• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengelolaan Husemas di SMK Yanusa Pondok Pinang Jakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengelolaan Husemas di SMK Yanusa Pondok Pinang Jakarta"

Copied!
120
0
0

Teks penuh

(1)

Skripsi ini Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai

Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.PdI)

-

---_

...

Lilli

Universitas Islam Negeri

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Oleh:

EKA AGUSTINI HASANAH

NIM:I06018200750

JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN

FAKULTAS ILlVIU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431

HI

2010 M

(2)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas lImu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai

Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

OIeh:

ォゥZ[[セエヲャャゥ\Tウゥ : , , セLエセLセセセNセ セエ ..1

Eka Agustini Hasanah NIM: 106018200750 DiBawah Bimbingan

I)iterin.

tlari Tgl.

N•. lnduk •• !:lo<

[\ZセセセヲMセZZヲZセセZZZZZZZZZZZZ

..

PembimbingI

Drs. H. Mua'rif SAM., M.Pd. NIP. 196507171994031005

PembimbingII

Dra. Nurdelima Waruwu, M. Pd. NIP. 196710202001122001

JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(3)

UIN Syarif Hidayatllliah Jakarta. dan telah dinyatakan lulus dalam ujian

munaqosah pada 12 November 2010 dihadapan dewan penguji. Karena itll,

penulis berhak memperoleh gelar saJjana S] (S.Pd) dalal11 bidang l11anajemen

pendidikan.

JakaJ1a, Novem ber 20 I0

Panitia Ujian Mllnaqosah

Ketlla Panitia

(Ketua Jurusan)

Drs. Rllsvdy Zalcaria. M.Ed. M.Phil NIP. ] 9560530 ] 98503 I 002

Ketua Program Studi Manajel11en Pendidikan

Drs. H. Mua'rifSAM.. M.Pd NIP. ] 9650717 ] 99403 ] 005

Penguji ]

Drs. Mudjahid AK. M.Sc N]P. ]94707141965]0] 001

Penguji ]]

Drs. Salman Tumanggor. M.Pd NIP. 1957071 0 197903 I 002

J2-11-:WID

""'''''''7

.

C t

-MGPNMNNOイMセセセLLセ

...

セN ]WZGセ

... 7

Dekan FITK UIN Syarif Hidayatullah

|セ

Prof. Dr. De osvada. I'vI.A;y.

(4)

niセ : 106018200750 Program Studi

Jurusan Fakultas

:セ。ョ。ェ・ュ・ョ Pendidikan : Kependidikan Islam

: lImu Tarbiyah dan Keguruan

Dengan ini menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana (SI) di Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.

2. Semua sember yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Syarif Hidayatullah Jakarta.

(5)

Hubungan sekolah dengan masyarakat adalah suatu proses komunikasi timbal balik antara sekolah dan masyarakat untuk memberikan informasi tentang kondisi sekolah dan mengetahui apa yang menjadi kebutuhan dan harapkan masyarakat terhadap sekolah. Dengan adanya pengelolaan husemas yang baik, maka akan terciptanya hubungan kerjasama yang harmonis antara sekolah dan masyarakat. Hal ini dapat meningkatkan mutu sekolah dan pemahaman masyarakat akan pentingnya pendidikan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah pengelolaan hubungan sekolah dengan masyarakat di SMK Yanusa. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April-Oktober 2010 di SMK Yanusa Pondok Pinang Jakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Populasi penelitian ini adalahkepala sekolah, masyarakat, gum dan orang tua siswa. Sample yang diambil 5 orang masyarakat, dan 13 orang tua siswa yang diambil 10% dari 130 orang tua siswa. Teknik sampling yang digunakan yaitu random sampling yang artinya pengambilan sample secara acak, sehingga setiap anggotapopulasi memiliki kesempatan yang sarna (acak) untuk terpilih sebagai sampel. Teknik dan Instmmen Pengumpulan Data yang digunakan adalah teknikobservasi, wawancara, dokumentasi dan angket.

Berdasarkan hasil perhitungan interprestasi data diperoleh hasil 68,0 I%

dengan kategori cukup baik, dari perhitungan angket gum dan orang tua siswa. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan kepala sekolah yangmenyatakan bahwa pengelolaan husemas di SMK Yanusa sudah berjalan dengan cllkup baik. Dari hasil penelitian, penulis menemukan bahwakurangnya tingkat kepedulian masyarakat dan orang tua siswa untuk terlibat aktif dalam kegiatan sekolah. Kegiatan yang diadakan oleh pihak sekolah juga tidak terlallu banyak, khususnya program kegiatan yang meiibatkan masyarakat hanya kegiatan bakti sosial.

(6)

Maha Esa, Tuhan pencipta dan pemelihara alam semesta. Dan sholawat serta

salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga,

sahabatsahabat dan para pengikutnya yang setia sampai hari akhir nanti.

Salah satu syarat untuk menyelesaikan studi dan mencapai gelar sarjana

Sastra Satu (Sl), di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif HidayatuIIah Jakarta

adalah membuat karya tulis ihniah dalam bentuk skripsi. Oleh karena itu, penulis

membuat skripsi dengan judul "Pengelolaan HUSEMAS di SMK Yanusa Pondok

Pinang Jakarta".

Selama penyusunan skripsi ini tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang

dihadapi dan dialami penuIis, baik yang menyangkut pengaturan waktu,

pengumpulan data, maupun biaya yang tidak sedikit, dan sebagainya. Namun

dengan kerja keras dan kesungguhan hati serta dorongan dan motivasi dari

berbagai pihak sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Untuk itu penulis

mengucapkan banyak terima kasih kepada :

I. Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A., Dekan Fakultas IImu Tarbiyah dan Keguruan

yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menempuh

pendidikan di UIN SyarifHidayatuIIah Jakarta.

2. Drs. Rusdy Zakaria, M.Ed, M.Phi!. dan., Ketua Jurusan Kependidikan Islam

yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

3. Drs. H. Mua'rif SAM., M.Pd., Ketua Program Studi Manajeman, Dosen

Penasehat Akademik dan Dosen Pembimbing I skripsi yang telah memberikan

bimbingan, perhatian dan pengertian, saran serta nasehat yang penulis

butuhkan selama pembuatan skripsi ini dan bantuan yang telah banyak

diberikan selama penulis menempuh studi di fakultas ini.

4. Dra. Nurdelima Waruwu, M.Pd., Dosen Pembimbing II skripsi yang dengan

kesabaran, pengertian, dan keikhlasan dalam memberikanbimbingan,

(7)

6. Pimpinan Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Tarbiyah UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan pelayanan dan kesempatan

kepada penulis untuk mencari, menelaah dan meminjam buku-buku yang

diperlukan dalam perkuliahan, khususnya dalam menyelesaikan penulisan

skripi.

7. Drs. H. A. Sofwan Nizami, Kepala SMK Yanusa Pondok Pinang Jakarta

beselia guru-guru, karyawan dan para siswa-siswi, yang telah

memperkenankan penulis mengadakan penelitian dan membantu dalam

pencarian data-data dan memberikan arahan sehingga penulisan skripsi ini

dapat terselesaikan dengan baik.

8. Teristimewa, Ayahanda dan ibunda tercinta yang telah mendidik penulis dari

buaian hingga sekarang yang selalu berjuang hingga penulis dapat

menyelesaikan kuliah. Terima kasih banyak atas kesabarannya, ketulusannya

dan perjuangan ayahanda dan ibunda tercinta, penulis tidak mungkin

membalasnya semoga ALLAH selalu memberikan balasan yang lebih atas

semua yang telah ayahanda dan ibunda berikan untuk penulis.

9. Adik-adikku tersayang, atas semangat dan motivasi yang diberikan kepada

penulis dan bersedia membantu dalam proses penyusunan skripsi inL

10. Paman dan Bibi, juga keluarga besar Hamzah atas kritik dan motivasi yang

diberikan kepada penulis dari kecil hingga saat inL

II. Sahabat-sahabat KI-MP angkatan 2006 (terkhusus Shifrotul Ukhrowiyah, Ina

Muhdiana, Astri Dinartiwi, Syifa, Dewi Purwati), semangat dan keceriaannya

tak terlupakan.

12. Selia segenap piliak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, terima kasih

(8)

Penulis

(9)

DAFTAR lSI iv

DAFTAR TABEL vi

BABI

BABII

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Identifikasi Masalah 7

C. Pembatasan Masalah 7

D. Perurnusan Masalah 8

E. Manfaat Penelitian 8

KAJIAN TEORI

A. Hakikat Hubungan Sekolah dengan Masyarakat 9

1. Pengertian Hubungan Sekolah dengan Masyarakat 9

2. Tujuan Hubungan Sekolah dengan Masyarakat 12

3. Fungsi Hubungan Sekolah dengan Masyarakat.. 14

4. Tugas Pokok Hubungan Sekolah dengan Masyarakat. 17

5. Asas Kerja Hubungan Sekolah dengan Masyarakat. 18

6. Jenis Hubungan Sekolah dengan Masyarakat 18

7. Bentuk Operasional Hubungan Sekolah dengan

Masyarakat 21

8. Sifat Hubungan Sekolah dengan Masyarakat 22

B. Pengelolaan Hubungan Sekolah dengan Masyarakat 23

I. Perencanaan 23

2. Pengorganisasian 26

3. Pelaksanaan 27

4. Pengawasan 28

(10)

BABIV

BABV

D. Populasi dan Sampel 32

E. Teknik Pengumpulan Data 33

F. Instrumen Penelitian 34

G. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data 36

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Husemas di SMK Yanusa Pondok Pinang

Jakarta 38

B. Deskripsi dan Analisis Data 41

C. Interprestasi Data 67

PENUTUP

A. Kesimpulan 71

B. Saran 72

DAFTAR PUSTAKA

(11)

Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabe! Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel

