1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kerja Praktek
Universitas Komputer Indonesia sebagai salah satu perguruan tinggi di
Indonesia yang berbasis komputer yang mengadakan kegiatan perkuliahan
memberikan suatu kewajiban kepada setiap mahasiswanya untuk melakukan
suatu praktek kerja lapangan yang diselenggarakan pada semester tujuh dan
setelah melakukan kerja praktek setiap mahasiswa diwajibkan untuk menulis
laporan kerja prakteknya. dimana dengan adanya praktek kerja lapangan ini
diharapkan setiap mahasiswa dapat terlibat secara langsung proses kerja di
lapangan sehingga pada kemudian kelak mahasiswa dapat menjadi lulusan yang
terampil yang siap untuk diserap oleh lapangan kerja, Khususnya lulusan
Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen yang berkualitas dan berguna dalam
kehidupan bermasyarakat kelak.
Adapun praktek kerja lapangan ini tidak menggangu jalannya perkuliahan
dikelas dan penulis melaksanakan kerja praktek lapangan ini sudah
dilangsungkan di PT.Bank X Cabang Bandung selama satu bulan hari kerja dan
ditempatkan pada bagian back office dengan melihat bidang kerja yang dilakukan
pada kerja praktek maka penulis membuat laporan kerja prakteknya dengan judul
Proses Pembuatan Bilyet Giro Dan Cek Pada PT.Bank X Cabang Bandung.
Penerapan komputer di bisnis perbankan cenderung meningkat akhir - akhir
keunggulan komparatif yang dimilikinya dibandingkan dengan cara pembayaran
manual sehingga diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja
dalam mencapai tujuan setiap Bank sebagai lembaga yang berorientasi pada
keuntungan atau laba (Profit oriented).
Dari berbagai macam produk jasa perbankan, giro, tabungan dan deposito
adalah salah satu sumber dana utama yang dihimpun dan dimanfaatkan oleh Bank
dari pihak ketiga atau masyarakat. Sifat dana dalam bentuk rekening giro dan
tabungan relatif cukup potensial dilihat dan segi kuantitatif atau jumlah
nominalnya yang besar dan biaya yang relatif murah dibandingkan sumber dana
dari pihak ketiga lainnya.
Salah satu faktor yang menunjang keberhasilan Bank dalam menghimpun
dana Giro dan tabungan sebanyak-banyaknya dari masyarakat adalah keberhasilan
bank itu sendiri dalam mengadministrasikan Rekening Koran atau Giro dan
tabungan nasabahnya dengan tetap memprioritaskan pelayanan terhadap nasabah
secara optimal.
Dengan demikian keberhasilan bank dalam menata usaha Rekening giro dan
tabungan akan menambah kepercayaan masayarakat untuk menanamkan dananya
di Bank tersebut.
Penerapan perangkat komputer dalam pengkodean , pengolahan, dan
pembayaran baik secara tunai maupun transfer sejumlah dana dari pemilik
rekening giro dan tabungan kepada pihal lain di sebut dengan pembayaran bilyet
kecepatan dan ketepatan proses pengolahan data atau informasi yang diperlukan
oleh manajemen bank itu sendiri dan harus bisa melayani berbagi permasalahan
yang ada pada bilyet Giro dan cek yang meliputi sifat dana, proses transaksi,
aspek legal atau keamanan, dan sebagainya.
Sistem pembayaran Giro dan cek yang akan digunakan pada praktikum
perbankan ini minimal mensimulasikan pengolahan dana pada rekening giro dan
tabungan nasabah dalam sebuah Bank serta memberikan fasilitas operasi yang
bisa menampung setiap permasalahan pembayaran dan pengiriman sejumlah dana
nasabah yang ada pada Giro dan tabungan. Tinjauan dari aspek teknisnya, sistem
ini menggunakan perangkat khusus untuk pengkodean nomor bilyet giro dan cek
atau sering disebut dengan Encoder jaringan komputer perbankan internal dengan
sistem operasional yang memungkinkan penerapan sistem On Line dan
terintegrasi dengan unit kerja perbankan yang lain.
