• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efektivitas Media dalam Gerakan Donor Darah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Efektivitas Media dalam Gerakan Donor Darah"

Copied!
106
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIVITAS MEDIA DALAM GERAKAN DONOR DARAH

(Studi Korelasional Pengaruh Efektivitas

Blackberry Messenger

terhadap Partisipasi Masyarakat dalam Gerakan Donor Darah

di Kota

Medan)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana

Program Strata 1 (S1) pada Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

Fenny Wongso

110904030

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI

LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi ini disetujui untuk dipertanggungjawabkan oleh: Nama : Fenny Wongso

NIM : 110904030 Departemen : Ilmu Komunikasi

Judul : Efektivitas Media dalam Gerakan Donor Darah

(Studi Korelasional Pengaruh Efektivitas Blackberry Messenger

terhadap Partisipasi Masyarakat dalam Gerakan Donor Darah di Kota Medan)

Medan, April 2015

Dosen pembimbing Ketua Departemen

Drs. Mukti Sitompul, M.Si

NIP: 195307161981121001 NIP: 196208281987012001

Dra. Fatma Wardy Lubis, M.A

Dekan FISIP USU

(3)

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, semua sumber baik yang dikutip

maupun dirujuk telah saya cantumkan sumbernya dengan benar. Jika

dikemudian hari saya terbukti melakukan pelanggaran (plagiat) maka saya

bersedia diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.

Nama : Fenny Wongso NIM : 110904030 Tanda Tangan :

(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmatNya, saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sumatera Utara (USU). Saya menyadari bahwa tanpa dukungan, bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada:

1. Orang tua saya yang telah memberi dukungan dan semangat yang begitu besar kepada saya.

2. Bapak Prof. Dr. Badaruddin, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Fatma Wardy Lubis, MA selaku Ketua Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Drs. Mukti Sitompul, M.Si selaku dosen pembimbing saya yang telah memberikan bimbingan dan motivasi yang berharga serta meluangkan waktu, tenaga, dan kesabaran dalam membantu pengerjaan skripsi ini.

5. Seluruh dosen dan staf di Laboratorium Komunikasi Universitas Sumatera Utara, Kak Hanim, Kak Puan, Kak Nina, yang telah banyak membantu saya dalam penyelesaian skripsi ini.

(5)

7. Seluruh bagian administrasi dan tata usaha Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara, khususnya Kak Maya dan Pak Tangkas yang telah membantu saya dalam urusan administrasi.

8. PDDI Medan yang telah bersedia membantu saya dalam memberikan data-data yang diperlukan dalam penelitian.

9. Seluruh responden yang telah membantu saya dalam penelitian demi kelancaran penyelesaian skripsi ini.

10.Teman-teman seperjuangan penulis di Ilmu Komunikasi 2011 yang telah banyak memberi dukungan, semangat, nasihat, dan doa kepada saya. 11.Teman-teman dan pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan namanya

satu per satu, yang telah memberi dukungan, semangat, nasihat, dan doa kepada saya.

Saya menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna, karena itu dengan kerendahan hati saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak.

Akhir kata, saya berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu saya dalam penyelesaian skripsi ini. Semoga skripsi ini membawa manfaat bagi pengembangan ilmu, khususnya di bidang ilmu komunikasi. Terima kasih.

Medan, 9 April 2015 Penulis

(6)

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

Sebagai civitas akademik Universitas Sumatera Utara, saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Fenny Wongso NIM : 110904030 Departemen : Ilmu Komunikasi

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas : Sumatera Utara

Jenis Karya : Skripsi

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Sumatera Utara Hak Bebas Royalti Non Eksklusif (Non-Exclusive Royalty Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul : EFEKTIVITAS MEDIA DALAM GERAKAN DONOR DARAH (Studi Korelasional Pengaruh Efektivitas Blackberry Messenger terhadap Partisipasi Masyarakat dalam Gerakan Donor Darah di Kota Medan), beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Non Eksklusif ini Universitas Sumatera Utara berhak menyimpan, mengalih media/ format lain, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya tanpa meminta izin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/ pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya,

Dibuat di : Medan Tanggal : April 2015

Yang menyatakan,

(7)

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul Pengaruh Efektivitas Blackberry Messenger terhadap Partisipasi Masyarakat dalam Gerakan Donor Darah di Kota Medan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauhmana pengaruh efektivitas

BlackBerry Messenger terhadap partisipasi masyarakat dalam gerakan donor darah di Kota Medan dan sejauhmana partisipasi masyarakat yang mendapatkan informasi tentang donor darah melalui Blackberry Messenger dalam mengikuti gerakan donor darah di Kota Medan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu metode yang mencari dan menjelaskan hubungan serta menguji hipotesis dan membuat prediksi.

Populasi dalam penelitian ini berjumlah 592 orang. Dengan menggunakan teknik penarikan sampel oleh Taro Yamane, diperoleh sampel sebanyak 86 orang yang merupakan masyarakat Kota Medan yang pernah mendapatkan informasi tentang donor darah melalui Blackberry Messenger. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan yaitu dengan menggunakan kuesioner dan penelitian kepustakaan melalui literatur dan sumber bacaan.

Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa tabel tunggal, analisa tabel silang, dan uji hipotesis. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan rumus koefisien tata jenjang oleh Spearman dengan hasil 0.47. untuk melihat kuat lemahnya korelasi (hubungan) kedua variabel digunakan skala Guilford. Hasil 0.47 berada di skala 0.40 – 0.70 yang menunjukkan hubungan yang cukup berarti antara Efektivitas Blackberry Messenger terhadap Partisipasi Masyarakat dalam Gerakan Donor Darah di Kota Medan. Untuk menguji tingkat signifikansi pengaruh variabel X terhadap Y digunakan rumus ttest, dimana thitung >

ttabel atau 4.88 > 1.99 yang berarti Efektivitas Blackberry Messenger

mempengaruhi Partisipasi Masyarakat dalam Gerakan Donor Darah di Kota Medan sebesar 22.09%.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara Efektivitas Blackberry Messenger terhadap Partisipasi Masyarakat dalam Gerakan Donor Darah di Kota Medan.

(8)

ABSTRACT

The title of this study is The Influence of Blackberry Messenger’s Effectiveness to Public Participation in Blood Donation Movement in Medan. The purpose of this study is to determine the extent of the influence of the effectiveness of Blackberry Messenger to public participation in the movement of blood donors in Medan and the extent of public participation who get the information about blood donation via BlackBerry Messenger and follow the movement of blood donors in Medan. The method used in this study is correlational method, a method that explore and clarify the relationship and test hypotheses and to make predictions.

The population in this study is 592 people. By using the sampling technique by Taro Yamane, obtained a sample of 86 people who are Medan society who ever get the information about blood donation via Blackberry Messenger. Data collection techniques used in this research is field research by using questionnaires and library research through reading literature and reading sources. Data analysis techniques used in this research are single-table analysis, cross-table analysis, and hypothesis testing. Hypothesis testing is done by using the formula of Spearman’s Rho Rank–Ordern Correlation with the results of 0.47. Guilford scale is used to see the strength of the correlation between the two variables. The results are in scale of 0,40-0.70 which indicates a significant relationship between the effectiveness of Blackberry Messenger to Public Participation in Blood Donation Movement in Medan. Ttest formula is used to test the significance of the

effect of variable X to Y, where tcount > ttable or 4.88 > 1.99 which means the

effectiveness of Blackberry Messenger affect the Public Participation in Blood Donation Movement in Medan at 22.09%.

The result of this study indicates that there is a significant relationship between the Effectiveness of Blackberry Messenger to Public Participation in Blood Donation Movement in Medan.

