• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proses pembuatan Bilyet Giro Dan Cek Pada PT. Bank X Cabang Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Proses pembuatan Bilyet Giro Dan Cek Pada PT. Bank X Cabang Bandung"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kerja Praktek

Universitas Komputer Indonesia sebagai salah satu perguruan tinggi di

Indonesia yang berbasis komputer yang mengadakan kegiatan perkuliahan

memberikan suatu kewajiban kepada setiap mahasiswanya untuk melakukan

suatu praktek kerja lapangan yang diselenggarakan pada semester tujuh dan

setelah melakukan kerja praktek setiap mahasiswa diwajibkan untuk menulis

laporan kerja prakteknya. dimana dengan adanya praktek kerja lapangan ini

diharapkan setiap mahasiswa dapat terlibat secara langsung proses kerja di

lapangan sehingga pada kemudian kelak mahasiswa dapat menjadi lulusan yang

terampil yang siap untuk diserap oleh lapangan kerja, Khususnya lulusan

Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen yang berkualitas dan berguna dalam

kehidupan bermasyarakat kelak.

Adapun praktek kerja lapangan ini tidak menggangu jalannya perkuliahan

dikelas dan penulis melaksanakan kerja praktek lapangan ini sudah

dilangsungkan di PT.Bank X Cabang Bandung selama satu bulan hari kerja dan

ditempatkan pada bagian back office dengan melihat bidang kerja yang dilakukan

pada kerja praktek maka penulis membuat laporan kerja prakteknya dengan judul

Proses Pembuatan Bilyet Giro Dan Cek Pada PT.Bank X Cabang Bandung.

Penerapan komputer di bisnis perbankan cenderung meningkat akhir - akhir

(2)

keunggulan komparatif yang dimilikinya dibandingkan dengan cara pembayaran

manual sehingga diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja

dalam mencapai tujuan setiap Bank sebagai lembaga yang berorientasi pada

keuntungan atau laba (Profit oriented).

Dari berbagai macam produk jasa perbankan, giro, tabungan dan deposito

adalah salah satu sumber dana utama yang dihimpun dan dimanfaatkan oleh Bank

dari pihak ketiga atau masyarakat. Sifat dana dalam bentuk rekening giro dan

tabungan relatif cukup potensial dilihat dan segi kuantitatif atau jumlah

nominalnya yang besar dan biaya yang relatif murah dibandingkan sumber dana

dari pihak ketiga lainnya.

Salah satu faktor yang menunjang keberhasilan Bank dalam menghimpun

dana Giro dan tabungan sebanyak-banyaknya dari masyarakat adalah keberhasilan

bank itu sendiri dalam mengadministrasikan Rekening Koran atau Giro dan

tabungan nasabahnya dengan tetap memprioritaskan pelayanan terhadap nasabah

secara optimal.

Dengan demikian keberhasilan bank dalam menata usaha Rekening giro dan

tabungan akan menambah kepercayaan masayarakat untuk menanamkan dananya

di Bank tersebut.

Penerapan perangkat komputer dalam pengkodean , pengolahan, dan

pembayaran baik secara tunai maupun transfer sejumlah dana dari pemilik

rekening giro dan tabungan kepada pihal lain di sebut dengan pembayaran bilyet

(3)

kecepatan dan ketepatan proses pengolahan data atau informasi yang diperlukan

oleh manajemen bank itu sendiri dan harus bisa melayani berbagi permasalahan

yang ada pada bilyet Giro dan cek yang meliputi sifat dana, proses transaksi,

aspek legal atau keamanan, dan sebagainya.

Sistem pembayaran Giro dan cek yang akan digunakan pada praktikum

perbankan ini minimal mensimulasikan pengolahan dana pada rekening giro dan

tabungan nasabah dalam sebuah Bank serta memberikan fasilitas operasi yang

bisa menampung setiap permasalahan pembayaran dan pengiriman sejumlah dana

nasabah yang ada pada Giro dan tabungan. Tinjauan dari aspek teknisnya, sistem

ini menggunakan perangkat khusus untuk pengkodean nomor bilyet giro dan cek

atau sering disebut dengan Encoder jaringan komputer perbankan internal dengan

sistem operasional yang memungkinkan penerapan sistem On Line dan

terintegrasi dengan unit kerja perbankan yang lain.