Oleh sebab itu penulis tertarik untuk membahas tentang langkah langkah
pembuatan Bilyet Giro dan cek, dalam praktek kerja ini akan dibahas juga
mengenai sejarah perusahaan tempat kerja praktek dan berbagai produk
perbankan yang di tawarkan bank tersebut ,sehingga penulis melakukan kerja
1.2 Tujuan Kerja Praktek
Adapun tujuan dari pelaksanaan kerja praktek lapangan ini adalah untuk
mengetahui :
1. Untuk mengetahui bagaimana langkah-langkah pembuatan Bilyet Giro dan
Cek di PT. Bank X Cabang Bandung Asia Afrika Selatan.
2. Untuk mengetahui bagaimana proses pelaksanaan bilyet giro dan cek di
PT. Bank X Cabang Bandung Asia Afrika Selatan.
3. Untuk mengetahui bagaimana hambatan dan usaha yang di lakukan dalam
proses pembuatan bilyet giro dan cek di PT. Bank X Cabang Bandung
Asia Afrika Selatan.
1.3 Kegunaan Kerja Praktek
Kegunaan yang diharapkan penulis adalah:
1. Bagi penulis
a. Memperoleh pengalaman yang berharga guna mempersiapkan diri
untuk memasuki dunia kerja atau dunia usaha.
b. Menambah ilmu pengetahuan, khususnya praktek dan wawasan yang
belum didapat di bangku kuliah.
c. Mengetahui persis keadaan lingkungan kerja yang sebenarnya sebagai
bahan perbandingan bagi pengetahuan teoritis yang didapat
2. Bagi Perusahaan
a. Ikut menunjang program akademik, serta membantu pemerintah dalam
menyiapkan tenaga kerja yang berpengalaman di bidangnya.
b. Sebagai upaya untuk membantu menyiapkan tenaga terampil bagi
mahasiswa yang akan terjun ke dunia kerja.
c. Menjalin kerjasama dan saling mengenal antara Instansi kerja dan
pendidikan, sehingga bisa dijadikan referensi untuk menyiapkan
tenaga kerja yang lebih maju dan kompetitif.
3. Bagi Pihak Luar
Penelitian dalam Kuliah Kerja Praktek ini diharapkan menjadi sumber
pengetahuan.
1.4 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek
Penulis melakukan kerja praktek di PT. Bank X Cabang Bandung Asia Afrika
Selatan, yang beralamat di Jl. Asia Afrika Selatan 118-120 Bandung.
Adapun waktu pelaksanaan kerja praktek yang disetujui terhitung dari
tanggal 2 Agustus 2010 sampai dengan 20 Agustus 2010. Kerja praktek ini
Tabel 1.1
Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek
No. Uraian Agustus September Oktober November Desember
4
1. PelaksanaanKerjaPraktek 2. Pengumpulan Data 3. Bimbingan
4. EvaluasiLaporanKerjaPraktek
5. PersiapanSidangLaporanKerja
1 BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Singkat Perusahaan 2.1.1 Sejarah Instansi
PT.Bank X berdiri pada tanggal 2 Oktober 1998 sebagai bagian dari
program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh Pemerintah
Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank milik Pemerintah yaitu, Bank
Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia dan Bank
Pembangunan Indonesia, bergabung menjadi Bank X. Sejarah keempat Bank
tersebut dapat ditelusuri lebih dari 140 tahun yang lalu. Keempat Bank
tersebut telah turut membentuk riwayat perkembangan dunia perbankan di
Indonesia.
Bank Dagang Negara merupakan salah satu Bank tertua di Indonesia.
Sebelumnya Bank Dagang Negara dikenal sebagai Nederlandsch Indische
Escompto Maatschappij yang didirikan di Batavia (Jakarta) pada tahun 1857.
Pada tahun 1949 namanya berubah menjadi Escomptobank NV. Selanjutnya,
pada tahun 1960 Escomptobank dinasionalisasi dan berubah nama menjadi
Bank Dagang Negara, sebuah Bank pemerintah ynag membiayai sektor
industri dan pertambangan.
