· I
--KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
DlREKTDRATJENOERAL BINA KESEHATAN MASYARAKAT
618.244
Ind
p
PANDUAN TEK,NIS
LATIH,AN
FISIK
SELAMA KEHAMILAN DAN NIFAS
Katalog Dalam Terbitan. Kementerian Kesehatan RI
618.244
Ind
P
Indonesia. Kementerian Kesehatan Direktorat Jenderal Bina
Kesehatan Masyarakat
Panduan teknis latihan fisik selama kehamilan dan nifas
---- Jakarta: Kementerian Kesehatan RI, 2009
KATA PENGANTAR
Hal-hal yang berkaitan dengan Renstra 2010 - 2014 tentang kematian bayi dan kematian ibu , perubahan fisiologis yang terjadi mempengaruhi fisik dan psikis seorang ibu hamil sehingga peningkatan status kesehatan dan mempertahankan status kebugaran ibu hamil sangat dibutuhkan untuk memudahkan proses persalinan dan mengurangi kompl ikasi akibat kehamilan, saat melahirkan, maupun setelah melahirkan . Latihan fisik yang dilakukan selama kehamilan dan nifas harus sesuai dengan perubahan-perubahan tersebut diharapkan dapat membantu mempercepat kembalinya kondisi ibu seperti sebelum hamil serta meningkatkan proses tumbuh kembang bayi yang dilahir,kan .
Pendekatan yang perlu dilakukan adalah melakukan upaya peningkatan pengetahuan dan pemahaman bagi ibu hamil untuk melakukan latihan fisik selama kehamilan dan nifas secara baik. benar, terukur dan teratur sesuai dengan fase kehamilan sampai menjelang persalinan dan selama nifas.
Untuk itu diperlukan petugas kesehatan yang mampu menangani progam kesehatan ibu dan anak di tingkat Puskesmas dengan meningkatkan kemampuan , pemahaman dan keterampilan tentang latihan fisik selama kehamilan dan nifas, agar ·ibu hamil mendapatkan pelayanan yang baik dan bermutu, sehingga perlu disusun Panduan Teknis Latihan Fisik Selama Kehamilan Nifas.
Perkenankan pada kesempatan ini , saya menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya dan ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah berperan aktif memberikan masukan serta kontribusi dalam menyusun buku panduan ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna menunjang program untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
Jakarta, Agustus 2010
SAMBUTAN
Pembangunan kesehatan merupakan investasi dalam meningkatkan kualitas sumber daya man usia . Indikator kesehatan yang menjadi bagian dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM) indikatornya dapat dilihat 、。イ セ@ angka kematian bayi, angka kematian ibu melahirkan , angka gizi kurang/buruk dan umur harapan hidup.
Beberapa hasil penelitian membuktikan bahwa latihan fisik yang dilakukan selama kehamilan dapat mengurangi kejadian persalinan lewat waktu dan memperbaiki skor APGAR. Selain itu latihan fisik dalam masa kehamilan diharapkan secara tidak langsung dapat meningkatkan kuantitas dankualitas pelayanan pemeriksaan antenatal, sehingga cakupan kunjungan antenatal dapat tercapai.
Secara fisik dan psikologis seorang ibu pad a masa kehamilan akan mengalami perubahan hal ini tentunya sangat mempengaruhi kondisi janin baik dalam perkembangan maupun pertumbuhannya. Peru bah an yang terjadi dapat diatasi antara lain melalui latihan fisik yang baik, benar, terukur, dan teratur sesuai dengan fase kehamilan sampai menjelang persalinan dan selama nifas. Selain itu kelompok-kelompok ibu hamil di kota-kota besar yang melakukan latihan fisik berupa senam hamil di Puskesmas maupun Rumah Sakit menunjukkan trend peningkatan, maka perlu disusun Buku Panduan Latihan Fisik Selama Kehamilan dan Ni,fas.
Semoga dengan disusun serta disosialisasikannya buku panduan ini bagi tenaga kesehatan yang berkompeten dapat bermanfaat untuk menurunkan AKI dan AKB di Indonesia sehingga dapat meningkatkan IPM Indonesia di masa yang akan datang .
DAFTAR 151
-
-
KATA PENGANTAR . . . . . iii
SAMBUTAN . . . . v
DAFTAR lSI . . . . . . vii
TIM PENYUSUN . . . . ix
BAB I. PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang . . . • • . . . 1
B. Tujuan Umum . . . . . . . . • . . . . • . . . 2
C. Tujuan Khusus . . . . . . . 2
D. Sasaran . . . . 2
BAB II. PERU BAHAN YANG TERJADI SELAMA KEHAMILAN DAN NIFAS . . 3
A. Perubahan Selama Kehamilan . . . . . . 3
1. Sistem Hormonal . . . 3
2. Sistem Jantung dan Pembuluh Darah . . . . . . . . 4
4 3. Sistem Pemapasan . . . . 4 4. Sistem otot dan persendian . . . . . . . . . . 4 5. Sistem metabolisme. . . . 4 6. Berat badan dan komposisi tubuh . . . . 4 B. Perubahan selama nifas . . . . . . . . . . 4 BAB III. LATIHAN FISIK SELAMA KEHAMILAN DAN NIFAS . . . . . . 7
A. Manfaat Latihan Fisik . . . . 7
1. Bagi Ibu . . . . . . . . 7
2. Bagi Janin . . . . 8
B. Kontra Indikasi Absolut Relatif . . . . . . 8
C. Prinsip-prinsip Latihan Fisik . . . . . . . . . • . . . . . 9
D. Hal-hal yang perlu Diperhatikan . . . . . 9
1. Umum . . . . 9
2. Persiapan Latihan . . . . 10
3. Jenis Latihan yang tidak Dianjurkan . . . • 10
E. Program latihan fisik . . . .. . . . . . . . . 11
1. Pemanasan dan Peregangan 2. Latihan inti .. a. Trimester I b. Trimester II C. Trimester III d. Masa Nifas 3. Pendinginan halaman . . . . . . . . . . . . 11
12 12 12 13 13 14 . . . . BABIV PEMANTAUAN DAN EVALUASI LATIHAN FISIK . . . . . . . . 15
A. Pemantauan. . . 15
B. Evaluasi . . . . 15
BAB V. KESIMPULAN dan PENUTUP. . . 17
DAFTAR PUSTAKA . . . 19
LAMPIRAN: Lampiran 1. Daftar Istilah . . . 21
--PENYUSUN:
1. Dr. Dangsina Moeloek, SpKO 2. Dr. H. Djunaidi, SpKO 3. Dr. Eny Riangwati Tanzil, SpKO 4. Dr. Hario Tilarso, FACSM, SpKO 5. Drg . Hermanto S. Hadi, MS 6. Dr. Imran Agus Nurali, SpKO 7. Dr. Indrarti Soekotjo, SpKO 8. Dr. Iskandar ZA, MSc 9. Dr. Iyan Apriyatna, SpKO 10. Dr. IGP. Keyka, SpOG 11. Lili Nasya
12. Ora, Neny Sukameni 13, Dr. Noviar Mahmud, SpKO 14. DR. drs. Sofyan Hanif, MPd 15. Dr. Sri Nilawati, SpKO
KONTRIBUTOR:
1. Dr. Edi Suranto, MPH 2, Uluhiyah, SKM 3, Sulasmi Warsa 4. Yeti Komaryati 5. Sri Lakmidarti
6, Florida Siti N. Tampubolon 7. Dewi Ratih
8. Laili Nur Hidayati
9. Hj, Nuryani Ratnasari, AM. Keb 10. Dr. Ismeila Murtie, SpKO
11, Ina Saragih
SEKRETAR.IAT:
1, Dr, Fathonah 2. Drs. Ari Sanistioro 3, SUharto
4. Sudarmi 5. Dikam
(PPKORI) (FIK-UNJ)
(Subdit BUK Perkotaan dan Olahraga) (PPKORI)
(Subdit BUK Perkotaan dan Olahraga) (Subdit BUK Perkotaan dan Olahraga) (Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani Kementerian Pendidikan Nasional) , (FOMI)
(BKOM Bandung)
(Departemen Obstetri dan Ginekologi RSCM) (Namarina Ballet, Jazz dan Fitness)
(PB IBI) (PDSKO) (FIK-UNJ) (PS-IKO, FKUI)
-
-
PENDAHULUAN
-
A. LATAR BELAKANGIndikator dampak pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2025 antara lain
kesehatan ibu dan bayi baru lahir. Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun
2004 menyatakan bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) 307 per 100.000 kelahiran hidup
yang disebabkan oleh perdarahan, eklampsi dan infeksi dan Angka Kematian Bayi
(AKB) 35 per 1000 kelahiran hidup. Selain itu status kesehatan ibu hamil dan akses
ibu bersalin untuk mendapatkan pertolongan gawat darurat masih rendah.
