RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI
Nama : Antonius Ryan Adiputra
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Tempat, Tanggal Lahir : Pematang Siantar, 28 Oktober 1991
Agama : Khatolik
Alamat : Jl.Senam Indah 3 No.6 Arcamanik Bandung
Telepon : 085721995373
Email : flairphantom@gmail.com / ryzeenvadart@gmail.com
PENDIDIKAN
1997-2003 : SD Santo Agustinus, Bandung
2003-2006 : SMP Santo Agustinus, Bandung
2006-2009 : SMA Sumatra 40, Bandung
KEMAMPUAN
1. Kemampuan menggunakan software untuk keperluan illustrasi dan painting (Adobe Photoshop, Paint Tool SAI, dan Adobe Illustrator)
Laporan Pengantar Tugas Akhir
PERANCANGAN MEDIA INFORMASI MENGENAL KEUNIKAN HEWAN LOBSTER AIR TAWAR
DK 38315/Tugas Akhir Semester II 2012/2013
Oleh :
Antonius Ryan Adiputra
51909018
Program Studi Desain Komunikasi Visual
FAKULTAS DESAIN
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa.
Karena berkat karunia-Nyalah penulis dapat menyelesaikan laporan pengantar tugas
akhir yang berjudul “Perancangan Media Informasi Mengenal Keunikan Hewan: Lobster Air Tawar” sebagai salah satu syarat ujian sidang guna memperoleh gelar Sarjana Desain jenjang Strata 1 Program Studi Desain Komunikasi Visual di
Universitas Komputer Indonesia.
Penulis menyadari dalam penyusunan laporan penelitian ini masih jauh dari
sempurna, mengingat terbatasnya waktu, data yang diperoleh, dan kemampuan
menulis yang terbatas, sehingga dalam penyusunannya penulis tidak luput dari
kesalahan. Untuk itu penulis mengharapkan saran serta kritik yang dapat dijadikan
perbaikan dan peningkatan kualitas di masa mendatang.
Semoga segala kekurangan dan keterbatasan dalam Laporan Tugas Akhir ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya untuk penulis sendiri dan umumnya
bagi semua pihak yang membaca laporan ini.
Bandung, 27 Juli 2013
vii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... i
SURAT KETERANGAN HAK EKSKLUSIF ... ii
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
BAB II MENGENAL KEUNIKAN HEWAN LOBSTER AIR TAWAR II.1 Lobster Air Tawar ... 4
BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan ... 11
III.1.1 Pendekatan Komunikasi ... 14
III.1.2 Strategi Kreatif ... 18
III.1.3 Strategi Media ... 18
III.1.4 Strategi Distribusi ... 19
viii
III.2.1 Format Desain ... 21
III.2.2 Tata Letak(Layout) ... 21
III.2.3 Tipografi ... 23
III.2.4 Illustrasi ... 26
III.2.6 Warna ... 40
BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA IV.1Buku Informasi Pop Up ... 43
IV.1.1 Media ... 43
IV.1.2 Teknis Produksi Media ... 43
IV.2 Media Promosi ... 47
IV.2.1 Poster ... 47
IV.2.2 Mini X-Banner ... 48
IV.2.3 Tempat Minum ... 48
IV.2.4 Tempat Pensil ... 49
IV.2.5 Penggaris Kertas ... 50
IV.2.6 Pin ... 51
IV.2.7 Stiker Bulat ... 51
IV.2.8 Buku Saku ... 52
DAFTAR PUSTAKA ... 53
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Lukito,A., & Prayugo, S. (2007). Panduan Lengkap Lobster Air Tawar. Jakarta: Penebar Swadaya.
Coldiron, D. (2010). Crayfish. Minnesota:ABDO.
Grimm,P.W. (2000). Crayfish. Minnesota: Lerner Publication.
Smiciklas,M. (2012). The power of Infographics: Using Pictures to Communicate and Connect with Your Audience and Customers. USA: Que Publishing.
Steer,D. (2007). Snappy Little Monster. UK: Erlangga for Kids.
Wiyanto,R.H., & Hartono, R. (2006). Merawat Lobster Hias di Akuarium. Jakarta: Penebar Swadaya.
Website
Anonim. (2012). Cara Budidaya Lobster Air Tawar Tersedia di: http://caraberternak.com/cara-budidaya-lobster-air-tawar/
[4 Juli 2012]
Hadi, A. (2011). Lobster Air Tawar (Cherax Quadricarinatus). Tersedia di: http://fishtawar.blogspot.com/2011/11/biologi-lobster-air-tawar-klafikasi-dan.html
[17 November 2011]
O-FISH.(2011). Lobster Air Tawar, Crayfish.Tersedia di: http://o-fish.com/Crayfish/crayfish.php
[2011]
Listianingsih,W. (2013). Nikmatnya Sensasi Memelihara Crayfish. Tersedia di: http://www.agrina-online.com/show_article.php?rid=14&aid=4113
[21 Januari 2013]
Narasumber
Rikky Candra P (Peternak Lobster)
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Hewan air adalah hewan yang bertempat tinggal di air, sebagian besar
hewan tersebut bernafas melalui insang. Hewan air dibedakan menjadi dua jenis,
yaitu air laut dan air tawar. Hewan laut berhabitat di laut dan hewan air tawar
berhabitat di sungai, danau dan rawa-rawa. Manusia memanfaatkan hewan air
sebagai komoditas pangan dan hewan hias akuarium, selain ikan maka terdapatlah
pula lobster. Lobster adalah hewan jenis udang-udangan yang hidup di air laut dan
air tawar. Terdapat berbagai macam bentuk dan warna pada jenisnya. Hewan
lobster termasuk 500 jenis dari keluarga Astacidae, Parastacidae dan Cambaridae. Mereka tersebar di seluruh dunia mulai dari Australia, New Zealand, Papua, Amerika, Jepang, China, Madagaskar, Amerika dan Eropa. Hewan ini dapat
menjadi hewan hias akuarium karena warna-warna dan bentuknya yang indah.
Selain itu banyak orang yang mengetahui bahwa lobster hanya hidup di laut
sedangkan jenis lobster air tawar banyak macamnya dan lebih mudah didapatkan.
Di Indonesia khususnya Bandung lobster yang banyak ditemui adalah jenis
Cherax quadricarinatus (red claw), Procambarus Clarkii, dan Cambarelus
patzcuarensis (mini Mexico), jenis-jenis lobster ini banyak ditemui di pasaran
karena harganya yang terjangkau. Lobster memiliki beberapa keunikan yaitu
berganti kulit semasa hidupnya atau molting karena seiring dengan perkembangan tubuhnya, cangkang lobster tidak ikut berkembang, maka cangkang keras lobster
harus diganti dengan yang baru. Selain itu lobster memiliki kemampuan
regenerasi yaitu kemampuan untuk menumbuhkan kembali organ tubuh yang terputus atau rusak. Hewan lobster memiliki enzim telomerase yaitu enzim yang membuat lobster tidak pernah tua dan dapat hidup abadi secara biologis, yang
artinya hewan lobster dapat hidup abadi jika tidak di mangsa predator atau
terserang oleh virus.
