• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERINTEGRASI MEDIA KARTU KERJA DAN AKRIVITAS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERINTEGRASI MEDIA KARTU KERJA DAN AKRIVITAS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA."

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERINTEGRASI MEDIA KARTU KERJA DAN AKTIVITAS

TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Kimia

Oleh :

MULYAWATI

NIM : 8146141014

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya yang selalu memberikan kesehatan dan kesempatan kepada penulis sehingga tesis ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan. Penulisan Tesis ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Adapun judul tesis ini adalah “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Terintegrasi Media Kartu kerja dan Aktivitas Terhadap Hasil Belajar Siswa”.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tesis ini tidak lepas dari peran serta dari berbagai pihak. Dalam menyelesaikan tesis ini penulis menerima banyak bantuan dari berbagai pihak yang disebabkan terbatasnya pengetahuan, waktu, dan dana yang dimiliki penulis. Oleh sebab itu penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Zainuddin Muchtar, M.Si selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu Bapak Dr. Ajat Sudrajat, M.Si Selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan dengan penuh kesabaran, memotivasi dan memberikan saran-saran kepada penulis sejak awal penulisan proposal, pelaksanaan penelitian sampai dengan selesainya penulisan tesis ini.

Terima kasih juga penulis sampaikan kepada ketiga narasumber Bapak Prof. Dr. Ramlan Silaban,M.Si, Bapak.Dr. Mahmud, M.Sc. dan bapak Dr. Marham Sitorus, M.Si. telah memberikan masukan dan koreksi untuk perbaikan tesis ini, serta kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen yang dengan ketulusan hati telah memberikan pengetahuan dan ilmunya kepada penulis selama penulis menempuh pendidikan di Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya kepada: Rektor Universitas Negeri Medan, Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, para Asisten Direktur, Ketua dan Sekretaris Program Pendidikan Kimia, para staf administrasi Program Pascasarjana terkhusus ibu Desi Yulian, S.Pd. yang telah memberikan bantuan kepada penulis untuk kelancaran studi dan administrasi dalam menyelesaikan tesis ini.

(6)

iv

ibunda tersayang Mursyidah yang tiada hentinya memberikan semangat dan cintanya, selalu mendo’akan penulis di setiap waktu. Terimakasih juga penulis ucapakan dengan penuh rasa kasih sayang kepada suami tercinta Mirza yang selalu memberikan dukungan baik moril maupun materi kepada penulis. Terimakasih juga penulis sampaikan kepada Keluarga penulis Rahmawati Zulkifli, S.Ei, Ernawati dan Taufiq Zulkifli, yang selalu mendukung dan memberi doa serta semangat kepada penulis. Terimakasih juga penulis ucapakan kepda seluruh keluarga besar yang telah mendoakan dan memberi dukungan kepada penulis.

Penulis juga mengucapkan terimakasih yang sangat luar biasa buat semua teman-teman seperjuangan yang selalu memberi semangat kepada penulis selama menempuh pendidikan di pasca sarjana dan terimakasih yang tidak terbatas kepada teman-teman yang selalu ada disisi penulis selama penulisan tesis ini.

Terimakasih juga penulis sampaikan kepada kepala MAN 3 Medan dan guru serta staf pegawai khususnya untuk ibu Rahma Daulay, S.Pd, yang telah bersedia membantu dan memberikan ijin kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan tesis ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi, susunan maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan tesis ini. Kiranya isi tesis ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, 26 Agustus 2016 Penulis,

Mulyawati

(7)

v

1.2. Identifikasi Masalah 7

1.3. Batasan Masalah 7

1.4. Rumusan Masalah 8

1.5. Tujuan Penelitian 8

1.6. Manfaat Penelitian 9

1.7. Definisi Operasional 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Hakikat Pembelajaran Kimia 12

2.1.1 Belajar danPembelajaran 12

2.1.2 Hasil Belajar 13

2.2. Aktivitas Belajar 16

2.2.1 Jenis-jenis Aktivitas Belajar 17

2.2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Aktivitas Siswa 19

2.3. Pembelajaran Kooperatif 23

2.3.1 Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif 25 2.3.2 Unsur-unsur Dasar Pembelajaran Kooperatif 26 2.3.3 Tujuan Pembelajaran Kooperatif 28 2.3.4 Keterampilan Pembelajaran Kooperatif 29 2.3.5 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif 31

2.4. Group Investigation (GI) 31

2.4.1 Ciri-ciri Group Investigation (GI) 33 2.4.2 Implementasi Group Investigation (GI) 33 2.4.3 Kelebihan dan Kelemahan Group Investigation (GI) 35 2.5. Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS) 36

