• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DAN PENGUASAAN KOSAKATA TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI EKSPOSITORIS SISWA KELAS X SMA KAMPUS FKIP UHN PEMATANGSIANTAR TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DAN PENGUASAAN KOSAKATA TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI EKSPOSITORIS SISWA KELAS X SMA KAMPUS FKIP UHN PEMATANGSIANTAR TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016."

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DAN PENGUASAAN KOSAKATA TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN

NARASI EKSPOSITORIS SISWA KELAS X SMA KAMPUS FKIP UHN PEMATANGSIANTAR

TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Oleh

JUNIFER SIREGAR

NIM 8136192017

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

PROGRAM PASCASARJANA

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Junifer Siregar, NIM. 8136192017, Pengaruh Metode Pembelajaran dan Penguasaan Kosakata Terhadap Kemampuan Menulis Karangan Narasi Ekspositoris Siswa Kelas X SMA Kampus FKIP UHN Pematangsiantar Tahun Pembelajaran 2015/2016

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Hasil Kemampuan Menulis Karangan Narasi Ekspositoris yang diajar dengan meode brainstorming berdasarkan media gambar lebih tinggi dibandingkan siswayang diajar dengan metode konvensional, (2) Perbedaan hasil kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris siswa yang memiliki penguasaan kosakata tinggi dengan penguasaan kosakata rendah, (3) Interaksi antara metode pembelajaran dan penguasaan kosakata terhadap kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris siswa.

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Kampus FKIP UHN Pematangsiantar Tahun Pembelajaran 2015/2016. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah teknik random sampling. Sampel penelitian berjumlah 62 orang siswa dimana 32 orang siswa sebagai kelompok eksperimen yang diajar dengan metode brainstorming berdasarkan media gambar dan 30 orang siswa sebagai kelompok kontrol yang diajar dengan metode konvensional.

Instrumen penelitian dengan menggunakan tes menulis dan tes penguasaan kosakata. Metode penelitian yag digunakan adalah eksperimen semua desain faktorial 2 x 2. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji ANAVA dua jalur

pada taraf signifikansi α=0,05

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Hasil kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris siswa yang diajar dengan brainstorming berdasarkan media gambar lebih tinggi dibanding yang diajar dengan metode konvensional (Fhitung = 6,56 > Ftabel = 3,98), (2) Terdapat perbedaan hasil kemampuan menulis

karangan narasi ekspositoris siswa yang memiliki penguasaan kosakata tinggi dengan penguasaan kosakata rendah (Fhitung = 4,40 > Ftabel = 3,98), (3) Terdapat

interaksi antara metode pembelajaran dan penguasaan kosakata terhadap hasil kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris siswa (Fhitung = 4,37 > Ftabel =

3,98)

(6)

ABSTRACT

Junifer Siregar, NIM. 8136192017, The Effect Of Learning Method and Vocabulary Against Narrative Expository Essay Writing Ability Class X in SMA Kampus FKIP UHN Pematangsiantar Academic Year 2015/2016

This research aimed to determine: (1) The ability of Writing Essay Narrative Expository taught by meode brainstorming through media images is higher than students taught by conventional methods, (2) The difference in the results of the ability of essay writing narrative expository students who have mastery of vocabulary high vocabulary low, (3) The interaction between learning method and vocabulary of the expository narrative essay writing skills of students.

The population in this study were all students of class X High School Kampus FKIP UHN Pematangsiantar academic year 2015/2016. The sampling technique used is the technique of random sampling. These samples included 62 students of which 32 students as the experimental group was taught by the method of brainstorming through media images and 30 students as a control group was taught by conventional methods.

The research instrument by using the test writing and vocabulary tests. The research method used is experiment all with 2 x 2 factorial design. The data analysis technique used is the ANAVA tes on a two-lanes at significance level α = 0.05

The results showed that: (1) The results of an expository narrative essay writing skills of students who are taught by brainstorming through media images was higher than those taught by conventional methods (Fhitung = 6.56> Ftable =

3.98), (2) There are differences in the results expository narrative essay writing skills of students who have a high vocabulary with vocabulary low (Fhitung = 4.40>

Ftable = 3.98), (3) There is interaction between learning method and vocabulary of

the results expository narrative essay writing skills of students (Fhitung = 4.37>

Ftable = 3.98)

(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa atas

rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini dengan

tepat waktu. Tesis ini berjudul PENGARUH METODE PEMBELAJARAN

DAN PENGUASAAN KOSAKATA TERHADAP KEMAMPUAN

MENULIS KARANGAN NARASI EKSPOSITORIS SISWA KELAS X

SMA KAMPUS FKIP UHN PEMATANGSIANTAR TAHUN

PEMBELAJARAN 2015/2016, merupakan sebahagian dari persyaratan dalam

menyelesaikan studi pada Program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Prigram Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan.

Proses penulisan tesis ini banyak hambatan dan rintangan yang dihadapi

penulis, namun dengan segala upaya maksimal yang dilakukan penulis serta

bantuan dari berbagai pihak, akhirnya tesis ini dapat selesai tepat waktu. Atas

bantuan yang diberikan, maka penulis mengucapkan terima kasih kepda:

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku rektor Universitas Negeri Medan

yang telah memberikan saran dan fasilitas selama perkuliahan di

Universitas Negeri Medan.

2. Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd selaku Direktur PPs Universitas Negeri

Medan yang telah memfasilitasi penulis menyelesaikan studi.

3. Prof. Dr. Rosmawaty Harahap, M.Pd selaku ketua pogram studi

pendidikan bahasa dan sastra Indonesia yang telah banyak membantu

penulis khususnya dalam administrasi sampai menyelesaikan studi di

(8)

4. Prof. Dr. Biner Ambarita, M.Pd dan Prof. Dr. Tiur Asi Siburian, M.Pd

selaku pembimbing I dan II yang telah banyak meluangkan waktu dalam

mengarahkan, memotivasi serta memberikan nasihat kepada penulis dalam

penyelesaian tesis ini.

