• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH FAKTOR ENTRISTIK PADA MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP MINAT MENJADI ENTREPENEUR (Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi di PerguruanTinggi di Bandar Lampung)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH FAKTOR ENTRISTIK PADA MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP MINAT MENJADI ENTREPENEUR (Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi di PerguruanTinggi di Bandar Lampung)"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

THE EFFECT OF ENTRISTIC FACTORS ON ACCOUNTING STUDENTS FOR INTEREST TO BECOME ENTREPRENEURS

(Case Study On Accounting Students at Universities inBandar Lampung) By

ALIF ILHAM AKBAR FATRIANSYAH

This research attempt to analyze whether environmental factors of family, community, opportunity, education or knowledge affect the interest of accounting students become entrepreneurs. Data obtained from accounting students at Lampung University, University of Bandar Lampung, IBI Darmajaya, and University of Malahayati.

The results of this research revealed that according to F test, the environmental factors of family, community, opportunity, education or knowledge has a significant affect the interest of accounting students become entrepreneurs.Based on the results of significance test individual parameter is concluded that interest of accounting students to be an entrepreneurs can be influenced by society and opportunities. Whereas environmental factors of family and education or knowledge does not affect the interest of accounting students become entrepreneurs.

(2)

ABSTRAK

PENGARUH FAKTOR ENTRISTIK PADA MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP MINAT MENJADIENTREPENEUR

(Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi di PerguruanTinggi di Bandar Lampung)

Oleh

ALIF ILHAM AKBAR FATRIANSYAH

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis apakah faktor lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, peluang, pendidikan atau pengetahuan berpengaruh terhadap minatmahasiswa akuntansi menjadientrepreneur. Data diperoleh dari mahasiswa akuntansiUniversitas Lampung, Universitas Bandar Lampung, IBI Darmajaya, dan Universitas Malahayati.

Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa secara uji F, Faktor limgkungan keluarga, lingkungan masyarakat, peluang, pendidikan atau pengetahuan secara bersama-sama berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi menjadi entrepreneur. Berdasarkan hasil uji signifikasi parameter individual dapat disimpulkan minat mahasiswa akuntansi menjadientrepeneurdapat dipengaruhi oleh lingkungan masyarakat dan peluang, sedangkan faktor lingkungan keluarga dan pendidikan atau pengetahuan tidak berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi menjadientrepeneur.

(3)

PENGARUH FAKTOR ENTRISTIK PADA MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP MINAT MENJADI ENTREPENEUR

(Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi Perguruan Tinggi di Bandar Lampung)

Oleh

Alif Ilham Akbar Fatriansyah

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar SARJANA EKONOMI

Pada

Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG

(4)

PENGARUH FAKTOR ENTRISTIK PADA MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP MINAT MENJADI ENTREPENEUR

(Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi Perguruan Tinggi di Bandar Lampung)

(Skripsi)

Oleh

Alif Ilham Akbar Fatriansyah

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG

(5)

DAFTAR GAMBAR

(6)

DAFTAR ISI

Halaman DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan dan Batasan Masalah... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Manfaat Penelitian ... 8

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Minat... 9

2.1.2 Teori Wirausaha ... 11

2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Entrepenuer ... 18

2.1.3.1 Landasan Teori Faktor Intristik ... 19

2.1.3.2 Landasan Teori Faktor Entristik ... 20

2.1.4 Pengukuran Minat Berwirausaha ... 22

2.2 Penelitian Terdahulu ... 23

2.3 Model Penelitian ... 25

(7)

2.4.1 Pengaruh Lingkungan Keluarga Terhadap Minat Mahasiswa

Akuntansi MenjadiEnterpreneur...26

2.4.2 Pengaruh Lingkungan Masyarakat Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi MenjadiEnterpreneur... 27

2.4.3 Pengaruh Peluang Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Menjadi Enterpreneur... 27

2.4.4 Pengaruh Pendidikan atau Pengetahuan Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi MenjadiEnterpreneur... 28

III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian... 30

3.2 Jenis dan Sumber Data... 31

3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 31

3.4 Operasional Variabel Penelitian ... 32

3.4.1 Variabel Dependen ... 32

3.4.2 Variabel Independen... 32

3.5 Metode Analisis Data... 33

3.5.1 Analisis Statistik Deskriptif ... 33

3.5.2 Uji Asumsi Klasik ... 34

3.5.2.1 Uji Normalitas ... 34

3.5.2.2 Uji Multikoleniaritas ...34

3.5.2.3 Uji Heteroskedastisitas ... 35

3.5.2.4 Uji Autokorelasi ... 35

(8)

3.5.3.1 Uji Validitas ... 36

3.5.3.2 Uji Reliabilitas ... 36

3.6 Pengujian Hipotesis ... 37

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data ... 39

4.2 Statistik Deskriptif ... 40

4.3 Pengujian Asumsi Klasik... 42

4.3.1 Uji Normalitas ... 42

4.3.2 Uji Multikolinearitas ... 43

4.3.3 Uji Autokorelasi ...43

4.3.4 Uji Heteroskedastisitas ... 44

4.4 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Data ... 46

4.4.1 Uji Validitas ... 46

4.4.2 Uji Realibilitas... 46

4.5 Hasil Pengujian Hipotesis ... 47

4.5.1 Menguji Koefisien Determinan ...47

4.5.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ... 48

4.5.3 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)... 49

4.6 Pembahasan ...50

4.6.1 Pengaruh Lingkungan Keluarga Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi MenjadiEntrepeneur...51

(9)

4.6.3 Peluang Berpengaruh Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi

Menjadi Entrepeneur ... 53 4.6.4 Pendidikan atau Pengetahuan Berpengaruh Terhadap Minat

Mahasiswa Akuntansi Menjadi Entrepeneur ... 53

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 55 5.2 Keterbatasan ... 56 5.3 Saran ... 57

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 : Kuisoner

LAMPIRAN 2 : Administrasi Penelitian

LAMPIRAN 3 : Tabulasi Jawaban Responden dan distribusi Jawaban Responden

LAMPIRAN 4 : Hasil Uji Kualitas Data

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan Tertinggi yang

Ditamatkan ... 1

Tabel 1.2 Data Pengangguran Menurut Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan Beserta Pekerjaan Setelah Menyelesaikan Studi Pendidikan Tahun 2012 ... 2

Tabel 1.3 Data Pengangguran Menurut Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan Beserta Pekerjaan Setelah Menyelesaikan Studi Pendidikan Tahun 2013 ... 2

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 24

Tabel 4.1 Hasil Analisis Penyebaran dan Pengembalian Kuisioner ... 39

Tabel 4.2 Data distribusi Sampel Penelitian ... 40

Tabel 4.3 Demografi Responden ... 40

Tabel 4.4 Hasil Pengujian Statistik Deskriptif... 41

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas ... 42

Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolinieritas ... 43

Tabel 4.7 Hasil Uji Autokorelasi ... 44

Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas ... 46

Tabel 4.9 Hasil Uji Realibilitas ... 47

Tabel 4.10 Hasil Uji Koefisien Determinasi ... 48

Tabel 4.11 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ... 49

Tabel 4.12 Hasil Uji Statistik t ... 50

(12)
(13)
(14)

MOTO

Orang yang sukses adalah orang yang bermanfaat bagi orang banyak (Alif Ilham Akbar Fatriansyah)

Jika kamu mau berhasil di dunia dengar dan laksanakan apa kata kedua Orang Tua (Alif Ilham Akbar Fatriansyah)

Jadikanlah Orang Tuamu sebagai panutan yang utama (Alif Ilham Akbar Fatriansyah)

Harga kebaikan seseorang di ukur dari apa yang diperbuatnya (Ali bin Abu Thalib)

Seseorang yang oprimis akan melihat adanya kesempatan dalam setiap malapetaka, sedangkan orang pesimis melihat malapetaka dalam setiap kesempatan (Nabi Muhammad SAW)"

(15)

PERSEMBAHAN

Rasa Syukur terhadap Allah SWT yang Maha Segala-Nya, Karya ini kupersembahkan kepada:

Ibu dan Bapak, yang selalu memberikan cinta dan kasih sayang, dukungan, doa, serta pelajaran dan didikannya kepada penulis.

Hanif Ilham Ramadhan Fatriansyah dan Adinda Karina Rayhandya Murtriandarin yang selalu memberikan semangat, doa dan motivasi untukku.

Kedua Keluargaku yang di Yogjakarta dan Pringsewu .