(9)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PERSETUJUAN i

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ii

LEMBAR PENGESAHAN iii

KATA PENGANTAR iv

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH vi

ABSTRAK vii

DAFTAR ISI ix

DAFTAR TABEL xi

DAFTAR GAMBAR xiv

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Perumusan Masalah 6

1.3. Pembatasan Masalah 6

1.4. Tujuan Penelitian 7

1.5. Manfaat Penelitian 7

BAB II. URAIAN TEORITIS

2.1. Kerangka Teori 8

2.1.1. Komunikasi 8

2.1.2. Komunikasi Massa 9

2.1.3. Efektivitas Blackberry Messenger 11

2.1.4. Partisipasi 14

2.1.5. Teori AIDDA 18

2.1.6. Teori Media Baru 19

2.2. Kerangka Konsep 22

2.3. Model Teoritis 23

2.4. Operasional Variabel 23

2.5. Definisi Operasional 25

(10)

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian 29

3.2. Deskripsi Lokasi Penelitian 29

3.3. Populasi dan Sampel 30

3.3.1. Populasi 30

3.3.2. Sampel 31

3.4. Teknik Penarikan Sampel 31

3.5. Teknik Pengumpulan Data 33

3.6. Teknik Analisis Data 34

3.7. Proses Pengolahan Data 36

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Analisis Tabel Tunggal 38

4.1.1. Karakteristik Responden 38

4.1.2. Efektivitas Blackberry Messenger 42 4.1.3. Partisipasi Masyarakat dalam Gerakan Donor Darah di

Kota Medan 54

4.2. Analisis Tabel Silang 62

4.3. Uji Hipotesis 72

4.4. Pembahasan 75

BAB Y. PENUTUP

5.1. Kesimpulan 77

5.2. Saran Responden Penelitian 78

5.3. Saran dalam Kaitan Akademis 79

5.4. Saran dalam Kaitan Praktis 80

DAFTAR REFERENSI 81

(11)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

2.1 Partisipasi masyarakat dalam suatu program 16

2.2 Operasional Variabel 23

3.1 Jumlah populasi masyarakat yang pernah mendapatkan informasi tentang donor darah melalui Blackberry

Messenger pada tahun 2014 30

3.2 Penarikan Sampel 32

4.1 Jenis Kelamin Responden 38

4.2 Usia Responden 39

4.3 Pendidikan Terakhir Responden 40

4.4 Pekerjaan Responden 40

4.5 Penghasilan Responden dalam sebulan 41 4.6 Lamanya Responden tinggal di Kota Medan 41 4.7 Frekuensi mendapatkan informasi tentang donor darah

melalui Blackberry Messenger dalam seminggu 43 4.8 Ketepatan waktu penyampaian informasi tentang donor

darah melalui Blackberry Messenger 43 4.9 Motivasi untuk melakukan donor darah setelah

mendapatkan informasi tentang donor darah melalui

Blackberry Messenger 44

4.10 Kejelasan informasi tentang donor darah yang didapatkan

melalui Blackberry Messenger 45

4.11 Ketertarikan terhadap informasi tentang donor darah

yang disampaikan melalui Blackberry Messenger 45 4.12 Tingkat pengertian terhadap isi pesan tentang donor darah

yang disampaikan melalui Blackberry Messenger 46 4.13 Pemahaman terhadap informasi tentang donor darah

yang didapatkan melalui Blackberry Messenger 47 4.14 Keakuratan informasi tentang donor darah yang didapatkan

melalui Blackberry Messenger 47

4.15 Keefektifan informasi tentang donor darah yang didapatkan

melalui Blackberry Messenger 48

4.16 Tingkat kepercayaan terhadap isi pesan informasi tentang donor darah yang didapatkan melalui Blackberry Messenger 49 4.17 Ketepatan Blackberry Messenger sebagaimedia

untuk menyampaikan informasi tentang donor darah di

Kota Medan 49

4.18 Blackberry Messenger adalah media yang paling menarik dalam memberikan informasi tentang donor darah di Kota

(12)

4.19 Tingkat kepercayaan terhadap informan yang

menyampaikan informasi tentang donor darah melalui

Blackberry Messenger 51

4.20 Keahlian informan dalam menyampaikan informasi tentang donor darah melalui Blackberry Messenger 51 4.21 Ketertarikan terhadap bentuk pesan donor darah yang

disampaikan melalui Blackberry Messenger 52 4.22 Kerapian dan keteraturan susunan kata-kata dalam pesan

donor darah yang disampaikan melalui Blackberry Messenger 53 4.23 Ketertarikan terhadap format pesan donor darah yang

disampaikan melalui Blackberry Messenger 53 4.24 Ketepatan memberi bantuan berupa uang dalam

pelaksanaan kegiatan donor darah 54

4.25 Ketepatan memberi bantuan berupa barang/ benda

dalam pelaksanaan kegiatan donor darah 55 4.26 Ketepatan menyediakan sarana/ prasarana dalam

pelaksanaan kegiatan donor darah 55

4.27 Ketepatan mendonorkan darah dalam pelaksanaan kegiatan

donor darah 56

4.28 Ketepatan memberi bantuan tenaga secara spontan

dalam pelaksanaan kegiatan donor darah 57 4.29 Ketepatan memberi bantuan tenaga secara sukarela

dalam pelaksanaan kegiatan donor darah 57 4.30 Ketepatan menyebarkan informasi tentang donor darah

dalam pelaksanaan kegiatan donor darah 58 4.31 Ketepatan berinteraksi secara efektif dengan orang lain

dalam pelaksanaan kegiatan donor darah 59 4.32 Ketepatan memberi ide/ gagasan dalam pelaksanaan

kegiatan donor darah 59

4.33 Ketepatan membagikan pengalaman dalam pelaksanaan

kegiatan donor darah 60

4.34 Ketepatan memberi motivasi kepada orang lain

untuk mendonorkan darah 61

4.35 Ketepatan mengajak orang lain untuk melakukan donor darah 61 4.36 Hubungan antara kejelasan informasi tentang donor darah

yang didapatkan melalui Blackberry Messenger dengan ketepatan mendonorkan darah dalam pelaksanaan kegiatan

donor darah 62

4.37 Hubungan antara keefektifan informasi tentang donor darah yang didapatkan melalui Blackberry Messenger dengan ketepatan memberi bantuan tenaga secara sukarela

dalam pelaksanaan kegiatan donor darah 64 4.38 Hubungan antara pemahaman informasi tentang donor darah

yang didapatkan melalui Blackberry Messenger dengan

(13)

4.39 Hubungan antara tingkat kepercayaan terhadap isi pesan tentang donor darah yang disampaikan melalui

Blackberry Messenger dengan ketepatan membagikan

pengalaman dalam pelaksanaan kegiatan donor darah 67 4.40 Hubungan antara ketepatan Blackberry Messenger

untuk menyampaikan informasi tentang donor darah dengan ketepatan memberi motivasi kepada orang lain

untuk melakukan donor darah 69

4.41 Hubungan antara tingkat kepercayaan terhadap informan yang menyampaikan informasi tentang donor darah

(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

1.1 Aplikasi chatting terfavorit 3

(15)

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul Pengaruh Efektivitas Blackberry Messenger terhadap Partisipasi Masyarakat dalam Gerakan Donor Darah di Kota Medan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauhmana pengaruh efektivitas

BlackBerry Messenger terhadap partisipasi masyarakat dalam gerakan donor darah di Kota Medan dan sejauhmana partisipasi masyarakat yang mendapatkan informasi tentang donor darah melalui Blackberry Messenger dalam mengikuti gerakan donor darah di Kota Medan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu metode yang mencari dan menjelaskan hubungan serta menguji hipotesis dan membuat prediksi.

Populasi dalam penelitian ini berjumlah 592 orang. Dengan menggunakan teknik penarikan sampel oleh Taro Yamane, diperoleh sampel sebanyak 86 orang yang merupakan masyarakat Kota Medan yang pernah mendapatkan informasi tentang donor darah melalui Blackberry Messenger. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan yaitu dengan menggunakan kuesioner dan penelitian kepustakaan melalui literatur dan sumber bacaan.

Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa tabel tunggal, analisa tabel silang, dan uji hipotesis. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan rumus koefisien tata jenjang oleh Spearman dengan hasil 0.47. untuk melihat kuat lemahnya korelasi (hubungan) kedua variabel digunakan skala Guilford. Hasil 0.47 berada di skala 0.40 – 0.70 yang menunjukkan hubungan yang cukup berarti antara Efektivitas Blackberry Messenger terhadap Partisipasi Masyarakat dalam Gerakan Donor Darah di Kota Medan. Untuk menguji tingkat signifikansi pengaruh variabel X terhadap Y digunakan rumus ttest, dimana thitung >

ttabel atau 4.88 > 1.99 yang berarti Efektivitas Blackberry Messenger

mempengaruhi Partisipasi Masyarakat dalam Gerakan Donor Darah di Kota Medan sebesar 22.09%.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara Efektivitas Blackberry Messenger terhadap Partisipasi Masyarakat dalam Gerakan Donor Darah di Kota Medan.

(16)

ABSTRACT

The title of this study is The Influence of Blackberry Messenger’s Effectiveness to Public Participation in Blood Donation Movement in Medan. The purpose of this study is to determine the extent of the influence of the effectiveness of Blackberry Messenger to public participation in the movement of blood donors in Medan and the extent of public participation who get the information about blood donation via BlackBerry Messenger and follow the movement of blood donors in Medan. The method used in this study is correlational method, a method that explore and clarify the relationship and test hypotheses and to make predictions.