3.Kisi-kisi wawancara untuk masyarakat sekitar sekolah 38

4. Kisi-kisi angket untuk orang tua siswa 39

5. Menyusunjadwal kegiatan 44

6. Menarik perhatian dan partisipasi masyarakat 45

7. Berbeda dengan sekolah lain 45

8. Menyusun program setiap tahun .46

9. Terlibat aktif dalam pembuatan program 46

10. Memberi wewenang dan tanggung jawab .47

11. Pelaksanaan program 48

12. Memberikan pemahaman 48

13. Mengadakan musyawarah 49

14. Masyarakat sekitar membantu merealisasikan 49

15. Orang tua siswa membantu mcrealisasikan 50

16. Mengadakan pertemuan 50

17. Kerjasama yang baik 51

18. Melaksanakan secara profesional 51

19. Melalui tatap muka 52

20. Terlibat aktif 52

21. Mengadakan perlombaan 53

22. Menginformasikan program 53

23. Bantuan dari masyarakat 54

24. Mengawasi progranl kegiatan 54

25. Hadir dalam kegiatan bakti sosial 55

26. Hadir dala kegiatan perlombaan 55

27. Mengadakan kegiatan yang melibatkan orang tua siswa 56

(12)

Tabel 35. Menilai keberhasilan pelaksanaan kegiatan 60

Tabel 36. Keperdulian masyarakat 60

Tabel 37. Pengawasan kepala sekolah 61

Tabel 38. Kendala dalam menyusun program 61

Tabel 39. Terjalin hubungan baik 62

Tabel 40. Mengawasi kegiatan sekolah 62

Tabel 41. Memberikan saran-saran perbaikan 63

Tabel 42. Hubungan antara sekolah dengan masyarakat.. 63

Tabel 43. Bersaing dalanl hal prestasi belajar siswa 64

Tabel 44. Kualitas lulusan 64

Tabel 45. Hubungan harmonis dengan masyarakat.. 65

Tabel 46. Hubungan harmonis dengan orang tua siswa 65

Tabel 47. Merealisasikan perubahan 66

Tabel 48. Menerima masukan 66

Tabel 49. Mengikutsertakan masyarakat 67

Tabel 50. Bersaing dalalll hal kompetensi guru 67

Tabel 51. Bersaing dalam hal ekstrakurikuler 68

Tabel 52. Biaya pendidikannya yang murah 68

Tabel 53. Mutunya bagus 69

Tabel 54. Mengadakan perubahan 69

Tabel 55. Nilai Rata-rata Skor Penelitian Angket Orang tua Siswa 71

(13)

Sekolah merupakan lembaga sosial yang tidak dapat dipisahkan

dari lingkungan masyarakat, begitupun sebaliknya masyarakat tidak dapat

dipisahkan dad sekolah. Hal ini karena sekolah merupakan lembaga untuk

mendidik dan membentuk kepribadian peserta didik bagi peranannya di

masa depan, sementara masyarakat selain sebagai pelanggan, juga sebagai

penyelenggara pendidikan, penyedia sm·ana dan prasaranapendidikan,dan

sebagai pengguna hasil lulusan. Keberhasilan suatu sekolah tidak hanya

ditentukan oleh proses pendidikan di sekolah maupun tersedianya sarana

dan prasarana, tetapi juga ditentukan oleh lingkungan masyarakat.

Masym·akat memiliki peran penting dalam mewujudkan pendidikan yang

berkualitas.

Dunia pendidikan terus mengalami peningkatan, banyak sekali

orang tua yang menghendaki mlaknya untuk bersekolah di lembaga

pendidikan formal baik yang dikelola oleh pemerintah maupunoleh pihak

swasta. Mereka beranggapan bahwa pendidikan formal merupakan hal

yang paling penting bagi setiap orang, terlebih untuk masa yang akan

datang. Tingkat persaingan amat ketat yang harus dihadapi oleh setiap

(14)

Sekolah juga merupakan organisasi yang menganut sistem tebuka.

Sebagai sistem terbuka, lembaga pendidikan mau tidak mau akan selalu

menjalin hubungan dengan masyarakat di sekitarnya. Hubungan ini

dibutuhkan untuk memberikan informasi kepada masyarakat mengenai

program-program di sekolah, masalah-masalah yang dihadapi dan

kemajuan-kemajuan yang dapat dicapai oleh sekolah. Tetapi kenyataan

yang ada selama ini, tidak semua masyarakat mengetahui

program-program yang diadakan oleh sekolah, masalah-masalah yang dihadapi dan

kemajuan-kemajuan yang ingin dicapai oleh pihak sekolah.

Akhir-akhir ini sering ditemukan sekolah yang tidak dikenal secara

baik oleh masyarakat sehingga akhimya ditutup. Hal ini disebabkan karena

sekolah tidak mampu menjalin hubungan yang baik dan harmonis dengan

masyarakat, sehingga dengan berbagai alasan masyarakat tidak mau

menyekolahkan anaknya di sekolah tertentu. Demikian pula sebaliknya,

sekolah yang mampu menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat

akan dicari, bahkan masyarakat akan membayar dengan biaya mahal

asalkan anaknya diterima di sekolah tersebut.1 Semua ini tegantung dengan bagaimana pihak sekolah, dapat menjalin hubungan yang baik atau

tidak dengan masyarakat.

Berbagai upaya telah dilaknkan, tetapi sekolah masih dihadapkan

dengan berbagai permasalahan yang salah satunya menurunnya jumlah

siswa. Salah satu faktor penyebabnya adalah minimnya hubungan

kerjasama sekolah dengan masyarakat dalanl menentukan kebijakan

sekolah. Akibatnya masyarakat kurang mengetahui informasi mengenai

keberadaall sekolah. Padahal salah satu penentu keberhasilan suatu

sekolah, yaitu adanya kerjasarna yang baik antara sekolah dengan

masyarakat.

Lembaga sekolah sekarang ini nampaknya masih sedikit yang

(15)

adanya persepsi bahwa keberhasilan suatu sekolah cukup dilakukan oleh

pihak sekolah. Atau ada semacam persepsi seolah-olah sekolah yang

bertanggung jawab sepenuhnya. Sedangkan pihak masyarakat cukup

dimintakan bantuannya dalam bentuk biaya saja, sehingga masyarakat

tidak perlu terlibat dalam upaya peningkatan mutu di sekolah. Keterlibatan

masyarakat sering diartikan sebagai bentuk intervensi yang terlalu jauh

memasuki lingkungan sekolah. Keadaan ini juga turut berpengaruh

terhadap terciptanya hubungan yang kurang harmonis antar sekolah

dengan pihak masyarakat. Persepsi yang salah ini sebagai akibat dari

kurangnya pemahaman masyarakat tentang pendidikan, dan juga

pemahaman warga sekolah tentang apa dan bagaimana seharusnya

pengelolaan hubungan sekolah dengan masyarakat dibangun.

Hubungan masyarakat dengan sekolah merupakan sarana yang

sal1gat penting dalam mempertahankan eksistensi sekolah ditengah-tengah

masyarakat. Masyarakat dan sekolah memiliki hubungan yang sangat erat

dalam mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Sebaliknya

sekolah juga harus menunjang pencapaian tujuan atau pemenuhan

kebutuhan masyarakat, khususnya kebutuhan pendidikan.

Tujuan diadakannya hubungan sekola.h dengan masyarakat itu

sendiri, dengan harapan agar masyarakat umum tertarik terhadap citra balk

lembaga pendidikan tersebut. Hubungan sekolah dengan masyarakat

merupakan salah satu cara yang efektif sebagai upaya untuk meningkatkan

jumlah siswa atau siswi yang ada agar terus mel1ingkat dari tahun-ketahun.

Dntuk itu pihak sekolah perlu secara terns menerns membina

hubungan yang baik antara sekolah dan masyarakat, untuk memberikan

informasi kepada masyarakat tentang kegiatan yang adadi sekolah, juga

memperkenalkan berbagai keahlian yang tersedia dijerijang pendidikan

tersebut. Dari pemahaman ini, diharapkan sekolah dapatlllengembangkan

program selanjutnya, dan juga dapat menumbuhkan rasa simpati

(16)

Pengaruh masyarakat terhadap lembaga pendidikan terasa amat

kuat, dan berpengaruh pula kepada para individu yang ada dalam

lingkungan lembaga pendidikan. Oleh sebab itu sangat perlu

dipertimbangkan, dalam memperbaiki dan mempertinggi hubungan

keljasama antara masyarakat dan lembaga pendidikan, yaitu dengan

melibatkan orang tua, dan masyarakat serta isu-isu yang timbul dan

bagaimana menyelesaikan isu-isu tersebut.2

Oleh karena itu, dalam konteks ini perlu adanya peran pengelola

husemas pendidikan untuk memberikan informasi kepada masyarakat

mengenai sekolah. Agar masyarakat khususnya orang tua murid tertarik

untuk menitipkan anaknya kepada piha.1( sekolah. Sehingga lembaga

pendidikan atau sekolah tersebut memiliki banyak peminatnya. Untuk itu

peran husemas pada setiap lembaga pendidikan sangatlah penting dalam

memberikan informasi mengenai keberadaan sekolah, agar masyarakat

mendapatkan informasi yang diperlukan, dan dapat mengembangkan citra

yang diharapkan lembaga pendidikan tersebut agar lebih dikenal

masyarakat luas.

Sementara itu, Sanafiah Faisal mengemukakan bahwa hubungan

antar sekolah (pendidikan) dengan masyarakat paling tidak, bisa dilihat

dari dua segi, yaitu:3

I. Sekolah sebagai partner masyarakat didalam melaksanakan fungsi pendidikan. Dalam konteks ini, berarti keduanya yaitu sekolah dan masyarakat dilihat sebagai pusat-pusat pendidikan yang potensial, dan mempunyai hubungan yang fungsional.

2. Sekolah sebagai prosedur yang melayani pesan-pesan pendidikan dari masyarakat lingkungannya. Berdasarkan hal ini, berarti antara masyarakat dengan sekola.lt memiliki ikatan hubungan rasional berdasarkan kepentingan dikedua belah pihak.