2.6. Media Pembelajaran 39

2.7. Media Kartu Kerja 42

2.8. Hidrokarbon 44

2.9. Hasil Penelitian yang relevan 55

2.10. Kerangka Berfikir 59

2.11. Hipotesis 62

BAB III METODE PENELITIAN

(8)

vi

3.2. Populasi dan Sampel 64

3.3. Rancangan Penelitian 64

3.4. Variabel Penelitian 66

3.5. Prosedur Penelitian 66

3.6. Teknik Pengumpulan Data 69

3.7. Teknik Analisis Data 74

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Analisis Data Instrumen Penelitian 78

4.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian 80

4.2.1. Hasil Belajar Kimia 81

4.2.2. Deskripsi Data Kemampuan Aktivitas Siswa 84 4.3. Uji Persyaratan Perlakuan Penelitian 84

4.3.1. Uji Normalitas Data 84

4.3.2. Uji Homogenitas Data 85

4.4. Uji Hipotesis 86

4.5. Pembahasan Hasil Penelitian 93

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan 103

5.2. Saran 103

(9)

vii

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Langkah- langkah Pembelajaran Kooperatif 31

Tabel 2.2 Deret Homolog Alkana 45

Tabel 2.3 Deret Homolog Alkena 49

Tabel 2.4 Deret Homolog Alkuna 50

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian 65

Tabel 4.1 Deskripsi Pretes Siswa 81

Tabel 4.2 Deskripsi Postes Siswa 82

Tabel 4.3 Deskripsi Gain Siswa 82

Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Data 85

Tabel 4.5 Hasil Uji Homogenitas Data 86

Tabel 4.6 Hasil Uji Two Way Anova 87

Tabel 4.7 Deskripsi Hasil Gain Siswa 89

(10)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian 69

Gambar 4.1 Grafik Rata-rata Gain 89

(11)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus Pembelajaran 113

Lampiran 2. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran Untuk 116 Kelas Eksperimen I

Lampiran 3. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran Untuk 131 Kelas Eksperimen II

Lampiran 4. Kisi-Kisi Instrumen Test 145

Lampiran 5. Analisis Kisi-Kisi Instrumen Test Sebelum Validasi 146 Lampiran 6. Instrumen Tes Sebelum Validasi 157

Lampiran 7. Lembar Observasi 164

Lampiran 8. Kisi-kisi Angket Aktivitas 166

Lampiran 9. Instrumen Angket Aktivitas 167

Lampiran 10. Perhitungan Tingkat Kesukaran 169

Lampiran 11. Perhitungan Daya Beda 171

Lampiran 12. Perhitungan Indeks Pengecoh 173

Lampiran 13. Perhitungan Validasi 178

Lampiran 14. Perhitungan Reliabilitas 180

Lampiran 15. Kisi- Kisi Instrumen Valid 182

Lampiran 16. Instrumen Penelitian Valid 187

Lampiran 17. Kartu Kerja 192

Lampiran 18. Tabulasi Data Nilai Siswa 198 Lampiran 19. Tabulasi Data Angket Eksperimen I 200 Lampiran 20. Tabulasi Data Angket Eksperimen II 201 Lampiran 21. Tabulasi Data Observasi Kelas Eksperimen I 202 Lampiran 22. Tabulasi Data Observasi Kelas Eksperimen II 203 Lampiran 23. Rekapitulasi Data Siswa Kelas Eksperimen I 204 Lampiran 24. Rekapitulasi Data Siswa Kelas Eksperimen II 205 Lampiran 25. Uji Normalitas Kelas Eksperimen I 206 Lampiran 26. Uji Normalitas Kelas Eksperimen II 207

Lampiran 27. Uji Homogenitas Data 208

Lampiran 28. Uji Hipotesis Pertama 209

Lampiran 29. Uji Hipotesis Kedua 211

Lampiran 30. Uji Hipotesis Ketiga 213

Lampiran 31. Efektifitas Peningkatan Hasil Belajar 214

(12)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan memegang peranan dan faktor yang sangat penting dalam

kehidupan manusia karena merupakan salah satu wahana untuk menciptakan

sumber daya manusia yang berkualitas dalam hal pengetahuan dan keterampilan

agar memiliki kemampuan berfikir kritis, kreatif, dan sikap terbuka.

Meningkatkan kualitas sumber daya manusia merupakan tujuan atau sasaran

bidang pendidikan dalam menyikapi era globalisasi. Dalam era globalisasi ini,

sumber daya manusia yang berkualitas akan menjadi tumpuan utama suatu bangsa

dalam berkompetensi. Oleh karena itu, sudah seharusnya pembangunan di sektor

pendidikan menjadi prioritas utama yang harus dilakukan pemerintah agar

melahirkan generasi-generasi bangsa yang berintelektual.

Pendidikan IPA sebagai bagian dari pendidikan formal seharusnya ikut

memberi kontribusi dalam membangun sumber daya manusia yang berkualitas

tinggi. Pendidikan IPA yang berkualitas akan menghasilkan manusia yang

memiliki pengetahuan, pemahaman, proses dan sikap sains. Kimia merupakan

salah satu bagian dari pendidikan IPA yang sangat besar pengaruhnya untuk

penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kimia juga berperan penting dalam

usaha menciptakan manusia yang berkualitas.

