• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DAN DISCOVERY TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI, KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN SIKAP ILMIAH SISWA PADA MATERI SISTEM RESPIRASI PADA MANUSIA SMA NEGERI 2 PEMATANGSIANTAR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DAN DISCOVERY TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI, KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN SIKAP ILMIAH SISWA PADA MATERI SISTEM RESPIRASI PADA MANUSIA SMA NEGERI 2 PEMATANGSIANTAR."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DAN DISCOVERY TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT

TINGGI, KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN SIKAP ILMIAH SISWA PADA MATERI SISTEM RESPIRASI

PADA MANUSIA SMA NEGERI 2 PEMATANGSIANTAR

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh :

HERWIN MANURUNG

8146174016

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

ABSTRAK

Herwin Manurung : Pengaruh Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek dan Discovery Terhadap Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi, Keterampilan Proses Sains dan Sikap Ilmiah Siswa Pada Materi Sistem Respirasi Pada Manusia SMA Negeri 2 Pematangsiantar. Tesis. Program Pascasarjana UNIMED.2016

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh strategi pembelajaran berbasis proyek, discovery dan konvensional terhadap : (1). Kemampuan berpikir tingkat tinggi kelas XI SMA Negeri 2 Pematangsiantar; (2).Keterampilan proses sains siswa kelas XI SMA Negeri 2 Pematangsiantar; (3).Sikap ilmiah siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Pematangsiantar.Penelitian Quasi Eksperimen ini menggunakan desain penelitian pretest dan

postest control group design.Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 2

Pematangsiantar tahun pelajaran 2015/2016 berjumlah 7 kelas. Teknik pengumpulan sampel dilakukan secara acak (cluster random sampling), sebanyak 3 kelas yakni kelas XI PMIA1

(berbasis proyek), kelas XI PMIA2 (discovery), dan kelas XI PMIA3 (konvensional). Tiga

instrument test digunakan dalam penelitian ini yaitu : (1) test kemampuan berpikir tingkat tinggi;(2) Keterampilan proses sains; (3) angket sikap sosial. Uji persyaratan menunjukkan bahwa data terdistribusi normal dan homogen. Hipotesis diuji dengan teknik Analisis Kovariat (Anacova) dan Analisis Varian satu jalur (One Way Anova) serta uji Tukey dengan bantuan program SPSS.21. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1). Terdapat pengaruh strategi pembelajaran berbasis proyek,discovery dan konvensional terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi kelas XI SMA Negeri 2 Pematangsiantar.Kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran berbasis proyek tidak berbeda secara signifikan dengan strategi pembelajaran discovery(P = 0,276) tetapi berbeda signifikan dengan pembelajaran konvensional (P = 0,000); (2).Terdapat pengaruh strategi pembelajaran berbasis proyek, discovery dan konvensional terhadap keterampilan proses sains siswa kelas XI SMA Negeri 2 Pematangsiantar.Keterampilan proses sains siswa yang dibelajarkan dengan strtegi pembelajaran berbasis proyek tidak berbeda secara signifikan dengan kelas yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran discovery (P = 0,893), tetapi berbeda signifikan dengan kelas yang dibelajarkan secara konvensional (P = 0,002); (3). Terdapat pengaruh strategi pembelajaran berbasis proyek, discovery dan konvensional terhadap sikap ilmiah siswa kelas XI SMA Negeri 2 Pematangsiantar. Sikap ilmiah siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran berbasis proyek, tidak berbeda secara signifikan dengan kelas yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran discovery (P = 0,234) tetapi berbeda secara signifikan dengan kelas konvensional (P = 0,001).Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran berbasis proyek, nilai kemampuan berpikir tingkat tinggi, ketrampilan proses sains, dan sikap ilmiah lebih tinggi dibanding kan dengan pembelajaran discovery dan konvensional.

Kata kunci : Pembelajaran Berbasis Proyek, Discovery, Berpikir Tingkat Tinggi,

(3)

ii

ABSTRACT

Herwin Manurung : The Effect of Project based and Discovery Learning Strategy on High Order Thinkhing Ability, Science Process Skill and Scientific Attitude of Students SMA Negeri 2 Pematangsiantar at Topic Respiration for Man System.

Thesis . Postgraduet Program, State Uniiversity Of Medan (UNIMED).2016.

