95
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI
Nama Lengkap : Kevin Abdillah
NIM : 21112079
Tempat Tanggal Lahir : Karawang, 06 Agustus 1994
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Laki-laki
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Jatirasa Barat, RT. 002 RW. 002, Karangpawitan
Karawang Barat, Karawang, 41315
Email : abdillahkevin10@gmail.com
No HP : +62 857-9539-9778
DATA AKADEMIK
DATA NON AKADEMIK
1. Active Speaking English Education Global Education Karawang
No. Tingkat Nama Sekolah Tempat Tahun Ijazah
1. SD SDN. Karawang Kulon V Karawang 2001-2006
2. SMP SMPN 1 Karawang Karawang 2007-2009
96
Pengalaman Organisasi:
1. Anggota Pramuka SDN Karawang Kulon V Karawang 2004-2006
2. Anggota Seni Bela Diri SMPN 1 Karawang 2007-2008
3. Anggota Taekwondo SMAN 3 Karawang 2010-2011
4. Anggota Pramuka SMAN 3 Karawang 2010
5. Anggota Himpunan Mahasiswa Akuntansi UNIKOM 2013
6. Anggota Himpunan Mahasiswa Karawang Se-Bandung Raya 2013-2015
7. Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Akuntansi UNIKOM 2014
8. Anggota Badan Perwakilan Mahasiswa Akuntansi UNIKOM 2015
PENGARUH PENGHINDARAN PAJAK
DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
(Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur sektor Otomotif yang terdaftar di BEI periode 2011-2014)
THE EFFECT OF TAX AVOIDANCE
AND CAPITAL STRUCTURE TO FIRM VALUE
(Case Study Manufacturing Company Automotive sector listed on the Stock Exchange for the period 2011-2014)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Program Strata 1 Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Pada Program Studi Akuntansi
Disusun Oleh:
Kevin Abdillah 21112079
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Segala puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa.
Doa dan salam semoga tercurahkan kepada junjungan yang maha pencipta,
beserta seluruh keluarganya, sahabatnya, dan akhirnya kepada kita semua selaku
keturunannya hingga akhir zaman nanti.
Atas rahmat dan karunia-Nya, akhirnya Penulis dapat menyelesaikan Skripsi
ini. Usulan Penelitian ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat skripsi
Strata 1 Program Studi Akuntansi dalam menempuh Fakultas Ekonomi
Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM). Dimana judul Usulan Penelitian
yang diambil, yaitu: “Pengaruh Penghindaran Pajak dan Struktur Modal terhadap
Nilai Perusahaan”.
Untuk itu Penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar –
besarnya kepada Bapak dan Ibu yang selalu memberikan doa dengan penuh kasih
sayang, keikhlasan dan kesabaran serta pengorbanan yang tiada hentinya,
mendorong dan selalu memberi semangat Penulis untuk menyelesaikan laporan
Skripsi ini.
Penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada Dr. Ony Widilestariningtyas, SE., M.Si., Ak., CA selaku dosen
pembimbing yang selalu memberikan waktunya untuk membimbing,
mengarahkan dan memberikan petunjuk demi selesainya Laporan Skripsi ini.
Dalam kesempatan ini pula Penulis mengucapkan terimakasih kepada
Bapak/Ibu:
1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M. Sc., selaku Rektor Universitas Komputer
Indonesia.
2. Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., Spec.Lic. selaku Dekan Fakultas Ekonomi
vii
3. Dr. Siti Kurnia Rahayu, SE. M. Ak., Ak., CA selaku Ketua Program Studi
Akuntansi yang telah meluangkan waktu guna membimbing, mengarahkan,
dan memberikan petunjuk demi selesainya Laporan Skripsi ini.
4. Dr. Ony Widilestariningtyas, SE., M.Si., Ak., CA selaku dosen pembimbing,
terima kasih penulis ucapkan yang telah meluangkan waktunya guna
membimbing, mengarahkan, dan memberikan petunjuk demi selesainya
Laporan Skripsi ini.
5. Wati Aris Astuti, SE., M.Si., Ak., CA selaku wali dosen yang telah
meluangkan waktu guna membimbing, mengarahkan, dan memberikan
petunjuk demi selesainya Laporan Skripsi ini.
6. Staff kesekretariatan Program Studi Akuntansi (Teh Dona dan Teh Senny)
terima makasih banyak untuk pelayanan dan informasinya.
7. Seluruh Staff Dosen Pengajar UNIKOM yang telah membekali Penulis dengan
pengetahuan.
8. Seluruh pihak yang membantu penyelesaian laporan ini yang tidak dapat
Penulis sebutkan satu per satu.
Semoga Tuhan membalas jasa semua pihak yang telah membantu Penulis
dalam penyusunan Skripsi ini. Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh
dari sempurna. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati Penulis bersedia
menerima segala kritik dan saran dari semua pihak untuk peningkatan mutu
Skripsi ini.
Akhir kata Penulis berharap semoga Skripsi ini dapat bermanfaat dan
menjadi pendorong untuk lebih maju serta semangat berbuat yang terbaik untuk
diri sendiri dan orang lain.
Terimakasih.
Bandung, Agustus 2016
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ... i
SURAT PERNYATAAN ... ii
SURAT KETERANGAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... iii
ABSTRACT ... iv
ABSTRAK ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 11
1.3 Rumusan Masalah ... 11
1.4 Tujuan Penelitian... 12
1.5 Kegunaan Penelitian ... 12
1.5.1 Kegunaan Praktis ... 12
1.5.2 Kegunaan Akademis ... 12
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 14
2.1.1 Penghindaran Pajak (Tax Avoidance) ... 14
ix
2.1.1.2Metode Penghindaran Pajak oleh Wajib Pajak ... 16
2.1.1.3Perhitungan Penghindaran Pajak (Tax Avoidance) 16 2.1.2Struktur Modal ... 17
2.1.2.1Pengertian Struktur Modal ... 17
2.1.2.2Komponen Struktur Modal ... 18
2.1.2.3Faktor Struktur Modal ... 18
2.1.2.4Perhitungan Struktur Modal ... 20
2.1.3 Nilai Perusahaan ... 21
2.1.3.1Pengertian Nilai Perusahaan ... 21
2.1.3.2Komponen Nilai Perusahaan ... 21
2.1.3.3Perhitungan Nilai Perusahaan ... 22
2.1.4 Pengaruh Penghindaran Pajak terhadap Nilai Perusahaan 23 2.1.5 Pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan ... 24
2.1.6 Penelitian Terdahulu ... 26
2.2 Hipotesis ... 29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ... 31
3.2 Operasionalisasi Variabel ... 32
3.3 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data ... 33
3.3.1 Sumber Data ... 33
3.3.2 Teknik Pengumpulan Data ... 34
3.4 Populasi, Sampel dan Tempat serta Waktu Penelitian ... 35
3.4.2 Penarikan Sampel ... 35
3.4.3 Tempat dan Waktu Penelitian ... 37
3.4.3.1Tempat Penelitian ... 37
3.4.3.2Waktu Penelitian... 37
3.5 Metode Pengujian Data ... 37
3.5.1 Uji Normalitas ... 38
3.5.2 Uji Multikolinearitas ... 39
3.5.3 Uji Heterokedastisitas ... 41
3.5.4 Uji Autokorelitas ... 41
3.6 Metode Pengujian Data ... 42
3.6.1 Rancangan Analisis ... 42
3.6.2 Pengujian Hipotesis ... 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Analisis ... 50
4.1.1 Deskriptif Data Penelitian ... 50
4.1.1.1Data Penghindaran Pajak Perusahaan Sektor Otomotif pada Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014 ... 51
4.1.1.2Data Struktur Modal Perusahaan Sektor Otomotif pada Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014 ... 55
xi
4.1.2 Hasil Analisis Verifikatif ... 67
4.1.2.1Uji Asumsi Klasik ... 67
4.1.2.2Persamaan Regresi Linier Berganda ... 72
4.1.2.3Analisis Koefesien Korelasi (R) ... 73
4.1.2.4Analisis Koefesien Determinasi (r2) ... 75
4.1.2.5Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji F) ... 77
4.1.2.6Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t) ... 78
4.2 Pembahasan ... 81
4.2.1 Pengaruh Penghindaran Pajak Terhadap Nilai Perusahaan 81 4.2.2 Pengaruh Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan ... 84
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 87
5.2 Saran ... 88
5.2.1 Saran Operasional ... 88
5.2.2 Saran Akademis ... 89
DAFTAR PUSTAKA ... 90
DAFTAR PUSTAKA
Agus Sartono. 2001. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: BPFE.