Bank Bumi Daya didirikan melalui suatu proses panjang yang bermula
dari nasionalisasi sebuah perusahaan Belanda De Nationale Handelsbank NV,
Bank (sebelumnya adalah Bank milik Inggris) juga dinasionalisasi, dan Bank
Umum Negara diberi hak untuk melanjutkan operasi Bank tersebut. Pada
tahun 1965, bank umum negara digabungkan ke dalam Bank Negara
Indonesia dan berganti nama menjadi Bank Negara Indonesia Unit IV beralih
menjadi Bank Bumi Daya.
Sejarah Bank Ekspor Impor Indonesia (Bank Exim) berawal dari
perusahaan dagang Belanda N.V.Nederlansche Handels Maatschappij yang
didirikan pada tahun 1842 dan mengembangkan kegiatannya di sektor
perbankan pada tahun 1870. Pemerintah Indonesia menasionalisasi
perusahaan ini pada tahun 1960, dan selanjutnya pada tahun 1965 perusahan
ini digabung dengan Bank Negara Indonesia menjadi Bank Negara Indonesia
Unit II. Pada tahun 1968 Bank Negara Indonsia Unit II dipecah menjadi dua
unit, salah satunya adalah Bank Negara Indonesia Unit II Divisi Expor –
Impor, yang akhirnya menjadi BankExim, bank Pemerintah yang membiayai
kegiatan ekspor dan impor.
Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) berawal dari Bank Industri
Negara (BIN), sebuah Bank Industri yang didirikan pada tahun1951. Misi
Bank Industri Negara adalah mendukung pengembangan sektor – sektor
ekonomi tertentu, khususnya perkebunan, industri, dan pertambangan.
Bapindo dibentuk sebagai bank milik negara pada tahun 1960 dan BIN
kemudian digabung dengan Bank Bapindo. Pada tahun 1970, Bapindo
jangka menengah dan jangka panjang pada sektor manufaktur, transportasi
dan pariwisata.
Kini, PT.Bank X menjadi penerus suatu tradisi layanan jasa perbankan dan
keuangan yang telah berpengalaman selama lebih dari 140 tahun.
Masing-masing dari empat Bank bergabung memainkan peranan yang penting dalam
pembangunan Ekonomi.
2.1.2 Visi dan Misi
Visi :
Bank terpercaya pilihan anda.
Misi :
Berorientasi pada pemenuhan kebutuhan pasar
Mengembangkan sumber daya manusia professional
Memberi keuntungan yang maksimal bagi
stakeholder
Melaksanakan manajemen terbuka
Peduli terhadap kepentingan masyarakat dan
2.2. Struktur Organisasi PT.Bank X Cabang Bandung Asia Afrika
Struktur adalah bagaimana bagian-bagian dari sesuatu berhubungan satu
dengan lain atau bagaimana sesuatu tersebut disatukan. Struktur adalah sifat
fundamental bagi setiap sistem. Identifikasi suatu struktur adalah suatu tugas
subjektif, karena tergantung pada asumsi kriteria bagi pengenalan
bagian-bagiannya dan hubungan mereka. Karenanya, identifikasi kognitif suatu struktur
berorientasi tujuan dan tergantung pada pengetahuan yang ada.
Organisasi ialah suatu sistem perserikatan formal, berstruktur dan
terkoordinasi dari sekelompok yang bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu.
Sehingga dapat dijabarkan bahwa Struktur Organisasi adalah suatu
susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu
organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk
mencapai tujuan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan
kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan
aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus
menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa.
PT.Bank X Cabang Bandung Asia Afrika Selatan merupakan salah satu
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang beroperasi di kota Bandung. Yang
dipimpin oleh seorang kepala cabang yang dipilih dan ditetapkan oleh direktur
utama PT.Bank X yang terdapat di Jakarta. Dalam strukturnya PT.Bank X . terdiri
dari beberapa jabatan dimana kepala cabang menjadi penentu keputusan di
bawahnya terdapat unit unit yang di bawahi oleh kepala cabang antara lain Head
Teller,CSO,CSR,CSA,Verifikator dan Unit Support dimana setiap unit
mempunyai tugas dan tanggung jawab yang berbeda beda. Namun saling bekerja
sama guna mendukung kegiatan operasional perbankan yang lancar.
