• Tidak ada hasil yang ditemukan

Persepsi Karyawan PT CIMB Niaga Medan Terhadap Fenomena Blackberry.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Persepsi Karyawan PT CIMB Niaga Medan Terhadap Fenomena Blackberry."

Copied!
111
0
0

Teks penuh

(1)

PERSEPSI KARYAWAN TERHADAP FENOMENA BLACKBERRY (Studi Deskriptif Persepsi Karyawan PT CIMB Niaga Medan

terhadap Fenomena BlackBerry)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Sarjana Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Disusun oleh Maria Dessy N. Harianja

050904001

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

ABSTRAKSI

Penelitian ini berjudul Persepsi Karyawan PT CIMB Niaga Medan Terhadap Fenomena Blackberry. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tanggapan karyawan PT. CIMB Niaga Medan terhadap fenomena BlackBerry serta untuk mengetahui persepsi karyawan PT. CIMB Niaga Medan terhadap fenomena BlackBerry.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif dapat diartikan sebagai pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan keadaan subjek atau objek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Perancangan alat ukur adalah kuesioner, yaitu setiap responden diberikan pertanyaan-pertanyaan yang dijawab dengan cara memilih. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT CIMB Niaga Medan yang berjumlah 32 orang. Dan teknik penarikan sampel yang digunakan adalah total sampling dengan dengan memakai seluruh populasi dalam pelaksanan penelitian dan purposive sampling.

Teknik pengumpulan data menggunakan penelitian kepustakaan, dengan mempelajari dan mengumpulkan data dari buku-buku serta sumber yang relevan dan mendukung. Serta penelitian lapangan untuk memperoleh data di lokasi penelitian melalui observasi dan kuesioner. Data yang diperoleh dari hasil penelitian dianalisa dengan menggunakan analisa tabel tunggal dan kemudian diinterpretasikan.

(3)

KATA PENGANTAR

Terpuji dan termulialah Bapa yang baik Tuhan Yesus Kristus atas kasih karuniaNya yang luar biasa, anugerah, hikmat dan penyertaanNya yang selalu penulis rasakan dalam hidup penulis, sehingga membuat segala puji, hormat dan syukur hanyalah bagi Dia dari sekarang sampai selamanya.

Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis persembahkan kepada kedua orang tua yang penulis sayangi, Bapak P. Richard Harianja dan Ibu Deriana Sitompul yang telah banyak memberi nasehat dan dukungan baik secara moril, material, dan doa yang tidak putus-putusnya. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan dan menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. M. Arif Nasution, M.A selaku Dekan FISIP USU.

2. Bapak Drs. Amir Purba, M.A selaku Ketua Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU.

3. Ibu Dra. Dewi Kurniawati, Msi selaku Sekretaris Departemen Ilmu Komunikasi.

4. Bapak Drs. Hendra Harahap, Msi sebagai dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu untuk membimbing, memberikan pandangan dan membagikan pengetahuan kepada penulis hingga selesainya skripsi ini.

(4)

6. Kepada staf dan pegawai Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU, Kak Ros, Kak Icut, dan Kak Maya.

7. Kepada staf dan pegawai CIMB Niaga terutama untuk Kak Meta yang telah banyak membantu penulis dalam pengumpulan data.

8. Saudara-saudara penulis Iyut, Nita, Joseph dan Beni, terima kasih untuk doa-doanya dan dukungannya.

9. Sahabat-sahabat penulis selama masa kuliah yang selalu memberikan dukungan dan semangat: Alm Bun-bun, Yohana, Fika, Bibi, Lia, Dania (Kibo), Emma, Anggie, Ella, Nuri, Irene, Gali, Yogi, Hendra dan Adit, terima kasih banyak untuk kebersamaannya dan bantuannya selama ini. 10.Semua teman-teman seperjuangan angkatan 2005 terima kasih untuk

bantuan, kritikan, dorongan dan masukannya selama ini.

11.Sahabat terbaikku dari SMA sampai sekarang Astrina dan Katerine, thank you so much for supporting me wherever you are. Terima kasih banyak selalu mendengarkan keluhan dan memberikan semangat kepada penulis. 12.Teman-teman yang penulis sayangi di Methodist Dina, Miss Evita, Yenny,

Corry, dan Yosephin terima kasih banyak untuk dukungan, doa dan semangatnya.

13.Kepada kak Rotua yang baik hati yang bersedia meluangkan waktunya, terima kasih banyak kak untuk bantuan dan dukungan selama ini.

(5)

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan. Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran yang membangun dari semua pihak. Semoga karya ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembacanya.

Medan, September 2009 Penulis

(6)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAKSI i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI v

DAFTAR GAMBAR vii

DAFTAR TABEL viii

DAFTAR LAMPIRAN x

BAB I PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang 1

I.2. Perumusan Masalah 7

I.3. Pembatasan Masalah 7

I.4. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

I.4.1. Tujuan Penelitian 7

I.4.2. Manfaat Penelitian 8

I.5. Kerangka Teori 8

I.6. Kerangka Konsep 15

I.7. Model Teoritis 15

I.8. Variabel Operasional 16

I.9. Defenisi Variabel Operasional 17

BAB II LANDASAN TEORITIS II.1. Komunikasi

II.1.1. Pengertian Komunikasi 19

II.1.2. Proses Komunikasi 20

II.1.3. Klasifikasi Komunikasi 20

II.1.4. Karakteristik Komunikasi 21

II.2. Komunikasi Massa

II.2.1. Pengertian Komunikasi Massa 21 II.2.2. Karakteristik Komunikasi Massa 22

II.2.3. Fungsi Komunikasi Massa 25

II.3. Media Massa

II.3.1. Pengertian Media Massa 26

II.3.2. Karakteristik Media Massa 27

II.3.3. Fungsi Media Massa 28

II.3.4. Dampak Sosial Media Massa 29

(7)

II.5. Persepsi

II.5.1. Pengertian Persepsi 32

II.5.2. Proses Persepsi 34

II.5.3. Persepsi Sosial 36

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III.1. Metode Penelitian 38

III.2. Lokasi Penelitian 38

III.3. Populasi dan Sampel 39

III.4. Teknik Penarikan Sampel 40

III.5. Teknik Pengumpulan Data dan Pelaksanaan Pengumpulan Data ` III.5.1. Teknik Pengumpulan Data 41

III.5.2. Pelaksanaan Pengumpulan Data 42 III.6. Teknik Analisis Data dan Teknik Pengolahan Data 43

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

IV.1. Analisa Tabel Tunggal 45

IV.1.1. Karakteristik Responden 45

IV.1.2. Blackberry Habits 47

IV.1.3. Persepsi Karyawan Terhadap Fenomena Blackberry 53

IV.2. Pembahasan 80

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

V.1. Kesimpulan 87

V.2. Saran 88

(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Model S-O-R 14

Gambar 2 Model Teoritis 16

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Variabel Operasional 16

Tabel 2 Usia Responden 45

Tabel 3 Jenis Kelamin Responden 45

Tabel 4 Tingkat Pendapatan Responden 46

Tabel 5 Pengguna Blackberry 47

Tabel 6 Ketertarikan akan Kehadiran Blackberry 47 Tabel 7 Ketertarikan untuk Memiliki Blackberry 48 Tabel 8 Pemahaman Blackberry sebagai Smartphone 48 Tabel 9 Intensitas Memakai Blackberry 49 Tabel 10 Waktu Menggunakan Blackberry 50 Tabel 11 Tempat Menggunakan Blackberry 50

Tabel 12 Kegunaan Blackberry 51

Tabel 13 Motivasi Menggunakan Blackberry 52 Tabel 14 Blackberry Pelopor Smartphone 53 Tabel 15 Blackberry Perangkat Telekomunikasi 54 Tabel 16 Blackberry Mempunyai Bentuk yang Stylish 54 Tabel 17 Blackberry Mempunyai Bentuk yang Modern 55 Tabel 18 Harga Blackberry Sangat Mahal 55 Tabel 19 Blackberry dapat Mengakses Data Dimana Saja 56 Tabel 20 Blackberry Memungkinkan untuk Mengobrol 57 Tabel 21 Blackberry Dapat Meng-update Berita Terkini 58 Tabel 22 Microsoft Office dan PDF Blackberry Cukup Bermanfaat 59

Tabel 23 Blackberry Messenger Menghubungkan kepada 59 Pengguna Lain

Tabel 24 Blackberry Dapat Mencari Alamat Seseorang 60 Tabel 25 Blackberry sebagai Penunjuk Jalan Daerah Tertentu 61 Tabel 26 Blackberry Dapat Mencari Buku atau Pengarang Tertentu 62

Tabel 27 Blackberry Memudahkan Jari Saat Mengetik 63 Tabel 28 Tanpa Koneksi Blackberry Hanya Telepon 64

(10)

Tabel 29 Blackberry sebagai Perangkat Perusahaan 65 Tabel 30 Blackberry Dapat Digunakan sebagai Modem 65 Tabel 31 Blackberry Dapat Diakses Melalui Wifi 67 Tabel 32 Blackberry Dapat Menerima Langsung Enail 67 Tabel 33 Blackberry Dapat Menampung Email 68 Tabel 34 Blackberry Membuat Lebih Menikmati Pekerjaan 69 Tabel 35 Blackberry Dapat Mempermudah Pekerjaan 70 Tabel 36 Kita Dapat Bertukar Informasi Melalui Blackberry 71 Tabel 37 Blackberry Menyebabkan Sering Lupa Waktu 72 Tabel 38 Blackberry Membuat Kita Mengikuti 73