The population in this study is 592 people. By using the sampling technique by Taro Yamane, obtained a sample of 86 people who are Medan society who ever get the information about blood donation via Blackberry Messenger. Data collection techniques used in this research is field research by using questionnaires and library research through reading literature and reading sources. Data analysis techniques used in this research are single-table analysis, cross-table analysis, and hypothesis testing. Hypothesis testing is done by using the formula of Spearman’s Rho Rank–Ordern Correlation with the results of 0.47. Guilford scale is used to see the strength of the correlation between the two variables. The results are in scale of 0,40-0.70 which indicates a significant relationship between the effectiveness of Blackberry Messenger to Public Participation in Blood Donation Movement in Medan. Ttest formula is used to test the significance of the

effect of variable X to Y, where tcount > ttable or 4.88 > 1.99 which means the

effectiveness of Blackberry Messenger affect the Public Participation in Blood Donation Movement in Medan at 22.09%.

The result of this study indicates that there is a significant relationship between the Effectiveness of Blackberry Messenger to Public Participation in Blood Donation Movement in Medan.

(17)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Sebagai makhluk sosial, manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan manusia lainnya. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, manusia harus melakukan pertukaran pesan antara yang satu dengan yang lain dengan cara berkomunikasi.

Komunikasi merupakan salah satu kebutuhan yang berperan penting di dalam kehidupan manusia, terutama dalam hal penyampaian informasi dari satu pihak ke pihak lainnya. Menurut Shannon dan Weaver, komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling mempengaruhi satu sama lainnya, secara sengaja maupun tidak sengaja. Komunikasi tidak terbatas pada bentuk komunikasi menggunakan bahasa verbal saja, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni, dan teknologi (Cangara, 2006:20).

Sedangkan menurut Harold D. Laswell (dalam Mulyana, 2007:69), komunikasi bisa diartikan sebagai proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan dengan menggunakan media (saluran) tertentu dan menimbulkan efek tertentu. Menurut Laswell, terdapat lima poin penting dalam komunikasi yaitu, Who, Says What, In Which Channel, To Whom, With What Effect.

Komunikasi pada umumnya memiliki berbagai macam bentuk. Diantara semua bentuk komunikasi, komunikasi massa dianggap memiliki kekuatan yang lebih besar daripada bentuk komunikasi lainnya, terutama dalam hal menjangkau komunikan (Ardianto, 2004:3).

(18)

berjumlah banyak, bertempat tinggal yang terpencar, heterogen, dan menimbulkan efek tertentu (Ardianto, 2004:3).

Untuk menyampaikan informasi kepada khalayak yang bersifat massal diperlukan sebuah media. Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak (Cangara, 2006:119).

Adapun media yang digunakan dalam komunikasi massa adalah berupa media cetak dan media elektronik. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah memudahkan masyarakat dalam menerima informasi tentang peristiwa-peristiwa, pesan, pendapat, berita, ilmu pengetahuan, dan sebagainya. Kemajuan teknologi yang disebabkan oleh meningkatnya kebutuhan akan arus informasi membuat semakin banyak digunakannya teknologi komunikasi. Berkembangnya teknologi komunikasi di era globalisasi ini telah banyak membantu banyak orang diseluruh dunia untuk dapat saling berkomunikasi secara cepat dan instan.

Media elektronik seperti telepon genggam (handphone) merupakan salah satu teknologi komunikasi yang saat ini menjadi trend dalam masyarakat, dan banyak digunakan karena sifatnya yang praktis dan efisien. Berdasarkan data US Cencus Bureau pada Januari 2014, pengguna ponsel di Indonesia mencapai 281 juta dan 72 juta diantaranya adalah pengguna aktif internet.

Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, handphone

berkembang ke arah yang lebih baik dari sebelumnya. Perkembangan produk

handphone yang cepat tersebut terutama terletak pada bentuk, ukuran dan fasilitasnya. Saat ini handphone tidak hanya digunakan untuk telepon dan mengirim pesan singkat (SMS) saja, tetapi sejalan dengan perkembangannya,

(19)

BlackBerry pertama sekali masuk di Indonesia pada pertengahan Desember 2004. Sejak pertama sekali masuk di Indonesia, BlackBerry langsung menjadi pusat perhatian karena berbagai fitur yang terdapat di dalamnya. Pada tahun 2009, jumlah pengguna BlackBerry diprediksi berkisar 300-400 ribu pengguna. BlackBerry juga memiliki berbagai fitur menarik ditambah lagi dengan bentuknya yang sangat stylish sehingga menyebabkan penggunaan handphone

canggih ini menjadi sangat fenomenal di Indonesia.

Salah satu aplikasi yang menjadi andalan BlackBerry adalah BlackBerry Messenger. BlackBerry Messenger pada saat ini sudah tumbuh menjadi salah satu aplikasi yang menarik perhatian banyak konsumen. Pada saat ini, BBM-an juga merupakan salah satu aktifitas yang sangat populer di kalangan masyarakat. Seperti dikutip dari Kompas.com, BlackBerry Messenger tercatat digunakan oleh sebanyak 79 persen orang di Indonesia. Jumlah ini menjadi yang terbanyak dibandingkan dengan aplikasi lainnya; demikian hasil riset dari On Device Meter oleh Nielsen pada Februari 2014 lalu.

Gambar 1.1. Aplikasi chatting terfavorit

(20)

per harinya. Menjadi aplikasi yang terfavorit di kalangan masyarakat, aplikasi

BlackBerry Messenger ini pun akhirnya diluncurkan di smartphone yang berbasis Android dan iOS pada Juni 2013 silam.

Fenomena yang marak terjadi saat ini adalah banyaknya pengguna fasilitas

BlackBerry Messenger sebagai sarana untuk melakukan publikasi suatu kegiatan/ acara. Selain itu, BlackBerry Messenger juga dimanfaatkan para penggunanya untuk melakukan pesan broadcast ke kontak mereka. Pesan-pesan yang di

broadcast biasanya bersifat penting dalam bentuk info-info aktual yang bermanfaat bagi para pengguna BlackBerry Messenger untuk mengetahui info aktual dan info real time.

Di Kota Medan sendiri, masyarakat yang mempunyai aplikasi BlackBerry Messenger di smartphone seringkali mendapatkan broadcast berupa informasi-informasi tertentu, yang salah satunya adalah informasi-informasi tentang donor darah di Kota Medan.

Tujuan dari penyampaian informasi ini adalah agar para pengguna aplikasi

Blackberry Messenger bisa mengetahui tentang adanya kegiatan donor darah yang akan dilaksanakan di berbagai lokasi di Kota Medan, dan agar mereka bisa berpartisipasi dalam kegiatan donor darah yang akan dilaksanakan di Kota Medan. Donor darah adalah proses dimana penyumbang darah secara sukarela diambil darahnya untuk disimpan di bank darah yang bisa dipakai pada saat transfusi darah. Donor darah biasanya dilakukan secara rutin di pusat donor darah lokal dan dalam kurun waktu tertentu, akan dilakukan acara donor darah di tempat-tempat keramaian, misalnya di pusat perbelanjaan, kantor perusahaan, tempat ibadah, serta sekolah maupun universitas.

(21)

pemeriksaan uji saring darah terhadap infeksi yang dapat ditularkan lewat darah. Sekantong darah yang didonorkan seringkali dapat menyelamatkan nyawa seseorang yang pada saat itu membutuhkan transfusi darah.

Seringnya diadakan kegiatan donor darah di Kota Medan membuat donor darah menjadi salah satu gaya hidup yang mulai berkembang di masyarakat Kota Medan, baik itu dengan alasan kemanusiaan maupun kesehatan.

Pelaksanaan kegiatan donor darah yang sering dilaksanakan di Kota Medan ini tentunya sedikit banyak mengundang perhatian masyarakat untuk ikut serta berpartisipasi di dalam kegiatan donor darah di Kota Medan. Dalam hal ini, aplikasi BlackBerry Messenger berperan penting dalam kegiatan donor darah yang diselenggarakan di Kota Medan karena berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti, sebagian masyarakat yang menjadi partisipan dalam kegiatan donor darah mengetahui informasi tentang adanya kegiatan donor darah melalui pesan

broadcast yang disebarkan melalui BlackBerry Messenger.

Berdasarkan data yang didapatkan peneliti dari PDDI (Perhimpunan Donor Darah Indonesia) Medan, pendonor darah di Kota Medan yang pernah mendapatkan informasi tentang donor darah melalui Blackberry Messenger adalah sebanyak 592 orang (terhitung dari bulan Januari-Oktober 2014). Peneliti menggunakan data pendonor darah dari PDDI Medan karena PDDI Medan merupakan komunitas yang bertugas mensosialisasikan gerakan donor darah di Kota Medan serta bekerja sama dengan beberapa Unit Transfusi Darah dari rumah sakit maupun dengan Palang Merah Indonesia dalam hal penyelenggaraan kegiatan donor darah di Kota Medan. Dalam hal ini, sosialisasi mengenai donor darah ataupun pemberitahuan mengenai penyelenggaraan kegiatan donor darah di Kota Medan dilakukan dengan berbagai macam cara, salah satunya adalah dengan media massa (media elektronik); dalam hal ini adalah handphone, yang dilakukan dengan menyebarkan pesan broadcast melalui aplikasi BlackBerry Messenger.