Agus Sartono. 2010. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. (4th ed.). Yogyakarta: BPFE.
Ahmad Rodoni dan Herni Ali. 2010. Manajemen Keuangan. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Alena. 2011. “Pengaruh Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan di Indonesia”. Diakses pada 2011 melalui
<http://alena19.wordpress.com/2011/04/23/pengaruh-kepatuhan-wajib-pajak-orang- pribadi-terhadap-penerimaan-pajak-penghasilan-di-indonesia/>
Amalia Ilmiani dan Catur Ragil Sutrisno. 2014. Pengaruh Tax Avoidance Terhadap Nilai Perusahan Dengan Transparansi Perusahaan Sebagai Variabel Moderating. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Ekonomi, Universitas Pekalongan.
Anup Chowdhury dan Suman Paul Chowdhury. 2010. Impact of Capital Structure On Firm’s Value: Evidence from Bangladesh. Journal BRAC Business School, BRAC University, Bangladesh.
Arifin Zaenal. 2005. Teori Keuangan dan Pasar Modal. Jakarta: Raja Grafindo.
Ari Putra Permata Simartama dan Nur Cahyonowati. 2014. Pengaruh Tax Avoidance Jangka Panjang Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kepemilikan Institusional Sebagai Variabel Pemoderasi. Jurnal Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro.
Ayu Sri Mahatma Dewi dan Ary Wirajaya. 2013. Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas Dan Ukuran Perusahaan Pada Nilai Perusahaan. Jurnal Fakultas Ekonomi, Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia.
Bambang Brodjonegoro. 2016. “Dari Negara Maju Sampai Berkembang Punya Masalah Sama Soal Pajak”. Diakses pada 2016 melalui <http://finance.detik.com/read/2016/04/05/122704/3180040/4/menkeu-dari-negara-maju-sampai-berkembang-punya-masalah-sama-soal-pajak>
91
Brigham, F, Eugene, dan Houston, F, Joel. 2010. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Jakarta: Erlangga.
Budiman dan Setiyono. 2012. Pengaruh Karakter Eksekutif Terhadap Penghindaran Pajak (Tax Avoidance). Electronic Theses & Dissertations (ETD) Univeritas Gajah Mada.
Bumi Plc. 2012. “Saham-Saham Grup Bakrie Catat Penurunan Tajam”. Diakses pada 2012 melalui <http://news.liputan6.com/read/439827/saham-saham-grup-bakrie-catat-penurunan-tajam>
Bursa Efek Indonesia. 2014. ”Data Laporan Keuangan Sektor Otomotif periode
2011-2014”. Bandung.
Chasbiandi dan Martani. 2012. Pengaruh Tax Avoidance Jangka Panjang Terhadap Nilai Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi XV. Banjarmasin.
Darsono dan Ashari. 2005. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan. Yogyakarta: Andi.
Desai dan Dharmapala. 2009. Corporate tax avoidance and firm value. The Review of Economics and Statistics. 91 (3), 537 – 546. Jurnal Akuntansi dan Auditing, Vol. 8, No. 2, Mei 2012, hal 95-189.
Dileep Srivastava. 2015. “Harga Saham Tinggal 'Gocap', Tambang Bakrie: Masalah Utamanya Utang”. Diakses pada 2015 melalui
<http://finance.detik.com/read/2015/10/02/165049/3034383/6/harga-saham-tinggal-gocap-tambang-bakrie-masalah-utamanya-utang>
Djohanputro Bramantyo. 2004. Restrukturisasi Perusahaan Berbasis Nilai: Strategis Menuju Keunggulan Bersaing. Jakarta: PPM.
Erly Suandy. 2008. Perencanaan Pajak. Jakarta: Salemba Empat.
Fernandes Moniaga. 2013. Struktur Modal, Profitabilitas Dan Struktur Biaya Terhadap Nilai Perusahaan Industri Keramik, Porcelen Dan Kaca Periode 2007 – 2011. Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Manajemen, Universitas Sam Ratulangi.
Gitman Lawrence. 2009. Principles of Manajerial Finance. United States: Pearson Addison Wesley
92
Hanlon. 2010. A review of tax research. Journal of Accounting and Economics, 50 (40). 127 – 178.
Harmono. 2009. Manajemen Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara.
Husein Umar. 2011. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Edisi 11. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
I Gede Angga Partha dan Naniek Noviari. 2016. Pengaruh Penghindaran Pajak Jangka Panjang Pada Nilai Perusahaan Dengan Transparansi Informasi Sebagai Variabel Pemoderasi. Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia.
John J. Wild, K.R. Subramanyam, dan Robert F. Halsey. 2005. Analisis Laporan Keuangan. Buku 2 Edisi 8. Terjemahan: Yaniur S. Bachtiar dan S. Nurwahyu Harahap. Jakarta: Salemba Empat.
Jonathan Sarwono. 2012. Metode Riset Skripsi: Pendekatan Kuantitatif Dengan SPSS. Jakarta: Elexmedia Komputindo.
Laurens Bahang Dama. 2011. “Pasang Surut Pajak Nasional”. Diakses pada 2011 melalui <http://www.detiknews.com/read/2011/01/20/171235/1550912/471/ pasang-surut-pajak-nasional>
Lawal Babatunde Akeem, Edwin Terer K., Monica Wanjiru Kiyanjui dan Adisa Matthew Kayode. 2014. Effects of Capital Structure On Firm’s Performance: Empirical Study of Manufacturing Companies in Nigeria. Journal Department of Economics, Account & Finance, Jomo Kenyatta University of Agriculture &Technology, Juja, Kenya.
Lukas Setia Atmaja. 2008. Teori dan Praktik Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Andi.
Martono dan D Agus Harjito. 2006. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: EKONISIA.
Martono dan D. Agus Harjito. 2010. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: EKONISIA.
Moddy’s. 2015. “Moddy’s Downgrades RCS Capitals Debt”. Diakses pada 2015 melalui <http://wealthmanagement.com/ibds/moody-s-downgrades-rcs-capital-s-debt>
93
Moh. Zain. 2008. Manajemen Perpajakan. Jakarta: Salemba Empat.
Nanik Lestari1 dan Ratna Wardhani. 2015. The Effect of the Tax Planning to Firm Value with Moderating Board Diversity. Journal 2nd Afap International Conference On Entrepreneurship and Business Management (AICEBM 2015), 10-11 January 2015, University Teknologi Malaysia, Kuala Lumpur, Malaysia.
Pradjoto. 2014. “Divestasi Mutiara Kena Imbas Politisasi Century”. Diakses pada
2014 melalui <http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/485427-pengamat--divestasi-mutiara-kena-imbas-politisasi-century>
Regina Rumondor, Maryam Mangantar dan Jacky S.B. Sumarauw. 2015.
Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan Dan Risiko Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Sub Sektor Plastik Dan Pengemasan Di Bei. Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Manajemen, Universitas Sam Ratulangi Manado.
Seyram Kawor dan Holy Kwabla Kportorgbi. 2014. Effect of Tax Planning On Firms Market Performance: Evidence from Listed Firms in Ghana. Journal Department of Accounting and Finance, University of Cape Coast, Ghana.