Oleh sebab itu penulis tertarik untuk membahas tentang langkah langkah

pembuatan Bilyet Giro dan cek, dalam praktek kerja ini akan dibahas juga

mengenai sejarah perusahaan tempat kerja praktek dan berbagai produk

perbankan yang di tawarkan bank tersebut ,sehingga penulis melakukan kerja

(4)

1.2 Tujuan Kerja Praktek

Adapun tujuan dari pelaksanaan kerja praktek lapangan ini adalah untuk

mengetahui :

1. Untuk mengetahui bagaimana langkah-langkah pembuatan Bilyet Giro dan

Cek di PT. Bank X Cabang Bandung Asia Afrika Selatan.

2. Untuk mengetahui bagaimana proses pelaksanaan bilyet giro dan cek di

PT. Bank X Cabang Bandung Asia Afrika Selatan.

3. Untuk mengetahui bagaimana hambatan dan usaha yang di lakukan dalam

proses pembuatan bilyet giro dan cek di PT. Bank X Cabang Bandung

Asia Afrika Selatan.

1.3 Kegunaan Kerja Praktek

Kegunaan yang diharapkan penulis adalah:

1. Bagi penulis

a. Memperoleh pengalaman yang berharga guna mempersiapkan diri

untuk memasuki dunia kerja atau dunia usaha.

b. Menambah ilmu pengetahuan, khususnya praktek dan wawasan yang

belum didapat di bangku kuliah.

c. Mengetahui persis keadaan lingkungan kerja yang sebenarnya sebagai

bahan perbandingan bagi pengetahuan teoritis yang didapat

(5)

2. Bagi Perusahaan

a. Ikut menunjang program akademik, serta membantu pemerintah dalam

menyiapkan tenaga kerja yang berpengalaman di bidangnya.

b. Sebagai upaya untuk membantu menyiapkan tenaga terampil bagi

mahasiswa yang akan terjun ke dunia kerja.

c. Menjalin kerjasama dan saling mengenal antara Instansi kerja dan

pendidikan, sehingga bisa dijadikan referensi untuk menyiapkan

tenaga kerja yang lebih maju dan kompetitif.

3. Bagi Pihak Luar

Penelitian dalam Kuliah Kerja Praktek ini diharapkan menjadi sumber

pengetahuan.

1.4 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek

Penulis melakukan kerja praktek di PT. Bank X Cabang Bandung Asia Afrika

Selatan, yang beralamat di Jl. Asia Afrika Selatan 118-120 Bandung.

Adapun waktu pelaksanaan kerja praktek yang disetujui terhitung dari

tanggal 2 Agustus 2010 sampai dengan 20 Agustus 2010. Kerja praktek ini

(6)

Tabel 1.1

Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek

No. Uraian Agustus September Oktober November Desember

4

1. PelaksanaanKerjaPraktek 2. Pengumpulan Data 3. Bimbingan

4. EvaluasiLaporanKerjaPraktek

5. PersiapanSidangLaporanKerja

(7)

1 BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Singkat Perusahaan 2.1.1 Sejarah Instansi

PT.Bank X berdiri pada tanggal 2 Oktober 1998 sebagai bagian dari

program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh Pemerintah

Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank milik Pemerintah yaitu, Bank

Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia dan Bank

Pembangunan Indonesia, bergabung menjadi Bank X. Sejarah keempat Bank

tersebut dapat ditelusuri lebih dari 140 tahun yang lalu. Keempat Bank

tersebut telah turut membentuk riwayat perkembangan dunia perbankan di

Indonesia.

Bank Dagang Negara merupakan salah satu Bank tertua di Indonesia.

Sebelumnya Bank Dagang Negara dikenal sebagai Nederlandsch Indische

Escompto Maatschappij yang didirikan di Batavia (Jakarta) pada tahun 1857.

Pada tahun 1949 namanya berubah menjadi Escomptobank NV. Selanjutnya,

pada tahun 1960 Escomptobank dinasionalisasi dan berubah nama menjadi

Bank Dagang Negara, sebuah Bank pemerintah ynag membiayai sektor

industri dan pertambangan.

Bank Bumi Daya didirikan melalui suatu proses panjang yang bermula

dari nasionalisasi sebuah perusahaan Belanda De Nationale Handelsbank NV,

(8)

Bank (sebelumnya adalah Bank milik Inggris) juga dinasionalisasi, dan Bank

Umum Negara diberi hak untuk melanjutkan operasi Bank tersebut. Pada

tahun 1965, bank umum negara digabungkan ke dalam Bank Negara

Indonesia dan berganti nama menjadi Bank Negara Indonesia Unit IV beralih

menjadi Bank Bumi Daya.