(22)

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: “Sejauhmana pengaruh efektivitas BlackBerry Messenger terhadap partisipasi masyarakat dalam gerakan donor darah di Kota Medan.”

1.3. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari ruang lingkup yang terlalu luas, maka peneliti membatasi masalah yang akan diteliti. Adapun pembatasan masalahnya yaitu:

1. Yang dimaksud dengan efektivitas BlackBerry Messenger yaitu dibatasi pada : penerima atau pemakai aplikasi Blackberry Messenger, isi pesan

broadcast, media/ aplikasi yang digunakan, sumber pesan, dan format pesan.

2. Yang dimaksud dengan partisipasi dibatasi pada partisipasi masyarakat yang menjadi pendonor dalam kegiatan donor darah di Kota Medan meliputi : partisipasi harta benda, partisipasi tenaga, partisipasi keterampilan, partisipasi buah pikiran, dan partisipasi sosial.

3. Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2014 – Maret 2015, dengan lama penelitian disesuaikan dengan kebutuhan.

(23)

1.4. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui sejauhmana pengaruh efektivitas BlackBerry Messenger terhadap partisipasi masyarakat dalam gerakan donor darah di Kota Medan.

2. Untuk mengetahui sejauhmana partisipasi masyarakat yang mendapatkan informasi tentang donor darah melalui BlackBerry Messenger dalam mengikuti gerakan donor darah di Kota Medan.

1.5. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk menambah pengetahuan dan dapat memperluas wawasan peneliti mengenai komunikasi, khusunya mengenai efektivitas komunikasi yang berfokus pada BlackBerry Messenger.

2. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan memperluas khasanah penelitian Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU. Penelitian ini juga dapat menjadi bahan referensi bila ada penelitian sejenis di kemudian hari.

(24)

BAB II

URAIAN TEORITIS

2.1. Kerangka Teori

Kerangka teori adalah suatu kumpulan teori dan model dari literatur yang menjelaskan hubungan dalam masalah tertentu. Dalam kerangka teori, teori secara logis dikembangkan, digambarkan, dan dielaborasi jaringan-jaringan dari asosiasi antara variabel-variabel yang diidentifikasi melalui survei atau telaah literatur (Silalahi, 2009:92).

Fungsi teori dalam sebuah riset atau penelitian adalah untuk membantu peneliti menjelaskan fenomena sosial atau fenomena yang dialami menjadi pusat perhatian. Teori adalah himpunan konstruk (konsep), definisi, dan preposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala tersebut (Kriyantono, 2006:43).

Adapun teori-teori yang dianggap relevan dengan penelitian ini adalah: 2.1.1. Komunikasi

Istilah komunikasi telah banyak didefinisikan oleh pakar, akademisi, dan praktisi. Setiap ahli memasukkan aspek-aspek terpenting dalam setiap definisinya. Adanya beragam definisi komunikasi membuat peneliti dapat mengetahui lebih mendalam mengenai hakikat komunikasi, unsur, dan prosesnya.

Beberapa definisi komunikasi yang dikutip oleh Cangara dalam bukunya Pengantar Ilmu Komunikasi (2006:19-20):

- Everett M. Rogers

(25)

- Shannon and Weaver

Komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling terpengaruh mempengaruhi satu sama lainnya, sengaja atau tidak sengaja. Tidak terbatas pada bentuk komunikasi menggunakan bahasa verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni, dan teknologi.

Menurut Effendy (2009:9) istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari kata Latin communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama disini maksudnya adalah sama makna. Jadi, kalau dua orang terlihat dalam komunikasi, misalnya dalam bentuk percakapan, maka komunikasi akan terjadi atau berlangsung selama ada kesamaan makna mengenai apa yang dipercakapkan. Sedangkan Harold D. Laswell dalam Mulyana (2007:69) mengatakan bahwa terdapat lima poin penting dalam komunikasi yaitu,

Who, Says What, In Which Channel, To Whom, With What Effect.

Dari berbagai definisi yang telah dituturkan oleh banyak pakar, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa komunikasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan melalui saluran (channel) tertentu yang merupakan bentuk interaksi manusia bertujuan untuk menyamakan persepsi dan menimbulkan efek tertentu.

2.1.2. Komunikasi Massa

(26)

Komunikasi massa menyiarkan informasi, gagasan dan sikap kepada komunikan yang beragam dalam jumlah yang banyak dengan menggunakan media.

Melakukan kegiatan komunikasi massa jauh lebih sukar daripada komunikasi antarpribadi. Seorang komunikator yang menyampaikan pesan kepada ribuan pribadi yang berbeda pada saat yang sama, tidak akan bisa menyesuaikan harapannya untuk memperoleh tanggapan mereka secara pribadi. Seorang komunikator melalui media massa yang mahir adalah seseorang yang berhasil menemukan metode yang tepat untuk menyiarkan pesannya guna membina empati dengan jumlah terbanyak diantara komunikannya. Meskipun jumlah komunikan bisa mencapai jutaan, kontak yang fundamental adalah antara dua orang; benak komunikator harus mengenai benak setiap komunikan. Komunikasi massa yang berhasil ialah kontak pribadi dengan pribadi yang diulang ribuan kali secara serentak.

Komunikasi massa diharapkan dapat memberikan efek kepada penerimanya. Wilbur Schramm dalam bukunya “How Communication Works” menggolongkan efek komunikasi massa ke dalam efek yang bersifat khusus dan efek yang bersifat umum;

1. Efek umum

Efek umum menyangkut efek yang paling mendasar yang diharapkan dapat terjadi akibat pesan-pesan yang disiarkan melalui media massa.

2. Efek khusus

(27)

2.1.3. Efektivitas Blackberry Messenger

Kata efektif berasal dari bahasa Inggris yaitu effective yang berarti berhasil atau sesuatu yang dilakukan berhasil dengan baik. Kamus ilmiah populer mendefinisikan efektivitas sebagai ketepatan penggunaan, hasil guna atau menunjang tujuan. Pengertian efektivitas secara umum menunjukan sampai seberapa jauh tercapainya suatu tujuan yang terlebih dahulu ditentukan.

Efektivitas merupakan unsur pokok untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan di dalam setiap organisasi, kegiatan ataupun program. Disebut efektif apabila tercapai tujuan ataupun sasaran seperti yang telah ditentukan. Hal ini sesuai dengan pendapat H. Emerson (dalam Handayaningrat, 1995:16), yang menyatakan bahwa “Efektivitas adalah pengukuran dalam arti tercapainya tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.”

Menurut Hardjana (2000:28), pengertian umum tentang efektivitas adalah:

a. Mengerjakan hal-hal yang benar b. Mencapai tingkat diatas pesaing c. Membawa hasil

d. Menangani tantangan masa depan e. Meningkatkan laba keuntungan

f. Mengoptimalkan penggunaan sumber daya

Suatu komunikasi dianggap efektif atau berhasil jika hampir seluruh khalayak yang dilibatkan dapat menunjukkan pemahaman mereka tentang pesan yang disampaikan.

Secara umum, komunikasi dinilai efektif apabila rangsangan yang disampaikan dan yang dimaksud oleh pengirim atau sumber berkaitan erat dengan rangsangan yang ditangkap dan dipahami oleh penerima.

(28)

1. Siapa penerima atau pemakai (Receiver or user)

Merupakan penerima pesan yang dituju atau komunikan yang dituju. 2. Isi pesan (Content)

Merupakan pesan yang diterima atau tersalur. 3. Media (Media)

Merupakan saluran yang digunakan oleh komunikator atau sumber dalam menyampaikan pesannya kepada komunikan atau pemakai.

4. Sumber pesan (Source)

Merupakan orang yang memberikan pesan ke pengguna. 5. Format

Merupakan bentuk dari penyampaian pesan yang disampaikan sumber kepada penerima.

Menurut Wilbur Schramm, agar proses komunikasi berjalan secara efektif, maka komunikasi harus memperhatikan kondisi-kondisi yaitu: a. Pesan harus dirancang dan disampaikan sedemikian rupa, sehingga

menarik perhatian komunikan.

b. Pesan harus menggunakan lambang-lambang yang tertuju kepada pengalaman yang sama antara komunikator dan komunikan sehingga sama-sama mengerti.

c. Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi komunikan.

