MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN PROJECT BASED LEARNING PADAMATERI JAMUR
DI KELAS X SMA NEGERI 16 MEDAN T.P 2016/2017
Oleh: Willy Novita NIM 4122141020
Program Studi Pendidikan Biologi
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
RIWAYAT HIDUP
Willy Novita dilahirkan di Sei Baharu pada tanggal 28 November 1994
Ayah bernama Sunarwin yang bekerja sebagai petani dan Ibu bernama Boini dan
merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara. Pada tahun 2000, penulis masuk SD
Negeri 106443 dan lulus pada tahun 2006, Penulis melanjutkan sekolah di SMP
Negeri 1 Hamparan Perak dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009 Penulis
melanjutkan sekolah ke SMA PGRI 12 Medan, dan lulus pada tahun 2012. Pada
tahun 2012 Penulis melanjutkan pendidikan di Jurusan Biologi Program Studi
Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
iii
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNINGDENGAN
PROJECT BASED LEARNING PADAMATERI JAMUR DI KELAS X SMA NEGERI16MEDAN T.P 2016/2017
Willy Novita (NIM 4122141020) ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran problem based learning dengan model pembelajaran project based learning pada materi jamur di kelas X SMA Negeri 16 Medan. Merupakan penelitian eksperimen dimana populasinya adalah seluruh siswa kelas X MIA SMA Negeri 16 Medan yang terdiri dari empat kelas dengan sampelnya sejumlah dua kelas. Masing-masing kelas berjumlah 40 orang siswa, sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 80 orang siswa. Uji prasyarat analisis data menunjukkan bahwa data hasil penelitian berdistribusi normal dan kedua kelas sampel memiliki kesamaan varians (homogen). Hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan uji t menghasilkan thitung = 0,28 < ttabel = 1,66 dengan dk=78 dan taraf signifikansi 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran problem based learning dengan projeck based learning pada materi Jamur di kelas X SMA Negeri 16 Medan.
THE DIFFERENCE OF STUDENT ACHIEVEMENT USING MODEL PROBLEM BASED LEARNING MODELWITH PROJECT BASED
LEARNING MODEL MUSHROOMS MATERIALS IN CLASS X SMA NEGERI 16 MEDAN T.P 2016/2017
Willy Novita (NIM 4122141020) ABSTRACT
The aim of this research was to know the diference of student’s learning result taught by problem based learning model with project based learning model in fungi material in class X SMA Negeri 16 Medan. An experimental research where the population is all students in X SMAN 16 Medan MIA consisting of four classes with the sample two classes. Each class numbered 40 students, so the number of samples in this study were 80 students. Prerequisite test of analysis consisted of normality test and homogeneity test. The result was showed that all groups were in normally distribution and the samples have same of variance (homogeneous). The analysis of hypothesis test used t that showed t count= 0.28 <ttable = 1.66 with df = 78 and a significance level 0.05. It can be concluded that there is no significant difference between the learning outcomes of students who were taught using problem based learning model with projeck based learning in Mushrooms materials in class X SMA Negeri 16 Medan.
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan
anugrah-Nya maka penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sesuai dengan waktu
yang telah direncanakan. Skripsi dengan judul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa
Yang Diajarkan Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based
Learning dengan Model Pembelajaran Project Based Learning Pada Materi Jamur
Di Kelas X SMA Negeri 16 Medan T.P 2016/2017” disusun untuk memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada Ibu
Dr. Martina Restuati, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan, motivasi, dan masukan yang bermanfaat bagi penulis
sejak awal sampai akhir penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga
disampaikan kepada : Ibu Dra. Erlintan Sinaga, M.Kes; Ibu Dra. Masdiana
Sinambela, M.Si dan Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd selaku dosen penguji yang
telah banyak memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian
sampai penyusunan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Ibu
Endang Sulistyarini Gultom, S.Si, M.Si, Apt selaku dosen pembimbing akademik
dan kepada seluruh Bapak/Ibu Dosen serta Staf Pegawai Jurusan Biologi FMIPA
yang telah membantu penulis, tidak lupa juga penulis sampaikan terimakasih
kepada Ibu Dra. Hj. Sri Irawati, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMA N. 16 Medan,
Ibu Sri Handayani R, M.Pd dan Ibu Septi, S.Pd selaku guru biologi untuk
bimbingannya selama penelitian berlangsung dan siswa-siswi kelas X MIA yang
telah banyak membantu selama penelitian berlangsung.
