PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DAN PENGUASAAN KOSAKATA TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN
NARASI EKSPOSITORIS SISWA KELAS X SMA KAMPUS FKIP UHN PEMATANGSIANTAR
TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016
TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Oleh
JUNIFER SIREGAR
NIM 8136192017PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
PROGRAM PASCASARJANA
ABSTRAK
Junifer Siregar, NIM. 8136192017, Pengaruh Metode Pembelajaran dan Penguasaan Kosakata Terhadap Kemampuan Menulis Karangan Narasi Ekspositoris Siswa Kelas X SMA Kampus FKIP UHN Pematangsiantar Tahun Pembelajaran 2015/2016
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Hasil Kemampuan Menulis Karangan Narasi Ekspositoris yang diajar dengan meode brainstorming berdasarkan media gambar lebih tinggi dibandingkan siswayang diajar dengan metode konvensional, (2) Perbedaan hasil kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris siswa yang memiliki penguasaan kosakata tinggi dengan penguasaan kosakata rendah, (3) Interaksi antara metode pembelajaran dan penguasaan kosakata terhadap kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris siswa.
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Kampus FKIP UHN Pematangsiantar Tahun Pembelajaran 2015/2016. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah teknik random sampling. Sampel penelitian berjumlah 62 orang siswa dimana 32 orang siswa sebagai kelompok eksperimen yang diajar dengan metode brainstorming berdasarkan media gambar dan 30 orang siswa sebagai kelompok kontrol yang diajar dengan metode konvensional.
Instrumen penelitian dengan menggunakan tes menulis dan tes penguasaan kosakata. Metode penelitian yag digunakan adalah eksperimen semua desain faktorial 2 x 2. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji ANAVA dua jalur
pada taraf signifikansi α=0,05
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Hasil kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris siswa yang diajar dengan brainstorming berdasarkan media gambar lebih tinggi dibanding yang diajar dengan metode konvensional (Fhitung = 6,56 > Ftabel = 3,98), (2) Terdapat perbedaan hasil kemampuan menulis
karangan narasi ekspositoris siswa yang memiliki penguasaan kosakata tinggi dengan penguasaan kosakata rendah (Fhitung = 4,40 > Ftabel = 3,98), (3) Terdapat
interaksi antara metode pembelajaran dan penguasaan kosakata terhadap hasil kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris siswa (Fhitung = 4,37 > Ftabel =
3,98)
ABSTRACT
Junifer Siregar, NIM. 8136192017, The Effect Of Learning Method and Vocabulary Against Narrative Expository Essay Writing Ability Class X in SMA Kampus FKIP UHN Pematangsiantar Academic Year 2015/2016
This research aimed to determine: (1) The ability of Writing Essay Narrative Expository taught by meode brainstorming through media images is higher than students taught by conventional methods, (2) The difference in the results of the ability of essay writing narrative expository students who have mastery of vocabulary high vocabulary low, (3) The interaction between learning method and vocabulary of the expository narrative essay writing skills of students.
The population in this study were all students of class X High School Kampus FKIP UHN Pematangsiantar academic year 2015/2016. The sampling technique used is the technique of random sampling. These samples included 62 students of which 32 students as the experimental group was taught by the method of brainstorming through media images and 30 students as a control group was taught by conventional methods.
The research instrument by using the test writing and vocabulary tests. The research method used is experiment all with 2 x 2 factorial design. The data analysis technique used is the ANAVA tes on a two-lanes at significance level α = 0.05
The results showed that: (1) The results of an expository narrative essay writing skills of students who are taught by brainstorming through media images was higher than those taught by conventional methods (Fhitung = 6.56> Ftable =
3.98), (2) There are differences in the results expository narrative essay writing skills of students who have a high vocabulary with vocabulary low (Fhitung = 4.40>
Ftable = 3.98), (3) There is interaction between learning method and vocabulary of
the results expository narrative essay writing skills of students (Fhitung = 4.37>
Ftable = 3.98)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa atas
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini dengan
tepat waktu. Tesis ini berjudul PENGARUH METODE PEMBELAJARAN
DAN PENGUASAAN KOSAKATA TERHADAP KEMAMPUAN
MENULIS KARANGAN NARASI EKSPOSITORIS SISWA KELAS X
SMA KAMPUS FKIP UHN PEMATANGSIANTAR TAHUN
PEMBELAJARAN 2015/2016, merupakan sebahagian dari persyaratan dalam
menyelesaikan studi pada Program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Prigram Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan.
Proses penulisan tesis ini banyak hambatan dan rintangan yang dihadapi
penulis, namun dengan segala upaya maksimal yang dilakukan penulis serta
bantuan dari berbagai pihak, akhirnya tesis ini dapat selesai tepat waktu. Atas
bantuan yang diberikan, maka penulis mengucapkan terima kasih kepda:
1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku rektor Universitas Negeri Medan
yang telah memberikan saran dan fasilitas selama perkuliahan di
Universitas Negeri Medan.
2. Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd selaku Direktur PPs Universitas Negeri
Medan yang telah memfasilitasi penulis menyelesaikan studi.
3. Prof. Dr. Rosmawaty Harahap, M.Pd selaku ketua pogram studi
pendidikan bahasa dan sastra Indonesia yang telah banyak membantu
penulis khususnya dalam administrasi sampai menyelesaikan studi di
4. Prof. Dr. Biner Ambarita, M.Pd dan Prof. Dr. Tiur Asi Siburian, M.Pd
selaku pembimbing I dan II yang telah banyak meluangkan waktu dalam
mengarahkan, memotivasi serta memberikan nasihat kepada penulis dalam
penyelesaian tesis ini.
