• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 KONSEP DASAR ROKOK 2.1.1 Pengertian Rokok

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 KONSEP DASAR ROKOK 2.1.1 Pengertian Rokok"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 KONSEP DASAR ROKOK

2.1.1 Pengertian Rokok

Merokok adalah membakar tembakau yang kemudian dihisap asapnya baik menggunakan rokok maupun menggunakan pipa. Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok merupakan benda yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat. Merokok sudah menjadi kebiasaan yang sangat umum dan meluas di masyarakat tetapi kebiasaan merokok sulit dihilangkan dan jarang diakui orang sebagai suatu kebiasaan buruk. Sementara, alasan utama merokok adalah cara untuk bisa diterima secara sosial, melihat orang tuanya merokok, menghilangkan rasa jenuh, ketagihan dan untuk menghilangkan stress.6

2.1.2 Klasifikasi Rokok

(2)

kriteria yang telah ada. Biasanya batasan yang digunakan adalah berdasarkan jumlah rokok yang dihisap setiap hari atau lamanya kebiasaan merokok.

Menurut Sitepoe, perokok dibagi atas tiga bagian, yaitu: 7

a. Perokok ringan adalah seorang yang mengkonsumsi rokok antara 1-10 batang per hari

b. Perokok sedang adalah seseorang yang mengkonsumsi rokok antara 11-20 batang per hari.

c. Perokok berat adalah seseorang yang mengkonsumsi rokok lebih dari 20 batang per hari.

Menurut Bustan (1997), merokok dimulai sejak umur < 10 tahun atau lebih dari 10 tahun. Semakin awal seseorang merokok makin sulit untuk berhenti merokok. Rokok juga punya dose-responde effect, artinya semakin muda usia merokok, akan semakin besar pengaruhnya. Cara menghisap rokok juga dapat dibedakan menjadi: 7

a. Begitu menghisap langsung dihembuskan (secara dangkal). b. Dihisap sampai ke dalam mulut (di mulut saja).

c. Dihisap sampai di faring (isapan dalam).

Rokok tidak dapat dipisahkan dari bahan baku pembuatnya yaitu tembakau. Di Indonesia, tembakau ditambah bahan lain dicampur untuk dibuat rokok. Selain itu, juga masih ada beberapa jenis rokok yang dapat digunakan yaitu rokok linting, rokok putih, rokok cerutu, rokok pipa, rokok kretek, rokok klobot dan rokok tembakau tanpa asap (tembakau kunyah).7

(3)

Rokok merupakan gabungan dari bahan-bahan kimia. Satu batang rokok yang dibakar akan mengeluarkan 4000 bahan kimia. Secara umum bahan-bahan ini dapat dibagi menjadi dua golongan besar yaitu komponen gas (92%) dan komponen padat atau partikel (8%). Asap rokok yang dihisap atau asap rokok yang dihirup melalui dua komponen. Pertama, komponen yang lekas menguap berbentuk gas. Kedua, komponen yang bersama gas terkondensasi menjadi komponen partikulat. Dengan demikian, asap rokok yang dihisap dapat berupa gas sejumlah 85 % dan sisanya berupa partikel. Asap yang dihasilkan rokok terdiri dari asap utama (main stream smoke) dan asap samping (side stream smoke). Asap utama adalah asap tembakau yang dihisap langsung oleh perokok, sedangkan asap samping adalah asap tembakau yang disebarkan ke udara bebas, sehingga dapat terhirup oleh orang lain yang dikenal sebagai perokok pasif.8

(4)

Gambar 2.1 Kandungan Rokok

Sumber : http://wir-nursing.blogspot.com//2011/04/bahaya-rokok-bagi-kesehatan.html.

2.2 PIGMEN DALAM TUBUH MANUSIA

2.2.1 Melanin

Melanin merupakan sel yang terdapat pada lapisan epidermis. Dijumpai dibawah atau diantara sel-sel strarum basalis dan pada folikel rambut. Asal embriologi melanin berasal dari sel kristal neural.5Pembentukan melanin berasal dari melanosit dengan bantuan enzim tirazinoid. Enzim tirazinoid dibentuk dalam ribosom, di transfer lumer retikulum endoplasma kasar melanosit diakumulasi dalam vesikel yang di bentuk oleh kompleks golgi. Pigmen melanin lebih banyak dijumpai pada orang yang berkulit hitam. Penyebab dari pigmen ini adalah faktor keturunan dan terpapar sinar matahari. 4,11

2.2.2 Oxyhemoglobin

(5)

paru-paru dan mempertahankan keseimbangan asam basa dengan menjalankan fungsi pengikatan oksigen dan karbondioksida tersebut. Hb memiliki warna ungu kebiruan saat tidak mengandung oksigen. Tetapi akan menjadi merah saat dipenuhi oksigen. Hb yang banyak mengandung Oksigen disebut dengan Oxyhemoglobin.11