Sekolah hidup di tengah masyarakat, melayani masyarakat dan

dikelola masyarakat. Sekolall dan masyarakat adalah partner yang

2Wahjosumidjo,Kepemimpinan Kepala Sekolah, (Jakarta: PT. Remaja Grafindo Persada,

(17)

seharusnya mampu menjalin interaksi saling menguntungkan satu sama

lain. Sekolah harus mampu menampung aspirasi masyarakat, karena

masyarakatlah pemasok sekaligus pemakai output sekolah. Kerjasama

yang baik antara sekolah dan masyarakat akan memberikan manfaat bagi

sekolah, karena secara tidak langsung akan membuat sekolah semakin

dikenal oleh masyarakat.

Salah satunya yang terjadi pada SMK, yang memiliki tugas

mendidik dan membentuk siswa atau siswi menjadi individu yang cerdas

sehingga mereka menjadi lebih bemlartabat, dan dapat berpartisipasi aktif

dalam kehidupan masyarakat.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu

lembaga pendidikan yang bertanggung jawab untuk menciptakan sumber

daya manusia (SDM) yang mempunyai kemampuan, keterampilan dan

keahlian, sehingga lulusannya dapat mengembangkan kemampuan apabila

terjun dalam dunia kerja. Tujuan dari pendidikan di Sekolah Menehgah

Kejuruan (SMK) adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan

siswa untuk menyiapkan mereka sebagai tenaga keJja tingkat menengah

yang terampil, terdidik, dan profesional, serta mampu mengembangkan

diri sejalan dengan perkembangan ilmu pehgetahUah dan teknologi.

Fenomena menarik yang terjadi saat ini, yaitu m.el1ingkamya calon

siswa yang masuk ke SMK dari tahun ke tahun belakangan inL Men1.lrut

Suyanto, sekitar 65 persendari sekitar 3,1 juta siswa lulusan SMP tahun

2006 melanjutkan pendidikan ke jenjang sekolah menengah atas, sebariyak

827 ribu anak atau 35 persen memilih masuk ke SMK.4

Berdasarkan fenomena di atas dapat dilihat, bahwa dalanl halini

posisi SMK lebih diminati daripada SMA, perbandingan siswa SMKdan

SMA saat ini 60:40 dan Suyanto menargetkan pada tahun 2015

mendatang, perbandingan SMK dengan SMA mencapaiangka 70:305

karena siswa SMK dipersiapkan untuk siap kerja setelah lulus. Siswaatau

(18)

siswi SMK melaksanalcan proses pembelajaran dengan tiga aspek

pembelajaran, yaitu aspek nonnatif, aspek adaptif, dan produktif yang

secat'a jelas merupakan satu bentuk pertanggungjawaban sekolah terhadap

upaya peningkatan kualitas analc didik.

SMK memiliki tugas mendidik dan membentuk siswa atau siswi

menjadi individu yang cerdas, sehingga mereka menjadi lebih bennartabat

dan dapat berpartisipasi alctif dalatn kehidupan masyaralcat. Bertolalc

belalcang dengan kenyataan yang ada, di SMK Yanusa mehgalami

penurunanjumlah siswa dalatn tahun teralchir ini.

SMK Yanusa Jalcarta adalah salah satu lembaga pendidikan swasta,

yang diselenggarakan oleh Yayasan Nurussa'adatain. Pada tahun pelajaran

1985 dibuka jenjang pendidikan atas dasar pelmintaan masyaralcat sekitar.

Pada perjalanannya, SMK Yanusa Jalcarta mengalatni perkembangan dan

peningkatan baik dilihat dari sarana prasarana penunjang pendidikan dan

pembelajaran, maupun dari jumlah siswa yang belajar di sekolah tersebut.

Grafik siswa dari tahun ketahun semalcin meningkat. Hal ini disebabkan

oleh jumlah pesaing tidalc banYalc bennunculan. Natnun pada 5 tahun

teralchir setelah banyalmya sekolah pesaing, berdatnpalc pada penuiunan

jumlah siswa yang mendaftarkan diri ke SMK Yanusa. Penurunan ini

terlihat dari data jumlah siswa tahun pelajaran 2005/2006 berjunl1ah 416

siswa, tahun pelajaran 2006/2007 beIjumlah 300 siswa, tahun pelajaran

2007/2008 beIjumlah 245 siswa, tahun pelajaran2008/2009berjumlalI 202

siswa, dan pada tahun pelajat'an2009/2010berjumlalI 190 siswa.

Di sisi lain, SMK ini juga telah menghasilkah .output yang

berkualitas, telall terbukti setelah mereka lulus dari sekolalI banyak

diantara mereka yang langsung mendapatkan pekerjaan sesuai dengan

jurusan yang mereka pilih di SMK sebesar 70%. Hasil ini diperolehdari

penelitian yang dilakukan oleh pihalc sekolah, melalui pehgatnatah dan

komunikasi kepada lulusan. Namun tidalc menutup kemungkinan

(19)

sekolah tersebut dituntut melakukan husemas yang baik demi

mempertahankan dan meningkatkan eksistensi sekolah di tengah

masyarakat, juga dalam menghadapi persaingan yang tetjadi saat ini.

SMK YANUSA selalu mengadakan perubahan ke arah yang lebih

baik, tetapi jumlah input yang dimiliki selalu menurut pada tahun terakhir.

Hal ini dilihat karena hubungan sekolah dengan masyarakat (HUSEMAS)

masih belurn berjalan secara maksimal. Akhimya peneliti tertarik untuk

meneliti lebih jelas tentang husemas yang tertulis dalam judul

"PENGELOLAAN HUSEMAS DI SMK YANUSA PONDOK PINANG

JAKARTA".

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka identifJkasi masalah yang

dikemukakan peneliti sebagai berikut :

I. Kurangnya perencanaan dalam pendanaan, sehinggapengelolaan

husemas tidak berfungsi secara optimal.

2. Tidak adanya struktural husemas yang jelas, sehingga koordinasi fugas

kurang berjalan dengan baik.

3. Pelaksanaan husemas di SMK Yanusa yang kurangoptimal,sehingga

masyarakat kurang mengetahui keberadaan sekolah.

4. Kurangnya pengawasan dari kepala sekolah, sehingga ketjasama tim

dalam pengelolaan husemas tidak optimal.

5. Kurang maksimalnya pengelolaan husemas, sehingga mel1gakibatkan

menunmnya jumlah siswa di SMK Yanusa.

C. Pembatasan Masalah

Mengingat banyaknya masalah yang teridel1tifikasi dan agar

pembahasan masalah ini terarah, maka peneliti membatasi penelitian iill

pada masalah Pengelolaan Husemas di SMK Yanusa Jakarta, meliputi:

tujuan dall flmgsi husemas, jenis-jenis kegiatan husemas, tahap-tahap

(20)

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan yang akan

diteliti adalah: bagaimanakah pengelolaan husemas di SMK Yanusa

Jakarta?

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian yang akan diperoleh mengenai pengelolaan

husemas di SMK Yanusa ini diharapkan dapat memberikan manfaat :

1. Bagi peneliti sendiri untuk menambah pengetahuan mengenai

pengelolaan husemas di SMK Yanusa Jakarta.

2. Bagi sekolah, diharapkan dapat menjadi bahan acuan dalam

pengelolaan kegiatan husemas yang ada disekolah tersebut.

3. Bagi masyarakat, diharapkan dapat memberikaninformasi

mengenai pengelolaan kegiatan husemas yang ada di SMK Ya.l111sa

(21)

1. Pengertian Hubungan Sekolah dengan Masyarakat

Menurut Syamsi, hubungan suatu lembaga dengan

masyarakat bertujuan untuk mengembangkan opinipublik yang positif terhadap suatu badan, publik harus diberipenerangan-penerangan yang lengkap dan obyektif mengenai kegiatan-kegiatan yang menyangkut kepentingan mereka, sehingga dengan demikian akan timbul pengertian darinya. Selain itu pendapa.t-pendapatdan saran-saran dari publik mengenai kebijaksanaanbadan ituharus diperhatikan dan dihargai.!

Kinderd, Bagin, dan Gallagher mendefmisikan husemasini

sebagai usa.ha kooperatif untuk menjaga dan mengembangkan

saluran informasi dua arah yang efesien serta saling pengertian

antara sekola.h, personel dengan masyarakat.2

Definisi di atas mengandung beberapa elemen penting,

sebagai berikut:

I. Kepentingan yang sama antara sekola.h dan masyarakat.

Masyarakat memerlukan sekolah untuk menjamin ba.hwa

anak-anak sebagai generasi penerus akan dapat hidup lebih baik,

demikian pula sekolah.

(22)

2. Peran serta masyarakat dalam pengembangan sekolah. Peras

serta disini adalah kepedulia.ll masyaralcat tentang hal-hal yang

teIjadi di sekolah, serta tindakan membangun dalam perbaikan

sekolah.

3. Kerja sama yang baik antara sekolah dengan masyarakat,

melalui komunikasi dua arah yang efesien.

Dengan adanya hubungan efektif antara sekolah dengan

masyarakat, dapat memungkinkan orang tua dan warga sekitar

untuk berpartisipasi aktif dan penuh arti di dalam kegiatan

pendidikan sekolah.3 Oleh karena itu, hublmgan sekolah dan

masyarakat merupakan salah satu komponen penting dalam

keseluruhan kerangka penyelenggaraan pendidikan.

Hubungan sekolah dengan masyarakat merupakan jalinan

interaksi yang diupayakan oleh sekolah, agar dapat diterima di

tengah-tengah masyarakat untuk mendapatkan aspirasi, simpati

dari masyarakat. Untuk itu periu mengupayakan teIjadinya

kerjasama yang baik antar sekolah dengan masyarakat untuk

kebaikan bersama, atau secara khusus bagi sekolah hubungan

tersebut adalah untuk mensukseskan program-program sekolah

yang bersangkutan sehingga sekolah tersebut bisa tetap eksis.