5. Prof. Dr. Abdul Muin Sibuea, M.Pd, Dr. Wisman Hadi, M.Hum, dan Dr.
Syahnan Daulay, M.Pd selaku nara sumber yang telah banyak memberikan
masukan dalam penulisan tesis ini. Sumbangan saran yang diberikan
sangatlah bermanfaat dalam menambah cakrawala pengetahuan penulis
khususnya dalam metode penelitian dan kaidah penulisan.
6. Ayahanda tercinta St. Rihat Siregar, dan Ibunda Sonti br. Samosir yang
telah berkorban dan selalu memberikan dukungan berupa doa, saran, dan
materi sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dan penulisan tesis ini
7. Ayah mertua yang juga tetap memberikan dukungan dan doa dalam
penyelesaian tesis ini
8. Istri tersayang Verawati Tampubolon S.Pd yang telah berkorban dan rela
kehilangan kasih sayang serta setia menemani dalam suka dan duka, sabar,
dan selalu memberikan doa, motivasi, dukungan materi dan moril
sehingga penulisan tesis dapat diselesaikan.
9. Kakanda Juniar Siregar, S.Pd, ipar Simson Turnip, dan keponakan
tersayang Christy Amelia Turnip, dan Juan Torang Turnip yang selalu
memberikan dukungan kepada penulis dalam penyelesian tesis ini.
10.Penulis juga mengucapkan terimakasi kepada kolega saya Hetdy Sitio,
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang saling membantu, dan
memberikan motivasi bagi penulis sehingga dapat menyelesikan studi dan
penulisan tesis ini.
Dengan kerendahan hati penulis menyadari bahwa selaku manusia biasa
tidak luput dari kesalahan dan kehilafan, sehingga di dalam penulisan tesis ini
sudah tentu terdapat kekurangan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran yang sifatnya membangun dari para pembaca demi kesempurnaan
tesis ini. Akhirnya penulis berharap semoga tesis ini bermanfaat bagi kita
semua.Terima kasih.
Medan, 2 Mei 2016 Penulis,
DAFTAR ISI
BAB II KAJIAN TEORETIS KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian Teoretis ... 13
1. Hakikat Kemampuan Menulis Karangan Narasi Ekspositoris ... 13
2. Metode Pembelajaran dan Media Gambar ... 20
a. Metode Brainstorming Berdasarkan Media Gambar... ... 20
b. Metode Konvensional ... 29
3. Hakikat Penguasaan Kosakata ... 32
B. Penelitian yang Relevan ... 38
C. Kerangka Berpikir ... 41
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A.Lokasi dan Waktu Penelitian ... 46
B.Populasi dan Sampel Penelitian ... 46
C.Metode dan Desain Penelitian ... 48
D.Variabel dan Definisi Operasional Penelitian ... 50
E.Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 51
1. Teknik Pengumpulan Data ... 51
2. Instrumen Penelitian ... 51
3. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 56
F. Prosedur Penelitian ... 60
G.Teknik Analisis Data ... 64
BAB IV HASIL PENELITIAN A.Deskripsi Data Penelitian ... 66
B.Pengujian Persyaratan Analisis ... 78
1. Uji Normalitas ... 78
2. Uji Homogenitas ... 83
C.Pengujian Hipotesis ... 85
D.Pembahasan Hasil Penelitian... 93
E.Keterbatasan Penelitian ... 100
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A.Simpulan ... 102
B.Implikasi ... 103
C.Saran ... 104
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Nilai Ujian Kenaikan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas X
SMA Kampus FKIP UHN Pematangsiantar ... 3
Tabel 2. Perbedaan Karangan Narasi Ekspositoris dengan Narasi Sugestif 18 Tabel 3. Perincian Keadaan Jumlah Siswa Kelas X SMA Kampus FKIP UHN Pematangsiantar Tahun Pembelajaran 2015/2016 ... 47
Tabel 4. Desain Penelitian Faktorial 2 x 2 ... 49
Tabel 5. Kriteria Penilaian Karangan Narasi Ekspositori ... 53
Tabel 6. Kisi-kisi Instrumen Penguasaan Kosakata ... 56
Tabel 7. Kategori Indeks Tingkat Kesukaran ... 57
Tabel 8. Pengklasifikasian Kategori Indeks Daya Beda ... 58
Tabel 9. Pengklasifisikan Kategori Indeks Pengecoh ... 59
Tabel 10.Distribusi Frekuensi Hasil Menulis Karangan Narasi Ekspositoris Menggunakan Metode Brainstorming Berdasarkan Media Gambar 66 Tabel 11.Distribusi Frekuensi Hasil Menulis Karangan Narasi Ekspositoris Menggunakan Metode Konvensional... ... 68
Tabel 12. Distribusi Frekuensi Hasil Menulis Karangan Narasi Ekspositoris dengan Penguasaan Kosakata Tinggi ... 69
Tabel 13. Distribusi Frekuensi Hasil Menulis Karangan Narasi Ekspositoris dengan Penguasaan Kosakata Rendah ... 71
Tabel 14. Distribusi Frekuensi Hasil Menulis Karangan Narasi Ekspositoris dengan Penguasaan Kosakata Tinggi dengan Menggunakan Metode Brainstorming Berdasarkan Media Gambar ... 72
Tabel 15. Distribusi Frekuensi Hasil Menulis Karangan Narasi Ekspositoris dengan Penguasaan Kosakata Rendah dengan Menggunakan Metode Brainstorming Berdasarkan Media Gambar ... 74
Tabel 17. Distribusi Frekuensi Hasil Menulis Karangan Narasi Ekspositoris yang Memiliki Penguasaan Kosakata Rendah dengan Menggunakan Metode
Konvensional ... 77
Tabel 18. Hasil Pengujian Normalitas Data untuk Metode Pembelajaran . 78 Tabel 19. Rangkuman Hasil Pengujian Homogenitas Varians Antara Kelompok Sampel Metode Pembelajaran ... 81
Tabel 20. Rangkuman Hasil Penggujian Homogenitas Varians Penguasaan Kosakata ... 83
