• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kontribusi Kualitas Sistem Informasi Administrasi Presensi Pegawai Berbasis Website Terhadap Kepuasan User di Badan Tenaga Nuklir Nasional Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Kontribusi Kualitas Sistem Informasi Administrasi Presensi Pegawai Berbasis Website Terhadap Kepuasan User di Badan Tenaga Nuklir Nasional Bandung"

Copied!
117
0
0

Teks penuh

(1)

NASIONAL BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada : Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (Strata 1)

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

SANDY JANUAR ADNAN NUGRAHA 1.05.10.453

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG

(2)

vi LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN KEASLIAN

ABSTRAK ... ... ... i

ABSTRACT ... ... ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 4

1.2.1 Identifikasi Masalah ... 4

1.2.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5

1.3.1 Maksud Penelitian ... 5

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Kegunaan Penelitian ... 6

1.4.1 Kegunaan Praktis ... 6

1.4.2 Kegunaan Akademis ... 7

1.5 Batasan Masalah ... 8

(3)

vii

2.1.1 Arti dan Peranan SI ... 10

2.1.2 Teori Kualitas Website ... 11

2.1.3 Teori Kepuasan User ... 20

2.1.4 Keterkaitan Antar Variabel ... 25

2.2 Kerangka Pemikiran ... 26

2.3 Hipotesis ... ... ..29

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 31

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 31

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 38

3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan ... 40

3.1.4 Deskripsi Tugas ... 41

3.2 Metode Penelitian ... 50

3.2.1 Desain Penelitian ... 51

3.2.2 Operasionalisasi Variabel ... 53

3.2.3 Metode Penarikan Sampel ... 56

3.2.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 57

3.2.5 Teknik Pengujian Instrumen ... 59

(4)

viii

4.1 Tampilan Website BATAN Bandung ... 66

4.2 Analisis Deskriptif ... 70

4.2.1 Tanggapan Responden Terhadap Implementasi Kualitas Website ...70

4.2.2 Tanggapan Responden Terhadap Kepuasan User ... 85

4.2.3 Tingkat Kepuasan User Terhadap Implementasi Kualitas Website ... 91

4.3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian ... 92

4.3.1 Uji Validitas ... 93

4.3.2 Uji Reliabilitas ... 95

4.4 Hubungan Antara Kualitas Website BATAN Terhadap Kepuasan User ... 97

4.4.1 Hasil Perhitungan Korelasi dan Uji Hipotesis Penelitian ... 97

4.4.2 Koefisien Determinasi... 98

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 100

5.2 Saran ... 101

DAFTAR PUSTAKA ... 103

(5)

ix

Gambar 2.1 Model Paradigma Diskonfirmasi ... 23

Gambar 2.2 Keterkaitan antara Variabel Bebas dan Variabel Terikat ... 33

Gambar 2.3 Paradigma Penelitian ... 36

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan ... 47

Gambar 4.1 Tampilan Home Website ... 66

Gambar 4.2 Tampilan Halaman Presensi Pegawai ... 67

Gambar 4.3 Tampilan Halaman Rekapitulasi Presensi ... 67

Gambar 4.4 Tampilan Halaman Tunjangan Kinerja ... 68

Gambar 4.5 Tampilan Halaman Hari Libur/Cuti Bersama ... 68

Gambar 4.6 Tampilan Halaman Keluar Sementara ... 69

(6)

x

Tabel 1.1 Tabel Penelitian ... 9

Tabel 3.1 Skala Likert ... 51

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel ... 53

Tabel 3.3 Kriteria Keeratan Koefisien Korelasi ... 63

Tabel 4.1 Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan ke 1 ... 71

Tabel 4.2 Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan ke 2 ... 72

Tabel 4.3 Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan ke 3 ... 73

Tabel 4.4 Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan ke 4 ... 74

Tabel 4.5 Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan ke 5 ... 75

Tabel 4.6 Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan ke 6 ... 76

Tabel 4.7 Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan ke 7 ... 77

Tabel 4.8 Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan ke 8 ... 78

Tabel 4.9 Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan ke 9 ... 79

Tabel 4.10 Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan ke 10 ... 80

Tabel 4.11 Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan ke 11 ... 81

Tabel 4.12 Persentase Skor Keseluruhan Tanggapan User Terhadap Kualitas Website di BATAN Bandung ... 82

Tabel 4.13 Kriteria Persentase Skor Tanggapan Terhadap Skor Ideal ... 84

Tabel 4.14 Tanggapan Responden Terhadap Kualitas Website BATAN Berdasarkan Skor Aktual dan Skor Ideal ... 84

Tabel 4.15 Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan ke 12 ... 86

(7)

xi

Tabel 4.19 Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan ke 16 ... 90

Tabel 4.20 Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan ke 17 ... 91

Tabel 4.21 Kepuasan User Terhadap Implementasi Kualitas Website ... 92

Tabel 4.22 Hasil Uji Validitas Variabel Independent Kualitas Website ... 93

Tabel 4.23 Hasil Uji Validitas Variabel Dependent Indikator Dirasakan ... 94

Tabel 4.24 Hasil Uji Validitas Variabel Dependent Indikator Harapan ... 94

Tabel 4.25 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Independent Kualitas Website ... 95

Tabel 4.26 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Dependent Indikator Dirasakan .... 96

Tabel 4.27 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Dependent Indikator Harapan... 96

(8)

103

Arifin, Z. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Remaja Rosdakarya. Bandung.

Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta. Jakarta.

Basuki, M. A. 2009. Analisa Website Universitas Muria Kudus. Jurnal Sains. Vol 2 (2). p. 1-16.

Hartanto, R. 2003. Modul Metodologi Penelitian. Universitas Diponegoro. Semarang. Hermawan, B. 2011. Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Kepuasan, Reputasi Merek dan

Loyalitas Konsumen Jamu Tolak Angin PT. Sido Muncul. Jurnal Manajemen Teori dan Terapan. Vol 4 (2). p. 9-17.

Manzoor, M. et al. 2012. The Importance of Higher Education Websites and its Usability. International Journal of Basic and Applied Sciences. Vol 1 (2). p. 150-163. Marimin dan Maghfiroh, N. 2011. Aplikasi Teknik Pengambilan Keputusan dalam

Manajemen Rantai Pasok. IPB Press. Bogor.

Paramarta, W. A. 2008. Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Pelanggan di Pizza Hut Gatot Subroto Denpasar. Forum Manajemen. Vol 6 (2). p. 43-55. Roza, T.A., Lubis, A. R., dan Amri. 2012. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap

Kepuasan Konsumen Pada The Auto Bridal Banda Aceh. Jurnal Ilmu Manajemen. Vol 1 (1). p. 1-20.

Soedibjo, B. S. 2013. Pengantar Metode Penelitian. Universitas Nasional Pasim. Bandung.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta. Bandung.

Sumarwan, U. et al. 2011. Riset Pemasaran dan Konsumen: Panduan Riset dan Kajian Kepuasan, Perilaku, Pembelian, Gaya Hidup, Loyalitas dan Persepsi Risiko. IPB Press. Bogor.

Suryadi, K dan Ramdhani, M. A. 2002. Sistem Pendukung Keputusan: Suatu Wacana Struktural Idealisasi dan Implementasi Konsep Pengambilan Keputusan. Remaja Rosdakarya. Bandung.

Suyanto, A. H. 2009. Step by Step Web Design: Theory and Practices. Andi Offset. Yogyakarta.

Tjiptono, F. 2008. Strategi Pemasaran. Andi Offset. Yogyakarta.

(9)

Sumber online

http://www.stratecomm.com/faqs/components/ Components of A Website/ 05 April 2014.

(10)

iii

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Dengan rahmat dan nikmat-Nya yang besar sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Kontribusi Kualitas Sistem Informasi Administrasi Presensi

Pegawai berbasis Website terhadap Kepuasan User di Badan Tenaga Nuklir Nasional Bandung” .

Tidak dapat dipungkiri, skripsi ini merupakan hasil daya cipta dan kreasi olah pikir seorang insan yang memiliki kelemahan dan keterbatasan. Oleh karena itu, karena adanya ketidaksempurnaan sebagai seorang insan, peneliti sadar betul banyak mendapatkan bimbingan, arahan, dukungan, dan bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh sebab itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih serta memberikan penghargaan yang tinggi kepada:

1. Kedua orang tua yang telah letih berjuang dan selalu memberikan dukungan berupa semangat, nasihat, materi, dan do’a sehingga peneliti

memiliki kekuatan untuk menyelesaikan skripsi ini.

2. Rektor Universitas Komputer Indonesia, Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto.

3. Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Bapak Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir, M.Sc.

