• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Kepuasan Ibu Terhadap Pelayanan 2 Jam Pertama Postpartum Di Rumah Sakit Umum Sigli Nanggroe Aceh Darusalam 2008.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Hubungan Kepuasan Ibu Terhadap Pelayanan 2 Jam Pertama Postpartum Di Rumah Sakit Umum Sigli Nanggroe Aceh Darusalam 2008."

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN KEPUASAN IBU DENGAN PELAYANAN 2

JAM PERTAMA POSPARTUM

DI RUMAH SAKIT UMUM SIGLI NANGGROE ACEH DARUSALAM

2008

Dipersiapkan dan disusun oleh: FITRIA ASRINA

NIM. 075102075

Telah disetujui tanggal ...Juni 2008, oleh:

Pembimbing

(2)

iii

LEMBAR PERNYATAAN

HUBUNGAN KEPUASAN IBU TERHADAP PELAYANAN 2 JAM

PERTAMA POSPARTUM DI RUMAH SAKIT UMUM SIGLI

NANGGROE ACEH DARUSALAM

2008

KARYA TULIS ILMIAH

Dengan ini saya menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah ini sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini disebutkan dalam daftar pustaka.

Medan, ...Juni 2008

Fitria Asrina

(3)

Judul Hubungan kepuasan ibu Dengan pelayanan 2 jam pertama postpartum di Rumah Sakit Umum Sigli Nanggroe Aceh Darusalam 2008.

Nama Fitria Asrina

NIM 075102075

Program D-IV Bidan Pendidik

Pembimbing Penguji

... ...Penguji I (dr. Isti Ilmiati Pujiati, MSc (CM-FM) (Dina Indarsita,M. Kes)

...Penguji II

(Ir. Dwi Lindarto, MT)

...Penguji III dr. Isti Ilmiati Pujiati, MSc (CM-FM)

Program D-IV Bidan Pendidik telah menyetujui karya tulis ilmiah ini sebagai dari persyaratan kelulusan sarjana sains terapan untuk D-IV Bidan Pendidik.

(Dewi Elizadiani Suza, S.Kp, Mns) (dr. Murniati Maanik, SpKK)

NIP.132258269 NIP.130810210

Koordinator Ketua Pelaksana

(4)

iii

Judul :Hubungan kepuasan ibu terhadap pelayanan 2 jam pertama postpartum di Rumah Sakit Umum Sigli Nanggroe Aceh Darusalam 2008.

Nama : Fitria Asrina NIM : 075102075

ABSTRAK

Wanita banyak mengalami perubahan emosi/psikologi selama masa nifas sementara ia menyesuaikan diri menjadi seseorang ibu. ibu postpartum menunjukan depresi ringan beberapa hari setelah kelahiran. Depresi ringan disebut juga Postpartum Blues, sebagian besar merupakan perwujudan fenomena psikologis yang dialami oleh wanita yang terpisah dari keluarga dan bayinya. Hal ini sering terjadi diakibatkan oleh faktor kekecewaan emosional yang mengikuti rasa puas dan takut yang dialami kebanyakan wanita selama kehamilan dan persalinan.

Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui hubungan kepuasan ibu terhadap pelayanan 2 jam pertama postpartum di Rumah Sakit Umum Sigli Tahun 2008.

Jenis penelitian Deskriptif Analitik, dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Sigli, dengan populasi sebanyak 535 orang berdasarkan registrasi rata-rata pertahun, dengan sampel ibu nifas sebanyak 85 orang yang ada di Rumah Sakit Umum Sigli

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jika p (probabilitas) < 0.005 artinya terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kepuasan ibu dengan pelayanan 2 jam pertama postpartum.

Sehubungan dengan hasil penelitian ini dapat disarankan agar institusi pendidikan dan lintas terkait agar dapat lebih meningkatkan mutu pelayanan kesehatan salah satunya adalah pelayanan postpartum pada persalinan, karena mutu pelayanan merupakan salah satu aset pada rumah sakit yang merupakan faktor utama dalam pelayanan kesehatan.

Kata Kunci : Kepuasan, pelayanan 2 jam pertama postpartum

(5)

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 Distribusi tingkat kepuasan ibu di RSU Sigli Nanggro Aceh Darussalam 2008... 23 Tabel 5.2 Kategori tingkat kepuasan ibu di RSU Sigli Nanggro Aceh Darussalam

2008... 27 Tabel 5.3 Distribusi pelayanan 2 jam pertama postpartum di RSU Sigli Nanggro

AcehDarussalam 2008... 28 Tabel 5.4 Kategori pelayanan 2 jam pertama postpartum di RSU Sigli Nanggro

Aceh Darussalam... 33 Tabel 5.5 Hubungan kepuasan ibu terhadap pelayanan 2 jam pertama postpartum

(6)

iii

LEMBAR KONSULTASI

PROGRAM STUDI D-IV BIDAN PENDIDIK

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Nama : Fitria Asrina Pembimbing:dr.Isti Ilmiati Pujiati MSc (CM-FM)

Perbaikan proposal dan izin meneliti

Cara pengolahan data

Bab 5 & 6 (hasil penelitian, pembahasan, kesimpulan dan saran)

(7)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar persetujuan menjadi respondent Lampiran 2. Kuesioner penelitian

Lampiran 3. Surat izin melakukan penelitian

Lampiran 4. Surat keterangan telah melakukan penelitian Lampiran 5. Lembar konsultasi

(8)

iii

LEMBARAN PENGESAHAN KTI

Judul : HUBUNGAN KEPUASAN IBU DENGAN PELAYANANAN 2 JAM PERTAMA POSTPARTUM DI RUMAH SAKIT UMUM SIGLI NAGGROE ACEH DARUSALAM 2008

Nama : Fitria Asrina NIM : 075102075

Program Studi : D-IV Bidan Pendidik FK USU

Pembimbing

(dr. dr. Isti Ilmiati Pujiati, MSc (CM-FM)

(9)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kehadiran Allah SWT Yang Maha Kuasa, Karena hanya dengan limpahan rahmat dan karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini tepat pada waktunya. Karya Tulis Ilmiah ini merupakan sebagian persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan program D-IV Bidan Pendidik.

Dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini penulis banyak mengalami kesulitan, akan tetapi berkat bantuan, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak , untuk itu perkenankanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Gontar A, Siregar, Sp. PD-KGEH selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

2. dr. Murniati Manik, Msc. SpKK selaku ketua pelaksana program studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

3. dr. Isti Ilmiati Pujiati, MSc (CM-FM) selaku dosen pembimbing yang telah memberikan petunjuk, arahan, masukan serta dukungan dalam penulisan karya tulis ilmiah ini.

4. Dewi Elizadiani Suza, Skp. MNs selaku koordinator karya tulis imliah.

5. dr. Taufik Mahdi. SPOG selaku direktur Rumah Sakit Umum Sigli yang telah memberi izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

(10)

iii

7. Ayahanda M. Akli. Is dan Ersalimina yang telah memberikan dukungan moril dan materil, terima kasih juga untuk do’a dan senyum yang tiada henti selama penulis menjalani pendidikan.

8. Kepada dr. H. Saleh Suratno sebagai direktuk akbid Yayasan Harapan Bangsa yang telah memberikan dukungan moril dan materil.

9. Adik-adikku yang senantiasa menjadi sumber inspirasi bagi penulis, selalu menghibur dikala duka juga tak bosan dalam memberikan dukungan demi terselesainya karya tulis ilmiah ini.

10.Seluruh rekan-rekan seperjuangan yang selalu mengingatkan penulis dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan karya tulis ilmiah ini masih banyak terdapat kekurangan, maka dari itu penulis mengharapkan saran dan kritikan yang bersifat membangun demi kesempurnaan dimasa yang akan datang.

Akhir kata penulis mengharapkan semoga karya tulis ilmiah ini bermanfaat bagi profesi kebidanan khususnya dan masyarakat luas pada umumnya.

Medan, 2008 Peneliti

Fitria asrina

(11)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN... i

LEMBAR PENGESAHAN... ii

ABSTRAK... iii

KATA PENGANTAR... iv

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR TABEL... viii

DAFTAR LAMPIRAN... ix

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Pertanyaan penelitian... 3

1.3 Tujuan penelitian... 3

1.4 Manfaat penelitian……….. 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA………. 5

2.1 Kepuasan ibu... 5

2.2 Pelayanan 2 jam pertama postpartum... 8

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN... 16

3.1 Kerangka konseptual... 16

3.2 Definisi operasional... 16

3.3 Hipotesis... 17

BAB 4 METODE PENELITIAN... 18

(12)

iii

4.3 Lokasi penelitian (Setting)... 19

4.4 Pertimbangan etik... 19

4.5 Instrumen penelitian... 19

4.6 Validitas dan reabilitas instrumen penelitian... 19

4.7 Pengumpulan data... 20

4.8 Analisa data... 21

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 23

5.1 Hasil penelitian... 23

5.2 Pembahasan... 34

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN... 38

6.1 Kesimpulan... 38

6.2 Saran... 39 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(13)

HUBUNGAN KEPUASAN IBU TERHADAP PELAYANAN

2 JAM PERTAMA POSTPARTUM DI RUMAH SAKIT

UMUM

SIGLI

NAGGROE ACEH DARUSSALAM

2008

FITRIA ASRINA

KARYA TULIS ILMIAH

PROGRAM D–IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(14)

iii

LEMBAR PERNYATAAN

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN PENDIDIKAN IBU

TERHADAP PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI

DI KELURAHAN MATANG SEULIMENG KOTA LANGSA

KARYA TULIS ILMIAH

Dengan ini saya menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah ini sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini disebutkan dalam daftar pustaka.