Tabel 21. Rangkuman Hasil Pengujian Homogenitas Varians Uji Bartlett pada Taraf Signifikansi α = 0,05 ... 84
Tabel 22. Rangkuman Hasil Pengujian Homogenitas Varians Populasi ... 85
Tabel 23. Rangkuman Data Hasil Perhitungan Analisis Deskriptif ... 86
Tabel 24. Rangkuman Hasil Perhitungan ANAVA Faktorial 2x2 ... 86
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Penggabungan Metode Brainstormingdengan Media Gambar 29
Gambar 2. Alur Prosedur Penelitian ... 63
Gambar 3. Histogram Hasil Kemampuan Menulis Karangan Narasi Ekspositoris
dengan Metode Brainstorming Berdasarkan Media Gambar .. 67
Gambar 4. Histogram Hasil Kemampuan Menulis Karangan Narasi Ekspositoris dengan Metode Konvensional ... 68
Gambar 5. Histogram Hasil Kemampuan Menulis Karangan Narasi Ekspositoris dengan Penguasaan Kosakata Tinggi ... 70
Gambar 6. Histogram Hasil Kemampuan Menulis Karangan Narasi Ekspositoris dengan Penguasaan Kosakata Rendah ... 71
Gambar 7. Histogram Hasil Kemampuan Menulis Karangan Narasi Ekspositoris dengan Penguasaan Kosakata Tinggi dengan Metode Brainstorming Berdasarkan Media Gambar ... 73
Gambar 8. Histogram Hasil Kemampuan Menulis Karangan Narasi Ekspositoris dengan Penguasaan Kosakata Rendah dengan Metode Brainstorming Berdasarkan Media Gambar ... 74
Gambar 9. Histogram Hasil Kemampuan Menulis Karangan Narasi Ekspositoris dengan Penguasaan Kosakata Tinggi dengan Metode Konvensional ... 76
Gambar 10.Histogram Hasil Kemampuan Menulis Karangan Narasi Ekspositoris dengan Penguasaan Kosakata Rendah dengan Metode Konvensional ... 77
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. SilabusPembelajaran ... 111
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Metode Brainstorming Berdasarkan Media Gambar ... 115
Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Metode Konvensional ... 126
Lampiran 4. Instrumen Menulis Karangan Narasi Ekspositoris Berdasarkan Media Gambar ... 136
Lampiran 5. InstrumenPenguasaan Kosakata ... 137
Lampiran 6. Perhitungan Uji Coba Tes Pilihan Berganda ... 144
Lampiran 7. Hasil Tes Menulis Karangan Narasi Ekspositoris Siswa Menggunakan Metode Brainstorming Berdasarkan Media Gambar ... 152
Lampiran 8. Hasil Tes Menulis Karangan Narasi Ekspositoris Siswa Menggunakan Metode Konvensional ... 152
Lampiran 9. Perhitungan Statistik Deskriptif ... 153
Lampiran 10. Uji Normalitas Data ... 165
Lampiran 11. Pengujian Homogenitas Data ... 174
Lampiran 12. Analisis ANAVA ... 177
Lampiran 13. Perhitungan Uji Scheffe ... 182
Lampiran 14. Deskriptif Output UjiNormalitas dengan SPSS... 184
Lampiran 15. Deskriptif Output Uji Homogenitas dengan SPSS ... 186
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Salah satu standar kompetensi yang harus dicapai dalam Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia menurut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk
siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Madrasah Aliyah (MA) khususnya
pada aspek menulis adalah siswa harus mampu mengungkapkan informasi dalam
berbagai bentuk karangan (naratif, deskriptif, ekspositif) (Depdiknas, 2007: 9).
Berdasarkan standar kompetensi tersebut, kompetensi menulis dijabarkan
menjadi beberapa Kompetensi Dasar (KD), yaitu (1) menulis gagasan dengan
menggunakan pola urutan waktu dan tempat dalam bentuk karangan naratif; (2)
menulis hasil observasi dalam bentuk karangan deskriptif; (3) menulis gagasan
secara logis dan sistematis dalam bentuk ragam paragraf ekspositif (Depdiknas,
2007: 5-9).
Menulis merupakan salah satu dari pokok bahasan Bahasa Indonesia, yang
bertujuan memberikan bekal keterampilan dan kemampuan kepada siswa untuk
mengomunikasikan ide atau pesan. Selanjutnya, menulis adalah suatu kegiatan
penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat
atau medianya (Suparno, 2008:13). Hal itu berarti menulis adalah alat komunikasi
untuk menyampaikan gagasan, ide, dan informasi dalam bentuk bahasa tulis.
Kegiatan menulis tersebut memiliki tujuan untuk menyampaikan informasi
dalam mengungkapkan ide, gagasan serta pesan dalam bentuk bahasa tulis.
Selanjutnya menurut Supriyadi dkk (2002:225), “menulis itu memiliki tujuan
artistik (nilai keindahan), tujuan informatif, yaitu memberi informasi kepada
pembaca, dan tujuan persuasif, yakni mendorong atau menarik perhatian pembaca
agar mau menerima informasi yang disampaikan oleh penulis.”
Salah satu tujuan menulis adalah memberikan informasi yang sebenarnya
berdasarkan urutan waktu tertentu. Berdasarkan tujuan menulis tersebut, maka
salah satu karangan yang menginformasikan pesan sesuai kejadian yang
sebenarnya dengan kronologi waktudisebut dengan narasi. Narasi adalah karangan
atau tulisan yang secara khusus menyampaikan informasi tertentu berupa
perbuatan atau tindakan yang terjadidalam suatu rangkaian waktu. Sementara
menurut Semi (2007:103), “narasi adalah ragam wacana yang menceritakan
proses kejadian suatu peristiwa.” Sasarannya adalah memberikan gambaran yang
sejelas-jelasnya kepada pembaca mengenai fase, urutan, langkah, atau rangkaian
terjadinya suatu hal.
