• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI CITIZEN’S CHARTER DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN PUBLIK (Studi di Puskesmas Bendo, Kepanjen kidul Kota Blitar)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IMPLEMENTASI CITIZEN’S CHARTER DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN PUBLIK (Studi di Puskesmas Bendo, Kepanjen kidul Kota Blitar)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI CITIZEN’S CHARTER DALAM PELAKSANAAN

PELAYANAN PUBLIK (Studi di Puskesmas Bendo, Kepanjenkidul Kota

Blitar)

Oleh: Yuli Is Rano ( 02230105 ) of Goverment science

Dibuat: 2007-09-27 , dengan 3 file(s).

Keywords: Implementasi, Citizen’s Charter, Pelayanan Publik

ABSTRAKSI

Pelayanan publik menjadi isu kebijakan yang semakin strategis karena perbaikan pelayanan

publik di Indonesia cenderung “berjalan di tempat” sedangkan implikasinya sangatlah luas dalam

kehidupan ekonomi, politik, sosial budaya dan lain-lain. Bahkan, pelayanan publik masih menjadi persoalan yang perlu memperoleh perhatian dan penyelesaian yang komprehensif. Hipotesis seperti itu secara kualitatif misalnya dapat dengan mudah dibuktikan dimana berbagai tuntutan pelayanan publik sebagai tanda ketidakpuasan mereka sehari-hari banyak kita lihat. Harus diakui, bahwa pelayanan yang diberikan pemerintah kepada rakyat terus mengalami pembaharuan, baik dari sisi paradigma maupun format pelayanan seiring dengan meningkatnya tuntutan masyarakat dan perubahan didalam pemerintah itu sendiri. Meskipun demikian, pembaruan dilihat dari kedua sisi tersebut belumlah memuaskan, bahkan masyarakat masih diposisikan sebagai pihak yang tidak berdaya dan termarginalisasikan dalam kerangka pelayanan.

Masyarakat setiap waktu selalu menuntut pelayanan publik yang berkualitas dari birokrat, meskipun tuntutan tersebut sering tidak sesuai dengan harapan karena secara empiris pelayanan publik yang terjadi saat ini masih bercirikan : berbelit-belit, lambat, mahal dan melelahkan. Kecenderungan seperti ini terjadi karena masyarakat masih diposisikan sebagai pihak yang

“melayani” bukan yang dilayani. Oleh karena itu, pada dasarnya dibutuhkan reformasi pelayanan publik dengan mengembalikan dan mendudukkan “pelayan” dan yang “dilayani” ke pengertian

yang sesungguhnya. Pelayanan yang seharusnya ditujukan pada masyarakat umum kadang dibalik menjadi pelayanan masyarakat terhadap negara, meskipun negara berdiri sesungguhnya adalah kepentingan masyarakat yang mendirikannya. Artinya, birokrat sesungguhnya haruslah memberikan pelayanan terbaiknya kepada masyarakat.

Berbagai wacana tersebut yang telah berkembang di masyarakat mengenai pelayanan publik, sehingga memunculkan salah satu cara terbaru dalam pelayanan publik, yang lebih dikenal

dengan istilah Citizen’s Charter. Citizen’s Charter (Kontrak Pelayanan) adalah suatu pendekatan

dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang menempatkan pengguna layanan sebagai pusat perhatian. Artinya, kebutuhan dan kepentingan pengguna layanan harus menjadi pertimbangan utama dalam seluruh proses penyelenggaraan pelayanan publik.

Untuk mencapai maksud tersebut, Citizen’s Charter mendorong penyedia layanan untuk bersama

dengan pengguna layanan dan pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholder) lainnya untuk menyepakati jenis, prosedur, waktu, biaya, serta cara pelayanan. Kesepakatan tersebut tetap harus mempertimbangkan keseimbangan hak dan kewajiban antara penyedia layanan, pengguna layanan, serta stakeholder. Kesepakatan ini nantinya akan menjadi dasar praktik

penyelenggaraan pelayanan publik.

Penelitian ini dilakukukan di Puskesmas Bendo Kecamatan Kepanjenkidul Kota Blitar yang

(2)

Charter dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan di wilayah Kota Blitar. Tujuan dari penelitian

ini adalah untuk mengetahui mengenai manajemen pelembagaan Citizen’s Charter Kota Blitar serta Implementasi dari Citizen’s Charter dalam kaitannya dengan pelayanan publik. Teknik

dalam pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi, sedangkan metode yang digunakan dalam penyajian data adalah deskriptif dengan teknik analisas kualitatif.

Hasil dari penelitian ini didapatkan kesimpulan bahwa manajemen pelembagaan Citizen’s

Charter telah diperkuat dengan adanya produk-produk hukum yang kemudian ditindaklanjuti

dengan pembentukan tim pelembagaan Citizen’s Charter Kota Blitar dan forum Citizen’s Charter Kota Blitar. Sedangkan dalam implementasi Citizen’s Charter dilakukan dalam tiga tahapan

yakni pada tahapan promosi salah satunya dengan Talkshow, tahapan formulasi dengan Bedah Layanan Puskesmas Bendo, Analisa SWOT, Survey Pengguna Layanan, Fokus Group Diskusi, serta Penyusunan Uji Publik Dokumen Kontrak Pelayanan, sedangkan pada tahapan

implementasi merupakan penerapan atau pelaksanaan atas konsepsi kontrak pelayanan yang

tertuang dalam Dokumen Citizen’s Charter Puskesmas Bendo Kota Blitar, yang juga membahas

Referensi

Dokumen terkait

Mencari keuntungan (profittability).sebuah utility (nilai). Dan dapat memindahkan barang dari tempat produksi ketempat yang memerlukan barang tersebut. Dalam hal ini

Estimasi analisis regresi dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi konsentrasi timbel di daun pada pohon-pohon yang berada di

Pendidikan Agama Islam diharapkan dapat mencapai sasarannya yaitu membina manusia yang beragama dan berbudi pekerti luhur. Memberikan pendidikan anak dengan keteladanan

Terdapat dua kategori fokus dalam mengajar kan :: yaitu mengajarkan bahasa melalui ucapan dan melalu i baca Sebagian besar pembelajaran bahasa memiliki fokus pada ...___

Hasil uji-t menunjukkan bahwa nilai t-hitung sebesar 4,660 dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 yang berarti bahwa motivasi berpengaruh signifikan terhadap

Dari penelitian yang dilakukan tersebut, sekilas memang tampak adanya persamaan dan perbedaan dengan permasalahan yang akan di kaji oleh penulis, namun dalam

Berdasarkan pengamatan peneliti di lantai satu Grha Widya Maranatha, ruangan lantai satu terasa padat dan sesak karena jumlah mahasiswa yang tiap tahunnya selalu