Sejarah Bank Ekspor Impor Indonesia (Bank Exim) berawal dari

perusahaan dagang Belanda N.V.Nederlansche Handels Maatschappij yang

didirikan pada tahun 1842 dan mengembangkan kegiatannya di sektor

perbankan pada tahun 1870. Pemerintah Indonesia menasionalisasi

perusahaan ini pada tahun 1960, dan selanjutnya pada tahun 1965 perusahan

ini digabung dengan Bank Negara Indonesia menjadi Bank Negara Indonesia

Unit II. Pada tahun 1968 Bank Negara Indonsia Unit II dipecah menjadi dua

unit, salah satunya adalah Bank Negara Indonesia Unit II Divisi Expor –

Impor, yang akhirnya menjadi BankExim, bank Pemerintah yang membiayai

kegiatan ekspor dan impor.

Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) berawal dari Bank Industri

Negara (BIN), sebuah Bank Industri yang didirikan pada tahun1951. Misi

Bank Industri Negara adalah mendukung pengembangan sektor – sektor

ekonomi tertentu, khususnya perkebunan, industri, dan pertambangan.

Bapindo dibentuk sebagai bank milik negara pada tahun 1960 dan BIN

kemudian digabung dengan Bank Bapindo. Pada tahun 1970, Bapindo

(9)

jangka menengah dan jangka panjang pada sektor manufaktur, transportasi

dan pariwisata.

Kini, PT.Bank X menjadi penerus suatu tradisi layanan jasa perbankan dan

keuangan yang telah berpengalaman selama lebih dari 140 tahun.

Masing-masing dari empat Bank bergabung memainkan peranan yang penting dalam

pembangunan Ekonomi.

2.1.2 Visi dan Misi

Visi :

 Bank terpercaya pilihan anda.

Misi :

 Berorientasi pada pemenuhan kebutuhan pasar

 Mengembangkan sumber daya manusia professional

 Memberi keuntungan yang maksimal bagi

stakeholder

 Melaksanakan manajemen terbuka

 Peduli terhadap kepentingan masyarakat dan

(10)

2.2. Struktur Organisasi PT.Bank X Cabang Bandung Asia Afrika

Struktur adalah bagaimana bagian-bagian dari sesuatu berhubungan satu

dengan lain atau bagaimana sesuatu tersebut disatukan. Struktur adalah sifat

fundamental bagi setiap sistem. Identifikasi suatu struktur adalah suatu tugas

subjektif, karena tergantung pada asumsi kriteria bagi pengenalan

bagian-bagiannya dan hubungan mereka. Karenanya, identifikasi kognitif suatu struktur

berorientasi tujuan dan tergantung pada pengetahuan yang ada.

Organisasi ialah suatu sistem perserikatan formal, berstruktur dan

terkoordinasi dari sekelompok yang bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu.

Sehingga dapat dijabarkan bahwa Struktur Organisasi adalah suatu

susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu

organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk

mencapai tujuan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan

kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan

aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus

menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa.

PT.Bank X Cabang Bandung Asia Afrika Selatan merupakan salah satu

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang beroperasi di kota Bandung. Yang

dipimpin oleh seorang kepala cabang yang dipilih dan ditetapkan oleh direktur

utama PT.Bank X yang terdapat di Jakarta. Dalam strukturnya PT.Bank X . terdiri

dari beberapa jabatan dimana kepala cabang menjadi penentu keputusan di

(11)

bawahnya terdapat unit unit yang di bawahi oleh kepala cabang antara lain Head

Teller,CSO,CSR,CSA,Verifikator dan Unit Support dimana setiap unit

mempunyai tugas dan tanggung jawab yang berbeda beda. Namun saling bekerja

sama guna mendukung kegiatan operasional perbankan yang lancar.

Struktur organisasi PT. Bank X Cabang Bandung Asia Afrika Selatan

dibuat dalam bentuk garis komando karena alur dan tanggung jawab secara

lurus/vertikal, dimana terdapat satu komando atau pimpinan yang memerintah dari

atas sampai ke bawah. Demikian pula tangga organisasi harus diajukan ke pihak

atasan untuk mendapat penyelesaian.