Kemajuan Teknologi

Tabel 39 Blackberry Sama Dengan Peningkatan Gaya Hidup 74 Tabel 40 Blackberry Dapat Meningkatkan Pergaulan 75 Tabel 41 Blackberry Membuat Kita Mengikuti Trend Teknologi 75 Tabel 42 Blackberry Membuat Kita Lebih Mobile 76 Tabel 43 Blackberry Membuat Kita Sering Men-download 77

Fitur di Internet

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Kuesioner Penelitian 2. Surat Ijin Penelitian 3. Tabel Foltron Cobol

(12)

ABSTRAKSI

Penelitian ini berjudul Persepsi Karyawan PT CIMB Niaga Medan Terhadap Fenomena Blackberry. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tanggapan karyawan PT. CIMB Niaga Medan terhadap fenomena BlackBerry serta untuk mengetahui persepsi karyawan PT. CIMB Niaga Medan terhadap fenomena BlackBerry.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif dapat diartikan sebagai pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan keadaan subjek atau objek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Perancangan alat ukur adalah kuesioner, yaitu setiap responden diberikan pertanyaan-pertanyaan yang dijawab dengan cara memilih. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT CIMB Niaga Medan yang berjumlah 32 orang. Dan teknik penarikan sampel yang digunakan adalah total sampling dengan dengan memakai seluruh populasi dalam pelaksanan penelitian dan purposive sampling.

Teknik pengumpulan data menggunakan penelitian kepustakaan, dengan mempelajari dan mengumpulkan data dari buku-buku serta sumber yang relevan dan mendukung. Serta penelitian lapangan untuk memperoleh data di lokasi penelitian melalui observasi dan kuesioner. Data yang diperoleh dari hasil penelitian dianalisa dengan menggunakan analisa tabel tunggal dan kemudian diinterpretasikan.

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu membutuhkan adanya komunikasi dan interaksi. Kebutuhan dan kreativitas manusia yang kompleks menghasilkan sebuah perangkat komunikasi yang terus berkembang dari masa ke masa. Jika untuk berkomunikasi dulu manusia menggunakan kertas sehingga orang jadi bisa berkomunikasi lewat surat. Hingga kini pada perkembangannya kertas dan surat kabar terus dipakai dan industri mediapun terus berkembang.

Sebelum hadirnya teknologi seluler seperti sekarang ini, dahulu kita hanya mengenal radio dan televisi. Pada awal perkembangannya radio mungkin merupakan alat yang canggih pada zamannya, namun radio hanya bersifat satu arah saja hingga selanjutnya manusia menciptakan telepon. Teknologi telepon terus berkembang hingga munculnya telepon seluler yang sifatnya lebih mobile.

Perkembangan media dan komunikasi terus mengalami perubahan yang sangat radikal hingga akhirnya kedua media ini bertemu. Dari dua teknologi tersebut muncul teknologi baru yang disebut internet. Saat ini internet terus masuk kedalam kehidupan manusia hampir di segala bidang. Keberadaan internet kini telah mengubah hampir semua tatanan kehidupan manusia, mulai dari berinteraksi, belajar, bekerja dan berbisnis.

(14)

/ bisnis (electronic commercele-commerce), pendidikan (electronic education), kesehatan (tele- medicine), telekarya, transportasi, industri, pariwisata, lingkungan sampai ke sektor hiburan. Teknologi informasi melingkup i sistem yang mengumpulkan (collect), meyimpan (store), memproses, memproduksi dan mengirimkan informasi dari dan ke industri ataupun masyarakat secara efektif dan cepat. Pemanfaatan informasi tentunya memerlukan perangkat yang menunjang dan memadai. Perangkat smartphone menjadikan informasi mudah diakses dan bersifat pribadi. Produsen smartphone khususnya tiga besar dunia yaitu Nokia dengan Communicatorr, RIM dengan Blackberry, dan Apple dengan iPhone tanpa henti terus berinovasi dalam merebutkan hati masyarakat dunia.

Blackberry pertama kali diperkenalkan pada tahun 1997 oleh Perusahaan

rendahnya perbincangan masyarakat dunia akan Blackberry. RIM adalah perusahaan manufaktur, desain, dan pemasaran solusi perangkat nirkabel inovatif asal Kota Waterloo, Ontario, Kanada. Sejak awal berdiri RIM fokus dalam pengembangan peranti lunak, khususnya yang terkait jaringan nirkabel.

Blackberry adalah

(15)

dengan merek ini mereka membawanya ke konsultan merek ternama di Sausalito, California yakni Lexicon Branding Inc yang juga jadi konsultan merek Intel dan Apple. Seminggu di Lexicon, muncullah nama Blackberry. “Kami awalnya melihat miniature, tombol perangkat ini mirip benih kecil buah Strawberry , namun analis bahasa kami melihat, ini kurang kuat secara psikologi bahasa. Kemudian muncullah Blackberry dan RIM pun sepakat,”ujar pendiri Lexicon, David Placek, dan kemudian sejak saat itu kesatuan perangkat Blackberry dengan

push-email adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan hingga sekarang

(Sufyan, 2009:20).

Perkembangan Blackberry di Indonesia diperkenalkan oleh dua operator selular besar yaitu Indosat dan Telkomsel yang dirilis pada awal Desember 2004 dengan sasaran pasar potensial kalangan pelanggan korporasi. Indosat menyediakan layanan Blackberry Internet Service dan Blackberry Enterprise

Server

meramaikan pasar Blackberry adalah Excelkom yang juga menyediakan

Blackberry Internet Service dan Blackberry Enterprise Server.

Keunggulan utama yang membuat Blackberry sangat digemari oleh penggunanya yang khususnya karyawan yaitu push e-mail. Dengan push e-mail semua e-mail masuk dapat diteruskan langsung ke ponsel. mengalami proses kompresi dan scan di server Blackberry sehingga aman dari virus. Sebuah e-mail berukuran 1 MB, jika diterima melalui push e-mail dapat menjadi 10 kb dengan isi yang tetap.

Fasilitas lain yang menjadi andalan Blackberry adalah pesan instan.

(16)

Teknologi terkini memang memungkinkan kita untuk “mengobrol” (chatting) di internet melalui telepon genggam dan Personal Digital Assistant (PDA). Tetapi yang berbeda pada Blackberry adalah proses instalasi lengkap yang bisa dilakukannya melalui jaringan nirkabel. Blackberry juga memiliki nomor identifikasi yang disebut PIN (personal identification number). Nomor inilah yang menjadikan setiap peranti ini menjadi unik. Nomor PIN ini juga bisa digunakan untuk berkomunikasi dengan pengguna Blackberry lain di seluruh dunia melalui

Blackberry Messenger (BBM), yang memiliki kemampuan selain mengirimkan

teks, juga dapat mengirimkan file gambar dan juga suara. Keamanan dan kekuatan peranti ini menjadi kelebihan tersendiri dibandingkan dengan produk lain yang sejenis. Keunggulan lain juga hadir melalui teknologi kompresi yang menyebabkan biaya akses menjadi murah dan pemberitahuan jawaban pesan melalui tanda getar pada Blackberry.

Dibalik semua keunggulan yang dimilikinya Blackberry juga mempunyai kekurangan. Kekurangannya adalah Blackberry

(17)

Koran tersebut terpampang foto utama Presiden Amerika Serikat ke 44 yaitu Barrack Hussein Obama yang tengah menggenggam Blackberry. Sejak adanya ekspos aktifitas itu, demam Blackberry yang tengah menyelimuti dunia seolah menemukan “justifikasi”. Seorang calon kuat Presiden negeri adidaya melekatkan dirinya pada sebuah perangkat elektronik konvergen.

Selain pengaruh Blackberry telah demikian kental bagi orang nomor satu di negara Amerika maka dapat dibayangkan dampaknya bagi masyarakat luas di kawasan negara lainnya. Salah satu contoh adalah Indonesia dimana perangkat ini mulai mencuat di kota besar utama di Pulau Jawa, khususnya di kalangan professional. Namun makin lama, sebarannya makin luas hingga digunakan oleh pelajar, karyawan, artis, hingga, pejabat publik. Padahal penjualan Blackberry dengan harga per unit rata-rata Rp 5 Juta dianggap sulit untuk dipasarkan ternyata anggapan tersebut salah malahan penjualan Blackberry itu sendiri laris manis dan sangat diburu oleh mereka yang berkepentingan. Sebagai contoh artis papan atas Indonesia yaitu Luna Maya. Perempuan asal Bali ini mengakui teknologi ini membantu memudahkan dia dalam berkomunikasi kapan saja dan di mana saja, sehingga dia bisa mendapatkan banyak teman dari layanan di dalamnya seperti pesan singkat dan situs jejaring sosial. Jika pengguna Blackberry sudah sampai di tataran public figure maka masyarakat luar luas di Indonesia pun pasti berbondong-bondong mengikutinya.