Leslie sebagaimana dikutip Piet, mengatakan bahwa hubungan sekolah dengan masyarakat adalah suatu proses komunikasi antara sekolah dan masyarakat, dengan tujuan meningkatkan pengertian anggota masyarakat tentang kebutuhan dari praktek pendidikan, serta mendorong minat dan kerja sama para anpgota masyarakat dalam rangka usaha memperbaiki sekolah.

Sekolah harns seialu siap mengantarkan peserta didik terjun

langsung ke masyarakat, dengan membekali peserta didik akan

pengetahuan, niIai-niiai dan keterampiian-keterampilan khusus

(23)

baik melalui kegiatau intra maupun ekstra. Maka pengertiau

hubungan sekolah dengau masyarakat adalah rangkaian kegiatau

orgauisasi untuk menciptakau hubungan yang harmonis dengau

masyarakat atau pihak-pihak tertentu di luar orgauisasi tersebut,

agar mendapatkan dukungau terhadap efisiensi dau efektivitas

pelaksauaau keJja secara sadar dau sukarela.

Sebagai salah satu aspek penting dalam meningkatkau mutu

sekolah, partisipasi masyarakat dau orang tua peserta didik saugat

diperlukau dalam pembuatau berbagai keputusan. Dengau

demikiau masyarakat dapat lebih memahami serta mengawasi dau

membautu sekolah dalam pengelolaau termasuk kegiatau

pembelajarau.

Oleh karena itu hubungan sekolah dengau masyarakat harus

dikelola secara professional, untuk kepentingau meraih simpati

masyarakat karena sekolah merupakau bagiau integral dari

masyarakat sekitaruya. Sesuai dengau azas pendidikan seumur

hidup, sekolah itu hendaknya mempunyai dwi fungsi: mampu

memberikau pendidikau formal dan juga pendidikan non formal,

baik untuk para pemuda maupun U1ltu.1( orang dewasa pria wauita.

Dari definisi di atas dapat disimpulkau, bahwa hubungau

sekolah dengau masyarakat merupakau sarana yang sangat

berperau dalam membina serta mengembaugkau pertmnbuhau

pribadi peserta didik di sekolah. Masyarakat memiliki hubungan

yang saugat erat dalam mencapai tujuau atau pendidikausecara

efektif dau efisien. Sebaliknya lell1baga pendidikan juga harus

menunjaug pencapaiau tujuau atau pemenuhari kebutuhari

(24)

2. Tujuan Hubungan Sekolah dengan Masyarakat

Menurut, T. Sianipar tujuan hubungan sekolah dengan

masyarakat dapat ditinjau dari dua segi yaitu kepentingan sekolah

dan kepentingan masyarakat itu sendiri.5

Ditilljau dari kepentingan sekolah, pengembangan

penyelenggaraan hubungan sekolah dengan masyarakat bertujuan

untuk:

a. Memelihara ke1angsungan hidup sekolah.

b. Meningkatkan mutu pendidikan di sekolah yang bersangkutan.

c. Memperlancar proses belajar-mengajar.

d. Memperoleh dukungan dan bantuan dari masyarakat yang

diperlukan dalam pengembangan dan pelaksanaan program

sekolah.

Sedangkan jika ditinjau dari kebutuhan masyarakat itu

sendiri, tujuan hubungannya dengan sekolah adalahuntuk:

a. Memajukan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,

terutama dalam bidang mental-spiritual.

b. Memperoleh bantuan sekolah dalam memecahkan berbagai

masalah yang dihadapi oleh masyarakat.

c. Menjamin relevansi program sekolah dengan kebutuhan

masyarakat.

d. Memperoleh kembali anggota-anggota masyarakat yang makin

mellingkat.

Hubungan sekolah dengan masyarakat dibangun dengan

tujuan meningkatkan popularitas sekolah di mata masyarakat.

Popularitas sekolah akan tinggi jika mampu menciptakan

program-program sekolah yang berrnutu dan relevandel1gan

kebutuhan dan cita-cita bersama dan dari program tersebut mampu

(25)

dan spiritual. Dengan popularitas ini sekolah akan eksis dan

semakin maju, oleh karena itu tujuan hubungan sekolah dengan

masyarakat diantaranya sebagai berikut:

a. Memberi penjelasan tentang kebijaksanaan penyelenggaraan

sekolah situasi dan perkembangannya.

b. Menampung sarana-sarana dan pendapat-pendapat dari warga

sekolah dalam hubungannya dengan pembinaan dan

pengembangan sekolah.

c. Dapat memelihara hubungan yang harmonis dan terciptanya

kerja sama antar warga sekolah sendiri.

Menurut Mulyasa, hubungan sekolah dengan masyarakat

bertujuan antara lain untuk:

a. Memajukan kualitas pembelajaran, dan pertumbuhan anak.

b. Memperkokoh tujuan serta meningkatkan kualitas hidup dan

penghidupan masyarakat.

c. Menggairahkan masyarakat untuk menjalin hubungan dengan

sekolah.6

Dntuk merealisasikan tujuan tersebut, banyak cam yang

bisa dilakukan oleh sekolah dalam menarik simpati masyarakat

terhadap sekolah dan menjalin hubungan yangharmonis antara

sekolah dengan masyarakat. Hal tersebut dapat dilakukan dengan

memberitahu masyarakat mengenai program-program sekolah,

baik program yang telah dilaksanakan, yang sedang dilaksanakan,

[image:25.529.82.475.144.668.2]

maupun yang akan dilaksanakan sehingga masyarakat mendapat

gambaran yangjelas tentang sekolah yang bersangkutan.

Tujuan pengelolaan hubungan sekolah dengan masyarakat

akan tercapai dengan baik. Apabila terj adi kesepakatan antara

sekolah dengan masyarakat tentang kebija.1(an, perencariaan

(26)

demikian tidak ada lagi penghalang dalam melaksanakan program

hubungan sekolah dengan masyarakat.

3. Fungsi Hubungan Sekolah dengan Masyarakat

Fungsi pokok dari hublmgan sekolah dengan masyarakat adalah menarik simpati masyarakat pada umurnnya publik (masyarakat terdekat dan langsung terkait) khususnya, sehingga dapat meningkatkan relasi serta animo masyarakat terhadap sekolah tersebut, yang pada akhirnya menambah "income" bagi sekolah yang bermanfaat bagi bantuan terhadap tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.7

Fungsi Sekolah dalam Masyarakat antara lain:

a. Sekolah sebagai lembaga pembaharu (agent of change), yang

mengintrodaksi perubahan pengetahuan, cara berpikir, pola

hidup, kebiasaan dan tata cara pergaulan, dan sebagainya.

b. Sekolah sebagai lembaga seleksi (selecting agency), yang

memilih/lllelllbeda-bedakan anggota lllasyarakat menurut

kemampuan dan potensinya dalam memberikan pembinaan

sesuai dengan kemampuan itu, agar setiap individulanggota

masyarakat dapat dikembangkan dan dimanfaatkan potensinya

semaksimal mungkin.

c. Sekolah sebagai lembaga peningkat (class leveling agency),

yang membantu meningkatkan taraf sosial warga negara. dan

dengan demikian mengurangi/menghilangkanperbedaan

"kelas" dalam masyarakat.

d. Sekolah sebagai lembaga asimilasi (assimilating agency),yang

berusaha mengurangi/menghilangkan perbedaan-perbedaan

atas tradisi, adat dan kebudayaan, sehingga terdapat usaha

penyesuaian diri yang lebih besar dalampersatuandan

(27)

e. Sekolah sebagai lembaga pemeliharaan kelestarian (agent of

preservation), yang memelihara dan meneruskan sifat-sifat

budaya yang patut dipelihara dan diteruskan.

Fungsi Masyarakat dalam Pendidikan di Sekolah

a. Sumber(suplier) yang menyediakan peserta didik, guru, sarana

dan prasarana penyelenggaraan sekolah.

b. Konsumen hasil pendidikan sekolah, yang menerill1a kelllbali

dan menyediakan lapangan pekerjaan bagi lulusan sekolah itu.

c. Peserta dalam proses pendidikan di sekolah, yang terus

menerus mengikuti dan tutut mempengaruhi proses pendidikan

di sekolah.

Berdasarkan dua fungsi di atas, maka fungsi hubungan

sekolah dengan masyarakat dapat dirumuskan sebagai berikut:

a. Mengembangkan pengertian masyarakllt tentang semua aspek

pelaksanaan program pendidikan di sekolah.

b. Dapat menetapkan bagaimana harapan masyarakat. terhadap

sekolah dan apa harapan-harapannya mengenai エオェオ。ョセエオェオ。ョ

pendidikan di sekolah.

c. Memperoleh bantuan secukupnya dari masyarakat

untuk

sekolahnya, baik finansial, material maupun moril.

d. Menimbulkan rasa tanggung jawab yang lebih besarpllda

masyarakat terhadap kualitas pendidilcan yang dllpatdiberikan

oleh sekolah.

e. Merealisasikan perubahan-perubahan yang diperlukandan

memperoleh fasilitas dalam merealisasikan

perubahan-perubahan itu.

f. Mengikutsertakan masyarakat secara kooperatif

(28)

g. Meningkatkan semangat kerja sarna antara sekolah dengan

masyarakat, dan meningkatkan partisipasi kepemimpinan

untuk meningkatkan kehidupan dalarn masyarakat.

