ABSTRAK
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
DENGAN MENGGUNAKAN TIPE MAKE A MATCH
SISWA KELAS IV SDN 2 SAWAH LAMA BANDAR LAMPUNG kelulusan minimum, aktivitas siswa masih rendah, sehingga mengakibatkan hasil belajar rendah. Metode pembelajaran yang disampaikan pada pelajaran matematika, yaitu metode ceramah, sehingga masih belum dapat mengaktifkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar pada mata pelajaran matematika. Tipe pembelajaran yang diterapkan pada penelitian ini adalah tipe pembelajaran Make A Match. Dengan menerapkan pembelajaran Make A Match diharapkan kerjasama antar siswa dapat lebih meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa di dalam kelas. Langkah-langkah dalam penelitian ini yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.
Penelitian tindakan kelas ini terdiri dua siklus. Tiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan tatap muka. Pertemuan tatap muka tersebut diselingi dengan satu kali pertemuan tes kemampuan hasil belajar tiap siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan tipe pembelajaran Make A Match
dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran matematika siswa. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata aktivitas siswa dari siklus I adalah 56,64 dengan kategori cukup aktif, dan nilai rata-rata aktivitas siswa dari siklus II adalah 72,26 dengan kategori aktif, dengan demikian dapat dikatakan bahwa aktivitas pembelajaran siswa dengan menggunakan tipe pembelajaran Make A Match
mengalami peningkatan, begitupun dengan persentase hasil belajar siswa yang terlihat pada siklus I dalam kategori tuntas sebesar 12,5% dan tidak tuntas sebesar 9,4% meningkat pada siklus II dengan kategori tuntas sebesar 15,62% dan tidak tuntas 0%.
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
ABSTRAK ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... iv
LEMBAR PERNYATAAN ... v
PERSEMBAHAN ... vi
MOTTO ... vii
RIWAYAT HIDUP ... viii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
BAB I PENDAHULUAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian ... 16
3.2 Prosedur Penelitian ... 16
3.3 Sumber Data ... 18
3.4 Teknik dan Alat Pengumpulan Data ... 19
3.5 Teknik Analisis Data ... 21
3.6 Tahapan Penelitian Tindakan ... 24
xii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ... 28
4.2 Prapenelitian ... 28
4.3 Pelaksanaan Penelitian ... 30
4.3.1 SIKLUS I ... 30
4.3.2 SIKLUS II ... 40
4.4 Pembahasan ... 50
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 53
5.2 Saran ... 53 DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Penerapan Standar Nasional Pendidikan (SNP) telah dilaksanakan sejak pemerintahan berupaya merubah paradigma penyelenggaraan sistem pendidikan dengan memberikan otonomi pendidikan dan sistem sentralisasi ke sistem desentralisasi. Kemajuan ilmu pengetahuan semakin pesat dan semakin menuntut Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas untuk meningkatkan SDM tersebut tentunya mutu pendidikan harus ditingkatkan. Menyadari pentingnya proses peningkatan SDM pemerintah berupaya mewujudkan amanat tersebut melalui berbagai usaha pembangunan pendidikan yang berkualitas.
Pendidikan merupakan investasi jangka panjang yang memerlukan usaha dan dana yang cukup besar, hal ini di akui oleh semua orang atau suatu bangsa demi kelangsungan masa depannya. Meski diakui bahwa pendidikan adalah investasi besar jangka panjang yang harus ditata, disiapkan, dan diberikan sarana dan prasarana yang berarti modal material yang cukup besar, namun sampai saat ini Pendidikan Nasional masih berkutat dengan permasalahan klasik yaitu: kwalitas pendidikan.
2
yang tinggi diperlukan proses belajar yang baik dan bermutu. Selanjutnya agar mutu pendidikan dapat meningkat sebaiknya setiap sekolah berusaha untuk dapat menyelenggarakan pendidikan yang bermutu. Pendidikan yang bermutu tersebut memerlukan guru yang profesional karena guru memegang peranan penting dan terlibat langsung dengan peserta didik.
Proses pendidikan telah mengalami perubahan menjadi proses pembelajaran, atau perubahan paradigma belajar karena belajar harus berpusat pada siswa, dan pembelajaran dapat dilakukan dari berbagai sumber. Hal ini adalah salah satu upaya dalam rangka memperbaiki mutu pendidikan, dimana guru berperan penting untuk mengatur, mengelola, memfasilitasi dan membantu siswa, sehingga tercipta kondisi belajar yang kondusif dalam rangka mengembangkan manusia seutuhnya.
Berkenaan dengan hasil belajar, aktivitas dan penerapan tipe yang digunakan selama proses belajar-mengajar di SDN 2 Sawah Lama Bandar Lampung didapatkan beberapa temuan, di antaranya:
1.1.1. Nilai rata-rata pelajaran Matematika
Tabel 1.1 Nilai Rata-rata dan Ketuntasan Ulangan Harian Mata Pelajaran Matematika di SDN 2 Sawah Lama Bandar Lampung
No URAIAN Ulangan harian ke
1 2 3
1 Rata-rata Ulangan Harian 50,00 53,68 52,26
2 Jumlah Peserta 32 32 32
3 KKM 60 60 60
4 Jumlah Siswa yang tuntas (≥KKM)
14 15 17
5 Jumlah Siswa yang belum tuntas (≤KKM)
18 17 15
6 Persentase ketuntasan klasikal 43,75% 46,87% 53,12% Sumber : Daftar Nilai Ulangan Harian Matematika Kelas 4 Semester 1 Tahun 2012/2013
Berdasarkan tabel 1 terlihat bahwa hasil belajar matematika yang dicapai siswa masih rendah, dan secara klasikal belum tuntas belajar.
1.1.2 Penerapan Tipe Pembelajaran
Guru Matematika di SDN 2 Sawah Lama Bandar Lampung menggunakan metode ceramah sebagai metode yang dominan dengan mengharapkan siswa duduk, diam dengan mencatat dan menghapal, dan pola penyampaian yang kurang terstruktur sehingga hal ini di duga mengakibatkan siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi.
