• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI IBU RUMAH TANGGA BERWIRAUSAHA PADA SEKTOR INFORMAL DI DESA JUHAR KELURAHAN DESA JUHAR KECAMATAN BANDARKHALIFAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI IBU RUMAH TANGGA BERWIRAUSAHA PADA SEKTOR INFORMAL DI DESA JUHAR KELURAHAN DESA JUHAR KECAMATAN BANDARKHALIFAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI."

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI IBU RUMAH TANGGA

BERWIRAUSAHA PADA SEKTOR INFORMAL

DI DESA JUHAR KELURAHAN DESA JUHAR

KECAMATAN BANDAR KHALIFAH

KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada

Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

Oleh:

ROHANA MARIATI TAMBA NIM. 1103371029

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,

karena berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan

dengan baik dan sesuai waktu yang direncanakan. Skripsi ini berjudul, “Faktor-Faktor Yang Memotivasi Ibu Rumah Tangga Berwirausaha Pada Sektor Informal Di Desa Juhar Kelurahan Desa Juhar Kecamatan Bandar Khalifah Kabupaten Serdang Bedagai”.

Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi sebahagian syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu

Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Medan. Penulis menyadari masih banyak

kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan

saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi penyempurnaan

skripsi ini.

Akhirnya, peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita

semua dan menjadi bahan masukan bagi perkembangan dunia pendidikan,

khususnya dunia Pendidikan Luar Sekolah. Sekian dan terima kasih.

Medan, Januari 2015 Penulis

(5)

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas

segala kasih dan karunia-Nya yang memberikan kesehatan pada penulis sehingga

skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi yang berjudul “Faktor-Faktor Yang Memotivasi Ibu Rumah Tangga Berwirausaha Pada Sektor Informal Di Desa Juhar Kelurahan Desa Juhar Kecamatan Bandar Khalifah Kabupaten Serdang Bedagai” disusun untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Negeri Medan. Penulis menyadari masih banyak terdapat berbagai kekurangan

dan kelemahan dalam penulisan skripsi ini, oleh karena itu penulis mengharapkan

adanya kritik yang bersifat membangun demi perbaikan skripsi ini.

Terwujudnya skripsi ini tidak lepas dari partisipasi dan bantuan dari

berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih yang

setulus-tulusnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri

Medan.

2. Bapak Dr. Nasrun, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu

Pendidikan Universitas Negeri Medan dan juga selaku dosen Pembimbing

Skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran kepada

penulis sejak awal sampai dengan terselesainya penulisan skripsi ini.

(6)

4. Ibu Dra. Hj. Rosdiana, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Luar

Sekolah Universitas Negeri Medan.

5. Bapak Dr. Sudirman, S.E, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan

Luar Sekolah Universitas Negeri Medan dan juga selaku Penasehat

Akademik yang telah banyak memberikan masukan dan arahan dari awal

hingga akhir studi.

6. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Staff Pegawai Pendidikan Luar Sekolah

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan yang telah

membekali berbagai pengetahuan dan pengalaman yang mendukung

dalam penyusunan skripsi ini.

7. Buat Kak Surya Indrawati, S.Pd yang telah membantu dalam penyelesaian

surat-surat.

8. Buat Ibu Tiarma Sitohang selaku Pelaksana Tugas Kepala Desa Juhar

yang telah banyak membantu penulis selama melaksanakan penelitian.

9. Teristimewa penulis sampaikan kepada Ayahanda S.Tamba dan Ibunda

Alm. R. Nababan yang sangat saya sayangi, kasihi, hormati, dan

banggakan yang tak henti-hentinya memberikan doa, nasehat, motivasi,

dan dukungan hingga saya bisa memasuki perguruan tinggi hingga kepada

tahap penyelesaian studi.

10.Ucapan terima kasih kepada Kakak saya Dengsi Suharni Tamba yang telah

banyak sekali memberikan doa, motivasi, dukungan baik materi maupun

morill, dan melanjutkan perjuangan kedua orang tua saya sehingga saya

sampai kepada tahap penyelesaian studi.

(7)

11.Ucapan terima kasih kepada Kakak saya Triana Novika Tamba yang telah

banyak memberikan saya doa, semangat, dan dukungan dari awal hingga

akhir penyelesaian studi.

12.Ucapan terima kasih kepada kedua adik saya yang paling saya sayangi

David Gom-Gom Tua Tamba dan Winson Edy Syahputra Tamba yang

juga memberikan saya doa, semangat, motivasi, dan dukungan hingga

pada saat ini.

13.Kepada kedua keponakan saya yang saya sayangi dan kasihi Tiche Tabita

dan Adhelina br. Simatupang yang telah memberikan saya kekuatan dan

penghiburan disaat masa-masa sulit saya dalam menjalani studi.

14.Teman-teman dan sahabat PLS Reguler dan Ekstensi Stambuk 2010 yang

banyak membantu saya baik susah maupun senang, terkhusus Reni F.