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan peneliti, hadirnya fenomena

Blackberry ternyata memperoleh tanggapan yang berbeda-beda bagi masyarakat

(18)

termasuk mahal sehingga sulit dijangkau. Dan ada juga yang mengatakan susah untuk memperolehnya karena belum tersedianya layanan purna jual (Analisis, 2009:17). Tetapi ada juga yang memandangnya dari sisi positif, seperti mengganggap Blackberry sangat menarik, cangih, modern, dan stylish. Blackberry juga dapat memenuhi kebutuhan informasi dan kemudahan dalam berkomunikasi.

Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi memberi makna pada stimuli inderawi (Rakhmat, 2000:51). Persepsi pada dasarnya merupakan suatu proses yang terjadi dalam pengamatan seseorang terhadap sesuatu hal ataupun timbul akibat adanya sensasi.

Berdasarkan pra penelitian, Blackberry banyak menimbulkan berbagai persepsi di kalangan karyawan PT. CIMB Niaga Medan. Persepsi yang ditimbulkan itu terjadi karena hadirnya smartphone Blackberry yang semarak diperbincangkan orang. Mereka melakukan pengamatan, pandangan, dan pendapat mengenai keunggulan Blackberry yang berbeda dengan produk yang sejenisnya, walaupun karyawannya tersebut memiliki Blackberry ada yang membeli sendiri dan ada juga yang mendapatkan fasilitas dari PT.CIMB Niaga. Kesemuanya itu mempunyai satu tujuan yaitu untuk mempermudah komunikasi antara karyawan Bank Niaga.

(19)

I.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan diatas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: ”Bagaimanakah Persepsi Karyawan PT. CIMB Niaga Medan terhadap Fenomena Blackberry?”

I.3. Pembatasan Masalah

Agar penulis dapat lebih jelas dan lebih spesifik dalam melaksanakan penelitian, maka ruang lingkup penelitian perlu dibatasi. Adapun ruang lingkup penelitian yang perlu dibatasi adalah sebagai berikut:

a. Penelitian ini hanya terbatas pada respon karyawan PT. CIMB Niaga Medan terhadap hadirnya BlackBerry.

b. Penelitian ini hanya terbatas untuk mengetahui persepsi karyawan PT. CIMB Niaga Medan tentang fenomena BlackBerry.

c. Objek penelitian adalah karyawan PT. CIMB Niaga Medan.

I.4. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian I.4.1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui tanggapan karyawan PT. CIMB Niaga Medan terhadap fenomena Blackberry.

(20)

I.4.2. Manfaat Penelitian

a. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah penelitian dibidang Ilmu Komunikasi khususnya mengenai persepsi karyawan terhadap fenomena Blackberry.

b. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menerapkan ilmu yang diperoleh selama ini dan menjadi wadah dalam memperkaya cakrawala berpikir.

c. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat membuka pandangan karyawan mengenai fenomena Blackberry.

I.5. Kerangka Teori

Dalam melaksanakan penelitian, selanjutnya diperlukan kerangka teori sebagai pedoman dasar berpikir dan berfungsi untuk mendukung kegiatan analisa variabel-variabel yang diteliti. Hal ini sangat berkaitan dengan pengertian teori yakni serangkaian asumsi, konsep, konstrak, definisi dan proposi untuk menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan antar konsep (Singarimbun, 1995:57).

Menurut Nawawi kerangka teori berisi pokok-pokok pikiran yang menjadi titik tolak atau landasan dalam menyoroti masalah, sehingga menggambarkan juga dari sudut mana masalah penelitian akan disoroti (Nawawi, 1995:32).

(21)

I.5.1. Komunikasi

Secara etimologis, komunikasi berasal dari bahasa latin ”communicatio”. Istilah ini bersumber dari perkataan ”communis” yang berarti sama. Sama yang dimaksud adalah sama makna atau sama arti. Jadi komunikasi terjadi apabila terdapat kesamaan makna mengenai suatu pesan yang disampaikan oleh komunikator dan diterima oleh komunikan (Effendy, 2003:30). Dari hal tersebut dapatlah diartikan jika tidak terjadi kesamaan makna antara komunikator dan komunikan, maka komunikasi tidak akan terjadi.

Untuk lebih memahami pengertian komunikasi, Effendy mengutip pendapat Harold D. Laswell, yaitu memahami komunikasi adalah dengan mengemukakan pertanyaan sebagai berikut: ”Who Says What, In Which Channel,

To Whom, With What Effect” (Effendy, 2003:253).

Melalui paradigma tersebut dapat kita lihat bahwa unsur-unsur komunikasi adalah:

- Who : komunikator - Says what : pesan

- In which channel : media - To whom : komunikan - With what effect : efek/dampak

(22)

I.5.2. Komunikasi Massa

Defenisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner, yakni komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang (Ardianto, 2004 : 3). Defenisi komunikasi massa yang lebih rinci dikemukakan oleh ahli komunikasi lain, yaitu Gerbner. Komunikasi massa ialah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dalam lembaga dari arus pesan yang kontiniu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri (Ardianto, 2004 : 4).

Rakhmat merangkum definisi-definisi komunikasi massa menjadi komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui media cetak atau elektronik sebagai pesan yang sama yang dapat diterima secara serentak dan sesaat (Ardianto, 2004 : 7). Pada dasarnya, komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa (media cetak dan elektronik). Ada beberapa bentuk komunikasi massa antara lain: televisi, radio, internet, majalah, koran, tabloid, buku dan Film (Nurudin, 2004: 2).

Seiring dengan perkembangan teknologi, komunikasi kemudian dilakukan dengan menggunakan media, baik itu media cetak maupun media elektronik. Hal tersebut menyebabkan proses pengiriman pesan dalam komunikasi dapat dilakukan secara serempak dan dapat diterima khalayak dalam jumlah yang besar dalam satu waktu tertentu. Kegiatan komunikasi semacam ini kemudian disebut juga sebagai komunikasi massa.

(23)

khalayak yang luar biasa banyaknya. Kedua, komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar-pemancar audio atau visual.

Menurut Gerbner (Rakhmat, 2000:188), komunikasi massa adalah produksi dari distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri.

Komunikasi massa memiliki empat karakteristik (Effendy,2003:81), yaitu:

a. Komunikasi massa bersifat umum b. Komunikasi bersifat haterogen

c. Media massa menimbulkan keserempakan

d. Hubungan komunikator-komunikan bersifat non-pribadi

Teknologi seluler adalah salah satu media komunikasi massa yang mempunyai fungsi untuk menghibur dan untuk memberi informasi.

I.5.3. Persepsi

Persepsi pada dasarnya merupakan suatu proses yang terjadi dalam pengamatan seseorang terhadap orang lain. Pemahaman terhadap sesuatu informasi yang disampaikan oleh orang lain yang sedang saling berkomunikasi, berhubungan atau bekerjasama, jadi setiap oarng tak terlepas dari proses persepsi.

(24)

Persepsi merupakan suatu proses yang timbul akibat adanya sensasi, yaitu aktivitas merasakan atau penyebab keadaan emosi yang menggembirakan. Menurut William J. Stanton (dalam Setiadi, 2003:160), persepsi dapat didefenisikan sebagai makna yang kita pertalikan berdasarkan pengalaman masa lalu, stimuli (rangsangan-rangsangan) yang kita terima melalui lima indera.

Dari uraian telah dijelaskan dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa persepsi merupakan suatu hal penting yang dialami oleh setiap orang. Setiap orang akan menerima segala sesuatu berupa informasi ataupun segala rangsangan yang dating dari lingkungannya, dalam batas-batas kemampuannya, segala rangsangan yang diterimanya tersebut diolah, dan selanjutnya diproses.

Persepsi seseorang tidak timbul begitu saja, tentu ada faktor-faktor yang mempengaruhi. Secara umum dapat dikatakan bahwa terdapat tiga faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang:

a. Diri orang yang bersangkutan sendiri.

Apabila seseorang melihat sesuatu dan berusaha memberikan interprestasi tentang apa yang dilihatnya itu, ia dipengaruhi seperti sikap, motif, kepentingan, minat, pengalaman, dan harapannya.

b. Sasaran persepsi.

(25)

Persepsi harus dapat dilihat secara kontekstual yang berarti dalam situasi mana persepsi itu timbul perlu pula mendapatkan perhatian.

Sifat-sifat stimulus menunjukkan karakteristik issue, termasuk jarak isu (apakah isu itu langsung atau tidak langsung dialami oleh individu), lama terpaan (apakah isu itu baru muncul atau mulai pudar), kedekatan geografis (apakah isu itu bertingkat lokal atau nasional), dan sumber (apakah disajikan pada media yang kredibel atau media yang tidak kredibel). Sifat-sifat khalayak menunjukkan variabel-variabel psikososial, termasuk data demografis, keanggotaan dalam sistem sosial, kebutuhan, sikap, diskusi interpersonal, dan terpaan media.