4
pembelajaran aktif. Siswa diajak untuk turut serta dalam proses pembelajaran, tidak hanya mental akan tetapi juga melibatkan fisik. Salah satu tipe pembelajaran aktif yang dipilih oleh peneliti yaitu tipe Make a-Match merupakan suatu cara penyajian pelajaran dengan cara siswa memilih kartu soal dan jawaban yang telah disediakan oleh pengajar, lalu sebagian siswa mencocokkan antara kartu soal yang telah dipilih dengan kartu jawaban yang telah dipilih oleh siswa lain. Penerapan tipe Make a-Match ini dalam pembelajaran matematika melibatkan siswa untuk dapat berperan aktif dengan bimbingan guru agar peningkatan kemampuan siswa dalam memahami konsep terarah lebih baik.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang dapat diidentifikasikan adalah:
1. Rendahnya hasil belajar matematika siswa
2. Rendahnya aktivitas siswa dalam mengerjakan soal-soal pada proses pembelajaran matematika
1.3 Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah pembelajaran dengan menggunakan tipe Make A Match dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran matematika di SDN 2 Sawah Lama Bandar Lampung?
2. Bagaimanakah penerapan tipe Make A Match dalam meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa kelas IV SDN 2 Sawah Lama Bandar Lampung tahun pelajaran 2013/2014?
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk :
1. Meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas IV SDN 2 Sawah Lama Bandar Lampung melalui penerapan tipe Make A Match.
2. Meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa kelas IV SDN 2 Sawah Lama Bandar Lampung melalui penerapan tipe Make A Match.
1.5 Manfaat Penelitian
1. Bagi Siswa
6
2. Bagi Guru
1) Memberikan masukan kepada guru tentang penerapan tipe Make A Match terhadap peningkatan hasildan aktivitas belajar siswa. 2) Sebagai alternatif bagi guru dalam usaha meningkatkan mutu
pembelajaran dengan menerapkan tipe Make A Match. 3. Bagi Sekolah
1) Memberikan masukan yang baik untuk mengadakan pembaharuan dalam rangka memajukan program pembelajaran di sekolah. 2) Memperluas pengetahuan tentang tipe Make A Match untuk
menambah pengetahuan tentang tipe pembelajaran yang sudah ada.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori
1. Teori Belajar
a. Teori Belajar Brunner
Romzah (2006:18-19), menyatakan bahwa teori belajar Brunner menekankan bahwa setiap individu pada waktu mengalami atau mengenal peristiwa atau benda di dalam lingkungannya, menemukan kembali peristiwa atau benda tersebut dalam pikirannya, yaitu satu tipe mental tentang peristiwa atau benda yang dialaminya atau dikenalnya. Menurut Brunner dalam Romzah (2006: 23-25), hal-hal tersebut dapat dinyatakan sebagai proses belajar yang terbagi menjadi dua tahapan yaitu:
1. Tahapan Enaktif atau tahapan kegiatan.
8
2. Tahap Ikonik atau tahap gambar bayangan
Pada tahap ini anak telah mengubah, menandai, dan menyimpan peristiwa atau benda dalam bentuk bayangan mental. Dengan kata lain anak dapat membayangkan kembali atau memberikan gambaran dalam pikirannya tentang benda atau peristiwa yang telah dialami atau dikenalnya dengan tahap enaktif, walaupun peristiwa itu telah berlalu atau benda real itu tidak ada lagi dihadapnnya (tahap Pra Operasional dari Peaget).
b. Teori Belajar Kognitif
Menurut teori belajar kognitif, belajar merupakan satu proses terpadu yang berlangsung di dalam diri seseorang dalam upaya memperoleh pemahaman dan struktur kognitif baru, atau untuk mengubah pemahaman dan struktur kognitif lama (Asra dan Sumiati, 2007:47). Memperoleh pemahaman berarti menangkap makna suatu subjek yang dihadapi. Sedangkan strutur kognitif adalah persepsi atau tanggapan seseorang tentang keadaan dalam lingkungan sekitarnya.
Belajar merupakan transfer pengetahuan dengan tujuan bahwa siswa setelah memperoleh pembelajaran yang baru dapat pandangan luas. Mampu mengembangkan pengetahuan yang telah didapatkan, sehingga belajar yang dialami siswa bermanfaat bagi dirinya dan orang disekitarnya. Unsur penting yang memberi pengaruh terhadap keberhasilan dari belajar adalah proses belajar antara lain, yaitu:
2. Situasi lingkungan yang memberi rangsangan untuk terjadinya proses belajar,
3. Respon atau reaksi terhadap suatu rangsangan tersebut (Asra dan Sumiati, 2007:48).
2. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah hasil yang dicapai oleh seseorang setelah ia melakukan perubahan belajar, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Istilah hasil belajar terdiri dari dua suku kata, yaitu hasil dan belajar. Istilah hasil di dalam Kamus Ilmiah Populer (Satrio, 2005: 467) didefinisikan sebagai hasil yang telah dicapai.
Hasil belajar diperoleh pada akhir proses pembelajaran dan berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menyerap atau memahami suatu bahan yang telah diajarkan. Menurut Dimyati (2006:38), hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindakan mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar, dari sisi siswa hasil belajar merupakan puncak proses belajar.
10
menjadikan motivasi untuk lebih giat dalam belajar sehingga mencapai hasil yang lebih baik. Sedangkan bagi guru tidak hanya menilai hasil murid saja, tetapi sekaligus ia juga menilai hasil usahanya sendiri.
Ketuntasan hasil belajar didasarkan pada Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran matematika SDN 2 Sawah Lama yaitu 60. Bila nilai siswa ≥ 60, maka dikategorikan tuntas (T), bila nilai siswa < 60, maka dikategorikan belum tuntas (BT).
Kesimpulan tentang hasil belajar adalah akhir proses pembelajaran dimana guru dapat mengklasifikasikan tingkat kemampuan belajar siswa melalui hasil belajar siswa yang berupa nilai. Hal tersebut dilakukan agar siswa dapat termotivasi dan terus meningkatkan kemampuannya. Sedangkan bagi guru, hasil belajar siswa merupakan penilaian apakah seorang guru berhasil menyampaikan ilmu yang ia miliki atau tidak.
3. Aktivitas Belajar
Sanjaya (2007 : 132) menyatakan bahwa belajar adalah berbuat, memperoleh pengalaman tertentu sesuai tujuan yang diharapkan. Aktivitas tidak terbatas pada aktivitas fisik, akan tetapi juga meliputi aktivitas yang bersifat psikis seperti aktivitas mental.
