2
\ !
Di negara-negara berkembang, demam rematik dan glomerulonefritis akut
ini
masih suatu problema yang serius. Leung di Hongkong pada penelitiarmya tahun
1984-1986,
menemukan
dari
74
kasus
glomerulonefritis
akut,
10
kasus
tonsilofaringitits akut, dijumpai kuman
Streptococcus
j3
hemolyticus grup A pada
pemeriksaan usap tenggorok,
3-4Velibor pada pene1itiarmya pada tahun 1982-1986 menyimpulkan bahwa
infeksi sterptokokus masih menjadi penyebab utama terjadi glomerulonefritis akut
pada anak.
3,4Upton dalam penelitiannya di City Hospital Nottingham Inggris, pada tahun
1985 menemukan 16 kasus glomerulonefritis akut, 11 diantaranya paska infeksi
•
streptokokus
13
hemolitikus grup A pada pemeriksaan usap tenggorok.
3Y1ikoski and Karjalinen (1989) meneliti 257 pada pria usia muda di kamp
militer menderita tonsilitis akut, dan ditemukan streptokokus
13
hemolitikus grup A
sebanyak 28%, sementara Gaffney et all (1991) mene1iti 262 penderita tonsillitis yang
berulang dijumpai
H. influenza dan Streptokokus aureus. Campuran kuman patogen
didapati 48% kuman streptokokus
13
hemo1itikus grup A pada pemeriksaan usap
tenggorok.
4Herawati, dan kawan-kawan di bagian TRI. FK UNDlP
I
RS. Dr. Kariadi
Semarang tahun 1985 melakukan penelitian pada 50 kasus tonsillitis kronik pada
usap tenggorok didapati 21 kasus adanya kuman streptokokus
13
hemolitikus grup
A,
dan
29 kasus tidak ditemukan kuman. Pada pemeriksaan
kadar
ASIO 21 kasus yang
ada kuman streptococcus
13
hemolyticus grup A didapatkan 17 kasus dengan titer
ASIO
>
400
U.
5-6I
I
I
I
3
Penelitian Erna Crysantini 1994-1995 di bagian IHI FK
ill /
RSCM Jakarta
pada 20 kasus anak penderita glomerulonefritis akut, 7 kasus ditemukan positip
pemeriksaan antigen cepat. Sedangkan kuman
Streptococcus
f3
hemolyticus gmp A
pada pemeriksaan usap tenggorok tidak ditemukan pada 20 kasus tadi.
8Berdasarkan hasil-hasil penelitian tersebut diatas kuman
Streptococcus
f3
hemolyticus grup Amaris relatif tinggi pada penderita tonsilofaringitits akut.
Penelitian ini bermaksud mencari hubungan usap tenggorok dengan kenaikan titer
ASIO pada penderita tonsilofaringitits yang disebabkan oleh
Streptococcus
f3
hemolyticus grup
A.
1.2. Hipotesa Penelitian
1.
Kebanyakan penyebab infeksi saluran nafas pada tonsil dan faring adalah
streptococcus pyogenes, streptococcus viridans,
Streptococcus
j3
hemolyticus
grup
A,
pneumococcus, dan virus H. influenza.
2. Streptococcus
f3
hemolyticus grup A sifat patogen dan dapat menyebabkan
glomeluronefritis akut dan endokarditis.
1.3.
Tnjnan
Penelitian
1.3.1.
Iujuan umum
Melihat hubungan pemeriksaan usap tenggorok dengan ASIO pada