Seluruh keluarga besar yang telah memberikan motivasi dan doa. Sahabat-sahabat dan Almamater tercinta jurusan

(16)

RIWAYAT HIDUP

Alif Ilham Akbar Fatriansyah dilahirkan di Pringsewu, pada tanggal 24 Agustus 1993, sebagai anak pertama dari 3 bersaudara, dari pasangan Bapak Ir. Fauzan Murdapa, M.T., dan Ibu Dra. Tri Winarsih, S.pd.,M.pd.

(17)

Mahasiswa Akuntansi (HIMAKTA) UNILA dan pada tahun 2011 penulis juga aktif di organisasi Tangan Di Atas Kampus Wilayah Lampung (TDAK Lampung).

(18)

SANWACANA

Assalammu’alaikum wr.wb

Alhamdulillah, segala puji syukur penulis ucapkan kepada ALLAH SWT atas segala rahmat-NYA dan karunia-NYA. Shalawat serta salam saya ucapkan kepada Nabi Muhammad SAW yang senantiasa memberikan hidayah yang membawakan umat dari zaman jahiliyah ke zaman terang benderang. Alhamdulillah atas kehendak-NYA penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengaruh Faktor Entristrik

terhadap mahasiswa akuntansi untuk menjadientrepreneur, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ekonomi pada Program studi S1 Akutansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

(19)

1. Ibuku tercinta Dra. Tri Winarsih.,S.pd.,M.pd., yang tidak pernah berhenti memberikan motivasi,doa, dukungan untuk segera menyelesaikan studi di Universitas Lampung.

2. Bapakku tercinta Ir. Fauzan Murdapa.,S.T.,M.T., yang selalu menjadi panutan, teladan, contoh dalam sikap dan mental untuk dapat menyelesaikan program studi di Universitas Lampung.

3. Adikku Hanif Ilham Ramadhan Fatriansyah dan Adinda Karina Rayhanadya Murtriandarin yang selalu menjadi inspirasi untuk bisa jadi contoh bagi mereka 4. Keluarga besar Kumpul Haryanto dan Keluarga besar Digdo Sumantri.

5. Bapak Prof. H. Dr. Sugeng.P.Haryanto 6. Ibu Sri Wahyuningsih Eko beserta keluarga

7. Bapak Prof. Dr. H. Satria Bangsawan, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

8. Ibu Dr. Fajar Gustiawaty Dewi, S.E., M.Si., Akt. selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

9. Ibu Yuztitya Asmaranti, S.E., M.Si., Akt. selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

10. Bapak Drs. A. Zubaidi Indra, M.M., CA., CPA. selaku pembimbing utama dan juga pembimbing akademik penulis yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 11. Bapak Komaruddin, S.E., M.Si., C.A., C.P.A selaku pembimbing kedua dan

(20)

12. Bapak Kiagus Andi, S.E., M.Si., Akt selaku penguji yang telah bersedia untuk meluangkan waktu untuk meberikan kritik, saran, dan masukkannya selama menguji skripsi ini.

13. Andueriganta Fadhlihi sebagaibest partner, tempat bertukar pikiran dan tempat berkeluh kesah. Terima kasih atas saran, motivasi dan dukungannya.

14. Kevin Raydondo,Moushafi Bellavito, Baharudin Ludfi Syuhada, Firman Adha ,dan Agung Prasastie terima kasih atas kebersamaan yang telah terjalin selama perkuliahan ini. Semoga persahabatan ini akan terus terjalin hingga akhir hayat. 15. Edo, Galeh dan Fery (alm) terima kasih atas kebersamaan yang telah terjalin dari

kecil untuk selalu memberikan semangat setiap harinya. Semoga kita selalu dipertemukan selalu.

16. Yoga Febrianto dan Ayu terima kasih atas pertemanan sejak SMP yang selalu bisa menjadikan partner terbaik dalam segala hal yang bermanfaat.

17. Teman-teman almamaterku Yuni Fidasari, Rindy Dwi Ladista, Viona, Fatma, Vetty, Shanti, Dara Ayu Mentari, Vianna, Esther ‘etenk’, Grace, Nabila, Umai,

Resty, Aliya, Cinta, Lisna, Mutia, Arum, Deni, Gustia, Siti, Putri Sulistyo, Okti,

Dinda, Fitri ‘mpit’, Sinta, Laena, Trisa, Yezi, Pina, Sulis, Aulia, dion, Feni, Rara, Sam, Santi, Lian, Ayu, Dyah resti, Lely, Mariska, Resti, Rika, Riris, Yulia, dan tidak bisa disebutkan satu persatu

18. Teman-teman makelFajar ‘jarwo’, Daniel ‘ucok’, Restu ‘enyeng’, Tito,

Rachmad, Juna, Arridza, Ridho, Boga, Yoga, Yogi, Kurniawan ‘wawan’, Imam,

(21)

19. Yeni dan Ayang yang sudah saya anggap seperti adik terima kasih atas doa, semangat dan kesabarannya selama ini.

20. Teman satu bimbingan yang sudah memberikan semangat dan berjuang bersama-sama selama bimbingan.

21. Tya dan Debby atas keakraban, semangat, nasihat, dukungan dan doa yang telah kalian berikan sejak SMA.

22. Teman-Teman TDAK Bandar Lampung yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu terima kasih atas inspirasinya.

23. Seluruh staff karyawan Pak Sobari, Mpo Nurul Aini, Mas Yana, Mas Leman, Mas Yogi, Mba Sri, dan Mba Leny di Jurusan Akuntansi dan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

24. Semua pihak yang telah membantu demi terselesaikannya skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Penulis berdoa semoga segala bantuan yang diberikan mendapat balasan dari Allah SWT. Amin. Demikianlah, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat dan pengetahuan baru kepada setiap orang yang membacanya.

Bandar Lampung, Oktober 2015 Penulis,

(22)
(23)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini masyarakat kesulitan dalam menemukan lapangan pekerjaan. Banyak sarjana yang hanya menjadi pengangguran, akibatnya pendidikan yang dulunya begitu dibanggakan justru terlihat percuma. Banyaknya orang dengan gelar sarjana dan keinginan untuk dapat memenuhi kebutuhan sehari-harinya menjadi faktor yang memicu orang-orang untuk mencari pekerjaan. Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) per angka pengangguran berada pada kisaran 10,8%–11% dari tenaga kerja yang masuk kategori sebagai pengangguran terbuka pada tahun 2012 dan 2013. Berikut tabel pengangguran terbuka menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan 2012-2013 :

Tabel 1.1

Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan

No. Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan

2012 2013

Februari Agustus Februari Agustus

1 Tidak/belum pernah sekolah 126 972 85 374 112 435 81 432

(24)

2

Badan Pusat Statistika menyajikan data pengangguran menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan beserta pekerjaan setelah menyelesaikan studi pendidikannya :

Tabel 1.2

Data Pengangguran Menurut Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan Beserta Pekerjaan Setelah Menyelesaikan Studi Pendidikan Tahun 2012

Jenis Pekerjaan

2012

Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Tidak

Pernah Tidak/Belum Sekolah SMP SMA Sederajat

Diploma

I/II/ Universitas Jumlah Sekolah Tamat SD Dasar Umum Kejuruan III/Akademi

1 3987598 9302461 15436968 6090032 2753128 980458 134852 196637 38882134 2 56350 262761 524986 276479 252106 134192 35170 58975 1601019 3 356980 1532544 4014382 3642375 2869876 2269635 237201 444249 15367242

4 - 5765 25883 36832 70954 66670 15600 27223 248927

5 95014 865721 2540715 1665910 791402 573724 61799 197377 6791662 6 555383 2576252 5917735 4919592 5131385 2658912 548333 848206 23155798 7 63557 502291 1366371 1154524 1001337 558151 142042 209987 4998260 8 7030 60682 164266 252185 750328 429078 261169 737478 2662216 9 236988 999709 2419812 2184982 3627721 1833048 1537497 4261139 17100896

10 - - -

-Jumlah/Total 5358900 16108186 32411118 20222911 17248237 9503868 2973663 6981271 110808154

Tabel 1.3

Data Pengangguran Menurut Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan Beserta Pekerjaan Setelah Menyelesaikan Studi Pendidikan Tahun 2013

Jenis Pekerjaan

2013

Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Tidak

Pernah Tidak/Belum Sekolah SMP SMA Sederajat

Diploma

I/II/ Universitas Jumlah Sekolah Tamat SD Dasar Umum Kejuruan III/Akademi

1 3803015 8638085 15188583 6185796 2985058 938589 129487 199641 38068254

2 38197 209301 455424 257769 244492 142316 22172 51096 1420767

3 319446 1374128 3637708 3530753 2929445 2353285 246500 492552 14883817

4 506 4697 22880 24764 63237 77455 13444 43962 250945

5 104808 780780 2269448 1523111 772455 549974 70300 205847 6276723

6 566042 2467397 5930916 5049284 5271850 3016571 545859 889317 23737236

7 60567 505344 1308990 1170991 1039601 572496 141686 241174 5040849

8 5198 69117 166062 281301 783874 491813 252880 862173 2912418

9 298198 1075991 2720108 2433518 3747509 1849852 1502192 4585664 18213032

0 - - -

(25)