Hamalik (2007:91) menyatakan bahwa aktivitas belajar adalah kegiatan atau aktivitas dalam pembelajaran bermanfaat bagi siswa yaitu, siswa memperoleh pengalaman langsung, mengembangkan pribadi, memupuk kerjasama, disiplin belajar, mengembangkan minat, kemampuan berfikir, kritis, dan terakhir suasana proses belajar mengajar di kelas menjadi hidup atau dinamis.
Aktivitas belajar meliputi aktivitas yang bersifat fisik maupun mental. Dalam kegiatan belajar dua aktivitas tersebut saling terkait, sehingga dalam pembelajaran peserta didik diharapkan mempunyai keserasian antara aktivitas fisik dengan aktivitas mental yang dilakukan sehingga akan menghasilkan pembelajaran yang optimal.
Seseorang dikatakan aktif belajar jika dalam belajarnya mengerjakan sesuatu yang sesuai dengan tujuan belajarnya, memberi tanggapan positif terhadap suatu peristiwa dan mengalami atau turut merasakan sesuatu dalam proses belajarnya.
12
2.2 Tipe Pembelajaran Make A Match
Tipe pembelajaran sangat penting dan berpengaruh sekali terhadap hasil belajar siswa, terutama pada pelajaran matematika. Dalam hal ini tipe pembelajaran yang digunakan oleh guru tidak hanya terpaku pada satu tipe pembelajaran saja, akan tetapi harus bervariasi yang disesuaikan dengan konsep yang diajarkan dan sesuai dengan kebutuhan siswa. Guru matematika harus bisa memilih dan menentukan tipe pembelajaran yang tepat untuk digunakan dalam pembelajaran.
Perkembangan pembelajaran sekarang ini, banyak tipe pembelajaran yang memberi kesempatan kepada siswa untuk aktif sehingga siswa tertarik dan tidak merasa bosan. Salah satu tipe pembelajaran tersebut adalah tipe pembelajaran kooperatif tipe Make A Match.
a. Pengertian Make A Match
Menurut Lorna Curran dalam Triastuti (2013: 04), Make A Match
b. Kelebihan dan kekurangan Make A Match
Kelebihan dari tipe pembelajaran kooperatif tipe Make A Match
adalah : 1) mampu menciptakan suasana belajar aktif dan menyenangkan, 2) materi pembelajaran yang disampaikan kepada siswa lebih menarik perhatian, dan 3) mampu meningkatkan hasil belajar siswa mencapai taraf ketuntasan belajar secara klasikal.
Kekurangan Make A Match adalah 1) diperlukan bimbingan dari guru untuk melakukan kegiatan; 2) waktu yang tersedia perlu dibatasi jangan sampai siswa bermain-main dalam pembelajaran, dan 3) guru perlu persiapan alat dan bahan yang memadai.
c. Beberapa langkah yang diterapkan dalam menerapkan tipe Pembelajaran Make A Match (dalam Suyatno, 2009 : 121) yaitu: 1) Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep
atau topik yang cocok untuk sesi review, sebaiknya satu bagian kartu berisi soal dan bagian lainnya berisi jawaban.
2) Setiap siswa mendapat satu buah kartu
3) Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya
4) Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin
5) Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar setiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya
14
7) Kesimpulan /penutup
2.3 Hipotesis Tindakan
Berdasarkan tinjauan pustaka yang diuraikan maka dapat ditarik kesimpulan, hipotesis penelitian tindakan kelas ini adalah jika pembelajaran matematika operasi hitung bilangan dilaksanakan menggunakan tipe pembelajaran Make A Match dengan langkah-langkah yang tepat maka dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika siswa kelas IV SDN 2 Sawah Lama Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014
2.4 Penelitian yang Relevan
Arbaroni (2011), dengan judul penelitian “Penerapan Tipe Pembelajaran
Make A Match Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi Mengenai Fungsi Menu dan Icon pada Program Pengolah Data (PTK pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Kalasan)”. Penelitian ini membuktikan
bahwa tipe Make A Match dapat meningkatkan hasil belajar TIK khususnya mengenai Fungsi Menu dan Icon pada program pengolahan data.
melalui Make A Match dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa yang berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa.
2.5 Kerangka Berpikir
Keberhasilan dalam pembelajaran dapat dilihat dari tingkat aktivitas siswa melalui proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang tepat akan meningkatkan hasil belajar siswa.
Siswa dengan aktivitas dan hasil belajar yang rendah menjadi masalah jika tidak segera diperbaiki. Pemecahan masalah ini dilakukan dengan menerapkan tipe pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Tipe pembelajaran aktif yang digunakan dalam proses pembelajaran adalah tipe Make A Match.
Kerangka berpikir penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 1. Kerangka Berpikir
Hasil dan aktivitas belajar siswa rendah
Pembelajaran dengan tipe Make A Match
Aktivitas belajar meningkat Hasil belajar
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Setting Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subyek penelitian ini terfokus pada siswa SD Negeri 2 Sawah Lama Kecamatan Tanjung Karang Timur Bandar Lampung Kelas IV dengan jumlah siswa 32 orang, terdiri dari 16 siswa perempuan dan 16 siswa laki-laki.
2. Lokasi Penelitian
Tindakan penelitian dilaksanakan di SD Negeri Sawah Lama Kecamatan Tanjung Karang Timur Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014.
3. Waktu Penelitian
Tindakan penelitian dilakukan pada Semester Ganjil, dari bulan Agustus s/d September 2013.
3.2 Prosedur Penelitian
mengembangkan keterampilan atau pendekatan baru pembelajaran dan untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung di ruang kelas. Prosedur penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Dst Gambar 2. Prosedur Pelaksanaan Tindakan Kelas (Arikunto, 2007:56)
Refleksi
Observasi
Perencanaan
Pelaksanaan
SIKLUS I
Perencanaan
Pelaksanaan
Observasi
Refleksi
18
Penjelasan alur diatas adalah:
1. Perencanaan, sebelum mengadakan penelitian peneliti menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan, termasuk di dalamnya instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran.