Manfaat Hubungan Sekolah dengan Masyarakat

a. Penentuan sumber dan kebutuhan belajar. Kualitas murid dalarn arti bahwa sekolah yang bersangkutan tidak akan

kekurangan murid yang meminatinya sehingga dapat

memperoleh murid yang baik serta marnpu

mempertahankannya untuk tetap mengikuti pendidikan di sekolah tersebut.

b. Tersedianya tempat-tempat penelitian. Untuk mengimbangi teori yang diperoleh di sekolah diperlukaan prakteklapangan. Untuk mendapatkan praktek ini banyak dijumpaikesillitan-kesulitan bila temyata sekolah tersebut kurangmendapat tempat di hati masyarakatnya. Olehsebab itu hubungan yang baik dengan masyarakat sangat diperlukan.

c. Pemenuhan sarana dan prasarana. Banyak diantara sekolah-sekolah yang terbentur pada masalah sarana dan prasarana dalarn usaha me1ayani pendidikan untuk masyarakatnya. Melalui hubungan baik dengan masyarakat memungkinkan dapat membantu dalarn pemecahan masalah tersebut.

d. Pemenuhan sumber dana dan daya manusia yang terungkap dalarn cipta, rasa, karsa dan karyanya.8

Agar kegiatan husemas dapat beljalan dengan baik, perlu

diterapkan tiga fungsi husemas tersebut. Lembaga pendidikan

harns mengetahui apa yang menjadi keinginan atau harapan

masyarakat terhadap lembaga yang terkait. Selain itu husemas

harns dapat memelihara komunikasi yang baik dengat khalayak,

dengan memberikan informasi yang deperlukanmereka berkaitan

dengan organisasi. Husemas juga harns dapat menitik beratkan

moral dan tingkall laku yang baik, guna menjaga citra yang sela.t11a

ini sudah dibangun. Kelancaran hubungan sekolah dengan

masyarakat sangat didukung oleh adanya program yang sistematis

(29)

4. Tugas Pokok Hubungan Sekolah dengan Masyarakat

Tugas pokok hubungan sekolah dengan masyarakat antara lain:

a. Memberikan informasi dan menyarnpaikan ide atau gagasan

kepada masyarakat atau pihak-pihak lain yang

membutuhkannya.

b. Membantu pemimpin yang karena tugas-tugasnya tidak dapat langsungmemberikan informasi kepada masyarakat atau pihak-pihak yang memerlukannya.

c. Membantu pemimpin mempersiapkan· bahan-bahan tentang

permasalahan dan informasi yang akan disarnpaikan atau yang menarik perhatian masyarakat pada saat tertentu.

d. Membantu pemimpin dalanl mengembangkan rencanadan

kegiatan lanjutan yang berhubungan denganpelaksanaaan kepada masyarakat sebagai akibat dari komunikasi timbal balik dengan pihak luar, yang temyata menumbuhkan harapan untuk

penyempumaaan kegiatan yang telah dilakukan oleh

organisasi.

e. Melaporkan tentang pikiran-pikiran yang berkembang dalarn masyarakat tentang masalah pendidikan.

f. Membantu kepala sekolah bagaimana usahauntuk melllperoleh bantuan dan keIja sarna.

g. Menyusun rencana bagaimana cara-cara memperoleh bantuan. h. Menunjukkan pergantian keadaan pendapat umtim.9

Hubungan sekolah dengan masyarakat dila1rukan atasdasar

kesamaan tujuan dan tanggung jawab. Sekolah menghendaki agar

peserta didik kelak menjadi manusia pembangunan yang

berkualitas. Demikian pula masyarakat, mengharapkan agar

sekolah dapat menciptakan sumber daya manusia yangproduktif

dan berkualitas. Sehingga dapat mel1gembangkan berbagai potensi

masyarakat setelall kembali dan hidup bermasyarakat.

Sementara itu, masyarakat juga berusaha

menyelenggarakan pendidikan atau membantu usaha-usaha

pendidikan. Dalam masyarakat terdapat 1embaga-lembaga

penyelenggara pendidikan, lembaga keaganlaan, politik, s()sial,

(30)

Dalam masyarakat juga terdapat individu-individu atau

pribadi-pribadi yang simpati terhadap pendidikan.

5. Asas Kerja Hubungan Sekolah dengan Masyarakat

a. Obyektif dan Resmi

Semua informasi atau pemberitaan yang disampaikan kepada masyarakat harns merupakan suara resmi dari instansiatau lembaga yang bersangkutan.

b. Organisasi yang tertib dan berdisiplin

Hubungan sekolah dengan masyarakat hanya akanberfungsi bilamana tugas-tugas organisasi atau lembaga berjalan secara lancar dan efektif serta memilikihubungan ketja ke dalamdan ke luar organisasi yang efektif pula.

c. Informasi harns bersikap mendorongtimbulnyakeinginan untuk ikut berpartisipasi atau iknt memberikan duknng!lll seCara wajar dari masyarakat.

d. Kontinuitas informasi

Hubungan sekolah dengan masyarakat harns berusaha agar masyarakat memperoleh informasi secara kontinyu sesuai dengan kebutuhan.

e. Respon yang timbul di kalangan masyarakat umpanbalik dad

informasi yang disampaikan harns mel1dapatperhatian

sepenulmya.IO

6. Jenis Hubungan Sekolah dengan Masyarakat

Menurut Ngalim Purwanto ada tiga jeriis hubungan

masyarakat yang bisa dikembangkan, yakni: II

a. Hubungan edukatif

Adalah hubungan kerja sama dalarri halmendidik

murid, antara guru di sekolah dan orang tua di dalam keluarga.

Hubungan irii dimaksudkan agar tidak terjadi perbedaan

prinsip atau bahkan pertentangan yang dapat mengakibatkan

keragu-raguan pendirian dan sikap pada diri anak. Untuk 1tu

sekolah dan masyarakat perIu mengadakal1 pertemuan secara

(31)

b. Hubungall kultural

Hubungan kultural adalah usaha kerja sama autara

sekolah dan masyarakat, yang memungkinkan adanya saling

membilla dan mengembangkan kebudayaan masyarakat tempat

sekolah itu berada. Misalnya dengan bekerja sama

menyelellggarakan pelltas selli siswa yang menampilkan

berbagai ragam seni dan budaya masyarakat setempat,

mengundang perwakilan orang tua siswa untuk bercerita di

kelas tentang kebudayaan setempat, dsb.

c. Hubullgan illstitusional

Yaitu hubungan kerja sama antara sekolah dellgan

lembaga-Iembaga atau illstansi-instansi resmi lainnya, baik

swasta maupun pemerintah. Misaillya sekolah mengadakan

kunjungan ke media massa, kalltor kepolisian, pemadam

kebakaran, bandara, dsb., yang semuanya itu dilakukan dalam

rangka perbaikan dan kemajuan pendidikan. Dengan demikian

siswa tidak lagi asing dellgan lingkungan tempat tinggalnya

yang penuh dengan berbagai ragam jellis profesi.

Agar berbagai kegiatan pendidikan yang diselenggarakan di

masyarakat sesuai dan sejalan, serta menunjang pendidikan di

sekolah, sebaiknya program-program yang disusun dan

dikembangkan oleh lembaga-Iembaga masyarakat tersebut

dikonsultasikan dengan sekolah-sekolah tempat peserta didik

belajar. Dan akan lebih baik lagi kalau program-program tersebut

dapat disusun bersama secara kolaboratif antara pihak sekolah

(32)

Jenis kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat itu

sendiri antara lain:

a. Kegiatan Eksternal

Kegiatan ini selalu berhubungan atau ditujukan kepada instansi atasan dan masyarakat di luar sekolah. Ada dua kernungkinan yang bisa dilakukan dalam hal ini yakni:

I) Indirect act adalah kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat melalui perantara media tertentu seperti misalnya: informasi lewat televisi, penyebaran informasi lewat radio, penyebaran informasi melalui media cetak,

pameran sekolah dan berusaha independen dalam

penerbitan majalah atau buletin sekolah.

2) Direct act adalah kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat me1alui tatap muka, rnisalnya: rapatbersama

dengan komite sekolall, konsultasi dengan tokoh

masyarakat, melayani kunjungan tamu dan sebagainya. b. Kegiatan Internal

Kegiatan ini merupakan publisitas humas ke dalam, sasarannya adalah warga sekolah yang bersangkutan yaitu para pendidik, karyawan, dan peserta didik. Kegiatan ini juga dapat dilakukan dengan dua kemungkinan yakni:

1) Indirect act adalah kegiatan internal melalui penyampaian

informasi melalui surat edaran; penggunaan papan

pengunmman di sekolah; penyelenggaraanmajalahdindirig; menerbitkan buletin sekolah untuk dibagikanpada warga sekolah; pemasangan iklao/pemberitahuan khusus melalui mass media; dan kegiatan pentas seni.

2) Direct act adalah kegiatan internal yang dapat berupa: rapat

dewan guru; upacara sekolah; karyaWisatalrekreasi

bersama; dan penjelasan pada berbagai kesempatanP

Dalam kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat

terdapat bentuk-bentuk kegiatan khusus yang telah dikerial publik,

yaitu:13

1. Festival, misalnya acara festival musik.Biasanya disekolah

mengadakan pentas seni yaitu kegiatan yangmenalllpilkan

(33)

2. Fair, secara periodik misalnya menyelenggarakan ulang tahun

kota Jakarta dan tennasulc juga acara yang sama berkaitan

dengan kegiatan bazar, pameran, pertunjulcan dan sebagainya.

3. Parade, misalnya menghadapi hari kemerdekaan, yaitu

diselenggarakannya acal'a upacara bendera.

4. Perlombaan, yaitu dengan mengikutsertakan siswa-siswi yang

memiliki bakat serta kemampuan-kemampuan dalam suatu

bidang seperti (lomba bahasa inggris dan bennain musik)

untulc dilombakan antar sekolah.