Hasil laporan Dinas Kesehatan Kabupaten se Indonesia tahun 2004 tentang
kesehatan ibu dan anak memperlihatkan adanya kesenjangan antara cakupan
pemeriksaan oleh tenaga kesehatan pada ibu hamil pertama kali (K1) 88% dengan
cakupan persalinan 74%.
Dalam RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) Kementerian
Kesehatan RI tahun 2010-2014 target penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi
228 per 100.000 kelahiran hidup dan penurunan Angka Kematian Bayi (AKB)
menjadi 34 per 1000 kelahiran hidup. Upaya yang dilakukan untuk mencapai target
tersebut antara lain dengan mencanangkan Making Pregnancy Safer (MPS) sebagai
strategi sektor kesehatan secara terfokus untuk meningkatkan kemampuan sistem
kesehatan dalam menjamin penyediaan dan pemantapan pelayanan kesehatan.
MPS ditujukan untuk menanggulangi penyebab utama kesakitan dan kematian ibu
serta bayi baru lahir.
Terdapat 3 (tiga) pesan kunci MPS yaitu :
1. Setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih;
2. Setiap komplikasi obstetri dan neonatal mendapat pelayanan yang adekuat;
3. Setiap wanita usia subur mendapatkan pelayanan kehamilan yang optimal,
sehingga tidak terjadi kehamilan yang tidak diinginkan dan penanganan
selama masa kehamilan dapat disikapi melalui latihan fisik yang baik , benar, terukur,
dan teratur sesuai dengan fase kehamilan sampai menjelang persalinan dan seiama
nifas. Beberapa hasil penelitian membuktikan bahwa latihan fisik yang dilakukan
selama kehamilan dapat mengurangi kejadian persalinan lewat waklu dan
memperbaiki skor APGAR. Selain itu latihan fisik selama masa kehamilan
diharapkan secara tidak langsung dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas
pelayanan pemeriksaan antenatal , sehingga cakupan kunjungan antenatal dapat
tercapai . Keadaan ini mendorong institusi kesehatan (rumah bersalin , Puskesmas ,
rumah saki!) untuk melengkap i pelayanan kesehatan ibu hamil melalui program
senam hamil yang menjamur di kota-kota besar. Namun sampai saat ini, latihan fisik
tersebut belum ada standarisasi dan dilaksanakan sesuai interpretasi
masing-ma sing, sehingga aspek keamasing-manan dan masing-manfaat bagi kesehatan tidak terjamin.
Untuk mendukung penurunan AKI dan AKB , maka perlu disusun panduan latihan
fisik selama kehamilan dan masa nifas yang aman dan bermanfaat bagi kesehatan.
Strategi pendekatan dilakukan melalui peningkatan kemampuan petugas kesehatan
yang menangani progam kesehatan ibu dan anak di tingkat Puskesmas untuk
meningkatkan kualitas pelayanan pemeriksaan antenatal serta memberi kemudahan
ibu hamil untuk mendapatkan pelayanan yang bermutu berkaitan dengan latihan fisik
setama kehamilan dan nifas.
B, TUJUAN UMUM :
.J
Meningkatkan derajat kesehatan dan kebugaran jasmani ibu hamil dan nifas melalui
latihan fisik yang aman dan bermanfaa\.
C, TUJUAN KHUSUS :
1. Terwujudnya peningkatan pengetahuan dan pemahaman petugas kesehatan di
Puskesmas tentang upaya peningkatan kesehatan ibu hamil dan nifas melalui
latihan fisik yang baik benar,terukur, dan teratur.
2, Terwujudnya peningkatan peran petugas kesehatan di Puskesmas dalam
pemberdayaan ibu hamil dan nifas untuk melakukan latihan fisik yang aman dan
bermanfaat bagi kesehatan.
D. SASARAN:
Petugas kesehatan di Puskesmas yang menyelenggarakan kegiatan
selama kehamilan dan nifas.
latihan fisik
-
-
セ@
セ@
PERUBAHAN YANG TERJADI
SELAMA KEHAMILAN DAN NIFAS
Perubahan fisik anatomis, fisiologis, dan psikologis akan terjadi selama kehamilan dan
nifas, terutama akibat perubahan sistem hormonal yang mempengaruhi sistem organ
lainnya . Perubahan ini penting untuk dipahami sehingga petugas kesehatan dapat
memberikan informasi tenlang latihan fisik sesuai dengan kondisi dan usia kehamilan
serta melakukan pemantauan pada ibu hamik
A. Perubahan selama kehamilan :
1. Sistem Hormonal
a. Produksi hormon estrogen dan progesteron yang meningkat menyebabkan
perubahan anatomis pada alat reprod'uksi dan payudara .
b. Produksi hormon aldosteron yang meningkat menyebabkan peningkatan
penyerapan (reabsorpsi) air sehingga terjadi penimbunan (retensi) air.
c. Produksi hormon tiroid yang meningkat menyebabkan peningkatan metabolisme sehingga terjadi peningkatan denyut jantung dan VO} pad a
keadaan istirahat.
d. Produksi hormon paratiroid yang meningkat pada ibu yang kurang mendapat
asupan kalsium dapat meningkatkan absorpsi kalsium dari tulang ibu dan
absorpsi dalam darah yang akan disalurkan ke janin.
e. Produksi hormon relaksin akan merenggangkan ikatan persendian , terutama
pada tulang-tulang di rongga panggul berupa longgarnya persendian
sakroiliaka dan peningkatan elastisitas simfisis pubis untuk memberikan ruang yang cukup bagi janin dan proses persalinan. Kondisi ini dapat
meningkatkan risiko cedera sendi berupa regangan otot dan persendian saat
2. Sistem Jantung dan Pembuluh Darah
a. Retensi air dan elektrolit mengakibatkan volum plasma darah meningkat
sampai 40%. Keadaan ini menyebabkan penurunan hemoglobin dan
hematokril yang disebut anemia gravidarum.
b. Denyut jantung istirahat meningkat hingga 5-10 kali per meni!' Keadaan ini
menyebabkan transpor makanan dan oksigen dilakukan secara lebih eflsien
ke dalam tubuh janin .
3. Sistem Pernapasan
Pembesaran rahim selama kehamilan akan mendorong diafragma ke atas dan ke
samping sehingga mempengaruhi kapasitas rongga dada . Hal ini menyebabkan
penurunan kapasitas fungsional paru.
4. Sistem Otot dan Persendian
Rahim yang membesar akan menyebabkan tulang punggung menjadi makin
melengkung dan terjadi pergeseran titik berat tubuh. Kondisi ini mengakibatkan
perubahan postur tubuh sehingga tubuh perlu melakukan penyesuaian posisi
untuk mempertahankan keseimbangan .
5. Sistem Metabolisme
Basal Metabolic Rate (BMR)ltaraf metabolisme basal selama kehamilan akan meningkat 20-30% dibandingkan sebelum hami!. Kondisi ini menyebabkan
kebutuhan energi makin meningkat, sehingga tubuh perlu mendapat tambahan
energi dari asupan makanan, sehingga ibu hamil yang melakukan latihan fisik
perlu memperhatikan kecukupan energi.
6. Berat Badan dan Komposisi Tubuh
Berat badan selama kehamilan akan meningkat mencapai sekitar 12 kg akibat
berat janin yang bertambah, cairan amnion (cairan ketuban). uterus dan plasenta
yang membesar. payudara yang membesar serta cairan dan lemak tubuh ibu
yang bertambah.
B. Perubahan selama nifas
Setelah persalinan akan terjadi perubahan sistem hormonal yang mempengaruhi
perubahan fisik o antara lain:
1. rahim yang mengecil
2. berat badan yang menurun
3. payudara yang membesar karena aktivitas kelenjar air susu yang meningkat
-
4. volum darah yang berkurang akan menurunkan frekuensi denyut jantung 5. kelenturan sendi dan otot yang berkurangセ@
セ@
LATIHAN FISIK
SELAMA KEHAMILAN DAN NIFAS
Ibu rumah tangga dianjurkan tetap melakukan aktivitas fisik sehari-hari seperti menyapu,
mencuci , menyiram tanaman, membersihkan perabot rumah tangga . Kegiatan ini
dilakukan disesuaikan dengan kondisi kehamilan. Ibu bekerja juga dianjurkan tetap aktif
bekerja selama masa kehamilan, bila tidak mengganggu kesehatan ,ibu dan janinnya.
Latihan fisik yang dilakukan selama kehamilan dan nifas harus dengan pertimbangan
medis yang tepat, prinsip aman dan memberi manfaat optimal, sehingga dapat
meningkatkan kondisi fisik ibu yang menurun selama kehamilan dan mempercepat
pemulihan setelah melahirkan .