Teristimewa penulis sampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada
Ayahanda Sunarwin dan Ibunda tercinta Boini yang selalu memberikan doa dan
dukungan setiap saat kepada penulis, begitu juga kepada kakak dan abang penulis
(Suswita dan Pandu Winoto) yang selalu menjadi semangat bagi penulis dan
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Fitriana. Lia Rahmawati,
Siska Deviyanti, dan khairunisa sahabat-sahabat penulis yang telah memotivasi
penulis selama ini.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini.Kiranya isi
skripsi ini bisa bermanfaat dalam memperkaya khasanah dalam ilmu pendidikan.
Medan, November 2016
Penulis,
vii
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Abstract iv
Kata Pengantar v
Daftar Isi vii
Daftar Gambar ix
Daftar Tabel x
Daftar Lampiran xi
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1Latar Belakang Masalah 1
1.2Identifikasi Masalah 4
1.3Pembatasan Masalah 4
1.4Rumusan Masalah 4
1.5Tujuan Penelitian 5
1.6Manfaat Penelitian 5
BAB II LANDASAN TEORITIS 6
2.1 KerangkaTeoritis 6
2.1.1Belajar 6
2.1.2 Mengajar 7
2.1.3 Hasil Belajar 7
2.1.4 Model Pembelajaran 8
2.1.5 Model Pembelajaran Berbasis Masalah 9
2.1.5.1 Pengertian dan Karakteristrik Pembelajaran Berbasis Masalah 11 2.1.5.2 Langkah- langkah Pembelajaran Berbasis Masalah 12
2.1.5.3 Hasil Pembelajaran Berbasis Masalah 14
2.1.5.4 Kekurangan dan Kelebihan Pembelajaran Berbasis Masalah 15
2.1.6 Model Pembelajaran Project Based Learning 16
2.1.6.1 Karakteristrik Model Pembelajaran Project Based Learning 18 2.1.6.2 Langkah- langkah Pembelajaran Project Based Learning 19 2.1.6.3 Penilaian Pembelajaran Project Based Learning 20 2.1.6.4 Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Project Based Learning 21
2.2 Materi Fungi 21
2.3 Kerangka Konseptual 32
2.4 Hipotesis Penelitian 32
BAB III METODE PENELITIAN 34
3.1Lokasi dan Waktu Penelitian 34
3.1.1 Lokasi 34
3.2 Populasi dan Sampel 34
3.2.1 Populasi Penelitian 34
3.2.2 Sampel Penelitian 34
3.3 Variabel Penelitian 34
3.4 Rancangan/Desain Penelitian 35
3.5 Teknik Data Pengumpul 35
3.5.1 Prosedur Penelitian 35
3.5.2 Instrumen Penelitian 37
3.6 Alat Pengumpul Data 38
3.7 Teknik Analisis Data 42
3.7.1 Uji Normalitas 42
3.7.2 Uji Homogenitas 43
3.7.3 Uji Hipotesis 44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 45
4.1. Hasil Penelitian 45
4.1.1 Hasil Belajar 45
4.1.2 Uji Normalitas 46
4.1.3 Uji Homogenitas 47
4.2. Pembahasan Hasil Penelitian 47
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 51
5.1. Kesimpulan 51
5.2. Saran 51
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Hifa 22
Gambar 2.2 Siklus Hidup Jamur secara Umum 23
Gambar 2.3 Jenis-jenis Spora Aseksual Pada Jamur 24
Gambar 2.4 Jenis-jenis Spora Seksual 25
Gambar 2.5 Beberapa Jenis Lumut Kerak 30
Gambar 2.6 Mikoriza 31
Gambar 2.7 (a) Ektomikoriza (b) Endomikoriza 31
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Sintaks Pembelajaran Berbasis Masalah 14
Tabel 2.2 Macam-macam Spora Seksual Jamur 25
Tabel 3.1. Randomized Pretest-Posttest Control Design 35
Tabel 3.2. Kisi-kisi Tes Belajar Materi Jamur 38
Tabel 3.3. Kriteria Validasi Tes 39
Tabel 4.1. Data Hasil Belajar 45
Tabel 4.2. Hasil Uji Normalitas 46
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus Pembelajaran 55
Lampiran 2. RPP 58
Lampiran 3. Tes Hasil Belajar 70
Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa Kelas Project Based Learning 75