Kebaikan dari struktur organisasi ini ialah memudahkan kepala cabang

dalam hal ini penanggung jawab utama segala kegiatan operasional PT.Bank X

dalam mengawasi dan mendelegasikan tugas dan tanggung jawab setiap unit

kerjanya sehingga akan terbentuk suatu struktur organisasi yang baik guna

(12)

*Penulis di tempatkan di bagian CSA sesuai bagan yang diberi arsir hijau

Sumber: PT. Bank X Cabang Asia Afrika

Gambar.1.1Struktur Organisasi PT. Bank X Cabang Asia Afrika Selatan KEPALA CABANG

HEAD TELLER

CSO VERIFIKATOR

TELLER CSR

CSA

(13)

Pada struktur organisasi penulis ditempatkan pada bagian Back Office

yaitu bagian kerja yang tidak langsug berhadapan dengan nasabah melainkan

memberikan support terhadap kegiatan operasional perbankan lainnya secara

khusus penulis banyak melakukan pekerjaan pada unit CSA (Customer Servis

Administration) sesuai dengan yang di beri arsir warna hijau . Salah satunya

dalam bidang pembuatan Bilyet Giro dan Cek sesuai dengan laporan kerja

praktek yang penulis bikin .walaupun tidak menutup kemingkinan penulis

banyak membantu mengerjakan tugas tugas pada unit lainnya sesuai yang

diperintahkan oleh pembimbig penulis saat melakukan kegiatan kerja praktek di

(14)

2.3. Deskripsi Jabatan 1. Kepala Cabang

Bertugas sebagai pemimpin dan penanggung jawab atas jalannya tugas

operasional karyawan yang ada di Kantor Cabang PT.Bank X, dan juga

bertanggung jawab atas kelancaran jalannya operasional tersebut.

1. Head Teller

Bertugas sebagai pemimpin dan penanggung jawab atas segala kegiatan

kas dan transaksi keuangan pada cabang tersebut yang berhubungan langsung

dengan nasabah dan bertugas mengawasi dan membimbing kegiatan transaksi

keuangan yang di lakukan para anggota Teller dalam melayani nasabah dan segala

transaksi keuangan lainnya yang terjadi pada cabang bank tersebut.

2. CSO

CSO atau Costomer Service Operation adalah unit yang bertugas sebagai

penerima segala keluhan,permintaan dan saran kepada nasabah dalam melakukan

transaksi keuangan pada PT.Bank X sekaligus bertugas dalam memberikan

informasi mengenai produk dan layanan yang di tawarkan oleh PT.Bank X.

3. Verifikator

Verifikator bertugas sebagai unit yang memverifikasi atau memeriksa

segala kegiatan operasional dan transaksi keuangan yang terjadi pada PT.Bank X .

(15)

dalam kegiatan transaksi keuangan tersebut maka verifikator wajib

mengembalikan kepada unit kerja yang bersangkutan.

4. Teller

Teller bertugas menerima nasabah dan menjalankan transaksi keuangan

yang di inginkan oleh nasabah secara langsung dan bertanggung jawab akan kas

keluar masuknya keuangan PT.Bank X pada cabang tersebut, teller bertanggung

jawab langsung kepada head teller.

5. CSR

CSR adalah singkatan dari Customer Service Relation unit kerja yang

bertugas mengerjakan dan bertanggung jawab terhadap kegiatan operasional

perbankan yang berhubungan dengan pihak luar namun tidak secara langsung

berhubungan dengan transaksi keuangan nasabah, CSR bertanggung jawab

langsung pada kepala cabang, tugas CSR juga meliputi pengurusan kerja sama

perbankan dengan pihak pihak luar.

6. CSA

CSA adalah singkatan dari Customer Service Administration unit kerja

yang bertugas membantu unit kerja lainnya dalam menangani permasalahan

administrasi yang mungkin di jumpai dalam kegiatan operasional perbankan ,unit

kerja ini juga membantu menyelesaikan berbagai permasalahan yang mungkin

(16)

7. Unit Support

Unit support adalah unit kerja yang sepenuhnya bekerja untuk

mendukung segala kegiatan operasional perbankan demi ke efektifan dan

keefisiensian kerja yang ada di dalam unit support ini misalnya tenaga

(17)

2.4. Aspek Kegiatan Perusahaan

Di PT.Bank X Cabang Asia Afrika Selatan bidang pekerjaanya

pada dasarnya di bedakan menjadi dua yakni Front Office dan Back Office.

