• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Etika Komunikasi Dalam Kantor Pada Dinas Informasi Komunikasi Dan Pengolahan Data Elektronik Pemerintahan Kota Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Peranan Etika Komunikasi Dalam Kantor Pada Dinas Informasi Komunikasi Dan Pengolahan Data Elektronik Pemerintahan Kota Medan"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

PENERAPAN ETIKA KOMUNIKASI DALAM KANTOR PADA DINAS INFORMASI KOMUNIKASI DAN PENGOLAHAN DATA

ELEKTRONIK PEMERINTAHAN KOTA MEDAN

OLEH:

BINARIA SAMOSIR 062103054

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KESEKRETARIATAN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR

Nama : Binaria Samosir

Nim : 062103054

Judul : Penerapan Etika Komunikasi Dalam Kantor Pada Dinas Informasi Komunikasi Dan Pengolahan Data Elektronik Pemko Medan

Program Studi : DIII Kesekretariatan

Tanggal :………. Ketua Program Studi DIII Kesekretariatan

NIP. 132 010 480

( Dr. Endang Sulystia Rini, SE, Msi)

Tanggal : ……… DEKAN

NIP. 131 285 985

(Drs. Jhon Tafbu Ritonga, MEc)

(3)

Nama : Binaria Samosir

NIM : 062103054

Judul : Penerapan Etika Komunikasi Dalam Kantor Pada Dinas Informasi Komunikasi Dan Pengolahan Data Elektronik Pemko Medan

Program Studi : Diploma III Kesekretariatan

Medan, ……Juni 2009

Menyetujui Pembimbing

NIP: 132 206 573

(4)

KATA PENGANTAR

Dengan segala hormat pujian dan ucapan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul “ Penerapan Etika Komunikasi Dalam Kantor ” Pada Dinas Informasi Komunikasi Dan Pengolahan Data Elektronik Pemko Medan”. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Diploma III Kesekretarisatan pada Fakultas Ekonomi Unversitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini tidak terlepas dari kesempurnaan, untuk itu penulis tidak terlepas dari bantuan dan dukunagan dari berbagai pihak. Menyadari akan hal ini maka penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada : 1. Bapak Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si, selaku Ketua Jurusan Program Studi DIII Kesekretariatan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dr. Arlina Nurbaity Lubis, SE, MBA, selaku Sekretaris Jurusan Program Studi DIII Kesekretariatan sekaligus selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan petunjuk dan pengarahan dalam menyelesaikan tugas akhir ini. 4. Seluruh dosen, atau staf pengajar di Fakultas Ekonomi yang telah

memberikan ilmu selama penulis mengikuti perkuliahan.

(5)

6. Terima kasih yang spesial penulis hanturkan kepada kedua orangtua Penulis yang tercinta Ayahanda R. Samosir dan Ibunda L. Br. Gultom yang telah mendidik dan memberikan semangat, doa, dan dukungan moral serta material kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

7. Kakakku yang tercinta Hotmauli, Ester, dan juga buat abangku Aratua, Jannes.

8. Buat teman – teman penulis terkasih Selvi tukang cengeng, buat Lisbet juga teman yang suka ngejek tapi asyik. Terima kasih banyak atas bantuan serta dukungan doa juga kebersamaan kita selama di Fakultas Ekonomi.

9. Buat bang Swandi, K. Mopo, terima kasih banyak sudah membantu saya dalam urusan riset.

10. Buat teman-teman khususnya jurusan Kesekretariatan stambuk 2006.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih atas perhatian pembaca, semoga tugas akhir ini dapat berguna khsusnya di dunia pendidikan.

Medan, Juni 2009

Penulis

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR LAMPIRAN ... vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5

D.Jadwal Kegiatan ... 6

BAB II PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI ... 8

A.Sejarah Ringkas ... 8

B. Jenis Usaha/Kegiatan ... 10

C. Struktur Organisasi ... 10

D.Job Discription ... 13

E. Kinerja Usaha Terkini ... 22

F. Rencana Kegiatan Perusahaan ... 23

BAB III PEMBAHASAN ... 25

A.Pengertian Etika, Etiket dan Moral ... 25

B. Pengertian Komunikasi Kantor ... 28

C. Etika Komunikasi Kantor ... 30

D.Arti Pentingnya Etika Komunikasi Dalam Suatu Kantor ... 31

E. Pelaksanaan Etika Komunikasi Pada Dinas Komunikasi Dan Pengolahan Data Elektronik PEMKO Medan ... 33

F. Prinsip-prinsip Yang Mempengaruhi Kelancara Dalam Penerapan Etika Komunikasi ... 35

G.Penerapan Etika Komunikasi Pada Dinas Informasi Komunikasi Dan Pengolahan Data Elektronik PEMKO Medan ... 37

H Hambatan-Hambatan Penerapan Etika Komunikasi dalam Kantor pada Dinas Infokom Medan ... 38

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 40

A.Kesimpulan ... 40

B. Saran ... 41

(7)

DAFTAR TABEL

HALAMAN

(8)

DAFTAR GAMBAR

HALAMAN

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Dinas Informasi Komunikasi

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Riset dari Fakultas Ekonnomi Universitas Sumatera Utara 2. Surat Keterangan Riset Dari Dinas Informasi Komunikasi Dan

(10)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut Gunawan (1985), perusahaan adalah sebuah organisasi dimana pemilik, pemimpin, staf, dan karyawan bekerjasama untuk mencapai tujuan. Pemilik dan pemimpin perusahaan tentulah mengkomunikasikan keinginan dan kebijaksanaannya kepada staf dan karyawan. Komunikasi sangat penting dalam manajemen organisasi. Pada hakekatnya manajemen mencapai suatu tujuan melalui orang lain, maka seorang manajer harus dapat berkomunikasi secara efektif dengan karyawan untuk mencapai tujuan organisasi.

Komunikasi dalam perusahaan mengajak semua anggota perusahaan peduli untuk melakukan interaksi denngan sesama anggota dengan pihak luar. Kegiatan komunikasi mempunyai peranan yang penting dalam memperlancar kinerja kegiatan perusahaan secara intern dan ekstern dalam mencapai tujuan secara efisien dan efektif. Etika dalam berkomunikasi sangatlah diperlukan guna meningkatkan kinerja karyawan.

