• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Partisipasi Dalam Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Reward Sebagai Variabel Moderating Pada Asian Agri Group

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Partisipasi Dalam Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Reward Sebagai Variabel Moderating Pada Asian Agri Group"

Copied!
82
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PARTISIPASI DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN

TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN REWARD

SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA

ASIAN AGRI GROUP

Tesis

O l e h

MATHILDA TJANDRA

067017036/AKT

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

PENGARUH PARTISIPASI DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN

TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN REWARD

SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA

ASIAN AGRI GROUP

Tesis

Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains Dalam Program Studi Ilmu Akuntansi

Pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara

O l e h

MATHILDA TJANDRA

067017036/AKT

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

Judul Tesis : PENGARUH PARTISIPASI DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN REWARD SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA ASIAN AGRI GROUP

Nama Mahasiswa : Mathilda Tjandra Nomor Pokok : 067017036 Program Studi : Ilmu Akuntansi

Menyetujui Komisi Pembimbing

(Dr. Erlina, SE, MSi Ak) Ketua

(Dra. Sri Mulyani, MBA. Ak) (Drs. Amlys S. Silalahi, MSi)

Anggota Anggota

Ketua Program Studi Direktur

(Prof.Dr.Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA,Ak) (Prof.Dr.Ir.T.Chairun Nisa B.M.Sc)

(4)

Telah diuji pada

Tanggal : 01 Maret 2008

PANITIA PENGUJI TESIS:

Ketua : DR. Erlina, SE, MSi,Ak

Anggota : 1. Dra. Sri Mulyani, MBA,Ak

2. Drs, Amlys S. Silalahi, MSi.

3. Prof. DR. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA,Ak.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya sampaikan kepada Tuhan atas rahmat dan karunia yang

diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tesis ini dengan judul

“Pengaruh Partisipasi Dalam Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja Manajerial

Dengan Reward Sebagai Variabel Moderating Pada Asian Agri Group“.

Penyusunan tesis ini merupakan tugas akhir untuk menyelesaikan pendidikan

di Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara. Dalam kesempatan ini penulis

tidak lupa menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Chairuddin, P. Lubis, DTM&H, Sp. A(K), selaku Rektor

Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Prof. DR. Ir. T. Chairun Nisa B.MSc, selaku Direktur Sekolah

Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Prof DR. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, Ak selaku Ketua Program

Magister Akuntansi Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara dan

bertindak sebagai Dosen Pembanding yang telah memberikan saran dan kritik

untuk perbaikan hingga selesainya tesis ini.

4. Ibu Dra. Tapi Andasari Lubis, Ak selaku Sekretaris Program Magister

Akuntansi Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara dan bertindak

sebagai Dosen Pembanding yang telah memberikan saran dan kritik untuk

(6)

5. Ibu DR. Erlina, SE, Msi. Ak. Phd. selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan arahan, bimbingan dan saran dalam proses penelitian dan

penulisan untuk tesis ini.

6. Ibu Dra. Sri Mulyani,Msi Ak. selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan arahan, bimbingan dan saran dalam proses penelitian dan

penulisan untuk tesis ini.

7. Bapak Amlys. S. Silalahi, Msi selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan arahan, bimbingan dan saran dalam proses penelitian dan

penulisan untuk tesis ini.

8. Teman-teman seperjuangan Angkatan XI Program Magister Akuntansi-USU

yang telah banyak membantu pada masa perkuliahan.

Akhir kata saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak

dapat saya sebutkan satu persatu yang telah membantu saya dalam penyusunan tesis

baik secara moril maupun material ini kiranya Tuhan akan memberkati kita semua.

Medan, 12 Februari 2008 Penulis

(7)

RIWAYAT HIDUP

D

ilahirkan sebagai putri sulung dari pasangan Hans Tjandra dan Drg. Erlinda Widjaya di Medan pada 7 Oktober 1976 dengan nama Mathilda Tjandra. Bertempat tinggal di Komplek Taman Setia Budi Indah. Penulis mempunyai 2 saudara laki-laki.

Pendidikan formal penulis menamatkan Sekolah Dasar pada tahun 1988, dilanjutkan dengan Sekolah Menengah Pertama di SMP St. Thomas I dan selesai pada tahun 1991, dan Sekolah Menengah Atas di sekolah yang sama dan selesai pada tahun 1994. Memulai perkuliahan di Fakultas Ekonomi jurusan Akuntansi Universitas Methodist Indonesia pada tahun 1994 dan menyelesaikan dalam kurun waktu empat tahun yaitu tahun 1998. Setelah vakum beberapa tahun pada September tahun 2006 penulis melanjutkan pendidikan ke Sekolah Pascasarjana jurusan Akuntansi di Universitas Sumatera Utara dan telah menyelesaikannya pada 1 Maret 2008

Untuk pendidikan non formal yang pernah di jalani adalah kursus bahasa Inggris di PPIA sampai level Advance dan Paket Kuliah Komputer 1 tahun di PPK Tricom. Mengikuti beberapa pelatihan, seminar yang menyangkut akuntansi, perpajakan dan leadership baik di kota Medan maupun di luar kota. Selain itu pernah mengikuti kursus musik di Era Musika.

(8)

ABSTRAK

Hubungan antara partisipasi dalam penyusunan anggaran dan kinerja manajerial telah diuji oleh beberapa peneliti dan diperoleh hasil yang bertentangan. Hal ini disebabkan adanya perbedaan variabel moderating yang digunakan. Penelitian ini menguji pengaruh moderating reward terhadap hubungan partisipasi dalam penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial.

Subjek penelitian ini seluruh personil yang terlibat dalam penyusunan anggaran (Total 73 personil, yang dievaluasi 56 personil) meliputi manajer, supervisor maupun staf yang ada dikantor pusat maupun di kebun Asian Agri Group. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari 6 item untuk indicator partisipasi sebagai variabel bebas dan 7 item indikator reward sebagai variabel moderating sedangkan data untuk kinerja manajerial dari Performance Contract personil yang dinilai dengan Balance Scorecard.

Penelitian ini menghasilkan 2 penemuan sesuai dengan hipotesis penelitian yang diajukan. Pertama, partisipasi dalam penyusunan anggaran berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Kedua, tidak ditemukan pengaruh Interaksi antara partisipasi dalam penyusunan anggaran dan reward terhadap kinerja manajerial.

(9)

ABSTRACT

The correlation between participation in budgeting and managerial performance have been tested by some research and has got some difference result. This cause of the differenciate of using moderating variable. This research is for tested the moderating reward toward relationship of participation in budgeting with managerial performance.

The subject of research for all of personal who involve in budgeting ( Total 73 person, evaluation only 56 person ) even the manager, supervisor or staff in the head office or estate Asian Agri Group. Data collected using a questionnaire which consist of six items for participation variable as a independent variable and seven items as a moderating variable and data for dependent variable has been taken from Performance contract personal.

This study resulted in two findings as had been proposed in the research hypotheses. First, participation in budgeting effected significantly toward managerial performance. Second, interactive effect was not found between participation in budgeting and reward toward managerial performance.

(10)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... . i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ....………... iii

RIWAYAT HIDUP ....………... v

DAFTAR ISI ……… vi

DAFTAR TABEL ...……… ix

DAFTAR GAMBAR ...……… x

DAFTAR LAMPIRAN ………. xi

BAB I : PENDAHULUAN .……… 1

1.1 Latar Belakang Masalah ………... 1

1.2 Rumusan Masalah ……… 6

1.3 Tujuan Penelitian ……….. 7

1.4 Manfaat Penelitian ……… 7

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS . 8 2.1 Tinjauan Teori ……….. 8

2.1.1 Anggaran ………. 8

2.1.2 Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran ……… 11

2.1.3 Penghargaan / Reward ……… 12

(11)

2.1.5 Balance Scorecard (BSC) ……… 15

2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu ………. 17

2.3 Kerangka Konseptual ………... 19

2.4 Hipotesis Penelitian ……….. 20

BAB III : METODE PENELITIAN ...………. 21

3.1 Rancangan Penelitian ………... 21

3.2 Populasi dan Sampel ………. 21

3.3 Pelaksanaan Penelitian ... ……… 21

3.4 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data ...………….. 21

3.5 Defenisi Variabel Operasional dan Pengukuran Variabel …….... 22

3.5.1 Independen Variabel ……….... 22

3.5.1.1 Partisipasi Dalam Penyusunan Anggaran ... 22

3.5.1.2 Reward ... 23

3.5.2 Dependen Variabel ……….. 24

3.5.2.1 Kinerja Manajerial ... 24

3.6 Model dan Teknik Analisis Data ……….. 26

3.7 Teknik Analisis Regresi ... 27

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN………. 28

4.1 Pengujian Validitas dan Realibilitas Data ……… 29

(12)