This research is aimed to study the effect of project based, discovery learning and conventional learning strategy on : (1). Students higher order thinking ability grade XI SMA Negeri 2 Pematangsiantar; (2). Students Sciences Process Skill grade XI SMA Negeri 2 Pematangsiantar; (3). Student Scientific Attitude grade XI SMA Negeri 2 Pematangsiantar. This quasi experiment used pre test and post test control group design.The population was all grades XI SMA Negeri 2 Pematangsiantar academic 2015/2016 which consisted of seven classes. The sampels were chosen based on cluster random sampling technique in which as manyas three classes XI PMIA2 (Project Based Learning), XI PMIA2 ( Discovery Learning

),XI PMIA3 (Conventional). Three test instrument were utilized: (1). Higher order thinking

ability test; (2). Science Process Skill checklist and: (3). Scientific Attitudes questionnaire. The parametric assumptions showed that the data were normally distributed and homogenous. The Anacova, One Way Anava and Tukey”s test, at the significance level,α = 0.05, were used for hypothesis testing, using SPSS.21 statistical softwere. The result showed that (1) project based, discovery learning and conventional learning strategi significantly effecting students higher order thinking ability. Higher order thinking ability, Grade XI PMIA SMA Negeri 2 Pematangsiantar were taught by project based learning strategi was significantly different compared with discovery learning (P = 0,276) and conventional learning strategi (P = 0,000). (2). Project based, discovery learning and conventional learning strategi significantly effecting scientific attitude skill. Scientific attitude skill, Grade XI PMIA SMA Negeri 2 Pematangsiantar were taught by project based learning strategi wasn’t significantly different compared with discovery learning strategi (P = 0,893) but was significantly compared with conventional learning strategi (P = 0,002);( 3 project based, discovery learning and conventionaol learning strategy significantly efecting students Scientific Attitude.

Scientific Attitude great XI SMA Negeri 2 Pematangsaiantar were taught by project based learning wasn’t significantly dieferent compared with discovery learning strategy (P = 0,234) but was significantly different compared with conventional learning strategi (P = 0,001). Based on the result of the study, student with learned with project based learning has highest score higher order thinking ability, Process Skill and Scientific Attitude of Students, compared with discovery learning and conventional learning strategy.

Keyword : Project Based Learning , Discovery Learning, Higher order thinking ability, Process Skill and Scientific Attitude.

(4)

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi Rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “ Pengaruh Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek dan Discovery Terhadap kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi, Ketrampilan Proses Sains dan Sikap Ilmiah Siswa Pada Materi Sistem Respirasi Manusia SMA Negeri 2 Pematangsiantar” dengan baik dan sesuai waktu yang

direncanakan.Tesis ini disusun guna memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi, Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini tidak akan dapat diselesaikan dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis dengan kerendahan hati mengucapkan terimakasih sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tesis ini. Ucapan terimakasih secara khusus penulis sampaikan kepada Prof. Dr.rer.nat. Binari Manurung, M.Si dan Syarifuddin, M.Sc.,Ph.D, selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan motivasi, arahan dan bimbingan kepada penulis sejak awal penulisan hingga selesainya tesis ini.

Penulis juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Dr. Hasruddin, M.Pd, Dr. Fauziah Harahap, M.Si, Dr. Melva Silitonga, MS selaku tim penguji yang telah banyak memberikan kritik, saran, dan masukan untuk kesempurnaan tesis ini.

Ucapan terimakasih juga kami sampaikan kepada Kepala SMA Negeri 2 Pematangsiantar, rekan guru khususnya MGMP Biologi SMA Negeri 2 Pematangsiantar atas bantuan dan kerjasamanya selama penelitian berlangsung.

(5)

iv

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian tesis ini, namun penulis menyadari masih banyak terdapat kelemahan, baik dari segi isi maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi sempurnanya tesis ini.

Kiranya isi tesis ini dapat bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan dan dapat bermanfaat bagi penelitian selanjutnya.