A. MANFAAT LATIHIAN FISIK
1. Bagi Ibu:
a. Mempertahankan kemampuan fisik sebelum kehamilan yang cenderung turun
selama masa kehamilan;
b. Memperkuat otot agar tubuh dapat menyesuaikan diri untuk menyangga
beban kehamilan dan memperbaiki postur tubuh;
c. Mengurangi keluhan nyeri pinggang;
d. Membantu melancarkan proses pencernaan dan mengurangi konstipasi;
e. Menambah rasa percaya diri terhadap timbulnya stres, depresi, kecemasan
dan membuat lebih rileks;
f. Mengurangi risiko terjadinya hipertensi dan diabetes melitus pad a kehamilan;
g. Mengurangi gelambir di perut setelah persalinan (Belly);
h. Meningkatkan kekuatan dan kelenturan otot panggul untuk memperlancar
proses persalinan .
2. Bagi janin :
Latihan fisik sejak awal kehamilan akan meningkatkan pertumbuhan plasenta,
dan bayi dilahirkan dengan berat badan yang normal.
B. KONTRA INDIKASI LATIHAN: 1. Kontra indikasi Absolut:
a. Ketuban pecah
b. Riwayat persalinan preterm (kurang bulan)
c. Inkompetensia serviks
d. Plasenta previa
e. Hipertensi dalam kehamilan (pre eklampsia)
f. Perdarahan per vaginam
g. Kehamilan kembar (Iebih dari satu)
h. Anemia berat
i. Penyakit jan tung
j. Diabetes Mellitus (OM) tipe 1 : OM dengan pengobatan insulin
k. Hipertiroid
I. Riwayat abortus spontan 2 kal i atau lebih
2. Kontra indikasl Relatif:
Kontra indikasi relalif adalah kontra indikasi dengan pertimbangan medis yang
cukup unluk melakukan latihan fisik, yaitu :
a. Rasa lelah yang berlebihan
b. Nyeri perut, punggung dan suprasimfisis
c. Riwayat perdarahan per vaginam
d. Gangguan p ada tungkai seperti inflamasi: penyakit Gout (hiperurisemiaJpirai),
rematoid artritis
e. Palpitasi
f. Kontraksi rahim yang berlebihan
g. Berkurangnya gerak jan in
h. Peningkatan berat badan ibu yang tidak optimal
i. Letak sungsang trimester terakhir
j. Pertumbuhan intra uterin yang lerlambat
k. Keadaan sebelum hamil seperti :
1) OM tipe 2 (NiOOM) : kadar gula darah sewaktu <! 200 mg/dl dan kadar gula darah puasa <! 126 mg/dl
2) Obesitas (IMT <! 30)
3) Sangat kurus (IMTS 18)
4) Gangguan pernapasan, seperti asma
5) Anemia (Hb<10 g/dl )
6) Perokok dan peminum alkohol berat
C.
PRINSIP- PRINSIP LATIHAN FISIK1. Perlu menerapkan prinsip latihan fisik yang baik, benar, terukur. dan teratur untuk
mencegah timbulnya dampak yang tidak diinginkan .
2. Latihan fisik terdiri dari pemanasan. latihan inti dan diakhiri dengan pendinginan .
Pemanasan dan pendinginan berupa peregangan dan relaksasi otot serta sendi
(contoh gerakan terlampir) dilakukan secara hati-hati dan tidak berlebihan .
3. Frekuensi latihan fisik dilakukan 3-5 kali dalam seminggu dengan selang 1 hari
istirahat.
4. Latihan fisik dilakukan pada intensitas ringan sampai sedang dengan denyut nadi
Ilatihan antara 100-140 kali dalam semenit.
l atihan fisik yang terlalu berat akan mengganggu janin, sedangkan latihan fisik
terlalu lama akan menurunkan lemak tubuh yang mengakibatkan bayi lahir
dengan berat badan rendah.
5. Latihan fisik dilakukan secara bertahap dan bersifat individual.
6. Latihan fisik dilakukan di bawah pengawasan tenaga yang terlatih.
D.
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN1. Urnurn :
a. Perlu melakukan pemeriksaan kesehatan awal (medical clearance) untuk
mengetahui ada-tidaknya kontra indikasi;
b. Meminta persetujuan tertulis atas tindakan yang akan dilakukan (Informed
d. e. f. g. h. i. j.
Menggunakan alas/matras yang memenuhi syarat untuk ketebalan dan
kekenyalannya (± 5 cm) sebagai bantalan saat melakukan senam lantai;
Menggunakan tempat latihan dengan ventilasi dan cahaya yang cukup,
permukaan yang rata dan tidak licin;
Hatihati saat bang un dari posisi tidur;
Hindari perubahan posisi/gerakan yang bersifat mendadak;
Menggunakan kaos kaki yang tidak terlalu ketat untuk menahan kaki yang
bengkak;
Menggunakan pembalut wanita untuk menjaga bila terjadi air seni yang
keluar akibat melakukan gerakangerakan yang mengakibatkan penekanan
uterus terhadap kandung kemih dan lemahnya otototot dasar panggul.
Selain latihan inti, ibu hamil dan nifas disarankan melakukan latihan
peregangan dan re l'aksasi otot dasar panggul, contoh Kegel exercise.
2. Persiapan latihan :
a.
b.
c.
d.
e.
Memakai BH/bra yang bertali lebar dan kuat untuk menyangga payudara;
Memakai pakaian olahraga yang tidak tebal, dapat menyerap keringat,
elastis, dan nyaman agar gerak tubuh tidak terganggu (seperti: kaos, training
pack)
Memakai sepatu olahraga yang cukup dan sesuai dengan jenis latihannya.
Memakai kaos kaki olahraga dari bahan yang lembut dan cukup tebal.
Pola makanan dan minuman yang dianjurkan menjelang latihan fisik :
1) Minum air secukupnya sebelum, selama, dan sesudah melakukan latihan.
2) Makan sebaiknya dengan :
a) hidangan lengkap 34 jam sebelum latihan
b) makanan kecillringan seperti biskuit atau roti 23 jam sebelum latihan
c) makan cair misalnya bubur, jus buah 12 jam sebelum latihan
3) 30 menit sebelum latihan dianjurkan minum air saja
J
3. Jenis latihan yang tidak dianjurkan :
a. Melakukan gerakan membungkuk ke depan tanpa menopang (berpegangan)
pada alat bantu tertentu atau melakukan posisi squat (setengah jongkok)
lebih dari
90°;
"
b. Latihan fisik yang bersifat :
1) mengejan terutama pad a trimester I dan II (valsava manuver)
2) menahan napas
3) gerakan memantul dan melompat
4) mengganggu keseimbangan (berdiri di atas 1 kaki tanpa berpegangan
atau tempat latihan yang tidak rata dan licin)
5) gerakan hiperekstensi leher (menengadahkan kepala ke belakang)
6) olahraga kompetetif atau dipertandingkan
E.
PROGRAM LATIHANFISIKLatihan fisik harus dilakukan dengan baik, benar, terukur,dan teratur.
Latihan fisik yang baik bila dilakukan sejak awal usia kehamilan, peningkatan
intensitas latihan fisik secara bertahap. Setiap sesi latihan dimulai dengan
pemanasan , diikuti latihan inti dan diakhiri dengan pendinginan.
Latihan fisik dilakukan dengan benar sesuai kondisi fisik saat kehamilan dan tidak
menimbulkan dampak yang merugikan.
Latihan fisik dilakukan secara terukur sesuai dengan takaran denyut nadi atau
adanya keluhan subyektif saat melakukan latihan fisiko
Latihan fisik dilakukan secara teratur sesuai dengan frekuensi latihan fisik per
minggu serta usia kehamilan dan masa nifas.
Tahapan dalam satu sesllatihan flslk :
1. Pemanasan (Warming-up)
Pemanasan yang baik merupakan bag ian yang sangat penting dalam melakukan
latihan fisiko Gerakan pemanasan merupakan sekelompok gerakan latihan
sebagai persiapan latihan inti agar tubuh siap melakukan latihan fisik dan
mencegah terjadinya cedera selama latihan fisiko
Urutan gerakan diawali dengan melakukan gerakangerakan ringan , kemudian
peregangan dan diakhiri dengan jalan kaki .
Gerakan pemanasan dilakukan selama 1015 menit.
Peregangan
Gerakan peregangan merupakan bagian dari gerakan pemanasan dengan cara
c. selama 510 menit dengan melibatkan persendian dan otototot tubuh bagian
atas, bagian bawah serta sisi kiri dan kanan tubuh;
d. tanpa gerakan memantulmantul ;
e. dengan bernapas secara teratur dan jangan menahan napas.
2. Latihan Inti
Latihan inti selama kehamilan dan nifas dibedakan berdasarkan trimester
kehamilan .
Terdiri dari latihan yang bersifat aerobik dan latihan kekuatan otot.