4.3 Pengujian Asumsi Klasik ... 30

4.3.1 Uji Multikolinieritas ... 31

4.3.2 Uji Normalitas ... 33

4.3.3 Uji Heterokedastisitas ... 35

4.3.4 Uji Linearitas ... 37

4.4 Pengujian Hipotesis ... 38

4.4.1 Pengujian Hipotesis 1 ... 38

4.4.2 Pengujian Hipotesis 2 ... 39

4.5 Pembahasan ... 43

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ... 49

5.1 Kesimpulan ... 49

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 49

5.2 Saran ... 50

(13)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

2-1 : Review Penelitian Sebelumnya ……….. 19

3-1 : Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel …………. 25

4-1 : Analisis Tingkat Pengembalian kuisioner ……….. 29

4-2 : Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ………. 30

4-3 : Deskripsi Statistik ... 30

4-4 : Pengujian Multikolinearitas …………... 31

4-5 : Pengujian Multikolinearitas dengan matrik ……… 32

4-6 : Pengujian Normalitas dengan Uji Skewness ... 35

4-7 : Pengujian Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser ... 36

4-8 : Pengujian Linearitas dengan Ramsey Test ... 38

4-9 : Ringkasan Pengujian Hipotesis 1 ……… 38

(14)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

2-1 : Kerangka Konseptual ………....……… 20

4-1 : Normal Plot Uji Normalitas ... 34

4-2 : Grafik Histogram Uji Normalitas ... 34

4-3 : Grafik Scatterplot Uji Heterokedastisitas ... 37

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

1 : Jadwal Penelitian ……… 53

2 : Kuesioner Penelitian ………... 54

3 : Performance Contract 2006 ... 56

4 : Hasil Kuesioner Penelitian ...………... 58

5 : Uji Validitas dan Realibilitas data ... 62

6 : Regresi untuk Variabel Partisipasi ... 64

7 : Regresi untuk Variabel Partisipasi & Reward ... 65

8 : Regresi untuk Variabel Partisipasi, Reward dan Kinerja ... 66

9 : Regresi dengan Uji Glejser ... 70

(16)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Dalam era globalisasi kompleksitas kebutuhan perusahaan dalam

meningkatkan pelayanan terhadap pelanggannya mengharuskan setiap komponen

dalam perusahaan memiliki kemampuan yang baik untuk mencapainya. Seiring

dengan kebutuhan ini maka dibutuhkan suatu rencana kerja yang sangat baik dan

terstruktural untuk menyelaraskan tentang kepentingan perusahaan dalam

meningkatkan kinerja seluruh anggotanya demi kelangsungan hidup perusahaan.

Asian Agri (AA) sebagai group perusahaan swasta nasional bergerak dalam

bidang perkebunan (hulu) dan olahan kelapa sawit (hilir) yang tersebar di beberapa

propinsi Sumatera Utara, Riau dan Jambi. Adapun Visi Perusahaan “To be one of the

Largest, Most Profitable, Best Managed and Sustainable Palm Oil Business Group in

the World, a Preferred Supplier to our Customers and the Preferred Employer to our

People”(Menjadi salah satu perusahaan yang terbesar, Menguntungkan, Manajemen

yang baik dan berkelanjutan dalam bisnis kelapa sawit di dunia, melakukan yang

terbaik untuk pelanggan dan karyawan). Misi Perusahaan dituangkan dalam

P.L.A.N.T.E.D. (Professionalism with Integrity-Bersikap profesional, L

eadership-Pemimpin yang baik, Achievement oriented-Pencapaian target, Nurture

(17)

Environment responsible-Lingkungan yang mendukung, Responsible to

shareholders-Bertanggungjawab kepada Pemegang saham/pemilik).

Management perusahaan AA sering menemui hambatan antara lain dalam

proses penyusunan anggaran (budget) yang awalnya management/direksi yang

menetapkan target/anggaran yang harus dicapai oleh karyawan baik dalam produk

maupun biaya (sistem top down).

Hasil evaluasi dengan sistem seperti ini dirasakan kurang efektif dan efisien

karena management yang menetapkan tidak mengetahui secara pasti kondisi lapangan

demikian juga dalam hal penilaian kinerja manajer dan karyawan yang menggunakan

sistem tradisional dimana pemberian reward untuk manajer dan karyawan didasarkan

pada faktor keuangan yang dilihat dari EBITDA,ROI, dan rasio operasi tanpa

perhitungan aspek lain yang seharusnya mempengaruhi penilaian kinerja. Sebetulnya

aspek diatas belum cukup mewakili untuk menyimpulkan apakah kinerja yang

dimiliki oleh suatu perusahaan sudah baik atau belum. Hal ini disebabkan karena

ROI, Profit Marjin dan Rasio Operasi hanya menggambarkan pengukuran efektivitas

penggunaan aktiva serta laba dalam mendukung penjualan selama periode tertentu.

Dengan mengevaluasi kekurangan secara perlahan AA mulai melakukan

pembenahan dengan menerapkan sistem partisipasi dalam penyusunan anggaran

(bottom up) dimana semua manajer dan karyawan ikut berpartisipasi walaupun secara

tidak langsung duduk dalam suatu forum. Masing-masing department menyusun dan

(18)

membawa anggaran departmentnya ke dalam forum yang lebih tinggi untuk

dibicarakan dengan management. Anggaran yang dikerjakan dengan sistem ini dilihat

lebih efisien dan efektif.

Singkatnya, anggaran dapat menggambarkan rencana manajemen secara

komprehensif untuk masa yang akan datang dan bagaimana rencana tersebut dapat

tercapai (Garrison dan Norren,2003).

Perubahan besar lainnya AA mencoba menerapkan sistem Balance Scorecard

(BSC) sejak tahun 2002 dalam menilai kinerja. Metode BSC dipilih untuk

pengukuran kinerja karena BSC mencakupi berbagai sudut pandang/perspektif baik

dari aspek keuangan dan aspek non keuangan.

BSC merupakan sistem manajemen strategik korporasi dalam menghadapi

perubahan teknologi dan keunggulan bersaing serta ketidakpastian (Kaplan dan

Norton,2001) dan membangun sustainabilitas efektivitas kinerja korporasi (Bieker,

2002).

Dalam pendekatan BSC kinerja personal diukur dengan ukuran keuangan

untuk mengetahui hasil tindakan yang telah dilakukan dimasa lalu. Disamping itu

ukuran keuangan dilengkapi dengan ukuran nonkeuangan tentang kepuasan customer,

produktivitas dan cost effectiveness proses bisnis dan komitmen personal yang

menentukan kinerja keuangan masa yang akan datang.

Menurut Mulyadi(2001) penggunaan ukuran nonkeuangan dilandasi oleh

(19)

ditentukan oleh aktiva tidak berwujud (intangible assets) daripada oleh aktiva

berwujud (tangible assets).

Ukuran keuangan semata tidak memberikan gambaran yang riil mengenai

keadaan perusahaan karena tidak memperhatikan hal-hal lain di luar sisi finansial

misalnya sisi pelanggan yang merupakan fokus penting bagi perusahaan dan

karyawan, padahal dua hal tersebut merupakan roda penggerak bagi kegiatan

perusahaan (Kaplan dan Norton, 1996). Menurut Mia (2002) penilaian hanya dengan

melalui sisi keuangan dapat menimbulkan masalah yaitu :

1. Vision Problem, kurangnya manajer korporasi memahami visi organisasi

karena strategi organisasi tidak jelas dan tidak tepat.

2. Human Resources Problem, pengukuran kinerja tidak didasarkan pada target,

sistem reward yang tidak terkait dengan target dan pengukuran kinerja.

3. Operational Problem, perencanaan strategi tidak terkait dengan budget dan

alokasi sumberdaya dan sistem operasi lebih terfokus pada kontrol

operasional.

4. Learning Process Problem, pengukuran kinerja hanya didasarkan pada data

keuangan sedangkan pengukuran kinerja non keuangan hanya untuk tactical

feedback. Akibatnya koordinasi antar manajer dan karyawan lemah, tidak

memiliki sense of belonging terhadap perusahaan.

Pengukuran kinerja manajerial dilakukan untuk dapat menilai keberhasilan

(20)

telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi perusahaan serta

memudahkan management untuk menentukan reward bagi para manajer dan

karyawan. Reward yang diberikan tidak harus dalam bentuk materi misalnya fasilitas

kredit kendaraan, perjalanan ke luar kota/negeri.

Dalam masa peralihan banyak problem yang dihadapi oleh AA terutama

dalam memberikan pemahaman bagi karyawannya. Ada karyawan yang tidak puas

dengan penilaian sistem ini tetapi ada juga yang merasa diuntungkan dengan

penerapan sistem baru.

Penelitian mengenai hubungan antara partisipasi dalam penyusunan anggaran

terhadap kinerja manajerial merupakan penelitian di bidang akuntansi manajemen

yang masih dalam perdebatan karena hubungan kedua variabel tersebut tidak

konsisten. Misalnya Milani (1975) menemukan adanya pengaruh positif antara

partisipasi dalam anggaran dengan prestasi manajer, Brownell (1982) menemukan

hasil bahwa partisipasi manajer dalam anggaran mempunyai pengaruh negatif

terhadap prestasi manajer.

Ketidakkonsisten mengenai hasil penelitian tersebut memberikan minat

peneliti untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai hubungan antara kedua

variabel tersebut..

