• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN STRES KERJA ANTARA KARYAWAN YANG BEKERJA MONOTONIK DAN KARYAWAN YANG BEKERJA NON MONOTONIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN STRES KERJA ANTARA KARYAWAN YANG BEKERJA MONOTONIK DAN KARYAWAN YANG BEKERJA NON MONOTONIK"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN STRES KERJA ANTARAKARYAWAN YANG BEKERJA

MONOTONIK DANKARYAWAN YANG BEKERJA NON MONOTONIK

Oleh: GITA SASTRA ( 01810300 )

Psychology

Dibuat: 2007-07-10 , dengan 3 file(s).

Keywords: Stres Kerja, Pekerjaan Monotonik, Non Monotonik

Salah satu faktor yang dapat menyebabkan stres kerja adalah karakteristik pekerjaan yaitu pekerjaan tanpa variasi (monotonik) atau pekerjaan yang bervariasi. Berdasarkan penelitian sebelumnya bahwa karakteristik pekerjaan di pabrik rokok merupakan pekerjaan monotonik seperti pada pelinting rokok, hal ini didasarkan bekerja sebagai pelinting rokok merupakan pekerjaan yang gerakannya berulang-ulang dan selalu dihadapkan dengan tugas yang serupa atau tanpa variasi setiap harinya memungkinkan timbulnya kebosanan atau kejenuhan sehingga berlanjut pada stres kerja. Melihat fenomena diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Perbedaan Stres Kerja Karyawan yang Bekerja Monotonik dan Karyawan yang Bekerja Non-Monotonik”.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan stres kerja antara karyawan yang bekerja monotonik dan karyawan yang bekerja non monotonik. Subyek penelitian adalah karyawan PT. Trisakti Purwosari Makmur sebanyak 100 orang diantaranya 50 orang dari karyawan yang bekerja monotonik dan 50 orang dari karyawan yang bekerja non monotonik. Subyek penelitian diambil dengan menggunakan Teknik kuota sampel merupakan teknik sampel dengan cara mendasarkan diri pada jumlah yang sudah ditentukan, peneliti hanya menghubungi subyek yang memenuhi persyaratan populasi, tanpa menghiraukan dari mana asalnya. Metode pengumpulan data adalah menggunakan skala stres kerja. Uji validitas item menggunakan product moment dan untuk reliabilitas menggunakan alpha cronbarch.

Teknik analisa data yang digunakan adalah t-test (uji beda) yang diperoleh t = 2,058 dan P = 0,042 pada taraf signifikan 5%. Dari hasil perhitungan tersebut maka hipotesa kerja dalam penelitian ini dapat diterima, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa adanya perbedaan yang signifikan antara karyawan yang bekerja monotonik dengan karyawan yang bekerja non

monotonik. Karyawan yang bekerja monotonik memiliki stres kerja yang lebih tinggi dengan rata-rata stres kerja 111,78 dibandingkan karyawan yang bekerja non monotonik dengan rata-rata stres kerja 106,06. Oleh karena itu, perlu diperhatikan lagi faktor-faktor lain yang mempengaruhi stres kerja karyawan sehingga karyawan dapat bekerja lebih giat dan rileks dengan pekerjaannya.

Abstract

One of the factors that could cause job stress is job characteristics of job without variation (monotonic) or varied work. Based on previous research that the characteristics of a job in a cigarette factory jobs monotonic as in cigarette rollers, this is based on working as cigarette rollers is a job that repetitive movements and always faced with similar tasks or no variation every day, allowing the emergence of

boredom or burnout that continues on job stress. Viewing the phenomenon described above,

(2)

The purpose of this research is to know the difference between job stress and employees who work monotonic employees working non-monotonic. Subjects were employees of PT. Trisakti Purwosari

Makmur as many as 100 people including 50 people from the employees who work monotonic and 50 people from the employees who work non-monotonic. The research subject is taken by using a quota sampling technique is an engineering sample by basing ourselves on the amount that has been determined, the researchers only contact subjects who meet the requirements of the population, regardless of where it comes from. Data collection method is to use job stress scale. Test the validity of the items using the product moment and for reliability using alpha cronbarch.

Data analysis technique used is the t-test (different test) obtained t = 2.058 and P = 0.042 at significant level 5%. From the results of these calculations, the working hypothesis in this study can be accepted, thus we can conclude that there are significant differences between employees who work with employees working monotonic non-monotonic. Employees who work monotonic have a higher job stress with job stress average 111.78 compared to employees who work non-monotonic with the average job stress 106.06. Therefore, the need to be considered again for other factors that affect

Referensi

Dokumen terkait

Wanita menopause yang bekerja memiliki psychological well being yang lebih baik dibandingkan dengan wanita menopause yang tidak bekerja.. Keenam dimensi dari psychological

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan positif antara konflik peran ganda dengan stres kerja pada wanita bekerja. Berdasarkan hasil analisis

Bila sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan rendah, kurang dapat menguasai dan memahami pekerjaan yang dibebankan kepadanya, karyawan akan bekerja sesuai dengan

wanita bekerja yang dikatakan lebih baik karena menerima fasilitas kesehatan yang lebih daripada wanita tidak bekerja perlu dipertanyakan karena adanya konsekuensi

Berdasarkan penelitian yang dilakukan ibu yang bekerja memiliki lebih banyak waktu diluar dibandingkan dengan ibu rumah tangga atau ibu yang tidak bekerja, hal seperti ini

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna pada primigravida yang bekerja dengan dengan yang tidak bekerja

PERBEDAAN SELF REGULATED LEARNING ANTARA MAHASISWA YANG BEKERJA DAN YANG TIDAK BEKERJA Siti Fani Daulay Fasti Rola Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara ABSTRAK Kuliah

Pengukuran kepuasan kerja didasarkan pendapat Brayfield dan Rothe 1951 dalam Price 1997:471-472 sebagai berikut: 1 Pekerjaan karyawan dinilai sebagai hobby 2 Pekerjaan karyawan cukup