4. Ibu Diana Effendi ST., MT selaku dosen wali kelas SI 11.

(11)

iv

Arahan, dukungan, serta ilmu yang didapatkan dari beliau sungguh sangat berharga

7. Ibu Sintya Sukarta ST., MT dan Ibu Lusi Melian S.Si., MT selaku dosen penguji seminar dan sidang, yang telah memberikan arahan dan masukan untuk menyempurnakan skripsi ini.

8. Seluruh dosen Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer UNIKOM, yang telah memberikan Ilmu dan wawasan selama peneliti kuliah.

9. Bapak Prof. Dr. Ir. Efrizon Umar M.T selaku Kepala Pusat di Badan Tenaga Nuklir Nasional Bandung yang telah memberi izin kepada saya untuk melakukan penelitian

10.Ibu Dra. Diah Indriati selaku pegawai dan pembimbing di perusahaan Badan Tenaga Nuklir Nasional Bandung yang telah meluangkan waktunya dan bantuan yang telah beliau berikan sungguh sangat berarti bagi peneliti. 11.Seluruh pegawai di lingkungan Badan Tenaga Nuklir Nasional yang telah

berpartisipasi serta membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. 12.Teman-teman kelas SI 11. Kebersamaan selama empat tahun sungguh

sangat berharga.

(12)

v

Bandung, Juli 2014

Peneliti,

(13)

1

1.1Latar Belakang Penelitian

Perkembangan ilmu pengetahuan dewasa ini telah berdampak pada makin tumbuh dan berkembangnya berbagai teknologi untuk membantu manusia dalam menyelesaikan berbagai aktivitas pekerjaanya. Salah satu dari sekian banyak teknologi yang berkembang tersebut adalah Teknologi Informasi atau Information Technology (IT). IT ini sendiri mencakup beberapa bidang yakni perangkat lunak komputer (software), perangkat keras komputer (hardware), sistem informasi, bahasa pemrograman.

Sistem informasi (SI) atau Information System, merupakan bagian dari ranah kajian dalam bidang IT. Hal ini dikarenakan bahwa sistem informasi tidak dapat lepas dari upaya – upaya untuk membuat, menyimpan, mengubah, mengkomunikasikan dan menyebarkan informasi. Upaya – upaya tersebut dapat terwujud jika didalamnya terdapat komponen perangkat lunak komputer (software), perangkat keras komputer (hardware), manusia (brainware), prosedur, basis data, jaringan komputer dan juga komunikasi data.

Banyak wujud dari penerapan IT ini. Salah satu bentuk penerapan IT khususnya dalam bidang sistem informasi sebagai alat bantu untuk mempermudah proses sebuah aktivitas atau kegiatan yakni sebuah Website.

(14)

dengan cepat, mudah, serta dapat diakses kapan saja dan dimana saja. Hal lain tentang website yang megukuhkan dirinya sebagai komponen paling penting dalam dunia IT, adalah kecocokannya untuk dapat diimplementasikan diberbagai institusi maupun organisasi.

Karena banyak manfaat yang dapat diambil dari sebuah website ini, maka tak jarang sebuah organisasi maupun institusi membuat lebih dari satu laman

website. Ini dikarenakan untuk menunjukkan banyaknya keperluan yang

dibutuhkan didalam organisasi atau institusi tersebut.

Berkembangnya suatu perusahaan diperlukan suatu sistem informasi dan teknologi guna menunjang efektifitas dan efisiensi kerja. Dalam sebuah organisasi perusahaan, mutlak diperlukan adanya sebuah website demi mengoptimalkan berbagai aktivitas perusahaan.

Keberadaan suatu website menjadi suatu kebutuhan dan kebutuhan tersebut terus mengalami peningkatan akibat kemajuan IPTEK serta kemajuan teknologi internet.

Dengan begitu sistem informasi menempati peranan utama dalam fenomena bisnis sebagai andalan perusahaan dalam mengantisipasi dan memenangkan persaingan global. Kurang diimbanginya sistem informasi akan memperlambat usaha para pelaku bisnis.

(15)

Perusahaan yang bergerak di bidang teknologi nuklir ini, memanfaatkan sebuah website sistem informasi didalamnya. BATAN berusaha menciptakan sebuah website sistem informasi yang representatif dan dapat mengayomi seluruh elemen yang ada didalamnya. Konten di dalam website tersebut terdapat sistem informasi adminstrasi presensi pegawai yang didalamnya berisi tentang cuti pegawai, cuti tahunan, upacara bendera, absensi pegawai, dll. Website tersebut memang dirancang untuk memudahkan user dalam hal ini bagian kepegawaian untuk mengetahui informasi sisa cuti para pegawai, tanggal upacara bendera, absensi para pegawai, dll.

(16)

1.2Identifikasi dan Rumusan Masalah

Masalah dalam penelitian merupakan hal-hal yang akan diangkat untuk dicari jawaban dan solusinya, dalam rangka penarikan kesimpulan, untuk pengambilan keputusan. Adapun identifikasi dan rumusan masalah pada BATAN Bandung diantaranya sebagai berikut :

1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan penelitian dan pemantauan secara langsung yang telah dilaksanakan pada saat penelitian, maka di identifikasi masalah sebagai berikut :

1. Respon halaman web yang lama. 2. Terkadang weberror saat diakses

3. Terkadang menimbulkan perhitungan yang keliru didalam jumlah perhitungan akumulasi kekurangan jam kerja

4. Status pada presensi pegawai ada 2 status yaitu datang dan pulang. Terkadang status tersebut menjadi datang / pulang sebanyak 2 kali sehingga status menjadi 3.

1.2.2 Rumusan Masalah

Dari proses analisis yang dilakukan pada saat penelitian, maka diperoleh rumusan masalah yang akan diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

(17)

2. Bagaimana tingkat kepuasan user terhadap implementasi kualitas website Badan Tenaga Nuklir Nasional Bandung.

3. Seberapa besar kontribusi kualitas website Badan Tenaga Nuklir Nasional Bandung terhadap kepuasan user.

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah yang telah diidentifikasi, maka maksud penelitian ini adalah untuk perolehan data sebagai bukti-bukti empiris dan untuk menemukan kejelasan variabel yang diteliti dalam upaya pencapaian tujuan penelitian. Sedangkan tujuan penelitian berguna untuk menekankan pada hasil yang dicapai (diharapkan) pada penelitian terkait dengan identifikasi dan rumusan masalah.

1.3.1 Maksud Penelitian

(18)

1.3.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh saya adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui standar kualitas website yang sedang berjalan pada Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) Bandung.

2. Untuk melihat tingkat kepuasan user terhadap kualitas website Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) Bandung.

3. Untuk mengetahui besarnya kontribusi kualitas website Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) Bandung terhadap kepuasan user.

1.4Kegunaan Penelitian

Hasil dari penelitian yang dilakukan diharapkan memliki 2 kegunaan yaitu kegunaan praktis dan juga kegunaan akademis.

1.4.1 Kegunaan Praktis

Kegunaan hasil penelitian ini hendaknya akan memberikan manfaat bagi:

a. Bagi Perusahaan

(19)

b. Bagi User Website

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan informasi tentang kualitas website perusahaan sehingga user menyadari pentingnya pemahaman terhadap kualitas website yang ada.

1.4.2 Kegunaan Akademis

Diharapkan dalam penyusunan penelitian ini dapat berguna bagi berbagai pihak diantaranya :

a. Bagi Universitas

Semoga hasil penelitian ini memberikan dan juga menambah khasanah pustaka akademik bagi universitas dengan cara mendokumentasikannya agar dapat dijadikan pembanding bagi peneliti-peneliti lain.

b. Bagi Peneliti

Kegunaan penelitian ini dapat menambah pengalaman dan pengetahuan dalam hal research, serta juga dapat belajar menganalisa dan melatih daya fikir dalam hal mengambil kesimpulan atas permasalahan yang ada.

c. Bagi Ilmu Pengetahuan

(20)

1.5Batasan Masalah

Untuk mempermudah penyelesaian masalah yang akan saya usulkan, agar tidak menyimpang dan melakukan penafsiran yang lebih luas maka saya membatasi ruang lingkup masalah sebagai berikut :

a. User website yang dijadikan responden dalam penelitian ini hanya pada pengguna website tersebut serta masih aktif sampai saat ini.

b. Pada penelitian ini terdapat delapan dimensi penilaian yang dijadikan landasan untuk meneliti kualitas website, seperti usability, sistem navigasi, graphic design, contents, compatibility, loading time, accessibility, dan interactivity, hanya tiga dimensi saja yang diteliti. Ada pun tiga dimensi tersebut yaitu loading time, contents, dan usability. Hal ini dilihat dari kemampuan user yang merasakan apa yang terjadi pada website tersebut. 1.6Lokasi dan Waktu Penelitian