Penelitian ini merupakan replikasi dan pengembangan dari penelitian yang

dilakukan oleh Raflia Aulia (2006) yang meneliti tentang partisipasi manajer dalam

(21)

moderating pada Kantor Direksi PT. Perkebunan Nusantara Wilayah Sumatera Utara.

Adapun hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa partisipasi manajer dalam

penganggaran dan budgetary slack berpengaruh positif terhadap Kinerja Manajerial.

Perbedaan penelitian ini terletak pada penggunaan variabel moderating yaitu reward,

lokasi penelitian, metode penilaian kinerja dengan BSC, dan para manajer dan

karyawan dalam penyusunan anggaran yang menjadi populasi dan sampel dalam

penelitian.

Penelitian ini akan menguji kembali pengaruh partisipasi dalam penyusunan

anggaran terhadap kinerja manajerial dengan reward sebagai variabel moderating

yang diukur dengan Balance Scorecard pada Asian Agri di wilayah Sumatera Utara.

Asian Agri dipilih untuk memberikan kontribusi ilmiah yang beragam dari sisi lokasi

objek penelitian dan karena adanya praktek partisipasi penganggaran dan telah

menerapkan sistem BSC dalam mengukur kinerja manajer.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang sebelumnya masalah dalam penelitian ini

dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah partisipasi dalam penyusunan anggaran berpengaruh terhadap kinerja

manajerial?

2. Apakah reward mempengaruhi hubungan antara partisipasi dalam penyusunan

(22)

1.3Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah, penelitian ini mempunyai tujuan sebagai

berikut :

1. Mengetahui pengaruh partisipasi dalam penyusunan anggaran terhadap kinerja

manajerial.

2. Mengetahui pengaruh reward terhadap hubungan partisipasi dalam penyusunan

anggaran dengan kinerja manajerial.

1.4Manfaat Penelitian

Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk berbagai

kalangan baik dalam lingkungan pendidikan maupun umum, antara lain :

1. Akademis,penelitian untuk pengembangan ilmu pengetahuan akuntansi

khususnya bidang Akuntansi Manajemen dan Manajemen Strategi.

2. Teoritis, penelitian ini mampu memberikan tambahan informasi dan

menimbulkan inisiatif untuk penelitian – penelitian di bidang Ilmu Akuntansi

khususnya aplikasi metode BSC pada masa yang datang

3. Praktis, sebagai media bagi perusahaan untuk mendapatkan hasil yang lebih

baik dengan diterapkannya metode BSC dalam penyusunan anggaran maupun

(23)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

2.1Tinjauan Teori

2.1.1 Anggaran

Secara konseptual defenisi anggaran (Budget) dan penganggaran (Budgeting)

saling terkait. Menurut Chandra (1999) mendefenisikan suatu anggaran sebagai suatu

rencana tindakan kuantitatif yang mencakup satu periode tertentu biasanya satu tahun

dan dipersiapkan untuk suatu organisasi secara menyeluruh atau untuk unit-unitnya,

sedangkan penganggaran merupakan suatu proses mempersiapkan dan

mengimplementasikan suatu anggaran.

Suatu Anggaran merupakan suatu ekspresi terhadap ekspektasi dan rencana

manajemen tentang masa depan perusahaan, institusionalisasi terhadap tujuan

perusahaan, dan membuat setiap orang dalam organisasi peduli terhadap sumberdaya

ekonomik perusahaan, permintaan terhadap sumberdaya ekonomik dan

keterbatasan-keterbatasan atas sumberdaya ekonomik tersebut. Dapat dikatakan anggaran

memainkan peranan penting dalam perencanaan, pengendalian dan pengambilan

keputusan. Anggaran juga berperan untuk meningkatkan komunikasi dan koordinasi

(24)

Anggaran memiliki beberapa fungsi (Siegel, 1989) antara lain :

1. Anggaran merupakan hasil akhir dari suatu proses perencanaan perusahaan

yaitu merupakan hasil akhir dari negosiasi antara anggota organisasi yang

dominan tentang tujuan operasional untuk masa depan.

2. Anggaran merupakan suatu blueprint for action perusahaan , yang

merefleksikan prioritas utama manajemen dalam alokasi sumberdaya ekonomi

organisasional.

3. Anggaran berperan sebagai alat komunikasi interaktif internal yang

menghubungkan berbagai departemen atau divisi dengan top manajemennya.

4. Anggaran berperan sebagai standar kriteria pengukuran kinerja yang dapat

diperbandingkan dengan hasil operasi aktualnya. Dengan kata lain anggaran

merupakan basis untuk mengevaluasi kinerja dari para manajer pusat biaya

dan pusat laba.

5. Anggaran berperan sebagai alat pengendalian yang memungkinkan

manajemen mengidentifikasikan bidang atau kegiatan perusahaan yang

menguntungkan dan tidak menguntungkan.

6. Anggaran berfungsi mempengaruhi dan memotivasi para manajer dan

karyawan untuk terus bertindak dalam cara-cara yang benar dan konsisten

dengan operasi yang efektif dan efisien dan selaras dengan tujuan

(25)

7. Anggaran berperan sebagai alat manajemen untuk mengelola sumberdaya

ekonomik perusahaan yang terbatas secara efisien dan efektif.

Setelah kita mengetahui fungsi dari anggaran kita juga harus memahami langkah –

langkah dasar dalam mengembangkan suatu anggaran antara lain :

a. Manajemen puncak harus memutuskan apa tujuan jangka pendek dari suatu

anggaran yang disusun dan strategi apa yang akan digunakan untuk mencapai

tujuan tersebut.

b. Menentukan sumberdaya ekonomis yang akan dialokasikan untuk mencapai

tujuan suatu anggaran.

c. Mendapatkan persetujuan dari manajemen puncak dan selanjutnya

dikomunikasikan kepada supervisor dan karyawan yang menjadi pelaksana

dan penentu keberhasilan suatu anggaran.

d. Anggaran tersebut digunakan untuk mengendalikan biaya – biaya dan

mengindentifikasi area bermasalah dalam organisasi dengan membandingkan

secara periodik hasil kinerja aktual dengan tujuan dan sasaran yang telah

dirumuskan.

Dalam mekanisme anggaran ada 5 karakter yang harus diperhatikan

Budgetary Goal Characteristic (Kenis,1979) yaitu :

1. Partisipasi Anggaran

2. Kejelasan tujuan Anggaran.

(26)

4. Evaluasi Anggaran

5. Kesulitan Anggaran

2.1.2 Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran.

Partisipasi dalam penyusunan anggaran (penganggaran) adalah suatu tingkat

keterlibatan dan pengaruh para individu dalam proses penyusunan

anggaran(Brownell,1982) dalam Raflia(2006). Partisipasi secara luas pada dasarnya

merupakan proses organisasional, dimana para anggota organisasi terlibat dan

mempunyai pengaruh dalam suatu pembuatan keputusan yang berkepentingan dengan

mereka.

Partisipasi dalam konteks penyusunan anggaran merupakan proses dimana

para individu yang kinerjanya dievaluasi dan memperoleh penghargaan berdasarkan

budget emphasis, terlibat dan mempunyai pengaruh dalam penyusunan target

anggaran (Brownell,1982). Seperti yang dikemukakan Milani (1975) tingkat

keterlibatan dan pengaruh bawahan terhadap pembuatan keputusan dalam proses

penyusunan anggaran merupakan faktor utama yang membedakan antara anggaran

partisipatif dan anggaran non partisipatif. Aspirasi bawahan lebih diperhatikan dalam

proses penyusunan anggaran partisipatif sehingga memungkinkan bagi bawahan

melakukan negosiasi dengan atasan mengenai target anggaran yang menurut mereka

(27)

Partisipasi dalam proses penyusunan anggaran mengarah kepada seberapa

besar tingkat keikutsertaan dalam menyusun anggaran serta pelaksanaannya untuk

mencapai target anggaran. Hal ini diperlukan agar para manajer dan karyawan merasa

lebih puas dan produktif dalam bekerja yang mengakibatkan timbulnya perasaan

ingin berprestasi dengan komitmen yang dimiliki.

Menurut Cherrington (1973) ada tiga tujuan utama yang dapat dicapai melalui

partisipasi dalam penyusunan anggaran (penganggaran) yaitu:

1. akseptasi karyawan terhadap rencana kegiatan perusahaan.

2. peningkatan semangat kerja.

3. peningkatan produktivitas

2.1.3 Penghargaan (Reward)

Dalam pengendalian manajemen selain stuktur organisasi yang memadai

komponen lain yang juga tak kalah penting adalah sistem penghargaan (reward

system). Sistem penghargaan berbasis kinerja (Mulyadi,2001) merupakan salah satu

alat pengendalian penting yang digunakan oleh perusahaan untuk memotivasi

personel agar mencapai tujuan sesuai dengan yang diharapkan perusahaan. Sistem ini

dibutuhkan perusahaan jika perusahaan memasuki lingkungan bisnis yang menuntut

diperkerjakannnya knowledge workers yaitu tenaga kerja dan alat produksinya

terpadu menjadi satu dalam diri tenaga kerja. Penghargaan atas kinerja personil

(28)

Penilaian kinerja menurut Mulyadi (2001) adalah penentuan secara periodik

efektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi dan personelnya

berdasarkan sasaran,standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Secara

umum penghargaan (Mulyadi,2001) dapat digolongkan pada dua kelompok :

penghargaan intrinsik dan penghargaan ekstrinsik. Penghargaan intrinsik berupa rasa

puas diri yang diperoleh seseorang yang telah berhasil menyelesaikan pekerjaannya

dengan baik dan telah mencapai sasaran tertentu.