Lampiran 5. Lembar Kerja Siswa Kelas Problem Based Learning 77
Lampiran 6. Data Pretes dan Postes Kelas Project Based Learning 79
Lampiran 7. Data Pretes dan Postes Kelas Problem Based Learning 80
Lampiran 8. Rata-rata, Standar Deviasi dan Varians Pretes 81
Lampiran 9. Rata-rata, Standar Deviasi dan Varians Postes 82
Lampiran 10. Uji Normalitas 83
Lampiran 11. Uji Homogenitas 85
Lampiran 12. Uji Hipotesis 86
Lampiran 13. Dokumentasi Penelitian 88
Lampiran 14. Tabel Uji Validitas, Reliabilitas, dan Taraf Kesukaran Soal 91
Lampiran 15. Tabel Batas Atas & Tabel Batas Bawah 92
Lampiran 16. Penghitungan Validitas Test Hasil Belajar Siswa 93
Lampiran 17. Penghitungan Reliabilitas Test dan Tarraf Kesukaran Soal
Penghitungan Daya Beda Soal 95
Lampiran 18. Tabel Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F 99
Lampiran 19. Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi t 101
Lampiran 20. Tabel Sebaran Peluang Kumulatif Normal Z 102
Lampiran 21. Tabel r Product Moment 103
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting guna membangun
manusia yang berpengetahuan. Pengetahuan yang tersusun secara sistematis
berfungsi untuk menjelaskan, menggambarkan, meramalkan, dan mengontrol
gejala dan peristiwa pendidikan yang bersumber dari pengalaman. Pengetahuan
salah satunya diperoleh melalui jalur sekolah. Sekolah merupakan lembaga formal
sebagai tempat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. Pengatahuan yang
diperoleh siswa melalui lembaga formal berfungsi untuk membuat kemampuan
berpikir menjadi lebih terstruktur.
Pengetahuan yang dimiliki siswa merupakan hasil yang memperoleh
melalui belajar dan diukur dari hasil belajar. Hasil belajar yang dicapai siswa
terhadap materi yang diajarkan oleh guru. Penguasaan materi oleh siswa beragam
ada rendah, sedang, dan tinggi, hal tersebut tergantung pada sulit dan mudahnya
materi pembelajaran.
Kurikulum 2013 melalui pendekatan sainstifik dan kontekstual dalam
pembelajaran diharapkan siswa memiliki kompetensi yang seimbang antara
attitude (sikap), skill (keterampilan), dan knowledge (pengetahuan) yang jauh
lebih baik dari sebelumnya, disamping itu hasil belajarnya diharapkan melahirkan
peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan efektif melalui penguatan ranah
sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegritasi (Hosnan, 2010).
Berdasarkan hasil pengamatan langsung peneliti pada tanggal 02 februari
2016, dalam proses belajar mengajar di SMA Negeri 16 Medan memperlihatkan
proses pembelajaran yang digunakan adalah metode ceramah dan diskusi
sehingga kurang bervariasi. Dalam diskusi hasilnya kurang optimal, karena
siswanya masih sulit dikontrol dalam pembelajarannya, serta belum terarah
dengan baik, sehingga mengakibatkan masih banyak siswa yang kurang aktif
2
Guru sudah mencoba memberikan tugas pada siswa namun hasilnya
kurang optimal. Tugas yang diberikan oleh guru belum memaksimalkan
keterlibatan siswa dalam pemecahan masalah, belum memberikan kesempatan
pada siswa untuk menerapkan pengetahuan yang dimilikinya, serta belum
mendorong siswa untuk berbuat, berpikir, dan terampil dalam penyelesaian tugas.
Dari hasil wawancara peneliti dengan guru biologi di sekolah SMA Negeri
16 Medan, dinyatakan bahwa hasil belajar biologi di kelas X masih kurang
memuaskan. Hanya sekitar 45% siswa yang mencapai KKM (kriteria ketuntasan
minimal) yang ditentukan yaitu 70 pada saat ulangan harian atau ujian semester.