(21)
(22)

10

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka

Dalam kajian pustaka ini dijelaskan menyangkut beberapa teori yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti. Berikut penjabarannya:

2.1.1 Arti dan Peranan SI

a. Sistem : Berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan.

b. Informasi : Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.

c. Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung operasi bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organiasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

(23)

1. Efisensi

2. Efektivitas

3. Komunikasi

4. Kolaborasi

5. Kompetitif

2.1.2 Teori Kualitas Website

Karena dalam penelitian ini kualitas sebuah website menjadi suatu variabel yang sangat diperlukan, maka ada beberapa teori yang berkenaan mengenai kualitas sebuah website yang melandasi pemikiran maupun ide dari variabel tersebut. Berikut adalah beberapa teori dari kualitas sebuah website:

a. Konsep Kualitas

Berbeda orang tentu berbeda makna mengenai konsep sebuah kualitas, karena kualitas sendiri memliki banyak sekali kriteria dan bergantung pada konteksnya. Banyak pakar yang mendefinisikan arti dari kualitas itu sendiri dan memiliki sudut pandangnya masing-masing. Menurut Hermawan (2011:10) menyatakan bahwa :

(24)

Ada juga teori yang sangat populer tentang kualitas yang dikemukakan oleh Deming, Crosby, dan Juran (Roza et al., 2012:5). Berikut pemaparan dari ahli tersebut:

Menurut Deming, kualitas adalah apapun yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen. Crosby mempersepsikan kualitas sebagai nihil cacat, kesempurnaan dan kesesuaian terhadap persyaratan. Juran mendefinisikan kualitas sebagai kesesuaian terhadap spesifikasi, jika dilihat dari sudut pandang produsen. Sedangkan secara objektif kualitas menurut Juran adalah suatu standar khusus dimana kemampuannya (availability), kinerja (performance), kehandalannya (reliability), kemudahan pemeliharaan (maintainability) dan karakteristiknya dapat diukur.

Dapat disimpulkan dari pendapat para ahli diatas bahwa kualitas merupakan totalitas fitur dan karakteristik sebuah produk yang dapat memuaskan kebutuhan juga kesesuaian terhadap spesifikasi serta nihil cacat dalam arti kesempurnaan. Totalitas tersebut dilihat dari kemampuan (availibility), kinerja (performance), kehandalan (reliability), kemudahan pemeliharaan (maintability), dan karakteristiknya dapat diukur.

b. Perspektif Kualitas

Berdasarkan pada konsep kualitas yang dijabarkan diatas, dapat dilihat dari pendapat para ahli diatas memiliki pandangan yang berbeda – beda. Kualitas sendiri

memiliki berbagai macam perspektif. Cortada (Roza et al., 2012:5) berpendapat ada lima macam perspektif mengenai kualitas yaitu:

(25)

2) Pendekatan dasar produk/hasil (Product Based Approach), dimana karakteristik atau atribut yang dapat dikuantisasikan dan dapat diukur. 3) Pendekatan dasar pemakai (User Based Approach), tergantung dari

pemakai atau orang yang memandangnya sebagai produk yang memuaskan atau tidak memuaskan yang merupakan preferensi seseorang (perceived quality).

4) Pendekatan dasar manufaktur (Manufacturing Based Approach), dimana mutu dipandang atas dasar perekayasaan dan pemanufakturan, sama sebagai persyaratan yang harus ditaati.

5) Pendekatan dasar nilai (Value Based Approach), dimana mutu dipandang dari segi nilai dan harganya. Dengan nilai harga berarti kualitas ini relatif sebab belum tentu produk yang harganya tinggi pasti bermutu tinggi dan sebaliknya produk yang harganya rendah bermutu rendah.

c. Atribut-atribut yang Dipertimbangkan dalam Pengukuran Sebuah Kualitas

Setiap perusahaan/organisasi sudah seyogianya memiliki atribut-atribut yang dipertimbangkan dalam pengukuran kualitas. Gasperz (Roza et al., 2012:11-12) menjelaskan bahwa Atribut-atribut yang sesuai dalam pengukuran akan berbeda untuk setiap perusahaan, tetapi pada umumnya atribut yang dipertimbangkan dalam pengukuran kualitas adalah sebagai berikut :

1) Kualitas produk, yang mencakup : Performansi (performance), berkaitan dengan aspek fungsional dari produk itu.

2) Features, berkaitan dengan pilihan-pilihan dan pengembangannya.

a) Keandalan (reliability), berkaitan dengan tingkat kegagalan dalam penggunaan produk itu.

(26)

c) Konformansi (conformance), berkaitan dengan tingkat kesesuaian produk terhadap spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan pelanggan.

d) Durability, berkaitan dengan daya tahan atau masa pakai dari produk itu.

e) Estetika (aesthetics), berkaitan dengan desain dan pembungkusan dari produk itu.

f) Kualitas yang dirasakan (perceived quality) bersifat subjektif, berkaitan dengan perasaan pelanggan dalam mengkonsumsikan produk itu seperti : meningkatkan harga diri, moral dan lain-lain. 3) Dukungan purna jual terutama yang berkaitan dengan waktu penyerahan dan

bantuan yang memberikan, mencakup beberapa hal sebagai berikut :

a) Kecepatan penyerahan, berkaitan dengan lamanya waktu antara waktu pelanggan memesan produk dan waktu penyerahan produk itu.

b) Konsistensi, berkaitan dengan kemampuan memenuhi jadwal yang dijanjikan.

c) Tingkat pemenuhan pesanan, berkaitan dengan kelengkapan dari pesanan-pesanan yang dikirim.

d) Informasi, berkaitan dengan status pesanan.

e) Tanggapan dalam keadaan darurat, berkaitan dengan kemampuan menangani permintaan- permintaan non standar yang bersifat tiba-tiba. f) Kebijaksanaan pengembalian, berkaitan dengan prosedur menangani

barang-barang rusak yang dikembalikan pelanggan. d. Konsep Website

(27)

Merupakan suatu koleksi dokumen HTML pribadi atau perusahaan yang memuat informasi dalam Web Server (sistem komputer di suatu organisasi, yang berfungsi sebagai server (suatu unit komputer yang berfungsi untuk menyimpan informasi dan untuk mengelola jaringan komputer) untuk fasilitas World Wide Web atau Web, dan dapat diakses oleh seluruh pemakai Internet).

Dari pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa website merupakan suatu koleksi dokumen HTML yang memuat informasi didalamnya yang saling terkait disertai pula gambar – gambar, video, dan berkas – berkas lainnya didalam sebuah Web Server yang dapat diakses oleh seluruh pengguna internet di seluruh dunia.

e. Komponen-komponen dalam Website

(28)

(13) Downloadable files; (14) Multi-media; (15) Security. Selain elemen-elemem yang dikategorikan pada front end dan back end, masih ada lagi elemen lain yang tak kalah penting, seperti hosting, domain name server (DNS), dan online promotion.

Komponen-komponen di atas merupakan komponen-komponen ideal yang sebaiknya dimiliki oleh sebuah website. Namun kebanyakan website tidak memiliki semua elemen-elemen tersebut secara lengkap. Hal ini dipengaruhi oleh jenis, kegunaan, dan tujuan dari sebuah website atau bergantung pada kebutuhan yang dibutuhkan oleh website.

f. Jenis-jenis Website

Seiring berkembangnya zaman dan kemajuan teknologi untuk berbagai kebutuhan, jenis website pun ikut berkembang dan tidak sedikit website yang mengintegrasikan berbagai fitur, fungsi dan jenisnya dalam satu kesatuan website. Menurut duniaonline.net (www.dunia-online.net) ada beberapa jenis website untuk diintegrasikan sesuai dengan kebutuhan.

1) Search Engine atau Mesin Pencari

Adalah jenis website yang khusus mengumpulkan daftar website yang dapat ditemukan di internet kemudian menampilkan daftar indeks berdasarkan kata kunci atau “keywords” yang dicari oleh user. Contoh: Google, Bing, Yahoo Search, dan lain-lain

2) Web Portal

(29)

3) Archieve Site

Archieve Site atau situs arsip adalah website yang dibuat untuk mengumpulkan dan menyimpan materi-materi elektronik berupa konten-konten dan halaman-halaman website agar tidak hilang/punah. Contohnya archieve.org

4) Social Networking / Social Media

Adalah situs yang disediakan bagi para member untuk bertukar informasi dan media elektronik lainnya seperti foto, musik, dan video. Contohnya Facebook dan Twitter.