(11)

Menurut Wursanto (1999) kantor merupakan pusat pengolahan keterangan, tempat para pejabat berkumpul untuk merundingkan segala sesuatu guna kepentingan kantor, tempat para pegawai menyelesaikan pekerjaan administrasi atau tata usaha. Kantor adalah keseluruhan gedung dengan ruang-ruang kerjanya yang menjadi tempat pelaksanaan tata usaha dan kegiatan – kegiatan manajemen dalam pelbagai tugas.

Dalam suatu kantor penerapan etika komunikasi dibutuhkan untuk semua bentuk kegiatan kerja. Etika komunikasi yakni etika komunikasi yang terjadi dan berlangsung dalam kantor (office communication). Dengan terciptanya etika komunikasi timbal balik yang baik antara pimpinan dan karyawan, akan menimbulkan produktivitas kerja yang baik. Dengan kata lain tanpa adanya komunikasi, maka pekerjaan kantor akan menjadi tidak sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan sehingga tujuan-tujuan yang diharapkan tidak akan tercapai.

Seorang manajer kantor harus dapat menerapkan etika komunikasi secara efektif dengan semua pegawai kantor baik secara horizontal maupun secara vertikal atau secara diagonal. Pengurusan informasi atau information handling yakni penyampaian dan penerimaan berita, akan dapat berjalan dengan baik bila dalam kantor itu terdapat komunikasi yang efektif dan efesien. Komunikasi itu akan menciptakan iklim kerja kantor yang sehat dan terbuka. Hal ini sangat penting guna meningkatkan kreativitas dan dedikasi para pegawai kantor.

(12)

tingkah laku yang baik. Dengan demikian etika komunikasi kantor adalah norma, ukuran yang berlaku dalam proses penyampaian keterangan yang berlangsung dalam suatu kantor.

Pada dasarnya komunikasi kantor dapat berlangsung secara lisan maupun tulisan. Secara lisan, dapat terjadi secara langsung (tatap muka atau face to face) tanpa melalui perantara. Setiap individu berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola perilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh setiap individu atau apa yang seharusnya dijalankan individu, dan apa tindakan yang seharusnya dilakukan. Secara tidak langsung komunikasi juga dapat dilakukan melalui suatu perantara dengan media misalnya komunikasi melalui telepon, internet sebagai komunikasi jarak jauh untuk menjalin kerjasama para pegawai di kantor yang dapat memperlancar proses kerja antar sesama pegawai dan juga dapat dilakukan dengan komunikasi yang secara tertulis misalnya surat menyurat.

Etika komunikasi dalam kantor perlu diperhatikan agar tidak terjadi suatu prasangka buruk yang dapat mengakibatkan dampak negatif terhadap pegawai lainnya. Contohnya, setiap pegawai tidak boleh mengeluarkan kata-kata yang kurang enak didengar yang bisa membuat perasaan orang lain menjadi tersinggung. Dengan demikian etika komunikasi memegang peranan penting dalam melakukan hubungan kerja dalam kantor.

(13)

pedoman bagi setiap pegawai yang akan melakukan interaksi dalam komunikasi. Dapat dikatakan bahwa etika memberi pandangan orientasi bagaimana seseorang menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan dalam dunia kerja di kantor. Etika membantu pegawai untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam menjalani perannya masing-masing sehingga dalam melakukan komunikasi dapat membentuk perilaku yang baik.

Berdasarkan penjelasan di atas penulis menyajikan tugas akhir dengan judul “PENERAPAN ETIKA KOMUNIKASI DALAM KANTOR” PADA DINAS INFORMASI KOMUNIKASI DAN PENGOLAHAN DATA ELEKTRONIK PEMKO MEDAN.

B. Perumusan Masalah

Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam tugas akhir ini adalah: ”Bagaimana Penerapan Etika Komunikasi Kantor pada DINAS INFORMASI KOMUNIKASI DAN PENGOLAHAN DATA ELEKTRONIK PEMKO MEDAN.”

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian:

1. Untuk mengetahui sejauh mana penerapan etika komunikasi kantor pada DINAS INFORMASI KOMUNIKASI DAN PENGOLAHAN DATA ELEKTRONIK PEMKO MEDAN.

Manfaat Penelitian :

(14)

komunikasi sangatlah bermanfaat demi kelancaran aktivitas kinerja karyawan.

2. Bagi Penulis bermanfaat sebagai tambahan ilmu pengetahuan khususnya mengenai penerapan etika komunikasi dalam kantor.

3. Sebagai referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan penerapan etika komunikasi kantor.

4. Hasil penelitian ini juga dapat dipergunakan oleh masyarakat sebagai bahan masukan atau informasi yang mungkin dapat berguna di bidang etika komunikasi.

D. Jadwal Kegiatan

[image:14.595.110.515.528.680.2]

Dalam penulisan tugas akhir ini, penulis membuat jadwal kegiatan, gunanya agar waktu yang diperlukan dapat dibagi-bagi dengan teratur, supaya penulisan tugas akhir ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Adapun jadwal kegiatan penulis dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut ini :

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan

KEGIATAN

MINGGU KE

1 2 3

1 Persiapan

(15)

a. Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian dilaksanakan pada tanggal 29 April sampai dengan 8 Mei pada Dinas Informasi Komunikasi Dan Pengolahan Data Elektronik Pemko Medan. Dalam observasi tersebut dilakukan pengumpulan data mengenai Penerapan Etika Komunikasi Kantor.

b. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan dari penulisan Laporan Tugas Akhir ini dapat diuraikan sebagai berikut:

BAB I. PENDAHULUAN

Menjelaskan secara ringkas mengenai Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, serta memaparkan Rencana Penulisanyang terdiri dari Jadwal kegiatan/penelitian dan Sistematika Penulisan.