Sigit Hermawan Masyhad. 2006. Akuntansi Untuk Perusahaan Jasa dan Dagang. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Singgih Santoso. 2012. SPSS Statistik Parametrik. Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET.
Siti Kurnia Rahayu. 2010. Perpajakan Indonesia: Konsep dan Aspek Formal. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Soemarso SR. 2005. Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Rineka Citra.
Sritua Arief. 2006. Metodologi Penelitian Ekonomi. Jakarta: UI Press.
Stiglitz. 2001. Taxation, Information and Economic Organization. The Journal of the American Taxation Association.
Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti. 2004. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Akademi Manajemen Perusahaan YKPN.
94
Sugiyono. 2009. Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2011. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Supramono dan Damayanti, Theresia Woro. 2010. Perpajakan Indonesia. Yogyakarta: Andi Offset.
Suryadi. 2006. Model Hubungan Kausal kesadaran, Pelayanan, Kepatuhan Wajib Pajak dan pengaruhnya terhadap Kinerja Penerimaan Pajak: suatu survei di wilayah jawa timur.
Sutrisno. 2009. Manajemen Keuangan Teori, Konsep, dan Aplikasi. Edisi Pertama Cetakan Ketujuh. Yogyakarta: Penerbit Ekonisia.
The Permanent Subcommittee on Investigations of the U.S. Senate Homeland Security and Government Affairs Committee. 2013. “Are Firms with Offshore Headquarters Worth More”. Diakses pada 2013 melalui <http://blogs.lse.ac.uk/businessreview/2016/01/28/are-firms-with-offshore-headquarters-worth-more/>
Uma Sekaran. 2006. Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Edisi 4. Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.
Uma Sekaran. 2006. Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Edisi 4. Buku 2. Jakarta: Salemba Empat.
Umi Narimawati. 2010. Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: Penerbit Genesis.
14 BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Penghindaran Pajak (Tax Avoidance)
2.1.1.1Pengertian Penghindaran Pajak (Tax Avoidance)
Menurut Harry Graham Balter dalam Zain, mendefinisikan Penghindaran
Pajak sebagai berikut:
“Penghindaran Pajak adalah aktifitas usaha yang dilakukan oleh wajib pajak apakah berhasil atau tidak untuk dapat mengurangi atau sama sekali menghapus utang pajak yang berdasarkan ketentuan yang berlaku dengan tidak melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.”
(2008:49)
Menurut Ernest R. Mortenson dalam Zain, mendefinisikan Penghindaran
Pajak sebagai berikut:
“Penghindaran Pajak merupakan pengaturan suatu aktifitas sedemikian rupa untuk meminimkan atau menghilangkan beban pajak dengan memerhatikan ada atau tidaknya akibat-akibat pajak yang ditimbulkannya. Oleh karena itu, penghindaran pajak tidak merupakan pelanggaran atas perundang-undangan perpajakan atau secara etik tidak dianggap salah dalam rangka usaha wajib pajak untuk mengurangi, menghindari, meminimalkan atau meringgankan beban pajak dengan cara-cara yang di mungkinkan oleh undang-undang pajak.”
(2008:49)
Sedangkan menurut Suandy (2008:7), Penghindaran Pajak merupakan
rekayasa “tax affairs” yang masih tetap berada dalam bingkai ketentuan
perpajakan (lawful).
Dari beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
penghindaran pajak (tax avoidance) merupakan segala bentuk kegiatan yang
15
pajak atau kegiatan khusus untuk mengurangi pajak. Biasanya tax avoidance
dilakukan dengan memanfaatkan kelemahan-kelemahan hukum pajak dan tidak
melanggar hukum perpajakan.
Adapun indikator dalam Penghindaran Pajak menurut Djamaludin Ancok
(2004), adalah sebagai berikut:
1. Kurangnya Pengetahuan tentang Pajak
Secara teoritik, menumbuhkan sikap positif terhadap sesuatu harus
bermula dari adanya pengetahuan tentang hal tersebut. Bagaimana kegiatan
peningkatan pengetahuan tentang pajak dilakukan di beberapa negara
dikemukakan oleh Lewis. Di Inggris, ada brosur penuntun pajak yang sangat
komunikatif dan digemari oleh orang karena brosur tersebut ditulis dengan bahasa
yang semaksimal mungkin menghindari ‘jargon’ pajak, dengan ilustrasi gambar
yang bukan menampilkan gambar petugas pajak, tetapi anak sekolah.
2. Sikap Petugas Pajak
Petugas pajak diharapkan simpatik, bersifat membantu, mudah dihubungi,
dan bekerja jujur. Bila petugas berbuat yang tidak sesuai dengan ketentuan, maka
status mereka sama dengan pagar yang memakan tanaman. Tanpa ada perubahan
ke arah perilaku yang simpatik dan kejujuran dalam bertugas di kalangan para
petugas pajak, maka sulit untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk
membayar pajak.
3. Sistem Pajak dan Pelaksanaan Pajak
Kemudahan dalam memperoleh, mengisi, dan mengembalikan SPT, akan
16
pajak yang harus dibayar, baik “keadilan horizontal” maupun “keadilan vertikal”
sangat menentukan keikhlasan dan antusiasme membayar pajak.
2.1.1.2Metode Penghindaran Pajak oleh Wajib Pajak
Menurut Stiglitz (2001:7), metode yang digunakan untuk menghindari
pajak itu bervariasi dan pada umumnya semua itu digunakan untuk menutup
kebenaran demi menghindari pajak. Sesungguhnya, wajib pajak dapat menekan
beban pajak dengan memanfaatkan penghindaran pajak yang tidak melanggar
peraturan perpajakan seperti misalnya pembatasan pada pembebanan bunga
seperti biaya fiskal yang dapat dibebankan.
Untuk dapat melakukan penghindaran pajak yang tidak bertentangan
dengan peraturan perpajakan, maka setiap pelaku pajak haruslah mengetahui
terlebih dahulu peraturan pajak yang berlaku. Oleh karena itu penting kiranya
untuk mempelajari perpajakan dan bidang-bidang yang berkaitan dengan pajak
terlebih dahulu. Kegunaan kita dalam mempelajari perpajakan antara lain:
1. Membantu pembayar pajak dalam mengurangi beban pajak.
2. Membantu untuk memformulasikan efektifitas kebijakan pajak.
3. Untuk mempelajari sesuatu tentang bagaimana ekonomi beroperasi,
seseorang harus mulai dengan teori mikro ekonomi untuk perencanaan pajak.
2.1.1.3Perhitungan Penghindaran Pajak (Tax Avoidance)
CASH ETR (cash effective tax rate) perusahaan yaitu kas yang dikeluarkan
untuk biaya pajak dibagi dengan laba sebelum pajak (Budiman dan Setiyono,
2012). CASH ETR yang baik dalam penelitian ini adalah CASH ETR yang tinggi,
17
bahwa semakin besar CASH ETR mengindikasi semakin rendah tingkat
penghindaran pajak. Dan dikaitkan dengan pernyataan Amalia Ilmiani dan Catur
Ragil Sutrisno (2014) yang menyimpulkan bahwa tax avoidance berpengaruh
signifikan negatif terhadap nilai perusahaan, yang berarti bahwa semakin tinggi
tax avoidance maka semakin rendah nilai perusahaan. Adapun rumus untuk
menghitung CASH ETR adalah sebagai berikut:
� = �
Sumber: Hanlon (2010) dan Noga Minnick (2012)
2.1.2 Struktur Modal
2.1.2.1Pengertian Struktur Modal
Menurut Agus Sartono (2011:225) menyatakan Struktur Modal adalah
Perimbangan jumlah hutang jangka pendek yang bersifat permanen, hutang
jangka panjang, saham preferen dan saham biasa. Struktur modal diproksikan
dengan Debt to equity ratio (DER).