Kimia merupakan suatu bidang ilmu pengetahuan yang menekankan pada

(13)

2

perlu dipahami, dipelajari dan dikuasai oleh siswa. Konsep kimia terbentuk dalam

diri siswa secara berangsur-angsur melalui pengalaman dan interaksi mereka

dengan alam sekitarnya. Di sekolah, mata pelajaran kimia dianggap sulit oleh

sebagian besar siswa, sehingga banyak siswa yang tidak berhasil dalam belajar

kimia. Terdapat anggapan diantara para siswa bahwasanya mata pelajaran MIPA

terutama kimia merupakan mata pelajaran tersulit dan menjadi momok dikalangan

mereka, sehingga tidak heran jika sebagian mereka tidak mencapai ketuntasan

minimum dalam mata pelajaran kimia.

Penyelesaian masalah yang dihadapi guru dan dialami siswa tentu tidak

lepas dari peran strategi atau model pembelajaran yang digunakan selama proses

pembelajaran. Strategi atau model pembelajaran merupakan siasat atau taktik

yang harus direncanakan guru untuk mencapai tujuan pengajaran yang telah

ditetapkan. Oleh Karena itu guru dituntut kreatif dalam memilih model

pembelajaran dan mampu mengembangkan model pembelajaran yang merupakan

hasil integrasi antara stategi pengajaran dengan media pengajaran. Model

pembelajaran memuat komponen sistem pembelajaran dan unsur kegiatan yang

dilakukan oleh guru dan siswa, yang menekankan pada keaktifan belajar siswa

melalui guru yang aktif pula (Hakim, 2008)

Untuk dapat mengetahui sesuatu, siswa haruslah aktif sendiri

mengkontruksi. Dengan kata lain dalam belajar siswa harus aktif mengolah bahan,

mencerna, memikirkan, menganalisis dan akhirnya yang terpenting

(14)

3

membangun pengetahuan mereka sendiri, mereka tidak akan mengerti apa-apa

(Paul, 2007).

Sehubungan dengan penjelasan yang telah diuraikan, perlu diadakan suatu

inovasi pembelajaran. Menurut Olatunde (2009) bahwa sikap siswa dapat

dipengaruhi oleh sikap guru dan model pengajaran yang dilakukan guru.

Merencanakan proses pembelajaran yang mampu meningkatkan aktivitas belajar

siswa yang sekaligus meningkatkan hasil belajar siswa. Penggunaan media yang

mampu menarik minat siswa untuk menggali pengetahuan yang dapat diperoleh

dari berbagai sumber. Pembelajaran yang kreatif dan motivatif hendaknya sesuai

dengan paradigma baru yang berorientasi pada pencapaian kompetensi ( Adnyana,

2009). Pembelajaran yang dirancang tersebut disesuaikan situasi dan kondisi

sekolahnya.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti menawarkan solusi menggunakan

model pembelajaran kooperatif, yaitu model pembelajaran kooperatif tipe GI

(Group Invertigasion) dan model pembelajaran kooperatif tipe TPS ( Think Pair

Share) dengan media kartu kerja.

Menurut Slavin (2005) GI (Group Investigations) adalah pembelajaran kooperatif di mana guru dan siswa bekerja sama membangun pembelajaran.

Siswa harus aktif dalam beberapa aspek selama proses belajar mengajar

berlangsung, sedangkan fungsi kelompok sebagai sarana berinteraksi dalam

membentuk suatu konsep belajar. Salah satu kelebihan model pembelajaran GI

(15)

4

itu juga, dapat memperbaiki hubungan antar kelompok sehingga dapat

menciptakan lingkungan belajar yang baik

Alasan mengapa investigasi kelompok begitu efektif yaitu pertama,

investigasi kelompok memberikan kontrol yang lebih banyak pada

pembelajarannya dari pada metode mengajar lainnya, bahkan dari metode

pembelajaran kooperatif lainnya. Siswa menanyakan aspek dari suatu subyek

yang membuat mereka tertarik. Mereka mengajukan pertanyaan yang

merefleksikan perbedaan minat, latar belakang, nilai dan kemampuan. Perbedaan

itu merupakan aset yang besar. Mereka memastikan jangkauan pengetahuan dan

keterampilan yang luas.

Demikian juga dengan strategi kooperatif tipe TPS ( Think Pair Share). TPS (Think-Pair-Share) atau Berfikir-Berpasangan-Berbagi merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi

siswa, dan menghendaki siswa bekerja saling membantu dalam kelompok kecil

(2–6 anggota) dan lebih dicirikan oleh penghargaan kooperatif daripada

penghargaan individual. TPS (Think Pair Share) digunakan untuk mengajarkan isi akademik atau untuk mengecek pemahaman siswa terhadap pemahaman tertentu.