BlackBerryMessenger merupakan salah satu aplikasi chatting yang menjadi andalan di dalam smartphone. Aplikasi ini diciptakan oleh seorang pria lulusan University of Waterloo jurusan Geologi, yaitu Gary Klassen. Aplikasi ini digunakan dengan cara berbagai PIN dengan sesama pemakai aplikasi ini. BlackBerry Messenger pada saat ini sudah tumbuh menjadi salah satu aplikasi yang menarik perhatian banyak konsumen. Pada saat ini, BBM-an juga merupakan salah satu aktifitas yang sangat populer di kalangan masyarakat. Seperti dikutip dari Kompas.com,

(29)

aplikasi lainnya; demikian hasil riset dari On Device Meter oleh Nielsen pada Februari 2014 lalu.

Tidak cuma soal jumlah pengguna, lama pemakaian BlackBerry Messenger dalam sehari juga jadi yang terlama dibandingkan dengan aplikasi chatting lainnya. Terhitung, rata-rata BBM digunakan selama 23,3 menit per harinya. Menjadi aplikasi yang terfavorit di kalangan masyarakat, aplikasi BlackBerry Messenger ini pun akhirnya diluncurkan di smartphone yang berbasis Android dan iOS pada Juni 2013 silam.

Fenomena yang marak terjadi saat ini adalah para pengguna

BlackBerry Messenger menggunakan fasilitas BlackBerry Messenger

sebagai sarana untuk melakukan publikasi suatu acara. Selain itu,

BlackBerry Messenger juga dimanfaatkan para penggunanya untuk melakukan broadcast ke kontak mereka. Pesan-pesan yang di broadcast

biasanya bersifat penting dalam bentuk info-info aktual yang bermanfaat bagi para pengguna BlackBerry Messenger untuk mengetahui info aktual dan info real time.

Fitur-fitur yang ada pada aplikasi BlackBerry Messenger antara lain:

• Menampilkan kontak dan status

• Berbagi Berkas

• Percakapan Grup

• Avatar (Display Picture)

• Pesan Penyiaran (Broadcast Message)

• Identitas Kode Batang

• Membagi Lokasi

• Transfer data berukuran besar

Efektivitas BlackBerry Messenger bisa diartikan sebagai keberhasilan suatu aktivitas/ kegiatan yang menggunakan aplikasi

(30)

BlackBerry Messenger dalam suatu aktivitas/ kegiatan, maka semakin efektiflah aplikasi tersebut. Dalam penelitian ini, hal yang dimaksud adalah efektivitas BlackBerry Messenger terhadap partisipasi masyarakat dalam gerakan donor darah di Kota Medan.

2.1.4. Partisipasi

Dilihat dari segi etimologi, kata partisipasi berasal dari bahasa Belanda “Participare”. Dalam bahasa Inggris disebut juga

“participation”, sedangkan dalam bahasa latin disebut “participation”.

Banyak definisi yang dikemukakan para ahli tentang partisipasi. Namun secara harafiah, partisipasi berarti “turut berperan serta dalam suatu kegiatan”, “keikutsertaan atau peran serta dalam suatu kegiatan”, “peran serta aktif atau proaktif dalam suatu kegiatan”. Partisipasi dapat didefinisikan secara luas sebagai “bentuk keterlibatan dan keikutsertaan masyarakat secara aktif dan sukarela, baik karena alasan-alasan dari dalam dirinya (intrinsik) maupun dari luar dirinya (ekstrinsik) dalam keseluruhan proses kegiatan yang bersangkutan”.

Menurut Kafler yang dikutip dalam Mulyono (1999:23) mengenai partisipasi adalah sebagai berikut:

“Partisipasi adalah keikutsertaan seseorang dalam suatu kegiatan yang mencurahkan dirinya baik secara fisik maupun mental dan emosional. Partisipasi fisik merupakan partisipasi dimana seseorang langsung ikut serta dalam suatu kegiatan, sedangkan partisipasi secara mental dan emosional merupakan partisipasi dengan memberikan saran, pemikiran, gagasan, dan aspek mental lainnya yang menunjang tujuan yang diharapkan.”

(31)

keterlibatan seseorang (individu atau warga masyarakat) dalam suatu kegiatan tertentu.” Keikutsertaan atau keterlibatan yang dimaksud disini bukanlah bersifat pasif tapi secara aktif ditujukan oleh orang yang bersangkutan. Oleh karena itu, partisipasi lebih tepat diartikan sebagai keikutsertaan seseorang di dalam suatu kelompok sosial untuk mengambil bagian dalam kegiatan masyarakatnya, di luar pekerjaan atau profesinya sendiri.

Margono Slamet (1985) menyatakan bahwa tumbuh dan berkembangnya partisipasi sangat ditentukan oleh 3 unsur pokok, yaitu: a. Adanya kemauan yang diberikan kepada kita untuk berpartisipasi b. Adanya kesempatan kita untuk berpartisipasi

c. Adanya kemampuan kita untuk berpartisipasi

Seseorang yang ikut serta berpartisipasi dalam suatu kegiatan memiliki ciri-ciri yang dijadikan barometer atau tolak ukur keikutsertaannya itu. Beberapa orang yang ikut serta dalam suatu kegiatan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Secara langsung ikut dalam proses kegiatan

2. Memiliki keputusan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan 3. Memberikan tanggapan dan saran dalam proses kegiatan

4. Memberikan informasi tentang segala sesuatu dalam usaha membuat keputusan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan

5. Terdapat kesempatan untuk ikut aktif dalam kegiatan tersebut 6. Memiliki tanggung jawab terhadap kegiatan

7. Merasakan manfaat dari hasil kegiatan

(32)

Tabel 2.1. Partisipasi masyarakat dalam suatu program

Nama Ahli Bentuk Partisipasi

(Hamijoyo, 2007: 21; Holil, 1980: 81 &

Pasaribu dan Simanjutak, 2005: 11)

Partisipasi harta benda, yaitu partisipasi

dalam bentuk menyumbang harta benda, misalnya menyumbangkan materi berupa uang, barang dan menyediakan sarana atau fasilitas untuk kepentingan program.

(Hamijoyo, 2007: 21 &

Pasaribu dan Simanjutak, 2005: 11)

Partisipasi tenaga, adalah partisipasi yang

diberikan dalam bentuk tenaga untuk pelaksanaan usaha-usaha yang dapat menunjang keberhasilan suatu program; dengan memberikan pertolongan bagi orang lain; partisipasi spontan atas dasar sukarela.

(Hamijoyo, 2007: 21 &

Pasaribu dan Simanjutak, 2005: 11)

Partisipasi keterampilan, yaitu berupa

pemberian bantuan keterampilan yang dimiliki untuk kepentingan program.

(Hamijoyo, 2007: 21 &

Pasaribu dan Simanjutak, 2005: 11)

Partisipasi buah pikiran, yaitu partisipasi

berupa sumbangan berupa ide, pendapat atau buah pikiran konstruktif, baik untuk menyusun program maupun untuk memperlancar pelaksanaan program dan juga untuk mewujudkannya dengan memberikan pengalaman dan pengetahuan guna mengembangkan kegiatan yang diikutinya.

(Hamijoyo, 2007: 21 &

Pasaribu dan Simanjutak, 2005: 11)

Partisipasi sosial, yaitu keterlibatan dalam

kegiatan-kegiatan sosial demi kepentingan bersama.

(33)

Syahyuti (2006), ada tujuh tipe partisipasi yang dibedakan berdasarkan karakteristiknya; berturut-turut semakin dekat kepada bentuk yang ideal, yaitu :

1. Partisipasi pasif atau manipulatif : merupakan bentuk partisipasi yang paling lemah. Karakteristiknya adalah masyarakat menerima pemberitahuan apa yang sedang dan telah terjadi. Pengumuman sepihak oleh pelaksana proyek tidak memperhatikan tanggapan masyarakat sebagai sasaran program.

2. Partisipasi informatif : masyarakat hanya menjawab pertanyaan-pertanyaan untuk proyek, namun tidak berkesempatan untuk terlibat dan mempengaruhi proses keputusan.

3. Partisipasi konsultatif : Masyarakat berpartisipasi dengan cara berkonsultasi, sedangkan orang luar mendengarkan, serta menganalisis masalah dan pemecahannya. Dalam pola ini belum ada peluang untuk pembuatan keputusan bersama. Para profesional tidak berkewajiban untuk mengajukan pandangan masyarakat (sebagai masukan) untuk ditindaklanjuti.

4. Partisipasi insentif : Masyarakat memberikan korbanan dan jasa untuk memperoleh imbalan insentif berupa upah, walau tidak dilibatkan dalam proses pembelajaran atau eksperimen-eksperimen yang dilakukan. Masyarakat tidak memiliki andil untuk melanjutkan kegiatan-kegiatan setelah insentif dihentikan.