Penggemar hewan air adalah orang yang berasal dari segala usia, dari yang
2 dipelihara oleh para penggemar hewan air, selain itu lobster air tawar berbeda
dengan ikan peliharaan, bedanya lobster dapat dikembangbiakan dengan mudah
dan memiliki keunikan yang tidak dimiliki oleh ikan peliharaan. Sekali bertelur,
lobster dapat menghasilkan puluhan bahkan ratusan anakan sehingga terkadang
para pemelihara hewan tersebut memberikan lobster tersebut ke rekannya dan
bahkan menjualnya. Ragam warna dari lobster dapat menjadi pilihan menarik bagi
penggemar hewan air, namun ukuran lobster dapat menjadi kendala bagi
penggemar hewan air yang masih berusia muda karena hewan tersebut dapat
mencapit. Memelihar hewan air seperti lobster dapat dikenalkan kepada anak usia
dini, dikarenakan memelihara hewan tersebut sangat mudah dan dapat
berkembang biak. Bagi anak penggemar hewan air, hewan lobster dapat menjadi
nilai lebih karena mempunyai keunikan yang dapat dipelajari secara langsung di
akuariumnya, seperti berganti kulit (molting) dan menumbuhkan kembali organ
tubuh yang rusak. Lobster adalah hewan yang unik dipelihara, gampang dipelihara
dan memiliki warna yang indah, demikian pernyataan Slamet pemilik usaha ikan
Pondok Air di dalam artikel tabloid Agrina. Selain itu anak dapat
mengembangkan nilai-nilai moral seperti empati, bertanggung jawab dan menjaga
kebersihan dengan memelihara hewan. Anak dapat dikatakan sukses jika lobster
tersebut dapat berkembang biak dengan baik. Terdapat bermacam-macam jenis
lobster air tawar dan lobster spesies Cambarelus patzcuarensis sangat cocok
dipelihara anak karena ukurannya lebih kecil dari lobster normal sekitar 3 – 5 Cm ,sehingga capitnya tidak melukai anak dan tidak membutuhkan tempat yang besar.
Meskipun demikian di media informasi yang beredar ditemukan bahwa
lobster air tawar sebagian besar digunakan sebagai komoditas konsumsi, padahal
terdapat lobster air tawar dapat menjadi hewan penghias akuarium karena
keunikan dan keindahan warnannya. Sebagian anak-anak penggemar hewan air
tidak mengetahui bahwa lobster air tawar dapat menjadi hewan peliharaan yang
unik dan mudah berkembang biak. Sedikitnya media informasi secara visual juga
menyulitkan para penggemar hewan air untuk mengetahui hewan peliharaan
3 Dengan adanya kondisi yang terjadi saat ini, maka dibutuhkan
perancangan media informasi yang menarik bagi penggemar hewan air usia dini.
Media informasi diharapkan dapat menjadi panduan untuk merawat sekaligus
pengetahuan mengenai keunikan hewan tersebut.
1.2. Identifikasi Masalah
Masalah yang dapat disimpulkan mengenai media informasi mengenal
keunikan hewan lobster air tawar, yaitu:
1. Penggemar hewan air usia dini tidak mengetahui tentang keunikan lobster.
2. Terdapat ketidaktahuan dari anak-anak penggemar hewan air bahwa ada jenis
lobster yang dapat hidup di air tawar.
3. Kurangnya media informasi tentang pengetahuan lobster air tawar bagi
kalangan pecinta hewan air terutama anak-anak.
1.3. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dapat disimpulkan rumusan masalah
mengenai media informasi mengenal keunikan hewan lobster air tawar, yaitu:
1. Bagaimana cara menyampaikan bahwa lobster adalah hewan air tawar yang
unik dan menarik untuk anak.
2. Bagaimana cara agar anak pecinta hewan air berminat dan tertarik dengan
hewan lobster air tawar.
1.4. Batasan Masalah
Batasan masalah ditekankan pada keunikan lobster air tawar untuk anak di
usia 10-12 tahun yang gemar memelihara dan menyukai hewan air tawar.
1.5. Tujuan Perancangan
Adapun tujuan dari perancangan media informasi ini adalah:
1. Anak pecinta hewan air mendapatkan pengetahuan tentang hewan lobster air
tawar.
4
BAB II
MENGENAL KEUNIKAN HEWAN LOBSTER AIR TAWAR
2.1 Lobster Air Tawar
Lobster air tawar merupakan bagian dari 500 jenis keluarga Astacidae, Cambaridae, dan Parastacidae. Mereka tersebar di seluruh dunia mulai dari Australia, New Zealand, Papua, Amerika, Jepang, China, Madagaskar, Amerika dan Eropa. Di masyarakat hewan ini menjadi perhatian hanya di bidang pangan,
oleh predator dan virus. Keunikan lain yang tedapat pada lobster air tawar adalah
bahwa lobster air tawar dapat menumbuhkan kembali organ tubuhnya yang
terputus atau rusak akibat diserang oleh predator atau sesama jenisnya. Lobster
terkadang adalah binatang kanibal yang menyerang sesama jenisnya, mereka aktif
berburu hewan kecil seperti ikan dan plankton di saat malam hari, maka mereka
disebut juga hewan nocturnal. Lobster adalah hewan teritorial yang artinya menjaga daerah kekuasaannya, pejantannya akan saling menyerang dengan
capitnya jika berpapasan. Robbie Wilson seorang dosen biologi dari Universitas
Queensland berkata “besarnya capit lobster tidak menjamin besar kekuatannya
saat mencapit, binatang ini mempunyai capit yang besar hanya untuk menakuti
lawannya, semakin besar capit yang dimiliki semakin besar pula kesempatannya
untuk menang”. Teori ini disimpulkan karena lobster yang memiliki capit yang
besar tidak memiliki otot yang sebanding dengan besar capitnya sedangkan capit
yang kecil dapat memiliki otot yang sebanding dengan ukuran capitnya, tetapi jika
memiliki capit yang kecil maka lobster tersebut akan lebih sering kalah karena
takut dengan lobster bercapit besar dan kehilangan organ tubuhnya. Saat lobster
kehilangan organ tubuhnya terutama capit yang biasa digunakan untuk bertarung,
5 capitnya tumbuh kembali, sedangkan menumbuhkan organ tubuh dengan
sempurna membutuhkan waktu yang lama.
2.2 Lobster Cambarellus patzcuarensis
Sesuai dengan namanya, lobster ini berasal dari Mexico dan ditemukan di
Danau Patzcuaro, nama lainnya adalah Cambarellus patzcuarensis. Yang menarik dari lobster ini adalah karena bentuknya kecil tidak seperti lobster pada umunya,
kira 2,5 – 4 Cm. Lobster ini pun hidup di air tawar dan pemeliharaannya lebih
mudah dari lobster biasa. Lobster ini sangat cocok dipelihara oleh anak karena
mempunyai capit yang kecil sehingga tidak akan melukai tangan anak. Cara
membedakan jenis kelamin lobster ini adalah dengan melihat warnanya, warna
lobster jantan lebih pudar daripada warna betina dan lobster jantan memiliki kaki
kecil di belakang kaki terakhirnya sedangkan betina memiliki lubang atau
cekungan di antara kaki terakhirnya. Terdapat beberapa variasi warna dari lobster
ini, warna oranye dengan dua buah garis oranye kemerahan di punggungnya dan
warna bening kebiruan dengan dua buah garis hitam kebiruan di punggungnya.