Kadar hemoglobin dalam darah dapat diukur dengan menggunakan beberapa metode. Metode-metode yang sering digunakan akhir-akhir ini adalah teknik gravitasi khusus, metode cyanamethemoglobin, dan metode yang menggunakan alat analisis diskrit. Satuan yang biasa

digunakan dalam menyatakan kadar hemoglobin di dalam darah adalah gram/dL. Kadar normal hemoglobin manusia, yaitu pada pria 14-16 gram/dL dan wanita 12.5-15 gram/dL. Faktor-faktor yang mempengaruhi kadar hemoglobin di dalam darah yaitu makanan, umur, dan jenis kelamin.11,12

2.2.3 Lipokrom

Pigmen lipokrom dapat ditemukan pada tubuh di berbagai tempat dalam tubuh.Lipokrom dapat dihubungkan dengan karoten,yaitu pigmen kekuningan yang terdapat pada korpus luteum. Karotenemia merupakan suatu kondisi yang terjadi akibat kadar karoten yang terdapat dalam tubuh berlebihan dan sudah kronis di dalam jaringan. Keadaan ini biasanya akibat komsumsi makanan yang mengandung karoten dalam jumlah besar,misalnya wortel ,ubi jalar dan kunig telur.13

(6)

2.3 MUKOSA MULUT

Mulut merupakan pintu masuk dari traktus gastrointestinal tempat permulaan bagi proses digestif mekanis yaitu dengan cara masktikasi dan juga proses digestif kimiawi melalui enzim yang terdapat dalam saliva. Hampir seluruh bagian dari rongga mulut dilapisi dengan epithelial yaitu dari jenis nonkeratinized stratified squamous epithelial yang berfungsi untuk melindungi dari aktifitas yang abrasif sewaktu proses digestif.14

2.3.1 Bagian-Bagian Mukosa Mulut

a. Pipi.

Mukosa yang melekat erat dengan struktur otot di bawahnya. Permukaan pipi dekat area gigi molar 2 rahang atas terdapat duktus (pintu keluar kelenjar air liur besar parotis). Hal ini dapat menyebabkan banyaknya karang gigi di daerah tersebut. Daerah ini juga sering ditemui sisi makanan terselip sehingga tertinggal antara pipi dan gigi. Hal inilah yang dapat menyebabkan karies gigi. Apalagi, posisi gigi belakang yang tidak harmonis dapat mengakibatkan terjadinya gigitan berulang pada permukaan dalam pipi. Secara klinis hal ini dapat dilihat dengan adanya garis horizontal berwarna keputihan.14

b. Bibir.

Bibir dibentuk oleh orbicularis oris muscle dan dilapisi oleh keratinized stratified squamous epithelium. Bibir memberikan warna kemerahan karena suplai darah yang banyak

(7)

Profil bibir atas dan bawah dapat menjelaskan kelainan gigi yang terjadi. Misalnya, pada maloklusi kelas II kondisi gigi atas lebih maju daripada gigi bawah (lebih dari empat milimeter). Hal ini dapat menyebabkan terjepitnya bibir bawah di antara gigi atas dan bawah. Namun dapat diatasi dengan perwatan ortodontik atau bedah rahang.14

c. Palatum.

Palatum membentuk bagian atas dari rongga mulut dan berfungsi sebagai pelindung untuk memisahkan ia dari rongga hidung. Dua per tiga dari bagian anterior palatum adalah keras dan bertulang yang dikenal sebagai hard palate manakala satu per tiga dari bagian posterior adalah lunak dan berotot yang dikenal sebagai soft palate. Hard palate dibentuk oleh palatum processes of maxillae dan horizontal plate of palatine bones. Ianya dilapisi oleh jaringan ikat padat dan nonkeratinized stratified squamous epithelium. Lengkung pada soft palate terdiri dari otot skeletal dan dilapisi oleh nonkeratinized stratified squamous

epithelium. 14

Palatum durum atau hard palate menutupi sebagian besar langit-langit mulut kita dan

berperan penting dalam sistem pengunyahan. Fungsinya selain memperjelas ucapan kita juga memperkuat melekatnya gigi tiruan. Torus palatinus yaitu tonjolan di tengah-tengah palatum dengan ukuran yang bervariasi sering terjadi. Hal ini selain menimbulkan rasa tidak nyaman saat pemakaian gigi tiruan juga menyulitkan saat pemasangannya. Palatum molle atau soft palate membagi dua daerah faring. Faring mengatur aliran udara melalui mulut dan hidung

saat bernafas dan berbicara. 14

(8)

d. Lidah.