BAB II. PROFIL PERUSAHAAN

(16)

BAB III. PEMBAHASAN

Membahas tentang penelitian yang dilakukan penulis pada Dinas Informasi Komunikasi Dan Pengolahan Data Elektronik Pemko Medan.berkaitan dengan penerapan etika komunikasi kantor.

BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN

(17)

BAB II

PERUSAHAAN PROFIL / INSTITUSI

A. Sejarah Ringkas Perusahaan / Instansi

Dinas Informasi dan Pengolahan Data Elektronik Pemko Medan merupakan instansi yang baru dibentuk penngabungan dari kantor informasi komunikasi kota Medan dan kantor Pengolahan Data Elektronik Pemko Medan. Tugas utamanya adalah melaksanakan sebagian urusan rumah tangga daerah dalam bidang Informasi Komunikasi dan Pengolahan Data Elektonik.

(18)

Berdasarkan keputusan Presiden RI No. 50 Tahun 2000 tanggal 07 April 2000 tentang Tim koordinasi Telematika Indonesia dan surat menteri Pendayagunaan Aparatur Negara R.I. No. 141/M.PAN/4/2000 tanggal 20 April 2000 perihal tim Koordinasi Telematika Indonesia telah dinyatakan banwa kantor PDE Propinsi dan Kantor PDE Kabupaten/Kota adalah perpenjangan Tim Koordinasi Telematika Indonesia di daerah dan harus diberdayakan. Selanjutnya dalam rreorganisasi kelembagaan Kota Medan dalam pelaksanaan otonomi daerah sesuai dengan UU No. 22 Tahun 1999 dibentuk kembali Kantor Pengolahan Data Elektronik kota Medan dengan berdasarkan kepada Perda Kota Medan No. 5 tahun 2001 tanggal 26 Juni 2001 tentang pembentukan organisasi dan tata kerja lembaga teknis di lingkkungan Pemerintahan dan Surat Keputusan Walikota Medan No. 05 Tahun 2001 tentang Pembentukan organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis di lingkungan Pemerintahan Kota Medan.

(19)

Elektronik Kota Medan menjadi Dinas Informasi Komunikasi dan Pengolahan Data Kota Medan berdasarkan Peraturan Daerah Kota Medan No. 35 Tahun 2002.

B. JENIS USAHA/KEGIATAN

Dinas Informasi Komunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Pemko Medan adalah unsur pelaksana Pemerintah Kota Medan dalam bidang informasi, komunikasi dan pengolahan data elektronik yang dipimpin oleh Seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah.

Dinas Informasi Komunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Pemko Medan mempunyai tugas membantu Kepala Daerah dalam penyelenggaraan urusan rumah tangga daerah dalam bidang informasi, komunikasi dan pengolahan data elektronik serta melaksanakan tugas pembantuan sesuai dengan bidang dan tugasnya.

Dinas informasi dan komunikasi bergerak dibidang pelayanan sistem Informasi dan Komunikasi pemerintah dan masyarakat, mengabdi pada masyarakat dengan cara melakukan pemantauan, registrasi, apresiasi terhadap lembaga pemerintah dan masyarakat di bidang informasi dan komunikasi.

C. STRUKTUR ORGANISASI

(20)

perusahaan itu dan setiap pekerja mengetahui darimana sumber perintah kerja dan kepada siapa dia bertanggung jawab.

Dengan adanya struktur organisasi diharapkan tercapainya suatu koordinasi yang efektif diantara unit-unit maupun bagian-bagian dalam organisasi sehingga tujuan yang ditetapkan dapat tercapai. Oleh sebab itu struktur yang digunakan harus disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan suatu organisasi agar penggunaan sumber daya yang ada dapat optimal.

Struktur organisasi dinas informasi dan komunikasi pemerintahan kota medan merupakan stuktur organisasi fungsional, yang mencerminkan tanggung jawab yang vertical. Setiap pimpinan satuan organisasi bertanggung jawab memimpin, mengkoordinasikan bawahannya masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya.

(21)

Adapun Struktur Organisasi Dinas Informasi Komunikasi Dan Pengolahan Data

Elektronik PEMKO Medan dapat dilihat pada Gambar 2.1 berikut ini :

Gambar 2.1

Struktur Organisasi Dinas Informasi Komunikasi dan Pengolahan

[image:21.595.77.539.157.670.2]
(22)

D. Job Discription

Job Discription Dinas Informasi Komunikasi Dan Pengolahan Data Elektronik Pemko Medan adalah sebagai berikut :

a. Kepala

Kepala adalah pimpinan dalam suatu perusahaan dalam mengambil keputusan dan penaggung jawab utama atas jalannya dan tercapainya tujuan organisasi dan mengkoordinasikan para kepala bagian organisasi agar tercapai pelaksanaan operasional perusahaan secara teratur, terarah, terkendali dan terpadu.

Adapun uraian tugasnya adalah :

a. Memimpin dan mengendalikan seluruh operasi organisasi.

b. Menetapkan kebijaksanaan dari rencana-rencana organisasi dan mengambil keputusan dalam memimpin organisasi.

c. Bertanggung jawab terhadap urusan yang ada hhubungannya dengan kegiatan organisasi.

d. Mengkoordinir dan mengawasi segala pelaksanaan operasional organisasi.

b. Kepala Bagian Tata Usaha

(23)

Untuk melaksanakan tugasnya bagian Tata Usaha mempunyai fungsi :

a. Melaksanakan pengelolaan surat urusan surat menyurat dan kearsipan.

b. Mengelola urusan administrasi kepegawaian.

c. Mengelola urusan keuangan dan perbendaharaan serta penyusunan laporan keuangan dinas.

d. Mengelola urusan perlengkapan, kerumahtanggaan dan urusan umum lainnya.

e. Melaksanakan tuga-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya.

Bagian tata usaha terdiri dari :

1. Sub Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan surat-menyurat, kearsipan, administrasi kepegawaian dan urusan umum lainnya.

2. Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas mengelola administrasi keuangan .

3. Sub Bagian Perlengkapan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan di bidang perlengkapan kerumahtanggaan dan pengadaan barang.