Medan, ...Juni 2008

Nurafni

(15)

HUBUNGAN KEPUASAN IBU DENGAN PELAYANAN

2 JAM PERTAMA POSTPARTUM

DI RUMAH SAKIT UMUM SIGLI

NAGROE ACEH DARUSSALAM

2008

FITRIA ASRINA

PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH

PROGRAM D–IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS

KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(16)

iii

Judul :Hubungan kepuasan ibu terhadap pelayanan 2 jam pertama postpartum di Rumah Sakit Umum Sigli Nanggroe Aceh Darusalam 2008.

Nama : Fitria Asrina NIM : 075102075

ABSTRAK

Wanita banyak mengalami perubahan emosi/psikologi selama masa nifas sementara ia menyesuaikan diri menjadi seseorang ibu. ibu postpartum menunjukan depresi ringan beberapa hari setelah kelahiran. Depresi ringan disebut juga Postpartum Blues, sebagian besar merupakan perwujudan fenomena psikologis yang dialami oleh wanita yang terpisah dari keluarga dan bayinya. Hal ini sering terjadi diakibatkan oleh faktor kekecewaan emosional yang mengikuti rasa puas dan takut yang dialami kebanyakan wanita selama kehamilan dan persalinan.

Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui hubungan kepuasan ibu terhadap pelayanan 2 jam pertama postpartum di Rumah Sakit Umum Sigli Tahun 2008.

Jenis penelitian Deskriptif Analitik, dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Sigli, dengan populasi sebanyak 535 orang berdasarkan registrasi rata-rata pertahun, dengan sampel ibu nifas sebanyak 85 orang yang ada di Rumah Sakit Umum Sigli

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jika p (probabilitas) < 0.005 artinya terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kepuasan ibu dengan pelayanan 2 jam pertama postpartum.

Sehubungan dengan hasil penelitian ini dapat disarankan agar institusi pendidikan dan lintas terkait agar dapat lebih meningkatkan mutu pelayanan kesehatan salah satunya adalah pelayanan postpartum pada persalinan, karena mutu pelayanan merupakan salah satu aset pada rumah sakit yang merupakan faktor utama dalam pelayanan kesehatan.

Kata Kunci : Kepuasan, pelayanan 2 jam pertama postpartum

(17)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyebab kematian maternal merupakan suatu hal yang cukup komplek, salah

satunya adalah pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan mempunyai peran sangat

besar dalam kematian maternal yaitu kurangnya kemudahan untuk pelayananan

maternal, asuhan medik yang kurang baik dan kurangnya tenaga terlatih serta

obat-obat penyelamat jiwa. Memperhatikan hal tersebut, jelaslah bahwa angka kematian

maternal yang tinggi disuatu negara sesungguhnya mencerminkan rendahnya mutu

pelayanan kesehatan di negara tersebut. (Saifuddin, 2001)

Robert dan Prevost dalam Saifuddin (2001) membuktikan adanya perbedaan

tentang mutu pelayanan kesehatan,bagi pasien mutu pelayanan kesehatan lebih terkait

pada dimensi ketanggapan petugas dalam memenuhi kebutuhan pasien, keprihatinan

serta keramahtamahan petugas dalam melayani pasien untuk kesembuhan penyakit

yang diderita pasien. Sedangkan bagi penyelenggara pelayanan kesehatan mutu

pelayanan kesehatan lebih terkait pada dimensi kesesuaian pelayanan kesehatan yang

diselenggarakan dengan perkembangan ilmu dan teknologi mutakhir atau otonomi

profesi dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan

pasien.

Wanita banyak mengalami perubahan emosi / psikologi selama masa nifas

(18)

2

menunjukkan depresi ringan beberapa hari setelah kelahiran. Depresi ringan disebut

juga Postpartum Blues, sebagian besar merupakan perwujudan fenomena psikologis

yang dialami oleh wanita yang terpisah dari keluarga dan bayinya. Hal ini sering

terjadi diakibatkan oleh factor kekecewaan emosional yang mengikuti kepuasan dan

takut yang dialami kebanyakan wanita selama kehamilan dan persalinan. Dan

kelelahan karena kurang tidur selama persalinan dan postpartum,di Rumah Sakit

biasanya diakibatkan oleh kebijakan perawatan yang tidak fleksibel dan tidak

memberi kepuasan kepada ibu postpartum. ( Saifuddin, 2002)

Berdasarkan data hasil penelitian Nita Sari (2006). Ibu-ibu postpartum yang

merasa puas dari segi asuhan yang diberikan bidan ditinjau dari empati dan reability

adalah sebanyak 15 ibu dari 50 ibu. dan dari data dari ruang bersalin Rumah sakit

Umum Sigli, Jumlah ibu pospartum tahun 2005 adalah 602 orang, tahun 2006 adalah

535 orang dan sampai bulan oktober 2007 berjumlah 437 orang. Kemudian

berdasarkan pengalaman penulis sewaktu praktek ada 7/13 ibu yang mengeluh tidak

merasa puas dengan pelayanan yang diberikan oleh petugas/ bidan, sikap yang

ditujukan petugas/bidan dan terkadang ibu juga merasa tidak diperhatikan.

Berdasarkan data tersebut diatas dapat kita lihat masih ada ibu-ibu yang

merasa tidak puas dengan pelayanan yang diberikan oleh petugas kesehatan.

Maka berdasarkan masalah diatas peneliti tertarik untuk meneliti hubungan

kepuasan ibu dengan pelayanan 2 jam pertama postpartum .

(19)

1.2 Pertanyaan Penelitian

Apakah ada hubungan kepuasan ibu dengan pelayanan 2 jam pertama

postpartum di rumah Sakit Umum Sigli.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan kepuasan ibu dengan pelayanan 2 jam pertama

postpartum di rumah sakit umum Sigli.

1.3.2 Tujuan Khusus

1.3.2.1 Untuk mengetahui tingkat kepuasan ibu di rumah sakit umum Sigli

2008

1.3.2.2 Untuk mengetahui hubungan kepuasan ibu dengan pelayanan 2 jam

pertama postpartum di rumah sakit umum Sigli 2008.

1.4Manfaat Penelitian

1.4.1 Untuk ibu postpartum :

Supaya mengetahui pelayanan yang harus didapatkannya selama 2 jam

pertama postpartum.

1.4.2 Untuk profesi Bidan pendidik:

Supaya dapat memberikan materi kepada mahasiswa yang memperhatikan

kepuasan pasien.

1.4.3 Untuk profesi bidan

Supaya dapat memberikan pelayanan sesuai standard dan kode etik, serta

(20)

4

1.4.4 Untuk peneliti selanjutnya : sebagai bahan masukan dalam penambahan

wawasan dan pengetahuan, serta sebagai bahan referensi bagi perpustakaan

dan hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan dasar bagi penelitian

selanjutnya.

(21)

BAB II

TINJAUAN KEPUSTAKAAN

2.1 Kepuasan ibu

Kepuasan adalah suatu keadaan dimana keeinginan harapan dan kebutuhan

seorang terpenuhi, suatu pelayanan dinilai memuaskan bila pelayanan tersebut dapat

memenuhi kebutuhan dan harapan pasien (Sugito, 2005)

Sedangkan menurut Ikatan BIdan Indonesia (IBI, 1999) kepuasan ibu atau

paisen adalah upaya penyelenggara pelayanan (provider) didalam memberikan

pelayanan kepada pasien apa-apa yang mereka butuhkan dan inginkan.

Menurut IBI (1999) 10 petunjuk tentang kepuasan klien adalah:

1) Berikan salam dengan ramah dan hangat pada klien.

2) Senyum kepada pasien dan keluarganya.

3) Menyapa klien dan keluarganya.

4) Tunjukanlah kesediaan bidan untuk membantu klien.

5) Bertindaklah sesuai dengan apa yang di ucapkan.

6) Bersikaplah sungguh-sungguh dan ikhlas.

7) Puji klien anda dan sedapat mungkin bidan boleh mengkritik dengan sehalus

dan seminimal mungkin.

8) Perlihatkan perhatian bidan pada klien sepenuhnya.

9) Buatlah agar klien merasa bahwa dirinya paling penting.

(22)

6

Sofian (2007) menyatakan bahwa kepuasan pasien yaitu berhubungan dengan

kenyamanan, keramahan dan kecepatan pelayanan.

Kepuasan pasien juga merupakan salah satu hal sangat penting dalam meninjau

mutu pelayanan suatu rumah sakit. Adapun yang di maksud dengan mutu pelayanan

kesehatan adalah yang menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan,

yag disatu pihak dapat menimbulkan kepuasan pada setiap pasien sesuai dengan

tingkat kepuasan rata-rata penduduk, serta dipihak lain tata cara penyelenggaraannya

sesuai dengan kode etika dan standar pelayanan profesi yang ditetapkan.

(Azwar,1996).

Tigkat kepuasan pelanggan sangat tergantung pada mutu suatu produk/jasa

(Supranto, 2006).

Menurut mongomery 1985 “quality is the exten to whice, product meet the

reguirements of people who use then, jadi suatu produk jasa dikatakan bermutu bagi

seseorang kalau produk tersebut dapat memenuhi kebutuhannya (Supranto, 2006).