Bagian Front Office adalah kegiatan kerja yang langsung

berhadapan dan melayani segala permintaan nasabah baik yang

berhubungan dengan transaksi keuangan maupun kegiatan melayani

nasabah yang tidak ada hubungannya dengan transaksi keuangan

Bagian Back Office adalah kegiatan kerja yang berada terpisah

dengan bagian front office dimana ruang kerja ini tidak langsung

berhadapan dengan nasabah tetapi lebih kepada pengerjaan kegiatan

operasional perbankan lainnya guna mendukung kegiatan operasional

perbankan sehari harinya

Adapun kegiatan perusahaan yang dilakukan oleh PT.Bank X yaitu

sebagai berikut:

1. Menghimpun dana dari masyarakat

2. Pelayanan Kelancaran Pembayaran Dan Pengiriman Uang

3. Penawaran Produk Perbankan Lainnya

(18)

2.4.2 Produk Retail Banking PT.Bank X Cabang Asia afrika Selatan

1. Mandiri Tabungan

Mandiri tabungan adalah produk layanan penyimpanan dana nasabah yang memiliki banyak kemudahan dalam penyetoran dan

penarikan saldo nasabah penyetoran dapat dilakukan di selurih kantor

cabang di Indonesia sedangkan penarikannya dapat dilakukan melalui

ATM ,cek,giro dan dapat juga langsung di tarik tunai di seluruh kantor

cabang PT.Bank X di seluruh indonesia.

2. Mandiri Giro

Mandiri Giro adalah layanan keuangan berupa rekening yang

uangnya bisa diambil setiap hari, di mana rekening ini dilengkapi fasilitas

pembayaran dengan cek dan bilyet giro. Bila nasabah bertransaksi dengan

pihak lain, maka nasabah bisa membayarnya dengan menggunakan cek

atau bilyet giro. Cek adalah surat berharga di mana orang yang nasabah

beri cek ini bisa langsung menguangkannya di bank. Sedangkan bilyet giro

adalah surat berharga di mana orang yang nasabah beri giro tersebut tidak

bisa menguangkan giro itu di bank, tapi harus disetorkan lebih dulu ke

rekeningnya. Barulah setelah itu uang akan cair di dalam rekeningnya.

3.Mandiri Deposito

Deposito adalah produk keuangan berupa simpanan dana pihak

(19)

sesuai dengan kesepakatan antara deposan dan bank, adapun jangka waktu

(20)

1 BAB III

PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

3.1. Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek

Selama kurang lebih 1 (satu) bulan terhitung sejak 2 Agustus 2010 – 20

Agustus 2010 penulis melaksanakan kerja praktek di PT. Bank X Cabang

Bandung Asia Afrika Selatan dan penulis ditempatkan di bagian Back office serta

di bagian pembuatan Bilyet Giro dan Cek.

Dalam menjalankan Kerja Praktek diharapkan penulis dapat membantu dan

mendukung proses perusahaan terutama kegiatan di bidang pembuatan Bilyet

Giro dan Cek.

3.2. Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek

Kegiatan–kegiatan yang dilakukan penulis selama melaksanakan Kerja

Praktek di PT. Bank X Cabang Bandung Asia Afrika Selatan adalah membantu

kegiatan para karyawan.

Adapun kegiatan rutin yang dilakukan oleh penulis antara lain:

1.Melakukan Encoding pada lembaran Bilyet Giro dan Cek.

2.Melakukan Back UP data.

3.Melakukan diskusi atau tanya jawab dengan pembimbing mengenai

langkah-langkah pekerjaan yang harus dilakukan di PT. Bank X Cabang Bandung Asia

(21)

4.Melakukan mengumpulkan data-data dan informasi yang diperlukan untuk

menulis Laporan Kerja Praktek.

3.3. Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek

3.3.1. langkah - langkah Pembuatan Bilyet Giro Dan Cek PT.Bank X

Proses pembuatan atau yang bisa disebut dengan encoding pada bilyet

giro dan cek pada PT.Bank X adalah proses pengetikan nomor registrasi ,nomor

rekening nasabah ,nomor kliring Bank X dan nomor sandi sebagai identitas

PT.Bank X pada lembaran Bilyet Giro dan Cek, yang dimana semua nomor

tersebuat adalah prosedur standar dalam pembuatan Bilyet Giro dan Cek yang

telah dikeluarkan oleh Bank Indonesia selaku Bank Sentral. sebelum lembaran

tersebut di berikan kepada para nasabah untuk di gunakan sebagai media transaksi

pembayaran.