3

Klasifikasi Lapangan Pekerjaan Tahun 2012-2013 1. Pertanian, Kehutanan, Perburuan, dan Perikanan 2. Pertambangan dan Penggalian/Mining and Quarrying 3. Industri Pengolahan/Manufacturing Industry

4. Listrik, Gas, dan Air/Electricity, Gas, and Water 5. Bangunan/Construction

6. Perdagangan Besar, Eceran, Rumah Makan, dan Hotel/Wholesale Trade, Retail Trade, Restaurants, and Hotels

7. Angkutan, Pergudangan, dan Komunikasi/Transportation, Warehousing, and Communication

8. Keuangan, Asuransi, Usaha Persewaan Bangunan, Tanah, dan Jasa Perusahaan/Financing, Insurance, Real Estate, and Business Services 9. Jasa Kemasyarakatan, Sosial, dan Perorangan/Community, Sosial,

and Personal Services

Berikut jumlah mahasiswa dan data pekerjaan setelah lulus jurusan akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Lampung angkatan 2009 dan 2010 :

(26)

4

2009 5 25 1 - - - - 59

2010 15 36 - 1 12 2 2 27

(Data diolah secara manual,2015)

Keterangan : *Pegawai Negeri : Pegawai BUMN

*Pegawai Swasta : Staff Acounting, Staff Audit,

Management Trainee, Agen property, Junior Kredit, Relantionship management.

Data di atas menunjukan bahwa masih banyak peluang yang dapat kita lakukan dengan menjadi entrepeneur untuk mengurangi pengangguran. Sedikitnya minat mahasiswa untuk menjadi entrepeneur karena menurut Indriyanti (2008) (dalam penelitian Wibowo, 2011) menyatakan bahwa orientasi pendidikan atau

kurikulum pendidikan ekonomi dan bisnis bagi mahasiswa di Indonesia tidak diarahkan untuk membentuk wirausaha. Akan tetapi cenderung untuk

mempersiapkan dan membekali mahasiswa untuk bekerja di perusahaan.

Jumlah tiap tahun lulusan perguruan tinggi di Indonesia semakin meningkat tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia mengakibatkan pengangguran yang terjadi. Seharusnya para lulusan perguruan tinggi membuka lapangan pekerjaan dengan menjadi seorang entrepeneur.

(27)

5

lain. Karena persaingan kedepan semakin tinggi sudah seharusnya mahasiswa berani dalam menjawab setiap tantangan dan selalu berinovasi dalam karyanya.

Lulusan perguruan tinggi tidak seharusnya menjadi pengangguran terbuka karena memiliki kemampuan untuk mengembangkan keahlian sesuai bidangnya.

Banyaknya peluang yang ada disekitar kita seharusnya tidak menjadikan kendala untuk berkembang. Banyak contoh yang bisa kita teladani masih menjadi

mahasiswa aktif sudah menjadi entrepeneur sukses dan inspirasi. Kunci memulai menjadi entrepeneur yaitu : niat, kemauan, dan action.

Mahasiswa yang mempunyai skill kebanyakan berasal dari D3 karena mendapatkan Praktek Kerja Lapangan (PKL) sedangkan S1 jarang terdapat praktek diluar jam kuliah. Studi yang dilakukan Lead Education (2005) mengindikasikansoft skilllebih menentukan keberhasilan lulusan perguruan tinggi untuk memperoleh pekerjaan dan bekerja secara produktif, maupun berkarir lebih cepat dibandingkan koleganya. Disisi lain kurikulum perguruan tinggi di Indonesia mengajarkanhard skilllebih dari 95% sedangkansoft skillhanya diajarkan sebagai ekstakulikuler sehingga sisi kognitif peserta didik yang lebih diutamakan dari pada sisi afektif dan psikomotoriknya (Lead Education, 2005).

Entrepeneur merupakan salah satu pendukung kemajuan bangsa dan negara, karena menjadikan kita mempunyai kebebasan berkarya dan mandiri. Salah satu faktor pendorong pertumbuhan entrepeneur negara terletak pada peranan

(28)

6

yang harus di tempuh setiap mahasiswa aktif di Universitas Lampung untuk menambah wawasan sebagai calon entrepeneur. Yati Suhartini (2011) melakukan penelitian tentang “Analisis faktor–faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa

dalam berwiraswasta“menjelaskan bahwa minat tidak dibawa sejak lahir akan tetapi tumbuh dan berkembang sesuai faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa ada 2 (dua) yaitu faktorIntristikdan faktorEntrinsik. Faktor Intristik adalah faktor yang timbul karena adanya

rangsangan dari dalam diri sendiri. Sedangkan, Faktor Entrinsik adalah faktor yang mempengaruhi individu karena pengaruh rangsangan dari luar. Berdasarkan penjelasan diatas peneliti ingin mengembangkan penelitian dari Faktor Entrinsik mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi di perguruan tinggi yang terletak di Bandar Lampung. Berdasarkan uraian diatas peneliti memberikan judul tentang“Pengaruh Faktor Entristik Pada Mahasiswa Akuntansi

Terhadap Minat MenjadiEntrepeneur.”

1.2 Perumusan dan Batasan Masalah

1.2.1 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas penulis

mengidentifikasikan masalah penelitian ”Pengaruh faktor entrinsik pada mahasiswa akuntansi terhadap minat menjadientrepeneur” dalam pernyataan

sebagai berikut :

(29)

7

2. Apakah faktor lingkungan masyarakat berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi menjadientrepeneur?

3. Apakah faktor peluang berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi menjadientrepeneur?

4. Apakah faktor pendidikan atau pengetahuan berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi menjadientrepeneur?

1.2.2 Batasan Masalah

Penelitian ini memiliki batasan-batasan sebagai berikut :

1. Analisis dilakukan terhadap mahasiswa akuntansi yang masih aktif kuliah di perguruan tinggi di Bandar Lampung.

2. Analisis dilakukan terhadap mahasiswa akuntansi yang sedang mengikuti kuliah di perguruan tinggi di Bandar Lampung yaitu : Universitas

Lampung, Universitas Bandar Lampung, IBI Darmajaya, dan Universitas Malahayati.

3. Penelitian dilakukan terhadap mahasiswa akuntansi yang sudah mengambil matakuliah kewirausahaan dan sudah minimal semester 4.

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

(30)

8

2. Untuk mengetahui faktor mana yang mempunyai pengaruh lebih besar terhadap minat mahasiswa akuntansi menjadi entrepeneur.

3. Untuk mengetahui apakah menjadi entrepeneur salah satu pekerjaan yang akan mereka lakukan setelah lulus dari perguruan tinggi.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Dapat memberikan pemahaman mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi minat entrepeneur.

2. Dapat memberikan gambaran atau penjelasan mengenai entrepeneur. 3. Dapat menumbuhkan semangat memulai berbisnis sejak mahasiswa. 4. Dapat menjadikan entrepeneur sebagai pekerjaan setelah mereka lulus dari

(31)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Teori Minat

Minat merupakan suatu persoalan yang obyeknya berwujud serta dapat

menimbulkan dampak yang positif dan tidak jarang pula menimbulkan dampak yang negatif. Jadi, minat dapat dikatakan sangat erat hubungannya dengan kepribadian seseorang. Hal ini senada dengan pendapat Slameto (2003) mengatakan bahwa suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal dari pada hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktifitas. Siswa memiliki minat terhadap suatu subyek tertentu akan cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subyek tertentu.

(32)

10

Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa minat merupakan suatu

perhatian khusus terhadap suatu hal tertentu yang tercipta dengan penuh kemauan. Minat dapat dikatakan sebagai dorongan kuat bagi seseorang untuk melakukan segala sesuatu dalam mewujudkan pencapaian tujuan dan cita-cita yang menjadi keinginannya.

Minat merupakan kesadaran seseorang yang dapat menimbulkan adanya

keinginan. Keinginan yang timbul dalam diri individu tersebut dinyatakan dengan suka atau tidak suka, senang atau tidak senang terhadap sesuatu atau keinginan yang akan memuaskan kebutuhan. Mahasiswa yang memiliki minat pada suatu bidang akan memusatkan perhatiannya lebih banyak dari pada mahasiswa lain yang tidak memiliki minat pada bidang tersebut.

