, memperbaiki shuktur tanah dan

**yaitukatt

karbohidrat dari akar

ke

orginisme tanah yang

lail.

Mikoriza mengeluarkan enzim fosfatase dan asam organik, khususnya oksalat, yang mernbantu

pembebasan fosfat.

(3)

Dengan mempertimbangkan kebutuhan peningkatan kualitas materi ajar lebih sesuai dengan lingkungan, peserta

didik

dan variasi informasi Bioteknologi lebih beraganq serta manfaat hasil

ptJr.r

b-"luiur-*"t gajar peserta didik dan keuntungan penerapan bioteknologi

CMA

dalam kegiatan praktek, sebagaimana relevarni materi

Telnologi CMA

menjadi alternatif lebih

baik

disanpaikan

sebagai materi ajar kompetensi dasar

Biotelnologi-B.

PERUMUSAN

MASALAH

Berbagai macam

cara

rur'tuk peningkatan sumberdaya manusia, salah satunya adzlah penilgkatan mutu pendidikan. Peningkatan tersebut tidak.hanya pada pendidik, tetapi penyanpaian

inateri

dan surnber

materi yang umunnya

sebagai kendala.

Variasi model

pembelajaran dan pengembangan materi pembelajaran yang menarik, dapat memberi motivasi belajar, sehingga anak

didik

dapat mengembangkan potensi, baik sisi

kognitfl

afektif dan psikomotorik. Oleh

sebab

itu penrbekalan model dan pengembangan materi Biologi perlu diberikan Modei pembelajaran dengan pendekatal keh'arrqlileur, salah

satu

dengan cara eksperimen, merupakan

model

y*g

saat

ini

diterapkal, karena

drtgat

model eksperimen ketiga aspek (kognitif, afektif dan psikomotorik) akan diaktiffan, sehing dapat berkembang secara optimal.

Namtn

umunmya pendidik masih kesulitan dalam menerapkan rnodel eksperimen, dan juga bahan ajar yang akan disanpaikan kurang dikuasai.

Oleh

sebab

itu

penerapan Bioteknologi

khususnya

Cendawan

Mikorrhiza

Arbuskula penting diberikan sebagai pengenrbanganbuhan ajar .

Bioteknologi yang semakin aplikatif masih banyak dan perlu didiseminasikan lebih kepada pengguna termasuk dalam satuan pendidikan, sebagai bagian kulikulum berbasis koupetensi maupun relevansi dengan lingkungan anak didik. Kondisi sunrber daya alam di Tubanbelurn dimanfaatkan dan diberdayakan secara optimal, misalkan pendaya gunaan lahan, disaat musim kemarau banyak lahan yang dibiarkan merana, karena tanaman banyak mengalami ganggun disaat musim kering. Kondisi tanah kapur, tidak akan kekulangan air, namun keberadaan air jauh dibawah, sehingga akar tanaman tidak dapat menjangkaunya. Disatu sisi air adalah bahan baku wrtuk proses fotosintesis, energi yang dihasilkan digunakan

untuk

pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Proses fotosintesis yang terganggu akan menturrnkan kualitas pertumbuhan dan perkembangan tanaman, secara tidak langsung tanaman rnudah terserang penyakit akibatnya produksi buah menurun, dan akan merugikan petani. Disatu

sisi

teknologi pompanisasi

air

memerlukan biaya yang

tinggi,

sehingga dapat menekan penghasilan produsen ( petani).

Bioteknologi

CMA

merupakan solusi tepat unhrk menanggulangi permasalahan terjadi di Kabupaten Tuban khususnya dan

di

terryat lain pada umumnya, untuk permasalahan sarna. Maka Bioteknologi CMA perlu disosialisasikan pada masyarakat yang menjadi target agar dapat memahami pentingnya Biotelnologi tersebut rntuk pemberdayaan sumber daya alarrq dan peningkatan produksi

secara optimal. Dengan informasi melalui pendidikan sangat

tqat,

dan sosialisasi Bioteknologi

CMA

melaui nrurid dan guru dapat meningkatkan pemahaman kondisi lingkungan, dan pemberdayaan srunberdaya alam secara sinergis, diharapkan memberdayakan sumber daya alam lebih profesional.

Dengan demikian penerapan Bioteknologi

CMA

bidang

studi

Sains dapat dilaksanakan. Belkaitan dengan permasalahan tersebut di atas dapat dirumuskan sebagai berikut:

1.