Simamora, Lilis Nainggolan, Lisna Elida Hutapea, Hendra Putranta

Bhayangkara, Ester Kessia Gurning, Ira Saryka Sinaga. Teman-teman

seperjuangan saya, khususnya Rika Rentina Ginting, Asmina Ginting,

Herman Sinaga, Junjung Martua Panjaitan, Agustinus Sianturi, Dionisius

Samosir, Safri Sihite, Elka Mayalani Simbolon, Indah, Mustika Siregar

dan yang lainnya yang tak dapat disebutkan satu persatu terima kasih

karena selama ini kita bisa saling mendukung terutama dalam penyusunan

skripsi ini.

(8)

15.Ucapan terima kasih kepada teman-teman maupun alumni Kos Durung

233 yang telah memberikan saya semangat, motivasi, dan bantuan

terkhusus kepada Paulina Mahdalena Hutajulu, Ria Situmorang, Siska

Sipayung, Yenni Yulianti Sianturi, Rolina Pandiangan, Dahlia

Simangunsong.

Medan, Januari 2015

Rohana Mariati Tamba Nim. 1103371029

(9)

ABSTRAK

Rohana Mariati Tamba, Nim: 1103371029. Faktor-faktor Yang Memotivasi Ibu Rumah Tangga Berwirausaha Pada Sektor Informal Di Desa Juhar Kelurahan Desa Juhar Kecamatan Bandar Khalifah Kabupaten Serdang Bedagai. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan, 2015.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah faktor-faktor apa saja yang memotivasi ibu rumah tangga berwirausaha pada sektor informal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang memotivasi ibu rumah tangga berwirausaha pada sektor informal di Desa Juhar Kelurahan Desa Juhar Kecamatan Bandar Khalifah Kabupaten Serdang Bedagai.

Gray (dalam Franz, 2010) mengemukakan,“Motivasi merupakan sejumlah proses yang bersifat intrinsik atau ekstrinsik bagi seorang individu yang menyebabkan timbulnya sikap antusiasme dan persistensi dalam hal melaksanakan kegiatan- kegiatan tertentu”.Nurwakhid (dalam Franz, 2010) mengungkapkan secara garis besar faktor-faktor yang memotivasi dalam berwirausaha dikelompokkan menjadi faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor intrinsik terdiri atas: (a) Peningkatanpenghasilan; (b) Harga diri; dan (c) Kesenangan. Faktor ekstrinsik terdiri atas: (a) Lingkungan keluarga; (b) Lingkungan masyarakat; (c) Peluang usaha; dan (d) Pendidikan.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif,sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling jenuh, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel yang berjumlah 38 orang ibu rumah tangga yang berwirausaha pada sektor informal di Desa Juhar Kelurahan Desa Juhar Kecamatan Bandar Khalifah Kabupaten Serdang Bedagai.Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan angket (kuesioner), kemudian dianalisis dengan rumus persentase, yaitu: P = x100%.

Hasil penelitian ditemukan bahwa faktor intrinsik(peningkatanpenghasilan, harga diri, dan kesenangan) memberikan motivasi yang baik, yaitu sebesar54%kepada ibu rumah tangga untuk berwirausaha pada sektor informal. Kemudian dilihat dari faktor ekstrinsik (lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, peluang usaha, dan pendidikan) memberikan motivasi yang baik, yaitu sebesar52% memberikan motivasi yang kepada ibu rumah tangga untuk berwirausaha pada sektor informal.

Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan pula bahwa faktor intrinsik dan ekstrinsik memberikan motivasi yang baik kepada ibu rumah tangga untuk berwirausaha pada sektor informal, yaitu sebesar 53%.

(10)

DAFTAR ISI

2.1.1.1 Pengertian Usaha Sektor Informal ... 11

2.1.1.2 Ciri-ciri, Manfaat, dan Contoh Usaha Sektor Informal ... 12

2.1.2 Konsep Motivasi Berwirausaha... 14

2.1.2.1 Konsep Motivasi ... 14

2.1.2.1.1 Pengertian Motivasi ... 14

2.1.2.1.2 Ciri-ciri Motivasi ... 16

2.1.2.1.3 Jenis-jenis Motivasi ... 16

2.1.2.1.4 Fungsi Motivasi ... 17

2.1.2.2 Konsep Berwirausaha ... 18

2.1.2.2.1 Pengertian Berwirausaha ... 18

(11)

2.1.2.2.3 Sikap Wirausaha ... 19

2.1.3 Motivasi Dalam Berwirausaha ... 19

2.2 Kerangka Berpikir ... 25

3.3 Operasionalisasi Variabel Penelitian ... 29

3.3.1 Definisi Variabel Penelitian ... 29

3.3.2 Definisi Operasional ... 29

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data Hasil Peneltian ... 34

4.1.1 Usia Responden... 35

4.1.2. Tingkat Pendidikan Responden ... 36

4.1.3 Faktor Intrinsik ... 37

4.1.3.1 Peningkatan Penghasilan ... 37

4.1.3.2 Harga Diri ... 40

4.1.3.3 Kesenangan ... 43

4.1.4 Faktor Ekstrinsik ... 47

4.1.4.1 Lingkungan Keluarga ... 47

4.1.4.2 Lingkungan Masyarakat ... 49

4.1.4.3 Peluang Usaha ... 51

(12)

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 59

4.2.1 Faktor Intrinsik ... 59

4.2.2 Faktor Ekstrinsik ... 60

BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 63

5.1.1 Faktor Intrinsik ... 63

5.1.2 Faktor Ekstrinsik ... 64

5.2 Saran ... 66

Daftar Pustaka ... 67

Lampiran... 69

(13)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Sebaran Jenis Usaha Sektor Informal ... 28

Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket ... 31

Tabel 4.1 Usia Responden ... 36

Tabel 4.2 Tingkat Pendidikan Responden ... 36

Tabel 4.3 Angket Indikator Peningkatan Penghasilan ... 37

Tabel 4.4 Angket Indikator Peningkatan Penghasilan ... 38

Tabel 4.5 Angket Indikator Peningkatan Penghasilan ... 38

Tabel 4.6 Angket Indikator Peningkatan Penghasilan ... 39

Tabel 4.7 Angket Indikator Peningkatan Penghasilan ... 40

Tabel 4.8 Angket Indikator Harga Diri ... 41

Tabel 4.9 Angket Indikator Harga Diri ... 41

Tabel 4.10 Angket Indikator Harga Diri ... 42

Tabel 4.11 Angket Indikator Harga Diri ... 43

Tabel 4.12 Angket Indikator Kesenangan ... 44

Tabel 4.13 Angket Indikator Kesenangan ... 44

Tabel 4.14 Angket Indikator Kesenangan ... 45

Tabel 4.15 Angket Indikator Kesenangan ... 46

Tabel 4.16 Angket Indikator Lingkungan Keluarga ... 47

Tabel 4.17 Angket Indikator Lingkungan Keluarga ... 48

Tabel 4.18 Angket Indikator Lingkungan Keluarga ... 48

Tabel 4.19 Angket Indikator Lingkungan Masyarakat ... 49

Tabel 4.20 Angket Indikator Lingkungan Masyarakat ... 50

Tabel 4.21 Angket Indikator Lingkungan Masyarakat ... 50

Tabel 4.22 Angket Indikator Peluang Usaha... 52

Tabel 4.23 Angket Indikator Peluang Usaha... 52

Tabel 4.24 Angket Indikator Peluang Usaha... 53

(14)

Tabel 4.25 Angket Indikator Pendidikan ... 54

Tabel 4.26 Angket Indikator Pendidikan ... 55

Tabel 4.27 Angket Indikator Pendidikan ... 55

Tabel 4.28 Rekapitulasi Hasil Indikator Peningkatan Penghasilan ... 56

Tabel 4.29 Rekapitulasi Hasil Indikator Harga Diri ... 57

Tabel 4.30 Rekapitulasi Hasil Indikator Kesenangan ... 57

Tabel 4.31 Rekapitulasi Hasil Indikator Lingkungan Keluarga ... 57

Tabel 4.32 Rekapitulasi Hasil Indikator Lingkungan Masyarakat ... 58

Tabel 4.33 Rekapitulasi Hasil Indikator Peluang Usaha... 58

Tabel 4.34 Rekapitulasi Hasil Indikator Pendidikan ... 58

Tabel 4.35 Data Responden... 74

Tabel 4.36 Rekapitulasi Hasil Faktor Intrinsik... 76

Tabel 4.37 Rekapitulasi Hasil Faktor Ekstrinsik ... 77

Tabel 4.38 Rekapitulasi Hasil Faktor Intrinsik dan Ekstrinsik ... 78

(15)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Skema Kerangka Berpikir ... 26

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1: Angket Penelitian ... 69

Lampiran 2: Data Responden ... 74

Lampiran 3: Rekapitulasi Hasil Faktor Intrinsik ... 76

Lampiran 4: Rekapitulasi Hasil Faktor Ekstrinsik... 77

Lampiran 5: Rekapitulasi Hasil Faktor Intrinsik dan Ekstrinsik ... 78

(17)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sejak zaman dahulu hingga kini, persoalan yang dihadapi oleh kaum

perempuan yang bekerja di luar rumah sepertinya tidak jauh berbeda. Berbagai

hambatan dan kesulitan yang mereka alami dari masa ke masa berasal dari

sumber-sumber yang sama. Berakar dari hambatan dan kesulitan tersebut, banyak

dari perempuan yang tetap bertekad untuk bekerja di ranah publik.

Motivasi para perempuan untuk bekerja ternyata bervariasi, bagi

perempuan dengan tingkat ekonomi menengah ke atas, aktualisasi diri merupakan

alasan kuat mereka bekerja. Pada sisi sebaliknya, bagi perempuan dengan tingkat

ekonomi menengah ke bawah alasan pemenuhan kebutuhan hidup merupakan

alasan mendasar mengapa mereka sampai ikut bekerja pada sektor publik.

Mc. Donald (dalam Sardiman, 2010) mengemukakan bahwa motivasi

adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya

feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Motivasi

adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku. Dorongan

ini berada pada diri seseorang yang menggerakkan untuk melakukan sesuatu yang

sesuai dengan dorongan dirinya. Motivasi juga dapat dikatakan sebagai perbedaan

antara dapat melaksanakan dan mau melaksanakan. Motivasi lebih dekat pada

mau melaksanakan tugas untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, perbuatan

seseorang yang didasarkan atas motivasi tertentu mengandung tema sesuai dengan

(18)

2

Siagian (2004) mengemukakan bahwa motivasi dapat dibagi 3 macam

berdasarkan sifatnya, yaitu: (1) Motivasi takut atau fear motivation; (2) Motivasi

insentif atau incentive motivation; dan (3) Motivasi sikap atau attitude

motivation/self motivation.