2. Pelaksanaan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati hasil atau dampak dari diterapkannya penggunaan media dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
3. Observasi, observasi dibagi dalam 2 siklus, dimana masing-masing siklus dikenai perlakuan yang sama (alur kegiatan yang sama) dan membahas satu sub pokok bahasan dan indikator yang diakhiri dengan tes unjuk kerja diakhir masing-masing siklus.
4. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat.
3.3 Sumber Data
1. Data kualitatif yang terdiri atas:
a) Data aktivitas siswa dari setiap siklus selama pembelajaran dengan menggunakan tipe pembelajaran Make A Match.
b) Data hasil observasi pengamatan guru mitra dalam mengamati tindakan peneliti pada saat proses pembelajaran berlangsung pada siklus I dan siklus II.
2. Data kuantitatif diperoleh dari hasil evaluasi belajar yang diberikan pada akhir siklus.
3.4 Teknik dan Alat Pengumpulan Data
1. Teknik Pengumpulan Data
Data dikumpulkan melalui observasi dan tes: a. Observasi
Observasi dilakukan observer untuk mengamati aktivitas siswa dan aktivitas guru selama proses pembelajaran. Data aktivitas siswa dan aktivitas guru diperoleh dari observasi selama pembelajaran berlangsung. Pengamatan dilakukan dengan cara mengamati aktivitas yang dilakukan siswa yang terdapat dalam lembar observasi.
Aspek yang diamati yaitu perilaku yang sesuai dengan kegiatan pembelajaran yaitu sebagai berikut:
1. Memperhatikan penjelasan guru
20
3. Kerjasama antar siswa selama pembelajaran berlangsung 4. Kecepatan dan ketepatan mengerjakan tugas
b. Tes
Tes yang diberikan adalah tes awal dan tes pada setiap akhir siklus. Tes awal dilakukan untuk mengetahui sejauh mana penguasaan siswa siswa terhadap materi awal yang akan disampaikan. Tes akhir dari tiap siklus dilakukan untuk menentukan poin peningkatan individu. Tes ini juga dimaksudkan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dari setiap siklus.
2. Alat Pengumpulan Data
Berdasarkan teknik pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas, bahwa pengumpulan datanya menggunakan:
a. Lembar Observasi
Lembar observasi diisi oleh observer dengan cara memberi nilai pada lembar observasi. Lembar observasi digunakan untuk memperoleh informasi secara rinci mengenai proses selama pembelajaran yang telah dilaksanakan. Lembar observasi digunakan untuk mengamati aktivitas siswa dan guru.
b. Soal Tes Tertulis
indikator penyelesaian masalah yang akan diukur, sehingga dapat melihat keberhasilan kegiatan.
3.5 Teknik Analisis Data
1. Data Kualitatif
Data ini di ambil pada proses pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi terhadap aktivitas siswa yang dimunculkan dari prilaku siswa yang diamati selama pembelajaran.
2. Data Kuantitatif
Data yang diperoleh dari hasil tes evaluasi belajar yang diberikan pada akhir siklus. Tes yang diberikan berupa tes tertulis.
22
Tabel 3.1. Lembar Data Aktivitas Belajar Siswa
No. Nama Siswa
Aspek yang
diamati Skor %
Aktivitas Kategori A B C ....
1. 2. 3. ...
Jumlah Skor Skor Maksimum
Nilai Rata-rata
Proses Analisis untuk data aktivitas siswa:
a. Skor yang diperoleh masing-masing siswa adalah skor dari setiap aspek aktivitas.
b. Presentase setiap siswa diperoleh dengan rumus: % aktivitas siswa =
x 100% c. Nilai aktivitas setiap siswa
d. Nilai rata-rata aktivitas siswa diperoleh dengan rumus: Nilai rata-rata aktivitas siswa =
∑
Tabel 3.2. Kategori Aktivitas Siswa
Rentang Persentase Kategori
85% - 100%
Data kuantitatif yang diperoleh dari hasil tes formatif merupakan gambaran mengenai tingkat pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Data ini berbentuk nilai-nilai hasil evaluasi tes tertulis.
Kriteria nilai yang diperoleh siswa dapat dilihat berdasarkan pedoman berikut:
24
3.6 Tahapan Penelitian Tindakan
Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.
a. Siklus I
1. Perencanaan
a. Menentukan standar kompetensi.
b. Menentukan kompetensi dasar dan indikator.
c. Menentukan tujuan pembelajaran dan metode pembelajaran. d. Merancang kegiatan belajar mengajar.
e. Sumber atau alat pelajaran. f. Penilaian.
g. Menyusun lembar observasi siswa
2. Pelaksanaan Tindakan
a. Menjelaskan materi pembelajaran operasi hitung bilangan. b. Membagi siswa dalam 2 kelompok, kelompok soal dan jawaban. c. Melaksanakan kegiatan pembelajaran menggunakan tahapan
tipe pembelajaran Make A Match. d. Mengerjakan soal menggunakan kartu.
3. Observasi
Pengamatan yang dilakukan observer dalam menggunakan media kartu yaitu dengan meminta bantuan pada teman sejawat pada saat pelaksanaan pembelajaran.
Observasi yang dilakukan terhadap ahtivitas dan hasil belajar siswa adalah:
a. Menemukan kesulitan dan kekurangan siswa pada aspek aktivitas yang diamati.
b. Mendata hasil belajar siswa yang sudah mencapai hasil 60 dan yang belum mencapai 60.
4. Refleksi
Berkaitan dengan hasil observasi tentang kegiatan dan hasil belajar siswa maka penelitian berkolaborasi dengan pengamat dan menetapkan:
a. Apa yang telah dicapai siswa pada pembelajaran matematika tentang operasi hitung bilangan menggunakan tipe pembelajaran
Make A Match.
b. Apa yang belum dicapai siswa pada pembelajaran matematika tentang operasi hitung bilangan menggunakan tipe pembelajaran
Make A Match.
26
d. Apa yang perlu diperbaiki dalam pembelajaran dalam siklus berikutnya.
b. Siklus II
1. Perencanaan
Pada tahap perencanaan akan dilakukan hal-hal sebagai berikut:: a. Menyiapkan silabus, rencana perbaikan pembelajaran dan
materi.
b. Menyiapkan instrument penelitian terdiri dari lembar observasi untuk untuk kegiatan guru dan siswa serta lembar hasil belajar siswa.
c. Menentukan materi.