(24)

c. Sub Dinas Data dan Program

Sub Dinas Data dan Program dipimpin oleh seorang kepala sub dinas yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah Kepala Dinas. Sub Dinas Data dan Program mempunyai tugas dinas di bidang di bidang pengelolaan data, penyusunan program, evaluasi dan pelaporan.

Yang dalammelaksanakan tugasnya Sub Dinas Data dan Program mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Menyelenggarakan penyusunan program dinas. 2. Membuat, menyusun database sistem informasi. 3. Menyelenggarakan perawatan dan pengamanan data.

4. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya.

5. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan dinas. Sub Dinas Data dan Program terdiri dari :

1. Seksi Data yang mempunyai tugas menyelenggarakan pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, perawatan dan pengamanan data serta membuat, membangun database sistem informasi.

2. Seksi Program mempunyai tugas menyusun program kerja dinas.

3. Sub Evaluasi dan Pelaporan Perlengkapan mempunyai tugas memantau, mengevaluasi, dan menyusun laporan kerja dinas.

(25)

d. Sub Dinas Informasi Komunikasi Sosial

Sub Dinas Informasi dan Komunikasi Social mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas di bidang Informasi dan komunikasi social yang meliputi komunikasi tatap muka, pelayanan, informasi keliling, pemberdayaan kelompok komunikasi social, pelaksanaan pameran dan pemamfaatan media luar ruang.

Untuk melaksanakan tugasnya, Sub Dinas Informasi dan Komunikasi mempunyai fungsi :

a. Mengumpulkan dan mengolah bahan perumusan kebijaksanaan teknis di bidang pelayanan informasi dan komunikasi sosial.

b. Melaksanakan kegiatan pelayanan informasi dan komunikasi melalui media tatap muka, informasi mobil, pameran dan media luar ruang. c. Melaksanakan pemberdayaan informasi masyarakat, kelompok

komunikasi social dalam pembangunan.

d. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan bidang tugasnya.

Sub Dinas Informasi Komunikasi Sosial terdiri dari :

Seksi Informasi dan Komunikasi Tatap Muka mempunyai tugas melaksanakan pelayanan informasi dan komunikasi melalui ceramah, diskusi, dialog interaktif, dan kegiatan tata muka lainnya serta memberdayakan kelompok komunikasi social.

(26)

2. Seksi Informasi dan Komunikasi Pameran dan Media Luar Ruang mempumyai tugas melaksanakan kegiatan pameran, publikasi, photo ekshibisi, spanduk, baliho, dan kagiatan media luarruang lainnya serta mengawasi dan memberikan pelayanan penyelenggarakan pameran.

e. Sub Dinas Informasi dan Komunikasi Media Cetak, Radio/TV dan Film

Sub Dinas Informasi dan Komunikasi media Cetak, Radio/TV dan film mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas di bidang pelayanan informasi dan komunikasi kepada masyarakat melalui media cetak, radio / televisi dan film sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Untuk melaksanakan tugasnya, Sub Dinas Informasi dan Komunikasi Media Cetak, Radio / TV dan Film mempunyai fungsi :

1. Merumuskan kebijaksanaan teknis di bidang informasi dan komunikasi melalui media cetak, radio / televisi dan film. 2. Menyelenggarakan kegiatan pelayanan informasi dan

komunikasi melalui media cetak, radio / televisi dan film. 3. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan peredaran film

dan rekaman video komersil.

(27)

5. Meningkatkan kerjasama pelayanan informasi melalui media cetak, radio / televisi dan film sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

6. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya.

Sub Dinas Informasi dan Komunikasi media Cetak, Radio/TV dan Film terdiri dari :

1. Seksi Informasi dan Komunikasi Media Cetak mempunyai tugas melaksanakan pelayanan informasi dan komunikasi melalui kegiatan penerbitan, pers, grafika sertamelaksanakan pemantauan registrasi,apresiasi jasa jurnalistik, ajukasi, fasilitasi dan advokasi pers.

2. Seksi Informasi dan Komunikasi Radio/Televisi mempunyai tugas melaksanakan pelayanan informasi komunikasi melalui siaran radio dan televisi.

3. Seksi Perfilman mempunyai tugas melaksanakan informasi melaui perfilman, melaksanakan pembinaan dan penertiban di bidang perfilman serta mempersiapkan Surat Pemberitahuan Tagihan Retribusi Daerah (SPTRD), Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD) dan Kartu Data Wajib Reribusi.

f. Sub Dinas Manajemen Sistem Informasi Dan Komunikasi

(28)

Untuk melaksanakan tugasnya, sub dinas Manajemen Sistem Informasi dan Komunikasi mempunyai fungsi :

a. Mengumpulkan dan mengolah data secara elektronik.

b. Merencanakan pembangunan/pengembangan sistem informasi. c. Menata perangkat keras/lunak sisteminformasi.

d. Menata jaringan Lokal Area Network ( LAN) dan Wide Area Network (WAN).

e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang dibeerikan oleh kepala dinas sesuai dengan bidang tugasnya.

Sub Dinas Manajemen System Informasi Dan Komunikasi terdiri dari:

1. Seksi Perencanaan dan Pengembangan Sistem Informasi dan Komunikasi mempunyai tugas menyusun rencana induk dan rencana pengembangan sistem informasi dan komunikasi.

2. Seksi Penataan dan Perawatan Sistem Informasi dan Komunikasi mempunyai tugas menata, merawat, dan memperbaiki perangkat keras dan lunak, menginventaris prasarana dan sarana sistem informasi dan komunikasi.

(29)

Sub Dinas Pendayagunaan Sistem Informasi dan Komunikasi mempunyai fungsi:

a. Memberdayakan dan mengendalikan data elektronik.

b. Memberdayakan dan mengendalikan perangkat keras/lunak sistem informasi.

c. Memberdayakan dan mengendalikan sistem jaringan computer Local Area Network (LAN) dan Wide Area Network (WAN).

d. Memberdayakan SDM (Sumber Daya Manusia) di bidang siatem informasi.

e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan bidang dan tugasnya.