Dengan adanya program kegiatan yang relevan, maka

diharapkan sekolah mampu menggali partisipasi masyarakat untulc

berperanserta dalam mengembangkan sekolah. Sehingga

masyarakat mempunyai rasa memiliki terhadap sekolah

7. Bentuk Opersional Hubungan Sekolah dengan Masyarakat

Bentulc operasional hubungan sekolah dengan masyaralcat

tergantung pada inisiatif dan kreatifitas sekolah, kondisi dan

situasi, fasilitas sekolah dan sebagainya.

a. Di bidang Sarana Akademik

Tillggi relldalmya prestasi lulusan (lrualitas maupun kuantitas), penelitian, karya ilmiah (lokal, llasional, internasional), jumlah dan tingkat kesarjanaan pendidiknya, sarana dan prasarana akademik termasuk laboratorium dan perpustakaan, serta teknologi instrulcsional yang mendulcung PBM, tennasuk ulruran prestasi dan prestise-nya.

b. Di bidang Sarana Pendidilcan

Gedung atau bangullan sekolah tennasulc ruang belajar, ruang praktikum, kantor dan sebagainya beserta perabot atau mebeuler yang memadai akan memiliki daya tarik tersendiri bagi popularitas sekolah.

c. Di bidang Sosial

Partisipasi sekolah dengan masyarakat sekitarnya, seperti kerja bakti, perayaan-perayaan hari besar nasional atau keagamaan, sanitasi dan sebagainya akan menambah kesan masyarakat sekitar akan kepedulian sekolah terhadap lingkungan sekitar

(34)

d. Kegiatan Karya Wisata

Kegiatan karya wisata juga bisa dijadikan saranahubungan sekolah dengan masyarakat, seperti membawa spanduk serta atribut sekolah sampai keluar daerah menyababkan nama sekolah dapat dikenaI Iebih Iuas sampai luar kota. Bahkan tertib sopan santun para siswanya di perjalanan akan mendapat kesan tersendiri dari masyarakat yang disinggahi dan dilaluinya.

e. Kegiatan Olah Raga dan Kesenian

Kegiatan ini juga dapat merupakan sarana hubungan sekolah dengan masyarakat, misalnya dalam porseni dan lomba antar sekolah akan membawa keunggulan sekolah dan membawa nama hamm sekolah tersebut.

f. Menyediakan fasilitas sekolah untuk kepentingan masyarakat

sekitar sepanjang tidak mengganggu kelancaran PBM,

demikian sebaIiknya fasilitas yang ada di masyal'akat sekitamya dapat digunakan untukkepentingan sekolah.

g. Mengikutsertakan tokoh-tokoh masyarakat dalamkegiatan kuriknler dan ekstrakurikuler sekolah, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dan masih banyak lagi kegitan operasional hubungan sekolah dengan masyarakat yang dikreasikan sesuai situasi, kondisi serta kemampuan pihak-pihak terkait.14

8. SiCat Hubungan Sekolah dengan Masyarakat

Bahwa pada dasamya hubungan sekolah dengan

masyarakat hamslah bersifat pedagogis, sosiologis danproduktif

yang dapat mendatangkan manfaat untuk kemajuan sekolah. Dan

secara rinci dapat dijelaskan di bawah ini:

a. Hubungan timbal balik yang menghasilkan manfa'at bagi kedua belah pihak.

b. Hubungan yang bersifat suka rela berdasarkan prinsip bahwa sekolah merupakan bagian yang tak tel'pisahkan (integral) dari masyarakat.

c. Hubungan yang bersifat kontinyu atau berkesinambungan antara sekolah dengan masyarakat.

(35)

e. Hubungan ke dalam sekolah menambah keyakinan mempertebal pengertian para civitas akademika tentang segala pemilikan material dan immaterial sekolah.15

B. Pengelolaan Hubungan Sekolah dengan Masyarakat.

Hubungan Sekolah dengan masyarakat (husemas) sebagai salah

satu komponen penting dalam pengelolaan sekolah tidak dapat

diabaikan. Komponen ini mesti direncanakan dengan balk dan benar,

diorganisasikan, dilaksanakan dengan baik, dan juga mesti dievaluasi

secara terus menerus tingkat keberhasilan dan kegagalannya untuk

dapat meningkatkannya pada masa yang akan datang.

Pengelolaan Husemas sebagai penghubung dari pihak sekolah

dengan masyarakat hams selalu dipelihara dengan baik, karena sekolah

akan selalu berhubungan dengan masyarakat dan tidak bisa lepas

darinya, karena masyarakat merupakan partner sekolah dalam

mencapal kesuksesan sekolah itu sendiri. Prestise sekolah semakin

tinggi di mata masyarakat jika sekolah mampu melahirkan peserta

didik yang cerdas, berkepribadian dan mampu mengaplikasikan ilmu

yang diperolehnya dalam memajukan masyarakat.

Adapun perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan

evaluasi program hubungan masyarakat dapat dijelaskan sebagai

berikut:

1. Perencanaan

Perencanaan pada dasarnya adalah penetapan keseluruhan

aspek dari suatu kegiatan yang hendak dilakukan mulai dari tujuan,

cara untuk mencapai tujuan itu, dan sumber yang dipedukan.

Pada tallap ini pengelolaan husemas melakukan penyusunan

daftar masalah yang diperoleh dari penelitian. Dengan adanya

daftar tersebut, dapat memudahkan dalam mengatasinya dan

(36)

Sejalan dengan hal ini, Fattah mengatakan bahwa

perumusan tujuan yang ingin dicapai dad suatu kegiatan, pemilihan

program untuk mencapai tujuan itu, serta identifikasi dan

pengerahan sumber merupakan tiga kegiatan yang harus ada dan

tidak dapat dipisah-pisahkan satu sama lain dalam setiap

perencanaan.16

Perencanan dapat dibedakan ke dalam beberapa jenis sesuai

dengan sudut pandang yang digunakan. Diantaranya:

a. Menurut Besarannya(Magnitude)

Dipandang dad sudut besarannya, perencanaan

dibedakan kedalam tiga jenis yaitu: I) Perencanaan Makro

Perencanaan makro adalah perencanaan yang menetapkan kebijakan-kebijakan yang akan ditempub, tujuan yang ingin dicapai dan cara-cara mencapai tujuan itu pada tingkat nasional.

2) Perencanaan Meso

Kebijaksanaan yang telah ditetapkan pada tingkat makro, kemudian dijabarkan ke dalam program-program. yang berskala keci!. Pada tingkat ini perencanaan stidah lebih bersifat operasional disesuaikan dengandepartemen atau unit-unit.

3) Perencanaan Mikro

Perencanaan mikro diartikan sebagai perenCafiaan pada tingkat institusional dan merupakafi penjabaran dari perencanaan tingkat meso.

b. Menurut Tingkatannya 1) Perencanaan Strategik

Perencanaan strategik menurut Johnson Kast, yaitu proses

penentuan sasaran utama, kebijakan yang mengatur

pengadaan dan pendayagunaan sumber· untuk mencapai tujuan.

2) Perencanaan Koordinatif

Perencanaan koordinatif bertujuan untuk mengarahkan jalannya pelaksanaan, sehingga tujuan yang telahditetapkan

(37)

17 "'-セ

3) Perencanaan Operasional

Perencanaan operasional memusatkan perhatian pada apa yang akan dikerjakan pada tingkat pelaksanaan di lapangan dari suatu rencana strategi.

c. Menurut Jangka Waktunya I) Perencanaan Jangka Pendek

Perencanaan jangka pendek adalah perencanaan tahunan atau perencanaan yang dibuat untuk dilaksanakan dalam waktu kurang dari 5 tahun.

2) Perencanaan Jangka Menengah

Perencanaan jangka menengah mencakup kurun waktu pelaksanaan 5-10 tahun.

3) Perencanaan Jangka Panjang

Perencanaan jangka panjang meliputi cakupan waktu di atas 10 tahun sampai dengan 25 tahunY

Perencanaan ini perlu dipikirkan dengan matang, oleh

karena kegiatan ini merupakan salah satu tahap yang turut

menentukan suksesnya pekerjaan pengelolaan hubungan sekolah

dengan masyarakat secara keselurnhan.

Perencanaan program ini didasarkan kepada fakta dan

landasan berfikir yang sehat serta merniliki kejelasan arah dan

tujuan yang ingin dicapai.18 Berikut ini adalah empat alasan yang

menonjol bagi dilakukannya perencanaan husemas yaitu :

a. Untuk menetapkan target-target operasi husemas yang

nantinya akan menjadi tolak ukur atas segenap hasil yang diperoleh.

b. Untuk menghitung jumlah jam kerja dan berbagai biaya yang diperlukan.

c. Untuk menyusun skala prioritas guna menentukan jumlah program dan waktu yang diperlukan untuk melaksanakan segenap program yang telah diprioritaskan itu.

d. Untuk menentukan kesiapan atau khalayak pelaksanaan

(38)

kamera, kendaraan dan sebagainya, serta anggaran dana yang tersedia.19

Dalam menyusun perencanaan ini hams memperhatikan

dana yang ada, daerah jangkauan, sarana dan media dan teknik

yang akan digunakan dalam mengadakan hubungan sekolah

dengan masyarakat.20 Selain itu hendaknya memperhatikan juga

kondisi lingkungan sekolah, kemampuan para personel, dana,

fasilitas yang ada serta menetapkan kebijakan-kebijakan

pengawasan dan pembinaan.

Jadi untuk melakukan perencanaan, diperlukan data yang

lengkap dan perlu disusun dengan baik, karena tahap perencanaan

ini akan menentukan keberhasilan pada tahap-tahap berikntnya.

2. Pengorganisasian

Pengorganisasian dalam hal ini dipahami sebagai proses

membagi kerja ke dalam tugas-tugas yang lebih kecil,

membebankan tugas-tugas itu kepada orang yang sesuai dengan

kemampuannya, dan mengalokasikan sumber daya, serta

mengkoordinasikannya dalam rangka efektivitas pencapaian tujuan

organisasi.