Sedangkan menurut Sofyan (2006), kepuasan pasien mempunyai 2 dimensi,

yaitu: kepuasan yang mengacu hanya pada penerapan standard dan kode etik profesi

(hubungan pasien dengan petugas/bidan, keyamanan pelayanan, kebebasan

menentukan pilihan, pengetahuan dan kompetensi teknis, efektivitas pelayanan dan

keamanan tindakan). Kepuasan yang mengacu pada penerapan semua persyaratan

palayanan kesehatan (ketersediaan, kewajaran, kesinambungan, penerimaan jasa,

ketercapaian, keterjangkaun, efesiensi dan mutu pelayanan).

(23)

Kepuasan pasien juga merupakan inti dari pemasaran modern yang berorientasi

kepada pasien. Tingkat kepuasan pasien dapat berubah dari waktu kewaktu, tetapi

sepanjang penyelenggara pelayanan dapat memuaskan pasien, mereka akan tetap

datang mengunjungi dan membeli pelayanan yang penyelenggara pelayanan tawarkan

(repeat buying). Pelayanan yang memuaskan, berkualitas akan membentuk loyalitas

pasien, dan karena kepuasan sangat erat hubungannya dengan “ word of mounth”

maka pelayanan yang memuaskan tersebut juga akan mendatangkan pasien baru

(Suryadi, 2001)

Untuk mengukur kepuasan pasien dapat dilakukan dengan cara yaitu tingkat

pelayanan yang diberikan dan kinerja pemberi pelayanan dalam memberikan

pelayanannya. Pengukuran kepuasan pasien merupakan elemen penting dalam

menyediakan pelayanan yang lebih baik, lebik efesien dan lebih efektif. Apabila

pasien merasa tidak puas terhadap suatu yang disediakan, maka pelayanan tersebut

dapat dinilai memuaskan bia ia dapat dipertimbangkan oleh pasien dalam menilai

suatu pelayanan yaitu ketepatan waktu, dapat di percaya, kemampuan teknis, dapat

diharapkan dan berkualitas (Sugito, 2005)

Menurut Azwar (1996) kepuasan pasien yang dikaitkan dengan mutu pelayanan

kesehatan memiliki dua pembatasan, yaitu:

1) Pembatasan pada derajat kepuasan pasien

Untuk menghindari subjektifitas yang dapat mempersulit pelaksaan program

menjaga mutu, ditetapkan bahwa yang dimaksud dengan kepuasan disini,

(24)

8

kepuasan rata-rata penduduk, apabila pelayanan kesehatan tersebut memuaskan

pasien sesuai dengan kepuasan rata-rata penduduk.

2) Pembatasan pada upaya yang dilakukan.

Untuk melindungan kepentingan pemakai jasa pelayanan kesehatan, yang pada

umumnya awan terhadap tindakan kedokteran (patien ignorancy) , ditetapkan

upaya yang dilakukan untuk menimbulkan kepuasan tersebut harus sesuai dengan

kode etik serta standar pelayanan kesehatan profesi. Suatu pelayanan kesehatan,

sekalipun dapat memuaskan pasien, tetapi apabila diselenggarakan tidak sesuai

dengan kode etik serta standar pelayanan profesi bukanlah pelayanan kesehatan

yang bermutu.

2.2 Pelayanan 2 Jam Pertama Postpartum (Nifas)

Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika

alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung

selama kira-kira 6 minggu (Saifuddin, 2002)

Masa postpartum merupakan saat paling kritis untuk mencegah kematian ibu,

terutama kematian disebabkan karena perdarahan. Selama kala empat, petugas harus

memantau ibu setiap 15 menit pada jam pertama setelah kelahiran plasenta, dan setiap

30 menit pada jam kedua setelah persalinan. Jika kondisi ibu tidak stabil, maka ibu

harus dipantau lebih sering (Saifuddin, 2001)

Dua jam pertama setelah persalinan merupakan waktu yang kritis bagi ibu dan

bayi. Keduanya baru saja mengalami perubahan fisik yang luar biasa, si ibu

melahirkan bayi dari perutnya dan bayi sedang menyesuaikan diri dari dalam perut

(25)

ibu ke dunia luar. Petugas/bidan harus tinggal bersama ibu dan bayi untuk

memastikan bahwa keduanya dalam kondisi yang stabil dan melakukan yang tepat

untuk melakukan stabilisasi tersebut.

Pada masa nifas, alat-alat genetalia akan berangsur-rangsur pulih kembali

seperti keadaan sebelum hamil. Setelah janin dilahirkan fundus uteri kira-kira setinggi

pusat, segera setelah plasenta lahir, tinggi funsus uteri ± 2 jari dibawah pusat. Pada

hari kelima pospartum uterus ± 7 cm atas simfisis atau setengah simfisis pusat,

sesudah 12 hari uterus tidak teraba lagi diatas simfisis (Wiknjosastro, 2002)

Masa nifas normal jika involusi uterus, pengeluaran lokhia, pengeluaran ASI

dan perubahan system tubuh, termasuk psikologi normal (Saifuddin, 2002)

Perawatan postpartum dimulai sejak kala uri dengan menghindarkan adanya

kemungkinan-kemungkinan perdarahan postpartum, dan infeksi. Bila ada laserasi

jalan lahir atau luka bekas episiotomi, lakukan penjahitan dan perawatan luka dengan

sebaik-baiknya. Penolong persalinan harus tetap waspada, sekurang-kurangnya satu

jam postpartum, untuk mengatasi kemungkinan terjadinya perdarahan postpartum.

Umumnya wanita sangat lelah setelah melahirkan. Lebih-lebih bila partus

berlangsung agak lama, karenanya , ia harus cukup istirahat. Delapan jam postpartum

wanita tersebut harus tidur terlentang untuk mencegah terjadinya perdarahan

postpartum. Setelah 8 jam, ibu boleh tidur miring kekiri atau kekanan untuk

mencegah trombosis. Ibu dan bayi dapat ditempatkan dalam satu kamar bersama

(26)

10

Dalam menampilkan pelayanan kebidanan, bidan mempunyai tugas penting

untuk memberikan bimbingan, asuhan dan penyuluhan kepada ibu hamil, persalinan,

nifas dan menolong persalinan dengan tanggung jawabnya sendiri serta memberikan

asuhan pada bayi baru lahir (IBI, 1996).

Pelayanan kebidanan adalah pelayanan yang diberikan oleh bidan sesuai dengan

kewenangannya, yang diberikan untuk meningkatkan kesehatan ibu dalam kurun

waktu-waktu reproduksi terutama pada masa pra perkawinan, masa kehamilan, masa

kelahiran, masa nifas dan masa interval, serta pelayanan kepada bayi baru lahir dan

anak balita (IBI, 1996).

Bidan sebagai tenaga pemberi pelayanan kebidanan, harus menyiapkan diri

untuk megantisifasi kebutuhan masyarakat akan pelayanan kebidanan. Pelayanan

kebidanan diberikan secara holistic, yaitu memperhatikan aspek biologis, psikososial

dan cultural sesuai dengan kebutuhan pasien. Pelayanan tersebut diberikan dengan

tujuan kehidupan dan kelangsungan pelayanan (Sofyan, 2006).

Pelayanan kebidanan adalah pelayanan yang berorientasi kepada masyarakat,

sasaran pelayanan adalah individu, keluarga, masyarakat yang membutuhkan

pelayanan kebidanan. Pelayanan kebidanan diberikan oleh bidan dengan berpedoman

kepada kode etik profesi bidan dan standar praktek kebidanan. Pelayanan kebidanan

mengutamakan pada kualitas pelayanan, salah satu indikator dari kualitas pelayanan

adalah kepuasan pasien, kepuasan pasien meruakan kunci dari pokok pelayanan

bidan. (IBI, 1996)

(27)

Pelayanan kebidanan telah lama berada ditengah-tengah masyarakat Indonesia.

Pelayanan yang diberikan oleh bidan adalah pelayanan spesifik dan jenis pelayanan

yang diberikan oleh bidan diketahui oleh seluruh lapisan masyarakat, salah satunya

asuhan 2 jam pasca persalinan (IBI, 1996)

Suatu standar akan efektif bila dapat diobservasi dan diukur , relialistik, mudah

dilakukan dan dibutuhkan.Bila setiap ibu diharapkan mempunyai akses terhadap

pelayanan kebidanan, maka diperlukan standar pelayanan kebidanan untuk penjagaan

kualitas, pelayanan yang berkualitas, pelayanan yang berkualitas dapat dikatakan

sebagai tingkat pelayanan yang memenuhi standar yang telah ditetapkan (Sofyan,

2006)

Untuk memperoleh kepercayaan dan berkualitas pelayanan yang diberikan,

Depkes (2005) mengeluarkan format standar pelayanan untuk pertolongan persalinan

yaitu asuhan persalinan kala I, persalinan kala II yang aman, penatalaksaan aktif kala

III dan penanganan kala IV dua jam postpartum.

Menurut Depkes (2004) Asuhan dan pemantauan kala empat setelah lahirnya

plasenta adalah:

1) Lakukan pemijatan uterus untuk meransang uterus berkontraksi.

2) Evaluasi tinggi fundus uteri dengan meletakkan jari tangan anda secara

melintang antara pusat dan fundus uteri. Fundus uteri harus sejajar dengan

pusat atau lebih bawah.

3) Perkiraan kehilangan darah secara keseluruhan.

(28)

12 5) Evaluasi kondisi ibu secara umum.

6) Dokumentasikan semua asuhan dan temuan selama kala empat persalinan

dihalaman belakang patograf segera setelah asuhan diberikan atau setelah

penilaian dilakukan.

Satu cara untuk menilai kehilangan darah adalah dengan cara melihat darah

tersebut dan memperkirakan berapa banyak botol berukuran 500 ml yang bisa

dipenuhi darah tersebut. Jika darah bisa mengisi dua botol, ibu telah kehilangan satu

liter darah. Jika darah bisa mengisi setengah botol, ibu kehilangan 250 ml darah.