Medan, Juni 2016 Penulis

(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Bagan Rancangan Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 50 Gambar 4.1 Pengaruh Strategi Pembelajaran Terhadap Kemampuan Berpikir

Tingkat Tinggi ……….. 59

Gambar 4.2 Pengaruh Strategi Pembelajaran Terhadap Keterampilan Proses Sains

Siswa ……….. 61

Gambar 4.3 Pengaruh Strategi Pembelajaran Terhadap Sikap Ilmiah Siswa

(7)

x DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 RPP Pembelajaran Berbasis Proyek... 89

Lampiran 2 RPP Pembelajaran Discovery ... 102

Lampiran 3 RPP Pembelajaran Konvensional ... 115

Lampiran 4 Bahan Ajar ... 122

Lampiran 5 Test Kemampuan Berfikir Tingkat Tinggi ... 134

Lampiran 6 Kunci Jawaban Berpikir Tingkat Tinggi ………... 135

Lampiran 7 Soal Keterampilan Proses Sains ……… 138

Lampiran 8 Kunci Jawaban Soal Keterampilan Proses Sains……… 139

Lampiran 9 Soal Angket Sikap Ilmiah ... 142

Lampiran 10 Data Hasil Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi, Keterampilan Proses Sains, dan Angket Sikap Ilmiah Siswa ……….. 155

Lampiran 11 Data Pretest dan Postes Hasil Kemampuan Berpikir Tinggi Siswa ………... 158

Lampiran 12 Uji Normalitas Pretest dan Postest Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa ... 163

Lampiran 13 Uji Homogenitas Pretest dan Postest Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa ... 164 Lampiran 14 Analisis Kovarian ( Anacova)... 165

(8)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu bekal yang paling berharga dalam kehidupan karena pendidikan merupakan kunci utama dalam meraih sebuah kesuksesan. Pendidikan wajib ditanamkan pada seluruh lapisan masyarakat.Pendidikan sekolah mengubah siswa agar dapat memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap belajar yang dapat membentuk perubahan perilaku belajar sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai. Proses pembelajaran, sering dipahami sebagai proses belajar mengajar yang di dalamnya terjadi interaksi guru, siswa dan antara sesama siswa untuk mencapai suatu tujuan yaitu terjadinya perubahan sikap dan tingkah laku siswa.

Kemajuan pendidikan bangsa Indonesia dapat dicapai melalui penataan pendidikan yang baik. Upaya peningkatan mutu pendidikan diharapkan dapat menaikkan harkat dan martabat manusia Indonesia. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan, yaitu melalui. pengembangan model-model pembelajaran, pengembangan media pembelajaran, penataran bagi pendidik, penyediaan sarana-prasarana yang menunjang pembelajaran, dan pelatihan-pelatihan. Akan tetapi, semua hal tersebut belum menunjukkan hasil yang optimal.

(9)

2 dengan nilai 371 dan kemampuan sains pada peringkat 60 dengan nilai 383 (OECD, 2012 ). Human Development Indeks (HDI) yang disusun oleh United

Nations Development Programme (UNDP) tahun 2010 menyatakan, kualitas

sumber daya manusia Indonesia menduduki peringkat 108 dari 169 negara dan digolongkan ke dalam medium human development. Fakta-fakta tersebut, menunjukkan bahwa kualitas pendidikan perlu ditingkatkan.

Beberapa faktor yang menjadi penyebab permasalahan tersebut antara lain: (1) pendekatan penyelenggaraan pendidikan yang berorientasi pada

education production function atau input-output analysis yang tidak

dilaksanakan secara konsekuen dan kurang memperhatikan proses; (2) penyelenggaraan pendidikan yang menggunakan sistem birokratik sentralistik, kurang menghargai ataumempertimbangkan kemandirian, motivasi, dan inisiatif sekolah untuk berkembang ; (3) keterlibatan dan peran serta stakeholders dalam pembangunan pendidikan yang belum maksimal (Adhi,2002).

(10)

Pembelajaran biologi sebagai bagian dari sains, menuntut pemahaman tingkat tinggi yang komprehensif untuk bisa memahaminya. Biologi mencakup konsep-konsep yang sangat kompleks, bersifat abstrak dan banyak, sehingga tidak sedikit siswa yang menganggap biologi sebagai bidang ilmu yang sulit dipahami. Prince and Felder (2006) menyatakan bahwa pembelajaran sains selama ini bersifat deduktif, yaitu guru menyampaikan konsep-konsep dalam bentuk ceramah, mengembangkan model derivatif, memberikan contoh dan latihan soal, meminta siswa mengerjakannya sesuai contoh yang diberikan. Langkah terakhir adalah menguji pemahaman sisiwa dalam bentuk tes. Kesempatan yang diberikan kepada siswa untuk menanyakan konsep yang ingin mereka ketahui kurang diperhatikan, sehingga siswa tidak mampu mengembangkan konsep yang dipelajari.Menurut Herawan (2007), dalam proses pembelajaran biologi, siswa tidak hanya mendengar, mencatat dan menghafal informasi yang disampaikan guru melainkan adanya kesempatan untuk memanipulasi dan memeroses informasi.