Untuk meningkatkan penghargaan intrinsik, manajemen dapat menggunakan

beberapa teknik seperti penambahan tanggung jawab, partisipasi dalam pengambilan

keputusan dan usaha lain yang meningkatkan harga diri seseorang dan yang

mendorong orang untuk menjadi terbaik. Sedangkan penghargaan ekstrinsik terdiri

dari kompensasi yang diberikan kepada personal baik yang berupa kompensasi

langsung, tidak langsung maupun yang berupa kompensasi nonmoneter. Kompensasi

langsung adalah pembayaran langsung berupa kenaikan gaji, pembagian laba,

pemberian bonus yang didasarkan pada kinerja personal. Penghargaan tidak langsung

adalah semua pembayaran untuk kesejahteraan personel seperti asuransi.

Penghargaan nonmoneter dapat berupa sesuatu yang secara extra diberikan

perusahaan kepada personelnya seperti ruang kerja yang memiliki lokasi dan fasilitas

istimewa, tempat parkir khusus, gelar istimewa dan sekretaris pribadi. Untuk

(29)

sistem penghargaan yang mampu menumbuhkan semangat personel dalam

menghasilkan kinerja baik dalam hal keuangan maupun non keuangan.

Penerapan sistem penghargaan berbasis kinerja (Mulyadi,2001) dilakukan

melalui empat langkah yaitu :

1. Penetapan asumsi tentang lingkungan bisnis yang dimasuki oleh perusahaan.

2. Penetapan faktor faktor penentu keberhasilan perusahaan dalam lingkungan bisnis.

3. Penetapan ukuran kinerja berbasis faktor penentu keberhasilan perusahaan.

4. Penetapan sistem penghargaan berbasis kinerja.

Sedangkan pendistribusian penghargaandilaksanakan melalui tiga tahap yaitu :

a. Penetapan sistem penghargaan.

b. Penilaian kinerja.

c. Pendistribusian penghargaan.

2.1.4 Kinerja Manajerial

Kinerja adalah suatu tampilan keadaan secara utuh atas perusahaan selama

periode waktu tertentu, merupakan hasil atau prestasi yang dipengaruhi oleh kegiatan

operasional perusahaan dalam memanfaatkan sumber-sumber daya yang dimiliki

(Helfert, 1996). Tujuan utama dari penilaian kinerja adalah untuk memotivasi

personal dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam memenuhi standar perilaku

yang telah ditetapkan sebelumnya, sehingga membuahkan tindakan dan hasil yang

(30)

Partisipasi pekerja dalam proses anggaran dapat meningkatkan motivasi untuk

mencapai target yang ditetapkan dalam anggaran selain itu menyebabkan respek

bawahan terhadap atasan dan perusahaan bertambah serta hubungan positif antara

partisipasi dengan kinerja manajerial(Milani,1975).

Penilaian kinerja dapat digunakan untuk menekan perilaku yang tidak

semestinya dan untuk merangsang serta menegakkan perilaku yang semestinya

diinginkan, melalui umpan balik hasil kinerja. Dengan adanya penilaian kinerja,

manajer puncak dapat memperoleh dasar yang obyektif untuk memberikan

kompensasi sesuai dengan prestasi yang disumbangkan masing-masing pusat

pertanggungjawaban kepada perusahaan secara keseluruhan. Semua ini diharapkan

dapat memberikan motivasi karyawan bekerja lebih efektif dan efisien.

Penilaian kinerja (Mulyadi,2001) dapat dimanfaatkan oleh manajemen untuk:

a. Mengelola operasi organisasi secara efektif dan efisien melalui pemotivasian

karyawan secara maksimum.

b. Membantu pengambilan keputusan yang bersangkutan dengan karyawannya

seperti promosi, pemberhentian, mutasi.

c. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan dan untuk

menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan karyawan.

d. Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana atasan mereka

(31)

e. Menyediakan suatu dasar bagi distribusi penghargaan.

Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang penting dalam

perusahaan. Selain untuk menilai keberhasilan perusahaan pihak manajemen juga

dapat menggunakan kinerja untuk mengevaluasi pada periode yang lalu.

2.1.5 Balance Scorecard (BSC)

Balance Scorecard (BSC) adalah suatu sistem manajemen yang dapat

digunakan sebagai kerangka sentral dalam berbagai proses manajerial seperti dalam

pengukuran kinerja korporasi yang komprehensif, penentuan tujuan individual dari

tim, tolok ukur pemberian kompensasi, alokasi sumber daya ekonomi, perencanaan,

penganggaran, pemberian umpan balik strategi pembelajaran dan pemberdayaan

karyawan, pembelajaran dan pertumbuhan organisasi secara berkelanjutan,

membangun relasi harmonis dengan pelanggan.

Sejak diperkenalkan oleh Kaplan dan Norton (Kaplan dan Norton,1992) BSC

yang memadukan perspektif pengukuran kinerja finansial (pendekatan tradisional)

dengan perspektif kinerja nonfinansial (pendekatan customer relationship, internal

business processes dan learning and Growth) terus mendapat perhatian luas dari

kalangan akademisi, praktisi dan konsultan bisnis. Balance scorecard sebagai alat

ukur kinerja yang baru memperkenalkan empat proses manajemen baru, yang terbagi

dan terkombinasi antara tujuan strategi jangka panjang dengan peristiwa jangka

pendek, yaitu:

(32)

Perspektif keuangan tetap menjadi perhatian dalam Balanced Scorecard

karena ukuran keuangan merupakan ikhtisar dari konsekuensi ekonomi yang terjadi

akibat keputusan dan tindakan ekonomi yang diambil.

2. Perspektif Pelanggan(Customer).

Pada masa lalu seringkali perusahaan mengkonsentrasikan diri pada

kemampuan internal dan kurang memperhatikan kebutuhan konsumen. Sekarang

strategi perusahaan telah bergeser fokusnya dari internal ke eksternal. Jika suatu unit

bisnis ingin mencapai kinerja keuangan yang superior dalam jangka panjang, mereka

harus menciptakan dan menyajikan suatu produk atau jasa yang bernilai dari biaya

perolehannya. Dan suatu produk akan semakin bernilai apabila kinerjanya semakin

mendekati atau bahkan melebihi dari apa yang diharapkan dan persepsikan konsumen

(Heppy Julianto, 2000).

3. Perspektif Proses Bisnis Internal(Internal Bisnis Process)..

Menurut Kaplan dan Norton 1996, dalam proses bisnis internal, manajer harus

bisa mengidentifikasi proses internal yang penting dimana perusahaan diharuskan

melakukan dengan baik karena proses internal tersebut mempunyai nilai-nilai yang

diinginkan konsumen dan dapat memberikan pengembalian yang diharapkan oleh

para pemegang saham.

(33)

Perspektif keempat dalam Balanced Scorecard mengembangkan pengukuran

dan tujuan untuk mendorong organisasi agar berjalan dan tumbuh. Tujuan dari

perspektif pembelajaran dan pertumbuhan adalah menyediakan infrastruktur untuk

mendukung pencapaian tiga perspektif sebelumnya.

2.2. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Beberapa studi empiris yang dilakukan oleh beberapa peneliti mengenai

analisis pengaruh partisipasi manajer dalam penyusunan anggaran terhadap kinerja

manajerial (BSC):

1. Penelitian Raflia Aulia (2006) yang meneliti tentang pengaruh partisipasi

manajer dalam penganggaran terhadap kinerja manajerial dengan budgetary

slack sebagai variabel moderating pada PT Perkebunan Nasional. Penelitian

ini menggunakan pengujian sebagai berikut :

a. Uji deskriptif

b. Uji nonresponse bias

c. Uji kualitas data (validitas dan realibilitas)

d. Uji asumsi klasik (multikolineritas, autokorelasi, heterodisitas, normalitas).

e. Uji Hipotesis, dengan hasil :

1. Partisipasi manajer dalam penganggaran berpengaruh terhadap kinerja

manajerial.

(34)

2. Penelitian Irawadi (2005) yang meneliti tentang pengaruh partisipasi anggaran

terhadap prestasi manajer pusat pertanggungjawaban dengan motivasi sebagai

variabel mediating pada PT. Astra. Penelitian ini menggunakan pengujian

sebagai berikut :

a. Uji Deskriptif.

b. Uji kualitas data, reliabilitas dan validitas.

c. Uji asumsi klasik.

d. Uji Hipotesis, dengan hasil penelitian sebagai berikut :

1. Partisipasi dalam penyusunan anggaran berpengaruh terhadap prestasi

manajer pertanggungjawaban.

2. Partisipasi dalam penyusunan anggaran akan berpengaruh terhadap

motivasi manajer pusat pertanggungjawaban.