Wibowo (2001:59) narasi adalah bentuk tulisan yang menggarisbawahi
aspek penceritaan atas suatu rangkaian peristiwa yang dikaitkan dengan kurun
waktu tertentu, baik secara objektif maupun imajinatif. Menulis narasi dapat
dibedakan menjadi dua jenis yaitu, narasi ekspositoris dan narasi sugestif. “Narasi
ekspositoris adalah narasi yang menyampaikan informasi mengenai
berlangsungnya suatu peristiwa.” (Keraf, 2010:136). Artinya, bahwa narasi
ekspositoris merupakan suatu narasi yang hanya mengisahkan suatu kejadian atau
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bahasa Indonesia SMA
Kampus FKIP UHN Pematangsiantar untuk ketuntasan secara klasikal pada
materi menulis belum tercapai. Hal ini dibuktikan dengan belum mencapai KKM.
Hasil tes yang dilakukan oleh guru diperoleh data ketuntasan sebagai berikut :
Tabel 1
Nilai Ujian Kelas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas X SMA Kampus FKIP UHN Pematangsiantar Tahun
Data tersebut menunjukkan bahwa siswa belum mampu untuk menulis
karangan narasi secara khusus karangan narasi ekspositoris. Menurut pengamatan
peneliti hal yang paling urgen menjadi faktor penyebab rendahnya kemampuan
menulis siswa di kelas X SMA Kampus FKIP UHN Pematangsiantar antara lain
(1) Guru pada umumnya hanya menerangkan hal-hal yang berkenaan dengan teori
menulis, (2) Guru jarang melakukan latihan menulis sehingga siswa tidak terbiasa
untuk menuangkan gagasannya, (3)Guru kurang memanfaatkan penggunaan
media pada saat pemberian tugas menulis (4) Model pembelajaran guru tidak
tepat, (5) Gurukurang memberikan bimbingan pada saat penulisan karangan, (6)
Guru kurangmemfasilitasi siswa dalam menuangkan kreativitas dan ide ke dalam
tulisan, (7) Guru kurang optimal dalam memotivasi siswa dalam menulis, dan (8)
Kosakata yang dimiliki siswa masih rendah sehingga siswa tidak mampu
Hal senada juga diutarakan oleh pendapat Yayan E.
(http://www.pikiranrakyat. com/cetak/ 2006/1205/23/1104.htm, diakses 23 Juni)
yang menyatakan bahwa saat ini keterampilan berbahasa siswa
khususnyaketerampilan menulis masih memprihatinkan. Hal ini dibuktikan
dengan masihbanyaknya hasil karya tulis siswa dengan penggunaan kosakata
yang kurang tepat,kurang kreatif, dan sulit dipahami.
Hal yang sama tampak pada penelitian Darminto (2010:1) yang
menyatakan bahwa kemampuan menulis karangan narasi siswa masih rendah
karena kurang menguasai kosakata dan kalimat efektif. Hasil tes yang diadakan
untuk menulis karangan narasi diperoleh data ketuntasan yakni kelas VA=56%,
kelas VB=72%. Data ini membuktikan bahwa ketuntasan belajar secara klasikal
untuk KKM 75 dan persentasi 85% belum tercapai.
Untuk dapat meningkatkan kemampuan menulis siswa dalam
pembelajaran bahasa maka peneliti mencoba mencari beberapa solusinyayakni
dengan mengubah metodepembelajaran dan memberikan latihan menulis secara
maksimal agar kosakata siswa dapat meningkat. Dalam hal ini peneliti mencoba
menerapkan metode pembelajaran brainstormingdengan memanfaatkan media
gambar.
Sejalan dengan penelitian Dedi Kurniawan (2012) dengan judul
“Penerapan MetodeBrainstorming Melalui Pengajaran Remedial Untuk
Meningkatkan Keaktifan danHasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Di
Kelas IV SD Negeri 35 KotaBengkulu”. Penelitian ini menunjukkan bahwa
dibuktikan dengan data yang menunjukkan nilai rata-ratasiswa sebelum
penelitian yaitu 5,7. Setelah menerapkan metode brainstormingnilai rata-rata
siswa menjadi 5,86 pada siklus I dan meningkat menjadi 7,01 padasiklus II.
Brainstorming adalah metode pembelajaran dengan bentuk diskusi dalam
rangkamenghimpun gagasan, pendapat, informasi, pengetahuan, pengalaman dari
semuapeserta. Berbeda dengan diskusi, yang mana gagasan dari seseorang
ditanggapi(didukung, dilengkapi, dikurangi, atau tidak disepakati) oleh pesera
lain, padapenggunaan metode curah pendapat orang lain tidak untuk ditanggapi.
Metode pembelajaran brainstorming merupakan suatu cara mengajar yang
dilaksanakan oleh guru di dalam kelas, yaitu dengan melontarkan suatu masalah
atau topik di kelas oleh guru, kemudian siswa menjawab atau menyatakan
pendapat, atau komentar sehingga mungkin masalah tersebut berkembang menjadi
masalah baru, atau dapat diartikan pula sebagai satu cara untuk mendapatkan
banyak ide dari sekelompok manusia dalam waktu yang singkat (Roestiyah 2001:
73).
Padahakikatnya, kegiatan pembelajaran adalah suatu proses komunikasi.
Melalui proses komunikasi, pesan atau informasi dapat diserap dan dihayati orang
lain. Agar tidak terjadi kesalahan dalam proses komunikasi perlu digunakan
sarana yang membantu proses komunikasi yang disebut media, khususnya media
gambar. Menurut Gerlach & Ely dalam Azhar (2013: 3) ”Media adalah manusia,
materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu
salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan menulis, siswa dituntut untuk
mengembangkan penalarannya mengenai gambar tersebut.