BNSP (2006), menyatakan tujuan pembelajaran biologi yaitu : (1) memupuk sikap ilmiah peserta didik yakni jujur, objektif, terbuka, ulet, kritis, dan dapat bekerjasama dengan orang lain, serta (2) mengembangkan kemampuan berpikir analitis induktif, dan deduktif. Oleh karena itu, guru biologi hendaknya mampu secara kreatif menerapkan srategi pembelajaran yang memupuk kemampuan berpikir dan membangun sikap positif siswa.

(11)

4 mengembangkan berpikir yang efektif. Seperti yang dikembangkan oleh Paul dan Elder (2004), kualitas hidup tergantung pada kemampuan berpikir tingkat tinggi seseorang.

Selain ketrampilan berpikir tingkat tinggi, ketrampilan proses sains, dan sikap ilmiah siswa juga perlu ditingkatkan, agar kelak mereka menjadi manusia Indonesia yang memiliki karakter yang baik. Sikap ilmiah dapat dikembangkan ketika siswa melakukan diskusi, percobaan, simulasi, atau kegiatan dilapangan. Kegiatan ini secara langsung atau tidak akan mendidik siswa untuk melalui keterampilan proses sains. Hal ini sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013,yang menekankan pentingnya pembentukan karakter siswa disekolah,terutama pada pendidikan dasar, yang memiliki tiga aspek penilaian, yaitu aspek pengetahuan, aspek keterampilan, aspek sikap dan perilaku. Kompetensi tersebut harus dibentuk dalam diri siswa ketika mengikuti kegiatan belajar mengajar disekolah, baik sebagai efek pembelajaran maupun efek pengiring (nurturant efect).

(12)

abstrak dan sulit diterima siswa secara utuh dan mendalam, sehingga pemahaman siswa hanya terbatas pada konsep yang terajarkan dan lebih banyak sebagai sesuatu yang dihafal dan tidak terapresiasi secara mendalam, serta kurang mampu mengkomunikasikan. Pernyataan ini sejalan dengan temuan yang dilakukan oleh beberapa peneliti. Munawaroh dan Suprianto (2013), berdasarkan hasil observasinya di SMPN 2 Ambal dalam proses pembelajaran biologi belum menggunakan model pembelajaran yang bervariasi belum mencapai KKM.

Sesuai dengan pengamatan yang dilakukan MGMP Biologi yang ada di SMA Negeri 2 Pematangsiantar, dimana salah satunya penulis sebagai anggota, memilih materi Sistem Respirasi Pada Manusia karena materi tersebut sangat kompleks dan rumit untuk dipelajari sehingga minat siswa dalam mempelajarinya sangat rendah, sementara penting dipelajari karena langsung berkenaan pada kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, berdasarkan permasalahan yangdiungkapkan diatas, perlu dilakukan pergeseran paradigma dalam pembelajaran biologi. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dapat dirangsang dengan mengembangkan permasalahan-permasalahan dalam kehidupan sehari-hari (Yamin,2004).

(13)

6 memecahkan masalah. Salah satu upaya yang diperkirakan dapat dilakukan untuk mempengaruhi kemampuan berpikir tingkat tinggi, keterampilan proses sains dan sikap ilmiah siswa yaitu dengan menggunakan strategi pembelajaran discovery.

Penerapan strategi pembelajaran discovery dalam IPA diduga dapat memberikan konstribusi terhadap masalah-masalah pembelajaran IPA yang dialami siswa, khususnya dalam peningkatan pemahaman konsep-konsep maupun pengembangan sikap ilmiah (Depdiknas,2005). Pembelajaran discovery

merupakan pembelajaran yang bersifat konstruktivisme merangsang siswa lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran untuk menemukan sendiri konsep-konsep yang ingin dipelajari (Jacobsen, 2009). Kegiatan pembelajaran dengan metode penemuan menekankan pada pemahaman suatu konsep yang dipelajari melalui keterlibatan aktif siswa dalam proses pembelajaran. Siswa dapat mengembangkan kemampuan penyelidikan ilmiah yang juga mengembangkan sikap-sikap ilmiah dengan belajar penelitian (discovery learning). Dalam pembelajaran di SMA, siswa masih perlu bimbingan dari guru dalam penemuannya. Sehingga dalam penelitian ini menggunakan model pembelajaran discovery. Dalam penelitian terdahulu menunjukkan bahwa model pembelajaran discovery memberikan pengaruh positif terhadap hasil belajar siswa, beberapa diantaranya Arsad B (2011), menunjukkan hasil bahwa ada pengaruh metode guided discovery

learning terhadap hasil belajar siswa. Riyan M (2012), menunjukkan hasil bahwa

(14)