5) Portal Berita dan Informasi

Adalah situs yang memuat berita-berita dan artikel. Situs berita ini layaknya koran, majalah, dan buletin online. Konsep dan karakteristik situs berbeda-beda sesuai dengan jenis berita dan target pembacanya. Contoh situs berita adalah detik, kompas, majalah pulsa, dan lain-lain.

6) Cloud

Situs ini memberikan fasilitas penyimpanan file sekaligus berbagi file bagi para anggota dengan fitur canggih sinkronisasi file, dimana pengguna dapat melakukan sinkronisasi otomatis file-file tertentu di komputer atau gadget dengan cloud server tanpa harus melakukan upload manual. Beberapa contoh website cloud: Dropbox, SkyDrive, GoogleDrive.

7) Company Profile

Website ini menampilkan profil dan produk atau jasa serta portofolio dari sebuah perusahaan. Website jenis ini hanya untuk memperkenalkan profil perusahaan. Namun belakangan ini semakin berkembang dengan menambahkan fitur-fitur tertentu seperti artikel, bahkan forum diskusi.

8) Corporate Website

Berbeda dengan company profile. Corporate website biasanya kebih kompleks atau bisa juga disebut Company Web Portal. Website berisi tentang informasi lengkap dari latar belakang hingga kegiatan-kegiatan suatu perusahaan, organisasi atau yayasan sosial baik bersifat profit ataupun non-profit. Contoh dari website ini Pertamina, General Motors.

g. Kriteria website yang baik

(30)

Menurut Suyanto (2009:61-69), kriteria-kriteria yang harus diperhatikan tersebut yaitu:

1) Usability

Usability melibatkan pertanyaan “dapatkah user menemukan cara untuk menggunakan situs web tersebut dengan efektif (doing things right)” atau usability adalah sebagai suatu pengalaman pengguna dalam berinteraksi dengan aplikasi atau situs web sampai pengguna dapat mengoperasikannya dengan mudah dan cepat. Situs web harus memenuhi lima syarat untuk mencapai tingkat usability yang ideal, yaitu:

a) Mudah untuk dipelajari

Letakkan isi yang paling penting pada bagian atas halaman agar pengunjung dapat menemukannya dengan cepat.

b) Efisien dalam penggunaan

Jangan menggunakan link yang terlalu banyak. Sediakan seperlunya dan hantarkan pengunjung untuk mencapai informasi yang diperlukan dengan cepat dan mudah. Hantarkan informasi yang user butuhkan dengan sedikit mungkin klik.

c) Mudah untuk diingat

Situs jangan terlalu banyak melakukan perubahan yang mencolok, khususnya pada navigasi.

d) Tingkat kesalahan rendah

Hindari link yang tidak berfungsi (broken link) atau halaman masih dalam proses pembuatan (under construction).

e) Kepuasan pengguna

Sebuah website seharusnya enak untuk digunakan. User harus dapat menemukan apa yang mereka cari, mendownloadnya dengan cepat, mengetahui kapan mereka selesai, dan dapat dengan mudah memberitahukan site atau konten yang mereka temukan pada teman mereka.

2) Sistem Navigasi (Struktur)

Navigasi membantu pengunjung untuk menemukan jalan yang mudah ketika menjelajahi situs web. Navigasi dapat ditampilkan dalam berbagai media, yaitu teks, image, atau pun animasi. Ada pun syarat navigasi yang baik yaitu:

(31)

c) Memungkinkan feedback. d) Muncul dalam konteks. e) Menawarkan alternatif lain.

f) Memerlukan perhitungan waktu dan tindakan. g) Menyediakan pesan visual yang jelas.

h) Menggunakan label yang jelas dan mudah dipahami. i) Mendukung tujuan dan perilaku user.

3) Graphic Design (Desain Grafis)

Kepuasan visual seorang user secara subyektif melibatkan bagaimana desainer visual situs web tersebut membawa mata user menikmati dan menjelajahi situs web dengan melalui layout, warna, bentuk, dan tipografi. Grafik membuat halaman menjadi indah tetapi bisa juga memperlambat akses dengan semakin besarnya ukuran file. Desain yang baik setidaknya memiliki komposisi warna yang baik dan konsisten, layout grafik yang konsisten, teks yang mudah dibaca, penggunaan grafik yang memperkuat isi teks, dan secara keseluruhan membentuk suatu pola yang harmonis.

4) Content

Konten yang baik akan menarik, relevan, dan pantas untuk target audiens situs web tersebut. Gaya penulisan dan bahasa yang dipergunakan harus sesuai dengan web dan target audien. Hindari kesalahan dalam penulisan, termasuk tata bahasa dan tanda baca di tiap halaman, header, dan judulnya. Buat daftar penjelasan untuk istilah-istilah khusus. Konten harus relevan dengan tujuan situs. Jika ada konten yang berbentuk multimedia, usahakan berhubungan dengan isi situs web. Beberapa tip untuk membuat konten yang baik adalah kenali audien, jaga konten agar tetap up-to-date, nyatakan kebijakan dengan jelas, dahulukan kualitas di atas kuantitas, buat tulisan pada halaman web agar dapat dengan mudah dan cepat di-scan.

5) Compatibility

Situs web harus kompatibel dengan berbagai perangkat tampilannya (browser), harus memberikan alternatif bagi browser yang tidak dapat melihat situsnya.

6) Loading Time

(32)

7) Accessibility

Halaman web harus bisa dipakai oleh setiap orang, baik anak-anak, orang tua, dan orang muda, termasuk orang cacat. Ada berbagai hambatan yang ditemui dari sisi pengguna untuk bisa menikmati halaman web itu. Untuk hambatan fisik, bagaimana memaksimalkan pengunaan konten ketika satu atau lebih indera dimatikan atau dikurangi kerjanya, terutama untuk user dengan kekurangan indra penglihatan. Selain itu ada juga hambatan infrastruktur, seperti akses internet yang lambat, spesifikasi komputer, penggunaan browser, dan lain-lain yang dapat mempengaruhi akses seseorang.

8) Interactivity

Interaktivitas adalah apa yang melibatkan pengguna situs web sebagai user experience dengan situs web itu sendiri. Dasar dari interaktivitas adalah hyperlinks (link) dan mekanisme feed back. Gunakan hyperlink untuk membawa pengunjung ke sumber berita, topik lebih lanjut, topik terkait, atau lainnya. Seperti link yang berbunyi More info about this, Glossary, Related Links, dan lain-lain. Sedangkan untuk mekanisme feed back, contohnya adalah critiques, Comments, Question, Pooling/Survey. Bentuk lainnya juga bisa seperti search (pencarian intra situs), tools (perangkat yang digunakan pengunjung untuk mencapai tujuan mereka datang ke situs kita), Game, Chat, forum diskusi, dan lain- lain.

2.1.3 Teori Kepuasan User

Sama seperti halnya kualitas website, kepuasan user juga merupakan salah satu variabel dalam penelitian ini. Dibutuhkan beberapa teori yang mendasari pemikiran maupun ide dalam penelitian ini. Berikut pemaparan teori kepuasan user.

a. Konsep Kepuasan

(33)

muncullah berbagai macam teori tentang kepuasan. Misalnya Menurut Supranto (Paramarta, 2008:46), yang menyatakan bahwa:

Kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja yang dirasakan dengan harapannya. Jadi tingkat kepuasan merupakan fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan yang diinginkan. Apabila kinerja berada di bawah harapan, maka pelanggan akan kecewa, namun bila kinerja melebihi harapan, pelanggan merasa sangat puas.

Sedangkan Buttle et al. (Hermawan, 2011:11) mendefinsikan kepuasan sebagai:

Tanggapan atas pemenuhan pelanggan terhadap sebuah pengalaman konsumsi, atau sebagian kecil dari pengalaman itu. Kepuasan pelanggan merupakan tanggapan yang menyenangkan dari pelanggan karena yang diharapkan terpenuhi, sedangkan ketidakpuasan merupakan tanggapan berupa kekecewaan karena yang diharapkan tidak terpenuhi.