Peranan media sangatlah penting, yaitu sebagai alat bantu atau sarana yang
dapat digunakan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran. Memanfaatkan
media gambar membantu siswa dalam meningkatkan pemahaman yang berisi
tentang dunia yang akrab dengan anak-anak yaitu dengan menyajikan
warna-warna yang sesuai dengan kesenangan dan perkembangan mereka sehingga
memicu berpikir secara konkret, yaitu anak yang berusia 7-12 tahun. Dimana anak
usia SD berada pada tahapan operasional konkret (konkreto prerasional), dengan
karakteristik yang pertama adalah senang bermain, karakteristik yangkedua adalah
senang bergerak, karakteristik yang ketiga adalah anak senang bekerja dalam
kelompok, dan karakteristik yang keempat adalah senang
merasakan/memperagakan sesuatu secara langsung (Sumantri, 2006: 63-64).
Sejalan dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa kemampuan
menulis meningkatdilakukan oleh Joko Purnomo (2009) dengan judul penelitian
“Penerapan MetodeInkuiri Sebagai Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis
Siswa DenganMenggunakan Media Gambar Pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia Kelas IVSekolah Dasar Negeri 17 Kota Bengkulu”. Penelitian
menunjukkan bahwa denganmenggunakan media gambar dapat meningkatkan
kemampuan menulis siswa. Halini menunjukkan nilai rata-rata siswa sebelum
penelitian yaitu 5,8. Setelahmenggunakan media gambar nilai rata-rata siswa
Penggunaan media gambar merupakan salah satu alternatif untuk
meningkatkan kemampuan berpikir siswa dalam bentuk tulisan. Serta didukung
juga dengan metode pembelajaran brainstorming yang membantu siswa untuk
dapat menuangkan gagasan serta ide secara langsung tanpa adanya tanggapan.
Penggunaan metode pembelajaran dan pemanfaatan media bukanlah
masalah tunggal dalam meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi
ekspositoris siswa.Penguasaan kosakata sebagai salah satu unsur bahasa yang
memegang peranan penting dalam kegiatan menulis.
Penguasaan kosakata adalah kemampuan atau kemahiran memahami
perbendaharaan kata-kata yang dimiliki seseorang baik secara bentuk, isi, serta
dalam penggunaannya terhadap bahasa. Melalui kata-kata, kita dapat
mengekspresikan pikiran, gagasan, sertaperasaan terhadap orang lain. Hal ini
diperkuat dengan pendapat Tarigan (1985:2) mengatakan bahwa kualitas
keterampilan berbahasa seseorang jelas bergantung kepada kuantitas dan kualitas
kosakata yang dimilikinya. Semakin banyak perbendaharaan kata yang dimiliki,
siswa akan dengan mudah untuk menulis. Siswa yang mempunyai kosakata yang
banyak akan lebih mudah menuangkan idenya dalam bentuk tulisan dibandingkan
dengan siswa yang kosakatanya sedikit.
Penguasaan kosakata siswa pada umumnya setiap tahun harus meningkat.
Hal ini sesuai dengan pendapat Bintz (2011:45) mengidentifikasi bahwa
“Children learn vocabulary at the rate of approximately 2.000 to 4.000 words at
year or an average rate of seven words at day.”Siswa belajar kosakata sekitar
Berdasarkan teori Bitz tersebut guru dituntut dapat meningkatkan
penguasaan kosakata siswa agar siswa mampu memahami kosakata yang baik.
Menulis merupakan salah satu cara untuk meningkatkan penguasaan kosakata.
Dengan terbiasa menulis maka siswa terlatih untuk mengembangkan tulisannya
dengan memberikan pihan kata yang relevan dengan topik tulisan. Sebaliknya,
keberhasilan penguasaan kosakata yang banyak dapat mengembangkan pola pikir
siswa menjadi kritis, kreatif, mampu menuangkan ide, ataupun gagasannya baik
secara tertulis maupun secara lisan.
Hal ini sejalan dengan penelitian Yuni (2010 : 1) yang dilakukan pada
siswa kelas XI SMA Negeri 1 Tanjung Pura Kabupaten Langkat
menyatakanmasih banyak siswa yang kurang mampu menulis sebuah karya sastra
yang baik misalnya dalam menulis naskah drama. Salah satu penyebabnya adalah
kurangnya penguasaan kosakata atau perbendaharaan kata sehingga siswa tidak
mampu menciptakan sebuah drama yang baik. Hasil Penelitian Yuni juga
menyatakan bahwa penguasaan kosakatasiswa masih kurang sehingga tidak
mampu menulis karangan narasi.
Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik mengadakan penelitian dengan
judul “ Pengaruh Metode Brainstorming Melalui Media Gambar Dan Penguasaan
Kosakata Terhadap Kemampuan Menulis Karangan Narasi Ekspositoris Siswa Kelas X
B. Identifikasi Masalah
Peneliti mengidentifikasi beberapa persoalan yang terkait dengan
kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris. Pada penelitian ini
permasalahan yang diidentifikasi yakni :
1. Kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris siswa masih rendah..
2. Metode pembelajaran guru tidak tepat dalam mengajarkan materi menulis
karangan narasi ekspositoris.
3. Guru masih sering menerapkan metode konvensional dalam pembelajaran
menulis
4. Guru masih kurang dalam memanfaatkan penggunaan media pada saat
mengajarkan materi menulis.
