BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kerja Praktek
Dalam perkembangan dunia grafis yang telah banyak di terapkan ke dalam media yang ada dalam kehidupan sehari-hari salah satu contohnya adalah media poster. Banyak poster digunakan sebagai media penyampaian pesan kepada masyarakat yang bias penyampaiannya berupa penyampaian aspirasi, promosi produk, kampanye dan lain-lainya.
Dalam poster layanan masyarakat yang harus disampaikan adalah yang membuat masyarakat sadar akan hal-hal kecil atau hal besar sekalipun. Pembuatan poster tersebut harus dibuat dengan konsep yang menarik agar mudah di ingat dan diterima pesannya. Poster yang mudah dimengerti adalah poster yang isinya singkat dan jelas. Dalam hal ini poster yang dibuat adalah poster layanan masyarakat yang ditempatkan diluar ruangan yang sifatnya memberi tahu dalam informasi.
Salah satu divisi dari PT. KERETA API yang membuat poster layanan masyarakat adalah divisi Hubungan Masyarakat (HUMAS) yang bertugas memberikan citra positif di mata publiknya. Oleh karena itu praktikan tertarik melakukan kerja praktek di lingkungan PT. KERETA API di divisi Hubungan Masyarakat (HUMAS).
1.2 Tujuan Kerja Praktek
1. Untuk mengetahui perancangan dalam membuat poster layanan masyarakat.
2. Menerapkan pengetahuan tentang desain yang telah didapatkan selama perkuliahan.
3. Memperluas pengetahuan tentang desain khususnya dalam perancangan desain poster.
1.3 Waktu Dan Tempat Pelaksanaan Kerja Praktek
Pengajuan surat permohonan pelaksanaan kerja praktek diajukan pada tanggal 15 Mei 2010, dan pelaksanaan kerja praktek itu sendiri dimulai pada :
Tanggal : 24 Mei 2010 – 30 Juni 2010
BAB II
TINJAUAN UMUM PT. KERETA API INDONESIA
2.1 Sejarah Perusahaan
Kehadiran kereta api di Indonesia ditandai dengan pencangkulan pertama pembangunan jalan KA didesa Kemijen Jum'at tanggal 17 Juni 1864 oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Mr. L.A.J Baron Sloet van den Beele. Pembangunan diprakarsai oleh "Naamlooze Venootschap Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij" (NV. NISM) yang dipimpin oleh Ir. J.P de Bordes dari Kemijen menuju desa Tanggung (26 Km) dengan lebar sepur 1435 mm. Ruas jalan ini dibuka untuk angkutan umum pada Hari Sabtu, 10 Agustus 1867.
Keberhasilan swasta, NV. NISM membangun jalan KA antara Kemijen - Tanggung, yang kemudian pada tanggal 10 Februari 1870 dapat menghubungkan kota Semarang - Surakarta (110 Km), akhirnya mendorong minat investor untuk membangun jalan KA didaerah lainnya. Tidak mengherankan, kalau pertumbuhan panjang jalan rel antara 1864 - 1900 tumbuh dengan pesat. Kalau tahun 1867 baru 25 km, tahun 1870 menjadi 110 km, tahun 1880 mencapai 405 km, tahun 1890 menjadi 1.427 km dan pada tahun 1900 menjadi 3.338 km.
Selain di Jawa, pembangunan jalan KA juga dilakukan di Aceh (1874), Sumatera Utara (1886), Sumatera Barat (1891), Sumatera Selatan (1914), bahkan tahun 1922 di Sulawasi juga telah dibangun jalan KA sepanjang 47 Km antara Makasar - Takalar, yang pengoperasiannya dilakukan tanggal 1 Juli 1923, sisanya Ujungpandang - Maros belum sempat diselesaikan. Sedangkan di Kalimantan, meskipun belum sempat dibangun, studi jalan KA Pontianak - Sambas (220 Km) sudah diselesaikan. Demikian juga di pulau Bali dan Lombok, juga pernah dilakukan studi pembangunan jalan KA.
Sampai dengan tahun 1939, panjang jalan KA di Indonesia mencapai 6.811 km. Tetapi, pada tahun 1950 panjangnya berkurang menjadi 5.910 km, kurang lebih 901 km raib, yang diperkirakan karena dibongkar semasa pendudukan Jepang dan diangkut ke Burma untuk pembangunan jalan KA disana.
sedangkan jalan KA yang dibangun semasa pendudukan Jepang adalah 83 km antara Bayah - Cikara dan 220 km antara Muaro - Pekanbaru. Ironisnya, dengan teknologi yang seadanya, jalan KA Muaro - Pekanbaru diprogramkan selesai pembangunannya selama 15 bulan yang memperkerjakan 27.500 orang, 25.000 diantaranya adalah Romusha. Jalan yang melintasi rawa-rawa, perbukitan, serta sungai yang deras arusnya ini, banyak menelan korban yang makamnya bertebaran sepanjang Muaro - Pekanbaru.
Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945, karyawan KA yang tergabung dalam "Angkatan Moeda Kereta Api" (AMKA) mengambil alih kekuasaan perkeretaapian dari pihak Jepang. Peristiwa bersejarah yang terjadi pada tanggal 28 September 1945, pembacaan pernyataan sikap oleh Ismangil dan sejumlah anggota AMKA lainnya, menegaskan bahwa mulai tanggal 28 September 1945 kekuasaan perkeretaapian berada ditangan bangsa Indonesia. Orang Jepang tidak diperkenankan lagi campur tangan dengan urusan perkeretaapian di Indonesia. Inilah yang melandasi ditetapkannya 28 September 1945 sebagai Hari Kereta Api di Indonesia, serta dibentuknya "Djawatan Kereta Api Republik Indonesia" (DKARI).
2.2 Profil Perusahaan
Nama : PT. Kereta Api Indonesia Daop 2 Bandung Alamat : Jalan Stasiun Selatan No.25
2.2.1 Bentuk Badan Hukum
Perseroan Terbatas/PT/Korporasi/Korporat
sejumlah modal minimal dalam jumlah tertentu dan berbagai persyaratan lainnya. Berikut ciri dan sifat PT :
Kewajiban terbatas pada modal tanpa melibatkan harta pribadi.
Modal dan ukuran perusahaan besar.
Kelangsungan hidup perusahaan PT ada di tangan pemilik saham.
Dapat dipimpin oleh banyak orang yang tidak memiliki bagian saham.
Kepemilikan mudah berpindah tangan.
Mudah mencari tenaga kerja untuk karyawan/pegawai.
Keuntungan dibagikan kepada pemilik modal/saham dalam bentuk dividen.
Kekuatan dewan direksi lebih besar daripada kekuatan pemegang saham.
Sulit untuk membubarkan PT.
Pajak berganda pada pajak penghasilan/PPH dan pajak deviden.
2.2.2 Bidang Perusahaan
Bidang perusahaan merupakan pengelompokan dalam bidang usaha yang ada dalam suatu perusahaan yang mewakili pekerjaan atau layanan yang diberikan oleh perusahaan tersebut, bidang perusahaan pun ada berbagai macam dan saat ini sudah banyak bidang perusahaan yang ada pada perusahaan di Indonesia.
PT. Kereta Api Indonesia merupakan penyedia jasa transportasi darat yang melayani jarak dalam kota maupun luar kota. Dengan berbagai macam kelas dengan target pasar semua golongan.
2.2.3 Logo Perusahaan
Gambar 2.1
berlawanan, selain menggambarkan arah bolak balik perjalanan kereta api, juga melambangkan interaksi pelayanan (memberi dan menerima).
2.2.5 Visi Misi Perusahaan
Visi Perusahaan
Terwujudnya kereta api sebagai pilihan utama jasa transportasi yang mengutamakan keselamatan, kehandalan, dan pelayanan. Penyediaan jasa kereta api sebagai pilihan utama jasa transportasi yang mengutamakan :
1. Seluruh lapisan masyarakat adalah pelanggan.
2. Berkembang dan terdepan dalam keselamatan dan keandalan. 3. Pelopor dalam pembangunan yang berwawasan lingkungan. 4. Karyawan bangga dan sejahtera.
5. Keuangan perusahaan sehat.
Misi Perusahaan
Misi perusahaan yang di emban oleh PT. Kereta Api adalah :
1. Mewujudkan transportasi yang bersifat missal untuk pertumbuhan ekonomi serta menunjang pembangunan sektort lain dan pemerataanya.
2. Mampu menghidupi diri perusahaan sendiri dan memupuk keuntungan. 3. Mewujudkan jasa pelayanan transportasi missal dengan menghasilkan jasa
BAB III
LAPORAN KERJA PRAKTEK
1.1 Peranan Praktikan Dalam Kerja Praktek
Dalam melaksanakan kerja praktek praktikan di tempatkan di divisi Hubungan Masyarakat, yang memiliki tugas yaitu membuat sebuah media informasi kepada masyarakat.
Praktikan memiliki peranan menentukan ide sebuah desain poster layanan masyarakat, lalu mempersentasikan kepada Kepala Humas dalam mengerjakan desain tersebut.