2. Pelaksanaan tindakan
a. Menjelaskan materi pembelajaran operasi hitung bilangan. b. Membagi siswa dalam 2 kelompok, kelompok soal dan jawaban. c. Melaksanakan kegiatan pembelajaran menggunakan tahapan
tipe pembelajaran Make A Match. d. Mengerjakan soal menggunakan kartu.
a. Pasangan siswa bergantian ke depan untuk menjelaskan jawaban dari soal yang mereka miliki.
pembelajaran. Pada tahap ini akan diketahui aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I.
4. Refleksi
Berdasarkan siklus II aktivitas belajar siswa sudah mengalami peningkatan setiap aspek yang diamati, hasil belajar siswa pun mengalami peningkatan hingga mencapai 100%. Untuk itu penelitian ini di anggap berhasil dan tidak perlu dilanjutkan lagi.
3.7 Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah :
1. Terjadinya peningkatan aktivitas belajar siswa dari siklus I dan siklus II melalui pembelajaran Make A Match.
2. Terjadinya peningkatan hasil belajar siswa melalui pembelajaran
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa:
1. Penerapan model pembelajaran Make A Match pada pelajaran Matematika dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 2 Sawah Lama Bandar Lampung dengan nilai rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I adalah 65 dan siklus II sebesar 75.
2. Penerapan model pembelajaran Make A Match pada pelajaran Matematika dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas IV SD Negeri 2 Sawah Lama Bandar Lampung dengan nilai rata-rata aktivitas siswa pada siklus I sebesar 56,64 dan siklus II sebesar 72,26 kategori cukup aktif dan mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 15,62.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, maka penulis menyarankan: 1. Hendaknya guru mata pelajaran Matematika dapat menerapkan model
DAFTAR PUSTAKA
Brunner, 2006. Teori Belajar dari http://id.wikipedia.org/wiki. (13 Januari 2013, 20:46)
Darsono. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Universitas Terbuka. Jakarta. Daryanto, 2010. Media Pembelajaran Peranannya Sangat Penting dalam
Mencapai Tujuan Pembelajaran. PT. Gava Media. Yogyakarta. Dasim, Suparlan. 2008. PAKEM. PT. Ganesindo. Bandung.
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Fathurrohman dan Sutikno. 2008. Strategi Belajar Mengajar. PT. Refika Aditama.
Bandung.
Hamalik, Oemar. 2007. Kurikulum dan Pembelajaran. PT.Bumi Aksara. Jakarta. Hermawan, Zaman dan Riyana. 2007. Media Pembelajaran Sekolah Dasar. PT.
Upi Press. Jakarta.
Nunung. 2012. Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD. Universitas Lampung: Lampung. Rina. 2007. Pengertian Media dan Kegunaannya. PT. Gramedia. Jakarta. Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Perdana Media Group. Jakarta. Satrio. 2005. Kamus Ilmiah Populer. Jakarta.
Suyatno. 2009. Model Pembelajaran Make A Match.
http://blogspot.com/2009/10.Model-Pembelajaran-Make-A-Match/. Diakses pada tanggal 27 Agustur 2013.
Widyanti,M.Si,Dra. 2008. Tipe Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Kooperatif. Departemen Pendidikan Nasional Pusat Pengembangan dan Penataran Guru Matematika. Yogyakarta.
Lampiran
DAFTAR NAMA SISWA/I KELAS IV SDN 2 SAWAH LAMA
No Nama Siswa Kelas Keterangan
1. Adelia Nur Afifah IV (empat) Perempuan
2. Aisyah Rahmi IV (empat) Perempuan
3. Ahmad Dhani IV (empat) Laki-laki
4. Anggita Seka Putri IV (empat) Perempuan
5. Anisa Aulia IV (empat) Perempuan
6. Brilian Hibatullah IV (empat) Laki-laki
7. Citra Haryanti IV (empat) Perempuan
8. Darius L.Simamora IV (empat) Laki-laki
9. Davi Atallah Syam IV (empat) Laki-laki
10. Destiana Syafitri IV (empat) Perempuan
11. Dira Putri A. IV (empat) Perempuan
12. Fikar Pratama IV (empat) Laki-laki
13. Ikmal Nur Karim IV (empat) Laki-laki
14. Israq Prastio IV (empat) Laki-laki
15. Krisna Adi Kuncoro IV (empat) Laki-laki
16. Lazuardi Nur. R IV (empat) Laki-laki
17. M. Fadillah Ilham IV (empat) Laki-laki
18. M. Ilham Ridho IV (empat) Laki-laki
19. M. Ryan Ilham IV (empat) Laki-laki
20. Natasya Angelika IV (empat) Perempuan
21. Presilia Putri IV (empat) Perempuan
22. Ria Devani IV (empat) Perempuan
23. Sabrina Suci R. IV (empat) Perempuan
24. Bibit Sulistio IV (empat) Laki-laki
25. Titah Zusela IV (empat) Perempuan
26. Azkia Tri Dinanti IV (empat) Perempuan
27. Siti Robi’ah IV (empat) Perempuan
28 Sugeng Haryanto IV (empat) Laki-laki
29. Wahyu Nugroho IV (empat) Laki-laki
30. Agustin Rahmawati IV (empat) Perempuan
31. Steven IV (empat) Laki-laki
32. Destri Saputri IV (empat) Perempuan
Katerangan :
Lampiran Siklus I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SD Negeri 2 Sawah Lama Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : IV (Empat)/ 1 (Satu)
Pertemuan : 2 x Pertemuan
Alokasi Waktu : 4 x 35 menit
Standar Kompetensi :
Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah
Kompetensi Dasar :
Mengidentifikasi sifat-sifat operasi hitung bilangan
Indikator :
Melalui Make A Match :
1. Mengidentifikasi sifat operasi hitung pada bilangan 2. Menentukan sifat-sifat operasi hitung bilangan
3. Menentukan menyelesaikan operasi hitung bilangan menggunakan sifat komutatif, assosiatif, atau distributif
I. Tujuan Pembelajaran
Dengan diberi arahan oleh guru :
1. Siswa dapat mengidentifikasi sifat operasi hitung pada bilangan 2. Siswa dapat menentukan sifat-sifat operasi hitung bilangan
III. Metode Pembelajaran
Make A Match
IV. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan I
Kegiatan Awal (10 menit)
Memeriksa kehadiran peserta didik dan kerapihan kelas
Memberi penjelasan tentang manfaat materi terhadap pembelajaran selanjutnya
Untuk membangkitkan motivasi belajar, peserta didik diberi pertanyaan-pertanyaan tentang pecahan
Membagi siswa menjadi dua kelompok, kelompok soal dan kelompok jawaban.
