• Tidak ada hasil yang ditemukan

ZAQAR DAN NEQEBAH LAKI LAKI DAN PEREMPUA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ZAQAR DAN NEQEBAH LAKI LAKI DAN PEREMPUA"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

ZAQAR DAN NEQEBAH (LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN) SEBAGAI PENANDA KEBERLANSUNGAN REPRODUKSI

MANUSIA DI BUMI

DAN MANDAT MENGELOLA BUMI SEISINYA

Teguh Hindarto

---

Saat Tuhan YHWH menciptakan manusia, Dia bersabda:

־ת ת

נ ת

ת ־ת

ת ־

ת

׃ ־

(2)

menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Tuhan diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Tuhan memberkati mereka, lalu Tuhan berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi - Kej 1:27-28). Melalui pembacaan teks di atas, kita akan menelaah beberapa hal penting sbb:

Makna Istilah “Adam”

Sebutan “ha Adam” ( ) dalam bahasa Ibrani memiliki beberapa pengertian. Pertama, menunjuk pada “Manusia” yang diciptakan Tuhan baik laki-laki maupun perempuan, sebagaimana dijelaskan dalam Kejadian 1:27. Hal ini ditegaskan kembali dalam Kejadian 5:2 sbb:

־ת ת (zaqar uneqebah beraam wayevarek otam wayiqra et shemam Adam, beyom hibaram - laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Ia memberkati mereka dan memberikan nama „Manusia‟ kepada mereka, pada waktu mereka diciptakan). Kedua, menunjuk pada manusia laki-laki pertama yang diciptakan Tuhan sebagaimana dikatakan: ע ־ת

ת ־ (wayitser YHWH Elohim et

ha Adam afar min ha Adamah, wayipakh beapaiw nishmat khayim wayehi ha Adam lenefesh khayah - ketika itulah YHWH Tuhan membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup – Kej 2:7). Ketiga, menunjuk pada nama diri manusia laki-laki setelah bagian dalam dirinya (rusuknya) diambil dan diciptakan menjadi pasangan hidupnya sebagaimana dikatakan, ת ־ת ע

(3)

Arti nama “Adam” sendiri sebagaimana dijelaskan dalam Kejadian 2:7 berasal dari kata “Adamah” yang artinya “tanah”. Adapun nama istri Adam dinamai oleh Adam dengan sebutan “Khawah” yang artinya “kehidupan” sebagaimana dikatakan, ת ת

־ (wayyiqra ha Adam shem ishtto Khawah, ki hi hayeta im kol khay -Manusia itu memberi nama Hawa kepada isterinya, sebab dialah yang menjadi ibu semua yang hidup – Kej 3:20).

Makna Istilah “Gambar dan Rupa Tuhan”

Dalam Kejadian 1:26 dikatakan, “wayyomer Elohim, naasyeh adam betsalmenu kidemutenu…” (dan berfirmanlah Tuhan, marilah kita menjadikan manusia berdasarkan gambar dan keserupaan dengan Kita). Kata Ibrani “tselem” ( ) bermakna “gambar/lukisan yang menyerupai aslinya” (1 Sam 6μ5), “patung yang menyerupai aslinya” (Bil 33μ52, Yekhz 16:17). Septaginta menerjemah “tselem” dengan “eikona” (ε ο α - gambar). Sementara kata “demut” (ת ) bermakna “keserupaan atau kemiripan dengan aslinya” (Yekhz κμ2, 2 Rak 16μ10), “setara dengan aslinya” (Yes 40μ1κ). Septuaginta menerjemahkan demut dengan “homoisin” (ο ο ωσ - kemiripan, kesehakikatan).

(4)

tubuhnya. Kedua, mandat manusia, yaitu menerima mandat penatalayanan bumi dan mengelolanya, baik darat dan lautan. Dikatakan dalam Kejadian 1:26 sbb: “…wayirddu bidgat hayyam ubeof hashamayim uvabehema uvekal haarets uvekal haremesy haromesy al ha arets” (supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi). Ayat ini adalah sebuah mandat yang diberikan pada manusia sebagai ciptaan yang mulia untuk “memerintah” (rada) atas bumi dan seisinya sesuai dengan hakikat dirinya sebagai ciptaan yang mulia dan

bukan “mengeruk kekayaan alam sepuas-puasnya”.