Memperkirakan kehilangan darah hanyalah salah satu cara untuk menilai kondisi ibu.

Upaya yang lebih penting adalah dengan memeriksa ibu secara berkala dan lebih

sering selama kala empat dan menilai kehilangan darahnya dengan cara memantau

tanda vital, mengevaluasi kondisi terkini, memperkirakan jumlah perdarahan lanjutan

dan menilai tonus uteri. Memeriksa perineum untuk perdarahan aktif adalah dengan

mengevaluasi laserasi dan perdarahan aktif pada perineum dan vagina. Nilai

perluasan laserasi perineum.

Setelah persalinan, dekontaminasi alat plastic, tempat tidur dan matras dengan

larutan klorin 0,5 % kemudian bilas dengan deterjen dan air bersih. Jika sudah bersih

keringkan dengan kain bersih supaya ibu tidak berbaring diatas matras yang basah.

Dekontaminasi linin yang digunakan selama persalinan dalam larutan klorin 0,5 %

dan kemudian cuci segera dengan air dan deterjen.

Sebagian besar kejadian kesakitan dan kematian ibu disebabkan oleh

perdarahan pasca persalinan dan terjadi dalam empat jam pertama setelah kelahiran

(29)

bayi. Karena alasan ini, penting sekali untuk memantau ibu secara ketat, segera

setelah setiap tahapan atau kala persalinan diselesaikan. Jika tanda-tanda vital dan

tonus uterus masih dalam batas normal selama dua jam pertama pasca persalianan.

Penting sekali untuk tetap berada disamping ibu dan bayinya selama dua jam pertama

pasca persalinan.

Menurut Depkes (2004) dan IBI (2005) asuhan dan pemantauan selama dua jam

pasca persalinan adalah:

1) Bidan harus mencuci tangan sebelum dan sesudah memberikan perawatan

pada ibu dan bayi baru lahir. Menggunakan sarung tangan bersih pada saat

melakukan kontak dengan darah atau cairan tubuh.

2) Mendiskusikan semua pelayanan yang diberikan untuk ibu dan bayi dengan

ibu, suami dan keluarga.

3) Pantau tekanan darah, nadi, tinggi fundus, kandung kemih dan perdarahan

yang terjadi setiap 15 menit dalam satu jam pertama dan setiap 30 menit

dalam satu jam kedua kala empat. Jika ada temuan yang tidak normal, lakukan

observasi dan penilaian secara lebih sering.

4) Pemijatan uterus untuk memastikan uterus menjadi keras setiap 15 menit

`pada satu jam pertama dan setiap 30 menit pada jam kedua kala empat. Jika

ada temuan tidak normal, tindakan frekuensi observasi dan penilaian.

5) Pantau temperatur tubuh ibu satu kali setiap jam pertama pasca persalinan,

(30)

14

6) Nilai perdarahan. Periksa perineum dan vagina setiap 15 menit dalam satu jam

pertama dan setiap 30 menit dalam jam kedua kala empat.

7) Ajarkan ibu dan keluarga bagaimana menilai tonus dan mencegah perdarahan,

juga bagaimana melakukan pemijatan jika uterus menjadi lembek.

8) Minta anggota keluarga untuk memeluk bayinya. Bersihkan dan Bantu ibu

untuk mengenakan baju atau sarung yang bersih dan kering, atur posisi ibu

agar nyaman, apakah duduk bersandar bantal atau berbaring miring. Jaga agar

tubuh dan kepala bayi diselimuti dengan baik, berikan bayi kepada ibu dan

anjurkan untuk dipeluk dan diberi ASI.

9) Lakukan palpasi kandung kemih setiap 15 menit selama satu jam pertama

setelah persalinan dan kemudian setiap 30 menit selama satu jam kedua

setelah persalinan. Bila kandung kemih penuh, mintalah ibu untuk buang air

kecil.

10)Secepatnya Bantu ibu agar dapat menyusui. Atur posisi bayi agar dapat

melekat dan mengisap dengan benar (semua ibu membutuhkan pertolongan

untuk mengatur posisi bayi, baik untuk ibu yang baru pertama kali menyusui

maupun ibu yang sudah melahirkan.

11)Penggunaan gurita atau stagen harus ditunda hingga 2 jam setelah melahirkan.

Kontraksi uterus dan jumlah perdarahan harus dinilai, dan jika ibu

menggunakan gurita atau stagen hal ini sulit dilakukan.

(31)

12)Bantu ibu membersihkan tubuhnya dan mengganti pakaian. Ingatkan ibu

untuk selalu menjaga kebersihan tubuh dan mengganti kain pembalut secara

teratur, beritahukan perubahan-perubahan yang terjadi pasca persalinan.

13)Catat semua temuan dan tindakan dengan lengkap dan seksama pada

partograf kartu ibu dan kartu bayi.

14)Sebelum meninggalkan ibu, bahaslah semua bahaya potensial dan

tanda-tandanya dengan suami dan keluarga. Bahaya potensial dan tanda-tanda-tandanya:

Ibu mengalami perdarahan berat, mengeluarkan gumpalan darah, pusing,

lemas berlebihan, suhu tubuh ibu > 38° C, suhu tubuh bayi < 36° atau > 37,5

°, bayi tidak mau menyusui, dan bayi tidak mengeluarkan urin atau mekonium

dalam 24 jam pertama.

15)Pastikan bahwa ibu dan keluarganya mengetahui bagaimana dan kapan harus

meminta pertolongan.

16)Jangan meninggalkan ibu dan bayi sampai mereka dalam keadaan baik dan

semua catatan lengkap.

17)Lengkapi dengan asuhan esensial bagi bayi baru lahir.

Menurut Kompetensi Bidan Indonesia (1999) Tujuan dari asuhan postpartum

adalah:

1) Pencegahan, diagnosa dini serta pengobatan komplikasi ibu.

2) Dukungan bagi pemberian ASI.

(32)

16 BAB III

KERANGKA PENELTIAN

3.1 Kerangka konseptual

Adapun kerangka konsep untuk penelitian yang berjudul hubungan antara

kepuasan ibu dengan pelayanan 2 jam pertama postpartum terdiri dari variabel bebas

(variabel independent) yaitu kepuasan ibu, variabel bebas tersebut dinilai ada

tidaknya hubungannya dengan variabel terikat (variabel dependent). Untuk itu

kerangka konsep dijelaskan dalam bentuk skema sebagai berikut:

Variabel Independen Variabel Dependen

a. Kepuasan ibu adalah Rasa puas yang dirasakan ibu terhadap asuhan 2 jam

pasca persalinan yang diberikan oleh bidan.

Skala ukur : Ordinal

Cara ukur : Dengan wawancara terstuktur yang terdiri dari 15 pertanyaan

Alat ukur : Kuesioner

Hasil ukur :

Kepuasan ibu

(33)

1) Puas bila skor ≥ x

2) Tidak puas bila skor ≥ x

b. Pelayanan 2 jam pertama pertama postpartum : Pelayanan yang diberikan

oleh bidan kepada ibu bersalin selama dua jam pasca persalinan antara lain

pencegahan infeksi, pemantauan vital sigh, pencegahan perdarahan serta

konseling pemberi ASI secara dini.

Skala ukur : Ordinal

Cara ukur : Dengan wawancara terstuktur yang terdiri dari 15 pertanyaan

Alat ukur : Kuesioner

Hasil ukur :

1) Baik bila skor ≥ x

2) Kurang bila skor ≥ x

3.3 Hipotesis

Ada hubungan kepuasan ibu dengan pelayanan 2 jam pertama postpartum di

(34)

18 BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Jenis penelitian ini bersifat Deskriptif Analitik dimana penelitian menggunakan

pendekatan croos sectional untuk mengetahui ”Hubungan kepuasan ibu dengan

pelayanan 2 jam pertama postpartum”.

4.2 Populasi dan Sampel Penelitian.

4.2.1 Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah semua ibu pospartum yang berada pada

ruangan pospartum Rumah Sakit Umum Sigli yang berjumlah 535 orang

berdasarkan registrasi rata-rata pertahun

4.2.2 Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah ibu-ibu postpartum yang ada di ruang

postpartum Rumah Sakit Umum Sigli. Pengambilan sampel dalam

penelitian ini yaitu dengan random sampling. Penentuan jumlah sampel

dengan menggunakan rumus :

(35)

N

Penelitian ini dilakukan di rumah sakit umum Sigli pada tanggal 8 februari s/d

31 Maret 2008.

4.4 Pertimbangan Etik

Dalam pengambilan data ini, peneliti akan memberikan informed consent yaitu

persetujuan menjadi responden, dan ditanda tangani oleh responden, kuesioner tidak

mencantumkan nama responden ( anonimity) serta jawaban yang diberikan oleh

responden adalah jawaban sendiri tanpa diskusi dengan orang lain, dan akan di jaga

kerahasiaannya (confidentiality).

4.5 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner

yang akan diberikan kepada responden oleh peneliti berupa soal sebanyak 30

pertanyaan, terdiri dari 15 pertanyaan tentang kepuasan dan 15 pertanyaan tentang

asuhan 2 jam postpartum. Setiap pertanyaan mempunyai 2 alternatif jawaban yaitu

(36)

20

4.6 Pengertian Validitas dan Realibilitas Instrumen Penelitian

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar

mengukur apa yang di ukur. Demikian pula kuesioner sebagai alat ukur harus

mengukur apa yang ingin diukur. Apabila suatu kuesioner untuk mengukur Asuhan 2

jam pasca persalinan, maka akan menghasilkan sesuai dengan asuhan yang di

dapatkan oleh responden selama 2 jam pasca persalinan (Notoatmodjo, 2003).