5. Prof. Dr. Abdul Muin Sibuea, M.Pd, Dr. Wisman Hadi, M.Hum, dan Dr.

Syahnan Daulay, M.Pd selaku nara sumber yang telah banyak memberikan

masukan dalam penulisan tesis ini. Sumbangan saran yang diberikan

sangatlah bermanfaat dalam menambah cakrawala pengetahuan penulis

khususnya dalam metode penelitian dan kaidah penulisan.

6. Ayahanda tercinta St. Rihat Siregar, dan Ibunda Sonti br. Samosir yang

telah berkorban dan selalu memberikan dukungan berupa doa, saran, dan

materi sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dan penulisan tesis ini

7. Ayah mertua yang juga tetap memberikan dukungan dan doa dalam

penyelesaian tesis ini

8. Istri tersayang Verawati Tampubolon S.Pd yang telah berkorban dan rela

kehilangan kasih sayang serta setia menemani dalam suka dan duka, sabar,

dan selalu memberikan doa, motivasi, dukungan materi dan moril

sehingga penulisan tesis dapat diselesaikan.

9. Kakanda Juniar Siregar, S.Pd, ipar Simson Turnip, dan keponakan

tersayang Christy Amelia Turnip, dan Juan Torang Turnip yang selalu

memberikan dukungan kepada penulis dalam penyelesian tesis ini.

10.Penulis juga mengucapkan terimakasi kepada kolega saya Hetdy Sitio,

(9)

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang saling membantu, dan

memberikan motivasi bagi penulis sehingga dapat menyelesikan studi dan

penulisan tesis ini.

Dengan kerendahan hati penulis menyadari bahwa selaku manusia biasa

tidak luput dari kesalahan dan kehilafan, sehingga di dalam penulisan tesis ini

sudah tentu terdapat kekurangan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan

kritik dan saran yang sifatnya membangun dari para pembaca demi kesempurnaan

tesis ini. Akhirnya penulis berharap semoga tesis ini bermanfaat bagi kita

semua.Terima kasih.

Medan, 2 Mei 2016 Penulis,

(10)

DAFTAR ISI

BAB II KAJIAN TEORETIS KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian Teoretis ... 13

1. Hakikat Kemampuan Menulis Karangan Narasi Ekspositoris ... 13

2. Metode Pembelajaran dan Media Gambar ... 20

a. Metode Brainstorming Berdasarkan Media Gambar... ... 20

b. Metode Konvensional ... 29

3. Hakikat Penguasaan Kosakata ... 32

B. Penelitian yang Relevan ... 38

C. Kerangka Berpikir ... 41

(11)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A.Lokasi dan Waktu Penelitian ... 46

B.Populasi dan Sampel Penelitian ... 46

C.Metode dan Desain Penelitian ... 48

D.Variabel dan Definisi Operasional Penelitian ... 50

E.Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 51

1. Teknik Pengumpulan Data ... 51

2. Instrumen Penelitian ... 51

3. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 56

F. Prosedur Penelitian ... 60

G.Teknik Analisis Data ... 64

BAB IV HASIL PENELITIAN A.Deskripsi Data Penelitian ... 66

B.Pengujian Persyaratan Analisis ... 78

1. Uji Normalitas ... 78

2. Uji Homogenitas ... 83

C.Pengujian Hipotesis ... 85

D.Pembahasan Hasil Penelitian... 93

E.Keterbatasan Penelitian ... 100

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A.Simpulan ... 102

B.Implikasi ... 103

C.Saran ... 104

(12)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Nilai Ujian Kenaikan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas X

SMA Kampus FKIP UHN Pematangsiantar ... 3

Tabel 2. Perbedaan Karangan Narasi Ekspositoris dengan Narasi Sugestif 18 Tabel 3. Perincian Keadaan Jumlah Siswa Kelas X SMA Kampus FKIP UHN Pematangsiantar Tahun Pembelajaran 2015/2016 ... 47

Tabel 4. Desain Penelitian Faktorial 2 x 2 ... 49

Tabel 5. Kriteria Penilaian Karangan Narasi Ekspositori ... 53

Tabel 6. Kisi-kisi Instrumen Penguasaan Kosakata ... 56

Tabel 7. Kategori Indeks Tingkat Kesukaran ... 57

Tabel 8. Pengklasifikasian Kategori Indeks Daya Beda ... 58

Tabel 9. Pengklasifisikan Kategori Indeks Pengecoh ... 59

Tabel 10.Distribusi Frekuensi Hasil Menulis Karangan Narasi Ekspositoris Menggunakan Metode Brainstorming Berdasarkan Media Gambar 66 Tabel 11.Distribusi Frekuensi Hasil Menulis Karangan Narasi Ekspositoris Menggunakan Metode Konvensional... ... 68

Tabel 12. Distribusi Frekuensi Hasil Menulis Karangan Narasi Ekspositoris dengan Penguasaan Kosakata Tinggi ... 69

Tabel 13. Distribusi Frekuensi Hasil Menulis Karangan Narasi Ekspositoris dengan Penguasaan Kosakata Rendah ... 71

Tabel 14. Distribusi Frekuensi Hasil Menulis Karangan Narasi Ekspositoris dengan Penguasaan Kosakata Tinggi dengan Menggunakan Metode Brainstorming Berdasarkan Media Gambar ... 72

Tabel 15. Distribusi Frekuensi Hasil Menulis Karangan Narasi Ekspositoris dengan Penguasaan Kosakata Rendah dengan Menggunakan Metode Brainstorming Berdasarkan Media Gambar ... 74

(13)

Tabel 17. Distribusi Frekuensi Hasil Menulis Karangan Narasi Ekspositoris yang Memiliki Penguasaan Kosakata Rendah dengan Menggunakan Metode

Konvensional ... 77

Tabel 18. Hasil Pengujian Normalitas Data untuk Metode Pembelajaran . 78 Tabel 19. Rangkuman Hasil Pengujian Homogenitas Varians Antara Kelompok Sampel Metode Pembelajaran ... 81

Tabel 20. Rangkuman Hasil Penggujian Homogenitas Varians Penguasaan Kosakata ... 83

Tabel 21. Rangkuman Hasil Pengujian Homogenitas Varians Uji Bartlett pada Taraf Signifikansi α = 0,05 ... 84