Ernest Dale mengemukakan bahwa proses

pengorganisasian meliputi:

a. Pemerincian pekerjaan

Tahap pertama, yaug hams dikerjakan dalam merinci pekerjaan adalah menentukan tugas-tugas apa yang hams dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi.

b. Pembagian kerja

Tahap kedua, membagi seluruh beban kerja menjadi kegiatan-kegiatan yang dapat dilaksanakan oleh perseorangan atau kelompok

(39)

c. Penyatuan pekerjaan

Tahap ketiga, menggabungkan pekerjaan para anggota dengan cara yang rasional, efisien. Pengelompokan tugas yang saling, jika organisasi sudah membesar atau kompleks.

d. Koordinasi pekerjaan

Tahap keempat, menetapkan mekanisme kerja untuk mengkoordinasikan pekerjaan dalam satu kesatuan yang harmonis.

e. Monitoring dan reorganisasi

Tahap kelima, melakukan monitoring dan

mengambillangkah-langkah penyesuaian untuk mempertahankan dan

meningkatkan efektivitas.21

3. Pelaksanaan

Pelaksanaan secara sederhana diartikan sebagai proses

untuk menjarnin bahwa kegiatan sesuai dengan yang direncanakan.

Dalam pelaksanaan husemas hendaknya semua bagian yang ada di

sekolah bisa bekeljasama dengan baik, guna untuk mewujudkan

tujuan suatu organisasi yang telah ditetapkan.

Dalam pelaksanaan husemas perIu diperhatikan koordinasi

antara berbagai bagian dan kegiatan, serta di dalam penggunaan

waktu perIu adanya sinkornisasi. Ada beberapa cara efektif yang

bisa dilakukan dalam pengelolaan hubungan sekolah dengan

masyarakat, yaitu dengan mengadakan pertemuan dengan orang

tua siswa, kegiatan kemasyarakatan, menyebarkan brosur dengan

cara ini masyarakat dapat mengetahui informasi mengenai sekolah

tersebut.

Pelaksana dalam pengelolaan husemas adalah semua yang

ada di sekolah yaitu kepala sekolah, guru, karyawan, murid dan

lain-lain. Maka tugas-tugas mereka hams dipahami masing-masing

dan harus ditata agar pelaksanaan hubungan sekolah dengan

masyarakat dapat berjalan dengan efektif dan efesien.

Dalam pelaksanaan husemas hendaknya melibatkan semua

(40)

4. Pengawasan

Pengawasan adalah menetapkan standar pelaksanaan

pekerjaan, pengukuran pelaksanaan dibandingkan dengan standar

dan mengoreksi kesenjangan-kesenjangan maka proses

pengawasan tidak akan terlaksana tanpa informasi. Tujuan dari

pengawasan itu sendiri adalah membantu mempertahankan hasil

• • 22

atau output yang sesual syarat-syarat slstem.

Pengawasan secara sederhana diartikan sebagai proses

untuk menjamin bahwa kegiatan sesuai dengan yang direncanakan.

Adapun secara lebih terperinci pengawasan sebagai usaha yang

sistematis untuk menentukan standar hasil kerja. dengan .tujuan

perencanaan, untuk merancang sistem informasi pemberian Ulnpan

balik, untuk membandingkan hasil kerja nyatanya dengan standar

yang telah ditentukan, untuk menentukan apakah ada

penyimpangan dan untuk mengukur penting tidaknya

penyimpangan itu, dan untuk mengambil tindakan yang diperlukan

agar sumber daya organisasi dapat digunakan secara efisien dan

efektifmungkin untuk mencapai tujuan organisasi.

Jadi pengawasan husemas adalah kegiatan rnengukur

tingkat efektivitas kerja personal, tingkat efesiensi penggunaan

metode dan alat tertentu dalam usaha mencapai tujuan yang telah

ditetapkan dalam hubungan dua arall antara sekolah dengan

(41)

5. Evaluasi

Evaluasi merupakau tahap terakhir setelah tahap

perencanaan, pengorgauisasiau, pengawasau dau evaluasi. Evaluasi

didefinisikan oleh Fattah sebagai proses pembuatan pertimbaugau

menurut suatu peraugkat kriteria yang disepakati dau dapat

dipertauggungjawabkau. Fattah juga mengemukau bahwa di antara

tujuau evaluasi adalah untuk:

a. Memperoleh dasar bagi pertimbaugau akhir suatu periode kelja, apa yang telah dicapai, apa yaug belum dicapai, dau apa yaug perlu mendapat perhatiau khusus.

b. Menjamin cara kerja yaug efektif dau efisien yang membawa orgauisasi kepada penggunaau sumber daya pendidikall (mauusiaJtenaga, sarauaJprasaraua, biaya) secara efisien ekonomis.

c. M;;mperoleh fakta tentaug kesulitau, hambatau, penyimpaugan

dilihat dari aspek tertelltu seperti program tahunau, kemajuan belajar.23

Tujuall dad evaluasi adalah untuk mengetahui apakah

kegiatan pengelolaau hubungau sekolah dengau masyarakat

benar-benar dilaksanakall sesuai dengan yaug direncauakau pada tahap

awal. Jadi evaluasi penting sekali, kama taupa penilaiau tidak akau

diketahui sampai di maua kelaucarau kegiatau yang telah

berlaugsullg.

Pellgelolaau husemas dilakukau dalam sebuah proses yaug

terus berlangsung secara sistematis. Evaluasi dilakukau untuk

mengukur target atau tujuau yaug dicapai dengau

memperhitungkau situasi, waktu, tempat serta faktor-faktor yaug

menghambat tercapainya program. Dengau kata lain penilaiau

ditujukan untuk melihat sejauh maua program-program dapat

(42)

Dari uraian di atas dapat disimpulkan, bahwa pengelolaan

husemas dilakukan dalam sebuah proses yang terns berlangsung

secara sistematis, dimulai dari perencanaan, pengorganisasian,

pelaksanaan, pengawasan, sampai pada evaluasi.

Dalam melah.'Ukan perenca.TJaan, ada beberapa hal yang perlU

diperhatikan oleh pengelola husemas yaitu dana tersedia, ciri,

masyarakat, daerah jangkauan, sarana atau media, dan teknik yang

akan digunakan dalam mengadakan hubungan dengan masyarakat.

Jika perencanaan tidak memperhatikan hal tersebut, dikhawatirkan

kegiatan tersebut tidak akan mencapai sasaran. Sedangkan dalam

pengorganisasian, pada dasamya semua komponen sekolall adalah

pelaksana hubungan sekolah dengan masyarakat. Oleh karena itu,

tugas-tugas mereka perlU dipahami dan ditata dengan baik, sehingga

penyelenggaraan husemas dapat berjalan efektif dan efesien.

Tahap terakhir dalam pengelolaan husemas adalah evaluasi.

Pada tahap evaluasi husemas dapat di evaluasi atas dna kriteria yaitu

efektifitasnya dan efesiensinya. Evaluasi ini bertujuan untuk

mengukur sejauhmana program kegiatan yang telah dilakukan, dapat

berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan

(43)

A. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelolaan husemas di

SMK YANUSA Pondok Pinang Jakarta dalam meningkatkan pemahaman

orang tua siswa dan masyarakat terhadap keberadaan sekolah.

B. Tempat dan Waktu penelitian

Penelitian tentang pengelolaan hubungan sekolah dengan masyarakat

ini di laksanakan di SMK YANUSA Jakarta yang beriokasi di Jl.H.Saikin

No. 15 Pondok Pinang - Jakarta Selatan. Adapun waktu yang digunakan

dalam penelitian ini dimulai bulan April 2010 sampai dengan selesai, dengan

rincian sebagai berikut:

No Jenis Kegiatan

Pemilihan Judul

2 Konsultasi dengan pembimbing

3 Pendekatan ke sekolah

4 Meminta izin ke sekolah

5 Pengumpulan data

(44)

c.

Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode peneliti<Lll

deskriptif melalui pendekatan kuantitatif dan dilengkapi oIeh pendekatan

kualitatif. Penelitian deskriptif dilakukan dengan menuturkan dan

menafsirkan data yang berkenaan dengan fakta, keadaan, variabeI, dan

fenomena yang terjadi saat penelitian bedangsung dan dijelaskan apa adanya.

D. Populasi dan Telmik Sampling

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Berdasarkan batasan

ini maka dapat ditegaskan bahwa populasi dalam penelitian ini adalah, kepala

sekolah, guru, masyarakat, serta orang tua siswa kelas XI dan XII yang

berjumlah 130 yang terbagi dalam 6 kelas.

SampeI penelitian ini adalah sebagian atau wakil dari populasi yang

diteliti. Sampel yang diambil dari populasi orang tua siswa sebesar 10%

yakni sebanyak 13 orang. Sedangkan sampel yang diambil dari populasi

masyarakat, sebanyak 5 orang sebagai perwakilan dari masyarakat yang lain.

Sehubungan dari populasi guru hanya beljumlah 25 orang, maka diambil

seluruhnya. Sebagaimana pendapat Suharsimi Arikunto menyatakan: "untuk

sekedar perkiraan, maka apabila subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil

semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya

jika subjeknya besar dapat diambiI1O-15% atau 20-25% atau Iebih."]

Adapun teknik penarikan sampeI pada populasi orang tua dan

masyarakat yang digunakan adalah probability sampling, yaitu teknik

penarikan sampeI yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur

(anggota) populasi untuk dipilih menjadi sampeI dalam suatu penelitian.

Sedangkan untuk populasi guru digunakan teknik sensus, karena diambiI

(45)

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data tentang penelitian yang sedang dilakllkan

maka memerlukan tehnik pengumpulan data, agar data yang diperoleh

mudah dianalisa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah

Observasi, Angket dan Wawancara.

a. 0 bservasi

Observasi dilakukan untuk memperoleh data pengelolaan husemas

mengenai pelalcsanaan husemas di SMK Yanusa Pondok Pinang

Jakarta.

b. Wawancara

Wawancara digunakan untuk memperoleh data atau informasi dari

kepala sekolah tentang perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,

pengawasan serta evaluasi husemas, sedangkan informasi dari

masyarakat tentang pemahaman husemas dari tahap pelaksanaan,

pengawasan dan evaluasi husemas di SMK Yanusa Pondok Pinang

Jakarta.

c. Angket

Angket digunakan untuk memperoleh data dariorangtua siswa

tentang pelaksanaan husemas di SMK Yanusa PondokPinang Jakarta.

