PENGGUNAAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA
KELAS V SD NEGERI 091 PANYABUNGAN T.A 2015/2016
Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan PPSD
Oleh
YUSTIKA ADELINA
1123311090
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP Identitas Diri
Nama : Yustika Adelina
Tempat/Tanggal Lahir : Aek Nangali, 02 September 1994
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Anak Ke : 2 dari 3 Bersaudara
Alamat : Kota Siantar, Panyabungan.
Nama Orang Tua
Nama Ayah : Agussalim
sNama Ibu : Megawati
Alamat : Kota Siantar, Panyabungan.
Riwayat Pendidikan
TAHUN JENJANG PENDIDIKAN
TAHUN 2000-2006 SD Negeri 142574 Panyabungan
TAHUN 2006-2009 SMP Negeri 2 Panyabungan
TAHUN 2009-2012 SMA Negeri 2 Plus Panyabungan
TAHUN 2012-2016 PGSD S-1 UNIMED
Hormat Saya
Haturan Terima kasih
Tak terasa malam semakin larut
Matahari telah menyembunyikan sinarnya dengan damai Pintu-pintu telah tertutup dengan rapat
Menyembunyikan tuannya dengan damai
Tak terasa usia semakin bertambah
Tak terasa sudah 4 tahun tinggal di perantauan Tak terasa inilah penghujung penantian
Awal menuju sukses Terimakasih telah melahirkanku ke dunia ini Memberikan dukungan tanpa menyerah Memberikan semangat tanpa kenal lelah Memberikan tanpa kenal pamrih
Terimakasih Ibu…
Perjalanan masih panjang Jangan pernah bosan
ABSTRAK
Yustika Adelina. Penggunaan Pendekatan Saintifik Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran Matematika Di Kelas V SD Negeri 091 Panyabungan T.A 2015/2016
Masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah rendahnya motivasi belajar siswa pada pelajaran matematika di kelas V SD Negeri 091 Panyabungan menggunakan pendekatan saintifik . Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada pelajaran matematika pada materi pokok penjumlahan dan pengurangan pecahan.Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dalam 2 siklus, dimana setiap satu siklus dilakukan dua kali pertemuan dan masing-masing pertemuan selama 35 menit. Dalam setiap siklus akan diberikan lembar observasi, dan diberikan angket pada kondisi awal dan akhir siklus dua untuk mengukur tingkat motivasi belajar siswa.
Berdasarkan hasil observasi maka diperoleh hasil pada siklus I pertemuan I sebanyak 6 orang siswa (26,08%) memiliki motivasi tinggi, daan 17 orang siswa (73,39%) memiliki motivasi yang rendah. Pada siklu I pertemuan II sebanyak 4 orang siswa (17,39%) memiliki motivasi belajar yang sangat tinggi, 1 orang siswa (4,34%) memiliki motivasi belajar yang tinggi, 6 orang siswa (26,08%) memiliki motivasi belajar sedang,dan 12 orang siswa (52,17%) belum termotivasi. Pada siklus II pertemuan I, sebanyak 6 orang siswa (26,08%) memiliki motivasi belajar yang sangat tinggi, 9 orang siswa (39,13%0 memiliki motivasi yang tinggi, 3 orang siswa (13,04%) memiliki motivasi yang sedang, 5 orang siswa (21,73%) belum termotivasi. Siklus II pertemuan II terdapat data 20 orang siswa (86,95%) memiliki motivasi belajar yang sangat tinggi, 1 orang siswa (4,34%) memiliki motivasi belajar yang tinggi, dan 2 orang siswa (8,69%) belum termotivasi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa dengan penggunaan pendekatan saintifik dapat meningkatkan motivasi belajar siswa di kelas V SD Negeri 091 Panyabungan.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya yang telah memberikan begitu banyak nikmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan dapat diselesaikan dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun skripsi ini antara lain Yth:
1. Bapak Prof. Dr.Syawal Gultom, M.Pd sebagai Rektor UNIMED 2. Bapak Dr. Nasrun, MS sebagai Dekan FIP UNIMED
3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS sebagai Pembantu Dekan 1 FIP
4. Bapak Drs. Aman Simare-mare, MS sebagai Pembantu Dekan II FIP 5. Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, MPd sebagai Pembantu Dekan III FIP 6. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd sebagai Ketua Jurusan PPSD beserta
seluruh staf dan pegawai.
7. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd sebagai dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan serta saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai dengan selesainya penyusunan skripsi
9. Ibu Dra. Nurmayani, M.Ag, Bapak Drs. Daitin Tarigan, M.Pd, Bapak Drs. Demmu Karo-Karo, M.Pd yang banyak memberikan masukan pada penyusunan skripsi.
10.Teristimewa rasa terima kasih dan penghargaan kepada Ibundaku Megawati, SPd dan Ayahanda Agussalim yang paling kucintai dan kusayangi kakakku Yusnaini Fitri, SST, adikku Yahya Tri Nanda yang ikhlas mendukung, selalu mendoakan memberikan semangat, dan pengorbanan baik secara moril maupun material.
11.Kepala Sekolah SD Negeri 091 Panyabungan Ibu Linda Sari, SPd beserta guru-guru yang mengajar di SD Negeri 091 Panyabungan
12.Terimakasih kepada teman-teman seperjuangan: Eka Putri Kartini Pasaribu, Rahma Indah Gultom, Ince Vransiska Sitohang, terkhusus untuk kamar hotel ada Wahida hapni, Rafika Hannum, kawan-kawan satu bimbingan Nurbaina Harahap, dan umumnya stambuk 2012 Program Studi S-1 khususnya seluruh kelas B ekstensi 2012.
13.Semua pihak yang telah banyak membantu sehingga penuisan skripsi ini selesai.
Atas segala bantuan dan bimbingan yang telah penulis terima dari berbagai pihak, penulis mengucapkan terima kasih semoga Tuhan Yang Maha Esa membalasnya. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembaca serta dapat bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu Pendidikan.
Medan, 12 Maret 2016
DAFTAR ISI
Abstrak ... i
Kata Pengantar ... ii
Daftar Isi ... iv
Daftar Tabel ... vii
Daftar Gambar ... ix
Daftar Lampiran ... xi
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1
1.2Identifikasi Masalah ... 4
1.3Pembatasan Masalah ... 5
1.4Rumusan Masalah ... 5
1.5Tujuan Penelitian ... 6
1.6Manfaat Penelitian ... 6
BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kerangka Teoritis ... 7
2.1.1 Pengertian Pendekatan Saintifik ... 7
2.1.2 Karakteristik Pembelajaran Saintifik ... 8
2.1.3 Prinsip-prinsip Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik ... 10
2.1.4 Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik ... 11
2.1.6 Pengertian Motivasi ………... 25
2.1.7 Fungsi Motivasi dalam Belajar ... 26
2.1.8 Ciri-ciri Motivasi ………. ... 28
2.1.9 Jenis-jenis Motivasi ... 30
2.1.10 Bentuk-bentuk Motivasi di Sekolah ... 31
2.1.11 Unsur-unsur yang Mempengaruhi Motivasi Belajar ... 34
2.1.12 Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar ... 35
2.1.13 Pengertian Pembelajaran Matematika ... 36
2.1.14 Materi Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan ... 37
2.2 Kerangka Berfikir ... 43
2.3 Hipotesis Tindakan ... 45
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 46
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 46
3.3 Subjek dan Objek Penelitian ... 46
3.4 Pengertian Variabel Penelitian ... 47
3.5 Desain Penelitian ... 47
3.6 Alat Pengumpul Data ... 53
3.7 Analisis Data ... 53
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ... 57
4.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ... 57
4.1.2 Deskripsi Kondisi Awal ... 58
4.1.3 Deskripsi Siklus I Pertemuan I ... 61
4.1.4 Deskripsi Siklus I Pertemuan II ... 72
4.1.5 Deskripsi Siklus II Pertemuan I ... 79
4.1.6 Deskripsi Siklus II Pertemuan II ... 86
4.2 Pembahasan Penelitian ... 95
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 100
5.2 Saran ... 102
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Bobot Pertanyaan dan Tingkat Kognitifnya ... 18