Diyah Fadilla (2013) menjelaskan ada tiga faktor yang biasanya menjadi

sumber persoalan bagi para ibu yang bekerja dapat dibedakan atas faktor internal,

faktor eksternal, dan faktor relasional.

1) Faktor internal

Faktor internal adalah persoalan yang timbul dalam diri pribadi sang ibu

tersebut. Ada di antara para ibu yang lebih senang jika dirinya benar-benar hanya

menjadi ibu rumah tangga, yang sehari-hari berkutat di rumah dan mengatur

rumah tangga. Namun, keadaan menuntutnya untuk bekerja untuk menyokong

keuangan keluarga. Kondisi tersebut mudah menimbulkan stress karena bekerja

bukanlah timbul dari keinginan diri namun seakan tidak punya pilihan lain demi

membantu ekonomi rumah tangga. Biasanya, para ibu yang mengalami masalah

demikian, cenderung merasa sangat lelah (terutama secara psikis) karena seharian

memaksakan diri untuk bertahan di tempat kerja. Selain itu ada pula tekanan yang

timbul sebagai akibat dari pelaksanaan peran ganda itu sendiri. Mereka harus

dapat memainkan peran ganda mereka sebaik mungkin baik di tempat kerja

maupun di rumah. Mereka sadar harus bisa menjadi ibu yang sabar dan bijaksana

untuk anak-anak serta menjadi istri yang baik bagi suami serta menjadi ibu rumah

tangga yang bertanggung jawab atas keperluan dan urusan rumah tangga. Di

tempat kerja mereka pun mempunyai komitmen dan tanggung jawab atas prestasi

(19)

3

ideal untuk berhasil melaksanakan kedua peran tersebut secara proporsional dan

seimbang.

2) Faktor eksternal

Faktor eksternal yang menjadi persoalan saat ibu rumah tangga harus

bekerja diluar rumah dapat kita lihat dari dukungan suami, kehadiran anak, dan

masalah pekerjaan.

a. Dukungan suami

Dukungan suami dapat diterjemahkan sebagai sikap-sikap penuh

pengertian yang dtunjukkan dalam bentuk kerja sama yang positif, ikut membantu

menyelesaikan pekerjaan rumah tangga, membantu mengurus anak-anak serta

memberikan dukungan moral dan emosional terhadap karir atau pekerjaan

istrinya. Di Indonesia, iklim paternalistik dan otoritarian yang sangat kuat, turut

menjadi faktor yang membebani peran ibu bekerja, karena masih terdapat

pemahaman bahwa pria tidak boleh mengerjakan pekerjaan wanita, apalagi ikut

mengurus masalah rumah tangga. Masalah rumah tangga adalah kewajiban

sepenuhnya seorang istri. Masalah yang kemudian timbul akibat bekerjanya sang

istri, sepenuhnya merupakan kesalahan istri dan untuk itu ia harus bertanggung

jawab menyelesaikan sendiri keadaan tersebut, akan menjadi sumber tekanan

yang berat bagi istri, sehingga ia pun akan sulit merasakan kepuasan dalam

bekerja. Kurangnya dukungan suami membuat peran sang ibu di rumah pun tidak

optimal karena terlalu banyak yang masih harus dikerjakan sementara dirinya juga

merasa lelah sesudah bekerja. Akibatnya timbul rasa bersalah karena merasa diri

(20)

4

b. Kehadiran anak

Masalah pengasuhan terhadap anak, biasanya dialami oleh peran ibu

bekerja yang mempunyai anak kecil atau balita. Semakin kecil usia anak, maka

semakin besar tingkat stress yang dirasakan. Rasa bersalah karena meninggalkan

anak untuk seharian bekerja, merupakan persoalan yang sering dipendam oleh

para ibu yang bekerja.

c. Masalah pekerjaan

Pekerjaan bisa menjadi sumber ketegangan dan stress yang besar bagi para

ibu bekerja. Mulai dari peraturan kerja yang kaku, bos yang tidak bijaksana,

beban kerja yang berat, ketidakadilan yang dirasakan di tempat kerja, rekan-rekan

yang sulit bekerja sama, waktu kerja yang sangat panjang, atau pun

ketidaknyamanan psikologis yang dialami akibat dari masalah sosial politis di

tempat kerja. Situasi demikian akan membuat sang ibu menjadi amat lelah,

sementara kehadirannya masih sangat dinantikan oleh keluarga di rumah.

Kelelahan psikis dan fisik ini sering membuat mereka sensitif dan emosional, baik

terhadap anak-anak maupun terhadap suami. Keadaan ini biasanya makin intens

saat situasi di rumah tidak mendukung, dalam arti suami dan anak-anak kurang

bisa bekerja sama untuk mau bergantian melayani dan membantu sang ibu, atau

sekedar meringankan pekerjaan rumah tangga.