Kegiatan Inti (50 menit) a. Eksplorasi
Penyajian pokok bahasan meliputi pokok-pokok bahasan secara garis besar
Menjelaskan kepada peserta didik maksud serta langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan tipe pembelajaran Make A Match
Peserta didik memperhatikan penjelasan materi secara singkat tentang sifat-sifat operasi hitung bilangan
b. Elaborasi
Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis
Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan peserta belajar
Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggan dan rasa percaya diri peserta didik
c. Konfirmasi
Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan dan isyarat kepada peserta didik
Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar
Guru berfungsi sebagai nara sumber dan fasilisator yang menjawab pertanyaan peserta didik yang mengalami kesulitan dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar
Memberi alasan agar peserta didik dapat mengecek hasil tugas
Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif
Kegiatan Akhir (10 menit)
Siswa dan guru menyimpulkan hasil prosentase
Siswa mencatat hasil kesimpulan
Siswa menjawab pertanyaan lisan untuk mengetahui daya ingat dan
Kegiatan Awal (10 menit)
Memeriksa kehadiran siswa dan kerapihan kelas
Kegiatan Inti (50 menit) a. Eksplorasi
Penyajian pokok bahasan meliputi pokok-pokok bahasan secara garis besar
Menjelaskan kepada peserta didik maksud serta langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan tipe Make A Match
Peserta didik memperhatikan penjelasan guru tentang operasi hitung bilangan
Masing-masing pasangan menjelaskan jawaban dari soal yang mereka terima, guru menjadi moderator dalam memfasilitasi diskusi kelas
Setelah proses pembelajaran selesai, peserta didik diberi tugas untuk mengerjakan soal-soal latihan pada akhir siklus
b. Elaborasi
Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tulisan
Memberikan kesempatan untuk berpikir menyelesaikan masalah dan bertindak tanpa rasa takut
Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar
Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja
Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik
c. Konfirmasi
Memberi umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan dan isyarat kepada peserta didik
Guru berfungsi sebagai narasumber dan fasilisator yang menjawab pertanyaan, peserta didik yang mengalami kesulitan dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar
Memberi acuan agar peserta didik dapat mengecek hasil tugas
Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif dalam kelompoknya
Kegiatan Akhir (10 menit)
Siswa dan guru menyimpulkan hasil presentase
Siswa mencatat hasil kesimpulan
Guru memberikan pujian pada siswa yang mendapatkan nilai memuaskan
Memberi refleksi mengenai materi yang telah disampaikan dengan memberikan pertanyaan lisan kepada peserta didik tentang penggunaan operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah sebagai tindak lanjut
Mengucapkan salam untuk menutup pelajaran
V. Sumber
1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Tahun 2007
2. Buku Paket Matematika Kelas IV SD/MI. Penerbit: Yudisthira.
VI. Penilaian Jenis
1. Tes Tertulis
Soal-soal evaluasi tertulis dalam bentuk isian dan essay 2. Kinerja/Perbuatan
Hj. Mardiani, S.Pd Maisyaroh
Lampiran
Tes Kemampuan Hasil Belajar Siklus I
Materi : Operasi Hitung Bilangan Waktu : 50 menit
Nama : ... Kelas : ... Petunjuk
1. Baca soal dengan teliti jika kurang jelas tanyakan kepada guru! 2. Tidak diperkenankan bekerjasama dan melihat buku catatan! 3. Periksa kembali jawaban sebelum diserahkan pada guru! Jawablah soal-soal di bawah ini dengan jawaban yang tepat!
A.Bentuk soal sifat komutatif
1. 218 524 3. 18 34
B. Bentuk soal assosiatif (pengelompokan)
5. (45 + 28) + 52 45 + (28 +52)
C.Bentuk soal distributif
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SD Negeri 2 Sawah Lama Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : IV (Empat)/ 1 (Satu) Pertemuan : 2 x pertemuan Alokasi Waktu : 4 x 35 menit
Standar Kompetensi
Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah
Kompetensi Dasar
Mengurutkan bilangan
Indikator
Melalui Make A Match : 1. Membaca bilangan ribuan 2. Menulis bilangan ribuan
3. Menentukan bentuk panjang suatu bilangan 4. Menentukan nilai tempat bilangan
I. Tujuan Pembelajaran
Dengan diberi arahan oleh guru :
1. Peserta didik dapat membaca bilangan ribuan 2. Peserta didik dapat menulis bilangan ribuan
4. Peserta didik mampu menentukan nilai tempat bilangan
II. Materi Ajar
Operasi hitung bilangan
III. Metode Pembelajaran
Make A Match
IV. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan I
Kegiatan Awal (10 menit)
Memeriksa kehadiran peserta didik dan kerapihan kelas
Memberi penjelasan tentang manfaat materi terhadap pembelajaran selanjutnya
Untuk membangkitkan motivasi belajar, peserta didik diberi pertanyaan-pertanyaan operasi hitung bilangan
Peserta didik dibagi menjadi 2 kelompok
Kegiatan Inti (50 menit) a. Eksplorasi
Penyajian pokok bahasan meliputi pokok-pokok bahasan secara garis besar
Menjelaskan kepada peserta didik maksud langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan tipe pembelajaran Make A Match
Peserta didik memperhatikan penjelasan materi secara singkat tentang operasi hitung bilangan
Guru menjadi moderator dalam memfasilitasi diskusi kelas
Guru memberi penguatan pada siswa yang mampu menjawab dengan benar
mereka
b. Elaborasi
Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis
Memberikan kesempatan untuk berpikir menyelesaikan masalah dan bertindak tanpa rasa takut
Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan peserta belajar
Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggan dan rasa percaya diri peserta didik
c. Konfirmasi
