• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efisiensi dan Perubahan P Total Pemupukan Batuan Fosfat Alam pada tanah Masam yang Diperlakukan Dengan Kombinasi Asam Humik, Zeolit dan Mikroba Pelarut Fosfat.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efisiensi dan Perubahan P Total Pemupukan Batuan Fosfat Alam pada tanah Masam yang Diperlakukan Dengan Kombinasi Asam Humik, Zeolit dan Mikroba Pelarut Fosfat."

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

EFISIENSI DAN PERUBAHAN P TOTAL PEMUPUKAN

BATUAN FOSFAT ALAM PADA TANAH MASAM YANG

DIPERLAKUKAN DENGAN KOMBINASI

ASAM HUMIK, ZEOLIT DAN MIKROBA

P E L A R U T F O S F A T

SKRIPSI

Oleh Pristianto NIM. 011510301205

J U R U S A N T A N A H

F A K U L T A S P E R T A N I A N

U N I V E R S I T A S J E M B E R

(2)

vi RINGKASAN

Efisiensi dan Perubahan P Total Pemupukan Batuan Fosfat Alam pada tanah Masam yang Diperlakukan Dengan Kombinasi Asam Humik, Zeolit dan Mikroba Pelarut Fosfat. Pristianto. Jurusan Tanah Fakultaas Pertanian Universitas Jember.

Tanah masam umumnya mempunyai produktivitas rendah, didominasi

oksida Al dan Fe serta daya ikat P yang tinggi sehingga menyebabkan unsur P

dalam tanah kurang tersedia. Efisiensi pemupukan pada tanah masam ini sangat

rendah sehingga sebagian besar P mengendap dan tidak tersedia untuk tanaman.

Pengendapan sebagian besar P pada tanah masam ini menyababkan tingginya

residu pemupukan P. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi dan

perubahan P total pemupukan batuan fosfat dengan kombinasi zeolit, asam humik

dan mikroba pelarut fosfat pada tanah masam yang ditanami kedelai.

Penelitian dilakukan di Green House Jurusan Tanah dengan menggunakan

Rancangan Acak Kelompok dengan 3 faktor yaitu jenis tanah masam, kombinasi

zeolit, asam humik dan mikroba pelarut fosfat serta pemupukan batuan fosfat,

masing-masing perlakuan dikombinasikan dengan 3 kali ulangan. Kedelai yang

digunakan varietas willis, penanamannya dilakukan mulai Agustus sampai

Oktober 2005 dan Oktober sampai November 2005 untuk analisa laboratoium.

Berdasarkan hasil perhitungan nilai efisiensi didapatkan bahwa efisiensi

pemupukan batuan fosfat dengan kombinasi asam humik, zeolit dan mikroba

pelarut fosfat menunjukkan efisiensi pemupukan P berkisar antara -11.03% -

33.11%. Perlakuan pada tanah Ulisol (Bogor) dengan kombinasi senyawa humik

10%C dan bakteri Pseudomonas putida serta pemupukan batuan fosfat Ciamis

sebesar 0.09 g/pot lebih efisiensi dari perlakuan lain dikarenakan perlakuan

tersebut merupakan kombinasi yang paling kecil tetapi nilai P-tersedia yang

tersisa setelah perlakuan (4.73 ppm) lebih tinggi dari perlakuan lainnya dan

tingkat serapan P relatif rendah tetapi mampu menghasilkan berat kering tanaman

kedelai yang relatif tinggi. Perubahan P total bervariasi antara -112.14 ppm

sampai dengan 109.29 ppm. Perlakuan pada tanah Inceptisol (Bondowoso)

(3)

vii

pemupukan batuan fosfat deposit Crismas sebesar 0.33 g/pot nilai perubahan P

total sebesar 109.29 ppm lebih tinggi daripada perlakuan lainnya. Hal ini diduga

Referensi

Dokumen terkait

Adapun rumusan masalah yang terdapat dalam penelitian ini antara lain: Apakah dengan inokulasi mikroba penambat N dan pelarut P pada campuran kotoran sapi segar dan batuan fosfat

Batuan fosfat asal Selagai lingga dengan pelarut asam sulfat menghasilkan pelarutan P tertinggi pada lama inkubasi 30 hari dengan nilai 14,70%, sedangkan pelarut limbah cair

Pengaruh pemberian inokulan mikroba penambat nitrogen dan pelarut fosfat pada campuran kotoran sapi segar dan batuan fosfat alam terhadap total populasi fungi (Log CFU g -1

Grafik perubahan pH batuan fosfat dengan menggunakan kombinasi pelarut limbah cair industri tahu dengan asam sulfat serta lama inkubasi terhadap P-larut. Berdasarkan Gambar

Sehingga kombinasi ketiga bahan tersebut sangat berpeluang untuk digunakan sebagai bahan pembenah tanah (pupuk) untuk meningkatkan ketersediaan P dan menurunkan

mencapai 21,99% peningkatannya dibanding tanpa pengaplikasian mikroba pelarut fosfat, sedangkan pengaplikasian kombinasi jamur pelarut fosfat dengan pupuk TSP dapat

Efektifitas Bakteri Pelarut Fosfat dalam Kompos Terhadap Peninkatan Serapan P dan Efisiensi Pemupukan P pada Tanaman Jagung.. Program