Tabel 4.1 Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa Kelas V Pada Kondisi Awal .. 59
Tabel 4.2 Persentase Motivasi Belajar Berdasarkan Angket Kondisi Awal ... 60
Tabel 4.3 Hasil Observasi Guru Siklus I Pertemuan I ... 67
Tabel 4.4 Persentase Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Lembar Observasi Siklus I Pertemuan I ... 69
Tabel 4.5 Persentase Motivasi Belajar Siswa Siklus I Pertemuan I ... 70
Tabel 4.6 Hasil Observasi Guru Siklus I Pertemuan II ... 74
Tabel 4.7 Persentase Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Lembar Observasi Siklus I Pertemuan II ... 76
Tabel 4.8 Persentase Motivasi Belajar Siswa Siklus I Pertemuan II... 77
Tabel 4.9 Hasil Observasi Guru Siklus II Pertemuan I ... 81
Tabel 4.10 Persentase Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Lembar Observasi Siklus II Pertemuan I ... 83
Tabel 4.11 Persentase Motivasi Belajar Siswa Siklus II Pertemuan I ... 85
Tabel 4.12 Hasil Observasi Guru Siklus II Pertemuan II ... 88
Tabel 4.13 Persentase Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Lembar Observasi Siklus II Pertemuan II ... 90
Tabel 4.14 Persentase Motivasi Belajar Siswa Siklus II Pertemuan I... 91
Tabel 4.15 Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa Pada Kondisi Akhir ... 92
Tabel 4.17 Hasil Keseluruhan Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Lembar Observasi ... 95 Tabel 4.18 Rekapitulasi Hasil Observasi Terhadap Motivasi Belajar Siswa
Siklus I dan Siklus II ... 96 Tabel 4.19 Hasil Keseluruhan Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan
Lembar Angket ... 97 Tabel 4.20 Rekapitulasi Hasil Penelitian Berdasarkan Lembar Angket ... 98
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Pendekatan Ilmiah dalam Pembelajaran ... 12
Gambar 2.2 Skema Kerangka Berpikir ... 43
Gambar 3.1 Skema Penelitian Tindakan Kelas ... 47
Gambar 4.1 Pamflet Sekolah ... 57
Gambar 4.2 Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa Pada Kondisi Awal ... 61
Gambar 4.3 Guru Memberikan Ilustrasi dengan Menggunakan Lingkaran Pecahan dan Siswa Mengamati ... 63
Gambar 4.4 Guru Memberikan Kesempatan Kepada Siswa untuk Bertanya ... 63
Gambar 4.5 Siswa Melaksanakan Diskusi Kelompok ... 64
Gambar 4.6 Guru Memantau Jalannya Diskusi ... 64
Gambar 4.7 Siswa Menyampaikan Hasil Diskusi dan Menyampaikannya di Depan Kelas ... 65
Gambar4.8 Siswa Menempelkan Jawaban Diskusi Kelompok di Karton yang Sudah Disediakan Guru ... 66
Gambar 4.9 Perbandingan Motivasi Belajar Siswa Siklus I Pertemuan I ... 70
Gambar 4.10 Peneliti Membimbing Diskusi Kelompok ... 73
Gambar 4.11 Perbandingan Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus I Pertemuan II ... 78
Gambar 4.12 Diagram Perbandingan Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus II Pertemuan I ... 85
Gambar 4.13 Perbandingan Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus II Pertemuan II ... 92
Gambar 4.15 Motivasi Belajar Siswa Siklus I dan II ... 97 Gambar 4.16 Rata-rata Lembar Angket Motivasi Belajar Siswa Pada
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Jadwal Penelitian
Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Siklus I Pertemuan I) Lampiran 3 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Siklus I Pertemuan II) Lampiran 4 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Siklus II Pertemuan I) Lampiran 5 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Siklus II Pertemuan II) Lampiran 6 : Lembar Observasi Guru
Lampiran 7 : Lembar Observasi Siswa Lampiran 8 : Angket Motivasi Siswa