Adapun langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam pembuatan atau

Encoding sebuah Bilyet Giro dan Cek adalah :

- Pastikan nomor registrasi yang akan di encode pada lembar Bilyet Giro

dan Cek sama dengan nomor yang tertera pada ujung kanan atas lembar

Bilyet Giro dan Cek.

- Pastikan nomor Kliring yang akan di encode pada lembar Bilyet Giro dan

Cek sama dengan nomor kliring PT. Bank X.

- Pastikan nomor rekening nasabah yang akan di encode pada lembar Bilyet

(22)

- Pastikan nomor sandi PT.Bank X yang akan di encode pada lembar Bilyet

Giro dan Cek telah benar dan sesuai, kode sandi PT.Bank X untuk Bilyet

Giro adalah 01 , sedangkan kode sandi PT.Bank X untuk Cek adalah 00.

3.3.2. Proses Pelaksanaan Bilyet Giro Dan Cek

Proses pelaksanaan Bilyet Giro Dan Cek pada PT.Bank X dimulai saat nasabah yang memiliki rekening tabungan memohon dibuatkannya

lembaran Bilyet Giro Dan Cek yang sebelumnya terlebih dahulu nasabah

diwajibkan untuk mengisi formulir pengajuan yang selanjutnya formulir

tersebut akan di verifikasi dan dilakukan pengesahan oleh pejabat yang

berwenang di PT.Bank X . setelah mendapatkan pengesahan nasabah akan

segera dibuatkan lembaran Bilyet Giro Dan Cek, jumlahnya sesuai dengan

permohonan nasabah.setelah lembaran Bilyet Giro Dan Cek selesai dibuat

dan di daftarkan pada PT.Bank X , lembaran Bilyet Giro Dan Cek tersebut

akan diberikan kepada nasabah dan telah siap untuk digunakan sebagai alat

pembayaran yang sah oleh si nasabah.

Pihak pihak yang mendapatkan Bilyet Giro Dan Cek dari nasabah

PT.Bank X dapat mencairkannya langsung di seluruh kantor cabang

PT.Bank X di seluruh indonesia , khusus untuk Bilyet Giro tidak dapat

langsung dicairkan secara cash melainkan akan dipindah bukukan ke

rekening orang tersebut sedangkan Cek dapat langsung di cairkan menjadi

(23)

3.3.3. Hambatan dan Usaha Yang Dilakukan Dalam Proses Pembuatan Bilyet Giro Dan Cek

1. Salah dalam memasukan nomor data pada proses encoding pada

lembaran Bilyet Giro dan Cek.

Untuk mengatasi hambatan kesalahan encode pada proses

encoding pada lembaran Bilyet Giro dan Cek PT.Bank X Cabang

Bandung Asia Afrika selatan menempatkan operator encode yang

paham dalam prosedur pembuatan Bilyet Giro dan Cek dan terlatih

dalam proses pengoperasian alat encoder.

2. Pengoperasian alat Encoding hanya bisa dilakukan oleh operator

encode.

Untuk mengatasi hambatan tersebut perlu Adanya pelatihan kepada

karyawan tentang pengoperasian alat encoder sehingga setiap

karyawan yang akan membuat Bilyet giro dan Cek ,dapat dengan

mudah melakukannya dengan alat encoder.

3. Terjadi kegagalan cetak pada alat encoder.

PT.Bank X Cabang Bandung Asia Afrika Selatan melakukan

perawatan berkala kepada semua alat encoder yang mereka operasikan

sehingga kualitas operasionalnya tetap terjaga dan mesin Encoder

(24)

1 BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan atas pengamatan yang dilakukan maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut :

1. Langkah langkah dalam pembuatan Bilyet Giro dan Cek memerlukan

beberapa prosedur standar seperti adanya nomor Bilyet Giro dan Cek

yang sesuai dengan yang didaftarkan oleh Bank yang

mengeluarkan,adanya nomor kliring sesuai dengan nomor kliring Bank

yang mengeluarkan adanya nomor rekening nasabah, dan yang terakhir

adanya nomor sandi dari Bank yang mengeluarkan. Bilyet Giro dan

Cek adalah media yang ditawarkan PT.Bank X Cabang Bandung Asia

Afrika Selatan kepada para nasabahnya sebagai media pembayaran di

berbagai transaksi keuangan yang melalui rekening giro yang

dilakukan oleh nasabah Bank X Cabang Bandung Asia Afrika.