Bagaimanakah pengembangan mateli ajar untuk pelalcsanaan pembelajaran aktif

2.

Bagaimanakah rnodel pembelajaran yang akan digunakan dalampenyarrpaian materi belajar ?

3.

Bagaimanakah strategi dalammemasarakatkan Bioteknologi CMA melalui pendidikan ????

C.

TUJUAN

KEGIATAN

Menerapkan dan menginformasikan Bioteknologi

CMA

sebagai sumber pengayaan materi, yang sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan di Kabupaten Tuban.

1.

Mengembangkan model pembelajaran eksperinren dalam materi ajar Sains tentang peranan Bioteknologi CMA,,
(4)

2.

Memberikan alterlatif variasi materi ajar Sains lebih relevan dan berdayaguna

3.

Memasyarakatkan

Bioteknologi

CMA

melalui

pendidikan

unhrk

peningkatan kualitas sunrberdaya alarn hayati maupur non

hayati,

sebagai teknologi tepatguna anurn, mulah, efisieu dan efektif.

D.

MA}IFA{T

KEGIATAN

1.

Hasil kegiatan

ini

diharapkan dapat menjadi masukan dan pertimbangan pendidik, tentang

.

manfaat penelapan Bioteknologi CMA sebagai teknologi efektif untuk pemberdayaan sumber

daya alanr

2.

Pelaksanaan kegiatan

ini

diharapkan dapat meningkatkan peran Perguruan

Tinggi

dan

konhibusinya terutama pada peningkatan kualitas pendidikan serta pembangunan masyalakat

secala tulllll1r

3.

Disaqring

itu

dapat memfasilitasi penerapan hasil peneiitian dalam kegiatan pengabdian

sebagai wujud nyata pelaksanauTTridharma Perguruan Tinggi pada pernbangunan masyarakat sekitar.

E.

METODE PENERAPAN

IPTEK

Metode yang digunakan untuk penerapan teknologi CMA sebagai pengemb anganmateri ajar, dalam bentuk petunjuk

praktikum

Diharapkan dengan metode telsebut rlapat dengun

*oduL

dilaksanakan, dan diketahuai Apa dan bagaimana Bioteknolgi CMA. Sebagai landasan pemikiran di dalanr penelapan pengembangan

materi

ajar, yang berisikan tentang Bioteknologi

bMA,

yaitu karakterisasi CMA" perbanyakan CMA, isolasi CMA dan Baku mutu Inokulum CMA. Materi tersebut digrurakan sebagai pengkayaan maupun pengembangan materi ajar, rnenggunakan model eksperimen, yang disajikan dalam bentuk petunjuk praktikum

Titik

tolak dari

ulaian diatas,

dapat memberikan gambaran pentingnya penerapan Bioteknologi melalui pendidikan, agar pengembangan dan penerapan CMA dapat segera tercapai, dan pengenrbangan materi ajar dapat diterapkan, sehingga diharapkan dapat meningkatkin kualitai materi

ajar, nraupur Out

put

peserta didik

Kegiatan yang akan dilakukan adalah menyusun materi ajar, melalui sh-ategi pembelajaran dengan eksperirnen. Disenrinasi dalam bentuk pembelajaram, terbatas materi

Biotiknologi

Clvla. praktek khusus untuk tenaga pendidik. Dihalapkan dengan penerapan iptek melalui eksplirasi dan

cara

pertanfaatan

melalui inokulasi

dengan tanaman

holtikultura,

dapat memba-nhr dalam pengembangan model dan materi ajar, serta merrpermudah caia penerapan Bioieknologi CMA.

F. HASIL

RANCANGAN PENGEMBANGAN

MATERI

AJAR

BIOTEKNOLOGI CMA

l.

Gambaran Kegiatan Belajar Nlengajar

Hasil

penelusu'an pustaka menunjukkan

bahwa

pernbelajaran

aktif

adalah refleksi pengalaman, kemampuan melihat fenomena nyata kehidupan sebagai sumber belajar, kesediaan dan kemanrpuan untuk belajar dari pengalaman hidup, dan keseddiuatt

dat

kemanpuan untuk menjadi pembelajar sepanjang

hayat

(Wibowo,2009).