Lampiran 9 : Hasil Observasi Guru Siklus I Pertemuan I Lampiran 10 : Hasil Observasi Guru Siklus I Pertemuan II Lampiran 11 : Hasil observasi Guru Siklus II Pertemuan I Lampiran 12 : Hasil Observasi Guru Siklus II Pertemuan I
Lampiran 13 : Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa Siklus I Pertemuan I Lampiran 14 : Hasil Observasi Motivasi Siswa Siklus I Pertemuan II
Lampiran 15 : Hasil Observasi Motivasi Siswa Siklus II Pertemuan I Lampiran 16 : Hasil Observasi Motivasi Siswa Siklus II Pertemuan II Lampiran 17 : Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa Pada Kondisi Awal Lampiran 18 : Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa Pada Kondisi Akhir
Lampiran 19 : Persentase Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Lembar Observasi Siklus I Pertemuan I
Lampiran 20 : Persentase Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Lembar Observasi Siklus I Pertemuan II
Lampiran 22 : Persentase Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Lembar Observasi Siklus II Pertemuan II
Lampiran 23 : Hasil Keseluruhan Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Lembar Observasi
Lampiran 24 : Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa Pada Kondisi Awal Lampiran 25 : Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa Pada Kondisi Akhir Lampiran 26 : Hasil Keseluruhan Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Angket
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan sekolah serta merupakan bagian dari ilmu dasar yang harus dipelajari. Mengingat pentingnya Matematika maka Matematika adalah salah satu pelajaran yang wajib diberikan setiap jenjang pendidikan dasar sampai dengan perguruan tinggi.
Matematika Sekolah Dasar (SD) adalah matematika yang dipelajari di tingkat Sekolah Dasar. Ruang lingkup pembelajaran matematika di Sekolah Dasar mencakup beberapa standar kompetensi yang harus dicapai siswa setiap akhir pembelajaran. Berdasarkan Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan ( Depdiknas 2006), ruang lingkupnya meliputi: Bilangan, geometri, pengukuran dan pengelolaan data.
matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian dan minat dalam mempelajari matematika sifat-sifat ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
Berdasarkan pengalaman peneliti selama melaksanakan PPLT (Program Pengalaman Lapangan Terpadu) di SD Negeri 105292 Percut Sei Tuan menunjukkan rendahnya motivasi siswa dalam belajar matematika, hal ini tampak dari: Kurangnya ketekunan, perhatian dan keseriusan siswa mengikuti proses pembelajaran serta masih banyak siswa yang masih main-main ketika guru menjelaskan materi pelajaran matematika di depan kelas. Hal ini disebabkan, guru masih cenderung menggunakan metode ceramah dalam menjelaskan materi pembelajaran matematika.
Kurangnya keuletan dan ketelitian siswa dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru serta mudah menyerah jika menghadapi tugas-tugas yang agak sulit. Guru hanya menjelaskan satu contoh soal saja kepada siswa. Contoh yang dijelaskan pun sudah ada di dalam buku pelajaran matematika siswa. Hal ini membuat siswa kurang memahami konsep materi pelajaran sehingga susah mengerjakan soal yang tidak sesuai dengan contoh soal yang diberikan guru.
Guru menjelaskan materi pembelajaran matematika tidak menggunakan media. Padahal, matematika lebih banyak memiliki konsep pembelajaran yang abstrak sehingga siswa siswa akan lebih memaahami pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran.