Struktur organisasi PT. Bank X Cabang Bandung Asia Afrika Selatan
dibuat dalam bentuk garis komando karena alur dan tanggung jawab secara
lurus/vertikal, dimana terdapat satu komando atau pimpinan yang memerintah dari
atas sampai ke bawah. Demikian pula tangga organisasi harus diajukan ke pihak
atasan untuk mendapat penyelesaian.
Kebaikan dari struktur organisasi ini ialah memudahkan kepala cabang
dalam hal ini penanggung jawab utama segala kegiatan operasional PT.Bank X
dalam mengawasi dan mendelegasikan tugas dan tanggung jawab setiap unit
kerjanya sehingga akan terbentuk suatu struktur organisasi yang baik guna
*Penulis di tempatkan di bagian CSA sesuai bagan yang diberi arsir hijau
Sumber: PT. Bank X Cabang Asia Afrika
Gambar.1.1Struktur Organisasi PT. Bank X Cabang Asia Afrika Selatan KEPALA CABANG
HEAD TELLER
CSO VERIFIKATOR
TELLER CSR
CSA
Pada struktur organisasi penulis ditempatkan pada bagian Back Office
yaitu bagian kerja yang tidak langsug berhadapan dengan nasabah melainkan
memberikan support terhadap kegiatan operasional perbankan lainnya secara
khusus penulis banyak melakukan pekerjaan pada unit CSA (Customer Servis
Administration) sesuai dengan yang di beri arsir warna hijau . Salah satunya
dalam bidang pembuatan Bilyet Giro dan Cek sesuai dengan laporan kerja
praktek yang penulis bikin .walaupun tidak menutup kemingkinan penulis
banyak membantu mengerjakan tugas tugas pada unit lainnya sesuai yang
diperintahkan oleh pembimbig penulis saat melakukan kegiatan kerja praktek di
2.3. Deskripsi Jabatan 1. Kepala Cabang
Bertugas sebagai pemimpin dan penanggung jawab atas jalannya tugas
operasional karyawan yang ada di Kantor Cabang PT.Bank X, dan juga
bertanggung jawab atas kelancaran jalannya operasional tersebut.
1. Head Teller
Bertugas sebagai pemimpin dan penanggung jawab atas segala kegiatan
kas dan transaksi keuangan pada cabang tersebut yang berhubungan langsung
dengan nasabah dan bertugas mengawasi dan membimbing kegiatan transaksi
keuangan yang di lakukan para anggota Teller dalam melayani nasabah dan segala
transaksi keuangan lainnya yang terjadi pada cabang bank tersebut.
2. CSO
CSO atau Costomer Service Operation adalah unit yang bertugas sebagai
penerima segala keluhan,permintaan dan saran kepada nasabah dalam melakukan
transaksi keuangan pada PT.Bank X sekaligus bertugas dalam memberikan
informasi mengenai produk dan layanan yang di tawarkan oleh PT.Bank X.
3. Verifikator
Verifikator bertugas sebagai unit yang memverifikasi atau memeriksa
segala kegiatan operasional dan transaksi keuangan yang terjadi pada PT.Bank X .
dalam kegiatan transaksi keuangan tersebut maka verifikator wajib
mengembalikan kepada unit kerja yang bersangkutan.
4. Teller
Teller bertugas menerima nasabah dan menjalankan transaksi keuangan
yang di inginkan oleh nasabah secara langsung dan bertanggung jawab akan kas
keluar masuknya keuangan PT.Bank X pada cabang tersebut, teller bertanggung
jawab langsung kepada head teller.
5. CSR
CSR adalah singkatan dari Customer Service Relation unit kerja yang
bertugas mengerjakan dan bertanggung jawab terhadap kegiatan operasional
perbankan yang berhubungan dengan pihak luar namun tidak secara langsung
berhubungan dengan transaksi keuangan nasabah, CSR bertanggung jawab
langsung pada kepala cabang, tugas CSR juga meliputi pengurusan kerja sama
perbankan dengan pihak pihak luar.