Dari

penryataan tersebut menunjukkan bahwa penrbelajara aktif bisa dilakukan dengan menggunakan model eksperimen dari hasil riset yang per.nah

dilakukan. Terlebih dulu dibuat Tabel

(5)

Tabel L 1. Ganrbaran Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dan kemampuan pengajar yang sesuai'

Kemampuan Pengajar Kegiatan Belajar Mengaj ar Keterangan Merancang dan mengelola

KBM yang mendorong

peserta didik ntuk betperan aktif dalam p ernb elaj aran

Pendidik memberikan petunjuk untuk rnelakukan eksplorasi

Pelaksanaan

KBM

dengan

beragai kegiatan yang beragam ,yaitu :

Percobaan, diskusi kelorrpok, memecahkan masalah, mencari informasi, menulis laporan.

KBM dilakukan didalam kelas maupun didalam Laboatorium

Pendidik memberi

kesenrpatan pes ertya didik mengembangkan

kehanpilan

Pendidik memberi kesenrpatan

mengungkapkan gagasan secara lesan atau tulisan Pendidik menyediakan

bahan percobaan, baik dalarnbentuk inshuksi rnaupurl ganrbar

Evaluasi KBM secara

kontinew

Melakuka uji coba, dan

pengamatan, mengu-rnpulkan data, dan dianalisis, menarik

kes irrpulan, meme cahkan masalah, dan menulis laporan Berdiskusi, tanya jawab,

berinteraksi, dan berdiskusi antar kelornpok

KBM dilakukan dengan diskusi kelonp ok, untuk melakukan pemaparan hasil eksperimen kelonpok

P endidik memvas ilitasi,

memantau kerja siswa dan rnemb erikan ump an balik

KBM dilakukan diluar kelas,

rmtuk memberikan konsep, cara

eksplorasi CMA di lapang

dib awah tegakan tanaman

Tekniknya

dituangkan dalam petunjuk praktikum, yang dilengkapi

degan sarana dan

prasarana KBM, berupa gambar, nara surriber dan studi

kasus

Diberikan juklak, dalambentukbuku petunjuk praktikum

Diskusi hasil yang diperoleh dalam eksperimen

Peserta didik

diwajibkan eksplorasi

bacaan melalui eksplorasi dalam internet

Dikondisifkan adanya interaksi antara pendidik danyang dididik. Pendidik harus marrpu menkondisifkan terjadinya interalsi

[image:5.595.33.575.80.775.2]
(6)

2 Pelaksanaan Pembelajaran melalui

praktikum

atau eksperimen Pertemuan

Praktikutn

Topik Substansi Metode Fasilitas

2.

3.

4.

Cara pengambilan

sanpel

dan

Inokulasi CMA pada inang

Penjelasan cara

pengambilan sarrpel, dan

inokulasi pada tanaman inang

(Jagrmg) Eksplorasi di Lapang Ceramah, dengan menggunakan powerpoin Sieving (Blundelt tee4) Histologis (modif. Clap et

al

t996)

Alat untuk pengarnbilan sarrpel tanah di

tegakan tanamanbuah,

pangan dan

obat. Tanaman inang dan

Petunjuk praktikum proyektor LCD,

dan

laptop

-Saringan bertingkat

dengan ukuran

450

-

45 1t Laboratorium

danzat -zat untuk pembuatan

preparat histlogis akar Menyediakan tanaman inang

yang telah diinokulasi

CMAunur

5

bulan Oven, dan

timbangan

Menggunakan persalrnaan:

%TPAM = Wu W

*t---.

W,va_2J99 Keuntungan

simbiosis antara tanaman

inang dan

CMA Isolasi CMA

Infeksi akar

Jurnlah propagul

Efektifitas CMA

Cara Evaluasi CMA efektif

Menjelaskan keuntungan

sin-rbiosis anatar

inang dan CMA Melakukan penyaringan (sieving)

Melihat persentasi infeksi

akar oleh CMA

Propagul rnerupakan salah

satu indikator kualitas

inokulunCMA

Mengukur Kernanlpuan menghasilkan pengaruh rnenguntungkan

(Abbot et al ree2) Analisis tanggap

pertulbuhan akibat mikoriza

Menghitung jumlah spola

CMA. Hifa internal dan ekstemal Akar yang terinfeksi

Mengukru bobot kering

dan serapan

hara (P)

Menghittmg bobot keling

total bobot kering setiap tanaman yan dikolonisasi

CMA dan rei'ata bobot kering yang

tidak diinokulasi

CMA

(7)

3. Metode Pembelajaran dan Bentuk Kegiatan

Kuliah tatap

luka

diselenggarakan oleh

tim

an dikoordinasi oleh satu dosen pengampu.