I.5.4. Teori S-O-R

Teori S-O-R merupakan singkatan dari Stimulus-Organism-Response yang semula berasal dari psikologi. Menurut stimulus respon ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi yang bersifat khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan (Effendy, 2003:254). Jadi, unsur-unsur dalam model ini adalah:

a. Pesan (stimulus, S)

b. Komunikan (Organism, O) c. Efek (Response, R)

(26)

Prof. Dr. Mar’at (Effendy, 2003:255) dalam bukunya ”Sikap Manusia, Perubahan serta Pengukurannya, mengutip pendapat Hovland, Janis, dan Kelley yang menyatakan bahwa dalam menelaah sikap yang baru ada tiga variabel penting, yaitu perhatian, pengertian, dan penerimaan

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan, maka proses komunikasi dalam teori S-O-R ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Stimulus

Organism:

- perhatian - pengertian - penerimaan

Response

Sumber : Effendy, 2003 : 56 Gambar 1 Model S-O-R

(27)

Sehubungan dengan penjelasan di atas, teori S-O-R dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

- Stimulus : fenomena Blackberry.

-Organism : karyawan PT. CIMB Niaga Medan.

-Response : efek yang ditimbulkan pada karyawan PT. CIMB Niaga Medan berupa persepsi.

I.6. Kerangka Konsep

Dari beberapa teori yang telah diuraikan pada kerangka teori, maka langkah selanjutnya merumuskan kerangka konsep sebagai hasil dari suatu pemikiran rasional yang bersifat kritis dalam memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang akan dicapai (Nawawi, 1995:40). Konsep merupakan generalisasi dari sekelompok fenomena yang sama (Bungin, 2001:73). Agar konsep-konsep dapat diteliti secara empiris, maka harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel.

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel persepsi karyawan PT. CIMB Niaga Medan.

2. Variabel fenomena Blackberry.

I.7. Model Teoritis

(28)

Gambar 3

I.8. Variabel Operasional

Berdasarkan kerangka konsep yang telah diuraikan di atas, variabel-variabel teoritis tersebut dijadikan sebagai acuan untuk memecahkan masalah. Agar variabel teoritis tersebut dapat membentuk kesamaan dan kesesuaian dalam penelitian, maka dioperasionalisasikan sebagai berikut:

Tabel 1

Variabel Operasional

Komponen Indikator

Persepsi karyawan 1. Pengenalan 2. Penalaran 3. Perasaan 4. Tanggapan

Fenomena Blackberry 1. Model telepon seluler 2. Fitur-fitur yang disajikan:

Push E-Mail

Global Positioning System

(GPS)

Internet Mobile e-book

(29)

Karakteristik Responden 1. Usia

2. Jenis Kelamin 3. Tingkat Pendapatan

I.9. Definisi Variabel Operasional

Defenisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya untuk mengukur suatu variabel. Maka variabel yang terdapat dalam penelitian ini perlu didefenisikan sebagai berikut:

I. Persepsi Karyawan, terdiri dari:

1. Pengenalan : adanya pengenalan terhadap rangsangan. Dimana rangsangan itu adalah rangsangan terhadap fenomena BlackBerry yang diawali dengan perhatian.

2. Penalaran : proses sewaktu rangsangan dihubungi dengan rangsangan lainnya sehingga menimbulkan pemahaman responden terhadap fenomena BlackBerry.

3. Perasaan : kondisi emosional yang dihasilkan oleh rangsangan baik sendiri maupun sama-sama dengan rangsangan lain berupa suka atau tidak suka.

4. Tanggapan : tanggapan dalam penelitian ini berarti tindakan tersembunyi yang berupa persepsi karyawan terhadap fenomena BlackBerry.

II. Fenomena Blackberry, terdiri dari:

1. Model telepon seluler : bentuk yang menjadi ciri khas dari telepon seluler tersebut.

(30)

a. Push E-mail : email yang diterima dapat langsung diterima di

kotak masuk pesan secara otomatis.

b. Global Positioning System (GPS) : program yang dapat

digunakan untuk mencari alamat atau penunjuk jalan jika kita berada di suatu kota atau daerah tertentu.

c. Internet Mobile : dapat mengakses data dimana pun kita berada

selama dalam jangkauan jaringan operator seluler (provider). d. e-book : buku elektronik.

3. Gaya hidup : suatu tindakan yang dilakukan oleh individu dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

III. Karakteristik Responden, terdiri dari: 1. Usia : tingkat umur responden.

2. Jenis Kelamin : jenis kelamin dari responden, yakni pria dan wanita.

(31)

BAB II

LANDASAN TEORITIS

II.1. Komunikasi

II.1.1. Pengertian Komunikasi

Setiap orang yang hidup dalam masyarakat, secara kodrati senantiasa terlibat dalam komunikasi. Terjadinya komunikasi adalah sebagai konsekuensi hubungan sosial (social relations). Masyarakat paling sedikit terdiri dari dua orang yang saling berhubungan satu sama lain, karena berhubungan, menimbulkan interaksi sosial (social interaction).

Secara etimologis, istilah komunikasi berasal dari bahasa latin “communicatio”. Istilah ini bersumber dari perkataan “communis” yang berarti sama, sama disini maksudnya sama makna atau sama arti (Efendi, 1992:3). Jadi komunikasi terjadi apabila terdapat kesamaan makna mengenai suatu pesan yang disampaikan oleh komunikator dan diterima oleh komunikan.

Hakikat komunikasi adalah proses pernyataan antar manusia, yang dinyatakan itu adalah pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai alat penyalurnya.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita selalu berkomunikasi dengan tujuan tertentu. Adapun tujuan komunikasi, yaitu:

(32)

II.1.2. Proses Komunikasi

Dalam proses komunikasi ada sejumlah komponen atau unsur yang merupakan persyaratan terjadinya komunikasi (Efendi, 1992:6), yaitu:

1. Komunikator : orang yang menyampaikan pesan. 2. Pesan : pernyataan yang didukung oleh lambing. 3. Komunikan : orang yang menerima pesan.

4. Media : sarana atau saluran yang mendukung pesan bila komunikan jauh tempatnya atau banyak jumlahnya.

5. Efek : dampak sebagai pengaruh dari pesan.

II.1.3. Klasifikasi Komunikasi

Ditinjau dari sifatnya komunikasi diklasifikasikan sebagai berikut (Effendy, 1993:53):

1. Komunikasi verbal (verbal communication), dibagi atas: a. Komunikasi lisan (oral communication)

b. Komunikasi tulisan (written communication)

2. Komunikasi nonverbal (nonverbal communication), dibagi atas: a. Komunikasi kial (gestural/body communication)

(33)

II.1.4. Karakteristik Komunikasi

Menurut Everett M. Rogers, membedakan karakteristik komunikasi sebagai berikut (Wiryanto, 2004:22):

1. Komunikasi antarpribadi, yaitu arus informasi yang diterima oleh khalayak bersifat pribadi.

2. Komunikasi interaktif, yaitu bentuk komunikasi melalui media massa yang memiliki arus informasi bersifat dua arah.

3. Komunikasi massa, yaitu komunikasi yang berlangsung pada peringkat masyarakat luas.

II.2. Komunikasi Massa

II.2.1. Pengertian Komunikasi Massa

Komunikasi massa diambil dari istilah bahasa inggris “mass

communication”, kependekan dari mass media communication (komunikasi media

massa) yang artinya saluran (Susanto, 1974 dalam Wiryanto, 2005:69).

Defenisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner (Rakhmat, seperti yang disitir Komala, dalam Karlinah, dkk. 1999), yakni komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang (mass communication is messages communicated through a

mass médium to a large number of people). Dari defenisi tersebut dapat diketahui

bahwa komunikasi massa itu harus menggunakan media massa.

Menurut Joseph A. Devito dalam bukunya Communicalog An Introduction

to the Study of Communication (dalam Effendy, 2004:21) mengatakan bahwa

(34)

adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa, kepada khalayak yang luar biasa banyaknya. Ini berarti bahwa khalayak meliputi seluruh penduduk atau semua orang yang membaca atau semua orang yang menonton televisi, agaknya ini berarti bahwa khalayak itu besar dan pada umumnya agak sukar untuk didefenisikan. Kedua, komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar-pemancar yang audio dan visual. Komunikasi massa barangkali akan lebih mudah dan lebih logis bila didefenisikan menurut bentuknya, televisi, radio, surat kabar, majalah, film, buku.

Selanjutnya, menurut Gerbner (1967, dalam Ardianto, 2004:3) mengartikan komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri.

II.2.2. Karakteristik Komunikasi Massa

Agar tidak terjadi salah pengertian, sekaligus membedakan bentuk komunikasi massa dengan bentuk komunikasi lainnya, ada beberapa karakteristik komunikasi massa, yaitu (Ardianto, 2004:7):

1. Komunikasi Terlembaga

(35)

2. Pesan Bersifat Umum

Komunikasi massa itu bersifat terbuka, artinya komunikasi massa itu ditujukan untuk semua orang dan tidak ditujukan untuk sekelompok orang tertentu. Oleh karenanya, pesan komunikasi massa bersifat umum. Pesan komunikasi massa dapat berupa fakta, peristiwa atau opini.