Kondisi belajar siswa seperti yang diuraikan di atas menunjukkan kurangnya perhatian dan motivasi siswa dalam belajar matematika , dan hal ini tentu saja tidak boleh dibiarkan begitu saja. Kurangnya motivasi siswa dalam belajar juga dapat dikarenakan pendekatan atau cara mengajar guru yang monoton dan cenderung menggunakan metode ceramah dan pemberian tugas.
Untuk membantu dan memudahkan guru dalam proses pembelajaran tersebut diperlukan suatu pendekatan pembelajaran yang mendorong siswa untuk mencari tahu pelajaran dari berbagai sumber observasi, dan bukan diberi tahu oleh guru. Pendekatan pembelajaran tersebut dikenal dengan Pendekatan saintifik.
Pada kurikulum 2013, materi pelajaran yang terhimpun dalam tema diajarkan dengan pendekatan saintifik yang dalam prosesnya tidak bersifat linear tetapi selalu terkait satu konsep dengan konsep lainnya. Dengan demikian, pengemasan tematik yang disampaikan secara saintifik (terpadu) akan lebih bermakna bagi peserta didik
Kondisi pembelajaran diharapkan diarahkan agar peserta didik mampu merumuskan masalah (dengan banyak menanya), bukan hanya menyelesaikan masalah dengan menjawab saja. Pembelajaran diharapkan diarahkan untuk melatih berpikir analitis (peserta didik diajarkan bagaimana mengambil keputusan), bukan berpikir mekanistis (rutin dengan hanya mendengarkan dan menghapal semata). Dengan pendekatan saintifik dapat membentuk peserta didik mempunyai domain sikap, keterampilan dan pengetahuan yang seimbang dan utuh sesuai tuntutan pendidikan abad 21.
Dengan menggunakan pendekatan saintifik diharapkan motivasi belajar siswa akan meningkat. Motivasi merupakan upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Dengan tingginya motivasi belajar siswa maka tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan pun bisa tercapai.
Berdasarkan hal di atas, peneliti merasa tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul: Penggunaan Pendekatan Saintifik untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Pelajaran Matematika di Kelas V SD Negeri 091 Panyabungan T.A 2015/2016.
1.2Identifikasi Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah maka dapat diidentifikasi masalah penelitian yaitu:
2. Kurangnya kreativitas guru menjelaskan contoh soal sehingga siswa kurang ulet dan teliti ketika mengerjakan tugas matematika
3. Siswa menganggap matematika pelajaran yang sulit sehingga siswa kurang percaya diri dan mandiri ketika mengikuti pelajaran matematika di dalam kelas
4. Metode yang digunakan guru masih cenderung menggunakan ceramah dan pemberian tugas.
5. Guru tidak menggunakan media pembelajaran sehingga motivasi belajar siswa rendah
1.3Batasan Masalah
Agar penelitian ini dapat terarah dan hasil yang diperoleh sesuai dengan yang diharapkan maka perlu dilakukan pembatasan masalah. Masalah penelitian ini dibatasi pada: Penggunaan Pendekatan Saintifik untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Pelajaran Matematika Dengan Materi Pokok Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan di Kelas V SD Negeri 091 Panyabungan T.A 2015/2016 .
1.4Rumusan Masalah
1.5Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:
Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada pelajaran Matematika dengan materi pokok penjumlahan dan pengurangan pecahan di kelas V SDN 091 Panyabungan, Tahun Ajaran 2015/2016.
1.6Manfaat Penelitian
Sejalan dengan tujuan penelitian, maka penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai:
1. Untuk siswa
Dapat memperbaiki motivasi belajar siswa dengan menggunakan pendekatan santifik sehingga belajar matematika lebih menyenangkan. 2. Untuk Guru
Dapat menjadi bahan masukan untuk memperbaiki pembelajaran matematika dengan pendekatan saintifik untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.
3. Bagi Sekolah
Dapat menjadi masukan untuk meningkatkan kualitas di sekolah dalam pembelajaran matematika.