Tabel 22. Rangkuman Hasil Pengujian Homogenitas Varians Populasi ... 85

Tabel 23. Rangkuman Data Hasil Perhitungan Analisis Deskriptif ... 86

Tabel 24. Rangkuman Hasil Perhitungan ANAVA Faktorial 2x2 ... 86

(14)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Penggabungan Metode Brainstormingdengan Media Gambar 29

Gambar 2. Alur Prosedur Penelitian ... 63

Gambar 3. Histogram Hasil Kemampuan Menulis Karangan Narasi Ekspositoris

dengan Metode Brainstorming Berdasarkan Media Gambar .. 67

Gambar 4. Histogram Hasil Kemampuan Menulis Karangan Narasi Ekspositoris dengan Metode Konvensional ... 68

Gambar 5. Histogram Hasil Kemampuan Menulis Karangan Narasi Ekspositoris dengan Penguasaan Kosakata Tinggi ... 70

Gambar 6. Histogram Hasil Kemampuan Menulis Karangan Narasi Ekspositoris dengan Penguasaan Kosakata Rendah ... 71

Gambar 7. Histogram Hasil Kemampuan Menulis Karangan Narasi Ekspositoris dengan Penguasaan Kosakata Tinggi dengan Metode Brainstorming Berdasarkan Media Gambar ... 73

Gambar 8. Histogram Hasil Kemampuan Menulis Karangan Narasi Ekspositoris dengan Penguasaan Kosakata Rendah dengan Metode Brainstorming Berdasarkan Media Gambar ... 74

Gambar 9. Histogram Hasil Kemampuan Menulis Karangan Narasi Ekspositoris dengan Penguasaan Kosakata Tinggi dengan Metode Konvensional ... 76

Gambar 10.Histogram Hasil Kemampuan Menulis Karangan Narasi Ekspositoris dengan Penguasaan Kosakata Rendah dengan Metode Konvensional ... 77

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. SilabusPembelajaran ... 111

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Metode Brainstorming Berdasarkan Media Gambar ... 115

Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Metode Konvensional ... 126

Lampiran 4. Instrumen Menulis Karangan Narasi Ekspositoris Berdasarkan Media Gambar ... 136

Lampiran 5. InstrumenPenguasaan Kosakata ... 137

Lampiran 6. Perhitungan Uji Coba Tes Pilihan Berganda ... 144

Lampiran 7. Hasil Tes Menulis Karangan Narasi Ekspositoris Siswa Menggunakan Metode Brainstorming Berdasarkan Media Gambar ... 152

Lampiran 8. Hasil Tes Menulis Karangan Narasi Ekspositoris Siswa Menggunakan Metode Konvensional ... 152

Lampiran 9. Perhitungan Statistik Deskriptif ... 153

Lampiran 10. Uji Normalitas Data ... 165

Lampiran 11. Pengujian Homogenitas Data ... 174

Lampiran 12. Analisis ANAVA ... 177

Lampiran 13. Perhitungan Uji Scheffe ... 182

Lampiran 14. Deskriptif Output UjiNormalitas dengan SPSS... 184

Lampiran 15. Deskriptif Output Uji Homogenitas dengan SPSS ... 186

(16)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu standar kompetensi yang harus dicapai dalam Mata Pelajaran

Bahasa Indonesia menurut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk

siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Madrasah Aliyah (MA) khususnya

pada aspek menulis adalah siswa harus mampu mengungkapkan informasi dalam

berbagai bentuk karangan (naratif, deskriptif, ekspositif) (Depdiknas, 2007: 9).

Berdasarkan standar kompetensi tersebut, kompetensi menulis dijabarkan

menjadi beberapa Kompetensi Dasar (KD), yaitu (1) menulis gagasan dengan

menggunakan pola urutan waktu dan tempat dalam bentuk karangan naratif; (2)

menulis hasil observasi dalam bentuk karangan deskriptif; (3) menulis gagasan

secara logis dan sistematis dalam bentuk ragam paragraf ekspositif (Depdiknas,

2007: 5-9).

Menulis merupakan salah satu dari pokok bahasan Bahasa Indonesia, yang

bertujuan memberikan bekal keterampilan dan kemampuan kepada siswa untuk

mengomunikasikan ide atau pesan. Selanjutnya, menulis adalah suatu kegiatan

penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat

atau medianya (Suparno, 2008:13). Hal itu berarti menulis adalah alat komunikasi

untuk menyampaikan gagasan, ide, dan informasi dalam bentuk bahasa tulis.

Kegiatan menulis tersebut memiliki tujuan untuk menyampaikan informasi

(17)

dalam mengungkapkan ide, gagasan serta pesan dalam bentuk bahasa tulis.

Selanjutnya menurut Supriyadi dkk (2002:225), “menulis itu memiliki tujuan

artistik (nilai keindahan), tujuan informatif, yaitu memberi informasi kepada

pembaca, dan tujuan persuasif, yakni mendorong atau menarik perhatian pembaca

agar mau menerima informasi yang disampaikan oleh penulis.”

Salah satu tujuan menulis adalah memberikan informasi yang sebenarnya

berdasarkan urutan waktu tertentu. Berdasarkan tujuan menulis tersebut, maka

salah satu karangan yang menginformasikan pesan sesuai kejadian yang

sebenarnya dengan kronologi waktudisebut dengan narasi. Narasi adalah karangan

atau tulisan yang secara khusus menyampaikan informasi tertentu berupa

perbuatan atau tindakan yang terjadidalam suatu rangkaian waktu. Sementara

menurut Semi (2007:103), “narasi adalah ragam wacana yang menceritakan

proses kejadian suatu peristiwa.” Sasarannya adalah memberikan gambaran yang

sejelas-jelasnya kepada pembaca mengenai fase, urutan, langkah, atau rangkaian

terjadinya suatu hal.