3) Faktor relasional

Dengan bekerjanya suami dan istri, maka otomatis waktu untuk keluarga

menjadi terbagi. Memang penanganan terhadap pekerjaan rumah tangga bisa

diselesaikan dengan disediakannya pengasuh serta pembantu rumah tangga namun

(21)

5

suami dan anak-anak. Padahal kebersamaan bersama suami dalam suasana rileks,

santai dan hangat merupakan kegiatan penting yang tidak bisa diabaikan untuk

membina, mempertahankan dan menjaga kedekatan relasi serta keterbukaan

komunikasi satu dengan yang lain. Tidak jarang kurangnya waktu untuk keluarga

membuat seorang ibu merasa dirinya tidak bisa berbicara secara terbuka dengan

suaminya, bertukar pikiran, mencurahkan pikiran dan perasaan, atau merasa

suaminya tidak lagi bisa mengerti dirinya, dan akhirnya merasa asing dengan

pasangan sendiri sehingga mulai mencari orang lain yang dianggap lebih bisa

mengerti dan bisa memberi peluang bagi para istri untuk berselingkuh diluar

rumah.

Dewi (2012) menyatakan, “Beberapa motivasi perempuan untuk bekerja

yaitu usia, suami tidak bekerja, pendapatan rumah tangga yang rendah, sedangkan

jumlah tanggungan keluarga cukup tinggi, mengisi waktu luang, ingin mencari

uang sendiri, dan ingin mencari pengalaman”.

Artini dan Handayani (2009:10) menyimpulkan, “Umumnya perempuan

termotivasi untuk bekerja adalah untuk membantu menghidupi keluarga dan

umumnya pada sektor informal agar dapat membagi waktu antara keluarga

dengan bekerja”. Hartoyo (1999) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi peluang kerja pada sektor informal adalah jumlah anggota

keluarga, luas lahan, curahan waktu kerja, tingkat upah, dan tingkat pendidikan.

Sama halnya dengan motivasi seseorang melakukan bisnis dan wirausaha

yang senantiasa berbeda. Keanekaragaman ini menyebabkan perbedaan dalam

perilaku yang berkaitan dengan kebutuhan dan tujuan. Adanya resiko yang cukup

(22)

6

semangat munculnya wirausaha-wirausaha baru. Seorang wirausaha termotivasi

untuk melakukan kegiatan usaha dengan berbagai alasan, seperti independensi,

pengembangan diri, pekerjaan yang tidak memuaskan, penghasilan, dan

keamanan. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memulai

berwirausaha. Anoraga dan Sudantoko (2002), mengemukakan beberapa hal yang

perlu diperhatikan disaat dalam menyusun rencana usaha, antara lain: (1) Rencana

pemasaran, (2) Rencana produksi, (3) Rencana organisasi dan manajemen, dan (4)

Rencana keuangan.

Warta Ekonomi (dalam Fadjar, 2013) memuat bahwa sampai saat ini

jumlah tenaga kerja informal dan underemployment mencapai 103,2 juta orang

atau hampir 2,2 kali lipat lebih besar dari tenaga kerja formal dengan

kesejahteraan lebih rendah. Kenyataan terhadap sektor informal ini tidak menutup

keinginan para perempuan untuk berkecimpung pada sektor informal demi

menghidupi perekonomian rumah tangga. Sektor informal begitu identik pada

sektor perekonomian yang dijalankan oleh orang dengan tingkat ekonomi rendah.

Sektor informal dipilih oleh masyarakat yang tidak tertampung pada sektor formal

karena sektor ini memiliki persyaratan yang cukup fleksibel. Sektor ini juga tidak

menuntut keterampilan tertentu, modal usaha yang relatif kecil serta variasi yang

cukup luas. Disisi lain, adanya sektor informal mampu memberikan pelayanan

yang cepat, murah, sederhana terutama bagi kelompok masyarakat yang

berpenghasilan rendah dan menengah.

Saptari dan Holzner (dalam Firdiansyah, 2009) mengemukakan bahwa

sektor formal memiliki ciri unit produksi yang digolongkan biasanya bermodal

(23)

7

individu saja, bahkan juga konglomerat, berskala besar, berteknologi tinggi dan

beroperasi di pasar internasional. Perempuan yang bekerja pada sektor formal

cenderung memiliki tingkat pendidikan dan keterampilan, akses ke lembaga

keuangan, produktivitas tenaga kerja serta tingkat upah yang juga relatif lebih

tinggi dibandingkan dengan perempuan yang bekerja pada sektor informal.

Berjalan dari penjelasan-penjelasan di atas, penulis berencana untuk

melakukan suatu penelitian di Desa Juhar Kelurahan Desa Juhar Kecamatan

Bandar Khalifah Kabupaten Serdang Bedagai. Adapun alasan mengapa penulis

berencana dalam melakukan suatu penelitian pada tempat tersebut karena melihat

ibu rumah tangga ikut bekerja dalam bidang ekonomi, rendahnya tingkat

pendidikan akhir yang dimiliki ibu rumah tangga, kondisi ekonomi yang dimiliki

belum berada pada tahap kehidupan sejahtera, dan hubungan yang cukup baik

antara ibu rumah tangga dengan warga dilingkungan tempat tinggal atau

masyarakat.