Sesuai dengan pendapat dari Slameto (2003) Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian. Minat terhadap sesuatu merupakan hasil belajar dan menyokong belajar selanjutnya. Hal ini menggambarkan bahwa minat dapat ditumbuhkan dan dikembangkan. Minat tidak akan muncul dengan sendirinya secara tiba-tiba dari dalam diri individu. Minat dapat timbul pada diri seseorang melalui proses. Dengan adanya perhatian dan interaksi dengan lingkungan, maka minat tersebut dapat berkembang. Munculnya minat ini biasanya ditandai dengan adanya dorongan, perhatian, rasa senang, kemampuan, dan kecocokan/kesesuaian. Minat berwirausaha merupakan suatu ketertarikan diri seseorang terhadap

(33)

11

Kegiatan tersebut meliputi pengambilan resiko untuk menjalankan usaha dengan cara memanfaatkan peluang-peluang/ kesempatan bisnis yang ada untuk

menciptakan usaha baru dengan pendekatan inovatif atau untuk meningkatkan hasil karya. Minat berwirausaha muncul karena didahului oleh suatu pengetahuan dan informasi mengenai wirausaha yang kemudian dilanjutkan pada suatu

kegiatan berpartisipasi untuk memperoleh pengalaman dimana akhirnya muncul keinginan untuk melakukan kegiatan tersebut.

Minat berwirausaha tidaklah dimiliki begitu saja oleh seseorang, melainkan dapat dipupuk dan dikembangkan. Buchari Alma (2010) berpendapat bahwa faktor yang mendorong minat berwirausaha adalah lingkungan yang banyak dijumpai

kegiatan-kegiatan berwirausaha, guru sekolah dan sekolah yang mengajarkan kewirausahaan, teman pergaulan, lingkungan keluarga, sahabat yang dapat diajak berdiskusi tentang ide wirausaha, pendidikan formal, pengalaman bisnis kecil-kecilan.

2.1.2 Teori Wirausaha

Menurut Suryana (2003) kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses.

(34)

12

Menurut Eddy Soeryanto Soegoto (2009) kewirausahaan adalah usaha kreatif yang dibangun berdasarkan inovasi untuk menghasilkan sesuatu yang baru, memiliki nilai tambah, memberikan manfaat, menciptakan lapangan kerja dan hasilnya berguna bagi orang lain.

Menurut John Kao (1991) dalam Sudjana (2004) menyebutkan bahwa Kewirausahaan adalah sikap dan perilaku wirausahaan. Menurut Lupioyadi (2004) yang dimaksud dengan wirausaha adalah orang yang kreatif dan inovatif serta mampu mewujudkannya untuk peningkatan kesejahteraan diri masyarakat dan lingkungannya.

Menurut Carol Noore yang dikutip oleh Bygrave (1996) menyatakan proses wirausaha diawali dengan adanya inovasi.

Melalui proses kreatif dan inovatif wiraswasta dapat menciptakan sebuah karya yang dapat memiliki nilai jual, nilai ekonomis yang dapat berguna bagi pembuat ataupun pemakainya.Enterpreneuryang unggul dan yang mampu menciptakan kreatifitas dan inovasi sebagai dasar untuk hidup, tumbuh dan berkembang umumnya memilki karakteristik atau ciri-ciri yang merupakan proses jangka panjang berdasarkan pengalaman dan pendidikan. Beberapa karakteristik yang melekat wirausahaan (Zimmerer dan Scarborough,1998: Kuratko dan Hoodgets, 2007) sebagai berikut :

1. Desire for responsibility

(35)

13

Wirausahaan yang berhasil jangka panjang haruslah memiliki tanggung jawab atas usaha yang dilakukan.

2. Tolerance for ambiguity

Ketika kegiatan usahan dilakukan mau tidak mau harus berhubungan dengan orang lain, baik dengan karyawan, pelanggan, pemasok bahan, pemasok barang, penyalur, masyarakat, maupun aturan legal formal. Wirausahaan harus mampu menjaga dan mempertahankan hubungan baik dengan stakeholder.

3. Vision

Wirausahaan yang berhasil selalu memiliki cita–cita, tujuan yang jelas kedepan yang harus dicapai secara terukur. Visi merupakan filosofi,cita-cita dan motivasi mengapa perusahaan hidup dan wirausaha akan menerjemahkan kedalam tujuan, kebijakan,anggaran, dan prosedur kerja yang jelas.

4. Tolerance for failurer

Usaha yang berhasil membutuhkan kerja keras, pengorbanan baik waktu biaya dan tenaga. Wirausaha yang terbiasa dengan kreativitas dan inovasi kadangkala atau bahkan sering mengalami ketidakberhasilan. Proses yang cukup panjang dalam mencapai kesuksesan tersebut akan meningkatkan kepribadian toleransi terhadap kegagalan usaha.

5. Internal locus of control

(36)

14

dalam dunia bisnis akan meningkatkan tekanan kejiwaan baik mental, maupun moral dalam kehidupan keseharian. Wirausaha yang mampu

mengendalikan dirinya sendiri akan mampu bertahan dalam dunia bisnis yang makin komplek.

6. Continuous Improvement

Wirausaha yang berhasil selalu bersikap positif, menganggap pengalaman sebagai sesuatu yang berharga dan melakukan perbaikan terus menerus. Pengusaha selalu mencari hal-hal baru yang akan memberikan manfaat baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Wirausaha memiliki tenaga, keinginan untuk terlibat dalam petualangan inovatif yang akan membawa konsekuensi menguntungkan dimasa depan.

7. Preference for moderate risk.

Dalam kehidupan berusaha, wirausaha selalu berhadapan dengan intensitas risiko. Sifat wirausaha dalam menghadapi resiko dapat digolongkan ke dalam 3 macam sifat mengambil resiko, yaitu risk seeking (orang yang suka dengan risiko tinggi), moderat risk (orang yang memiliki sifat suka mengambil risiko sedang), dan risk averse (orang memiliki sifat suka menghidari risiko). Pada umumnya wirausaha yang berhasil memiliki kemampuan untuk memilih risiko yang moderate/sedang, di mana ketika mengambil keputusan memerlukan pertimbangan yang matang, hal ini sejalan dengan risiko

wirausaha yang apabila mengalami kegagalan di tanggung sendiri. Wirausaha akan melihat sebuah bisnis dengan tingkat pemahaman pribadi yang

(37)

15

8. Confidence in their ability to success

Wirausaha umumnya memiliki keyakinan yang cukup tinggi atas kemampuan diri sendiri untuk berhasil. Mereka memiliki kepercayaan yang tinggi untuk meiakukan banyak hal dengan baik dan sukses. Mereka cenderung untuk optimis terhadap peluang keberhasilan dan optimis, biasanya berdasarkan kenyataan. Tanpa keyakinan kepercayaan untuk sukses dan mampu

menghadapi tantangan akan menurunkan semangat juang dalam melakukan bisnis.

9. Desire for immediate feedback

Perkembangan yang begitu cepat dalam kehidupan usaha menuntut wirausaha untuk cepat mengantisipasi perubahan yang terjadi agar mampu bertahan dan berkembang. Wirausaha pada umumnya memiliki keinginan untuk

mendapatkan respon atau umpan balik terhadap suatu permasalahan. Persaingan yang begitu ketat dalam dunia usaha menuntut untuk berpikir cerdas, cepat menanggapi perubahan. Wirausaha memiliki kecenderungan untuk mengetahui sebaik apa ia bekerja dan mencari pengakuan atas prestasi secara terus-menerus.

10. High energy level

Wirausaha pada umumnya memiliki energi yang cukup tinggi dalam

(38)

16

11. Future orientation

Keuntungan usaha yang tidak pasti mendorong wirausaha selalu melihat peluang, menghargai waktu dan berorientasi kemasa depan. Wirausaha memiliki kecenderungan melihat apa yang akan dilakukan sekarang dan besok, tidak begitu mempersoalkan apa yang telah dilakukan kemarin. Wirausaha yang unggul selalu berusaha memprediksi perubahan dimasa depan guna meningkatkan kinerja usaha.

12. Skill at organizing,

Membangun usaha dari awal memerlukan kemampuan mengorganisasi sumberdaya yang dimiliki berupa sumber-sumber ekonomi berwujud maupun sumber ekonomi tak berwujud untuk mendapat manfaat maksimal.

Wirausaha memiliki keahlian dalam melakukan organisasi baik orang maupun barang. Wirausaha yang unggul ketika memiliki kemampuan portofolio sumberdaya yang cukup tinggi untuk dapat bertahan dan berkembang.