1.2 Pekerjaan Praktikan Dalam Kerja Praktek
Selama kerja praktek di PT. Kereta Api Daop 2 Bandung praktikan mengerjakan sebuah desain poster. Serta membuat beberapa alternatif yang dipersentasikan di minggu ke tiga selama kerja praktek.
1.3 Metode Kerja Praktikan
Dalam melaksanakan tugas kerja praktek, praktikan melakukan sebuah metode yaitu Metode Observasi yaitu suatu teknik pengumpulan data yang langsung mengamati suatu kegiatan yang sedang dilakukan.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengumpulkan data langsung ketempat yang sedang di observasi lalu mencari beberapa beberapa referensi.
1.4 Perancangan Desain
Dalam perancangan praktikan mendiskusikan kepada pembimibing mengenai konsep poster yang akan dibuat baik dari segi grafis maupun segi warna dan layout. Hasil akhir diskusi tersebut adalah layak atau tidaknya poster untuk di cetak.
1.4.1 Konsep Perancangan
Konsep dari poster layanan masyarakat ini adalah poster yang mudah dimengerti. Agar konsumen yang ingin menggunakan kereta mengerti bagaimana cara membeli tiket dengan mudah.
Sketsa Konsep Perancangan
1.4.2 Teknis Perancangan Desain
Teknis perancangan desain dibagi dua tahap yaitu tahap sketsa perancangan dan tahap desain akhir. Sketsa merupakan gambar kasar yang masih belum digabungkan dengan grafis. Sketsa diajukan untuk memberi pilihan dalam menentukan desain akhir. Sedangkan desain akhir merupakan desain akhir yang telah disetujui dan mencakup grafis yang telah ditentukan.
Praktikan menggunakan software desain yang umum digunakan oleh para desainer grafis lainnya antara lain, Corel Draw X3, Adobe Photoshop CS3, dan Adobe Illustrator CS3.
pada tahap hasil akhir desain pun, praktikan tetap menggunakan
software tersebut.
Penggunaan software Adobe Photoshop CS3 dalam mendesain, mengedit serta sebagai pengolah gambar, photo, maupun sketsa karya yang nantinya akan dikombinasikan dengan software lainnya.
Berikut ini merupakan proses dari pembuatan pembuatan desain yang telah dipilih :
1. Membuat dokumen baru dengan ukuran A3
Gambar III.2
Gambar III.3
3. Penambahan tipografi
Gambar III.4
Gambar III.5
5. Menambahkan foto yang telah diedit
Gambar III.6
6. Menambahkan keterangan
7. Desain Akhir
Gambar III.8
BAB IV KESIMPULAN
Bedasarkan pengamatan dari bahasan bab - bab sebelumnya serta dari beberapa data yang didapatkan, maka praktikan dapat menarik kesimpulan, sebagai berikut :
1. Pada perancangan poster harus melewati tahap beberapa evaluasi.
2. Poster harus dibuat semenarik mungkin dan juga dapat dimengerti secara cepat.
3. Desainer diberikan kebebasan dalam berkarya membuat sebuah poster namun dalam lingkup poster yang memeberikan informasi.
Laporan Kerja Praktek
PERANCANGAN DESAIN POSTER LAYANAN
MASYARAKAT PT. KERETA API INDONESIA
DAOP 2 BANDUNG
DK 36502 KERJA PRAKTEK
Oleh :
Galih Radityo Utomo 51907198
Desain Komunikasi Visual
Dosen Pembimbing : Taufan Hidayatullah, M.Ds
FAKULTAS DESAIN
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
vii DAFTAR PUSTAKA
Dameria, Anne. (2007). Color Basic. Jakarta : Penerbit Link & Match Graphic
Pengertian Perusahaan. Diakses pada 25 Juni 2010. W.W.W : Wikipedia.org
i KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penyusun panjatkan ke khadirat Allahu Rabbi, karena Rahmat dan Hidayah-Nya jualah penyusun dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek ini, sesuai dengan waktu yang direncanakan. Laporan ini berdasarkan data yang diperoleh selama penyusun melakukan Kerja Praktek di PT. Kereta Api Daop 2 Bandung. Penyusunan Laporan ini dilaksanakan dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan dalam
menyelesaikan studi pada Program Pendidikan S1 Fakultas Desain Jurusan Desain Komunikasi Visual UNIKOM Bandung.
Akhirnya penyusun hanya dapat berharap karya tulis berbentuk Laporan ini, dapat bermanfaat bagi kemajuan penyusunan maupun bagi para
pembaca dan pihak yang memerlukan pada umumnya.
Semoga Allah SWT mencurahkan balasan pahala kepada semua pihak yang telah turut membantu penyusunan Laporan Kerja Praktek ini.
Bandung, 3 Januari 2011
Penyusun