Maf!

diberikan duluro

bentuk

lekturet nrenggunakan powerpol'n dengan alat bantu utama

lap{op,

LCD projectol dan white

board-Mahasisa didibatkan unhrk rnelakukan eksplorasi materi melalui brosing internet, guna memperdalam pelrahanran topik yang sudah dibicarakan, sekaligus mendisusikan pokok-pokok yang perlu pe'dalan:an. pendidik

*en

berikanpancingan dalambentuk cerita suatu fenomena, ataupun foto

Itu.,

gur,rbur-gambar yang mendukung topik y11g dlb]garakan. Diskusi dilaksanakan dalam bentuk

tJ"rir"t

yang su<lah dibintuk pada awal perkuliahan. Umpan balik dari diskusi diberikan oleh Dosen

penganrpu nratakuliah.

4. Perencanaan Evaluasi Pembelajaran

fupek Penilaian Unsur Penilaian Presentase (7o)

l. Pemahaman

2. Soft Skills

Junlah

MENGENAL DAN

MENGKARAKTERISASI BIOTEKNOLOGI

CENDAWAN MTKORRHIZA ARBUS CULA (CMA)

Tujuan:

1. Mengetahui dan rnengenal Bioteknologi CMA

2. Mengkarakterisasi CMA dari Bentuk, ukuran dan warna 3.Mengetaluri hifa CMA sebagai salah satu organpenting CMA

Tugas niandiri Tugas kelompok Ujian tengah semester

Ujian Akhir semester

Kreatifitas dalam p enyajian laporan eksp erimen

dan diskusi

Kreatifitas dalam rnenrbuat resume, Kedis iplinan p engunPulan tugas

Presentasi

Laporan kelompok

(dlm

bentuk diskusi)

Partisipasi di Kelas

10

15

10

25

40

r00

(8)

Keanekaragaman CMA

Identifikasi

CMA,

Hifa

internal,

hifa

eksternal, vesikula arbuskula

A

dan

Sebutkan masing-masing organ yang ada

(As/dF),

dan

karakterisasi CMA yang ada (garnbat A,B,C)

C

D E F

A.

l.

2

3.

KESIMPIILAN

Hasil

riset

dapat dirnan{aaJtan

.sebagai pengembangan pembelajaran

untqk

materi ajar Bioteknlogi, dengan model eksperimen

Hasit

riset

dapat

disosialisasikan

melalui

pendidikan,

yang

dimanfaatkan sebagai

pengembangan rnateri ajar

Hasil riset dapat dengan mudah disosialisasikan kepada masyarakat melalui bebagai media,

dan paling

mudah

bagi

seorang dosen, mernasyarakatkan Bioteknologi

CMi

melalui pendidikan, khususnya diperguruan

tinggi

yang

sesuai dibidangnya

,rirtot

peningkatan kualitas sumberdaya alam hayati maupun non

hayati,

sebagai teknologi tepatguna aman,

rnurah, efisien dan efektif.

107

(9)

D.A.F'TAR PUST^AKA

fui

Sanradhi,

TMA

2006. Pembelajaran active. Teaching irrprovement workshop. Engineering educatiort development project ADB Loan No 142-INO.

Baon JB. 1996.

Variation

growth respons and nutrient efficiency

of

coffee cultivars infected

by

a

myconfiizae fungus. Pelita Perkembangan 12, p 36-47

Brundrett

MC,

Jasper

DA"

and

N.

Ashwath. 1999. Glomalean mycorrhizal

fungi

from

tropical Aushalia. II. The effect of riutrient levels and host species on the isolation of firngi. Mycorrhiza

8:3 l5-321.

Bonwell, CC. (1995). Active leaming : Creating excitement in the classroom Center for Teaching and leaming,St.Louis College of Phamacy

Chalirnah, S. 2007. Pemanfaatan Teknologi in

viho

untuk Perkembangan spora Gigaspora margarita

dan Acaulospora tuberculata. Disertasi. ProgtamPascasarjana IPB Bogor. Hal.-I85

de -Souza FA, and EMR. Silva. 1996. Micorrizas Arbusculares Na Revegetagio de -A,reas Degradadas.

p. 255-290.In: Siqueira JO. Avangos e Aplicagdes na pesquisa com micorrizas. UFLA, DCS-DCF, Lavras, MG, Brazil.

Edwards SG, Young JPW, and

AH.

Fitter.