5. Penguasaan kosakata siswa masih rendah.
C. Pembatasan Masalah
Banyak faktor yang mempengaruhi rendahnya kemampuan siswa dalam
menuliskarangan narasi. Namun pada penelitian ini tidak semua masalah yang ada
pada identifikasi masalah di atas dijadikan sebagai bahan penelitian karena
keterbatasan dana (ekonomi), waktu, yang dimiliki oleh peneliti. Maka
pembatasan masalah pada penelitian ini yaitu :
(1) Karangan narasi ekspositoris adalah rangkaian-rangkaian perbuatan
kepada para pembaca atau pendengar dengan memperhatikan tahap-tahap
pengetahuan atau pengertian pembaca, tidak peduli apakah disampaikan
secara tertulis atau secara lisan.
(2) Metode pembelajaran pada penelitian ini adalah dengan menggunakan
metode brainstorming dengan media gambar dan metode konvensional
yang diimplementasikan pada siswa kelas X SMA Kampus FKIP UHN
Pematangsiantar.
(3) Penguasaan kosakata dalam hal ini adalah penguasaan makna ungkapan
atau idiom, sinonim, antonim, denotasi, dan konotasi.
D. Rumusan Masalah
Masalah perlu dirumuskan dengan jelas dan lengkap dalam ruang
lingkupnya agar sesuai dengan tujuan penelitian. Mengenai rumusan masalah ini,
Arikunto (2010:22) menyatakan bahwa, “Agar penelitian dapat dilaksanakan
sebaik-baiknya, maka peneliti harus merumuskan masalahnya sehingga jelas dari
mana harus memulai, kemana harus pergi, dan dengan apa.”
Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah tersebut maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris siswa yang
diajarkan dengan metode brainstorming berdasarkan media gambar lebih
tinggi daripada kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris siswa
yang diajarkan dengan metode konvensional?
2. Apakah kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris siswa yang
memiliki kosakata tinggi lebih tinggi daripada kemampuan menulis
3. Apakah terdapatinteraksi antara metode pembelajaran dengan penguasaan
kosakata terhadap kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris
siswa?
E. Tujuan Penelitian
Dalam suatu wacana penelitan harus ada tujuan yang diharapkan.Dengan
adanya tujuan tertentu, maka kegiatan yang dilakukan dapat terarah dan dapat
dilaksanakan secara efektif.
Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan yang diharapkan dalam
penelitian ini adalah:
1. Kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris siswa yang diajarkan
dengan metode brainstorming berdasarkan media gambar lebih tinggi
daripada kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris siswa yang
diajarkan dengan metode konvensional.
2. Kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris siswa yang memiliki
kosakata tinggi lebih tinggi daripada kemampuan menulis karangan narasi
ekspositoris siswa yang memiliki penguasaan kosakata rendah.
3. Interaksi antara metode pembelajaran dan penguasaan kosakata terhadap
kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris siswa.
F. Manfaat Penelitian
Dengan tercapainya tujuan penelitian, diharapkan hasil penelitian tersebut
memiliki manfaat. Demikian juga halnya penelitian ini diharapkan memberikan
manfaat bagi dunia pendidikan. Manfaat yang diharapkan pada penelitian ini
1. Manfaat Secara Teoretis
a. Sebagai bahan referensi tentangmetode brainstorming dan
penguasaan kosakata dapat meningkatkan kemampuan menulis
karangan narasi ekspositoris siswa.
b. Secara teoretis penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan,
pengetahuan tentang menulis karangan narasi ekspositoris dan
kosakata serta dapat mengembangkan teori pembelajaran menulis
menggunakan metode brainstorming.
c. Sebagai kerangka acuan bagi peneliti yang relevan dimasa yang akan
datang.
2. Manfaat Secara Praktis
Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
guru, siswa, dan peneliti.
a. Bagi Guru
1. Memberikan solusi dalam perbaikan pembelajaran untuk
mengaktifkan siswa belajar menulis karangan narasi ekspositoris.
2. Sebagai wahana memperoleh informasi tentang upaya
meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi
ekspositoris.
b. Bagi Siswa
1. Memberikan nuansa baru dalam belajar bahasa Indonesia,
2. Adanya perbaikan kualitas pembelajaran. Siswa merasakan
pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif, dan menyenangkan.
c. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan mengenai
penggunaan metode brainstorming, penguasaan kosakata dan
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
Pada bab terakhir ini akan dikemukakan simpulan hasil penelitian,
implikasi dan saran-saran yang berhubungan dengan penelitian lanjut maupun
upaya memanfaatkan hasil penelitian ini.
A. Simpulan
Simpulan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Hasil kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris siswa yang diajar
dengan metode brainstorming berdasarkan media gambar lebih tinggi
dibandingkan siswa yang diajar dengan metode konvensional. Hal ini
dibuktikan dengan data penelitian yang diperoleh yakni Fhitung = 6,56
sedangkan untuk Ftabel = 3,98. Maka metode brainstorming berdasarkan
media gambar berpengaruh meningkatkan kemampuan menulis karangan
narasi ekspositoris siswa kelas X SMA Kampus FKIP UHN
Pematangsiantar.
2. Hasil kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris siswa yang memiliki
penguasaan kosakata tinggi lebih tinggi dibandingkan siswa yang memiliki
penguasaan kosakata rendah. Hal ini dibuktikan denganfh = 4,40 lebih besar
dari harga ft = 3,98. Maka penguasaan kosakata berpengaruh meningkatkan
kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris siswa SMA Kampus FKIP
UHN Pematangsiantar.
3. Terdapat interaksi antara metode pembelajaran dan penguasaan kosakata
ekspositoris siswa. Siswa dengan penguasaan kosakata tinggi akan
memperoleh hasil menulis yang lebih tinggi jika diajar dengan metode
brainstorming berdasarkan media gambar. Demikian pula dengan siswa
yang memiliki penguasaan kosakata rendah, akan memperoleh hasil menulis
yang lebih tinggi jika diajar dengan metode brainstorming berdasarkan
media gambar. Hal ini dibuktikan dengan data penelitian Fhitung = 4,37
sedangkan untuk Ftabel = 3,98. Maka metode pembelajaran dalam hal ini
metode brainstorming berdasarkan media gambar dan penguasaan kosakata
secara bersama-sama berpengaruh terhadap kemampuan menulis karangan
narasi ekspositoris siswa kelas X SMA Kampus FKIP UHN
Pematangsiantar.