3. Prestasi manajer pusat pertanggungjawaban sangat dipengaruhi oleh

keikutsertaannya dalam penyusunan anggaran.

Beberapa penelitian sebelumnya yang menjadi pedoman peneliti dalam

meneliti pengaruh antara partisipasi manajer dalam penganggaran terhadap kinerja

[image:34.612.110.527.610.709.2]

manajerial dapat dilihat pada Tabel 2-1 berikut :

Tabel 2-1 Review Penelitian Sebelumnya

Peneliti Variabel Penelitian Hasil Penelitian

Milani (1975) Variabel Independen : Partisipasi Variabel Dependen : Prestasi

Ada pengaruh positif antara partisipasi dalam anggaran dengan prestasi manajer.

Kenis (1979) Variabel Independen : Partisipasi Variabel Dependen : Prestasi

(35)

Irawadi(2005) Variabel Independen : Partisipasi Variabel Dependent : Manajer Pertanggungjawaban

Variabel Moderating : Motivasi

Ada pengaruh positif antara partisipasi dalam anggaran dengan motivasi dan motivasi dengan prestasi mangaer

Raflia Aulia(2006) Variabel Independen : Partisipasi Variabel Dependen : Kinerja Manajerial

Variabel Moderating : Budgetary Slack

Partisipasi manajer dalam penganggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial.

Budgetary Slack berpengaruh terhadap kinerja manajerial.

[image:35.612.120.505.299.576.2]

2.3 Kerangka Konseptual

Gambar yang menunjukkan kerangka konseptual penelitian dapat dilihat pada

Gambar 2-1 :

Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran

(X1)

Kinerja Manajerial dengan konsep

BSC (Y) H1

Reward (X2)

H2

Gambar 2-1 : Pengaruh Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial dengan Reward Sebagai Variabel Moderating.

2.4Hipotesis Penelitian

(36)

1.: Partisipasi dalam penyusunan anggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial

2.: Reward berpengaruh terhadap hubungan partisipasi dalam penyusunan anggaran

(37)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1Rancangan Penelitian

Penelitian ini pada perusahaan yang telah menerapkan sistem penilaian

kinerja dengan menggunakan metode Balance Scorecard (BSC). Untuk itu dipilih

Asian Agri Group sebagai perusahaan yang telah menerapkan sistem ini.

3.2Populasi dan Sampel

Populasi dari penelitian ini adalah semua personil yang terlibat dalam proses

penyusunan anggaran baik yang berada di kebun (produksi TBS) maupun di pabrik

(pengelolaan CPO) dan di Kantor Medan yang berjumlah sekitar 100 personil.

3.3Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dimulai dari kegiatan penyusunan proposal yaitu bulan Agustus

2007 sampai pada pengujian instrument, pengolahan data serta pelaporan yang

berakhir pada bulan Desember 2007. Secara matrik dapat dilihat pada lampiran 1

tesis ini.

Penelitian ini mengambil lokasi di daerah Kisaran, Rantau Prapat dan Medan

dimana perkebunan dan pabrik dari perusahaan Asian Agri beroperasi.

3.4Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data

Data penelitian yang digunakan adalah data primer yaitu berupa kuesioner

(38)

anggaran 2007 secara acak (Random Sampling System) pada masing-masing daerah

operasional dan data sekunder yang dituangkan dalam Performance Contract

(lampiran 3) personil per 31 Desember 2006 yang dievaluasi setiap enam bulan.

3.5Definisi Variabel Operasional dan Pengukuran Variabel

Variabel independen dalam penelitian ini adalah partisipasi dalam penyusunan

anggaran dan reward. Sedangkan sebagai variabel dependen adalah kinerja

Manajerial. Dengan demikian definisi operasional seluruh variabel tersebut adalah

sebagai berikut :

3.5.1 Independen Variabel

3.5.1.1 Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran (X1)

Partisipasi dalam penyusunan anggaran adalah tingkat keterlibatan dan

pengaruh para individu dalam proses penyusunan anggaran. Teknik pengukuran

dengan menggunakan kuesioner gabungan yang dikembangkan oleh

Milani,K(1975:274-284) “The Relationship of Participation in Budget Setting to

Industrial Supervisor Performance and Attitude” dan Wenztel,Kristi(2002:248-271)

“The influence of Fairness Perceptions and Goal Commitment on Managers

Performance in a Budget Setting” dalam buku Mas’ud (2004:282-284). Kuesioner ini

digunakan untuk menggambarkan peran personil dalam menentukan dan merancang

anggaran untuk departemen tersebut. Setiap responden diminta menjawab 5 butir

pertanyaan yang mengukur tingkat partisipasi, pengaruh yang dirasakan dan

(39)

skala 1 menunjukkan partisipasi yang rendah dan skala 5 menunjukkan partisipasi

yang tinggi.

3.5.1.2Reward (X2)

Reward merupakan kompensasi yang diberikan perusahaan terhadap para

personil sesuai dengan penilaian kinerja yang bersangkutan untuk meningkatkan

motivasi karyawan dalam bekerja. Teknik pengumpulan data dengan kuesioner yang

dikembangkan oleh Mitchell, Vance F. dan Pravin Moudgill (1976:334-349),

“Organizational Behavior and Human Performance, dalam buku

Mas’ud(2004:264-265). Setiap responden diminta menjawab 5 butir pertanyaan yang mengukur

kepuasan bekerja, cara mengatasi tekanan dan batas waktu, cara penilaian, kepuasan

akan penghargaan yang diterima dengan skala pengukuran 1 sampai 5 dimana skala 1

menunjukkan tingkat kepuasan terendah dan angka 5 menunjukkan kepuasan

tertinggi.

Hampir semua organisasi, hubungan antara kinerja dan reward adalah linier.

Dalam Mulyadi (2001), sistem reward berbasis kinerja harus memenuhi kriteria

berikut agar menjadi motivasi bagi personil:

1. Reward yang diberikan harus memiliki dampak positif bagi penerima

sehingga dapat meningkatkan produktivitas mereka.

2. Reward harus dimengerti oleh penerima dimana personal harus

(40)

3. Reward diberikan pada waktu yang tepat dan dapat dirasakan dalam

jangka panjang dimana reward akan prestasi diberikan pada waktu yang

tidak terlalu jauh dengan prestasi yang dicapai.

3.5.2Dependen Variabel

3.5.2.1Kinerja Manajerial

Kinerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh seorang dalam suatu

organisasi/perusahaan sesuai dengan wewenang dan tanggungjawab dalam mencapai

tujuan organisasi.

Kinerja manajerial adalah suatu system yang mengatur pengelolaan kinerja

sumber daya manusia suatu perusahaan(Dessler,1997). Tujuan kinerja manajerial

adalah sebagai berikut :

1. Kinerja karyawan selalu dikelola secara efektif sehingga kinerja karyawan

selalu meningkat.

2. Agar terjadi proses komunikasi timbal balik antara penilai dan yang dinilai

sehingga dapat mengeliminasi berbagai kemungkinan konflik yang timbul.

3. Agar proses perencanaan, pembimbingan, pendokumentasian dan review

kinerja terintegrasi.

4. Mendorong motivasi dan meningkatkan komitmen karyawan.

5. Menciptakan transparansi dan keadilan penilaian.

(41)

7. Memberikan masukan kepada perusahaan perihal kinerja seluruh pegawai

sebagai dasar untuk menentukan strategi perusahaan.

Kinerja manajerial yang dimaksud dalam penelitian ini terbatas pada kinerja

individu yang terlibat dalam proses penyusunan anggaran meliputi manager,

supervisor dan staf. Tujuan dari penerapan ini untuk :

a. meningkatkan efisiensi dan efektivitas

b. kemampuan mengembangkan service terhadap pelanggan

c. memastikan segala proses implementasi berjalan efektif

d. meningkatkan kualitas dan standar perusahaan

Klasifikasi variabel yang digunakan dalam rencana penelitian ini dapat dilihat

[image:41.612.112.529.442.701.2]

dalam bentuk matrik Tabel 3-1 dihalaman berikut :

Tabel 3-1 : Defenisi Operasional & Pengukuran Variabel

Variabel Definisi Operasional

Indikator Skala Pengukuran

1. Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran. Var. Independen -> X1

Tingkat keterlibatan dan pengaruh individu

dalam proses penyusunan anggaran

1. Tingkat Partisipasi 2. Kontribusi responden 3. Revisi Anggaran 4. Frekuensi diskusi

Skala Interval

2. Penghargaan/Reward Var. Independen -> X2

Kompensasi yang diberikan kepada manajer / staf sesuai dengan penilaian kinerja yang diukur dengan BSC

1. Penilaian

2. Kepuasan akan peng-hargaan

3. Pencapaian target

Skala Interval

3. Kinerja Manajerial Var. Dependen -> Y

Hasil kerja yang dapat dicapai individu dalam perusahaan sesuai dengan wewenang dan tanggungjawab masing-masing dalam rangka mencapai tujuan perusahaan

1. Tingkat efisien dan efektif kerja.

2. Service terhadap pelanggan.

3. Implementasi sistem (SAP) berjalan lancar. 4. Mengembangkan dan evaluasi kualitas dan standar perusahaan

(42)

3.6 Model dan Teknik Analisis Data

Data penelitian dianalisis dengan menggunakan SPSS yang terdiri dari:

1. Uji Kualitas data. Untuk pengujian instrument dievaluasi melalui uji

reliabilitas dan validitas untuk mengetahui konsistensi dan akurasi data yang

dikumpulkan.