Latihan aerobik dilakukan berdasarkan frekuensi latihan dalam seminggu,
dengan intensitas berupa frekuensi denyut nadi per menit selama latihan (denyut
nadi latihan), lama serta jenis latihannya.
Latihan kekuatan otot selama kehamilan dan nifas berdasarkan jumlah set dan
ulangan (repetisi) tanpa penambahan beban dari luar. Jenis latihan kekuatan otot
berupa senam hamil, latihan Kegel dan senam nifas.
a. Trimester I
1) Tujuan latihan fisik pada trimester ini untuk mempertahankan daya tahan
jantungparu (stamina) agar tidak menurun selama kehamilan .
2) Latihan inti bersifat aerobik dapat dilakukan dengan jalan kaki (kecepatan
3 km/jam), berenang, sepeda statis, dan senam aerobik dengan intensitas
ringan selama 1020 menit, frekuensi 3 kali dalam seminggu dengan
J
selang 1 hari istirahat
3) Beberapa jenis latihan fisiklolahraga lain dapat pula dilakukan sebagai
pengganti latihan inti, bagi mereka yang sudah terbiasa berolahraga
sebelum hamil seperti jalan cepat (45 km/jam), jogging (67 km/jam).
tenis meja, bulutangkis Jangan lupa perlu diperhatikan sisi keamanan.
4) Latihan Kegel dapat dilakukan bersamaan atau di luar latihan inti, dengan
frekuensi 5 kali dalam seminggu .
5) Hindari olahraga yang bersifat kontak (seperti bola basket. bola voli ,
sepakbola, dll) serta olahraga yang mempunyai risiko cedera tinggi.
b. Trimester II
'
1) Tujuan latihan fisik pada trimester ini selain untuk mempertahankan dayatahan jantungparu juga untuk meningkatkan kekuatan otot perut, dasar
panggul, dan tungkai.
J
2) Latihan inti yang bersifat aerobik dapat dilakukan dengan jalan kaki ,
berenang dan sepeda statis (bersifat "non weight bearing').
3) Dilakukan dengan intensitas ringan selama 1020 menit, frekuensi 3 kali
dalam seminggu selang 1 hari istirahat.
4) Latihan kekuatan otot dalam bentuk senam hamil. Dilakukan dengan
intensitas ringan selama 1020 menit, frekuensi 2 kali dalam seminggu.
5) Latihan Kegel dapat dilakukan bersamaan atau di luar latihan inti dan
senam hamil dengan frekuensi 5 kali dalam seminggu .
6) Hindari latihan dengan posisi telentang karena akan menyebabkan
penurunan curah jantung ibu . Hal ini mengakibatkan pasokan darah ke
janin menu run .
c. Trimester III
1) Tujuan latihan fisik pada trimester ini untuk meningkatkan kekuatan
otot-otot pernapasan, punggung dan dasar panggul.
2) Latihan inti yang bersifat aeroblk berupa jalan kaki dengan Intensitas
ringan dilakukan selama 1020 men it, frekuensi 3 kali dalam seminggu
dengan selang 1 hari istirahat. Tidak dianjurkan melakukan jogging atau
Ibersepeda .
3) Latihan untuk penguatan otototot dasar panggul dan pengaturan
pernapasan dalam bentuk senam hamil dengan intensitas ringan selama
1020 menit frekuensi 2 kali dalam seminggu .
4) Latihan Kegel dapat dilakukan bersamaan atau di luar latihan inti dan
senam hamil dengan frekuensi 5 kali dalam seminggu .
5) Hindari melakukan latihan gerakan memutar, berjinjit, jongkok dan posisi
tungkai silang terlalu lama serta menggunakan beban tambahan pada
tungkai atau kaki.
d. Masa nlfas
1) Tujuan latihan fisik pada masa nifas untuk mempercepat pemulihan
kondisi tubuh ibu setelah melahirkan dan mengembalikan daya tahan
jantungparu ke keadaan sebelum hami!.
3) Latihan inti bersifat aerobik dimulai dengan berjalan perlahan untuk jarak
pendek selama 1020 men it, frekuensi 3 kali dalam minggu selang 1 hari
istirahat. Latihan dilakukan secara bertahap sampai kembali seperti
keadaan sebelum hamil.
4) Latihan Kegel dapat dilakukan bersamaan atau di luar latihan inti dan
senam nifas dengan frekuensi 5 kali dalam minggu .
5) Latihan aerobik seperti berjalan cepat, senam aerobik dapat dilakukan:
a) 2 minggu setelah persalinan per vaginam bagi yang telah teratur
latihan fisik selama kehamilan .
b) 3 minggu setelah persalinan dengan seksio sesaria.
6) Hindari latihan dengan posisi telungkup karena payudara yang semakin
membesar akan menyulitkan gerakan, menimbulkan rasa sakit dan air J
susu yang keluar berlebihan.
3. Pendlnginan (cooling down)
a. Dilakukan setelah melakukan latihan inti dengan gerakan yang sama seperti
pada pemanasan termasuk peregangan.
b. Peregangan sendi dan otot dilakukan secara perlahan namun dengan tingkat
lebih ringan dibandingkan saat pemanasan dan secara perlahan
/
[image:26.472.77.382.348.609.2]direlaksasikan.
Tabel 1. Latihan fisik selama kehamilan dan nifas
JENIS MASA KEHAMILAN
LATIHAN
FISIK TRIMESTER I (012 mgg') TRIMESTER II (1328 moo) TRIMESTER III
I
(2940 mgg) MASANIFAS (selelah persalinan samoai 40 harit Pemanasanl + Streching,j v
"
t
"
Aerobik
"
-.J( berjalan, sepeda-slalis, berenang) -.J (berjalan) I -.J Kegel Exercise
-.J -.J -.J -.J
, Senam hamil -.J -.J I
Senam nifas -.J
Pendinginan I
+ Streching
"
"
"
-.J
セ@
セ@
PEMANTAUAN DAN EVALUASI
LATIHAN FISIK
A. PEMANTAUAN
1. Pemanlauan saal lalihan fisik selalu dilakukan dengan penghilungan denyul nadi
alau tes bicara (Iidak sampai lerengahengah). Oleh karena ilu pelugas perlu
memberikan penjelasan yang sebaikbaiknya sebelum ibu hamil melakukan
lalihan fisik mandiri.
2.
Lalihan fisik dihentikan bila limbul keluhankeluhan seperti :a.
perdarahan per vaginam;b. cairan yang mengalir dari vag ina (ruplur membran secara premalur);
c.
pembengkakan mendadak di muka, langan, alau pergelangan kaki;d. sakil kepala, pusing, pandangan gelap, kelelahan;
e.
palpilasi dan nyeri dada ;f. konlraksi rahim yang berlebihan (> 6 kali/jam);
g . nyeri perul;
h. penurunan beral badan;
i. tandaIanda gawal janin (fetal distress) ;
j. sesak napas.
Unluk melakukan latihan selanjulnya perlu rekomendasi dokler.
B.
EVALUASI
1. Evaluasi tingkal partisipasi dan kehadiran ibu hamil dalam melakukan latihan fisik
yang bersifallerpimpin .
2. Evaluasi lerhadap manfaal lalihan fisik secara perorangan (bersifal subyeklif)
,
J
,.
.J
PENUTUP
Peningkatan derajat kesehatan dan kebugaran jasmani ibu hamil sangat diperlukan
untuk mengurangi risiko komplikasi akibat kehamilan, saat melahirkan, maupun setelah
melahirkan .
Latihan fisik yang dilakukan selama kehamilan dan nifas dapat membantu dalam proses
persalinan, mempercepat pulihnya kondisi ibu seperti sebelum hamil dan meningkatkan
proses tumbuhkembang bayi yang dilahirkan .
Perubahan fisiologis yang terjadi pada ibu hamil akan mempengaruhi fisik dan psikologi,
sehingga latihan fisik yang dilakukan harus sesuai dengan perubahan tersebut.
Strategi pendekatan dilakukan melaiui upaya peningkatan pengetahuan, pemahaman
dan keterampilan tentang latihan fisik selama kehamilan dan nifas bagi tenaga
DAFTAR PUSTAKA
1. The Fitness Leader's Handbook. 3rd ed. 1990 Garry Egger MPH, PhD; Nigel Champion BPE . Kanggaroo Press, NSW.
2. Special Populations and health concerns. Scott 0 Roberts .
3. Woman and Exercise : Physiology and sports medicine. 1988. Mona M. Shangold, MD ; Gabe Mirkin, MD .
FA Davi Company, Philadelphia
4. ACOG Guidelines for Exrecise during pregnancy and postpartum . 2002 ACOG.
5. Exercise during Pregnancy. 2000. American College of Sports Medicine.
6. Rencana Strategis Nasional Making Pregnancy Safer (MPS) di Indonesia 20012010. Departemen Kesehatan RI. 2003.
7. The Oxford Dictionary of Sports Science and medicine. 1994 Michael Kent.
Oxford University Press, New York.