B. Implikasi
Berdasarkan simpulan pertama dari hasil penelitian ini yang menyatakan
bahwa siswa yang diajar dengan metode brainstorming berdasarkan media
gambar, memiliki hasil belajar kemampuan menuliskarangan narasi ekspositoris
yang lebih tinggi dibandingkan jika diajar dengan metode konvensional. Dengan
demikian para guru sebaiknya memiliki pengetahuan dan pemahaman untuk
memilih dan mempergunakan metode pembelajaran, khususnya metode
pembelajaran yang akan diterapkan pada mata pelajaran menulis. Pengetahuan
dan wawasan yang dimiliki oleh guru tentu akan lebih mampu dalam
memaksimalkan pencapaian hasil belajar siswa.
Berdasarkan simpulan kedua memperlihatkan bahwa ada perbedaan hasil
penguasaan kosakata rendah. Dengan uji lanjutan kemudian diketahui bahwa
penguasaan kosakata tinggi memperoleh hasil menulis lebih baik dibandingkan
dengan siswa yang memiliki penguasaan kosakata rendah.
Adanya perbedaan hasil menulis karangan narasi ekspositoris yang
diperoleh berdasarkan penguasaan kosakata ini adalah sebagai pertimbangan oleh
guru dalam merancang metode pembelajaran dan membangun suasana kelas yang
menyenangkan untuk disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan.
Berdasarkan simpulan terdapat interaksi antara metode pembelajaran dan
penguasaan kosakata siswa terhadap hasil menulis karangan narasi ekspositoris
dapat diguanakan untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi
ekspositoris siswa. Untuk memperoleh hasil menulis karangan narasi ekspositoris
yang lebih efektif, penggunaan metode pembelajaran dan penguasaan kosakata
perlu diperhatikan :
1. Guru harus melatih siswa menulis agar jumlah kosakata siswadapat
bertambah dan juga terlatih menuangkan gagasan dalam bentuk tulisan.
2. Guru dapat memilih dan mengembangkan metode pembelajaran yang sesuai
dengan materi pembelajaran siswa.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, simpulan dan keterbatasan penelitian, maka
dikemukakan saran-saran sebagai berikut :
1. Dalam mengajarkan menulis karangan narasi ekspositoris di tingkat SMA
hendaknya diterapkan metode brainstorming berdasarkan media
narasi ekspositoris siswa yang diajarkan dengan metode
brainstormingberdasarkan media gambar akan lebih tinggi dibandingkan
kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris siswa yang diajarkan
dengan metode konvensional. Metode brainstorming berdasarkan media
gambar dapat merangsang siswa untuk memberikan gagasan, mencurahkan
pendapat untuk memecahkan suatu masalah. Hal ini sejalan dengan teori
Roestiyah (2008:73) yang mengatakan bahwa metode brainstormingadalah
“cara atau metode mengajar yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas
yaitu dengan melontarkan suatu masalah di kelas, kemudian siswa
menjawab atau menyatakan pendapat atau komentar sehingga mungkin
masalah tersebut berkembang menjadi masalah baru, atau dapat diartikan
pula sebagai cara untuk mendapatkan banyak ide dari sekelompok manusia
dalam waktu singkat.”
2. Untuk dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi
ekspositoris siswa guru harus meningkatkan penguasaan kosakata siswa,
karena kosakata memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris siswa. Sejalan dengan
pendapat Tarigan (1985:2) mengatakan bahwa kualitas keterampilan
berbahasa seseorang jelas bergantung kepada kuantitas dan kualitas
kosakata yang dimilikinya. Semakin banyak perbendaharaan kata yang
dimiliki, siswa akan dengan mudah untuk menulis. Siswa yang mempunyai
kosakata yang banyak akan lebih mudah menuangkan idenya dalam bentuk
membuktikan bahwa kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris
siswa yang memiliki penguasaan kosakata tinggi lebih tinggi daripada
kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris siswa yang memiliki
penguasaan kosakata rendah.
3. Dalam mengajarkan materi menulis karangan narasi ekspositoris siswa guru
harus memperhatikan metode pembelajaran dan tingkat penguasaan
kosakata. Metode pembelajaran dan penguasaan kosakata secara
bersama-sama memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan menulis
karangan narasi ekspositoris siswa. Penelitian ini membuktikan bahwa ada
interaksi antara metode pembelajara yakni metode brainstorming
berdasarkan media gambar dengan penguasaan kosakata terhadap
kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris siswa. Data ini diperoleh
dengan menggunakan metode eksperimen rancangan quasi
eksperimendesain faktorial 2x2.
4. Guru diharapkan mampu menggunakan media dan sarana pembelajaran
guna lebih meningkatkan hasil kemampuan menulis karangan narasi
ekspositoris siswa di sekolah.Tujuan media gambar menurut Arsyad
(2013:113) adalah memvisualisasikan konsep yang ingin disampaikan
kepada peserta didik. Media dapat membantu guru ketika menemui
kesulitan dalam menjelaskan sesuatu dengan kata-kata atau kalimat tertentu.
Penggunaan media gambar dapat membantu siswa untuk memusatkan
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya
Ahmadi, Mukhsin. 1990. Dasar-dasar Komposisi Bahasa Indonesia. Malang : Ya3.
Akhadiah, Sabarti. 2003. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian : Rineka Cipta.
Ary, Donald. 1982. Metodologi Penelitian. Bandung : Pustaka Abadi.
Asyhar. A. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta : PT. Rajakrafindo Persada.