13. High Commitment.

Memunculkan usaha baru membutuhkan komitmen penuh yang tinggi agar berhasil. Disiplin dalam bekerja dan pada umumnya wirausaha

membenamkan diri dalam kegiatan tersebut guna keberhasilan cita-citanya. (Scarborough, et.all, 2006) mengungkapkan langkah terakhir seorang wirausaha untuk meningkatkan kreativitas pendorong kewirausahaan adalah

(39)

17

14. Flexibility

Perubahan yang begitu cepat dalam dunia usaha mengharuskan wirausaha untuk mampu menyesuaikan diri dengan perubahan apabila tetap ingin berhasil. Kemampuan beradaptasi dengan perubahan lingkungan merupakan modal dasar dalam berusaha, bertumbuh dan sukses. Fleksibilitas

berhubungan dengan kolega seperti; kemampuan menyesuaikan diri dengan perilaku wirausaha lain, kemampuan bernegosiasi dengan kolega

mencerminkan kompentensi wirausaha yang unggul.

Oleh karena itu, pendidikan kewirausahaan harus dirancang sedemikian rupa agar dapat memberikan dampak dalam mendorong minat mahasiswa untuk berwirausaha.

Pola pembelajaran kewirausahaan minimal mengandung empat unsur (Eman Suherman, 2008) ditambah satu unsur (Farzier and Niehm, 2008), sebagai berikut:

1. Pemikiran yang diisi oleh pengetahuan tentang nilai-nilai, semangat, jiwa, sikap dan perilaku, agar peserta didik memiliki pemikiran kewirausahaan. 2. Perasaan, yang diisi oleh penanaman empatisme social-ekonomi, agar

peserta didik dapat merasakan suka-duka berwirausaha dan memperoleh pengalaman empiris dari para wirausaha terdahulu.

3. Keterampilan yang harus dimiliki oleh peserta didik untuk berwirausaha. Oleh karena itu dalam konteks ini pembelajaran kewirausahaan membekali peserta didik dengan teknik produksi dan manajemen.

(40)

18

hal yang mungkin timbul dalam berwirausaha baik berupa persoalan, masalah, maupun risiko lainnya sebagi wirausaha.

5. Pengalaman langsung berupa pemagangan atau melakukan aktivitas didampingi mentor yang kemudian akan dijadikan role model bagi peserta didik.

2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Entrepenuer

Menurut Suhartini (2011) minat seseorang terhadap suatu obyek diawali dari perhatian seseorang terhadap obyek tersebut. Minat merupakan sesuatu hal yang sangat menentukan dalam setiap usaha, maka minat perlu ditumbuh kembangkan pada diri setiap mahasiswa. Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan tumbuh dan berkembang sesuai dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Menurut David C. McClelland (dalam penelitian Rhozikin,2014) mengemukakan bahwa kewirausahaan ditentukan oleh motif berprestasi, optimisme, sikap nilai, dan status kewirausahaan atau keberhasilan. Perilaku kewirausahaan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi hak kepemilikan,

kemampuan atau kompetensi dan insentif, sedangkan faktor eksternal meliputi Lingkungan. Sedangkan menurut Ibnoe Soedjono (dalam penelitian

Rhozikin,2014) nilai, aspirasi, perasaan, dan emosi yang semuannya sangat bergantung pada kondisi lingkungan yang ada maka dimensi kemampuan afektif dan kemampuan kognitif merupakan bagian dari pendekatan kemampuan

(41)

19

dari pengabungan kedua pendapat diatas bahwa bagian atau komponen berwirausaha terdiri dari kognitif, emosi kehendak.

2.1.3.1 Landasan Teori Faktor Intristik

Menurut Suhartini (2011) faktor Intristik adalah faktor-faktor yang timbul karena pengaruh rangsangan dari dalam diri individu itu sendiri. Faktor Intristik menurut Suhartini (2011) terdapat beberapa yaitu :

1. Pendapatan adalah penghasilan yang diperoleh seseorang baik berupa uang maupun barang. Berwiraswasta dapat memberikan pendapatan yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Keinginan untuk memperoleh pendapatan itulah yang dapat menimbulkan minatnya untuk berwirausaha.

2. Harga Diri Berwiraswasta digunakan untuk meningkatkan harga diri seseorang, karena dengan usaha tersebut seseorang akan memperoleh popularitas, menjaga gengsi, dan menghindari ketergantungannya terhadap orang lain.

3. Perasaan Senang adalah suatu keadaan hati atau peristiwa kejiwaan seseorang, baik perasaan senang atau tidak senang. Perasaan erat hubungannya dengan pribadi seseorang, maka tanggapan perasaan senang berwiraswasta akan memunculkan minat berwiraswasta (Sirod Hantoro, 2005).

(42)

20

1. Motif berprestasi adalah keinginan untuk dapat menjadi orang yang lebih baik dari orang lain. Motif berprestasi menjadi motivasi seseorang untuk dapat memperoleh kehidupan yang lebih baik.

2. Harga diri merupakan kebutuhan perkembangan kebutuhan aktualisasi diri dari diharapkan dapat meningkatkan harga diri karena tidak lagi tergantung pada orang lain. Hal ini dapat mendorong seseorang untuk berwirausaha.

3. Perasaan senang terhadap sesuatu misalnya senang mencoba mengotak atik sepeda motor maka dengan kesenangan ini akan menimbulkan minat seseorang untuk berwirausaha misalnya mendirikan bengkel sepeda motor.

2.1.3.2 Landasan Teori Faktor Entristik

Menurut Suhartini (2011) faktor entristik adalah faktor-faktor yang

mempengaruhi individu karena pengaruh rangsangan dari luar. Faktor Entristik menurut Suhartini (2011) terdiri dari :

(43)

21

aktifitas sesama anggota keluarga saling mempengaruhi baik secara langsung maupun tidak langsung. Orang tua yang berwirausaha dalam bidang tertentu dapat menimbulkan minat anaknya untuk berwirausaha dalam yang sama pula.

2. Lingkungan Masyarakat merupakan lingkungan di luar lingkungan keluarga yaitu di kawasan tempat tinggalnya maupun dikawasan lain. Misalnya: seseorang yang tinggal didaerah yang terdapat usaha jasa elektronik atau sering bergaul dengan pengusaha elektronik yang berhasil akan menimbulkan minat berwirausaha bidang elektronik.

3. Peluang merupakan kesempatan yang dimiliki seseorang untuk melakukan apa yang dinginkannya atau menjadi harapannya. Misalnya: seseorang yang melihat suatu daerah yang jarang adanya usaha di bidang elektronik atau bahkan tidak ada usaha jasa dibidang tersebut, kemudian dia

memanfaatkan peluang tersebut dengan membuka usaha bengkel service di tempat tersebut.

4. Pendidikan atau Pengetahuan yang di dapat selama kuliah merupakan modal dasar yang digunakan untuk berwiraswasta, juga keterampilan yang didapat selama diperkuliahan terutama dalam mata kuliah praktek

(Sutanto, 2002).

(44)

22

1. Dalam lingkungan keluarga orang tua adalah pihak yang bertanggung jawab penuh dalam proses ini. Anak harus diajarkan untuk memotivasi diri bekerja keras, diberi kesempatan untuk bertanggung jawab atas apa yang dilakukan. Salah satu unsur kepribadian adalah minat. Minat berwirausaha akan terbentuk apabila keluarga memberikan pengaruh positif terhadap minat tersebut, karena sikap dan aktivitas sesama anggota keluarga saling mempengaruhi baik secara langsung maupun tidak langsung.

2. Lingkungan Masyarakat juga mempunyai peran dalam mempengaruhi minat seseorang untuk berwirausaha. Sebagai contohnya seseorang background teknik komputer dan bergaul seakan menimbulkan minat untuk berwirausaha seperti mendirikan toko komputer sendiri.

3. Peluang yang ada dihadapan seseorang untuk menjadi sukses bagi orang yang mempunyai semangat untuk maju sebenarnya banyak, tergantung bagaimana individu tersebut dapat memamfaatkan peluang tersebut untuk meraih sukses. Salah satu peluang untuk menjadi orang yang berhasil adalah dengan cara wirausahaan.

4. Pengetahuan yang didapatkan selama dibangku pendidikan, sama pakar komputer atau pengusaha komputer setidaknya maupun praktek lapangan dapat dijadikan modal dalam memulai berwirausaha.

2.1.4 Pengukuran Minat Berwirausaha

(45)

23

1. Ucapan.

Seseorang yang mempunyai minat berwiraswasta akan diekspresikan dengan ucapan atau pengungkapan. Seseorang dapat mengungkapkan minat atau pilihannya dengan kata-kata tertentu.