Dari penjabaran beberapa teori dari para ahli, dapat disimpulkan bahwa kepuasan konsumen/user merupakan fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan yang diinginkan. Bila yang diharapkan terpenuhi maka pelanggan akan sangat senang, sebaliknya bila yang diharapkan tidak terpenuhi maka tanggapan yang muncul adalah kekecewaan.

b. Teori-teori yang Mendasari Riset-riset Kepuasan Konsumen

Dari banyaknya riset tentang kepuasan konsumen, terdapat teori-teori yang secara umum mendasari riset tersebut. Menurut Sumarwan et al. (2011:143), secara garis besar riset-riset tentang kepuasan konsumen didasarkan pada tiga teori, yaitu:

(34)

2) Assimilation theory, menyatakan bahwa evaluasi purnabeli merupakan fungsi positif dari ekspektasi konsumen sebelum membeli. Konsumen secara persepsi cenderung mendistorsi perbedaan antara ekspektasi dan kinerjanya ke arah ekspektasi awal karena proses diskonfirmasi secara psikologis tidak nyaman dilakukan. Arti lainnya adalah penyimpangan dari ekspektasi cenderung akan diterima oleh konsumen yang bersangkutan. 3) Assimilation-contrast theory, berpegang pada terjadinya efek asimilasi atau

efek kontras merupakan fungsi dari tingkat kesenjangan antara kinerja yang diharapkan dengan kinerja aktual. Apabila kesenjangannya besar, konsumen akan memperbesar gap tersebut sehingga produk dipersepsikan jauh lebih bagus atau buruk dibandingkan dengan kenyataannya (contrast theory). Namun jika kesenjangannya tidak terlalu besar, asimilasi teori yang berlaku.

c. Model Kepuasan Konsumen

Salah satu model kepuasan konsumen adalah model diskonfirmasi. Menurut model ini, ketika seorang konsumen membeli suatu produk maka konsumen tersebut memiliki harapan tentang bagaimana produk tersebut berfungsi dengan baik (product performance). Menurut Sumarwan et al. (2011:143-144)Performansi produk tersebut adalah sebagai berikut:

1) Produk berfungsi lebih baik dari yang diharapkan, hal inilah yang disebut diskonfirmasi positif (positive disconfirmation) yang apabila terjadi maka konsumen akan merasa puas.

2) Produk berfungsi seperti yang diharapkan, hal inilah yang disebut sebagai konfirmasi sederhana (simple confirmation). Produk tersebut tidak memberikan rasa puas dan produk tersebut juga tidak mengecewakan konsumen. Konsumen akan memiliki perasaan netral.

3) Produk berfungsi lebih buruk dari yang diharapkan, hal inilah yang disebut sebagai diskonfirmasi negatif (negative disconfirmation). Produk yang berfungsi buruk dan tidak sesuai dengan harapan konsumen akan menyebabkan kekecewaan sehingga konsumen tidak merasa puas.

(35)

Agar ada gambaran yang menyeluruh mengenai kepuasan konsumen tersebut, berikut model paradigma diskonfirmasi:

- Pengalaman - Rekomendasi - Komunikasi pemasaran - Pengetahuan atas merk

Konfirmasi Diskonfirmasi Positif Perceive Performance

Diskonfirmasi Negatif

Ekspektasi

Proses Perbandingan

Delight Ketidakpuasan More Satisfaction

P < E P = E P > E

Gambar 2.1

(36)

Keterangan:

P = Perceive Performance ( Fungsi produk yang dirasakan konsumen )

E = Ekspektasi ( Fungsi produk yang diharapkan konsumen )

d. Pengukuran Kepuasan Konsumen

Menurut Tjiptono (2008:34), kepuasan pelanggan dapat diukur dengan berbagai metode. Salah satu metode yang banyak dilakukan adalah dengan survei. Tjiptono (2008:35-36) juga menjabarkan bahwa metode survei kepuasan pelanggan ini, dapat menggunakan pengukuran dengan berbagai cara, yaitu:

1) Pengukuran dapat dilakukan secara langsung dengan pertanyaan seperti “Ungkapkan seberapa puas Saudara terhadap pelayanan PT. Chandra pada skala berikut: sangat tidak puas, tidak puas, netral, puas, sangat puas” (directly reported satisfaction).

2) Responden diberi pertanyaan mengenai seberapa besar mereka mengharapkan suatu atribut tertentu dan seberapa besar yang mereka rasakan (derived dissatisfaction).

3) Responden dminta untuk menuliskan masalah-masalah yang mereka hadapi berkaitan dengan penawaran dari perusahaan dan juga diminta untuk menuliskan perbaikan-perbaikan yang mereka sarankan (problem analysis). 4) Responden dapat diminta untuk meranking pentingnya setiap elemen (atribut) dari penawaran berdasarkan derajat pentingnya setiap elemen dan seberapa baik kinerja perusahaan dalam masing-masing elemen (importance/performance ratings). Teknik ini dikenal pula dengan istilah importance-performance analysis.

Berdasarkan pada cara-cara yang telah dijabarkan jika melakukan survei terhadap kepuasan, khusus untuk penelitian ini maka dipilih metode survei derived dissatisfaction.

(37)

hasil survei kepuasan. Menurut Tjiptono (2008:37-38), berdasarkan pendapat berbagai ahli, indeks kepuasan pelanggan dapat dihitung dengan beberapa cara. Ada pun untuk penelitian ini, rumus kepuasan pelanggan yang dipakai adalah sebagai berikut:

��

=

�� ��

Keterangan:

IKP = Indeks Kepuasan Pelanggan

PP = Perceived Performance ( Fungsi produk yang dirasakan )

EX = Expectations ( Fungsi produk yang diharapkan )

Untuk menerjemahkan hasil IKP, maka didasarkan pada teori model kepuasan yang sebelumnya telah dijabarkan, yaitu Jika IKP < 1, maka user tidak puas (negative disconfirmation). Jika IKP = 1, maka user netral/tidak merasa kecewa dan juga tidak merasa puas (simple confirmation). Jika IKP > 1, maka user puas (positive disconfirmation).

2.1.4 Keterkaitan Antar Variabel

(38)

(2011:11), yang berbunyi “Jika produk yang dikonsumsinya berkualitas maka konsumen akan merasa puas terhadap produk tersebut dan bahkan secara langsung maupun tidak langsung akan meningkatkan reputasi merek dari produk tersebut”.

Agar lebih jelas, berikut gambaran teori penghubung antara kualitas website dengan kepuasan user.

Kualitas Website Badan Teknologi Nuklir Nasional Kota Bandung

(Variabel X)

Kepuasan User (Variabel Y)

Teori Penghubung

Teori Penghubung:

“Jika produk yang dikonsumsinya berkualitas maka konsumen akan merasa puas terhadap produk tersebut dan bahkan secara langsung maupun tidak langsung akan meningkatkan reputasi merek dari produk tersebut”

(Hermawan, 2011:11)

“Kepuasan adalah hal penting untuk diperhatikan untuk keberlangsungan sebuah situs web. Oleh karena itu, sebuah websiteseharusnya enak untuk digunakan” (Suyanto, 2009:62)

Gambar 2.2

Keterkaitan antara Variabel Bebas dengan Variabel Terikat

2.2 Kerangka Pemikiran

Menurut Sekaran (Sugiyono, 2010:91), kerangka berfikir merupakan “model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor

(39)

Kerangka pemikiran akan menjelaskan secara teoritis keterkaitan antar variabel yang akan diteliti yaitu variabel independen dan variabel dependen. Keterkaitan antar variabel tersebut dirumuskan kedalam bentuk paradigma penelitian (berupa diagram) yang didasarkan pada kerangka pemikiran.

a. Naratif

Kualitas dapat disimpulkan sebagai totalitas produk dimana kemampuan (availability), kinerja (performance), kehandalan (reliability), kemudahan pemeliharaan (maintainability) dan karakteristik produk tersebut dapat diukur sehingga nantinya dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.

Dalam mengukur kualitas website tentunya harus ada dimensi-dimensi yang menjadi patokan dalam pengukuran kualitas tersebut. Dalam kasus ini yang diteliti kualitas website Badan Tenaga Nuklir Nasional. Saya mengambil dimensi-dimensi yang menjadi kualitas website yang baik yaitu usability, sistem navigasi (struktur), graphic design (desain visual), contents, compatibility, loading time, accesibility, dan interactivity (Suyanto, 2009:61-69).