Guru menciptakan interaksi yang dapat mendorong rasa ingin tahu, ingin

mencoba, bersikap mandiri dan ingin maju.

Menurut Lie (2007) model pembelajaran kooperatif tipe TPS ini unggul

dalam membantu siswa untuk menemukan dan memahami konsep-konsep yang

sulit, menumbuhkan kemampuan berfikir kritis dan kemampuan membantu teman

(16)

5

Model Pembelajaran Kooperatif telah banyak dilakukan oleh peneliti

sebelumnya diantaranya: Penelitian tentang GI (Group Investigation) dilakukan

oleh Jam’an (2012) hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model Group

Investigation pada mata pelajaran kimia dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Penelitan yang dilakukan Endah Rohmawati (2013) Hasil penelitian

Penerapan Group Investigation menunjukkan bahwa hasil ketuntasan belajar siswa

dengan rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajan

mencapai 90% dan Siswa merespon positif terhadap model pembelajaran

kooperatif tipe investigasi kelompok pada materi hidrokarbon adalah baik. Pada

penelitian Hadiyanto (2010) hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan

model GI (Group Investigation) pada mata pelajaran Kimia dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Penelitian L. Surayya (2013) menemukan terdapat

perbedaan hasil belajar antara siswa yang mengikuti model pembelajaran TPS

dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional (F = 187,110;

p<0,05). Selain itu, Penelitian Nasution (2008) mengemukakan bahwa hasil

belajar siswa yang diajar dengan pembelajaran kooperatif tipe TPS (

Think-Pair-Share) lebih tinggi dibanding dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional, dimana hasil belajar siswa yang diajar dengan

pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think-Pair-Share) adalah 77,03 dan rata-rata gain ternormalisasinya adalah 0,612.

Hal lain yang harus dimonitor dalam pelaksanaan pembelajaran adalah

(17)

6

proses pembelajaran. Media merupakan wahana penyalur informasi atau penyalur

pesan yang digunakan untuk memperlancar siswa dalam belajar.

Kartu kerja adalah media pembelajaran yang di dalamnya memuat

soal-soal latihan dalam tingkatan-tingkatan tertentu, serta melayani siswa sesuai

dengan tingkat kemampuan intelektualnya. Kartu kerja terdiri dari pertanyaan dan

juga jawaban sehingga siswa akan lebih tertarik dan meningkatkan

pemahamannya.

Penelitian Ni Komang Karyawati (2014) Pembelajaran dengan model

pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Square berbantuan kartu kerja. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe think pair square berpengaruh positif terhadap hasil

belajar Matematika siswa kelas V. Hasil Penelitian Siti Mahmudah (2015)

menunjukkan bahwa penggunaan media kartu kerja dapat meningkatkan

ketrampilan pada penyelesaian soal cerita matematika.

Berdasarkan referensi yang diperoleh, maka dalam usaha untuk

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa, penulis merasa perlu untuk

mengadakan penelitian yang yang berhubungan model pembelajaran kooperatif

pada pembelajaran kimia. Adapun judul penelitiannya adalah Pengaruh

(18)

7

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, maka dapat

diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:

1. Banyak Siswa tidak mencapai ketuntasan minimum yang ditentukan sekolah

dalam belajar kimia

2. Siswa kurang mampu memahami konsep pada pelajaran kimia

3. Pembelajaran yang berlangsung dengan metode konvensional sehingga

berjalan dengan monoton dan masih berpusat pada guru yang menyebabkan

hasil belajar belum maksimal.

4. Kurangnya partisipasi siswa dalam proses pembelajaran,sehingga siswa

cenderung bersifat pasif

5. Pemanfaatan media pembelajaran yang masih kurang digunakan dalam proses

pembelajaran.

1.3Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe GI dan TPS Terhadap

Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa

2. Aktivitas belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pencapaian hasil

belajar siswa berupa proses dalam pembelajaran

3. Media pembelajaran yang digunakan adalah Kartu Kerja

4. Hasil belajar pada penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada pokok

(19)

8

dari taksonomi Bloom yang meliputi pengetahuan (C1), pemahaman (C2),

penerapan (C3) dan analisis (C4).

1.4Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan batasan

masalah yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan masalah yang diteliti

adalah:

1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan

model Pembelajaran Kooperatif tipe GI terintegrasi media kartu kerja

dibandingkan dengan hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan

model pembelajaran kooperatif tipe TPS terintegrasi media kartu kerja?

2. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang mempunyai aktivitas

belajar yang tinggi dibandingkan dengan siswa yang mempunyai aktivitas

belajar yang rendah?