Misalnya: seseorang yang berminat wiraswasta dalam bidang elektronika kemudian mengatakan bahwa dia ingin membuka usaha jual service komputer.

2. Tindakan

Seseorang yang mengekspresikan minatnya dengan tindakan berkaitan dengan hal-hal berhubungan dengan minatnya. Seseorang yang memiliki minat berwiraswasta akan melakukan tindakan yang mendukung

usahanya tersebut.

3. Menjawab Sejumlah Pertanyaan.

Minat seseorang dapat diukur dengan menjawab sejumlah pertanyaan tertentu. Misalnya: Apakah anda tertarik dengan usaha yang bergerak dibidang ‘X’?Mengapa anda tertarik dengan bidang ‘X’?dan mulai kapananda tertarik di bidang ‘X’? (Sutanto, 2002).

2.2 Penelitian Terdahulu

(46)

24

Tabel 2.1

Tinjauan Penelitian Terdahulu

No Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian (tahun)

1 Dyah Ayu Widi Pengaruh konteks keluarga Dalam penelitian ini

Astuti (2009) Kerja, Pendidikan, Menghasilkan hasil penelitian Hambatan, dalam memulai Yang berbeda dengan

Bisnis, dukungan sosial, Penelitian terdahulu oleh Leon Nilai-nilai individualisme Et.al (2007) menunjukan Dan kolektivisme pada Bahwa penelitian yang Intensi berwirausaha ( study

pada mahasiswa jurusan manajemen Fakultas ekonomi Universitas Sebelas Maret )

Dilakukan oleh Dyah Ayu Widi mengahasilkan tidak ada hubungan signifikan antara variabel

individualisme dan kolektivisme.

2 Komsi Koranti Analisis pengaruh Faktor Hasil penelitian yang diperoleh (2013) Eksternal dan Internal Yaitu bahwa faktor keluarga

Terhadap minat

berwirausahaan Dan faktor lingkungan Mempunyai pengaruh positif terhadap faktor penentu minat menjadi wirausahaan

3 Adityo Dion Mahesa Analisis faktor-faktor Hasil penelitian yang diperoleh (2012) Motivasi yang Menunjukan bahwa seluruh

Mempengaruhi minat Variabel bebas memiliki Berwirausaha (study pada Pengaruh positif dan signifikan Mahasiswa s1 fakultas Terhadap minat mahasiswa Eknomi dan Bisnis Untuk menjadi entrepenuer Universitas Diponegoro)

4 Angki Adi Tama Analisis faktor-faktor yang Faktor-faktor dalam motivasi (2010) Memotivasi mahasiswa Mahasiswa yaitu keberhasilan

Berkeinginan menjadi Diri, Toleransi akan resiko, Entrepenuer (studi pada Kebebasan dalam melakukan Mahasiswa S1 fakultas

Ekonomi Universitas Diponegoro).

Pekerjaan,keberhasilan diri berpengaruh secara positif dan signifikan dalam jiwa

entrepenuer mahasiswa 5 Yogo Heru Prayitno Pengaruh minat mahasiswa Faktor lingkungan, baik itu

(47)

25

Maupun lingkungan tempat tinggal dan faktor dari dalam individu berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa Universitas Widyatama untuk membuat pekerjaan

6 Yati Suharti (2011) Analisis faktor–faktor yang Faktor pendapatan, perasaan Mempengaruhi minat Senang, lingkungan keluarga Mahasiswa dalam Dan pendidikan berpengaruh Berwiraswasta (Studi pada Terhadap tumbuhnya minat Mahasiswa Universitas Berwirausahaan pada

PGRI Yogjakarta) Mahasiswa Universitas PGRI Yogyakarta

7 Rano Aditya Putra Faktor-faktor penentu faktor lingkungan, (2012) Minat mahasiswa Faktor harga diri, faktor

Manajemen untuk peluang, faktor kepribadian Berwirausaha (Studi

mahasiswa manajemen Faktor visi, dan faktor Fakultas ekonomi

Universitas Negeri Padang). pendapatan dan percaya mempunyai pengaruh signifikansi sama besar terhadap minat untuk berwirausaha.

Sumber: berbagai jurnal dan literatur yang dipublikasikan.

2.3 Model Penelitian

(48)

26

Gambar 2.1 Model Penelitian

2.4 Pengembangan hipotesis

Hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai dapat dibuktikan melalui data-data yang telah dikumpulkan. Berdasarkan kerangka hipotesis tersebut, maka hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah:

2.4.1 Pengaruh Lingkungan Keluarga Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi MenjadiEnterpreneur

Berdasarkan penelitian diatas kelompok masyarakat terkecil yang terdiri dari ayah, ibu, anak, dan anggota keluarga yang lain. Keluarga merupakan peletak dasar bagi pertumbuhan dan perkembangan anak, disinilah yang memberikan pengaruh awal terhadap terbentuknya kepribadian. Rasa tanggung jawab dan

Lingkungan Keluarga

Lingkungan Masyarakat

Peluang

Pendidikan atau Pengetahuan

(49)

27

kreativitas dapat ditumbuhkan sedini mungkin sejak anak mulai berinteraksi dengan orang dewasa. Orangtua adalah pihak yang bertanggung jawab penuh dalam proses ini. Berdasarkan pembahasan tersebut, maka hipotesis yang dibentuk adalah :

H1: Lingkungan Keluarga berpengaruh terhadap minat mahasiswa Akuntasi menjadientrepreneur.

2.4.2 Pengaruh Lingkungan Masyarakat Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi MenjadiEnterpreneur

Berdasarkan pengembangan penjelasan diatas bahwa selain lingkungan keluarga yang dominan mempengaruhi minatenterpreneurterdapat pengaruh lain yang begitu dominan dalam yaitu lingkungan masyarakat. Karena lingkungan

masyarakat dapat menjadikan tolak ukur terhadap apa yang akan kita mulai dalam berbisnis. Lingkungan masyarakat juga dapat menentukan arah bisnis kita untuk melanjutkan pengembangan terhadap diri sendiri. Berdasarkan pembahasan tersebut, maka hipotesis yang dibentuk adalah :

H2: Lingkungan masyarakat berpengaruh terhadap minat mahasiswa Akuntansi menjadienterpreneur.

2.4.3 Pengaruh Peluang Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Menjadi

Enterpreneur

Salah satu faktor yang menyebabkan mahasiswa menjadienterpreneuradalah adanya peluang. Peluang memberikan alasan bahwa mahasiswa menjadi

(50)

28

jika mengikuti trend yang terjadi dimasyarakat pada umumnya. Sebelum mahasiswa mengukur besarnya peluang, terlebih dahulu mereka mencari tahu informasi tentang peluang tersebut.

Dalam duniaenterpreneurmenciptakan peluang salah satu kunci sukses dalam menjadienterpreneur, jika peluang sudah ada seharusnya kinerja dengan

maksimal yang dapat membuat kita mendapatkan hasil yang maksimal juga. Dari uraian diatas, maka hipotesis yang dapat dibentuk adalah :

H3: Peluang berpengaruh terhadap minat mahasiswa Akuntansi menjadi enterpreneur.

2.4.4 Pengaruh Pendidikan atau Pengetahuan Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi MenjadiEnterpreneur

Pendidikan atau Pengetahuan sangat berpengaruh terhadap segala aktivitas yang dikerjakan baik individu ataupun kelompok. Dengan adanya Pendidikan atau Pengetahuan maka kita dapat mengembangkan apa yang dikerja secara maksimal. Pendidikan dan pengetahuan juga yang dapat mempengaruhi sekitar kita berada baik diri sendiri, keluarga, teman ataupun lingkungan kita. Begitu juga dalam hal menjadienterpreneurkita harus dibekali dengan ilmu–ilmu untuk menjadi enterpreneuryang handal. Dengan adanya ilmu nilai–nilaienterpreneuryang kita lakukan dapat berguna dilakukan banyak orang. Begitu besarnya pengaruh Pendidikan dan pengetahuan terhadap duniaenterpreneurmembuat banyak cara kita lakukan untuk mengembangkan bisnis. Memunculkan niat menjadi

(51)

29

setelah mereka menyelesaikan pendidikan yang sedang ditempuh. Dari uraian tersebut, maka hipotesis yang dibuat adalah :

(52)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Indriantoro (2009) populasi adalah sekelompok orang, kejadian, atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu. Sedangkan sampel merupakan bagian atau elemen dari populasi yang akan diteliti dan memiliki karakteristik dari populasi itu. Populasi yang akan dijadikan target penelitian ini adalah seluruh mahasiswa jurusan akuntansi di Perguruan Tinggi di Bandar Lampung. Berikut nama daftar Perguruan Tinggi yang peneliti ambil sebagai populasi dan sampel yaitu :