3. Komunikan Anonim dan Heterogen

Komunikan pada komunikasi massa bersifat anonim dan heterogen. Pada komunikasi antarpersonal, komunikator akan mengenal komunikannya, mengetahui identitasnya, seperti nama, pendidikan, pekerjaan, tempat tinggal, bahkan mungkin mengenal sikap dan perilakunya. Sedangkan dalam komunikasi massa, komunikator tidak mengenal komunikan (anonim), karena komunikasinya mengunakan media dan tidak tatap muka. Disamping anonim, komunikan komunikasi massa adalah heterogen, karena terdiri dari berbagai lapisan masyarakat yang berbeda, yang dapat dikelompokkan berdasarkan faktor usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, latar belakang budaya, agama dan tingkat ekonomi,

4. Pesan Serempak

Kelebihan komunikasi massa dibandingkan dengan komunikasi lainnya adalah, jumlah sasaran khalayak atau komunikan yang dicapainya relatif banyak dan tidak terbatas. Bahkan lebih dari itu, komunikan yang banyak tersebut secara serempak pada waktu yang bersamaan memperoleh pesan yang sama juga.

(36)

5. Mengutamakan Isi Ketimbang Hubungan

Setiap komunikasi melibatkan unsur isi dan unsur hubungan sekaligus. Pada komunikasi antarpersonal, unsur hubungan sangat penting. Sebaliknya, pada komunikasi massa unsur isilah yang penting.

Dalam komunikasi antarpersonal, pesan yang disampaikan atau topik yang dibicarakan tidak perlu menggunakan sistematika tertentu. Sedangkan dalam komunikasi massa, pesan harus disusun sedemikian rupa berdasarkan sistem tertentu dan disesuaikan dengan karakteristik media massa yang akan digunakan.

6. Bersifat Satu Arah

Secara singkat, komunikasi massa itu adalah komunikasi dengan menggunakan atau melalui media massa. Karena melalui media massa maka komunikator dan komunikannya tidak dapat melakukan kontak langsung. Komunikator aktif menyampaikan pesan, komunikan pun aktif menerima pesan, namun diantara keduanya tidak dapat melakukan dialog sebagaimana halnya terjadi dalam komunikasi antarpersonal. Dengan demikian, komunikasi massa bersifat satu arah.

7. Stimuli Alat Indra yang Terbatas

(37)

8. Umpan Balik Tertentu

Umpan balik atau yang disebut dengan feedback merupakan faktor yang penting dalam bentuk komunikasi apapun. Efektivitas komunikasi seringkali dapat dilihat dari feedback yang disampaikan oleh komunikan.

II.2.3. Fungsi Komunikasi Massa

Fungsi komunikasi massa bagi masyarakat menurut Dominick (dalam Ardianto, 2004:15), terdiri dari:

1. Surveillance (Pengawasan)

Fungsi pengawasan komunikasi massa dikategorikan menjadi dua, yaitu:

a. Fungsi warning or beware surveillance (pengawasan peringatan), yaitu terjadi ketika media massa menginfomasikan tentang ancaman bencana alam, kondisi efek yang memprihatinkan, tayangan inflasi atau adanya serangan militer.

b. Fungsi instrumental surveillance (pengawasan instrumental), yaitu penyampaian atau penyebaran informasi yang memiliki kegunaan atau dapat membantu khalayak dalam kehidupan sehari-hari.

2. Interpretation (Penafsiran)

(38)

3. Linkage (Pertalian)

Media massa dapat berfungsi untuk menyatukan anggota masyarakat yang beragam, sehingga membentuk linkage (pertalian) berdasarkan kepentingan dan minat yang sama tentang sesuatu.

4. Transmission of values (Penyebaran Nilai-Nilai)

Fungsi ini disebut juga dengan socialization (sosialisasi). Sosialisasi ini mengacu kepada cara, dimana individu mengadopsi perilaku dan nilai kelompok.

5. Entertainment (Hiburan)

Melalui berbagai macam sajian dari media massa, khalayak akan mendapatkan hiburan yang dikehendakinya dan berita-berita yang mengandung

human interest (sentuhan manusiawi).

Komunikasi massa menggunakan media massa sebagai alat komunikasi. Media massa terdiri dari media elektronik, yaitu televisi, radio, internet, film, dan sebagainya dan media cetak, yaitu surat kabar, majalah, brosur, billboart, buku, dan sebagainya. Kesimpulannya adalah bahwa komunikasi massa memberikan pesan dari satu untuk semua dengan mengunakan media massa sebagai perantara atau saluran komunikasinya.

II.3. Media Massa

II.3.1. Pengertian Media Massa

(39)

Media massa adalah komunikasi dengan menggunakan sarana atau peralatan yang dapat menjangkau massa sebanyak-banyaknya dan area yang seluas-luasnya.

Menurut McQuail (2005:3), media massa merupakan sumber kekuatan alat kontrol, manajemen, dan inovasi dalam masyarakat yang dapat didayagunakan sebagai pengganti kekuatan atau sumber daya lainnya. Bukan hanya itu, media juga dapat menjadi sumber dominan yang dikonsumsi oleh masyarakat untuk memperoleh gambaran dan citra realitas sosial baik secara individu maupun kolektif, dimana media menyajikan nilai-nilai dan penilaian normatif yang dibaurkan dengan berita dan hiburan.

II.3.2. Karakteristik Media Massa

Media massa memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut (Cangara, 2003:134):

1. Bersifat melembaga

Pihak yang mengelola media terdiri dari banyak orang, yakni mulai dari pengumpulan, pengelolaan, sampai pada penyajian informasi. 2. Bersifat satu arah

Komunikasi yang dilakukan kurang memungkinkan terjadinya dialog anatar pengirim dengan penerima.

3. Meluas dan serempak

Bergerak secara luas dan simultan, dimana informasi yang disampaikan diterima oleh banyak orang pada saat yang sama.

(40)

5. Bersifat terbuka

Pesan dapat diterima oleh siapa saja dan dimana saja tanpa mengenal usia, jenis kelamin, agama, dan suku bangsa.

Media merupakan agen atau forum yang semakin berperan untuk menampilkan peristiwa-peristiwa kehidupan masyarakat baik yang nasional atau internasional. Media seringkali berperan sebagai wahana pengembangan kebudayaan, bukan hanya dalam pengertian pengembangan bentuk seni dan simbol tetapi juga dalam pengertian tata cara, mode, gaya hidup dan norma-norma.

II.3.3. Fungsi Media Massa

Fungsi media massa, yaitu (Mc.Quail, 2005:70): 1. Informasi

Menyediakan informasi tentang peristiwa dan kondisi dalam masyarakat dan dunia menunjukkan hubungan kekuasaan, memudahkan inovasi adaptasi dan kemajuan.

2. Korelasi

Menjelaskan, menafsirkan, mengomentari makna peristiwa dan informasi, menunjang otoritas dan norma-norma yang mapan, melakukan sosialisasi, mengkoordinasikan beberapa kegiatan, membentuk kesepakatan, menentukan urutan prioritas dan memberikan status relatif.

(41)

Mengekspresikan budaya dominan dan mengakui keberadaan kebudayaan khusus serta perkembangan budaya baru, meningkatkan dan melestarikan nilai-nilai.

4. Hiburan

Menyediakan hiburan, pengalihan perhatian dan sarana relaksasi, meredakan ketegangan sosial.

5. Mobilisasi

Mengkampanyekan tujuan masyarakat dalam bidang politik, pembangunan, ekonomi, pekerjaan dan agama.

II.3.4. Dampak Sosial Media Massa

Media massa secara pasti memengaruhi pemikiran dan tindakan khalayak. Misalnya saja efek dari munculnya teknologi canggih seperti Blackberry. Pengaruh Blackberry sudah demikian kental bagi orang nomor satu Amerika yaitu Barack Obama, tentu saja dapat dibayangkan bagaimana dampaknya di masyarakat luas. Tidak hanya Obama banyak juga sejumlah artis baik luar negeri maupun tanah air yang terlihat menggunakan Blackberry di ranah publik. Jika pengunaan Blackberry sudah sampai di tataran public figure, maka masyarakat luas pun pasti akan berbondong-bondong mengikutinya. Melihat efek yang ditimbulkan dari kemunculan Blackberry maka budaya, sosial dan politik dipengaruhi oleh media.

(42)

dilakukan melalui media massa. Dalam hal ini, secara instan media massa dapat membentuk kristalisasi opini publik untuk melakukan tindakan tertentu (Agee, 2001:24-25).

Menurut Dominick (dalam Ardianto, 2004:58), menyebutkan tentang dampak komunikasi massa pada pengetahuan, persepsi dan sikap orang-orang. Media massa, terutama televisi yang menjadi agen sosialisasi (penyebaran nilai-nilai) memainkan peranan penting dalam perubahan sikap, persepsi dan kepercayaan.

II.4. Teori S-O-R

Teori S-O-R merupakan singkatan dari Stimulus-Organism-Response yang semula berasal dari psikologi. Asumsi dasar dari model ini adalah media massa menimbulkan efek yang terarah, segera dan langsung terhadap komunikan. Model ini menunjukkan bahwa komunikasi adalah proses aksi-reaksi.