Sama halnya dengan mengukur kualitas, dalam penelitian yang menyangkut user pun sudah seharusnya ada indikator-indikator untuk melihat apa saja yang menjadi patokan untuk meneliti sebuah kepuasan. Menurut Supranto (Paramarta, 2008:46), yang menyatakan bahwa “Kepuasan adalah tingkat perasaan

(40)

dirasakan dengan harapan yang diinginkan. Apabila kinerja berada di bawah harapan, maka pelanggan akan kecewa, namun bila kinerja melebihi harapan, pelanggan merasa sangat puas”. Indikator-indikator kepuasan user peneliti

dasarkan pada key atau kunci penting dari teori tentang model kepuasan diskonfirmasi konsumen. Pada model tersebut dijelaskan bahwa terdapat hasil dari tanggapan konsumen terhadap product performance yaitu positive disconfirmation (Produk berfungsi lebih baik dari yang diharapkan), simple confirmation (Produk berfungsi seperti yang diharapkan), dan negative disconfirmation (Produk berfungsi lebih buruk dari yang diharapkan) (Sumarwan et al., 2011:143-144). Jadi dari model tersebut terlihat dua komponen kunci, yaitu: fungsi produk yang dirasakan dan harapan konsumen.

b. Paradigma Penelitian

(41)

Kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang telah membandingkan kinerja yang dirasakan dengan harapannya. Jadi tingkat kepuasan merupakan fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan yang diinginkan. Apabila kinerja berada dibawah harapan, maka pelanggan akan kecewa, namun bila kinerja melebihi harapan, pelanggan merasa sangat puas

(Supranto(Paramarta, 2008:46))

Dapat dihitung menggunakan rumus: Kualitas Website Badan Teknologi

Nuklir Nasional Kota Bandung

(42)

penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul”. Ada pun hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

a. Hipotesis nol

Kualitas Website Badan Tenaga Nuklir Nasional tidak berkontribusi terhadap kepuasan user.

b. Hipotesis penelitian

Kualitas Website Badan Tenaga Nuklir Nasional berkontribusi terhadap kepuasan user.

(43)

31

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

Dengan terbentuknya Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) pada tahun 1957, berdasarkan Peraturan Pemerintah No.65 tahun 1958, maka pemerintah pada tanggal 5 Desember 1958 meningkatkan status Panitia Negara untuk Pengukuran Radioaktiviteit (berstatus sebagai lembaga penasihat) menjadi lembaga baru yang dapat merealisasikan pelaksanaan program nuklir di Indonesia, yaitu Lembaga Tenaga Atom (LTA) dipimpin oleh seorang Direktur Jendral. Dirjen LTA dirangkap oleh Menteri Kesehatan Bapak Prof. G.A. Siwabessy.

Terbentuknya LTA memperoleh tanggapan dari para tenaga pengajar Bagian Fisika, Fakultas Ilmu Pasti dan Alam, UI Bandung (sekarang ITB), karena LTA yang baru dibentuk membutuhkan tenaga yang diperlukan untuk melakukan tugasnya, maka mulailah perekrutan tenaaga pengajar dan mahasiswa untuk dikirim keluar negeri untuk memperdalam pengetahuan dan keterampilan dalam bidang nuklir. Beberapa dari mereka dikirim ke Amerika diberbagai universitas pusat penelitian dan pengembangan nuklir, serta untuk training pada pabrik pemasok calon reaktor pertama di Indonesia, Reaktor TRIGA Mark II, yaitu di General Atomic di San Diego, California.

(44)

197 tahun 1998, diubah lagi menjadi Badan Tenaga Nuklir Nasional tanpa merubah singkatan, tetap BATAN.

Kejadian penting pada pusat reaktor Bandung antara tahun 1965 - 1971

Peristiwa reaktor atom Indonesia pertama mencapai kritis ini dikabarkan via telpon oleh seorang calon operator yang juga adalah seorang mahasiswa anggota Ikatan Pers Mahasiswa Indonesia (IPMI) ke koran daerah Harian Karya (dipimpin oleh A. Jacobi) dan diberitakan keesokan harinya. Radio Australia merelease berita ini pada hari Sabtu tanggal 17 Oktober 1964 siang, atas informasi yang dikirim oleh seorang stringer-nya, wartawan mahasiswa tersebut.

Hari Sabtu tanggal 20 Februari 1965 Presiden RI pertama Soekarno meresmikan berdirinya Pusat Reaktor Bandung (PRAB-BATAN) dengan reaktor Triga Mark II yang beroperasi pada daya 250 KW. Hadir pada acara peresmian ini beberapa menteri, Ketua LTA Prof. G. A. Siwabessy, dan Dubes AS untuk Indonesia Howard P. Jones.

Sediaan Pertama untuk membuat radioisotop disiapkan oleh Dr. A. Amirudin dan mahasiswa kimia ITB F. David di Lab. Prefab VI ITB pada November 1965.

(45)

Kursus Penggunaan Radioisotop Untuk Industri, Kedokteran, Pertanian dan Hidrologi pertama kali diadakan pada Maret/April tahun 1968 selama tiga hari di Bandung dan berlanjut sampai 8 kali (1968-1971), meliputi tingkat dasar dan lanjut.

Pada Desember 1967 untuk pertama kalinya radioisotop buatan Triga diaplikasikan dalam bidang hidrologi (Natrium, Brom dan Aurum) untuk meneliti kebocoran tanggul Waduk Darma (Kuningan, Cirebon). Pekerjaan dilaksanakan atas permintaan Lembaga Penyelidikan Masalah Air, LPMA, DPU-TL.

Aplikasi dalam bidang hidrologi berkelanjutan antara lain pada: Waduk Sempor di Jawa Tengah; pada beberapa sungai seperti Sungai Ciliwung, Citanduy, Cilongkrang dan sungai-sungai di proyek Jratunseluna Jawa Tengah; Waduk Selorejo di Blitar bekerjasama dengan Proyek Serbaguna Kali Brantas.

Analisis Pengaktifan Neutron (NAA) dimulai tahun 1970 dengan diterimanya sample dari Dept. Kesehatan (analisis kosmetik) dan dari Mabak untuk menganalisis cuplikan barang-barang yang dipergunakan dalam suatu tindak kriminal, seperti uang kertas. Salah satu tokoh peneliti dalam bidang ini adalah Sunoko (Almarhum), tamatan dari Rusia.

(46)

tertunda beberapa tahun. Instalasi spectometer dan difractometer neutron untuk memanfaatkan neutron dari beam port reaktor dimulai pada awal tahun 1970-an dipimpin oleh Drs. Marsongkohadi, ITB, dibantu oleh Kurniadi Sumaamidjaya, Zuharli Amilus dan Djayusman.

Dengan meningkatnya kegiatan hidrologi nuklir yang dipimpin oleh Prawoto, dan Arjuna Brojonegoro, dibangunlah Laboratorium Nuclear Geology and Hidrology, NGH pada tahun 1971.

Kejadian penting pada pusat reaktor Bandung antara tahun 1971 Sekarang

Perintisan pembangunan Kedokteran Nuklir mulai nyata hasilnya ketika beberapa orang sukarelawan (Safei, Endang Wikarta, Uha dan Direktur PRAB, Soetarjo Soepadi) menjadi kelinci percobaan uptake test dari kelenjar gondok dengan menelan kapsul Iodium-131 yang diproduksi sendiri oleh PRAB. Scanning dilakukan dengan scanner tua yang berhasil diperbaiki oleh Hartono, mahasiswa fisika ITB. Dr. Vaverijn (Ceko) bertindak sebagai supervisor.

(47)

tahun kemudian pemakaian film badge mulai diterapkan di RSHS, Bandung. Beberapa bulan kemudian (Agustus 1970) mulai ada pesanan radioisotop I-131 yaitu RSHS Bandung, RSPP Jakarta dan dari RS Dr. Soetomo, Surabaya.

Pada April 1971 PRAB mengirim radioisotop Amonium Bromida ke Singapore Institute Of Standard Industrial Research tiga kali atas dasar kerjasama teknik. Setahun kemudian (Juli 1972) dosen ITB yang mengajar di Universitas Kebangsaaan Fakultas Ilmu Pengetahuan Malaysia, Soewondo memesan Asam Ortho Phospat untuk penelitian pupuk. Transport radioisotop menggunakan pesawat Garuda.

(48)

Master Plan PRAB tahun 1972-1977 disusun dengan memperhatikan antara lain kondisi keuangan negara yang mengharuskan akan perlunya menetapkan prioritas program penelitian dan masalah hari depan ketenaga-listrikan. Penyusun master plan juga memperhatikan masa depan aplikasi radioisotop dalam kedokteran, hidrologi dan masa depan radioisotop adalah baik.

Dalam kaitan dengan pembangunan reaktor Kartini di Yogyakarta, 1978, PRAB ambil bagian diantaranya dalam desain perhitungan perisai beton, bangunan reaktor, pengawasan pembuat tangki reaktor

Pada tanggal 18 Maret 1980, nama Pusat Reaktor Atom Bandung (PRAB) diubah menjadi Pusat Penelitian Teknik Nuklir (PPTN). Pada masa itu selain sempat dikepalai oleh Ir. Iyos Subki, MSc., pada periode 1982-1991 dikepalai oleh Ir. Abdu Razak, MSc. serta DR. Harjoto Djojosubroto pada periode 1991-1999

(49)

program upgrading peningkatan keselamatan dan daya reaktor dari 1000 kW menjadi 2000 kW.