Wibowo (2001:59) narasi adalah bentuk tulisan yang menggarisbawahi

aspek penceritaan atas suatu rangkaian peristiwa yang dikaitkan dengan kurun

waktu tertentu, baik secara objektif maupun imajinatif. Menulis narasi dapat

dibedakan menjadi dua jenis yaitu, narasi ekspositoris dan narasi sugestif. “Narasi

ekspositoris adalah narasi yang menyampaikan informasi mengenai

berlangsungnya suatu peristiwa.” (Keraf, 2010:136). Artinya, bahwa narasi

ekspositoris merupakan suatu narasi yang hanya mengisahkan suatu kejadian atau

(18)

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bahasa Indonesia SMA

Kampus FKIP UHN Pematangsiantar untuk ketuntasan secara klasikal pada

materi menulis belum tercapai. Hal ini dibuktikan dengan belum mencapai KKM.

Hasil tes yang dilakukan oleh guru diperoleh data ketuntasan sebagai berikut :

Tabel 1

Nilai Ujian Kelas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas X SMA Kampus FKIP UHN Pematangsiantar Tahun

Data tersebut menunjukkan bahwa siswa belum mampu untuk menulis

karangan narasi secara khusus karangan narasi ekspositoris. Menurut pengamatan

peneliti hal yang paling urgen menjadi faktor penyebab rendahnya kemampuan

menulis siswa di kelas X SMA Kampus FKIP UHN Pematangsiantar antara lain

(1) Guru pada umumnya hanya menerangkan hal-hal yang berkenaan dengan teori

menulis, (2) Guru jarang melakukan latihan menulis sehingga siswa tidak terbiasa

untuk menuangkan gagasannya, (3)Guru kurang memanfaatkan penggunaan

media pada saat pemberian tugas menulis (4) Model pembelajaran guru tidak

tepat, (5) Gurukurang memberikan bimbingan pada saat penulisan karangan, (6)

Guru kurangmemfasilitasi siswa dalam menuangkan kreativitas dan ide ke dalam

tulisan, (7) Guru kurang optimal dalam memotivasi siswa dalam menulis, dan (8)

Kosakata yang dimiliki siswa masih rendah sehingga siswa tidak mampu

(19)

Hal senada juga diutarakan oleh pendapat Yayan E.

(http://www.pikiranrakyat. com/cetak/ 2006/1205/23/1104.htm, diakses 23 Juni)

yang menyatakan bahwa saat ini keterampilan berbahasa siswa

khususnyaketerampilan menulis masih memprihatinkan. Hal ini dibuktikan

dengan masihbanyaknya hasil karya tulis siswa dengan penggunaan kosakata

yang kurang tepat,kurang kreatif, dan sulit dipahami.

Hal yang sama tampak pada penelitian Darminto (2010:1) yang

menyatakan bahwa kemampuan menulis karangan narasi siswa masih rendah

karena kurang menguasai kosakata dan kalimat efektif. Hasil tes yang diadakan

untuk menulis karangan narasi diperoleh data ketuntasan yakni kelas VA=56%,

kelas VB=72%. Data ini membuktikan bahwa ketuntasan belajar secara klasikal

untuk KKM 75 dan persentasi 85% belum tercapai.

Untuk dapat meningkatkan kemampuan menulis siswa dalam

pembelajaran bahasa maka peneliti mencoba mencari beberapa solusinyayakni

dengan mengubah metodepembelajaran dan memberikan latihan menulis secara

maksimal agar kosakata siswa dapat meningkat. Dalam hal ini peneliti mencoba

menerapkan metode pembelajaran brainstormingdengan memanfaatkan media

gambar.

Sejalan dengan penelitian Dedi Kurniawan (2012) dengan judul

“Penerapan MetodeBrainstorming Melalui Pengajaran Remedial Untuk

Meningkatkan Keaktifan danHasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Di

Kelas IV SD Negeri 35 KotaBengkulu”. Penelitian ini menunjukkan bahwa

(20)

dibuktikan dengan data yang menunjukkan nilai rata-ratasiswa sebelum

penelitian yaitu 5,7. Setelah menerapkan metode brainstormingnilai rata-rata

siswa menjadi 5,86 pada siklus I dan meningkat menjadi 7,01 padasiklus II.

Brainstorming adalah metode pembelajaran dengan bentuk diskusi dalam

rangkamenghimpun gagasan, pendapat, informasi, pengetahuan, pengalaman dari

semuapeserta. Berbeda dengan diskusi, yang mana gagasan dari seseorang

ditanggapi(didukung, dilengkapi, dikurangi, atau tidak disepakati) oleh pesera

lain, padapenggunaan metode curah pendapat orang lain tidak untuk ditanggapi.

Metode pembelajaran brainstorming merupakan suatu cara mengajar yang

dilaksanakan oleh guru di dalam kelas, yaitu dengan melontarkan suatu masalah

atau topik di kelas oleh guru, kemudian siswa menjawab atau menyatakan

pendapat, atau komentar sehingga mungkin masalah tersebut berkembang menjadi

masalah baru, atau dapat diartikan pula sebagai satu cara untuk mendapatkan

banyak ide dari sekelompok manusia dalam waktu yang singkat (Roestiyah 2001:

73).

Padahakikatnya, kegiatan pembelajaran adalah suatu proses komunikasi.

Melalui proses komunikasi, pesan atau informasi dapat diserap dan dihayati orang

lain. Agar tidak terjadi kesalahan dalam proses komunikasi perlu digunakan

sarana yang membantu proses komunikasi yang disebut media, khususnya media

gambar. Menurut Gerlach & Ely dalam Azhar (2013: 3) ”Media adalah manusia,

materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu

(21)

salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan menulis, siswa dituntut untuk

mengembangkan penalarannya mengenai gambar tersebut.

Peranan media sangatlah penting, yaitu sebagai alat bantu atau sarana yang

dapat digunakan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran. Memanfaatkan

media gambar membantu siswa dalam meningkatkan pemahaman yang berisi

tentang dunia yang akrab dengan anak-anak yaitu dengan menyajikan

warna-warna yang sesuai dengan kesenangan dan perkembangan mereka sehingga

memicu berpikir secara konkret, yaitu anak yang berusia 7-12 tahun. Dimana anak

usia SD berada pada tahapan operasional konkret (konkreto prerasional), dengan

karakteristik yang pertama adalah senang bermain, karakteristik yangkedua adalah

senang bergerak, karakteristik yang ketiga adalah anak senang bekerja dalam

kelompok, dan karakteristik yang keempat adalah senang

merasakan/memperagakan sesuatu secara langsung (Sumantri, 2006: 63-64).