8. Guide to fitness during and after pregnancy in the CF. 2003 Canadian Forces Personnel Support Agency.
9. Sports Medicine Handbook. 1999. Roger Hackney; Angus Wallace . BMJ Books, London .
Lampiran 1
DAFTAR ISTILAH
1. AKTIVIT AS FISIK
Adalah semua gerakan tubuh yang meningkatkan pengeluaran tenaga atau energi.
Contohnya:
a. Pekerjaan rumah tangga seperti menyapu . mengepel, mencuci. berkebun.
b. Pekerjaan kantor seperti berjalan antar ruangan. naikturun tangga.
2. BMR (BASAL METABOLIC RATE = Taraf Metabollsme Basal)
Adalah jumlah energi yang dikeluarkan untuk aktivitas vital tubuh pada keadaan Istirahat
seperti denyut jantung . bernapas, penghantaran rangsang saraf ke otot.
3. CURAH JANTUNG
Adalah jumlah volume darah yang dipompakan jantung ke seluruh tubuh dalam waktu 1
menit.
Curah Jantung adalah perkalian antara isi sekuncup dengan frekuensl denyut Jantung,
sedangkan isi sekuncup adalah jumlah volume darah sekali dipompakan ke seluruh
tubuh.
4. DEPRESI
Adalah suatu perasaan kehllangan harapan yang mempengaruhl motivasl untuk
melakukan suatu kegiatan .
5. HIPERTIROID
Adalah suatu keadaan klinis yang disebabkan oleh peningkatan hormon tiroksin bebas
dalam sirkulasi darah dengan gejala palpitasi. banyak berkeringat. berat badan menu run.
intoleransi terhadap panas dan iritabilitas.
6. HORMON ALDOSTERON
Adalah hormon yang diproduksi oleh korteks adrenal. Hormon ini berfungsi untuk
mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit.
7. HORMON ESTROGEN
8. HORMON PARATIROID
Adalah harmon yang diproduksi oleh kelenjar paratiroid . Horman ini berfungsi untuk
meningkatkan kalsium dalam darah.
9. HORMON PROGESTERON
Adalah harmon seksual pada wanita yang diproduksi oleh corpus luteum dan
plasenta. Horman ini berfungsi untuk menyiapkan rahim untuk menerima sel telur
yang telah dibuahi.
10. HORMON TIROID
Adalah harmon yang diproduksi oleh kelenjar tiroid. Horman ini berfungsi
meningkatkan metabolisme sel untuk pertumbuhan dan perkembangan, khususnya
jaringan saraf dan otot.
11. IMT (Indeks Massa Tubuh)
Adalah perbandingan antara berat badan terhadap tinggi badan (kg/m2 ) .
12. INKOMPETENSIA SERVIKS
Adalah kondisi serviks yang lemah .
13.INTENSITAS LATIHAN
Adalah berat ringannya latihan fisik yang dilakukan dengan mengukur frekuensi
denyut jantung per men it atau dengan tes bicara.
14. INTRA UTERINE GROWTH RETARDATION (Pertumbuhan Janin Terhambat)
Adalah pertumbuhan janin yang tidak baik atau mengalami hambatan akibat aliran
darah melalui plasenta tidak mendapatkan suplai oksigen atau zat makanan yang
cukup untuk pertumbuhannya . Hal ini diketahui dengan cara mengukur pertumbuhan
janin atau pertumbuhan uterus disesuaikan dengan umur kehamilan .
15. KECEMASAN
Adalah suatu perasaan seseorang berupa rasa takul dan legang.
16. KEGEL EXERCISE
Adalah melakukan konlraksi dan relaksasi 0101 sekitar vagina, anus dan kandung
kemih. Konlraksi dilakukan selama 10 detik kemudian relaksasi. Dilakukan dengan
frekuensi 2030 kali perhari secara leratur.
17. LATIHAN AEROBIK
Adalah latihan fisik yang dilakukan secara terus menerus sementara kebutuhan oksigennya masih dapat dipenuhi oleh tubuh (napas tidak terengahengah).
Contoh : berjalan cepat. jogging. berenang, bersepeda, senam, tenis meja.
18. LATIHAN FISIK
Adalah suatu bentuk aktivitas fisik yang melibatkan sebagian atau seluruh otototot tubuh dan dilakukan secara berulangulang.
Contoh: peregangan (stretching) dalam pemanasan, latihan beban, berjalan kaki, senam, jogging .
19. NON WEIGHT BEARING
Adalah bentuk latihan fisiklolahraga yang tidak membebani bagian bawah tubuh baik oleh tubuh sendiri maupun beban tambahan dari luar.
Contoh: senam lantai, bersepeda atau berenang .
20.0LAHRAGA
Adalah suatu bentuk aktivitas fisik yang melibatkan sebagian atau seluruh otot tubuh dengan melakukan secara berulangulang, terencana, terstruktur dan mengikuti aturan-aturan yang telah ditentukan serta ditujukan untuk meningkatkan kebugaran jasmani. Contoh: atletik, bulutangkis, tenis meja, bola basket, bola voli, sepak bola, lenis.
21. PLACENTA PREVIA
Adalah kondisi plasenta yang tumbuh dan menempel di bag Ian bawah ulerus dan seringkali menutup pintu jalan ke luar rahim. Hal ini dapat menimbulkan perdarahan hebat pada saat kehamilan.
22. PRETERM
Adalah bayi lahir dengan usia kehamilan kurang dari 36 minggu. 23. STRESS
Adalah kondisi psikologis seseorang berupa ketidakseimbangan antara besar masalah yang dihadapi dengan kemampuannya menghadapi masalah tersebut.
24. TES BICARA
25. VO,
Adalah banyaknya jumlah oksigen yang digunakan oleh tubuh. Bila dilakukan pada keadaan denyut jantung mencapai maksimal disebut dengan V02 max.
..j
Lampiran 2
FORMULIR PERSETUJUAN
MENGIKUTI PROGRAM LATIHAN F'ISIK
SELAMA KEHAMILAN DAN NIFAS
(INFORMED CONSENT)
Anda akan mengikuti Program Latihan Fisik selama Kehamilan dan Nifas.
Sebelum mengikuti program latihan fisik perlu diketahui dan dilakukan pemeriksaan kondisi kesehatan anda oleh dokter/petugas kesehatan . Pemeriksaan ini dapat dilakukan pada waktu pemeriksaan rutin kehamilan .
Dokter/pemeriksa dapat menyusun program latihan fisik yang sesuai setelah kondisi kesehatan anda di awal kehamilan diketahui , agar latihan fisik yang dilakukan dapat berjalan aman dan memberi manfaat yang optimal bagi anda dan janin dalam kandungan .
Bila anda pernah mengalami rasa tidak nyaman atau tidak enak pad a waktu melakukan latihan fisik, anda wajib memberitahu dokter/petugas kesehatan sebelum mengikuti progam latihan fisik o
Anda dapat menanyakan kepada dokter/pemeriksa, bila ada program latihan fisik yang belum dimengerti atau informasi lain terkait program latihan fisik yang ingin diketahui lebih jeras.
Dokter/pemeriksa siap melakukan pertolongan sesuai dengan prosedur standar, bila ada penyulit yang terjadi selama mengikuti latihan fisik,
Setelah anda mendapat penjelasan dan telah mengerti detail program latihan fisik termasuk risiko yang mung kin dapat terjadi, maka anda berhak menentukan untuk tetap bersedia mengikuti atau menolak program latihan fisik ini.
Bila anda setuju mengikuti program Ilatihan fisik selama kehamilan dan nifas, anda diwajibkan menandatangani formulir ini sebagai tanda persetujuan secara sukarela mengikuti program tersebut.
Setelah membaca keterangan yang tertuiis di formulir ini serla mendengar penjelasan dari dokter/pemeriksa, saya telah memahami mengenai prosedur, manfaat serla risiko yang dapat terjadi pada saat mengikuti program latihan fisik selama kehamilan dan nifas. Untuk itu saya setuju mengikuti program tersebut dengan sukarela .
. . . , . . . .. .. . . . .. . 20 . .
Nama dan Tandatangan Nama dan Tandatangan
Lampiran 3.
GERAKANPEREGANGAN
1. PEREGANGAN OTOT LEHER DAN BAHU ATAS
Posisi berdiri, letak kaki dibuka selebar bahu, kaitkan jari tangan kirikanan , putar punggung tangan menghadap dada , kemudian secara perlahan dorong tangan ke depan setinggi dada sampai terasa ada regangan di lengan atas.