Anak sangat cocok untuk memelihara lobster jenis ini karena capitnya
tidak dapat menyakiti jari anak sebab ukuran capitnya yang kecil dan lobster ini
pun mempertahankan dirinya dengan cara meluncur ke belakang dengan ekornya.
Kelebihan dari lobster ini untuk anak ukurannya yang kecil sehingga mudah dan
aman dipelihara. Anak dapat belajar banyak dari keunikan lobster, lobster
mempertaruhkan nyawanya saat molting atau berganti kulit dan kejadian ini berlangsung selama hidupnya karena lobster tumbuh besar dengan berganti kulit,
dari hal ini anak mendapat pelajaran bahwa manusia dapat mengambil pelajaran
moral dari lobster yaitu dapat berubah menjadi lebih baik dengan meninggalkan
kebiasaan buruk yang lama dan berganti dengan kepribadian yang baru yang lebih
baik lagi.
Berikut adalah klasifikasi ilmiah Lobster Mini Mexico:
Kerajaan : Animalia
Filum : Arthropoda
6 Kelas : Malacostraca
Ordo : Decapoda
Suku : Cambaridae
Genus : Cambarellus
Spesies : Cambarellus patzcuarensis
Gambar II.1 Lobster mini Mexico
Sumber : http://www.geocities.jp/ideryusei/20071130PracticalFishkeeping.htm
Gambar II.2 Lobster Mexico jantan
7 Gambar II.3 Lobster Mexico betina
Sumber : http://blog.aquabluedistribution.com.au/?p=191
2.3 Penyebaran Lobster Air Tawar
Lobster air tawar Astacidae dan Cambaridae tersebar dibelahan dunia
utara,sedangkan Parastacidae menyebar di dunia bagian selatan, seperti Australia,
Indonesia bagian timur, Selandia Baru, dan Papua Nugini. Berdasarkan penelitian
dan kajian ilmiah diketahui bahwa habitat alam lobster air tawar adalah danau,
rawa, atau sungai yang berlokasi didaerah pegunungan. Disamping itu, diketahui
pula bahwa lobster air tawar bersifat endemik karena terdapat spesifikasi pada
spesies lobster air tawar yang ditemukan di habitat alam tertentu. Procambarus
Clarkii adalah lobster spesies Cambaridae yang berasal dari Amerika Utara, di
Lousiana dan di Delta Missisippi. P. Clarkii asalnya memiliki tubuh dominan
merah, oleh karena itu mereka sering disebut juga red swamp crayfish atau lobster rawa merah. Lalu P.Clarkii juga mempunyai spesies lain dengan warna berbeda
yaitu biru, oranye dan putih. Berbeda dengan P. Clarkii, lobster air tawar jenis
Cherax berasal dari Australia dan memiliki warna-warna yang lebih rumit.
Berdasarkan namanya, dwarf Mexico Crayfish berasal dari Mexico, tepatnya di
Danau Patzcuaro. Lobster ini adalah lobster yang kecil sehingga sangat aman
untuk dipelihara karena mempunyai capit yang kecil yang tidak menjangkau jari.
2.4 Keunikan dari Hewan Lobster
Hewan lobster adalah hewan yang tidak banyak mendapat apresiasi di
8 menarik yang bisa dipelajari dari hewan lobster. Hal menarik itu adalah bahwa
lobster dapat menumbuhkan kembali organ tubuh yang putus dan rusak dengn
sempurna setelah berganti kulit sebanyak tiga kali, hal ini disebabkan oleh enzim
telomerase yang dapat memperbaiki DNA yang rusak. Enzim telomerase juga
menyebabkan lobster tidak akan menua shingga dapat hidup puluhan tahun, tetapi
hal itu jarang terjadi karena lobster berada di rantai makanan paling rendah
sehingga keberadaannya menjadi incaran predator. Terdapat fakta unik tentang
lobster saat sedang bertarung memperebutkan kekuasaan dengan lobster lainnya,
lobster cenderung menunjukan capitnya bukan untuk mencapit lawannya namun
menakutinya dengan ukuran capitnya, peraturan lobster saat bertarung adalah
capit yang terbesarlah yang akan menang meskipun capit besar bukanlah capit
yang dapat mencapit dengan kuat. Terdapat dua jenis lobster berdasarkan
habitatnya yaitu lobster laut dan lobster air tawar, perbedaan yang besar adalah
bahwa lobster air tawar dapat di budidayakan sedangkan lobster laut tidak, hal ini
dikarenakan lobster laut hanya dapat berkembang biak di habitatnya secara
langsung. Terdapat banyak keunikan yang dapat dipelajari dari lobster dan dapat
menambah wawasan tentang lobster.
2.5 Hasil Penelitian Terkait Lobster Air Tawar dan Anak
Hewan peliharaan merupakan hal yang sangat umum bagi masyarakat,
mulai dari yang muda sampai yang tua dapat memeliharanya. Umumnya hewan
peliharaan yang dipelihara adalah kucing, anjing, burung dan ikan. Namun ada
juga sebagian orang yang memelihara hewan air seperti ikan. Untuk penggemar
hewan air berusia 10 - 12 tahun memelihara hewan air adalah hal yang menarik
bagi mereka karena inilah usia dimana seorang anak sudah dapat berpikir logis
kepada sesuatu yang konkrit (tahap konkrit operasional), pada umur ini anak akan
beralih kepada tahap yang lebih tinggi (formal operasional) pada umur 12 tahun
ke atas dimana rasa tanggung jawab dan kedewasaannya sudah jauh berkembang.
Target audiens dipilih pada umur 10-12 tahun agar memiliki pengetahuan tentang
hewan lobster air tawar sejak dini, sehingga mempunyai peluang untuk memiliki
9 Dari sekian banyak hewan air maka dipilihlah lobster air tawar. Lobster air
tawar berbeda dengan lobster laut karena dapat berkembang biak di luar
habitatnya seperti di dalam akuarium dan lobster laut tidak dapat berkembang
biak selain di habitatnya, yaitu laut. Lobster air tawar adalah hewan yang unik
dibandingkan dengan hewan air tawar lainnya sehingga menarik untuk dipelajari.
Bagi penggemar hewan air tawar maka lobster air tawar adalah hewan yang cocok
untuk alternatif peliharaan karena terdapat banyak keunikan dari hewan ini serta
mudah dipelihara. Lobster air tawar adalah hewan yang mudah dipelihara
sehingga cocok untuk anak, proses pemeliharaannya tidak rumit dan dapat dapat
di praktekan dengan mudah.