Memberi umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan dan isyarat kepada peserta didik
Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar
Guru berfungsi sebagai narasumber dan fasilisator yang menjawab pertanyaan, peserta didik yang mengalami kesulitan dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar
Memberi acuan agar peserta didik dapat mengecek hasil tugas
Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif dalam kelompoknya
Kegiatan Akhir (10 menit)
Siswa dan guru menyimpulkan hasil prosentase
Siswa mencatat hasil kesimpulan
Guru memberikan pujian pada siswa yang mendapatkan nilai sangat baik
Guru memberikan tindak lanjut dan mengucapkan salam untuk menutup pelajaran
Pertemuan II
Kegiatan Awal (10 menit)
Memeriksa kehadiran peserta didik dan kerapihan kelas
Sebagai apersepsi mengingat kembali tentang materi yang lalu yaitu tentang operasi hitung bilangan
Peserta didik dibagi menjadi 2 kelompok
Kegiatan Inti (50 menit) a. Eksplorasi
Penyajian pokok bahasan meliputi pokok-pokok bahasan secara garis besar
Menjelaskan kepada peserta didik maksud serta langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan tipe Make A Match
Peserta didik memperhatikan penjelasan materi secara singkat tentang operasi hitung bilangan
Setiap siswa dalam masing-masing kelompok mendapat satu buah kartu berisi soal atau jawaban
Siswa yang mendapatkan kartu berisi soal harus mencari pasangan kartu jawaban yang sesuai di dalam kelompoknya
Masing-masing kelompok diwakili oleh satu orang peserta didik yang akan menjelaskan jawaban kelompoknya, guru menjadi moderator dalam memfasilitasi diskusi kelas
memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tulisan
Memberikan kesempatan untuk berpikir menyelesaikan masalah dan bertindak tanpa rasa takut
Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar
Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja
Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik
c. Konfirmasi
Memberi umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan dan isyarat kepada peserta didik
Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar
Guru berfungsi sebagai narasumber dan fasilisator yang menjawab pertanyaan, peserta didik yang mengalami kesulitan dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar
Memberi acuan agar peserta didik dapat mengecek hasil tugas
Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif dalam kelompoknya
Kegiatan Akhir (10 menit)
Siswa dan guru menyimpulkan hasil prosentase
Siswa mencatat hasil kesimpulan
Guru memberikan pujian pada siswa yang mendapatkan nilai memuaskan
Memberi refleksi mengenai materi yang telah disampaikan dengan memberikan pertanyaan lisan kepada peserta didik tentang operasi hitung bilangan
V. Sumber
1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Tahun 2007
2. Buku Penunjang Matematika Kelas IV Karangan M. Khafid dan Suyati. Penerbit: Erlangga, Hal. 40-45
VI. Penilaian
Jenis
1. Tes Tertulis
Soal-soal evaluasi tertulis dalam bentuk isian dan essay 2. Kinerja/Perbuatan
Aktifitas peserta didik dalam tanya jawab dan penerapan tipe pembelajaran Make A Match
Mengetahui Bandar Lampung, Mei 2013
Kepala Sekolah Guru Kelas
Hj. Mardiani, S.Pd Maisyaroh
Tes Kemampuan Hasil Belajar Siklus II
Materi : Operasi Hitung Bilangan Waktu : 50 menit
Nama : ... Kelas : ...
Petunjuk
1. Baca soal dengan teliti jika kurang jelas tanyakan kepada guru! 2. Tidak diperkenankan bekerjasama dan melihat buku catatan! 3. Periksa kembali jawaban sebelum diserahkan pada guru!
Isilah titik-titik di bawah ini dengan benar! 1. 2146 dibaca ...
2. Bilangan tiga ribu dua puluh dua di tulis ...
3. Nilai tempat ratusan pada bilangan 5.775 ditempati oleh angka ... 4. 5.005 dibaca ...
5. Ditoko A sepatu jenis X harganya Rp. 245.000,- dan ditoko B harganya Rp. 235.000. Roy memilih membeli sepatu jenis X di toko B. Mengapa? 6. Tuti dan Rexi anak Pak Maman. Menjelang hari raya Pak Maman
memberikan uang kepada Tuti Rp. 185.000,- dan kepada Rexi Rp. 195.000. Tuti merasa kecewa. Mengapa?
Lampiran
Lembar Observasi Guru dalam Pembelajaran
(Siklus I)
Nama SD : SD Negeri 2 Sawah Lama
Nama Guru yang Observasi : Maisyaroh
Kelas / Semester : IV / 1 (satu)
Materi Pokok : Matematika
Sub Pokok Bahasan : Mengidentifikasi Sifat-sifat operasi
hitung bilangan
No. Aspek yang diamati
Skor Nilai
1. Persiapan sarana pembelajaran
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran
3. Menggali pengetahuan awal siswa
4. Menghubungkan dengan pelajaran
yang lalu
5. Motivasi minat belajar
82
1. Menguasai materi pelajaran.
2. Kesesuaian materi dengan indikator.
3. Berperan sebagai fasilitator.
4. Mengajukan pertanyaan kepada siswa
di kelas.
5. Memberi waktu tunggu kepada siswa
untuk menjawab.
6. Memberi kesempatan siswa untuk
bertanya
7. Memberi kesempatan pada siswa
untuk menjawab pertanyaan dengan
berdiskusi tenang.
8. Menggunakan media, alat dan bahan
3. Penutup
1. Membimbing siswa dalam membuat
kesimpulan
2. Memberi tugas kepada siswa
3. Tindak lanjut
Bandar Lampung, ... 2013
Observer Mahasiswa
Hj. SUKINAH, S.Pd M A I S Y A R O H
NIP. 196512041985032002 NPM. 1013069070
Mengetahui,
Kepala SDN 2 Sawah Lama
Hj. MARDIANI, S.Pd
Lampiran
Lembar Observasi Guru dalam Pembelajaran
(Siklus II)
Nama SD : SD Negeri 2 Sawah Lama
Nama Guru yang Observasi : Maisyaroh
Kelas / Semester : IV / 1 (satu)
Materi Pokok : Matematika
Sub Pokok Bahasan : Mengurutkan Bilangan
No. Aspek yang diamati
Skor Nilai
1. Persiapan sarana pembelajaran
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran
3. Menggali pengetahuan awal siswa
4. Menghubungkan dengan pelajaran
yang lalu
5. Motivasi minat belajar
86
1. Menguasai materi pelajaran.
2. Kesesuaian materi dengan indikator.
3. Berperan sebagai fasilitator.
4. Mengajukan pertanyaan kepada siswa
di kelas.