Tahan selama 810 hitungan (810 detik)
2. PEREGANGAN OTOT BAHU DAN DADA
Posisi berdiri menghadap dinding , letak kaki dibuka selebar bahu, rentangkan dan tempelkan lengan dan kanan kanan ke dinding, kemudian secara perla han badan sedikit berputar ke arah kiri sampai terasa ada regangan di lengan kanan atas.
Tahan selama 810 hitungan (810 detik).
Lakukan gerakan yang sama pada sisi sebaliknya.
3. PEREGANGAN OTOT PAHA
Posisi berdiri di depan kursi dengan tangan kanan memegang kursi agar 'keseimbangan terjaga . Tekuk tungkai kiri ke arah depan, pergelangan kaki dipegang tangan kiri , turunkan paha perlahan sampai terasa ada regangan di paha.
Tahan selama 810 hitungan (810 detik) .
Lakukan gerakan yang sama pad a sisi sebaliknya.
4. PEREGANGAN OTOT PAHA BELAKANG
Posisi berdiri di depan kursi dengan kedua tangan memegang kursi, ujung kaki kiri diletakkan di dekat tumit kanan. Kaki kiri jinjit, lutut ditekuk, tungkai kanan lurus, bungkukkan badan ke depan sehingga terasa regangan
5, PEREGANGAN OTOT BETIS
サセGー@
j
OセQゥ@
'J'.I/\.,
Posisi berdiri di depan kursi dengan kedua tangan: / r!\
セ@ memegang kursi, letakkan kaki kiri lebih depan dari kaki;tIl '\",\
kanan . Dorong perlahan badan ke depan d'engan'
セ OlM、@
menekuk kaki kiri sampai terasa ada regangan di kaki_l
l
tj (\'
MセOMセ | B|B@ G |@
kanan yang tetap lurus ..J
, Tahan selama 810 hitungan (810 detik) ,"'I
hl Lakukan gerakan yang sama pada sisi sebaliknya ,セM NNj j@
c.-
C .- ' セ _ _ _ _ _ __6, PEREGANGAN OTOT PAHA SAMPING
Posisi berdiri dengan satu tangan memegang kursi , tungkai kanan lurus, tungkai kiri disilangkan ke sisi kanan kaki kanan .
Tahan selama 8 10 hitungan (810 detik) ,
Lakukan gerakan yang sama pada sisi sebaliknya,
J
7. PEREGANGAN OTOT PAHA DALAM
Posisi duduk, letakkan kedua lengan di samping tubuh. Rapatkan kedua telapak kaki, tarik sampai kedua lutut tertekuk dan terasa regangan pada paha sebelah dalam .
Tahan selama 8 10 hitungan,
Lampiran 4.
CONTOH LATIHAN KEKUATAN OTOT
RA'NGKAIAN LATIHAN
KEKUATAN OTOT PAHA
1. OTOT PAHA DAN BOKONG
Posisi berdiri dengan bahu dan punggung bersandar pada dinding, kedua lengan lurus ke depan setinggi dada. Untuk menjaga keseimbangan, letak kedua kaki dibuka selebar bahu dan berada kurang lebih 20 em di depan dinding.
Kedua lutut perlahan dibengkokkan (posisi squat) hingga kedua lutut persis berada di atas ujung jari kaki (sudut antara tungkai atas dan tungkai bawah tidak boleh kurang dari 90 derajat), kemudian kembali ke posisi berdiri seperti semula .
Gerakan dilakukan 12 set dengan 810 pengulangan (repetisi) dalam setiap set.
Alat bantu berupa kursi yang berada dl sisi tubuh untuk tumpuan dapat digunakan sesuai dengan meningkatnya usia kehamilan.
2. OTOT PAHA BELAKANG DAN BOKONG
Posisi berdiri menghadap ke dinding, letak kedua kaki dibuka selebar bahu, tungkai kiri ditekuk ke belakang . Dorong tungkai kiri lurus ke belakang dengan posisi kaki kiri jinjit sampai terasa ada regangan di paha kiri belakang.
Gerakan dilakukan 12 set dengan 810 pengulangan dalam setiap set.
3. OTOT BETIS
Posisi berdiri, letak kedua kaki dibuka selebar bahu, kedua tangan bertumpu pad a meja atau sandaran kursi dengan berpegangan pad a alat bantu seperti tampak pada gam bar.
Ujung kedua kaki bertumpu pada sebilah papan atau alat bantu lainnya. Kemudian seeara perlahan kedua tungkai berjinjit dan , kembali ke posisi seperti semula.
Gerakan dilakukan 12 set dengan 810 pengulangan dalam setiap set.
J
J
4. OTOT PAHA DALAM
Posisi berbaring ke samping menghadap ke kiri, tungkai kiri diletakkan di lantai, tungkai kanan berada di atas bangku setinggi 30 em at au menggunakan alat bantu lain . Kaki kiri lurus diangkat perlahan mendekat ke arah kaki kanan, kemudian kembali ke posisi semula.
Gerakan dilakukan 12 set dengan 810 pengulangan dalam setiap set.
Lakukan gerakan yang sama pada sisi sebaliknya .
Bantal atau guling dapat digunakan sebagai alas perut sesual dengan usia kehamllan.
--5. OTOT PINGGUL
Pm;isi berbaring ke sam ping menghadap ke kanan, lengan kanan ditekuk menyangga kepala, tungkai kanan diletakkan di lantai dengan tungkai kiri dirapatkan di atasnya, kemudian kembali ke posisi semula .
Gerakan dilakukan 12 set dengan 810 pengulangan dalam setiap set.
Lakukan gerakan yang sama pada sisi sebaliknya.
OセBZBBL@
\GiL[piセ]イ
Hセセ@
7. OTOT PERUT DAN PUNGGUNG
Dengan bertumpu pad a kedua tangan dan lulu I di atas malras atau alaI bantu lain, lakukan gerakan panggul ke sam ping sementara punggung secaro perlahan semakin melengkung .
Lampiran 5.
CONTOH LATIHAN AEROBIK
A.PEMANASANDANPEREGANGAN
1. Posisi awal : Berdiri tegak, lengan di samping badan . Gerakan lengan dan kaki : Jalan di tempat, 4x8 hitungan.
a . 1x8 hitungan I: Mulai dengan kakikanan, lengan diayun di samping badan . b. 1x8 hitungan II: Ulangi gerakan 1x8 hitungan I.
c . 1x8 hitungan III :
H itungan 14: Hadap ke kanan . Hitungan 58 : Kembali ke depan . d. 1x8 hitungan IV:
Hitungan 14 : Hadap ke kiri. Hitungan 58 : Kembali ke depan .
2 . Posisi awal : Berdiri tegak, kedua tangan di pinggang .
Gerakan kepala, leher, dan kaki : Jalan di tempat, 6x8 hitungan a . 1x8 hitungan I:
Hitungan 12: Kepala menoleh ke kanan. Hitungan 34 : Kepala kembali tegak ke depan . Hitungan 56 : Kepala menoleh ke kiri.
Hitungan 78 : Kepala kembali tegak ke depan. 1x8 hitungan II : Ulangi gerakan 1x8 hitungan I. b. 1x8 hitungan I:
Hitungan 12: Kepala dimiringkan ke bahu kanan. Hitungan 34 : Kepala kembali tegak ke depan . Hitungan 56 : Kepala dimiringkan ke bahu kiri. Hitungan 78 : Kepala kembali tegak ke depan . 1x8 hitungan II: Ulangi gerakan 1x8 hitungan .r. c. 1x8 hitungan I:
Hitungan 12: Kepala ditundukkan .
Hitungan 34: Kepala kembali tegak ke depan. Hitungan 56: Kepala ditundukkan .
Hitungan 78: Kepala kembali tega'k ke de pan . 1x8 hitungan It Ulangi gerakan 1x8 hitungan I.
3. Posisi awal : Berdiri tegak, kedua lengan di samping badan. Gerakan bahu dan kaki : Jalan d i tempat, 4x8 hitungan. a . 1x8 hitungan I:
Hitungan 12 : Angkat bahu kanan . Hitungan 34 : Turunkan bahu kanan . Hitungan 56: Angkat bahu kiri. Hitungan 78: Turunkan bahu kiri.
1x8 hitungan II : Ulangi gerakan 1x8 hitungan I. b. 1x8 hitungan III :
Hitungan 12: Kedua lengan direntangkan ke depan membentuk lingkaran diangkat sampai setinggi dada .
Hitungan 34: Kedua lengan direntangkan ke samping kanankiri. Hitungan 56: Kedua lengan diturunkan sampai 45a
Hitungan 78: Kedua lengan diturunkan ke bawah kembali ke pasisi awal (Iengan di samping badan) .
1x8 hitungan II : Ulangi gerakan 1x8 hitungan I.