1998. Interactions between Pseudomonas fluoreseens bioconh'ol agents and Glomus tnosseae,

an

arbuscular

mycorhizal

fungus,

within

the rlrizosphere. FEMS Miu'obio Lett. 166:297 -303.

EzawaT, Smith SE, and FA.Smith. 2002. P nretabolism and transport

in

AM

frrngi. Plant and Soil 244,22t-230.

Hanison MJ. l9g7. Tlte arbuscular mycorrhizal syntbi.osrs. Pages 1-34 in: Plant-Microbe Interactions, Vol. 3. G. Stancey, andN.T. Keer5 eds.

NewYork:

Chapman andHall.

Jakobsen L 2000. Mycorrhizal fungi - a biological resource in plant nutrition. Phosphorus balance and trtilization

in

agricultu'e towards sustainability, proceediigs of a seminar,

l7-t9

March 1997:

I

l3-t

l 8.

Jeffiies P, Gianinazzi S, Perotto S, Tumau

K,

and JM. Barea. 2003. The conhibution

of

arbuscular nrycorrhizal fungi

in

sustainable fiiaintenance

of

plant health and

soil fertility. Biologt

and .

Fertility of Soils 37, l-16.

Johansen

A,

Jakobsen

I,

and Jensen ES. 1993. External hyrphae of vesicular-arbuscular mycorrhizal ftrngi associated

with

Trtfolitutt xtbteruanewn

L.

3. Hyphal hansport

of

32P and 15N New Phytol. 124:61-68.

Norman JR, and, JE Hooker. 2000: Sporulutron of Phytophthorafragariae shows greater stimulation

by

exudates of non-mycorrhizal than by mycorrhizal shawberry roots. Mycol. Res.

104:1069-1073,

:

Rao MS, Kerry

B\

Gowen SR, Bourne JM, and RP. Parvath

a.

1997. Managemen

t

of Meloidogne incognita

in

tomato

ntuseries

by

integration

of

Glomus deserticola

with

Yerticillium

cl il a my do sp o r ium. Pfl anz ens cht rtz l 04 :4 1. 9 -422.

(10)

Ravnskov S, Larsen, and Jakobsen

l.

2002. Phosphorus uptake of an arbuscular mycon'hizal fungus is not affected

by

the bioconh'ol bacterium Burkholderia cepacia..soil

Biol.

Bdocheru

34:7875-l88l

Snrith SE,

and

Read DJ. 1997. Mycorrhizal symbiosis. Acadenric Ptess, San Diego, CA.Symposium Great Plains lttoailant Forum.

Vigo C, Nornran

JR,

and JE Hooker. 2000. Bioconhol of the pathogen Phytophthora parflsit:ica by arbuscular nrycorrhizal fungi is a consequence ofeffects on infection loci. Plant Path.

49:509-st4.

Gambar

Tabel L 1. Ganrbaran Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dan kemampuan pengajar yang sesuai'

Referensi

Dokumen terkait

paska Pilkada terdapat pembunuhan terhadap 3 (tiga) orang warga sipil dan 1(satu) prajurit Tentara Nasional Indonesia oleh orang tidak dikenal, Prajurit TNI yang meninggal adalah

Pada tahun keempat atau setelah 48 bulan investasi, manajemen TGE akan melakukan tinjauan ulang pada proyek yang sudah berjalan dan kemudian melakukan ekspansi / pembangunan

Tambahan biaya yang terjadi dalam memperoleh ukuran yang andal untuk perolehan aset bersejarah pada periode berjalan dapat dijustifikasi dengan manfaat substansial

Indikator Manajemen Personalia di MTs AN-NUUR GUPPI Mojopahit Punggur Lampung Tengah.

rancangan pengelolaan data KIA untuk penentuan status gizi balita berbasis Android mobile yaitu : (a) Pemilihan Model pengembangan Sistem Informasi yang baru berupa

Pengawasan lintas sektor diantaranya adalah Audit Keuangan atas Program Bantuan Operasional Sekolah- Knowledge Improvement For Transparency and Accountability (BOS

Siswa akan menerima jadwal dan pelajaran yang telah dimasukan oleh admin kedalam sistem, selain itu siswa juga akan mendapatkan kuis dan laporan siswa dari guru melalui

Pembuatan komposit menggunakan fraksi volume 25, 30, 40, 45, dan 50 % yang diperkuat serat buah pinang, sedangkan sebagai pembandingnya menggunakan serat fiber dengan