Sejalan dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa kemampuan

menulis meningkatdilakukan oleh Joko Purnomo (2009) dengan judul penelitian

“Penerapan MetodeInkuiri Sebagai Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis

Siswa DenganMenggunakan Media Gambar Pada mata pelajaran Bahasa

Indonesia Kelas IVSekolah Dasar Negeri 17 Kota Bengkulu”. Penelitian

menunjukkan bahwa denganmenggunakan media gambar dapat meningkatkan

kemampuan menulis siswa. Halini menunjukkan nilai rata-rata siswa sebelum

penelitian yaitu 5,8. Setelahmenggunakan media gambar nilai rata-rata siswa

(22)

Penggunaan media gambar merupakan salah satu alternatif untuk

meningkatkan kemampuan berpikir siswa dalam bentuk tulisan. Serta didukung

juga dengan metode pembelajaran brainstorming yang membantu siswa untuk

dapat menuangkan gagasan serta ide secara langsung tanpa adanya tanggapan.

Penggunaan metode pembelajaran dan pemanfaatan media bukanlah

masalah tunggal dalam meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi

ekspositoris siswa.Penguasaan kosakata sebagai salah satu unsur bahasa yang

memegang peranan penting dalam kegiatan menulis.

Penguasaan kosakata adalah kemampuan atau kemahiran memahami

perbendaharaan kata-kata yang dimiliki seseorang baik secara bentuk, isi, serta

dalam penggunaannya terhadap bahasa. Melalui kata-kata, kita dapat

mengekspresikan pikiran, gagasan, sertaperasaan terhadap orang lain. Hal ini

diperkuat dengan pendapat Tarigan (1985:2) mengatakan bahwa kualitas

keterampilan berbahasa seseorang jelas bergantung kepada kuantitas dan kualitas

kosakata yang dimilikinya. Semakin banyak perbendaharaan kata yang dimiliki,

siswa akan dengan mudah untuk menulis. Siswa yang mempunyai kosakata yang

banyak akan lebih mudah menuangkan idenya dalam bentuk tulisan dibandingkan

dengan siswa yang kosakatanya sedikit.

Penguasaan kosakata siswa pada umumnya setiap tahun harus meningkat.

Hal ini sesuai dengan pendapat Bintz (2011:45) mengidentifikasi bahwa

“Children learn vocabulary at the rate of approximately 2.000 to 4.000 words at

year or an average rate of seven words at day.”Siswa belajar kosakata sekitar

(23)

Berdasarkan teori Bitz tersebut guru dituntut dapat meningkatkan

penguasaan kosakata siswa agar siswa mampu memahami kosakata yang baik.

Menulis merupakan salah satu cara untuk meningkatkan penguasaan kosakata.

Dengan terbiasa menulis maka siswa terlatih untuk mengembangkan tulisannya

dengan memberikan pihan kata yang relevan dengan topik tulisan. Sebaliknya,

keberhasilan penguasaan kosakata yang banyak dapat mengembangkan pola pikir

siswa menjadi kritis, kreatif, mampu menuangkan ide, ataupun gagasannya baik

secara tertulis maupun secara lisan.

Hal ini sejalan dengan penelitian Yuni (2010 : 1) yang dilakukan pada

siswa kelas XI SMA Negeri 1 Tanjung Pura Kabupaten Langkat

menyatakanmasih banyak siswa yang kurang mampu menulis sebuah karya sastra

yang baik misalnya dalam menulis naskah drama. Salah satu penyebabnya adalah

kurangnya penguasaan kosakata atau perbendaharaan kata sehingga siswa tidak

mampu menciptakan sebuah drama yang baik. Hasil Penelitian Yuni juga

menyatakan bahwa penguasaan kosakatasiswa masih kurang sehingga tidak

mampu menulis karangan narasi.

Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik mengadakan penelitian dengan

judul “ Pengaruh Metode Brainstorming Melalui Media Gambar Dan Penguasaan

Kosakata Terhadap Kemampuan Menulis Karangan Narasi Ekspositoris Siswa Kelas X

(24)

B. Identifikasi Masalah

Peneliti mengidentifikasi beberapa persoalan yang terkait dengan

kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris. Pada penelitian ini

permasalahan yang diidentifikasi yakni :

1. Kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris siswa masih rendah..

2. Metode pembelajaran guru tidak tepat dalam mengajarkan materi menulis

karangan narasi ekspositoris.

3. Guru masih sering menerapkan metode konvensional dalam pembelajaran

menulis

4. Guru masih kurang dalam memanfaatkan penggunaan media pada saat

mengajarkan materi menulis.

5. Penguasaan kosakata siswa masih rendah.

C. Pembatasan Masalah

Banyak faktor yang mempengaruhi rendahnya kemampuan siswa dalam

menuliskarangan narasi. Namun pada penelitian ini tidak semua masalah yang ada

pada identifikasi masalah di atas dijadikan sebagai bahan penelitian karena

keterbatasan dana (ekonomi), waktu, yang dimiliki oleh peneliti. Maka

pembatasan masalah pada penelitian ini yaitu :

(1) Karangan narasi ekspositoris adalah rangkaian-rangkaian perbuatan

kepada para pembaca atau pendengar dengan memperhatikan tahap-tahap

(25)

pengetahuan atau pengertian pembaca, tidak peduli apakah disampaikan

secara tertulis atau secara lisan.

(2) Metode pembelajaran pada penelitian ini adalah dengan menggunakan

metode brainstorming dengan media gambar dan metode konvensional

yang diimplementasikan pada siswa kelas X SMA Kampus FKIP UHN

Pematangsiantar.

(3) Penguasaan kosakata dalam hal ini adalah penguasaan makna ungkapan

atau idiom, sinonim, antonim, denotasi, dan konotasi.

D. Rumusan Masalah

Masalah perlu dirumuskan dengan jelas dan lengkap dalam ruang

lingkupnya agar sesuai dengan tujuan penelitian. Mengenai rumusan masalah ini,

Arikunto (2010:22) menyatakan bahwa, “Agar penelitian dapat dilaksanakan

sebaik-baiknya, maka peneliti harus merumuskan masalahnya sehingga jelas dari

mana harus memulai, kemana harus pergi, dan dengan apa.”

Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah tersebut maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris siswa yang

diajarkan dengan metode brainstorming berdasarkan media gambar lebih

tinggi daripada kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris siswa

yang diajarkan dengan metode konvensional?

2. Apakah kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris siswa yang

memiliki kosakata tinggi lebih tinggi daripada kemampuan menulis

(26)

3. Apakah terdapatinteraksi antara metode pembelajaran dengan penguasaan

kosakata terhadap kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris

siswa?

E. Tujuan Penelitian

Dalam suatu wacana penelitan harus ada tujuan yang diharapkan.Dengan

adanya tujuan tertentu, maka kegiatan yang dilakukan dapat terarah dan dapat

dilaksanakan secara efektif.

Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan yang diharapkan dalam

penelitian ini adalah:

1. Kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris siswa yang diajarkan

dengan metode brainstorming berdasarkan media gambar lebih tinggi

daripada kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris siswa yang

diajarkan dengan metode konvensional.

2. Kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris siswa yang memiliki

kosakata tinggi lebih tinggi daripada kemampuan menulis karangan narasi

ekspositoris siswa yang memiliki penguasaan kosakata rendah.

3. Interaksi antara metode pembelajaran dan penguasaan kosakata terhadap

kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris siswa.

F. Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian, diharapkan hasil penelitian tersebut

memiliki manfaat. Demikian juga halnya penelitian ini diharapkan memberikan

manfaat bagi dunia pendidikan. Manfaat yang diharapkan pada penelitian ini

(27)

1. Manfaat Secara Teoretis

a. Sebagai bahan referensi tentangmetode brainstorming dan

penguasaan kosakata dapat meningkatkan kemampuan menulis

karangan narasi ekspositoris siswa.

b. Secara teoretis penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan,

pengetahuan tentang menulis karangan narasi ekspositoris dan

kosakata serta dapat mengembangkan teori pembelajaran menulis

menggunakan metode brainstorming.

c. Sebagai kerangka acuan bagi peneliti yang relevan dimasa yang akan

datang.

2. Manfaat Secara Praktis

Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

guru, siswa, dan peneliti.

a. Bagi Guru

1. Memberikan solusi dalam perbaikan pembelajaran untuk

mengaktifkan siswa belajar menulis karangan narasi ekspositoris.

2. Sebagai wahana memperoleh informasi tentang upaya

meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi

ekspositoris.

b. Bagi Siswa

1. Memberikan nuansa baru dalam belajar bahasa Indonesia,

(28)

2. Adanya perbaikan kualitas pembelajaran. Siswa merasakan

pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif, dan menyenangkan.

c. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan mengenai

penggunaan metode brainstorming, penguasaan kosakata dan

(29)

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

Pada bab terakhir ini akan dikemukakan simpulan hasil penelitian,

implikasi dan saran-saran yang berhubungan dengan penelitian lanjut maupun

upaya memanfaatkan hasil penelitian ini.

A. Simpulan

Simpulan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Hasil kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris siswa yang diajar

dengan metode brainstorming berdasarkan media gambar lebih tinggi

dibandingkan siswa yang diajar dengan metode konvensional. Hal ini

dibuktikan dengan data penelitian yang diperoleh yakni Fhitung = 6,56

sedangkan untuk Ftabel = 3,98. Maka metode brainstorming berdasarkan

media gambar berpengaruh meningkatkan kemampuan menulis karangan

narasi ekspositoris siswa kelas X SMA Kampus FKIP UHN

Pematangsiantar.

2. Hasil kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris siswa yang memiliki

penguasaan kosakata tinggi lebih tinggi dibandingkan siswa yang memiliki

penguasaan kosakata rendah. Hal ini dibuktikan denganfh = 4,40 lebih besar

dari harga ft = 3,98. Maka penguasaan kosakata berpengaruh meningkatkan

kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris siswa SMA Kampus FKIP

UHN Pematangsiantar.

3. Terdapat interaksi antara metode pembelajaran dan penguasaan kosakata

(30)

ekspositoris siswa. Siswa dengan penguasaan kosakata tinggi akan

memperoleh hasil menulis yang lebih tinggi jika diajar dengan metode

brainstorming berdasarkan media gambar. Demikian pula dengan siswa

yang memiliki penguasaan kosakata rendah, akan memperoleh hasil menulis

yang lebih tinggi jika diajar dengan metode brainstorming berdasarkan

media gambar. Hal ini dibuktikan dengan data penelitian Fhitung = 4,37

sedangkan untuk Ftabel = 3,98. Maka metode pembelajaran dalam hal ini

metode brainstorming berdasarkan media gambar dan penguasaan kosakata

secara bersama-sama berpengaruh terhadap kemampuan menulis karangan

narasi ekspositoris siswa kelas X SMA Kampus FKIP UHN

Pematangsiantar.

B. Implikasi

Berdasarkan simpulan pertama dari hasil penelitian ini yang menyatakan

bahwa siswa yang diajar dengan metode brainstorming berdasarkan media

gambar, memiliki hasil belajar kemampuan menuliskarangan narasi ekspositoris

yang lebih tinggi dibandingkan jika diajar dengan metode konvensional. Dengan

demikian para guru sebaiknya memiliki pengetahuan dan pemahaman untuk

memilih dan mempergunakan metode pembelajaran, khususnya metode

pembelajaran yang akan diterapkan pada mata pelajaran menulis. Pengetahuan

dan wawasan yang dimiliki oleh guru tentu akan lebih mampu dalam

memaksimalkan pencapaian hasil belajar siswa.

Berdasarkan simpulan kedua memperlihatkan bahwa ada perbedaan hasil

(31)

penguasaan kosakata rendah. Dengan uji lanjutan kemudian diketahui bahwa

penguasaan kosakata tinggi memperoleh hasil menulis lebih baik dibandingkan

dengan siswa yang memiliki penguasaan kosakata rendah.