3. Apakah terdapat interaksi antara model pembelajaran terintegrasi media kartu

kerja dengan aktivitas belajar terhadap hasil belajar kimia siswa?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini berdasarkan

rumusan masalah adalah untuk mengetahui:

1. Perbedaan hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan model

(20)

9

dengan hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan model

pembelajaran kooperatif tipe TPS terintegrasi media kartu kerja?

2. Perbedaan hasil belajar siswa yang mempunyai aktivitas belajar yang tinggi

dibandingkan dengan siswa yang mempunyai aktivitas belajar yang rendah?

3. Interaksi antara model pembelajaran terintegrasi media kartu kerja dengan

aktivitas belajar terhadap hasil belajar kimia siswa?

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Sebagai informasi tentang pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe GI

dan TPS terintegrasi media kartu kerja dan Aktivitas terhadap hasil belajar

siswa .

2. Memberikan penjelasan ilmiah bahwa aktivitas belajar siswa akan

mempengaruhi hasil belajar siswa, sehingga pendidik memperhatikan

aktivitas siswa selama proses pembelajaran untuk medapatkan hasil belajar

yang baik.

3. Sebagai penambah masukan pengetahuan bagi pendidik berhubungan dengan

model pembelajaran yang inovatif dan pengaruhnya terhadap kemampuan

(21)

10

1.7 Definisi Operasional

Untuk menghindari dari penyimpangan dari tujuan yang diharapkan dan

menghindari penafsiran yang berbeda, maka definisi operasional dalam penelitian

ini adalah:

1. Model pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran

dimana siswa belajar dengan kelompok-kelompok kecil, yang memiliki

tingkat kemampuan yang berbeda.

2. (Group Investigation) GI adalah pembelajaran kooperatif di mana guru dan siswa bekerja sama membangun pembelajaran. Siswa harus aktif dalam

beberapa aspek selama proses belajar mengajar berlangsung, sedangkan

fungsi kelompok sebagai sarana berinteraksi dalam membentuk suatu konsep

belajar.

3. Think-Pair-Share (TPS) atau berpikir, berpasangan, berbagi, adalah jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi

siswa. Langkah-langkah (fase) dalam pembelajaran kooperatif

Think-Pair-Share (TPS) adalah sebagai berikut:

a. Berpikir (Think) : Guru mengajukan pertanyaan atau isu yang terkait dengan pelajaran dan siswa diberi waktu untuk berpikir sendiri mengenai

jawaban atau isu tersebut.

b. Berpasangan (Pairing) : Selanjutnya guru meminta kepada siswa untuk berpasangan dan mendiskusikan mengenai apa yang telah dipikirkan

(22)

11

c. Berbagi (Sharing) : Pada langkah akhir ini guru meminta pasangan-pasangan tersebut untuk kembali dalam kelompok berempat dan

membagikan hasil diskusi mereka.

4. Media Kartu kerja adalah media pembelajaran yang di dalamnya memuat

soal-soal latihan dalam tingkatan-tingkatan tertentu, serta melayani siswa

sesuai dengan tingkat kemampuan intelektualnya. Sehinggga kemampuan

siswa dalam asas perbedaan individu lebih di perhatikan.

5. Aktivitas belajar siswa merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan

oleh siswa baik secara jasmani maupun rohani yang saling berkaitan dalam

mengoptimalkan potensi yang ada pada dirinya. Meliputi antara lain

memperhatikan penjelasan guru, memberikan pertanyaan, menjawab

pertanyaan, kerjasama kelompok, mengerjakan tes, dan bersemangat

mengikuti proses pembelajaran (Kustyorini, 2012).

6. Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku siswa yang meliputi kemampuan

kognitif, afektif dan psikomotor dalam situasi tertentu berkat pengalamannya

berulang-ulang (Hamalik, 2012).

7. Hidrokarbon adalah sebuah senyawa yang terdiri dari unsur atom karbon (C)

dan atom hidrogen (H). Seluruh hidrokarbon memiliki rantai karbon dan

(23)

103 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian yang dilakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat perbedaan hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Kooperatif tipe GI terintegrasi media kartu kerja dibandingkan dengan hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe TPS terintegrasi media kartu kerja. 2. Terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang mempunyai aktivitas belajar

yang tinggi dibandingkan dengan siswa yang mempunyai aktivitas belajar yang rendah

3. Tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran terintegrasi media kartu kerja dengan aktivitas belajar terhadap hasil belajar kimia siswa

5.2 Saran

(24)

104

dapat digunakan sebagai alat bantu dalam mempermudah transfer materi pembelajaran kepada siswa.

(25)

105

DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmadi. (2003). Psikologi Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Adnyana,bGede Putra. (2008). Meningkatkan Kualitas Aktivitas Belajar, Keterampilan Berpikir Kritis, dan Pemahaman Konsep Biologi Siswa Kelas X-5 SMA Negeri 1 Banjar Melalaui Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah. Jurnal Pendidikan Kerta Mandala 1: 144-159.