2. Statistik Deksriptif . Untuk memberikan gambaran mengenai variable

penelitian yang menunjukkan angka rata-rata, median dan standar deviasi.

3. Uji Asumsi klasik :

a. Uji Multikolinearitas yang bertujuan untuk menguji apakah pada

model regresi ditemukan adanya korelasi antar variable.

b. Uji Normalitas yang bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi variabel independen dan variabel dependen mempunyai

distribusi normal atau tidak.

c. Uji Heteroskedastisitas yang bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lainnya. Pengujian ini dilakukan dengan

melihat pola diagram dari regresi linier.

d. Uji Linearitas yang bertujuan untuk melihat apakah spesifikasi model

yang digunakan sudah benar atau tidak. Dengan uji ini akan diperoleh

(43)

4. Uji Hipotesis : menguji hipotesis dengan regresi sederhana dengan model

persamaan sebagai berikut :

a. Pengujian hipotesis satu menggunakan regresi sederhana model :

Y = o + 1 X1 + e

Keterangan : Y = Kinerja manajerial X1 = Partisipasi manajer

b. Pengujian hipotesis dua menggunakan regresi bertingkat dengan model :

Tahap I : Y = o + 1 X1 + e

Tahap II : Y = o + 1 X1 + 2 X2 + e

Tahap III : Y = o + 1 X1 + 2 X2 + 3 |X1-X2| + e

Keterangan : Y = Kinerja manajerial X1 = Partisipasi manajer

X2 = Reward

|X1-X2| = Interaksi antara X1dan X2

3.7Teknik Analisis Regresi

Ada tiga cara menguji regresi dengan variabel moderating yaitu : (1) uji

interaksi, (2) uji nilai selisih mutlak dan (3) uji residual.

Penelitian ini mengunakan uji Nilai Selisih Mutlak ( Frucot and shearon,1991)

dalam buku Ghozali mengajukan model regresi yang agak berbeda untuk menguji

pengaruh moderasi yaitu dengan model nilai selisih mutlak dari variabel independen

(|X1-X2|). Interaksi seperti ini lebih disukai karena ekspektasi sebelumnya

(44)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini mengemukakan tentang analisis data dan pembahasan hasil penelitian

yang meliputi uji validitas dan reliabilitas dengan cronbach Alpha, deskriptif data

dilanjutkan dengan uji asumsi klasik yang mendasari model regresi mulai dari uji

multikolinearitas dengan analisis nilai tolerance dan VIF, uji normalitas dengan

grafik histogram dan normal probability plot, uji heteroskedastisitas dengan metode

grafik dan uji Glejser serta uji linearitas dengan metode Durbin-Watson dan Ramsey

Test.

Proses pengumpulan data dilakukan dengan pendistribusian kuesioner secara

langsung kepada personil yang ikut berpartisipasi dalam pengerjaan anggaran di

kantor Medan dan di daerah Kisaran sedangkan untuk personil yang berada di daerah

Rantau Prapat dikirim melalui kurir / staf yang kunjungan ke daerah tersebut.

Total personil yang berpartisipasi dalam penyusunan anggaran sebanyak 73

orang maka jumlah kuisioner yang diedarkan sebanyak 73 kuisioner, yang diterima

kembali 64 kuisioner tetapi yang dapat dianalisis hanya 56 kuisioner. Adapun 11

kuisioner tidak kembali sampai batas waktu yang ditentukan dan 6 set tidak di isi

secara lengkap oleh responden dan dicoret oleh responden sehingga data tidak

terbaca. Perhitungan tingkat pengembalian kuesioner disajikan dalam Tabel 4-1

(45)
[image:45.612.133.504.141.227.2]

Tabel 4-1 : Analisis Tingkat Pengembalian Kuisioner

No. Keterangan Jumlah %

1. Kuisioner yang dikirim 73 set 100.00 %

2. Kuisioner yang tidak kembali / hilang 11 set 15.06 %

Kuisioner yang kembali 62 set 84.93 %

3. Kuisioner yang rusak / tidak lengkap 6 set 8.22 %

Kuisioner yang dianalisis 56 set 76.71 %

4.1. Pengujian Validitas dan Realibilitas Data

Uji validitas dilakukan dengan uji homogenitas data yaitu dengan melakukan

uji korelasi antara skor item pertanyaan dengan skor rata-rata. Sedangkan uji

reliabilitas dimaksudkan untuk menentukan tingkat kepercayaan minimal yang dapat

diberikan terhadap kesungguhan jawaban yang diterima. Uji reliabilitas instrumen

penelitian dilaksanakan dengan melihat konsisten koefisien Cronbach Alpha untuk

semua variabel. Menurut Ghozali(2002) instrumen penelitian dikatakan handal

(reliable), jika nilai Cronbach Alpha lebih dari 0,6.

Dari Tabel 4-2 diperoleh Cronbach’s Alpha untuk 2 variabel ( X1 dan X2 )

sebesar 0.869 dan 0.825 lebih besar dari 0.6 maka instrumen penelitian dinyatakan

reliabel. Selain itu dapat berarti konsistensi responden dalam menjawab pertanyaan

dapat dipercaya sebesar nilai Cronbach Alpha tersebut

Ringkasan hasil pengujian validitas dan reliabilitas dapat dilihat pada Tabel

(46)
[image:46.612.124.516.138.388.2]

Tabel 4-2 : Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

No. Variabel Item

Pertanyaan

R Keputusan Cronbach’s

Alpha

1 X.1.1 Partisipasi dalam 0.840 Valid

penyusunan anggaran X.1.2 0.824 Valid

(X.1) X.1.3 0.882 Valid

X.1.4 0.859 Valid

X.1.5 0.825 Valid

X.1.6 0.840 Valid 0.869

2 Penghargaan/Reward X.2.1 0.812 Valid

(X.2) X.2.2 0.779 Valid

X.2.3 0.782 Valid

X.2.4 0.787 Valid

X.2.5 0.785 Valid

X.2.6 0.813 Valid

X.2.7 0.849 Valid 0.825

Sumber : Lampiran 5 Pengolahan data Uji Realibility

4.2. Statistic Deskriptif

Berdasarkan hasil pengolahan data dengan uji deskriptif data, maka diperoleh

hasil penelitian pada Tabel 4.3 sebagai berikut :

Tabel 4-3 : Deskriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std.

Deviation Partisipasi dalam

penyusunanAnggaran(X1)

56 1.00 4.80 3.1143 1.04715

Reward (X2) 56 1.00 5.00 2.9490 0.81015

Kinerja Manajerial (Y) 56 2.00 5.00 3.3571 0.90310

Valid N (listwise) 56

Sumber : Lampiran 6 Pengolahan Data Uji Deskriptif data

4.3. Pengujian Asumsi Klasik

Analisis ini perlu dilaksanakan untuk mengetahui apakah data tersebut bisa

dilaksanakan uji model regresi. Pengujian asumsi klasik untuk menentukan syarat

[image:46.612.110.528.413.579.2]
(47)

pengujian asumsi klasik meliputi pengujian Multikolonieritas, Autokorelasi,

Heteroskedastisitas, Normalitas, dan Linearitas (Ghozali,2005:91). Dalam penelitian

ini uji autokorelasi tidak dilaksanakan.

4.3.1 Uji Multikolinearitas

Pengujian Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antara variabel independen dan menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu penelitian ke

penelitian lainnya.

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel

independen. Jika variabel independen saling berkorelasi maka variabel-variabel ini

tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi

antara sesama variabel independen sama dengan nol.

[image:47.612.118.527.472.604.2]

Ringkasan hasil uji kolerasi multikolinearitas dapat dilihat dari Tabel 4-4 :

Tabel 4-4 : Pengujian Multikolinearitas

Coefficients

Model

Unstandardized Coeficients

Standardized

Coeficients Collinearity Statistics

B Std

Error

Beta t Sig Tolerance VIF

1 (Constant) 3.771 .489 7.705 .000

X1 -.395 .114 -.456 -3.469 .001 .887 1.127

X2 .279 .145 .250 1.922 .060 .907 1.103

AbsInteraksi -.002 .181 -.001 -.011 .991 .975 1.026

a. Dependent Variable: Y

Berdasarkan Tabel 4-4 menunjukkan tidak terjadi multikolinearitas antar

variabel dalam model regresi karena nilai Tolerance berkisar 0.887 sampai 0.975 dan

(48)

Menurut Ghozali (2005) besarnya nilai VIF dianggap tidak terjadi

multikolinearitas bila lebih kecil dari 10. Dengan demikian disimpulkan bahwa model

regresi ini tidak terjadi multikolinearitas.