Menurut Martono dan D. Agus Harjito (2010:240) menyatakan Struktur
Modal adalah perbandingan atau imbangan pendanaan jangka panjang perusahaan
yang ditunjukkan oleh perbandingan hutang jangka panjang terhadap modal sendiri
Sedangkan menurut Bambang Riyanto (2008:22) menyatakan Struktur
Modal adalah pembelanjaan permanen didalam mencerminkan perimbangan
antara hutang jangka panjang dan modal sendiri.
Dari beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Struktur
18
digunakan oleh perusahaan yang menggambarkan pembiayaan permanen
perusahaan yang terdiri atas utang jangka panjang dan modal sendiri.
2.1.2.2Komponen Struktur Modal
Menurut Bambang Riyanto (2008:240), struktur modal suatu perusahaan
secara umum terdiri atas beberapa komponen, yaitu:
1. Modal Sendiri
Modal sendiri pada dasarnya adalah modal yang berasal dari pemilik dan
tertanam di dalam perusahaan untuk waktu yang tidak tentu lamanya. Oleh karena
itu, ditinjau dari sudut likuiditas merupakan dana jangka panjang yang tidak tentu
waktunya. Kerugian perusahaan pertama-tama harus dibebankan kepada pemilik.
2. Utang Jangka Panjang
Modal asing atau utang jangka panjang adalah utang yang jangka
waktunya adalah panjang, umumnya lebih dari sepuluh tahun. Utang jangka
panjang ini pada umumnya digunakan untuk membelanjai perluasan perusahaan
(ekspansi) atau modernisasi dari perusahaan, karena kebutuhan modal untuk
keperluan tersebut meliputi jumlah yang besar.
2.1.2.3Faktor Struktur Modal
Menurut Agus Sartono (2010:248), faktor-faktor yang mempengaruhi
Struktur Modal perusahaan adalah:
1. Tingkat penjualan. Perusahaan dengan penjualan yang relatif stabil berarti
memiliki aliran kas yang relatif stabil pula, maka dapat menggunakan hutang
19
2. Struktur aset. Perusahaan yang memiliki aset tetap dalam jumlah besar dapat
menggunakan hutang dalam jumlah besar. Hal ini disebabkan karena dari
skalanya perusahaan besar akan lebih mudah mendapatkan akses ke sumber
dana dibandingkan dengan perusahaan kecil. Kemudian, besarnya asset tetap
dapat dijadikan sebagai jaminan atau kolateral utang perusahaan.
3. Tingkat pertumbuhan perusahaan. Semakin cepat pertumbuhan perusahaan,
maka semakin besar kebutuhan dana untuk pembiayaan ekspansi. Semakin
besar kebutuhan untuk pembiayaan masa mendatang, maka semakin besar
keinginan perusahaan untuk menahan laba.
4. Profitabilitas. Dengan laba ditahan yang besar, perusahaan akan lebih senang
menggunakan laba ditahan sebelum menggunakan utang.
5. Variabel laba dan perlindungan pajak. Variabel ini sangat erat kaitannya
dengan stabilitas penjualan. Jika variabilitas atau volatibilitas laba perusahaan
kecil, maka perusahaan mempunyai kemampuan yang lebih besar untuk
menanggung beban tetap dari utang.
6. Skala perusahaan. Perusahaan besar yang sudah well-established akan lebih
mudah memperoleh modal di pasar modal dibanding dengan perusahaan
kecil. Karena kemudahan akses tersebut berarti perusahaan besar memiliki
fleksibilitas yang lebih besar pula.
7. Kondisi intern perusahaan dan ekonomi makro. Sebagai contoh, perusahaan
membayar deviden sebagai upaya untuk meyakinkan pasar tentang prospek
20
meyakinkan investor bahwa prospek perusahaan baik. Dengan kata lain, agar
menarik minat investror dalam hal pendanaan.
2.1.2.4Perhitungan Struktur Modal
Menurut Darsono dan Ashari (2005:54) Debt to Equity Ratio yaitu rasio
yang menunjukan persentase penyediaan dana oleh pemegang saham terhadap
pemberi pinjaman. Semakin tinggi rasio, semakin rendah pendanaan perusahaan
yang disediakan oleh pemegang saham. Rumus yang digunakan untuk
menghitung Debt to Equity Ratio, sebagai berikut:
= � �
Sumber: Darsono dan Ashari (2005:54)
Menurut Sigit Hermawan (2006:24-25) utang jangka panjang merupakan
salah satu dari bentuk pembiayaan jangka panjang yang memiliki jatuh tempo
lebih dari satu tahun, biasanya 5-20 tahun. Modal sendiri adalah dana jangka
panjang perusahaan yang disediakan oleh pemilik perusahaan (pemegang saham),
yang terdiri dari berbagai jenis saham (saham preferen dan saham biasa) serta laba
ditahan. Dengan demikian maka modal sendiri dan utang jangka panjang memiliki
pengaruh yang sama dalam hal menggerakan perusahaan dalam sisi modal, akan
21
2.1.3 Nilai Perusahaan
2.1.3.1Pengertian Nilai Perusahaan
Menurut Martono dan Harjito mendefinisikan Nilai Perusahaan sebagai
berikut:
“Nilai Perusahaan yaitu nilai perusahaan tercermin dari nilai pasar sahamnya jika perusahaan tersebut sudah go public, jika belum go public
maka nilai perusahaan adalah nilai yang terjadi apabila perusahaan tersebut dijual.”
(2006:13)
Menurut Harmono (2009:1) Nilai Perusahaan adalah ukuran nilai objektif
oleh publik dan orientasi pada kelangsungan hidup perusahaan.
Sedangkan menurut Djohanputro (2004:34) Nilai Perusahaan adalah
ukuran nilai objektif oleh publik dan orientasi pada kelangsungan hidup
perusahaan.
Dari beberapa definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa Nilai
Perusahaan adalah nilai pasar atas surat berharga hutang dan ekuitas perusahaan
yang beredar.
2.1.3.2Kompenen Nilai Perusahaan
Menurut Arifin (2005:57), nilai perusahaan didasarkan atas tiga kelompok
utama aset, yaitu: 1) Financial asset, seperti kas surat-surat berharga yang sering
disebut juga dengan financial capital. 2) Physical asset, terdiri atas peralatan,
gedung, tanah, disebut juga dengan tangible asset. 3) Intangible asset, yaitu
organizational capital, seperti aliansi bisnis, customer capital, merek, reputasi
kualitas dan pelayanan dan intellectual capital (paten, desain produk, dan
komponen-22
komponen tersebut memang harus ada untuk menghitung seberapa besar nilai
perusahaan saat ini, maupun itu dalam bentuk saham ataupun nilai perusahaan
tersebut apabila akan dijual.
2.1.3.3Perhitungan Nilai Perusahaan
Rasio ini menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai buku
saham suatu perusahaan. Price to Book Value (PBV) sendiri dapat dirumuskan
dalam:
� =� � ℎ ℎ ℎ
Sumber: Ahmad Rodoni dan Herni Ali (2010:57)
Untuk dapat mencari Book Value per Share bisa dicari dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
� ℎ = ℎ � �
Sumber: Gitman (2009:73)
Menurut Harmono (2009:69), semakin tinggi Price to Book Value (PBV)
berarti pasar percaya akan prospek perusahaan tersebut. Harga saham adalah
harga yang terjadi di pasar bursa pada waktu tertentu yang ditentukan oleh pelaku
pasar yaitu permintaan dan penawaran pasar. Sedangkan menurut Soemarso
(2005:71) nilai buku adalah nilai bila perusahaan tersebut dijual oleh pemegang
23
2.1.4 Pengaruh Penghindaran Pajak terhadap Nilai Perusahaan
Menurut Wang yang dikutip oleh Amalia Ilmia (2010), bahwa
Penghindaran Pajak terhadap Nilai Perusahaan dijelaskan sebagai berikut:
“Perusahaan yang transparansinya bagus akan berpengaruh terhadap
tindakan dari tax avoidance yang dilakukan perusahaan. Tax avoidance
mempengaruhi nilai perusahaan, terutama bagi perusahaan yang transparansinya baik.”