2.6 Media Informasi
Media informasi dijabarkan menjadi media dan informasi, media menurut
Menurut Donald P. Ely dan Vernon S. Gerlach, media itu berwujud grafik, foto,
alat mekanik, dan elektronik yang digunakan untuk menangkap, memproses serta
menyampaikan informasi. Pengertian informasi menurut Raymond Mc.Leod
adalah data yang telah diolah dan memiliki arti bagi si penerima dan bermanfaat
bagi pengambilan keputusan saat ini atau mendatang. Jadi kesimpulannya media
informasi adalah penyampaian informasi dalam bentuk data yang telah diolah dan
memiliki arti bagi si pembaca dalam bentuk grafik, foto, alat mekanik, dan
elektronik. Media informasi yang akan dibuat pada proyek ini adalah buku.
Di dalam media informasi buku tersebut ditambahkan juga pop up, pop up
adalah bagian dari buku yang dapat bergerak atau memiliki unsur tiga dimensi,
tekniknya adalah dengan cara melipat kerta dengan sedemikian rupa sehingga
pada saat buku dibuka maka akan terlihat kertas akan berdiri. Unsur ini
ditambahkan agar pembaca anak - anak mendapat pengalaman visual yang
menarik dengan membaca buku tersebut.
2.7 Kesimpulan dan Solusi
Berdasarkan penjabaran-penjabaran dan riset data hasil penelitian
10 bahwa. Lobster mini mexico (Cambarellus patzcuarensis) memiliki keunikan dan
pembelajaran bagi anak pecinta hewan air. Salah satu keunikan dari lobster adalah
mempunyai daur hidup yang unik. Media hiburan elektronik untuk anak semakin
berkembang pesat sehingga anak lebih menyukai bermain dengan hal-hal itu dan
pada akhirnya anak tidak dapat berkembang, maka dibutuhkanlah kegiatan positif
melalui media yang bermanfaat bagi anak untuk memperluas pengetahuannya.
Dengan kondisi demikian dibutuhkan media yang menarik bagi anak-anak
untuk belajar. Media tersebut berkaitan dengan visual dan tidak banyak tulisan,
tiap penjelasan disertai dengan gambar agar anak lebih paham dan mengerti
11
BAB III
STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL
3.1 Strategi Perancangan
Strategi didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana yang
berfokus pada tujuan jangka panjang, disertai penyusunan suatu cara atau upaya
bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai. Permasalahan yang ditemukan
mengenai lobster air tawar yaitu tidak adanya media informasi yang mudah
dipahami oleh anak-anak pecinta hewan air khususnya di Indonesia, yang
menyebabkan ketidaktahuan anak-anak mengenai lobster air tawar yang
merupakan hewan unik yang dapat menjadi alternatif untuk dipelihara. Sehingga
dibutuhkan perancangan media informasi mengenal keunikan hewan lobster air
tawar sebagai media informasi bersifat informatif dengan tujuan untuk
menginformasikan segala hal berkenaan dengan lobster air tawar sekaligus
keunikan dan cara memeliharanya. Yang pada akhirnya bertujuan untuk
memberikan informasi dan kegiatan positif pada anak dengan memelihara hewan.
Adapun pemilihan target audiens dari buku informasi mengenal keunikan
lobster dipandang dari segi demografis, psikografis, dan geografis. Selain itu
sebagai tambahan, dicantumkan pula SWOT dan 5W+1H. Datanya adalah sebagai
berikut:
a. Demografis
● Usia : 10 – 12 tahun
Menurut Jean Piaget seorang ahli psikologis, pada tahapan usia 8-13 tahun
anak sudah mampu melakukan penalaran logis menggantikan pemikiran
intuitif sejauh pemikiran dapat diterapkan pada contoh yang spesifik atau
konkrit. Selain itu pada tahapan usia ini anak sudah bisa menganalisa
maksud dari sebuah pesan, mampu mengidentifikasi unsur penting dari
suatu cerita seperti tempat, waktu, dan permasalahan. Selain itu pada
tahapan usia ini anak sudah mampu memahami jenis tulisan bergaya narasi
12 ● Status ekonomi sosial : menengah
Target anak dengan status ekonomi sosial menengah dipilih karena buku
informasi pop up mengenal keunikan lobster dibuat dengan teknik yang rumit sehingga harga penjualan juga relatif mahal.
● Jenis Kelamin : Laki – laki dan perempuan ● Pendidikan : Sekolah Dasar
b. Psikografis
Anak-anak penggemar hewan air
Anak-anak yang belum mengetahui tentang lobster air tawar
Anak-anak yang menyukai buku informasi bergambar menarik
Anak yang memiliki kepekaan intelektual yang tinggi, suka mengadakan eksplorasi, diliputi perasaan ingin tahu, dan amat berminat terhadap segala
sesuatu yang terjadi di sekelilingnya.
c. Geografis
Pemilihan target audiens berdasarkan geografis ditujukan kepada anak-anak
di wilayah Indonesia.
d. Target sekunder
Target sekunder adalah orang tua dari anak berusia 10 – 12 tahun.
e. 5W+1H
What
● Buku Informasi dengan tambahan pop up berwawasan tentang keunikan Lobster Air Tawar untuk anak.
Who
● Anak SD usia 10 - 12 tahun yang menyukai hewan air tawar atau penggemar hewan air tawar.
Why
● Agar anak dapat memperoleh wawasan lebih tentang hewan dan mendapatkan manfaat dari memelihara hewan kegemarannya.
● Hewan lobster dapat digali sehingga memunculkan fakta dan keunikan tentang lobster yang menarik untuk dipelajari.
13 ● Pecinta hewan air memiliki pilihan alternatif untuk hewan unik yang
dipeliharanya
When
● Saat liburan sekolah. Karena di saat liburan sekolah anak-anak dapat meluangkan waktu untuk melakukan aktifitas lain selain tugas-tugas
sekolahnya.
Where
● Di toko buku dan perpustakaan sekolah. How
● Dengan media buku informasi dengan tambahan pop-up, anak-anak dapat lebih tertarik untuk membaca dan mempelajari hal-hal menarik tentang
lobster.
h. SWOT
Strength
Anak lebih mudah menambah wawasannya dengan media visual, selain itu
bisa mempraktekannya dengan memelihara hewan tersebut. Banyak manfaat
positif dari memelihara hewan.
Weakness
Mahalnya buku pop up dan orang tua masih menganggap hewan lobster adalah hewan berbahaya yang tidak boleh dipelihara anak karena capitnya.
Selain itu adalah buku yang terdiri dari konstruksi kertas yang dapat rusak
jika tidak dirawat dengan baik tidak seperti media elektronik.
Opportunity
Dengan banyaknya buku cerita bergambar anak yang hanya membahas
tentang cerita tanpa edukasi maka buku ini dapat menjadi alternatif untuk
buku pelajaran anak SD karena lebih mengungkapkan informasi secara
14 Thread
Ada media lain yang tidak kalah menarik, yaitu media informasi yang beredar
melalui gadget (Ipad dan tablet).
3.1.1 Pendekatan Komunikasi
Strategi komunikasi yang akan dibuat adalah melalui buku
informasi dengan tambahan pop up yang lebih banyak berisi dengan visual. Tujuan dari dipilihnya buku informasi dengan tambahan pop up
adalah bahwa anak lebih suka dengan hal yang lebih banyak menggunakan
media visual dibandingkan dengan membaca tulisan penuh sehalaman, di
karenakan imajinasi anak berumur 10 – 12 tahun masih aktif sehingga
dapat menjadi daya tarik anak untuk membaca buku tersebut.