5. Partisipasi fungsional : Masyarakat membentuk kelompok sebagai bagian proyek setelah ada keputusan-keputusan utama yang disepakati. Pada tahap awal, masyarakat tergantung kepada pihak luar, tetapi secara bertahap kemudian menunjukkan kemandiriannya.

(34)

pelaksanaan keputusan-keputusan mereka, sehingga memiliki andil dalam keseluruhan proses kegiatan.

7. Mandiri (self mobilization) : Masyarakat mengambil inisiatif sendiri secara bebas (tidak dipengaruhi pihak luar) untuk merubah sistem atau nilai-nilai yang mereka junjung. Mereka mengembangkan kontak dengan lembaga-lembaga lain untuk mendapatkan bantuan dan dukungan teknis serta sumberdaya yang diperlukan. Yang terpenting, masyarakat juga memegang kendali atas pemanfaatan sumberdaya yang ada dan atau digunakan.

2.1.5. Teori AIDDA

Teori AIDDA disebut juga proses A-A atau A-A Procedure (Attention-Action Procedure). Teori AIDDA adalah akronim dari kata-kata:

A Attention (perhatian) I Interest (minat) D Desire (hasrat) D Decision (keputusan) A Action (tindakan)

Proses pentahapan komunikasi ini mengandung maksud bahwa komunikasi hendaknya dimulai dengan membangkitkan perhatian. Dalam hal ini, komunikator harus menimbulkan daya tarik. Apakah perhatian komunikan telah terbangkitkan, hendaknya disusul dengan upaya menumbuhkan minat atau interest. Minat adalah kelanjutan dari perhatian yang diharapkan komunikator. Hasrat ada pada diri komunikan harus dilanjutkan dengan datangnya keputusan atau decision, yakni melakukan kegiatan atau action sebagaimana diharapkan komunikator (Effendy, 1992: 304 – 305).

(35)

1. Attention (perhatian) : pesan broadcast yang disebarkan melalui

BlackBerry Messenger harus bisa menarik perhatian masyarakat untuk berpartisipasi dalam gerakan donor darah di Kota Medan.

2. Interest (minat) : setelah menarik perhatian komunikan, pesan broadcast

yang disebarkan melalui BlackBerry Messenger harus bisa membuat masyarakat berminat untuk berpartisipasi dalam gerakan donor darah di Kota Medan.

3. Desire (hasrat) : komunikan harus dibuat lebih dari sekedar merasa

tertarik dan terpikat. Mereka harus mempunyai keinginan untuk memahami pesan broadcast yang disampaikan komunikator dan kemudian mempunyai keinginan untuk ikut berpartisipasi dalam gerakan donor darah di Kota Medan.

4. Decision (keputusan) : tidak sampai pada keinginan untuk berpartisipasi

saja, dalam tahap ini komunikan juga sudah harus membuat suatu keputusan yang kuat apakah mereka akan berpartisipasi dalam kegiatan donor darah di Kota Medan atau tidak. Dalam tahap ini, komunikan memegang kepercayaan penuh terhadap pesan yang telah disampaikan komunikator melalui pesan broadcast yang disebarkan melalui BlackBerry Messenger.

5. Action (tindakan) : pada tahap akhir ini, komunikan telah melibatkan

dirinya di dalam gerakan donor darah di Kota Medan, yaitu dengan berpartisipasi sesuai dengan isi pesan broadcast yang didapatkannya melalui BlackBerry Messenger.

2.1.6. Teori Media Baru

(36)

awal pada abad ke-20 lebih dari sekedar kepentingan sejarah dan pemikiran awal memberikan poin rujukan untuk memahami masa kini (McQuail, 2011:56).

Media massa berkembang begitu cepat. Seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi, komunikasi massa pun semakin canggih dan kompleks, serta memiliki kekuatan yang lebih dari masa-masa sebelumnya. Hal ini ditandai dengan munculnya media baru. Istilah ‘media baru’ telah digunakan sejak tahun 1960-an dan telah mencakup seperangkat teknologi komunikasi terapan yang semakin berkembang dan beragam.

Menurut Denis McQuail dalam bukunya Teori Komunikasi Massa (2011:43) ciri utama media baru adalah adanya saling keterhubungan, aksesnya terhadap khalayak individu sebagai penerima maupun pengirim pesan, interaktivitasnya, kegunaan yang beragam sebagai karakter yang terbuka, dan sifatnya yang ada di mana-mana.

Adapun perbedaan media baru dari media lama, yakni media baru mengabaikan batasan percetakan dan model penyiaran dengan memungkinkan terjadinya percakapan antar banyak pihak, memungkinkan penerimaan secara simultan, perubahan dan penyebaran kembali objek-objek budaya, mengganggu tindakan komunikasi dari posisi pentingnya dari hubungan kewilayahan dan modernitas, menyediakan kontak global secara instan, dan memasukkan subjek modern/ akhir modern ke dalam mesin aparat yang berjaringan. (Poster, dalam McQuail, 2011:151).

Perubahan utama yang berkaitan dengan munculnya media baru yakni:

• Digitalisasi dan konvergensi atas segala aspek media.

• Interaksi dan konektivitas jaringan yang makin meningkat.

• Mobilitas dan deklokasi untuk mengirim dan menerima.

• Adaptasi terhadap peranan publikasi khalayak.

(37)

• Pemisahan dan pengaburan dari ‘lembaga media’.

Klaim status paling utama sebagai media baru dan mungkin juga sebagai media massa adalah internet. Meskipun demikian, ciri-ciri massal bukanlah karasteristik utamanya. Pada awalnya, internet dimulai sebagai alat komunikasi nonkomersial dan pertukaran data antara profesional, tetapi perkembangan selanjutnya adalah internet sebagai alat komunikasi pribadi dan antarpribadi (Castell). Media ini belum matang maupun memiliki definisi yang jelas sejalan dengan penilaian Lievrouw yang menyatakan bahwa ‘belum terdapat bentuk aplikasi yang sangat hebat (killer application) dari interaksi dalam jaringan (daring)’. Walaupun demikian, kita juga dapat melihat aplikasi mesin pencari dan situs jaringan sosial sebagai aplikasi yang unik dan dominan (McQuail, 2011:44).

Denis McQuail memberikan beberapa ciri mengenai internet, yaitu :

• Teknologi berbasis internet.

• Karakternya hibrida, tidak berdedikasi, fleksibel.

• Potensi interaktif.

• Fungsi publik dan privat.

• Peraturan yang tidak ketat.

• Kesalingterhubungan.

• Ada di mana-mana/ tidak tergantung lokasi.

• Dapat diakses individu sebagai komunikator.

• Media komunikasi massa dan pribadi.

(38)

penyedia informasi yang tidak ada batasan. Mengakses internet saat ini sudah menjadi rutinitas kebanyakan masyarakat. Tidak hanya dengan menggunakan komputer atau laptop saja tetapi kini dapat mengaksesnya melalui handphone dengan berbagai kemudahan yang ditawarkan oleh sejumlah provider telepon seluler.

2.2. Kerangka Konsep

Konsep adalah generalisasi dari sekelompok fenomena tertentu yang sama yang dapat dipakai untuk menggambarkan berbagai fenomena yang sama (Bungin, 2011:148). Konsep menggambarkan suatu fenomena secara abstrak yang dibentuk dengan jalan membuat generalisasi terhadap sesuatu yang khas (Nazir, 2008:17).

Kerangka konsep merupakan hasil pemikiran rasional yang berupa uraian yang bersifat kritis dalam memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang akan dicapai (Nawawi, 1995:40).

Dalam penelitian ini ditetapkan kerangka konsep dalam bentuk kelompok variabel sebagai berikut:

1. Variabel Bebas (X)

Variabel bebas adalah sejumlah gejala dengan berbagai unsur atau faktor di dalamnya yang menemukan atau mempengaruhi adanya variabel yang lain (Nawawi, 1995:41). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah efektivitas BlackBerry Messenger.