Hal ini juga dipertegas dengan tabel pengujian multikolinearitas dengan

[image:48.612.111.533.277.428.2]

Metode Matrik Korelasi pada Tabel 4-5 sebagai berikut :

Tabel 4-5 : Pengujian Multikolinearitas Dengan Metode Matrik Korelasi

X1 X2 AbsInteraksi

X1 Pearson Correlation 1 .306 .157

Sig. (2-tailed) .022 .247

N 56 56 56

X2 Pearson Correlation .306 1 .058

Sig. (2-tailed) .022 .671

N 56 56 56

AbsInteraksi Pearson Correlation .157 .058 1

Sig. (2-tailed) .247 .671

N 56 56 56

Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed)

Hasil pengujian berdasarkan Matrik Korelasi pada Tabel 4-5 menunjukkan

koefisien korelasi antar variabel lainnya yaitu sebesar 0.157 atau sebesar 15.70%

maka disimpulkan data tersebut tidak mengalami multikolinearitas.

4.3.2 Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel

pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Uji t dan Uji F mengasumsikan

bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksi

apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji

(49)

Normal Probability Plot adalah membandingkan distribusi kumulatif dari data

sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal

akan membentuk suatu garis lurus diagonal dan ploting data akan dibandingkan

dengan garis diagonal. Jika distribusi data normal, maka garis yang menggambarkan

data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya (Ghozali,2005).

Berdasarkan tampilan grafik normal P-P Plot pada Gambar 4-1 berikut yang

diambil dari Lampiran 7, menunjukkan titik – titik menyebar disekitar garis diagonal

serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal.

Hal ini berarti model regresi mempunyai distribusi normal atau mendekati

normal, sehingga regresi layak dipakai untuk memprediksi variabel dependen yaitu

kinerja manajerial berdasarkan masukan variabel independennya.

1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0

Observed Cum Prob 1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Expec

ted Cum Prob

Dependent Variable: Y

[image:49.612.154.453.391.598.2]

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Gambar 4-1 : Normal P-P Plot Uji Normalitas

Selain dengan grafik uji normalitas data dapat menggunakan uji

kolmogorov-Smirnov (Uji K-S). Hal ini diketahui dari nilai Kolmogorov kolmogorov-Smirnov sebesar 0.599

(50)

dinyatakan bahwa data ini merupakan distribusi normal yang didukung oleh Gambar

4-2 sebagai berikut :

3 2 1 0 -1 -2

Regression Standardized Residual

12

10

8

6

4

2

0

Freq

uency

Mean = 3.47E-18 Std. Dev. = 0.972 N = 56

[image:50.612.160.455.202.410.2]

Dependent Variable: Y Histogram

Gambar 4-2 : Grafik Histogram

Dengan melihat tampilan grafik histogram dan grafik normal probability plot

pada Gambar 4-1 dan 4-2 disimpulkan bahwa kedua grafik tersebut dapat dikatakan

memenuhi asumsi normalitas dan model regresi layak untuk dipakai.

Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak hati-hati sebab

itu uji normalitas dapat dilakukan dengan uji statistik sederhana dengan melihat nilai

kurtosis dan skewness dari residual.

Tabel 4-6 : Uji Normalitas dengan Uji Skewness dan Kurtosis

Descriptive Statistics

N Skewness Kurtosis

Statistic Statistic Std. Error Statistic Std. Error

Unstandardized Residual 56 .243 .319 -.694 .628

[image:50.612.106.531.617.666.2]
(51)

Zskewness = Skewness/√6/N dan Zkurtosis = Kurtosis/√24/N

dalam penelitian ini diperoleh nilai Zskewness sebesar 0.743 dan Zkurtosis sebesar

1.061 sedangkan Ztabel untuk data 56 adalah sebesar 2.000.

Jadi dapat disimpulkan nilai Zskewness dan Zkurtosis dibawah nilai tabel

sehingga data terdistribusi normal.

4.3.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.

Model regresi yang baik adalah homokedastisitas atau tidak terjadi

heteroskedastisitas.

Cara untuk mengetahui adanya masalah heteroskedastisitas adalah dengan

menggunakan uji Glejser dengan meregres nilai absolut residual terhadap variabel

[image:51.612.121.520.505.605.2]

independen (Gujarati,2003) dengan persamaan regresi:Ut = + Xt+vt. pada Tabel 4-7

Tabel 4-7 : Pengujian Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser

Coefficients Model

Unstandardized Coeficients

Standardized Coeficients

B Std Error Beta t Sig

1 (Constant) .554 .244 2.268 .028

X1 .176 .057 .416 3.107 .003

X2 -.109 .072 -.199 -1.505 .138

AbsInteraksi -.125 .091 -.176 -1.381 .173

a. Dependent Variable: AbsRes

Dari Tabel 4-6 diperoleh hasil output SPSS, menunjukkan bahwa tidak ada

(52)

dependen nilai absolut UT (AbsUt). Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya

diatas tingkat kepercayaan 5%. Jadi dapat disimpulkan model regresi tidak

mengandung adanya heteroskedastisitas.

Metode lain yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada atau tidak adanya

masalah heteroskedastisitas dengan melihat residual plot pada persamaan regresi

antar masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen.

Apabila residual plot yang terjadi tidak menggambarkan pola tertentu yang

sistematis, lebih bersifat acak dan berada diatas serta dibawah nol pada sumbu Y,

maka persamaan ini dapat dipakai dalam penelitian memenuhi syarat asumsi

homoskedastisitas dan tidak ada masalah heteroskedastisitas. Hasil pengujian

penelitian dapat dilihat pada Gambar 4-7 :

3 2 1 0 -1 -2

Regression Standardized Predicted Value

3 2 1 0 -1 -2 R e gr es si on Stud en ti ze d Res id ua l

[image:52.612.135.495.374.634.2]

Dependent Variable: Y Scatterplot

(53)

Dari gambar diatas memperlihatkan titik dalam grafik plot menyebar merata

diatas dan dan dibawah nol pada sumbu Y sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi

pelanggaran asumsi klasik heteroskedastisitas.

4.3.4 Uji Linearitas

Uji linearitas untuk mengetahui spesifikasi model yang digunakan sudah

benar atau tidak. Dari pengujian ini diketahui model sebaiknya dalam bentuk linear,

kuadrat atau kubik.

Pengujian dapat dilakukan dengan Ramsey test (RESET), dengan membuat

[image:53.612.161.472.336.456.2]

asumsi bahwa fungsi ini adalah fungsi linear untuk mendapatkan F-hitung.

Tabel 4-8 : Pengujian Linearitas dengan Ramsey Test

Model Summary

Model R R Square Adjusted

R Square

Std Error of the Estimate 1 .889 .791 .774 .42921

a. Predictors : (constant), DFFIT, AbsInteraksi, X2,X1

Hasil tampilan output SPSS menunjukkan bahwa R2new=0.791 dan R2old=0.201 dari

data tersebut diperoleh nilai Fhitung sebesar 143.90. Jadi F hitung > F table maka

dapat disimpulkan model regresi tidak dalam bentuk linier

4.4 Pengujian Hipotesis

4.4.1 Pengujian Hipotesis 1

Setelah pengujian asumsi klasik yang mendasari model regresi terpenuhi,

maka langkah selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis.

Hipotesis 1 yang akan diuji adalah ”Pengaruh Partisipasi dalam penyusunan anggaran

(54)
[image:54.612.116.524.142.336.2]

Tabel 4-9 : Ringkasan Pengujian Hipotesis 1

Coefficients Model

Unstandardized Coeficients

Standardized Coeficients

B Std Error Beta t Sig

1 (Constant) 4.386 .359 12.231 .000

X1 -.329 -.109 -.380 -3.021 .004

a. Dependent Variable : Y

Informasi tambahan dari lampiran 5 untuk hipotesis 1 :

- R = 0.380

- R2 = 0.145

- Adjusted R2 = 0.129

- F = 9.127

- Sig. F = 0.004

Tampilan output SPSS memberikan besarnya adjusted R2 atau nilai koefisien

determinasi 0.129, hal ini berarti 12.90 % variabel kinerja manajerial yang dapat

dijelaskan oleh variabel partisipasi. Sedangkan sisanya sebesar 87.10 % dijelaskan

oleh sebab lain diluar model seperti variabel motivasi, royalitas,reward dan

komunikasi.

Uji Anova atau F test untuk menilai goodness of fit suatu model. Hasil

pengujian menunjukkan nilai F sebesar 9.127 dengan tingkat signifikansi 0.004.

Karena probabilitas signifikansi jauh lebih kecil dari 0.05 maka model regresi dapat

digunakan untuk memprediksi kinerja manajerial.

Dari uji t variabel partisipasi tidak berpengaruh terhadap kinerja dimana

koefisien parameter sebesar -0.329 dengan tingkat signifikansi 0.004.

Berdasarkan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan maka persamaan regresi

adalah sebagai berikut :

(55)

Jika nilai variable independent = 0, maka kinerja manajerial sebesar 4,386.

Koefisien regresi - 0,329 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 partisipasi dalam

penyusunan anggaran akan mengurangi kinerja manajerial sebesar 0.329. Variabel

independent yang dimasukkan dalam persamaan regresi menunjukkan pengaruh yang

signifikan.