4. Untuk Peneliti Lain
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bahwa dengan menggunakan pendekatan pembelajaran saintifik dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada pelajaran matematika dengan materi pokok penjumlahan dan pengurangan pecahan.
2. Bahwa dengan menggunakan pendekatan saintifik dapat meningkatkan dan memungkinkan siswa untuk belajar mandiri ataupun bekerjasama dalam menemukan konsep pembelajaran matematika dengan materi pokok penjumlahan dan pengurangan pecahan.
melakukan siklus II pertemuan I, maka diperoleh data peningkatan motivasi belajar siswa sebanyak 6 orang siswa (26,08%) memiliki motivasi belajar yang sangat tinggi, 9 orang siswa (39,13%0 memiliki motivasi yang tinggi, 3 orang siswa (13,04%) memiliki motivasi yang sedang, 5 orang siswa (21,73%) belum termotivasi. Siklus II pertemuan II terdapat data 20 orang siswa (86,95%) memiliki motivasi belajar yang sangat tinggi, 1 orang siswa (4,34%) memiliki motivasi belajar yang tinggi, dan 2 orang siswa (8,69%) belum termotivasi. Dapat disimpulkan bahwa penelitian pada siklus II telah berhasil karena telah memenuhi persentase klasikal 60%-100%.
4. Bahwa dari lembar angket memperlihatkan bahwa terjadi peningkatan motivasi belajar siswa. dari lembar angket dimana diperoleh data peningkatan motivasi belajar siswa pada kondisi awal sebagai berikut, 6 orang siswa (26,08%) memiliki motivasi belajar yang sedang, tinggi dan sangat tinggi, 17 orang siswa (73,91%) belum termotivasi. Pada kondisi akhir siklus II sebanyak 21 orang siswa (91,30%) memiliki motivasi yang sangat tinggi, dan 2 orang siswa (8,69%) belum termotivasi. Dapat disimulkan pada siklus II penelitian telah berhasil karena telah memenuhi persentase klasikal 60%-100%.
5.2 Saran
1. Guru diharapkan menggunakan pendekatan pembelajaran saintifik untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.
2. Guru disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran saintifik ini bukan hanya pada pelajaran matematika tapi pada pelajaran lainnya.
3. Kepala sekolah disarankan untuk mengimbau guru-guru untuk menggunakan pendekatan saintifik untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Mulyono. 2009. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.
Jakarta: Asdi Mahasatya.
Abidin,Yunus. 2014. Desain Sistem Pembelajaran dalam Konteks
Kurikulum 2013. Bandung: Refika Aditama.
Ali,Masykur,dkk. 2011. Matematika SD Kelas V. Jakarta: Yudhistira.
Arikunto, Suharsimi,dkk. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi
Aksara.
Dimyati,dkk. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rhineka Cipta.
Dewi,Rosmala. 2010. Profesionalisasi Guru Melalui Penelitian Tindakan
Kelas. Medan:Pasca Sarjana Unimed.
Hosnan,M. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam
Pembelajaran Abad 21. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Materi Pelatihan Guru
Implementasi Kurikulum 2013 Tahun 2014. Jakarta: Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan
dan Penjamin Mutu Pendidikan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan 2014.
Khairani, Makmun. 2013. Psikologi Belajar. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.
Kurniasih, Imas & Sani, Berlin. 2014. Teknik & Cara Mudah Penelitian
Tindakan Kelas Untuk Pengembangan Profesi Guru. Yogyakarta:
Kata Pena
Loi, Tonohogo. 2012. Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa dengan
di Kelas IV SD Negeri 071109 Bawoganowo. Medan: Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Medan.
Sani, Ridwan. 2014. Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum
2013. Jakarta: Bumi Aksara.
Sardiman, 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rajawali Pers.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta:
Rhineka Cipta.
Uno, Hamzah & Mohammad,Nurdin. 2011. Belajar dengan Pendekatan
PAILKEM. Jakarta: Bumi Aksara.