Sedangkan untuk memperoleh data dari gurutentangperencanlUlIl,

pengorganisasi, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi dalam

menjalin hubungan kerjasama antara sekolah dengan masyarakat,

digunakan angket tertutup. Dimana responden tinggal memilih

jawaban yang telah disediakan dengan memilih jawaban yang paling

tepat pada empat altematifjawaban yang telah disediakan.

d. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data perencanaall dan

progranl kegiatan dalam peiaksanaan husemas, sejarah berdirinya

SMK Yanusa Pondok Pinang Jakarta, data-data siswa,gurudan

(46)

F. Instrumen Penelitian

[image:46.524.55.447.116.680.2]

Instmmen yang digunakan dalam penelitian ini mempakan jenis instrumen yang disusun peneliti untuk mengetahui tingkat keberhasilan pengelolaan husemas dalam meningkatkan eksistensi sekolah tersebut, dengan rincian seperti tertera pada tabel berikut:

TABEL 1

Kisi-Idsi wawancara untul{ kepala sekolah

No Dimensi Indikator Item

1 Perencanaan Membuat program yang baik dan berbeda 1,2,3 dengan sekolah lain

Membuat program kegiatan secara 4,5 sistematis

2 Pengorganisasian Melibatkan seluruh warga sekolah dengan 6 memberikan tanggung jawab sesuai dengan kemampuan

Melibatkan orang tua siswa dan 7,8 masyarakat dalam kegiatan sekolah

Mengkordinasi tugas sesuai dengan 9 kebutuhan

3 Pelaksanaan Melaksanakan tanggung jawab yang 10,11 diberikan secara profesional

Memanfaatkan sumber daya secara 12,13 optimal

4 Pengawasan Mengawasi kegiatan yang sedang 14 berlangsung

(47)

TABEL2

Kisi-kisi angket untuk guru

Kisi-kisi angket juga akan disebarkan kepada gum di SMK Yauusa

Pondok Pinang Jakarta, adapun kisi-kisisnya adalah sebagai berikut:

No Dimensi Indikator Item

1 Perencanaan Ikut serta dalam pembuatan 1,2,3,4

program yang ada di sekolah

2 Pengorganisasian Terlibat dalam pelaksanaan program 5,6

kegiatan sekolah

3 Pe1aksanaan Bertanggung jawab terhadap tugas 7,8,9,10,11,12,

yang diberikan 13,14,15,16,17

Menggunakan sarana dan prasarana 18,19,20

yang ada

4 Pengawasan Mengawasi kegiatan yang 21,22,23,24

berlangsung

5 Evaluasi Menilai keberhasilan program 25,26,27,28,29,30

kegiatan

TABEL3

Kisi-kisi wawancara untuk masyarakat sekitar sekolah

Selain kisi-kisi pedoman wawaucara dengau kepala sekolah, penulis

juga menuliskau kisi-kisi wawaucara yaug akan ditauyakan laugsung kepada

masyarakat yang ada di sekitar lingkungau sekolah.

No Dimensi Indikator Item

1 Pelaksanaan Terlibat dalam program kegiatan sekolah 1,2,3

2 Pengawasan Mengawasi kegiatan yang berlangsung 4,5

(48)

TABEL4

Kisi-kisi angket nntnk orang tna siswa

Adapun kisi-kisi untuk angket yang disebarkan kepada responden

tidaklah berbeda dengan kisi-kisi wawancara yang diberikan kepada

masyarakat dan ketua osis, adapun kisi-kisinya adalah sebagai berikut.

No Dimensi Indikator Item

1 Pelaksanaan Terlibat dalam program kegiatan 1,2,3,4,5,6,7,

sekolah 8,9,10,11,12

2 Pengawasan Mengawasi kegiatan yang berlangsung 13,14,15

3 Evaluasi Menilai keberhasilan program kegiatan 16,17,18,19,20

G. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data

1. Teknik: PengelolaaD Data

Setelah data dikumpulkan dengan lengkap dari lapangan, langkah

selanjutnya adalah pengolahan. Pada tahap ini data dikerjakan dan

dimanfaatkan sehingga dapat menyimpulkan kebenaran-kebemaran yang

dapat dipakai untuk menjawab persoalan-persoalan yang diajukan

penelitian.

Data yang terkumpul melalui angket akan diolah terlebih dahulu

melalui langkah-Iangkah sebagai berikut:

1. Editing, yakui memeriksa jawaban daftar pertanyaan yang diserahkan

oleh responden dengan tujuan untuk menentukan validitas jawaban

responden.

2. Skoring, setelah penulis mengolah data ke dalam tabel distribusi

frekuensi selanjutnya di interprestasikan.

3. Tabulasi, yaitu angket yang valid diolah ke dalam tabel distribusi

frekuensi dan ditentukan presentasinya.

2. TelmikAnalisisData

(49)

tersebut dapat dipahami oleh peneliti dan juga orang lain yang ingin

mengetahui hasil penelitian tersebut dengan menggunakan analisa data

statistik distribusi frekuensi dengan rumus:

p]セクャooE

N

Keterangan :

P = Angka presentase untuk setiap jawaban

F = Frekuensi setiap jawaban

N = Jumlah frekuensi (Number of Cases)

(50)

Nurussa'adatain. SMK Yanusa bergerak dalam bidang bisnis dan

manajemen, didirikan pada tahun 1985, dengan tiga jurusan yaitu

Akuntansi, Administrasi Perkantoran dan Penjualan. SMK Yanusa

memiliki gedung sekolah sendiri yang letaknya strategis di kawasan

Pondok Pinang seluas 1.200 M2, baik untuk kegiatan proses pembelajaran

dan praktik baik kurikuler maupun ekstrakurikuler.

Menurut kepala sekolah didirikannya SMK Yanusa Pondok Pinang

Jakarta, karena adanya kebutuhan masyarakat akan sekolah kejuruan di

bidang manajemen dan bisnis yang sangat tinggi.! Untuk tetap menjalin

hubungan baik dengan masyarakat perlu adanya husemas, karena

keterbatasan biaya, husemas di SMK Yanusa di bawah pimpinan kepala

sekolah dan dibantu oleh wakil bidang kurikulum juga guru-gum yang ada

di SMK Yanusa.

Husemas di sekolah ini tidak masuk di dalam struktur organisasi

sekolah. Dari hasil wawancara dengan kepala sekolah, terungkap bahwa

husemas sangat penting bagi setiap lembaga pendidikan. Saat ini, husemas

tidak hanya ada pada sekolah negeri saja. Akan tetapi, sekolah-sekolah

swasta juga sudah banyak yang menerapkan program husemas. Tujuan

diadaka.'1llya program kegiatan husemas, untuk mengajak masyarakat ikut

(51)

Pihak sekolah mempersiapkan peserta didik untuk siap kerja, lulusan

yang dihasilkan oleh sekolah ini dapat langsung terjun ke dunia kerja dan

menjawab tantangan masa depan agar tidak ada lagi pengangguran. Oleh

karena itu, selain kepala sekolah menyelenggarakan hubungan sekolah

dengan orang tua siswa, kepala sekolah juga membina hubungan

kerjasama antar sekolah dan Dunia Usaha (DU)IDunia Industri (Dr) serta

instansi Pemerintah, memberikan informasi tentang sekolah kepada DUIDI

dan masyarakat, mengadakan konsuItasi dengan DU/DI supaya pihak

sekolah dapat mempersiapkan siswa sesuai dengan kebutuhan.

SMK Yanusa selama ini telah berkerjasama dengan Dunia Usaha atal1

Dunia Industri yang cukup berada di lingkungan sekolah di Jakarta,

seperti: PT. Tempo, PT. ASURANSI UMUM BUMI PUTERA MUDA

1967, dan Instansi Pemerintah. Kerjasama ini akan terus dikembangkan

dengan Dunia Usaha atau Dunia Industri lain, bentuk kerjasamanya berupa

Praktek Kerja Industri (pRAKERIN). Untuk menunjangkeberhasilan

tersebut, sekolah perIu meningkatkan kualitas dan kuantitas jumlah siswa.

Saat ini SMK Yanusa Pondok Pinang Jakarta memiliki jmnlah siswa

dengan rincian kelas X terdapat 3 kelas yang berjumlah 60 siswa,kelas XI

terdapat 3 kelas yang berjumlah 48 siswa, dan kelas XIIberjumlah 82

siswa. Menurut kepala sekolah, animo siswa barn yang mela1ljutkan di

SMK Yanusa cukup tinggi.

Demi terIaksananya program husemas, kepala sekolah melibatkan

seluruh guru dan k

Gambar

gambaran yangjelas tentang sekolah yang bersangkutan.
TABEL 1Kisi-Idsi wawancara untul{ kepala sekolah
TerlibatTABEL9 aktif dalam pembuatan program
TABEL 11Pelaksanaan program
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sementara di Korea Selatan, kreatifitas yang terjadi beberapa tahun terakhir dalam aktifitas musik dan film televisinya memang terkesan ‘menjiplak’ industri serupa

Hepar dibungkus oleh kapsula jaringan ikat tipis yang berkembang baik yaitu kapsula Glisson yang di dalamnya terdapat pembuluh darah kecil. Kapsula menebal sekeliling

In order to provide more information about the typical features of political speech for those who are interested in public speaking and for those who want to

1) Standar dan sasaran kebijakan, standar dan kebijakan pada dasarnya adalah apa yang hendak dicapai oleh program atau kebijakan, baik yang berwujud maupun tidak,

(2) Untuk mengetahui apakah peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa dengan model pembelajaran guided discovery dengan media question cards bervisi SETS

Analisis data yang digunakan untuk melihat hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar adalah dengan menggunakan korelasi bivariate dari rumus Product Moment

Plot pada stasiun pertama diletakkan dari bibir pantai pada jarak 10 meter dari satu plot ke plot berikutnya dengan arah tegak lurus dari garis pantai sampai ke plot

Dengan demikian, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa setiap siswa pasti memiliki kelebihan pada bidang tertentu.. Howard Gardner, seorang pakar psikologi dari