6. CSA
CSA adalah singkatan dari Customer Service Administration unit kerja
yang bertugas membantu unit kerja lainnya dalam menangani permasalahan
administrasi yang mungkin di jumpai dalam kegiatan operasional perbankan ,unit
kerja ini juga membantu menyelesaikan berbagai permasalahan yang mungkin
7. Unit Support
Unit support adalah unit kerja yang sepenuhnya bekerja untuk
mendukung segala kegiatan operasional perbankan demi ke efektifan dan
keefisiensian kerja yang ada di dalam unit support ini misalnya tenaga
2.4. Aspek Kegiatan Perusahaan
Di PT.Bank X Cabang Asia Afrika Selatan bidang pekerjaanya
pada dasarnya di bedakan menjadi dua yakni Front Office dan Back Office.
Bagian Front Office adalah kegiatan kerja yang langsung
berhadapan dan melayani segala permintaan nasabah baik yang
berhubungan dengan transaksi keuangan maupun kegiatan melayani
nasabah yang tidak ada hubungannya dengan transaksi keuangan
Bagian Back Office adalah kegiatan kerja yang berada terpisah
dengan bagian front office dimana ruang kerja ini tidak langsung
berhadapan dengan nasabah tetapi lebih kepada pengerjaan kegiatan
operasional perbankan lainnya guna mendukung kegiatan operasional
perbankan sehari harinya
Adapun kegiatan perusahaan yang dilakukan oleh PT.Bank X yaitu
sebagai berikut:
1. Menghimpun dana dari masyarakat
2. Pelayanan Kelancaran Pembayaran Dan Pengiriman Uang
3. Penawaran Produk Perbankan Lainnya
2.4.2 Produk Retail Banking PT.Bank X Cabang Asia afrika Selatan
1. Mandiri Tabungan
Mandiri tabungan adalah produk layanan penyimpanan dana nasabah yang memiliki banyak kemudahan dalam penyetoran dan
penarikan saldo nasabah penyetoran dapat dilakukan di selurih kantor
cabang di Indonesia sedangkan penarikannya dapat dilakukan melalui
ATM ,cek,giro dan dapat juga langsung di tarik tunai di seluruh kantor
cabang PT.Bank X di seluruh indonesia.
2. Mandiri Giro
Mandiri Giro adalah layanan keuangan berupa rekening yang
uangnya bisa diambil setiap hari, di mana rekening ini dilengkapi fasilitas
pembayaran dengan cek dan bilyet giro. Bila nasabah bertransaksi dengan
pihak lain, maka nasabah bisa membayarnya dengan menggunakan cek
atau bilyet giro. Cek adalah surat berharga di mana orang yang nasabah
beri cek ini bisa langsung menguangkannya di bank. Sedangkan bilyet giro
adalah surat berharga di mana orang yang nasabah beri giro tersebut tidak
bisa menguangkan giro itu di bank, tapi harus disetorkan lebih dulu ke
rekeningnya. Barulah setelah itu uang akan cair di dalam rekeningnya.
3.Mandiri Deposito
Deposito adalah produk keuangan berupa simpanan dana pihak
sesuai dengan kesepakatan antara deposan dan bank, adapun jangka waktu
1 BAB III
PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
3.1. Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek
Selama kurang lebih 1 (satu) bulan terhitung sejak 2 Agustus 2010 – 20
Agustus 2010 penulis melaksanakan kerja praktek di PT. Bank X Cabang
Bandung Asia Afrika Selatan dan penulis ditempatkan di bagian Back office serta
di bagian pembuatan Bilyet Giro dan Cek.
Dalam menjalankan Kerja Praktek diharapkan penulis dapat membantu dan
mendukung proses perusahaan terutama kegiatan di bidang pembuatan Bilyet
Giro dan Cek.
3.2. Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek
Kegiatan–kegiatan yang dilakukan penulis selama melaksanakan Kerja
Praktek di PT. Bank X Cabang Bandung Asia Afrika Selatan adalah membantu
kegiatan para karyawan.
Adapun kegiatan rutin yang dilakukan oleh penulis antara lain:
1.Melakukan Encoding pada lembaran Bilyet Giro dan Cek.
2.Melakukan Back UP data.