Dalam strategi perancangan media informasi buku tentang
Mengenal dan memelihara hewan lobster untuk anak adalah menggunakan
bahasa visual dan verbal.
a) Visual
Bahasa visual yang akan digunakan adalah menggunakan gaya visual
pop-up. Dengan menambahkan gambar karakter lobster dengan gaya
kartun agar lebih menarik.
Gaya visual akan dibuat berdasarkan referensi gambar di bawah ini:
Gambar III.1 contoh pop up buaya
Sumber :
http://library.bowdoin.edu/arch/exhibits/popup/images/full/AfAnimalGiants150.j
15 Di atas ini adalah referensi buku pop-up tentang kehidupan buaya, pop up ini dibuat dengan teknik keluar dari frame buku. Pop-up adalah jenis buku atau kartu yang didalamnya terdapat lipatan gambar yang
di potong dan muncul membentuk lapisan tiga dimensi ketika
halamannya dibuka. Menurut Ellen G.Kreiger Rubin yang adalah
seorang profesional dan pengamat paper enginering, pop up adalah sebuah ilustrasi yang ketika halaman tersbut dibuka, ditarik, atau
diangkat, akan timbul tingkatan dengan kesan tiga dimensi. Di
samping pop up tersebut terdapat tulisan yang menjadi isi dari halaman tersebut. Halaman tersebut bersambung antara halaman kiri
dan halaman kanan agar pop-up dapat bekerja dengan baik.
Gambar III.2 contoh pop up binatang prasejarah
Sumber :
http://abitofbeesknees.blogspot.com/2011/10/robert-sabuda-pop-up-books-for-your.html
Di atas adalah referensi pop-up tentang binatang prasejarah, pop-up
ini seperti papercraft karena objek yang ditampilkan hampir seperti objek aslinya, selain itu di dalam halaman terdapat halaman kecil yang
16 Buku informasi Mengenal Keunikan Lobster air tawar akan dibuat
seperti referensi-referensi di atas secara visual, agar lebih menarik dan
tidak terkesan membosankan.
b) Verbal
Bahasa verbal yang akan dilakukan adalah dengan cara si karakter
lobster yang menjelaskan kepada pembaca dengan gaya bahasanya.
Gambar III.4 contoh pop up huruf
Sumber : http://img1.etsystatic.com/000/0/6310311/il_340x270.360486101.jpg
Di atas adalah gambar dari kartu ucapan yang berteknik pop up. Gaya verbal akan dikembangkan seperti referensi di atas, yaitu dengan cara
membuat tulisan sedemikian rupa sehingga tulisan akan muncul keluar
saat halaman di buka. Hal ini akan mengurangi kebosanan membaca,
dengan hal ini diharapkan pembaca semakin tertarik dan membaca
17 c) Tujuan komunikasi
Tujuan komunikasi dalam pembuatan Buku informasi Mengenal
Keunikan Hewan Lobster untuk Anak adalah untuk memberikan
informasi dan wawasan tentang fakta menarik dan keunikan lobster air
tawar serta sejarah dan cerita tentang lobster, selain itu terdapat materi
tentang cara memeliharanya. Diharapkan ketika melihat buku
informasi Mengenal Keunikan Lobster anak bisa mengenal dan
memahami serta meneliti secara langsung keunikan lobster air tawar,
d) Story Line
Adapun story line pada buku informasi mengenal keunikan hewan
lobster air tawar adalah:
● Pengenal 3 jenis lobster air tawar yang umum dijumpai dan asalnya ● Pengenalan tentang lobster air tawar
● Pengetahuan tentang keunikan lobster air tawar
● Pengetahuan tentang daur hidup (metamorfosis tidak sempurna) lobster air tawar
● Pengetahuan tentang lobster Cambarellus patzcuarensis ● Persiapan untuk memelihara lobster
e) Materi Pesan
Adapun poin materi yang disampaikan pada buku informasi mengenal
keunikan hewan lobster air tawar adalah:
● Halaman 1 – 2 Asal Usul Lobster Air Tawar
Pada halaman ini dijelaskan mengenai asal usul dari lobster air
tawar. Ada 3 jenis lobster air tawar yang umum dijumpai yaitu,
lobster jenis Procambarus clarkii, Cherax quadricarinatus dan Cambarellus patzcuarensis. Procambarus Clarkii adalah lobster yang berasal dari Amerika Utara yang berada di Danau Mississippi
dan mempunyai beberapa varian warna yaitu merah, jingga, putih
18 makanan suku aborigin, Cambarellus patzcuarensis adalah lobster
kecil yang berasal dari Mexico tepatnya berasal dari Danau
Patzcuaro, Michoacan dan lobster ini mempunyai dua varian warna
yaitu jingga dan biru. Pop up yang mucul adalah tiga jenis lobster yang naik ke atas pada saat halaman dibuka.
● Halaman 3 - 4 Lobster Air Tawar
Pada bagian ini dibahas mengenai lobster air tawar dengan lebih
mengarah pada jenis, karakteristik dan tempat hidupnya.
Penjelasan dari halaman ini adalah mengenai crustacea, capit
lobster, jumlah kaki lobster, dan tubuh keras lobster. Pop up yang akan muncul adalah lobster air tawar merah jenis Procambarus clarkii yang sedang merayap.
● Halaman 5 – 6 Mengenal Daur Hidup Lobster Air Tawar
regenerasi. Enzim telomerase adalah enzim yang menyebabkan
lobster tidak pernah tua sehingga lobster dapat hidup selamanya
selama tidak ada predator yang menyerang, lobster adalah hewan
yang berganti kulit meninggalkan cangkang keras lamanya menjadi
cangkang yang baru dan regenerasi adalah proses penumbuhan
kembali organ tubuh yang rusak. Pop up yang muncul adalah lobster yang sedang berganti kulit.
● Halaman 9 – 10 Lobster Mini Mexico
Pada halaman ini dibahas mengenai lobster mini mexico atau
19 berukuran kecil sehingga mudah dan aman dipelihara. Lobster ini
mempunyai capit yang kecil sehingga tidak akan melukai jari. Pada
halaman ini akan muncul karakter bernama Pazu, Pazu adalah
karakter kartun dari lobster mini Mexico. Pop up yang muncul adalah negara Mexico beserta lobster mini Mexico di atasnya. ● Halaman 11 – 12 Memelihara Lobster Air Tawar
Pada halaman ini dibahas mengenai persiapan dan cara memelihara
lobster air tawar secara sederhana sehingga mudah dimengerti
pembaca yang masih berusia muda. Pop up yang muncul adalah sebuah akuarium berisi lobster mini Mexico yang dipasaingi
aerator.
3.1.2 Strategi Kreatif
Pendekatan kreatif pada media buku mengenal keunikan hewan
lobster air tawar adalah dengan menampilkan informasi mengenai lobster
air tawar secara menarik dengan visual yang lebih banyak dari tulisan dan
dengan tambahan pop up sehingga buku lebih menarik untuk di baca. Selain itu terdapat tokoh atau maskot sebagai pengantar dan narator di tiap
halaman sebagai pendekatan untuk anak.