Berdasarkan Keputusan Kepala BATAN No. 73/KA/IV/1999, tanggal 1 April 1999, nama Pusat Penelitian Teknik Nuklir (PPTN) diubah menjadi Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknik Nuklir (P3TkN). DR. Aang Hanafiah W.S., APU, Drs. MohammadFaruq, MSc., dan Dra. Nurlaila Zainuddin, MT pernah menjabat sebagai kepala pusat P3TkN.

Karena berbagai hambatan, upgrading baru dapat diselesaikan pada pertengahan tahun 2000. Tanggal 13 Mei 2000, pukul 06.32 WIB, reaktor mencapai kekritisan pertama pada daya 2000 kW. Selanjutnya pada tanggal 24 Juni 2000, Wakil Presiden Megawati Soekarno Putri meresmikan mulai dioperasikannya reaktor dengan daya 2000 kW, nama reaktor diubah menjadi Reaktor TRIGA 2000 Bandung.

(50)

3.1.2. Visi & Misi Perusahaan VISI

Terwujudnya pusat teknologi analisis nuklir yang andal dan terpercaya.

MISI

1. Melaksanakan penelitian, pengembangan dan penerapan (litbangrap) teknologi analisis nuklir di bidang Radiometri, Radiobiomedik dan Termofisika

Nanofluida.

2. Melaksanakan sistem manajemen mutu dalam teknologi analisis nuklir.

Dalam mewujudkan pusat teknologi analisis nuklir yang andal dan terpercaya, PTNBR akan melaksanakan litbangrap teknologi analisis nuklir dan mengimplementasikan sistem manajemen mutu dengan mengedepankan pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas, membangun laboratorium yang memadai dan tersertifikasi serta memperkuat kolaborasi dengan komunitas ilmiah dan pengguna hasil litbang. Adapun indikator dari misi ini adalah hasil litbangrap yang akurat, tervalidasi dan diperolehnya pengakuan oleh lembaga yang berwenang dan atau pemangku kepentingan.

(51)

litbangrap PTNBR diakui keunggulannya dan hasilnya dimanfaatkan oleh pihak pengguna. Indikator dari sasaran ini adalah jumlah litbang yang memperoleh pendanaan dari pihak ke tiga dan jumlah mitra strategis yang menerapkan hasil litbang.

(52)

3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan

(53)

3.1.4. Deskripsi Tugas

PUSAT TEKNOLOGI NUKLIR BAHAN DAN RADIOMETRI

Pusat Teknologi Nuklir Bahan dan Radiometri mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang fisika bahan, fisika dan termohidrolika reaktor, fisika radiasi dan lingkungan serta instrumentasi nuklir, senyawa bertanda dan radiometri, pendayagunaan reaktor serta melaksanakan pengendalian keselamatan kerja dan pelayanan kesehatan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Teknologi Nuklir Bahan dan Radiometri menyelenggarakan fungsi:

1. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang fisika bahan, fisika dan termohidrolika reaktor, fisika radiasi dan lingkungan serta instrumentasi nuklir

2. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang senyawa bertanda dan radiometri

3. Pelaksanaan pendayagunaan reaktor riset

4. Pelaksanaan pengendalian keselamatan kerja dan pelayanan kesehatan 5. Pelaksanaan urusan tata usaha

6. Pelaksanaan pengamanan nuklir

Pusat Teknologi Nuklir Bahan dan Radiometri terdiri dari:

1. Bagian Tata Usaha 2. Bidang Fisika

(54)

4. Bidang Reaktor

5. Bidang Keselamatan dan Kesehatan 6. Balai Instrumentasi dan Elektromekanik 7. Unit Pengamanan Nuklir

BAGIAN TATA USAHA

Bagian Tata Usaha mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis administratif kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan Pusat Teknologi Nuklir Bahan dan Radiometri. Dalam melaksanakan tugas, bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi :

a) Pelaksanaan urusan persuratan dan kepegawaian b) Pelaksanaan urusan keuangan

c) Pelaksanaan urusan perlengkapan dan rumah tangga

d) Pelaksanaan administrasi kegiatan ilmiah, dokumentasi dan publikasi.

Bagian Tata Usaha, terdiri dari:

1. Subbagian Persuratan dan Kepegawaian

Mempunyai tugas melakukan urusan persuratan dan kepegawaian

2. Subbagian Keuangan

(55)

3. Subbagian Perlengkapan

Mempunyai tugas melakukan urusan perlengkapan dan rumah tangga

4. Subbagian Dokumentasi Ilmiah

Mempunyai tugas melakukan administrasi kegiatan ilmiah, dokumentasi dan publikasi

BAGIAN FISIKA

Mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang fisika bahan, fisika dan termohidrolika reaktor, fisika radiasi dan lingkungan serta instrumentasi nuklir. Dalam melaksanakan tugas Bidang Fisika menyelenggarakan fungsi :

a) Pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang fisika bahan b) Pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang fisika dan

termohidrolik reaktor

c) Pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang fisika radiasi dan lingkungan

(56)

Bagian Fisika, terdiri dari:

1. Kelompok Fisika Bahan

Mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang fisika bahan untuk reaktor riset dan PWR/ BWR.

2. Kelompok Fisika dan Termohidrolik Reaktor

Mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang fisika neutronik dan termohidrolik reaktor riset (reaktor TRIGA) dan reaktor daya PWR, BWR dan PHWR.

3. Kelompok Fisika Radiasi dan Lingkungan

Mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang fisika radiasi dan lingkungan untuk proteksi radiasi dan keselamatan lingkungan.

4. Kelompok Instrumentasi Nuklir

(57)

BIDANG SENYAWA BERTANDA DAN RADIOMETRI (SBR)

Mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang senyawa bertanda dan radiometri. Dalam melaksanakan tugas Bidang Senyawa Bertanda dan Radiometri menyelenggarakan fungsi:

a) Pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang pembuatan radioisotop untuk aplikasi berbagai bidang

b) Pelaksanaan penelitian dan pengembangan sintesis senyawa bertanda

c) Pelaksanaan penelitian dan pengembangan biodinamika dan biosintesis

d) Pelaksanaan penelitian, pengembangan dan aplikasi teknik analisis radiometri

Bidang Senyawa Bertanda dan Radiometri, terdiri dari:

1. Kelompok Teknologi Proses Radioisotop (TPR)

Mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan pembuatan radioisotop dan senyawa bertanda

2. Kelompok Sintesis Senyawa Bertanda (SSB)

(58)

3. Kelompok Biodinamika dan Biosintesis (B&B)

Mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan biodinamika baik biodistribusi maupun farmakokinetika senyawa bertanda pada hewan percobaantikus dan mencit serta sintesis senyawa bioaktif (metabolit sekunder)

4. Kelompok Teknik Analisis Radiometri (TAR)

Mempunyai tugas melaksanakan penelitian, pengembangan dan aplikasi teknik analisis radiometri.

Bidang Fisika dan Bidang Senyawa Bertanda dan Radiometri masing-masing terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang terbagi dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditetapkan oleh kepala. Jenis dan jenjang jabatan tenaga fungsional diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.

BIDANG REAKTOR

Mempunyai tugas melaksanakan pelayanan pendayagunaan reaktor riset. Dalam melaksanakan tugas Bidang Reaktor menyelenggarakan fungsi :

(59)

b) Pengoperasian, perawatan dan pendayagunaan reaktor.

Bidang reaktor terdiri dari :

1. Subbidang Perencanaan Operasi dan Akutansi Bahan Bakar.

Mempunyai tugas melakukan perencanaan operasi serta pengelolaan elemen bakar reaktor dan akutansi bahan nuklir.

2. Subbidang Operasi dan Perawatan Reaktor.

Mempunyai tugas melakukan pengoperasian, perawatan, dan pendayagunaan reaktor.

BIDANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN (K2)

Mempunyai tugas melaksanakan pengendalian keselamatan kerja dan pelayanan kesehatan. Dalam melaksanakan tugas Bidang Keselamatan dan Kesehatan menyelenggarakan fungsi :

a) Pelaksanaan kegiatan proteksi radiasi, pengendalian keselamatan kerja dan penaggulangan kedaruratan nuklir.

b) Pelaksanaan pengelolaan limbah dan penendalian keselamatan lingkungan.

(60)

Bidang Keselamatan dan Kesehatan terdiri dari :

1. Subbidang Proteksi Radiasi dan Keselamatan Kerja

Mempunyai tugas melakukan kegiatan proteksi radiasi, pengendalian keselamatan kerja dan penanggulangan kedaruratan nuklir.

2. Subbidang Pengelolaan Limbah dan Keselamatan Lingkungan

Mempunyai tugas melakukan pengelolaan limbah dan pengendalian keselamatan lingkungan.

3. Subbidang Pelayanan Kesehatan

Mempunyai tugas melakukan pelayanan dan dokumentasi kesehatan.