Sub Dinas Pendayagunaan Sistem Informasi Dan Komunikasi terdiri dari: 1. Seksi Pembinaan dan Peningkatan Sumber Daya Manusia mempunyai tugas menyelenggarakan bimbingan sistem informasi dan komunikasi, menghimpun, menyusun dan memasukkan data elektronik, menginventarisir potensi daerah di bidang sistem informasi komunikasi. 2. Seksi Operasional dan Kerjasama Sistem Informasi dan Komunikasi

(30)

h. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai sebagian tugas Dinas Informasi Komunikasi dan Pengolahan Data Elektronik sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.

Kelompok jabatan fungsional terdiri dari sejumlah tenaga, dalamjenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan keahliannya.

E. KINERJA USAHA TERKINI

Sebagai lembaga pemerintah yang berada ditengah-tengah masyarakat yang berubah dengan cepat, maka pemenuhan tugas dan fungsi Dinas Informasi Komunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Kota Medan juga dipengaruhi kondisi mayarakat yang melingkupi:

1. Kondisi masyarakat Medan Secara Umum

Kota medan meliputi wilayah dengan luas sekitar 26.510 hektar. Pada tahun 2001, Medan berpenduduk 2.068.400 jiwa. Peningkatan jumlah penduduk di Medan akan diperkirakan terus bertambah tidak saja karena pertumbuhan dari penduduk tetapi juga karena arus imigrasi yang berlangsung di daerah-daerah lain menuju medan. Hal yang terakhir oleh daya tarik Medan sebagai ibukota propinsi sebagai ibukota terbesar di Sumatra Utara.

(31)

terhadapperubaha yang terjadi dan masyarakat. Adaptasi ini berarti perlunya melakukan perubahan-perubahan internal Dinas Infokom dan Pengolahan Data Elektronik Kota Medan agar dapat menyelesaikan tugas dan fungsi pokoknya.

2. Kondisi Objektif Berkaitan dengan Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Infokom dan PDE (Pengolahan Data Elektronik).

Kondisi objektif berkenaan dengan tugas pokok dan fungsi pokok dan fungsi tidak lain meliputi struktur organisasi, kualitas, jumlah dan etos kerja aparatur, pola manajemen, dan cakupan wewenang Dinas Infokom dan PDE (Pengolahan Data Elektronik) Pemko Medan. Hal ini sekaligus merupakan kondisi-kondisi yang sangat berperan dalam menentukan berhasil tidaknya Dinas Informasi Komunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Pemko Medan melaksanakan tugas pokok yang diembannya.

Dinas Informasi Komunikasi Pemerintahan Kota Medan memberdayakan dan mengendalikan sistem jaringan computer Local Area Network (LAN) dan Wide Area Network (WAN) memberdayakan SDM (Sumber Daya Manusia) di bidang siatem informasi melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan bidang tugasnya. Dinas Informasi Komunikasi Pemerintahan Kota Medan secara selektif melakukan penyaringan terhadap peredaran film, karena ini menyangkut perkembangan masyarakat Kota Medan khususnya.

F. RENCANA KEGIATAN PERUSAHAAN

(32)

1. Penyerbarluasan Informasi melalui media luar ruang Baliho. 2. Penyebarluasan Informasi melalui media luar ruang spanduk. 3. Program kerjasama informasi dengan media massa.

4. Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya. 5. Pengembangan komunikasi informasi dan media massa. 6. Pembangunan dan operasional TV informasi digital.

7. Penyediaan jasa kebersihan kantor seperti peralatan kebersihan dan bahan pembersih kantor.

8. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur seperti: a. Pengadaan komputer dan perlengkapannya.

b. Pemeliharaan rutin atau berkala kantor. c. Perawatan AC.

9. Pendidikan dan pelatihan formal (pelatihan computer)

(33)

BAB III PEMBAHASAN

A. Pengertian Etika, Etiket, dan Moral a. Pengertian etika

Dari segi etimologi (asal kata), istilah etika berasal dari kata Latin “ ethicus” dan dalam bahasa Yunani disebut “ ethicos” yang berarti kebiasaan. Dengan demikian menurut pengertian yang asli, yang dikatakan baik itu apabila sesuai dengan kebiasaan masyarakat. Kemudian lambat laun pengetian ini berubah, bahwa etika adalah suatu ilmu yang membicarakan masalah perbuatan atau tingkah laku manusia, mana yang dapat dinilai baik dan mana yang dapat dinilai tidak baik.

Etika juga disebut ilmu normatif, maka dengan sendirinya berisi ketentuan-ketentuan (norma-norma) dan nilai-nilai yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Etika dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu:

1. Etika sebagai ilmu, yang merupakan kumpulan tentang kebajikan, tentang penilaian dari perbuatan sesorang.

2. Etika dalam arti perbuatan, yaitu perbuatan kebajikan. Misalnya seseorang dikatakan etis apabila orang itu telah berbuat kebajikan.

(34)

b. Pengertian Etiket

Istilah etiket, berasal dari kata Prancis etiquette, yang berarti kartu undangan, yang lazim dipakai oleh raja-raja Prancis apabila mengadakan pesta. Dewasa ini istilah etiket lebih menitikberatkan pada cara-cara berbicara yang sopan, cara berpakaian, cara duduk, cara menerima tamu di rumah maupun di kantor dan sopan santun lainnya.

Dalam pergaulan hidup, etiket itu merupakan tata cara tata krama yang baik dalam menggunakan bahasa maupun dalam tingkah laku. Etiket merupakan sekumpulan peraturan-peraturan kesopanan yang tidak tetulis, namun sangat penting untuk diketahui oleh setiap orang yang ingin mencapai sukses dalam perjuangan hidup yang penuh dengan persaingan.