5. Pasisi awal : Berdiri tegak, kaki dibuka selebar bah l!J , kedua lengan di samping badan . Gerakan lengan dan kaki : Badan diayun ke kanankiri , 2x8 hitungan .
1x8 hitungan I:
Hitungan 12: Kaki 'kanan ditektJk , kaki kiri lurus, lengan direntangkan ke depan membentuk lingkaran diangkat sampai setinggi dada.
Hitungan 34 : ·Kaki kiri ditekuk, kaki kanan lurus , kedua lengan direntangkan ke samping kanan kiri.
Hitungan 56 : Kaki kanan ditekuk, kaki kiri lurus , kedua lengan diturunkan 45, di samping badan
Hitungan 78 : Kaki kiri ditekuk, kaki kanan lurus, kedua lengan dturunkan ke bawah ke pasisi awal (lengan di samping badan).
1x8 hitungan II : Ulangi gerakan 1 x8 hitungan 1.
6. Pasisi awal : Berdiri tegak, kaki dibuka selebar bahu, kedua lengan di samping badan . Gerakan 'Iengan dan kaki : 2x8 hitungan .
1x8 hitungan I:
Hitungan 12: Lutut kiri ditekuk, kaki kanan lurus, badan bertumpu pad a kaki kiri, tangan kiri di atas paha , siku kiri ditekuk, lengan kanan lurus ke atas , darang badan ke kiri ,
Hitungan 34: Turunkan lengan kanan lurus serang ke kiri, setinggi bahu
Hitungan 56: Kedua kaki tetap dibuka selebar bahu , luruskan kaki kiri , badan tegak menghadap ke depan, lengan kanan tetap lurus ke kiri, tangan kiri mendarang siku kanan ke arah dada kiri .
Hitungan 78 : Tangan kanan diletakkan di bahu kiri dorang siku kanan dengan tang an kiri .
1x8 hitungan II : Ulangi gerakan 1x8 hitungan I dimulai dengan kaki kanan . 7. Pasisi awal : Berdiri tegak , kedua lengan di samping badan .
Gerakan lengan dan kaki : 4x8 hitungan . 1x8 hitungan I:
Hitungan 14: Kaki kanan maju ke depan, lutut ditekuk, kaki kiri lurus, kedua tangan dikaitkan bersilangan , punggung tangan menghadap ke dada, kedua lengan didarang ke depan setinggi bahu, badan didarong ke depan ke arah kaki kanan, tahan .
Hitungan 58 : Badan ditarik ke belakang, lutut kaki kiri ditekuk, kaki kanan lurus bertumpu pad a tumit (heel), kedua tangan di atas kedua paha , tahan.
1x8 hitungan II :
Hitungan 14: Kaki kanan maju ke depan, lutut ditekuk , kaki kiri lurus, kedua tangan dikaitkan bersilangan, punggung tangan menghadap ke dada, kedua lengan didarang ke depan setinggi bahu , badan didarong ,ke depan ke arah kaki kanan, tahan.
Hitungan 58: Badan ditarik ke belakang , kedua kaki kembali ke pasisi awal. 1x8 hitungan III : Ulangi gerakan 1x8 hitungan I dimulai dengan kaki kiri. 1x8 hitungan IV: Ulangi gerakan 1x8 hitungan II dimulai dengan kaki kiri.
B. LATIHAN INTI
Pilih salah salu dari conloh allernalif lalihan fisik di bawah ini yang sesuai dengan minal dan kemampuan ibu hamil dan nifas. Lakukan secara bervariasi unluk mengurangi kejenuhan .
1. BERJALAN KAKI
Kecepalan langkah : 3 kmljam.
Jarak lempuh 600 meter (1 y, x keliling lapangan sepakbola ukuran slandar) selama 1215 menil sampai dengan 1200 meIer (3x keliling lapangan sepakbola) selama 25-30menil.
Berjalan dengan seluruh lelapak kaki menyentuh landasan, lengan diayunkan ke depan, siku sedikil dilekuk.
2. JALAN CEPA T
Kecepalan langkah : 45 kmljam .
Jarak tempuh 800 meIer (2 kali keliling lapangan sepakbola ukuran standar) selama 1215 menit sampai dengan 1600 meIer (4 kali keliling lapangan sepakbola ukuran standar) selama 2530 menit.
Berjalan dengan seluruh lelapak kaki menyentuh landasan, lengan diayunkan ke depan, siku sedikil dilekuk.
3. SENAM AEROBIK
GERAKAN PERALIHAN : GP
Posisi awal : Berdiri legak, lengan di samping badan. Gerakan : Jalan di lempal, 2x8 hilungan.
1x8 hilungan I:
Hilungan 12,56: Jalan di lempal dengan kedua lengan dilekuk selinggi perul, lang an dikepal, digerakkan naikIurun (gerakan memompa). Hilungan 34,78 : Tepuk langan.
1x8 hilungan II : Ulangi gerakan 1 x8 hilungan I. a. Posisi awal : Berdiri legak, kedua lengan ke samping
Gerakan : Jalan maju 4 langkah, mundur 4 langkah, 4x8 hilungan 1x8 hitungan I:
Hitungan 1, 3: Jalan maju ke depan mulai dengan kaki kanan, kedua lengan didorong lurus ke depan.
Hilungan 2, 4: Kaki kiri melangkah ke depan, kedua lengan ditarik ke arah dada. Hitungan 5.7 : Jalan mundur ke belakang mulai dengan kaki kanan, kedua
lengan didorong lurus ke alas.
Hilungan 6,8: Kaki kiri melangkah ke belakang, kedua lengan dilarik ke arah bahu.
1x8 hilungan II : Ulangi gerakan 1x8 hitungan I. GERAKAN PERALIHAN : GP 2x8 hilungan
b. Posisi awal : Berdiri tegak, lengan di samping badan Gerakan : Jalan single slep ke kanankiri, 4x8 hilungan. 1x8 hitungan I:
Hilungan 12,56: Khaki melangkah ke samping kanan kedua lengan diayun kebelakang, siku diluruskan, langan dikepal.
Hilungan 34,78: Jalan ke samping kiri mulai kaki kiri, kedua lengan diayun ke belakang, siku dilekuk, langan dikepal.
Hitungan 1, 3: Kaki kanan melangkah ke kanan 2 kali (double steps). Tangan kiri dikepal di pinggang . Tangan kanan dikepal , lengan kanan lurus ke samping setinggi kepala.
Hitungan 2, 4: Siku kanan ditekuk .
Hitungan 5, 7 Tangan kanan dikepal di pinggang . Tangan kiri dikepal, lengan kiri lurus ke sam ping setinggi kepala .
Hitungan 6, 8: Siku kiri ditekuk
1x8 hitungan II : Ulangi gerakan 1 x8 hitungan I.
GERAKAN PERALIHAN : GP 2x8 hitungan
d. Posisi awal : Berdiri tegak , lengan di sam ping badan. Gerakan : Jalan single step majumundur, 4x8 hitungan. 1x8 hitungan I:
Hitungan 12: Kaki kanan posisi tumit diangkat (point) melangkah ke depan (menapak ke lantai) lengan kiri diayun lurus ke depan . Hitungan 34: Kaki kiri posisi tumit diangkat (point) melangkah ke depan
(menapak ke lantai) . lengan kanan diayun ke depan Hitungan 56: Kaki kanan posisi tumit diangkat (point) mundur ke belakang
(menapak ke lantai) lengan kiri diayun lurus ke depan . Hitungan 78: Kaki kiri posisi tumit diangkat (point) mundur ke belakang
(menapak ke lantai) lengan kanan . 1x8 hitungan II : Ulangi gerakan 1x8 hitungan I.
GERAKAN PERALIHAN : GP 2x8 hitungan
e. Posisi awal : Berdiri tegak, lengan di samping badan . Gerakan : HeelToe, 4x8 hitungan.
1x8 hitungan I:
Hitungan 1: Kaki kiri lurus, kaki kanan didorong serong ke kanan depan posisi tumit (heel). Kedua lengan direntangkan lurus ke samping .
Hitungan 2: Kaki kiri lurus, kaki kanan digeser mendekat kaki kiri posisi ujung jari(point) dengan lutut ditekuk. Kedua siku ditekuk posisi tetap di samping .
Hitungan 3: Kaki kiri lurus, kaki kanan digeser serong ke kanan depan posisi tumit (heel). Kedua lengan direntangkan lurus ke samping .
Hitungan 4: Kaki kiri lurus, kaki kanan digeser mendekat kaki kiri posisi awal kedua lutut lurus. Kedua tang an bertepuk.
Hitungan 58: Ulangi gerakan 1 x4 hitungan pada arah sebaliknya. 1x8 hitungan II : Ulangi gerakan 1 x8 hitungan I.
GERAKAN PERALIHAN : GP 2x8 hitungan.
f. Posisi awal : Berdiri tegak, kedua tangan dikepal di pinggang. Gerakan : seperti Lanch, 4x8 hitungan.