Menurut stimulus respon ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi yang bersifat khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan (Effendy, 2003:254). Jadi, unsur-unsur dalam model ini adalah:

a. Pesan (stimulus, S)

b. Komunikan (Organism, O), berupa perhatian, pengertian dan penerimaan

c. Efek (Response, R), berupa perubahan sikap

(43)

mempelajari perubahan sikap ada tiga variabel yang penting menunjang proses belajar tersebut, yaitu perhatian, pengertian dan penerimaan.

Sikap yang dimaksud disini adalah kecenderungan bertindak, berpikir, berpersepsi, dan merasa dalam menghadapi objek, ide, situasidan nilai. Sikap bukanlah sekedar masa lalu, tetapi juga menentukan apakah seseorang harus setuju atau tidak setuju terhadap sesuatu, menentukan apa yang disukai dan diharapkan. Sikap mengandung aspek evaluatif artinya mengandung nilai menyenangkan atau tidak menyenangkan terhadap objek, orang, situasi dan mungkin aspek-aspek lain dunia, termasuk ide abstrak dan kebijaksanaan sosial.

(44)

II.5. Persepsi

II.5.1. Pengertian Persepsi

Manusia dalam berbagai gerak kehidupannya memerlukan interaksi dengan faktor luar individu atau lingkungan eksternal. Faktor eksternal ini bisa muncul dari lingkungan fisik, maupun lingkungan sosialnya. Untuk berinteraksi dengan lingkungan ini setiap orang harus dapat menyerap unsur dari luar (Adi, 1994:104).

Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi memberikan makna pada stimuli inderawi (sensory stimuli) (Rakhmat, 2000:51). Menurut Devito (1997:75), persepsi adalah proses ketika kita menjadi sadar akan banyaknya stimulus yang memengaruhi indra kita.

Dalam perspektif ilmu komunikasi, persepsi bisa dikatakan sebagai inti komunikasi, sedangkan penafsiran (interpretasi) adalah inti persepsi, yang identik dengan penyandian balik (decoding) dalam proses komunikasi. Persepsi disebut inti komunikasi, karena jika persepsi kita tidak akurat, kita tidak mungkin berkomunikasi dengan efektif. Persepsilah yang menentukan kita memilih suatu pesan dan mengabaikan pesan yang lain. Semakin tinggi derajat kesamaan persepsi antarindividu, semakin mudah dan semakin sering mereka berkomunikasi, dan sebagai konsekuensinya, semakin cenderung membentuk kelompok budaya atau kelompok identitas (Mulyana, 2005:167-168).

(45)

rangsangan yang datang dari lingkungannya, dalam batas-batas kemampuannya. Segala rangsangan yang diterimanya tersebut diolah dan selanjutnya diproses.

Setiap orang menerima sesuatu hal dengan cara berbeda dan bertingkah laku sesuai dengan anggapan kita. Persepsi dimulai dari adanya stimulasi indera penerima (mata, telinga, hidung, kulit, lidah) dengan pola energi. Setiap indera penerima tersebut menstransfer energi ini kedalam impuls netral yang diterima oleh sistem syaraf pusat. Disini diubah dan digabungkan untuk menciptakan pengalaman yang berarti. Stimuli yang datang tidak diterima dengan pasif oleh organisme, mereka terorganisasi, diperkirakan dan memberikan arti.

Persepsi manusia sebenarnya terbagi dua, yaitu persepsi terhadap objek (lingkungan fisik) dan persepsi terhadap manusia. Persepsi terhadap manusia lebih sulit dan kompleks, karena manusia bersifat dinamis. Persepsi terhadap lingkungan fisik berbeda dengan persepsi terhadap lingkungan sosial. Perbedaan tersebut mencakup hal-hal berikut:

1. Persepsi terhadap objek melalui lambang-lambang fisik, sedangkan persepsi terhadap orang melalui lambang-lambang verbal dan nonverbal. Orang lebih aktif daripada kebanyakan objek dan lebih sulit diramalkan.

2. Persepsi terhadap objek menanggapi sifat-sifat luar, sedangkan persepsi terhadap orang menanggapi sifat-sifat luar dan dalam (perasaan, motif, harapan, dan sebagainya).

(46)

itu, persepsi terhadap manusia dapat berubah dari waktu ke waktu, lebih cepat daripada persepsi terhadap objek.

Persepsi juga ditentukan oleh faktor fungsional dan struktural. Beberapa faktor fungsional atau faktor yang bersifat personal antara lain kebutuhan individu, pengalaman, usia, masa lalu, kepribadian, jenis kelamin, dan lain-lain yang bersifat subjektif. Faktor struktural atau faktor dari luar individu antara lain lingkungan keluarga, hukum-hukum yang berlaku, dan nilai-nilai dalam masyarakat (Rakhmat, 2005:58).

II.5.2. Proses Persepsi

Persepsi merupakan bagian dari keseluruhan proses yang menghasilkan tanggapan setelah rangsangan diterapkan kepada manusia. Subproses psikologis lainnya yang mungkin adalah pengenalan, penalaran, perasaan, dan tanggapan. Seperti dinyatakan dalam bagan berikut, persepsi dan kognisi diperlukan dalam semua kegiatan psikologis. Bahkan diperlukan bagi orang yang paling sedikit terpengaruh atau sadar akan adanya rangsangan menerima dan dengan suatu cara menahan dampak dari rangsangan.

Gambar 4

Variabel Psikologis di antara Rangsangan dan Tanggapan

Rangsangan

Perasaan Penalaran

(47)

Rasa dan nalar merupakan bagian yang perlu dari setiap situasi rangsangan-tanggapan, sekalipun kebanyakan tanggapan individu yang sadar dan bebas terhadap satu rangsangan atau terhadap satu bidang rangsangan sampai tingkat tertentu dianggap dipengaruhi oleh akal atau emosi, atau kedua-duanya.

Dari segi psikologi dikatakan bahwa tingkah laku seseorang merupakan fungsi dari cara dia memandang. Oleh sebab itu untuk mengubah tingkah laku seseorang harus dimulai dengan mengubah persepsinya. Dalam persepsi terdapat tiga komponen utama (Sobur, 2003:446):

1. Seleksi adalah proses penyaringan oleh indra terhadap rangsangan dari luar, intensitas dan jenisnya dapat banyak atau sedikit.

2. Interpretasi, yaitu proses mengorganisasikan informasi sehingga mempunyai arti bagi seseorang. Interpretasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti pengalaman masa lalu, sistem nilai yang dianut, motivasi kepribadian, dan kecerdasan. Interpretasi juga bergantung pada kemampuan seseorang untuk mengadakan pengkategorian informasi yang diterimanya, yaitu proses mereduksi informasi yang kompleks menjadi sederhana.

3. Interpretasi dan persepsi kemudian diterjemahkan dalam bentuk tingkah laku sebagai reaksi.

(48)

Hal-hal yang baru akan lebih kita perhatikan karena menurut pengalaman kita hal ini sebelumnya tidak pernah ada. Fitur-fitur yang dipunyai Blackberry yang muncul pada iklan-iklan di media massa dan billboard yang beredar menjadi perhatian kita dan menimbulkan persepsi bagi tiap orang yang melihatnya. Ini dikarenakan fitur-fitur baru yang dipunyai Blackberry seperti push e-mail di mana tiap e-mail yang masuk langsung diteruskan ke dalam inbox message dan sudah mengalami proses kompresi sehingga e-mail yang masuk langsung diperkecil kapasitasnya dan di scan di server Blackberry sehingga semua file yang masuk aman dari virus. Selain itu juga Blackberry mampu menampung e-mail hingga puluhan ribu tanpa ada resiko eror dan fasilitas lain yang dipunyai oleh

Blackberry adalah Yahoo messanger dan Google talk. Walaupun pada zaman

sekarang telah muncul fitur-fitur seperti yang dipunyai Blackberry pada

Smartphone lainnya tetapi Blackberry yang dianggap pelopor dari fitur-fitur

tersebut.

II.5.3. Persepsi Sosial

Persepsi sosial adalah proses menangkap arti objek-objek sosial dan kejadian-kejadian yang kita alami dalam lingkungan kita. Manusia bersifat emosional, sehingga penilaian terhadap sesuatu mengandung risiko. Menurut R.D. Laing, “manusia selalu memikirkan orang lain dan apa yang orang lain pikirkan tentang dirinya, dan apa yang orang lain pikirkan mengenai apa yang ia pikirkan mengenai orang lain itu, dan seterusnya (Mulyana, 2000:176).

(49)

pembenaran atas perbedaan persepsi sosial adalah sebagai berikut (Mulyana, 2000:176):

1. Persepsi berdasarkan pengalaman 2. Persepsi bersifat selektif

(50)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

III.1. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif ialah pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan keadaan subjek atau objek penelitian seseorang, lembaga masyarakat, dan lain-lain pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang nampak atau sebagaimana adanya (Nawawi, 1995:63).

Penelitian deskriptif hanyalah memaparkan situasi atau peristiwa penelitian, tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. Selain itu penelitian ini menitikberatkan pada observasi dan suasana alamiah. Peneliti hanya bertindak sebagai pengamat, hanya membuat kategori perilaku, mengamati gejala dan mencatat dalam buku observasinya (Rakhmat, 2004:4).