Menurut Desai dan Dharmapala (2009), Penghindaran Pajak terhadap
Nilai Perusahaan dijelaskan sebagai berikut:
“Setiap investor perusahaan pastinya menginginkan supaya perusahaan memiliki nilai perusahaan yang optimal. Investor akan memilih menanamkan modalnya dengan melihat terlebih dahulu laba perusahaan, karena laba perusahaan akan mengambarkan nilai perusahaan itu sendiri. Secara tidak langsung manajer perusahaan dituntut untuk sebisa mungkin mengoptimalkan nilai perusahaan, yang salah satu caranya dengan melakukan aktifitas penghindaran pajak.”
Sedangkan menurut Chasbiandani dan Martani (2012), Penghindaran
Pajak terhadap Nilai Perusahaan dijelaskan sebagai berikut:
“Terkait dengan capital budgeting perusahaan. Berdasarkan teori yang dibahas tersebut, nilai perusahaan akan meningkat seiring dengan meningkatnya utang. Kenaikan nilai perusahaan disebabkan oleh adanya
tax shield yang dapat diperoleh perusahaan yang membayarkan bunga. Pembayaran bunga ini muncul karena perusahaan berhutang, menjadi pengurang pajak yang harus dibayarkan oleh perusahaan.”
Berdasarkan penelitian sebelumnya, menurut Amalia Ilmiani dan Catur
Ragil Sutrisno (2014) menyimpulkan bahwa tax avoidance berpengaruh
signifikan negatif terhadap nilai perusahaan, yang berarti bahwa semakin tinggi
tax avoidance maka semakin rendah nilai perusahaan.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh I Gede Angga Partha dan Naniek
Noviari (2016) menyimpulkan bahwa Penghindaran Pajak akan berpengaruh
24
informasi yang baik, dan berpengaruh negatif pada perusahaan dengan
transparansi informasi yang kurang baik.
Sedangkan Ari Putra Permata Simarmata dan Nur Cahyonowati (2014)
menyimpulkan tax avoidance jangka pendek berpengaruh positif terhadap tax
avoidance jangka panjang. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan nilai CETR
tahunan akan meningkatkan tax avoidance jangka panjang (LRTA). Tax
avoidance jangka panjang tidak memiliki pengaruh yang postitif terhadap nilai
perusahaan. Hal ini disebabkan dampak yang didapat bagi perusahaan ketika
melakukan penghindaran pajak akan lebih berisiko dari keuntungan yang akan
didapat, oleh sebab itu kecenderungan nilai perusahaan akan menurun di masa
yang akan datang.
2.1.5 Pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan
Menurut Suad Husnan dan Enni Pudjiastuti (2004), bahwa Struktur Modal
terhadap Nilai Perusahaan dijelaskan sebagai berikut:
“Teori Struktur Modal menjelaskan tentang pengaruh perubahan struktur modal terhadap nilai perusahaan. Teori ini menerangkang bahwa kebijakan pendanaan perusahaan dalam menentukan rasio antara utang dan ekuitas ialah bertujuan untuk memaksimumkan nilai perusahaan. Teori menyangkut struktur modal adalah teori yang menjelaskan kebijakan pendanaan perusahaan utang dan ekuitas untuk memaksimumkan nilai perusahaan.”
Menurut Winardi (2001), Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan
dijelaskan sebagai berikut:
25
nilai laba masa yang akan datang yang diekspektasi yang dihitung kembali dengan suku bunga yang tepat.”
Sedangkan menurut Sartono (2001), Struktur Modal terhadap Nilai
Perusahaan dijelaskan sebagai berikut:
“Dalam pendekatan Modigliani-Miller kondisi adanya pajak penghasilan perusahaan benar, maka nilai perusahaan akan meningkat terus karena penggunaan hutang yang semakin besar. Tetapi harus diketahui bahwa nilai sekarang financial distress dan nilai sekarang agency costs dapat mengakibatkan turunnya nilai perusahaan yang memiliki leverage. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, struktur modal yang optimal dapat dicapai dengan menyeimbangkan keuntungan perlindungan pajak dengan beban biaya sebagai akibat penurunan hutang yang semakin besar.”
Berdasarkan penelitian sebelumnya, menurut Fernandes Moniaga (2013)
menyimpulkan bahwaVariabel Struktur Modal (X1) berpengaruh signifikan
terhadap variabel Nilai Perusahaan (Y) dilihat dari t hitung 2.733 lebih besar dari t
tabel 2.048.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Regina Rumondor, Maryam
Mangantar dan Jacky S.B. Sumarauw (2015) menyimpulkan bahwa Struktur
Modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan pada
Perusahaan Plastic and Packaging di BEI periode 2010 sampai 2013.
Sedangkan Ayu Sri Mahatma Dewi dan Ary Wirajaya (2013)
menyimpulkan struktur modal berpengaruh negatif dan signifikan pada nilai
perusahaan.
Berdasarkan uraian pada kerangka pemikiran diatas dan di dukung oleh
pendapat para ahli serta penelitian terdahulu, maka dapat di uraikan Skema
26
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
2.1.6 Penelitian Terdahulu
Berikut ini merupakan kesimpulan dari penelitian-penelitian terdahulu
yang dapat dilihat pada tabel 2.1 yaitu sebagai berikut:
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No Nama Peneliti/
Tahun Judul Kesimpulan Penelitian
1 Amalia Ilmiani dan (Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Ekonomi, Universitas Pekalongan)
ISSN : 1693-0908
Variabel Tax Avoidance berpengaruh signifikan negatif terhadap nilai perusahaan, yang berarti bahwa semakin tinggi tax avoidance maka semakin rendah nilai perusahaan yang berarti bahwa semakin tinggi tax avoidance maka semakin rendah nilai perusahaan.
PENGHINDARAN PAJAK X1
Harry Graham Balter dalam Zain (2008:49) Ernest R. Mortenson dalam Zain
(2008:49)
Suad Husnan & Enni Pudjiastuti (2004)
Martono dan D. Agus Harjito (2006:13) Martono & D. Agus Harjito
(2010:240) Bambang Riyanto
(2008:22)
H1
27
2 Nanik Lestari dan Ratna Wardhani 2015
THE EFFECT OF THE TAX PLANNING TO FIRM VALUE WITH MODERATING consistent to previous study which found significant positive association between TP activities or tax avoidance and firm value.
(Hasilnya mendukung hipotesis I dan konsisten dengan penelitian sebelumnya yang menemukan hubungan positif yang signifikan antara kegiatan TP atau penghindaran pajak dan nilai perusahaan) (Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia)
ISSN : 2302-8559
Transparansi informasi mampu memoderasi pengaruh penghindaran pajak jangka panjang pada nilai perusahaan. Penghindaran pajak akan berpengaruh positif pada nilai perusahaan untuk perusahaan yang memiliki transparansi informasi yang baik, dan berpengaruh negatif pada perusahaan dengan transparansi informasi yang kurang baik.
4 Seyram Kawor dan Holy Kwabla Kportorgbi 2014
EFFECT OF TAX PLANNING ON FIRMS MARKET
PERFORMANCE:
EVIDENCE FROM LISTED FIRMS IN GHANA
(Department of Accounting and Finance, University of Cape Coast, Ghana)
ISSN : 1916-9728
Finally, sales growth, firm size, age of firms, financial leverage and tax planning simultaneously play a major role in determining firms’ market performance.