5. Memberi waktu tunggu kepada siswa
untuk menjawab.
6. Memberi kesempatan siswa untuk
bertanya
7. Memberi kesempatan pada siswa
untuk menjawab pertanyaan dengan
berdiskusi tenang.
8. Menggunakan media, alat dan bahan
9. Kejelasan dalam menyampaikan
kesimpulan
2. Memberi tugas kepada siswa
3. Tindak lanjut
Bandar Lampung, ... 2013
Observer Mahasiswa
Hj. SUKINAH, S.Pd M A I S Y A R O H
NIP. 196512041985032002 NPM. 1013069070
Mengetahui,
Kepala SDN 2 Sawah Lama
Hj. MARDIANI, S.Pd
Lampiran
Data Perhitungan Aktivitas Siswa Siklus I
(Pertemuan ke-1)
No Nama Siswa
Aspek yang
B.Berdiskusi/bertanya antara siswa dan guru selama proses pembelajaran. C.Kerjasama antar siswa selama pembelajaran berlangsung.
D.Kecepatan dan ketepatan mengerjakan tugas. Kriteria penilaian :
Skor 1 sangat kurang
Skor 2 kurang
Skor 3 cukup
Skor 4 baik
Skor 5 sangat baik
Nilai =
x 100
Kategori Aktivitas Siswa
No. Rentang Persentase Kategori
1. 85% - 100% Sangat Aktif
2. 70% - 84% Aktif
3. 55% - 69% Cukup Aktif
4. 40% - 54% Kurang Aktif
5. 0% - 39% Sangat Kurang Aktif
Bandar Lampung, ... 2013
Observer Mahasiswa
Hj. SUKINAH, S.Pd M A I S Y A R O H
NIP. 196512041985032002 NPM. 1013069070
Mengetahui,
Kepala SDN 2 Sawah Lama
Lampiran
Data Perhitungan Aktivitas Siswa Siklus I
(Pertemuan ke-2)
No Nama Siswa
Aspek yang
B.Berdiskusi/bertanya antara siswa dan guru selama proses pembelajaran. C.Kerjasama antar siswa selama pembelajaran berlangsung.
D.Kecepatan dan ketepatan mengerjakan tugas. Kriteria penilaian :
Skor 1 sangat kurang
Skor 2 kurang
Skor 3 cukup
Skor 4 baik
Skor 5 sangat baik
Nilai =
x 100
Kategori Aktivitas Siswa
No. Rentang Persentase Kategori
1. 85% - 100% Sangat Aktif
2. 70% - 84% Aktif
3. 55% - 69% Cukup Aktif
4. 40% - 54% Kurang Aktif
5. 0% - 39% Sangat Kurang Aktif
Bandar Lampung, ... 2013
Observer Mahasiswa
Hj. SUKINAH, S.Pd M A I S Y A R O H
NIP. 196512041985032002 NPM. 1013069070
Mengetahui,
Kepala SDN 2 Sawah Lama
Lampiran
Data Perhitungan Aktivitas Siswa Siklus II
(Pertemuan ke-1)
No Nama Siswa
Aspek yang
B.Berdiskusi/bertanya antara siswa dan guru selama proses pembelajaran. C.Kerjasama antar siswa selama pembelajaran berlangsung.
D.Kecepatan dan ketepatan mengerjakan tugas. Kriteria penilaian :
Skor 1 sangat kurang
Skor 2 kurang
Skor 3 cukup
Skor 4 baik
Skor 5 sangat baik
Nilai =
x 100
Kategori Aktivitas Siswa
No. Rentang Persentase Kategori
1. 85% - 100% Sangat Aktif
2. 70% - 84% Aktif
3. 55% - 69% Cukup Aktif
4. 40% - 54% Kurang Aktif
5. 0% - 39% Sangat Kurang Aktif
Bandar Lampung, ... 2013
Observer Mahasiswa
Hj. SUKINAH, S.Pd M A I S Y A R O H
NIP. 196512041985032002 NPM. 1013069070
Mengetahui,
Kepala SDN 2 Sawah Lama
Lampiran
Data Perhitungan Aktivitas Siswa Siklus II
(Pertemuan ke-2)
No Nama Siswa
Aspek yang
B.Berdiskusi/bertanya antara siswa dan guru selama proses pembelajaran. C.Kerjasama antar siswa selama pembelajaran berlangsung.
D.Kecepatan dan ketepatan mengerjakan tugas. Kriteria penilaian :
Skor 1 sangat kurang
Skor 2 kurang
Skor 3 cukup
Skor 4 baik
Skor 5 sangat baik
Nilai =
x 100
Kategori Aktivitas Siswa
No. Rentang Persentase Kategori
1. 85% - 100% Sangat Aktif
2. 70% - 84% Aktif
3. 55% - 69% Cukup Aktif
4. 40% - 54% Kurang Aktif
5. 0% - 39% Sangat Kurang Aktif
Bandar Lampung, ... 2013
Observer Mahasiswa
Hj. SUKINAH, S.Pd M A I S Y A R O H
NIP. 196512041985032002 NPM. 1013069070
Mengetahui,
Kepala SDN 2 Sawah Lama
Lampiran
Hasil Belajar Siswa dalam Tes Formatif pada Siklus I
1. Kategori Standar Nilai Ketuntasan
70 – 100 = Tuntas
60 = Tuntas (KKM)
10-50 = Tidak Tuntas
2. Kategori Nilai Hasil Tes Formatif
81 – 100 = Sangat Baik
61 – 80 = Baik
51 – 60 = Cukup Baik
Lampiran
Hasil Belajar Siswa dalam Tes Formatif pada Siklus II
3. Kategori Standar Nilai Ketuntasan
70 – 100 = Tuntas
60 = Tuntas (KKM)
10-50 = Tidak Tuntas
4. Kategori Nilai Hasil Tes Formatif
81 – 100 = Sangat Baik
61 – 80 = Baik
51 – 60 = Cukup Baik