Hasil dari uji coba dilakukan dengan uji korelasi antara skor item dengan skor

total. Bila korelasinya rendah berarti pertanyaan itu tidak layak digunakan dan harus

dibuang. Dimana teknik hitungnya dengan menggunakan komputerisasi:

Untuk tabel t = 0,05 dengan derajat kebebasan (dk = n-2), jika nilai t hitung t >

tabel berarti valid demikin sebaliknya, jika t hitung < t tabel berarti tidak valid.

Reliabilitas ialah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur

dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti menunjukkan sejauh mana hasil

pengukuran itu tetap konsisten atau tetap asas bila dilakukan pengukuran dua kali

atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama.

Demikian juga kuesioner sebagai alat ukur untuk gejala-gejala sosial (non fisik) harus

mempunyai reliabilitas yang tinggi (Notoatmodjo, 2003).

4.7 Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan cara :

a. Peneliti mengajukan permohonan izin untuk melakukan penelitian pada

ketua program DIV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran USU.

(37)

b. Setelah mendapat izin dari akademik, peneliti mengantar surat izin

tersebut ke Rumah Sakit Umum Sigli Aceh Pidie.

c. Setelah mendapat izin penelitian dari Direktur Rumah Sakit Umum Sigli,

peneliti melaksanakan proses pengumpulan data dari responden.

d. Peneliti menjelaskan tujuan penelitian kepada calon responden dan

meminta kesediannya untuk menjadi subjek penelitian.

e. Setelah responden setuju untuk menjadi subjek penelitian, peneliti

mengajukan surat persetujuan menjadi responden untuk ditandatangani.

f. Peneliti langsung menanyakan pertanyaan melalui wawancara terstuktur

dengan responden dan peneliti mencatat jawaban tersebut.

g. Setelah itu peneliti memberikan penilaian berdasarkan kriteria yang

disusun peneliti.

4.8 Analisa Data

a. Analisis Univariat

Anilisis univariat dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi dari

variabel independen yang diteliti yaitu kepuasan ibu.

b. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan variabel-variabel

bebas terhadap pelayanan 2 jam pertama postpartum sebagai variabel

terikat. Data dianalisis dengan perhitungan statistik menggunakan uji

(38)

22

fo = frekuensi yang di observasi

fe = frekuensi yang diharapkan

(Hidayat, 2007).

Dari hasil perhitungan statistik akan diketahui ada tidaknya hubungan

yang signifikan antara variabel yang diteliti, dengan tingkat kepercayaan

yang digunakan 95%, α = 0,05 artinya bila nilai chi-square hitung lebih

besar dari pada chi-square tabel maka terdapat hubungan antara variabel

bebas dengan variabel terikat. Tetapi bila chi-square hitung lebih kecil dari

nilai chi-square tabel maka tidak terdapat hubungan antara variabel bebas

dengan variabel terikat (Budiarto, 2003)

(39)

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian mengenai “Hubungan

Kepuasan ibu terhadap pelayanan 2 jam pertama postpartum di Rumah Sakit Umum

Sigli Nanggroe Aceh Darussalam Tahun 2008”, diperoleh hasil sebagai berikut :

5.1.1. Distribusi Tingkat Kepuasan Ibu

Berdasarkan hasil analisa mengenai kepuasan ibu pada tingkat kepuasan ibu

dalam pelayanan 2 jam pertama postpartum di Rumah Sakit Umum Sigli Nanggroe

Aceh Darussalam dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 5.1 Distribusi Tingkat Kepuasan Ibu di Rumah Sakit Umum Sigli Nanggroe Aceh Darusalam Tahun 2008

Kepuasan Jumlah %

Ibu senang dengan asuhan yang diberikan bidan selama 2 jam setelah persalinan

Tidak 19 22,5

Ya 66 77,6

Jumlah 85 100

Bidan menganjurkan agar suami atau keluarga untuk menemani ibu selama 2 jam setelah persalinan

Tidak 12 14,1

Ya 73 85,9

Jumlah 85 100

Ibu merasa nyaman berada di ruangan ini selama 2 jam setelah persalinan

Tidak 20 23.5

Ya 65 76.5

Jumlah 85 100

Bidan dalam melayani sesuai dengan ucapannya

(40)

24

Ya 68 80,0

Jumlah 85 100

Tabel 5.1 Lanjutan Distribusi Tingkat Kepuasan Ibu di Rumah Sakit Umum Sigli Nanggroe Aceh Darusalam Tahun 2008

Kepuasan Jumlah %

Ibu merasa bidan sudah memberikan pelayanan semaksimal mungkin

Tidak 32 37.6

Ya 53 62.4

Jumlah 85 100

Jika terjadi sesuatu pada ibu dan bayi, bidan segera menanggapi dan melaksanakan pertolongan

Tidak 23 27.1

Ya 62 72.9

Jumlah 85 100

Bidan menjaga privasi ibu selama pelayanan 2 jam setelah persalinan

Tidak 23 27.1

Ya 62 72.9

Jumlah 85 100

Ibu merasa bidan memberikan pelayanan sesuai dengan harapan ibu

Tidak 20 23.5

Ya 65 76.5

Jumlah 85 100

Bidan dalam melayani besikap sungguh-sungguh/ikhlas

Tidak 14 16.5

Ya 71 83.5

Jumlah 85 100

Bidan bersikap ramah dan santun dalam melayani pasien

Tidak 26 30.6

Ya 59 69.4

Jumlah 85 100

Apakah bidan dalam setiap memberikan tindakan dengan rona wajah yang ceria

Tidak 9 10.6

Ya 76 89.4

Jumlah 85 100

Setiap bidan mau memulai suatu tindakan mengucapkan salam

Tidak 17 20

Ya 68 80

Jumlah 85 100

(41)

Tabel 5.1 Lanjutan Distribusi Tingkat Kepuasan Ibu di Rumah Sakit Umum Sigli Nanggroe Aceh Darusalam Tahun 2008

Kepuasan Jumlah %

Bidan memberikan pujian pada setiap tindakan yang ibu laksanakan atas anjurannya

Tidak 18 21.2

Ya 67 78.8

Jumlah 85 100

Bidan memeperhatikan sepenuhnya kebutuhan Ibu selama 2 jam setelah persalinan

Tidak 10 11.8

Ya 75 88.2

Jumlah 85 100

Bidan memberikan pelayanan cepat dan tanggap

Tidak 14 16.5

Ya 71 83.5

Jumlah 85 100

Berdasarkan tabel 5.1. diatas terlihat bahwa dari 85 responden yang menjadi

subyek penelitian menjawab senang dengan asuhan yang diberikan bidan ada 66

orang (77,6%) dan menjawab tidak 19 orang (22,4%).

Dari 85 responden yang menjadi subyek penelitian menjawab Ya pertanyaan

tentang bidan menganjurkan agar suami atau keluarga untuk menemani ibu selama 2

jam setelah persalinan 73 orang (85,9%) dan menjawab tidak 12 orang (15,1%).

Dari 85 responden yang menjadi subyek penelitian menjawab Ya pertanyaan

tentang apakah Ibu merasa nyaman berada di ruangan ini selama 2 jam setelah

(42)

26

Dari 85 responden yang menjadi subyek penelitian menjawab Ya pertanyaan

tentang bidan dalam melayani sesuai dengan ucapannya 68 orang (80,0%) dan

menjawab tidak 17 orang (20,0%).

Dari 85 responden yang menjadi subyek penelitian menjawab Ya pertanyaan

tentang bidan sudah memberikan pelayanan semaksimal mungkin 53 orang (62,4%)

dan menjawab tidak 32 orang (37,6%).

Dari 85 responden yang menjadi subyek penelitian menjawab Ya pertanyaan

tentang jika terjadi sesuatu pada ibu dan bayi, bidan segera menanggapi dan

melaksanakan pertolongan 62 orang (72,9%) dan menjawab tidak 23 orang (27,1%).

Dari 85 responden yang menjadi subyek penelitian menjawab Ya pertanyaan

tentang bidan menjaga privasi ibu selama pelayanan 2 jam setelah persalinan 62

orang (72,9%) dan menjawab tidak 23 orang (27,1%).

Dari 85 responden yang menjadi subyek penelitian menjawab Ya pertanyaan

tentang bidan memberikan pelayanan sesuai dengan harapan ibu 65 orang (76,5%)

dan menjawab tidak 20 orang (23,5%).

Dari 85 responden yang menjadi subyek penelitian menjawab Ya pertanyaan

tentang bidan dalam melayani besikap sungguh-sungguh/ikhlas 71 orang (83,5%)

dan menjawab tidak 14 orang (16,5%).

Dari 85 responden yang menjadi subyek penelitian menjawab Ya pertanyaan

tentang bidan bersikap ramah dan santun dalam melayani pasien 59 orang (69,4%)

dan menjawab tidak 26 orang (30,6%).

(43)

Dari 85 responden yang menjadi subyek penelitian menjawab Ya pertanyaan

tentang bidan dalam setiap memberikan tindakan dengan rona wajah yang ceria 76

orang (89,4%) dan menjawab tidak 9 orang (10,6%).

Dari 85 responden yang menjadi subyek penelitian menjawab Ya pertanyaan

tentang bidan mau memulai suatu tindakan mengucapkan salam 68 orang (80,0%)

dan menjawab tidak 17 orang (20,0%).