Etiket juga merupakan aturan-aturan konvensional mengenai tingkah laku individual dalam masyarakat beradap; merupakan tata cara formal atau tata krama lahiriah untuk mengatur relasi antar pribadi, sesuai dengan status sosial masing-masing individu.

a) nilai-nilai kepentingan umum,

b) nilai-nilai kejujuran, keterbukaan, kebaikan, c) nilai-nilai kesejahteraan,

d) nilai-nilai kesopanan,harga-menghargai,

(35)

Etiket lebih menitik beratkan pada sikap dan perbuatan yang lebih bersifat jasmaniah atau lahiriah saja. Etiket sering disebut juga tata karma, yakni kebiasaan sopan santun yang disepakati dalam lilngkungan pergaulan antar manusia setempat. Sedangkan etika menunjukkan seluruh sikap manusia yang bersifat jasmaniah maupun bersifat rohaniah. Kesadaran manusia terhadap baik dan buruk disebut kesadaran etis atau kesadaran moral.

c. Pengertian Moral

Moral merupakan pengetahuan yang menyangkut budi pekerti manusia yang beradap. Moral juga berarti ajaran baik dan buruk perbuatan, kelakuan (akhlak). Moralisasi, berarti uraian (pandangan, ajaran) tentang perbuatan dan kelakuan yang baik. Demoralisasi berarti kerusakan moral.

Menurut asal katanya moral dari kata mores dari bahasa Latin, kemudian diterjemahkan menjadi “ aturan kesusilaan”. Jadi moral adalah aturan kesusilaan, yang meliputi semua norma untuk kelakuan, perbuatan tingkah laku yang baik.

Moral dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu:

1. Moral murni, adalah moral yang terdapat pada setiap manusia sebagai suatu pengejawantahan dari pancaran ilahi. Moral murni disebut juga hati nurani.

(36)

Hubungan antara etika dan moral

Moral adalah kepahaman atau pengertian mengenai hal yang baik,dan hal yang tidak baik, sedangkan etika adalah tingkah laku manusia, baik mental maupun fisik mengenai hal-hal yang sesuai dengan moral. Etika adalah penyelidikan filosofis mengenai kewajiban manusia serta hal yang baik dan yang tidak baik. Bidang inilah selanjutnya bidang moral.

Objek etika, adalah pernyataan-pernyataan moral. Etika dapat juga dikatakan sebagai filsafat tentang bidang moral. Etika tidak mempersoalkan keadaan manusia bagaimana manusia itu melainkan manusia itu harus bertindak.

B. Pengertian Komunikasi Kantor

Komunikasi merupakan suatu bidang yang sangat penting dalam setiap aspek kehidupan. Komunikasi yang akan dibicarakan adalah komunikasi kantor yakni komunikasi yang tejadi dan berlangsung dalam kantor.

Kantor adalah orang-orang, yang mengandung suatu pengertian bahwa suatu kenyataan pekerjaan kantor itu dilaksanakan oleh orang-orang. Wajah kantor sangat ditentukan oleh aktivitas orang-orang yang ada dalam kantor. Perlu diperhatikan lebih lanjut bahwa pengerttian kantor tidak cukup hanya melihat gedung atau orang-orang yang ada dalam gedung, tetapi harus melihat kegiatan yang dilakukan oleh orang - orang yang ada alam gedung itu.

(37)

disebut dengan istilah yang lebih popular “ tata usaha”. Jadi, suatu tempat di mana dilaksanakan kegiatan tata usaha disebut dengan kantor.

Kantor merupakan pengolahan keterangan – keterangan, tempat para pejabat berkumpul untuk merundingkan segala sesuatu guna kepentingan kantor, tempat pegawai menyelesaikan pekerjaan administrasi atau pekerjaan tata usaha. Setiap kantor pada hakikatnya juga berkedudukan sebagai suatu organisasi.

Komunikasi kantor adalah suatu prosses penyampaian berita dari suatu pihak kepada pihak yang lain (dari seseorang kepada orang lain, dari suatu unit kepada unit lain) yang berlangsung atau yang terjadi dalam kantor.

Komunikasi kantor dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu:

1. Tata hubungan administrasi ; disebut juga tata hubungan fungsi, yakni fungsi setiap orang yang mempunyai fungsi atau kedudukan sebagai administrator atau sebagai manajer. Jadi tata hubungan administrasi, adalah tat hubungan yang dilakukan oleh setiap orang yang mempunyai fungsi atau kedudukan sebagai administrator atau sebagai manajer dengan para bawahan atau para pelaksananya yang mengandung unsure perintah.

(38)

warkat ( salinan, tembusan, kutipan ) atau dapat juga melalui telepon.

C. Etika Komunikasi Kantor

Etika komunikasi kantor merupakan suatu rangkuman istilah yang mempunyai pengertian tersendiri atau etika komunikasi kantor, adalah norma, ukuran yang berlaku dalam proses penyampaian keterangan yang berlangsung dalam kantor.

Pada dasarnya komunikasi kantor dapat berlangsung secara lisan maupun secara tertulis. Secara lisan, dapat terjadi secara langsung (tatap muka) tanpa perantara. Secara tidak lanngsung berarti melalui suatu perantara (telepon). Secara tertulis misalnya dengan mempergunakan surat.

Komunikasi kantor merupakan hubungan antara pegawai dengan pegawai lainnya. Dalam hal ini perlu diperhatikan agar dalam mengadakan hubungan itu jangan sampai mempunyai dampak negative terhadap pegawai lainnya. Jadi, dalam hal ini etika memegang peranan penting. Etika merupakan syarat mutlak dalam hubungan antar pegawai. Oleh karena itu, setiap pegawai kantor dalam menjalankan tata hubungan kantor harus mempunyai:

1. Kesusilaan, atau budi pekerti yang baik.

2. Kesopanan dalam segala segi kehidupan dan tindakannya.

(39)

D. Arti Pentingnya Etika Komunikasi Dalam Suatu Kantor

Menurut Juwono (1972), komunikasi merupakan salah satu bidang yang sangat penting dalam kegiatan kantor menilik hakikat kantor sebagai kumpulan orang yang bersama- sama menyelenggarakan kegiatan kantor atau kegiatan ketatausahaan. Kantor merupakan pusat pengolahan keterangan, tempat para pegawai menyelesaikan pekerjaan administrasi atau tata usaha.

Seorang manajer kantor harus dapat berkomunikasi secara efektif dengan semua pegawai kantor baik secara horizontal maupun secara vertikal atau secara diagonal. Komunikasi yang efektif akan menciptakan iklim kerja kantor yang sehat dan terbuka. Hal ini sangat pentinng guna meningkatkan kreativitas dan dedikasi para pegawai kantor.