Bintz,William. P. 2011.Teaching Vocabulary Across The Curriculum. Middle
School Journal. Pp. 44-53
Bustani, Suyata. P. 2014. Pengembangan Media Pembelajaran Kosakata Bahasa
Inggris Berbantuan Komputer untuk Siswa SMP Kelas VII. Jurnal Ling
Tera. Vol.1. No.1.Hlm. 28-38
Cahyono, Bambang Yudi. 2008. The Teaching of EFL Vocabulary in The
Indonesian Context The State of The Art. TEFLIN Journal. Vol. 19. No. 1.
Hlm. 1-7
Damayanti, Fransisca Dita, dkk. Hubungan Penguasaan Kosakata dengan
Keterampilan Menulis Argumentasi Siswa. Padang : UNP
Darminto, Riyo. 2010. Hubungan Antara Penguasaan Kosa Kata dan Kalimat
Efektif denganKemampuan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas 5 SD Surabaya :E-Jurnal Dinas Pendidikan Kota Surabaya volume 7.
Daryanto, Usman. 2010. Manfaat Media Gambar dalam Pembelajaran. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Djiawantoro. 1996. Penggunaan Kosakata. Jakarta : Gramedia.
Hambali. 2014. Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep dan Komunikasi
Matematis Sisw SMP Dengan Pendekatan Kontekstual (CTL). Tesis.
Tidak diterbitkan. Universitas Negeri Medan.
Kurniawan. Dedi. 2012. Penerapan Metode Brainstorming Melalui Pengajaran
Remedial Untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar IPS di Kelas IV SD Negeri 35 Kota Bengkulu. Semarang : Universitas Negeri
Semarang.
Kristina, dkk. 2013. Hubungan Penguasaan Kosakata dan Kemampuan Menulis. Medan : Universitas Negeri Medan.
Larson, Lisa.et.all. 2013. Haw Can Teacher Increase Classroom Use of Academic
Vocabulary. Voices From The Middle. Vol. 20. No. 4. PP. 16-21
Majid, Abdul. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Marahimin. 1994. Menulis secara Populer. Jakarta : IKIP.
Mardliyah, Noor. Dkk. 2014. Perbedaan Pengaruh Cooperative Learning Think
Pair Share (THP) dan Metode Konvensional Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Bahasa Inggris Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII Pada Mts Negeri di Kabupaten Kudus. Jurnal Teknologi
Pendidikan dan Pembelajaran. ISSN : 2354-664. Vol.2.No.2. Hlm 145-146.
Mukarto, F.X. 2005. Assesing The Depth of Second Language Vocabulary
Knowledge. Singapore : Presented at The 38th RELC Internasional
Seminar. SEAMEO Regional Language Centre. Vol.8. No.3.pp. 152-169
Murthado. 2007. Menulis dalam Pembinaan Bahasa Indonesia. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Nation, I.S.P. 2002. Bets Practice in Vocabulary Teaching and Learning. Dalam J.C. Richards & W.A. Renada (Eds) , Methodology in Language
Teaching: an Anthology of Current Practice. Cambridge : Cambridge
University Press.
Nation, I.S.P. 2006. How Large a Vocabulary is Needed for Reading and
Listening. The canadian Modern Language Review/La Revew Canadienne des langues vivantes. Vol .63. No. 1. Pp. 60-82
Nurgiantoro, Burhan. 2012. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan
Sastra.Yogyakarta : BPFE
Reyna, Amanda. 2010. Hubungan Penguasaan Kosakata dan Kalimat Efektif
Rianti, Maya dkk. 2011. Hubungan Penguasaan kosakata dengan kemampuan
Menulis KaranganArgumentasi Siswa. Padang : UNP
Richards, Jack C. Dan Renandya, Willy A. 2002. Methodology in Language
Teaching: An Anthology of Current Practice. New York: Cambridge
University Press
Rinawati. 2014. Hubungan Penguasaan kosakata dan Kemampuan Mengarang
Dongeng. Yogyakarta : UNY
Rohmadi, dkk. 2015. Bahasa Indonesia. Surakarta : Pustaka Brilliant.
Roestiyah. 2008. Metode Pembelajaran. Jakarta : Gramedia.
Sadiman. A.S 2010. Media Pendidikan Pengertian Pengembangan dan
Pemanfaatannya. Jakarta : Debdikbud Pustekom. CV. Rajawali.
Samsiah, Siti. Dkk. 2013. Hubungan Antara Penguasaan Kosakata dan Motivasi
Belajar dengan Kemampuan Membaca Cerita. Jurnal Pendidikan Bahasa
dan Sastra. ISSN: 1693-63X Vol. 1, No. 1, Hal. 27-36
Semi, M. 1990. Menulis Efektif. Padang : Angkasa Raya.
---. 1993. Menulis Narasi. Padang : Angkasa Raya.
Septriyanti, Yesi. 2012. Hubungan Penguasaan Kosakata dengan Keterampilan
Menulis Argumentasi. Padang : UNP.
Siburian,Tiur Asi, 2013. Evaluasi Belajar. Jakarta : Halaman Moeka.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan (R&D). Bandung : Alfabeta.
Sumiati, Asra. 2007. Metode Pembelajaran. Bandung : Wacana Prima.
Sudjana.2005. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito.
Suparno. 2008. Jenis-jenis Karangan. Jakarta : Gramedia
Suryabrata. 1993. Prosedur Penelitian Kuantitatif. Bandung : CV. Wacana Prima.
Nurgiantoro, Burhan. 2012. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta : BPFE.
---. 1985. Pengajaran Kosakata. Bandung : Angkasa.
---. 2008. Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa.
Wu, Yiwei. 2009. The Application of CLT in College English Vocabulary
Teaching. Journal of Cambridge Studies, Vol. 4. No. 3, Hal. 128-131
Yuni, Irma. 2010. Hubungan Penguasaan Kosakata dengan Keterampilan