KEBIJAKAN
MONETER
DAN PENERAPANNYA
Oleh :
1. Amalia Nisa Lathifah (02)
2. Anisa Nur L. (05)
3. Bekti Ramadhani (07)
1. Pengertian kebijakan moneter
Kebijakan moneter
adalah kebijakan dari otoritas
moneter (bank sentral) dalam bentuk
pengendalian agregat moneter (seperti uang
beredar, uang primer, atau kredit perbankan) untuk
mencapai perkembangan kegiatan perekonomian
2. Tujuan kebijakan moneter
•
Mengedarkan mata uang sebagai alat pertukaran (medium of
exchange) dalam perekonomian.
•
Mempertahankan keseimbangan antara kebutuhan likuiditas
perekonomian dan stabilitas tingkat harga.
•
Distribusi likuiditas yang optimal dalam rangka mencapai
pertumbuhan ekonomi yang diinginkan pada berbagai sektor
ekonomi.
•
Membantu pemerintah melaksanakan kewajibannya yang
3. Jenis jenis kebijakan moneter
1. Kebijakan Moneter Ekspansif (Monetary Expansive Policy)
Kebijakan moneter ekspansif adalah suatu kebijakan dalam rangka menambah jumlah uang yang beredar.
• Kebijakan ini dilakukan untuk mengatasi pengangguran dan meningkatkan daya beli masyarakat (permintaan masyarakat).
• Kebijakan ini diterapkan pada saat perekonomian mengalami resesi atau depresi.
Kebijakan moneter ekspansif ini disebut juga sebagai kebijakan
moneter longgar (easy monetary policy). Penerapan kebijakan ini seperti :
a. Politik diskonto (penurunan tingkat suku bunga)
b. Politik pasar terbuka (pembelian surat-surat berharga, misalnya saham dan obligasi).
2. Kebijakan Moneter Kontraktif (
Monetary
Kontractive Policy
)
Kebijakan moneter kontraktif adalah kebijakan yang dilakukan
dalam rangka mengurangi jumlah uang yang beredar
.
• Kebijakan ini dilakukan pada saat perekonomian mengalami inflasi.
• Kebijakan moneter kontraktif disebut juga dengan
kebijakan uang
ketat (
tight money policy
)
.
• Kebijakan ini dapat diterapkan berupa :
a. Politik diskonto (peningkatan suku bunga)
b. Politik pasar terbuka (penjualan surat berharga)
c. Politik
cash ratio
(peningkatan cadangan kas)
A. Politik Pasar Terbuka
Politik pasar terbuka merupakan kebijakan yang dilakukan oleh bank sentral dalam rangka menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara menjual atau membeli surat-surat berharga
pemerintah (government securities).
• Surat-surat berharga pemerintah diantaranya adalah SBI (Sertifikat Bank Indonesia), SBPU (Surat Berharga Pasar Uang), saham, dan obligasi.
Jika pemerintah ingin mengurangi jumlah uang yang beredar maka pemerintah akan menjual surat berharga pemerintah kepada
masyarakat. Dengan menjual SBI, uang dari masyarakat akan tertarik masuk ke bank sehingga diharapkan jumlah uang beredar berkurang. SBI hanya dijual oleh bank sentral.
Namun, jika pemerintah ingin menambah jumlah uang beredar maka pemerintah akan membeli surat berharga. Dengan membeli SBI,
pemerintah akan mengeluarkan uang kepada masyarakat dalam
B.Politik Diskonto (
Discount Rate
)
Politik diskonto adalah kebijakan yang dilakukan oleh bank sentral dalam pengaturan jumlah uang yang beredar dengan memainkan tingkat suku bunga.
“Tingkat bunga pada tiap-tiap bank umum akan dipengaruhi oleh tingkat bunga bank sentral.”
Jika pemerintah akan menambah jumlah uang yang beredar maka pemerintah
menurunkan tingkat suku bunga bank sentral. Dengan begitu, minat masyarakat untuk menabung di bank pun berkurang. Sehingga, jumlah uang yang beredar bertambah. Selain itu, juga mengakibatkan suku bunga kredit turun dan mengakibatkan masyarakat banyak tertarik untuk mengajukan pinjaman ke bank.
Serta sebaliknya, jika pemerintah akan mengurangi jumlah uang yang beredar maka pemerintah akan menaikkan tingkat bunga. Sehingga, hasrat masyarakat untuk
menabung di bank pun tinggi yang mengakibatkan jumlah uang yang beredar di
masyarakat berkurang. Selain itu, kenaikan suku bunga tabungan akan meningkatkan suku bunga kredit. Dengan naiknya suku bunga kredit, masyarakat akan enggan untuk
C.
Politik Rasio Cadangan Wajib (Reserve
Requirement
Ratio)
Rasio cadangan wajib adalah kebijakan bank sentral untuk menambah atau
mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara menaikan atau menurunkan cadangan minimum yang harus dipenuhi oleh bank umum dalam mengedarkan atau memberikan kredit kepada masyarakat.
Ketika pemerintah ingin menambah jumlah uang yang beredar maka
pemerintah menurunkan rasio cadangan wajib. Jika bank sentral menurunkan cadangan kas, berarti bank sentral ingin menambah jumlah uang yang beredar. Dalam hal ini bank-bank umum diberi kesempatan untuk dapat mengedarkan uang lebih banyak.
Sebaliknya, ketika pemerintah ingin mengurangi jumlah uang yang beredar
d. Kebijakan Kredit Selektif
Kebijakan kredit selektif adalah kebijakan yang dilakukan
oleh pemerintah dalam pemberian atau tidaknya suatu kredit.
Pada saat pemerintah ingin menambah jumlah uang yang
beredar maka pemerintah akan melonggarkan pemberian
kredit.
Namun, jika pemerintah ingin mengurangi jumlah uang
yang beredar maka pemerintah akan mengetatkan
5. Instrumen Lain
1. Imbauan Moral ( Moral Persuasion )Imbauan moral adalah kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang beredar dengan cara memberi imbauan kepada para pelaku ekonomi.
Contohnya, menghimbau perbankan pemberi kredit untuk berhati-hati dalam mengeluarkan kredit untuk mengurangi jumlah uang beredar.
2. Politik Saneering
Kebijakan moneter yang dilakukan oleh bank sentral dengan cara pengguntingan (pemotongan) uang disebut dengan politik saneering.
Politik saneering diterapkan ketika terjadi hiperinflasi.
Instrumen ini pernah dilakukan BI pada tanggal 13 Desember 1965. Pada saat itu, dilakukan pemotongan uang dari Rp.1.000 menjadi Rp.1.
3 . Devaluasi
Devaluasi adalah kebijakan bank sentral untuk menurunkan nilai rupiah terhadap mata uang asing .
4. Revaluasi
EVALUASI
1. Kebijakan moneter ekspansif adalah suatu kebijakan dalam rangka ... jumlah uang yang beredar.
2. Kebijakan moneter ekspansif ini disebut juga sebagai kebijakan moneter ...
3. kebijakan yang dilakukan dalam rangka mengurangi jumlah uang yang beredar disebut kebijakan moneter ...
4. Jika pemerintah akan menambah jumlah uang yang beredar maka pemerintah ... tingkat suku bunga bank sentral.
5. Kebijakan bank sentral untuk menaikkan nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing adalah ...
menambah
longgar (easy monetary policy).
kontraktif
menurunkan