(Akhirnya, pertumbuhan penjualan, ukuran perusahaan, umur perusahaan, financial leverage dan perencanaan pajak secara bersamaan memainkan utama peran dalam menentukan kinerja pasar perusahaan.)
28
6 Fernandes Moniaga 2013 DAN KACA PERIODE 2007 – 2011
(Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Manajemen,
Universitas Sam Ratulangi)
ISSN : 2303-1174
Variabel Struktur Modal (X1) berpengaruh signifikan terhadap variabel Nilai Perusahaan (Y) dilihat dari t hitung 2.733 lebih besar dari t tabel 2.048.
7 Regina Rumondor, Maryam Mangantar
Struktur Modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Plastic and Packaging di BEI periode 2010 sampai 2013.
8 Ayu Sri Mahatma
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan, dapat disimpulkan bahwa struktur modal berpengaruh negatif dan signifikan pada nilai perusahaan, profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan pada nilai perusahaan dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh pada nilai perusahaan.
(BRAC Business School, BRAC University, Bangladesh)
ISSN : 1804-1205
29
2.2 Hipotesis
Menurut Sugiyono menyatakan bahwa hipotesis adalah:
“Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik.”
(2014:64)
dianggap ini sebagai proxy untuk nilai dan rasio yang berbeda untuk keputusan struktur modal. Temuan menarik dari makalah ini menunjukkan bahwa memaksimalkan kekayaan pemegang saham memerlukan kombinasi sempurna dari utang dan ekuitas, sedangkan biaya modal memiliki korelasi negatif dalam keputusan ini dan itu harus seminimal mungkin. Hal ini juga terlihat bahwa dengan mengubah komposisi struktur modal perusahaan dapat meningkatkan nilai di pasar. Meskipun demikian, ini bisa menjadi implikasi kebijakan yang signifikan bagi manajer keuangan, karena mereka dapat memanfaatkan utang untuk membentuk struktur modal yang optimal untuk memaksimalkan kekayaan pemegang saham.)
10 Lawal Babatunde Akeem, Edwin (Department of Economics, Account and Finance, Jomo Kenyatta University of Agriculture & Technology, Juja, Kenya)
ISSN : 2241-0998
The result reveals that all the independent variables (TD, AGE, DER and LDCE) are negatively related to firm value; however, only ROA, TD and DER are significantly associated with firm value. On the other hand, TD and DER are negatively related to firm value.
30
Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian dapat diartikan
sebagai jawaban yang bersifat sementara terhadap masalah penelitian, sampai
terbukti melalui data yang terkumpul dan harus diuji secara empiris.
Berdasarkan kajian pustaka, kerangka pemikiran dan penelitian terdahulu
maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H1: Penghindaran Pajak berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode penelitian digunakan sebagai rancangan bagi peneliti untuk
menjadikan penelitiannya lebih terstruktur melalui angka-angka statistik agar
peneliti dapat menyimpulkan hasil penelitiannya. Menurut Sugiyono (2014:2)
metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan
metode verifikatif dengan pendekatan kuantitatif, artinya metode deskriptif
bertujuan untuk menganalisis data dengan menggambarkan data yang telah
terkumpul, sedangkan metode verifikatif digunakan untuk meneliti ulang hasil
penelitian sebelumnya dengan tujuan untuk memverifikasi kebenaran hasil
penelitian sebelumnya, dan pendekatan kuantitatif digunakan karena data
penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.
Menurut Sugiyono metode deskriptif adalah:
“Statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.”
(2014:147)
Selain itu Sugiyono (2012:55) menjelaskan juga mengenai metode
verifikatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara
32
Menurut Sugiyono metode penelitian kuantitatif adalah:
“Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini disebut sebagai metode positivistic karena berlandaskan pada falsafat positifisme. Metode ini sebagai metode ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis. Metode ini juga disebut metode discovery. Karena dengan metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru. Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan
statistic.”
(2014:7)
3.2 Operasionalisasi Variabel
Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yang digunakan, yaitu sebagai
berikut:
1. Variabel Independen (X1 dan X2)
Variabel independen menurut Sugiyono adalah:
“Varibel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, predictor,
antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Varibel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya.”
(2014:39)
Dalam penelitian ini variabel X1 adalah Penghindaran Pajak sedangkan
variabel X2 adalah Struktur Modal.
2. Variabel Dependen (Y)
Variabel Dependen menurut Sugiyono adalah:
“Sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang diperngaruhi atau yang menjadi akibat, karena adalnya variabel bebas.”
(2014:39)
33
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Konsep Variabel Indikator Skala
Penghindaran Pajak
(X1)
Penghindaran pajak adalah aktifitas usaha yang dilakukan oleh wajib pajak apakah berhasil atau tidak untuk dapat mengurangi atau sama sekali menghapus utang pajak yang berdasarkan ketentuan yang berlaku dengan tidak melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
Sumber:
Harry Graham Balter dalam Zain (2008:49)
CASH ETR (Cash Effective Tax Rate)
Struktur Modal adalah Perimbangan jumlah hutang jangka pendek yang bersifat permanen, hutang jangka panjang, saham preferen dan saham biasa. Struktur modal diproksikan dengan Debt to equity ratio (DER).
Sumber:
Agus Sartono (2011:225)
DER (Debt to Equity Ratio)
Darsono dan Ashari
Nilai Perusahaan yaitu nilai perusahaan tercermin dari nilai pasar sahamnya jika perusahaan tersebut sudah go public jika belum go public maka nilai perusahaan adalah nilai yang terjadi apabila perusahaan tersebut dijual.
Sumber:
Martono dan Harjito (2006:13)
PBV (Price to Book Value)
Ahmad Rodoni dan Herni Ali (2010:57)
Rasio
3.3 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data
3.3.1 Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu data
dalam bentuk angka-angka. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data sekunder.
Sedangkan menurut Sugiyono (2014:137) mendefinisikan data sekunder
merupakan sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul
34
Berdasarkan pengertian diatas maka data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah data sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dan
berupa data kedua yang telah diolah oleh pihak lain. Data yang digunakan adalah
data skunder yang telah dikumpulkan berupa jumlah rupiah data Penghindaran
Pajak, Struktur Modal, Nilai Perusahaan berupa angka pada Bursa Efek Indonesia
sektor Otomotif periode 2011-2014.
3.3.2 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data menurut Sugiyono menyatakan bahwa:
“Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.”
(2014:224)
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Penelitian Lapangan (Field Research)
Dalam penelitian ini, penulis mengambil data-data sekunder yang berasal
dari Bursa Efek Indonesia yaitu sebanyak 8 Perusahaan Manufaktur sektor
Otomotif.
2. Studi Kepustakaan (Library Research)
Pengumpulan data dapat diperoleh dengan membaca dan mempelajari
berbagai macam bahan bacaan seperti buku-buku, jurnal-jurnal, artikel-artikel,
laporan-laporan dan bahan lainnya terkait dengan penelitian yang akan dilakukan
35
3.4 Populasi, Sampel dan Tempat serta Waktu Penelitian
3.4.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2014:80) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Berdasarkan pengertian tersebut maka populasi dari penelitian ini
adalah 16 Perusahaan Manufaktur sektor Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia pada periode 2011-2014.