Dan siswa yang nilainya masih dibawah KKM (kriteria ketuntasan minimal)
dilakukan remedial agar nilai siswa menjadi lebih baik. Hal ini menunjukkan hasil
belajar siswa masih rendah.
Salah satu masalah yang dihadapi siswa adalah masalah-masalah
lingkungan, yang dalam pembelajaran biologi tercakup dalam materi jamur.
Kompleksitas permasalahan jamur di lingkungan tidak cukup diajarkan pada
siswa dengan metode ceramah yang bersifat teachercentered learning, namun
diajarkan menggunakan metode yang lebih kontekstual dengan pembelajaran
berpusat pada siswa (student centered learning).
Permasalahan-permasalahan tersebut harus diatasi agar tujuan
pembelajaran dapat tercapai dengan hasil yang optimal. Salah satu upayanya
student-centered atau pembelajaran yang berpusat pada siswa, dimana siswa
dikondisikan oleh guru untuk belajar secara aktif. Ketika siswa belajar dengan
aktif, mereka mendapat kesempatan lebih untuk mengalami pembelajaran
bermakna (meaningful Learning). Dengan ini mereka bersikap aktif, baik untuk
menemukan ide pokok dari materi pelajaran, memecahkan persoalan atau
mengaplikasikan apa yang baru mereka pelajari ke dalam satu persoalan yang ada
dalam kehidupan nyata. Dengan belajar aktif ini, siswa diajak untuk turut serta
dalam semua proses pembelajaran, tidak hanya mental tetapi juga melibatkan
fisik. Dengan cara ini biasanya siswa akan merasakan suasana yang lebih
Strategi pembelajaran yang bertumpu pada pembelajaran aktif adalah
pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning), dan Pembelajaran
berbasis proyek (Project Based Learning). Problem Based Learning Model
pembelajaran berbasis masalah merupakan suatu model pembelajaran yang
menggunakan masalah dunia nyata. Masalah tersebut digunakan sebagai suatu
konteks bagi siswa untuk mempelajari cara berpikir kritis dan keterampilan
pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang
esensial dari materi pelajaran. Project Based Learning atau pembelajaran berbasis
proyek merupakan salah satu alternatif pembelajaran yang bisa digunakan tidak
hanya untuk menilai aspek kognitif, tetapi juga unjuk kerja siswa. Metode ini
cukup efektif dan menantang sebagai alat untuk membelajarkan siswa secara aktif.
(Na’imah, dkk, 2015). Karena model pembelajaran ini bertujuan untuk
mengembangkan keterampilan berpikir siswa melalui pemecahan masalah secara
bersama (collaboration). Peranan guru lebih banyak menetapkan diri sebagi
pembimbing atau pemimpin belajar dan fasilitator belajar. Dengan demikian,
siswa lebih banyak melakukan kegiatan sendiri atau dalam bentuk kelompok
memecahkan permasalahan dengan bimbingan guru atau pembelajaran akan
berlangsung secara SCL. Pada model PJBL, siswa tidak hanya membangun
konsep melalui pemecahan masalah yang diberikan, namun juga menghasilkan
produk se-bagai hasil dari pemecahan masalah sehingga siswa dapat aktif dalam
pembelajaran baik dilihat dari kualitas proses, maupun kualitas hasil (Addiin, dkk,
2014). Sehingga model pembelajaran Problem Based Learning sesuai digunakan
untuk menerapkan materi jamur Sedangkan Project Based Learning berpengaruh
positif terhadap kemampuan analisis siswa
Berdasarkan uraian di atas maka penelitian merasa perlu untuk melakukan penelitian dengan judul : “Perbedaan Hasil Belajar Siswa Yang Diajarkan Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning dengan Model
Pembelajaran Project Based Learning Pada Materi Jamur Di Kelas X SMA
4
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka yang
menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Rendahnya hasil belajar siswa di SMA Negeri 16 Medan.
2. Model pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran Biologi kurang
bervariasi.
3. Siswa kurang aktif dalam mengkuti proses belajar-mengajar.
4. Kurangnya sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah sebagai pendukung
kegiatan belajar mengajar di sekolah.