Lidah merupakan organ aksesori dari sistem digestif yang dibentuk oleh otot skeletal dan dilapisi oleh stratified squamous epithelium. Pada permukaan superior lidah terdapat papila yang mengandungi banyak reseptor untuk deria rasa. Hanya filiform papillae yang dilapisi oleh keratinized stratified squamous epithelium manakala bagian lain dari lidah dilapisi seluruhnya oleh nonkeratinized stratified squamous epithelium (Eroschenko, 2007). Selain dari deria rasa, lidah juga berperan dalam pembentukan suara dan membantu dalam proses mengunyah. Lidah akan mencampurkan bahan yang telah dimakan dan kemudian akan menekannya pada palatum supaya menjadi bolus agar mudah untuk ditelan. 14

Lidah dapat dibagi menjadi dua area. Area dua per tiga yang berbentuk V terdiri dari tonjolan-tonjolan kecil yang disebut papilla. Papilla-papilla ini mengandung saraf dan organ pengecap (taste bud). Daerah ini memerlukan pembersihan dengan cara penyikatan dan berkumur, untuk membersihkan sisa makanan yang tidak terlihat. Bila dibiarkan maka dapat terbentuk lapisan jamur atau plak yang tebal. Cekungan berupa garis terkadang muncul di tengah permukaan lidah. Bagian satu per tiga belakang lidah biasanya berwarna lebih pucat, mengandung jaringan limfoid menghadap faring. 14

Jika lidah diangkat, pada bagian bawah lidah akan terlihat lapisan tipis yang disebut frenulum yang menyambungkan lidah dengan dasar mulut tepat di tengahnya. Kadang terjadi di mana frenulum terlalu pendek dan ketat sehingga tidak dapat mengangkat lidah, termasuk pembersihan gigi bawah juga menjadi sulit. Hal ini biasanya diatasi dengan pengguntingan melalui pembedahan.14

(9)

Gingivae atau gusi terdiri dari dense irregular connective tissue yang dilapisi oleh

nonkeratinized stratified squamous epithelium yang menutupi alveolar processes pada rahang

atas dan bawah serta meliputi leher bagian gigi. Permukaan internal bibir atas dan bawah kedua-duanya melekat pada gusi pada lipatan tipis di bagian garis tengah yang dikenal sebagai labia frenulum. 14

Gingiva berjalan melapisi tonjolan alveolar dan berakhir pada leher gigi. Gingiva yang mengelilingi leher gigi direkatkan oleh cincin yang disebut junctional epithelium. Gingiva yang sehat biasanya berwarna merah muda, tergantung etnis individu. Makin gelap kulit seseorang, makin gelap pula warna merah gingivanya. Konsistensinya padat dan melekat pada tulang alveolar di bawahnya. 14

Gingiva dibagi menjadi tiga area yaitu area paling atas disebut free marginal gingiva yaitu gingiva yang tidak melekat pada tulang alveolar. Di bawahnya adalah attached gingiva, yaitu area gingiva yang melekat pada tulang alveolar dengan lebar yang bervariasi. Interdental gingiva adalah bagian gingiva yang berada di antara gigi. Sulkus gingiva pula

adalah kantung yang berjalan dari marginal gingiva sampai junctional epithelium. 14

(10)

2.3.2 Kelainan Pigmentasi Mukosa Bibir pada Perokok

Pigmentasi mukosa mulut merupakan kondisi adanya pertambahan pigmen dalam lapisan sel-sel epitel mukosa mulut. Pertambahan pigmen ini berkaitan dengan zat yang diserap pada kondisi tertentu.15

(11)
[image:11.595.144.438.205.447.2]

2.3.3 Derajat Pigmentasi Mukosa Bibir pada Perokok

Gambar 2.2 Pigmentasi Ringan

(12)
[image:12.595.132.428.140.348.2]

Gambar 2.3 Pigmentasi Sedang

(13)
[image:13.595.137.438.92.281.2]

Gambar 2.4 Pigmentasi Berat

Gambar

Gambar 2.2 Pigmentasi Ringan
Gambar 2.3 Pigmentasi Sedang
Gambar 2.4 Pigmentasi Berat

Referensi

Dokumen terkait

Apakah Anda memerlukan balikan berupa contoh silabus dan RPP IPA (beserta segala kelengkapannya)? Suplemen Unit 4 ini dirancang untuk menyediakan contoh silabus

Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari simulasi numerik metode elemen hingga dengan perangkat lunak komputer untuk studi kasus sambungan balok ke kolom,

Dengan menggunakan sebuah system informasi berbasis website yang dapat menampung data seluruh mahasiswa yang mengikuti kegiatan praktikum maka masalah tersebut diharapkan

Manfaat pengiriman remitan bagi keluarga di daerah asal sangat dirasakan oleh keluarganya, sebagian besar tenaga kerja magang mengirimkan remitan berupa uang, melalui bank dan

Trait Treatment Interaction (TTI) menggunakan Adobe Flash terhadap keterampilan kolaborasi (Collaboration) peserta didik pada materi teori kinetik gas dan hukum

1. Proses pelayanan radiologi dalam melakukan tindakan penunjang medis harus sesuai dengan pedoman pelayanan Radiologi dan pedoman pengorganisasian Radiologi serta

Begitu juga saat saya mulai bertanya tentang konsep toboto yang dipelihara oleh bissu , beberapa tetuah adat sangat menyayangkan dengan isu yang digulirkan

Milton [4] dalam publikasinya menyatakan bahwa setidaknya ada 3 indikator utama yang menyatakan bahwa sebuah algoritme kode program dapat dikatakan efisien,