Selain strategi pembelajaran discovery, strategi pembelajaran berbasis proyek diperkirakan dapat membuat siswa akan lebih termotivasi untuk berbuat sesuatu yang baik dan produktif saat siswa dihadapkan pada masalah yang terkait dengan kehidupan mereka sehari-hari. Pada pembelajaran berbasis proyek,pengetahuan yang diperoleh menjadi lebih bermakna dan kegiatan belajar mengajar menjadi lebih menarik karena pengetahuan tersebut bermanfaat bagi dirinya sendiri untuk lebih peka terhadap lingkungan, lebih memahami dan mampu memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan pembelajaran berbasis proyek adalah agar siswa mampu merancang dan menciptakan sendiri sebuah karya dengan kreativitas yang tinggi.

1.2.Identifikasi Masalah

Mengacu pada uraian latar belakang terdahulu,dapat diidentifikasi beberapa permasalahan biologi diantaranya: (1) pembelajaran masih bersifat

teacher-centered sehingga interaksi sosial sesama siswa belum berkembang dengan baik;

(15)

8 1.3.Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi latar belakang masalah dan identifikasi masalah,maka masalah penelitian dibatasi pada :

1. Pengaruh strategi pembelajaran yang digunakan yaitu pembelajaran berbasis proyek, discovery dan konvensional.

2. Kemampuan berpikir tingkat tinggi biologi dibatasi pada ranah kognitif taksonomi Bloom C4 sampai C6.

3. Keterampilan proses sains meliputi: kemampuan menggambarkan hasil pengamatan, menafsirkan pengamatan,mengklasifikasi, meramalkan, menerapkan konsep, merencanakan penelitian, berkomunikasi, mengajukan pertanyaan.

4. Sikap ilmiah yang diukur dalam penelitian ini adalah ranah : keingintahuan, respek terhadap data/fakta, refleksi kritis, kreatif dan penemuan, berpikiran terbuka dan bekerjasama dengan orang lain, ketekunan dan peka terhadap lingkungan.

5. Materi pelajaran biologi didasarkan pada Kurikulum 2013 kelas XI semester genap yaitu Sistem Respirasi pada Manusia.

1.4.Rumusan masalah

Dari latar belakang masalah dan identifikasi masalah, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah :

(16)

XI SMA Negeri 2 Pematangsiantar pada materi sistem respirasi pada manusia ?

2. Bagaimanakah pengaruh strategi pembelajaran berbasis proyek, discovery, dan konvensional terhadap ketrampilan proses sains siswa kelas XI SMA Negeri 2 Pematangsiantar pada materi sistem respirasi pada manusia ? 3. Bagaimanakah pengaruh strategi pembelajaran berbasis proyek,discovery,

dan konvensional terhadap sikap ilmiah siswa kelas XI SMA Negeri 2 Pematangsiantar pada materi sistem respirasi pada manusia ?

1.5.Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh strategi pembelajaran berbasis proyek, discovery, dan konvensional terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa kelas XI SMA Negeri 2 Pematangsiantar pada materi sistem respirasi pada manusia.

2. Untuk mengetahui pengaruh strategi pembelajaran berbasis proyek, discovery, dan konvensional terhadap keterampilan proses sains siswa kelas XI SMA Negeri 2 Pematangsiantar pada materi sistem respirasi pada manusia.

(17)

10 1.6.Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis, diharapkan dapat menjadi sumbangan khasanah pemikiran untuk pengembangan ilmu pengetahuan berkaitan dengan pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran discovery.

2. Manfaat Praktis

(18)

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

5.1Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat disimpulkan :

1. Terdapat pengaruh strategi pembelajaran (berbasis proyek, discovery dan konvensional) terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa pada materi sistem respirasi manusia SMAN 2 Pematangsiantar. Kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran berbasis proyek lebih tinggi dibandingkan dengan strategi pembelajaran discovery dan konvensional.