Hasil pra survey dan wawancara langsung yang dilakukan terdahulu

dengan Kepala Desa Juhar Kelurahan Desa Juhar Kecamatan Bandar Khalifah

Kabupaten Serdang Bedagai dari 30 Maret hingga 22 Mei 2014 di Desa Juhar

terdapat 7.403 jiwa penduduk dengan 1617 Kepala Keluarga (KK) dengan mata

pencaharian umumnya adalah bertani. Namun, dalam hal ini peneliti hanya

membatasi kepada ibu rumah tangga terjun pada usaha sektor informal di Desa

Juhar. Berdasarkan hasil prasurvey, maka terdapat sebanyak 38 orang ibu rumah

tangga yang terjun pada usaha sektor informal, antara lain: penjual jamu keliling,

penjual jus dan pop ice, penjual pisang keju coklat, penjual burger, penjual

(24)

8

goreng-nuget, penjual mie so, penjual air tebu dan es campur, penjual kue-kue

basah, penjual nasi soto-mie so-pecal-gorengan, penjual lontong, penjual nasi

goreng, penjual masakan khas Batak, penjual mie sornop, mie gomak, mie tiaw,

mie goreng, dan piscok.

Atas dasar dan kenyataan tersebut pemenuhan kebutuhan hidup yang

belum baik atau maksimal dalam suatu keluarga di Desa Juhar Kelurahan Desa

Juhar Kecamatan Bandar Khalifah Kabupaten Serdang Bedagai merupakan

masalah yang signifikan dengan penghasilan keluarga. Pemenuhan kebutuhan

hidup dalam keluarga belum mencapai pada kehidupan sejahtera, dengan kata lain

belum sepenuhnya terpenuhi kebutuhan hidup, bahkan belum mencapai pada

peningkatan ekonomi sesuai dengan perkembangan kebutuhan tiap-tiap anggota

keluarga. Maka perlu dikaji dan diteliti agar penelitian ini dapat mendeskripsikan

faktor-faktor yang memotivasi ibu rumah tangga berwirausaha pada sektor

informal di Desa Juhar Kelurahan Desa Juhar Kecamatan Bandar Khalifah

Kabupaten Serdang Bedagai.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, peneliti mengidentifikasi

masalah sebagai berikut:

a. Ibu rumah tangga dituntut untuk ikut serta dalam upaya pemenuhan

ekonomi keluarga.

b. Ibu rumah tangga harus membagi waktu antara keluarga dan bekerja.

c. Adanya hubungan yang baik antara ibu rumah tangga dengan pihak luar

mengakibatkan kurangnya kualitas komunikasi antara suami, istri, dan

(25)

9

d. Terbatasnya lapangan pekerjaan pada sektor formal.

1.3 Pembatasan Masalah

Dalam mengadakan suatu penelitian, terlebih dahulu harus menentukan

masalah yang akan dibahas agar terhindar dari pembahasan yang terlalu luas.

Namun untuk penelitian ini, hanya akan membahas faktor-faktor yang memotivasi

ibu rumah tangga berwirausaha pada sektor informal. Oleh karena itu, adapun

batasan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah: “Faktor-faktor

yang memotivasi ibu rumah tangga berwirausaha pada sektor informal di Desa

Juhar Kelurahan Desa Juhar Kecamatan Bandar Khalifah Kabupaten Serdang

Bedagai”.

1.4 Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka penulis merumuskan

masalah dalam penelitian ini adalah: “Faktor-faktor apa saja yang memotivasi ibu

rumah tangga berwirausaha pada sektor informal di Desa Juhar Kelurahan Desa

Juhar Kecamatan Bandar Khalifah Kabupaten Serdang Bedagai?”.

1.5 Tujuan Penelitian

Menetapkan tujuan penelitian merupakan hal yang sangat penting karena

setiap penelitian yang dilakukan harus mempunyai tujuan tertentu. Sesuai dengan

paparan diatas, maka yang menjadi tujuan penelitian sebagai berikut: “Untuk

mengetahui faktor-faktor yang memotivasi ibu rumah tangga berwirausaha pada

sektor informal di Desa Juhar Kelurahan Desa Juhar Kecamatan Bandar Khalifah

(26)

10

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1.6.1 Secara Praktis

a. Kepada masyarakat khususnya kaum ibu rumah tangga, penelitian ini

berguna sebagai salah satu inforamasi tentang faktor-faktor yang

mendorong seseorang untuk berwirausaha serta pentingnya wirausaha itu

sendiri.

b. Bagi penulis, penelitian ini dapat menjadi tambahan wawasan dalam hal

kewirausahaan serta motivasi dan semakin mengetahui berbagai macam

hal yang melatarbelakangi keinginan berwirausaha. Penelitian ini juga

memberi manfaat berupa praktik langsung dari segala teori motivasi,

budaya motivasi, kewirausahaan serta pendidikan analisis yang selama ini

didapatkan, khususnya dalam bidang Manajemen Sumber Daya Manusia.

c. Bagi mahasiswa, penelitian ini memberi manfaat untuk memperluas

gambaran dalam penulisan skripsi. Bisa menjadi studi pembanding mau

pun penunjang dalam penelitian mereka selanjutnya. Sebagai bahan

tambahan dalam pengembangan wawasan penulis tentang faktor-faktor

apa saja yang dapat memotivasi seseorang dalam bekerja dan berwirausaha

1.6.2 Secara Teoritis

Penelitian ini sangat bermanfaat untuk memperluas wawasan dan ilmu

pengetahuan tentang berbagai macam hal yang mempengaruhi keinginan

(27)

63

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari hasil faktor-faktor yang memotivasi ibu rumah tangga

berwirausaha pada sektor informal di Desa Juhar Kelurahan Desa Juhar

Kecamatan Bandar Khalifah Kabupaten Serdang Bedagai adalah sebagai berikut:

5.1.1 Faktor Intrinsik

1) Peningkatan Penghasilan

Sebesar 55% indikator peningkatan penghasilan memberikan motivasi

yang baik bagi ibu rumah tangga untuk berwirausaha pada sektor informal karena

berdasarkan hasil sebaran angket, penghasilan yang diperoleh ibu rumah tangga

melalui usaha sektor informal membantu dalam memenuhi kebutuhan hidup

keluarga.