3.Melakukan diskusi atau tanya jawab dengan pembimbing mengenai
langkah-langkah pekerjaan yang harus dilakukan di PT. Bank X Cabang Bandung Asia
4.Melakukan mengumpulkan data-data dan informasi yang diperlukan untuk
menulis Laporan Kerja Praktek.
3.3. Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek
3.3.1. langkah - langkah Pembuatan Bilyet Giro Dan Cek PT.Bank X
Proses pembuatan atau yang bisa disebut dengan encoding pada bilyet
giro dan cek pada PT.Bank X adalah proses pengetikan nomor registrasi ,nomor
rekening nasabah ,nomor kliring Bank X dan nomor sandi sebagai identitas
PT.Bank X pada lembaran Bilyet Giro dan Cek, yang dimana semua nomor
tersebuat adalah prosedur standar dalam pembuatan Bilyet Giro dan Cek yang
telah dikeluarkan oleh Bank Indonesia selaku Bank Sentral. sebelum lembaran
tersebut di berikan kepada para nasabah untuk di gunakan sebagai media transaksi
pembayaran.
Adapun langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam pembuatan atau
Encoding sebuah Bilyet Giro dan Cek adalah :
- Pastikan nomor registrasi yang akan di encode pada lembar Bilyet Giro
dan Cek sama dengan nomor yang tertera pada ujung kanan atas lembar
Bilyet Giro dan Cek.
- Pastikan nomor Kliring yang akan di encode pada lembar Bilyet Giro dan
Cek sama dengan nomor kliring PT. Bank X.
- Pastikan nomor rekening nasabah yang akan di encode pada lembar Bilyet
- Pastikan nomor sandi PT.Bank X yang akan di encode pada lembar Bilyet
Giro dan Cek telah benar dan sesuai, kode sandi PT.Bank X untuk Bilyet
Giro adalah 01 , sedangkan kode sandi PT.Bank X untuk Cek adalah 00.
3.3.2. Proses Pelaksanaan Bilyet Giro Dan Cek
Proses pelaksanaan Bilyet Giro Dan Cek pada PT.Bank X dimulai saat nasabah yang memiliki rekening tabungan memohon dibuatkannya
lembaran Bilyet Giro Dan Cek yang sebelumnya terlebih dahulu nasabah
diwajibkan untuk mengisi formulir pengajuan yang selanjutnya formulir
tersebut akan di verifikasi dan dilakukan pengesahan oleh pejabat yang
berwenang di PT.Bank X . setelah mendapatkan pengesahan nasabah akan
segera dibuatkan lembaran Bilyet Giro Dan Cek, jumlahnya sesuai dengan
permohonan nasabah.setelah lembaran Bilyet Giro Dan Cek selesai dibuat
dan di daftarkan pada PT.Bank X , lembaran Bilyet Giro Dan Cek tersebut
akan diberikan kepada nasabah dan telah siap untuk digunakan sebagai alat
pembayaran yang sah oleh si nasabah.
Pihak pihak yang mendapatkan Bilyet Giro Dan Cek dari nasabah
PT.Bank X dapat mencairkannya langsung di seluruh kantor cabang
PT.Bank X di seluruh indonesia , khusus untuk Bilyet Giro tidak dapat
langsung dicairkan secara cash melainkan akan dipindah bukukan ke
rekening orang tersebut sedangkan Cek dapat langsung di cairkan menjadi
3.3.3. Hambatan dan Usaha Yang Dilakukan Dalam Proses Pembuatan Bilyet Giro Dan Cek
1. Salah dalam memasukan nomor data pada proses encoding pada
lembaran Bilyet Giro dan Cek.
Untuk mengatasi hambatan kesalahan encode pada proses
encoding pada lembaran Bilyet Giro dan Cek PT.Bank X Cabang
Bandung Asia Afrika selatan menempatkan operator encode yang
paham dalam prosedur pembuatan Bilyet Giro dan Cek dan terlatih
dalam proses pengoperasian alat encoder.
2. Pengoperasian alat Encoding hanya bisa dilakukan oleh operator
encode.