1x8 hitungan I:
Hitungan 1,5: Kaki kanan digeser ke kanan , lengan kanan didorong lurus ke depan
Hitungan 2, 6: Khaki kanan digeser kembali ke posisi awal, siku kanan ditekuk kembali ke posisi awal
Hitungan 3, 7: Kaki kiri digeser ke kiri, lengan kiri didorong lurus ke depan Hitungan 4, 8: Kaki kiri digeser kembali ke posisi awal, siku kiri ditekuk kembali ke
posisiawal.
GERAKAN PERALIHAN : GP 2x8 hitungan .
4. SEPEDA STATIS
Tinggi sadel disesuaikan dengan mengatur putaran di bawah sadel. sehingga tungkai bagian depan lurus dan kaki menempel pada pedal . sementara tungkai yang lain. sendi lututnya membentuk sudut ± 1000
•
Melihat denyut nadi istirahat pada panel denyut nadi.
Kecepatan mengayuh diatur dengan memutar pengaturan beban. Beban dimulai dengan beban 0 selama 3 men it (tempo 100 bpm). Lakukan latihan sampai denyut nadi naik merlcapai minimal 100xlmenit.
Beban dinaikkan menjadi 1 sampai 2 selama 4 menit. Lakukan latihan sampai denyut nadi naik mencapai maksimal140xlmenit.
Beban diturunkan kembali menjadi 0 selama 3 menit.
Latihan dihentikan. tetap istirahat di atas sadel sepeda sampai denyut nadi turun di bawah 1 OOxlmenit atau mendekati denyut nadi istirahat.
5. BERENANG
Dilakukan bagi ibu yang sudah mampu berenang. Kedalaman kolam renang tidak lebih dari setinggi dada. Dengan bertumpu pada dinding kolam renang. kedua lengan berpegangan lurus pada tepi kolam dan kedua tungkai diluruskan sejajardengan ketinggian air. dengan gerakan kedua kaki mengayuh selama 3 men it. Berenang dengan gaya yang sudah dikuasai. dilakukan bolak balik sepanjang lebar kolam renang dengan kecepatan lambat sampai sedang selama 1015 men it. Berenang dengan jarak lebih pendek dengan kecepatan lambat selama 25 menit.
6 . KEGEL EXERCISE
Melakukan kontraksi dan relaksasi otot sekitar vagina. anus. dan kandung kemih . Kontraksi dilakukan selama 10 detik kemudian relaksasi.
Lakukan setiap hari dengan frekuensi 2030 x/hari secara teratur.
c.
PENDINGINAN1. Posisi awal : Berdiri tegak. kaki dibuka selebarbahu.lengan di samplng badan . Gerakan lengan : 2x8 hitungan.
1x8 hitungan I:
Hitungan 12: Kedua lengan ditarik ke depan membentuk lingkaran diangkat sampai setinggi bahu.
Hitungan 34: Kedua lengan dibuka ke samping kanankiri . Hitungan 56: Kedua lengan diturunkan sampai 450
Hitungan 78: Kedua lengan diturunkan ke bawah kembali membentuk lingkaran. 1x8 hitungan II : Ulangi gerakan 1x8 hitungan I.
2. Posisi awal : Berdiri tegak. kaki dibuka selebar bahu. kedua lengan di samping badan . Gerakan lengan dan kaki : Badan diayun ke kanankiri. 2x8 hitungan.
1 x8 hitungan I:
Hitungan 12: Kaki kanan ditekuk. kaki kiri lurus. iengan ditarik ke de pan membentuk lingkaran diangkat sampai setinggi bahu.
Hitungan 34: Kaki kiri ditekuk. kaki kanan lurus. kedua lengan di tarik ke samping. Hitungan 56: Khaki kanan ditekuk. kaki kiri lurus. kedua lengan diturunkan 450
di samping badan
Hitungan 78: Kaki kiri ditekuk. kaki kanan lurus. kedua lengan dturunkan ke bawah membentuk lingkaran.
1x8 hitungan II: Ulangi gerakan 1x8 hi tung an I.
Hitungan 34, 7·8: Kaki kiri ditekuk, kaki kanan lurus, badan bertumpu pad a kaki kiri , kedua lengan lurus ke atas . Ayunkan badan dan kedua lengan ke arah kiri .
1x8 hitungan II: Ulangi gerakan 1x8 hitungan I.
4. Posisi awal : Berdiri tegak, kaki dibuka selebar bahu , kedua lengan silang di depan dada. Gerakan lengan dan kaki : Badan diayun ke kanankiri, 1x8 hitungan.
1x8 hitungan I:
Hitungan 12,56: Kaki kanan ditekuk, kaki kiri lurus, badan bertumpu pada kaki kanan, kedua lengan lurus ke atas. Ayunkan badan dan kedua lengan silang di depan dada.
Hitungan 34, 78: Kaki kiri ditekuk, kaki kanan lurus, badan bertumpu pada kaki kiri , kedua lengan lurus ke atas. Ayunkan badan dan kedua lengan silang di depan dada.
1x8 hitungan II: Ulangi gerakan 1x8 hitungan I.
5. Posisi awal : Berdiri tegak, kaki dibuka selebar bahu , kedua lengan di samping badan. Gerakan lengan dan kaki : 2x8 hitungan.
1x8 hitungan I:
Hitungan 12: Kaki kanan ditekuk, kaki kiri lurus, badan bertumpu pada kaki kanan , tangan kanan di atas paha, siku kanan ditekuk, lengan kiri lurus ke atas, dorong badan ke kanan ,
Hitungan 34 : Turunkan lengan kiri lurus serong kekanan,
Hitungan 56: Kedua kaki tetap dibuka selebar bahu, luruskan kaki kanan, badan tegak, lengan kiri tetap lurus ke kanan ditarik ke arah dada, ditahan dengan tangan kanan pada siku lengan kiri.
Hitungan 78 : Tekuk siku kir! tangan kiri diletakkan di bahu, dorong siku kiri dengan tangan kanan.
1x8 hitungan III : Ulangi gerakan 1x8 hitungan I pada arah sebaliknya. 6. Posisi awal : Berdiri tegak, kedua lengan di samping badan.
Gerakan lengan dan kaki : 4x8 hitungan. 1x8 hitungan I:
Hitungan 14: Kaki kanan maju ke depan ditekuk, kiri lurus, kedua tangan dikaitkan bersilangan, punggung tangan menghadap ke dada, kedua lengan didorong ke depan, bad an didorong ke depan ke arah kaki kanan . Hitungan 58 : Badan ditarik ke belakang, kaki kiri ditekuk, kaki kanan lurus, kedua
tangan diatas paha, ditahan. 1x8 hitungan II:
Hitungan 14: Kaki kanan maju ke depan ditekuk, kiri lurus, kedua tangan dikaitkan bersilangan, punggung tangan menghadap ke dada, kedua lengan didorong ke depan, badan didorong ke depan ke arah kaki kanan . Hitungan 58: Badan ditarik ke belakang. kedua kaki lurus, kedua tangan di samping
badan .
1x8 hitungan III: ulangi gerakan 1x8 hitungan I pada arah sebaliknya . 1x8 hitungan IV: u'langi gerakan 1x8 hitungan II pada arah sebaliknya.
7. Posisl awal : Berdiri tegak, kaki dibuka selebar bahu, kedua lengan dl samping badan. Gerakan kepala, leher, dan lengan : 2x8 hitungan.
1x8 hitungan I:
Hitungan 14 : Tangan kiri di pinggang, tangan kanan diangkat lurus ke atas.
Hitungan 56: Siku kanan ditekuk, jari tangan kanan menyentuh kepala, kepala miring ke kanan.
Hitungan 7 8: Lengan kanan kembali ke sam ping bad an. 1x8 hitungan II: Ulangi gerakan 1x8 hitungan I pada arah sebaliknya.
B. Posisi awal : Berdiri tegak, kaki dibuka selebar bahu, kedua lengan di samping badan. Gerakan kepala, leher, dan lengan : 2xB hitungan.
1xB hitungan I:
Hitungan 14: Tangan kiri di pinggang, tangan kanan di bawah dagu, kepala tengok ke kanan, tahan.
Hitungan 5-B: Tangan kanan di pinggang, kepala kembali ke depan, tahan. 1xB hitungan II: Ulangi gerakan 1xB hitungan I pada arah sebaliknya.
9. Posisi awal : Berdiri tegak, kaki dibuka selebar bahu, kedua lengan di samping bad an. Gerakan kepala, leher, d'an lengan : 2xB hitungan.
1xB hitungan I:
Hitungan 14: Kedua lengan ditarik lurus ke atas, jarijari tangan kanankiri dikaitkan, tahan.
Hitungan 5-B: Kedua siku ditekuk,