2) Harga diri

Sebesar 51% indikator harga diri memberikan motivasi yang baik bagi ibu

rumah tangga untuk melakukan atau berwirausaha pada sektor informal. Hal ini

dimaksudkan untuk mengurangi tingkat ketergantungan terhadap suami dalam

menyelesaikan hal-hal yang berhubungan dengan kebutuhan atau keperluan

mendadak yang tak bisa menunggu waktu lama untuk penyelesaiannya dan juga

bisa mengikuti acara kebesaran di lingkungan masyarakat dengan menggunakan

uang atau penghasilan yang diperolehnya sendiri dari berwirausaha.

3) Kesenangan

Sebesar 54% indikator kesenangan memberikan motivasi yang baik

(28)

64

hasil sebaran angket, maka diperoleh kebanyakan alasan mengapa ibu rumah

tangga merasa senang dalam melakukan usaha sektor informal, yaitu karena usaha

sektor informal tidak memiliki ijin usaha. Disisi lain, adapun upaya yang banyak

dilakukan agar usaha sektor informalnya berjalan lancar adalah menjaga

kestabilan harga, dan ibu rumah tangga juga merasa senang karena mendapat

dukungan dari lingkungan keluarga dan masyarakat dalam mengerjakan usaha

sektor informalnya.

5.1.2 Faktor Ekstrinsik 1) Lingkungan Keluarga

Sebesar 72% lingkungan keluarga memberikan motivasi yang sangat baik

kepada ibu rumah tangga untuk berwirausaha pada sektor informal. Berdasarkan

hasil sebaran angket, alasan yang diperoleh bahwa lingkungan keluarga

memberikan dukungan yang sangat besar dan membantu ibu rumah tangga pada

saat berjualan dan harus membagi waktu antara keluarga dan usaha, karena

penghasilan yang diperoleh juga untuk membantu memenuhi kebutuhan hidup

keluarga.

2) Lingkungan Masyarakat

Sebesar 53% lingkungan masyarakat memberikan motivasi yang baik

kepada ibu rumah tangga dalam mengerjakan usahanya pada sektor informal.

Berdasarkan hasil sebaran angket, diperoleh bahwa ibu rumah tangga mendapat

dukungan besar dan sikap yang baik dari lingkungan masyarakat, baik sebagai

pembeli, pemesan, mau pun langganan penyedia keperluan atau bahan untuk

(29)

65

3) Peluang Usaha

Sebesar 59% peluang usaha memberikan motivasi yang baik kepada ibu

rumah tangga dalam mengerjakan usaha sektor informalnya. Hal ini dapat dilihat

berdasarkan hasil yang diperoleh bahwa jenis usaha sektor informal yang saat ini

dijalankan mudah untuk dikerjakan, kemungkinan ibu rumah tangga dalam

mengalami hambatan sangat kecil, dan walaupun penghasilan yang diperoleh

berada dalam tingkatan yang cukup besar, namun mampu membantu dalam

memenuhi kebutuhan hidup.

4) Pendidikan

Sebesar 57% pendidikan memberikan motivasi yang baik kepada ibu

rumah tangga untuk berwirausaha pada sektor informal. Berdasarkan hasil angket

yang diperoleh bahwa pendidikan sangat membantu dalam pengembangan usaha

sektor informalnya. Dalam hal sederhana, pendidikan yang dimiliki oleh ibu

rumah tangga diaplikasikan untuk mengatur antara besarnya pengeluaran dan

penghasilan serta membantu mengatasi hambatan selama mengerjakan usaha

(30)

66

5.2 Saran

Berdasarkan temuan data dilapangan dan kesimpulan penelitian ini,

saran-saran yang dapat dikemukakan sebagai berikut:

a. Seorang wirausaha harus mampu melihat kemampuan, kekuatan,

kelemahan, dan peluang usaha situasi saat ini sehingga memiliki tujuan ke

depan.

b. Peranan wanita dalam kehidupan keluarga semakin berkembang, terutama

diantara bidang-bidang kehidupan masyarakat, oleh karena itu

program-program pemberdayaan pedesaan harus lebih dikembangkan lagi.

c. Ibu rumah tangga harus mampu menjaga keseimbangan perannya sebagai ibu rumah tangga dan sekaligus sebagai pencari nafkah kedua dalam

(31)

64

DAFTAR PUSTAKA

Sumber buku:

Alma. 2010. Kewirausahaan (hlm 24, 89). Bandung: Alfabeta

Anoraga., dkk. 2002. Koperasi, Kewirausahaan, dan Usaha Kecil. Jakarta: Rineka Cipta