Tabel 3.2
Perusahaan Manufaktur sektor Otomotif yang terdaftar di BEI
No Perusahaan Manufaktur Bursa Efek Indonesia sektor Otomotif 1 Astra International Tbk
2 Astra Otoparts Tbk
3 Goodyear Indonesia Tbk
4 Gajah Tunggal Tbk
5 Indomobil Sukses International Tbk
6 Indospring Tbk
7 Multi Prima Sejahtera Tbk
8 Selamat Sempurna Tbk
9 Indo Kordsa Tbk
10 Hexindo Adiperkasa Tbk
11 Intraco Penta Tbk
12 Multistrada Arah Sarana Tbk
13 Polychem Indonesia Tbk
14 Tunas Ridean Tbk
15 Nipress Tbk
16 United Tractors Tbk
Sumber: Bursa Efek Indonesia tahun 2014
3.4.2 Penarikan Sampel
Berdasarkan Sugiyono (2014:81) sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sedangkan teknik sampling
yang diungkapkan oleh Sugiyono (2014:81) merupakan teknik pengambilan
36
Penentuan jumlah sampel yang akan diolah dari jumlah populasi
memerlukan teknik pengambilan sampel yang tepat. Dalam penelitian ini penulis
menggunakan teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling.
Menurut Sugiyono (2009:300) definisi purposive sampling adalah teknik
pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu.
Acuan umum untuk menentukan ukuran sampel menurut Uma Sekara,
yaitu sebagai berikut:
“Dalam penelitian multivariate (termasuk analisis regresi berganda), ukuran sampel adalah 10 kali besar dari jumlah variabel dalam penelitian dan untuk sampel minimum adalah 30 yang dipecah kedalam subsample adalah tepat untuk kebanyakan penelitian.”
(2006:136)
Dengan demikian dapat diketahui bahwa sampel merupakan bagian dari
populasi dan dapat mewakili populasi keseluruhan berjumlah 16 perusahaan
manufaktur sektor Otomotif yang terdaftar di Bursa efek Indonesia pada periode
2011-2014. Dan sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 8 perusahaan
manufaktur sektor otomotif yaitu:
Tabel 3.3
Sampel Perusahaan Manufaktur sektor Otomotif yang terdaftar di BEI No Perusahaan Manufaktur Bursa Efek Indonesia sektor Otomotif
1 Astra International Tbk
2 Astra Otoparts Tbk
3 Goodyear Indonesia Tbk
4 Gajah Tunggal Tbk
5 Indomobil Sukses International Tbk
6 Indospring Tbk
7 Multi Prima Sejahtera Tbk
8 Selamat Sempurna Tbk
37
3.4.3 Tempat dan Waktu Penelitian
3.4.3.1Tempat Penelitian
Untuk memperoleh data dan informasi yang berkaitan dengan masalah
yang diteliti maka penulis mengadakan penelitian pada Kantor Pusat Bursa Efek
Indonesia di Bandung tepatnya di Jl. Veteran No. 10, Bandung 40112 Telp: (022)
4214349 Faks: (022) 4214359.
3.4.3.2Waktu Penelitian
Adapun waktu pelaksanaan penelitian dimulai pada Februari 2016 sampai
dengan Agustus 2016.
Tabel 3.4 Waktu Penelitian
No
Deskripsi Kegiatan 2016
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juni Agu
3 Pengumpulan Data 4 Pengolahan Data
5
Penyusunan Skripsi
a. Bimbingan Skripsi b. Sidang Skripsi c. Revisi Skripsi
d. Pengumpulan Draf Skripsi
3.5 Metode Pengujian Data
Metode pengujian data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji
38
3.5.1 Uji Normalitas
Menurut Husein Umar (2011:182) mendefinisikan bahwa uji normalitas
adalah untuk mengetahui apakah variabel dependen, independen atau keduanya
berdistribusi normal, mendekati normal atau tidak.
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal
ataukah tidak.
Model regresi yang baik hendaknya berdistribusi normal atau mendekati
normal. Mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau tidak dapat diketahui
dengan menggambarkan penyebaran data melalui sebuah grafik. Jika data
menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonalnya, model
regresi memenuhi asumsi normalitas.
Asumsi normalitas merupakan persyaratan yang sangat penting pada
pengujian kebermaknaan (signifikansi) koefisien regresi, apabila model regresi
tidak berdistribusi normal maka kesimpulan dari uji F dan uji t masih meragukan,
karena statistik uji F dan uji t pada analisis regresi diturunkan dari distribusi
normal. Pada penelitian ini digunakan uji satu sampel Kolmogorov-Smirnov untuk
menguji normalitas model regresi.
Dasar pengambilan keputusan menurut Singgih Santoso (2012:230) bisa
dilakukan berdasarkan probabilitas (Asymtotic Significance), yaitu:
1. Jika probabilitas > 0,05 maka distribusi dari populasi adalah normal.
39
Menurut Singgih Santoso (2012:230) pengujian secara visual dapat juga
dilakukan dengan metode gambar normal Probability Plots dalam program SPSS.
Dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut:
a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi
normalitas.
b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis
diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak memenuhi
asumsi normalitas.
Selain itu uji normalitas digunakan untuk mengetahui bahwa data yang
diambil berasal dari populasi berdistribusi normal. Uji yang digunakan untuk
menguji kenormalan adalah uji Kolmogorov-Smirnov. Berdasarkan sampel ini
akan diuji hipotesis nol bahwa sampel tersebut berasal dari populasi berdistribusi
normal melawan hipotesis tandingan bahwa populasi berdistribusi tidak normal.
3.5.2 Uji Multikolinearitas
Menurut Husein Umar (2011:177) mendefinisikan uji multikoliniaritas
adalah untuk mengetahui apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi
antar variabel independen.
Jika terjadi korelasi, terdapat masalah multikolinieritas yang harus diatasi.
Multikolinieritas berarti adanya hubungan yang kuat di antara beberapa atau
semua variabel bebas pada model regresi. Jika terdapat Multikolinieritas maka
koefisien regresi menjadi tidak tentu, tingkat kesalahannya menjadi sangat besar
40
pada pengujian pearson koefisien regresi, tidak ada ataupun kalau ada sangat
sedikit sekali koefisien didalam model regresi adalah dengan melihat:
1. Nilai tolerance dan lawannya
2. Variance Inflation Factor (VIF)
Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak
dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi, nilai tolerance yang rendah
sama dengan nilai VIF yang tinggi dan menunjukkan adanya kolineritas yang
tinggi.
Rumus untuk menghitung VIF adalah sebagai berikut:
��� =
( − )
Sumber: Husein Umar (2011:179)
Uji multikolineritas dilakukan dengan melihat tolerance value dan
variance inflation factor (VIF). Jika nilai VIF nya kurang dari 10 maka dalam
data tidak terdapat Multikolineritas (Gujarati, 2004:93).
Menurut Husein Umar (2011:178) untuk mengatasi terjadinya
multikolinieritas, dapat diupayakan melalui hal-hal sebagai berikut:
1. Evaluasi apakah pengisian data telah berlangsung secara efektif atau terdapat
kecurangan dan kelemahan lain.
2. Jumlah data ditambah lagi.
3. Salah satu variabel independen dibuang karena data dari dua variabel
independen ternyata mirip atau digabungkan jika secara konsep relatif sama.
41
3.5.3 Uji Heterokedastisitas
Menurut Husein Umar (2011:179) menyatakan uji heteroskedastisitas
dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terjadi
ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain.
Heteroskedastisitas merupakan indikasi varian antar residual tidak
homogen yang mengakibatkan nilai taksiran yang diperoleh tidak lagi efisien.
Untuk menguji apakah varian dari residual homogen digunakan uji rank
Spearman, yaitu dengan mengkorelasikan variabel bebas terhadap nilai absolut
dari residual (error). Apabila ada koefisien korelasi yang signifikan pada tingkat
kekeliruan 5%, mengindikasikan adanya heteroskedastisitas.
Salah satu cara untuk mendekteksi ada atau tidaknya Heteroskedastisitas
adalah dengan melihat grafik plot. Dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu
yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka
mengindikasikan telah terjadi Heteroskedastisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah
angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi Heteroskedastisitas.