Untuk mengatasi hambatan tersebut perlu Adanya pelatihan kepada
karyawan tentang pengoperasian alat encoder sehingga setiap
karyawan yang akan membuat Bilyet giro dan Cek ,dapat dengan
mudah melakukannya dengan alat encoder.
3. Terjadi kegagalan cetak pada alat encoder.
PT.Bank X Cabang Bandung Asia Afrika Selatan melakukan
perawatan berkala kepada semua alat encoder yang mereka operasikan
sehingga kualitas operasionalnya tetap terjaga dan mesin Encoder
1 BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan atas pengamatan yang dilakukan maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Langkah langkah dalam pembuatan Bilyet Giro dan Cek memerlukan
beberapa prosedur standar seperti adanya nomor Bilyet Giro dan Cek
yang sesuai dengan yang didaftarkan oleh Bank yang
mengeluarkan,adanya nomor kliring sesuai dengan nomor kliring Bank
yang mengeluarkan adanya nomor rekening nasabah, dan yang terakhir
adanya nomor sandi dari Bank yang mengeluarkan. Bilyet Giro dan
Cek adalah media yang ditawarkan PT.Bank X Cabang Bandung Asia
Afrika Selatan kepada para nasabahnya sebagai media pembayaran di
berbagai transaksi keuangan yang melalui rekening giro yang
dilakukan oleh nasabah Bank X Cabang Bandung Asia Afrika.
2. Proses pelaksanaan Bilyet Giro dan Cek dimulai sejak nasabah
mengajukan permohonan pembuatan lembaran Bilyet Giro dan Cek
dari bank yang bersangkutan. Bilyet Giro dan Cek itu sendiri dapat
digunakan sebagai alat pembayaran yang sah dan pencairannya dapat
3. Hambatan dan Usaha yang dilakukan dalam proses pembuatan Bilyet
Giro dan Cek yaitu:
- Kesalahan dalam memasukan nomor data pada proses
encoding.
Dapat di atasi dengan cara menempatkan operator encode
yang paham dalam prosedur pembuatan Bilyet Giro dan Cek
dan terlatih dalam proses pengoperasian alat encoder.
- Pengoperasian alat Encoding hanya bisa dilakukan oleh
operator encode.
Diatasi dengan cara mengadakan pelatihan kepada
karyawan tentang pengoperasian alat encoder sehingga setiap
karyawan yang akan membuat Bilyet Giro dan Cek ,dapat
dengan mudah melakukannya dengan alat encoder.
- Terjadi kegagalan cetak pada alat encoder.
Melakukan perawatan berkala kepada semua alat encoder
yang mereka operasikan sehingga kualitas operasionalnya tetap
4.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka saran yang dapat diberikan penulis
adalah sebagai berikut :
1. Dengan seringnya terjadinya kesalahan dalam memasukan data pada
proses pembuatan Bilyet Giro dan Cek. PT.Bank X Cabang Bandung
Asia Afrika Selatan sebaiknya memberikan pelatihan yang baik dan
berkala kepada setiap karyawan yang bertugas membuat Bilyet Giro
dan Cek .
2. Lebih memasyarakatkan lagi penggunaan Bilyet Giro dan Cek dalam
kegiatan transaksi keuangan perbankan terutamanya terhadap nasabah
dan masyarakat sehingga penggunaan Bilyet Giro dan Cek bisa lebih
memasyarakat .
3. Mencoba membeli alat pembuat lembaran Bilyet Giro dan Cek atau
encoder type terbaru untuk ke efektifan dan ke efisienan penggunaan
Laporan Praktek kerja Lapangan
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas mata kuliah keja praktek
Oleh :
NAMA
: Moch.Ikhsan ZN
NIM
: 21207142
KELAS
: MN-3
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
34
Data Pribadi
Nama : Mochammad Ikhsan Zain Nurdin Tempat / Tanggal Lahir : Ciamis, 8 Mei 1989
Jenis Kelamin : Laki-laki Agama : Islam Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Jl.Puspa Barat I No.11 Sanggar-Hurip Bandung 40286
Alamat Email : ikhsanzain@yahoo.co.id Telp Hp : 085720197822
Pendidikan
1. SD Negeri Kranji 1 Purwokerto 2. SMP Negeri 5 Makassar
3. SMA 2 Makassar
4. Universitas Komputer Indonesia
Demikianlah daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya.