Akcay, Nilüfer Okur., & Kemal Doymus. (2012). The Effects of Group Investigation and Cooperative Learning Techniques Applied in Teaching Force and Motion Subjects on Students’ Academic Achievements. Journal of Educational Sciences Research Internasional E-Journal Vol.2 No.1 June 2012

Alpusari, M., dan Riki A., (2013), The Application of Cooperative Learning Think Pair Share (TPS) Model to Increase the Process Science Skills in Class IV Elementry School Number 81 Pekanbaru City, International Journal of Science and Research (IJSR) ISSN (Online): 2319-7064 Index Copernicus Value (2013): 6.14 | Impact Factor (2013): 4.438.

Arikunto, Suharsini. (2007). Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta Ari kunto, S. (2002). Dasar –Dasar Elaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Arikonto, S. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

Andi. (2012). Metode Pembelajaran Tipe Group Investigation. Jakarta : Rineka Cipta

Aunurrahman. (2011). Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Alfabeta.

Azlina, N. (2010). Supporting Collaborative Activities Among Students and Teachers Through the Use of Think Pair Share Tecniques. UCSI International Journal of Computer Science, 7 (5): 18-29.

Bataineh, Marwan Zaid. (2015).Think-Pair-Share, Co Op-Co Op and Traditional Learning Strategies on Undergraduate Academic Performance .Journal of Educational and Social Research MCSER Publishing, Rome-Italy Vol. 5 No.1 January 2015 ISSN 2239-978X ISSN 2240-0524.

(26)

106

Kelas XI SMAN 6 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013. Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 3 Tahun 2013, ISSN 2337-9995. C, Andiny Nur., Haryono., dan Masykuri. (2014). Model Pembelajaran Group

Investigation (GI) Dilengkapi Media Peta Pikiran Pada Materi Pokok Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan Untuk Meningkatkan Kerjasama Dan Prestasi Belajar Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri Kebakkramat Tahun Pelajaran 2012/2013. Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 3 No. 2 Tahun 2014, ISSN 2337-9995.

Dewi, Ratih Puspita., Retno Sri Iswari., R. Susanti. (2012) . Penerapan Model Group Investigation Terhadap Hasil Belajar Materi Bahan Kimia Di SMP.

Fakultas MIPA Universitas Negeri Semarang. USEJ 1 (2) (2012)

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/usej

Dick, W and Carey L. (2005). The Systematic Design of instruction, (2nd Ed), Scott, Foresman, London.

Dimyati dan Mudjiono. (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta Djamarah, B.Z. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta Djamarah, S. dan Zain., (2002). Strategi Belajar Mengajar Jakarta : Rineka Cipta Hakim, L. (2008). Perencanaan Pembelajaran. Bandung : Wacana Prima.

Hadiyanto., (2010), penerapan Model Group investigation Upaya peningkatan PrestasibBelajarnKimia,n(http://hadiyantokimia.guruindonesia.net/artikeld etail-19584.html.

Hamalik , O. (2001). Pendidikan Guru berdasarkan Pendekatan kompetensi. Jakarta : Bumi Aksara.

Hamalik, O. (2012). Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.

Hanafiah, Nanang dan Cucu Suhana. (2010). Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung : Refika Aditama

(27)

107

Hidayah, M dan IGP Asto. (2013). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Terhadap Hasil Belajar Siswa Dengan Kreativitas Berbeda Pada Standar Kompetensi Memahami Sifat Dasar Sinyal Audio, Jurnal Pendidikan Teknik Elektro, Vol 2 Nomor 2 Tahun 2013, 677-683

Isjoni. (2010). Cooperative Learning. Bandung : Alfabeta.

Ismawati, N., dan N. Hindarto. (2011). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif dengan Pendekatan Struktural Two Stay Two Stray untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA. Jurusan Fisika, FMIPA Unnes.

Istarani. (2011). 58 model Pembelajaran Inovatif. Medan : Media Persada.

Jam’an. (2012). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok Menggunakan Media Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar Siswa Materi Pokok Koloid Kelas XI SMA N 15 Medan , Unimed, Medan. Jannah, Rikhinati., Agung Nugroho Catur Saputro., dan Sri Yamtinah. (2013).

Penerapan Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS) Disertai Buku Saku Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Prestasi Belajar Kimia Pada Materi Minyak Bumi Kelas X Sma Negeri Gondangrejo Tahun Pelajaran 2012/2013. Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 4 Tahun 2013 ISSN 2337-9995.

K, Idha Ayu., Sugiharto., dan M. Masykuri. (2013). Pembelajaran Kooperatif Group Investigation (GI) Menggunakan Media Teka-Teki Silang Dan Peta Konsep Pada Materi Pokok Koloid Kelas XI Semester II SMA Negeri 4 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013. Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 3 Tahun 2013, ISSN 2337-9995.

Kartani, Ni Made., Sukadi., dan I Gusti Ketut Arya Sunu.(2013). Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Terhadap Hasil Belajar PKN. Artikel Fakultas Ilmu Sosial Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja.