Etika komunikasi sangat penting dalam rangka meningkatkan kelancaran kantor. Pentingnya komunikasi kantor dapat dilihat dalam hal-hal berikut:

1. Menimbulkan rasa kesetiakawanan dan loyalitas antara : a. para bawahan dengan atasan (pimpinan)

b. bawahan dengan bawahan c. atasan dengan atasan

d. pegawai kantor dengan instansi yang bersangkutan. 2. Meningkatkan kegairahan bekerja para pegawai.

3. Meningkatkan moral dan displin yang tinggi para pegawai.

(40)

sehingga akan berlangsung pengendalian operasioanal yang efisien.

5. Meningkatkan rasa tanggung jawab terhadap semua pegawai. 6. Meningkatkan kerja sama (team work) di antara para pegawai. 7. Menimbulkan adanya saling pengertian di antara para pegawai dan

saling menghargai dalam meleksanakan tugasnya masing-masing. 8. Etika komunikasi adalah suatu cara untuk mendorong manusia ke

arah cara berpikir kreatif.

9. Dengan etika komunikasi semua pegawai dapat mengetahui kebijaksanaan, peraturan-peraturan, ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh pimpinan.

10.Dengan adanya etika komunikasi kantor maka antar pegawai yang satu dengan yang lainnya akan saling menghargai.

11.Etika komunikasi penting bagi keputusan.

Jika tidak dapat dikomunikasikan keputusan tersebut dengan baik kepada pejabat lain, keputusan seorang pemimpin tidak mempunyai nilai. Tanpa komunikasi yang baik maka keputusan

(41)

E. Pelaksanaan Etika Komunikasi Pada Dinas Informasi Dan Pengolahan Data Elektronik Pemko Medan

Pelaksanaan etika komunikasi Pada Dinas Informasi Komunikasi Dan Pengolahan Data Elektronik Pemko Medan dapat dicapai melalui tahapan berikut:

a. Kejelasan

Pihak komunikator atau para pegawai harus mampu menuangkan isi hatinya, apa yang menjadi maksud tujuannya, yaitu dengan menuangkan dalam bentuk berita, dengan cara mempergunakan kata-kata yang sedemikian rupa sehingga jelas dan mudah dimengerti oleh pihak yang menerima.

Dalam penyampaian berita hendaknya dipergunakan bahasa yang baik dan benar, mudah dan cepat dimengerti,yaitu:

1. Pergunakanlah kalimat yang pendek, singkat dan jelas.

2. Pergunakanlah kata-kata atau istilah yang mudah dimengerti, yang sudah dikenal oleh umum.

3. Jangan mempergunakan kata-kata kiasan.

4. Sesuaikan dengan kemampuan pihak penerima berita. b.Konsekuensi dan keseimbangan.

(42)

c.Keseragaman

Pergunakanlah istilah, pengertian kode tertentu, untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman dan kesimpangsiuran.

d.Tata bahasa yang tepat.

Pergunakanlah tata bahasa yang benar dan tepat guna.

e.Siapa lawan bicara kita.

Ingat dengan siapa kita mengadakan pembicaraan, sampai di mana tingkat kemampuan atau pendidikannya, sehingga kita dapat menyesuaikan diri.

f. Lambang atau kode

Pergunakanlah lambang atau kode, gerak-gerik yang dapat memperjelas apa yang kita ucapkan.

Dalam penerapan etika komunikasi tersebut Dinas Informasi Komunikasi Dan Pengolahan Data Elektronik Pemko Medan juga menerapkan bagaimana sistem penyampaian informasi baik dan benar dengan melalui berbagai prosedur antar lain:

1. Dimulai dengan penetapan gagasan atau ide – ide yang dilakukan oleh pihak pengirim berita.

(43)

3. Penerimaan berita oleh pihak penerima berita (komunikan). Pihak komunikan kemudian mengadakan interpretasi (decoding) terhadap berita yang diterima, yang dilanjutkan dengan suatu tindakan atau respon.

Perlu diketahui, bahwa untuk memperoleh pengertian yang sama terhadap berita yang dikirim, maka antara komunikator dengan pihak komunikan harus mempunyai pengalaman yang sama, artinya harus mempunyai tafsiran yang sama terhadap berita tersebut.

Apabila setiap pesan, berita, yang dikirim oleh pihak komunikator mendapat respon dari pihak penerima berita, maka dikatakan komunikasi berlangsung secara efektif.

F. Prinsip-Prinsip Yang Mempengaruhi Kelancaran Dalam Penerapan Etika Komunikasi

Prinsip tersebut adalah:

1. Prinsip mempergunakan cara informasi yang paling mudah

Prinsip ini meliputi dua hal, yaitu:

a) Menyampaikan informasi dapat dilakukan dengan mudah. Hal ini sebenarnya sangat relatif.

(44)

Misalnya, berita yang sangat penting dan harus segera diketahui pihak penerima berita, dan sebaliknya pihak komunikator segera mendapatkan tanggapan dari pihak komunikan. Berita atau informasi yang demikian mungkin lebih baik disampaikan melalui telepon. Akan tetapi, apabila berita itu hanya bersifat pemberitahuan atau kurang penting dan tidak segera membutuhkan tanggapan, lebih baik disampaikan secara tertulis.

b) Informasi mudah dan cepat dimengerti oleh pihak komunikan.

2. Prinsip berusaha, agar informasi menimbulkan makna sama bagi penerima yang belainan.

Prinsip ini menghendaki agar informasi yang dikirim jangan sampai menimbulkan pengertian yang berbeda dari para penerima berita. Hendaknya diusahakan informasi yang dikirim jangan sampai menimbulkan interpretasi yang berbeda-beda. Interpretasi yang berbeda-beda ini akan terjadi apabila informasi itu dikirimkan kepada lebih dari satu penerima berita, dan tingkat pengetahuannya saling berbeda serta penafsiran terhadap informasi yang diterima peninjauannya dari segi yang berbeda pula. Dalam hal ini perlu adanya konsistensi dan ketegasan isi berita.