1. Universitas Lampung

2. Universitas Bandar Lampung 3. IBI Darmajaya

4. Universitas Malahayati

Kemudian, metode pemilihan sampel untuk penelitian ini adalahnon probability sampling, yang tidak memungkinkan semua elemen populasi memiliki peluang

(53)

dan standar minimal yang sesuai dengan tujuan pemilihan sampel. Adapun kriteria dari mahasiswa yang dijadikan sampel adalah :

1. Mahasiswa angkatan 2010,2011,2012,dan 2013.

2. Mahasiswa jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis tiap Perguruan Tinggi di Bandar Lampung.

3. Mahasiswa telah mengambil matakuliah kewirausahaan.

3.2 Jenis Dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah data yang langsung didapatkan oleh peneliti dari narasumber tanpa harus melewati media perantara. Data primer dapat berupa opini subjek (orang) secara individu ataupun kelompok (Indriantoro, 2009). Dalam penelitian ini, penyusunan butir-butir pertanyaan dilakukan dengan menggunakan kuisioner penelitian terdahulu yang sesuai dengan cara berdiskusi langsung dengan pembimbing agar maksud dan tujuan dari peneliti dapat langsung ditujukan kepada responden yang dipilih sesuai kriteria.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Metode atau teknik pengumpulan data yang digunakan dengan cara menyebarkan secara langsung kuisioner kepada mahasiswa akuntansi di Perguruan Tinggi yang ada di Bandar Lampung, yaitu :

(54)

✂ ✄

3.4 Operasional Variabel Penelitian

Penelitian ini menggunakan satu variabel dependen yaitu minat mahasiwa akuntansi menjadi entrepenuer, dan empat variabel independen yaitu lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, peluang dan Pendidikan atau Pengetahuan.

3.4.1 Variabel Dependen

Minat berwirausaha muncul karena didahului oleh suatu pengetahuan dan informasi mengenai wirausaha yang kemudian dilanjutkan pada suatu kegiatan berpartisipasi untuk memperoleh pengalaman dimana akhirnya muncul keinginan untuk melakukan kegiatan tersebut. Minat berwirausaha tidaklah dimiliki begitu saja oleh seseorang, melainkan dapat dipupuk dan dikembangkan. Buchari Alma (2010) berpendapat bahwa faktor yang mendorong minat berwirausaha adalah lingkungan yang banyak dijumpai kegiatan-kegiatan berwirausaha, guru sekolah dan sekolah yang mengajarkan kewirausahaan, teman pergaulan, lingkungan keluarga, sahabat yang dapat diajak berdiskusi tentang ide wirausaha, pendidikan formal, pengalaman bisnis kecil-kecilan.

3.4.2 Variabel Independen

Variabel Independen merupakan variabel bebas yang mempengaruhi keberadaan variabel dependen atau variabel terikat. Variabel Independen dalam penelitian ini adalah Lingkungan Keluarga (X1), Lingkungan Masyarakat (X2), Peluang (X3),

(55)

☎☎

3.5 Metode Analisis Data

Agar suatu data yang dikumpulkan dapat bermanfaat, maka harus diolah dan dianalisis terlebih dahulu sehingga dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan. Penelitian ini menggunakan alat analisis regresi untuk menemukan atau

menggunakan program computer SPSS versi 21 (Statistical Package for Social Science).

Analisis regresi adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen dengan satu atau lebih variabel independen, tujuan untuk mengestimasi dan memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui (Gujarati, 2003 dalam Ghozali, 2006).

Regresi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana variabel bebas mempengaruhi variabel terikat. Pada regresi berganda terdapat satu variabel terikat dan lebih dari satu variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah minat mahasiswa akuntansi untuk menjadi entrepeneur, sedangkan yang menjadi variabel bebas adalah lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, peluang, dan, pendidikan atau pengetahuan.

3.5.1 Analisis Statistik Deskriptif

(56)

✆ ✝

3.5.2 Uji Asumsi Klasik

3.5.2.1 Uji Normalitas

Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah data yang akan dianalisis telah berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas dilakukan dengan uji statistikOne Sample Komlmogorov Smirnov. UjiKolmogorov-Smirnovmemiliki criteria sebagai berikut :

1. Jika nilaiKolmogorov-Smirnov (p-value)< 0,05 berarti data terdistribusi secara tidak normal.

2. Jika nilaiKolmogorov-Smirnov (p-value) > 0,05 berarti data terdistribusi secara normal.

3.5.2.2 Uji Multikolinearitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi diantara variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen saling

berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol (Ghozali, 2006). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya

multikolonieritas dalam model regresi adalah sebagai berikut:

1. Jika nilai tolerance < 0,10 dan VIF > 10, maka terjadi multikolonieritas.

(57)

✞ ✟

3.5.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitasdan jika berbeda makaheteroskedastisitas. Cara untuk

mendeteksi heteroskedastisitas dengan cara melihat grafik plot, yang memberikan gambaran pola titik menyebar yang menandakan tidak ada heteroskedastisitas.

1. Grafik Plot

Cara untuk mendeteksi ada tidaknya heterokedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Dasar analisisnya adalah jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola teratur, maka telah terindetifasi terjadi heterokedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.

3.5.2.4 Uji Autokorelasi

(58)

✠6

korelasi, maka dapat dikatakan bahwa residual acak atau random (Ghozali,2011). Suatu model dinyatakan bebas autokorelasi dalam ujiRun Testapabila tingkat signifikansi residual yang diuji berada di atas tingkat probabilitas 5%.

3.5.3 Uji Kualitas Data

3.5.3.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuisioner. Suatu kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuisioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur kuesioner tersebut. Pengukuran validitas pertanyaan pada kuisioner diukur dengan melakukan korelasi skor item pertanyaan dengan total skor variabel. Jika probabilitasnya menunjukkan < 0.05, maka butir atau item pertanyaan yang terdapat pada masing-masing variabel dinyatakan valid (Ghozali,2013).

3.5.3.2 Uji Realibilitas

Uji Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuisioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali,2013). Untuk uji realibilitas ini

digunakan teknikalpha Cronbach.Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilaiCronbach Alpha> 0,60 (Nunnally, 1960 dalam

(59)

✡ ☛

3.6 Pengujian Hipotesis

Pada tahap akhir akan dilakukan pengujian hipotesis. Dalam pengujian analisis ini menggunakan metode regresi linier berganda yang digunakan untuk mengetahui presentase sumbangan pengaruh variabel independen secara serentak terhadap variabel dependen. Pengukuran variabel sendiri akan dilakukan dengan skala Likert yang menggunakan metode scoring. Skala penelitiannya sebagai berikut :

a) Skala 1 : Sangat Tidak Setuju. b) Skala 2 : Tidak Setuju.

c) Skala 3 : Ragu-Ragu. d) Skala 4 : Setuju.

e) Skala 5 : Sangat Setuju.

Dari analisis tersebut nantinya dapat diketahui variabel independen mana yang berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependennya. Model hubungan variabel dalam penelitian ini disusun dalam persamaan atau fungsi sebagai berikut:

Y = α+b1.LK + b2.LM + b3.P + b4.PDP + e Keterangan:

α : Konstanta

Y : Minat mahasiswa menjadi entrepenuer X1 : Lingkungan Keluarga

X2 : Lingkungan Masyarakat

X3 : Peluang

(60)

☞8

b1,2,3 : Koefisien regresi variabel bebas

e : Koefisienerroratau faktor penganggu

3.6.1 Uji Statistik F

Jika nilai F hitung > F tabel atau nilai signifikansi < 0.05 maka dapat disimpulkan seluruh variabel independen yang diuji merupakan variabel yang tepat dalam memprediksi variabel dependen. Jika nilai F hitung < F tabel atau nilai

signifikansi > 0.05 maka dapat disimpulkan seluruh variabel independen yang diuji merupakan variabel yang tidak tepat dalam memprediksi variabel dependen.

3.6.2 Uji Statistik T

(61)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji pengaruh faktor lingkungan keluarga, faktor lingkungan masyarakat, faktor peluang dan faktor pendidikan atau pengetahuan berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi dalam menjadientrepeneur. Penelitian ini menggunakan regresi linear berganda sebagai alat analisis hipotesis. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut:

1. Variabel Lingkungan keluarga tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat mahasiswa akuntansi menjadientrepeneur.Hal ini menunjukkan bahwa variabek lingkungan keluarga tidak berpengaruh terhadap minat mahasiswa menadientrepeneur.