Adanya perbedaan hasil menulis karangan narasi ekspositoris yang

diperoleh berdasarkan penguasaan kosakata ini adalah sebagai pertimbangan oleh

guru dalam merancang metode pembelajaran dan membangun suasana kelas yang

menyenangkan untuk disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan.

Berdasarkan simpulan terdapat interaksi antara metode pembelajaran dan

penguasaan kosakata siswa terhadap hasil menulis karangan narasi ekspositoris

dapat diguanakan untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi

ekspositoris siswa. Untuk memperoleh hasil menulis karangan narasi ekspositoris

yang lebih efektif, penggunaan metode pembelajaran dan penguasaan kosakata

perlu diperhatikan :

1. Guru harus melatih siswa menulis agar jumlah kosakata siswadapat

bertambah dan juga terlatih menuangkan gagasan dalam bentuk tulisan.

2. Guru dapat memilih dan mengembangkan metode pembelajaran yang sesuai

dengan materi pembelajaran siswa.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, simpulan dan keterbatasan penelitian, maka

dikemukakan saran-saran sebagai berikut :

1. Dalam mengajarkan menulis karangan narasi ekspositoris di tingkat SMA

hendaknya diterapkan metode brainstorming berdasarkan media

(32)

narasi ekspositoris siswa yang diajarkan dengan metode

brainstormingberdasarkan media gambar akan lebih tinggi dibandingkan

kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris siswa yang diajarkan

dengan metode konvensional. Metode brainstorming berdasarkan media

gambar dapat merangsang siswa untuk memberikan gagasan, mencurahkan

pendapat untuk memecahkan suatu masalah. Hal ini sejalan dengan teori

Roestiyah (2008:73) yang mengatakan bahwa metode brainstormingadalah

“cara atau metode mengajar yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas

yaitu dengan melontarkan suatu masalah di kelas, kemudian siswa

menjawab atau menyatakan pendapat atau komentar sehingga mungkin

masalah tersebut berkembang menjadi masalah baru, atau dapat diartikan

pula sebagai cara untuk mendapatkan banyak ide dari sekelompok manusia

dalam waktu singkat.”

2. Untuk dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi

ekspositoris siswa guru harus meningkatkan penguasaan kosakata siswa,

karena kosakata memberikan pengaruh yang signifikan terhadap

kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris siswa. Sejalan dengan

pendapat Tarigan (1985:2) mengatakan bahwa kualitas keterampilan

berbahasa seseorang jelas bergantung kepada kuantitas dan kualitas

kosakata yang dimilikinya. Semakin banyak perbendaharaan kata yang

dimiliki, siswa akan dengan mudah untuk menulis. Siswa yang mempunyai

kosakata yang banyak akan lebih mudah menuangkan idenya dalam bentuk

(33)

membuktikan bahwa kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris

siswa yang memiliki penguasaan kosakata tinggi lebih tinggi daripada

kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris siswa yang memiliki

penguasaan kosakata rendah.

3. Dalam mengajarkan materi menulis karangan narasi ekspositoris siswa guru

harus memperhatikan metode pembelajaran dan tingkat penguasaan

kosakata. Metode pembelajaran dan penguasaan kosakata secara

bersama-sama memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan menulis

karangan narasi ekspositoris siswa. Penelitian ini membuktikan bahwa ada

interaksi antara metode pembelajara yakni metode brainstorming

berdasarkan media gambar dengan penguasaan kosakata terhadap

kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris siswa. Data ini diperoleh

dengan menggunakan metode eksperimen rancangan quasi

eksperimendesain faktorial 2x2.

4. Guru diharapkan mampu menggunakan media dan sarana pembelajaran

guna lebih meningkatkan hasil kemampuan menulis karangan narasi

ekspositoris siswa di sekolah.Tujuan media gambar menurut Arsyad

(2013:113) adalah memvisualisasikan konsep yang ingin disampaikan

kepada peserta didik. Media dapat membantu guru ketika menemui

kesulitan dalam menjelaskan sesuatu dengan kata-kata atau kalimat tertentu.

Penggunaan media gambar dapat membantu siswa untuk memusatkan

(34)

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya

Ahmadi, Mukhsin. 1990. Dasar-dasar Komposisi Bahasa Indonesia. Malang : Ya3.

Akhadiah, Sabarti. 2003. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian : Rineka Cipta.

Ary, Donald. 1982. Metodologi Penelitian. Bandung : Pustaka Abadi.

Asyhar. A. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta : PT. Rajakrafindo Persada.

Bintz,William. P. 2011.Teaching Vocabulary Across The Curriculum. Middle

School Journal. Pp. 44-53

Bustani, Suyata. P. 2014. Pengembangan Media Pembelajaran Kosakata Bahasa

Inggris Berbantuan Komputer untuk Siswa SMP Kelas VII. Jurnal Ling

Tera. Vol.1. No.1.Hlm. 28-38

Cahyono, Bambang Yudi. 2008. The Teaching of EFL Vocabulary in The

Indonesian Context The State of The Art. TEFLIN Journal. Vol. 19. No. 1.

Hlm. 1-7

Damayanti, Fransisca Dita, dkk. Hubungan Penguasaan Kosakata dengan

Keterampilan Menulis Argumentasi Siswa. Padang : UNP

Darminto, Riyo. 2010. Hubungan Antara Penguasaan Kosa Kata dan Kalimat

Efektif denganKemampuan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas 5 SD Surabaya :E-Jurnal Dinas Pendidikan Kota Surabaya volume 7.

Daryanto, Usman. 2010. Manfaat Media Gambar dalam Pembelajaran. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Djiawantoro. 1996. Penggunaan Kosakata. Jakarta : Gramedia.

Hambali. 2014. Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep dan Komunikasi

Matematis Sisw SMP Dengan Pendekatan Kontekstual (CTL). Tesis.

Tidak diterbitkan. Universitas Negeri Medan.

(35)

Kurniawan. Dedi. 2012. Penerapan Metode Brainstorming Melalui Pengajaran

Remedial Untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar IPS di Kelas IV SD Negeri 35 Kota Bengkulu. Semarang : Universitas Negeri

Semarang.