5. Model Project Based Learning dan Problem Based learning masih jarang
digunakan.
6. Materi pembelajaran jamur sulit dicerna oleh siswa.
1.3. Batasan Masalah
Untuk memberikan ruang lingkup yang jelas pada pembahasan, maka
peneliti membatasi masalah sebagai berikut:
1. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 16 Medan T.P
2016/2017.
2. Model pembelajaran yang digunakan yaitu: Project Based Learning dan
Problem Based learning.
3. Objek penelitian adalah materi pokok jamur.
4. Parameter yang diukur adalah hasil belajar siswa.
1.4. Rumusan Masalah
Sesuai dengan batasan masalah di atas maka yang menjadi rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran
Problem Based learning pada Materi Jamur di SMA Negeri 16 Medan T.P
2. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model
Project Based Learning pada Materi Jamur di SMA Negeri 16 Medan T.P
2016/2017?
3. Adakah perbedaan hasil belajar siswa yang belajar dengan model Problem
Based learning dengan Project Based Learning pada Materi Jamur di SMA
Negeri 16 Medan T.P 2016/2017?
1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui:
1. Hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran Problem
Based learning pada Materi Jamur di SMA Negeri 16 Medan T.P 2016/2017.
2. Hasil siswa yang diajarkan dengan menggunakan model Project Based
Learning pada Materi Jamur di SMA Negeri 16 Medan T.P 2016/2017.
3. Perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model Problem Based
learning dengan Project Based Learning pada Materi Jamur di SMA Negeri
16 Medan T.P 2016/2017.
1.6. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat kepada berbagai
pihak antara lain:
1. Bagi Guru: sebagai bahan masukan dan pertimbangan untuk memilih model
pembelajaran yang tepat sehingga dapat membangkitkan semangat belajar
biologi siswa.
2. Bagi Peneliti Lain: Sebagai referensi untuk melanjutkan penelitian ini dengan
51 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan maka
diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil belajar siswa Kelas X yang diajar menggunakan model pembelajaran
project based learning di SMA Negeri 16 Medan Tahun Pembelajaran
2016/2017 dengan nilai rata-rata postes 80,5005.
2. Hasil belajar siswa kelas X yang diajar menggunakan model pembelajaran
problem based learning di SMA Negeri 16 Medan Tahun Pembelajaran
2016/2017 dengan nilai rata-rata postes 80,000
3. Tidak terdapat perbedaan yang signfikan terhadap hasil belajar antara siswa
yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran project based
learning dengan problem based learning pada materi jamur di SMA Negeri
16 Medan Tahun Pembelajaran 2016/2017, namun keduanya mengalami
peningkatan hasil belajar sehingga kedua model ini sama efisiennya
digunakan pada materi Jamur.
5.2 SARAN
Berasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka disarankan hal-hal
berikut :
1. Perlunya para guru memperhatikan model pengajaran yang digunakannya,
agar siswa berpersepsi positif terhadap guru dan mata pelajaran biologi,
seperti pada materi jamur karena dengan adanya variasi model pembelajaran
yang digunakan siswa akan lebih aktif dalam mengikuti pelajaran yang
diberikan oleh guru.
2. Bagi guru dan calon guru, agar menjadikan model pembelajaran project
based learning dan problem based learning dan model pembelajaran
kooperatif lainnya sebagai salah satu alternatif pembelajaran biologi seperti
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Mulyono, (2012), Anak Kesulitan Belajar, Penerbit PT Rineka Cipta, Jakarta.
Addiin, I.; Redjeki, T.; Ariani, S, R, D, (2014), Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning (Pjbl) Pada Materi Pokok Larutan Asam Dan Basa Di Kelas Xi Ipa 1 Sma Negeri 2 Karanganyar Tahun Ajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), 3(4): 7-16.
Arikunto, S, (2013), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Aziz, M. S.; Zain, A. M. N.; Samsudin, M. A. D.; Saleh, S.B, (2014), The Effects of Problem-Based Learning on Self-Directed Learning Skills among Physics Undergraduates, International Journal of Academic Research in Progressive Education and Development January 2014, 3(1): 126-137.
Cakiroglu, U. (2014). Enriching project-based learning environments with virtual manipulatives: A comparative study. Eurasian Journal of Educational Research, 55(12): 201-222.