3.5.4 Uji Autokorelasi
Menurut Husein Umar (2011:182) menyatakan bahwa Autokorelasi
dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi linier terdapat
hubungan yang kuat baik positif maupun negatif antar data yang ada pada
42
Pada pengujian autokorelasi digunakan uji Durbin-Watson untuk
mengetahui ada tidaknya autokorelasi pada model regresi dan berikut nilai
Durbin-Watson yang diperoleh melalui hasil estimasi model regresi. Cara untuk
mendeteksi ada tidaknya autokorelasi dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan perhitungan nilai statistik Durbin-Watson (D-W). Uji
Durbin-Waston digunakan untuk autokorelasi tingkat satu dan mensyaratkan adanya
intercept (konstanta) dalam model regresi dan tidak ada variabel lagi di antara
variabel bebas. Hipotesis yang akan diuji adalah:
H0: Tidak ada autokorelasi (r = 0)
H1: Ada autokorelasi (r ≠ 0)
Menurut (Jonathan Sarwono, 2012:28) terjadi autokorelasi jika Durbin
Watson sebesar < 1 dan > 3.
3.6 Metode Pengujian Data
3.6.1 Rancangan Analisis
Menurut Umi Narimawati, rancangan analisis sebagai berikut:
“Rancangan analisis adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang telah diperoleh dari hasil observasi lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang lebih penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.”
(2010:41)
Peneliti menggunakan metode analisis deskriptif (kualitatif) dan analisis
43
1. Analisis Deskriptif atau Kualitatif
Menurut Sugiyono, analisis kualitatif sebagai berikut:
“Metode penelitian kualitatif itu dilakukan secara intensif, peneliti ikut berpartisipasi lama dilapangan, mencatat secara hati-hati apa yang terjadi, melakukan analisis reflektif terhadap berbagai dokumen yang ditemukan dilapangan, dan membuat laporan penelitian secara mendetail.”
(2011:14)
Analisis deskriptif ini akan memberikan gambaran tentang suatu data yang
akan diteliti sehingga dapat membantu dalam mengeta hui karakteristik data
sampel. Dalam penelitian ini analisis deskriptif dilakukan untuk menjawab
rumusan masalah nomor 1 (satu), dan 2 (dua).
2. Analisis Verifikatif atau Kuantitatif
Sugiyono mendefinisikan analisis kuantitatif sebagai berikut:
“Dalam penelitian kuantitatif analisis data menggunakan statistik. Statistik yang digunakan dapat berupa statistik deskriptif dan inferensial/induktif. Statistik inferensial dapat berupa statistik parametris dan statistik nonparametris. Peneliti menggunakan statistik inferensial bila penelitian dilakukan pada sampel yang dilakukan secara random. Data hasil analisis selanjutnya disajikan dan diberikan pembahasan. Penyajian data dapat berupa tabel, tabel ditribusi frekuensi, grafik garis, grafik batang, piechart
(diagram lingkaran), dan pictogram. Pembahasan hasil penelitian merupakan penjelasan yang mendalam dan interpretasi terhadap data-data yang telah disajikan.”
(2011:31)
Metode deskriptif verifikatif tersebut digunakan untuk menguji lebih
dalam pengaruh Penghindaran Pajak dan Struktur Modal terhadap Nilai
Perusahaan pada Bursa Efek Indonesia. Serta menguji teori dengan pengujian
suatu hipotesis apakah diterima atau ditolak.
Adapun analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah
44
1. Analisis Regresi Linier Berganda
Adapun pengertian analisis regresi linear berganda menurut Sugiyono
sebagai berikut:
“Analisis regresi linier berganda adalah analisis yang digunakan peneliti, bila bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya)”.
(2011:277)
Dalam penelitian ini, analisis regresi linier berganda digunakan untuk
membuktikan sejauh mana hubungan pengaruh Penghindaran Pajak dan Struktur
Modal terhadap Nilai Perusahaan.
Untuk menggunakan teknik analisis ini syarat-syarat yang harus dipenuhi
diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Data harus berskala interval.
b. Variabel bebas terdiri lebih dari dua variabel.
c. Variabel tergantung terdiri dari satu variabel.
d. Hubungan antara variabel bersifat linier. Artinya semua variabel bebas
mempengaruhi variabel tergantung.
e. Tidak boleh terjadi multikolinieritas. Artinya sesama variabel bebas tidak
boleh berkorelasi terlalu tinggi, misalnya 0,9 atau terlalu rendah misalnya
0,01.
f. Tidak boleh terjadi autokorelasi. Akan terjadi autokorelasi jika angka Durbin
dan Watson sebesar < 1 atau > 3 dengan skala 1-4.
g. Jika ingin menguji keselarasan model (goodness of fit), maka dipergunakan
45
angka Standard Error of Estimate (SEE) dibandingkan dengan nilai
simpangan baku (Standard Deviation). Jika angka Standard Error of Estimate
(SEE) < simpangan baku (Standard Deviation) maka model dianggap selaras.
h. Kelayakan model regresi diukur dengan menggunakan nilai signifikansi.
Model regresi layak dan dapat dipergunakan jika angka signifikansi < 0,05
(dengan presisi 5%) atau 0,01 (dengan presisi 1%).
Analisis regresi linier berganda bertujuan untuk menerangkan besarnya
pengaruh Penghindaran Pajak dan Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan.
Persamaan analisis regresi linier berganda secara umum untuk menguji hipotesis
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Y = α + β1 X1+ β2 X2
Sumber: Sugiyono (2014:192)
Keterangan:
Y : Nilai Perusahaan
α : Konstanta, merupakan nilai terikat yang dalam hal ini adalah Y pada
saat variabel bebasnya adalah 0 (X1, X2= 0)
β1 : Koefisien regresi berganda antara variabel bebas X1 terikat Y, apabila
variabel bebas X2 diangap konstan.
β2 : Koefisien regresi berganda antara variabel bebas X2 terikat Y, apabila
variable bebas X1 diangap konstan.
X1 : Penghindaran Pajak
46
2. Analisis Korelasi Pearson
Besarnya pengaruh masing-masing komponen variabel bebas terhadap
variabel tidak bebas Penghindaran Pajak dan Struktur Modal terhadap Nilai
Perusahaan dapat diketahui dengan menggunakan korelasi pearson.
Koefisien korelasi pearson antara masing-masing variabel independen
tersebut dengan variabel dependen dapat dihitung sebagai berikut:
rXY.Z = [rXY – (rXZ) (rYZ)] / [1-r2XZ1 – r2YZ]
Sumber Husein Umar (2011:231)
Ketentuan untuk melihat tingkat keeratan korelasi digunakan acuan pada
tabel dibawah ini:
Tabel 3.5
Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Sumber: Sugiyono (2014:184)
3. Koefisien Determinasi
Besarnya pengaruh Penghindaran Pajak (X1) dan Struktur Modal (X2)
terhadap Nilai Perusahaan (Y) dapat diketahui dengan menggunakan analisis
koefisien determinasi atau disingkat Kd yang diperoleh dengan mengkuadratkan
47
Kd = r2 x 100%
Sumber: Umi Narimawati (2010:50)
Keterangan:
Kd : Koefisien Determinasi atau Seberapa Jauh Perubahan Variabel Y
Dipergunakan oleh Variabel X
r2 : Kuadrat Koefisien Korelasi
100% : Pengkali yang menyatakan dalam persentase
3.6.2 Pengujian Hipotesis
Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini dengan menggunakan
pengujian secara parsial, yaitu untuk menguji apakah ada pengaruh signifikan dari
variabel-variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y), selanjutnya pengujian
dilakukan dengan menggunakan uji statistik t sebagai berikut:
� = � ��
Sumber: Sritua Arief (2006:9)
Keterangan:
b : Koefisien regresi ganda
Se (b) : Standar eror
1. Menentukan Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah dan hipotesis penelitian, maka peneliti
menetapkan dua hipotesis yang digunakan untuk uji statistiknya, dengan