2. Proses pelaksanaan Bilyet Giro dan Cek dimulai sejak nasabah

mengajukan permohonan pembuatan lembaran Bilyet Giro dan Cek

dari bank yang bersangkutan. Bilyet Giro dan Cek itu sendiri dapat

digunakan sebagai alat pembayaran yang sah dan pencairannya dapat

(25)

3. Hambatan dan Usaha yang dilakukan dalam proses pembuatan Bilyet

Giro dan Cek yaitu:

- Kesalahan dalam memasukan nomor data pada proses

encoding.

Dapat di atasi dengan cara menempatkan operator encode

yang paham dalam prosedur pembuatan Bilyet Giro dan Cek

dan terlatih dalam proses pengoperasian alat encoder.

- Pengoperasian alat Encoding hanya bisa dilakukan oleh

operator encode.

Diatasi dengan cara mengadakan pelatihan kepada

karyawan tentang pengoperasian alat encoder sehingga setiap

karyawan yang akan membuat Bilyet Giro dan Cek ,dapat

dengan mudah melakukannya dengan alat encoder.

- Terjadi kegagalan cetak pada alat encoder.

Melakukan perawatan berkala kepada semua alat encoder

yang mereka operasikan sehingga kualitas operasionalnya tetap

(26)

4.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka saran yang dapat diberikan penulis

adalah sebagai berikut :

1. Dengan seringnya terjadinya kesalahan dalam memasukan data pada

proses pembuatan Bilyet Giro dan Cek. PT.Bank X Cabang Bandung

Asia Afrika Selatan sebaiknya memberikan pelatihan yang baik dan

berkala kepada setiap karyawan yang bertugas membuat Bilyet Giro

dan Cek .

2. Lebih memasyarakatkan lagi penggunaan Bilyet Giro dan Cek dalam

kegiatan transaksi keuangan perbankan terutamanya terhadap nasabah

dan masyarakat sehingga penggunaan Bilyet Giro dan Cek bisa lebih

memasyarakat .

3. Mencoba membeli alat pembuat lembaran Bilyet Giro dan Cek atau

encoder type terbaru untuk ke efektifan dan ke efisienan penggunaan

(27)

Laporan Praktek kerja Lapangan

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas mata kuliah keja praktek

Oleh :

NAMA

: Moch.Ikhsan ZN

NIM

: 21207142

KELAS

: MN-3

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(28)

34

Data Pribadi

Nama : Mochammad Ikhsan Zain Nurdin Tempat / Tanggal Lahir : Ciamis, 8 Mei 1989

Jenis Kelamin : Laki-laki Agama : Islam Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Jl.Puspa Barat I No.11 Sanggar-Hurip Bandung 40286

Alamat Email : ikhsanzain@yahoo.co.id Telp Hp : 085720197822

Pendidikan

1. SD Negeri Kranji 1 Purwokerto 2. SMP Negeri 5 Makassar

3. SMA 2 Makassar

4. Universitas Komputer Indonesia

Demikianlah daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya.

Bandung, Oktober 2010

(29)

i

ﻢﻴﺣﱠﺮﻟﻦﻤﺣﱠﺮﻟﺍﷲﺍﻢﺴﻟ

KATA PENGANTAR

Rasa syukur sepenuhnya penulis panjatkan kepada kehadirat Allah SWT,

karena rahmat dan berkahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan

Kerja Praktek dengan judul “PROSES PEMBUATAN BILYET GIRO DAN CEK PADA PT.BANK X CABANG BANDUNG”.

Penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam penyusunan Laporan

Kerja Praktek ini sesuai dengan kemampuan penulis. Menyadari bahwa penulis

adalah manusia biasa, penulis masih jauh dari kata sempurna dalam menyusun

Laporan Kerja Praktek ini. Sehingga masih terdapat kesalahan baik dari segi

tekhnik penulisan maupun tata bahasa. Tetapi penulis telah berusaha semaksimal

mungkin dalam menyelesaikan Laporan Kerja Praktek ini.