Dari 85 responden yang menjadi subyek penelitian menjawab Ya pertanyaan

tentang bidan memberikan pujian pada setiap tindakan yang ibu laksanakan atas

anjurannya 67 orang (78,8%) dan menjawab tidak 18 orang (21,2%).

Dari 85 responden yang menjadi subyek penelitian menjawab Ya pertanyaan

tentang bidan memeperhatikan sepenuhnya kebutuhan Ibu selama 2 jam setelah

persalinan 75 orang (88,2%) dan menjawab tidak 10 orang (11,8%).

Dari 85 responden yang menjadi subyek penelitian menjawab Ya pertanyaan

tentang bidan memberikan pelayanan cepat dan tanggap 71 orang (83,5%) dan

menjawab tidak 14 orang (16,5%).

Tabel 5.2. Kategori Tingkat Kepuasan Ibu di Rumah Sakit Umum Sigli Nanggroe Aceh Darusalam Tahun 2008

No Tingkat Kepuasan Jumlah Persentase (%)

1. Tidak Puas 31 36,5

2. Puas 54 63,5

(44)

28

Berdasarkan tabel 5.2. dapat dilihat tingkat kepuasan ibu dalam pelayanan 2

jam pertama postpartum mayoritas ibu yang merasa puas ada sebanyak 54 orang

(63,5%), dan minoritas ibu yang merasa tidak puas dalam pelayanan 2 jam pertama

postpartum ada sebanyak 31 orang (36,5%).

5.1.2. Pelayanan 2 Jam Pertama postpartum

Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap pelayanan 2 jam pertama

postpartum dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 5.3 Distribusi Pelayanan 2 Jam Pertama postpartum di Rumah Sakit Umum Sigli Nanggroe Aceh Darusalam Tahun 2008

Pelayanan 2 Jam Pertama postpartum Jumlah %

Bidan mencuci tangan sebelum dan sesudah memberikan perawatan pada ibu dan bayi baru lahir

Tidak 3 3,5

Ya 82 96,6

Jumlah 85 100

Bidan memantau tekanan darah, nadi pada setiap 15 menit dalam satu jam pertama dan setiap 30 menit dalam jam kedua

Tidak 9 10,6

Ya 76 89,4

Jumlah 85 100

Bidan memeriksa/verineum dan vagina ibu untuk menilai perdarahan setiap 15 menit dalam satu jam pertama dan setiap 30 menit dalam jam kedua

Tidak 17 20,0

Ya 68 80,0

Jumlah 85 100

Bidan mengajarkan ibu dan keluarga cara mencegah perdarahan seama 2 jam setelah persalinan

Tidak 19 22,4

Ya 66 77,6

Jumlah 85 100

(45)

Bidan membantu membersihkan tubuh dan mengganti pakaian Ibu

Tidak 25 29,4

Ya 60 70,6

Jumlah 85 100

Bidan melakukan pemijatan rahim untuk memastikan rahim menjadi keras setiap 15 menit dalam satu jam pertama dan setiap 30 menit dalam jam kedua

Tidak 22 25,9

Ya 63 74,1

Jumlah 85 100

Tabel 5.3 Lanjutan Distribusi Pelayanan 2 Jam Pertama postpartum di Rumah Sakit Umum Sigli Nangroe Aceh Darusalam Tahun 2008

Pelayanan 2 Jam Pertama postpartum Jumlah %

Bidan memeriksa kandung kemih ibu untuk memastikan tidak penuh atau kosong selama 2 jam pasca persalinan

Tidak 21 24,7

Ya 64 75,3

Jumlah 85 100

Bidan memantau suhu tubuh ibu satu kali setiap jam selama 2 jam pertama pasca persalinan

Tidak 16 18,8

Ya 69 81,2

Jumlah 85 100

Bidan mengajarkan/membantu ibu dalam mengatur posisi bayi pada saat menyusui, baik untuk ibu yang pertama kali menyusui maupun ibu yang sudah pernah menyusui

Tidak 24 28,2

Ya 61 71,8

Jumlah 85 100

Bidan memberitahukan ibu nifas harus tidur terlentang untuk mencegah terjadinya perdarahan setelah persalinan

Tidak 19 22,6

Ya 66 77,4

Jumlah 85 100

(46)

30 atau keluarga

Tidak 18 21,2

Ya 67 78,8

Jumlah 85 100

Bidan memasang gurita/stagen setelah 2 jam pasca persalinan

Tidak 20 23,5

Ya 65 76,5

Jumlah 85 100

Bidan selalu menempatkan ibu dan bayi dalam satu kamar bersama

Tidak 77 90,6

Ya 8 9,4

Jumlah 85 100

Tabel 5.3 Lanjutan Distribusi Pelayanan 2 Jam Pertama postpartum di Rumah Sakit Umum Sigli Nangroe Aceh Darusalam Tahun 2008

Pelayanan 2 Jam Pertama postpartum Jumlah %

Bidan memberitahukan ibu, suami dan keluarganya bagaimana dan kapan harus meminta pertolongan

Tidak 10 11,8

Ya 75 88,2

Jumlah 85 100

Bidan mendiskusikan semua pelayanan yang diberikan untuk ibu dan bayi dengan ibu, suami dan keluarganya

Tidak 16 18,8

Ya 69 81,2

Jumlah 85 100

Berdasarkan tabel 5.3. diatas terlihat bahwa dari 85 responden yang menjadi

subyek penelitian menjawab Ya tentang bidan mencuci tangan sebelum dan sesudah

memberikan perawatan pada ibu dan bayi baru lahir 82 orang (96,6%) dan menjawab

tidak 3 orang (3,5%).

(47)

Dari 85 responden yang menjadi subyek penelitian menjawab Ya pertanyaan

tentang bidan memantau tekanan darah, nadi pada setiap 15 menit dalam satu jam

pertama dan setiap 30 menit dalam jam kedua 76 orang (89,4%) dan menjawab tidak

9 orang (10,6%).

Dari 85 responden yang menjadi subyek penelitian menjawab Ya pertanyaan

tentang bidan memeriksa/verineum dan vagina ibu untuk menilai perdarahan setiap

15 menit dalam satu jam pertama dan setiap 30 menit dalam jam kedua 68 orang

(80,0%) dan menjawab tidak 17 orang (20,0%).

Dari 85 responden yang menjadi subyek penelitian menjawab Ya pertanyaan

tentang bidan mengajarkan ibu dan keluarga cara mencegah perdarahan seama 2 jam

setelah persalinan 66 orang (77,6%) dan menjawab tidak 19 orang (22,4%).

Dari 85 responden yang menjadi subyek penelitian menjawab Ya pertanyaan

tentang bidan membantu membersihkan tubuh dan mengganti pakaian Ibu 60 orang

(70,6%) dan menjawab tidak 25 orang (29,4%).

Dari 85 responden yang menjadi subyek penelitian menjawab Ya pertanyaan

tentang jika terjadi sesuatu pada ibu dan bayi, bidan melakukan pemijatan rahim

untuk memastikan rahim menjadi keras setiap 15 menit dalam satu jam pertama dan

setiap 30 menit dalam jam kedua 63 orang (74,1%) dan menjawab tidak 22 orang

(25,9%).

Dari 85 responden yang menjadi subyek penelitian menjawab Ya pertanyaan

(48)

32

atau kosong selama 2 jam pasca persalinan 64 orang (75,3%) dan menjawab tidak 21

orang (24,7%).

Dari 85 responden yang menjadi subyek penelitian menjawab Ya pertanyaan

tentang bidan memantau suhu tubuh ibu satu kali setiap jam selama 2 jam pertama

pasca persalinan 69 orang (81,2%) dan menjawab tidak 16 orang (18,8%).

Dari 85 responden yang menjadi subyek penelitian menjawab Ya pertanyaan

tentang bidan mengajarkan/membantu ibu dalam mengatur posisi bayi pada saat

menyusui, baik untuk ibu yang pertama kali menyusui maupun ibu yang sudah

pernah menyusui 61 orang (71,8%) dan menjawab tidak 24 orang (28,2%).

Dari 85 responden yang menjadi subyek penelitian menjawab Ya pertanyaan

tentang bidan memberitahukan ibu nifas harus tidur terlentang untuk mencegah

terjadinya perdarahan setelah persalinan 66 orang (77,4%) dan menjawab tidak 19

orang (22,6%).

Dari 85 responden yang menjadi subyek penelitian menjawab Ya pertanyaan

tentang bidan sebelum meninggalkan ibu membahas semua tanda-tanda bahaya

setelah persalinan kepada suami atau keluarga 67 orang (78,8%) dan menjawab tidak

18 orang (21,2%).

Dari 85 responden yang menjadi subyek penelitian menjawab Ya pertanyaan

tentang bidan memasang gurita/stagen setelah 2 jam pasca persalinan 65 orang

(76,5,0%) dan menjawab tidak 20 orang (23,5%).

(49)

Dari 85 responden yang menjadi subyek penelitian menjawab Ya pertanyaan

tentang bidan selalu menempatkan ibu dan bayi dalam satu kamar bersama 8 orang

(9,4%) dan menjawab tidak 77 orang (90,6%).

Dari 85 responden yang menjadi subyek penelitian menjawab Ya pertanyaan

tentang bidan memberitahukan ibu, suami dan keluarganya bagaimana dan kapan

harus meminta pertolongan 75 orang (88,2%) dan menjawab tidak 10 orang (11,8%).

Dari 85 responden yang menjadi subyek penelitian menjawab Ya pertanyaan

tentang bidan mendiskusikan semua pelayanan yang diberikan untuk ibu dan bayi

dengan ibu, suami dan keluarganya 69orang (81,2%) dan menjawab tidak 16 orang

(18,8%).