Kristina, dkk. 2013. Hubungan Penguasaan Kosakata dan Kemampuan Menulis. Medan : Universitas Negeri Medan.

Larson, Lisa.et.all. 2013. Haw Can Teacher Increase Classroom Use of Academic

Vocabulary. Voices From The Middle. Vol. 20. No. 4. PP. 16-21

Majid, Abdul. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Marahimin. 1994. Menulis secara Populer. Jakarta : IKIP.

Mardliyah, Noor. Dkk. 2014. Perbedaan Pengaruh Cooperative Learning Think

Pair Share (THP) dan Metode Konvensional Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Bahasa Inggris Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII Pada Mts Negeri di Kabupaten Kudus. Jurnal Teknologi

Pendidikan dan Pembelajaran. ISSN : 2354-664. Vol.2.No.2. Hlm 145-146.

Mukarto, F.X. 2005. Assesing The Depth of Second Language Vocabulary

Knowledge. Singapore : Presented at The 38th RELC Internasional

Seminar. SEAMEO Regional Language Centre. Vol.8. No.3.pp. 152-169

Murthado. 2007. Menulis dalam Pembinaan Bahasa Indonesia. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Nation, I.S.P. 2002. Bets Practice in Vocabulary Teaching and Learning. Dalam J.C. Richards & W.A. Renada (Eds) , Methodology in Language

Teaching: an Anthology of Current Practice. Cambridge : Cambridge

University Press.

Nation, I.S.P. 2006. How Large a Vocabulary is Needed for Reading and

Listening. The canadian Modern Language Review/La Revew Canadienne des langues vivantes. Vol .63. No. 1. Pp. 60-82

Nurgiantoro, Burhan. 2012. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan

Sastra.Yogyakarta : BPFE

Reyna, Amanda. 2010. Hubungan Penguasaan Kosakata dan Kalimat Efektif

(36)

Rianti, Maya dkk. 2011. Hubungan Penguasaan kosakata dengan kemampuan

Menulis KaranganArgumentasi Siswa. Padang : UNP

Richards, Jack C. Dan Renandya, Willy A. 2002. Methodology in Language

Teaching: An Anthology of Current Practice. New York: Cambridge

University Press

Rinawati. 2014. Hubungan Penguasaan kosakata dan Kemampuan Mengarang

Dongeng. Yogyakarta : UNY

Rohmadi, dkk. 2015. Bahasa Indonesia. Surakarta : Pustaka Brilliant.

Roestiyah. 2008. Metode Pembelajaran. Jakarta : Gramedia.

Sadiman. A.S 2010. Media Pendidikan Pengertian Pengembangan dan

Pemanfaatannya. Jakarta : Debdikbud Pustekom. CV. Rajawali.

Samsiah, Siti. Dkk. 2013. Hubungan Antara Penguasaan Kosakata dan Motivasi

Belajar dengan Kemampuan Membaca Cerita. Jurnal Pendidikan Bahasa

dan Sastra. ISSN: 1693-63X Vol. 1, No. 1, Hal. 27-36

Semi, M. 1990. Menulis Efektif. Padang : Angkasa Raya.

---. 1993. Menulis Narasi. Padang : Angkasa Raya.

Septriyanti, Yesi. 2012. Hubungan Penguasaan Kosakata dengan Keterampilan

Menulis Argumentasi. Padang : UNP.

Siburian,Tiur Asi, 2013. Evaluasi Belajar. Jakarta : Halaman Moeka.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan (R&D). Bandung : Alfabeta.

Sumiati, Asra. 2007. Metode Pembelajaran. Bandung : Wacana Prima.

Sudjana.2005. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito.

Suparno. 2008. Jenis-jenis Karangan. Jakarta : Gramedia

Suryabrata. 1993. Prosedur Penelitian Kuantitatif. Bandung : CV. Wacana Prima.

Nurgiantoro, Burhan. 2012. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta : BPFE.

(37)

---. 1985. Pengajaran Kosakata. Bandung : Angkasa.

---. 2008. Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa.

Wu, Yiwei. 2009. The Application of CLT in College English Vocabulary

Teaching. Journal of Cambridge Studies, Vol. 4. No. 3, Hal. 128-131

Yuni, Irma. 2010. Hubungan Penguasaan Kosakata dengan Keterampilan

Gambar

Tabel 17. Distribusi Frekuensi Hasil Menulis Karangan Narasi Ekspositoris yang Memiliki Penguasaan Kosakata Rendah dengan Menggunakan Metode
Gambar 1. Penggabungan Metode Halaman  Brainstormingdengan Media Gambar
Tabel 1 Nilai Ujian Kelas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
gambar. Sejalan dengan penelitian Dedi Kurniawan (2012)  dengan judul
+5

Referensi

Dokumen terkait

Tindakan agronomi yang dapat dilakukan untuk memperbaiki teknik budi daya tanaman dalam rangka meningkatkan produksi tanaman dan mutu benih adalah jarak tanam dan

Inflasi year-on-year bulan Juli 2015, dari 6 ibukota provinsi di Pulau Jawa, inflasi tertinggi terjadi di Kota Serang sebesar 9,09 persen, diikuti oleh Kota Bandung sebesar

(1) Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintahan Daerah wajib menyediakan, memberikan dan/atau menerbitkan Informasi Publik yang berada di bawah kewenangannya kepada Pemohon Informasi

Hasil yang kami dapatkan, yaitu TS dari bola sphere yang diukur dengan instrumen CruzPro PcFF88 memiliki nilai -42.5 dB berada di dalam rentang nilai dari percobaan

Penelitian ini menggunakan metode quasi-experimental dengan desain nonequivalent control group design dengan melibatkan dua kelas (eksperimen dan pembanding masing-masing

Diagram aliran data logis menggambarkan proses lihat profil berdasarkan nama dan alamat yang dipilih pada Sistem Informasi Promosi Berbasis Lokasi Menggunakan Android

media/buku gambar untuk dikreasi sedemikian rupa. Penyelenggarakan bimbingan belajar Biologi bagi anak-anak SD dan SMP di Dusun Keruk IV dengan materi sebagai berikut..

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik jigsaw dapat meningkatkan keaktifan siswa kelas IVA dalam pembelajaran