Dalam menyempurnakan tulisan dimasa yang akan datang, maka penulis

sangat menyadari bahwa usaha maksimal yang telah dilakukan pada proses

penyelesaian tulisan ini, tidak luput dari kekurangan dan kesalahan. Atas segala

kekurangannya penulis memohon maaf sehingga saran dan kritik sangat penulis

harapkan.

Tidak lupa penulis juga ingin mengucapkan banyak terima kasih dan

(30)

ii

penulis dalam pembuatan Laporan Kerja Praktek ini, adapun pihak-pihak tersebut

adalah sebagai berikut :

1. Bapak DR. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku rektor Universitas

Komputer Indonesia.

2. Ibu Prof. Dr. Hj. Umi Narimawaty, Dra., SE., M.Si., selaku Dekan

Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

3. Ibu Linna Ismawati, SE., M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia

4. Ibu Isniar Budiarti,SE.,M.Si., selaku dosen pembimbing yang telah banyak

sekali memberikan bimbingan, masukan, pengarahan, serta saran dalam

penyusunan Laporan Kerja praktek ini.

5. Ibu Raeny Dwisanty, SE., M.Si., selaku dosen wali MN-3. Yang telah

banyak memberikan saran dan bantuannya.

6. Segenap staff dosen Fakultas Ekonomi khususnya Program Studi

Manajemen dan staff Sekretariat Jurusan Manajemen, yang telah banyak

memberikan bantuan, kemudahan dan masukan dalam penyusunan

Laporan Kerja Praktek ini.

7. Segenap Pemimpin dan Staff PT.Bank X Cabang Bandung yang telah

memberikan waktu, tenaga dan bantuannya kepada penulis dalam

menyusun Laporan Kerja Praktek ini..

8. Bapak, Ibu, dan Kakak-adikku serta keluarga besarku yang telah

memberikan bantuan terbesar dalam materi maupun do’a, kasih sayang

(31)

iii

terus menyelesaikan Laporan Kerja Praktek ini. Kalianlah sumber

motivasiku.

9. Semua teman-teman angkatan 2007 terima kasih atas bantuannya dan

kebersamaannya selama ini.

Demikianlah, semoga Allah SWT yang membalas segala kebaikan dari

semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan Laporan Kerja

Praktek ini.

Penulis berharap Laporan Kerja Praktek ini dapat bermanfaat bagi penulis

pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Bandung, Desember 2010

(32)

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN KERJA PRAKTEK

Judul : PROSES PEMBUATAN BILYET GIRO DAN CEK PADA PT.BANK X CABANG BANDUNG

Nama : Moch.Ikhsan ZN NIM : 21207142

Jenjang : Strata Satu (SI) Program Studi : Manajemen Fakultas : Ekonomi

Bandung, 6 Desember 2010

Menyetujui

,

Dosen Pembimbing Pembimbing Perusahaan

(Isniar Budiarti, SE., M.Si )

NIP: 4127.34.02.001 NIP: 971119235 (Budi Faerudin)

Mengetahui,

Ketua Program Studi Manajemen

Gambar

Tabel 1.1
Gambar.1.1Struktur Organisasi PT. Bank X Cabang Asia Afrika Selatan

Referensi

Dokumen terkait

Dan dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 yang berada di bawah 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan, lingkungan kerja, motivasi kerja dan kompetensi secara

Berdasarkan hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa pembelajaran dengan menggunakan Media Video compact Disc ( VCD ) dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa

Information system expertise will greatly helpful auditors to expedite the auditing (shorten the time of the auditing) and will be useful in determination of audit procedures, so

Kepada Penyedia Barang / Jasa Pemenang agar melaksanakan proses administrasi lebih lanjut. Jakarta, 31

Ketinggian tempat merupakan salah satu faktor yang penting untuk syarat tumbuhnya berbagai tanaman paku ata yang menjadi bahan baku industri kerajinan rumah

(1) Dalam setiap proses penyelesaian sengketa konsumen dengan cara Konsiliasi atau Mediasi atau Arbitrase, saksi dapat dihadirkan oleh Majelis dan/atau atas saran atau permintaan

cences mostly terminal, with occasional axilliary inflorescences, prophyll absent on terminal inflorescences but found on axillary inflorescences, 3 to 6. The last group is

Bab ini merupakan tinjauan umum yang menjelaskan mengenai profil instansi mulai dari sejarah, struktur organisasi, visi dan misi dan landasan teori yang berhubungan dengan