3.1.3 Strategi Media
Media yang digunakan berupa buku informasi yang dirancang
dalam bentuk pop up berukuran A4 per halamannya.Materinya akan digabung menjadi dua halaman agar mendukung teknik pop up untuk muncul. Kontennya meliputi penjelasan tentang lobster, daur hidup atau
metamorfosis tidak sempurna lobster, keunikan lobster, dan cara
memeliharanya. Segmentasinya ditujukan untuk anak usia 10-12 tahun
karena dianggap sudah mampu mengolah informasi baik secara visual
maupun verbal.
20 dari buku selain itu tambahan pop up adalah agar media menjadi lebih menarik dan ada interaksi antara media dan anak.
Media pendukung dari Buku informasi Mengenal Keunikan Lobster
berupa:
● Poster A3
Poster digunakan sebagai media promosi untuk kebutuhan
komersil dari Buku informasi.
● Mini X-Banner
X-Banner digunakan sebagai media promosi untuk kebutuhan
komersil.
● Penggaris kertas
Penggaris kertas akan disertakan di tiap pembelian buku informasi
dan dapat digunakn pula sebagai pembatas buku.
● Pin
Pin disertakan dalan buku informasi, berfungsi sebagai aksesoris. ● Sticker Bulat
Sticker bulat bentuknya menarik dan dapat di tempel di tempat
minum, tempat pensil maupun di buku.
● Tempat pensil
Tempat pensil adalah bonus dari pembelian buku buku informasi
untuk setiap 2 pembeli pertama (memilih tempat pensil atau tempat
minum)
● Tempat minum
Tempat minum adalah bonus dari buku untuk setiap 2 pembeli
pertama.
3.1.4 Strategi Distribusi
Produksi dan pendistribusian buku informasi mengenal keunikan lobster
akan bekerja sama dengan pihak Gramedia. Proses pendistribusiannya
21
Tabel III.1 jadwal dan tempat penyebaran
3.2 Konsep Visual
Konsep visual ditampilkan dengan ilustrasi menggunakan penggayaan
kartun yang segmentasinya dikhususkan pada anak usia 10-12 tahun. Studi visual ilustrasi yang dipakai adalah kartun amerika berjudul “Sponge Bob” dan “The Little Mermaid”. Pada animasi ini terdapat kesamaan desain karakter yang akan dipakai di buku buku informasi mengenal keunikan lobster. Pewarnaan yang akan
dipakai tidak seperti referensi berikut, tetapi menggunakan teknik painting.
Konsep pop up juga akan dipakai dalam pembuatan buku informasi ini, karena dengan pop up maka akan menjadi daya tarik anak untuk mempelajari dan menikmati membaca buku tersebut. Terdapat dua poin penting yang dapat
22 Gambar III.5 contoh pop-up sederhana
Sumber :
http://olvista.com/hobby/apa-itu-kartu-pop-up/attachment/cara-membuat-kartu-pop-up-sederhana/
3.2.1 Format Desain
Format desain dari buku informasi mengenal keunikan lobster
adalah portrait dengan ukuran 210 mm x 297 mm atau ukuran A4. Format
A4 sendiri dipilih agar pembaca tidak kesulitan untuk membaca dan
membawanya karena ukurannya disesuaikan dengan tas anak. Selain itu
buku informasi akan disatukan di dalam dua halaman sehingga gambar
akan terlihat lebih jelas dan pop-up dapat muncul dengan baik.
3.2.2 Tata Letak (Layout)
Tata letak cover menyesuaikan dengan cover buku anak-anak pada
umunya, yaitu judul di bagian atas, sebagian besar ilustrasi berikut dengan
23 Gambar III.6 tata letak cover
Sumber : Dokumen pribadi
Tata letak isi dari buku informasi adalah seperti gambar di bawah,
karakter akan selalu ada di kiri atas dari halaman, ilustrasi selalu berada di
24 Gambar III.7 isi dari buku informasi
Sumber : Dokumen pribadi
Gambar III.8 tata letak isi
Sumber : Dokumen pribadi
3.2.3 Tipografi
Pemilihan font pada buku informasi ini disesuaikan dengan tema
25 memiliki kesan bermain dan kekanak-kanakan di dalamnya seperti berikut
ini:
a) Judul buku informasi
Font yang digunakan pada bagian judul buku informasi adalah font “Rabbit On The Moon”. Adapun pemilihan font ini dikarenakan jenis font ini memiliki karakter yang kuat untuk
anak-anak karena terkesan bermain dengan huruf-hurufnya
yang agak tidak beraturan dan seperti tulisan tangan.
Gambar III.9 Judul Buku
b) Isi teks
26
Gambar III.10 font “Hobo Std” dan “Mangal”
3.2.4 Ilustrasi
Gaya illustrasi yang digunakan buku informasi mengenal keunikan
lobster adalah gaya kartun, gaya illustrasi ini dipilih karena gaya
penggambarannya dinilai cocok untuk buku informasi yang dibaca oleh
anak. Selain itu gaya penggambaran kartun memiliki ciri khas pada
karakternya. Ciri khas dari karakter kartun adalah bentuknya seperti
manusia dan dapat berinteraksi meskipun dasarnya adalah benda mati atau
hewan. Selain itu terdapat gaya gambar semi realis untuk ilustrasi lobster,
gaya gambar ini dipakai agar detil dari lobster masih dapat dipelajari.
Studi Karakter
Pada buku buku informasi terdapat dua karakter yaitu Klark dan
Pazu, karakter Klark adalah sebagai narator di dalam buku buku informasi
tersebut, dan karakter Pazu adalah sebagai karakter tambahan di dalam
buku. Penggambaran karakter Klark adalah seperti lobster yang berwujud
27 Gambar III.11 gambar karakter Klark dan Pazu
Adapun pemilihan nama Klark berasal dari spesies lobster yang
bernama P. Clarkii dan karakter Pazu berasal dari spesies lobster yang
bernama Cambarellus patzcuarensi. Referensi pembuatan karakter ini
adalah dari kartun spongebob pada karakter Larry dan pada kartun The
Little Mermaid pada karakter Sebastian.
Gambar III.12 bahan studi visual karakter (Larry kiri, Sebastian kanan)
28
Studi Lokasi
Background lokasi yang akan dipakai di dalam buku media
informasi ini adalah habitat dari lobster air tawar yaitu di sungai. Lokasi
ditambahkan sebagai background agar pembaca mengetahui bagaimana
habitat lobster air tawar.