Karyawati, Ni Komang ., I Nyoman Murda., dan I Wayan Widiana. (2014). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Square (TPS) Berbantuan Kartu Kerja Terhadap Hasil Belajar Matematika. Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD (Vol: 2 No: 1).

(28)

108

Kristyasari , Marantika Lia., Mohammad Masykuri., dan Budi Hastuti.(2015). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Heads Together) Dan TPS (Think Pair Share) Terhadap Prestasi Belajar Ditinjau Dari Kemampuan Matematika Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan Kelas XI IPa Semester Genap SMA Negeri 8 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014. Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 4 No. 3 Tahun 2015. Hal. 31-38 ISSN 2337-9995.

Kustyorini, Yunita. (2012). Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Dilengkapi Media Virtual Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Fisika SMA/ MA. Tesis. Pascasarjana UNY. Yogyakarta.

Lie, A. (2007). Cooperative Learning Mempraktikkan Cooperatif Learning di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta : Grasindo.

Maharani, Swasti. (2012). Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) Dan Think Pair And Share (TPS) Pada Materi Sistem Persamaan Linear Ditinjau Dari Sikap Mahasiswa Terhadap Matematika. FMIPA IKIP Madiun.

Mahmudah, Siti. (2015). Peningkatan Ketrampilan Menyelesaikan Soalcerita Matematika Menggunakan Media Kartu Kerja Pada Siswa Kelas II SDN Purworejo Kecamatan Kandat Kabupaten Kediri. Jurnal PINUS Vol. 1. No.2 April 2015. ISSN 2442-9163.

Mutakinati., Lely., Ahmad Mudzakir., dan F.M Titin Supriyanti. (2015). Cooperative Learning Think Pair Share (TPS) For Improving Students Problem Solving Skills in Buffer Solution Concept. Vol.29, No.9.

Nasution, R., (2008). Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan sifat koligatif larutan. Medan. Unimed.

Ngalim Purwanto. (2004). Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosdakarya.

Ningsih., Sri Hartati., Budiyono., dan Riyadi. (2014). Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) Dan Think Pair Share (TPS) Pada Materi Trigonometri Ditinjau Dari Kecerdasan Logika Matematika Siswa Kelas X SMA Di Kabupaten Sukoharjo. PPs Universitas Sebelas Maret Surakarta.

(29)

109

SMA N 2 Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013 . Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 4 Tahun 2013, ISSN 2337-9995.

Nuyami, N. M. S., I. W. Suastra., & I. W. Sadia. (2014).Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think- Pair-Share Terhadap Self-Efficacy Siswa SMP Ditinjau Dari Gender. e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi IPA (Volume 4 Tahun 2014)

Olatunde, P. (2009). Students Attitude Towards Mathematics and Academic Achievement in Some Selected Secondary Schools in Southwestern Nigeria. Journal of Scientific Research. 36(3): 336-341.

P, Heldy Ramadhan Putra., Budiyono., dan Isnandar Slame. (2015). Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS), Group Investigation (GI), Dan Problem Based Learning (PBL) Pada Materi Pokok Bangun Ruang Ditinjau Dari Kemampuan Spasial Siswa Kelas VIII SMP Negeri Se-Kota Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015, Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN: 2339-1685 Vol.3, No.6, hal 576-586.

Pitoyo , Andri., Herman J. Waluyo., Sarwiji Suwandi., dan Andayani. (2014). The Effect of Group Investigation Learning Model, Accelerated Learning Team and Role Playing on Elementary School Students’ Writing Skills

Viewed from Cognitive Style. Journal of Education and Practice ISSN 2222-1735 (Paper) ISSN 2222-288X (Online) Vol.5, No.1, 2014.

Purwanto. 2007. Evaluasi Hasil Belajar. Surakarta : Pustaka Belajar.

Riani. (2011). Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKN Kelas IV SDN Wonorejo. Surabaya. PGSD FIP Universitas Negeri Surabaya

Rohmawati, Endah., dan Sri H. (2013). Penerapan Group Investigation Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Hidrokarbon Di Kelas X SMA Widya Darma Surabaya. Unesa Journal of Chemical Education ISSN: 2252-9454 Vol. 2 No. 3 pp. 6-11

Rusman. (2010). Model-model Pembelajaran. Bandung : Rajawali Pers.

Rusman. (2011). Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta : Rajagrafindo Persada.

(30)

110

Sampsel, Ariana. (2013). Finding the Effects of Think-Pair-Share on Student Confidence and Participation. Honors Projects. Paper 28. http://scholarworks.bgsu.edu/honorsprojects

Sanjaya, W. (2011). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana.

Sardiman. (2006). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta. Rajagrafindo Persada.

Sardiman. (2008). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta. Rajagrafindo Persada.