2. Variabel Terikat (Y)

(39)

2.3. Model Teoritis

Model teoritis merupakan paradigma yang mentransformasikan permasalahan-permasalahan terkait antara satu dengan yang lainnya. Variabel-variabel yang telah dikelompokkan dalam kerangka konsep dibentuk menjadi model teoritis sebagai berikut:

Gambar 2.1. Model Teoritis

2.4. Operasional Variabel

Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep di atas, maka dibuat operasional variabel untuk mempermudah proses penelitian, yaitu sebagai berikut:

Tabel 2.2. Operasional Variabel

Variabel Teoritis Variabel Operasional

1. Variabel Bebas (X)

Efektivitas BlackBerry Messenger

a. Penerima atau pemakai media - Frekuensi mendapatkan pesan

- Waktu penerimaan pesan - Motivasi

a. Isi pesan

- Kejelasan informasi dalam pesan

- Ketertarikan terhadap pesan - Pengertian terhadap isi pesan - Pemahaman terhadap isi pesan - Keakuratan informasi

- Keefektifan pesan

- Tingkat kerpercayaan terhadap Variabel Bebas (X)

Efektivitas BlackBerry Messenger

Variabel Terikat (Y)

partisipasi masyarakat dalam gerakan donor darah di Kota

(40)

isi pesan b. Media

- Ketepatan media

- Ketertarikan terhadap media yang digunakan

c. Sumber pesan

- Tingkat kepercayaan

- Keahlian menyampaikan pesan d. Format pesan

- Bentuk pesan

- Susunan kata-kata dalam pesan - Ketertarikan terhadap format

pesan 2. Variabel Terikat (Y)

Partisipasi Masyarakat terhadap Gerakan Donor Darah di Kota

Medan

a. Partisipasi harta benda - Uang

- Barang

- Sarana/ prasarana - Darah

b. Partisipasi tenaga - Partisipasi spontan - Partisipasi sukarela c. Partisipasi keterampilan

- Technical skill

- Interpersonal skill

d. Partisipasi buah pikiran - Ide/ gagasan

- Pengalaman e. Partisipasi sosial

- Motivasi - Ajakan 3. Karakteristik Responden a. Jenis kelamin

(41)

c. Pendidikan

d. Pekerjaan dan Penghasilan e. Lamanya tinggal

2.5. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan suatu petunjuk pelaksanaan mengenai cara-cara untuk mengukur konsep-konsep yang akan diteliti yang bersifat operasional (Sarwono, 2006:27). Adapun yang menjadi definisi operasional dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel Bebas (X), yaitu Efektivitas BlackBerry Messenger, yang terdiri dari:

a. Penerima atau pemakai

- Frekuensi : seberapa sering responden mendapatkan informasi tentang donor darah melalui BlackBerry Messenger.

- Waktu penerimaan pesan : apakah pesan broadcast tentang donor darah yang diterima responden telah disampaikan pada waktu yang tepat.

- Motivasi : apakah responden termotivasi untuk berpartisipasi dalam kegiatan donor darah setelah mendapatkan informasi tentang donor darah melalui Blackberry Messenger.

b. Isi pesan

- Kejelasan informasi dalam pesan : bagaimana kejelasan informasi tentang donor darah yang disampaikan melalui Blackberry Messenger.

- Ketertarikan terhadap pesan : bagaimana ketertarikan responden terhadap informasi tentang donor darah yang disampaikan melalui

Blackberry Messenger.

(42)

- Pemahaman terhadap isi pesan : sejauhmana responden memahami isi pesan tentang donor darah yang disampaikan melalui Blackberry Messenger.

- Keakuratan informasi : seberapa akurat informasi tentang donor darah yang disampaikan melalui Blackberry Messenger.

- Keefektifan pesan : seberapa efektif informasi tentang donor darah yang disampaikan melalui Blackberry Messenger.

- Tingkat kerpercayaan terhadap isi pesan : sejauhmana tingkat kepercayaan responden terhadap isi pesan tentang donor darah yang disampaikan melalui Blackberry Messenger.

c. Media

- Ketepatan media : seberapa tepat media yang digunakan untuk menyebarkan informasi tentang donor darah.

- Ketertarikan terhadap media yang digunakan : sejauhmana ketertarikan responden terhadap BlackBerry Messenger sebagai media penyebaran informasi tentang donor darah.

d. Sumber pesan

- Tingkat kepercayaan : bagaimana tingkat kepercayaan responden kepada komunikator (orang yang menyebarkan pesan).

- Keahlian menyampaikan pesan : seberapa ahli komunikator dalam memberikan/ menyebarkan informasi tentang donor darah melalui

Blackberry Messenger. e. Format pesan

- Bentuk pesan : bagaimana bentuk pesan donor darah yang diterima responden.

- Susunan kata-kata : bagaimana kata-kata yang tersusun dalam pesan; apakah sudah rapi dan teratur atau belum.

- Ketertarikan terhadap format pesan : sejauhmana ketertarikan responden terhadap format pesan tentang donor darah yang disampaikan melalui Blackberry Messenger.

(43)

a. Partisipasi harta benda

- Uang : berupa materi yang diberikan untuk keberlangsungan kegiatan donor darah.

- Barang : benda/ barang yang disumbangkan untuk pelaksanaan kegiatan donor darah.

- Sarana/ prasarana : fasilitas yang disediakan untuk keberlangsungan kegiatan donor darah, misalnya gedung.

- Darah : berupa darah yang disumbangkan pada saat kegiatan donor darah.

b. Partisipasi tenaga

- Partisipasi spontan : responden membantu dengan tenaga secara spontan pada saat berlangsungnya kegiatan donor darah.

- Partisipasi sukarela : responden secara sukarela memberi bantuan tenaga pada saat berlangsungnya kegiatan donor darah.

c. Partisipasi keterampilan

- Technical skill (keterampilan teknis) : keterampilan responden dalam menyebarkan informasi tentang donor darah.

- Interpersonal skill (keterampilan interpersonal) : keterampilan responden untuk berinteraksi dengan orang lain secara efektif. d. Partisipasi buah pikiran

- Ide/ gagasan : berupa ide, pendapat, atau gagasan yang diberikan demi keberhasilan kegiatan donor darah.

- Pengalaman : berupa pengalaman yang dibagikan demi keberhasilan kegiatan donor darah.

e. Partisipasi sosial

- Motivasi : berupa dorongan/ semangat yang diberikan responden kepada masyarakat untuk melakukan donor darah.

- Ajakan : berupa ajakan responden kepada masyarakat untuk melakukan donor darah.

3. Karakteristik Responden, yang terdiri dari:

(44)

b. Usia : tingkatan umur responden (17-50 tahun). c. Pendidikan : tingkat pendidikan responden.

d. Pekerjaan dan Penghasilan : pekerjaan dan penghasilan responden. e. Lamanya tinggal : lamanya responden tinggal di lingkungan tertentu.

2.6. Hipotesis

Hipotesis adalah suatu jawaban yang sifatnya sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui cara yang terkumpul (Arikunto, 2006:71).

Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah:

Ho : Tidak terdapat hubungan antara efektivitas BlackBerry Messenger terhadap Partisipasi Masyarakat dalam Gerakan Donor Darah di Kota Medan.

(45)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Metode atau dalam bahasa Inggris method berasal dari bahasa Yunani yaitu methodos yang berarti rangkaian yang sistematis dan yang merujuk pada tata cara yang sudah dibina berdasarkan rencana yang pasti, mapan, dan logis (Effendy, 2003:56).

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Metode korelasional adalah metode yang berusaha menjelaskan suatu permasalahan atau gejala yang lebih khusus dalam menjelaskan antara dua objek.

Metode penelitian ini bertujuan untuk menemukan ada-tidaknya hubungan dan apabila ada, seberapa besar eratnya hubungan serta berarti atau tidaknya hubungan tersebut. Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh efektivitas BlackBerry Messenger terhadap partisipasi masyarakat dalam gerakan donor darah di Kota Medan. Adapun cara yang digunakan adalah dengan mengambil data melalui kuesioner yang disebarkan kepada responden.

3.2. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kota Medan. Alasan peneliti memilih Kota Medan sebagai lokasi penelitian antara lain adalah sebagai berikut:

1. Kota Medan merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia dan merupakan lokasi yang paling dekat dengan peneliti sehingga memudahkan peneliti untuk melakukan penelitian terkait.

(46)

3. Mulai banyaknya kegiatan donor darah yang dilaksanakan di Kota Medan, baik itu di PMI, Unit Transfusi Darah di rumah sakit, perkantoran, sekolah, universitas, tempat-tempat ibadah, maupun di tempat-tempat keramaian seperti mall, restoran, dll.

4. Mulai tumbuhnya kesadaran masyarakat di Kota Medan untuk ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan kegiatan donor darah di Kota Medan.

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu dalam penelitian (Nawawi, 1995:141). Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Kota Medan yang pernah mendapatkan informasi tentang donor darah melalui Blackberry Messenger.