Gambar III.13 Sungai
Sumber :
http://www.westcountrywanderings.co.uk/2013/02/a-wet-walk-on-both-sides-of-the-river-plym/
Gambar III.14 Ilustrasi Sungai
29
Teknik Pop Up
Teknik 1
Gambar III.15 Teknik 1
Sumber : Dokumen Pribadi
Teknik ini dipakai pada tiap halaman buku yang berfungsi sebagai balon
kata. Gambar pertama adalah mempersiapkan kertas berbentuk persegi
panjang dengan ukuran yang disesuaikan. Gambar kedua adalah melipat
kertas seperti terlihat pada gambar, area biru adalah bagian yang akan di
lem pada bagian belakangnya. Gambar ketiga adalah kertas sudah di lem
pada bagian atas tengah buku. Gambar keempat adalah menambahkan
penyangga kertas agar balon kata dapat ditempel. Gambar kelima adalah
30 Teknik 2
Gambar III.16 Teknik 2
Sumber : Dokumen Pribadi
Teknik dua adalah teknik yang sederhana. Caranya adalah memotong
bentuk hewan secara simetris, lalu bagian tengah dilipat dan pada akhirnya
di tempel tepat di bagian tengah dari buku. Bagian yang di lem adalah
31 Teknik 3
Gambar III.17 Teknik 3
Sumber : Dokumen Pribadi
Pada teknik ini adalah cara agar saat lembaran buku dibuka terlihat gambar
seperti mengambang di atas kertas dan terdapat kesan timbul. Pada gambar
pertama adalah membentuk kertas seperti pada gambar dengan ukuran
yang sama. Pada gambar kedua adalah kedua kertas kotak tersebut di
satukan atau di tempel seperti pada gambar. Gambar ketiga adalah
menambahkan bagian yang akan timbul dengan menempelkannya.
Gambar keempat hasil jadi setelah bagian paling bawah kertas
32 Teknik 4
Gambar III.18 Teknik 4
Sumber : Dokumen Pribadi
Teknik ini adalah teknik yang menjadikan objek bergerak keluar. Gambar
pertama adalah mempersiapkan kertas persegi panjang yang ukurannya
disesuaikan dengan pola lipatan seperti pada gambar. Gambar kedua
adalah kertas persegi panjang mulai dilipat sesuai pola. Gambar ketiga
adalah menempelkan bagian kiri kertas pada halaman, lalu disusul pada
bagian kanan halaman dengan cara menutup halaman sehingga kertas
dapat menempel dengan sempurna. Gambar empat adalah kertas sudah
menempel dengan sempurna pada bagian tengah halaman buku. Gambar
lima adalah menempelkan objek ilustrasi dengan sambungan tiang kertas,
pada saat halaman dibuka maka akan terlihat objek ilustrasi akan bergerak
33 Teknik 5
Gambar III.19 Teknik 5
Sumber : Dokumen Pribadi
Teknik ini adalah teknik untuk membuat kotak tiga dimensi yang akan
dipakai untuk pembuatan akuarium pop up. Gambar pertama adalah mempersiapkan kertas sesuai pola yang terlihat pada gambar. Gambar
kedua adalah mulai melipat dan menempel objek satu sehingga
membentuk sebuah kotak. Gambar tiga adalah objek satu di tempelkan
pada bagian tengah halaman dengan sudut empat puluh lima derajat.
Gambar empat adalah objek satu yang ditempelkan pada objek dua
34
Ilustrasi Halaman
Halaman 1 – 2
Gambar III.20 Halaman 1 - 2
Sumber : Dokumen Pribadi
Pada halaman ini berisi tentang materi mengenai jenis hewan lobster air
tawar yang umum dijumpai, yaitu jenis Cherax quadricarinatus, Procambarus clarkii dan Cambarellus patzcuarensis. Pada halaman ini memakai jenis pop up teknik satu dan tiga agar. Ilustrasi yang dipakai
untuk pop up adalah ketiga jenis lobster air tawar yang umum dijumpai. Pada kotak bagian kiri dijelaskan mengenai persebaran lobster air tawar
yang mendunia dan pada bagian kanan dijelaskan mengenai
35 Halaman 3 – 4
Gambar III.21 Halaman 3 - 4
Sumber : Dokumen Pribadi
Pada halaman ini berisi tentang materi yang berkaitan dengan karakteristik
lobster. Di kotak bagian kiri dijelaskan mengenai lobster air laut yang
tidak bisa dikembangbiakan di dalam akuarium dan lobster air tawar
sebaliknya dapat dikembangbiakan di akuarium. Pada kolom bagian kanan
dijelaskan mengenai karakteristik hewan lobster mulai dari capit, jumlah
36 Halaman 5 – 6
Gambar III.22 Halaman 5 - 6
Sumber : Dokumen Pribadi
Pada halaman ini berisi tentang materi tentang daur hidup lobster. Tahap –
tahap daur hidup lobster disederhanakan agar mudah dipahami. Di kotak
bagian kiri dijelaskan mengenai lobster yang dapat bertelur hingga ratusan
butir. Pada kolom bagian kanan dijelaskan mengenai daur hidup hewan
sesuai dengan nomor ilustrasi pada bagian tengah halaman. Pop up
37 Halaman 7 – 8
Gambar III.23 Halaman 7 - 8
Sumber : Dokumen Pribadi
Pada halaman ini berisi tentang materi keunikan lobster air tawar. Di kotak
bagian kiri dijelaskan mengenai lobster memiliki enzim telomerase
sehingga lobster tidak pernah menua. Pada kolom bagian kanan dijelaskan
mengenai keunikan lobster, yaitu enzim telomerase, berganti kulit dan
38 Halaman 9 – 10
Gambar III.24 Halaman 9 - 10
Sumber : Dokumen Pribadi
Pada halaman ini berisi materi tentang Lobster Mini Mexico. Di kotak
bagian kiri menjelaskan mengenai nama lobster Mexico dan asal usul
lobster Mexico. Pada kolom bagian kanan dijelaskan mengenai lobster
Mexico yang berukuran kecil yang aman dipeihara beserta keunggulannya
39 Halaman 11 – 12
Gambar III.25 Halaman 11 - 12
Sumber : Dokumen Pribadi
Pada halaman ini berisi tentang materi persiapan untuk memelihara lobster
air tawar. Di kotak bagian kiri dijelaskan mengenai dampak positif
memelihara hewan. Pada kolom bagian kanan dijelaskan mengenai
peralatan yang dipakai untuk memelihara hewan beserta tipsnya. Peralatan
yang dipakai adalah akuarium atau bak, saringan, aerator dan tanaman air.
40 Gambar III.26 Halaman 11 - 12 tambahan
Sumber : Dokumen Pribadi
3.2.5 Warna
Warna yang dipakai dalam ilustrasi buku informasi mengenal
keunikan lobster air tawar adalah warna-warna natural yang terdapat di
alam dan kehidupan sehari-hari. Warna-warna tersebut merupakan dasar
dari warna ilustrasi buku informasi, pencahayaan dan bayangan akan
mempengaruhi intensitas warna tersebut, jadi warna akan cenderung lebih
41 Gambar III.27 warna natural
Sumber : Dokumen Pribadi
Hampir semua warna dipakai di dalam pembuatan buku informasi
ini karena ilustrasi dari buku buku informasi mengenal keunikan lobster
dibuat dengan warna-warna natural dan dengan teknik digital painting
atau melukis secara digital dengan software Photoshop dan SAI di
komputer. Teknik pewarnaan dilakukan dengan cara painting agar detail dari lobster terlihat dengan jelas sehingga memudahkan untuk dipelajari
42 Gambar III.28 teknik pewarnaan
Sumber :
http://images.fineartamerica.com/images-medium/crayfish-studies-arthur-bernhardt.jpg
Gambar diatas adalah contoh pewarnaan secara digital painting
menggunakan software komputer. Detil dan lekukan dari lobster terlihat
jelas karena teknik pewarnaan ini yang disesuaikan dengan bentuk objek
yang sebenarnya. Untuk karakter kartun lobster yang berfungsi sebagai
narator tidak dibuat secara mendetail, tetapi memakai teknik yang sama
43 BAB IV
TEKNIS PRODUKSI MEDIA
4.1 Buku informasi Pop Up 4.1.1 Media
Pada media utama buku informasi pop up Mengenal Keunikan Lobster ini digunakan pada kertas ukuran A4. Pada bagian tengah buku
informasi terdapat pop up yangmemperkuat informasi yang ada di dalam buku. Digunakan kertas Artpaper berukuran 310 gram yang cukup tebal
untuk membuat pop up berdiri dengan baik.