III.2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah di Medan yaitu pada seluruh karyawan PT. CIMB Niaga. CIMB Niaga merupakan salah satu Bank Swasta terkemuka saat ini telah semakin diakui masyarakat yang didirikan di Jakarta dengan nama Bank Niaga pada tanggal 26 September 1955.

(51)

layanan perbankan Syariah pada tahun 2004. CIMB Niaga menyadari bahwa layanan yang cepat dan memuaskan perlu didukung oleh teknologi yang cepat dan handal. Memberikan kepuasan untuk semua nasabah merupakan faktor utama yang menjadi komitmen CIMB Niaga. Oleh sebab itu, untuk memenuhi harapan nasabah maka seluruh karyawan dapat memahami dan melakukan tugas utamanya, yaitu melayani dan membantu nasabah, memenuhi harapan, kebutuhan, dan keinginan nasabah.

III.3. Populasi dan Sampel III.3.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai test atau peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik didalam suatu penelitian (Nawawi, 1995:141).

Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT. CIMB Niaga Medan yang menggunakan Blackberry sebanyak 32 orang.

III.3.2 Sampel

(52)

III.4. Teknik Penarikan Sampel III.4.1 Total Sampling

Teknik sampling yang digunakan untuk mengambil sampel adalah teknik sampel total yaitu dengan memakai seluruh populasi dalam pelaksanan penelitian

Dalam penelitian ini, yang menjadi populasinya adalah karyawan PT. CIMB Niaga Medan yang hanya menggunakan Blackberry. Karena jumlah populasi sama dengan jumlah sampelnya maka penelitian ini menggunakan total

sampling.

III.4.2 Purposive Sampling

Teknik penarikan sampel ini mencakup orang-orang yang diseleksi atas dasar kriteria-kriteria tertentu yang dibuat peneliti berdasarkan tujuan peneliti. Sedangkan orang-orang dalam populasi yang tidak sesuai dengan kriteria tersebut tidak dijadikan sampel. Purposive sampling dilakukan dengan cara mengambil subjek, bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi di dasarkan atas hanya tujuan tertentu (Kriyantono, 2006 : 154).

Dalam purposive sampling terdapat syarat-syarat yang harus dipenuhi (Arikunto, 2003 : 117), yakni :

1. Pengambilan sampel harus didasarkan ciri-ciri, sifat-sifat, atau karakteristik tertentu, yang merupakan ciri-ciri pokok populasi.

2. Subjek yang diambil sebagai sampel benar-benar merupakan subjek yang paling banyak mengandung ciri-ciri yang terdapat pada populasi

(53)

3. Penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan cermat di dalam studi pendahuluan.

Kriteria sampel dalam penelitian ini adalah : - Karyawan PT. CIMB Niaga Medan. - Menggunakan produk Blackberry.

III.5. Teknik Pengumpulan Data dan Pelaksanaan Pengumpulan Data III.5.1 Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik yang dilakukan dalam pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:

a. Penelitian Kepustakaan (Library Research).

yaitu dengan cara mengumpulkan data yang ada mengenai permasalahan dengan membaca atau mencari literatur yang bersangkutan dengan penelitian, seperti buku metodologi dan data dari internet.

b. Penelitian Lapangan (Field Research)

yaitu pengumpulan data dengan melakukan survey di lokasi penelitian, melalui :

i. Observasi, pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian (Nawawi, 1995 : 100). Untuk itu peneliti melakukan pengamatan langsung kepada karyawan PT. CIMB Niaga Medan yang menggunakan Blackberry. ii. Kuesioner, yaitu pengumpulan data yang berbentuk sejumlah

(54)

(Nawawi, 1995 : 117). Dalam hal ini peneliti menyebarkan kuesioner kepada responden yang menjadi sampel.

III.5.2 Pelaksanaan Pengumpulan Data

Peneliti menempuh beberapa tahapan penelitian dalam pengumpulan data. Tahapan tersebut sebagai berikut :

a. Tahap Awal

Penelitian diawali dengan meminta surat izin dari bagian pendidikan FISIP USU, yang ditujukan kepada Pimpinan PT CIMB Niaga Medan untuk memperoleh data mengenai jumlah karyawan PT CIMB Niaga yang menggunakan Blackberry yang akan dijadikan sampel dan data lainnya yang diperlukan dalam penelitian ini.

b. Pengumpulan Data

Bab ini merupakan uraian dari hasil penelitian yang dilakukan, mengenai “Persepsi Karyawan PT. CIMB Niaga Medan terhadap Fenomena

Blackberry”, di mana keseluruhan populasinya hanya mengambil karyawan yang

menggunakan Blackberry saja yang berjumlah 32 orang.

(55)

September 2009. Jumlah kuesioner yang dibagikan adalah sebanyak 32 buah sesuai dengan jumlah kuesioner.

III.6. Teknik Analisis Data dan Teknik Pengolahan Data III.6.1 Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dari hasil penelitian akan dianalisis dengan menggunakan Analisa Tabel Tunggal yang dilakukan dengan membagi-bagikan variabel penelitian ke dalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Tabel Tunggal merupakan langkah awal dalam menganalisis data yang terdiri dari kolom, yaitu sejumlah frekuensi dan presentase untuk setiap kategori (Singarimbun, 1995 : 237).

Teknik analisis data yang akan peneliti lakukan adalah dengan cara menyusun, mengurutkan data yang akan diperoleh dengan membagi variabel penelitian ke dalam sejumlah frekuensi dan presentase untuk kemudian diinterpretasikan dengan cara memaparkan data-data yang telah diperoleh tersebut dengan kata-kata secara jelas dan terperinci untuk mendapatkan pengertian yang tepat dan pemahaman makna keseluruhan secara jelas dan terperinci.

III.6.2 Teknik Pengolahan Data

(56)

1. Penomoran kuesioner: Kuesioner yang telah dikumpulkan diberi nomor urut sebagai pengenal (01-32).

2. Editing: Peneliti mengedit jawaban responden untuk memperjelas jawaban yang meragukan dan menghindari terjadinya kesilapan pengisian data dalam kode yang disediakan.

3. Coding: Proses pemindahan jawaban responden ke dalam kotak-kotak

kode yang telah disediakan pada lembar kuesioner dalam bentuk angka (skor).

4. Inventarisasi: Data mentah yang diperoleh dimasukkan ke dalam lembar FC (Fotron Cobol) dan diproses dengan bantuan program komputer statistik yaitu SPSS (Statistic Package for Social Science). 5. Tabulasi Data: Pada tahap ini, data FC di masukkan kedalam tabel.

(57)

BAB IV

ANALISA DAN PEMBAHASAN

IV.1. Analisa Tabel Tunggal IV.1.1. Karakteristik Responden

Karakter responden perlu disajikan untuk mengetahui latar belakang responden. Karakteristik yang dipakai adalah usia, jenis kelamin, dan tingkat pendapatan.

Tabel 2 menunjukkan frekuensi responden berdasarkan usia, responden yang berusia 21 tahun-31 tahun sebanyak 20 orang (62,5%), yang berusia 32 tahun-42 tahun sebanyak 10 orang (31,3%) dan yang berusia 43 tahun-53tahun sebanyak 2 orang (6,3%).

Dari hasil tabel diatas maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden berusia 21 tahun-31 tahun yakni sebanyak 20 orang (62,5%).

(58)

Berdasarkan tabel 3 diketahui bahwa responden perempuan lebih banyak dibandingkan responden laki-laki, yaitu jumlah responden perempuan sebanyak 26 orang (81,3%), sedangkan jumlah responden laki-laki sebanyak 6 orang (18,8%). Dalam penelitian ini dapat dijelaskan bahwa pada saat penyebaran kuesioner berlangsung, karyawan PT CIMB Niaga Medan, yang lebih banyak menjadi responden adalah perempuan dari pada laki-laki. Selain itu dari kuesioner yang sudah terkumpul menunjukkan bahwa perempuan sebagai responden yang paling banyak menggunakan Blackberry.

Tabel 4 Tingkat pendapatan

No Tingkat pendapatan F %

1 Rp.5.000.000-Rp.15.000.000 28 87.5

2 Rp.15.000.000-Rp.25.000.000 2 6.3

3 >Rp.25.000.000 2 6.3

Total 32 100.0

P3/FC.5

Berdasarkan tabel 4 diatas, dapat diketahui bahwa dari 32 responden yang terpilih sebagai sampel adalah 28 orang (87,5%) yang pendapatannya antara Rp.5.000.000-Rp.15.000.000, 2 orang (6,3%) yang pendapatannya antara Rp.15.000.000-Rp.25.000.000 dan 2 orang (6,3%) yang pendapatannya diatas dari Rp.25.000.000. Responden tersebut terpilih menjadi sampel dengan menggunakan teknik Purposive Sampling, di mana penggunaan teknik ini memudahkan peneliti dalam menyeleksi kriteria-kriteria tertentu responden berdasarkan tujuan peneliti.

(59)

IV.1.2. Blackberry Habits (Kebiasaan Menggunakan Blackberry)

Pada bagian ini, data yang disajikan yakni segala sesuatu yang berhubungan dengan kebiasaan responden dalam menggunakan Blackberry.