2. Terdapat pengaruh strategi pembelajaran (berbasis proyek, discovery dan konvensional) terhadap keterampilan proses sains siswa pada materi sistem respirasi manusia SMAN 2 Pematangsiantar. Keterampilan proses sains siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran berbasis proyek lebih tinggi dibandingkan dengan strategi pembelajaran discovery dan konvensional. 3. Terdapat pengaruh strategi pembelajaran (berbasis proyek, discovery dan

(19)

77 5.2Implikasi

Implikasi penelitian dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian dan simpulan penelitian, diantaranya :

1. Dengan diterimanya hipotesis pertama, yakni terdapat pengaruh strategi pembelajaran (berbasis proyek, discovery dan konvensional) terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa SMAN 2 Pematangsiantar. Oleh karena itu, ada baiknya pembelajaran dikelas menggunakan strategi pembelajaran berbasis proyek dan pembelajaran discovery karena melalui strategi pembelajaran berbasis proyek memungkinkan siswa untuk melakukan aktivitas belajar saintifik berupa kegiatan bertanya, melakukan penyelidikan, menalar dan menjalin hubungan dengan orang lain dalam rangka memperoleh informasi, proses interaksi ini membantu proses kontruksi pengetahuan bagi siswa sedangkan strategi pembelajaran pembelajaran discovery siswa menelaah informasi dan konsep agar dapat membangun ide baru, mengidentifikasi hubungan informasi baru dengan pengetahuan sebelumnya, dan menciptakan model berpikir dan tingkah laku baru.

(20)

siswa dan strategi pembelajaran pembelajaran discovery memberikan peluang kepada siswa untuk aktif dan kreatif di dalam kegiatan pembelajaran.

3. Dengan diterimanya hipotesis ketiga yang diajukan, yakni terdapat pengaruh strategi pembelajaran (berbasis proyek, discovery dan konvensional) terhadap sikap ilmiah siswa SMAN 2 Pematangsiantar. Oleh karena itu, ada baiknya pembelajaran dikelas menggunakan strategi pembelajaran berbasis proyek dan pembelajaran discovery, karena setiap langkah strategi pembelajaran berbasis proyek memiliki potensi yang sangat besar untuk melatih siswa berkomunikasi dengan baik dalam kelompoknya yang meningkatkan interaksi sosial siswa begitu juga dengan strategi pembelajaran pembelajaran discovery. 5.3Saran

Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut :

1. Bagi guru khususnya guru biologi diharapkan dapat menggunakan strategi pembelajaran berbasis proyek dan strategi pembelajaran discovery dalam proses pembelajaran. Jika kondisi kelas mendukung, dimana jumlah siswa yang tidak terlalu banyak, sehingga guru mudah mengelola kelas, membimbing kelompok belajar. Penerapan strategi ini sebagai upaya untuk meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran sehingga dapat mempengaruhi kemampuan berpikir tingkat tinggi, keterampilan proses sains dan sikap ilmiah siswa.

(21)

79 dan pembelajaran discovery dalam proses pembelajaran dan proses pembelajaran yang menarik perhatian siswa dalam upaya meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi, keterampilan proses sains dan sikap ilmiah siswa.

Gambar

Gambar 3.1 Bagan Rancangan Prosedur Pelaksanaan Penelitian ............................

Referensi

Dokumen terkait

P SURABAYA 03-05-1977 III/b DOKTER SPESIALIS JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH RSUD Dr.. DEDI SUSILA, Sp.An.KMN L SURABAYA 20-03-1977 III/b ANESTESIOLOGI DAN

Selain itu, aktivitas katalitik dari Zr-BDC (UiO-66) telah dilaporkan dalam beberapa macam reaksi organik seperti kondensasi cross-aldol melalui penambahan ligan

Praktik Karawitan Daerah Setempat 730.. Praktik Karawitan Daerah

Manfaat dari penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi pelaku industri logam dasar, khususnya pada industri tembaga di Jawa Tengah dalam mempertimbangkan dan

pembentukan karakter melaui Pendidikan Anak Usia Dini dalam mempersiapkan anak untuk mengikuti pendidikan dasar, peran tutor yang pada intinya sebagai pembelajar

Penelitian ini dilakukan untuk memberikan informasi tentang komposisi pakan tikus ekor putih sehingga dapat dimanfaatkan dalam upaya konservasi terutama dalam

Kiprah Lulusan: sebagai Tenaga Ahli, Peneliti dalam bidang perlindungan tanaman, PNS Lingkungan Deptan, Dosen, Perusahaan Pengendalian hama, LSM, Wirausaha.. Departemen

One of the methods used in order to help and facilitate beginners in learning of motor skill or in the teaching learning process of the physical education, sport, and health