Makna “Zaqar” dan “Neqebah”

Saat Tuhan menciptakan manusia menurut Rupa dan Gambar-Nya, mereka telah dibedakan berdasarkan jenis kelamin mereka sebagaimana

dikatakan, ׃ ת ת ־ת

(wayibra Elohim et ha Adam betsalmo betselem Elohim, bara oto zakar uneqevah bara otam - Maka Tuhan menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Tuhan diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka, Kej 1:27). Menariknya, jika pembedaan jenis kelamin manusia dibedakan dengan istilah “zakar” ( ) dan “neqebah” ( ) dalam Kejadian 1:27, maka dalam Kejadian 2:23 dipergunakan istilah “ish” ( ) dan “ishah” ( ), sebagaimana dikatakan:

ת ־ ת ע ע ע ת

(wayyomer ha Adam, zot hapa‟am etsem meatsamay ubasyar mibeshari, lezot yiqqare ishah, ki meish luqohah zot - Manusia itu memberi nama Hawa kepada isterinya, sebab dialah yang menjadi ibu semua yang hidup).

(5)

makhluk, dari semuanya haruslah engkau bawa satu pasang ke dalam bahtera itu, supaya terpelihara hidupnya bersama-sama dengan engkau; jantan dan betina harus kaubawa” (Kej 6:19). Perhatikan frasa “jantan dan betina harus kaubawa” dipergunakan (zakar uneqevah yihyu). Dengan demikian istilah “zakar” dan “neqebah” dapat dipergunakan untuk manusia dan hewan serta ditujukkan untuk menamai organ dan fungsi seksual mahluk ciptaan Tuhan, entah manusia ataupun hewan.

Sementara istilah “ish” dan “ishah” hanya dipergunakan untuk manusia dan bermakna suatu pasangan yang menjalin relasi atau hubungan yang setara, sederajat. Oleh karenanya kemudian istilah “ish” dan “ishah” bukan hanya diterjemahkan laki-laki dan perempuan namun “suami” dan “istri” sebagaimana dikatakan: “Sebab itu seorang laki-laki ( - ish) akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya ( -ishah), sehingga keduanya menjadi satu daging” (Kej 2:24).

(6)

subyek dalam rumah tangga yang setara dengan lelaki, suami. Kata neged dalam frasa ezer kenegdo, bermakna “di hadapan”, “sesuai”, “cocok”.

Maka arti kehadiran perempuan dalam rumah tangga seorang lelaki adalah penolong, pendamping yang sejajar, setara, sesusai, cocok dengan dirinya (Band. Istilah Ish: Laki-laki dan Ishah: Perempuan). Dengan kata lain, keberadaan lelaki, suami, tanpa seorang perempuan, istri tidaklah lengkap. Kehadiran perempuan dalam kehidupan lelaki adalah untuk melengkapi kekurangan lelaki. Memperlakukan perempuan sebagai pribadi yang dikuasai sepenuhnya, perlakuan kasar, perlakuan represif justru menempatkan perempuan menjadi eved (hamba, pembantu, budak). Laki-laki, suami harus memperlakukan istrinya sebagai ezer kenegdo dalam mendayung bahtera rumah tangga dan menyelesaikan semua persoalan-persoalan dalam hidup karena keberadaan keduanya saling melengkapi dan saling mengisi seperti ungkapan syair berikut: “Wanita diciptakan dari tulang rusuk pria/ bukan dari kepalanya untuk menjadi atasan/ bukan pula dari kaki untuk dijadikan alas,/ melainkan dari sisinya (tulang rusuk) untuk menjadi mitra sederajat/ dekat pada lengannya tuk dilindungi / dan dekat dihatinya tuk dicintai….. .”