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Artini., dkk. 2009. Kontribusi Pendapatan Ibu Rumah Tangga Pembuat Makanan Olahan Terhadap Pendapatan Keluarga. Piramida, 5. 1: 9-15

Damsar. 2002. Sosiologi Ekonomi: Edisi Revisi (hlm 138-141). Jakarta: Raja Grafindo Persada

Hadi, S. 1990. Metodologi Research 1. Yogjakarta: Universitas Gajah Mada Hartoyo. 1999. Peluang Kerja di Sektor Informal: Kasus di Desa Karanganyar

Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung Selatan. Buletin

Ilmiah Unila. Vol. 3 (11). Malang: Fakultas Ekonomi Negeri Malang. Hasan. 2006. Pengertian Mendalam Mengenai Peran. Yogyakarta: Gramedia Sardiman. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo

Persada

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta

Siagian, P Sondang. 2004. Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta Ulber. 2009. Metode Penelitian Sosial. Bandung: Refika Aditama

Uno, B Hamzah. 2007. Teori Motivasi dan Pengukurannya: Analisis Di Bidang Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Sumber online:

Dewi, PM. 2012. Partisipasi Tenaga Kerja Perempuan Dalam Meningkatkan Pendapatan Keluarga. Jurnal Ekonomi Kuantitatif Terapan, (Online), dalam (http://ojs.unud.ac.id/index.php/jekt/article/download/1906/1360, diakses 10 Mei 2014)

Dokumen Bappeda. 2013. Tinjauan Rencana Pembangunan Jangka Panjang

(32)

65

dalam http://www.serdangbedagaikab.go.id/bappeda/document/2013-11-01-13-19-53BAB%203.pdf, diakses 12 September 2014)

Fadjar. 2013. Jumlah Pekerja Informal dan Setengah Pengangguran Indonesia Capai 103,2 Juta Orang Pada 2013. Warta Ekonomi, (Online), dalam http://wartaekonomi.co.id/berita13382/jumlah-pekerja-informal-dan- setengah-pengangguran-indonesia-capai-1032-juta-orang-pada-2013.html, diakses 12 September 2014)

Firdiansyah. 2009. Pengaruh Motivasi Bekerja Perempuan di Sektor Informal Terhadap Pembagian Kerja dan Pengambilan Keputusan dalam Keluarga (Kasus Pedagang Sayur di Kampung Bojong Rawa Lele, Kelurahan Jatimakmur, Kecamatan Pondok Gede, Kabupaten Bekasi). Institut Pertanian Bogor: Fakultas Ekologi Manusia, (Online), dalam http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/12275/I09maf.pdf ;jsessionid=FC8723EEE23E193BC0F09808FB27A425?sequence=2, diakses 13 September 2014)

Febrinatik. 2013. Makalah Motivasi, (Online), dalam http://febrinatik.blogspot.com/2013/04/makalah-motivasi.html, diakses 13 September 2014)

Franz. 2010. Motivasi Dalam Berwirausaha, (Online), dalam http://simonfranztampubolon.blogspot.com/2010/10/motivasi-dalam-berwirausaha.html, diakses 10 September 2014)

Limbong. 2011. Bab II: Tinjauan Pustaka 2.1. Wirausaha dan Kewirausahaan.

Universitas Sumatera Utara: Medan, (Online), dalam http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/18808/3/Chapter%20II.p df, diakses 15 September 2014)

Lestari. 2013. Motivasi Kewirausahaan, (Online), dalam http://entrecompany.blog spot.com/2013/05/motivasi-kewirausahaan.html, diakses 14 September 2014)

Modul II Kewirausahaan: Menumbuhkan Motivasi Berwirausaha, (Online), dalam http://www.langkahwirausaha.com/uploads/MODUL_2_MENUMBUHK

Supriyadi. 2013. Materi Pendidikan Kewirausahaan: Motivasi Wirausaha.

Yogyakarta: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, (Online), dalam

Gambar

Gambar 2.1 Skema Kerangka Berpikir ....................................................
gambaran dalam penulisan skripsi. Bisa menjadi studi pembanding mau

Referensi

Dokumen terkait

She thought for a moment and then said, ‘I don’t really know much about him.. He was rather a clumsy, unpleasant child, as

Namun pertunjukan wisata di Kota Padang belum mempunyai suatu paket yang khusus sebagai sqiiar pa'iwisata- Semua paket yang dipertunjukkan kepada wisatawan sama

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa: 1) kemampuan siswa kelas XI IPA SMA Negeri 9 Pontianak sebelum belajar menggunakan pembelajaran

Sumber keuangan dari luar ( baik berupa hibah atau pinjaman ) dapat memainkan peranan yang penting dalam usaha melengkapi kekurangan sumber daya guna membantu pelaksanaan

Kegiat an belaj ar guru pesert a di KKG/ MGMP akan dilakukan minimal 16 kali pert emuan (t at ap muka) masing-masing 4 x 50 menit , dit ambah dengan t ugas- t ugas t erst rukt ur

Dalam penulisan ilmiah ini akan dibahas mengenai pembuatan website Herlita Catering Service yang merupakan salah satu media informasi yang diberikan kepada masyarakat luas agar

[r]

Praktikan dapat menentukan rapat jenis fluida cair, menghitung besar gaya apung berdasarkan persamaan3. Archimedes, dan dapat menentukan besar rongga dalam