Tabel 5

Berdasarkan hasil data dari tabel 5, menunjukkan bahwa semua responden yang berjumlah 32 orang (100,0%) adalah pengguna Blackberry. Hal tersebut menunjang kriteria dari penelitian yakni responden harus merupakan pengguna ataupun memiliki Blackberry.

Tabel 6

Ketertarikan akan kehadiran blackberry No Ketertarikan akan

kehadiran blackberry

(60)

Tabel 7

Ketertarikan untuk memiliki blackberry

No Ketertarikan untuk memiliki blackberry

Berdasarkan tabel 7 dapat diketahui bahwa responden sebanyak 11 orang (34,4%) menyatakan bahwa mereka sangat tertarik untuk memiliki Blackberry dan 21 orang (65,6%) menyatakan bahwa mereka tertarik untuk memiliki

Blackberry. Dari hasil penelitian dapat diungkapkan bahwa kebanyakan

orang-orang yang tertarik dengan kehadiran Blackberry adalah orang-orang-orang-orang yang memiliki kesukaan terhadap perkembangan teknologi yang mempunyai keunggulan tersendiri. Keunggulan yang ada pada Blackberry itulah yang menyebabkan mereka tertarik untuk memilikinya. Hal lain yang membuat mereka tertarik memilikinya adalah fitur dan fasilitas yang ada pada Blackberry.

Tabel 8

Pemahaman blackberry sebagai smartphone No Pemahaman blackberry

sebagai smartphone

(61)

sebanyak 30 orang (93,8%), sedangkan jumlah responden yang mengetahui sebanyak 2 orang (6,3%).

Dengan demikian, mayoritas responden sebagai pengguna Blackberry yang berjumlah 32 orang menyatakan bahwa mereka tahu tentang pemahaman

Blackberry sebagai smartphone. Mereka memahami bahwa Blackberry

merupakan salah satu jenis smartphone (telepon pintar) yang memiliki berbagai macam fungsi dan fitur untuk memenuhi kebutuhan komunikasi dan informasi. Pemahaman mereka terhadap Blackberry menimbulkan rasa ketertarikan untuk mengetahuinya kemudian rasa tahu itu menimbulkan keinginan untuk memiliki

Blackberry. Mayoritas Responden juga menyatakan bahwa motivasi mereka

menggunakan Blackberry adalah untuk memenuhi kebutuhan komunikasi yang sekaligus sebagai pendukung dalam aktifitas kerja mereka.

Tabel 9

Intensitas memakai blackberry No Intensitas memakai

blackberry

Tabel 9 menunjukkan data mengenai intensitas responden memakai

Blackberry. Sebanyak 9 orang (28,1%) menyatakan sangat sering memakai

Blackberry perharinya, 17 orang (53,1%) menyatakan sering memakai Blackberry

perharinya dan sebanyak 6 orang (18,86%) menyatakan pernah memakai

(62)

Dengan demikian, mayoritas responden menyatakan sering memakai

Blackberry sebagai sarana komunikasinya. Semakin lama responden memakai

Blackberry, semakin banyak juga pengetahuan mereka tentang informasi

Blackberry.

Tabel 10

Waktu menggunakan blackberry No Waktu menggunakan

blackberry

Tabel 10 menunjukkan data pada pada saat kapan mereka sering menggunakan Blackberry. Responden yang sering menggunakan Blackberry yaitu pada siang hari sebanyak 28 orang (87,5%). Pada waktu ini karyawan sedang beraktifitas dari kegiatan pekerjaannya dan mereka sering menggunakan

Blackberry untuk berkomunikasi dengan karyawan yang lain dan saling tukar

informasi melalui email. Dan sebanyak 4 orang (12,5%) menggunakan Blackberry pada malam hari. Pada waktu ini karyawan telah selesai beraktifitas dari kegiatan pekerjaannya dan mereka lebih banyak menghabiskan waktunya untuk berkumpul dengan teman atau keluarga.

Tabel 11

(63)

Tabel 11 menunjukkan data tempat responden menggunakan Blackberry adalah di kantor. Ini dinyatakan sebanyak 24 orang (75,0%), selanjutnya yang menyatakan bahwa mereka menggunakan Blackberry di rumah berjumlah 4 orang (12,5%). Dan responden yang menyatakan menggunakan Blackberry pada saat di rumah dan di kantor sebanyak 4 orang (12,5%).

Dari hasil data tabel diketahui bahwa responden lebih banyak menggunakan Blackberry pada saat di kantor karena Blackberry pada dasarnya memang digunakan sebagai perangkat komunikasi karyawan dan perangkat perusahaan. Menurut mereka Blackberry dapat mendukung aktifitas kerjanya sehingga Blackberry lebih sering digunakan pada saat bekerja di kantor.

Tabel 12 Kegunaan blackberry

No Kegunaan blackberry F %

1 SMS atau telepon 6 18.8

2 Internetan 26 81.3

3 Modem 0 0.0

Total 32 100.0

P11/FC.13

Tabel 12 menunjukkan data kegunaan Blackberry bagi responden. Jumlah responden yang menyatakan bahwa mereka menggunakan Blackberry hanya untuk sms dan telepon sebanyak 6 orang (18,8%). Dan responden yang menyatakan menggunakan Blackberry untuk internetan sebanyak 26 orang (81,3%).

(64)

dan dapat men-download aplikasi-aplikasi yang ada di internet. Hal lain yang membuat mereka sering menggunakan Blackberry untuk internetan karena sekarang ini banyak tempat yang menyediakan fasilitas wifi sehingga melalui

Blackberry mereka dapat mengakses internet tanpa mengeluarkan biaya.

Sedangkan responden yang lain hanya menggunakan Blackberry untuk sms dan telepon saja. Responden tidak menggunakan Blackberry sebagai modem karena mereka tidak tahu bagaimana cara membuatnya.

Tabel 13

Motivasi menggunakan blackberry No Motivasi menggunakan

blackberry

F %

1 Kebutuhan Komunikasi 22 68.8

2 Mengikuti kemajuan

teknologi 10 31.3

3 Meningkatkan gaya hidup 0 0.0

Total 32 100.0

P12/FC.14

Tabel 13 menunjukkan data motivasi responden menggunakan Blackberry. Jumlah responden yang motivasinya menggunakan Blackberry sebagai kebutuhan komunikasi sebanyak 22 orang (68,8%). Sedangkan jumlah responden yang motivasinya menggunakan Blackberry karena mengikuti kemajuan teknologi sebanyak 10 orang (31,3%).

Dengan demikian berdasarkan kegunaannya, lebih dari setengah jumlah responden mempunyai motivasi utama menggunakan Blackberry adalah untuk kebutuhan komunikasi. Bagi karyawan, Blackberry dapat memberikan kemudahan padanya untuk berkomunikasi dengan karyawan yang lain.

Blackberry juga sangat mendukung aktifitas kerja para karyawan. Mereka dapat

(65)

Mereka juga dapat meng-update berita terkini baik sekitar tentang pekerjaan maupun diluar tentang pekerjaan. Menurut mereka dengan menggunakan

Blackberry, komunikasi jarak jauh antara karyawan lebih efektif dan efisien

sehingga jarang terjadi kesalahpahaman. Sedangkan motivasi lain sebagian dari responden menggunakan Blackberry, karena mereka mengikuti kemajuan teknologi yang semakin berkembang pesat.

IV.1.3. Persepsi Karyawan terhadap Fenomena Blackberry.

IV.1.3.1 Persepsi Blackberry sebagai Communication Tools (Perangkat komunikasi)

Pada bagian ini, data yang disajikan yakni segala sesuatu yang berhubungan dengan persepsi karyawan terhadap Blackberry sebagai perangkat komunikasi.

Tabel 14

Blackberry pelopor smartphone

No Blackberry pelopor smartphone

Gambar

Gambar 4 Variabel Psikologis di antara Rangsangan dan Tanggapan
Tabel 2 Usia
Tabel 4 Tingkat pendapatan
Tabel 6 Ketertarikan akan kehadiran
+7

Referensi

Dokumen terkait

(2) Apabila Gubernur Kepala Daerah tidak menjalankan haknya untuk menangguhkan atau membatalkan Peraturan Daerah Tingkat II dan atau Keputusan Kepala Daerah Tingkat II

pemanfaatan limbah rumah tangga menjadi pupuk organik di Desa Kerumut Kecamatan Pringgabaya dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat Desa Kerumut dan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh secara parsial (sendiri-sendiri) atau simultan (bersama-sama) antara k ebiasaan belajar, k epercayaan diri dan lingk

12.000.000.000,00 Retribusi Pelayanan Kesehatan Tempat Pelayanan Kesehatan Lainnya yang Sejenis yang Dimiliki.. dan/atau Dikelola

adalah 40 meter dan jarak pengamat ke dinding gedung adalah 50 meter, tentukan panjang tiang bendera... Sehingga

88 (2) Tujuan pengelolaan cadangan pangan adalah terpenuhinya kebutuhan beras masyarakat dalam masa kerawanan pangan, keadaan darurat pasca bencana dan harga

dapat diambil dari dokumen tertulis, informasi/data elektronik baik di web ataupun database, dari schema data/data dictionary database yang telah ada. Semua metadata

STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (SLHD) DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA 2014 3 Alam dan Cagar Budaya I.. Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam dan Cagar Budaya