Tabel 3.1. Jumlah populasi masyarakat yang pernah mendapatkan informasi

tentang donor darah melalui Blackberry Messenger pada tahun 2014

Bulan Populasi

Januari 56

Februari 67

Maret 34

April 42

Mei 54

Juni 81

Juli 45

Agustus 69

September 86

Oktober 58

Total 592

(47)

3.3.2. Sampel

Sampel dapat didefinisikan sebagai sebagian dari populasi yang dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan bisa mewakili populasi (Martono, 2010:66). Dengan kata lain, sampel adalah sebagian dari populasi yang diambil dengan menggunakan cara-cara tertentu. Berdasarkan data yang diperoleh, maka peneliti menggunakan rumus Taro Yamane dengan presisi 10% dengan tingkat kepercayaan 90%, yakni sebagai berikut:

N = jumlah populasi

= sampel

d2 = presisi (digunakan 10% atau 0,1)

Berdasarkan data yang ada, maka penelitian ini memerlukan sampel sebanyak:

≈ 86 orang

3.4. Teknik Penarikan Sampel

Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan:

(48)

dengan memperhitungkan besar kecilnya sub-sub populasi tersebut (Kriyantono, 2006:151).

Proportional sampling memungkinkan untuk memberikan peluang kepada populasi lebih kecil untuk tetap dipilih sebagai sampel dengan rumus:

Keterangan:

n1 = jumlah masyarakat Kota Medan setiap bulan yang pernah menerima

informasi tentang donor darah melalui Blackberry Messenger

n = jumlah sampel dari keseluruhan populasi

N = jumlah populasi

b. Purporsive sampling, yaitu teknik penarikan sampel yang disesuaikan dengan tujuan penelitian, dimana sampel yang digunakan disesuaikan dengan kriteria-kriteria tertentu yang ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian.

Kriteria sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

• Masyarakat Kota Medan yang menggunakan aplikasi BlackBerry Messenger di smartphone-nya.

• Pernah mendapatkan informasi tentang donor darah melalui BlackBerry Messenger.

c. Accidental sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan memilih siapa yang kebetulan ada/ dijumpai.

(49)

Tabel 3.2. Penarikan Sampel

Bulan Populasi Sampel

Januari

Sumber data : PDDI Medan

3.5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data sehingga dapat menghasilkan data yang valid. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Penelitian Lapangan (Field Research)

(50)

b. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Penelitian kepustakaan ini merupakan suatu cara pengambilan data yang dilakukan dengan mempelajari dan mengumpulkan data-data melalui kepustakaan yang relevan dengan penelitian. Penelitian kepustakaan dilakukan melalui buku-buku, jurnal-jurnal, internet, dan sebagainya.

3.6. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan dipresentasekan (Singarimbun, 2006:263). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis data sebagai berikut:

a. Analisis Tabel Tunggal

Analisis tabel tunggal merupakan analisis yang dilakukan dengan membagi-bagi variabel ke dalam kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi dasar. Analisis ini adalah langkah awal dalam menganalisis data yang terdiri dari kolom, yaitu jumlah frekuensi dan presentase untuk setiap kategori (Suyanto, 2011:106).

b. Analisis Tabel Silang

Analisis tabel silang dilakukan untuk mengetahui apakah variabel yang satu memiliki hubungan dengan variabel yang lainnya sehingga dapat diketahui apakah variabel tersebut bernilai positif atau negatif (Suyanto, 2011:107).

c. Uji Hipotesis

(51)

dimana data variabel yang diteliti harus ditetapkan peringkatnya dari yang terkecil sampai terbesar.

(Kriyantono, 2006:174)

Keterangan :

rs (rho) = koefisien korelasi rank-order 1 = angka satu, yaitu bilangan konstan 6 = angka enam, yaitu bilangan konstan di = perbedaan antara pasangan jenjang

Σ = sigma atau jumlah

n = jumlah individu dalam sampel

Spearman Rho Koefisien adalah metode untuk menganalisis data dan untuk melihat hubungan antara variabel yang sebenarnya dengan skala ordinal.

Jika < 0, maka hipotesis ditolak > 0, maka hipotesis diterima

Kriyantono menyebutkan untuk menguji tingkat signifikansi korelasi apakah masing–masing variabel berpengaruh, digunakan rumus ttest pada tingkat signifikansi 0,05 sebagai berikut:

(Kriyantono, 2006:173) Keterangan :

t = nilai terhitung

(52)

jika ttabel < thitung , maka hubungan berpengaruh signifikan (Ha diterima)

jika ttabel > thitung , maka hubungan antara variabel X dan variabel Y tidak

berpengaruh signifikan (Ho diterima)

Selanjutnya (Kriyantono, 2006:169) menyebutkan untuk mengukur tinggi rendahnya korelasi, digunakan skala Guilford sebagai berikut: Kurang dari 0,20 = hubungan rendah sekali; lemah sekali

0,20 – 0,39 = hubungan rendah tapi pasti 0,40 – 0,70 = hubungan yang cukup berarti 0,71 – 0,90 = hubungan yang tinggi; kuat

Lebih dari 0,90 = hubungan yang sangat tinggi; kuat sekali; dapat diandalkan

Berdasarkan nilai rho, untuk mengetahui besarnya pengaruh efektivitas Blackberry Messenger terhadap Partisipasi Masyarakat dalam Gerakan Donor Darah di Kota Medan dilakukan uji determinsi dengan rumus:

Kp = ( rs )2 x 100 %

(Rakhmat, 2004: 30) Keterangan :

Kp = Kekuatan prediksi

Rho atau rs = Nilai koefisien korelasi Spearman

3.7. Proses Pengolahan Data

Setelah peneliti mengumpulkan data dari 86 orang responden, peneliti akan memulai pengolahan data. Adapun tahap pengolahan data yang akan dilakukan peneliti adalah sebagai berikut:

1. Penomoran Kuesioner

(53)

2. Editing

Proses pengeditan jawaban responden untuk memperjelas setiap jawaban yang meragukan dan menghindari terjadi kesilapan saat pengisian data ke dalam kotak kode yang disediakan.

3. Coding

Proses pemindahn jawaban-jawaban responden ke kotak kode yang telah disediakan di kuesioner dalam bentuk angka (skor).

4. Inventarisasi Variabel

Data mentah yang diperoleh akan dimasukkan ke dalam lembar FC (Foltron Cobol) sehingga memuat data dalam satu kesatuan.

5. Tabulasi Data

(54)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Analisis Tabel Tunggal

Data yang disajikan dan dibahas dalam tabel tunggal terdiri dari 3 bagian, yaitu : karaktersitik responden, efektivitas Blackberry Messenger, dan Partisipasi Masyarakat dalam Gerakan Donor Darah di Kota Medan.

4.1.1. Karakteristik Responden

Karakteristik responden diperlukan untuk mengetahui latar belakang responden yang relevan dengan penelitian yang dilakukan. Karakteristik yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, penghasilan dalam sebulan, dan lamanya tinggal di Kota Medan.

Tabel 4.1. Jenis Kelamin Responden

No. Jenis Kelamin F %

1. Pria 57 66.3

2. Wanita 29 33.7

Jumlah 86 100

P.1 / FC.3

Tabel di atas menunjukkan jumlah responden yang pernah mendapatkan informasi tentang donor darah melalui Blackberry Messenger.

(55)

Tabel 4.2. Usia Responden

Gambar

Tabel 2.1. Partisipasi masyarakat dalam suatu program
Gambar 2.1. Model Teoritis
Tabel 3.2. Penarikan Sampel
Tabel 4.1. Jenis Kelamin Responden
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh pemberian berbagai jenis pupuk organik terhadap produksi per plot tanaman kangkung, dapat dilihat pada Histogram Gambar 7 di bawah ini. Histogram Pemberian

perusahaan yang didirikan dalam rangka penanaman modal asing. tersebut, maka langkah pertama yang harus

Dari fenomena aktivitas pedagang kaki lima yang terjadi pada Gasibu Bandung, dan tiga kota lainnya sebagai komparasi, diketahui bahwa keberadaan pedagang kaki lima pada ruang

Prevalensi parasit Trichodina sp, yang menginfeksi kulit dan insang benih ikan mas ( Cyprinus carpio) yang ada di BPBIAT yang ada di dua kolam pengambilan

(3) Wilayah kerja Kantor Pelabuhan Batam mempunyai tugas melakukan kegiatan pemberian pelayanan lalu lintas dan angkutan laut, keamanan dan keselamatan pelayaran di perairan

Ns. Dian : /aiklah kalau /egitu kita lanut$ sa&#34;a akan mengorientasikan lingkungan dan 6asilitas &#34;ang ada di ruangan ini$ tempat tidur ini /isa diatur ika

Pada aplikasi PMI, petugas menekan tombol scan QR donor untuk memindai QR dari detail transaksi donor, jika QR sesuai maka status dari transaksi akan berubah menjadi telah

Total regulatory adjustments to Tier 2 capital Jumlah faktor pengurang (regula- tory adjustment) Modal Pelengkap