Chiang, C. L dan Lee, H, (2016), The Effect of Project-Based Learning on Learning Motivation and Problem-Solving Ability of Vocational High School Students, International Journal of Information and Education Technology, 6(9): 709-712.
Campbell, Reece and Mitchell L, (2008), Biology. Edisi kedelapan Jilid 1. Penerbit Erlangga, Jakarta.
Dimyati, dkk., (2013), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit PT Rineka Cipta, Jakarta.
Djamarah, S., (2006), Strategi Belajar Mengajar.PT. Rineka Cipta, Jakarta.
Harahap, M, A.; Prastowo, P.; Perbedaan Hasil Belajar Siswa Yang Diajar Menggunakan Model Pembelajaran Project Based Learning Dengan Problem Based Learning Pada Materi Pencemaran Lingkungan, Prosiding Agustus 2014.
Hosnan, (2014), Pendekatan Saintifik dan Kontektual dalam Pembelajaran Abad 21, Kunci Sukses Implementasi Kurikulum 2013, Penerbit Ghalia Indonesia, Bogor.
53
Jagantara, I. M. W.; Adnyana, P. B.; Widiyanti, N. L. P. M, (2014), Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) Terhadap Hasil Belajar Biologi Ditinjau Dari Gaya Belajar Siswa Sma, e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi IPA, 4.
Kharida, L. A.; Rusilowati, A.; Pratiknyo, K, (2009), Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Elastisitas Bahan, Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 5, 5 83-89.
Kistinnah, I,; Lestari, E, R, (2009), Biologi 1, Penerbit CV. Putra Nugraha, Jakarta.
Lidinillah, D, A, M, (2015) Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-Based-Learning), http://file.upi.edu/Direktori.
Muhibbinsyah, (2010), Psikologi Pendidikan, PT Remaja Rosdakarya, Bandung
Muhson, Ali, (2009), Peningkatan Minat Belajar dan Pemahaman Mahasiswa Melalui Penerapan Problem-Based-Learning, Jurnal Kependidikan, 39(2) 171-182.
Na’imah, N, J.; Supartono,; Wardani, S, (2015), Penerapan Pembelajaran Berbasis Proyek Berbantuan E-Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa, Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, 9(2) 1566-1574.
Ngalimun, (2014), Strategi dan Model Pembelajaran, Penerbit Aswaja Pressindo, Yogyakarta.
Shoimin, Aris, (2014), 68 Model pembelajaran Inovatif, Penerbit Ar-Ruzz Media, Yogyakarta.
Slamento, (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya, Penerbit PT Rineka Cipta, Jakarta.
Sudjana, (2005), Metoda Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung.
Sulistyorini, A, (2009), Biologi, Penerbit PT. Balai Pustaka, Jakarta
Susilowati, I.; Retno, S.I. ;Sri, S., (2013), Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Hasil Belajar Siswa Materi Sistem Pencernaan Manusia, Unnes Journal of Biology Education, 2(1) 82-90.
Tiantong, M dan Siksen, S, (2013), The Online Project-based Learning Model Based on Student’s Multiple Intelligence, International Journal of Humanities and Social Science, 3(7) 204-210.
Widjajanti, D. B, (2011), Problem-Based-Learning dan Contoh Implimentasinnya, http://www.foxitsoftware.com.
Widyantini, Theresia, (2014), Penerapan Model Project Based Learning (Model Pembelajaran Berbasis Proyek) dalam Materi Pola Bilangan. http://staff.unud.ac.id/-madeutama/wp-content/uploads/2010/06 Project-Based- Learning.pdf.
Wulandari, B. dan Surjono, H. D, (2013), Pengaruh Problem-Based Learning Terhadap Hasil Belajar Ditinjau Dari Motivasi Belajar Plc Di Smk, Jurnal Pendidikan Vokasi, 3(2) 178-191.
Yance, R. D.; Ramli, E.; Mufit, F., (2013), Pengaruh Penerapan Model Project Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Fisika Kelas XI IPA SMA Negeri I Batipuh Kabupaten Tanah Datar, Pillar of Physic Education, 1, 48-54.
Yani, R., dkk, (2009). Biologi, Penerbit PT. Remaja Rosdakarya, Jakarta.