Setiawan, Dwi Arief., Elfi Susanti VH., dan Sri Mulyani. (2013). Prestasi Belajar Dengan Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Lebih Tinggi Dari Pada Think-Pair-Share (TPS) Pada Materi Pelajaran Tata Nama Senyawa Kimia Dan Persamaan Reaksi Kimia. Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 4 Tahun 2013, ISSN 2337-9995.

Simse, Ufuk.(2012). The Effects of Reading-Writing-Presentation and Group

Investigation Methods on Students’ Academic Achievements in

Citizenship Lessons. Journal of Educational Sciences Research Internasional E-Journal Vol.2 No. December 2012.

Shofiyah, Nur., dan Bertha Yonata. (2013). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Untuk Melatih Karakter Jujur, Tanggung Jawab, Dan Berani Mengemukakan Pendapat Siswa Kelas X SMA Negeri Plumpang Pada Materi Alkana, Alkena, Dan Alkuna. Unesa Journal of Chemical Education ISSN: 2252-9454 Vol. 2 No. 3 pp. 42-48 September 2013.

Slamento. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Slavin, R.E. (2008). Cooperative Learning Teori Riset dan Praktik. Bandung : Nusa Media.

Slavin. (2005). Model Pembelajaran Group Investigasi. Bandung : Alfabeta. Stefanova, Yordanka. (2015). Cooperative Learning – Application In Chemistry

(31)

111

Suartika, K., Arnyana, I.B., & Setiawan, G.A.(2013). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) Terhadap Pemahaman Konsep Biologi dan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMA. Vol. 3.

Sugiarto, D., dan Puji s. (2014). The Implementation of Think-Pair-Share Model to Improve Students’ Ability in Reading Narrative Texts. ISSN: 2278-4012, Volume:3, Issue:3

Suparno, Paul. 2005. Misskonsepsi Dan Perubahan Konsep Dalam Pendidikan Fisika. Yogyakarta : Gramedia Widia Sarana.

Suprapto., Tri Atmojo Kusmayadi., dan Imam Sujadi . (2015). Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI), Think-Pair-Share (TPS), Dan Problem Based Learning (Pbl) Dengan Pendekatan Saintifik Pada Materi Eksponen Dan Logaritma Ditinjau Dari Kreativitas Siswa Kelas X SMA Negeri Di Kabupaten Pacitan Tahun Ajaran 2014/2015. Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN: 2339-1685 Vol.3, No.5, hal 540-552

Surayya, L., I W. Subagia., dan I N. Tika. (2014). Pengaruh Model Pembelajaran Think Pair Share Terhadap Hasil Belajar IPA Ditinjau Dari Keterampilan Berpikir Kritis Siswa. Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Suyanti, Retno Dwi. (2010). Strategi Pembelajaran Kimia. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Suyatno. (2009). Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo : Mas Media Buana Pustaka.

Than, I. G. C., Sharan, S., dan Lee, C. K. E. (2007). Group Investigation Effects On Achievement, Motivation, And Perceptions Of Students In Singapore. The Journal of Education Research, 100 (3): 142-154.

Trianto. (2007). Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik. Jakarta : Prestasi Pustaka.

Tsoi, M.F., Ngoh, K. G., & Lion, S.C. (2004). Using Group Investigation for Chemistry in Teacher Education. Asia Fasifik Forum on Science Learning and Teaching. 5 (1) article 6.

(32)

112

Wardhani, Aisah Ika., M. Masykuri., & Budi Utami. (2014).Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Model Think Pair Share (TPS) Menggunakan Strategi Peta Konsep Dan Peta Pikiran Terhadap Prestasi Belajar Siswa Materi Ikatan Kimia Kelas XI SMA Negeri 1 Karanganyar Tahun Ajaran 2013/2014. Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 3 No.2 Tahun 2014 ISSN 2337-9995.

Gambar

Gambar  3.1  Prosedur Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

  Mitra diperbolehkan membuka booth di area pre- function atau Open Table (disesuaikan dengan luas area pre-function), selama acara presentasi berlangsung.   Mitra

Karena pada awal kehamilan terjadi perubahan hemodinamik yang signifikan, wanita dengan disfungsi jantung yang berat dapat mengalami perburukan gagal jantung sebelum

Aplikasi yang dibangun pada artikel ini dapat membantu pengguna mencari informasi alam tanpa harus melakukan pencocokan dengan kata kunci pencarian. 5.2

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains Departemen Pendidikan Kimia.

Gambar 12d adalah tampialn saat aplikasi dan perangkat keras telah memulai penghitungan langkah kaki dan apa bila sistem measuki mode hemat daya maka akan muncul

[r]

Dalam pemikiran politiknya, para feminis menemukan kembali pemikiran-pemikiran yang muncul pada abad 17 yang memperhatikan hubungan sosial dan masalah gender, diantaranya mengenai

Lending income associated with a 100 basis points margin for the basic rate of charge, service charges, commitment fees and surcharges yields potential reserve accumulation of