Tabel 5.4. Kategori Pelayanan 2 jam pertama Postpartum di Rumah Sakit Umum Sigli Nangroe Aceh Darusalam Tahun 2008

No Pelayanan 2 jam pertama Postpartum Jumlah Persentase (%)

1. Tidak Baik 37 43,5

2. Baik 48 56,5

Jumlah 85 100

Berdasarkan tabel 5.4. dapat kategori pelayanan 2 jam pertama Postpartum

yang merasa tidak baik ada sebanyak 37 orang (43,5%), dan ibu yang merasa baik

(50)

34

5.1.3. Hubungan Kepuasan Ibu terhadap Pelayanan 2 Jam Pertama

Postpartum

Perdarahan pasca persalinan yang terjadi dalam empat jam pertama setelah

kelahiran bayi, karena alasan ini penting sekali untuk memantau ibu secara ketat.

Penting sekali untuk tetap berada disamping ibu dan bayinya selama dua jam pertama

pasca persalinan. Kepuasan ibu dalam pelayanan 2 jam pertama postpartum

berhubungan dengan kenyamanan, keramahan dan kecepatan pelayanan. Kepuasan

pasien juga merupakan hal yang sangat penting dalam meninjau mutu pelayanan

suatu rumah sakit, hubungan kepuasan Ibu dalam pelayanan kesehatan postpartum

dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 5.5. Hubungan Kepuasan Ibu dengan Pelayanan 2 Jam Pertama Postpartum Di RSU Sigli Nangroe Aceh Darussalam Tahun 2008

Kepuasan

Pelayanan 2 jam pertama

Postpartum Jumlah P

Tidak baik Bik

n % n % n %

Tidak puas 28 32,9 3 3,5 31 36,5

0,000

Puas 9 10,6 45 52,9 54 63,5

Jumlah 37 43,5 48 56,5 85 100

(51)

Berdasarkan tabel 5.5 diatas diketahui bahwa dari 31 orang ada 28 orang

(32,9%) responden pasien kategori tidak puas dengan pelayanan 2 jam pertama

postpartum kategori tidak baik sedangkan dari 54 orang ada 45 orang (52,9%)

responden pasien kategori puas dengan pelayanan 2 jam pertama postpartum pada

kategori baik.

Uji statistik Chi square menyatakan bahwa jika p (probabilitas) < 0,05 Ho

di tolak. Hasil uji yang diperoleh menunjukkan bahwa p (probabilitas) = 0,000. Ini

berarti bahwa p < 0,05 artinya terdapat hubungan yang signifikan antara kepuasan Ibu

terhadap pelayanan 2 Jam Pertama Postpartum Di RSU Sigli Nanggroe Aceh

Darussalam Tahun 2008.

5.2. Pembahasan

5.2.1 Kepuasan Ibu

Dari hasil pengumpulan data pada responden di RSU Sigli Nanggroe Aceh

Darussalam Tahun 2008 bahwa tingkat kepuasan ibu pada kategori puas yaitu

sebanyak 54 orang (63,5%), dan masih ada pasien merasa pada kategori tidak puas

yaitu sebanyak 31 orang (36,5%).

Menurut Sofyan (2006) suatu standar akan efektif bila dapat diobservasi dan

diukur, relialistik, mudah dilakukan dan dibutuhkan. Bila setiap ibu diharapkan

mempunyai akses terhadap pelayanan kebidanan, maka diperlukan standar pelayanan

kebidanan untuk penjagaan kualitas, pelayanan yang berkualitas, pelayanan yang

berkualitas dapat dikatakan sebagai tingkat pelayanan yang memenuhi standar yang

(52)

36

Sejalan IBI (1996) bahwa pelayanan kebidanan adalah pelayanan yang

berorientasi kepada masyarakat, sasaran pelayanan adalah individu, keluarga,

masyarakat yang membutuhkan pelayanan kebidanan. Pelayanan kebidanan diberikan

oleh bidan dengan berpedoman kepada kode etik profesi bidan dan standar praktek

kebidanan. Pelayanan kebidanan mengutamakan pada kualitas pelayanan, salah satu

indicator dari kualitas pelayanan adalah kepuasan pasien, kepuasan pasien meruakan

kunci dari pokok pelayanan bidan.

5.2.2. Pelayanan 2 Jam Pertama Postpartum

Dari hasil pengumpulan data pada responden di RSU Sigli Nangroe Aceh

Darussalam Tahun 2008 bahwa Pelayanan 2 Jam Pertama Postpartum pada kategori

baik yaitu sebanyak 48 orang (56,5%), dan masih ada pasien merasa pada kategori

tidak baik yaitu sebanyak 37 orang (43,5%).

Kondisi ini menggambarkan perlu meningkatkan mutu pelayanan secara

khusus untuk 2 jam pertama postpartum kepada Ibu yang bersalin, karena masih ada

sebesar 43,5% merasa pelayanan post partum tidak baik

Sejalan dengan IBI (1996) pelayanan kebidanan telah lama berada

ditengah-tengah masyarakat Indonesia. Pelayanan yang diberikan oleh bidan adalah pelayanan

spesifik dan jenis pelayanan yang diberikan oleh bidan diketahui oleh seluruh lapisan

masyarakat, salah satunya asuhan 2 jam pasca persalinan

Didukung dengan Depkes (2005) bahwa untuk memperoleh kepercayaan dan

berkualitas pelayanan yang diberikan, mengeluarkan format standar pelayanan untuk

pertolongan persalinan yaitu asuhan persalinan kala I, persalinan kala II yang aman,

penatalaksanaan aktif kala III dan penanganan kala IV dua jam postpartum.

(53)

Sejalan dengan Sofyan (2006) bidan sebagai tenaga pemberi pelayanan

kebidanan, harus menyiapkan diri untuk megantisifasi kebutuhan masyarakat akan

pelayanan kebidanan. Pelayanan kebidanan diberikan secara holistic, yaitu

memperhatikan aspek biologis, psikososial dan cultural sesuai dengan kebutuhan

pasien. Pelayanan tersebut diberikan dengan tujuan kehidupan dan kelangsungan

pelayanan .

5.2.3. Hubungan Kepuasan Ibu terhadap Pelayanan 2 Jam Pertama

Postpartum

Berdasarkan tabel 5.5 diatas diketahui bahwa dari 31 orang ada 28 orang

(32,9%) responden pasien kategori tidak puas dengan pelayanan 2 jam pertama

postpartum kategori tidak baik sedangkan dari 54 orang ada 45 orang (52,9%)

responden pasien kategori puas dengan pelayanan 2 jam pertama postpartum pada

kategori baik.

Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara

kepuasan Ibu terhadp pelayanan 2 Jam Pertama Postpartum Di RSU Sigli Nangroe

Aceh Darussalam Tahun 2008.

Menurut Sugito (2005) kepuasan adalah suatu keadaan dimana keeinginan

harapan dan kebutuhan seorang terpenuhi, suatu pelayanan dinilai memuaskan bila

pelayanan tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan harapan pasien .

Didukung oleh Ikatan BIdan Indonesia (999) kepuasan ibu atau paisen adalah

upaya penyelenggara pelayanan (propider) didalam memberikan pelayanan kepada

(54)

38 BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 KESIMPULAN

Hasil dari penelitian yang diperoleh mengenai Hubungan Kepuasan Ibu terhadap

Pelayanan 2 Jam Pertama Postpartum Di RSU Sigli Nanggroe Aceh Darussalam

Tahun 2008, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Sebagian besar tingkat kepuasan ibu dalam pelayanan 2 jam pertama postpartum

mayoritas ibu yang merasa puas ada sebanyak 54 orang (63,5%), dan ibu yang

merasa tidak puas dalam pelayanan 2 jam pertama postpartum ada sebanyak 31

orang (36,5%).

2. Pelayanan 2 jam pertama Postpartum ibu yang merasa tidak baik ada sebanyak 37

orang (43,5%), dan ibu yang merasa baik dalam pelayanan 2 jam pertama

postpartum ada sebanyak 48 orang (56,5%).

3. Terdapat hubungan yang signifikan antara kepuasan Ibu terhadap pelayanan 2

Jam Pertama Postpartum Di RSU Sigli Nangroe Aceh Darussalam Tahun 2008.

Hal ini ditunjukkan dengan nilai p (probabilitas) = 0,000<α= 0,05.

6.2 SARAN

Berdasarkan hasil penelitian mengenai Hubungan Kepuasan Ibu

terhadap Pelayanan 2 Jam Pertama Postpartum Di RSU Sigli Nanggroe

Aceh Darussalam, maka disarankan:

(55)

1. Bagi Institusi Pendidikan dan lintas terkait

Lintas terkait pemerintah bagian kesehatan dan pihak rumah sakit agar lebih

meningkatkan mutu pelayanan kesehatan salah satunya adalah pelayanan

postpartum pada persalinan karena mutu pelayanan merupakan salah satu aset

pada rumah sakit yang merupakan faktor utama dalam pelayanan kesehatan.

2. Bagi Ibu yang bersalin agar mengikuti program penyuluhan kesehatan dari intitusi

kesehatan terdekat dalam rangka menamabah informasi tentang pelayanan

kesehatan postpartum.

4. Bagi Profesi Bidan

Sebagai bahan informasi mengenai pelayanan kesehatan postpartum, serta

nantinya mampu memberikan bimbingan, penyuluhan dan pelayanan bagi ibu

yang bersalin.

5. Bagi Profesi Bidan Pendidik

Dalam memberikan materi agar dapat memperhatikan materi yang menyangkut

kepuasan pasien dalam pelayanan kesehatan.