3. Prinsip menggunakan alat komunikasi yang sedarhana.

(45)

Seperti halnya pada prinsip I, pengertian sedarhana juga sangat relatif, karena tergantung urgensi atau kepentingan informasi yang akan dikirim.

Mungkin suatu informasi cukup dikirim dalam surat, dan diantar langsung oleh kur ir atau dikirim melalui pos. Akan tetapi, apabila berita itu sangat penting dan perlu segara diketahui, lebih efektif dikirim melalui telepon, radio,televise atau melalui media massa lainnya.

4. Prinsip memilih yang paling menguntungkan, baik isinya, alat, maupun cara menyampaikan informasi.

Prinsip ini hendaknya dipilih berita yang aktual, penting, obyektif kebenarannya, serta berita yang up to date atau tidak basi. Sarana informasi yang digunakan hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan, disesuaikan dengan kepentingan berita. Penyampaian berita hendaknya disampaikan tepat pada waktunya.

G. Penerapan Etika Komunikasi Pada Dinas Informasi Komunikasi Dan Pengolahan Data Elektronik Pemko Medan

(46)

baiknya. Demikian juga untuk memecahkan persoalan-persoalan di dalam organisasi. Komunikasi yang baik dan harmonis sangat perlu dijaga baik oleh pemimpin maupun oleh karyawan karena komunikasi mempunyai peranan yang sangat penting untuk mencapai tujuan perusahaan.

Pada etika komunikasi mempunyai struktur organisasi garis lini dan staf berdasarkan fungsi dimana jenjang, wewenang dan tanggung jawab mengalir dari bawah ke atas dan dari atas ke bawah yang berarti komunikasi mengalir dalam bentuk perintah, instruksi, dan prosedur yang harus dijalankan oleh para bawahan baik secara lisan maupun tulisan. Sedangkan komunikasi yang mengalir dari bawah ke atas dapat berupa permintaan usulan atau keluhan secara tertulis.

Dengan adanya etika komunikasi pada Dinas Informasi Komunikasi Dan Pengolahan Data Elektronik Pemko Medan, maka efisiensi kerja dapat berjalan dengan lancar.

H. Hambatan-Hambatan Penerapan Etika Komunikasi Dalam Kantor Pada Dinas Infokom Medan

1. Hambatan yang bersifat teknis antara lain:

a. Kurangnya sarana dan prasarana yang diperlukan oleh organisasi.

b. Kondisi fisik yang tidak memungkinkan terjadinya komunikasi yang efktif.

(47)

2. Hambatan perilaku, seperti:

a. Prasangka yang didasarkan pada emosi.

b. Ketidakmauan untuk berubah.

c. Sifat yang egosentris.

3. Hambatan struktur, yaitu rintangan yang disebabkan oleh adanya

perbedaan tingkat, perbedaan job dalam struktur organisasi.

4. Hambatan Latar Belakang, seperti:

a. Latar belakang sosial

b. Latar bekang pendidikan

(48)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh yaitu:

1. Pelaksanaan Etika Komunikasi Pada Dinas Komunikasi Informasi Dan Pengolahan Data Elektornik Pemko Medan yaitu dengan adanya kejelasan, konsekuensi dan keseimbangan, keseragaman, tata bahasa yang tepat, siapa lawan bicara kita, lambang atau kode.

2. Penerapan Etika Komunikasi Pada Dinas Informasi Komunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Pemko Medan sudah efektif sehingga para karyawan merasa terlindungi oleh pimpinan.

(49)

B. SARAN

Adapun saran yang dapat penulis uraikan yaitu:

1. Sebaiknya hubungan komunikasi antara pimpinan dan pegawai harus tetap dibina dengan cara pemimpin harus lebih bersifat terbuka, dalam arti pemimpin harus supel, mau bergaul dengan bawahan sehingga antara atasan dengan bawahan seperti hubungan ayah dengan anak. Untuk itu, usaha-usaha di luar kedinasan, harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, misalnya dengan mengadakan anjangsana (open house) kepada para bawahan secara kontinu dan merata.

2. Menjaga kerjasama yang baik di antara pihak pimpinan maupun antar pegawai yaitu dengan memberikan goodwill, pengertian, dan kepercayaan antar pegawai, karena tanpa adanya kerjasama yang baik tidak akan mencapai hasil kerja yang diharapkan.

(50)

DAFTAR PUSTAKA

Frans, Magnis. 1984. “ Etika Umum “ . Yogyakarta: Kanisius

Gunawan, Jiwanto. 1985. “Komunikasi dalam Organisasi”. Yogyakarta: Kanisius

Juwono, Suhardiman. 1972. “Pokok – pokok Komunikasi Administrasi” . Yogyakarta: Khalin Pustaka

Purwanto, Djoko. 2003. “ Komunikasi Bisnis” . Jakarta: Gelora Aksara Pratama

Gambar

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan
Gambar 2.1

Referensi

Dokumen terkait

[r]

[r]

Di Kota Semarang, terdapat 63 perguruan tinggi – baik swasta maupun negeri – yang terdiri dari. 24 Akademi, 2 Institut, 2 Politeknik, 23 Sekolah Tinggi dan

Hampir semua informan menempatkan Unika Soegijapranata di urutan pertama sebagai Perguruan Tinggi Swasta paling dikenal, bahkan oleh calon mahasiswa asal SMAN 2 Semarang yang

Kerangka analisis permintaan agregat dan penawaran agregat menjelaskan terdapat hubungan kenaikan jumlah uang beredar dan kenaikan pendapatan nasional.. Jumlah uang beredar

Demikian, atas perhatian Saudara kami ucapkan terima kasih.

Dalam rangka pelaksanaan pelelangan paket pekerjaan pada Pokja Pengadaan Barang dan Jasa Deputi IGT Badan Informasi Geospasial Tahun Anggaran 2017, dengan ini kami

Dalam rangka pelaksanaan pelelangan paket pekerjaan pada Pokja Pengadaan Barang dan Jasa Deputi IGT Badan Informasi Geospasial Tahun Anggaran 2017, dengan ini kami