2. Variabel Lingkungan Masyarakat mempunyai pengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa akuntansi menjadi entrepeneur. Hal ini menunjukkan bahwa semakin berada di lingkungan masyarakat yang berbisnis maka kemauan atau niat yang timbul akan semakin kuat untuk memulai menjadi entrepeneur.

(62)

✌6

semakin besar peluang yang didapat, semakin besar minat mahasiswa menjadientrepeneuer.

4. Variabel Pendidikan atau Pengetahuan tidak berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa akuntansi menjadi entrepeneur. Hal

menunjukan bahwa pendidikan atau pengetahuan tidak mempengaruhi minat mahasiswa menjadi entrepreneur.

5.2 Keterbatasan

Penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat memengaruhi hasil penelitian, yaitu sebagai berikut:

1. Banyaknya kuisoner yang telah disebar tidak kembali lagi, sehingga data yang di olah tidak menggambarkan secara keseluruhan data populasi yang ada.

2. Penelitian ini hanya mencari pengaruh pengaruh faktor lingkungan keluarga, faktor lingkungan masyarakat, faktor peluang dan faktor pendidikan atau pengetahuan berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi dalam menjadientrepeneur. Sedangkan masih banyak faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi minat mahasiswa menjadi

(63)

✍ ✎

5.3 Saran

Adapun saran-saran penelitian ini adalah :

1. Diharapkan dengan hasil penelitian dapat menjadi rekomendasi pemikiran kepada pihak pembaca terkait atas upaya untuk meningkatkan jumlah entrepeneur muda lulusan perguruan tinggi khususnya di Bandar Lampung, serta menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang yang membutuhkan.

2. Diharapkan penelitian selanjutnya dapat menggunakan beberapa variabel tambahan misalkan varibel dari intristik atau dari dalam diri sendri. 3. Diharapkan penelitian selanjutnya dapat memperluas sampel dengan tidak

(64)

DAFTAR PUSTAKA

ACG Advisory,(2005).Penyusunan Strategi Pengembangan Pendidikan Kewirausahaan di Indonesia.

Artikel Majalah Kompas (23 Juni 2010).Diakses dari

http://nasional.kompas.com/read/2010/06/23/12593833/Tahun.2010.Pendu duk. Indonesia.234.2.Juta-3

Anonim.Arti Pengetahuan. Diakses dari:

http://id.wikipedia.org/wiki/PengetahuanAs’ad, Mochamad. 2010.Psikologi Industri.Yogyakarta: Andi Ofset.

Hendro, (2005).How To Became a Smart Enterpreneur and To Start a New Bussiness.Yogyakarta : Andi Offset

Kasmir, (2007).Kewirausahaan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.. LEAD Education, (2005).Survey Kebutuhan Kompetensi Dunia Usaha

Indonesia.Qim, (2009). Pengertian Minat.Artikel. Diakses dari: http://qym7882.blogspot.com/2009/03/pengertian-minat.html

Lupiyoadi, Rambat. 2004.Manajemen Pemasaran Jasa: Teori dan Pratek. Jakarta: PT. Salemba Empat

Sirod Hantoro, (2005).Kiat Sukses Berwirausaha.Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.Sudjana. 2006.Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Soegoto, Eddy Soeryanto. 2009.EnterpreneurshipEdisi Pertama. Jakarta: PT. Elek Media Komputindo

Suharti, Lieli dan Sirine, Hani. (2011). Faktor-faktor yang mempengaruhi niat kewirausahaan (entrepreneurial intention) studi terhadap

mahasiswauniversitas Kristen satya wacana salatiga.Jurnal manajemen dan kewirausahaan, vol 13, No 2. 124-134.

Suryana. (2003). Kewirausahaan. Salemba Empat, Jakarta Sutanto, Adi. 2002. Kewiraswastaan.Jakarta: Ghalia Indonesia.

(65)

Suryana, (2001).Kewirausahaan. Jakarta : Salemba Empat.(2006).

Kewirausahaan Pedoman Praktis : Kiat dan Proses Menuju Sukses.Jakarta: Salemba Empat.

Suhartini, Yati. 2011. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Dalam Berwiraswasta.Yogyakarta: Akmenika Upy Volume 7 Yogi Herdani, (2010). Kewirausahaan Sebagai Solusi Pengangguran Pemuda di

Indonesia.Artikel.Diakses dari

http://www.dikti.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=1 549:kewirausahaan-sebagai-solusi-pengangguran-pemuda-di-indonesia-&catid=159:artikel-kontributor

Mahesa, A & Rahardja, E. 2012.”Analisis Faktor-faktor Motivasi yang

Mempengaruhi minat Berwirausaha”.Diponegoro Journal of Management, 1,1, 130-137.

Purwirnarti & Ninggarwati. 2006.Faktor Pendorong Minat untuk Berwirausaha (Studi Lapangan terhadap Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta).Jurnal Ekonomi & Bisnis.1, Maret 2006.

Riani, Asri Laksmi., dkk. 2005.Dasar-Dasar Kewirausahaan.Surakarta : UPT Penerbitan dan Percetakan UNS (UNS Press)

Putra, R. 2012.“Faktor-faktor Penentu Minat Mahasiswa Manajemen untuk Berwirausaha (Studi Mahasiswa Manajamen FE Universitas Negeri Padang)”. Jurnal Manajemen,1, 1,September 2012.

.2010.Ciri Seorang Entrepreneur. Diakses dari

http://bisnisukm.com/ciri-seorang-entrepreneur.html pada 16 Mei 2015. Wahyu, Cahaya. 2014.Ciri seorang entrepreneur. Diakses dari

https://cahayawahyu.wordpress.com/entrepreneurship/ciri-seorang-entrepreneur/ pada 16 Mei 2015.

Pratama, Ditra. 2014.10 Ciri Seorang Entrepreneur Sukses. Diakses dari http://mediabisnisonline.com/10-ciri-seorang-enterpreneur-sukses/pada 16 Mei 2015.

Amin, Arip. 2012.Ciri-Ciri yang Melekat dalam Entrepreneurship.Diakses dari

http://bisnisikanlele.blogspot.com/2012/11/ciri-ciri-yang-melekat-dalam.htmlpada 16 Mei 2015.

(66)

Mahesa, Adiytya Dion. 2012. Analisis Faktor-Faktor Motivasi Yang Mempengaruhi Minat Berwirausaha. Semaran:Skripsi Universitas Diponegoro.

Rhozikin, Wan Pahrul. 2014. Hubungan Antara Dukungan Sosial Keluarga dengan Minat Berwirausaha pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Uin Suska Riau.Skripsi.Fakultas Psikologi, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim, Riau.

Isabella, Triani. 2010. Theory Planned Of Behaviour sebagai Variabel Anteseden faktor-faktor yang Mempengaruhi Intensi Berwirausaha (Studi pada

Mahasiswa Fakutas Ekonomi Manajemen Universitas Sebelas Maret). Skripsi.Fakultas Ekonomi, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Wibowo, Muladi. 2011. Pembelajaran Kewirausahaan dan Minat

Gambar

Tabel 1.1
Tabel 1.3Data Pengangguran Menurut Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan
Tabel 2.1
Gambar 2.1Model Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini memiliki tujuan yaitu mengetahui pengaruh Penghargaan finansial, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, pertimbangan pasar kerja, persyaratan

Untuk menguji dan mengananlisis pengaruh penghargaan finansial, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, pertimbangan pasar kerja,. persyaratan akuntan publik,

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji factor - faktor yang mempengaruhi minat perilaku terhadap penggunaan sistem informasi akuntansi berbasis

Kemudian dilihat dari faktor ekstrinsik (lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, peluang usaha, dan pendidikan) memberikan motivasi yang baik, yaitu sebesar52%

Penelitian ini bertujuan untuk menguji ada tidaknya: (1) pengaruh self efficacy dan lingkungan keluarga secara bersama-sama terhadap minat menjadi guru pada mahasiswa Pendidikan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan : 1) pengaruh persepsi mahasiswa tentang profesi guru terhadap minat menjadi guru. 2) pengaruh lingkungan keluarga terhadap

Perlu saya sampaikan bahwa penelitian saya ini mencoba menguji dan menganalisis pengaruh gaji, lingkungan kerja, nilai-nilai sosial, pertimbangan pasar kerja, pelatihan profesional,

1.3 Tujuan Penelitian Tujuan Penelitian ini Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah : a Untuk mengetahui Faktor Psikologis berpengaruh terhadap keputusan mahasiswa dalam