BALAI INSTRUMENTASI DAN ELEKTROMEKANIKA

Mempunyai tugas memberikan pelayanan instrumentasi, rancang bangun dan konstruksi, perbaikan dan perawatan peralatan elektronik dan elektromekanik serta prasarana dan sarana penelitian. Dalam melaksanakan tugas Balai

Instrumentasi dan Elektromekanik menyelenggarakan fungsi :

a) Pelaksanaan pelayanan rancang bangun, konstruksi, perbaikan dan perawatan instrumentasi.

b) Pelaksanaan pelayanan perbaikan dan perawatan peralatan elektromekanik.

(61)

Balai Instrumentasi dan Elektromekanik terdiri dari :

1. Kelompok Rancang Bangun, Perbaikan dan Perawatan Instrumentasi

Mempunyai tugas melaksanakan pelayanan perbaikan dan perawatan instrumentasi dan mesin pendingin.

2. Kelompok Perbaikan dan Perawatan Elektromekanik

Mempunyai tugas melaksanakan pelayanan perbaikan dan perawatan peralatan elektro dan mekanik serta pembuatan konstruksi mekanik dan las.

3. Kelompok Perbaikan dan Perawatan Komputer dan Jaringan

Mempunyai tugas melaksanakan pelayanan perbaikan dan perawatan komputer dan perangkatnya, instalasi sistem jaringan personal komputer, internet, listrik dan air serta membuat database peralatan dan program aplikasi.

UNIT PENGAMANAN NUKLIR

(62)

3.2 Metode Penelitian

Metode diperlukan agar tujuan penelitian dapat tercapai sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, maka untuk memperoleh hasil yang baik harus digunakan metode penelitian yang tepat. Sugiyono (2010:3) mengemukakan bahwa “Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Dapat disimpulkan bahwa metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang dibutuhkan yang nantinya berguna untuk menghasilkan pengetahuan ilmiah guna memungkinkan pemecahan terhadap suatu masalah penelitian.

Penelitian ini menggunakan metode survei. Menurut Fraenkel dan wallen (Zuriah, 2007: 47) penelitian survei merupakan “penelitian yang mengumpulkan

informasi dari suatu sampel dengan menanyakan melalui angket atau interview agar nantinya menggambarkan sebagai aspek dari populasi”. Arikunto (2002:87) juga menambahkan bahwa:

survei bukanlah hanya bermaksud mengetahui status gejala, tetapi juga bermaksud menentukan kesamaan status dengan cara membandingkannya dengan standar yang sudah dipilih atau ditentukan. Di samping itu juga, untuk membuktikan atau membenarkan suatu hipotesis.

(63)

3.2.1 Desain Penelitian

Menurut Hartanto (2003:14), rancangan/desain penelitian adalah:

bagaimana mengumpulkan, menyajikan, dan menganalisa data untuk memberi arti terhadap data tersebut secara efisien. Dalam artian ini, maka rancangan penelitian meliputi tahapan: penentuan instrumen pengambil data penelitian, cara pengumpulan, pengaturan dan analisis data yang akan digunakan, serta pemberian kesimpulan atas hasil analisis yang telah dilakukan.

Dari pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa desain atau rancangan penelitian merupakan tahapan pelaksanaan dalam sebuah proses penelitian. Desain ini akan memberikan kesimpulan atas hasil analisis yang telah dilakukan.

Penelitian ini akan menguji hubungan antara dua variabel yaitu kualitas

Website di Badan Tenaga Nuklir Nasional sebagai Variabel Independen

(Independent Variabel) dengan tingkat kepuasan user sebagai Variabel Dependen (Dependent Variabel). Sugiyono (2010:61) mengemukakan bahwa:

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependent (terikat). Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.

Untuk meneliti hubungan dari kedua variabel tersebut perlu dilakukan suatu desain penelitian. Adapun desain penelitian dalam penelitian ini meliputi tahapan sebagai berikut:

a. Penentuan instrumen pengambilan data penelitian

(64)

penelitian pada penelitian ini berupa metode survei yang diterapkan pada sampel dari suatu populasi. Oleh karena itu, agar pengambilan data sesuai dengan metode penelitian, maka ditetapkanlah kuesioner sebagai instrumen pengambil data penelitian. Kuesioner yang akan dibuat adalah kuesioner tertutup yakni responden diberikan pernyataan yang sudah diberikan pilihan jawabannya. Untuk melihat seberapa tingkat persetujuan responden terhadap pernyataan yang diajukan mulai dari yang sangat tidak setuju hingga yang sangat setuju digunakan Skala Likert. Setiap tanggapan atau respon dari pernyataan diberikan skor dengan 5 skala yaitu mulai 1 untuk jawaban sangat tidak setuju sampai 5 untuk jawaban sangat setuju. Skala Likert merupakan skala yang paling umum digunakan untuk mengukur sikap dn perilaku dalam penelitian organisasional atau manajemen Soedibjo (2005:55).

Tabel 3.1 Skala Likert

Sumber : Soedibjo (2005:55)

Skor Keterangan

5 Sangat Setuju

4 Setuju

3 Tidak Tahu

2 Tidak Setuju

(65)

b.Cara pengumpulan data

Data yang dikumpulkan dengan cara menyebarkan kuesioner pada sampel yang telah ditentukan.

c. Pengaturan dan analisis data yang akan digunakan

Setelah semua data terkumpul, maka selanjutnya dilakukan pengujian kelayakan instrumen dengan menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas instrumen. Untuk pengolahan dan analisis data, menggunakan bantuan SPSS 16 dan Microsoft Office Excel 2007.

d. Pemberian kesimpulan atas analisis yang telah dilakukan

Kesimpulan didasarkan pada hasil analisis data yang telah dilakukan. Pada kesimpulan terdapat pemaparan apakah hipotesis nol atau hipotesis kerja yang dapat diterima sebagai kesimpulan penelitian.

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Menurut Soedibjo (2013:59), operasionalisasi adalah “salah satu langkah

setelah kita melakukan konseptualisasi dan merupakan suatu proses untuk mengembangkan apa yang disebut sebagai definisi operasional”.

Adapun variabel yang diteliti dalam penelitian ini yaitu Kualitas Website di Badan Tenaga Nuklir Nasional sebagai variabel bebas (Independent variabel) dan Tingkat Kepuasan user sebagai variabel terikat (Dependent Variabel).

(66)

Tabel 3.2

Tabel Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep Dimensi Indikator Skala

Kualitas Website

Loading Time 1. Tingkat penggunaan

waktu yang dihabiskan website untuk page

Contents 1. Tingkat kesesuaian

antara materi yang disajikan pada website dengan target audien

Ordinal

2. Tingkat kesesuaian antara gaya penulisan dan bahasa website dengan target audien

Ordinal

3. Tingkat ke-update-an contentwebsite

Ordinal

Usability 1. Tingkat kemudahan

dalam penggunaan website

(67)

2. Tingkat keefisienan

5. Kepuasan Pengguna Ordinal

Kepuasan User usability website yang dirasakan user

Ordinal

Fungsi produk yang diharapkan

1. Tingkat harapan user mengenai loading time website

Ordinal

Gambar

Gambar 2.1
Gambar 3.1
Tabel 3.1
Gambar 4.1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Memberikan ijin kepada wakil (-wakil Wali Amanat untuk memasuki gedung-gedung dan halaman-halaman serta gudang-gudang milik Emiten dan untuk melakukan pemeriksaan atas

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa Return On Assets (ROA) dan Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh signifikan positif terhadap harga

Maka hipotesis dapat diterima bahwa semua variabel bebas layak untuk menjelaskan variabel terikat yang dianalisis yaitu human relation, kondisi lingkungan kerja dan

Sehingga acara Dangdut Ponoragan ini adalah acara untuk Melestarikan Bahasa daerah “karakteristik warok Ponorogo” Menumbuhkan rasa cinta kesenian reog Ponorogo mulai anak-

Kedua, kinerja yang ditunjukkan oleh guru masih rendah Ketiga, Gaya kepemimpinan yang relevan digunakan oleh kepala sekolah SDN 2 Pemecutan dalam meningkatkan kinerja guru adalah

Wilayah yang terdapat persebaran penyakit paling banyak di Kabupaten Tanggamus yaitu wilayah timur.

Tämä johtuu varmasti siitä, että Kontulankaaren talot ovat harmaita, näin ympäristö koetaan yksitoikkoiseksi ja värittömäksi, vaikka kasvillisuutta ja tilaa talojen välissä

Pada tahap perencanaan tim dosen pengampu mata kuliah pengetahuan lingkungan bersama-sama mendiskusikan langkah-langkah pembelajaran yang berkaitan dengan pembelajaran