6. Bagi Peneliti Selanjutnya

Sebagai bahan masukan yang nantinya, dapat digunakan sebagai referensi untuk

(56)

iii

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. S. 1998.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.Jakarta: Rineka Cipta Azwar. A. 1996. Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan. Jakarta : EGC

Budiarto. 2005. Metodologi Penelitian Kedokteran Sebuah Pendekatan : Jakarta : Salemba Medika

Depkes. 2000. Buku I Standar Pelayanan Kebidanan. Jakarta . 2004. Asuhan Persalinan Normal. Jakarta

Hidayat. A. 2007. Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisa Data. Jakarta : Salemba Medika

IBI. 1996. Profesi Bidan Sebagai Perjalanan Karir. Jakarta . 1999. Mutu Pelayanan. Medan . Pengurus Pusat IBI Medan . 2005. Standar Pelayanan Kebidanan. Jakarta: Rineka Cipta

Notoadmodjo. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Saifuddin. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka

. 2001. Buku Acuan Nasional-pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal

Edisi I. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka

Nita,S. 2006. Gambaran Tingkat Kepuasan Ibu Terhadap Asuhan Persalinan di Ruang

Bersalin RSU Z. A Naggroe Aceh Darussalam.

Surjadi. 2001. Biaya atau Kepuasan Pasien. http://persepsi.co.id (dikutip tanggal 30 Sebtember 2007)

Supranto. 2006. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan. Jakarta . Rineka Cipta

(57)

Sugito. 2005. Mengukur Kepuasan Pelanggan. http://Hadisugito.fadlan.co.id (dikutip Tanggal 30 oktober 2007)

Sofian. 2007. Hubungan Quality Assurance Dengan Kepuasan Rumah Sakit. http://Sofianwodpress.com (dikutip tanggal 30 Sebtember 2007)

(58)

iii

Lampiran I LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth Saudara responden Di...

Sebagai persyaratan tugas akhir mahasiswa program D-IV Bidan Pendidik FK USU, saya akan melakukan penelitian tentang Hubungan Kepuasan Ibu terhadap pelayanan 2 Jam Pertama Postpartum. Tujuan penelitia ini adalah untuk mengetahui

apakah ada hubungan kepuasan ibu dengan asuhan 2 jam pertama postpartum. Untuk keperluan tersebut saya mohon kesediaan saudara untuk menjadi responden dalam penelitian ini, selanjutnya kami mohon kesedian saudara untuk menjawab kuesioner yang saya sediakan dengan kejujuran dan apa adanya. Jawaban saudara dijamin kerahasiaanya.

Demikianlah lembar persetujuan ini saya buat, atas bantuan dan partisipasinya saya ucapkan terima kasih.

Responden Medan, 2008

Peneliti

... Fitria Asrina

(59)

Lampiran 2 KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN KEPUASAN IBU DENGAN PELAYANAN 2 JAM PERTAMA

POSTPARTUM DI RUMAH SAKIT UMUM SIGLI 2008 No Identitas :

Tgl Pengambilan data : A. Kepuasan Ibu

1. Apakah ibu senang dengan asuhan yang diberikan bidan selama 2 jam setelah persalinan?

Ya Tidak

2. Bidan menganjurkan agar suami atau keluarga untuk menemani ibu selama 2 jam setelah persalinan?

Ya Tidak

3. Apakah ibu merasa nyaman berada di ruangan ini selama 2 jam setelah persalinan?

Ya Tidak

4. Apakah bidan dalam memberikan pelayanan sesuai dengan informasi yang diberikannya?

Ya Tidak

5. Apakah ibu merasa bidan dalam memberikan pelayanan semaksimal mungkin?

Ya Tidak

6. Pada saat ibu dan keluarga memanggil /meminta pertolongan kepada bidan jika terjadi sesuatu pada ibu dan bayi, bidan segera menanggapi dan melaksanakannya?

(60)

iii

7. Bidan menjaga privasi ibu selama asuhan 2 jam setelah persalinan?

Ya Tidak

8. Apakah ibu merasa bidan memberikan pelayanan sesuai dengan harapan ibu?

Ya Tidak

9. Apakah bidan dalam memberikan pelayanan bersikap sungguh-sungguh atau iklas?

Ya Tidak

10.Apakah bidan mengkritik ibu dengan ucapan yang halus, jika ibu melakukan sesuatu perbuatan yang salah?

Ya Tidak

11.Apakah bidan dalam setiap memberikan pelayanan kepada ibu dengan rona wajah yang ceria?

Ya Tidak

12.Apakah setiap bidan mau memulai suatu pelayanan dengan mengucapkan salam?

Ya Tidak

13.Apakah bidan memberikan pujian pada setiap tindakan yang ibu lakukan atas anjurannya?

Ya Tidak

14. Apakah bidan memperhatikan sepenuhnya kebutuhan ibu selama 2 jam setelah persalinan?

Ya Tidak

15. Apakah ibu merasa bidan dalam memberikan pelayanan, mengangap diri ibu penting?

(61)

Ya Tidak B. Pelayanan 2 Jam Pertama postpartum

1. Bidan mencuci tangan sebelum dan sesudah memberikan perawatan pada ibu dan bayi baru lahir?

Ya Tidak

2. Bidan memantau tekanan darah, nadi pada setiap 15 menit dalam satu jam pertama dan setiap 30 menit dalam jam kedua?

Ya Tidak

3. Bidan memeriksa perineum dan vagina ibu untuk menilai perdarahan setiap 15 menit dalam satu jam pertama dan setiap 30 menit dalam jam kedua?

Ya Tidak

4. Bidan mengajarkan ibu dan keluarga cara mencegah perdarahan selama 2 jam setelah persalinan?

Ya Tidak

5. Apakah bidan membantu membersihkan tubuh dan menggantikan pakaian ibu setelah lahirnya plasenta ?

Ya Tidak

6. Bidan melakukan pemijatan rahim untuk memastikan rahim menjadi keras setiap 15 menit dalam satu jam pertama dan setiap 30 menit dalam jam kedua?

Ya Tidak

7. Bidan memeriksa kandung kemih ibu untuk memastikan tidak penuh atau kosong selama 2 jam pasca persalinan?

(62)

iii

8. Bidan memantau suhu tubuh ibu satu kali setiap jam selama 2 jam pertama setelah persalinan?

Ya Tidak

9. Apakah bidan mengajarkan/membantu ibu dalam mengatur posisi bayi pada saat menyusui, baik untuk ibu yang pertama kali menyusui maupun ibu yang sudah pernah menyusui?

Ya Tidak

10.Apakah bidan memberitahukan ibu nifas harus tidur terlentang untuk mencegah terjadinya perdarahan setelah persalinan?

Ya Tidak

11.Apakah bidan sebelum meninggalkan ibu membahas semua tanda-tanda bahaya setelah persalinan kepada suami atau keluarga?

Ya Tidak

12.Apakah bidan menunda memasang gurita/stagen setelah 2 jam pasca persalinan?

Ya Tidak

13.Apakah bidan selalu menempatkan ibu dan bayi dalam satu kamar bersama?

Ya Tidak

14.Bidan memberitahukan ibu, suami atau keluarganya bagaimana dan kapan harus meminta pertolongan?

Ya Tidak

15.Bidan mendiskusikan semua pelayanan yang diberikan untuk ibu dan bayi dengan ibu, suami dan keluarganya?

(63)

Gambar

Tabel 5.1 Distribusi Tingkat Kepuasan Ibu di Rumah Sakit Umum Sigli Nanggroe Aceh Darusalam Tahun 2008
Tabel 5.1 Lanjutan Distribusi Tingkat Kepuasan Ibu di Rumah Sakit Umum Sigli Nanggroe Aceh Darusalam Tahun 2008 Kepuasan
Tabel 5.1 Lanjutan Distribusi Tingkat Kepuasan Ibu di Rumah Sakit Umum Sigli Nanggroe Aceh Darusalam Tahun 2008
Tabel  5.2. Kategori  Tingkat Kepuasan Ibu di Rumah Sakit Umum Sigli Nanggroe Aceh Darusalam Tahun 2008
+6

Referensi

Dokumen terkait

Faktor risiko mayor aterosklerosis yang terbukti paling berpengaruh terhadap kejadian PJK adalah jenis kelamin, pada kejadian stroke iskemik faktor risiko yang

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa hubungan dukungan keluarga terhadap perasaan kesepian pada usia lanjut di Padukuhan Tiwir Sumbersari Moyudan

dapat memenuhi kebutuhan menurut Maslow ataupun menurut Clelland, misalnya kebutuhan akan kasih sayang, yang didalamnya siswa terpenuhi kebutuhan akan penerimaan

Penyebaran bisa ter$adi kebanyakan dari he&#34;an an$ing melalui gigitan he&#34;an penderita tersebut atau kontak langsung dengan air liur dari he&#34;an yang menderita

Keberhasilan media pendidikan kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan tingkat pengetahuan, sejalan dengan penelitian yang sebelumnya pernah dilakukan oleh Goma

dengan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 12 Tahun 2013 tentang Penyertaan Modal Pemerintah Daerah Pada Perusahaan Daerah Taman Satwa Taru Jurug Surakarta;.. bahwa

Berdasarkan Pasal 1 ayat (2) Undang-Undang Nomor 11 tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak yang dimaksud dengan anak yang berhadapan dengan hukum

Surat KPU Nomor 69/KPU/II/ 2013 tanggal 7 Februari 2014; Lingkup waktu pencatatan penerimaan dan pengeluaran Laporan Rekening Khusus Dana Kampanye yang dilaporkan terhitung sejak