Perintah Bereproduksi, Memenuhi, Menaklukkan Bumi

(7)

memerintah bumi ciptaan Tuhan melalui perkembangan pengetahuan dan teknologi, sekalipun melalui pengetahuan dan teknologi pula manusia mulai merasa menjadi dewasa dan ingin menjauhkan Tuhan dari kehidupan mereka sehari-hari sebagaimana yang terjadi di dunia Barat paska Renaisance (Abad 15 Ms) dan Aufklarung (Abad 18 Ms).

(8)

INDONESIAN JUDEOCHRISTIANITY INSTITUTE

Indonesian Judeochristianity Institute (IJI) adalah organisasi yang didirikan dengan maksud dan tujuan sbb:

1. Menghadirkan Kekristenan dengan corak Semitik Yudaik sebagai akar historisnya. Corak Semitik Yudaik tersebut dijabarkan dalam Pokok Keimanan (Akidah/Emunah) dan Tata Peribadatan (Ibadah/Avodah) serta Perilaku Hidup (Akhlaq/Halakah)

2. Mengisi kesenjangan materi terkait Yudaisme sebagai akar Kekristenan awal, dalam berbagai kajian dan kurikulum Teologi

3. Melakukan berbagai kajian kritis dan teologis terhadap Kitab Suci dengan pola pikir Ibrani

4. Menghadirkan penafsiran baru terhadap Torah dan relevansinya terhadap Kekristenan masa kini

5. Melakukan kajian-kajian mengenai hubungan Kekristenan awal dengan kebudayaan Semitik

(9)

7. Membantu pemerintah dalam pembangunan mental dan spiritual bangsa dalam rangka pembinaan manusia Indonesia seutuhnya

Sebelumnya organisasi ini bernama Forum Studi Mesianika (FSM). Berdasarkan rapat anggota yang diselenggarakan pada tanggal 29 Juli 2012 lalu, maka Forum Studi Mesianika (FSM) berganti nama menjadi Indonesian Judeochristianity Institute (IJI).

Salah satu usaha untuk mencapai beberapa tujuan di atas diantaranya adalah menerbitkan buletin berkala sebagai wujud komunikasi dan pembelajaran anggota IJI.

Indonesian Judeochristianity Institute (IJI)

Email: derekhatov@gmail.com

Website: www.messianic-indonesia.com (www.hrti.co.za)

Facebook:Messianic Indonesia (Indonesian Judeochristianity Institute)

Referensi

Dokumen terkait

Manusia diciptakan agar sujud menyembah Allah, dan kalau kita durhaka dan berbalik dari Tuhan, maka kita mengabdikan diri bukan kepada Allah, melainkan kepada diri sendiri,

Manusia adalah makhluk yang paling sempurna yang telah diciptakan Tuhan di muka bumi ini karena manusia memiliki akal pikiran yang dapat

Supaya diketahui oleh segala Katakanlah (Muhammad): "Hai bangsa yang diatas bumi, Ahli Kitab, marilah kita bahwa Tuhan juga Allah, dan (kembali) kepada kalimat

P.4 Jemaat Tuhan, marilah kita memberikan persembahan kepada Tuhan sebagai rasa syukur atas berkat dalam kehidupan kita, sambil mendengar Firman Tuhan berdasarkan 1

Oleh sebab itu, marilah kita, sebagai tubuh Kristus, bersedia menyambut undangan Tuhan ini dengan sungguh-sungguh dan membangun relasi kasih yang berdasarkan pada

Konsepsi Hukum Islam memandang hubungan hukum manusia dengan tanah dan lingkungan alam, bahwa manusia diciptakan oleh Allah SWT sebagai khalifah di muka bumi, untuk memimpin alam

Sebagai konsekuensi manusia sebagai hamba dan khalifah Allah di bumi, maka manusia merupakan: makhluk ciptaan Tuhan, makhluk yang terlahir dalam kondisi tidak

Dalam kehidupannya manusia membutuhkan sesuatu dalam diri dan hidupnya. Manusia adalah hamba yang telah diciptakan oleh Tuhan sebagai makhluk yang terikat dengan