Bandung, Oktober 2010
i
ﻢﻴﺣﱠﺮﻟﻦﻤﺣﱠﺮﻟﺍﷲﺍﻢﺴﻟ
KATA PENGANTAR
Rasa syukur sepenuhnya penulis panjatkan kepada kehadirat Allah SWT,
karena rahmat dan berkahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan
Kerja Praktek dengan judul “PROSES PEMBUATAN BILYET GIRO DAN CEK PADA PT.BANK X CABANG BANDUNG”.
Penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam penyusunan Laporan
Kerja Praktek ini sesuai dengan kemampuan penulis. Menyadari bahwa penulis
adalah manusia biasa, penulis masih jauh dari kata sempurna dalam menyusun
Laporan Kerja Praktek ini. Sehingga masih terdapat kesalahan baik dari segi
tekhnik penulisan maupun tata bahasa. Tetapi penulis telah berusaha semaksimal
mungkin dalam menyelesaikan Laporan Kerja Praktek ini.
Dalam menyempurnakan tulisan dimasa yang akan datang, maka penulis
sangat menyadari bahwa usaha maksimal yang telah dilakukan pada proses
penyelesaian tulisan ini, tidak luput dari kekurangan dan kesalahan. Atas segala
kekurangannya penulis memohon maaf sehingga saran dan kritik sangat penulis
harapkan.
Tidak lupa penulis juga ingin mengucapkan banyak terima kasih dan
ii
penulis dalam pembuatan Laporan Kerja Praktek ini, adapun pihak-pihak tersebut
adalah sebagai berikut :
1. Bapak DR. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku rektor Universitas
Komputer Indonesia.
2. Ibu Prof. Dr. Hj. Umi Narimawaty, Dra., SE., M.Si., selaku Dekan
Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
3. Ibu Linna Ismawati, SE., M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia
4. Ibu Isniar Budiarti,SE.,M.Si., selaku dosen pembimbing yang telah banyak
sekali memberikan bimbingan, masukan, pengarahan, serta saran dalam
penyusunan Laporan Kerja praktek ini.
5. Ibu Raeny Dwisanty, SE., M.Si., selaku dosen wali MN-3. Yang telah
banyak memberikan saran dan bantuannya.
6. Segenap staff dosen Fakultas Ekonomi khususnya Program Studi
Manajemen dan staff Sekretariat Jurusan Manajemen, yang telah banyak
memberikan bantuan, kemudahan dan masukan dalam penyusunan
Laporan Kerja Praktek ini.
7. Segenap Pemimpin dan Staff PT.Bank X Cabang Bandung yang telah
memberikan waktu, tenaga dan bantuannya kepada penulis dalam
menyusun Laporan Kerja Praktek ini..
8. Bapak, Ibu, dan Kakak-adikku serta keluarga besarku yang telah
memberikan bantuan terbesar dalam materi maupun do’a, kasih sayang
iii
terus menyelesaikan Laporan Kerja Praktek ini. Kalianlah sumber
motivasiku.
9. Semua teman-teman angkatan 2007 terima kasih atas bantuannya dan
kebersamaannya selama ini.
Demikianlah, semoga Allah SWT yang membalas segala kebaikan dari
semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan Laporan Kerja
Praktek ini.
Penulis berharap Laporan Kerja Praktek ini dapat bermanfaat bagi penulis
pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Bandung, Desember 2010
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN KERJA PRAKTEK
Judul : PROSES PEMBUATAN BILYET GIRO DAN CEK PADA PT.BANK X CABANG BANDUNG
Nama : Moch.Ikhsan ZN NIM : 21207142
Jenjang : Strata Satu (SI) Program Studi : Manajemen Fakultas : Ekonomi
Bandung, 6 Desember 2010
Menyetujui
,
Dosen Pembimbing Pembimbing Perusahaan
(Isniar Budiarti, SE., M.Si )
NIP: 4127.34.02.001 NIP: 971119235 (Budi Faerudin)
Mengetahui,
Ketua Program Studi Manajemen