4.1.2 Teknis Produksi Media
Teknis pengerjaan media utama buku informasi Mengenal
Keunikan Lobster ini menggunakan penggambaran sketsa karakter secara
digital pada awalnya. Dalam pengerjaan awalnya menggunakan komputer
dengan alat bantu berupa pen tablet dengan menggunakan software SAI
pada format A4.
Gambar IV.1 sketsa karakter
Sketsa ini sebagai patokan pembuatan karakter secara langsung
menggunakan teknik digital. Kedua karakter ini akan diwarnai secara
44
tambahan hardware pen tablet dengan merk . Adobe Potoshop CS3 adalah
program yang umum dipakai untuk editing dan mewarnai sketsa,
sedangkan SAI adalah software yang memberikan kemudahan untuk
mewarnai dan menyatukan warna.
Gambar IV.2 pose karakter
Karakter dibuat beberapa pose, dan pose tersebut akan digunakan
untuk mengisi buku informasi. Pewarnaan dibuat dengan cara gradasi
warna agar gambar terlihat lebih halus. Mode warna yang digunakan
adalah RGB karena pengerjaannya di dalam komputer sehingga kalibrasi
warnanya sesuai.
45
Setelah pewarnaan karakter selesai. Maka dibuatlah layout dari
buku informasi beserta informasi yang akan dicantumkan di dalam buku
informasi tersebut, selain itu dibuat juga gambar-gambar tambahan untuk
memperjelas dan memperlengkap informasi. Setelah layout dan informasi
sudah dicantumkan maka karakter mulai di masukan ke dalam layout
tersebut sebagai esensi dari buku anak.
Gambar IV.4 memasukan karakter
Setelah layout, informasi dan karakter telah selesai dibuat, maka
bagian tengah dari buku informasi akan diisi oleh gambar-gambar
tambahan dan pop up agar isi buku informasi menjadi lebih padat dan mempunyai informasi yang lebih menarik untuk dipelajari.
46
Teknik ini dilakukan sampai lima kali sesuai dengan materi yang
ada, kelima lembar buku informasi tersebut disatukan dan di lem satu
sama lain sehingga menjadi satu buku, setelah itu bagian belakang dari
kelima lembar buku informasi tersebut dipersiapkan untuk di lem blok
pada cover buku. Cover dari buku tersebut dibuat dengan teknik hardcover
agar media kokoh dan dapat kuat menjepit pop up di dalamnya
.
Gambar IV.6 buku lobster
47 4.2 Media Promosi
4.2.1 Poster
Untuk media promosi buku informasi disertai pop up ini, digunakan poster sebagai media informasi yang menginformasikan bahwa
telah terbitnya buku informasi ini. Layout poster dibuat terfokus pada
karakter Klark agar menarik untuk dibaca.
Gambar IV.8 poster lobster
Mode pewarnaan yang dipakai adalah RGB karena dalam
pengerjaannya menggunakan digital.Ukuran poster yang digunakan adalah
A3 (29,7 x 42 Cm) di kertas berjenis Artpaper karena tidak gampang kotor
48 4.2.2 Mini X-Banner
Mini X-Banner digunakan sebagai media promosi yang
ditempatkan di meja-meja kasir atau di stand-stand toko buku untuk
mengabarkan terbitnya produk buku informasi ini.
Gambar IV.9 mini x-banner lobster
Ukuran mini x-banner ini adalah 25 x 40 Cm, ukuran normal untuk
mini x-banner.
4.2.3 Tempat Minum
Tempat minum menjadi hadiah tiap pembelian buku buku
informasi Mengenal Keunikan Lobster Air Tawar. Tempat minum ini
diharapkan dipakai oleh anak yang membeli dan mempelajari buku ini ke
sekolah sebagai bekal minuman. Tempat minum ini menjadi hadiah
49
Gambar IV.11 tempat minum
Gambar dari buku Mengenal Keunikan Lobster di letakan di
sekeliling tempat minum lalu ditutup oleh plastik akrilik transparan agar
gambar tetap terlihat dan terlindung dari air saat di tempat minum dicuci.
4.2.4 Tempat Pensil
Buku buku informasi ini di promosikan di saat liburan sekolah,
maka tempat pensil adalah hadiah yang tepat untuk tiap pembelian buku
ini. Diharapkan tempat pensil dipakai oleh anak di saat kembali masuk ke
sekolah. Tempat pensil ini menjadi hadiah kepada 3 orang pembeli
50
Gambar IV.12 tempat pensil
Ukuran tempat pensil adalah 19,3 x 5,5 Cm, dan stiker bergambar
dari buku Mengenal Keunikan Lobster di tempelkan pada permukaan
tempat pensil. Stiker yang digunakan adalah jenis chromo karena lebih
awet dan tidak gampang kotor.
4.2.5 Penggaris Kertas
Penggaris adalah hadiah dari buku buku informasi Mengenal Keunikan Lobster. Penggaris diharapkan dipakai pada saat anak-anak
masuk sekolah kembali.
51
Ukuran dari penggaris adalah18,5 x 2.8 Cm. Penggaris dibuat dari
Artpaper berukuran 310 gram, bahannya cukup tebal sehingga tidak cepat
rusak dan kotor.
4.2.6 Pin
Pin adalah hadiah dari pembelian buku buku informasi Mengenal
Keunikan Lobster. Fungsi dari pin ini adalah sebagai aksesoris pada tas
anak anak baju anak.
Gambar IV.14 pin
Ukuran dari pin ini adalah berdiameter 4,5 Cm dan memakai bahan
glossy atau mengkilat.
4.2.7 Stiker Bulat
Stiker adalah hadiah dari pembelian buku buku informasi
Mengenal Keunikan Lobster Air Tawar. Stiker ini berfungsi sebagai
52
Gambar IV.15 stiker bulat
Ukuran dari stiker ini adalah 12,2 Cm dan menggunakan bahan
stiker chromo. Bahan dipakai agar stiker awet dan tidak mudah rusak.
4.2.8 Buku Saku
Buku saku adalah hadiah tiap pembelian dari media informasi,
buku ini dapat menjadi buku catatan maupun media menggambar bagi
anak. Buku ini berukuran A5, cover dan backcovernya memakai kertas
artpaper 210 gram dan di jilid ring, isi halaman adalah 40 lembar.