Menurut Milani (1975) tingkat partisipasi dalam penyusunan anggaran

merupakan faktor utama dalam penilaian kinerja manajerial dan membedakan antara

anggaran partisipatif dan non partisipatif, penelitian ini tingkat partisipasi dalam

penyusunan anggaran memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja.

Dengan demikian hipotesis 1 yang menyatakan partisipasi dalam penyusunan

anggaran mempengaruhi kinerja manajerial ditolak.

Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Bryan

dan Locke(1967) yang menunjukkan hubungan negative antara partisipasi manajer

dalam penganggaran terhadap kinerja manajerial dan bertentangan dengan penelitian

Milani(1975), Irawadi (2005) dan Alfar (2006) dimana partisipasi dalam penyusunan

anggaran berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial,. Perbedaan ini disebabkan

oleh subjek penelitian dan factor kontekstual yang berbeda seperti wilayah, budaya,

dan sebagainya.

4.4.2 Pengujian Hipotesis 2

Dari pengujian hipotesis 2 dengan pengujian regresi bertingkat. Pengujian

(56)

A. Tahap I : pengolahan data X1 melihat pengaruh partisipasi dalam penyusunan

anggaran. Secara persamaan sebagai berikut :

Y = o + 1 X1 + e

B. Tahap II : selanjutnya dikerjakan variabel X1 dan X2 untuk melihat pengaruh

langsung dari masing-masing variabel terhadap Y secara persamaan

dinotasikan sebagai berikut

Y = o + 1 X1 + 2 X2 + e

C. Tahap III : baru di laksanakan uji Selisih Nilai Mutlak. Dimana uji ini

mengandung unsur interaksi (penggabungan dua atau lebih variabel

independen). Dalam penelitian ini pengurangan dilakukan antara variabel X1

dan X2 yang diabsolutkan. Secara Matematis sebagai berikut:

Y = o + 1 X1 + 2 X2 + 3 |X1-X2| + e

[image:56.612.179.462.496.713.2]

Hasil dari pengolahan ke 3 tahap diatas dapat dilihat pada Tabel 4-8 berikut :

Tabel 4-10 : Ringkasan Pengujian Hipotesis 2

Koefisien Signifikan T Tahap I

Konstanta 4.386 0.000 12.231

X1 -0.329 0.004 -3.021

R Square (R2) 0.145

R2 Adjusted 0.129

F 9.127 0.004

Tahap II

Konstanta 3.770 0.000 7.984

X1 -0.395 0.001 -3.542

X2 0.279 0.058 1.940

R Square (R2) 0.201

R2 Adjusted 0.171

(57)

Tahap III

Konstanta 3.771 0.000 7.705

X1 -0.395 0.001 -3.469

X2 0.279 0.060 1.922

Interaksi -0.002 0.991 -0.011

R Square (R2) 0.201

R2 Adjusted 0.155

F 4.369 0.008

Kesimpulan Bukan Moderating variabel

Sumber : Lampiran 6,7 dan 8 Pengolahan data

Pengolahan data pada tahap 1 masih sama seperti hipotesis 1 sehingga tidak

dibahas mendetail dalam sub bab ini.

Dari pengolahan data tahap 2 menunjukkan variabel partisipasi dalam

penyusunan anggaran mempunyai koefisien sebesar -0.395 dengan tingkat signifikan

0.001 < 0.05 yang berarti partisipasi masih signifikan terhadap kinerja walaupun

pengaruhnya negatif terhadap kinerja, variabel reward mempunyai koefisien 0.279

dengan tingkat signifikan 0.058 >0.05 berarti reward tidak signifikan terhadap =

0.05 hanya pengaruh positif terhadap kinerja. Secara simultan disimpulkan bahwa

variabel partisipasi dan reward signifikan terhadap kinerja.

Dalam pengerjaan data tahap 3 dengan masuknya variabel interaksi

menyebabkan variabel independen tidak signifikan terhadap variabel dependennya,

dimana koefisien partisipasi dalam penyusunan anggaran -0.395 dengan tingkat

signifikansi 0.001, koefisien reward 0.279 dengan signifikansi sebesar 0.060 serta

(58)

pada tabel disimpulkan semua variabel diatas baik partisipasi, reward maupun

interaksi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja manajerial.

Menurut teori pengharapan (Robin,2001) menyatakan bahwa reward

mendorong kinerja seseorang untuk mencapai target yang ditetapkan oleh perusahaan

karena reward merupakan daya tarik tersendiri bagi karyawan.

Jadi dapat dikatakan reward di sini bukan sebagai variabel moderating (yang

mempengaruhi hubungan partisipasi dengan kinerja melainkan sebagai variabel

independen sama seperti unsur partisipasi dalam penyusunan anggaran.

Maka Hipotesis ke 2 yang di uji tentang ”Reward berpengaruh terhadap

hubungan Partisipasi dalam penyusunan anggaran dengan Kinerja Manajerial”

dinyatakan ditolak.

Dari uraian diatas diperoleh hasil penelitian sebagai berikut :

Kinerja manajerial = 3.771 – 0.395 partisipasi + 0.279 reward -0.002 interaksi

Atau

Y = 3.771 -0.395 X1 + 0.279 X2 – 0.002 |X1-X2|

4.5 Pembahasan

Berdasarkan pengujian pada sub bab sebelumnya ternyata reward tidak

mempengaruhi hubungan antara partisipasi dalam penyusunan anggaran terhadap

kinerja manajerial. Hal ini dimungkinkan mengingat reward yang diberikan oleh

perusahaan bukan di dasarkan pada kinerja manajerial saja tetapi ada faktor – faktor

(59)

1. Lama Bekerja

Lama bekerjanya seseorang dalam perusahaan sangat diperhitungkan oleh

management karena semakin lama seorang karyawan bekerja diperusahaan ini

menunjukkan royalitas dia bagi perusahaan terutama bila karyawan yang

bersedia ditempatkan di daerah.

2. Prilaku dan Motivasi

Prilaku dan motivasi seorang karyawan menurut management Asian Agri

mempengaruhi penilaian kinerja seseorang karena prilaku dan motivasi tidak

mungkin dapat dinilai dengan angka walaupun perusahaan ini telah

menerapkan sistem BSC. Motivasi seorang karyawan yang dalam bekerja

hanya memikirkan bagaimana dia mendapatkan yang lebih (hasil dalam BSC

baik) bagi dirinya sendiri tanpa memperdulikan oranglain, dapat mengurangi

reward yang akan diberikan padanya.

3. Keputusan Management

Dari semua ini keputusan management yang sangat penting dan berpengaruh

yang paling besar karena keputusan management tidak dapat diganggu gugat

apapun alasannya.

Balance Scorecard dalam perusahaan secara signifikan meningkatkan

kapasitas pengawasan dengan memberikan pencerahan terhadap upaya pelaksanaan

(60)

Perspektif Konsumen

Meningkatkan kepuasan Konsumen

Perspektif Internal Bisnis Perspektif Keuangan

Perspektif Pembelajaran dan pertumbuhan

Bekerja lebih cerdik

untuk mendapatkan hasil yang baik

Keahlian, tempat dan waktu yang tepat

[image:60.612.115.503.107.444.2]

Membangun nilai

Gambar 4-4 : Outline Strategi Perusahaan

Dalam uraian le

Gambar

Tabel 2-1 Review Penelitian Sebelumnya
Gambar  yang menunjukkan kerangka konseptual penelitian dapat dilihat pada
Tabel 3-1 : Defenisi Operasional & Pengukuran Variabel
Tabel 4-1 : Analisis Tingkat Pengembalian Kuisioner
+7

Referensi

Dokumen terkait

Biaya-biaya setelah pengakuan awal aset diakui sebagai bagian dari nilai tercatat aset atau sebagai aset yang terpisah, sebagaimana seharusnya, hanya apabila kemungkinan besar

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan aspek teknis peternakan yang dilakukan oleh peternak di kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan.. Sampel

Setelah dilakukan evaluasi terhadap dokumen penawaran yang masuk dan dinyatakan lengkap serta memenuhi syarat dengan melalui tahapan Koreksi Aritmatika, Pembuktian

Karena potensi umbi iles-iles yang cukup besar dan pengetahuan tentang pengolahan umbi iles-iles di Indonesia yang masih rendah, sehingga perlu diadakan penelitian

Penelitian ini akan menganalisis tekanan impor baik dari volume maupun harga untuk komoditas hortikultura Bawang Merah, Kentang, dan Jeruk, dengan alasan ketiga

Pada penelitian ini dilakukan analisis sensitivitas untuk mengantisipasi adanya perubahan lingkungan strategis, kebijakan pemerintah, struktur biaya produksi

Gagasan at au ide dar i Mont esquieu m engaj ar kan dalam suat u negar a har us ada pem isahan kekuasaan anat ar sat u dengan kekuasaan yang lain ( Separ at ion Of Pow er ).

Aplikasi dibuat melalui perpaduan fungsi dan fitur-fitur yang ada serta panduan fungsi buku dengan rancangan aplikasi macromedia dimana tujuan dari aplikasi ini untuk menarik